KUISIONER PENELITIAN EKSPLORASI TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUISIONER PENELITIAN EKSPLORASI TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA"

Transkripsi

1 64 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Eksplorasi Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) KUISIONER PENELITIAN EKSPLORASI TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA KUISIONER UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TUMBUHAN OBAT A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir : 5. Alamat : 6. Pekerjaan : 7. Apakah saudara penduduk asli desa ini? (Ya) / (Tidak) Jika (Tidak), dari mana asalnya Sudah berapa lama tinggal didesa ini, tahun 8. Saudara termasuk suku apa? B. Pengetahuan Tumbuhan Obat 1. Apakah saudara tahu bahwa ada jenis tumbuhan hutan yang dapat dipakai untuk obat? a. Sangat mengetahui b. Kurang tahu c. Tidak tahu 2. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, pertama kali tahu dari siapa? a. Turun temurun b. Tetangga/dukun c. Informasi media 3. Apakah saudara mengetahui dimana mencari tumbuhan obat : a. Dalam kawasan hutan b. Kebun/ pekarangan c. Tidak tahu 4 Menurut saudara potensi tumbuhan obat di hutan masih banyak?

2 65 a. Banyak b. Sudah berkurang c. Tidak tahu 5. Menurut anda untuk memperoleh tumbuhan obat dari hutan : a. Mudah b. Agak sulit c. Sulit C. Pemanfaatan Tumbuhan Obat 1. Apakah saudara pernah menggunakan tumbuhan obat untuk pengobatan dan memelihara kesehatan? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 2. Apakah saudara membuat ramuan obat sendiri? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 3. Biasanya dalam memakai obat tradisional, menurut saudara bagaimana khasiat obat tersebut? a. Sangat manjur b. Kurang manjur c. Tidak manjur 4. Jenis penyakit apa saja yang sering diderita masyarakat dan jenis tumbuhan obat apa saja yang sering digunakan? Jika tidak menggunakan tumbuhan obat, apakah saudara juga menggunakan jasa medis atau obat yang dikemas pabrik dan dijual secara umum a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya 6. Jika ya, apakah karena dengan menggunakan jasa medis atau obat yang dijual secara umum lebih praktis? a. Tidak b. Kadang-kadang c. Ya 7. Menurut saudara apakah generasi muda yang akan datang enggan menggunakan tumbuhan obat? a. Tidak mungkin b. Tidak tahu c. Mungkin II. KUISIONER UNTUK RESPONDEN KUNCI 1. Nama : 2. Umur : 3. Alamat : 4. Pekerjaan : 5. Saudara termasuk suku apa? Menurut saudara ada berapa suku yang tinggal di desa ini?..

3 66 7. Suku apa yang dikatakan penduduk asli. 8. Apakah ada peraturan adat yang melindungi hutan? Apakah ada sanksi adat yang dikenakan bila melanggar? 9. Apakah saudara mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat? Apakah pengetahuan saudara tentang tumbuhan obat merupakan pengetahuan turun temurun? (Ya/ Tidak) 11. Apakah ada tumbuhan obat yang digunakan untuk upacara adat? (Ya/Tidak). Jika ada sebutkan jenisnya. 12. Menurut anda untuk memperoleh tumbuhan obat dari hutan : a. Mudah b. Agak sulit c. Sulit 13. Dalam pengambilan tersebut apakah mengambil sendiri atau minta bantuan orang lain? Berapa jauh jaraknya? 14. Jika sulit karena faktor apa? Masyarakat desa di sini kalau sakit berobat ke mana? a. Dukun/ tabib c. Beli obat kemasan b. Puskesmas d Apakah masyarakat sini masih banyak menggunakan tumbuhan obat? a. Ya b. Mulai kurang c. Sangat berkurang 17. Jenis penyakit apa saja yang sering diderita masyarakat dan jenis tumbuhan obat apa saja yang sering digunakan? Jenis tumbuhan obat manakah yang sering digunakan dalam pengobatan dan memelihara kesehatan? Alasan. 19.Menurut saudara mungkinkah kaum muda yang akan datang enggan menggunakan tumbuhan obat? a. Mungkin, alasannya b. Tidak mungkin, alasannya. 21. Menurut saudara, mungkinkah tumbuhan obat yang ada di hutan bisa punah? a. Mungkin b. Tidak mungkin c. Tidak tahu 22.Menurut saudara saran apa yang harus dilakukan untuk melestarikan tumbuhan obat?...

4 67 Lampiran 2. Karakteristik Responden di kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara No Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Keterangan 1 Talupan Sipahutar 46 tahun Pria Petani Kepala Desa 2 Jotmer Sitompul 52 tahun Pria PNS Sekretaris Desa 3 Jamartop Hutabarat 53 tahun Pria PNS Sekretaris Desa 4 Mula Sinaga 77 tahun Pria Petani Kepala Adat 5 Hotben Siregar 40 tahun Pria Petani Tokoh Agama 6 Hisar Sihite 42 tahun Pria Petani Masyarakat 7 Marhusa Simatupang 57 tahun Pria Petani Masyarakat 8 Bismen Hutapea 64 tahun Pria Petani Masyarakat 9 Bomen Sinaga 63 tahun Pria Petani Masyarakat 10 Mardongan Sinaga 45 tahun Pria Petani Masyarakat 11 Jolly Sinaga 33 tahun Pria Petani Masyarakat 12 Robet H. Hutapea 38 tahun Pria Petani Masyarakat 13 Doarmat Lbn.Tobing 58 tahun Pria Petani Masyarakat 14 Satera Hutabarat 64 tahun Wanita Petani Masyarakat 15 Jonton Lbn.Tobing 51 tahun Pria Petani Masyarakat 16 Unson Panggabean 59 tahun Pria Petani Masyarakat 17 Medi Hutauruk 59 tahun Pria Petani Masyarakat 18 Erdika Sitompul 61 tahun Wanita Petani Masyarakat 19 Harton Sitompul 45 tahun Pria Petani Masyarakat 20 Lismen Lbn.Tobing 75 tahun Pria Petani Masyarakat 21 Hibasori Panjaitan 60 tahun Pria Petani Dukun 22 Op. Sardo Silalahi 55 tahun Pria Berdagang Masyarakat 23 Wasington Silalahi 83 tahun Pria Petani Masyarakat 24 Yusron Samosir 34 tahun Pria Petani Masyarakat 25 Pangibulan Sitompul 48 tahun Pria Petani Masyarakat 26 Hotto Silalahi 52 tahun Pria Petani Masyarakat 27 Jon Tarigan 34 tahun Pria Petani Masyarakat 28 Partomuan Sihombing 38 tahun Pria Petani Masyarakat 29 Ruen Hutabarat 38 tahun Pria Petani Masyarakat 30 Marisi Hutapea 61 tahun Wanita Petani Masyarakat 31 Manimbul Sipahutar 45 tahun Pria Petani Masyarakat 32 Mangasa Hutapea 71 tahun Pria Petani Masyarakat 33 Tambok Lbn.Tobing 48 tahun Pria Petani Masyarakat 34 Hotmanolopi Sinaga 47 tahun Pria Petani Masyarakat 35 Ester Tampubolon 30 tahun Wanita Petani Masyarakat 36 Manganpin Sitompul 41 tahun Pria Petani Masyarakat 37 Rumata Panggabean 72 tahun Wanita Petani Masyarakat 38 Manginar Manalu 47 tahun Wanita Ibu rumah tangga Masyarakat 39 Parulian Hutabarat 41 tahun Pria Petani Masyarakat 40 Jiston Sinaga 73 tahun Pria Petani Masyarakat

5 68 41 Rusdiana 61 tahun Wanita Petani Masyarakat 42 Mangihut Hutauruk 55 tahun Pria Petani Masyarakat 43 Reston Hutagalung 63 tahun Pria Petani Masyarakat 44 Binanter Hutabarat 60 tahun Pria Petani Masyarakat 45 Janton Situmeang 46 tahun Pria Petani Masyarakat 46 Mangapul Lbn.Tobing 84 tahun Pria Petani Masyarakat 47 Swanto Hutabarat 41 tahun Pria Petani Masyarakat 48 Jontua Sinaga 55 tahun Pria Petani Masyarakat 49 Marintan Sihombing 82 tahun Wanita Petani Masyarakat 50 Hilmo Sitompul 84 tahun Pria Petani Masyarakat

6 69 Lampiran 3. Titik Koordinat Tumbuhan Obat di Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara No. Jalur No. Plot Semai Pancang Tiang Pohon 1 T1-1 1 Koordinat GPS Jenis Tumbuhan Obat X Y Rias, Rumput bambu, Senduduk, Bunga-bunga paet, Sukkit babi, Haminjon Durame T Rias, Bunga-bunga paet, Senduduk, Sarindan Sukkit babi, Senduduk, Bunga-bunga paet, T Harimonting, Haminjon Durame T Sarindan, Sarindan leto, Haminjon Durame Nenas, Sarindan, Bunga-bunga paet, Rias, T Haminjon Durame T Rumput bambu, Rias T Harimonting, Sarindan, Haminjon Durame T Sarindan, Kantong semar, Haminjon Durame T Langge, Sukkit babi, Haminjon Durame T Kantong semar, Langge, Sukkit babi, Sarindan T Harimonting, Antarasa T T Sukkit babi, Sarindan T Alang-alang, Harimonting, Senduduk, Langge T Senduduk, Langge, Haminjon Durame T Harimonting, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Duhut begu, Haminjon Durame T Jambu biji T Duhut begu, Sibagure, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Tempuh wiyang T Pirdot T Tempuh wiyang T T Tempuh wiyang, Duhut begu T Haminjon Durame T Sarindan, Langge, Rintua T Pacar air, Langge Bunga-bunga paet, Tempuh wiyang, Haminjon T Durame T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Tempuh wiyang, Brojolintang T Langge, Sukkit babi, Brojolintang T Antarasa, Sukkit babi, Langge, Senduduk

7 70 T Langge, Sukkit babi T Langge, Haminjon Durame T Langge, Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan, Pirdot T Tandiang nahapuluhan, Bunga-bunga paet, Pirdot, Langge T T T T T T Bangun-bangun T Haminjon Durame T Haminjon Durame T T Senduduk, Pote, Langge, Sukkit babi, Haminjon Durame Senduduk hutan, Senduduk, Tandiang nahapuluhan, Langge, Sarindan, Sukkit babi, T Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi, Langge, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Senduduk hutan T Langge, Sukkit babi T Sukkit babi, Langge, Haminjon Durame T Sukkit babi, Langge, Haminjon Durame T Sukkit babi, Langge, Haminjon Durame T Sukkit babi, Haminjon Durame T1-60 Sukkit babi T Sukkit babi T Sukkit babi, Haminjon Durame T Sukkit babi T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan T Senduduk hutan T Sukkit babi, Antarasa, Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Langge, Haminjon Durame T Langge, Sukkit babi T T Tandiang nahapuluhan T T T T

8 71 T T T T Sibagure, Tempuh wiyang T Tempuh wiyang T T Duhut begu, Tempuh wiyang T T Duhut begu, Appapaga nalomak, Jambu biji, Antarasa, Tandiang nahapuluhan T Antarasa, Haminjon Durame T Haminjon Durame Tandiang nahapuluhan, Nenas, Haminjon T Durame T T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan Tandiang nahapuluhan, Antarasa, Haminjon T Durame T T T T T T T T Duhut begu, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Antarasa, Appapaga nalomak T Haminjon Durame T Haminjon Durame T Tandiang, Sukkit babi, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Langge, Sukkit babi T2-2 6 Tandiang nahapuluhan T2-3 9 Sukkit babi, Senduduk hutan T T2-5 8 Sukkit babi, Langge T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan, Langge T Tandiang nahapuluhan, Senduduk, Langge T2-8 7 Senduduk hutan

9 72 T2-9 8 Sukkit babi T Senduduk hutan, Sukkit babi, Langge, Haminjon Durame T Sukkit babi, Langge, Tandiang nahapuluhan, Pote, Senduduk hutan T Langge, Senduduk hutan, Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan T Senduduk hutan, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Antarasa, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Senduduk hutan, Sukkit babi, Rias, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Langge, Recce-recce, Haminjon Durame T Rias, Tandiang nahapuluhan, Langge T Tempuh wiyang, Appapaga nalomak T Tempuh wiyang T T T Tempuh wiyang, Sukkit babi T Talas, Rimbang, Tempuh wiyang T T T Senduduk hutan T Senduduk hutan, Rintua, Bunga-bunga paet Antarasa, Balik-Balik Angin, Haminjon T Durame T Antarasa, Balik-Balik Angin T Rias, Antarasa, Haminjon Durame T Antarasa T Antarasa T T Sarindan T Antarasa T Antarasa, Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Senduduk hutan T Senduduk hutan, Tandiang, Haminjon Durame T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Sukkit babi, Senduduk hutan, Sarindan, Haminjon Durame T Sukkit babi, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Rumput bambu T Senduduk hutan, Sappilulut, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi

10 73 T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Antarasa, Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi T Rumput bambu, Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Haminjon Durame T Antarasa T Senduduk hutan, Haminjon Durame Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi, Haminjon T Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Pote T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T T Tandiang nahapuluhan, Senduduk, Haminjon Durame T Senduduk T Sarindan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Senduduk T Tandiang nahapuluhan T Nenas, Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Kantong semar, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Sukkit babi T Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame Sukkit babi, Nenas, Bunga-bunga paet, T Haminjon Durame T Sukkit babi, Haminjon Durame T Ompu-ompu, Pacar air, Sidumon-dumon,

11 74 Haminjon Durame T Sarindan, Haminjon Durame T Sukkit babi, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Nenas, Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame Senduduk hutan, Antarasa, Appapaga nalomak, Rumpu bambu, Bunga-bunga paet, Sukkit babi, 3 T Haminjon Durame T Antarasa, Rintua, Pirdot T Pirdot, Pote, Rintua, Sidumon-dumon, Sukkit babi, Pulai, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi, Langge, Tandiang nahapuluhan, Jambu biji, Senduduk, Haminjon Durame T Bunga-bunga paet, Senduduk, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Bunga-bunga paet, Pirdot, Sukkit babi, Langge, Haminjon Durame T Pirdot, Senduduk, Langge, Haminjon Durame T Sukkit babi, Haminjon Durame T Sukkit babi, Langge, Antarasa, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Pulai, Haminjon Durame T Tempuh wiyang T Nangka T Tempuh wiyang, Jambu biji, Alpukat, Rias, Rimbang, Kunyit, Appapaga nalomak T Bunga-bunga paet, Senduduk hutan, Antarasa, Nenas, Haminjon Durame T Rias, Nenas, Sukkit babi T Sukkit babi, Nenas T Nenas, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame Sukkit babi, Bunga-bunga paet, Nenas, T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Nenas, Haminjon Durame Senduduk hutan, Bunga-bunga paet, Senduduk, T Haminjon Durame T Bunga-bunga paet T Sarindan, Senduduk hutan T Sarindan, Tandiang nahapuluhan T Pirdot T Senduduk, Pirdot, Kantong semar T Senduduk hutan

12 75 T Sarindan Tandiang nahapuluhan, Antarasa, Haminjon T Durame T Antarasa, Nenas Senduduk hutan, Rumput bambu, Bunga-bunga T paet, Haminjon Durame T T Senduduk hutan, Rintua, Antarasa T Talas T Sappilulut, Duhut begu, Nenas T Jambu biji, Nangka T Senduduk, Sappilulut, Antarasa T Senduduk, Sukkit babi, Antarasa T Haminjon Durame Senduduk, Bunga-bunga paet, Harimonting, T Haminjon Durame T Harimonting, Haminjon Durame T Nenas, Antarasa, Senduduk hutan, Bungabunga paet Sarindan, Senduduk hutan, Bunga-bunga paet, T Pirdot T Duhut begu T Pirdot, Bunga-bunga paet, Haminjon Durame Senduduk hutan, Antarasa, Rintua, Pirdot, T Bunga-bunga paet T Nenas, Senduduk, Sukkit babi, Sarindan, Haminjon Durame T Sukkit babi, Pirdot T Senduduk T T Nangka T Haminjon Durame Senduduk hutan, Harimonting, Sappilulut, T Sibagure, Haminjon Durame T Sarindan, Bunga-bunga paet T Sukkit babi, Antarasa, Senduduk hutan, Harimonting, Haminjon Durame T Sukkit babi, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Pirdot, Senduduk hutan, Rintua, Haminjon Durame Pirdot, Sukkit babi, Senduduk hutan, Haminjon T Durame T Pulai, Sukkit babi, Antarasa, Rintua, Haminjon Durame T Sukkit babi, Senduduk hutan, Antarasa Sukkit babi, Senduduk hutan, Haminjon T Durame T Pirdot, Haminjon Durame T Senduduk hutan T Sarindan, Rintua, Antarasa T Nenas, Rintua, Sarindan

13 76 T Antarasa, Haminjon Durame T Sarindan, Haminjon Durame T Duhut begu T Nenas, Haminjon Durame T T T Nenas, Antarasa T Senduduk hutan T Senduduk hutan, Sukkit babi, Antarasa, Pirdot, Haminjon Durame T Nenas, Senduduk hutan, Sukkit babi, Haminjon Durame T Sarindan, Langge, Pirdot, Haminjon Durame T Sarindan, Sukkit babi T Sarindan, Bunga-bunga paet T Bunga-bunga paet T Antarasa, Sarindan, Langge, Senduduk hutan T Tandiang nahapuluhan, Antarasa T Sarindan, Cengkeh, Haminjon Durame T Sarindan, Antarasa, Nenas T Sukkit babi, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi, Nenas, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi T Nenas, Sukkit babi, Antarasa Tandiang nahapuluhan, Brojolintang, Bungabunga T paet, Antarasa Bunga-bunga paet, Antarasa, Senduduk hutan, T Haminjon Durame T Senduduk hutan, Bunga-bunga paet, Nenas T T Nenas, Sukkit babi T Sukkit babi, Senduduk hutan T Senduduk, Sarindan, Haminjon Durame T Bunga-bunga paet, Haminjon Durame T Sukkit babi T Bunga-bunga paet T Senduduk hutan, Sukkit babi, Langge T Langge, Rintua T Antarasa, Sarindan, Nenas, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame T Nenas, Haminjon Durame T Antarasa, Nenas, Haminjon Durame T Langge, Antarasa, Haminjon Durame T Rimbang, Bunga-bunga paet, Haminjon

14 77 T Durame Tandiang nahapuluhan, Pirdot, Antarasa, Bunga-bunga paet, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Tandiang nahapuluhan T Rintua, Sarindan, Sappilulut, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Antarasa T Antarasa, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi, Antarasa T T Sukkit babi T Sukkit babi, Bunga-bunga paet T Haminjon Durame Senduduk hutan, Sukkit babi, Haminjon T Durame T Pote, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Antarasa, Senduduk hutan, Haminjon Durame Antarasa, Senduduk hutan, Sukkit babi, Pirdot, T Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Pirdot, Haminjon Durame Senduduk hutan, Sukkit babi, Antarasa, T Haminjon Durame T Langge T Antarasa, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame T Sukkit babi, Antarasa, Haminjon Durame Senduduk hutan, Antarasa, Sidumon-dumon, T Haminjon Durame T Senduduk hutan, Antarasa, Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame Senduduk hutan, Sukkit babi, Sidumon-dumon, T Antarasa, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Sukkit babi T Antarasa T Antarasa, Pirdot, Haminjon Durame T Rias, Pirdot, Haminjon Durame T Rias, Haminjon Durame T Rias, Tabar-tabar, Pirdot, Tandiang nahapuluhan Rias, Senduduk hutan, Nenas, Haminjon T Durame T Nenas, Sidumon-dumon, Haminjon Durame T Pirdot, Rias, Langge, Haminjon Durame T Pote, Antarasa, Langge, Senduduk hutan T Antarasa, Haminjon Durame T Nenas, Antarasa, Haminjon Durame

15 78 T Senduduk hutan, Langge, Nenas, Antarasa T T Bunga-bunga paet, Antarasa, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Antarasa, Sukkit babi T Pirdot, Sarindan, Sukkit babi, Antarasa, Haminjon Durame T Rintua, Nenas, Sukkit babi, Talas, Haminjon Durame T Haminjon Durame T T Duhut begu T Haminjon Durame T Sarindan, Nenas T Alang-alang T Jambu biji T Bunga-bunga paet Harimonting, Senduduk, Senduduk hutan, T Haminjon Durame T Harimonting, Senduduk, Sarindan T T T T Jambu biji T Langge T Harimonting, Haminjon Durame T Antarasa, Haminjon Durame Tandiang nahapuluhan, Harimonting, Haminjon T Durame T Haminjon Durame T Rias, Haminjon Durame T Rias, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Nenas, Haminjon Durame T Nenas, Rintua, Senduduk hutan, Haminjon Durame Langge, Senduduk, Brojolintang, Haminjon T Durame T Rintua, Tandiang nahapuluhan, Langge, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Rintua, Haminjon Durame T Langge, Tempuh wiyang, Haminjon Durame Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan, Haminjon T Durame T Senduduk hutan, Haminjon Durame T Rias, Antarasa, Haminjon Durame Bunga-bunga paet, Pirdot, Sarindan, Langge, T Haminjon Durame T Sarindan, Bunga-bunga paet, Langge, Sukkit

16 79 babi, Haminjon Durame T Nenas, Senduduk hutan, Haminjon Durame Sarindan, Harimonting, Brojolintang, Haminjon T Durame T Sidumon-dumon, Rintua, Sarindan T5-2 3 Rintua, Tandiang nahapuluhan T Sarindan, Pirdot T5-4 6 Rintua, Senduduk T Senduduk hutan, Pirdot, Rintua, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Rintua, Senduduk hutan, Tandiang nahapuluhan, Langge T5-7 3 Langge, Brojolintang T Sukkit babi, Sarindan Sarindan, Sukkit babi, Langge, Sidumondumon, T Senduduk T Tandiang nahapuluhan T Rintua, Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan T Langge, Tandiang nahapuluhan, Pirdot T T T T Pirdot T T Tandiang nahapuluhan, Pirdot, Haminjon Durame T Haminjon Durame T T T T Brojolintang, Pirdot, Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Pirdot T Sukkit babi T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Sarindan T Pirdot, Sarindan, Senduduk hutan T Sidumon-dumon, Sarindan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T T T Haminjon Durame T T T Tandiang nahapuluhan, Pirdot

17 80 T Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan Tandiang nahapuluhan, Sarindan, Pirdot, T Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Antarasa T Pirdot, Haminjon Durame Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi, Haminjon T Durame T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan T Sarindan, Pirdot, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan T Tandiang nahapuluhan, Sidumon-dumon T Sarindan, Sukkit babi T Senduduk hutan, Pirdot T Senduduk hutan, Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Pirdot, Sidumon-dumon T Sukkit babi, Tandiang nahapuluhan Sidumon-dumon, Tandiang nahapuluhan, T Haminjon Durame T Sukkit babi, Pirdot, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Sarindan, Sukkit babi T Sukkit babi T Sukkit babi T Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi T Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi T Sarindan, Tandiang nahapuluhan T Sukkit babi, Sarindan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi T Senduduk hutan, Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame Tandiang nahapuluhan, Sukkit babi, Senduduk T hutan, Haminjon Durame T Senduduk hutan, Pote, Haminjon Durame T Rintua, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Sarindan T T T T T Rintua, Sidumon-dumon

18 81 T Rintua T Sidumon-dumon, Haminjon Durame Pirdot, Tandiang nahapuluhan, Haminjon T Durame T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame T Haminjon Durame T Pirdot T Sidumon-dumon T T T T T Haminjon Durame T Haminjon Durame T T T Rintua, Senduduk hutan, Haminjon Durame T Tandiang nahapuluhan, Senduduk hutan T Sukkit babi, Senduduk hutan T Tandiang nahapuluhan, Haminjon Durame Gambir, Tandiang, Sarindan, Sukkit babi, T Tandiang nahapuluhan Total Plot Kosong 66 plot

19 Lampiran 4. Foto Landscape Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utar 82

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 57 III. Pemanenan Kemenyan 1. Bagaimana persepsi saudara mengenai potensi kemenyan, apakah akan habis? 2. Apakah sekarang saudara membudidayakan kemenyan? 3. Kemenyan yang bagaimana yang sudah dapat diambil?

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemanfaatan Kemenyan oleh Masyarakat Hutan Batang Toru Blok Barat PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

POTENSI DAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU JENIS KEMENYAN

POTENSI DAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU JENIS KEMENYAN 1 POTENSI DAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU JENIS KEMENYAN (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Donna Christy Pandiangan 101201155

Lebih terperinci

Lampiran Beberapa Jenis Tumbuhan Obat yang Dominan Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Aek Nangali

Lampiran Beberapa Jenis Tumbuhan Obat yang Dominan Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Aek Nangali Lampiran Beberapa Jenis Tumbuhan Obat yang Dominan Dimanfaatkan Oleh Desa Sibanggor dan Desa Aek Nangali Selaginella sp. Loranthus sp. Lourentia langiflora (L.) Peterm Loranthus chrysanthus BL. Oryza granulata

Lebih terperinci

VALUASI EKONOMI POTENSI TUMBUHAN OBAT DI HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) MODEL TOBA SAMOSIR UNIT XIV SKRIPSI

VALUASI EKONOMI POTENSI TUMBUHAN OBAT DI HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) MODEL TOBA SAMOSIR UNIT XIV SKRIPSI VALUASI EKONOMI POTENSI TUMBUHAN OBAT DI HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) MODEL TOBA SAMOSIR UNIT XIV SKRIPSI Oleh: JULITA DEWI PRATIDINI LIMBONG 111201088/MANAJEMEN

Lebih terperinci

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara

Studi Pendahuluan. Menentukan Lokasi. Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara 128 Lampiran 1. Diagram Langkah Kerja Penelitian Studi Pendahuluan Menentukan Lokasi Menentukan Informan Kunci (key informan) Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) Wawancara Wawancara Terstruktur

Lebih terperinci

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro

Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro 68 Lampiran 1: Jenis Tumbuhan Obat untuk Kesehatan Reproduksi oleh Masyarakat Samin Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro Beluntas Asam Brotowali Pisang Pepaya Jahe Sirih Bunga sepatu Sambiloto Kunyit

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. secara geografis terletak antara Bujur Timur dan

TINJAUAN PUSTAKA. secara geografis terletak antara Bujur Timur dan TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kawasan Hutan Batang Toru Kawasan Hutan Batang Toru terdiri dari Blok Barat dan Blok Timur, secara geografis terletak antara 98 53-99 26 Bujur Timur dan 02 03-01 27 Lintang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 STUDI KARAKTERISTIK DAN PRODUKSI GETAH KEMENYAN (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Firza Hardian 121201041 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di Kampung Sinar. Lebih tepatnya bertempat di hutan sekitar kampung pada saat pewarisan pengetahuan berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN. D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN. D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN Saya yang bernama Emilia Silvana Sitompul, NIM 105102037 adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam

Lebih terperinci

Jl. Tridharma Ujung No.1 Kampus USU Medan (Penulis Korespondensi,

Jl. Tridharma Ujung No.1 Kampus USU Medan (Penulis Korespondensi, KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT DI HUTAN KEMASYARAKATAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT XIV TOBA SAMOSIR (Diversity of Medicinal Plants in Community Forest at Toba Samosir Forest Management Unit) Julita

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan

TINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan TINJAUAN PUSTAKA 1. Kondisi Umum Hutan Batang Toru Kawasan hutan alam Batang Toru termasuk tipe hutan pegunungan rendah, hutan gambut pada ketinggian 900-1000 mdpl, hutan batu kapur, hutan berlumut (seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB II DESKRIPSI LOKASI BAB II DESKRIPSI LOKASI 2.1. Sejarah Singkat Kecamatan Tarutung Peta Kecamatan Tarutung Kecamatan Tarutung adalah Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara TARUTUNG berasal dari Bahasa Batak Toba yang artinya disebut

Lebih terperinci

Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka

Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Peta desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran Peta Desa Jarang Uda Kecamatan Merdeka Peta Desa Dolat Rakyat Kecamatan Dolat Rakyat Peta Desa Tanjung Barus Kecamatan Barus

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) ANALISIS PEMASARAN KEMENYAN (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Ryandika Gilang Putra 121201153 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, yaitu terdiri atas 300

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki etnis yang sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap kelompok masyarakat (etnis) ini memanfaatkan tumbuhan dalam kehidupan mereka.

Lebih terperinci

PETA KABUPATEN BATU BARA DAN ASAHAN

PETA KABUPATEN BATU BARA DAN ASAHAN LAMPIRAN 1 PETA KABUPATEN BATU BARA DAN ASAHAN Kecamatan Sei Suka Sergai Lokasi Penelitian : 1. Desa Kuala Tanjung 2. Desa Kuala Indah Selat Malaka Simalungun Lab. Batu Tobasa Sumber : Bappeda Kabupaten

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN

KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT SISTEM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT BAMBU DESA PONDOK BULUH KECAMATAN DOLOK PANRIBUAN KABUPATEN SIMALUNGUN Dusun Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi No urut sampel PENGENALAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan pembelajaran di

Lebih terperinci

2. Wanita. a. Sebelum mengisi pertanyaan terlebih dahulu tulislah dahulu identitas Bapak/Ibu/Saudara/I pada tempat yang telah disediakan.

2. Wanita. a. Sebelum mengisi pertanyaan terlebih dahulu tulislah dahulu identitas Bapak/Ibu/Saudara/I pada tempat yang telah disediakan. DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN MENGENAI NILAI DAN PERANAN ANAK LAKI-LAKI DALAM KELUARGA BATAK TOBA PERANTAU (Studi pada Punguan Pomparan Raja Silahisabungan dan Punguan Pomparan Raja Toga Manurung di Kota

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden

Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden Lampiran 1. Tabel Data Karakteristik Responden No Nama Umur (Tahun) Tingkat Pendidikan Pekerjaan Utama Suku Agama Jumlah Tanggungan Lama Menetap Pendapatan (per bulan) 1 Khairudin Nasution 47 SD Nelayan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok. Jenis Kelamin (P/W)

Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang Lawan, Kec. Bahorok. Jenis Kelamin (P/W) Lampiran 1. Karakteristik Responden Petani Bambu di Desa Empus dan Desa Timbang, Kec. Bahorok No. Nama Umur (thn) Jenis Kelamin (P/W) Pekerjaan Alamat Luas Lahan (m 2 ) Potensi (batang/thn) 1. Solihin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di blok pemanfaatan kawasan hutan pendidikan USU Tahura Desa Tongkoh Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta

BAB I PENDAHULUAN. Pada era perkembangan seperti ini setiap Negara perlu menggali dan mengenal serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 73 LAMPIRAN 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian IDENTITAS RESPONDEN Berikan tanda silang (X) pada jawaban anda. Nama : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia : 21-25 tahun 36-40 tahun 26-30 tahun

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS 1 INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ARENS (Arenga pinnata Merr) DI KAWASAN HUTAN BATANG TORU (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Ijon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab.

BAB I PENDAHULUAN. kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umumnya pengetahuan pengobatan tradisional hanya dikuasai oleh kaum tua. Generasi muda saat ini kurang termotivasi untuk menggali pengetahuan dari kaum tua,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesehatan telah menjadi suatu kajian ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesehatan telah menjadi suatu kajian ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat, baik secara modern maupun tradisional. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 12 BAB III METODOLOGI PENELIT TIAN 31 Waktu dan Tempat Penelitian inii dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2010 yang berlokasi di TAHURA Inten Dewata dimana terdapat dua lokasi yaitu Gunung Kunci dan

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN

INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN 1 INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN ROTAN OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN (Studi Kasus:Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara) SKRIPSI Oleh: Iyen Eriana Naibaho 101201128

Lebih terperinci

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG (RESPONDEN ADALAH IBU) Tanggal pengumpulan data : / / Enumerator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Hutan Raya (Tahura) Tongkoh terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tanah Karo. Kawasan hutan ini merupakan hutan konservasi yang berupa

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Analisis Dampak Sosial Dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas. Di Kec. Batang Toru Kab.

Lampiran 1. KUESIONER PENELITIAN Analisis Dampak Sosial Dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas. Di Kec. Batang Toru Kab. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Dampak Sosial Dan Kawasan Ekonomi Khusus Penggalian Tambang Emas A. Identitas Responden 1. Nama Responden : 2. Umur Responden : 3. Alamat : 4. Jenis Kelamin : 5.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 KUISIONER PENELITIAN TESIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN TATA

Lebih terperinci

Medan (*Penulis korespondensi, 2 Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155

Medan (*Penulis korespondensi, 2 Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155 INTERPRETASI TUTUPAN LAHAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG MODEL UNIT XIV TOBA SAMOSIR (Interpretation of Land Cover in Forest Management Unit XIV Toba Samosir) Ade Putri Nugraha Harahap 1*, Rahmawaty

Lebih terperinci

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA

BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 36 BAB V PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP MITOS DAN NORMA 5.1 Gambaran Sosial-Budaya Masyarakat Lokal Masyarakat Kampung Batusuhunan merupakan masyarakat yang identik dengan agama Islam dikarenakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEBALAN KORTEKS MANDIBULA DITINJAU MENGGUNAKAN RADIOGRAFI PANORAMIK ANTARA PRIA DAN WANITA SUKU BATAK DI FKG USU

PERBEDAAN KETEBALAN KORTEKS MANDIBULA DITINJAU MENGGUNAKAN RADIOGRAFI PANORAMIK ANTARA PRIA DAN WANITA SUKU BATAK DI FKG USU Lampiran 1 DEPARTEMEN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERBEDAAN KETEBALAN KORTEKS MANDIBULA DITINJAU MENGGUNAKAN RADIOGRAFI PANORAMIK ANTARA PRIA DAN WANITA SUKU BATAK DI

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga

Lampiran 1. Prosedur Wawancara. I. Identifikasi Keluarga 170 Lampiran 1. Prosedur Wawancara I. Identifikasi Keluarga 1. Nama Responden :. 2. Umur :. thn 3. Jenis Kelamin : 4. Bahasa yang dikuasai: a. Indonesia b. Madura c. lainnya 5. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr:

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan

BAB I PENDAHULUAN spesies tumbuhan, 940 spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara megabiodiversitas, karena memiliki kekayaan flora, fauna dan mikroorganisme yang sangat banyak. Ada Sekitar 30.000 spesies tumbuhan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di blok koleksi tumbuhan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Pada bulan September 2013 sampai dengan Oktober 2013. B. Alat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai

TINJAUAN PUSTAKA. obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai 11 TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokan menjadi: (1) tumbuhan obat tradisional, yaitu

Lebih terperinci

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU)

PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) Lampiran 1. Prosedur Wawancara A. BIODATA DIRI PENJUAL OBAT TRADISIONAL (JAMU) 1. Nama Responden :. 2. Umur : thn 3. Jenis Kelamin : P/L 4. Tempat Lahir : Desa ini/luar desa 5. Status : belum kawin/kawin/cerai

Lebih terperinci

I. HOOFD BESTUR H.Ch.B. SYNODE Desember 1928

I. HOOFD BESTUR H.Ch.B. SYNODE Desember 1928 PUCUK PIMPINAN/MAJELIS PUSAT HURIA KRISTEN INDONESIA DARI 1 MEI 1927 S/D 2020 MULAI BERDIRI H.Ch.B. 1 MEI 1927 Pendiri H.Ch.B. 1. Friderik Panggabean (F. P. Sutan Malu) 2. M. T. Lumban Gaol I. HOOFD BESTUR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Buana Sakti dan sekitarnya pada bulan November -- Desember 2011. B. Objek dan Alat Penelitian Objek pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya.tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya.tanah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia pada hakikatnya berusaha selalu untuk mempertahankan hidupnya. Dalam upaya mempertahankan hidup dapat kita lihat manusia berusaha mengembangkan usahanya dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia dianugerahi Tuhan dengan segala macam kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya sumber daya alam yang melimpah, tetapi bangsa Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1, Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - 2.

Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1, Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - 2. Lampiran 1. Perhitungan uji t- hitung pada taraf t- tabel = 1,980 1. Karakteristik umur ( nilai r s = 0,035 ). t- hit = r s N - = 0,035 87-1 - (0,035) = 0,035 ( 9, ) = 0,3. Karakteristik jumlah anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penduduk merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari berbagai suku bangsa (etnis) yang tersebar di seluruh penjuru wilayahnya. Banyaknya suku bangsa

Lebih terperinci

PIAGAM KESEPAKATAN PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN HUTAN ADAT DESA GUGUK KECAMATAN SUNGAI MANAU KABUPATEN MERANGIN

PIAGAM KESEPAKATAN PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN HUTAN ADAT DESA GUGUK KECAMATAN SUNGAI MANAU KABUPATEN MERANGIN PIAGAM KESEPAKATAN PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN HUTAN ADAT DESA GUGUK KECAMATAN SUNGAI MANAU KABUPATEN MERANGIN Piagam ini merupakan perubahan sekaligus penyempurnaan dari Piagam Kesepakatan Pemeliharaan

Lebih terperinci

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI SKRIPSI Oleh ZAILINA MIRZA NIM 060210193148 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 100 101 A Identitas responden Tabel 37: KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA NO VARIABEL INDIKATOR NO BUTIR PERTANYAAN 1. Kondisi Demografis (variabel mata pencaharian dan pendapatan tercover di bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun pada hakikatnya bangsa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan berasal dari kata tahu yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008, artinya mengerti setelah melihat suatu fenomena alam. Berdasarkan pengertian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan 14 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Febuari 2015 di kanan kiri Jalan Sanggi-Bengkunat km 30 - km 32, Pesisir Barat, Taman Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berupa metode deskriftif eksploratif dan jenis penilitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian deskriftif eksploratif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1).

BAB I PENDAHULUAN. hayati sebagai sumber bahan pangan dan obat-obatan (Kinho et al., 2011, h. 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan tropis terkaya di dunia setelah Brazil dan masih menyimpan banyak potensi sumber daya alam hayati sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki etnis sangat beragam, yaitu terdiri atas 300 kelompok etnis. Setiap kelompok masyarakat ini memanfaatkan tumbuhan untuk kehidupan mereka, seperti untuk

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA PROFIL SENTRA INDUSTRI TAHU GUNUNG SAREN KIDUL KELURAHAN I. Pertanyaan Profil Industri Tahu 1. Sumber Daya Manusia A. Pengusaha 1). Identitas a. Nama :

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI DESA CIMANGGIS KECAMATAN BOJONG GEDE KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI DESA CIMANGGIS KECAMATAN BOJONG GEDE KABUPATEN BOGOR ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAMBU BIJI DESA CIMANGGIS KECAMATAN BOJONG GEDE KABUPATEN BOGOR SKRIPSI FELIX BOB SANFRI SIREGAR H 34076064 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap

Lebih terperinci

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

Medan, Maret 2014 Hormat saya, Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fithri Hervianti NIM :101101131 No.Hp : 082376071573 Alamat : Fakultas Keperawatan USU Medan Adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

DAFTAR ISI PERNYATAAN... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE. Universitas Sumatera Utara

INTERVIEW GUIDE. Universitas Sumatera Utara INTERVIEW GUIDE Data Informan Nama : Usia : Alamat: Pekerjaan: Status: 1. Kepala desa : - Lokasi hutan kemenyan ( peta) - Data kependudukan - Profil desa Pandumaan 2. Petani kemenyan - Profil informan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. penyembuhan. Sumber pengobatan di dunia mencakup tiga sektor yang saling terkait BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. Masalah kesehatan difokuskan pada penyakit yang diderita manusia untuk dilakukannya pengobatan dan penyembuhan.

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan 23 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2014 di Kawasan Hutan Lindung Batutegi Blok Kali Jernih (Gambar 3), bekerjasama dan di bawah

Lebih terperinci

BAB VII HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA

BAB VII HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA 62 BAB VII HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN EKOWISATA 7.1 Harapan Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata Pengembangan suatu kawasan menjadi kawasan ekowisata tentu saja akan menumbuhkan harapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengobatan Tradisional Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional, pengobatan tradisional

Lebih terperinci

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng Mohon untuk menjelaskan: 1. Berapa usia Anda? a. < 20 th b. 21-34 th c. 35-54 th d. > 55 th 2. [JANGAN DITANYAKAN] Pewawancara, menandai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN 1 SURAT PENELITIAN DARI DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 68 LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN DARI KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALUKU TENGAH 69 LAMPIRAN 3 SURAT IJIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan dengan cara cara yang tradisional. Masyarakat. lingkungan dimana mereka bertempat tinggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hampir setiap komunitas masyarakat mempunyai pengetahuan yang diturunkan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, dikembangkan dan dilestarikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Desa Muara Gading Mas, Bandar Negeri, Sriminosari, dan Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Obat Tumbuhan obat adalah semua spesies tumbuhan baik yang sudah ataupun belum dibudidayakan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan obat (Hamid et al. 1991). Tumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180)

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Angkola, dan Mandailing. Di. dengan cara mempelajarinya. (Koentjaraningrat, 1990:180) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suku Batak adalah suatu suku terbesar yang mendiami pulau Sumatera Utara. Suku Batak memiliki 6 sub suku-suku bangsa yaitu, Batak karo, Batak Simalungun, Batak

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan analisa hasil penelitian tentang faktor

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan analisa hasil penelitian tentang faktor BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan analisa hasil penelitian tentang faktor keterbelakangan masyarakat di kawasan perbatasan khususnya di desa Makir dan

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1 Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN KAJIAN POTENSI, KONTRIBUSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AREN (Arenga pinnata) (Studi Kasus : Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang) Dusun Desa Kecamatan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta yang berusia 15 tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah

PENDAHULUAN. hutan yang dialih-gunakan menjadi lahan usaha lain. Agroforestry adalah salah PENDAHULUAN Latar Belakang Alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem perkawinan exogami merupakan sistem yang dianut oleh masyarakat adat batak toba. Sistem ini dalam arti positif merupakan suatu sistem dimana seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik serta ciri khas masyarakatnya berdasarkan etnografisnya. Perbedaanperbedaan

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik serta ciri khas masyarakatnya berdasarkan etnografisnya. Perbedaanperbedaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas masyarakat yang hidup di desa khususnya yang berada di pinggiran hutan atau yang berbatasan langsung dengan alam lingkungan sangat bergantung sekali dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. LAMPIRAN 93 94 Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Lampiran 2. Kuisioner Penelitian DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

1. Pengantar A. Latar Belakang

1. Pengantar A. Latar Belakang 1. Pengantar A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia

Lebih terperinci

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018

PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 PANDUAN SURVEI LAPANGAN KKN TEMATIK TAHUN 2018 Tema : Pemberdayaan Potensi Desa untuk mewujudkan masyarakat desa yang aman, mandiri, terintegrasi dan negarawan berdasarkan Iman Ilmu Amal BIDANG GARAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis,

BAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan untuk makan. Dalam upayanya untuk mempertahankan hidup, manusia memerlukan makan. Makanan adalah sesuatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etnobotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 68 Lampiran Kuisioner 1 : KUESIONER PENELITIAN Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen tentang Prinsip Reduse dan Reuse serta Partisipasi dalam Menggunakan Tas Belanja sebagai Pengganti Kantong Plastik

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : Tahun. 4. Agama : 5. Suku : 6.Pendidikan : 7. Pekerjaan :

KUESIONER. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : Tahun. 4. Agama : 5. Suku : 6.Pendidikan : 7. Pekerjaan : KUESIONER I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : Tahun 4. Agama : 5. Suku : 6.Pendidikan : 7. Pekerjaan : II. Persepsi 8. Apakah Anda tahu di Desa Ajijulu ada program pelayanan sosial

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO

KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO KUISIONER PENELITIAN POTENSI dan PEMANFAATAN AREN (Arenga pinnata) di DESA KUTAMBARU, KECAMATAN MUNTHE, KABUPATEN KARO Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Pendidikan terakhir

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017 DATA UMUM RESPONDEN No. Responden : 1. Identitas Responden : a. Nama Responden : b. Jenis Kelamin : ( L

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 INFORMED CONSENT Lembar Pernyataan Persetujuan oleh Subjek Saya yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten

Lebih terperinci