BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kewajiban dalam Rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bagi
|
|
- Liani Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai agama terakhir dan merupakan nikmat Allah yang paling sempurna yang menjadi pedoman hidup umat manusia sepanjang sejarah. Sebagai muslim wajib meyakini dan menjalankan Rukun Islam. Salah satu kewajiban dalam Rukun Islam adalah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Mampu disini diartikan adalah kemampuan fisik, harta, mental, dan kemampuan pada waktu seseorang hendak mengerjakan haji. Sebagai seorang muslim harus meyakini dan mentaati, seta mengimani bahwa haji merupakan sebuah kewajiban yang wajib dikerjakan bagi yang sanggup dan mampu. Hal ini sesuai firman Allah dalam surah Ali imran ayat 97 yang artinya Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke baitullah. Oleh karena itu, segala macam hambatan yang dihadapi umat islam akan menghadapinya dengan penuh keikhlasan dan penuh kesabaran. Walaupun menempuh perjalanan antar negara, melelahkan, meninggalkan keluarga, penuh pengorbanan dan penuh resiko secara fisik dan mental serta harus mengeluarkan biaya yang relatif besar dan berat bagi masyarakat akan tetapi setiap tahun umat muslim di dunia berbondong bondong datang ke baitullah
2 2 untuk melaksanakan Ibadah haji demi menjalankan kewajibanya sebagai seorang muslim. Umat muslim sangat menyakini bahwa mengerjakan Haji dengan sungguh sungguh dan penuh keikhlasan, kesabaran serta hanya semata-mata mengharap ridho Allah akan mendatangkan keberkahan dan balasannya adalah Surga. Haji yang mabrur tiada upahnya kecuali surga, 1. Walaupun sudah mengeluarkan bayak biaya dan bahkan ada yang menabung bertahun-tahun demi menjalaankan ibadah haji akan tetapi semangat umat muslim khususnya di indonesia setiap tahunnya terus bertambah dan rela harus mengantri dalam daftar tunggu. Hal ini disebabkan disamping ingin memperoleh haji mabrur ada hal lain yang memotivasi untuk menjalankan ibadah haji yaitu dapat status sosial dari masyarakat. Perjalanan bangsa indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji telah memberikan makna yang sangat berarti bagi kehidupan kenegaraan secara keseluruhan. Dalam berbagai peristiwa baik sosial, budaya, ekonomi maupun poltik, para hujjaj memiliki peran yang sangat penting dalam memberiakan motivasi dan membudayakan kehidupan yang salih di masyarakat, sehingga selalu diharapkan dapat memberi secercah titik terang dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Beragamnya dimensi yang melingkupi penyelenggaraan ibadah haji menyebabkan penanganan dan pengelolaan haji memiliki permasalahan yang sangat komplek dan sensitif. 2 1 HR Bukhari:1683, Muslim: Ahmad Nidjam dan Alatief Hanam, 2001, Manajemen Haji studi kasus dan telaah implementasi knowledge workers, Zikrul hakim, Jakarta. Hlm iii
3 3 Dalam beberapa tahun terakhir jumlah jamaah Haji seluruh dunia mencapai sekitar dua hingga tiga juta orang. Jamaah Haji indonesia selalu menempati peringkat lima besar dari keseluruhan jumlah jamaah haji, karena indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama islam dan kenyataan sejarah bahwa beberapa masyarakat indonesia memiliki hubungan memiliki hubungan kekerabatan dengan bangsa arab. 3 Seiring dengan terus bertambahnya jumlah jamaah Haji, maka pelaksanaan ibadah haji pun memerlukan pengaturan dan pengorganisasian dengan baik, dan melibatkan hubungan antar negara. Artinya, masalah haji bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi tetapi juga melibatkan negara-negara yang memberangkatkan jamaah haji. Seperti halnya ketika Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Haji atau Ta limatul Haji yang harus dipatuhi dan ditaati oleh seluruh jamaah haji, maka peraturan ini pun harus singkron dengan pelaksanaan haji dari negara-negara asal jamaah haji. 4 Dengan jamaah haji indonesia yang cukup besar dan beragam profesi serta tingkat pendidikan jemaah haji menyebabkan tingginya kompleksitas pengorganisasian dan pelayanan sehingga pencapaian ukuran tingkat kepuasan jamaah haji sangat beragam dan bervariasi. 5 Dalam Penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun selalu ditemukan berbagai kritik dari berbagai kalangan yang disampaikan secara lisan maupun 3 Ibid hlm vii 4 Ibid hlm x 5 Ibid hlm vi
4 4 tertulis. Wacana yang selalu muncul ke permukaaan sebagian besar adalah ketidakpuasan terhadap manajemen penyelenggaraan haji dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Walaupun di sisi lain Pemerintah melalui berbagai inovasi dan penyempurnaan telah melakukan upaya-upaya peningkatan baik dari aspek manajerial, sumber daya manusia, pola operasional, diversifikasi angkutan, diversifikasi pemondokan dan memberi kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berperan serta dalam penyelenggaraan haji. 6 Akan tetapi dalam kenyataan dilapangan masih banyak dijumpai keluhan dan ketidakpuasan dari jamaah haji dalam hal pelayanan jamaah haji. Jamaah haji dalam hal pelayanan sering sekali mengeluh dalam hal masalah pemondokan, akomodasi, transportasi. Hal lain yang menjadi perhatian dan dikeluhkan jamaah haji dalam pengelolaan haji yaitu terkait keamanan, pada musim haji 2012, jumlah jamaah yang menjadi korban penipuan, pencurian, dan penjambretan meningkat. Hingga rabu (17/10) Jumlah kerugian yang dialami jamaah akibat aksi kriminalitas selama di Makkah mencapai Rp 267 juta dan riyal Arab Saudi. 7 Hal ini mengakibatnya setiap tahun jamaah selalu mengeluh terhadap pelayanan jamaah. Di sisi lain Jamaah Haji ketika mengalami kerugian atas pelayananya, jamaah tidak pernah ada yang menggugat pihak pengelola pelaksanaan ibadah haji, karena beranggapan semua rangkaian ibadah haji adalah ibadah yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran semata-mata karena mengharap ridho Allah. Padahal Jamaah Haji selaku 6 Ibid hlm xv 7 Lima masalah pelayanan haji yang harus diprhatikan pemerintah redaksi@voaislam.com, Rabu, 25 Jumadil Akhir 1436 H diakses pada 1 juni 2015 pukul WIB
5 5 konsumen mempunyai hak dalam hal perlindungan hukum apabila terjadi tindakan yang merugikanya. Munculnya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan serta kurangnya perlindungan hukum bagi jamaah haji selaku konsumen maka penulis tertarik mengangkat topik perlindungan hukum bagi jamaah haji. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap Haji sebagai konsumen jasa yang dikelola oleh Kementerian Agama Kabupaten Sleman diperlukan penelitian khusus. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul penelitian skripsi yaitu Tinjaun Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana implementasi perlindungan hukum jamaah haji di Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai pengelola Ibadah Haji? b. Upaya atau tindakan apa sajakah yang bisa ditempuh oleh Jamaah haji apabila terjadi hal-hal yang merugikan dirinya dalam pelaksanaan Ibadah Haji? C. Tujuan Peneleitian Penelitian penulisan hukum ini bertujuan untuk : 1. Tujuan Subyektif
6 6 Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam rangka menyusun penulisan hukum guna melengkapi salah satu persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanan dalam bidang hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 2. Tujuan Obyektif a) Untuk mengetahui dan membahas implementasi perlindungan hukum jamaah haji dari Kementerian Agama Kabupaten Sleman sebagai pengelola penyelenggaraan ibadah haji. b) Untuk mengetahui dan membahas tindakan apa saja yang dapat ditempuh jamaah haji apabila terjadi tindakan hukum yang merugikan. D. Keaslian Penelitian Untuk melihat keaslian penelitian telah dilakukan penelusuran penelitian pada berbagai referensi dan hasil penelitian serta dalam media cetak maupun elektronik. Sudah banyak karya ilmiah yang membahas mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen, namun penulis belum pernah menjumpai adanya penelitian secara khusus mengenai Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Ada karya ilmiah yang sejenis yang membahas mengenai perlindungan hukum jamaah haji sebagai konsumen tetapi berbeda penekananya dan obyeknya. Karya ilmiah tersebut dalam bentuk tesis yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Jamaah Haji indonesia (Studi Kasus Kantor Departemen Agama Semarang) (2010) Yang ditulis oleh M. SHIDQON PRABOWO SH.
7 7 Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kota Semarang. Penulisan hukum yang di buat dari penelitian hukum yang dilakukan oleh penulis berbentuk Tesis dengan fokus pembahasan mengenai perlindungan hukum jamaah haji di kota semarang serta membahas mengenai tindakan pemerintah daerah terhadap permasalahan penyelenggaraan ibadah haji. Penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Penulisan hukum yang dilakukan penulis berjudul Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hukum Jamaah Haji Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji Yang Dikelola Kementrian Agama Kabupaten Sleman. Penelitian bertempat di wilayah Kabupaten Sleman membahas mengenai Implementsi perlindungan hukum jamaah haji yang dikelola Kementrian Agama Kabupaten Sleman serta mengenai tindakan apa saja yang bisa ditempuh oleh Jamaah haji apabila terjadi hal-hal yang merugikan dirinya dalam pelaksanaan ibadah haji. Perbedaan tidak hanya terletak pada judul tetapi juga permasalahan yang diangkat, lokasi penelitian, serta instansi yang dipilih untuk melakukan penelitian hukum. Dengan demikian penulis, menyatakan bahwa penulisan hukum yang ditulis oleh penulis yang berbentuk skripsi ini asli dan bukan merupakan karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjananaan di suatu perguruan tinggi. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk kepentingan akademis maupun kepentingan praktis.
8 8 1. Manfaat Akademis a. Dari hasil penelitian penulisan hukum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan pengembangan ilmu hukum pada khususnya. b. Dapat digunakan sebagai salah satu kelengkapan dalam persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya tentang pengetahuan mengenai pentingya bagaimana perlindungan hukum terhadap Jamaah Haji dalam penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola Kementerian Agama Kabupaten Sleman.
BAB I PENDAHULUAN. Keharusan untuk melangsungkan kehidupan bersama merupakan permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah S.W.T menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, sehingga dapat dipastikan manusia tidak dapat hidup seorang diri tanpa kehadiran manusia lain. Keharusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di seluruh dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada 2010. 3 Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam yang memenuhi syarat 1 yaitu baik secara finansial, fisik, maupun mental,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dari berdirinya suatu negara. Dimana dalam suatu negara ada yang dinamakan dengan pemerintahan yang berkuasa, adanya wilayah, adanya
Lebih terperinciHaji adalah wujud ketundukan seorang Muslim kepada Rabb-nya secara sempurna.
Haji adalah wujud ketundukan seorang Muslim kepada Rabb-nya secara sempurna. Lebih dari 3 juta kaum Muslimin dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah, 9 Dzulhijjah 1434 H/15 Oktober 2013 untuk
Lebih terperinci"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)
A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan jamaah ibadah umrah dan haji dalam beberapa tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jamaah ibadah umrah dan haji dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi sesuatu yang istimewa bagi setiap muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga tahun 2016, tercatat bahwa Indonesia merupakan negara dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Setiap tahunnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap muslim yang mampu, dan apabila ia melaksanakan haji kembali itu sifatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam agama Islam, setiap muslim diwajibkan melaksanakan Rukun Islam. Salah satu dari rukun tersebut yaitu melaksanakan ibadah haji bagi setiap muslim yang mampu. Ibadah
Lebih terperinciBUPATI MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG FASILITASI PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI
SALINAN BUPATI MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG FASILITASI PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis pelaksanaannya diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, perkembangan teknologi digital semakin maju dengan begitu pesat. Hampir meliputi sebagian besar bidang kehidupan seperti pemerintahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keagamaan dan Pendidikan Sekretariat kota Medan, 2004), h. 24.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haji merupakan implementasi rukun Islam kelima. Makna yang terkandung didalamnya mencerminkan pengalaman keagamaan dan kemanusiaan secara universal. M.Quraish
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua hal, yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam ada lima, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah yang senantiasa berpegang teguh pada Al Qur an dan Sunah. Dalam pengamalannya, Islam tidak pernah lepas dari dua hal, yaitu rukun islam
Lebih terperinciWALI KOTA BLITAR. SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb.
WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA SHOLAT IDUL ADHA 1433 H TANGGAL 10 DZULHIJAH 1433 HIJRIAH Assalamu alaikum wr. Wb. YANG SAYA HORMATI, PARA ALIM ULAMA, BAPAK KYAI DAN IBU NYAI SERTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam. Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah pemeluk
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KAB UPATEN CILACAP NOM OR 10 TAH UN 2016 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JAMA'AH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciMENGGAPAI HAJI MABRUR Oleh : Tajudin Nur *) Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan
MENGGAPAI HAJI MABRUR Oleh : Tajudin Nur *) Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan Di Namira, sebuah desa sebelah timur 'Arafat, Nabi Muhammad dan rombongannya mendirikan sebuah perkemahan dalam
Lebih terperinciBUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER IV ASAL KAB.BENGKALIS &KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 M/1437 H
BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER IV ASAL KAB.BENGKALIS &KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 M/1437 H BATAM, 12 AGUSTUS 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, ALHAMDULILLAHIROBBIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Haji merupakan ibadah yang ada di dalam agama Islam dan dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haji merupakan ibadah yang ada di dalam agama Islam dan dilaksanakan bagi orang yang mampu dalam melaksanakannya. Haji merupakan suatu rukun Islam yang kelima.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Agama sebagai sub sistem pemerintahan Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas pemerintah di bidang agama. Dalam melaksanakan tugasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Haji adalah ibadah umat muslim yang dilakukan setiap tahun. Ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah hingga tanggal 10 Zulhijah. Umat muslim dari Indonesia
Lebih terperinci[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30
Pesan Nabi SAW untuk taat waliyul amri merupakan pesan politik yang strategis, karena mengingatkan umat Islam untuk tetap patuh kepada ulil amri (penguasa). Ibadah haji selain memiliki hikmah ketaatan,
Lebih terperinciMENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M
MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M Oleh M. Askari Zakariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mawaddah Warrahmah Kolaka 2017 Sidang Jamaah Jum at yang berbahagia Puji Syukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk bank ataupun jasa bank sehingga keberadaan bank sudah menyebar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di dunia perbankan saat ini semakin luas, baik produk bank ataupun jasa bank sehingga keberadaan bank sudah menyebar baik di kota maupun pedesaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perintah shalat lima waktu untuk pertama kalinya diterima dan diwajibkan kepada umat Islam, tepatnya pada 27 Rajab Tahun kedua sebelum hijrah. Yang mana pada saat itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah dalam dua dimensi untuk melakukan hal-hal positif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan Allah dalam dua dimensi untuk melakukan hal-hal positif dan negatif dimana kedua dimensi ini cenderung sama-sama memiliki karakter, potensi,
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 25 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 25 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TANGGAL 9 MEI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.338, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Transportasi. Darat. Jamaah Haji. Penyediaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI DARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama. masing-masing pihak baik suami maupun istri adalah merupakan harta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Harta bersama memiliki pengertian yang beragam, baik di dalam hukum adat maupun hukum Islam. Dalam hukum adat, harta bersama diartikan sebagai harta kekayaan yang diperoleh
Lebih terperinciBUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA Menimbang : a. bahwa Ibadah haji merupakan
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR
BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG TANGGAL 19 APRIL 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA PERINGATAN HARI LAHIR IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA KE 24 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 19 APRIL 2014 HUMAS
Lebih terperinciBulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -
Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut
13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut Baitul Maal Wattamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan yang bergerak dibidang pengumpulan
Lebih terperinciMenimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang
BUPATI MAGETAN, Menimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang mampu menunaikannya dalam waktu tertentu dan dikerjakan secara sempurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi kaum muslimin di seluruh dunia dan Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka Indonesia mendapatkan
Lebih terperinciNo melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntutan syariah dan pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Meskipun penyelenggaraan
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5345 KESRA. IBADAH HAJI. Penyelenggaraan. Pelaksanaan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 186) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DALAM MEKANISME TALANGAN HAJI
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DALAM MEKANISME TALANGAN HAJI a. Ditinjau dari Segi Istiṭa ah Sebagaimana yang telah dibahas di awal, salah satu syarat wajib haji adalah istiṭa ah yaitu mampu. Para ulama pun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan pada bulan Muharram. Setiap umat Islam yang mampu (baik secara ekonomi maupun kesehatan)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG
54 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG A. Analisis Strategi Pemasaran 1. Analisis Diferensiasi Menurut peneliti berdasarakan wawancara
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.4845 KESRA. IBADAH HAJI. Penyelenggaraan. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk Indonesia sebagian besar memeluk agama islam,dimana dalam ajaran agama islam terdapat dua rukun yaitu rukun iman dan rukun islam. Sebagian umat yang taat dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,
PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 ayat (2)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL
71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI PEMBERANGKATAN DAN PEMULANGAN JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG BIAYA DOMESTIK HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG BIAYA DOMESTIK HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI TENGAH, Menimbang : a. bahwa perjalanan Ibadah Haji dibutuhkan
Lebih terperinciUMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN
Lembaran ISSN: 2086-0706 UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN {Renungan hari raya 'Idul Qurban 1431H, Ketua Dewan Redaksi} ABSTRAK Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan ke
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DARI DAERAH KE EMBARKASI DAN DARI DEBARKASI KE
Lebih terperinciMendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan
Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada
Lebih terperinciWALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012
WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012 Assalamu alaikum Wr. Wb. YANG KAMI HORMATI, PARA ALIM ULAMA, BAPAK KYAI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan berpedoman pada kitab suci Al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui
Lebih terperinciBab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan
Bab 1 Keadaan Sepeninggal Ramadan Langit, Bumi, dan Para Malaikat Menangis Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan. Ia memang khusus diturunkan oleh Allah untuk hamba-hamba-nya yang sedang
Lebih terperinciBAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM
BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi
Lebih terperinci3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan dan Pengambilan
DAFTAR ISI Halaman JUDUL JUDUL PRASYARAT... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI... v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... vi KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciPerjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.
Perjanjian Aqabah I Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib. Rombongan haji tersebut berjumlah sekitar 12 orang. Kepada mereka Nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zakat merupakan satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Setiap muslim mempunyai kewajiban membayar zakat bila harta kekayaannya telah
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Haji Syiar Islam Terbesar
Mam MAKALAH ISLAM Haji Syiar Islam Terbesar 9 Oktober 2014 Makalah Islam Haji Syiar Islam Terbesar Oleh M. Fuad Nasar (Wakil Sekretaris BAZNAS) Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah yang pada musim haji tahun 1435
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN PELAYANAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DARI DAERAH ASAL KE
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN SERANG
PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wakaf berasal dari kata waqfa yang mempunyai arti menahan, berhenti, diam di tempat atau tetap berdiri. Pengertian menahan atau berhenti atau diam ditempat dalam pengertian
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014
PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 http://www.tribunnews.com I. PENDAHULUAN Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar utama atau yang dikenal dengan rukun islam. Rukun islam ada lima yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah suatu bangsa yang sebagian besar penduduknya didominasioleh umat muslim, dari jumlah total populasi masyarakat Indonesia tersebut89%
Lebih terperinciKeutamaan Bulan Dzul Hijjah
Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai salah satu rukun islam yang wajib bagi setiap muslim yang mampu. Jumlah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Ibadah haji dan umroh adalah ibadah yang disyariatkan dalam agama islam, sebagai salah satu rukun islam yang wajib bagi setiap muslim yang mampu. Jumlah penduduk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH
Lebih terperinciNILAI KULTURAL PUJIAN SALAT LIMA WAKTU DALAM MASYARAKAT JAWA DI SONGGON-BANYUWANGI
NILAI KULTURAL PUJIAN SALAT LIMA WAKTU DALAM MASYARAKAT JAWA DI SONGGON-BANYUWANGI SKRIPSI Oleh: MUHIMATUL AILIYAH NIM 060210402197 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dengan berdalih memegang filosofi membuat dan menjual yang berpusat pada produk, bisnis beralih ke filosofi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari -hari. Masalah ini sering muncul karena adanya salah satu pihak yang
11 BAB I PENDAHULUAN Masalah warisan seringkali menimbulkan persoalan dalam kehidupan sehari -hari. Masalah ini sering muncul karena adanya salah satu pihak yang merasa tidak puas dengan pembagian warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pelaporan Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan rukun Islam yang. ke lima tersebut karena tingginya nilai ibadah haji.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Umat Islam rela meninggalkan pekerjaan dan keluarganya selama waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima tersebut karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya mendapat pahala. Sedangkan makna haji bagi umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu. 1 Kewajiban ini merupakan rukun Islam yang kelima. Karena haji merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat dicapai dari peningkatan pendidikan dan pelatihan di jalur pendidikan formal. Pembentukan SDM yang berkualitas
Lebih terperinciCeramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa
www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi telepon selular yang semakin hari mengalami peningkatan yang cepat. Saat ini, penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-qur an ialah kitab suci yang berisi kumpulan wahyu Allah yang diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk bagi manusia.
Lebih terperinciKISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)
KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET) SEJARAH NABI MUHAMMAD DI MAKKAH BACA DI BUKU PAKET HALAMAN 109 126 (lebih lengkap)
Lebih terperinciPEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Materi : HUKUM KEWARISAN Oleh : Drs. H.A. Mukti Arto, SH, M.Hum. PENDAHULUAN Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan ialah Hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JEMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.
Lebih terperinciKeutamaan Bulan Ramadhan
Keutamaan Bulan Ramadhan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan dan kemudian dijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar supaya saling kenal-mengenal
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMILAH TELUR BERDASARKAN BERAT TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin DisusunOleh : Nama : Rudi Santoso No. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ibadah Haji sesungguhnya menjadi suatu kewajiban bagi umat Islam. Ibadah ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran dan Sunnah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja dengan melimpahnya harta benda. Bagi orang muslim, pelunasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menyejahterakan hidupnya. Keinginan manusia akan benda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan merupakan keinginan manusia terhadap barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani dalam rangka menyejahterakan hidupnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum kewarisan, termasuk salah satu aspek yang diatur secara jelas dalam Al-Qur an dan Sunnah Rasul. Hal ini membuktikan bahwa masalah kewarisan cukup penting
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN KENDAL
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JEMAAH HAJI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMarhaban Yaa Ramadhan 1434 H
Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Manusia memerlukan bantuan orang lain
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SOP DALAM PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) Skripsi
IMPLEMENTASI SOP DALAM PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) Skripsi Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Waktu demikian cepat berlalu. Hari demi hari kita lalui. Bulan demi bulan berganti. Seakan tak terasa, kini kita sudah berada di akhir bulan Dzulhijjah. Yang artinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Haji merupakan ibadah yang istimewa karena haji adalah ibadah jismiyah (fisik) dan maliyah (harta). Shalat dan puasa adalah ibadah jasmaniyah dan zakat adalah ibadah
Lebih terperinciBeribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya
Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:
Bab 1 Hakikat Puasa Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG BIAYA TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG, Menimbang : a. bahwa ibadah haji merupakan rukum islam yang wajib
Lebih terperinci