BAB I PENDAHULUAN. ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena belajar merupakan proses alamiah
|
|
- Suparman Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pendidikan yang terjadi di sekolah tidak terlepas dari proses pembelajaran, yang dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang (Huda, 2013: 2). Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai peserta didik, anak didik merupakan subjek sentral dalam dunia pendidikan yang memiliki potensi dan selalu mengalami perkembangan dan perubahan secara bertahap dan wajar. Para guru, perlu menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa sehingga potensi-potensi yang dimiliki anak didik dapat berkembang seoptimal mungkin dan menjadi nyata sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) sering dikatakan sangat terbelakang, yang dibuktikan dengan hasil kelulusan peserta didik yang presentasinya rendah dan tingkat pengangguran intelektual yang tinggi. Lalu kita bertanya siapakah yang salah? Di lain pihak, ada banyak anak NTT yang bisa mengharumkan nama NTT ketika
2 mereka berada di luar daerah. Lalu kita bertanya lagi, mengapa demikian? Ada apa dengan pendidikan di NTT? Apakah masalahnya terletak pada peserta didik, kurikulum ataukah guru? Menurut Beatrix Igo, Laboran SMPS Seminari Santo Yohanes Berkhmans Mataloko mengatakan bahwa untuk membangun fondasi yang cukup kuat dalam bidang ilmu pengetahuan terutama pendidikan, kegiatan membaca, melakukan penelitian dan menulis adalah hal yang tidak bisa ditawar. Sedangkan menurut Rachman Firdaus, guru SMPN 1 Nagawutung-Lembata mengatakan bahwa ada empat hal yang menjadi kekeliruan guru dalam proses pembelajaran. Kekeliruan tersebut adalah pertama guru tidak berusaha mengetahui kemampuan awal peserta didik, kedua guru tidak pernah mengajak peserta didik berpikir, ketiga guru tidak berusaha memperoleh umpan balik dan yang keempat guru menganggap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai pelajaran. Dengan demikian, dalam era infromasi sekarang ini seharusnya telah terjadi perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar (learning resources), akan tetapi lebih berperan sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction). Sehingga, dalam posisi ini bisa terjadi guru dan peserta didik saling belajar (Cakrawala NTT, 2015: 35-40). Berdasarkan hasil observasi dilapangan seperti pada SMPN 1 Kupang, bahwa tujuan pembelajaran belum bisa tercapai seoptimal mungkin karena terdapat berbagai kendala yang menghambat. Guru sering menggunakan metode pembelajaran yang kurang menyentuh aspek psikologi peserta didik. Selain masalah yang bersumber dari guru, masalah yang lain juga bersumber dari peserta didik, yakni hanya ada beberapa peserta didik atau orang yang sama saja yang berpartisipasi aktif dalam mengikuti pelajaran, sedangkan yang lainnya tidak
3 ikut berpartisipasi dan membuat keributan didalam kelas. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Kupang, diketahui bahwa : 1. Partisipasi peserta didik masih rendah, pembelajaran hanya didominasi oleh guru dan peserta didik yang dianggap mampu 2. Peralatan praktikum yang kurang memadai dan banyak yang rusak sehingga guru kesulitan dalam membimbing peserta didik melakukan eksperimen 3. Kurangnya peralatan praktikum tersebut menyebabkan peserta didik kurang memahami atau sedikit saja menguasai konsep dan penggunaan peralatan praktikum 4. Mata pelajaran fisika kurang diminati atau disukai oleh peserta didik karena dianggap sulit 5. Peserta didik acuh atau tidak mengikuti perintah guru untuk meminjam buku di perpustakaan sehingga menyebabkan pada saat pelajaran berlangsung ada beberapa peserta didik yang tidak memiliki buku sumber dan hanya duduk diam dan mendengar, hal ini juga akan berdampak pada hasil belajar mereka yang harus mencapai standar KKM yang untuk setiap peserta didik adalah 76. Masalah-masalah ini harus diatasi dan perlu diterapkan metode pembelajaran yang mampu menarik perhatian dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk secara bersama-sama aktif mempelajari konsep-konsep, mencari tahu dan mememecahkan berbagai fenomena alam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran. Jika peserta didik sudah menanamkan hal ini di pikirannya, tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan
4 tertekan dengan tugas, kemungkinan gagal, keterbatasan pilihan dan tentu saja bosan (Amri dan Ahmadi, 2010: 15). Salah satu komponen yang mempengaruhi sistem pendidikan juga adalah kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan secara substansial merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar disekolah (Siregar, 2015: 68). Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian sekolah. SMPN 1 Kupang merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang sekarang ini masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Gerak merupakan materi pelajaran Fisika dalam pembelajaran IPA pada jenjang SMP yaitu pada kelas VII semester genap berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada materi pokok ini, peserta didik akan mempelajari konsep gerak yang dilengkapi dengan eksperimen-eksperimen yang berhubungan erat dengan pengalaman sehari-hari. Pengajaran alternative yang sesuai pada materi tersebut adalah mencoba menerapkan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung (direct instruction) adalah suatu model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Kardi dan Nur, 2000: 2). Model ini dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori
5 perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada peserta didik dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut. Model pembelajaran langsung ini lebih mengutamakan pengetahuan deklaratif dan prosedural, sehingga peserta didik bisa memahami konsep materi pembelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa model pembelajaran langsung ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, yakni yang pertama oleh Sofiyah, yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar fisika siswa SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan. Hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dengan perolehan nilai rata-rata posttest eksperimen (63,7) > dan nilai rata-rata posttest control (44,23), dan yang kedua oleh Selestina B. Antonio yang menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok pengukuran pada peserta didik kelas VII SMPK Adisucipto Penfui Kupang. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Langsung Materi Pokok Gerak Pada Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Kupang Tahun Ajaran 2015/2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan umum dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah hasil penerapan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016?. Secara terperinci masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
6 1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016? 2. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016? 3. Bagaimana hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016? 4. Bagaimana respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil penerapan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016. Secara terperinci tujuan ingin di capai dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam dalam mengelolah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/ Mendeskripsikan ketuntasan indikator hasil belajar dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016.
7 3. Mendeskripsikan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/ Mendeskripsikan respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung materi pokok gerak pada peserta didik kelas VII semester genap SMPN 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peserta didik a. Meningkatkan peran aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran b. Meningkatkan semangat belajar peserta didik c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik 2. Bagi guru a. Sebagai bahan informasi dalam memilih model atau pendekatan pembelajaran yang lebih tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. b. Membantu mengatasi masalah yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika. 3. Bagi sekolah Memberikan masukan dan solusi bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan suasana kegiatan pembelajaran yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah. 4. Bagi peneliti
8 a. Mendapat pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran langsung sehingga kelak dapat diterapkan saat berada di lapangan. b. Sebagai referensi bagi para peneliti selanjutnya. E. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Penerapan adalah penggunaaan suatu model tertentu menurut aturan atau kaidah tertentu. 2. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran yang sedemikian rupa sehingga tercapainya tujuan pembelajaran. 3. Model pembelajaran langsung merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. 4. Gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap titik acuan tertentu. 5. Peserta didik adalah seseorang yang sedang berkembang, memiliki potensi tertentu, dan dengan bantuan guru ia mengembangkan potensinya tersebut secara optimal.
BAB I PENDAHULUAN. sosial kultural secara individu maupun secara berkelompok.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia, bangsa yang mengalami pembangunan secara terus menerus dalam berbagai aspek kehidupan. Faktor penunjang keberhasilan pembangunan adalah pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kemampuan berpikir menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi semua manusia. Oleh karena itu, kemampuan berpikir menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok, karena melalui proses itulah tujuan pendidikan dapat dicapai dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju tingkat pendidikan seseorang,maka semakin siap pula menghadapi perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) membawa perubahan yang besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertukar informasi. Pengertian pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,maka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,maka manusia dituntut untuk mampu bertindak secara efisien dan efektif. Dalam pendidikan formal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan juga menjadi tolak ukur suatu bangsa untuk dapat bersaing dalam dunia internasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu yaitu menjadikan peserta didik menjadi insan-insan cendikia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu menjadikan peserta didik menjadi insan-insan cendikia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu era global, dimana manusia dituntut untuk mampu bertindak secara efisien dan efektif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di Indonesia sekarang ini. Pendidikan pada dasarnya merupakan, suatu proses untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sains adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah lemahnya kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam termasuk fisika. Kemampuan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan perkembangan waktu. Kualitas suatu bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jenjang pendidikan menengah, sehingga tanggung jawab para pendidik di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, sehingga tanggung jawab para pendidik di sekolah dasar sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini oleh sebagian siswa dianggap sebagai mata pelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib di ikuti oleh siswa Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas pada umumnya. Dimana mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan nilai-nilai baru, dan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di suatu negara menentukan keberhasilan bagi peserta didik. Hasil belajar yang memuaskan ditentukan oleh kualitas guru, minat belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Memasuki abad-21, Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum mendapatkan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia dan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu, sebagai warga masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan kepribadian dan skill dalam ranah pendidikan adalah sekolah. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan skill yang berlangsung seumur hidup, baik internal maupun eksternal. Salah satu wadah untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan daya saing terhadap tantangan kemajuan zaman saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis oleh karena proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terbangunnya sebuah peradaban suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor kehidupan yang sangat penting bagi terbangunnya sebuah peradaban suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia banyak mengalami masalah terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran menurut Asmani (2012:17) merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam rangka mengembangkan mutu pendidikan terutama pada pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) lebih ditekankan pada pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan memahami apa yang terkandung dalam IPA itu sendiri, tetapi pada dasarnya juga bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan merupakan media yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengertian pendidikan yang sederhana dan umum adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi setiap bangsa demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara yang sedang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bila peserta didik sebagai individu tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaikbaiknya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh adanya dorongan untuk mencapai tujuan atau terpenuhinya kebutuhan. Adanya pendorong ini disebut motivasi. Diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan diri melalui proses belajar. Tentu sangat logis bagi manusia memilih jalur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat mendidik. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dikaruniai potensi untuk selalu menyempurnakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah program pengadaan alat-alat IPA untuk SMP yaitu Komponen Instrumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan, bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh pendidik yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh pendidik yang diserahi tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik sehingga mempunyai sifat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia akan mengembangkan potensi dirinya dan hal ini terjadi melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah bangsa yang besar bukanlah bangsa yang banyak penduduknya, tetapi bangsa yang besar adalah jika elemen masyarakatnya berpendidikan dan mampu memajukan negaranya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan. Di era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan. Di era globalisasi ini diperlukan pendidikan untuk menghadapi kompetisi yang begitu cepat. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia itu dibangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam diri seseorang, dengan pendidikan seseorang dapat mengeluarkan kemampuan yang tersimpan
Lebih terperinciHasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery
Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery terpimpin di SMP Oleh: Mia Yuniati NIM K 4302529 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Sains di Indonesia terdapat pada setiap tingkat satuan pendidikan baik SD, SMP, atau SMA. Pendidikan sains merupakan pengetahuan yang menekankan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat ditempuh melalui sekolah. Salah satunya yaitu jenjang Sekolah (SD). Sekolah dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan formal
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena langsung berhadapan dengan para peserta didik untuk mentransfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. milenium ini merupakan hal yang sungguh disayangkan dan patut dipertanyakan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal mendasar dalam perkembangan dunia karena pendidikan sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Merosotnya kualitas pendidikan di era milenium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup (Mudyahardjo, 2008 : 3). Pendidikan merupakan faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pola pikir seseorang dalam menghadapi berbagai situasi masalah kondisi lingkungan, sesamanya, dirinya dan permasalahan dalam kehidupannya sangat dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan peserta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas hasil belajar anak didik yang diperoleh melalui jalur pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sering mengalami berbagai kendala, baik dari segi kemampuan dan persiapan guru, media/sarana penunjang pendidikan, dan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Sistem pendidikan yang baik dapat memajukan segala aspek kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan atau terpenuhinya kebutuhan. Adanya pendorong ini disebut motivasi. Diantara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh adanya dorongan untuk mencapai tujuan atau terpenuhinya kebutuhan. Adanya pendorong ini disebut motivasi. Diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran pendidikan adalah manusia. Penddidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran pendidikan adalah manusia. Penddidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiannya. Potensi kemanusiaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seperti kita ketahui bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan hasil survei UNDP adalah akibat rendahnya mutu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di sekolah yang menginginkan pembelajaran yang bisa menumbuhkan semangat siswa untuk belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini bangsa Indonesia telah dituntut untuk bersaing disegala bidang, terutama bidang pendidikan. Dalam hal ini kesiapan generasi penerus bangsa baik
Lebih terperinci2014 PENGARUH CTL DAN DI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya paradigma negatif bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, membingungkan, bahkan terkadang menakutkan masih menjadi polemik panjang hingga saat ini, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan itu sendiri ialah segala sesuatu yang harus dipenuhi oleh manusia dan apabila tidak terpenuhi maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pendidikan yang baik adalah pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah usaha yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu hidup seseorang. Pendidikan seseorang dapat meningkatkan potensi yang ada pada dirinya. Namun,
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu (Mudyahardjo Redja, 2001: 6). Pendidikan nasional Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non-formal dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan akan tercipta manusia yang memiliki kualitas, keterampilan, dan potensi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran IPA mengutamakan pendekatan proses dengan langkah-langkah. akurat tentang lingkungannya. Sumiharto (2007: 7).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), pada dasarnya adalah penerapan pengembangan pengetahuan untuk menyelidiki keberadaan bendabenda dan memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayati Dwiguna, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan bagian dari Ilmu pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam yang dapat diamati dan dapat diukur secara sistematis,
Lebih terperincimelibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat ini pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan,
2 melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat ini pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan cara menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi manusia memperoleh pengakuan dari banyak kalangan ahli. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu penentu kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang maju menandai suatu bangsa yang maju pula. Tingkat keberhasilan pendidikan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar ( SD ) merupakan salah satu jenjang pendidikan formal yang harus ditempuh oleh anak, sebagai penjabaran dari ayat 3 pasal 31 Undang undang Dasar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang telah berusaha
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis yang senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Sekolah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dimana sekolah diberikan keleluasaan untuk mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinci