PEMBERITAAN SUNNY TANUWIDJAJA (Analisis Framing Media Online terhadap pemberitaan Sunny Tanuwidjaja di Tempo, Kompas, Merdeka, Tribun, Detik)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBERITAAN SUNNY TANUWIDJAJA (Analisis Framing Media Online terhadap pemberitaan Sunny Tanuwidjaja di Tempo, Kompas, Merdeka, Tribun, Detik)"

Transkripsi

1 PEMBERITAAN SUNNY TANUWIDJAJA (Analisis Framing Media Online terhadap pemberitaan Sunny Tanuwidjaja di Tempo, Kompas, Merdeka, Tribun, Detik) Agung Wibiyanto, S.S., M.M Politeknik Indonusa Surakarta Abstrak Nama Sunny Tanuwidjaja yang selama ini tidak dikenal publik secara tiba tiba muncul ke ranah media terkait dengan kasus suap Raperda Reklamasi teluk Jakarta setelah nama itu sering disebut sebut oleh Sanusi di dalam persidangan. Sosok Sunny memang kontraversial dan beberapa media memberitakannya dengan tendensi yang beraneka ragam. Dalam melihat konteks realitas berita yang ada para wartawan berusaha membentuk opini publik menurut kehendak media salah satunya penyampaian pesan akan persepsi masyarakat yang bervariatif terhadap suatu berita. Maka untuk membahas pemberitaan Sunny Tanuwidjaja diperlukan sebuah analisis pemberitaan dalam menyampaikan pesan yang ada melalui analisis Framing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Untuk sumber sumber yang didapatkan, terdapat dua jenis sumber yang digunakan, pertama ialah sumber primer yang diambil dari pemberitaan Sunny Tanuwidjaja di bulan April 2016 baik dari Tempo, Kompas, Merdeka, Tribun dan Detik. Untuk sumber sekundernya diambil dari literature maupun jurnal yang bersangkutan dengan penelitian tersebut. Analisis yang digunakan ialah analisis Framing model Entman, di mana dalam pemberitaan Sunny Tanuwidjaja dianalisis menurut perangkat framing model Robert M Entman yakni define problem, diagnose causes, make moral judgement, treatment recommendation. Hasil dari penelitian ini secara garis besar define problem dari masing masing media mengutarakan bahwa Sunny Tanuwidjaja tidak hanya teman Ahok biasa dan peranannya sebagai staf khusus sebagai penghubung antara Ahok, politisi serta pengusaha sehingga bisa dikatakan juga shadow of goverment. Dilihat dari diagnose causes, mengutarakan nama Sunny dikait kaitkan dalam permasalahan kasus suap raperda reklamasi setelah KPK mengeluarkan perintah larangan berpergian bagi Sunny ke luar negeri. Sedangkan make moral judgement dan treatment recomendation menonjolkan bahwa status Sunny seharusnya diperjelas supaya tidak menimbulkan image yang negatif bagi citra Ahok di mata publik. Kata Kunci : Analisis Framing, Realitas berita, Pemberitaan Sunny Tanuwidjaja PENDAHULUAN Munculnya nama Sunny Tanuwidjaja di ranah publik melalui berbagai media di awal bulan April 2016 menimbulkan banyak pro dan kontra terkait dengan status dari Sunny sendiri. Hal ini juga menjadi salah satu sorotan tajam dalam media massa, di mana kedudukannya sebagai salah satu orang terdekat dari Basuki Tjahya Purnama atau Ahok mencuat ketika nama Sunny disebut sebut sebagai penghubung antara pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan para pengembang yang sedang menjalankan proyek besar dalam reklamasi Teluk Jakarta yang saat itu tengah menuai banyak pertanyaan dalam pengelolaannya. Tidak hanya itu saja, telah beberapa kali nama Sunny oleh media diberitakan terlebih ketika dirinya dicegah berpergian ke luar negeri oleh Dirjen Imigrasi dalam beberapa waktu lalu terkait dengan kasus dugaan suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi yang telah menyeret nama Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi. Oleh 7

2 sebab itu, banyak dari masyarakat publik lewat netizen mulai bertanya tanya, siapa itu Sunny? Apakah fungsi sosok Sunny dalam susunan birokrat di provinsi DKI Jakarta? Bagaimana latar belakang Sunny yang memiliki kedekatan dengan gubernur DKI Jakarta, Ahok? Beberapa pertanyaan pertanyaan tersebut datang bertubi tubi mengingat permasalahan ini bisa menjadi bom waktu yang digulirkan oleh lawan lawan Ahok apalagi menjelang pemilihan kepala daerah untuk DKI Jakarta tahun 2017 besok. Perlu diketahui juga bahwa tidak lama sesudah nama Sunny mencuat, Ahok pun angkat bicara mengenai siapa itu Sunny, di mana dapat diambil secara garis besar bahwa Ahok dengan Sunny memang seperti teman dekat. Hubungan pertemanan itu terjalin sejak awal perkenalannya pada tahun 2009, di mana saat itu Sunny sedang menulis disertasi untuk gelar doktoralnya di Departement of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat. Ahok memaparkan bahwa Sunny memiliki loyalitas tinggi kepadanya bahkan sebelum Ahok memutuskan akan maju menjadi wakil gubernur DKI pun, Sunny sudah ikut bersama Ahok. Begini kutipan yang dilansir dalam sumber Tempo.com Sunny terkesan dengan gaya berpolitik saya.., saking dekatnya Sunny pernah mengundang Ahok ke Amerika Serikat Dia undang saya ke Amerika tahun 2010, di mana saya bilang ke dia mau jadi Cawagub DKI, maka dia pengen lihat itu semua.. kata Ahok Beberapa pernyataan tentang Sunny di atas tidak terlepas dari peranan media yang memberitakannya. Sesuai dengan bobot pemberitaannya, jarang sekali setiap orang meneliti bagaimana arahan kebahasaan yang dibahas di media padahal belum tentu wacana yang diberitakan tidak terdapat kesalahan. Dalam hal ini media baik online maupun cetak ingin memberikan pandangan mengenai peranan Sunny Tanuwidjadja, di mana para wartawan berusaha membentuk opini publik menurut kehendak media tersebut, di mana salah satu fungsi dari media antara lain sebagai alat penyampaian pesan khalayak pembaca yang mempunyai peranan penting dalam menyampaikan persepsi masyarakat yang bervariatif terhadap suatu berita. Memang dari pemaparan tersebut ada beberapa metode dalam mengupas proses kontruksi realitas pemberitaan media antara lain analisis wacana, semiotika dan juga analisis framing. Dalam penelitian ini mengupas pemberitaan Sunny Tanuwidjadja baik dari profil dan peranannya sebagai staf khusus Ahok menggunakan analisis Framing dari media online yakni Detik news, Merdeka, Tempo, Kompas dan Tribun News. Dari beberapa media tersebut, peneliti mencoba melihat sisi objektivitas surat kabar tersebut dalam menanggapi permasalahan Sunny Tanuwidjadja dalam menjalankan peranannya khususnya pada kasus dugaan suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi Teluk Jakarta yang menyita perhatian publik. Maka dilihat dari konteks di atas, rumusan permasalahan dalam penelitian ini : Bagaimana analisis Framming tentang pemberitaan Sunny Tanuwidjadja di media online Detik, Merdeka, Tempo, Kompas maupun Tribun? Bila ditinjau dari manfaat penulisan jurnal ini antara lain 1. Bagi kalangan akademisi, di mana jurnal ini dapat dijadikan bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis dengan mengupas analisis framing dalam pemberitaan di media 2. Bagi kalangan umum, jurnal ini disusun dengan menggunakan bahasa praktis yang memungkinkan bagi para pembaca dapat memahami inti dari pemberitaan di media TINJAUAN PUSTAKA 1. Realitas Berita Realitas tercipta lewat konstruksi sudut pandang tertentu di kalangan wartawan. Memang dari pandangan ini tidak ada realitas yang bersifat obyektif karena realitas tercipta lewat kontruksi dan pandangan tertentu. Maka dapat digeneralisasikan bahwa media bukanlah saluran yang bebas namun ia juga subyek yang mengkontruksi realitas lengkap dengan pandangan bias dan kepemihakannya (Bungin 2008). Oleh karena itu lewat bahasa yang dipakai dalam pemberitaan, media dapat membingkai peristiwa dengan bingkai tertentu yang pada akhirnya menentukan khalayak harus melihatnya dalam kacamata tertentu (Eriyanto, 2009 :15) Melalui interpretasi wartawan, sebuag peristiwa ataupun fenomena dapat menjadi 8

3 sebuah berita yang menarik. Jadi wartawan dapat membentuk dan menentukan apakah suatu peristiwa dapat dijadikan berita. Dilihat dari pandangan kontruksionis, sebuah teks berita tidak bisa disamakan seperti copy realitas namun dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Maka hal ini dengan melihat peristiwa yang sama bisa jadi dikontruksi secara berbeda oleh para wartawan, di mana wartawan memiliki penafsiran atau konsep yang berbeda dalam memaknai suatu peristiwa. 2. Analisis Framing Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap media memiliki cara pandang dan konsepsi yang sangat berbeda beda dalam melihat suatu peristiwa. Hal ini cukup mendasar mengingat mereka memiliki pandangan yang berbeda terhadap media dan teks berita. Salah satu metode dalam analisa ini ialah analisa Framing, di mana Framing sendiri merupakan analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana media mengkontruksi realitas. Analisis framing juga dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa media mengkontruksi realitas serta dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. (Eriyanto, 2009 : 10) Dalam proses framing pada akhirnya akan membawa efek mengingat sebuah realitas bisa jadi dibingkai dan dimaknai secara berbeda oleh media bahkan pemaknaan itu bisa bias akan sangat berbeda. Secara penyederhanaan atas realitas yang disajikan media akan menimbulkan efek framing yakni : a. menonjolkan aspek tertentu dengan mengaburkan aspek yang lain b. menampilkan sisi tertentu dnegan melupakan sisi lain c. menampilkan aktor tertentu dengan menyembunyikan aktor lainnya Memang dari berbagai macam bentuk framing ialah framing model Entman. Framing dalam pandangan Entman secara konsisten menawarkan suatu cara dalam mengungkapkan the power of a communication text. Melalui analisis framing dapat menjelaskan pengaruh atas kesadaran manusia yang didesak oleh transfer informasi dari sebuah news report. Dalam pemaparan Entman, framing secara esensial meliputi penseleksian dan penonjolan. Maksudnya ialah menseleksi beberapa aspek dari suatu pemahaman atas realitas serta membuatnya lebih menonjol di dalam suatu teks yang dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga dapat mempromosikan sebuah definisi permasalahan yang khusus, interpretasi kausal, evaluasi moral dan atau merekomendasikan penangannya (Sobur, 2009 : 43). Melalui hal ini, Entman melihat framing dalam dua dimensi besar yakni seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek aspek tertentu dari realitas. Framing pada dasarnya merujuk pada definisi pemberitaan, penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan. Untuk mengetahui bagaimana pembingkaian yang dilakukan media, terdapat sebuah perangkat framing yang dikemukakan oleh Entman yang dapat menggambarkan bagaimana sebuah peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan. Entman mmebagi perangkat framing ke dalam empat elemen berikut (Entman, 2007 : 163) : a. Define Problem/ pendefinisian masalah Pada elemen pertama ini merupakan bingkai utama/master frame yang menekankan bagaimana peristiwa dimaknai secara berbeda oleh wartawan, maka realitas yang terbentuk akan berbeda b. Diagnose causes/ memperkirakan penyebab masalah Pada elemen kedua ini merupakan elemen framing yang digunakan untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa c. Make moral judgement/membuat pilihan moral Pada elemen ketiga ini yang dipakai untuk memberikan argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. d. Treatment recommendation/ menekankan penyelesaian Pada elemen keempat ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan, di mana jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif yang digunakan dalam menggambarkan aspek 9

4 tertentu dari sebuah realitas yang dibingkai oleh media online dan menjadi berita yang kemudian menjadi realitas media. Hal yang disorot dalam penelitian ini memaparkan pemberitaan Sunny Tanuwidjadja yang dikabarkan sebagai salah seorang staf khusus dari Ahok. Pendekatan yang dipakai oleh peneliti ialah model Robert N Entman yang dipraktekkan dalam studi kasus pemberitaan media dan digunakan pula pada praktek jurnalistik, di mana melihat bagaimana frame mempengaruhi kerja wartawan dan bagaimana pula wartawan membuat satu informasi menjadi lebih penting dan menonjol dibandingkan dengan cara lain. Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi, penjelasan definisi, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan. Dilihat dari data yang dikumpulkan yakni data primer maupun sekunder, di mana dalam data primer, peneliti mengambil dokumen berupa berita dari sumber online yakni Tempo, Kompas, Tribun, Merdeka dan juga Detik. Sedangkan sumber sekunder yang didapatkan dari kepustakaan dan jurnal jurnal yang terkait dengan pembahasan. Dari data baik primer maupun sekunder diolah dan dianalisis menurut perangkat framing model Robert M Entman yakni define problem, diagnose causes, make moral judgement, treatment recommendation. PEMBAHASAN Nama Sunny Tanuwidjadja mencuat ke ranah publik setelah namanya dikaitkan dan disebut sebut Sanusi, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta yang telah dicekal KPK terkait dalam persidangan kasus suap raperda Reklamasi. Hal ini menyita perhatian banyak publik mengingat sebelumnya nama Sunny bahkan tidak terdengar sama sekali dalam ranah pemberitaan terlebih namanya dikaitkan dengan kasus suap raperda reklamasi. Keterangan dari Sanusi ini berakibat pada perintah KPK untuk mencekal Sunny dalam berpergian ke luar negeri pada Rabu, 6 April Pencegahan itu terkait dugaan suap pembahasan 2 Raperda yakni Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau pulau kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang (RTR) kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. Dilihat dari data yang didapatkan dari media online yang dihimpun sejak awal hingga akhir April 2016, beberapa media menafsirkan kedekatan Sunny dengan Ahok sekaligus peranannya di dalam Raperda Reklamasi Pantai utara Jakarta. Tabel Hasil Analisis Pemberitaan Dengan Model Entman Judul Berita Define Problem Diagnose Causes Make Moral Treatment Judgement Recomendation Tempo, Inilah Nama Sunny Pencekalan yang Status Sunny yang Ahok perlu Pengakuan disebut dalam dikeluarkan KPK boleh dibilang menjelaskan Mengagetkan persidangan kasus untuk Sunny agar abu abu sebagai secara terperinci Ahok tentang suap Rakerda tidak berpergian staf khusus Ahok apa dan tugas Sunny Reklamasi yang ke luar negeri kerap berpeluang wewenang dari Tanuwidjaja menyebutkan bertemu dengan para bawahannya bahwa Sunny banyak pengusaha berdasarkan tata sebagai perantara dan politisi cara administratif antara pihak supaya tidak pengembang menimbulkan dengan propinsi persepsi negatif DKI Jakarta dalam kepemimpinan gubernur Ahok Tempo, Aguan Aguan yang Penyidik KPK Pengakuan Sunny Pengakuan Aguan dicecar soal notabene bos menelisik beberapa kali dan Sunny hubungannya Agung Sedayu kegiatan-kegiatan mengatur diharapkan dengan Sunny Group diperiksa Aguan yang pertemuan antara mampu untuk Tanuwidjaja KPK soal bersangkutan Ahok dan bos-bos membuka tabir 10

5 Judul Berita Define Problem Diagnose Causes Make Moral Treatment Judgement Recomendation pertemuan setiap dengan perusahaan perusahaan siapa siapa saja bulannya dengan miliknya dan juga properti itu. yang bermain Sunny PT Agung dalam suap terkait Tanuwidjaja Podomoro Land. proyek reklamasi terkait proyek Dua raksasa Teluk Jakarta Reklamasi properti itu samasama membangun proyek reklamasi. Merdeka, Peranan Sunny Wewenang dan Namanya Makelar Keleluansaan Pengakuan Blak yang menjadi peranan Sunny yang pasti akan akibat blakan Sunny penghubung antara yang tidak begitu bermain porsi ketidakjelasan Tanuwidjaja jadi Ahok, politisi jelas walaupun lebih besar terlebih wewenang dari makelar Ahok dengan Pengusaha Sunny sendiri dalam proyek Sunny bisa membantah kalau skala besar seperti menimbulkan dirinya sebagai reklamasi teluk kecurigaan publik konsultan Jakarta Tribun, Mantan Prijanto Sunny bisa keluar Wewenang dan Peranan Sunny Jenderal ini menyebutkan masuk ruang kerja peranan tidak jelas yang begitu bias membuka kedok bahwa Sunny Ahok secara dari Sunny bisa memunculkan Sunny merupakan leluansa tidak Tanuwidjaja image ganda, di Tanuwidjaja shadow of terikat dinas sebagai staf salah satu sisi government dan khusus Ahok bisa memberikan tahu banyak soal memancing stigma keleluasaan bagi persoalan kasus negatif terhadap para kasus yang jalannya pengembang/peng ditangani pemprov pemerintahan usaha terkait tawar DKI Jakarta gubernur Ahok menawar dengan pihak Legislatif di DPRD Provinsi DKI Jakarta Kompas, Ahok Ahok Nama Sunny Ahok dan Sunny Bukak bukakan menyebutkan dikait kaitkan terbilang dekat soal Sunny bahwa Sunny dalam kasus suap mengingat Sunny Tanuwidjaja mempunyai ikatan yang melibatkan juga meneliti keluarga dengan Sanusi kepemimpinan istri frangky Ahok untuk Widjaja, anak dari bos Sinar Mas disertasi doktoralnya di Amerika Serikat Detik, Sunny Kedekatan Sunny Adanya kabar Nama Sunny Ahok seharusnya Tanuwidjaja dengan Ahok, yang menyebutkan dipakai untuk bisa menjelaskan antara staf khusus, tidak sebatas Sunny menjadi kepentingan politis status dan peranan anak magang dan hubungan antara pihak penghubung Ahok yang waktu dari Sunny kawan dekat Ahok anak magang antara pemerintah itu mendaftar Tanuwidjaja dengan bosnya propinsi dengan lewat jalur mengingat hal ini para pengusaha independen mengingat Sunny bisa dipakai untuk kepentingan politis sendiri juga ahli tertentu apalagi politik momen pemilihan kepala daerah 11

6 Judul Berita Define Problem Diagnose Causes Make Moral Judgement Treatment Recomendation untuk DKI Jakarta telah dekat Dengan melihat hasil pemberitaan oleh beberapa media di atas, berikut ini adalah uraian singkat dari pemberitaan media masing masing 1. Tempo Pada pemberitaan yang diberitakan oleh Tempo mengenai peranan Sunny Tanuwidjaja dengan jelas menonjolkan nama Sunny yang disebut sebut oleh Sanusi dalam persidangan kasus suap Rakerda Reklamasi. Tidak hanya itu saja, pihak Tempo juga mengulas sosok Aguan yang notabene bos Agung Sedayu Group diperiksa KPK soal pertemuan setiap bulannya dengan Sunny Tanuwidjaja terkait proyek Reklamasi. Dalam pemberitaannya, pihak Tempo cenderung mengulas secara tajam mengenai siapa itu Sunny yang dianggap sebagai perantara antara Ahok dengan para pengusaha. Dengan status abu abu tersebut, memang disinyalir bahwa Sunny kerap kali bertemu dengan para pengusaha termasuk juga Aguan untuk membicarakan bisnis maupun politik. Namun oleh Ahok sempat dibantah dan menyatakan mengatakan tidak memiliki staf pribadi, termasuk Sunny Tanuwidjaja. Selama ini, Sunny memang banyak memberikan nasihat politik kepada Ahok karena dia merupakan peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Hal ini terungkap dalam kutipan berita : "Ini bahasa kampung saya, kalau orang bodoh nurut (mengikut), kalau pintar mengajar. Jadi saya sama staf saya sederhana. Kalau Anda lebih pintar, ajari saya. Kalau lebih bodoh, saya ajari," kata Ahok seusai groundbreaking (pemancangan tiang pertama) pembangunan simpang susun Semanggi di Jakarta Selatan, Jumat, 8 April Merdeka Dalam pemberitaan yang dipaparkan oleh Merdeka.com menonjolkan bahwa Sunny blak blakan menyebutkan bahwa dirinya sebagai makelar Ahok. Ulasan ini cukup menarik mengingat Meski begitu, terkait raperda reklamasi, Sunny membantah menjadi penghubung antara pengusaha dengan anggota DPRD. Karena, beberapa anggota DPRD seperti Sanusi, sudah kenal lama dengan para pengusaha itu. Namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa peranan Sunny cukup besar dalam menghubungkan para pengusaha pengusaha yang ada dengan Ahok 3. Tribun Pada pemberitaan oleh Tribun sangat menohok tajam mengingat dalam pemberitaan ini menonjolkan Prijanto yang sebelumnya wakil gubernur di era Fauzi Bowo yang menyebutkan bahwa Sunny merupakan shadow of government dan tahu banyak soal persoalan kasus kasus yang ditangani pemprov DKI Jakarta. Oleh sebab itu, dalam berita ini menyiratkan bahwa wewenang dan peranan tidak jelas dari Sunny Tanuwidjaja dapat memancing stigma negatif terhadap jalannya pemerintahan gubernur Ahok yang pro terhadap para pengusaha dan pengembang 4. Kompas Pada pemberitaan Kompas ini menonjolkan Ahok yang membuka siapa itu Sunny Tanuwidjaja mengingat pemberitaan yang ada santer bahwa ada isu Sunny dan Ahok sebenarnya memiliki hubungan keluarga. Kompas sangat berhati hati dalam memberitakan hal ini, di mana Ahok menjelaskan bahwa bahwa Sunny mempunyai ikatan keluarga dengan istri frangky Widjaja, anak dari bos Sinar Mas. Namun hal ini bisa dikatakan terlambat mengingat persepsi publik akan Sunny baru muncul setelah namanya sering disebut sebut sebagai perantara antara Ahok dengan para pengusaha khususnya kasus suap raperda Reklamasi Teluk Jakarta. 5. Detik Pada pemberitaaan yang dipaparkan oleh Detik menonjolkan peranan Sunny antara staf khusus, anak magang dengan teman Ahok. Memang dari pembahasannya cukup 12

7 membuat persepsi publik beraneka ragam dalam menilai sosok Sunny. Dilihat dari staf khusus, memang Ahok sendiri juga menyebutkannya demikian bahwa Sunny lah yang menghubungkan antara para politisi, pengusaha dengan Ahok, sedangkan dari sisi anak magang, Ahok sendiri juga menyatakan bahwa Sunny tidak digaji oleh pemerintah propinsi DKI Jakarta, kalau teman Ahok juga iya karena Ahok telah mengenal Sunny sejak tahun 2009 di saat Sunny masih mengerjakan penelitiannya terkait dengan politik Ahok dan peranannya Sunny yang bergabung dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta di tahun 2012 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik framing pemberitaan tentang Sunny Tanuwidjaja melalui media online Tempo, Merdeka, Tribun, Kompas dan Detik menggunakan metode Entman seperti berikut ini a. Define Problem, Pemberitaan yang disampaikan tidak melibatkan kesimpulan dari wartawan si penulis berita atau lebih mengemukakan fakta yang disampaikan. Ulasan dari Tempo memaparkan nama Sunny disebut sebut sebagai perantara antara pihak pengembang/pengusaha dengan Pemprov DKI Jakarta. Ulasan dari Merdeka memaparkan peranan Sunny yang terang terangan sebagai perantara antara Ahok dengan para politisi, dan pengusaha. Ulasan dari Tribun Prijanto menyebutkan bahwa Sunny merupakan shadow of government dan tahu banyak soal persoalan kasus kasus yang ditangani pemprov DKI Jakarta. Ulasan dari Kompas Ahok menyebutkan bahwa Sunny mempunyai ikatan keluarga dengan istri frangky Widjaja, anak dari bos Sinar Mas. Ulasan dari Detik menyatakan kedekatan Sunny dengan Ahok, tidak sebatas hubungan antara anak magang dengan bosnya. b. Diagnose Causes, merupakan elemen framing yang untuk mengetahui siapa aktor dari suatu peristiwa. Ulasan dari Tempo menyatakan pencekalan yang dikeluarkan KPK untuk Sunny agar tidak berpergian ke luar negeri. Merdeka menyebutkan wewenang dan peranan Sunny yang tidak begitu jelas walaupun Sunny sendiri membantah kalau dirinya sebagai konsultan. Tribun menjelaskan Sunny bisa keluar masuk ruang kerja Ahok secara leluansa tidak terikat dinas. Kompas memaparkan nama Sunny dikait kaitkan dalam kasus suap yang melibatkan Sanusi. Sementara dari penjelasan detik hampir sama dengan dengan Merdeka, di mana Sunny menjadi pihak penghubung antara pemerintah propinsi dengan para pengusaha c. Make Moral Judgement, digunakan untuk memberikan argumentasi pada pendefinisian masalah dalam pemberitaan Sunny Tanuwidjaja. Tempo menekankan status Sunny yang boleh dibilang abu abu sebagai staf khusus Ahok kerap berpeluang bertemu dengan banyak pengusaha dan politisi. Merdeka menekankan namanya Makelar yang pasti akan bermain porsi lebih besar terlebih dalam proyek skala besar seperti reklamasi teluk Jakarta. Tribun menekankan wewenang dan peranan tidak jelas dari Sunny Tanuwidjaja sebagai staf khusus Ahok bisa memancing stigma negatif terhadap jalannya pemerintahan gubernur Ahok. Kompas menekankan Ahok dan Sunny terbilang dekat mengingat Sunny juga meneliti kepemimpinan Ahok untuk disertasi doktoralnya di Amerika Serikat. Detik menekankan nama Sunny dipakai untuk kepentingan politis Ahok yang waktu itu mendaftar lewat jalur independen mengingat Sunny sendiri juga ahli politik d. Treatment Recommendation, merupakan penyelesaian masalah yang dikehendaki oleh wartawan. Tempo merekomendasikan Ahok perlu menjelaskan secara terperinci apa dan tugas wewenang dari para bawahannya berdasarkan tata cara administratif supaya tidak menimbulkan persepsi negatif dalam kepemimpinan gubernur Ahok. Merdeka merekomendasikan Keleluansaan akibat ketidakjelasan wewenang dari Sunny bisa menimbulkan kecurigaan public. Tribun merekomendasikan Peranan Sunny yang begitu bias bisa memunculkan image ganda, di salah satu sisi memberikan keleluasaan bagi para pengembang/pengusaha terkait tawar menawar dengan pihak Legislatif di 13

8 DPRD Provinsi DKI Jakarta. Detik merekomendasikan Ahok seharusnya bisa menjelaskan status dan peranan dari Sunny Tanuwidjaja mengingat hal ini bisa dipakai untuk kepentingan politis tertentu apalagi momen pemilihan kepala daerah untuk DKI Jakarta telah dekat. DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana. Cangara, Hafield. (2007). Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Entman, Robert. M. (2007). Framing Bias: Media in the Distribution of Power, Journal of Communication Eriyanto. (2009). Analisis Framing, Konstruksi, Ideology dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS. Mcquail, D. (2004). Media Massa. Jakarta: Erlangga. Sobur, Alex. (2009). Analisis Teks Media. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan 14

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing) terhadap sebuah isu atau peristiwa melalui berita atau opini yang diterbitkannya. Praktik pembingkaian

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MCA No. 63. Kasus Suap Proyek Reklamasi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 04/04/2016

Analisis Isi Media Judul: MCA No. 63. Kasus Suap Proyek Reklamasi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 04/04/2016 Analisis Isi Media Judul: MCA No 63 Kasus Suap Proyek Reklamasi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 04/04/2016 Sebaran Media Isu mengenai Kasus Suap Proyek Reklamasi diwartakan oleh 15 media pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme seperti yang diungkapkan oleh Suparno : pertama, konstruktivisme radikal; kedua, realisme hipotesis; ketiga, konstruktivisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam menjembatani atau sebagai penghubung informasi kepada khalayak luas dalam bidang politik, sosial, keamanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan pemenuhan kebutuhan dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam mendapatkan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat (Studi Analisis Framing Pemberitaan Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat periode 27 Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28

BAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak mulai kuat berhembus setelah rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28 Februari 2012.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan yakni pradigma kontruksionis. Paradigma menurut Bogdan dan Bikien adalah kumpulan longgar dari sejumlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Elemen dasar seluruh isi media massa, entah itu hasil liputan seperti berita, laporan pandangan mata, hasil analisis berupa artikel berupa artikel opinion adalah bahasa (verbal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik antara dua institusi Negara seperti penyerangan Markas Polres oleh TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya sepanjang 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.  dan  dengan mengamati teks online BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berita adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu korupsi, suap, pencucian uang, dan semua bentuk penggelapan uang negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia. Para aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif, merupakan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang Juni 22, 2016 00:05 Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden Kalau Gak Disokong Pengembang http://www.aktual.com/ahok-pak-jokowi-tidak-jadi-presiden-kalau-gak-disokong-pengembang/ Jakarta, Aktual.com-

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tatap muka untuk menyebarkan informasi dalam waktu lama. orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki dua orang atau lebih.

BAB I PENDAHULUAN. tatap muka untuk menyebarkan informasi dalam waktu lama. orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki dua orang atau lebih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era berkembangnya teknologi komunikasi mengubah perilaku manusia dalam bertukar informasi. Dahulu manusia melakukan komunikasi dengan menggunakan pola

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI (Analisis Framing Media Kompas.com dan Republika.co.id Periode 20 Februari 20 Maret 2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Banyak di antara konflik tersebut sudah mengarah pada disintegrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Banyak di antara konflik tersebut sudah mengarah pada disintegrasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konflik merupakan permasalahan sosial yang dihadapi oleh banyak negara. Banyak di antara konflik tersebut sudah mengarah pada disintegrasi dan telah menjadi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan memiliki lembaga-lembaga khusus berdasarkan tugas masing-masing. Dalam rangka untuk memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa tidak hanya digunakan untuk komunikasi massa atau sebagai sarana penyampaian pesan saja, tetapi juga sebagai penghubung antar berbagai elemen di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini, ilmu komunikasi pada saat ini lebih banyak tertuju pada media massa, baik cetak seperti koran dan majalah,

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi 41 PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS (Studi Analisis Framing head line Pemberitaan Kasus Korupsi Sport Center di Hambalang Pada Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini cukup berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media konvensional terpaksa harus beralih

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS) KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS) ABSTRAK Skripsi ini berjudul Konstruksi Berita Pelanggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa sebagai four estate

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Online Media online memiliki kategori yang membedakan dengan media konvensional, diantaranya adalah breaking news, yang merupakan berita singkat yang ditulis nyaris bersamaan

Lebih terperinci

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan analisis framing, analisis framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

Framing Pemberitaan Diskresi Ahok untuk Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo

Framing Pemberitaan Diskresi Ahok untuk Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo Kajian Jurnalisme ISSN 2549-0559 (cetak) ISSN 2549-1946 (online) Volume I Nomor 1 Tahun 2017 Framing Pemberitaan Diskresi Ahok untuk Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo Fuji Lara Sakti Afdiningsih 1,

Lebih terperinci

Prosiding Jurnalistik ISSN:

Prosiding Jurnalistik ISSN: Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Konstruksi Berita Aksi Damai 212 Analisis Teks Berita melalui Framing Robert N. Entman terhadap Aksi Damai 212 pada INews TV dan Metro TV Construction News Action

Lebih terperinci

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) Arlinda Nurul Nugraharini (D2C009105) Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing

Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing Konstruksi Berita Kasus Suap Wisma Atlet (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Kasus Suap Wisma Atlet Angelina Sondakh Pada Media Online Kompas E-paper) Hendra Wibowo Gultom 060904059

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik perhatian besar beberapa surat kabar dan menjadi berita hangat di beberapa surat kabar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di banyak negara demokrasi pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi pemerintah Indonesia. Banyak kasus korupsi yang diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi

Lebih terperinci

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa pekan lalu, Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta dianggap demikian penting. Hal ini terlihat jelas ketika semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat mengenal korupsi sebagai tindakan penyalahgunaan uang negara atau institusi perekonomian sebagai upaya untuk meraih keuntungan pribadi. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu politik yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu politik yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Media dan politik adalah dua hal yang memiliki keterkaitan yang berlangsung sejak lama. Hubungan keduanya telah terjalin sebelum ilmu politik berdiri menjadi disiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Team Mirah Sakethi (2010, h.3) menjelaskan bahwa dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Team Mirah Sakethi (2010, h.3) menjelaskan bahwa dari luas wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Team Mirah Sakethi (2010, h.3) menjelaskan bahwa dari luas wilayah DKI Jakarta sebesar 661,52 Km 2, terdapat sekitar 24.000 hektar atau empat puluh persen dataran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti, yaitu berbicara mengenai bagimana sebuah isi teks pesan dakwah konsultasi sufistik yang diasuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan dipelihara (Carey, 1999, h.243). Media massa memiliki kekuatan dalam membentuk persepsi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Media Massa Media adalah pengantara atau saluran dalam menyebarkan suatu informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut McLuhan (Nova. 2009: 204) media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah construktivism

BAB III METODOLOGI. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah construktivism BAB III METODOLOGI 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisnya. Paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga menimbulkan pro dan kontra. Karena perkembangan kehidupan manusia seirama dengan kemajuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara pendekatan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Sifat penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara pendekatan deskriptif, Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Konstruksi Sosial Konsep framing berdasarkan dari Teori Konstruksi Sosial, itulah sebabnya mengapa teori Kontruksi Sosial ini digunakan dalam penelitian ini. Teori Konstruksi

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA 1Pratiwi Asri, 1 Abdurrahman Jemat, M.S. 1Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media massa semakin memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Media massa mampu menjadi alat kontrol massa yang paling utama. Hal ini dikarenakan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan kepada khalayak, oleh sebab itu media massa mempunyai peran penting dalam mempersuasif masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bernegara. Kepercayaan agama tidak hanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),

Lebih terperinci

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM (Analisis Framing Berita Tentang Kasus Korupsi Simulator SIM Yang Melibatkan Djoko Susilo Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas Edisi Desember 2012

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini secara keseluruhan peneliti membahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil yang didapat dari bingkai masing-masing

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

Yudhi Agung Wijanarko Sri Hastjarjo. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Yudhi Agung Wijanarko Sri Hastjarjo. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN DEKLARASI PENCAPRESAN JOKOWI DI MEDIA MASSA (Framing Media Massa Surat Kabar terhadap Pemberitaan Deklarasi Pencapresan Jokowi di Media Indonesia, Kompas, Republika dan Jawa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa dengan menggunakan analisis framing model Robert N.Entman dan Urs Dahinden terhadap teks berita di okezone.com dan kompas.com pada bab

Lebih terperinci

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/framing-berita-gayus-tambunan-di-surat-kabar-media-indonesia-dan-r

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul: Analisa Framing Pemberitaan Pemilukada Kabupaten Mesuji Tahun 2011 pada skh Lampung Post,

Lebih terperinci

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Modul ke: Analisis Framing Memahami analisis framing dalam Pemberitaan Media. Jenis analisis framing, framing dan ideologi. Fakultas 09Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran strategis sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa, kita dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis. Kenyataan bahwa media media konveksional dan elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. demokratis. Kenyataan bahwa media media konveksional dan elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2016 merupakan tahun yang fenomenal dimana warga indonesia khususnya telah banyak belajar dan menerapkan budaya berpolitik yang demokratis. Kenyataan bahwa media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu yang bersifat demokratis di Indonesia terwujud untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Di mana rakyat dapat memilih sendiri wakil-wakil lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB V PENUTUP A. Temuan BAB V PENUTUP A. Temuan Harian Jogja merupakan media lokal yang cukup aktif dalam memantau berbagai perkembangan mengenai pembangunan bandara di Kulon Progo. Arah pemberitaan (September 2014 - Oktober

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DISKRESI AHOK TERKAIT REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA DI TEMPO.CO PADA MEI JULI 2016 TUGAS AKHIR

KONSTRUKSI PEMBERITAAN DISKRESI AHOK TERKAIT REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA DI TEMPO.CO PADA MEI JULI 2016 TUGAS AKHIR KONSTRUKSI PEMBERITAAN DISKRESI AHOK TERKAIT REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA DI TEMPO.CO PADA MEI JULI 2016 TUGAS AKHIR NOVA FERDIANA 1151903011 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Menurut Bogdan dan Bikien, paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency

BAB I PENDAHULUAN. mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus korupsi bukan lagi hal baru di Indonesia. Korupsi bahkan telah mendarah daging menjadi sebuah budaya di Indonesia. Transparency International (TI) mencatat,

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh pada level teks dan konteks di masing-masing Koran, peneliti kemudian memperbandingkan temuan-temuan tersebut khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah majalah membutuhkan desain, termasuk pada cover, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah majalah membutuhkan desain, termasuk pada cover, yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah majalah, keberadaan cover (halaman muka) merupakan bagian yang penting. Cover sebuah majalah menjadi penting keberadaanya karena menjadi bagian yang nantinya

Lebih terperinci