PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN IKIP PGRI PONTIANAK. Yuliananingsih M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN IKIP PGRI PONTIANAK. Yuliananingsih M."

Transkripsi

1 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN IKIP PGRI PONTIANAK Yuliananingsih M. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak myuliananingsih@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan pedidikan karakter di Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKn) IKIP-PGRI Pontianak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Prodi PPKn angkatan 2011 dan 2012yang berjumlah 289 mahasiswa, dan diambil sampel sebesar 50% yaitu sebanyak 145 mahasiswa dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwasikap mahasiswa Prodi PPKn terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dengan 68% dariresponden memiliki sikap baik.hal ini ditunjukkan dengan ketaatan mahasiswa Prodi PPKn terhadap aturan dan tata tertib di lingkungan prodi, seperti ketaatan terhadap tata cara berpakaian atau etika penampilan mahasiswa, ketaatan mengikuti kegiatan perkuliahan, keaktifan mengikuti berbagai perlombaan dan program kreativitas mahasiswa. Berdasarkan hal tersebutprodi PPKn diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas tidak hanya secara intelektual tetapi secara moral yang ditunjukkan dengan karakter positif yang dimiliki oleh lulusan Prodi PPKn. Sikap mahasiswa yang baik terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter ini harus didukung oleh seluruh jajaran Prodi maupun Fakultas agar pelaksanaan Pendidikan Karakter dari waktu ke waktu semakin meningkat kualitasnya. Dukungan tersebut dapat berupa keteladanan dari para staf pengajar serta pimpinan yang memotivasi mahasiswa agar semakin meningkatkan karakternya kearah yang lebih positif. Kata kunci: Sikap mahasiswa dan Pendidikan Karakter. Abstract This study aims to determine the attitude of the students towards the implementation of character education in Prodi Education Pancasila and citizenship (PPKn) IKIP- PGRI Ponrianak. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The study population is students Prodi PPKn class of 2011 and 2012, amounting to 289 students, and samples taken at 50% as many as 145 students with proportional random sampling technique. The results showed that the attitude of the students towards the implementation of the Prodi PPKn Character Education is included in both categories. This is indicated by 68% of respondents have a good attitude. This is shown by students Prodi PPKn adherence to rules and regulations in the environmental study programs, such as adherence to the dress code or ethics of student performance, adherence to follow lectures, participate in various competitions liveliness and creativity of the student program. Based on this PPKn Prodi is expected to produce quality graduates not only intellectually but morally as indicated by the positive traits possessed by graduates PPKn Prodi. Good student attitude towards the implementation of character education must be supported by all 239

2 Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 levels of Prodi and the Faculty for the implementation of character education from time to time increasing quality. Such support may be exemplary of the faculty as well as leaders who motivate students to further increase towards a more positive character. Keywords: Attitude, Students and Character Education. PENDAHULUAN Krisis karakter bangsa adalah masalah serius yang kini sedang dialami bangsa Indonesia. Berbagai pelanggaran norma dan tindakan tidak etis banyak terjadi di sekeliling. Sebagai contoh tindak korupsi telah merajalela di Indonesia, tindak kriminalitas dan kekerasan mewarnai kehidupan, korupsi, kolusi, dan nepotisme marak terjadi. Berturut-turut banyak peristiwa yang dialami sehingga membuat khawatir jangan-jangan bangsa Indonesia akan mengalami kehancuran dalam waktu dekat ini. Rusaknya moral/karakter bangsa yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku menyimpang dan lenturnya nilai-nilai budaya timur, seperti sopan santun, jujur, saling menghargai dan menghormati, tanggung jawab, adil, disiplin, kerjasama, kerja keras, dan peduli. Semua nilai tersebut telah berubah menjadi perilaku yang serba anarkis. Salah satu cara yang sedang digalakkan untuk memperbaiki karakter bangsa adalah melalui dunia pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembentukan generasi penerus bangsa sejak dini. Usia dini merupakan fase penentuan bagi pembentukan karakter seseorang. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak sebagai mahasiswa Prodi PPKn yang nantinya akan menjadi guru Pendidikan Karekter ini harus mereka tanamkan kepada peserta didik mereka. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehubungan dengan tujuan pendidikan tersebut, pemerintah berupaya untuk 240

3 meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, berkualitas, berkarakter, dan berbudaya. Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan pemerintah untuk memperhatikan pendidikan karena pendidikan mempunyai kontribusi sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Pembangunan dibidang pendidikan akan terus berlangsung demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara agar mampu bersaing di era global. Salah satu penyebab terjadinya kemerosotan bangsa dalam dunia kerja pada era persaingan global ini adalah ketertinggalan mutu pendidikan. siapa saja yang tidak memenuhi persyaratan kualitas global, akan tersingkir secara alami dengan sendirinya (Suyanto dan Hisyam, 2000: 2). Masyarakat harus terus meningkatkan pendidikanya agar dapat terus bersaing dalam era globalisasi. Pendidikan di semua jenjang belakangan ini, lebih mementingkan aspek kognitif dan kurang mengembangkan aspek afektif seperti kecerdasan emosional, selain itu pendidikan juga mengabaikan penanaman nilai-nilai pada siswa. Sistem pendidikan seperti ini menyebabkan kualitas moral masyarakat Indonesia menjadi rendah. Padahal, perkembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Sekarang ini mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun seperti budi pekerti, agama, dan PKn ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri yaitu hafalan atau sekedar tahu. Padahal, pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek knowledge, feeling, and asting (Lickona, 1991: 51) Melihat kondisi tersebut, pendidikan diupayakan untuk menyelipkan nilai-nilai karakter yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa. Salah satu cara yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan memasukan unsur pendidikan karakter pada semua mata kuliah di prodi. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan baha pendidikan berfungsi, untuk membangun karakter, watak serta kepribadian bangsa. Oleh sebab itu Pendidikan Karakter merupakan suatu hal yang sangat penting untu dilaksanakan di Indonesia. Menurut Wyne (Zuchdi, 2009: 10), istilah karakter diambil dari bahasa Yunani yang berarti to 241

4 Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 mark (menandai). Istilah ini lebih difokuskan pada bagaimana upaya pengaplikasian nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Lebih lanjut, Wyne mengatakan ada dua pengertian karakter, yakni pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku, dan kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil (2012: 86). Menurut Djoko Santoso (Amin, 2013: 5) Pendidikan Karakter/budi pekerti dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan, baik memelihara apa yang baik dan mewujudkan serta menebarkan kebaikan kedalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Bertolak dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Karakter tidak hanya berhubungan dengan orang lain, tetapi juga berkaitan dengan perilaku manusia terhadap Tuhan YME, diri sendiri, lingkungan, dan bangsa. Persoalan baik dan buruk, kebajikankebajikan, dan keutamaan-keutamaan mejadi aspek penting dalam Pendidikan Karakter. Pendidikan Karakter yang dilakukan di Prodi PPKn juga sejalah visi dan misi yang dimiliki yaitu membentuk insan/manusia yang mandiri dan berkarakter. Nilai-nilai karakter seperti inilah yang diharapkan akan menjiwai setiap pelaksanaan kegiatan pendidikan yang berlangsung di lingkungan IKIP PGRI Pontianak, termasuk di lingkungan Prodi PPKn. Proses pengembangan karakter (character building) ini yang sedang digalakkan pada prodi PPKn. Berkaitan dengan penjelasan pendidikan krakter perlu diteliti bagaimana sikap mahasiswa Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak terhadap pendidikan karakter ini. Syah (2010: 149) mengatakan sikap (attitude) adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek orang, barang baik secara 242

5 positif maupun negative. Sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, afektif, dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan perasaan positif atau negative (Slameto, 2003: 188). Komponen kognitif merupakan representative apa yang dipercaya oleh individu pemillik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional (rasa dan empati) dan komponen konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Untuk mengetahui bagaimana sikap mahasiswa Prodi PPKn terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak, maka dilakukan penelitian pada mahasiswa angkatan 2011 dan angkatan 2012 pada semester IV dan semester IV, dengan jumlah populasi 289, dan jumlah sampel 145 orang mahasiswa. METODE Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi pada mahasiswa di Prodi PPKn. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena data yang terkumpul berwujud angka-angka dan diolah dengan menggunakan analisis statistic dengan bantuan program SPSS17 for Windows. Penelitian ini dilakukan di Prodi PPKn pada bulan April sampai dengan Juni Penggunaan metode kuantitatif pada penelitian ini diperoleh hasil penelitian secara objektif tentang sikap mahasiswa Prodi PPKn terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter. Variabel merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2003: 21) Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyau variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian variabel di atas, maka disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi titik sasaran suatu pengamatan dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi variabel 243

6 Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu sikap mahasiswa Prodi PPKn terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter. Populsi penelitian ditentukan berdasarkan orang yang paling tahu tentang informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam menelusuri situasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2003: 215) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek/obyek yang memiliki karakteristik tertentu yang dapat dijadikan sumber data dalam suatu penelitian. Adapun yang populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2011 berjumlah 172 dan mahasiswa angkatan 2012 berjumlah 117, sehingga total populasi menjadi 289 mahasiswa. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50% dari total populasi yaitu sebanyak 145 mahasiswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel dari angkatan 2011 sebanyak 86 mahasiswa dan sampel dari angkatan 2012 sebanyak 59 mahasiswa. Yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan dengan alat pengumpul datanya berupa angget. Angket penelitian ini menggunakan skala likert empat alternative jawaban: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Teknik analisis data meliputi pengolahan dan interpretasi hasil pengelahan data yang diperoleh atas dasar setiap variabel. Analisis yang digunakan adalah analisis statistic yang meliputi mean, median, modus, dan standar deviasi. Sesuai dengan tujuan penelitian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dengan persentase untuk menggambarkan keadaan dari subjek. Langkah-langkah dalam analisis tersebut adalah melalui editing, kodling, tabulasi data, dan analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter. Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor sikap mahsiswa terhadap pelaksanaan 244

7 Pendidikan Karakter ditetapkan berdasar kriteria ideal. Kecenderungan sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter dapat dilihat dari gambar berikut.. Gambar 1. Kecenderungan sikap Gambar di atas menunjukkan bahwa sikap mahasiswa terhadap pelaksaan Pendidikan Karakter didominasi oleh mahasiswa yang memiliki sikap dalam kategori baik, yakni sebanyak 68%. Sementara itu yang termasuk dalam kategori cukup baik sebanyak 27% dan yang termasuk dalam kategori tidak baik persentasenya paling kecil yaitu 5%. Hal ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter yang tergolong baik jumlahnya paling banyak atau dapat dikatakan bahwa sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter tergolong baik, karena didominasi mahasiswa yang memiliki sikap baik mencapai 68%. Kecenderungan di atas, menunjukkan bahwa sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Karakter di Prodi PPKn telah berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan sikap mahasiswa yang didominasi oleh sikap baik. Dengan pelaksanaan Pendidikan Karakter pada Prodi PPKn yang sudah disikapi baik oleh mahasiswa seharusnya diikuti dengan meningkatnya karakter mahasiswa Prodi PPKn. Hal ini ditunjukkan dengan ketaatan mahasiswa Prodi PPKn terhadap aturan dan tata tertib di lingkunga prodi, seperti ketaatan terhadap tata cara berpakaian atau etika penampilan mahasiswa, ketaatan mengikuti kegiatan perkuliahan, keaktifan mengikuti berbagai perlombaan dan program kreativitas mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut, Prodi PPKn diharapkan dapat menghasilkan 245

8 Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 lulusan yang berkualitas tidak hanya secara intelektual tetapi secara moral yang ditunjukkan dengan karakter positif yang dimiliki oleh lulusan Prodi PPKn. Mahasiswa yang memiliki sikap baik terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter di Prodi PPKn telah mampu memahami tujuan Pendidikan Karakter dengan baik sehingga mampu menyikapinya dengan baik pula. Sikap yang baik terhadap pelaksaan Pendidikan Karakter diharapkan dapat dijiwai oleh mahasiswa Prodi PPKn, sehingga tujuan Pendidikan Karakter dapat tercapai dan mampu membentuk karakter mahasiswa Prodi PPKn yang positif. Sikap mahasiswa yang baik terhadap pelaksanaan Pendidikan Karakter ini harus didukung oleh seluruh jajaran Prodi maupun Fakultas agar pelaksanaan Pendidikan Karakter dari waktu ke waktu semakin meningkat kualitasnya. Dukungan tersebut dapat berupa keteladanan dari para staf pengajar serta pimpinan yang memotivasi mahasiswa agar semakin meningkatkan karakternya kearah yang lebih positif. Pendidikan Karakter yang dilaksanakan di Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak bertujuan membentuk karakter mahasiswa yang jujur, religius, disiplin, kerja keras, sabar, pantang menyerah, visioner, adil, cinta tanah air, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa Prodi PPKn dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai karakter dalam kehidapan sehari-hari. Sehingga nantinya mahasiswa dapat mengembangkan nilai-nilai karakter dengan baik dimanapun mereka berada. SIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap mahasiswa terhadap pelaksanaan pendidikan karakter di Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan dalam hasil penelitian yang menyatakan bahwa 68% dari responden memiliki sikap baik. Dengan demikian bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di Prodi PPKn telah berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan sikap mahasiswa yang didominasi oleh sikap baik. Pelaksanaan pendidikan karakter pada Prodi PPKn yang sudah disikapi baik oleh mahasiswa. 246

9 Peningkatan karakter mahasiswa Prodi PPKn IKIP-PGRI Pontianak sudah seharusnya didukung oleh seluruh jajaran Prodi maupun Fakultas agar pelaksanaan Pendidikan Karakter dari waktu ke waktu semakin meningkat kualitasnya. Hal ini bertujuan membentuk karakter mahasiswa yang jujur, religious, disiplin, kerja keras, sabar, pantang menyerah, visioner, adil, cinta tanah air, dan tanggung jawab. Sehingga dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai karakter dalam kehidapan sehari-hari dengan baik dimanapun mereka berada. DAFTAR PUSTAKA Zuchdi, D Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Komprehensif. Yogyakarta:UNY Press. Depdiknas Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia. Nuraini, F Stimulasi Motivasi Belajar Sebagai Upaya Menumbuhkan Karakter pada Anak Usia Dini. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Nawawi, H Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: UGM Press. Thomas, L Educating for Character. How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books. Maswardi, M.A Pendidikan Karakter (Pegangan dan tutunan praktis bagi orang tua, guru, calon guru dan orang dewasa). Jakarta: Baduose Media Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta: Baduose Media. Syah, M Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suyanto & Djihad, H. (2000). Pendidikan di Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adicita. Sugiyono Metode Penelitian Praktis. Bandung: Alfabeta 247

10 Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 Hadi, S Metodologi Research. Yogyakarta. Andi Yogyakarta. Riyanto, Y Metodologi Penelitian. Surabaya. SIC Surabaya. 248

PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY

PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY Oleh: Saliman, Anik Widiastuti, Taat Wulandari e-mail: anin_dyas@yahoo.com Jurusan Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY

PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PRODI PENDIDIKAN IPS, FIS, UNY Saliman, Anik Widiastuti, Taat Wulandari Dosen Jurusan Pendidikan IPS, FIS, UNY e-mail: anin_dyas@yahoo.com

Lebih terperinci

Persepsi dan Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Karakter di Prodi Pendidikan IPS UNY

Persepsi dan Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Karakter di Prodi Pendidikan IPS UNY Saliman, Anik Widiastuti, Taat Wulandari Persepsi dan Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Karakter... September 2013, Vol. 10, No. 2, hal 139-146 Persepsi dan Sikap Mahasiswa Terhadap Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KOTA YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI. Oleh Okky Dwi Cahyandari

HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KOTA YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI. Oleh Okky Dwi Cahyandari HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KOTA YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI Oleh Okky Dwi Cahyandari 08505241019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN ETIKA KAMPUS DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PENERAPAN ETIKA KAMPUS DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 PENERAPAN ETIKA KAMPUS DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Hemafitria 1, Rohani 2, Fety Novianty

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017 Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN 2337-8891 Vol. 1, No. 1, Juni 2017 PENERAPAN NILAI MORAL KEADILAN PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PUTRA KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK YULIANANINGSIH.

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB GURU DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB GURU DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB GURU DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI Ratna Yulianti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Research was to obtain information about student perceptions

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna

Lebih terperinci

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI Mohamad Dedi 1 ; Estu Handayani 2 Email:dedismantab_stikom@yahoo.co.id; ehchie797@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN LINGKUNGAN SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT TERHADAP KARAKTER SISWA SMK NEGERI KELOMPOK TEKNOLOGI SE-KABUPATEN SLEMAN JURNAL SKRIPSI Oleh Galeh Nur Indriatno Putra P. Suparman PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zaman selalu berubah setiap waktu, keadaan tidak pernah menetap pada suatu titik, tetapi selalu berubah.kehidupan manusia yang juga selalu berubah dari tradisional menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks penelitian Pendidikan merupakan wahana untuk membentuk manusia yang berkualitas, sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3, yang

Lebih terperinci

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN 190 SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN Afria Ulfa*,Juniman Silalahi**,An Arizal*** Email : Afria_ulfa@ymail.com ABSTRACT This

Lebih terperinci

Ichsan 1 ABSTRACT. Keywords: development, research instruments, teaching materials, education, character, character entrepreneur ABSTRAK

Ichsan 1 ABSTRACT. Keywords: development, research instruments, teaching materials, education, character, character entrepreneur ABSTRAK PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN PEMBELAJARAN STATISTIKA BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MEMBENTUK KARAKTER ENTREPRENEUR MAHASISWA (DEVELOPMENT A STATISTICAL LEARNING-BASED CHARACTER EDUCATIONRESEARCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persoalan karakter menjadi sorotan tajam masyarakat dalam sistem pendidikan. Persoalan yang muncul seperti kekerasan dan kurusuhan, kejahatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Salah satu pendidikan yang mampu menumbuhkan karakter Pancasila

Lebih terperinci

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN 1 MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN Yulia Nanda Pratama 1, Ahmad Zaini 2, Fuaddillah Putra 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Saeful Iman NIM 12105244018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY Anik Widiastuti, Saliman dan Satriyo Wibowo, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Progam Studi PPKn OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Progam Studi PPKn OLEH : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MATERI POKOK KEBERAGAMAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA SISWA KELAS VII SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN

Lebih terperinci

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda periode Maret 2013

Lebih terperinci

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN TATA HIDANG SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Penulis : Sri Patmawati Dosen Pembimbing : Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd E-mail : sripatmaw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara. Semua negara membutuhkan pendidikan berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa, termasuk Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 1, Juni 2015 ISSN 2407-5299 PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER Hadi Rianto Program Studi PPKN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhirakhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhirakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan moral dalam diri masyarakat terlihat semakin nyata akhirakhir ini. Sangat ironis bahwa penurunan tersebut terjadi di setiap lapisan masyarakat, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-6 Tahun merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kecerdasan seorang anak.anak pada usia dini berada pada proses perkembangan yang sangat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI Eviliyanto 1, Endah Evy Nurekawati 2 1,2 Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA.

ANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA. ANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA Arif Yanuar Musrifin 1 ; Andi Anshari Bausad 2 1,2 Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Penegasan Isilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia pendidikan menghadapi berbagai masalah yang sangat kompleks yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Fenomena merosotnya karakter kebangsaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara berkembang seperti Indonesia,

Lebih terperinci

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions Persepsi (Wahyu Eko Martanto) 1 PERSEPSI SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK N 2 KLATEN STUDENT PERCEPTION OF LEARNING IMPLEMENTATION OF CONSTRUCTION ENGINEERING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah tumpuan sebuah bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah,

Lebih terperinci

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1 Fauzatul Ma rufah Rohmanurmeta 2 IKIP PGRI Madiun ABSTRAK Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh guru kepada peserta didik

Lebih terperinci

Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal Sari

Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal Sari Authentic Couching Untuk Pengembangkan Perangkat Pembelajaran Character Building Berbasis Kearifan Lokal 1 Oleh: Endah Rita, S. Dewi 2., Sumarno 3, Prasetiyo 4 Sari Authentic Couching untuk Pengembangkan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Rakhman Firdaus, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Rakhman Firdaus, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam pembangunan bangsa, karena pendidikan dapat mengubah keadaan suatu bangsa menuju ke arah yang lebih baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan dikatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian akan dilaksanakan atau langkah-langkah pengumpulan data yang diuraikan secara rinci (Nana Syaodih,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pendidikan nasional

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Kasus Pada Guru Di Sekolah SMA Muhammadiyah 4 Kartasura) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha penting untuk membentuk martabat setiap manusia. Pendidikan di sekolah tidak cukup hanya dengan mengajar peserta didik membaca, menulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semuanya serba canggih ini telah membawa dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita banyak diuntungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masyarakat terus berkembang dan berubah menyesuaikan dengan kondisi jaman dan peradaban. Manusia sebagai bagian dari perkembangan jaman adalah faktor penentu keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN ISSN 2407-5299 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN Loli Setriani Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gn. Pangilun, Gn. Pangilun, Padang Utara, Kota

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA

PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Pendahuluan Agama merupakan sistem aturan yang bersumber dari wahyu Tuhan yang membawa manusia menuju kebahagiaan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merosotnya moralitas bangsa terlihat dalam kehidupan masyarakat dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, kesetiakawanan sosial (solidaritas),

Lebih terperinci

KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM

KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM 0 KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM (Kompasiana, 2010) Melihat kondisi bangsa saat ini dimana banyak terjadi penyimpangan moral di kalangan remaja dan generasi muda, maka perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia seacara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu kegairahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu proses kegiatan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam dunia

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA Muhammad Yusuf Hidayat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 36 Samata Gowa Email:

Lebih terperinci

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013 SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013 Iskandar Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi IKIP-PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD 26 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 1 Tahun 2017 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD The Effect of the use

Lebih terperinci

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran

ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran ETIKA DAN MORAL dalam Pembelajaran Oleh: Dr. Marzuki PUSAT PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN KULTUR LPPMP - UNY 12/05/2015 1 RIWAYAT PENDIDIKAN BIODATA SINGKAT S1 dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 13 No 2 (114 dari 224) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PEMANFAATAN PANTAI AYAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI POKOK HIDROSFER

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR Ade Satria 1), Suratno 2), dan Rosmiati 3) FKIP Universitas Jambi

Lebih terperinci

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Yuli Yelda 1, Ismarianti 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia tersebut, terjadi pematangan fisik yang siap merespon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu

Lebih terperinci

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KEBERADAAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL CICI FITRIA NPM: 10060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Saat ini Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting yakni sebagai tolak ukur kemajuan negara tersebut. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA. Pipin Erlina, Umi Chotimah

PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA. Pipin Erlina, Umi Chotimah PENGARUH IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP ASPEK AFEKTIF SISWA Pipin Erlina, Umi Chotimah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya email: pipinerlina6@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG 1 REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG JURNAL Oleh: ANDI PRIMA KURNIA NPM: 11060064 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan perpaduan yang harmonis antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR Hardianti, Abd. Hafid Amirullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS Saryatun, Ranto, Danar Susilo Wijayanto Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum pendidikan di Indonesia seperti halnya di negara lain, selalu ditinjau ulang setiap 10 tahunan. Hasil peninjauan ulang terakhir menghasilkan Kurikulum 2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai karakter yang ada pada diri anak bangsa seperti rasa peduli terhadap etika dan sopan

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 1, Juni 016 ANALISIS KORELASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Dona Fitriawan 1, Eka Kasah Gordah, Ivan

Lebih terperinci

Tabah Subekti. Kata kunci: Efektivitas, kurikulum 2013, nilai karakter kebangsaan

Tabah Subekti. Kata kunci: Efektivitas, kurikulum 2013, nilai karakter kebangsaan EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SD BERBASIS KARAKTER TERHADAP PEMAHAMAN KURIKULUM 2013 PADA MAHASISWA PODI PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Tabah Subekti

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGENALAN ETIKA KAMPUS PADA MASA ORIENTASI MAHASISWA BARU

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGENALAN ETIKA KAMPUS PADA MASA ORIENTASI MAHASISWA BARU PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGENALAN ETIKA KAMPUS PADA MASA ORIENTASI MAHASISWA BARU Sri Koriaty 1, Erni Fatmawati 2, Sucipto 3 1,2 Prodi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan karakter penting bagi bangsa Indonesia, karena untuk melahirkan generasi bangsa yang tangguh. Bung Karno menegaskan bahwa bangsa ini harus dibangun dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi. muda pada umumnya. Menurunnya moralitas, pejabat yang korup,

BAB I PENDAHULUAN. penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi. muda pada umumnya. Menurunnya moralitas, pejabat yang korup, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia pendidikan banyak mendapat sorotan sebagai penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi muda pada umumnya. Menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu memproduksi film sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi adegan-adegan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA Eti Sukadi Prodi Pendidikan Fisika IKIP-PGRI Pontianak, Jl. Ampera No.

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Deskripsi Mata

Lebih terperinci