BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Pengumpulan data melalui berbagai sumber dilakukan dalam proses untuk mendukung perancangan Tugas Akhir seperti melalui artikel di website, buku literatur dan visual, survei lapangan dan survei melalui media sosial, serta wawancara dengan narasumber yang bergerak di bidangnya. Berbagai literatur digunakan sebagai referensi materi perancangan Sumber data Online Resources uotonlinequot.koleksi.terkini.toraja.melo /warisan-kain-tenun-toraja-terancam-punah-dimakan-zaman Data Literatur Berikut sumber buku sebagai materi pendukung perancangan identitas visual antara lain : Buku Untannun Kameloan oleh TorajaMelo. Buku Untannun Katuoan oleh TorajaMelo. Buku Tenunan Indonesia oleh yayasan Harapan Indah TMII Buku Tenun Handwoven oleh Cita Tenun Indonesia 5

2 Data Visual Designing Brand Identity oleh Alina Wheeler Design for Communication oleh Elizabeth Resnick What is branding? Oleh Matthew Healey Basic Design : Typography oleh Ambrose and Harris Mendesain Logo oleh Surianto Rustan Narasumber Ibu Dinny Jusuf, selaku pendiri dan CEO dari TorajaMelo. Mbak Penny, selaku Marketing Executive Mbak Trisha, selaku Head of Production House Mbak Erna, selaku Head of Financial and Operational Literatur Tentang Tana Toraja Tana Toraja merupakan sebuah daerah nan jauh dari kesibukan ibukota, di pedalaman Sulawesi Selatan. Dibutuhkan waktu kurang lebih sembilan jam untuk sampai ke daerah ini. Dikelilingi oleh ladang hijau yang subur, pegunungan tinggi serta orang orang yang memiliki kebudayaan yang unik. Disini orang hidup dalam budaya dimana roh roh orang yang hidup dan mati berhubungan sangat erat. Keindahan tanah ini tercermin dalam kreasi artistik mereka. Kata toraja sendiri berasal dari bahasa Bugis, yang artinya orang yang berdiam di negeri atas. Mayoritas dari suku Tana Toraja memeluk agama Kristen, sementara yang lainnya menganut agama Islam dan kepercayaan animisme, yang lebih dikenal dengan sebutan Aluk To Dolo. Suku Tana Toraja terkenal dengan rumah adat tongkonan, kain tenun Toraja serta ritual pemakamannya. Banyak orang berkunjung ke Tana Toraja dengan tujuan untuk menyaksikan langsung ritual pemakaman suku ini. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting

3 7 dan biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Selain ritual pemakaman, Tana Toraja juga terkenal akan rumah adat tongkonan. Tongkonan merupakan rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam dan kuning. Kata tongkonan sendiri berasal dari bahasa Toraja, tongkon yang artinya duduk. Selain itu, Toraja juga terkenal akan kerajinan tangannya yakni kain tenun Toraja. Kain tenun Toraja merupakan salahsatu kerajinan tangan yang sampai sekarang dilestarikan keberadaannya. Ciri khas dari kain tenun ini adalah corak warna yang khas yang membedakan dari kain tenun lainnya di Indonesia. Selain itu, bahan kain ini kuat namun tetap halus dan indah. Salahsatu hal yang cukup menarik disini bahwa keahlian membuat kain tenun ini diwariskan atau diturunkan turun temenurun. (Melati, 2014 : 11) Tentang kain tenun Toraja Setiap orang pasti lebih sering mendengar sebutan kain batik dibandingkan dengan kain tenun. Kain tenun merupakan salahsatu kerajinan tangan dari Indonesia yang dibuat dengan cara menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra dan lain lain. Pembuatan kain tenun ini umumnya dilakukan di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Kain tenun dari setiap daerah, memiliki ciri khasnya masing masing. Seperti contohnya kain tenun Toraja yang memiliki keistimewaan di bagian corak warna yang khas yang membedakannya dari kain tenun lainnya. Pengrajin kain tenun Toraja banyak ditemui di daerah Toraja bagian Utara tepatnya di desa Sa dan Malimbong. Dibuat oleh para wanita penenun yang kebanyakan dari mereka adalah single parent, karena ditinggalkan oleh suaminya mencari nafkah ke luar daerah. Tetapi banyak dari

4 8 suami mereka yang pergi merantau tidak pernah kembali ke Tana Toraja sehingga mereka harus menjadi tulang punggung untuk dapat menghidupi keluarganya. Disini pembuatan tenun Toraja menjadi kegiatan turun temurun. Awalnya anak anak mulai belajar menenun dengan motif motif yang sederhana seperti garis warna warni. Kemudian barulah belajar bentuk bentuk lainnya seperti tedong (kerbau), tongkonan (rumah adat Toraja). Proses penenunanya masih menggunakan alat tenun tradisional. Tak heran, para penenun membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan sehelai kain tenun. Semakin sulit motifnya, semakin lama waktu pengerjaannya. Harganya pun bertambah mahal. Bahan dan pewarna kain tenun ini pun menggunakan bahan alam. Biasanya, serat kain ada dua macam, yaitu serat kapas dan serat daun nanas. Namun, sekarang serat daun nanas mulai sulit didapat. Untuk pewarna alami, para penenun menggunakan kulit, pelepah, biji, dan daun dari tumbuhan tertentu. Kain dengan pewarna alami tentu bernilai lebih tinggi. Harganya mencapai jutaan rupiah. Namun, kini, para penenun juga memakai pewarna buatan. Hasilnya tidak sebagus menggunakan pewarna alami, namun harganya lebih murah. Ada banyak warna dalam tenun Toraja. Yang paling sering digunakan, terutama dalam upacara adat, adalah merah dan hitam. Dulu, kain tenun Toraja menjadi lambang kemakmuran dan status sosial pemiliknya. Ada kain yang hanya boleh digunakan oleh para bangsawan, ada yang hanya untuk rakyat jelata. Kain-kain tertentu juga hanya digunakan untuk upacara adat tertentu. Misalnya, kain sarung hitam yang khusus digunakan untuk upacara kematian atau Rambu Solo. Saat ini, siapa pun boleh menggunakan berbagai jenis kain Toraja. Modelnya pun sudah beragam. Meskipun masih tetap ada aturan tak tertulis tentang kain-kain yang bisa dipakai untuk upacara adat tertentu.

5 9 Hingga kini kain tenun Toraja masih dibuat dengan menggunakan alat tenun tradisional. Alat tenun yang digunakan terbuat dari bahan kayu dan batang bambu. Sedangkan, benang yang merupakan bahan dasar membuat kain tenun ini juga diproduksi dengan cara yang masih tradisional yaitu alat pemintal benang yang terbuat dari bahan kayu seperti gambar dibawah ini. Gb 01. Alat pemintal benang tradisional (Sumber : Gb 02. Alat tenun tradisional di desa Sa dan (Sumber :

6 Wawancara Wawancara Ibu Dinny Jusuf Dinny Jusuf adalah pendiri sekaligus CEO dari TorajaMelo. Awalnya ibu Dinny berkerja di Citibank Jakarta sebagai marketing, training dan private investment. Kemudian tahun 1998, beliau memilih untuk berhenti bekerja di Citibank dan lebih menfokuskan hidupnya di dalam membesarkan anak. Dari sanalah beliau mulai mengikuti beragam program program sosial, salahsatunya yaitu Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Suara Ibu Peduli dan lain lain. Menikah dengan orang asli Toraja membuat ibu Dinny memiliki kediaman di sendiri di Tana Toraja. Maksud hati ingin menikmati masa pensiun dengan tenang di Tana Toraja, jalan hidup justru menggiring beliau ke arah yang lain yaitu menjaga eksistensi tenun Toraja yang hampir punah. Berawal dari kesenangan beliau melakukan perjalanan keliling kampung-kampung, termasuk kampung ibu mertuanya di Sa dan (To Barana). Disana beliau bertemu dengan banyak penenun yang rata-rata adalah wanita dari kalangan kurang mampu. Daerah ini merupakan Setra Penenun yang ditujukan bagi para turis-turis. Namun sangat sepi pembeli. Melihat hal tersebut, Ibu Dinny yang terbiasa peka pada masalah perempuan tentu tidak bisa tinggal diam. Dari sanalah Ibu Dinny membeli beberapa kain tenun kemudian dibawa ke Jakarta, lalu dikonsultasikan ke teman-temannya yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia bisnis kain. Beliau ingin membangkitkan kembali gairah para wanita penenun Toraja dengan mengapresiasikan hasil karya mereka dalam bentuk produk yang berkualitas. Disana Ibu Dinny bersama dengan adiknya seorang desainer, Ibu Nina Jusuf memiliki ide untuk membuat sebuah brand yang menjual produk yang berbahan dasar kain tenun Toraja yaitu brand TorajaMelo. Selain itu, pembuatan brand ini juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Tana Toraja yang

7 11 mulai terlupakan. Awalnya, ibu Dinny menjual hasil produkproduk tersebut dengan menawarkannya kepada kerabat atau pun kenalan. Tidak tahunya laku hingga 100 buah. Kemudian untuk pertama kalinya, mulai mengikuti bazaar pada Desember 2009 di Kemang Village International Ekspatriat of Jakarta dibantu anak dan teman temannya. Mulai dari saat itu, ibu Dinny mulai mengikuti pameran bazaar untuk memperkenalkan kain tenun Toraja. Kecintaannya terhadap kain tradisional, membuat ibu Dinny senang menjalani pekerjaannya ini. Namun setiap keberhasilan tidak akan terlepas dari masalah ataupun hambatan. Beberapa hambatan yang dialami oleh ibu Dinny di dalam menjalankan TorajaMelo antara lain, banyaknya penenun tua yang mengetahui motif motif kain tenun Toraja tidak mau mengajarkan kepada generasi selanjutnya karena banyak anak muda di Tana Toraja yang pergi merantau meninggalkan tanah kelahirannya menjadi TKI di luar negeri Wawancara kelompok ( Marketing Executive, Head of Production House, Head of Financial and Operation ) Wawancara ini bersifat wawancara dalam kelompok. Penny merupakan bagian marketing fashion dari TorajaMelo, serta tangan kanan dari ibu Dinny Jusuf. Pekerjaan beliau adalah mengkomunikasikan TorajaMelo ke masyrakat luas dengan menceritakan cerita Tana Toraja dan memiliki kewajiban menaikan penjualan produk serta menjadikan TorajaMelo sebagai shopping destination di Indonesia. Karena banyak orang yang membeli produk TorajaMelo hanya karena sebatas pertemanan, bukan mengetahui informasi TorajaMelo dari luar ataupun dari social media. Sebagai seorang marketing, mbak Penny menghadalkan network marketing strategy sebagai strategi utamanya. Namun hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena sosial media dari TorajaMelo tidak berjalan sama sekali. Padahal sosial media merupakan

8 12 kunci dari marketing untuk saat ini, semua orang menggunakan social media. Mulai dari facebook, instagram dan lain lain. Hal ini menjadikan tantangan bagi mbak Penny untuk dapat memperkenalkan TorajaMelo kepada masyrakat luas. Selanjutnya bagian produksi, disini ada mbak Trisha yang merupakan tangan kanan dari ibu Nina Jusuf. Bertugas pada bagian produksi, memasukan bahan baku berupa benang benang beragam warna kepada para penenun. Melakukan pengiriman barang dari Tana Toraja ke Jakarta serta menjadi komunikator antara penenun dan distributor. Dari pekerjaan mbak Trisha, beliau mengalami hambatan dimana ada saat kain terlalu banyak yang datang dan tidak dapat dijual ataupun ada saat dimana kain sama sekali tidak ada sehingga bagian sales tidak dapat menjual barang apapun. Selain itu, mbak Trisha adalah penulis dari buku Untannun Katuoan yang diterbitkan pada saat Indonesian Fashion Week Sedangkan untuk bagian finance, disini ada mbak Erna yang merupakan head of finance and operation. Beliau bertugas merapikan semua dokumen dokumen keuangan, administrasi serta laporan keuangan dari TorajaMelo. Alasan mereka semua bergabung di TorajaMelo adalah kecintaannya mereka pada kain tradisional, menggerakan hati mereka untuk ikut bergabung bersama ibu Dinny Kuisioner Kuesioner dibagikan kepada 105 responden melalui media sosial dan survei lapangan. 1. Jenis kelamin

9 13 2. Usia 3. Pekerjaan 4. Apakah Anda mengenal kain tradisional? 5. Kain tradisional apa saja yang Anda ketahui?

10 14 6. Darimana Anda mengertahui jenis kain tradisional? 7. Menurut Anda apa yang membuat kain tradisional menarik? 8. Apakah Anda mengetahui kain tenun Toraja?

11 15 9. Apakah Anda mengetahui brand TorajaMelo? 10. Jika kain tenun Toraja dijadikan sebagai produk fashion, apakah Anda tertarik untuk menggunakannya? - Ya, karena hal itu dapat mencerminkan kecintaan kita terhadap salahsatu kebudayaan bangsa kita. Justru seharusnya kita bangga sudah menggunakannya. - Ya, karena bisa memberi trend baru dan ciri khas fashion di Indonesia. - Jika dibuat dalam motif yang indah dan di desain menjadi barang yang mempunyai nilai guna dan praktis tentu akan saya gunakan. - Ya, karena suka dengan warna-warninya, dan dengan menggunakannya berarti turut melestarikan budaya Indonesia. - Yes! Because they're really beautiful and i'd love to wear it as often as possible! Observasi Pengamatan secara langsung survei lapangan dilakukan penulis ketika mengunjungi showroom TorajaMelo di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.

12 16 Gb. 03 Suasana showroom TorajaMelo di Kemang Gb. 04 Packaging pelepah pisang dari TorajaMelo

13 17 Gb. 05 Beberapa koleksi tas dari TorajaMelo Gb. 06 Beberapa koleksi baju hasil dari TorajaMelo

14 18 Gb. 07 Beberapa koleksi sepatu hasil dari TorajaMelo Gb. 08 Beberapa koleksi dompet dari TorajaMelo Tinjauan Pustaka Data Perusahaan Sejarah TorajaMelo yang arti Toraja yang Indah merupakan sebuah perusahaan tenun yang bergerak di bidang fashion khususnya pada kain tenun Toraja. Perusahaan ini awalnya dibentuk tahun 2008 oleh ibu Dinny Jusuf. Kecintaannya akan kain tradisional membuat ibu Dinny mendirikan TorajaMelo. Pada awal dibentuknya TorajaMelo, semata mata bukan untuk mencari keuntungan namun untuk membantu para wanita

15 19 penenun di Tana Toraja yang membutuhkan pekerjaan untuk dapat menghidupi keluarganya. Selain itu juga untuk membantu melestarikan kebudayaan Tana Toraja. Sejak tahun 2008, TorajaMelo telah berkarya di daerah Sa dan, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Indonesia. Berbeda dengan para perintis lainnya, yang biasanya memulai pengembangan komunitas terlebih dahulu, TorajaMelo memulainya dengan memusatkan perhatian pada peningkatan nilai melalui desain, produksi dan marketing karya yang berkualitas tinggi. Dengan tujuan ingin membawa kain tenun Toraja ke dalam kehidupan sehari-hari dengan menciptakan edisi terbatas seri karya mode dari kepala hingga kaki dan kebutuhan rumah tangga. Seluruh produksi dikerjakan dengan tangan dari awal hingga akhir. Sejak tahun 2010, produk TorajaMelo dipasarkan melalui showroom di bilangan Kemang, Jakarta Selatan dan juga mengikuti berbagai bazaar serta pameran baik di Jakarta maupun di luar negeri seperti Bangkok, San Fransisco, Tokyo dan kota kota lainnya. Sampai saat ini, TorajaMelo mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, terbukti dengan berkembangnya masyarakat pecinta TorajaMelo di Jakarta. Pada tahun 2012, seiring dengan berjalannya fondasi pasar, TorajaMelo memulai program pengorganisasian komunitas yang menyeluruh bagi para penenun. Program ini meliputi pelatihan desain, kepemimpinan, management, pengelolaan keuangan, dan kredit usaha kecil. Didasari semangat cinta kasih, terutama kasih terhadap bumi tercinta, TorajaMelo berusaha menghasilkan produk yang menggunakan sesedikit mungkin sumber daya dan meninggalkan sesedikit mungkin limbah. (Achjadi, 2014 : 17) Karakteristik Badan Usaha : sebuah perusahaan tenun; yang menjual produk fashion, berbahan dasar kain tenun Toraja.

16 20 Lokasi : Jl. Kemang Timur 62 upstairs Jakarta Selatan Jam operasional : Senin - Sabtu ( WIB) Visi dan Misi Visi dan Misi dari TorajaMelo antara lain : Melestarikan dan meremajakan tenun dari Tana Toraja serta membantu para penenun dan komunitas di sekelilingnya. Membantu para wanita di Tana Toraja yang mengalami kesulitan ekonomi Logo Gb. 09 Logo TorajaMelo ( Sumber : ) Gambar berikut merupakan logo dari TorajaMelo. Menggunakan warna orange untuk menunjukan bahwa TorajaMelo melayani pelanggan dengan ramah dan hangat. Sedangkan untuk huruf T di depan awalan TorajaMelo menggunakan ilustrasi rumah tongkonan untuk melambangkan budaya dari suku Tana Toraja. Selain itu, dalam logo ini menggunakan huruf script untuk memberikan kesan elegant dari TorajaMelo. Menurut Penulis, logo di atas kurang sesuai dengan target market yang ingin dicapai, kurang menunjukkan ciri khas dari kain tenun Toraja yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk TorajaMelo. Penggunaan

17 21 logonya pun tidak konsisten dalam penerapan di setiap media. TorajaMelo memerlukan perancangan ulang dengan melakukan rejuvenasi pada logo. Rejuvenasi bertujuan untuk menyesuaikan dengan target market yang ingin dicapai oleh TorajaMelo yaitu kalangan muda yang mencintai barang- barang localbrand Data Target Market Berikut ini merupakan target sasaran penulis dalam komunikasi visual : a. Target Primer 1. Psikografis a. Personality - Young at heart - Independent - Mature b. Behavior - Cita akan budaya Indonesia - Menyukai barang-barang localbrand c. Lifestyle - Shopaholic / menyukai belanja online - Aktif menggunakan media sosial - Senang jalan jalan / travelling - Senang menghadiri acara localbrand market seperti brightspot dan lain-lain 2. Demografis a. Usia : tahun

18 22 b. SES : A B c. Gender : Perempuan d. Kewarganegaran : Indonesia e. Pekerjaan :Mahasiswa,wirausahawan, Pegawai negeri dan swasta 3. Geografis a. Wilayah : Jakarta dan sekitarnya b. Iklim : Tropis a. Target Sekunder 1. Psikografis a. Personality - Peduli - Dewasa - Berwawasan luas b. Behavior - Suka mengkoleksi kain tradisional - Menyukai budaya dan seni c. Lifestyle - Shopaholic - Senang jalan jalan 2. Demografis a. Usia : tahun b. SES : A B c. Gender :Laki laki dan perempuan d. Kewarganegaran : Indonesia e. Pekerjaan : Orangtua, wirausahawan, Pegawai negeri dan swasta

19 23 3. Geografis a. Wilayah : Jakarta dan sekitarnya b. Iklim : Tropis Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Thread) Strength (Kekuatan) TorajaMelo memiliki network/channel yang besar. Hal ini dapat membuat TorajaMelo semakin berkembang dan dapat dikenal banyak orang. Setiap orang di dalam team TorajaMelo memiliki passion yang sama yaitu ingin melestarikan dan memperkenalkan kain tenun Toraja dalam bentuk produk fashion kepada masyrakat luas terutama masyarakat Indonesia. Semua ini didedikasikan untuk membantu para wanita di Tana Toraja yang mengalami kesulitan ekonomi. Selain itu produk fashion yang dihasilkan oleh TorajaMelo sangat ekslusif/ limited edition. Karena hanya dibuat beberapa lusin saja. Sehingga tidak akan sama satu dengan yang lainnya. Weakness (Kelemahan) Identitas visual yang kurang menonjol membuat TorajaMelo tidak banyak dikenal oleh masyarakat. Serta kurangnya media promosi seperti facebook, instragram ataupun twitter yang harusnya menjadi bahan promosi utama kurang dijalankan dengan baik. Opportunity (Peluang) Banyaknya orang yang menyukai hasil kerajinan tangan dari TorajaMelo terutama di bagian koleksi baju. Menggabungkan motif tenun Toraja dengan model baju modern membuat banyak orang memilih membeli koleksi baju dari TorajaMelo.

20 24 Thread (Ancaman) Pengaruh dunia fashion dari barat yang terus berkembang dan masuk ke Indonesia membuat kalangan muda sekarang lebih menyukasi fashion dari barat dibandingkan dengan fashion dalam negeri. Banyak generasi muda di Tana Toraja yang pergi merantau meninggalkan tanah kelahirannya menjadi TKI di luar negeri. Hal ini membuat tidak adanya penerus dalam pembuat kain tenun Toraja Pembanding BIN House Gb. 10 Logo Bin House (Sumber : Bin House merupakan salahsatu Indonesian clothing design studio yang mencampurkan sentuhan modern ke dalam koleksi bajunya. Bin House menjual pakaian siap pakai dan kain sutera Indonesia. Dengan banyak menampilkan koleksi bajunya di berbagai fashion show serta memiliki showroom di bilangan Kemang dan Menteng

21 25 membuat Bin House terkenal di mata masyrakat. Gb. 11 Beberapa koleksi dari BIN House (Sumber : Threads of Life Gb. 12 Logo Threads of Life (Sumber : Threads of Life merupakan salahsatu toko tekstil Indonesia yang menjual kain tenun Indonesia. Dengan tujuan membantu finansial para penenun, Threads of Life menjual kain tenun Indonesia ke berbagai kota besar. Selain itu, mereka juga membuat kelas menenun bagi para turis yang ingin mengenal kain tenun lebih dalam dengan tujuan untuk melestarikan budaya tenun.

22 26 Gb. 13 Koleksi kain dari Threads of Life (Sumber :

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya kerajinan batik,batik merupakan warisan budaya indonesia. kerajinan pahat, kerajinan yang membutuhkan ketekunan. kerajinan ukir, adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai unsur yaitu kesenian, sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Salah satu keanekaragaman yang dimiliki adalah pakaian adat. Pakaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan identitas dari komunitas suatu daerah yang dibangun dari kesepakatan-kesepakatan sosial dalam kelompok masyarakat tertentu. Budaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang mendukung dalam proyek TA ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain : 1. Data elektronik maupun non elektronik berupa buku anak, dan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dengan beragam suku dan budaya di tiap-tiap daerah. Dari tiap-tiap daerah di Indonesia mewariskan berbagai

Lebih terperinci

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh akan keanekaragaman budaya. Salah satu keanekaragamannya dapat dilihat pada perbedaan dalam pakaian adat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku bangsa yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke, dan hampir di setiap daerah-daerah terdapat warisan hasil

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Analisa Kecukupan Data Data yang telah didapat, baik itu berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan sebagai referensi dan literatur dari perancangan media promosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sejarah, budaya, dan kekayaan alamnya. Sejak masih jaman Kerajaan, masyarakat dari seluruh pelosok dunia datang ke

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data-data yang diperoleh untuk menunjang pembahasan serta kajian data dalam tugas akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut antara lain: Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki ragam warisan budaya. Seiring perubahan zaman, kemajuan teknologi menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa budaya dan karya seni Indonesia ini adalah seni kerajinan tangan. kerajinan logam, kerajinan gerabah, dan kerajinan tenun.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa budaya dan karya seni Indonesia ini adalah seni kerajinan tangan. kerajinan logam, kerajinan gerabah, dan kerajinan tenun. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai macam budaya dan karya seni, diantara beberapa budaya dan karya seni Indonesia ini adalah seni kerajinan tangan. Beberapa seni kerajinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang.

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan Barat yang berbentuk selendang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari daerah Kalimantan Barat adalah tenun ikat Dayak. Tenun ikat Dayak merupakan salah satu kerajinan tradisional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kain ikat merupakan salah satu kain dengan teknik tenun. Kata ikat sendiri berarti dengan mengikat atau menyatukan. Teknik tenun ikat ini sendiri sudah ada sejak zaman

Lebih terperinci

Bab 2 DATA DAN ANALISIS. Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini

Bab 2 DATA DAN ANALISIS. Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini Bab 2 DATA DAN ANALISIS 2.1 Sumber Data Data dan sumber informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Wawancara dengan pihak terkait :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik di Indonesia memang sudah sangat beragam macamnya. Hampir dari setiap daerah di Indonesia memiliki batik tersendiri, begitu juga dengan kota Sukabumi. Batik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang terdiri dari pulau- pulau yang membentang luas memiliki ragam suku bangsa beserta adat istiadat yang terbentuk akibat percampuran ras dan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai jenis kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan kain-kain tersebut termasuk salah satu bagian dari kesenian

Lebih terperinci

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yang memiliki penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak memenuhi kota Manado.

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Batik merupakan sebuah warisan budaya Indonesia yang telah terdaftar dan ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak zaman dahulu pakaian termasuk kebutuhan utama bagi manusia yang digunakan untuk melindungi tubuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Hiburan adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Solonesia Record Store 1. Latar Belakang Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan brand fashion cukup pesat, walaupun sempat beberapa tahun yang lalu fashion Indonesia dikuasai dengan kemunculan brand luar negeri. Masyarakat

Lebih terperinci

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara RAGAM HIAS TENUN IKAT NUSANTARA 125 Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah teknik tenun ikat pada saat mulai dikenal masyarakat Nusantara. Selain itu, akan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beragam keunikan tradisi dan budaya sehingga menghasilkan beragam komoditi hasil dari tradisi tersebut contohnya, dalam produk garmen atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Cirebon merupakan sebuah kota administratif yang termasuk dalam provinsi Jawa Barat. Terletak di bagian utara dari pulau Jawa dan terkenal sebagai jalur pantura

Lebih terperinci

2.8 Analisa SWOT Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar Perilaku Konsumen Psikologi Orang Dewasa...

2.8 Analisa SWOT Definisi Segmentation, Targeting, dan Positioning Pasar Perilaku Konsumen Psikologi Orang Dewasa... ABSTRAK Kelom geulis merupakan salah satu bentuk kerajinan khas daerah yang memiliki nilai seni dan budaya di tengah-tengah masyarakat, khususnya Jawa Barat. Kelom Geulis dibuat dengan bahan dasar kayu

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan

BAB III KONSEP PERANCANGAN. tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Sintesis Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari proses analisis, dimana proses perancangan merupakan inti dari semua proses yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik, merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah sangat terkenal, baik lokal maupun di dunia internasional. Batik sudah diakui dunia sebagai salah satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL I I. 1 Sejarah Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada Zaman Yunani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Definisi Batik Batik, adalah salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia, Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batik seperti yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan literature Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: Media cetak (buku) Internet Survei lapangan 2.2Toodz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beragam budaya dan tradisi Indonesia membuat banyaknya kerajinan tradisional di Indonesia. Contohnya yang saat ini lagi disukai masyarakat Indonesia yaitu kerajinan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 9: Logo Teh Laresolo Nama produk teh ini adalah 'Teh Laresolo'. Nama produk ini mencerminkan nama sang pemilik. 'Teh' berarti minuman teh, 'Lare' berarti

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING SUTRA ALAM SEBAGAI PRODUSEN KAIN TENUN IKAT SUTRA GARUT. Oleh Widya Putri NRP

ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING SUTRA ALAM SEBAGAI PRODUSEN KAIN TENUN IKAT SUTRA GARUT. Oleh Widya Putri NRP ABSTRAK PERANCANGAN BRANDING SUTRA ALAM SEBAGAI PRODUSEN KAIN TENUN IKAT SUTRA GARUT Oleh Widya Putri NRP 1164039 Jawa Barat sangatlah kaya akan kain tradisionalnya. Namun diantara banyaknya kain tradisional

Lebih terperinci

a{ :J.3 I;~ Keberlangsungan tenun dan tenun ikat yang memiliki rag am hias khas itu terancam sulitnya bahan baku dan regenerasi penenun.

a{ :J.3 I;~ Keberlangsungan tenun dan tenun ikat yang memiliki rag am hias khas itu terancam sulitnya bahan baku dan regenerasi penenun. a{ :J.3 man : I;~ Keberlangsungan tenun dan tenun ikat yang memiliki rag am hias khas itu terancam sulitnya bahan baku dan regenerasi penenun. BINTANG KAISANTI ------~~-.--~...,...---., tifa dan suara

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari. c. Angket kepada masyarakat umum secara acak. BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung Proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain : a. Wawancara dengan narasumber, baik dari pemilik maupun pasien

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan gaya atau mode yang sedang in di dunia. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan gaya atau mode yang sedang in di dunia. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fashion merupakan sesuatu yang terus berkembang dan berputar. Tanpa disadari masyarakat Indonesia khususnya Jakarta memiliki obsesi tersendiri dalam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Red Batik Solo Awal berdirinya Red Batik Solo adalah tanggal 12 Februari 2012 pertama kali dicetuskan oleh seorang seniman dan budayawan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 DATA Data dan informasi yang digunakan untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber antara lain : 1. Buku Teori Terjemahan Fashion sebagai Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Sejarah berdirinya perusahaan batik Putra Laweyan Solo ini berawal dari didirikannya perusahaan batik Bintang Mulya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Branding Menurut Alina Wheeler dalam buku Designing Brand Identity, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang mengesampingkan setiap pemikiran konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang memiliki keanekaragaman dan warisan budaya yang bernilai tinggi yang mencerminkan budaya bangsa. Salah satu warisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis mengambil rancangan desain tema Demotic dari buku fashion trendforecasting 2014 Tradition Revolution dengan subtema totem. Mengangkat bahwa kehidupan suku Batak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri besar maupun kecil. Pemasaran bertujuan untuk mempromosikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Saat ini wanita selalu ingin terlihat cantik, glamour, modis dan modern. Tak dapat dipungkiri setiap wanita selalu mendambakan kecantikan fisik tersebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dari gagasan simbol-simbol dan nilai-nilai yang mendasari hasil karya dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku dan budaya yang ada di Indonesia menjadi salah satu ciri khas masyarakat Indonesia. Masing-masing etnis yang ada di Indonesia tentu memiliki keunikan

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Komunikasi Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam komunikasi visual ini adalah: 1. Kreasi Vildea merupakan tempat yang menjual Kerajinan Kayu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanpa terasa Bandung sudah memasuki usianya yang lebih dari 200 tahun. Sebuah perjalanan yang sangat panjang dari wilayah yang sebelumnya merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak,

BAB I PENDAHULUAN. Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak, yang dalam kehidupan sosialnya, tidak terlepas dari suatu tradisi yang disebut dengan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG Antonius Natali P. 3404 100 104 Buku ilustrasi adalah buku yang menampilkan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Batik merupakan warisan bangsa tak benda dan merupakan kesenian budaya asli Indonesia yang memiliki nilai seni tinggi. Menurut Irwan Tirta, pengertian batik

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dan survey melalui media cetak seperti buku dan majalah, media elektronik seperti internet dan televisi. 1.

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik (nasional) maupun dimasa internasional, dimana untuk memenangkan persaingan perusahaan

Lebih terperinci

Nama perusahaan: PRIDE Organizer. Alamat: Jl. Asia Afrika No , Bandung 40261, Indonesia. Pendiri: Ajie Perdana dan Anne Isabella.

Nama perusahaan: PRIDE Organizer. Alamat: Jl. Asia Afrika No , Bandung 40261, Indonesia. Pendiri: Ajie Perdana dan Anne Isabella. THE COMPANY PROFILE Nama perusahaan: PRIDE Organizer Alamat: Jl. Asia Afrika No.184 186, Bandung 40261, Indonesia. Pendiri: Ajie Perdana dan Anne Isabella. 2 Sejarah: Berawal dari pengalaman sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISIS

BAB 2 DATA DAN ANALISIS BAB 2 DATA DAN ANALISIS 2.1. Sumber Data Data dan informasi yang akan digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber yang terpercaya, yaitu: a. Pencarian pengetahuan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga

Lebih terperinci

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU 2.1. Kain Batik Basurek Bengkulu Kain Basurek merupakan salah satu bentuk batik hasil kerajinan tradisional daerah Bengkulu yang telah diwariskan dari generasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN PERANCANGAN BAB II LANDASAN PERANCANGAN 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Data Umum Sejarah Fashion Fashion menurut Idi Subandi Ibrahim, seorang peneliti media dan kebudayaan dalam buku Malcolm Barnard, fashion dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan makanan, seperti sayur mayur, daging, ikan, buah, rempah-rempah, dan lain-lain. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Banyu Lanang, Sepatu Cibaduyut Dilema, Antara Meningkatkan Mutu dan Image Murah, Banyu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Banyu Lanang, Sepatu Cibaduyut Dilema, Antara Meningkatkan Mutu dan Image Murah, Banyu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung dikenal sebagai salah satu lokasi wisata di Indonesia karena memiliki ragam keindahan alam seperti wisata Curug Dago, Curug Malela, Curug Jompong, Curug Maribaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Logo Happy Go Lucky Sumber : Visi dan Misi Perusahan a. Visi Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Happy-go-Lucky House adalah pelopor salah satu concept store di Indonesia. Didirikan pada tahun 2007 dan berlokasi di Jl. Ciliwung no 14 Bandung. Happy

Lebih terperinci

BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG

BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG BAB II PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG 2.1 Pengertian Promosi Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran dimana dalam berpromosi harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bahan alam telah dimanfaatkan manusia sejak zaman prasejarah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahan alam banyak digunakan untuk menunjang keperluan sehari-hari mulai

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. produknya. Namun di lain sisi juga terdapat perusahaan yang menyatakan

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. produknya. Namun di lain sisi juga terdapat perusahaan yang menyatakan BAB I 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Sudah tidak asing mendengar berita tentang suatu perusahaan yang berhasil menguasai pasar dan mampu mengeruk keuntungan besar dari hasil penjualan produknya. Namun di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan yang terbentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam

Lebih terperinci

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik

Lebih terperinci