NUSA DUA, BALI 10 AGUSTUS Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Selamat sore, salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati,
|
|
- Hartanti Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia H.M. Jusuf Kalla Pada International Meeting on Counter-Terrorism dan The 2nd Counter-Terrorism Financing Summit NUSA DUA, BALI 10 AGUSTUS 2016 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Selamat sore, salam sejahtera untuk kita semuanya Yang saya hormati, Deputi Perdana Menteri Malaysia Menkopolhukam, Kepala Kepolisian, Ketua PPATK RI, Jaksa Agung Australia, Para Menteri, dan Seluruh hadirin. Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam penanganan terorisme, khususnya Bali. Tentu kita masih ingat akan peristiwa bom Bali yang pertama pada bulan Oktober Peristiwa yang mencengangkan, yang menewaskan lebih dari dua ratus orang, sebagian besar warga negara asing, termasuk dari Australia. Pada bulan yang sama tiga tahun kemudian, kejadian tersebut berulang. Bom Bali kedua juga merenggut banyak korban jiwa. Tidak hanya di Bali, aksi terorisme juga terjadi di Jakarta dan beberapa tempat lain di Indonesia. Banyak negara lain juga mengalami hal yang sama. Karena itulah, Pemerintah Indonesia sangat mendukung pelaksanaan kedua pertemuan ini. Di sini kita bertemu untuk membahas mengenai bagaimana kita mengatasi masalah terorisme, yang bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi dan merusak citra sebuah bangsa. Sebagai contoh, pada bom Bali yang pertama, dalam satu minggu, wisatawan yang datang ke Bali turun drastis hingga sembilan puluh persen. Bali yang semula ramai menjadi lengang. Masyarakat dan ekonomi Indonesia mengalami kerugian karena hal itu. Namun dengan keteguhan, rakyat Bali bersama-sama Pemerintah dapat bangkit mengatasi 1 / 5
2 akibat-akibat masalah tersebut. Tidak kalah pentingnya, kita perlu menyatukan sikap untuk mencegah agar tindakan terorisme seperti yang pernah terulang di Bali tidak terjadi lagi di masa depan, dimanapun di dunia. Hadirin yang saya hormati, Terorisme sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi kita semua dan telah dilakukan dengan berbagai cara. Secara konvensional, terorisme dilakukan dalam bentuk, misalnya, pembajakan pesawat sehingga menimbulkan ketakutan bagi masyarakat dunia. Cara yang berbeda dilatarbelakangi oleh alasan yang berbeda pula. Dulu, alasan terorisme biasanya adalah untuk meraih kemerdekaan, berbeda dengan yang terjadi dewasa ini. Untuk mengatasi terorisme, kita perlu mengetahui penyebab terjadinya aksi terorisme tersebut. Hal ini sebenarnya jarang dibicarakan, termasuk mengapa aksi terorisme semakin canggih sehingga bisa memakan korban yang besar dengan modal yang kecil. Pada pertemuan ini, anda juga membicarakan masalah financing bagi terorisme. Teroris itu sama dengan pencuri, yang terkadang lebih pintar dari polisi. Kalau tidak ada uang, mereka akan mencari cara yang lebih murah lagi. Siapa yang menduga di Nice, dengan hanya menyewa truk dapat menewaskan 80 orang. Sebelumnya, juga tidak ada yang mengira pesawat dijadikan teroris sebagai alat pemboman. Sumber permasalahannya berada dalam tataran ideologi yang dasarnya sulit untuk kita ketahui. Sehingga apabila kita melakukan kontra terorisme dengan menggunakan senjata, tetap saja hampir tidak mungkin untuk mengatasinya. Ditambah lagi yang sering terjadi pada dewasa ini adalah terorisme dengan melakukan bunuh diri. Bagi para teroris, makin banyak polisi yang menjaga suatu tempat penting seperti bandara, maka makin baik baginya karena akan semakin banyak aparat yang menjadi korban aksi terornya. Bentuk terorisme dengan melakukan bunuh diri terjadi di banyak negara. Hal ini memang di luar logika normal dan menjadi masalah besar yang harus kita atasi bersama. Kalau kita lihat sejarahnya, radikalisme selalu bergandengan dengan terorisme. Kita mengetahui dua organisasi yang terkenal akan gerakan radikal, yaitu Al Qaidah dari Afghanistan, serta ISIS dari Suriah dan Irak. Apa persamaan tiga negara tersebut? Ketiganya merupakan negara gagal. Negara-negara tersebut gagal karena mengalami berbagai permasalahan, seperti pemerintahan yang otoritarian, atau invasi dari negara-negara besar yang menghancurkan negeri tersebut. Akibat kehancuran itu, banyak generasi muda yang kehilangan harapan dan masa depan. Ada yang kemudian mengungsi, ada yang kemudian tidak mengetahui lagi apa arti hidup dan marah. Itulah sebenarnya alasan yang menjadikan para radikalis, dan bukan karena agama. Agama memang menjadikan mereka bersatu, tapi bukan agama yang menyebabkan munculnya kemarahan tersebut. 2 / 5
3 Di Indonesia, misalnya, Imran, Imam Samudra, Amrozi, para teroris tersebut bukanlah ahli agama, melainkan anak muda yang marah. Ada juga yang pernah ke Afghanistan dan menyaksikan penjajahan dan penindasan di negara muslim. Begitu juga di Eropa. Hamid Abba Oud, Abrahim Abdeslam, Lahouaiej-Bouhlel, semua bukanlah ahli agama. Perilaku dan keseharian mereka tidak mencerminkan pengamalan ajaran Islam. Jadi bukan agama yang mendorong aksi terornya. Kemarahan, keputusasaan, dan juga kehilangan harapan akibat kerusakan di negeri asalnya yang menjadi pendorong. Di Amerika pun sama. Xavier Johnson di Dallas membunuh lima polisi kulit putih, dan Gavin Eugene Long di Lousiana membunuh tiga polisi disebabkan kemarahan karena pembunuhan yang terjadi atas warga kulit hitam oleh polisi tanpa alasan yang jelas. Dunia marah menyaksikan jatuhnya puluhan korban di Paris, Belgia, ataupun London. Tapi ada lebih banyak korban akibat pemboman di Irak, Syria, Libya tanpa alasan yang jelas yang menyebabkan hilangnya nyawa jutaan orang. Kita harus dapat melihat akar permasalahan dimana teror itu terjadi. Pada dewasa ini banyak teroris di negara-negara Islam. Alasan yang melatarbelakanginya berbeda, ada yang ingin menegakkan Syariat Islam, ada juga yang marah kepada pihak lain. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan terorisme di dunia ini dilatarbelakangi oleh beragam motif. Meskipun demikian, para teroris itu bersatu dengan suatu harapan, yaitu surga, dengan jalan pintas. Berdasarkan pengalaman pribadi saya saat menyelesaikan konflik Ambon dan Poso yang telah menyebabkan lima ribu orang meninggal, penyebab utama mereka melakukan tindakan anarkis adalah karena ajaran bahwa hal itu jalan tercepat untuk dapat masuk surga. Saat saya meluruskan kekeliruan pandangan tersebut, konflik dan tindakan anarkisme pun dapat dihentikan hanya dalam kurun waktu dua minggu. Ada suatu proses sebab akibat dalam upaya penyelesaian masalah terorisme dan radikalisme. Karena semua itu berasal dari pikiran, kita tidak bisa memakai senjata untuk memadamkan pikiran. Pikiran hanya dapat diubah dengan cara berpikir yang benar. Karena itulah Indonesia mempunyai suatu program deradikalisasi agar pikiran yang keliru dapat diluruskan. Memang tidaklah mudah, tapi harus dijalankan karena senjata tidak dapat menyelesaikan permasalahan ini. Senjata bisa mengurangi, tapi tidak akan menyelesaikan. Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, semakin banyak polisi dan tentara yang berpotensi menjadi korban, maka semakin menarik bagi teroris. Mereka menggunakan pesawat untuk meledakkan World Trade Center. Lalu teroris menggunakan cara yang lebih sederhana, yaitu menggunakan truk. Jadi inti persoalannya adalah adanya sekelompok orang yang rela mati untuk mencapai tujuannya. Permasalahan terkait pikiran seseorang sulit diatasi, karena itulah diperlukan pikiran moderat. Apa yang terjadi di negara-negara Islam berbeda dengan apa yang terjadi di negara Barat. Para teroris di Eropa tidak ingin mengislamkan Paris ataupun Belgia. Penyebab aksi terorisme itu adalah kemarahan. Sama halnya dengan bom Bali pertama, yang dilatarbelakangi oleh kemarahan pada orang asing. Sementara Bom Bali kedua, bom di Jakarta dan bom di Solo memiliki target yang random, disebabkan oleh adanya pikiran-pikiran radikal seperti yang saya sebutkan 3 / 5
4 sebelumnya. Hadirin sekalian, Kita bersatu di sini untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dengan melihat akar permasalahannya. Tanpa mengetahui penyebabnya, permasalahan terorisme tidak dapat kita atasi. Kenapa ISIS muncul? Saddam Husein memang seorang otoriter, tapi bukan dia yang menghancurkan negerinya, negara lain yang menghancurkan negerinya. Apakah kediktatoran Khadafy yang menghancurkan Libya? Ternyata Libya hancur karena bom dari luar, yang menghilangkan harapan seluruh rakyat. Jika misalnya ada negara Islam yang membom Italia, menghancurkan Italia, tentu akan menyulut kemarahan generasi muda Eropa pada negara Islam manapun. Karena itulah maka marilah kita bersatu disini untuk melihat secara jernih permasalahan terorisme ini. Jangan ada negara besar menginvasi negara-negara lainnya dengan alasan yang tidak benar. Inggris sudah mengakui laporan tentang Tony Blair bahwa dia melakukan kesalahan. Dunia harus mengakui bahwa telah terjadi kesalahan yang menyebabkan terjadinya kehancuran di negara lain. Hadirin yang saya hormati, Dalam mencegah dan mengatasi persoalan terorisme, diperlukan kerjasama di bidang informasi intelijen. Tanpa informasi yang sama, kita akan mengalami kesulitan. Saya berterimakasih kepada negara-negara yang telah bekerjasama dengan Indonesia dalam memberikan teknologi yang modern untuk mendeteksi terorisme. Kepolisian Indonesia telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia atas keberhasilannya dalam mengatasi terorisme, meskipun tidak semua tindakan radikal dan teror dapat dicegah. Dulu, terorisme dengan model pembajakan pesawat lebih mudah diatasi karena yang menjadi tujuan adalah uang tebusan. Tapi yang terjadi hari ini berbeda karena penyelesaian masalah terorisme menuntut kita untuk bersatu dalam menegakkan demokrasi dengan benar tanpa paksaan. Kita juga harus memberantas kemiskinan karena hampir semua negara yang memunculkan teroris adalah negara miskin. Namun tidak berarti kelas menengah tidak rentan dari pikiran-pikiran radikal. Saya berbicara dengan Perdana Menteri Bangladesh mengenai pelaku pemboman di Dhaka. Ternyata mereka datang dari kelas menengah yang tertarik pada ide-ide radikal. Sehubungan dengan itu, akar permasalahan harus menjadi bagian pembicaraan kita, bukan hanya permasalahannya, termasuk kesalahan yang telah terjadi agar bersama-sama kita evaluasi. Irak dan Suriah harus mendapatkan harapan mereka kembali. Harus dilakukan restorasi di kedua negeri tersebut. Tanpa hal itu, maka dunia tidak akan pernah terlepas dari kebencian dan 4 / 5
5 Powered by TCPDF ( Wakil Presiden Republik Indonesia - Jusuf Kalla kemarahan. Apabila kebencian dan kemarahan selalu ada, maka terorisme akan sulit diatasi. Indonesia adalah salah satu negara korban terorisme, meskipun alasannya berbeda. Di Indonesia, terorisme biasanya dilatarbelakangi oleh kekeliruan dalam memahami ajaran agama. Setelah diluruskan, maka terorisme pun terhenti. Tapi bagi beberapa negara lain, penyebab terorisme adalah pembalasan, kemarahan, dan hilangnya harapan. Hal itu jauh lebih berat daripada yang dihadapi di Indonesia. Dengan semakin majunya teknologi, siapapun bisa ikut berpartisipasi dan menjadi bagian dari terorisme. Teknologi juga membantu teroris untuk menemukan cara yang mudah dan murah untuk membuat kehancuran. Apabila tidak segera kita atasi, maka teroris akan segera menemukan caracara baru dalam aksi mereka. Kita hadir di sini untuk mendukung dunia yang damai, dunia yang menyenangkan semua pihak, dunia yang saling menghargai. Kita harus berbuat sesuatu untuk merestorasi, bukan hanya menghalangi agar tidak terjadi lagi terorisme. Kita harus merestorasi apa yang rusak, serta mengobati rasa marah dan putus asa yang dirasakan oleh generasi muda di banyak negara. Mudah-mudahan pertemuan ini menghasilkan kebersamaan kita semua dan untuk itu saya berterima kasih. Indonesia selalu mencoba mengatasi persoalan bersama-sama. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia selalu menerapkan toleransi dan moderasi. Di Indonesia tidak ada alasan bagi orang untuk marah dari sisi agama, karena telah menerapkan toleransi. Contohnya, sekitar 88% penduduk Indonesia beragama Islam. Tetapi di luar negeri, Indonesia dikenal karena Bali atau Candi Borobudur yang identik dengan agama Hindu dan Budha. Masyakat Indonesia ingin selalu hidup dalam kebersamaan, tentunya dengan menegakkan keadilan. Semoga dari pertemuan ini kita bisa merumuskan apa yang harus kita satukan dan apa yang harus diperbuat bersama-sama untuk menghilangkan kemarahan, demi masa depan umat manusia dimanapun di dunia ini, khususnya di negara-negara yang menderita akibat perang dan invasi yang salah. Terima kasih. Wassalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh 5 / 5
pendekatan agama-budaya atasi terorisme
Indonesia sarankan pendekatan agama-budaya atasi terorisme Senin, 22 Mei 2017 00:20 WIB 1.596 Views Pewarta: Joko Susilo Presiden Joko Widodo. (ANTARA News/Bayu Prasetyo) Riyadh (ANTARA News) - Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat
Lebih terperinciPara Kepala Kepolisian, Ketua Delegasi, Para Kepala National Central Bureau (NCB),
Sambutan Y. M. Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Umum Interpol Ke-85 Dengan Tema Setting The Goals Strengthening The Foundations: A Global Roadmap for International Policing
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
NOMOR 2 TAHUN 2002 PEMBERLAKUAN NOMOR 1 TAHUN 2002 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME, PADA PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI BALI TANGGAL 12 OKTOBER 2002 Menimbang : Mengingat : Menetapkan : PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciBAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME
BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME I. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI Peran Pemerintah dan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi terorisme sudah menunjukan keberhasilan yang cukup berarti,
Lebih terperinciCEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI
CEGAH PERKEMBANGAN RADIKALISME DENGAN DERADIKALISASI O L E H : PROF. DR. IRFAN IDRIS, MA DIREKTUR DERADIKALISASI BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT) RI JOGJAKARTA, 11 JUNI 2014 1 Kerangka Konsepsi
Lebih terperinciSambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Pembukaan Seminar Internasional Perkembangan ISIS Di Indonesia Dan Penanggulangannya
Sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Pembukaan Seminar Internasional Perkembangan ISIS Di Indonesia Dan Penanggulangannya Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh,
Lebih terperinci3. Dalam memahami konflik di Timur Tengah terdapat faktor ideologi, energi, otoritarianisme, geopolitik, dan lainnya.
Keynote Speech Wakil Menteri Luar Negeri RI: HE. Dr. A.M. Fachir Pada SEMINAR INTERNASIONAL THE ROLE OF SOUTHEAST ASIA COUNTRIES IN FONCLICT RESOLUTION IN THE MIDDLE EAST A. Pendahuluan 1. Konflik dapat
Lebih terperinciWestget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.
Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,
Lebih terperinciAncaman Terhadap Ketahanan Nasional
Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
Lebih terperinciTahun Sidang : Masa Persidangan : IV Rapat ke :
LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciPIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003
PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangan 11 September pada tahun 2001 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan penetapan hukum di dunia ini, dimana serangan teroris tertentu telah
Lebih terperincimenjadi pemberitaan yang sering kali dikaitkan dengan isu agama. Budi Gunawan dalam bukunya Terorisme : Mitos dan Konspirasi (2005, 57) menekankan : K
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Belakangan ini Indonesia sedang digemparkan dengan berita ledakan bom yang terjadi di Solo pada 18 Agustus lalu. Bom meledak di depan Pos Polisi Tugu Gladak, Solo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kasus teroris tidak pernah habis untuk dibahas dan media merupakan sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciThere are no translations available.
There are no translations available. Kapolri, Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas PBB New York, senin 30
Lebih terperinciPENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME
PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME I. UMUM Sejalan dengan tujuan nasional Negara Republik Indonesia sebagaimana
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012
Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Para Teladan Nasional, Jakarta, 14 Agustus 2012 Selasa, 14 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM DENGAN PARA TELADAN NASIONAL,
Lebih terperinciOrang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.
Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Tidak pernah ada cerita orang Kristen disebut teroris, meski tindakannya sama persis dengan teroris.
Lebih terperinciTindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam
Tindakan Amerika di negeri-negeri Muslim itu berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam Presiden Barack Obama kembali menjejakkan kakinya di Indonesia. Tidak ke Jakarta sebagaimana November 2010
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemeluk agama Islam di Amerika Serikat merupakan percampuran dari beberapa kelompok etnis, bahasa, serta ideologi, baik penduduk asli Amerika Serikat, ataupun
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa
REKONSTRUKSI DATA B. NO Analisa Analisa dan koding tematik Perceive threat Adanya ketidakadilan terhadap pelebelan terorisme yang dirasakan umat Islam FGD.B..8 FGD.B..04 FGD.B.. FGD.B..79 FGD.B..989 Umat
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG LANGKAH-LANGKAH KOMPREHENSIF PENANGANAN MASALAH POSO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG LANGKAH-LANGKAH KOMPREHENSIF PENANGANAN MASALAH POSO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan penanganan masalah Poso secara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, korban jiwa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Peristiwa terorisme pada tahun 2002 di Bali dikenal dengan Bom Bali I, mengakibatkan banyak korban jiwa baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing,
Lebih terperinciUPACARA PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-62 TAHUN 2008, DI LAPANGAN SILANG MONAS, 1 JULI 2008 Selasa, 01 Juli 2008
UPACARA PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-62 TAHUN 2008, DI LAPANGAN SILANG MONAS, 1 JULI 2008 Selasa, 01 Juli 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-62 TAHUN
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012
Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, Jakarta, 14 Desember 2012 Selasa, 04 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN SATYALANCANA KEBAKTIAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2003 PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 PEMBERLAKUAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi bingkai pemberitaan media massa di Indonesia. Teror bom yang paling terkenal terjadi di Indonesia diantaranya
Lebih terperinciPidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016
Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan
Lebih terperinciWAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA
WAJAH ISLAM YANG SEBENARNYA Pada 11 September 2001, saya melihat wajah Islam yang sebenarnya. Saya melihat kegembiraan di wajah bangsa kami karena ada begitu banyak orang kafir yang dibantai dengan mudahnya...saya
Lebih terperinciAssamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Teks Pidato Assamu alaikumwr. Wb. Foto / Screenshot Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yang kami hormati Ibu Megawati Soekarnoputri,
Lebih terperinciSambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Tahun 2015
Sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Tahun 2015 Jakarta, 10 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum
Lebih terperinciI. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013
Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT ke-3 Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 18 Maret 2013 Senin, 18 Maret 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HUT KE-3 GERAKAN KEWIRAUSAHAAN
Lebih terperinciBAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005
BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005 Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata paling diminati di dunia. Perekonomian Bali didukung
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA ANNUAL CONFERENCE ON ISLAMIC STUDIES VIII TANGGAL 3 NOVEMBER 2008 DI PALEMBANG Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Gubernur Sumatera Selatan; Yth. Ketua DPRD
Lebih terperinciKapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.
Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama
Lebih terperinciADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri
ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com NEO KHAWARIJ, MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME,
Lebih terperinciPeristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?
{mosimage} Hafidz Abdurrahman Ketua DPP HTI Berbagai peristiwa bergulir sepanjang tahun 2009. Putaran roda zaman pun menggilas siapa saja, termasuk umat Islam. Sayangnya umat Islam belum mempunyai peran
Lebih terperinciUMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011
Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KERJA DENGAN PARA MENTERI,
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam mewujudkan tujuan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME,
Lebih terperinciPresiden Jokowi: Masyarakat Inggris Harus Lebih Mengenal Indonesia Rabu, 20 April 2016
Jokowi: Masyarakat Inggris Harus Lebih Mengenal Indonesia Rabu, 20 April 2016 Joko Widodo menyampaikan, bahwa masyarakat Indonesia lebih mengenal Inggris, ketimbang sebaliknya. "Di Indonesia, pertandingan
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Penduduk muslimnya berjumlah 209.120.000 orang atau 13% dari jumlah penduduk Muslim
Lebih terperinciKeterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65
Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/
Lebih terperinciBab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara
Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PRASETYA PERWIRA TENTARA NASIONAL INDONESIA
Lebih terperinciMENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku
l Edisi 012, Maret 2012, Edisi 012, Maret 2012 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? Rizal Panggabean 1 Edisi 012, Maret 2012 Informasi Buku: Charles Kurzman, The Missing Martyrs;
Lebih terperinci{mosimage}ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia
{mosimage}ismail Yusanto, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Akhirnya para eksekutor dari kesatuan Brimob mengeksekusi mati tersangka bom Bali I, yakni Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas. Ketiganya dieksekusi
Lebih terperinciANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA
ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA A. Abstrak Negara Indonesia kian terancam karena efek pemikiran ideologi orang luar yang ditelan mentah-mentah tanpa adanya suatu
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL, PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN, LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN, DAN BADAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME
BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME A. KONDISI UMUM Keterlibatan dalam pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia, menjadikan Indonesia secara langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya
Lebih terperinciNo pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Negara Ke
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5406 HUKUM. Pidana. Pendanaan. Terorisme. Pencegahan. Pemberantasan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 50) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME UMUM Sejalan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
Lebih terperinciSambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. H.M. Jusuf Kalla Pada Saat Menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015
Sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. H.M. Jusuf Kalla Pada Saat Menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 DI JAKARTA CONVENTION CENTER (JCC) SENAYAN, JAKARTA Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum
Lebih terperinciPENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001
PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciSegenap Masyarakat Kabupaten Sleman yang berbahagia.
1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA HUT KE-71 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 DI KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 16 AGUSTUS 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam
Lebih terperinciBAB II ORGANISASI PENCEGAHAN TERORISME (BNPT DAN TPB UNODC) 2.1 Peraturan Perundang-Undangan tentang Terorisme di Indonesia
BAB II ORGANISASI PENCEGAHAN TERORISME (BNPT DAN TPB UNODC) Sebelum lebih jauh membahas interaksi kerjasama serta hasil yang didapat dari sebuah kerjasama antara dua unit pencegahan terorisme, dalam hal
Lebih terperinciSudan masuk list negara teroris?
Sudan masuk list negara teroris? JAKARTA, ALAMISLAMI.COM Direktur Atlantic Council, J. Peter Pham dalam tulisannya pada tanggal 8 Juni 2016 lalu menyebutkan bahwa Sudan bagi Amerika masih masuk dalam list
Lebih terperinciBudi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional
Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional Kasus perburuan Osama merupakan contoh kesekian kalinya yang menunjukkan bahwa hukum internasional merupakan aturan yang sangat multiinterpretasi. Kesepakatan
Lebih terperinciTahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :
LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ------------------------------------------------------------ (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012
Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PEMBUKAAN MUSYAWARAH NASIONAL
Lebih terperinciTelah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Antinarkoba Internasional, Tgl. 24 Juni 2013, Istana Negara Senin, 24 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI ANTINARKOBA INTERNASIONAL DI ISTANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berawal dari aksi teror dalam bentuk bom yang meledak di Bali pada tanggal 12 oktober 2002 hingga bom yang meledak di JW Marriott dan Ritz- Carlton Jumat pagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menembus ruang dan waktu. Berbagai informasi dan berita yang menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media online sudah menjadi media yang tidak asing lagi dalam masyarakat. Media yang menawarkan berbagai kemudahan dalam hal mencari beritta, bergaul dan berbisnis
Lebih terperinciKeterangan Pers Presiden RI Sebelum Berangkat ke London, Jakarta, 30 Oktober 2012 Selasa, 30 Oktober 2012
Keterangan Pers Presiden RI Sebelum Berangkat ke London, Jakarta, 30 Oktober 2012 Selasa, 30 Oktober 2012 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SEBELUM BERANGKAT KE LONDON TANGGAL 30 OKTOBER 2012
Lebih terperinciMEMAHAMI FIQH MODERAT DAN FIQH RADIKAL
MEMAHAMI FIQH MODERAT DAN FIQH RADIKAL Beberapa tahun yang lalu kita masih ingat Dr. Azahari meninggal dunia akibat baku tembak dengan aparat keamanan Republik Indonesia, karena diduga terkait dengan terorisme,
Lebih terperinciPERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai
Karim 1 Mahir Karim Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 9 September 2011 PERANG DI INDONESIA Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai ada orang Indonesia
Lebih terperinciSegenap Masyarakat Kabupaten Sleman yang berbahagia.
1 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA HUT KE-72 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 DI KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 16 AGUSTUS 2017 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010 Assalamu alaikum Warahmatullahiwabarakatuh.
Lebih terperinciKEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M
Lebih terperinciBAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA
BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA Pada bab ini akan membahas tentang faktor pendorong dibuatnya
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Silaturahim dan Buka Bersama, di Jakarta, tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014
Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dan Buka Bersama, di Jakarta, tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM DAN BUKA PUASA BERSAMA DENGAN PARA PIMPINAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menelan banyak korban sipil tersebut. Media massa dan negara barat cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terorisme menjadi tema utama dalam wacana global selain demokrasi dan perekonomian dunia. Sehingga menimbulkan berbagai pernyataan variatif dari berbagai elemen
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi
BAB V KESIMPULAN Gerakan Islamic State of Irak and Syiria (ISIS) atau sering juga disebut Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi Islamic State (IS). Gerakan ISIS merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime Against
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime Against Humanity), serta merupakan ancaman serius terhadap kedaulatan setiap negara karena terorisme sudah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013
Sambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013 Minggu, 07 April 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN DHARMA SHANTI NASIONAL HARI RAYA
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pluralis melihat media sebagai saluran yang bebas dan netral, semua pihak dapat
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Media dan berita yang diproduksi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Kaum pluralis melihat media sebagai saluran yang bebas dan netral, semua pihak dapat menyampaikan
Lebih terperinciUTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008
UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA, JAKARTA, 8 AGUSTUS 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA UTSAWA DHARMA GITA TAHUN 2008 DI ISTANA NEGARA, JAKARTA 8 AGUSTUS 2008 Assalaamu
Lebih terperinciyang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan
Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN
Lebih terperinciMuhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI
Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Rusuh Ambon 11 September lalu merupakan salah satu bukti gagalnya sistem sekuler kapitalisme melindungi umat Islam dan melakukan integrasi sosial. Lantas bila khilafah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelompok-kelompok kelas menengah ke bawah, lebih banyak didorong oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seluruh masyarakat yang ada di dunia ini sebenarnya mendambakan dan membutuhkan kedamaian, kecukupan dan kemakmuran. Namun, seringkali yang diperoleh adalah sebaliknya,
Lebih terperinci