Beri Nyawa dan Hidup (Kasih) Untuk Sesama Mencoba berbagi kepada sahabat yang membutuhkan

Transkripsi

1 JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat wib Hari Sabtu : wib Hari Minggu : wib Misa Jumat Pertama : wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin s/d di Kapel ditutup pukul dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan: komsos@parokisanmare.or.id 10 Mei 2015 Tahun VI No. 19 Beri Nyawa dan Hidup (Kasih) Untuk Sesama Mencoba berbagi kepada sahabat yang membutuhkan Menurut cerita, beberapa tahun setelah kenaikan Yesus ke surga, Yohanes, rasul kesayangan Yesus, menghabiskan sisa hidup di Pulau Patmos. Setiap akhir pekan, dia selalu membawa murid-murid untuk berdoa di salah satu rumah ibadat di dekat tempatnya tinggal. Dan, biasanya dia selalu diminta untuk memberikan kotbah. Seperti bunyi iklan: Apapun makanannya, minumannya selalu ***, begitu juga dengan yang dilakukan oleh rasul Yohanes. Apapun bacaannya, tema kotbahnya selalu sama: tentang cinta kasih. Yohanes tidak pernah bosan berbicara tentang tema ini. Karena sangat sering mendengar kotbah tentang cinta kasih, suatu hari para muridnya bertanya: mengapa dia selalu berbicara tentang cinta kasih? Apa dia tidak bosan hanya berkotbah tentang tema itu? Dengan tenang dia jawab: kalau semua orang sudah mempraktikkan cinta kasih dalam hidup sehari-hari, bagi dia, itu sudah cukup. Mereka tidak perlu lagi buat sesuatu yang lain. Tema cinta kasih, bukanlah tema yang baru. Sejak dulu tema ini sudah dibicarakan orang. Sekarangpun orang masih ramai membicarakan ini dimana-mana dan hingga hari mendatang pun orang tetap membicarakan masalah ini

2 Rasul Yohanes mengajak kita untuk saling mengasihi satu sama lain. Mengapa? Karena cinta kasih itu berasal dari Allah sendiri. Allah telah menunjukkan cintanya kepada kita dengan mengutus puteranya ke dunia. Dan Yesus, sebagai bukti cintanya, rela memberikan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan kita. Allah ingin agar kita, setelah mengalami dan merasakan kasih sayangnya, membagikannya juga kepada orang lain. Mengapa? Karena barangsiapa mempraktikkan cinta kasih, Allah akan tinggal di dalam dia dan dia di dalam Allah. Persoalannya, bagaimana caranya kita mempraktikkan cinta kasih itu dan kepada siapa kita harus berikan cinta dan perhatian kita? Beata Teresa dari Kalkuta pernah bercerita: suatu hari sepasang orang muda yang kelihatannya berasal dari keluarga terpandang dan berada, datang kepada dia untuk Tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih seseorang yang rela memberikan nyawa untuk sahabatsahabatnya menyerahkan sejumlah besar uang. Setelah menerima uang itu dan mengucapkan terima kasih, dengan berhati-hati Bunda Teresa bertanya: dari mana mereka dapatkan uang itu? Keduanya katakan bahwa dua hari yang lalu mereka menikah. Sebelum pernikahan dilangsungkan, mereka putuskan untuk tidak membuang-buang uang untuk membeli pakaian pesta yang mahal dan membuat perayaan yang meriah. Sebagai gantinya, mereka akan membuat resepsi pernikahan yang sederhana, dan uang yang sudah disiapkan untuk membuat pesta yang mewah akan mereka serahkan semuanya guna membantu orang miskin. Ini kejadian langka. Di India, pernikahan tanpa pesta, apalagi buat orang-orang kaya, merupakan sesuatu yang sangat memalukan. Semakin besar suatu pesta pernikahan dirayakan, semakin menunjukan betapa penting, betapa kaya dan betapa tingginya kasta atau kedudukan sosial orang tersebut dalam masyarakat. Penasaran, Beata Teresa bertanya lagi: mengapa mereka mau melakukan semua itu? Mereka katakan bahwa selama hidup, mereka sudah mendapatkan perhatian dan cinta kasih yang luar besar dari Yang Maha Tinggi, yang mereka dapatkan lewat orang tua, sahabat, kenalan dan begitu banyak orang lain. Di hari pernikahan, hari yang paling penting dalam hidup mereka, mereka mau bagikan cinta kasih itu kepada orang lain, kepada mereka yang miskin, yang sakit, yang terlantar, yang terpinggirkan, yang nasib hidupnya tidak seberuntung mereka. Sayangnya, mereka tidak bisa lakukan itu sendiri. Kita mungkin tidak bisa melakukan seperti yang diperbuat oleh kedua orang muda itu karena situasi dan kondisi kita. Tidak mengapa. Tapi kita bisa praktikkan itu dengan cara lain. Cobalah perhatikan mereka yang tinggal bersama kita: suami, istri, anak-anak, kakek dan nenek kita, juga sahabat dan kenalan kita. Kita tinggal dan hidup bersama-sama dengan orang-orang yang kita cintai. Kita tanyakan: sudahkah kita bagikan cinta kasih kepada mereka? Apakah kita sudah cukup memperhatikan mereka dalam hidup harian kita? Apakah kita sudah mengasihi mereka dengan sepenuh hati? Renungan oleh Oleh: Rm. Victor Bani, SVD dari

3 Kolom ini diasuh oleh Romo Anton Baur Pr. Santo Bartolomeus (1) Saudari-saudara terkasih, hari ini, kita akan bersama mengenali Rasul Bartolomeus, seorang di antara para Rasul yang dipanggil Yesus. Dalam urutan nama ke-12 rasul, Bartolomeus selalu muncul sebelum Matius; sebelum Matius biasanya ada beberapa nama rasul lain yang mendahului, misalnya Filipus (bdk. Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:14) atau Tomas (bdk. Kis 1:13). Nama Bartolomeus berasal dari tradisi patrinomik, karena memang turunan dari nama ayahnya. Kemungkinan besar nama ini sangat khas nama Aram, bar Talmay, yang artinya: Anak dari Talmay. BAPA GEREJA Kita tidak mempunyai informasi khusus tentang Bartolomeus; karena memang namanya selalu dan hanya muncul pada susunan ke-12 rasul dan tidak pernah menjadi pusat kisah mana pun. Namun, dalam tradisi, ia sering diasosiasikan dengan Natanael; nama yang berarti Tuhan telah memberi. Natanael ini berasal dari Kana (bdk. Yoh 21:2) dan di sana pula ia telah menjadi saksi mukjizat yang Yesus lakukan di Kana (bdk. Yoh 2:1-11). Identifikasi ini bersumber dari fakta bahwa Natanael ditempatkan dalam konteks panggilannya seperti yang diceritakan dalam Injil Yohanes ia dipanggil setelah Filipus (Yoh 1:45). Filipus berkata kepada Natanael bahwa ia telah menemukan orang yang ditulis dalam Hukum Musa dan tulisan para nabi, Yesus dari Nazaret, anak Yusuf (Yoh 1:45). Seperti yang kita ketahui, Natanael menjawab dengan penuh prasangka: Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret? (Yoh 1:46). Bentuk prasangka ini sebetulnya penting untuk kita. Hal ini membantu kita untuk melihat bahwa menurut harapan dalam tradisi Yudaisme, Mesias tidak mungkin datang dari desa lain misalnya seperti Nazaret kecuali Betlehem. (lih. Yoh 7:42) Tetapi, pada saat yang sama, protes Natanael ini menunjukkan kebebasan Allah, yang meruntuhkan dugaan kita dengan menempatkan-nya di tempat yang seharusnya bisa kita temukan. Ditambah lagi, kita mengetahui bahwa Yesus pun bukan dari Nazareth tetapi lahir di Betlehem (bdk. Mat 2:1; Luk 2:4) dan datang dari Surga, dari Bapa yang ada di surga. Reaksi Natanael ini mengajak kita merenung bersama: dalam relasi dengan Yesus, kita jangan hanya puas dengan kesaksian saja. Dalam tanggapannya, Filipus memberikan sebuah undangan penuh makna kepada Natanael: Mari dan lihatlah! (Yoh 1:46). Pemahaman kita akan Yesus pasti berawal dari pengalaman orang pertama: kesaksian dari orang lain tentu sangat penting. Bahkan, seluruh hidup Kristiani kita dimulai dari kesaksian yang diturunkan ke kita oleh satu atau lebih orang saksi

4 Akan tetapi, kita sendiri pun harus terlibat secara pribadi dalam relasi yang dekat dan dalam bersama Yesus. Dalam hal yang sama, ketika orang-orang Samaria mendengar kesaksian dari temannya yang berjumpa Yesus di sumur Yakub, mereka ingin berbicara langsung dengan Dia, dan setelah percakapan itu mereka berkata kepada wanita Samaria: Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia. (Yoh 4:42) Di bagian pertama permenungan St. Bartolomeus ini, kita diajak untuk belajar mendengarkan Sabda Allah dengan tekun. Tidak hanya itu, tetapi kita diajak untuk mengalami perjumpaan dengan Sang Sabda itu sendiri. St. Bartolomeus mengajak kita untuk menjadikan Sang Sabda itu bergema dan menjadi khas dalam hidup kita seharihari. ** Pendaftaran Penerimaan Sakramen Penguatan Telah dibuka pendaftaran untuk Penerimaan Sakramen Penguatan (Krisma) tahun Persyaratan dan prosedur pendaftaran dilakukan melalui Pengurus Lingkungan masing-masing dengan persyaratan sebagai berikut : Minimal kelas VIII (Kelas 2 SMP) atau sudah berumur 14 tahun sebelum tanggal 15 November Mengisi formulir pendaftaran, yang bisa diambil di Sekretariat Paroki atau Ketua Lingkungan masing-masing. Menyerahkan formulir pendaftaran disertai fotokopi surat baptis katolik dan fotokopi Kartu Keluarga kepada Pengurus Lingkungan serta kelengkapan lain yang tertera dalam Formulir Pendaftaran. * PENDAFTARAN PESERTA DITUTUP PADA 30 JUNI 2015 * Pembekalan calon penerima Sakramen Penguatan akan dimulai pada Minggu, 2 Agustus Penerimaan Sakramen Penguatan di Paroki Santa Maria Regina, direncanakan akan dilaksanakan pada Minggu, 15 November 2015 oleh Bapa Uskup. Bagi umat SanMaRe yang belum menerima Sakramen Penguatan, harap segera mendaftarkan diri

5 Kolom ini diasuh oleh Seksi Sosial Masyarakat (SOSMAS) Sanmare AJARAN GEREJA EVANGELII GAUDIUM: Menemukan Allah yang Hadir dalam Ekaristi dan Realitas Kehidupan "Saya lebih suka Gereja yang terluka dan kotor karena keluar ke jalanan daripada suatu Gereja yang sakit, karena tertutup dalam kenyamanan dan berorientasi pada diri sendiri (Paragraf 49 Evangelii Gaudium) Di bulan Mei 2015 ini Nasehat Apostolik Paus Fransiskus, Evangelii Gaudium menjadi salah satu bahan Bulan Liturgi. Melalui dokumen ini, Paus Fransiskus banyak berbicara tentang tantangan kehidupan menggereja di dunia modern ini. Salah satu pesan Paus Fransiskus yang sangat kuat melalui nasehat apostolik ini adalah ajakan kepada kita untuk menyelaraskan kehidupan spiritualitas dengan realitas kehidupan. Karena tantangan dunia modern dewasa ini adalah orang berdoa atau kegiatan spiritual yang terpisah dengan realitas kehidupan sosial. Bahaya keduniawian yang sedang terjadi adalah perilaku yang saling bertentangan, dan bahkan secara samar mengambil alih ruang gereja. "Kita lihat banyak orang keasyikan dengan liturgi yang berlebih-lebihan, demi doktrin atau yang menurutnya paling penting bagi gereja, tetapi tanpa adanya kepedulian apakah Injil benar-benar telah berdampak nyata bagi iman manusia dalam realitas kehidupan nyata. Tanda Kristus, menjelma, disalibkan dan bangkit, tidak hadir tidak ada upaya untuk pergi dan mencari orang-orang yang haus akan Kristus. Semangat Injili digantikan oleh kesenangan kosong dan memanjakan diri." (Paragraf 95). Iman Katolik dari banyak orang saat ini sedang ditantang oleh gerakan keagamaan baru, yang memunculkan fundamentalisme ataupun kebebasan spiritualitas tanpa Tuhan. Hal ini merupakan reaksi manusia untuk masyarakat yang materialistis, konsumtif, dan individualistis. Paus mengingatkan bentuk-bentuk spiritualitas kenyamanan yang tidak menginginkan persekutuan, atau "teologi kemakmuran" yang melepaskan tanggung jawab sosial terhadap saudara-saudara kita, atau bentuk depersonalisasi demi kepentingan diri sendiri. (Paragraf 90). SPIRITUALITAS YANG MEMBADAN Paus menyerukan, bahwa Sang Putra Allah dengan menjadi manusia (melalui tubuh dan darah) mengajak kita untuk melakukan Revolusi Cinta Kasih yang mesra. Kita diajak menciptakan jalan-jalan baru evangelisasi dan metode-metode kreatif agar dapat membawa tanda harapan dan cinta kasih-nya dalam kehidupan modern ini. Oleh karena itu, Kita harus mendorong Gereja untuk bergerak keluar dari dirinya, memasuki pengutusan dari Yesus Kristus dalam melibatkan diri bagi orang miskin (Paragraf 97). ** - 5 -

6 KABAR UMAT KURSUS INJIL MARKUS PENGALAMAN IMAN INTERAKTIF Sejak awal pelayanannya, romo paroki kita menggiatkan umat untuk mengisi waktu secara interaktif dalam pengalaman iman dengan mengikuti Kursus Injil Markus. Kursus diadakan setiap dua minggu yang dibagi dalam sesi pagi dan sesi malam setiap Senin. Kita yang berkumpul dengan kelompok yang dinamis ini sangat mensyukuri manfaat belajar Kitab Suci fresh from his first hand, yang terkasih Romo Gunawan. Kursus ini begitu diminati, dan berikut adalah cuplikan serta keunikannya: Memahami Isi Kitab Suci : Disini umat dapat memahami dan menikmat keindahan akan maksud pewartaan penulis injil. Kitab Suci kita bukanlah hanya sejarah melainkan bagaimana kita mengimani Yesus. Romo Gun membawa kita untuk mengikut jejak Yesus melalui Injil Markus. Injil Markus, Injil Tertua : Selain pendekatan latar belakang situasi, sosial, budaya, politik dan kehidupan di Palestina, Romo Gun juga menggunakan pendekatan cara penulisan Kitab Suci. Sebagai contoh, Injil Markus, yang diyakini para ahli sebagai Injil yang tertua, ditulis di Roma dan ditujukan untuk orang Yunani. Kita menjadi semakin paham dan yakin akan keindahan serta anugerah Injil ini. Mengenal Banyak Nama Tokoh : Dengan kursus ini kita diajak mengenali banyak nama tokoh dan penjelasan mengenai kebiasaan orang Yahudi yang tidak dituliskan di Injil Matius. Misalnya Injil Matius dituliskan untuk orang Yahudi. Itulah pentingnya kursus ini karena jika membaca Alkitab semata-mata tanpa penjelasan, maka nampak belum begitu jelas. Kursus untuk Melihat Peristiwa dari Kacamata Iman : Cara pengenalan pribadi Yesus Kristus dan hidup-nya dengan metode kilas balik seperti yang beliau lakukan justru menjadi daya tarik tersendiri. Dan buahnya adalah peserta memperoleh pengetahuan yang memperkuat Iman. Semoga di waktu mendatang semakin banyak yang dapat hadir sehingga kursus semakin interaktif dan menjadi sumber Iman bagi kita. Kontributor: Osa Hartoyo dan Pongky Paulus Gde S. JADWAL NOVENA PENTAKOSTA Novena Pentakosta 1 Jumat, 15 Mei :30 WILAYAH 6 Novena Pentakosta 2 Sabtu, 16 Mei :00 WILAYAH 7 Novena Pentakosta 3 Minggu, 17 Mei :00 WILAYAH 1 Novena Pentakosta 4 Senin, 18 Mei :30 WKRI Novena Pentakosta 5 Selasa, 19 Mei :30 LEGIO Novena Pentakosta 6 Rabu, 20 Mei :30 WILAYAH 2 Novena Pentakosta 7 Kamis, 21 Mei :30 WILAYAH 3 Novena Pentakosta 8 Jumat, 22 Mei :30 WILAYAH 4 Novena Pentakosta 9 Sabtu, 23 Mei WILAYAH 7-6 -

7 JADWAL LITURGI MINGGU PASKAH VII, 17 Mei Bacaan Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; R:19a; 1 Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19 Saran Lagu: PS 520, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622, 835, 959 Sabtu, 16 Mei, pukul Koor dan Tatib: WILAYAH 7 Lektor: Ag. Supratikno / Mahendra Putra/i Altar: Maria Natania Pangastuti, Claudia Michelle Ivane, Stefania Nathania Sanchia, Petrus Jason Bhaskara, YM Jonathan Glenn Paskalis, Theodorus Albert Winata, Patricia Quina Gita Naviri, Mikael Josafat, Florentina Harly Kusnadi, Anselmus Abimayung Prayudi, Antonius Rangga Hapsoro W, Timothy Luke Lumy Prodiakon: Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius Minggu, 17 Mei, pukul Koor dan Tatib: Sta. Monika - III Lektor: Angelina Wardhani E / Cecilia Andria Permata Sari Putra/i Altar: Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Dylan Alexander Christanto, Joety Johannes Aaron Bongku, Aurelia Yashodara Nareswari, Santos Ferdinand Tambunan, Kristina Irmadani Darwin, Immanuel Xestopongiamura, Christopher Rizal, Alexander Andi Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H. Minggu, 17 Mei, pukul Koor dan Tatib: Sta. Theresia - IV Lektor: Maria Linda Sulistyo / F.X. Wibowo Putra/i Altar: Adrian Alfa Sebastian Kullit, Maria Lilian Dharmautama, Gabriel Randall W, Gabriella Putri, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Nicholas Yabes Condi, Elisabeth Anggitasari Hartawan, Benedicto Siswoko, Stevanus Winata, Christopher Aldy S.U Prodiakon: Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Minggu Hari Raya PENTAKOSTA, 24 Mei Bacaan Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac-30,31,34; R:lh, 30; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15 Saran Lagu: Pembuka: PS 565; Mzm. Tgpn: PS 828; BPI: PS 964; Sekuensia: PS 569; Persembahan: PS 573; Madah Syukur: PS 577;Pengutusan: PS 570; Pilihan lain: 566, 567, 569 Sabtu, 23 Mei, pukul Koor dan Tatib: WILAYAH 5 Lektor: - Putra/i Altar: Gabriel Randall W, Fransciscus Xaverio Anggara nugroho, Ignathius Rahardianto Patiung, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Margareta Sheren Angela Asroyo, Vincentius Adrian Laurens Nestya Pradhana, Elisabeth Lovisia Eva Karensa, Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Catarina Jennifer Juwana, Thomas Aldi Adi Saputro Prodiakon: Marcus B. Samosir, Maryono Suwargo, Romualdus Ponidjan, Hesti Purbaningsih, Indri Prijatmodjo, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto Minggu, 24 Mei, pukul Koor dan Tatib: WILAYAH 6 Lektor: - Putra/i Altar: Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N, Gabriela Alexander Putri, Giacinta Maretha Prita Pradita, Peter Bradley, Immanuel Xestospongiamura, Maria Carmelita Ome Leba, Maria Carolina Itu Leba, Benedict Matthew Sukieche, Helena Keren Imanuela, Yohanna Emarina, Brigitta Stephanie Prodiakon: Anna Retno Hapsari, Columbanus Marianto, Josz Juswanto, Franciscus Xaverius Andri, Probel Gultom, Johanes Sumardi. Minggu, 24 Mei, pukul Koor dan Tatib: PS. SanMaRe - Gabungan Lektor: - Putra/i Altar: Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Eugenea Puspa Pitaloka, Dylan Alexander Christanto, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Bernadette Claudia Kartikasari Sutandi, Theodorus Albert Winata, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Gabriela Liviana - 7 -

8 Saly Listiyadhi, Ingewati Kusuma, Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi, Noegroho Tjiptorahardjo, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Andrianus Nggala Minggu, 17 Mei, pukul Koor dan Tatib: WILAYAH 1 Lektor: Benedicta Gita Adinda / Jacinta Dewi iswanto Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Adrian Alfa Sebastian kullit, Laurentius Melvin Pratama, Brigitta Grace Simon, Timotius Gerwyn Jovian Prodiakon: George Pangemanan, Ferry Kodrat, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Yasinta Fatmawati Prodiakon: Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan, Thomas Erwin Kurniawan, Yohanes Budi Purwanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo, Felicianus Purnawan Solihin, Fransiskus P. Narendra, Heribertus Darno, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Yohanes Soeryanto Santoso, Agustinus Fadjar AS, Bambang Tedjo Nugroho, Haryono Widarta Minggu, 24 Mei, pukul Koor dan Tatib: WILAYAH 1 Lektor: - Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Laurentius Melvin Pratama, Aurelia Anindita Herputri, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Maria Tania Pangastuti Prodiakon: Daniel Bala Batti, Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, Yohannes Pudjiastoto PENGUMUMAN Akan dilaksanakan Pemberkatan Pernikahan (Pengumuman ke I) : a. Anastasya Rikha Pradipta dari Lingk. Beatrix dengan Achmad Muanjari dari Pondok Aren Tangerang. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan (Pengumuman ke III) : a. Emerentia Farida dari Lingk. Sta. Elizabeth Paroki Sta. Monika, Serpong dengan Robertus Alvianus Suhim dari Lingk. St. Timotius, SanMaRe. Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahukan Pastor Kepala Paroki