PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR
|
|
- Hartanti Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR Dwi Oktavia 1, Handoko Santoso 2, Nego Linuhung 3 1 Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung 2 Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung 3 Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) ) dwioktavia826@gmail.com, 2) handoko.umm@gmail.com, 3) nego_mtk@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimentals) dengan bentuk desain Non Equivalent Control Group Design. Kelompok eksperimen maupun kelompok konvensional tidak dipilih secara random. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dengan kelompok konvensional ditentukan berdasarkan pertimbangan guru mata pelajaran dimana dari kedua kelompok tersebut diuji terlebih dahulu tingkat keseimbangannya. Teknik pengumpulan data menggunakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan analisis data menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t hitung 4,488 > t tabel (1,998) sehingga H 0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis dan pemahaman konsep matematis dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Model pembelajaran Inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Abstract The research objective of this study is to know whether is there influence of guided inquiry learning model to the ability of understanding mathematical concept of students with conventional learning. This research uses quasi experiment design with Non Equivalent Control Group Design. Both experimental and conventional groups were not randomly selected. by technique sampling is using purposive sampling. In this study, the eksperimental group with the conventional group was determined based on the consideration of the subject teachers from which both groups were first testedd their equilibrium level.the data collecting technique used is using preliminary(pretest) and final test(posttest) and the data analysis applied is t-test. the results of hypothesis testing by using t-test, the significant level of = 0,05 t count > t tabel (1,998) therefore H 0 and It can be concluded that there is influence of there is an influence of guided inquiry learning model on the ability to comprehend mathematical conceps rether than the ability to comprehend mathematical conceps using conventional learning. Keywords : learning model guided inquiry learning model on the ability to comprehend mathematical conceps. 536
2 1. PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik tentang suatu materi. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diajarkan dari jenjang pendidikan dasar tetapi peserta didik beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Konsep belajar berakar pada pihak siswa dan konsep pembelajaran berakar pada pihak guru. Selama ini banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran abstrak, suatu pandangan yang sangat mendasar karena pada hakekatnya belajar matematika adalah belajar mengkomunikasikan simbol-simbol abstrak, konteks abstrak ini kemudian menjelma menjadi sebuah konsepsi bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan mewarnakan kesan menakutkan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, seperti yang terjadi di MTs Negeri 1 Lampung Timur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa juga masih rendah. Dari hasil Pra Survei yang penelitiannya dilakukan di MTs Negeri 1 Lampung Timur, didapatkan kemampuan pemahaman konsep matematis kelas VII G adalah sebagai berikut : Tabel 1. Data Nilai Soal Pemahan Konsep Siswa Kelas VII G MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. NO Indikator Pemahaman Konsep Jumlah Persentase 1. Menyatakan ulang sebuah konsep 15 45,45 % 2. Menyajikan konsep dalam representasi matematis 9 27,27 % 3. Mengembangkan prasyarat dalam mempelajari 8 24,24 % konsep yang sederhana ke yang lebih komplek 4. Menggunakan, dan memanfaatkan prosedur atau 22 66,66% operasi tertentu. 5. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah ,75 % Sumber : Daftar nilai soal Pemahaman konsep Semester Ganjil Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017 Dengan Jumlah Siswa Sebanyak 33 Siswa. Berdasarkan Tabel 1 dapat di lihat dari persentase tiap-tiap indikator bahwa pemaahaman konsep siswa kelas VII G MTs Negeri 1 Lampung Timur, ternyata hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan analisis hasil tes pemahaman konsep matematika prasurvei kelas VII G, terdapat tiga indikator pemahaman konsep dengan kategori rendah: menyatakan ulang sebuah konsep: 45,45%, menyajikan konsep dalam representasi matematis: 27,27%, Mengembangkan prasyarat dalam mempelajari konsep yang sederhana ke yang lebih komplek 24,24 %, Menggunakan, dan memanfaatkan prosedur atau oprasi tertentu 27,27%, dan satu indikator dengan kategori cukup yaitu Menggunakan, dan memanfaatkan prosedur atau operasi tertentu: 66,66 %. Sedangkan rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa memiliki kategori rendah. Suatu konsep adalah kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli adalah objek-objek atau atau orang (person) [1]. Kita menyatakan konsep dengan menyebut nama misalknya buku, perang, siswa, wanita cantik, guru-guru yang berdedikasi, dan sebagainya. Semua konsep tersebut menunjuk ke kelas/kategori stimuli. Pemahaman yaitu mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari [2]. 537
3 Kegiatan pelajaran matematika kelas VII G MTs Negeri 1 Lampung Timur bahwa masih banyak siswa yang kesadaran untuk belajar sangat rendah. Berdasarkan uraian di atas, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mampu membantu siswa agar dapat memahami konsep dasar materi yang dipelajari sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat memahami konsep dasar materi pelajaran adalah model pembelajaran penemuan yang dibimbing oleh guru (inquiry terbimbing) Inquiry terbimbing merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola pembelajaran kelas. Pembelajaran inquiry terbimbing merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran inquiry terbimbing membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Secara umum proses inquiry ada lima langkah dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: 1. Merumuskan masalah; 2. Mengajukan hipotesis; 3. Mengumpulkan data; 4. Menguji data berdasarkan data yang ditemukan; dan 5. Membuat kesimpulan [3]. Pembelajaran inquiry terbimbing dapat membentuk dan mengembangkan Self- Concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka, situasi proses belajar menjadi lebih terangsang, dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu, memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri [4]. Model Pembelajaran Inquiry terbimbing atau latihan inquiry berasal dari suatu keyakinan bahwa siswa memiliki kebebasan dalam belajar. Pembelajaran inquiry terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inquiry yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam model pembelajaran inquiry terbimbing, penyajian pelajaran diawali dengan penjelasan suatu peristiwa yang penuh teka-teki. Siswa secara individu akan termotivasi menyelesaikan teka-teki yang dihadapkan pada mereka dan membimbing mereka kepada suatu pencarian dan penyelidikan secara disiplin. Inkuiri diharapkan dapat memberikan kesempatan dengan lebih leluasa kepada siswa untuk belajar dan bekerja melalui proses inquiry sebagaimana seorang ilmuwan atau peneliti bekerja. Ada pun kelebihan dari model pembelajaran inquiry terbimbing [5] adalah sebagai berikut : 1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. 2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil rumusan masalah yaitu : Apakah penggunaan model pembelajaran inquiry terbimbing berpengaruh terhadap 538
4 kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian,yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/ METODE Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimentals) dengan bentuk desain Non Equivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok konvensional tidak dipilih secara random. Sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok diberikan tes awal (pretest). Setelah kelompok tersebut diberikan perlakuan, langkah-langkah selanjutnya adalah memberikan tes akhir (posstest) kepada masing-masing kelompok sebagai pengukuran kemampuan pemahaman kosep matematis siswa setelah diberikan perlakuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes. Dalam penelitian ini penelitian yang digunakan adalah Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes sebanyak 5 soal essay. yang memuat indikator pemahaman konsep pada materi (Penyajian Data). Sebelum instrumen diberikan kepada siswa, instrumen terlebih dahulu diuji coba. Data hasil uji coba yang dianalisis yaitu uji validitas, dan uji reliabilitas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah dinyatakan valid. Intrumen soal tes yang telah dinyatakan valid diujicobakan pda kelas VIII untuk mengetahui reliabilitas soal tes. Hasil uji reliabilitas dengan taraf signifikasi pada 0,05 didapat nilai alpha sebesar 0,75 yang artinya butir-butir instrumen soal tes pemahaman konsep reliabel dengan cukup. Data skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis menggunakan uji kesamaan dua pihak. Sebelum melakukan analisis uji kesamaan dua rata-rata perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, diperoleh bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh berupa data hasil tes awal kemampuan pemahaman konsep (pretest) dan tes akhir kemampuan pemahaman konsep (posttest) siswa kelas VII G dan kelas VII F MTs Negeri 1 Lampung Timur dianalisis dengan uji statistik yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t kemudian dilanjutkan Uji Gain. Hasil penelitian untuk pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa sebelum dilakukan perhitungan uji hipotesis dianalisis terlebih dahulu dengan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas. Langkah awal analisis data penelitian meliputi: Tabel 2. Hasil Nilai Tes Awal (Pretest) Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017 di Kelas Eksperimen (VII G ) dan Kelas Kontrol (VII F ) No Kelompok N X min X max X SD 1 Eksperimen ,09 7,950 2 Kontrol ,18 6,
5 Nilai Siswa - Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai pretest pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 5 dengan rata-rata 14,09. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 5 dengan rata-rata 13,18. Terlihat bahwa selisih nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar 0,91. Yang disajikan dalam diagram batang sebagai berikut : Diagram Hasil Test Pemahaman Konsep (Pretest) ) ,09 13,18 Kls Eksperimen Kls Kontrol Gambar 1. Diagram Batang Data Hasil Tes Pemahaman Konsep (Pretest) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan kelas yang akan dibandingkan dan digunakan dalam penelitian. Sebelum uji keseimbangan kelas, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitasnya antar kelas eksperimen (VII G ) dan kelas Kontrol (VII F ), sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan untuk menguji kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah uji Liliefors dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Kemampuan Awal No Kelompok N L hitung L tabel Keterangan 1 Eksperimen 33 0,151 0,154 L hitung < L 0,05,32 2 Kontrol 33 0,147 0,154 L hitung < L 0,05,32 Dari Tabel 3 diketahui bahwa perhitungan uji normalitas berdasarkan data tes awal siswa kelas eksperimen yang dilakukan dengan perhitungan satistik pada taraf signifikan = 0,05 menunjukkan L hitung < L 0,05,32 yaitu 0,151 < 0,154 sehingga H 0 diterima yang artinya kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol pada tahap uji statistik dengan taraf signifikan = 0,05 menunjukkan L hitung < L 0,05,32 yaitu 0,147 < 0,154 sehingga H 0 diterima yang artinya kelas kontrol juga berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan uji Bartlett dengan tabulasi data hasil sebagai berikut: 540
6 Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Kemampuan Awal No Kelas X hitung X tabel Keputusan Uji 1 Eksperimen 1,3219 3,8415 H 0 diterima 2 Kontrol Dari Tabel 4 diketahui bahwa perhitungan uji homogenitas berdasarkan datates awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perhitungan 2 2 satistik pada taraf signifikan α = 0,05 menunjukkan x hitung (1,3219) < x tabel (3,8415) sehingga H 0 diterima yang artinya untuk kedua populasi mempunyai varians yang homogen. 3) Uji Keseimbangan Kelas Untuk menguji keseimbangan kelas kontrol dan kelas eksperimen berdasarkan kemampuan awal siswa digunakan uji-t dengan tabulasi data hasil sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Keseimbangan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Kemampuan Awal No Kelas N t hitung t tabel Keputusan Uji 1 Eksperimen 33 0,509 1,998 H 0 diterima 2 Kontrol 33 Dari Tabel 5 diketahui bahwa perhitungan uji keseimbangan berdasarkan data tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perhitungan statistik pada taraf signifikan α = 0,05 menunjukkan t hit < t tabel yaitu nilai t hit =0,509 dan t tabel = 1,998, sehingga H 0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama yang artinya kelas tersebut dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII F sebagai kelas kontrol diperoleh data sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Tes Akhir (Posttest) Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa di Kelas Eksperimen (VII G ) dan Kelas Kontrol (VII F ) No Kelompok N X min X max X SD 1. Eksperimen ,36 15, Kontrol ,76 13,117 Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa bahwa nilai posttest pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 55 dengan nilai rata-rata kelas 71,36. Sedangkan nilai posttest pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 90 dan terendah 30 dengan nilai rata-rata kelas 55,
7 Nilai Siswa - Diagram Hasil Test Pemahaman Konsep (Posttest) ) ,36 Kls Eksperimen 55,76 Kls Kontrol Gambar 2. Diagram Batang Data Hasil Tes Pemahaman Konsep (Posttest) Terlihat bahwa selisih nilai posttest selisih antara nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 15,6 sehingga terjadi peningkatan pada kelas eksperimen setelah proses pembelajaran berlangsung. Uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol data kemampuan pemahaman konsep matematis (posttest) yang digunakan dalam penelitian adalah uji Liliefors dengan tabulasi data hasil sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Kemampuan Pemahaman Konsep (Posttest) No Kelompok N L hitung L tabel Keterangan 1. Eksperimen 33 0,150 0,157 L hitung < L 0,05,32 2. Kontrol 33 0,099 0,154 L hitung < L 0,05,32 2). Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai kemampuan pemahaman konsep (posttest) digunakan uji Bartlett dengan tabulasi data hasil sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Hasil Belajar (Posttest) No Kelas X hitung X tabel Keputusan Uji 1 Eksperimen 0,6026 3,8415 H 0 diterima 2 Kontrol Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa perhitungan homogenitas berdasarkan data kemampuan pemahaman konsep (posstest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan perhitungan statistik pada taraf signifikan = 0,05 menunjukkan < yaitu 0,6026 < 3,8415 sehingga H 0 diterima yang artinya kedua hitung 0,05,2 1 sampel mempunyai varians yang homogen. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan diperoleh bahwa data berdistribusi normal dan homogen, sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Negeri 1 Lampung Timur diperoleh data kemampuan pemahaman konsep matematis berupa nilai pretestposttest pada kelas eksperimen yaitu memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 14,09 542
8 dan nilai rata-rata posttest sebesar 71,36 dan pada kelas kontrol yaitu diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 13,18 dan nilai rata-rata posttest sebesar 55,76. Pada uji hipotesis melalui uji t (pihak kanan) menghasilkan t hitung = 4,488 dan t tabel = 1,998 yang menunjukkan pada tingkat signifikan = 0,05 menghasilkan t hitung > t tabel sehingga menyatakan bahwa H 0 ditolak yang artinya adanya pengaruh model pembelajaran Inquiry Terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Jika data tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman konsep dihitung dengan menggunakan uji gain maka untuk kelas eksperimen memperoleh nilai g = 0,7667 (tergolong tinggi) sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh nilai g = 0,4586 (tergolong sedang). Inquiry terbimbing merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola pembelajaran kelas. Pembelajaran inquiry terbimbing merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan untuk berfikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain. Pembelajaran inquiry terbimbing membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Secara umum proses inquiry [3] ada lima langkah dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: 1. Merumuskan masalah; 2. Mengajukan hipotesis; 3. Mengumpulkan data; 4. Menguji data berdasarkan data yang ditemukan; dan 5. Membuat kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Negeri 1 Lampung Timur bahwa terdapat pengaruh karena adanya perlakuan (treatment) yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional tanpa adanya perlakuan. 4. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh model pembelajaran Inquiry Terbimbing siswa kelas VII MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan statistic uji-t pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai t hitung 4,488 > t tabel 1,998 sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya terdapat pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran inquiry terbimbing lebih tinggi dari pada kemampuan pemahaman konsep matematis yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas VII MTs Negeri 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru, model pembelajaran inquiry terbimbing dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika, karena dapat memaksimalkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. 2. Bagi peneliti, pihak terkait atau peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran Inquiry terbimbing pada aspek selain kemampuan pemahaman konsep matematis dan diterapkan pada materi selain materi penyajian data. DAFTAR PUSTAKA [1] Hamalik, Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Jakarta : Bumi Aksara 543
9 [2] Dimyati & Mujiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta [3] Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. [4] Risa Ed. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN: Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Melatihkan Kemampuan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xi Sman 1 Kalianget. [5] Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 544
ISBN : Syariatul Mar ah 1, HRA Mulyani 2, Ira Vahlia 3. Abstrak
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE BERBASIS KONTEKSTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK MTS MA ARIF NU 5 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Syariatul Mar ah 1, HRA Mulyani 2,
Lebih terperinciLaela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Laela Ngasarotur
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi
Lebih terperinciNuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.
1 APPLICATION OF THE LEARNING INQUIRY TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE TOPIC OF SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT CONSTANT IN CLASS XI SCIENCE SMAN 10 PEKANBARU Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati***
Lebih terperinci: model pembelajaran, pemahaman konsep matematis, tutor sebaya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Putri Rizky Utami, Arnelis Djalil, M. Coesamin Pendidikan Matematika, Universitas Lampung putririzkyutami@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Marthina 1), Pentatito Gunowibowo 2), Arnelis Djalil 2) marthinajayasironi@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METDE EKSPERIMEN DAN DEMNSTRASI Endang Fitriyanti (), Agus Suyatna (2), Chandra Ertikanto (2) () Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila,endang.fitriyanti89@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG Sri Wahyuni*), Zulfitri Aima**), Ratulani Juwita**) *) Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciPENGARUH MODEL MEA (Means-End Analysis) DISERTAI STRATEGI PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL MEA (Means-End Analysis) DISERTAI STRATEGI PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Lia Anggi Puspitasari 1, Jazim Ahmad 2, Nego Linuhung 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciA. Populasi dan Sampel
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Abung Selatan Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara, pada kelas IX semester ganjil tahun pelajaran 013/014
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 dengan sebanyak 68 siswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Cita Bhekti Laksana Ria (1), Rini Asnawati (2), M.Coesamin (2) Citabhekti24@gmail.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING DIKOMBINASIKAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING DIKOMBINASIKAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Intan Minati Qoyyum 1, Jazim 2, Nego Linuhung 3 1,2,3 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciKey Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Windy Violita*), Rahima**), Melisa**) * ) Mahasiswa
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Ayu Tamyah 1, Rini Asnawati 2, Arnelis Djalil 2 ayutamtam@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL
PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN Karya Sinulingga dan Amelia Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan amels_heart@yahoo.co.id
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT
PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG Mutiara Helmi 1, Anna Cesaria 2, Siskha Handayani 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN SCAFOLDING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP INTEGRAL MAHASISWA. Satrio Wicaksono Sudarman 1), Nego Linuhung 2)
PENGARUH PEMBELAJARAN SCAFOLDING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP INTEGRAL MAHASISWA Satrio Wicaksono Sudarman 1), Nego Linuhung 2) 1,2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Email: rio_sudarman@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2
Lebih terperinciEFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Erlis Wijayanti 1, Sri Hastuti Noer 2, Rini Asnawati 2 Erlis_wijayanti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciKata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SISWA SD ATHIRAH KOTA MAKASSAR 1 Nurhadifah Amaliyah, 2 Waddi Fatimah,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di Jl.Untung Suropati Gg. Bumimanti II No.16 Kampung Baru, kota Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN Sri Ermawati 1, Yulia Haryono 2, Siskha Handayani 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.
0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan
Lebih terperinci(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN Esi Anggraini 1, Melisa 2, Lucky Heriyanti Jufri 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Anita Susanti Lubis*, Melisa**,
Lebih terperinciSeminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIEM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANAIKANG 1 KOTA MAKASSAR Eka Fitriana HS STKIP Mega Rezky
Lebih terperinciDarussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 5, No. 1, Ed. April 2017, Hal. 1-5 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP
1 PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP Beni Hendra, Eka Ariyati, Eko Sri Wahyuni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Email
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam
Lebih terperinciJURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X IPA SMAK KESUMA MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR Defnol Gusnaidi 1, Husna 2, Auliya Hidayati 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh
1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL Oleh ISNA MALIHATUL AINI RISWANDI LILIK SABDANINGTYAS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak
Lebih terperinciJurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016
PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 5 KUNINGAN Santi Sridamayanti, M. Irfan Habibi, Zuli Nureni. STKIP Muhammadiyah Kuningan Santi0109yanti@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Lusi Rauda Yanti 1, Zulfitri Aima 2, Siskha Handayani 2
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Shaufan Habibi 1), Trapsilo Prihandono 2), Sri Wahyuni 2) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada
III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri Metro pada semester genap Tahun Pelajaran 00/0 yang terdiri atas 7 kelas. B. Sampel Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Ratna Wulan Ndari 1, Caswita 2, Tina Yunarti 2 ratnawulanndari@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG Resti Andayani ¹), Erman Har²), dan Azrita²) ¹)Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP TUNAS BARU JIN-SEUNG BATAM TAHUN AJARAN
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP TUNAS BARU JIN-SEUNG BATAM TAHUN AJARAN 2014/2015 Nina Agustyaningrum*, Helen Tio Simanungkalit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE (QSH) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 1 KOTO XI TARUSAN Lusi Englita 1, Zulfa Amrina 1,
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 SOLOK SELATAN Fitria Puji Lestari 1, Alfi
Lebih terperinciPenerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT
Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama
Lebih terperinciOleh: Desti Widiyana, Universitas Negeri Yogyakarta,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN THE EFFECT OF ARIAS (ASSURANCE,
Lebih terperinciFatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan hannumfatima@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciJ. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)
PENGARUH PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA Suriya Ningsyih, Eka Junaidi, Sarifa Wahidah Al Idrus Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET Risa Agustin, Z.A.Imam Supardi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD
762 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 8 Tahun 2017 PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD THE DIFFERENT EFFECTS
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciPRESTASI BELAJAR IPA
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI PASAMAN Rudi Kurniawan, Husna, Helendra Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI
Lebih terperinciARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
ARTIKEL PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh : RINI
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR Kadek Budiasa (1), Viyanti (2), I Dewa Putu Nyeneng (3) (1) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, budiasakadek60@yahoo.com;
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM THE INFLUENCE OF LEARNING MODEL OF THE REVERSE (RECIPROCAL
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (Jurnal) Oleh HAMDA WARA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciAPPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU
1 APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU Kartika Rahayu*, Betty Holiwarni**, Susilawati*** Email: kartikarahayu18@yahoo.com No Hp.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA Nelvia Anisah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan nelviaanisah@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciFurry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan
8 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan SMK Negeri Bandar Lampung tahun ajaran 0/03, yang terdiri dari 4 kelas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Fauziah Kartika 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 fauziahkartika@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPerbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning A. Kusdiwelirawan 1, Tri Isti Hartini 2, Aniq Rif atun Najihah 3 1,2,3 Program
Lebih terperinciUniversitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar
47 Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Zat Aditif dan Zat Adiktif The Effect of Contextual Teaching and Learning (CTL) Approaches
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di
36 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di jalan Patimura Kelurahan Mulyojati 6 B Kecamatan Metro Barat Kota Metro.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 3 November 2016 PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Abdul Wakhid
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian research). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experimental B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman,, 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI MIPA SMAN 2 SIJUNJUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Febri Tri Suci* ), Rahima** ),
Lebih terperinci