EVALUASI PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MEKANISME KINERJA KONDUKTOR AC3 DAN ACSR. PADA SUTT 150 kv
|
|
- Sucianty Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI PENGARUH FAKOR EKSERNAL ERHADAP MEKANISME KINERJA KONDUKOR AC3 DAN ACSR PADA SU 50 kv (APLIKASI GARDU INDUK GARUDA SAKI KE BALAI PUNGU UP PEKANBARU) A. Husni Mutaqin (), Ir. Yani Ridal, M. (), Ir. Arzul, M. (3) () Mahasisa eknik Elektro, Universitas Bung Hatta, () dan (3) Dosen eknik Elektro, Universitas Bung Hatta Abstrak Krisis energi merupakan permasalahan yang terjadi di negara kita ini salah satunya krisis energi listrik. Pemecahan masalah dari krisis energi listrik dengan mengoptimalkan penyalurannya menggunakan konduktor ACCC (Aluminium Conductor Composite Core). Konduktor ACCC merupakan konduktor konsentris dengan satu atau lebih lapisan berbentuk keras. Dimana konduktor ACCC dirancang untuk beroperasi secara terus menerus pada temperatur tinggi dan memiliki karakteristik yang sangat baik melalui luar rentang operasi. Konduktor jenis ini menggunakan core dengan teknologi serat karbon untuk mencegah andongan yang lebih besar dan full aluminium annealed sebagai lapisan luar sehingga konduktor ini dapat dioperasikan pada temperatur yang lebih tinggi. Berdasarkan perhitungan telah terbukti baha konduktor ACCC dengan panjang gaang 350 m andongan dan tegangan tariknya lebih baik dari pada konduktor ACSR dimana selisih andongannya 0,8603 m, dan untuk tegangan tariknya lebih besar ACCC 5,86 kg. Disamping itu konduktor ACCC memiliki rugi-rugi energi dan drop tegangan yang jauh lebih kecil dari pada konduktor ACSR, dimana selisihnya 03,366 kwh dan drop tegangannya 4079,5 V. Dari penelitian ini dapat disimpulkan baha konduktor ACCC sangat cocok untuk digunakan disetiap saluran udara didaerah yang memiliki objek-objek vital. Hal ini akan sangat membantu dalam efisiensi energy di negara kita yang masih dalam tahap berkembang ini.. Pendahuluan Saluran Udara egangan inggi (SU) dan Saluran Udara egangan Ekstra inggi (SUE) adalah sarana di udara untuk menyalurkan tenaga listrik berskala besar dari Pembangkit ke pusat-pusat beban dengan menggunakan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi. Konduktor yang biasa digunakan (konvensional) untuk saluran transmisi udara adalah konduktor alumunium jenis ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) yaitu konduktor berlilit dengan inti serat baja ditengah yang dikelilingi oleh lapisan lapisan serat aluminium. Konduktor ini mempunyai sifat tahan panas yang berbatas alaupun
2 konduktivitas listriknya tinggi, karena menggunakan bahan aluminium jenis EC grade sehingga tidak dapat memberikan peningkatan kemampuan hantar arus. Pada umumnya konduktor konvensional mempunyai batas temperatur yang diijinkan tidak melebihi 75 C pada pembebanan harian dan pada keadaan darurat boleh meningkat sampai 90 C. Deasa ini telah dikembangkan penghantar ACCC (Aluminium Conductor Composite Core), ACCC merupakan konduktor yang menggunakan core dengan teknologi serat karbon untuk mencegah lendutan yang lebih besar dan full aluminium annealed sebagai lapisan luar sehingga konduktor ini dapat dioperasikan pada temperatur yang lebih tinggi kali lipat dari temperatur maksimal konduktor konvensional. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja konduktor, yaitu faktor eksternal dan faktor eksternal. Faktor eksternal terdiri dari temperatur, tekanan angin, salju dan abu, dan faktor internal seperti perubahan arus saluran, medan listrik, dan medan magnet. Oleh karena itu penulis akan lebih menulusuri dan mengkaji mekanisme kinerja dari konduktor jenis ACCC akibat pengaruh eksternal.. Andongan Konduktor Pada Permukaan Yang Sama inggi Daerah yang memiliki topografi permukaan yang rata memiliki toer yang sama tinggi sehingga konduktor yang dibentangkan pada toer akan sama tinggi. Besar andongan dan tegangan tarik dapat dihitung dengan menggunakan metode caternary. L L AB (3.5) 8 8 l 8d L 3L Dimana: L d (3.6) = Panjang gaang/span (m) = egangan konduktor (kg) = Berat konduktor persatuan panjang (kg/m) = Andongan/sag (meter) AB = egangan tarik konduktor = Panjang konduktor dari toer ke toer (m). emperatur erhadap Kinerja Konduktor ACCC egangan tarik konduktor bisa saja berubah karena temperatur di sekelilingnya. Naiknya temperatur adalah salah satu penyebab bertambahnya panjang konduktor dan berkurangnya tegangan tarik. Jika temperatur sekeliling konduktor naik akan menyebabkan peregangan konduktor, perubahan tegangan tarik konduktor yang disebabkan oleh perubahan temperatur bisa diselesaikan dengan persamaan berikut : AB L d (3.) 8 t L t 8 t (3.3) = 8 (3.4)
3 . ekanan Angin erhadap Kinerja Konduktor ekanan angin juga merupakan faktor eksternal yang berpengaruh pada besar andongan dan tegangan tarik kaat. ekanan angin mempengaruhi berat spesifik kaat. Berat kaat bekerja vertikal sedang tekanan angin dianggap seluruhnya bekerja horizontal. Resultan dari keduanya merupakan berat total spesifik dari kaat. Secara umum tekanan angin dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : P 0.v. D (3.4) tot L d 8 AB tot P L 8 tot (3.5) (3.6) (3.7).3 emperatur dan ekanan Angin erhadap Kinerja Konduktor Apabila temperatur berubah maka akan menyebabkan tegangan spesifik kaat (σ) berubah menjadi tegangan spesifik kaat pada t 0 C (σ t ) dan tekanan angin akan menyebabkan perubahan pada berat spesifik kaat ( ) menjadi berat total spesifik kaat ( tot ), sehingga besar andongan dan tegangan tarik dapat dirumuskan sebagai berikut : L d 8 AB t tot L t 8 t tot (3.8) (3.9).4 Rugi Daya dan Jatuh egangan Untuk menghitung rugi daya pada saluran : P L3Ø = 3.I.R (3.) Jatuh tegangan pada saluran transmisi adalah selisih antara tegangan pada pangkal pengiriman (sending end) dan tegangan pada ujung penerimaan (receiving end) tenaga listrik. Pada saluran bolak balik besarnya tergantung pada impedan dan admitansi saluran serta pada beban dan faktor daya. Vd = 3. I. (R cos + jx sin ) (3.) Vd %Vd= 00% Vk (3.3) Dimana : I = Arus rata-rata beban puncak (Ampere) R = ahanan konduktor (Ohm) 3. Metodologi Penelitian Data karakteristik konduktor ACCC yang digunakan pada SU 50 kv gardu induk Garuda Sakti ke Balai Pungut Unit Pelayanan ransmisi Pekanbaru. Panjang rute : 77,08 km Panjang sirkit : 54,7 kms Jenis konduktor : ACCC Diameter konduktor (d) : 3,50 mm Luas penampang (q) : 48,5 mm Material : aluminium dan composite egangan konduktor (): 488 kg egangan konduktor spesifik : q 488,075kg 48,5mm 5,945kg / mm Berat konduktor () :,3 kg/m
4 Berat konduktor spesifik : q,3kg / m 48,5mm 0,006kg / m/ mm Jarak span rata-rata (L) :350 m Modulus elastisitas (E) :749 kg/mm Koefisien muai panjang ( ) :9,3 x 0-6 emperatur max :80 C Jumlah toer : 47 inggi toer :35 m Konduktor ACSR yang setara dengan konduktor ACCC, karakteristiknya sebagai berikut : Panjang rute : 77,08 km Panjang sirkit : 54,7 kms Jenis konduktor : ACSR Diameter Konduktor (d) : 3,55 mm Luas konduktor (q) : 37,9 mm Material : Aluminium dengan baja egangan konduktor () : 53 kg egangan konduktor spesifik : q 53kg 37,9mm 6,87099kg / mm Berat konduktor () :,38 kg/m Berat konduktor spesifik : q BULAN merupakan data tekanan udara, kecepatan angin dan temperatur. Data dari P.PLN (Persero) UPB Sumbagteng P3B Sumatera adalah data arus beban puncak rata-rata pada tahun 03 yang digunakan untuk menghitung rugi daya dan drop tegangan. abel 3. Data temperatur dan kecepatan angin EMPERAUR ( C) KECEPAAN ANGIN (m/s) Januari 7,5 6 Februari 6,6 6 Maret 8,0 5 April 8,3 6 Mei 8,5 6 Juni 8,4 6 Juli 7,6 6 Agustus 7,5 6 September 6,9 5,5 Oktober 6,8 5 November 7, 6 Desember 6,7 6,38kg / m 37,9mm 0,0034kg / m/ mm Jarak span rata-rata (L) : 350 m Modulus elastisitas (E) :858 kg/mm Koefisien muai panjang ( ) :7,8 x 0-6 emperatur max :90 C Jumlah toer : 47 inggi toer :35 m Dari data diatas digunakan untuk menghitung besar andongan dan tegangan tarik konduktor akibat pengaruh faktor eksternal. Sedangkan data dari BMKG,
5 abel 3. Data Rata-rata Arus Beban BULAN Puncak Dibaah ini adalah perhitungan untuk konduktor ACCC, perhitungan konduktor ACSR juga menggunakan cara yang sama seperti menghitung pada konduktor ACCC. 3. Andongan Akibat Pengaruh emperatur Menentukan andongan karena pengaruh temperatur dibutuhkan nilai tegangan konduktor pengaruh temperatur ( t ), berdasarkan persamaan (3.8) sampai persaman (3.) berikut, dengan suhu ratarata dibulan Januari 7,5 C, diperoleh : L A EE( t t ) 4 ARUS RAA-RAA BEBAN PUNCAK (A) Januari 40 Februari 98 Maret 58 April 80 Mei 90 Juni 64 Juli 368 Agustus 60 September 355 Oktober 95 November 356 Desember 35 A 350.0, , , (7,5 5) 5,945 = 7,37 + 0,3644 5,945 =,789 L E 350.0, B 58, Sehingga, 3 t A t B 3 t,789 t 58,4707 t = 5,846 Maka tegangan (tension) konduktor akibat pengaruh temperatur, diperoleh : t t. q = 5, ,5 = 445,8 kg Setelah tegangan konduktor pengaruh temperatur ( t ) diketahui maka nilai andongan karena pengaruh temperatur dapat dihitung menggunakan persamaan (3.) berikut:. L, ,5 d 6, 970 m 8t 8.445,8 956, Andongan Akibat Pengaruh ekanan Angin Untuk menentukan andongan karena pengaruh tekanan angin, dibutuhkan berat total konduktor yang dapat dihitung menggunakan persamaan (3.4) sampai (3.6) berikut : P 0.v. D 3 0,.(6).3,50x0 0,0846 kg/m Maka berat total konduktor,
6 tot P,6 kg/m Sehingga besar andongan konduktor, diperoleh : tot. L, ,5 d 6, 8696 m Andongan Akibat Pengaruh emperatur dan ekanan Angin Nilai andongan yang paling jelek terjadi ketika ada pengaruh temperatur dan tekanan angin secara bersamaan, untuk mengetahui nilai andongan karena pengaruh kedua faktor tersebut harus diketahui nilai tegangan konduktor pada temperatur ( t ) dan berat total konduktor (W tot ) maka bisa dihitung nilai andongannya dengan persamaan (3.8) berikut : tot. L, ,5 d 6, 8990 m 8t 8.445,8 956, egangan arik Akibat Pengaruh emperatur egangan tarik konduktor karena pengaruh temperatur bisa diselesaikan dengan persamaan (3.3) berikut : AB t 40, L t ,3 40, ,8, ,8858 kg 3.5 egangan arik Akibat Pengaruh ekanan Angin egangan tarik konduktor karena pengaruh tekanan angin bisa diselesaikan dengan persamaan (3.7) berikut : AB 8 L tot , ,6679 kg, egangan arik Akibat Pengaruh emperatur dan ekanan Angin egangan tarik konduktor karena pengaruh temperatur dan tekanan angin bisa diselesaikan dengan persamaan (3.9) berikut : AB t 445,8 8 8 L tot t 350.,6 445,8 445,8, ,9305 kg 3.7 Panjang Konduktor Akibat Pengaruh emperatur Menentukan panjang konduktor akibat pengaruh temperatur dibutuhkan nilai andongan yang dipengaruhi temperatur (d) dan jarak span rata-rata (L), maka bisa dihitung panjang konduktor dengan persamaan (3.6) sebagai berikut : l L 8d 3L 8.6, , ,370 m 3.8 Panjang Konduktor Akibat Pengaruh ekanan Angin Menentukan panjang konduktor akibat pengaruh tekanan angin dibutuhkan nilai andongan yang dipengaruhi tekanan angin (d) dan jarak span rata-rata (L), maka bisa dihitung panjang konduktor dengan persamaan (3.6) sebagai berikut :
7 l L 8d 3L 8.6, , ,3595 m 3.9 Panjang Konduktor Akibat Pengaruh emperatur dan ekanan Angin Menentukan panjang konduktor akibat pengaruh temperatur dan tekanan angin dibutuhkan nilai andongan yang dipengaruhi temperatur dan tekanan angin (d) dan jarak span rata-rata (L), maka bisa dihitung panjang konduktor dengan persamaan (3.6) sebagai berikut : l L 8d 3L 8.6, , ,37 m 3.0 Menghitung Rugi Daya dan Drop egangan Konduktor Untuk menghitung nilai rugi daya dibutuhkan nilai beban puncak dan tahanan pada saluran, impedansi saluran ACCC ini adalah Z = 0,09 + j0,78 Ohm/km, dimana R = 0,09 Ohm/km, panjang saluran karena pengaruh temperatur 77, 39 km. Maka tahanan saluran total adalah 0,09 x 77,39 =,399 Ω. Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka rugi daya pada bulan Januari dengan beban puncak dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : P L3Ø = 3.I.R = 3.40.,399 = ,7 W = 387,0547 kw Rugi-rugi energi pada bulan Januari dimana aktu dalam bulan Januari adalah 744 jam, maka : W L = P L3Ø. t = 387, = ,77 kwh Persentase rugi-rugi energi dibulan Januari, Daya kirim adalah : P k = 3. V. I. Cos = ,85 = ,7 W = ,7547 kw P L 387,0547 %P L3 = 00% 00% 0,73% P k 53000,7547 Drop tegangan pada bulan Januari, berdasarkan data Z = (0,09 + j0,78) Ω/km dan panjang saluran karena pengaruh temperatur 77,39 km, maka : Z Z = (R + jx) l = (0,09 + j0,78)77,39 =,399 + j,474 Ω/km Vd = 3. I. (R Cos + jx Sin ), dimana : maka : Cos = 0,85 atau sin = 0,5 Vd = (,399. 0,85 + j,474. 0,5 ) = 4708,407 V egangan terima, diperoleh : Vd = 4708,407 V Vk = V Vk Vd = ,407
8 Vt = 459,5793 V Persentase drop tegangan, adalah : Vd %Vd = 00% 4708,407 00% 3,3% Vk Analisa 4. Analisa egangan arik dan Andongan Akibat Pengaruh Faktor Eksternal. egangan tarik akibat pengaruh faktor eksternal pada SU 50 kv, dimana perhitungan berdasarkan pengaruh temperatur dan kecepatan angin. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.9 sampai 4.4 diperoleh tegangan tarik karena pengaruh temperatur yang paling besar yaitu pada bulan Januari untuk konduktor ACCC 468,8 kg dan untuk konduktor ACSR 4,867 kg dimana lebih besar tegangan tarik ACCC 5,86 kg, untuk tegangan tarik yang paling kecil yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC 436,409 kg dan untuk konduktor ACSR 0,849 kg dimana lebih besar tegangan tarik ACCC 5,46 kg. Untuk pengaruh tekanan angin yang paling besar yaitu pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, November, Desember untuk konduktor ACCC 495,6679 kg dan untuk konduktor ACSR 6,8497 kg dimana lebih besar ACCC 33,843 kg, untuk tegangan tarik yang paling kecil yaitu pada bulan Maret dan Oktober, 495,6446 kg konduktor ACCC dan untuk konduktor ACSR 6, 849 kg dimana lebih besar konduktor ACCC sebesar 33,897 kg. Untuk pengaruh temperatur dan kecepatan angin yang paling besar yaitu pada bulan Januari untuk konduktor ACCC 468,57 kg dan untuk konduktor ACSR 4,875 kg dimana lebih besar konduktor ACCC sebesar 5,8 kg, dan untuk tegangan tarik yang paling kecil yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC 436,859 kg dan untuk konduktor ACSR 0,8638 kg dimana lebih besar ACCC sebesar 5,4 kg Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember egangan tarik akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACCC egangan tarik akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACSR egangan tarik akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACCC egangan tarik akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACSR egangan tarik akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACCC egangan tarik akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACSR. Andongan akibat pengaruh faktor eksternal pada SU 50 kv, dimana perhitungan berdasarkan data pengaruh temperatur dan kecepatan angin. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 sampai 4.8 diperoleh andongan akibat pengaruh temperatur yang paling besar yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC sebesar 7,080 m dan untuk konduktor ACSR 7,8783 m dimana lebih besar andongan konduktor ACSR 0,8603 m. Untuk andongan yang paling kecil yaitu pada bulan Februari untuk konduktor ACCC 6,968 m dan untuk konduktor ACSR 7,8003 m, dimana lebih besar andongan konduktor ACSR 0,8735 m.
9 Untuk andongan akibat pengaruh kecepatan angin yang paling besar yaitu bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, November, Desember untuk Konduktor ACCC 6,8696 m dan untuk konduktor ACSR 7,7554 m dimana lebih besar andongan konduktor ACSR 0,8858 m, untuk andongan yang paling kecil yaitu pada bulan Maret dan Oktober untuk konduktor ACCC 6,859 dan untuk konduktor ACSR 7,7446 m, dimana lebih besar andongan konduktor ACSR 0,8854 m. Untuk andongan akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin yang paling besar yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC 7,038 m dan untuk konduktor ACSR 7,8997 m dimana lebih besar andongan konduktor 0,865 m. Untuk andongan yang paling kecil yaitu pada bulan Oktober untuk konduktor ACCC 6,9457 m dan untuk konduktor ACSR 7,887 m dimana lebih besar konduktor ACSR 0,873 m. Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Andongan akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACCC Andongan akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACSR Andongan akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACCC Andongan akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACSR Andongan akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACCC Andongan akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACSR Desember 3. Panjang kaat penghantar akibat pengaruh faktor eksternal pada SU 50 kv, dimana perhitungan berdasarkan data pengaruh temperatur dan kecepatan angin. Dari hasil perhitungan pada tabel 4.5 sampai 4.0 diperoleh panjang konduktor akibat pengaruh temperatur yang paling besar yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC 350,375 m dan untuk ACSR 350,478 m dimana lebih besar ACSR 0,0976 m, untuk panjang konduktor yang paling kecil yaitu pada bulan Februari untuk konduktor ACCC 350,3655 m dan untuk ACSR 350,4635 m dimana lebih besar konduktor ACSR 0,098 m. Untuk panjang konduktor akibat pengaruh kecepatan angin yang paling besar yaitu pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, November, Desember untuk konduktor ACCC 350,3595 m dan untuk konduktor ACSR 350,458 m dimana lebih besar ACSR 0,0987 m untuk panjang konduktor yang paling kecil yaitu pada bulan Maret dan Oktober untuk konduktor ACCC 350,3584 m dan untuk konduktor ACSR 350,4569 m dimana lebih besar ACSR 0,0985 m. Untuk panjang konduktor akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin yang paling besar yaitu pada bulan Mei untuk konduktor ACCC 350,3774 m dan untuk konduktor ACSR 350,4754 m dimana lebih besar ACSR 0,098 m dan untuk panjang konduktor yang paling kecil yaitu pada bulan Oktober untuk konduktor ACCC 350,3675 m dan untuk konduktor ACSR 350,4657 m dimana lebih besar konduktor ACSR 0,098 m.
10 Analisa Rugi Daya dan Drop egangan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Panjang saluran akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACCC Panjang saluran akibat pengaruh temperatur pada konduktor ACSR Panjang saluran akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACCC Panjang saluran akibat pengaruh kecepatan angin pada konduktor ACSR Panjang saluran akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACCC Panjang saluran akibat pengaruh temperatur dan kecepatan angin pada konduktor ACSR. Dari hasil perhitungan rugi-rugi energi yang paling besar yaitu pada bulan Juli untuk konduktor ACCC sebesar ,4377 kwh atau 0,83 % dan untuk konduktor ACSR sebesar ,8 kwh atau 3,4 % dimana lebih besar konduktor ACSR sebesar.0.3,366 kwh. Untuk rugi rugi yang paling kecil yaitu pada bulan Oktober untuk konduktor ACCC sebesar 90.04,3448 kwh atau 0,44 % dan untuk konduktor ACSR sebesar ,66 kwh atau,8 % dimana lebih besar konduktor ACSR sebesar 59074,888 kwh. Rugi energi jika menggunakan konduktor ACSR dalam tahun sebesar ,63 kwh sedangkan apabila menggunakan konduktor ACCC hanya sebesar ,7 kwh, sehingga konduktor ACCC hanya memiliki rugi daya sebesar 4,36 % dari total rugi daya yang ada pada konduktor ACSR Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rugi daya pada konduktor ACCC Rugi daya pada konduktor ACSR. Dari hasil perhitungan drop tegangan yang paling besar yaitu pada bulan Juli untuk konduktor ACCC sebesar 79,579 V atau 4,8 % dan untuk konduktor ACSR sebesar 99, V atau 7,5 % dimana lebih besar konduktor ACSR sebesar 4079,5 V. Untuk drop tegangan yang paling kecil yaitu bulan Oktober untuk konduktor ACCC 385,59 V atau,55 % dan untuk konduktor ACSR sebesar 5987,93 V atau 3,99 % dimana lebih besar konduktor ACSR sebesar 6,70 V. Drop tegangan jika menggunakan konduktor ACSR dalam tahun sebesar 06.89,4 V sedangkan apabila menggunakan konduktor ACCC hanya sebesar 68.5,48 V sehingga konduktor ACCC hanya memiliki drop tegangan sebesar 63,89 % dari total rugi daya pada ACSR.
11 Januari Februari Maret April Mei Juni 5. Kesimpulan dan Saran Juli Drop tegangan pada konduktor ACCC Drop tegangan pada konduktor ACSR Agustus September Oktober Nopember 5. Kesimpulan Dari penelitian perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :. Andongan terbesar terjadi saat temperatur maksimum pada bulan Mei 8,5 C dan tegangan tarik maksimum terjadi pada saat temperatur terendah bulan Februari 6,6 C.. Andongan pada konduktor ACCC hanya 89,08 % dari andongan ACSR dan tegangan tarik konduktor ACSR hanya 90,87 % dari tegangan tarik ACCC pada temperatur maksimum sehingga konduktor ACCC sangat cocok untuk digunakan. 3. Konduktor ACCC hanya memiliki rugi energi 4,36 % dari total rugi energi yang dimiliki oleh ACSR sehingga dengan menggunakan konduktor ACCC tujuan untuk efisiensi energi dapat tercapai. 4. Konduktor ACCC hanya memiliki drop tegangan 63,89 % dari total drop tegangan yang dimiliki oleh ACSR sehingga drop tegangan Desember dapat diminimalisir dengan menggunakan konduktor ACCC. 5. Saran Dari perhitungan dan analisa yang dilakukan dalam penelitian ini, didapat saran sebagai berikut :. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian terhadap tegangan tarik dan andongan dalam aktu yang relatif lebih singkat.. Agar lebih sempurnanya analisa, dihitung juga berdasarkan temperatur akibat perubahan arus pada beban puncak. 3. Untuk pembangunan saluran udara transmisi yang baru, sebaiknya menggunakan konduktor ACCC untuk mengurangi rugi-rugi energi dan drop tegangan. DAFAR PUSAKA. Gonen, uran "Electric Poer ransmision Engineering System", A iley-intersciene publication. Sacramento, California, Arismunandar, Artono "eknik tenaga listrik jilid II", Pradnya paramita, Jakarta, Stephanus Antonius Ananda, dkk, 006, Pengaruh Perubahan Arus Saluran erhadap egangan arik dan Andongan Pada SUE 500 kv di zona Krian, ugas Akhir jurusan eknik Elektro Universitas Kristen Petra. 4. Ira Devi Sara dan Hari Anna Lastya, 009. Pengaruh Faktor Eksternal erhadap Andongan dan egangan arik Saluran ransmisi 50 kv Banda
12 Aceh Pangkalan Berandan. Universitas Syiah Kuala. 5. Prasetyono, Suprihadi, 007. Analisis Unjuk Kerja Mekanis Konduktor ACCR Akibat Perubahan Arus Saluran. Universitas Kristen Petra. 6. Syamsudin Rahardjo, dkk, 0. Analisa Pengujian Sifat Mekanik Optical Phasa Conductor Buatan Untuk Kondisi Ikim ropis Indonesia. Universitas Muhammadiyah Semarang diakses tanggal 05 Mei 03 pukul 9:58 WIB 8. diakses tanggal 4 Mei 04 jam :58 WIB 9. diakses tanggal 3 Mei 03 pukul 0:09 WIB 0. aluminium-conductor-composite-core diakses tanggal 5 November 03 jam 7.5 WIB. z-0668.html?page=3 diakses tanggal 5 November 03 jam 8.55 WIB. m/energy/006/0/accc_aluminum_c.ht ml diakses tanggal 5 November 03 jam 9.3 WIB 3. enis-jenis-kabel.html diakses tanggal 5 November 5 November 03 jam 9.5 WIB 4. diakses tanggal 5 November 03 jam 0.5 WIB
PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI
PERENCANAAN SALURAN UDARA TRANSMISI TEGANGAN TINGGI APLIKASI TANJUNG JABUNG - SABAK JAMBI Fery Fivaldi 1, Ir. Yani Ridal, MT, Ir, Cahayahati, M.T 3 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciMuhammad Ihsan #1, Ira Devi Sara *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3
Pengaruh Suhu dan Angin Terhadap Andongan dan Kekuatan Tarik Konduktor Jenis ACCC Lisbon Muhammad Ihsan #1, Ira Devi Sara *2, Rakhmad Syafutra Lubis #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISA PENGARUH EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP ANDONGAN DAN TEGANGAN TARIK PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV
ANALISA PENGARUH EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP ANDONGAN DAN TEGANGAN TARIK PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV Hari Anna Lastya Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry halastya@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU
ANALISIS RUGI- RUGI DAYA PADA PENGHANTAR SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI GARDU INDUK KOTO PANJANG KE GARDU INDUK GARUDA SAKTI PEKANBARU Muhammad Radil, Riad Syech, Sugianto Jurusan Fisika
Lebih terperinciDASAR TEORI. Kata kunci: Kabel Single core, Kabel Three core, Rugi Daya, Transmisi. I. PENDAHULUAN
ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA KABEL TANAH SINGLE CORE DENGAN KABEL LAUT THREE CORE 150 KV JAWA MADURA Nurlita Chandra Mukti 1, Mahfudz Shidiq, Ir., MT. 2, Soemarwanto, Ir., MT. 3 ¹Mahasiswa Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK Hendra Rudianto (5113131020) Pryo Utomo (5113131035) Sapridahani Harahap (5113131037) Taruna Iswara (5113131038) Teddy Firmansyah (5113131040) Oleh : Kelompok
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Arus Saluran Terhadap Tegangan Tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian
Jurnal Teknik Elektro Vol. 6, No. 1, Maret 006: 8-14 Pengaruh Perubahan Arus Saluran Terhadap Tegangan Tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian Stephanus Antonius Ananda, Emmy Hosea, Vicky Chandra
Lebih terperinciStudi Perencanaan Upgrade Transmisi Tegangan Tinggi 150 kv Perak-Ujung Menggunakan Konduktor HTLS (High Temeprature-Low Sag)
Desprianto et al., Studi Perencanaan Upgrade Transmisi Tegangan Tinggi... 118 Studi Perencanaan Upgrade Transmisi Tegangan Tinggi 150 kv Perak-Ujung Menggunakan Konduktor HTLS (High Temeprature-Low Sag)
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN JARAK ANTAR KAWAT DAN CLEARANCE SALURAN TRANSMISI UDARA
ANALISIS PERHITUNGAN JARAK ANTAR KAWAT DAN CLEARANCE SALURAN TRANSMISI UDARA Heru Sumarsono (LF 004 485) Ir. Tedjo Sukmadi, M.T. Susatyo Handoko, S.T., M.T. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA
PERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA Luthfi Mulya Dirgantara 1 ), Danial 2 ), Usman A. Gani 3 ) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciMAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 11, NO. 1, APRIL 2007: KAJIAN MEKANIS PENGGUNAAN PENGHANTAR TERMAL ACCR PADA SUTET 500KV. Suprihadi Prasetyono.
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 11, NO. 1, APRIL 2007: 43-48 KAJIAN MEKANIS PENGGUNAAN PENGHANTAR TERMAL PADA SUTET 500KV Suprihadi Prasetyono Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik,Universitas Jember, Jember
Lebih terperinciatau pengaman pada pelanggan.
16 b. Jaringan Distribusi Sekunder Jaringan distribusi sekunder terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2.1). Sistem distribusi
Lebih terperinciPengaruh Kecepatan Angin pada Karakteristik Performansi Konduktor SUTET
Pengaruh Kecepatan Angin pada Karakteristik Performansi Konduktor SUTET Suprihadi Prasetyono shabri_prasetyo@yahooo.com Universitas Jember Abstrak Perubahan kecepatan angin terhadap konduktor SUTET selain
Lebih terperinciBahan Listrik. Bahan penghantar padat
Bahan Listrik Bahan penghantar padat Definisi Penghantar Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik lain. Penghantar
Lebih terperinciANALISA PENGUJIAN SIFAT MEKANIK OPTICAL PHASA CONDUCTOR BUATAN UNTUK KONDISI IKLIM TROPIS INDONESIA ABSTRAK
ANALISA PENGUJIAN SIFAT MEKANIK OPTICAL PHASA CONDUCTOR BUATAN UNTUK KONDISI IKLIM TROPIS INDONESIA Syamsudin Rahardjo*, Solechan**, Rubijanto JP*** *Laboratorium Proses Produksi Teknik Mesin-Fakultas
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. Parlindungan Doloksaribu.
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA Parlindungan Doloksaribu Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Abstrak Jatuh
Lebih terperinciPERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU
PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN SUTM 20 KV PADA PENYULANG SOKA DI PT. PLN ( PERSERO ) CABANG JAYAPURA. PARLINDUNGAN DOLOKSARIBU Jurnal Cartenz, Vol.4, No. 6, Desember 2013 ISSN 2088-8031 PERHITUNGAN JATUH
Lebih terperinci2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saluran Transmisi Saluran transmisi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berperan menyalurkan daya listrik dari pusat-pusat pembangkit listrik ke gardu induk.
Lebih terperinciPerencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II
10 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10,. 1, April 2012 Perencanaan Kebutuhan Distribusi Sekunder Perumahan RSS Manulai II Evtaleny R. Mauboy dan Wellem F. Galla Jurusan Teknik Elektro, Universitas Nusa Cendana
Lebih terperinciJurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN
Analisis Jatuh Pada Penyulang 20 kv Berdasarkan pada Perubahan Beban (Studi Kasus Penyulang Penfui dan Penyulang Oebobo PT. PLN Persero Rayon Kupang) Agusthinus S. Sampeallo, Wellem F. Galla, Rendi A.
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, Nomor 1, Januari 2013, Hal 17-26 PERENCANAAN PEMASANGAN GARDU SISIP P117 Di PT PLN (PERSERO) AREA BANGKA Lisma [1], Yusro Hakimah [2] Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciOPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO
OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO Muhammad Ade Nugroho, 1410017211121 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tenaga listrik dibangkitkan pada dalam pusat-pusat pembangkit listrik (power plant) seperti PLTA, PLTU, PLTG, dan PLTD lalu disalurkan melalui saluran transmisi setelah
Lebih terperinciBAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN
39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER
SALURAN TRANSMISI 150 kv BAMBE INCOMER Widen Lukmantono NRP 2209105033 Dosen Pembimbing Ir.Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng Ir.Teguh Yuwono JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV
PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV (Desa Pauh Kec. Bonai Darussalam Kab. Rokan Hulu Prov. Riau) Hengki Pradinata 1 *, Ir. Ija Darmana, M.T. 1,
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada
BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN 4.1 GAMBARAN UMUM 4.1.1 Data Teknis Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada Area Jaringan Tangerang dalam bentuk data trafo dan spesifikasi
Lebih terperinciANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL
Analisis Teoritis Penempatan Transformator Distribusi Menurut Jatuh Tegangan Di Penyulang Bagong ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU
Lebih terperinciMENGHITUNG ANDONGAN KAWAT PENGHANTAR PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV
TUGAS AKHIR MENGHITUNG ANDONGAN KAWAT PENGHANTAR PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV Diajukan untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan program Strata Satu (S1) Oleh : Nama : HARMAIN SAID NIM : 0140311-19 Peminatan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH AKIBAT KORONA TERHADAP RUGI-RUGI DAYA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 kv (G.I. Lubuk Alung G.I. P.I.P. G.I.
ANALISIS PENGARUH AKIBAT KORONA TERHADAP RUGI-RUGI DAYA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 15 kv (G.I. Lubuk Alung G.I. P.I.P. G.I. Pauh Limo) Novi Kurniasih dan Dewi Purnama Sari Program Studi S2 Teknik Elektro,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI
PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 0 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI Erhaneli (1), Aldi Riski () (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro () Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB III. Transformator
BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan Perbaikan Pemasangan Kapasitor ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TEKEP ISOLATOR SEBAGAI PENGGANTI DISTRIBUTION TIE TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DI PENYULANG KUBU
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN TEKEP ISOLATOR SEBAGAI PENGGANTI DISTRIBUTION TIE TERHADAP RUGI-RUGI DAYA DI PENYULANG KUBU I Gusti Ketut Abasana, I Wayan Teresna Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB 6 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI
83 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI BAB 6 KAWAT PENGHANTAR JARINGAN DISTRIBUSI A. Pendahuluan Kawat penghantar merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan tenaga listrik pada sistem saluran
Lebih terperinciTEORI LISTRIK TERAPAN
TEORI LISTRIK TERAPAN 1. RUGI TEGANGAN 1.1. PENDAHULUAN Kerugian tegangan atau susut tegangan dalam saluran tenaga listrik adalah berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban, berbanding terbalik
Lebih terperinciAnalisis Unjuk Kerja Mekanis Konduktor ACCR Akibat Perubahan Arus Saluran
Jurnal Teknik Elektro Vol. 7, No. 1, Maret 007: 18-5 Analisis Unjuk Kerja Mekanis Konduktor Akibat Perubahan Arus Saluran Suprihadi Prasetyono Jurusan Teknik Elektro-Program Studi Teknik-Universitas Jember
Lebih terperinciSTUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN
STUDI INTENSITAS MEDAN LISTRIK DI SUTT 150 kv KONFIGURASI VERTIKAL UNTUK LINGKUNGAN PEMUKIMAN I.N.Y. Prayoga 1, A.A.N. Amrita 2, C.G.I.Partha 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSistem Transmisi Tenaga Listrik
Sistem Transmisi Tenaga Listrik Definisi Transmisi Desain Transmisi Desain Transmisi Desain Transmisi Desain Transmisi Sistem Transmisi terdiri atas: Saluran Transmisi Gardu Induk Pusat Pengaturan Beban
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciPengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv
Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 2 Kv Erhaneli*,Musnadi** *Dosen Jurusan Teknik Elektro **Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciSTUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Primanda Arief Yuntyansyah 1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc., Ir. Teguh Utomo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan
Lebih terperinciPERBAIKAN JATUH TEGANGAN DAN REKONFIGURASI BEBAN PADA PANEL UTAMA PRAMBANAN
PEBAIKAN JAUH EGANGAN DAN EKONFIGUAI BEBAN PADA PANEL UAMA PAMBANAN Hasyim Asy ari eknik Elektro Universitas Muhammadiyah urakarta Jl. A.Yani romol Pos 1, Pabelan Kartasura-urakarta, 57102. elp (0271)
Lebih terperinciANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA
ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA Agus Hayadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura agushayadi@yahoo.com Abstrak-
Lebih terperinciPERBAIKAN REGULASI TEGANGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN Distribusi Tenaga Listrik Ahmad Afif Fahmi 2209 100 130 2011 REGULASI TEGANGAN Dalam Penyediaan
Lebih terperinciSTUDI PERHITUNGAN DAN ANALISA RUGI RUGI JARINGAN DISTRIBUSI (STUDI KASUS: DAERAH KAMPUNG DOBI PADANG)
PPM-POTEKNK BENGKAS STUD PERHTUNGAN DAN ANASA RUG RUG JARNGAN DSTRBUS (STUD KASUS: DAERAH KAMPUNG DOB PADANG) Adri Senen Dosen Program Studi Teknik Elektro Politeknik Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sei. Alam
Lebih terperinciANALISIS SUSUT DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR-MASARAN
ANALISIS SUSUT DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR-MASARAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada JurusanTeknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB 7 ANALISIS ANDONGAN JARINGAN DISTRIBUSI
BAB 7 ANALISIS ANDONGAN JARINGAN DISTRIBUSI A. Pengertian Andongan Jaringan Andongan (sag) merupakan jarak lenturan dari suatu bentangan kawat penghantar antara dua tiang penyangga jaringan atau lebih,
Lebih terperinciEvaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005
Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005 EBTA-SMK-05-01 Bahan dimana satu arah berfungsi sebagai konduktor dan pada arah yang lain berfungsi sebagai isolator A. konduktor B. isolator C. semi
Lebih terperinciMetode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.
Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan. Muhammad Nasir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, nasirsonni@ft.unand.ac.id Abstrak Tingkat konsumsi
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA
CARA PERAWATAN DAN PENGAMANAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) DI PT PLN (PERSERO) APP CAWANG Disusun Oleh : Mochamad Matiji (14411528) JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciStatic Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya
Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya Idraki Sariyan #1, Hafidh Hasan #2, Syahrizal Syahrizal #3 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciKata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi
Rizky Syahputra Srg., Raja Harahap, Perhitungan Arus... SSN : 59 1099 (Online) SSN : 50 3 (Cetak) Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 0 KV/00V Di PT. PLN (Persero)
Lebih terperinciAKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
AKIBAT KETIDAKEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARU NETRAL DAN LOE PADA TRANFORMATOR DITRIBUI Moh. Dahlan 1 email : dahlan_kds@yahoo.com surat_dahlan@yahoo.com IN : 1979-6870 ABTRAK Ketidakseimbangan beban pada
Lebih terperinciPerancangan Sistem Transmisi Daya Listrik Bertegangan 150 KV dan Berkapasitas 35 MVA di Kabupaten Bulungan Kalimantan Timur
Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Oktober 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.4 Perancangan Sistem Transmisi Daya Listrik Bertegangan 150 KV dan Berkapasitas 35 MVA
Lebih terperinciUSAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK
USAHA MENGATASI RUGI RUGI DAYA PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.T, MT Sekolah Tinggi Teknologi Immanuel Medan ABSTRAK Beban tidak seimbang pada jaringan distribusi tenaga listrik
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA Bayu Pradana Putra Purba, Eddy Warman Konsentrasi
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara umum sistem tenaga listrik tersusun atas tiga subsistem pokok, yaitu subsistem pembangkit, subsistem transmisi, dan subsistem distribusi.
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK
INFRASTRUKTUR ENERGI LISTRIK A.1 Pembangkit Listrik Bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrikdari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTD, PLTA, dll.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat
Lebih terperinciESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI.
ESTIMASI RUGI RUGI ENERGI PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 KV DENGAN METODE LOSS FACTOR DI PENYULANG LIPAT KAIN GI.GARUDA SAKTI. Dedek S Lumban Gaol, Firdaus Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam penyaluran daya listrik akan terjadi rugi-rugi daya penyaluran dan terdapat jatuh tegangan (voltage drop) yang besarnya sebanding dengan panjang saluran. Penggunaan
Lebih terperinciANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI
TUGAS AKHIR ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI Oleh Senando Rangga Pitoy NIM : 12 023 030 Dosen Pembimbing Deitje Pongoh, ST. M.pd NIP. 19641216 199103 2 001 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Sumber daya besar tersebut terletak pada daerah yang dilayani oleh sistem distribusi atau dapat juga terletak didekatnya. Sistem distribusi adalah semua
Lebih terperinciANALISIS RUGI-RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR MASARAN
ANALISIS RUGI-RUGI DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR MASARAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 18 TAHUN 2015 RUANG BEBAS DAN JARAK BEBAS MINIMUM PADA SALURAN
Lebih terperinciRudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
Analisis Penempatan Transformator Distribusi Berdasarkan Jatuh Tegangan Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan rudisalman.unimed@gmail.com Abstract Distribution
Lebih terperinciBAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU
Mikrotiga, Vol 2, No.1 Januari 2015 ISSN : 2355-0457 16 STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU Hendra 1*, Edy Lazuardi 1, M. Suparlan 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 150 KV
KAJIAN KUAT MEDAN LISTRIK PADA KONFIGURASI HORISONTAL SALURAN TRANSMISI 15 KV I.P.H. Wahyudi 1, A.A.N.Amrita 2, W.G. Ariastina 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK
RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Ano/ppl/2012 RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK Mata Pelajaran Bahan Kajian Kelas/semester Potensi Dasar : Dasardasar listrik dan elektronika :
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum 4.1.1 Profil Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak antara 07
Lebih terperinciPERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta
PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Wahyudi Budi Pramono 1*, Warindi 2, Achmad Hidayat 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciPenentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan
Yusmartato, Ramayulis, Abdurrozzaq Hsb., Penentuan... ISSN : 598 1099 (Online) ISSN : 50 364 (Cetak) Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 0 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato
Lebih terperinciSTUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH
STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciPenghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim
KONDUKTOR Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim digunakan adalah aluminium dan tembaga. Aluminium
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Sistem Tenaga Listrik Sekalipun tidak terdapat suatu sistem tenaga listrik yang tipikal, namun pada umumnya dapat dikembalikan batasan pada suatu sistem yang lengkap
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN
STUDI PENGARUH UPRATING SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 kv TERHADAP SETTING RELE JARAK ANTARA GI KAPAL GI PADANG SAMBIAN GI PESANGGARAN Supriana S.K. 1, Dyana Arjana, I.G. 2, Amrita, A.A.N. 3 1,2,3
Lebih terperinciJurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: https://doi.org/ /elektum e-issn :
DOI: https://doi.org/10.2485/elektum.14.1.1-8 e-issn : 2550-0678 STUDI VERIFIKASI SISTEM KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN ADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN ALAT HB SR (ERALATAN HUBUNG BAGI SAMBUNGAN RUMAH)
Lebih terperinciKata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN
PERANCANGAN SISTEM PENGETANAHAN PERALATAN DI GARDU INDUK PLTU IPP (INDEPENDENT POWER PRODUCER) KALTIM 3 Jovie Trias Agung N¹, Drs. Ir. Moch. Dhofir, MT.², Ir. Soemarwanto, M.T.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro,
Lebih terperinciANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengukuran Setelah melakukan pengujian di PT. Emblem Asia dengan menggunakan peralatan penguji seperti dijelaskan pada bab 3 didapatkan sekumpulan data berupa
Lebih terperinciANALISA SUSUT DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR GONDANGREJO
ANALISA SUSUT DAYA DAN JATUH TEGANGAN PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150 KV PADA GARDU INDUK PALUR GONDANGREJO Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Elektro
Lebih terperinciBab 3. Teknik Tenaga Listrik
Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK
ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK Oleh Bintang Unggul P Program Studi Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciKata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana
Efek Beroperasinya Kabel Laut Bali Nusa Lembongan Terhadap Sistem Kelistrikan Tiga Nusa Yohanes Made Arie Prawira, Ida Ayu Dwi Giriantari, I Wayan Sukerayasa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI
PERENCANAAN STRUKTUR MENARA LISTRIK TEGANGAN TINGGI Tedy Ferdian 1, Yosafat Aji Pranata 2, Ronald Simatupang 3 1 Alumnus Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha 2, 3 Dosen
Lebih terperinciANALISA RUGI-RUGI DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150KV PADA GARDU INDUK JAJAR - GONDANGREJO
ANALISA RUGI-RUGI DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI 150KV PADA GARDU INDUK JAJAR - GONDANGREJO PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan
Lebih terperinciArus Listrik dan Resistansi
TOPIK 5 Arus Listrik dan Resistansi Kuliah Fisika Dasar II TIP,TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Arus Listrik (Electric Current) Lambang : i atau I. Yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin maju dan persaingan dunia kerja yang semakin ketat menuntut para lulusan perguruan tinggi untuk menguasai bidangnya. Penguasaan
Lebih terperinci2016, No. -2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); 4. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
No. 381, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Tower Transmisi dan Konduktur Produk.Harga dan Sepesifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/M-IND/PER/3/2016
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN
26 BAB KONSEP PERHTUNGAN JATUH TEGANGAN studi kasus: Berikut ini proses perencanan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan Mulai Pengumpulan data : 1. Spesifikasi Transformator 2. Spesifikasi Penyulang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING
ANALISIS KINERJA SISTEM KELISTRIKAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING Abrar Tanjung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning E-mail : abrar@unilak.ac.id Abstrak Untuk menyalurkan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi merupakan salah satu sistem dalam tenaga listrik yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan pemakai energi listrik, terutama
Lebih terperinciKajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik
Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik Rita Prasetyowati Jurusan Pendidikan Fisika-FMIPA UNY ABSTRAK Masyarakat luas mengenal alat penghemat listrik sebagai alat yang dapat menghemat
Lebih terperinci