ABSTRAK. NORITA HANDAYANI, Persaingan Gulma Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Bayam ( Amaranthus sp. ) (dibawah bimbingan Ibu Riama Rita Manulang )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. NORITA HANDAYANI, Persaingan Gulma Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Bayam ( Amaranthus sp. ) (dibawah bimbingan Ibu Riama Rita Manulang )"

Transkripsi

1

2

3

4

5 ABSTRAK NORITA HANDAYANI, Persaingan Gulma Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam ( Amaranthus sp. ) (dibawah bimbingan Ibu Riama Rita Manulang ) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyiangan terhadap pertumbuhan tanaman bayam ( Amaranthus sp). Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 17 Februari Yang meliputi persiapan, penanaman, pemeliharaan, pengamatan, hingga pembuatan laporan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa benih mulai berkecambah pada hari ke-5 setelah tanam Adanya gulma tersebut dapat menekan produksi bayam sampai mencapai 20% bila tidak disiang. Untuk pertumbuhan dan produksi tanaman bayam yang terbaik ialah yang diberi perlakuan penyiangan terlihat pada semua parameter yang diamati menunjukan hasil yang tertinggi dibandingkan tanpa perlakuan penyiangan.yaitu tinggi tanaman rata-rata minggu pertama yaitu 4,5 cm, minggu kedua 9,13 cm, minggu ketiga 16,06 cm dan minggu keempat 23,9 cm. Begitu pula pada jumlah daun tanaman rata-rata minggu pertama 3 helai, minggu kedua 4 helai, minggu ketiga 6 helai dan minggu keempat 8 helai.

6 RIWAYAT HIDUP NORITA HANDAYANI, lahir pada tanggal 27 Oktober 1987 di Samarinda. Merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara dari pasangan Achmad Djaha dan Penati. Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SD) 034 INPRES, pada tanggal 19 Juli 1993 dan lulus pada tanggal 10 Juni 1999, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 5 pada tanggal 19 Juli 1999 dan lulus pada tanggal 24 Juni Pada tanggal 06 Juli 2002 melanjutkan ke Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Al-Mujahidin dan lulus pada tanggal 30 Juni Pendidikan Tinggi dimulai pada tahun 2005 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Jurusan Pengelolaan Hutan. Pada tanggal 1 Maret sampai dengan 1 Mei 2008 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur.

7 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-nya maka karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam pembuatan karya ilmiah ini terdapat berbagai pihak yang telah membantu didalam penyelesaiannya, karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun moril. 2. Ibu Ir. Budi Winarni, M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 3. Ibu Riama Rita Manulang, SP selaku dosen pembimbing yang telah membantu karya ilmiah ini. 4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu didalam penyusunan karya ilmiah seperti, Feru Yonaldo Sembiring, Fidli, Noor Huda, yang banyak memberi motifasi kepada penulis. Penyusunan karya ilmiah ini sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk menyelesaikan Studi Diploma III di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dan penulis merasa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak terdapat kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun serta penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis Kampus sei keledang

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v I. PENDAHULUAN II. III. IV. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tanaman Bayam... 3 B. Tinjauan Umum Tentang Gulma... 8 METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu B. Alat dan Bahan C. Rancangan percobaan D. Prosedur penelitian E. Pengambilan dan pengolahan data HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

9 DAFTAR TABEL No Tubuh Utama Halaman 1. Rata-rata jumlah daun tanaman bayam ( helai ) umur 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman bayam (cm) umur 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam... 14

10 DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Hasil pengukuran jumlah daun dan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp.) minggu pertama Hasil pengukuran jumlah daun dan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp.) minggu kedua Hasil pengukuran jumlah daun dan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp.) minggu ketiga Hasil pengukuran jumlah daun dan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp.) minggu keempat... 23

11 DAFTAR GAMBAR No Halaman 1. Gambar pengukuran tinggi tanaman dengan penyiangan Gambar pengukuran tinggi tanaman tanpa penyiangan Gambar benih tanaman bayam Gambar gulma Setaria plicata (jambe jambean) Gambar gulma Elusine indica ( rumput belulang ) Gambar gulma Echinochloa colonum ( rumput bebek )... 26

12 I. PENDAHULUAN Bayam merupakan salah satu jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dan pertumbuhan badan, karena daunnya mengandung zat-zat gizi yang cukup tinggi seperti protein, mineral besi, kalsium dan vitamin. Tanaman bayam ini sangat mudah dikenali yaitu tanaman perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat. Berdasarkan cara pemanenannya jenis bayam dapat dibedakan menjadi bayam cabut dan bayam petik. Bayam cabut adalah bayam yang dipanen dengan cara dicabut pada seluruh bagian tanaman beserta akarnya, sedangkan bayam petik adalah bayam yang pemanenanya dilakukan dengan cara dipetik daun atau pucuk daunnya saja sehingga dapat dilakukan berulang kali sepanjang tanaman masih produktif. Mengkonsumsi tanaman bayam dalam jumlah yang cukup memberikan manfaat yang besar. Kandungan vitamin A, B dan C dalam daun bayam bermanfaat bagi kesehatan kita.. Dengan demikian mengkonsumsi tanaman bayam secara cukup dapat menjaga kesehatan dan membantu pertumbuhan badan secara baik (Yusni B, 2000). Gulma dalam tanaman budidaya yang tumbuh berdekatan dan bersamaan akan saling mengadakan persaingan. Dalam seluruh siklus hidup tanaman, persaingan gulma tidak selalu memberikan akibat negatif yang parah. Akibat negatif hanya pada siklus hidupnya saja, yang disebut dengan istilah periode kritis. Pada saat periode kritis tersebut adanya gulma sangat menganggu tanaman yang dibudidayakan. Gangguan tersebut hanya terjadi pada saat pertumbuhan dan hasil akhir. Dapat dikatakan bahwa gulma tidak harus dikendalikan pada seluruh siklus hidup tanaman. Paling sedikit peniadaan gulma di sekitar tanaman ialah pada saat periode kritis,

13 sehingga pengendalian gulma pada budidaya tanaman dapat lebih efektif dan efisien (Moenandir, 1990). Gulma merupakan penyebab utama kehilangan hasil tanaman budidaya lewat persaingan untuk cahaya, air, nutrisi dan CO 2. Mungkin dengan adanya pengendalian terus-menerus akan dapat merusak tanaman karena sentuhan mekanik dan dengan sendirinya akan dapat mengurangi hasil dan demikian seterusnya. Kehilangan hasilhasil tersebut dapat pula di dekati dengan membandingkan hasil dari lahan bergulma dan bebas gulma.(moenandir, 1993). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyiangan terhadap pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus sp.) Hasil yang diharapkan sebagai bahan informasi bagi petani sehingga pengendalian gulma pada budidaya tanaman bayam atau pada tanaman yang lain lebih ditingkatkan lagi agar persaingan antar unsur hara bisa dihindari.

14 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Taksonomi Tanaman Bayam A. Tinjauan Umum Tanaman Bayam Menurut Rukmana Tanaman bayam (Amaranthus sp.) termasuk ke dalam : Divisi Kelas Sub kelas Famili Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonea : Amaranthaceae : Amaranthus : Amaranthus sp. 2. Botani Tanaman Bayam Tanaman bayam memiliki sistem perakaran menyebar dangkal pada kedalaman antara cm dan berakar tunggang. Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi diatas permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras berkayu dan bercabang banyak (Yusni B, 2000). Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau keputih-putihan, sampai berwarna merah. Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak, terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benang sari 1-5, dan bakal buah 2-3 buah. Bunga keluar dari

15 ujung-ujung ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak.tanaman ini dapat berbunga sepanjang musim. Perbanyakan tanaman ini dengan biji, biji bayam berukuran kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna cokelat tua mengkilap sampai hitam kelam. Namun ada juga bayam yang berbiji merah seperti bayam maksai. Alat reproduksi (perbanyakan tanaman) umumnya secara generatif (biji). Dari setiap tandan (malai) bunga dapat dihasilkan ratusan hingga ribuan biji. Pemanenan tanaman bayam dilakukan pada saat tanaman berumur 1-1,5 bulan, yang tingginya mencapai cm. Dan pemanenan dengan cara tanaman dicabut beserta akarnya (Yusni B, 2000). 3. Syarat Tumbuh Tanaman Bayam a. Iklim Kondisi iklim yang dikehendaki oleh tanaman bayam adalah daerah yang mempunyai suhu rata-rata C, sinar matahari langsung.tanaman bayam ini dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi dengan kisaran mdpl, curah hujan yang diperlukan yaitu mm/tahun, dan kelembaban yang dibutuhkan ialah 60%. b. Tanah Tanah yang paling baik untuk tanaman bayam adalah jenis tanah subur, gembur dan banyak mengandung bahan organik. Pada tanah yang mengandung liat perlu pengelolaan lahan secara sempurna antara lain

16 pengolahan tanah yang cukup dalam serta penambahan pasir dan pupuk organik dalam jumlah besar. Serta ph tanah yang dibutuhkan antara Jenis-Jenis Bayam a. Bayam Liar Bayam ini tumbuh secara liar, dapat dijumpai di lahan-lahan kosong tak terurus, sebagai gulma di lahan pertanian, atau di tempat yang lembab, seperti di tepi selokan. Bayam ini dikonsumsi, tetapi rasanya agak getir sehingga lebih banyak digunakan sebagai obat atau bahan untuk kecantikan. Jenis bayam liar ada 2 yaitu sebagai berikut : a) Bayam tanah (A.blitum L.) mempunyai ciri utama terletak pada batang yang berwarna merah dan berduri. Daunnya berbentuk lancip dan kecil. Rasanya agak keras dan kasar. b) Bayam berduri (A.spinosus L.) mempunyai ciri yang sama dengan bayam tanah yaitu daun kecil dan batang berwarna merah dan keras. Namun pada batangnya terdapat duri yang keluar dari buku-bukunya. b. Bayam Budidaya Jenis ini memang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi karena rasa daunnya enak, empuk dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Jenis bayam yang telah banyak dibudidayakan antara lain : a) Bayam Cabut ( A. tricolor L.) Bayam cabut disebut juga bayam sekul atau bayam putih. Dengan ciri daun agak bulat dengan daging yang tebal dan lemas. Pada pemanenan bayam ini dicabut bersama akarnya kemudian dijual dalam bentuk ikatan.

17 Adapun varietas unggul bayam cabut yang banyak ditanam yaitu : (a) Giti Hijau Tanaman bayam ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai cm. Bercabang banyak, bentuk batang bulat, halus dan berwarna keputih-putihan. Daun berwarna hijau dan berurat halus. Tanaman ini dapat dipanen pada umur 28 hari. (b) Giti Merah Tanaman bayam bercabang sedikit, tinggi tanaman cm. Batang berwarna merah tua rata, bentuk bulat, langsing dan halus.daunnya agak keras dan berurat halus. Tanaman ini dipanen pada umur 30 hari. b) Bayam Petik/Bayam Tahunan ( A. hybridus L.) Tanaman ini tumbuh besar dan tinggi mencapai 2 m. Tanaman ini berdaun lebar, berbatang tegap, rasanya getir dan agak keras. Bijinya berwarna hitam sampai putih. Beberapa jenis bayam petik yang ditanam antara lain : 1 ) Amaranthus hybridus var. caudatus L. Daun agak panjang dengan ujung runcing dan berwarna hijau atau merah tua. Bunga dalam rangkaian panjang dan berkumpul pada ujung batang. Bayam ini disebut juga bayam ekor kucing. 2 ) Amaranthus hybridus var. paniculatus L. Daun agak besar dan berwarna hijau. Rangkaian bunga besar, panjang, teratur dan tersebar di setiap ketiak daun (cabang). Adapun varietas bayam petik lokal yang banyak ditanam antara lain : (a) Bayam Maksi Tanaman ini ha mpir tidak bercabang. Batang dan daun berwarna kekuningkuningan. Bunga bergerombol di ujung batang.

18 (b) Bayam Raja Tanaman bercabang banyak. Batang dan daun berwarna hijau kekuning-kuningan. (c) Bayam Skop Tanaman bercabang cukup banyak. Batang berwarna kemerah-merahan. Daun berwarna hijau keputih-putihan. (d) Bayam Betawi Tanaman bercabang sedikit. Batng dan daun berwarna hijau tua. (e) Bayam Hijau Tanaman bercabang sedikit. Batang dan daun berwarna hijau keputih-putihan.

19 B. Tinjauan Umum Tentang Gulma Gulma adalah rumah inang sementara dari penyakit atau parasit tanaman pertanian. Banyak parasit, penyakit dan hama yang tidak hanya hidup pada tanaman pertanian tetapi juga pada gulma khususnya yang secara taksonomi erat kaitannya. Gulma juga dapat menghambat kelancaran aktivitas pertanian dan mengurangi hasil panen. Adanya gulma juga dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan kegiatan pertanian misalnya pemupukan, pemanenan dengan alat-alat mekanis dan lain-lain. Gulma yang selalu tumbuh di sekitar pertanaman mengakibatkan penurunan laju pertumbuhan serta hasil akhir. Adanya gulma tersebut membahayakan bagi kelangsungan pertumbuhan dan menghalangi tercapainya sasaran produksi pertanaman pada umumnya. (Moenandir, 1993). Pengendalian gulma dilakukan pada saat tertentu yang apabila tidak diberantas pada saat itu akan benar-benar menurunkan hasil pertanian. Pengendalian gulma yang berkembang luas dan sulit dibasmi secara menyeluruh, bila dikerjakan akan memakan biaya yang cukup mahal dan hasil pertanian secara ekonomis menjadi tidak memadai (Moenandir, 1990). Pengendalian gulma dapat dibagi dua macam yaitu :pengendalian secara manual atau mekanik dan pengendalian secara kimiawi, pengendalian secara mekanik ialah pengendalian gulma dengan mengandalkan kekuatan fisik atau mekanik salah satunya dengan cara pencabutan dengan tangan. Pengendalian gulma secara kimia yaitu pengendalian gulma menggunakan obat-obat kimia (Moenandir, 1990).

20 Pengaruh negatif gulma terhadap tanaman pertanian : 1. Mempunyai daya kompetisi yang tinggi. Alasan yang penting mengapa gulma dianggap merugikan manusia adalah daya kompetisinya yang tinggi dapat menurunkan hasil panen. Kompetisi ini dapat berupa kompetisi akan ruang, air, hara, maupun cahaya. 2. Sebagai rumah inang sementara dari penyakit atau parasit tanaman pertanian: banyak penyakit, parasit dan hama yang tidak hanya hidup pada tanaman pertanian tetapi juga pada gulma khususnya yang secara taksonomi erat kaitannya. 3. Menghambat kelancaran aktivitas pertanian. Adanya gulma dalam jumlah populasi yang tinggi akan menyebabkan kesulitan dalam melakukan kegiatan pertanian misalnya pemupukan, pemanenan dengan alat-alat mekanis, dan lainlain. 4. Mengurangi mutu hasil panen seperti beberapa bagian dari gulma yang ikut terpanen akan memberikan pengaruh negatif terhadap hasil panen. Misalnya dapat meracuni, mengotori, menurunkan kemurnian, ataupun memberikan rasa dan bau yang tidak asli. Kehadiran gulma di sekitar tanaman budidaya tidak dapat diletakkan, terutama bila lahan pertanaman tak dikendalikan. Persyaratan tumbuh yang hampir sama bagi gulma dan tanaman dapat mengakibatkan adanya asosiasi gulma disekitar tanaman budidaya. Gulma yang berasosiasi ini akan saling memperebutkan bahan-bahan yang dibutuhkannya, apalagi bila jumlahnya sangat terbatas bagi keduanya.

21 Sikap yang saling memperebutkan bahan yang sama-sama dibutuhkan antar gulma dan tanaman mengakibatkan timbulnya persaingan antar kedua tumbuhan tersebut. Cahaya, air, nutrisi adalah unsur utama yang selalu diperebutkan bagi dua jenis tumbuhan yang berbeda yang kedudukannya berdekatan (Sukman,2000). Adapun keuntungan gulma bagi manusia yaitu : 1. Sebagai pakan ternak, 2. Sebagai bahan industri, 3. Sebagai pupuk bagi tanaman, dan 4. Mencegah terjadinya erosi pada tanah.

22 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Loa Bakung, waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 17 Desember 2007 sampai dengan 17 Februari B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan yaitu : parang, gembor, meteran, cangkul, kamera dan alat tulis menulis. Bahan yang digunakan yaitu : benih bayam dan air. C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian disusun dengan dua perlakuan dari tiap perlakuan menggunakan 15 benih tanaman. S 0 = tanpa disiangi S 1 = siangan bersih (total weeding) D. Prosedur Penelitian 1. Pembuatan dua petak berbentuk persegi panjang dimana dengan jumlah benih yang akan ditanam sebanyak 30 benih tanaman. Diberi perlakuan yang berbeda untuk perlakuan tanpa penyiangan 15 benih dan untuk perlakuan penyiangan juga 15 benih.

23 2. Pada perlakuan dengan penyiangan dilakukan secara manual seminggu sekali sedangkan yang tanpa perlakuan tidak dilakukan penyiangan. 3. Penyiangan dilakuan pada saat setelah penyiraman, agar memudahkan dalam melakukan penyiangan tersebut. 4. Pengamatan dilakukan seminggu sekali yaitu dengan mengamati tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman. E. Pengambilan dan Pengolahan Data 1. Pengambilan data Data yang diambil pada pengamatan ini adalah : a. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur dari batang tanaman. b. Jumlah daun (helai) Dihitung berdasarkan jumlah helai daun yang sudah mekar sempurna. 2. Pengolahan data Penelitian ini menggunakan rataan hitung sederhana dengan rumus yang digunakan adalah (Nugroho dkk, 1995) x =? n x Keterangan : x = rata-rata hitung? = jumlah n = banyaknya data x = variasi yang diteliti

24 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perbedaan Pertumbuhan A. Hasil Pada penanaman yang dilakukan pada tanggal 8 Januari 2008 dan benih mulai berkecambah pada hari ke 5 setelah tanam. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tanaman bayam dengan perlakuan (disiangi) tumbuhnya lebih baik dibandingkan dengan tanpa perlakuan (tidak disiangi). Perbedaan yang tampak dapat terlihat pada jumlah daun dan tinggi tanaman pada minggu ke 1 sampai minggu ke Parameter tanaman a. Pengukuran jumlah daun tanaman. Hasil pengamatan jumlah daun tanaman bayam (Amaranthus sp.) selama empat minggu dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Rata rata pertumbuhan jumlah daun tanaman (helai) umur 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam Perlakuan Minggu S S Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata julah daun tanaman bayam tertinggi ditunjukan pada perlakuan penyiangan yaitu pada minggu pertama rata-rata daun tanaman 3 helai, minggu kedua 4 helai, minggu ketiga 6 helai minggu keempat 8 helai dan hasil terendah ditunjukan oleh perlakuan S 0 (kontrol) pada minggu pertama rata-rata

25 tinggi tanaman 2 helai, minggu kedua 3 helai, minggu ketiga 5 helai minggu keempat 7 helai. b. Pengukuran tinggi tanaman Hasil pengamatan tinggi tanaman bayam (Amaranthus sp.) selama empat minggu dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman umur 1, 2, 3, 4 minggu setelah tanam (cm). Perlakuan Minggu S 0 4,4 7,26 13,06 22,8 S 1 4,5 9,13 16,06 23,9 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tinggi tanaman bayam yang diberi perlakuan dengan penyiangan lebih baik di banding dengan tanpa diberi perlakuan penyiangan. B. Pembahasan Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun yang terbaik ditunjukkan oleh perlakuan S 1 (disiangi) yaitu tinggi tanaman rata-rata minggu pertama yaitu 4,5 cm, minggu kedua 9,13 cm, minggu ketiga 16,06 cm dan minggu keempat 23,9 cm. Jumlah daun tanaman pada minggu pertama yaitu 3 helai, minggu kedua 4 helai, minggu ketiga 6 helai dan minggu keempat 8 helai. Sedangkan yang terendah ditunjukan oleh S 0 yaitu tinggi tanaman minggu pertama 4,4 cm, minggu kedua 7,26 cm, minggu ketiga 13,06 cm dan minggu keempat 22,8 cm dan jumlah daun tanaman yaitu minggu pertama 2 helai, minggu kedua 3 helai, minggu ketiga 5 helai dan minggu keempat 7 helai.

26 Pada tanaman bayam yang diberi perlakuan penyiangan pertumbuhannya lebih baik seperti daunnya agak bulat dengan daun daging yang tebal dan lemas,bentuk batang bulat besar, berwarna hijau keputih-putihan, bercabang banyak. Sedangkan pada tanaman bayam yang tidak diberi perlakuan penyiangan pertumbuhannya tidak terlalu baik seperti daunnya melebar, tangkai daun kecil dan panjang, daging daun yang tipis, dan bercabang sedikit. Semua perbedaan yang ada ini dikarenakan adanya persaingan antara tanaman dengan gulma, Adapun persaingan itu antara lain : 1. Persaingan Cahaya Tanaman yang cepat tumbuh lebih tinggi akan memperoleh cahaya lebih banyak, sedangkan tumbuhan lain yang lebih pendek akan kurang memperoleh cahaya sehingga pertumbuhannya akan terhambat. Ini juga akan berpengaruh pada ukuran, bentuk serta kedudukan daun juga menentukan jumlah intensitas cahaya yang didapatnya. 2. Persaingan Air Bila perakaran gulma dan tanaman ini sangat berdekatan dan bahkan saling berdesakan dalam keadaan kekurangan air, maka akan terjadi persaingan terhadap air. Ini dapat dilihat pada pertumbuhan bayam ini. 3. Persaingan Nutrisi Apabila gulma tersebut tidak disiang maka hasil tanaman akan sedikit, karena gulma merupakan masalah penting diantara tanaman. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman yang disiangi dan yang tak disiangi.

27 Adapun jenis gulma yang dominan pada tanaman bayam ini yang saya lakukan penelitian yaitu jenis Setaria plicata atau nama daerahnya jambe-jambean Gulma ini termasuk jenis gulma tahunan dengan ciri-ciri berdaun lanset, pinggiran daun kasar, permukaannya berbulu panjang, perbungaan malainya tegak dan rapat. Sedangkan gulma yang lainnya yaitu sejenis rumput belulang atau Elusine indica dan rumput bebek atau Echinochloa colonum. Adanya gulma ini menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman karena merupakan pesaing dalam memperoleh cahaya sinar matahari, air, nutrisi dan persaingan akan lebih besar lagi jika kerapatan populasi gulma lebih padat. Dari perlakuan penyiangan gulma pada penanaman bayam dapat meningkatkan petumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun hal ini diduga karena dengan tidak adanya persaingan maka pertumbuhan akan semakin baik. Menurut Sukman, penyiangan yang teratur dan pengerjaan tanah yang tinggi akan menekan spesiesspesies gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman. Menurut Moenandir, pengendalian gulma secara terpadu dapat menghindarkan persaingan unsur hara dalam tanah yang menjadi sumber makanan bagi tanaman.

28 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyiangan gulma dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam. 2. Dalam proses pengendalian gulma perlu diperhatikan bahwa gulma yang dikendalikan harus benar-benar bersih agar persaingan terhadap unsur hara bisa dihindari. B. Saran 1. Sebagai informasi bagi petani bahwa penyiangan gulma harus dilakukan agar produksi tanaman dapat meningkat. 2. Penulis berharap penelitian ini nantinya bisa dilanjutkan bukan hanya pada tanaman bayam melainkan lebih spesifik ke tanaman perkebunan.

29 DAFTAR PUSTAKA Anonim, Sayur Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Moenandir, J Pengantar Ilmu Pengendalian Gulma. Rajawali pers. Jakarta Moenandir, J Ilmu Gulma Dalam Sistem Pertanian. PT. Raja Grafindo Prada. Jakarta. Nugroho, dkk Rumus-Rumus Statistik Dan Penerapannya. Jakarta. Rukmana, R Budidaya Tanaman Bayam. Kanisius. Jakarta Sutarno, H Budidaya Bayam Biji. Bhratara. Jakarta. Sukman, Y Gulma Dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sunarjono, Hendro, Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta. Yusni, B Bayam. Penebar Swadaya. Jakarta.

30 LAMPIRAN

31 Lampiran 1. Hasil perhitungan Jumlah Daun & Tinggi Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Pada Minggu ke 1 Disiangi Tidak disiangi S 0 Tinggi S? daun 1 Tinggi? daun tanaman tanaman U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U X = 37/15 =2,46 68/15 =4,5 X = 31/15 =2,06 66/15=4,4

32 Lampiran 2. Hasil perhitungan Jumlah Daun & Tinggi Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Pada Minggu ke 2 Disiangi Tidak disiangi S 0 Tinggi S? daun 1 Tinggi? daun tanaman tanaman U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U X = 56/15=3,73 137/15=9,13 X = 51/15=3,4 109/15=7,26

33 Lampiran 3. Hasil perhitungan Jumlah Daun & Tinggi Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Pada Minggu ke 3 Disiangi Tidak disiangi S 0 Tinggi S? daun 1 Tinggi? daun tanaman tanaman U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U X = 93/15= 6,2 241/15=16,06 X = 72/15=4,8 204/15=13,6

34 Lampiran 4. Hasil perhitungan Jumlah Daun & Tinggi Tanaman Bayam (Amaranthus sp.) Pada Minggu ke 4 Disiangi Tidak disiangi S 0 Tinggi S? daun 1 Tinggi? daun tanaman tanaman U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U U X = 120/15=8 359/15=23,9 X = 95/15=6,3 343/15=22,8

35 Gambar 1. Gambar pengukuran tinggi tanaman dengan penyiangan Gambar 2. Gambar pengukuran tinggi tanaman tanpa penyiangan

36 Gambar 3. Gambar Benih tanaman bayam Gambar 4. Gambar Gulma Setaria plicata ( jambe-jambean )

37 Gambar 5. Gambar Gulma Elusine indica ( rumput belulang ) Gambar 6. Gambar Gulma Echinocohloa colonum ( rumput bebek )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI 1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI Oleh NUR AYSAH NIM. 080500129 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung dalam pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena kaya kandungan gizi. Putri dkk., (2014) menyatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari fungsi tanaman hias yang kini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka a. Bayam Bayam adalah sayuran daun daerah tropik berbentuk perdu atau semak yang telah lama dikenal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh 1 APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh YUHAYATI NIM. 070 500 092 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asal dan Penyebaran Tanaman Murbei Usaha persuteraan alam merupakan suatu kegiatan agroindustri yang memiliki rangkaian kegiatan yang panjang. Kegiatan tersebut meliputi penanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau

I. PENDAHULUAN. mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di Pulau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah iklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Agronomis Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan

Lebih terperinci

daging atau susu tetapi juga menghasilkan pupuk kandang. Kotoran sapi memiliki

daging atau susu tetapi juga menghasilkan pupuk kandang. Kotoran sapi memiliki 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kotoran Ternak Memelihara sapi sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging atau susu tetapi juga menghasilkan pupuk kandang. Kotoran sapi memiliki nilai ekonomis

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Biji kedelai digunakan sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Bunga gladiol yang berasal dari daratan Afrika Selatan ini memang sangat indah. Bunga ini simbol kekuatan, kejujuran, kedermawanan, ketulusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayam merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus sp. Kata "amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tanaman bayam berasal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Tanaman jagung merupakan tanaman asli benua Amerika yang termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Taksonomi tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena mempunyai kandungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan diakrabi masyarakat luas. Tanaman Amaranthanceae atau bayam merupakan sayuran yang memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jambu Biji Merah Nama ilmiah jambu biji adalah Psidium guajava. Psidium berasal dari bahasa yunani yaitu psidium yang berarti delima, guajava

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Tanaman Mentimun Mentimun termasuk suku Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Kedudukan tanaman mentimun dalam sistematika tumbuhan menurut Sumpena (2004) di klasifikasikan

Lebih terperinci

meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah (Henssayon, 1985). Daun tanaman bayam adalah daun tunggal. Berwarna kehijauhan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 sampai

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 0 PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 10712017 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah Kacang tanah tergolong dalam famili Leguminoceae sub-famili Papilinoideae dan genus Arachis. Tanaman semusim (Arachis hypogaea) ini membentuk polong dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kawasan Rumah Pangan Lestari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kawasan Rumah Pangan Lestari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Pengertian Kawasan Rumah Pangan Lestari Kementerian Pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL).

Lebih terperinci

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Puja Kesuma, Zuchrotus Salamah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mempunyai prospek cukup cerah untuk dibudidayakan. Buah tomat

Lebih terperinci

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT NAMA INSTANSI FASILITATOR : MU ADDIN, S.TP : SMK NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG : Ir. SETIA PURNOMO, M.P. Perencanaan pemeliharaan merupakan tahapan awal yang sangat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran

Lebih terperinci

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin, seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko. Selanjutnya, tomat menyebar ke seluruh Amerika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh Tanaman teh dengan nama latin Camellia sinensis, merupakan salah satu tanaman perdu berdaun hijau (evergreen shrub). Tanaman teh berasal dari daerah pegunungan di Assam,

Lebih terperinci

APLIKASI PUPUK UREA DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L)

APLIKASI PUPUK UREA DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) 1 APLIKASI PUPUK UREA DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L) Oleh SAREH MUQTASHID NIM. 070500089 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN HUTAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Jagung Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays untuk spesies jagung (Anonim, 2007). Jagung merupakan tanaman semusim

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), klasifikasi tanaman bengkuang adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Jurnal AgroPet Vol. 10 Nomor 1 Juni 2013 ISSN: 1693-9158 PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT Oleh: Endang Sri Dewi.HS. 1) RINGKASAN Peningkatan kebutuhan tomat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Kailan (Brassica oleraceae) Kailan merupakan kelompok dari genus Brassica yang memiliki beberapa jenis seperti sawi putih, pakcoy dan sawi sendok. Kailan merupakan salah

Lebih terperinci