JL. RADEN WIJAYA NO 15 TELP. (0321) JOMBANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JL. RADEN WIJAYA NO 15 TELP. (0321) JOMBANG"

Transkripsi

1 JL. RADEN WIJAYA NO 15 TELP. (0321) JOMBANG

2 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadlirat Allah, SWT, bahwa review Rencana Strategi Dinas Sosial Kabupaten Jombang sebagai dokumen perencanaan dalam penyelenggaraan Pembangunan Kesejahteraan Sosial lima tahun kedepan Dinas Sosial Kabupaten Jombang telah selesai. Dengan adanya Peraturan Bupati Jombang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang. Oleh karenanya dipandang perlu untuk mengadakan penyusunan perencanaan yang strategis dengan menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kabupaten Jombang Rencana Strategik (RENSTRA) ini memiliki makna yang penting karena selain menjadi acuan dalam penetapan kebijakan dan perencanaan program juga menjadi tolok ukur dalam melakukan evaluasi Program Kesejahteraan Sosial dalam rentang waktu tahun Sebagaimana kita ketahui bahwa esensi Pembangunan Kesejahteraan Sosial dalam konteks Pembangunan secara umum sangat penting dalam rangka implementasikan Undang undang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat yang masuk dalam kriteria Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Rencana Strategis ini memuat tentang urgensi dan isu strategis, visi dan misi serta program serta rencana pencapaian target pembangununan kesejahteraan sosial Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Melalui Rencana Strategis ini diharapkan semua unsur penyelenggara kesejahteraan sosial untuk meningkatkan kerjasama dan mensinergikan program-program pembangunan kesejahteraan sosial guna mendukung visi dan misi Bupati.

3 Akhirnya terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Renstra ini, mudah-mudahan dapat dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Jombang serta dapat memberikan manfaat pada pihak-pihak yang berkepentingan. Jombang, Januari 2017

4 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... III DAFTAR GAMBAR... IV DAFTAR TABEL... V BAB I. PENDAHULUAN I. I LATAR BELAKANG... 1 I. II MAKSUD DAN TUJUAN... 3 I. III SISTEMATIKA PENYUSUNAN... 6 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG... 8 II. I Kedudukan Dan Susunan Organisasi... 8 II. II Tugas Pokok Dan Fungsi II. III Sumber Daya Dinas Sosial Kabupaten Jombang II. IV Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kabupaten Jombang II. V Tantangan Dan Peluang BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III. I Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD 46 III. II Telaah Visi, Misi Dan Program Bupati Jombang Tahun III. III Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, SASARAN STRATEGIS, STRATEGI PENCAPAIAN DAN KEBIJAKAN IV.I V I S I IV.II M I S I IV.I Tujuan Dan Sasaran IV.II Strategi dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN , INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG BAB VII P E N U T U P... 76

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Sosial... 9

6 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Komposisi Pegawai Di Dinas Sosial Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Di Dinas Sosial Berdasarkan Golongan Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Di Dinas Sosial Berdasarkan Jabatan Tabel 2.4 Anggaran Perlindungan Jaminan Sosial (Apbd) Tabel 2.5 Evaluasi Kinerja Dinas Sosial ( ) Tabel 2.6 Analisis Swot Untuk Asp Tabel 4.1 Rencana Strategis Dinas Sosial Tahun Tabel 4.2 Rencana Strategis Dinas Sosial Tahun Tabel 5.1 Rencana Strategis Dinas Sosial Tabel 5.2 Rencana Program Dan Kegiatan, Sasaran, Indikator Kinerja Dan Pendanaan Indikatif dinas Sosial Kabupaten Jombang Tabel 6.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Jombang Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD... 75

7 PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS SOSIAL Jl. Raden Wijaya No. 15(61411) Telp. (0321) J O M B A N G PERATURAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/ /415.20/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan ketepatan dalam melaporkan Mengingat pencapaian tujuan dan sebagai ikhtisar hasil pelasanaan program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Jombang, perlu menetapkan suatu ukuran keberhasilan berupa Indikator Kinerja Utama; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Dinas SosialKabupaten Jombang tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama ; : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instalasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara; 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Tekns Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenJombang Nomor 8/D) 6. Peraturan Daerah Kabupaten JombangNomor 15 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) KabupatenJombangTahun ;

8 7. Peraturan Bupati Jombang Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Jombang. MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS DI DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG Pasal 1 Rencana Stategis merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pasal 2 Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 digunakan sebagai dasar untuk menyusun rencana jangka menengah, rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, perjanjian kinerja, laporan kinerja, serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja. Pasal 3 Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Jombang tahun sebelumnya diubah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 4 Peraturan Kepala Dinas Sosisl kabupaten Jombang ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.. Ditetapkan di : Jombang Pada tanggal : 04 Januari 2017

9 BAB I PENDAHULUAN I. IV LATAR BELAKANG Urgensi Pembangunan Kesejahteraan Sosial bukan hanya menjadi salah satu bentuk manifestasi dari upaya merealisasikan amanat konstitusi. Sebagaimana tertuang dalam Undang - Undang Dasar Tahun 1945 yang secara tegas menempatkan tugas Pembangunan Kesejahteraan Sosial menjadi tanggung jawab Negara dan Pemerintah untuk memelihara kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Selanjutnya Pembangunan Kesejahteraan Sosial harus ditempatkan sebagai salah satu mainstream pembangunan nasional dan pembangunan daerah dalam rangka pembangunan manusia yang berjalan secara simultan bersamaan dengan pembangunan ekonomi. Pengarus utamaan Pembangunan kesejahteraan sosial dalam konteks pembangunan nasional secara umum, lebih dikarenakan Pembangunan kesejahteraan sosial memiliki urgensi yang sama dengan pembangunan pada sektor ekonomi dan sektor-sektor lainnya. Hal ini lebih didasarkan pada pemikiran bahwa Pembangunan Kesejahteraan Sosial sejatinya merupakan strategi dan aktivitas yang dilakukan pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia melalui kebijakan dan program yang bermatra pelayanan sosial, penyembuhan sosial, perlindungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Kita menyadari bahwa, dalam proses pembangunan, pada kenyataannya masih terdapat kelompok masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged groups), yaitu Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memiliki keterbatasan baik secara fisik, psikis, maupun sosial, sehingga tidak mampu, memenuhi kebutuhan dasar, menjalankan peran dan fungsi sosialnya serta tidak mampu mengakses programprogram pembangunan. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, pasal 5 ayat (2), Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ini dikelompokkan ke dalam permasalahan : a. kemiskinan; b. keterlantaran; c. kecacatan; d. keterpencilan; e. ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku; f. korban bencana; dan/atau g. korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Dinas Sosial Kabupaten Jombang merupakan institusi yang memiliki fungsi koordinatif dan strategis melalui kebijakan dan perencanaan pembangunan kesejahteraan sosial, sebagai mana tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor

10 27 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Dalam rangka mengarahkan program dan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang, sekaligus menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi capaian kinerja, maka perlu disusun dan dirumuskan Rencana Strategis (Renstra) dalam lima tahun ke depan. Sebagaimana kita ketahui bahwa Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan yang harus disusun oleh setiap SKPD sebagai manifestasi dari implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Penyusunan rencana Strategis ini mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kabupaten Jombang ini menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisi obyektif dengan mempertimbangkan beberapa skenario pembangunan selama periode rencana berikutnya. Penyusunan Renstra Dinas Sosial Kabupaten Jombang merupakan penjabaran visi, misi, dan program prioritas (platform) serta arah kebijakan Bupati Jombang yang bertumpu pada Visi Bupati Jombang yaitu Jombang Sejahtera Untuk Semua. Berdasarkan uraian di atas, maka penjelasan lebih detail tentang rencana strategis Dinas Sosial Kabupaten Jombang dalam penyelenggaran Pembangunanan Kesejahteraan Sosial untuk lima (5) tahun ke depan, dapat dijabarkan dalam bab-bab dan sub-bab di bawah ini. I. V MAKSUD DAN TUJUAN Perencanaan strategis merupakan proses penyusunan perencanaan yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu (biasanya 3 sampai 5 tahun) dengan memperhitungkan potensi (kekuatan, kelemahan peluang dan kendala) yang ada atau mungkin timbul. Dokumen yang dihasilkan dari perencanaan strategis disebut Perencanaan Strategis atau populer disebut Renstra. Perencanaan strategis diperlukan sebagai instrumen untuk lebih mengarahkan tujuan organisasi yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis merupakan awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis memerlukan keterlibatan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi organisasi.

11 Dalam upaya meningkatkan keserasian pembangunan sektoral dan pembangunan daerah serta usaha menjamin laju perkembangan dan kesinambungan pembangunan Kabupaten Jombang, diperlukan perencanaan yang komprehensif terarah dan terpadu, dengan bertumpu pada pola perencanaan berbasiskan perencanaan masyarakat, dengan melibatkan lebih banyak peran dari para stakeholders. Yang pada gilirannya diharapkan mampu menjembatani dan mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara transparan, demokratis dan akuntable. Berdasarkan undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, telah merubah pola perencaan yang ada, dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom-up dan top down. A. Maksud Memberi gambaran secara umum tentang pembangunan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan di Kabupaten Jombang baik dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) maupun pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Tahun sebagai pedoman Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) diarahkan untuk mendukung agenda pembangunan di Kabupaten Jombang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan untuk semua. B. Tujuan a. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis : 1) Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang periode ; 2) Sebagai pedoman bagi Dinas Sosial Kabupaten Jombang dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) periode ; 3) Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggung jawaban Bupati Jombang Tahunan dan Akhir Masa Jabatan. C. Landasan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kabupaten Jombang tahun 2017 disusun berdasarkan: a. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, b. Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, c. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. e. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,

12 f. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2004 tentang Pelaksanaana Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Membagi Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota, h. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, i. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. j. Keputusan Presiden RI Nomor 227 tahun 1963 tentang Pahlawan Kemerdekaan Nasional, k. Keputusan Presiden RI Nomor 228 tahun 1963 tentang Tata Cara Penetapan Pahlawan Kemerdekaan Nasional, l. Keputusan Presiden RI Nomor 48 tahun 1973 tentang Penertiban Penyelenggaraan Undian, m. Keputusan Presiden RI Nomor 40 tahun 1983 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial Gelandangan dan Pengemis, n. Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional, o. Keputusan Presiden RI Nomor 36 tahun 1990 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Anak, p. Keputusan Presiden RI Nomor 3 tahun 2001 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, q. Keputusan Presiden RI Nomor 124 tahun 2001 tentang Komite Penanggulangan Kemiskinan, r. Keputusan Presiden RI Nomor 17 tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional, s. Instruksi Presiden RI Nomor 2 tahun 1989 tentang Pembinaan Kesejahteraan Anak, t. Instruksi Presiden RI Nomor 2 tahun 1990 tentang Pembinaan Anak, u. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. v. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 tahun 2007 tentang Lanjut Usia, w. Peraturan Bupati Jombang Nomor 27 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Jombang.

13 I. VISISTEMATIKA PENYUSUNAN Untuk lebih memudahkan memahami Renstra Dinas Sosial Kabupaten Jombang , maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut : I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang I.II Maksud dan Tujuan I.IIISistematika Penulisan II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL II.IKedudukan Dan Susunan Organisasi II.II Tugas Pokok Dan Fungsi II.III Sumber Daya Dinas Sosial Kabupaten Jombang II.IV Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kabupaten Jombang II.V Kinerja Pelayanan Dinas Sosial III. ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.I Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD III.II Telaah Visi, Misi Dan Program Bupati Jombang Tahun III.III Penentuan Isu-Isu Strategis IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.I Visi I V. I I M i s i IV.IIITujuan Dan Sasaran IV.IVStrategi dan Kebijakan V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN , INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN VI. INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG VII. PENUTUP

14 BAB II GAMBARAN UMUM DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG II. VI KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Dinas sosial merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas Sosial dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang sosial; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang sosial; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sosial; d. Pelaksanaan administrasi Dinas Sosial; e. Penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang sosial; f. Pembinaan penyelenggaraan fungsi-fungsi pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang sosial; dan g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. A. STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL Sebagaimana dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Struktur Organisasi Dinas Sosial KEPALA DINAS JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUBBAG UMUM, KEPEGAWAIAN, SUBAG PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG PELAYANAN DAN BIDANG PEMBERDAYAAN BIDANG BANTUAN DAN SEKSI PELAYANAN SOSIAL SEKSI REHABILITASI SEKSI PEMBDY. SOSIAL SEKSI PEMBDY. SEKSI PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR SEKSI PERLINDUNGAN K UPTD

15 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahi : a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan Dan Aset; b. Sub Bagian Penyusunan Program Dan Evaluasi. 3. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi : a. Seksi Pelayanan Sosial; dan b. Seksi Rehabilitasi Sosial. 4. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi : a. Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin; dan b. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial. 5. Bidang Perlindungan Sosial, membawahi : a. Seksi Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Bantuan Sosial; dan b. Seksi Perlindungan Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial. 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas. 7. Kelompok Jabatan Fungsional II. VII TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Tugas Pokok Sebagaimana dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Jombang sebagai berikut : A. SEKRETARIAT Sekretariat melaksanakan sebagian Dinas Sosial dalam merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, aset, penyusunan program dan evaluasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretariat mempunyai fungsi: 1) Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; 2) Pengelolaan administrasi kepegawaian; 3) Pengelolaan administrasi keuangan; 4) Pengelolaan administrasi perlengkapan; 5) Pengelolaan administrasi aset Dinas sosial; 6) Pengelolaan rumah tangga; 7) Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundangundangan; 8) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; 9) Pengelolaan kearsipan dinas; 10) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; 11) Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan sosial; dan 12) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikasn oleh Kepala Dinas Sosial.

16 a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Keuangan dan Aset mempunyai tugas; 1) Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dinas; 2) Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokoleran; 3) Melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; 4) Mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauana masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, Sasaran Kerja Pegawai, Daftar Urut Kepangkatan, Sumpah/Janji Pegawai, Gaji Berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dias, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai; 5) Menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; 6) Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian lainnya; 7) Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; 8) Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan; 9) Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; 10) Merencanakan kebutuhan barang dan jasa; 11) Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian barang dan jasa; 12) Melaksanakan perawana dan perbaikan barang-barang inventaris; 13) Melaksanakan pengelolaan dan pengamanan aset; 14) Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan barang-barang inventaris; 15) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Evaluasi mempunyai tugas: 1) Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program; 2) Melaksanakan pengolahan data; 3) Melaksanakan perencanaan program; 4) Menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatat 5) Laksanaan dan perundang-undangan; 6) Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran; 7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi; 8) Melaksanakan penyusunan laporan kegiatan penyusunan program; 9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

17 B. BIDANG PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL Tugas pokok Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, bidang pelayanan sosial dan rehabilitasi sosial sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, mempunyai fungsi: 1) Pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayana dan rehabilitasi sosial anak balita, rehabilitasi sosial anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 2) Penyusunan pedoman penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 3) Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 4) Pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat

18 untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 5) Pengawasan penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial. a. Seksi Pelayanan Sosial mempunyai tugas: 1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan sosial terhadap anak balita, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila, orang dengan HIV/AIDS, orang dengan gangguan jiwa, lanjut usia terlantae; 2) Memberikan bimbingan teknis pelayanan terhadap sosial terhadap anak balita, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 3) Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan sosial terhadap anak balita, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus; gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; orang dengan HIV/AIDS, orang dengan gangguan jiwa, lanjut usia terlantar; 4) Melaksanakan bimbingan mental spiritual dan ketrampilan terhadap anak terlantar, anak jalanan, anak nakal, anak berhadapan dengan hukum dan anak memerlukan penanganan khusus Eks Tuna Susila Orang dengan HIV/AIDS, Orang Dengan Gangguan Jiwa, Lanjut Usia Terlantar; 5) Melaksanakan penyuluhan sosial hak dasar anak melalui peran aktif keluarga masyarakat, organisasi dan dunia usaha; 6) Melaksanakan pemberian rekomendasi rujukan dan bantuan stimulan bagi kesejahteraan sosial anak;

19 7) Melaksanakan rumusan kebijakan dalam Praktek Belajar Kerja (PBK) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi anak terlantar, anak jalanan, anak nakal, anak berhadapan dengan hukum, dan anak memerlukan penanganan khusus; 8) Melaksanakan Bimbingan dan penyuluhan tentang pencegahan, penyebarluasan HIV/AIDS; 9) Melaksanakan bimbingan sosial, penyuluhan sosial kepada tuna susila, masyarakat sekitar lokasi prostitusi, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, bekas korban penyalahgunaan napza dan korban trafiking; 10) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan 11) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi. b. Seksi Rehabilitasi Sosial, mempunyai tugas: 1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman rehabilitasi sosial penyandang kepada disibilitasi fisik, mental, sensorik, intelektual, disibilitasi ganda dan bekas penderita penyakit kronis, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 2) Menyiapkan bahan rehabilitasi sosial kepada penyandang disibilitasi fisik, mental, sensorik, intelektual, disibilitasi ganda dan bekas penderita penyakit kronis, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 3) Memberikan bimbingan teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial kepada disibilitasi fisik, mental, sensorik, intelektual, disibilitasi ganda dan bekas penderita penyakit kronis, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 4) Mengawasi pelaksanaan rehabilitasi sosial terhadap penyandang disibilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disibilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis; gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 5) Melaksanakan penyusunan rencana dan program dan program kerja kegiatan pengembangan rehabilitasi orang dengan kecacatan gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila, dan lanjut usia terlantar. Terlantar, dalam dan luar panti;

20 6) Melaksanakan bimbingan sosial terhadap peningkatan kesejahteraan sosial orang dengan kecacatan dan lanjut usia terlantar, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila; 7) Memberikan rekomendasi keringanan biaya dan rujukan ke pusat-pusat pelayanan sosial dan rumah sakit bagi orang dengan disabilitasi dan lansia terlantar; 8) Melaksanakan koordinasi dengan sub unit kerja di lingkungan Dinas Sosial; 9) Melaksanakan pengawasan tempat dan lokasi praktek prostistusi, tempat mangkal gelandangan dan pengemis; 10) Melaksanakan koordinasiteknis dalam refungsionalisasi bekas warga binaan permasyarakatan, tuna susila, bekas korban penyalahgunaan napza dan korban trafiking; 11) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis, bekas warga binaan permasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan dan eks tuna susila, sosial, dan bekas korban penyalahgunaan napza; 12) Melaksanakan evaluasi eks Kelayan hasil razia gelandangan, pengemis, dan tuna susila yang telah mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial dan bantuan usaha ekonomi produktif; 13) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi. C. BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL Tugas Pokok Bidang Pemberdayaan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, bidang pemberdayaan sosial, potensi sumber kesejahteraan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bidang Pemberdayaan Sosial, mempunyai fungsi: 1) Perumusan kebijakan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunikasi terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahan kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosialmasyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan,

21 pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 2) Pelaksanaan kebijakan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 4) Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terkait Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 5) Pengendalan pelaksanaan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat,

22 Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 7) Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terhadap penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial pada generasimuda/pelajar/mahasiswa, Guru dan masyarakat, memfasilitasi pemberian penghargaan pada Perintis Kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan; memfasilitasi penganugerahan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan, restorasi sosial, memelihara Taman Makam Pahlawan dan Makam Pahlawan Nasional; 8) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; 9) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas dibidang peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; 10) Pelaporan pelaksanaan tugas dibidang peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; 11) Pelaksanaan tugaskedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 12) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/lembaga atau pihakketiga dibidang pemberdayaan sosial; dan 13) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial a. Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga Miskin mempunyai tugas: 1) Menyusun bahan pedoman Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima

23 Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan; 2) Menyusun pelaksanaan kegiatan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan; 3) Memberikan bimbingan dan latihan ketrampilan usaha dalam rangka Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan; 4) Memantau pelaksanaan kegiatan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), Keluarga Rentan Dan Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE Fakmis) 5) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan KUBE Fakmis; 6) Mengkoordinasikan pelaksanaan dengan unit dan atau instansi kegiatan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan. KUBE Fakmis; 7) Megevaluasi dan menyusun laporan secara berkala kegiatan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) Calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta

24 fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan; 8) Melaksanakan koordinasi teknispenyediaan fasilitas peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial keluarga miskin dan wanita rawan sosial ekonomi; 9) Fasilitasi rekomendais dan verifikasi kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin; 10) Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan KUBE Fakmis, RTLH dan Sarana Lingkungan; 11) Rekomendasi penerbitan dan pencabutan Kartu Indonesia Sehat, peserta PBI dan rekomendasi penerbitan Kartu BPJS mandiri kelas III; dan 12) melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial. b. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial, mempunyai tugas: 1) Menyiapkan bahan perumusan pedoman pengembangan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka kegiatan kesejahteraan sosial, pengembangan kapasitas Lembaga Kesehatan Sosial (LKS) melalui upaya-upaya kompetisi, kemitraan, dan pembuatan jejaring; 2) Menyiapkan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka kegiatan kesejahteraan sosial, pengembangan kapasitas Lembaga Kesehatan Sosial (LKS) melalui upaya-upaya kompetisi, kemitraan, dan pembuatan jejaring; 3) Menyusun bahan pedoman pembinaan dan pendayagunaan organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasisi masyarakat, dunia usaha, pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 4) Memberikan bimbingan teknis di bidang pengembangan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka kegiatan kesejahteraan sosial, pengembangan kapasitas Lembaga Kesehatan Sosial (LKS) melalui upaya-upaya kompetisi, kemitraan, dan pembuatan jejaring, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial;

25 5) Memantau terhadap pelaksanaan pengembangan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka kegiatan kesejateraan sosial, pengembangan kapasitas Lembaga Kesehatan Sosial (LKS) melalui upaya-upaya kompetisi, kemitraan, dan pembuatan jejaring; 6) Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis kelembagaan dibidang usaha kesejahteraan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial, dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial; 7) Melaksanakan bimbingan sosial pengembangan Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi Sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat, Dunia Usaha dan wanita Kepemimpinan Sosial; 8) Melaksanakan pola kerjasama dan kemitraan karang taruna, pekerja sosial masyarakat, organisasi sosial dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat, Dunia Usaha dan wanita Kepemimpinan Sosial; 9) Melaksanakan pemberian pengahargaan pengembangan Karang Taruna, Pekerja Sosial, Karang Werdha berprestasi; 10) Melaksanakan fasilitasi pengurusan pendaftaran ulang organisasi sosial; 11) Melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Bimbingan Sosial, Sarasehan pemahaman dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial pada generasi muda/pelajar/mahsiswa, Guru dan masyarakat, memberikan pengahagaan pada Perintis Kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan; 12) Memfasilitasi penganugerahan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan, restorasi sosial, memlihara Taman Makam Pahlawan dan Makam Pahlawan Nasional; dan 13) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial. D. BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL Tugas Pokok Bidang Perlindungan Sosial adlaah melksanakan sebagian tugas Dinas Sosil, bidang Perlindungan sosial dan jaminan sosial sesuai peraturan perundangundangan. Bidang Perlindungan Sosial, mempunyai fungsi: 1) Perumusan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosialkorban bencana alam, kerja sama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial, serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis,

26 identifikasi, asesment serta penjangkauana cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial, mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosialeup, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja imigran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; 2) Pelaksanaan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam,kerja sama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial. Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; 3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; 4) Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terkait hal kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; 5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat,

27 konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; dan 6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial. a. Seksi Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Bantuan Sosial, mempunyai tugas: 1) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan; 2) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan dan Program Raskin; 3) Memberikan bimbingan teknis Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan dan Program Raskin; 4) Memonitoring pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan dan Program Raskin; 5) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan; 6) Mengkoordinasikan dengan unit dan atau instansi lain pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan dan Program Raskin; 7) Melaksanakan koordinasi, fasilitasi program dan kegiatan yang berhubungan dengan Jaminan Keehatan Masyarakat Miskin; 8) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan penyelenggaraan perlindungan, jaminan dan bantuan sosial; 9) Memberikan rekomendasi bebas biaya perawatan di puskesmas dan RSUD se-kabupaten Jombang dan rujukan ke rumah sakit provinsi yang di tunjuk; 10) Merekomendasi pelaksanaan kegiatan undian gratis berhadiah; 11) Memberikan rekomendasi pengaktifan layanan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin; 12) Melksanakan penyaluran bantuan sosial kepada PMKS dan PSKS; 13) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial. b. Seksi Perlindungan Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial, mempunyai tugas:

28 1) Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial; 2) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana; 3) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan ke kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana; 4) Memberikan bimbingan teknis kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana; 5) Mengawasi pelaksanaan kegiatan kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan dan rehabilitasi sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial; 6) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyusunan dan perencanaan teknis perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial; 7) Melaksanakan rehabilitasi dan perlindungan sosial kepada korban bencana alam dan sosial; 8) Melaksanakan bantuan bagi kelompok masyarakat atau lembaga yang memerlukan penanganan sosialpenanggulangan bencana alam dan sosial; 9) Melaksanakan koordinasi perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial dengan sub unit kerja di lingkungan Dinas; dan 10) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial. E. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh tenaga fungsional senior sesuai dengan bidang keahliannya. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

29 II. VIIISUMBER DAYA DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG 1. Pegawai Jumlah pegawai Dinas Sosial Kabupaten Jombang sebanyak 5 orang yang terbagi dalam: a. Pegawai Dinas Sosial di Kabupaten Jombang Pegawai Dinas Sosial yang melaksanakan tugasnya di Dinas Sosial Kabupaten Jombang merupakan pendukung utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial, dengan kualifikasi sebagai berikut : 1) Berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 2.1 Komposisi Pegawai di Dinas Sosial berdasarkan tingkat pendidikan NO Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 S2 7 28,00 2 S ,00 3 S M A / Diploma SLTA 7 28,00 Total ) Berdasarkan Golongan Tabel 2.2 Komposisi Pegawai di Dinas Sosial berdasarkan Golongan No Golongan Ruang Jumlah 1 IV 7 2 III II 3 4 I 0 3) Berdasarkan Jabatan Tabel 2.3 Komposisi Pegawai di Dinas Sosial berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah 1 Eselon II 1 2 Eselon III 4 3. Eselon IV 8 4 Staf 12 5 Fungsional Pekerja Sosial 0 b. Tenaga Kontrak

30 Jumlah tenaga kontrak Dinas Sosial pada Januari 2017 berjumlah 11 orang dengan perincian tenaga kontrak untuk pelayanan dan administrasi berjumlah 7 orang, tenaga kontrak yang berfungsi tenaga pengamanan dan kebersihan sejumlah 4 orang. 2. Sarana dan prasarana Dinas Sosial Kabupaten Jombang terletak di Jl. Raden Wijaya No JOMBANG dengan luas lahan 1500 m2, meliputi 1 (satu) gedung perkantoran yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten Jombang. Kendaraan dinas sebanyak 7 unit, terdiri dari 4 unit roda dua dan 3 unit roda empat. 1 buah mobil untuk operasional dinas, 1 buah truck besar 1 buah pick up double kabin rescue tehnical unit (RTU) untuk tanggap darurat, Sarana dan prasarana lain : kamera, handy camp, LCD proyektor, dll. 3. Pembiayaan Anggaran Dinas Sosial Kabupaten Jombang yang dituangkan dalam program/kegiatan (Belanja Langsung) pada Dinas Sosial Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Anggaran perlindungan jaminan sosial (APBD) JUMLAH No TAHUN APBD APBN Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan pencegahan/ sosialisasi, rehabilitasi, penyelamatan, perlindungan, pemberdayaan, dan pembinaan lanjut bagi PMKS dan PSKS baik di dalam panti maupun di luar panti. II. IXKINERJA PELAYANAN DINAS SOSIAL KABUPATEN JOMBANG Berikut ini adalah gambaran kondisi umum penyelenggaraan kesejahteraan sosial. II.IV. I Kondisi Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi sosial, dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Rehabilitasi sosial dapat dilaksanakan secara persuasif, motivatif, baik dalam keluarga, masyarakat maupun panti sosial. Sasaran penerima manfaat penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui pelayanan dan rehabilitasi sosial adalah PMKS yang masuk ke dalam kategori:

31 o Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak Pelayanan kesejahteraan sosial anak yang dilaksanakan Dinas Sosial melalui penyelenggaraan penyantunan, perawatan, perlindungan, pengentasan anak di luar pengasuhan orang tua dan pengangkatan anak. Tujuan dari intervensi sosial yang dilaksanakan melalui pelayanan dan rehabilitasi sosial anak adalah untuk mengembalikan fungsi sosial pengasuhan anak kepada orang tua atau keluarga. Pelayanan sosial anak meliputi : balita, anak telantar, anak putus sekolah, anak jalanan, anak nakal, anak cacat, anak yang diperdagangkan, dan anak dalam situasi darurat (yang memerlukan perlindungan khusus). o Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Berbagai program dan kegiatan terus dikembangkan oleh Dinas Sosial dengan maksud untuk menumbuhkan suasana kehidupan yang mendorong pralanjut usia dan lanjut usia yang dapat melakukan kegiatan sosial keagamaan dan kerohanian selama mungkin di dalam lingkungan keluarga dan komunitas. Aksesibilitas lanjut usia terhadap sarana dan pelayanan umum diharapkan dapat tersedia dengan semakin aktifnya para lansia. Secara garis besar, pelayanan sosial lanjut usia dilaksanakan melalui dua sistem pelayanan sosial yaitu pelayanan melalui panti sosial dan pelayanan melalui luar panti sosial. o Pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat Program dan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat diselenggarakan untuk: (1) Meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja guna meningkatkan kualitas hidup dan taraf kesejahteraan sosial; (2) Meningkatkan kepedulian sosial masyarakat, memanfaatkan potensi dan sumber kesejahteraan sosial dan sumber daya ekonomi guna pengembangan usaha ekonomi produktif dan membangun budaya kewirausahaan; (3) Mendapatkan bantuan sosial setiap bulan (cacat berat) sesuai kriteria melalui sistem jaminan sosial; (4) Meningkatkan aksesibilitas fisik terhadap fasilitas pendidikan, kesehatan, pelayanan kesejahteraan sosial, dan sumber daya ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosialnya; (5) Meningkatkan aksesibilitas nonfisik dalam setiap pengambilan keputusan terkait kebijakan publik dan pelayanan sosial sesuai dengan perspektif penyandang cacat. o Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial Upaya Dinas Sosial dalam rangka pelayanan sosial bagi tuna sosial adalah berupa kegiatan bimbingan sosial, bimbingan keterampilan dan pemberian bantuan Usaha Ekonomis Produktif (UEP) dalam rangka pembinaan lanjut yang diarahkan pada pemberdayaan tunasusila (wanita dan waria tunasusila), gelandangan dan pengemis

32 serta bekas warga binaan pemasyarakatan. Sebagian keluaran (output) hasil penanganan kelompok sasaran pelayanan telah berhasil memanfaatkan bantuan dan meningkatkan taraf kesejahteraan sosial, dan dapat bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sosialnya. Sementara itu, melalui kegiatan koordinasi dan keterpaduan penanganan tunasosial diharapkan dapat tercapai sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan program Pelayanan dan Rehabilitasi Tunasosial. Dengan demikian upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam mengatasi masalah tunasosial menjadi kerangka kegiatan yang utuh, menyeluruh, berkelanjutan dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan lain. o Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Pelayanan dan rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) dilakukan dalam rangka pencegahan dan/atau rehabilitasi sosial berbasis masyarakat, peningkatan koordinasi intra - dan inter-instansi pemerintah terkait dan partisipasi masyarakat, mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat/lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam kegiatan pencegahan, pelayanan dan rehabilitasi sosial korban napza, pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana pelayanan rehabilitasi sosial bagi korban napza baik secara fisik maupun sumber daya manusia. II.IV. IIKondisi Umum Perlindungan Sosial Perlindungan sosial merupakan program yang diselenggarakan untuk memberikan perlindungan sosial kepada penduduk yang membutuhkan pelayanan secara khusus agar terlindungi dari risiko-risiko yang membuat mereka tidak berdaya atau lebih miskin dari kondisi sebelumnya berupa : Bantuan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial Secara geografis Kabupaten Jombang memiliki tingkat intensitas dan frekuensi bencana yang tinggi seperti gempa, gelombang pasang, banjir, tanah longsor, angin puting beliung. Setiap tahun berbagai jenis bencana seperti itu selalu terjadi dan mengakibatkan korban jiwa dan kerugian dalam jumlah tidak sedikit. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, penanggulangan bencana alam merupakan upaya kemanusiaan diberikan yang dalam rangka perlindungan dan penyelamatan untuk meminimalisasi jumlah korban dan mencegah terjadinya permasalahan sosial baru. Adapun hasil yang dicapai antara lain sebagai berikut : Membangun sistem dan mekanisme penanggulangan bencana secara terpadu di pusat dan di daerah melalui kegiatan: (1) Kesiapsiagaan, merupakan upaya untuk meminimalisasi jumlah korban bencana dan kerusakan sarana prasarana akibat bencana.upaya ini dilaksanakan dalam bentuk

33 penyediaan berupa bantuan darurat, peralatan evakuasi, dan mobilisasi kendaraan siaga bencana. (2) Tanggap darurat, merupakan upaya dalam rangka percepatan penanganan korban bencana dan mencegah terjadinya permasalahan sosial baru akibat bencana. Upaya ini dilakukan dalam bentuk aktivasi sistem penanggulangan bencana melalui upaya penyelamatan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan bantuan terapi psikososial, serta pelibatan personel terlatih dalam penanggulangan bencana (Taruna Siaga Bencana/Tagana); (3) Pascabencana, merupakan upaya yang dilaksanakan dalam rangka penguatan kondisi fisik dan psikososial korban bencana. Upaya ini dilaksanakan dalam bentuk rehabilitasi sosial secara fisik ataupun nonfisik; (4) Penanggulangan bencana berbasis masyarakat dengan personel terlatih yang dinamakan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tagana telah turut mengambil bagian penting dalam penanggulangan bencana alam secara berturut-turut dimulai pada tahun 2004 sampai dengan tahun Bantuan yang diberikan dalam penanggulangan bencana alam adalah bantuan perlengkapan evakuasi, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, dan bantuan mobilitas siaga bencana. Bantuan tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko sosial, ekonomi dan psikososial bagi para korban bencana alam. II.IV. III Kondisi Umum Pemberdayaan Sosial Pemberdayaan Sosial diselenggarakan untuk mewujudkan warga masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial dan tidak berdaya sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Pemberdayaan sosial juga diselenggarakan agar seluruh sumber dan potensi kesejahteraan sosial yang ada pada masyarakat secara individu / kelompok dapat digali dan didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. Lingkup sasaran pemberdayaan sosial adalah : Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin Sasaran kegiatan program pemberdayaan fakir miskin adalah: (i) keluarga fakir miskin yang tidak mempunyai sumber mata pencaharian atau mempunyai mata pencaharian namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar serta tinggal di daerah perdesaan/pertanian, perkotaan, pesisir/pantai, (ii) keluarga fakir miskin yang mengalami penurunan pendapatan dan kesejahteraannya secara sementara sebagai akibat dari perubahan kondisi normal menjadi kondisi kritis, seperti korban bencana alam/sosial, terkena PHK, dan masalah lainnya yang menyebabkan terhentinya penghasilan keluarga. Kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin berupa : Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan kemampuan

34 dalam mengakses sumber daya ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan penghasilan dan menciptakan kemitraan usaha yang saling menguntungkan. Kegiatannya dilaksanakan dalam bentuk bantuan pemberian fasilitas ekonomi atau bantuan modal usaha dengan pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat. Melalui pemberdayaan pengembangan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS), terdapat beberapa pembangunan kesejahteraan sosial seperti karang taruna (KT), pekerja sosial masyarakat (PSM), organisasi sosial (orsos), dunia usaha, dan kelompok-kelompok sosial masyarakat di antaranya wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (kelompok arisan, pengajian, usaha kecil, paguyuban) dalam bentuk pelatihan manajemen pengelolaan dan pengembangan UEP. Kegiatan pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat berupa : (1) Pemantapan Program Pemberdayaan Karang Taruna, Organisasi Sosial dan PSM (2) Orientasi dan Seleksi Karang Taruna, Orsos dan PSM Berprestasi (3) Bantuan Stimulan Untuk Karang Taruna, Organisasi Sosial dan PSM (4) Bimbingan Manajemen Organisasi Sosial (5) Penguatan Jaringan Kerja Orsos Melalui UEP (7) Pertemuan Jaringan kerja FKPSM tingkat Kabupaten (8) Pemantapan Pelaksana WKSBM Pengembangan dan potensi sumber kesejahteraan sosial tidak hanya infrastruktur kesejahteraan sosial yang menjadi mitra dalam penanganan masalah sosial semata, tetapi juga terhadap nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, dan kesetiakawanan sosial. Upaya penanganan diarahkan untuk tetap terpeliharanya nilai keteladanan dan jiwa kejuangan bagi kalangan generasi muda. Kegiatan keperintisan, kepahlawanan, dan kesejahteraan sosial berupa: (1) Pengenalan, penanaman dan penghayatan nilai K2KS (ziarah wisata, sarasehan kepahlawanan, dan napak tilas). (2) Pemugaran dan pemeliharaan TMP/TMB II. X KINERJA PELAYANAN DINAS SOSIAL Kinerja pelayanan Dinas Sosial dapat dilihat melalui capaian target kinerja pada periode sebelumnya ( ) dengan menggunakan berbagai indikator diantaranya adalah SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Indikator Kinerja Kunci, ataupun indikator-indikator lainnya, serta melihat realisasi anggaran yang telah digunakan selama periode sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel capaian kinerja dan tabel realisasi anggaran.

35 TABEL 2.5 EVALUASI KINERJA DINAS SOSIAL ( ) NO PROGRAM INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN FUNGSI SKPD Target SPM Targ et IKK Target Indikator Lainya Target Renstra SKPD Tahun ke Realisasi Capaian tahun ke Rasio Capaian pada tahun ke kete rang an Standar Pelayanan Minimum 1 Urusan Sosial 1 Pelaksanaan Pelaksanaan Program /Kegiatan Sosial: Bidang a. Persentase (%) PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar b. Persentase (%) PMKS skala kabupaten yg menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama( KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainya Penyediaan Sarana dan prasasrana Sosial 40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100% 5% 1% 2% 3% 4% 5% 1% 2% 3% 4% 5% 100% 100% 100% 100% 100%

36 a. Presentase (%) panti sosial skala kabupaten yang menyediakan sarana prasarana pelayanan kesejahteraan Sosial b. Presentase (%) Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarana prasasrana pelayanan kesejahteraan sosial 3 Penanggulangan korban bencana a. Persentase (%) korban bencana skala Kabupaten yang menerima bantuan Sosial selama,masa tanggap darurat b. Presentase (%) korban bencana Skala Presentase (%) penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial 80% 60% 65% 70% 75% 80% 25% 21% 22% 23% 24% 25% 20% 20% 20% 20% 20% 20% Penan ganan korba n benca na dari segi sosial yang lain ditan gani oleh BPBD 12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 100% 100% 100% 100% 100%

37 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Persentase Penyandang cacat baik fisik mental serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial 48 lembaga embaga baga mbaga mbaga mbaga mbaga mbaga mbaga mbaga mbaga 100% 100% 100% 100% 100% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 20% 25% 30% 35% 40% 100% 100% 100% 100% 100% 12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 2,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 100% 100% 100% 100% 100%

38 II. XI TANTANGAN DAN PELUANG Berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor : 7 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Dinas Sosial diberikan kewenangan sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang sosial Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan bagian dari pembangunan nasional, dengan sasaran utamanya adalah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), upaya pembangunan kesejahteraan sosial dimaksudkan agar PMKS bisa memperoleh kesempatan bekerja dan berusaha sehingga bisa menempuh kehidupan yang layak. Agar pembangunan kesejahteraan sosial segera bisa mengentaskan para penyandang masalah kesejahteraan sosial, maka diperlukan dukungan dan peran serta masyarakat. Peran Dinas Sosial Kabupaten Jombang sebagai pelaksana kegiatan dalam pengentasan penyandang masalah kesejahteraan sosial dirasakan penting mengingat jumlah penyandang masalah di Kabupaten Jombang jumlahnya cukup besar Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor lingkungan dengan menggunakan analisis SWOT yaitu dengan menganalisis faktor faktor : kekuatan (Strengt), dan Kelemahan (Weakness) dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan analisis lingkungan Internal, dan analisis lingkungan ekternal adalah analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang meliputi peluang (Opportunities) dan ancaman (Treaths), adalah sebagai berikut : II. VI.IKekuatan ( Strenght ) Kekuatan adalah sumber daya, potensi atau keunggulan relatif lainnya atau keunggulan komperatif yang dimiliki dalam pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang. Adapun kekuatan yang ada meliputi : - peraturan perundang-undangan - Adanya instansi pembina teknis - Tersedianya Kebijakan pemerintah daerah - Tersedianya SDM Pelaksana kesos yang profesional - Adanya peran Organisasi sosial, LSM yang ikut perpartisipati dalam penanganan PMKS II. VI.IIKelemahan ( Weakness ) Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan yang ada dalam rangka pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang. Adapun kelemahan yang ada meliputi : - Belum adanya Perda tentang PMKS secara keseluruhan - Rendahnya aksesabilitas dan fasilitas PMKS Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

39 - Terbatasnya anggaran penanganan PMKS - Masih lemahnya pemahaman para pemangku kepentingan tentang pentingnya penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai alat untuk menurunkan jumlah PMKS, II. VI.III Peluang ( Opportunities ) Peluang merupakan situasi yang menguntungkan dalam pembangunan. Adapun peluang yang dimiliki dalam rangka pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten meliputi : - Adanya sistem koordinasi yang sinergi antar unit kerja yang terkait - Dukungan masyarakat, swasta dan dunia usaha - Adanya kerjasama antara pemerintah propinsi dan pemerintah pusat - Adanya panti-panti sosial dan PSKS II. VI.IVTantangan ( Treathment ) Ancaman adalah situasi yang tidak menguntungkan bagi pembangunan. Ancaman dapat berupa rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan dari pembangunan yang dilakukan. Adapun ancaman yang ada dalam rangka pelayanan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang meliputi : - Multikrisis yang berkepanjangan dan kompleks dapat menyebabkan rentannya ketahanan sosial. - Kondisi ekonomi, politik yang belum stabil - Rendahnya partisipasi sosial masyarakat TABEL 2.6 ANALISIS SWOT UNTUK ASP Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang (Oppertunities) 1. Adanya sistem koordinasi yang sinergi antar unit kerja yang terkait 2. Dukungan masyarakat, swasta dan dunia usaha 3. Adanya kerjasama antara pemerintah propinsi dan pemerintah pusat Kekuatan (Strenght) 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan 2. Adanya Instansi pembina teknis 3. Kebijakan pemerintah daerah Strategi SO 1. Dayagunakan peraturan perundang-undangan dengan mengadakan sistem koordinasi yang sinergi antar unit kerja yang terkait 2. Optimalkan Instansi pembina teknis dengan adanya dukungan pantipanti sosial dan PSKS 3. Mendukung terlaksananya kebijakan pemerintah daerah dengan mengadakan kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat Kelemahan (Weaknesses ) 1. Belum ada Perda tentang PMKS secara keseluruhan 2. Rendahnya aksesibilitas dan fasilitas PMKS 3. Belum profesionalnya SDM penanganan PMKS Strategi WO 1. Usahakan lahirnya Perda tentang PMKS secara keseluruhan 2. Tingkatkan aksesibilitas dan fasilitas PMKS dengan mendayagunakan pantipanti sosial dan PSKS 3. Tingkatkan profesionalitas SDM penanganan PMKS dengan adanya kerjasama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

40 4. Adanya panti-panti sosial dan PSKS Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT 1. Multikrisis yang berkepanjangan dan kompleks dapat menyebabkan rentannya ketahanan sosial. 2. Kondisi ekonomi, politik yang belum stabil 3. Rendahnya partisipasi sosial masyarakat 1. Optimalkan peraturan perundang-undangan yang ada guna mengendalikan dan mengatasi permasalahan sosial yang timbul akibat multikrisis yang berkepanjangan 2. Memantapkan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial yang mencakup penyempurnaan terus menerus sehingga mencerminkan pengelolaan pelayanan kesejahteraan sosial yang semakin berkualitas dan akuntabel 3. Manfaatkan kebijakan pemerintah daerah guna meningkatkan partisipasi sosial masyarakat 1. Usahakan Perda tentang PMKS secara keseluruhan 2. Tingkatkan aksesibilitas dan fasilitas PMKS dalam menghadapi kondisi ekonomi, politik yang belum stabil 3. Kembangkan dan mantapkan profesionalitas SDM yang menangani PMKS untuk meningkatkan partisipasi sosial masyarakat Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

41 BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Tujuan Umum pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang adalah meningkatkan pemerataan, aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial terutama pada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan mendayagunakan seluruh sumber daya aparatur Dinas Sosial dan partisipasi masyarakat untuk tercapainya derajat kesejahteraan sosial masyarakat yang setinggitingginya. Sedangkan tujuan khusus pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang sebagai berikut : a) Terjaminnya perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan dan kurang beruntung. b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas, serta profesionalisme pelayanan sosial, rehabilitasi sosial, bantuan sosial dan perlindungan sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial. c) Meningkatkan aksesibilitas para penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap pelayanan sosial dasar. d) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan. e) Meningkatnya ketahanan sosial individu, keluarga dan masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial. f) Meningkatkan dan melembaganya modal sosial sebagai landasan utama pembangunan kesejahteraan sosial. Selanjutnya terkait dengan isu strategis maka diperlukan analisa isu strategis yang didasarkan pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. III. IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD a) Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Dalam melaksanakan tugas tersebut sekretariat mempunyai fungsi : 1) Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; 2) Pengelolaan administrasi kepegawaian; 3) Pengelolaan administrasi keuangan; 4) Pengelolaan administrasi perlengkapan; 5) Pengelolaan administrasi aset Dinas sosial; 6) Pengelolaan rumah tangga; Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

42 7) Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundangundangan; 8) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; 9) Pengelolaan kearsipan dinas; 10) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; 11) Pelaksanaan koordinasi pembinaan dan penyelenggaraan sosial. Dari implementasi fungsi Sekretriat, beberapa masalah yang menjadi kendala/masalah dalam proses pelayanan sosial antara lain : a. Masih rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan Dinas Sosial. b. Sarana prasaran yang terbatas serta perlu rehabilitasi dalam rangka meningkatkan pelayanan sosial. b) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pelayanan bagi balita, anak dan lanjut usia terlantar, serta rehabilitasi sosial bagi anak nakal, korban NAPZA, penyandang cacat dan tuna sosial. 1) Pelaksanaan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayana dan rehabilitasi sosial anak balita, rehabilitasi sosial anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 2) Penyusunan pedoman penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 3) Pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

43 orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 4) Pelaksanaan koordinasi teknis penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 5) Pengawasan penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak balita anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia, gelandangan, pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan orang, korban tindak kekerasan, eks tuna susila, pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, intelektual, disabilitas ganda dan bekas penderita penyakit kronis serta penerbitan izin orang tua angkat untuk pengangkatan anak antar WNI dan pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial Dari implementasi fungsi Program Pelayanan dan rehabilitasi sosial, beberapa masalah yang menjadi kendala/masalah dalam proses pelayanan sosial antara lain : a) Pendataan PMKS yang masih membutuhkan ketepatan sasaran dan data yang valid dalam rangka pelayanan yang tepat. b) Masih banyak psikotik yang terpasung, untuk itu dibutuhkan langkah tepat dalam kegiatan yang mampu membantu pelayanan sosial bagi psikotik yang masih terpasung. c) Bidang Pemberdayaan Sosial Bidang Pemberdayaan Sosial, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas adat terpencil, serta penanaman nilainilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

44 1) Perumusan kebijakan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunikasi terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahan kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha, pekerja sosialmasyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 2) Pelaksanaan kebijakan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 4) Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terkait Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

45 dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 5) Pengendalan pelaksanaan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Penanganan Fakir Miskin meliputi kegiatan pemberdayaan, pendampingan verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) calon Penerima Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta fasilitasi kebutuhan sosial ekonomi fakir miskin, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE), keluarga rentan dan komunitas terpencil, pembinaan dan pendayagunaan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, dunia usaha pekerja sosial masyarakat dan wanita pemimpin kegiatan sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan/pengelolaan sumber dana sosial; 7) Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terhadap penanaman nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial pada generasimuda/pelajar/mahasiswa, Guru dan masyarakat, memfasilitasi pemberian penghargaan pada Perintis Kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan; memfasilitasi penganugerahan gelar tanda jasa dan tanda kehormatan, restorasi sosial, memelihara Taman Makam Pahlawan dan Makam Pahlawan Nasional; 8) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; 9) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas dibidang peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

46 10) Pelaporan pelaksanaan tugas dibidang peningkatan dan pengembangan pemberdayaan sosial; 11) Pelaksanaan tugaskedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; 12) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/lembaga atau pihakketiga dibidang pemberdayaan sosial; dan 13) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial. Dari implementasi fungsi Program Pemberdayaan Sosial, beberapa masalah yang menjadi kendala/masalah dalam proses pelayanan sosial antara lain : a. Implikasi ditutupnya beberapa lokalisasi menjadikan munculnya WRSE di kabupaten. Dengan demikian dibutuhkan model dan metode yang tepat untuk mendukung proses tersebut. b. Masih rendahnya Partisipasi masyarakat dan kelembagaan sosial dalam rangka turut serta berperan melaksanakan pelayanan sosial berbasis masyarakat. c. Model pemberdayaan sosial yang masih relatif membutuhkan kreativitas dari penyelenggara pemerintahan serta minimnya usulan model pemberdayaan dari penerima manfaat. d) Bidang Perlindungan Sosial Bidang Perlindungan Sosial, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan perlindungan sosial bagi korban bencana, korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar. a. Perumusan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerja sama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial, serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauana cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial, mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja imigran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; b. Pelaksanaan kebijakan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam,kerja sama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial. Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

47 pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; c. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; d. Pelaksanaan koordinasi dengan unit dan atau Instansi terkait hal kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam, kerjasama dan pengelolaan logistik bencana, Penyelenggaraan perlindungan dan Jaminan Sosial serta Penguatan Program Keluarga Harapan, pedoman tehnis, identifikasi, asesment serta penjangkauan cepat, konsultasi dan konseling serta intervensi Psikososial mengembangkan pelayanan bimbingan mental sosial dan ketrampilan serta bantuan sosial EUP, reasesment terkait pencegahan, penanganan dan perlindungan bagi korban bencana sosial, pekerja migran bermasalah dan pemulangan orang terlantar; dan f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial. Dari implementasi fungsi Program Perlindungan Sosial, beberapa masalah yang menjadi kendala/masalah dalam proses pelayanan sosial antara lain: a. Penanganan korban bencana masih dalam tahap evakuasi, padahal proses mengembalikan fungsi sosial korban secara berkelanjutan Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

48 merupakan arah penting untuk itu pelayanan bagi korban bencana masih membutuhkan model pelayanan terpadu. Model Kampung Siaga Bencana dalam rangka mitigasi bencana lebih ditingkatkan dan masih belum terbentuk di tiap kebupaten/kota yang rawan bencana III. V TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM BUPATI JOMBANG TAHUN Visi Bupati Jombang tahun yaitu Jombang Sejahtera Untuk Semua. Sedangkan misi utama Utama Bupati Jombang tahun sebagai berikut : 1 Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan beragama 2 Mewujudkan layanan dasar yang terjangkau 3 Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan merata 4 Menyediakan infrastruktur dasar yang berkualitas dan berwawasan lingkungan 5 Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih Dari 5 misi utama Bupati tersebut diatas, Dinas Sosial Kabupaten Jombang dapat memberikan kontribusi Program kegiatan sebagai berikut : Kontribusi Dinas Sosial Kabupaten Jombang terhadap pencapaian misi Bupati yang ke 1 : Melalui program Pemberdayaan Sosial dengan kegiatan Pemberdayaan Fakir Miskin (terutama untuk penanggulangan kemiskinan perempuan), melalui Program Pelayanan dan Rehabilitasi sosial terhadap PMKS melalui Panti maupun Non Panti serta Program Bantuan dan Perlindungan Sosial. Selain itu dengan melalui Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, program Pemberdayaan Sosial dengan kegiatan Pelestarian Nilai - Nilai Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial, melalui program Bantuan dan perlindungan Sosial dengan kegiatan Mitigasi Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat di Daerah Rawan Bencana Alam dan Sosial, Pembinaan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) dan Undian Gratis Berhadiah (UGB), Program Pengembangan Kesejahteraan Sosial melalui Penyuluhan dan Publikasi sosial serta kajian kesejahteraan sosial. III. VIPENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS a. Dinamika Permasalahan dan mobilitas PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) Anak Jalanan Dewasa ini masalah PMKS khususnya anak jalanan, gepeng, gelandangan psikotik dan WTS kesemuanya membutuhkan perhatian yang intensif dan segera agar tidak berkembang makin mencemaskan. Sejak situasi krisis, perkembangan PMKS jalanan yakni anak jalanan, gelandangan, gelandangan psikotik, pengemis, Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

49 dan Wanita Tuna Susila atau PSK (Pekerja Seks Komersial) secara kualitatif semakin mengkhawatirkan. PMKS jalanan memiliki mobilitas yang sangat tinggi, seringkali terjadi lintas kota-kabupaten sehingga sulit bisa terselesaikan hingga tuntas jika hanya menggantungkan pada komitmen politik satu-dua daerah saja a.1. Anak Jalanan Di Propinsi Jawa Timur, salah satu masalah sosial yang membutuhkan pemecahan segera adalah perkembangan jumlah anak jalanan yang belakangan ini makin mencemaskan. Di berbagai pusat keramaian, seperti plaza, terminal, stasiun, pasar, jembatan penyebrangan, dan bahkan kuburan sekali pun seolah-olah tidak ada yang tersisa. Belum lagi tempat yang belum diketahui tetapi menjadi tempat aktivitas anak jalanan. Terkait dengan dinamika kehidupan dan problematika anak jalanan yang ada di berbagai daerah di Kabupaten Jombang setidaknya terinventarisir 4 isu prioritas antara lain; (a). Adanya gaya hidup dan perilaku anak jalanan yang acapkali membahayakan dan mengancam keselamatan dirinya sendiri, seperti hidup boros, perkelahian, minum-minuman keras, napza, seks bebas, dan bahkan perilaku kriminal; (b) Minat dan kelangsungan pendidikan anak jalanan yang relatif rendah dan terbatas akibat tidak dimilikinya kemampuan finansial dan waktu luang yang cukup dan kesempatan belajar yang memadai.; (c). Kondisi ekonomi dan latar belakang kehidupan sosial-psikologis orang tua anak jalanan yang relatif miskin dan kurang harmonis, sehingga tidak kondusif bagi proses tumbuh-kembang anak secara layak; (d). Kebutuhan anak jalanan untuk beraktualisasi diri seringkali masih belum terfasilitasi dengan baik a.2. Wanita Tuna Susila Di berbagai komunitas, disadari bahwa pelacuran adalah sebuah masalah sosial yang sulit dihilangkan begitu saja, dan dalam beberapa kasus bahkan ditoleransi. Namun, khusus untuk anak-anak perempuan yang karena berbagai sebab kemudian terpaksa dilacurkan, dengan alasan apapun keberadaannya tidak bisa diterima, dan karena itu harus dihapuskan. Mereka belum cukup mengetahui resiko yang pasti dari hubungan seksual yang dilakukan secara bebas, sehingga kehamilan dini dan penularan PMS (Penyakit Menular Seksual) dengan seluruh implikasinya dengan mudah akan menimpa anak-anak perempuan yang dilacurkan. Selanjutnya terkait dengan dinamika kehidupan dan problematika yang dihadapi WTS yang ada setidaknya terinventarisir 4 isu prioritas antara lain; (a). Ancaman kekerasan dan praktek pemerasan senantiasa mengancam kehidupan PSK, baik dari pihak germo, mucikari mau pun pelanggan; (b). Ancaman terkontaminasi PMS (Penyakit menular Seksual) dan HIV/AIDS; (c). Keberadaan PSK di bawah umur atau anak-anak yang dilacurkan yang makin mencemaskan; (d). Kemampuan PSK untuk mencari pekerjaan Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

50 alternatif tidak ditunjang dengan dukungan modal dan kemampuan melakukan diversifikasi usaha. a.3. Gelandangan dan Gelandangan Psikotik Terkait dengan problematika yang dihadapi gelandangan yang ada di berbagai daerah di Kabupaten Jombang dapat diinvestarisi sebabagai berikut ; (a). Berkurangnya atau tiadanya kesempatan kerja yang memadai di daerah asal gelandangan; (b). Meningkatnya beban sosial yang mesti ditanggung Pemerintah di daerah tujuan gelandangan; (c). Para gelandangan umumnya tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan cenderung menempati zone publik secara tidak sah; (d). Para gelandangan umumnya tidak memiliki kemampuan melakukan deversifikasi usaha. Sementara itu beberapa isu prioritas terkait dengan masalah gelandangan psikotik yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur antara lain; (a). Tempat penampungan bagi Gelandangan Psikotik masih kurang; (b). Masih banyak gelandangan psikotik yang berkeliaran di tempat-tempat umum. a.4. Pengemis Di bulan-bulan tertentu terutama sepanjang bulan puasa dan menjelang Hari Raya jumlah pengemis kagetan akan muncul lebih banyak, sehingga bisa dipastikan jumlah riil pengemis yang ada jauh lebih banyak dari pada saat hari biasa. Sama seperti gelandangan dan PMKS lain yang bekerja di sektor informal maupun non-formal, di berbagai kota besar pengemis muncul biasanya karena mereka tidak bisa terserap di sektor perekonomian firma kota. Dengan bekal ketrampilan yang serba terbatas dan tingkat pendidikan yang rendah, serta akibat tidak memiliki aset produksi sendiri, maka salah satu pekerjaan yang bisa mereka lakukan adalah dengan meminta belas-kasihan dari orang lain. Selanjutnya terkait dengan dinamika kehidupan dan problematika yang dihadapi pengemis yang tersebar terinventarisir beberapa isu prioritas antara lain; (a). Para pengemis umumnya tidak memiliki kemampuan dan aset produksi yang memadai untuk membuka usaha produktif sendiri; (b). Berkurangnya atau tiadanya kesempatan kerja yang memadai di daerah asal pengemis; (c). Meningkatnya beban sosial yang mesti ditanggung Pemerintah di daerah tujuan pengemis; (d). Pemunculan keluarga pengemis di jalanan dan pengemispengemis cilik yang makin mencemaskan. Pemahaman terhadap isu-isu yang telah di bahas sebelumnya merupakan persoalan empiris terkait isu pembangunan kesejahteraan sosial yang dapat dijadikan bahan untuk mempertajam isu-isu strategis Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Maka Persoalan-persoalan di atas adalah sebagaimana dari isu-isu strategis kondisi permasalahan dan ketersedian sarana pendukung, yang selanjutnya akan menjadi pokok-pokok pikiran dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial. Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

51 Sebagaimanan diamanatkan Pasal 28 H ayat (1), (2), dan (3), Perubahan Kedua dan Pasal 34 ayat (1) dan (2) Perubahan Keempat UUD 1945, serta Undang-undang No 11 tahun 2009 pasal 5 ayat (2) yaitu priortitas penyelenggaraan kesejahteraan sosial terhadap kemiskinan, kecacatan, ketelantaran, ketunaan sosial, korban bencana, eksploitasi serta diskriminasi dan lemahnya peran serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial Disadari bahwa tantangan Pembangunan Kesejahteraan Sosial ke depan semakin berat, seiring meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, serta semakin kompleksnya berkembangnya permasalahan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Seperti halnya penanganan permasalahan kemiskinan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), jika tidak dilakukan secara komprehensif, maka akan berakibat pada kesenjangan sosial yang makin meluas, dan berdampak pada melemahnya ketahanan sosial masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial, serta munculnya PMKS kontemporer lainnya. terutama bagi kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Berbagai penyediaan pelayanan kesejahteraan sosial oleh berbagai pemangku kepentingan di Indonesia telah meningkat cukup berarti dari waktu ke waktu. Namun demikian upaya pelayanan tersebut masih jauh dari yang diharapkan apabila dibandingkan dengan populasi PMKS yang jauh lebih besar jumlah dan sebarannya, dibandingkan dengan sumber daya yang disediakan dan intervensi yang telah dilakukan. Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategi Kementrian Sosial RI tahun , terdapat permasalahan mendasar yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial antara lain: a) Cakupan atau jangkauan pelayanan program kesejahteraan sosial yang dibagi ke dalam empat pilar intervensi yaitu Pemberdayaan Sosial, Perlindungan Sosial, Rehabilitasi Sosial, dan jaminan sosial masih sangat terbatas, b) Kegiatan bantuan dan jaminan sosial bagi PMKS masih perlu peningkatan ketepatan dan keakuratan proses dan penerima manfaat, c) Peran pemerintah yang masih dominan dalam pelayanan program pemberdayaan PMKS dan PSKS sehingga mengurangi esensi dari upaya pemberdayaan sosial itu sendiri, d) Peran masyarakat melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial dan dunia usaha dalam pelayanan kesejahteraan sosial belum terarah dan terdayagunakan secara optimal, Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

52 e) Kapasitas sumber daya manusia pelaksana pelayanan kesejahteraan sosial dalam hal substansi teknis dan praktis masih terbatas, dan koordinasi dan komunikasi pada berbagai sektor dan level masih belum optimal. Berbagai permasalahan tersebut di atas, menjadikan tantangan ke depan bagi pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang yaitu bagaimana meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS dan meningkatkan peran serta masyarakat dan Lembaga Kesejahteraan Sosial dalam konteks pelayanan sosial bagi masyarakat kurang beruntung di Jombang. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara mendukung peningkatan pengelolaan program kesejahteraan sosial, peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM kesejahteraan sosial, serta peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Atas dasar berbagai penjelasan tersebut maka isu isu strategis pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut : 1. Masih terbatasnya akses Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial terhadap pelayanan sosial dasar. 2. Masih rendahnya pilar partisipasi masyarakat dan kurangnya kesadaran/pemahaman masyarakat dalam gerakan kesetiakawanan sosial. Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

53 BAB IV VISI, MISI, SASARAN STRATEGIS, STRATEGI PENCAPAIAN DAN KEBIJAKAN IV.IIIV I S I Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih, sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di sidang DPRD, yang diintegrasikan dengan arah kebijakan pembangunan daerah, sebagaimana tahapan ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun , RTRW Kabupaten Jombang Tahun , RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun serta RPJM Nasional Tahun Dari hasil integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi Kabupaten Jombang Tahun , yaitu: Jombang Sejahtera Untuk Semua Makna dari visi tersebut: JOMBANG adalah mewakili seluruh masyarakat/kelompok orang yang hidup bersama di Kabupaten Jombang dalam satu komunitas yang teratur. SEJAHTERA UNTUK SEMUA adalah tatanan kehidupan masyarakat Jombang yang terpenuhi kebutuhan dasarnya meliputi antara lain pemenuhan kecukupan energi dan protein, terpenuhinya rumah yang layak huni, tersedianya jaminan pemerliharaan kesehatan masyarakat, terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat, terpenuhinya kebutuhan pendidikan, meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat secara berkelanjutan. I V. I V MISI Sesuai dengan harapan dari visi Jombang Sejahtera Untuk Semua, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Jombang Tahun sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, antara lain dijelaskan sebagaimana berikut: Misi 1 Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama, dengan penjelasan sebagai berikut: Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan karakter masyarakat yang agamis, bermoral dan berbudi luhur dalam tatanan sosial masyarakat yang aman, tertib dan damai didukung stabilitas pemerintahan, politik dan sosial budaya. Dengan latar belakang masyarakat Jombang yang egaliter danmemilikikedewasaan dalam menyikapi setiap dinamika yang terjadisertadukunganpondokpesantren yang ada, maka memungkinkan terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan sosial dan beragama. Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

54 Misi 2 Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat, diantaranya hak dasar untuk memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan, dan hak atas pangan. Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera. Sedangkan pelayanan pendidikan bertujuan untuk mencapai pemerataan, perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan. Pemerataan kesempatan belajar lebih ditekankan pada akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan, sedangkan peningkatan kualitas pendidikan mengarah pada kualitas anak didik. Pemerataan kesempatan belajar dapat dicapai melalui peningkatan dan pemeliharaan gedung sekolah, peningkatan pelayanan pendidikan luar sekolah serta bantuan biaya pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas guru serta peningkatan sarana penunjang belajar. Kebutuhan atas kecukupan pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat untuk dapat terus tumbuh dan berkembang menuju kesejahteraan. Pemenuhan hak atas pangan bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah. Misi 3 Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan perekonomian daerah untuk mewujudkan stabilitas perekonomian daerah. Ketidakstabilan perekonomian daerah akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya memberikan efek terhadap tingginya pengangguran dan kemampuan daya beli masyarakat. Misi 4 Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk penyediaan infrastruktur dasar permukiman serta sarana penunjang produksi barang dan jasa yang berupa jalan, jembatan, informasi dan komunikasi yang keseluruhannya akan menunjang akses perekonomian. Penyediaan infrastruktur dasar dimaksud dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

55 Misi 5 Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara berkelanjutan. IV.VTujuan Dan Sasaran a. Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dengan Indikator : % PMKS yang meningkat kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan meningkat kemampuan fungsi sosialnya b. Meningkatkan partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Dengan Indikator : % Meningkatnya partisipasi PSKS dalam penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Tabel 4.1 Rencana Strategis Dinas Sosial Tahun IV.VI Strategi dan Kebijakan Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Keterkaitan antara sasaran, arah kebijakan serta strategi disajikan dalan tabel berikut ini: 1 Strategi Dinas Sosial dalam Penanganan PMKS dan PSKS a) Meningkatkan kualitas program pelayanan rehabilitasi, pemberdayaan dan perlindungan sosial bagi peningkatan derajat kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

56 b) Mengembangkan mutu dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara kesejahteraan sosial serta mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial c) Menjadikan semua program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. d) Mendorong dan mengembangkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial berbasis masyarakat melalui penyuluhan sosial untuk mengembangkan keswadayaan sosial masyarakat guna mencegah dan menanggulangi permasalahan kesejahteraan sosial di lingkungannya masing-masing e) Menggali dan memberdayakan potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), serta memperluas dan memperkuat jaringan kerja dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial 2 Arah Kebijakan Dinas Sosial Kabupaten Jombang a) Peningkatan kualitas program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Pemberdayaan Sosial dan Perlindungan sosial bagi PMKS b) Penguatan aksesibilitas terhadap pelayanan sosial dasar, fasilitas pelayanan publik dan jaminan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) c) Pengembangan mutu dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara kesejahteraan sosial d) Optimalisasi fungsi sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial e) Peningkatan peran partisipan penyelenggaraan kesejahteraan sosial dengan memperluas partsipasi masyarakat dalam pembangunan kesejahteraan sosial f) Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial g) Penguatan jaringan kerja dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial h) Peningkatan modal sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

57 Tabel 4.2 Rencana Strategis Dinas Sosial Tahun Review Rentsra Dinsos Kabupaten Jombang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) 681150, 681156 Fax (0370) 681156 Kode Pos 83363 TELAAHAN STAF Kepada : Bapak

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BHINNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1. 57 Dinas Sosial 1. KEPALA DINAS LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem mempunyai tugas

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL SALINAN NOMOR 29/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Sosial Kabupaten Subang telah dibentuk dengan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 2, pasal

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG 1 PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Menimbang WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 97 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA PEKANBARU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR Kepala Dinas (1) Dinas SosialKabupaten Samosirmerupakan unsur pelaksana. (2) Dinas Sosial Kabupaten Samosir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala Dinas Kepala Dinas

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS SOSIAL Jln. A. Yani No. 38 Telp. ( 0342 ) 801357 BLITAR KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BLITAR NOMOR : 460/14.2/409.102/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

B U P A T I T A S I K M A L A Y A

B U P A T I T A S I K M A L A Y A B U P A T I T A S I K M A L A Y A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT KANTOR SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau 54 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau Instansi Sosial lahir dua hari setelah diproklamirkannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya pada

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN DINAS SOSIAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA

Lebih terperinci

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI) - 1 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI DAN DINAS SOSIAL DAERAH KABUPATEN/KOTA. PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL

KEPALA DINAS UPTD SEKRETARIAT BIDANG PARTISIPASI SOSIAL DAN MASYARAKAT BIDANG REHABILITASI SOSIAL BIDANG PELAYANAN SOSIAL DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG INFORMASI BERKALA A. Profil Kedudukan SKPD 1. Kedudukan Kedudukan Dinas Sosial yaitu penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan 2. Struktur Struktur Organisasi Dinas Sosial

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008 BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008 TENTANG. PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN SOSIAL KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Pancasila

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT KANTOR PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI

Lebih terperinci

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.4/ 08/KEP/35.07.104/2017 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 PENETAPAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL

Lebih terperinci

DENGAN RATIMAT TUHAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RATIMAT TUHAN YANG MATIA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 12 TAIIUN 2OL2 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAI{ TATA KERJA DII{AS SOSIAL KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RATIMAT TUHAN YANG MATIA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTATATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN

Lebih terperinci

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 70 Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUASIN, a. bahwa setiap warga

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL - 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN DINSOS JABAR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesejahteraan Sosial merupakan manifestasi tanggung jawab Pemerintah sebagai urusan wajib bidang sosial dalam penyediaan pelayanan kebutuhan dasar bagi

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1385 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang No Jabatan Tugas : Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENGANTAR. Rencana Strategis ( ) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan. Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan

PENGANTAR. Rencana Strategis ( ) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan. Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan PENGANTAR Rencana Strategis (2014-2018) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan selama 5 tahun mendatang. Penyusunan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004 memperlihatkan kondisi yang menggembirakan, terutama

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAB 28 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. KONDISI UMUM Pelaksanaan pembangunan bidang kesejahteraan sosial selama periode 2001-2004

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN SOSIAL

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN SOSIAL SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG SALINAN BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA Rencana Strategis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat secara lengkap termuat dalam Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan suatu

Lebih terperinci

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153 DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 151 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Bupati

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1251 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :... -DINAS SOSIAL Halaman dari 4 Program.. SOSIAL.9.445.3.9... PROGRAM PELAYANAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA MOJOKERTO ... WALKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANSAS, URAAN TUGAS DAN FUNGS SERTA TATA KERJA DNAS SOSAL KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci