BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Johan Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikroprosesor dan Mikrokontroler Dalam perkembangannya, mikrokontroler tidak berkembang sebagaimana pesatnya perkembangan mikroprosesor. Mikroprosesor banyak digunakan sebagai otak suatu PC (Personal computer), sedangkan aplikasi mikrokontroler lebih banyak digunakan untuk mengendalikan sistem-sistem otomatis yang berdiri sendiri (Stand Alone) atau tempelan (Embedded) seperti mesin fotokopi, remote control, CD player, hingga aplikasi robot. Mikrokontroler berbeda dengan mikroprosesor dalam banyak hal, terutama dalam penggunaannya. Agar mikroprosesor dapat digunakan maka komponen-komponen seperti memori, komponen penerima data, komponen pengirim data, dan komponen tambahan lainya perlu ditambahkan. Sedangkan pada mikrokontroler komponen-komponen tambahan tersebut tidak selalu diperlukan karena sudah terpasang didalam (built in) mikrokontroler. Hal ini pada berbagai aplikasi dimaksudkan untuk menghemat ruang dan waktu dalam aplikasi perakitannya.
2 7 2.2 Bagian-bagian Mikrokontroler Mikrokontroler terdiri atas beberapa bagian yang saling berhubungan sehingga mikrokontroler dapat melakukan tugas sesuai dengan program yang ada didalamnya. Bagian-bagian penyusun mikrokontroler standard adalah: a. Unit memori b. CPU c. Bus d. Unit I/O e. Pembangkit clock isolator f. Unit timer/counter g. Komponen tambahan h. Program Unit Memori Memori merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi untuk menyimpan data. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan mengenai memori, yaitu alamat (lokasi) memori, data dan jalur kendali adalah jalur yang berisi perintah CPU, apakah suatu lokasi memori akan dibaca atau akan ditulis. Menurut sifatnya,memori dapat digolangkan menjadi dua : a. Memori yang menguap (Volatile memori ) Memori ini akan hilang apabila catu daya dimatikan, memori ini juga dikenal dengan sebutan RAM (Random Access memory). b. Memori yang tidak menguap
3 8 Memori jenis ini tidak akan hilang walaupun catu daya dimatikan dan juga disebut ROM (Read Only Memory) CPU ( Central Processing Unit ) CPU merupakan pengendali utama dari seluruh aktivitas mikrokontroler. CPU bertugas melakukan eksekusi program dan melakukan koordinasi dengan bagian lain didalam mikrokontroler. Didalam mikrokontroler terdapat ALU (Arithmetic And Logic Unit) yang bertugas untuk melakukan perhitungan aritmatika dan logika. Selain itu, didalam CPU juga terdapat memori untuk menyimpan data sementara selama proses eksekusi berlangsung, memori yang terdapat didalam CPU disebut register BUS Bus adalah jalur-jalur fisik yang menghubungkan CPU dengan memori atau unit lain dari mikrokontroler. Jalur-jalur tersebut tergabung dalam suatu grup, dan grup inilah yang dinamakan bus alamat. Pengendalian aliran data yang melalui BUS dilakukan oleh CPU melalui jalur kendali (Control Line) Unit Input/Output Agar mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan dunia luar, maka harus ada yang menghubungkan keduanya.terminal tersebut dinamakan port I/O. Port I/O dialamati sebagaimana layaknya memori. Ada tiga jenis port, yaitu input, port output dan port bi-derectional. Port bi-derectional adalah port dua arah yang dapat
4 9 difungsikan baik sebagai input port atau output port. Bi-irectional port ini biasa disebut port I/O Pembangkit Clock-osilator Rangkaian osilator yang dibutuhkan oleh mikrokontroler untuk menyediakan clock bagi mikrokontroler. Clock tersebut digunakan oleh mikrokontroler agar mikrokontroler dapat mengeksekusi instruksi program secara serempak (sinkron). Gambar 2.1 Pemasangan Osilator Kristal Pada PBASIC48W/P40 Frekwensi yang dibangkitkan oleh osilator akan menentukan waktu yang diperlukan mikrokontroler untuk mengeksekusi sebuah instruksi. Jika kedua pasang DSR dan RTS tidak dihubungkan melalui kabel, DSR dan RTS pada konektor DB9 yang terhubung ke komputer harus dihubungkan langsung (sort connection).
5 10 Gambar 2.2 Pin-pin Mikrokontroler PBASIC48W/P40 Tabel 2.1 Pin-pin Mikrokontroler PBASIC48W/P40 No Pin Nama Pin Deskripsi 1 RES Pin input/output reset 2 XI Pin osilator 3 X0 Pin osilator 4,18,32,46 VDD Pin untuk sumber tegangan positif ( 5V ) 5,19,33,47,48 VSS Pin ground, 0V 6 SDA Pin untuk EEPROM 7 SCL Pin untuk EEPROM 8 RX Pin jalur penerimaan data pada pemrograman 9 TX Pin jalur pengiriman data pada pemrograman P0 P15 Pin I/O NC Pin Aux I/O
6 Unit Timer/Counter Mikrokontroler juga dilengkapi dengan pewaktu (timer) dan pencacah (counter). Timer tersebut digunakan untuk keperluan menghasilkan delay, mencacah pulsa, mengetahui keberadaan proses yang sedang berlangsung dan sebagainya Komponen Tambahan Kebanyakan Mikrokontroler memiliki komponen-komponen standar, terkadang juga dilengkapi dengan komponen fungsi tambahan. Komponen atau fungsi tambahan tersebut misalnya ADC (Analog Digital Converter), komparator, PWM dan sebagainya. ADC berfungsi untuk mengubah sinyal analag menjadi kode-kode digital. Dengan ADC dan komparator mikrokontroler dapat berinteraksi dengan dunia digital. Sedangkan PWM adalah format sinyal output Mikrokontroler yang nilainya dinyatakan dalam bentuk lebar pulsa. PWM dapat digunakan dalam pengendalian kecepatan motor Program Selain elemen-elemen yang telah disebutkan diatas, Mikrokontroler juga memerlukan suatu program agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Mikrokontroler Basic Stamp dikembangkan oleh parallax.inc, yang diprogram dengan mudah menggunakan bahasa pemrograman BASIC
7 12 Gambar 2.3 Rangkaian Programer Mikrokontroler Basic Stamp 2.3 Mikrokontroler Basic Stamp Mini System Basic Stamp Mini System merupakan suatu modul single chip dengan mikrokontroler BASIC Stamp BSP2P40 dengan kemampuan komonikasi melalui serial. Modul ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi-aplikasi sederhana hingga aplikasi yang lebih komplek. Adapun spesifikasi Basic Stamp Mini System adalah sebagai berikut : a. Mikrokontroler BASIC Stamp BSP2P40 merupakan penerjemahan dari PBASIC48W/P40. b. Memiliki 8 x 2 Kbyte EEPROM yang mampu menampung hingga instruksi. c. Kecepatan prosesor 20 MHz Turbo dengan kecepatan eksekusi program hingga instruksi per detik. d. Terdapat didalamnya RAM sebesar 38 byte (12 I/O 26 variabel) dengan scratch pad sebesar 128 byte.
8 13 e. Jalur input/output sebanyak 32 pin dengan kemampuan mengeluarkan arus sebesar 30 ma per pin dan 60 ma per 8 pin. f. Jumlah instruksi yang didukung sebanyak 61. g. Tersedia jalur komonikasi serial UART RS-232 dengan konektor DB9. h. Tegangan input 9 sampai dengan 12 VDC dan tegangan output 5 VDC. Gambar 2.4 DT Basic Stamp Mini System Gambar 2.5 Tata Letak Basic Stamp
9 14 Gambar 2.6 Alokasi Pin Basic Stamp Adapun hubungan antara komputer dengan Basic Stamp Mini System memiliki konfigurasi sebagai berikut: Tabel 2.2 Hubungan (Connection) COM Port Komputer DB9 Basic Stamp Mini System DB9 RX ( Pin 2 ) RX ( Pin 2 ) TX ( Pin 3 ) TX ( Pin 3 ) DTR ( Pin 4 ) DTR ( Pin 4 ) GND ( Pin 5 ) GND ( Pin 5 ) DSR ( Pin 6 )* DSR ( Pin 6 )* RTS ( Pin 7 )* RTS ( Pin 7 )* 2.4 Power Supply Sistem Mikrokontroler Kinerja sistem mikrokontroler sangat dipengaruhi oleh perangkat catu daya (power supply) yang digunakan. Untuk mendapatkan sistem yang handal, diperlukan sistem catu daya yang stabil. Mikrokontroler BASIC Stamp BSP2P40 menggunakan catu daya dengan regulator tegangan DC 5 Volt berupa IC LM 7805
10 15 Gambar 2.7 Power Supply Sistem Mikrokontroler 2.5 Sensor Warna Sensor adalah suatu alat yang dapat mengubah besaran fisik seperti temperatur, gaya, kecepatan putaran, dan cahaya menjadi besaran listrik yang sebanding. Agar sensor dapat bekerja lebih baik dan tepat haruslah memiliki persyaratan sebagai berikut : a. Kepekaan, yaitu sensor harus dipilih sedemikian rupa pada nilai-nilai masukan yang ada sehingga dapat diperoleh nilai keluaran untuk diperoses. b. Stabilitas waktu, yaitu untuk menentukan masukan tertentu, sensor harus dapat memberikan keluaran yang tetap nilainya dalam waktu yang lama. Rangkaian sensor warna yang digunakan pada tugas akhir ini adalah menggunakan sensor warna rakitan yang terdiri dari LED warna merah, hijau dan biru sebagai pemancar (transmitter), dan satu buah LDR sebagai penerima (receiver). Rangkaian sensor ini diperoleh dari aplikasi pengembangan dasar-dasar elektronika digital dan optikal. Benda berwarna yang akan dideteksi sebaiknya terletak didepan dari sistem tersebut (sensor warna). Cahaya dari LED yang dipantulkan pada permukaan benda akan jatuh pada permukaan LDR
11 16 Gambar 2.8 konstruksi sensor warna Prinsip kerja sensor warna adalah sebagai berikut ; ketika sinar dari lampu LED warna dasar (R,G,B) dipancarkan kepermukaan Objek/benda, maka oleh permukaan benda tersebut sinar warna itu kemudian dipantulkan. Sinar pantulan cahaya tersebut nantinya akan diterima oleh sensor warna ( photo resitor ),oleh sensor warna bias intensitas cahaya pantulan warna tersebut kemudian diproses sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh sensor photo resistor. Apabila bias cahaya yang diterima memiliki intensitas cahaya yang terang maka nilai resistansi dari sensor tersebut akan kecil, tapi jika intensitas cahaya yang diterima sensor redup maka nilai resistansi dari sensor tersebut akan tinggi. Nilai resistansi inilah yang nantinya akan dimanfaatkan untuk proses pengisian/charging arus listrik pada komponen capasitor yang terdapat pada sistem rangkaian elektronik. Proses chargin capasitor ini lah yang akan digunakan untuk sampling pembacaan warna dengan memanfaatkan menu program RC Time pada Microcontroller. Ketiga warna dasar dan perpaduan dari ketiga warna tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
12 17 Gambar 2.9 Tiga Warna Dasar (R,G,B) Gambar 2.10 Rangkaian Sensor Warna (R,G,B) 2.6 Relay Relay adalah sebuah alat elektromagnetik yang dapat mengubah kontakkontak saklar sewaktu alat ini menerima sinyal listrik. Pada dasarnya relay terdiri dari kumparan kawat dengan inti besi lunak dan saklar yang terdiri dari kontak NO dan NC. Prinsip kerja relay ; kumparan dengan inti besi lunak yang apabila dialiri arus listrik maka inti besi tersebut akan menjadi magnet. Magnet tersebut akan menarik/menolak lengan besi dari jangkar pada inti. Akibatnya, kontak pada jangkar dan kerangka relay terhubung. Pada umumnya relay terdapat kontak NO atau NC seperti pada gambar dibawah ini :
13 18 Gambar 2.11 Simbol Relay Gambar 2.12 Konstruksi Relay Arus yang diperlukan untuk menjadikan kumparan dengan inti besi lunak menjadi gaya gerak magnet yaitu 20 sampai 200 ma. Semakin tinggi tegangan pada relay maka semakin kecil arus yang diperlukan. Relay mempunyai bagian penting dari banyak sistem kontrol, bermanfaat sebagai kontak jarak jauh dan untuk pengontrol alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah. 2.7 Motor DC Motor DC (arus searah) adalah mesin yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau gerak, dimana tenaga gerak itu merupakan putaran pada rotor yaitu dalam bentuk tenaga gerak putar atau rotasi. Motor arus searah dapat berfungsi sebagai generator arus searah atau sebaliknya, karena konstruksi generator arus searah sama dengan motor arus searah. Gambar motor dc dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
14 19 Gambar 2.13 Motor DC Arus searah dialirkan pada kumparan medan (stator) dan kumparan jangkar (rotor). Pada kumparan arus searah dialirkan untuk membangkitkan fluks magnet. Walaupun kumparan rotornya diberikan tegangan DC, tetapi perputaran kumparannya harus merupakan bentuk fungsi sinus. Arus putaran motor DC tergantung pada arah medan dan arah aliran arus pada jangkar. Jika arah medan atau arah aliran arus pada jangkar dibalik, maka putaran motor akan terbalik. Jika kedua faktor tesebut dibalik pada saat yang sama, motor akan terus berputar pada putaran yang sama. Motor arus searah bila dialiri arus listrik pada kumparan medan terjadi penguatan, maka timbul gaya lorenzt ditentukan dengan kaedah tangan kiri Dengan mengacu pada hukum kekekalan energi : Proses energi listrik = energi mekanik + energi panas + energi didalam medan magnet. Maka dalam medan magnet akan dihasilkan kumparan medan dengan kerapatan fluks sebesar B dengan arus adalah I serta panjang konduktor sama dengan L maka diperoleh gaya sebesar F, dengan persamaan sebagai berikut : F = B I L...(pers.1)
15 20 Arah dari gaya ini ditentukan oleh aturan kaidah tangan kiri, adapun kaidah tangan kiri tersebut adalah sebagai berikut : Ibu jari sebagai arah gaya ( F ), telunjuk jari sebagai fluks ( B ), dan jari tengah sebagai arus ( I ). : 2.8 Kapasitor Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk perata arus, mengeblok arus DC, filter dan penyimpan energi listrik. Didalamnya 2 buah pelat elektroda yang saling berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan tegangan DC maka energi listrik disimpan pada tiap elektrodanya. Selama kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap-tiap kapasitor adalah dielektriknya. Kapasitor yang dipakai disini adalah jenis Electrolytic Capacitor (ELCO) dan jenis kapasitor Mika. Berikut definisi dari kapasitor yang dipakai: Electrolytic Capacitor (ELCO) Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium yang menggunakan membran oksidasi yang tipis. Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Dari karakteristik tersebut kita harus berhati hati di dalam pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik. Bila polaritasnya terbalik maka akan menjadi rusak bahkan meledak. Biasanya jenis kapasitor ini digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter, rangkaian pewaktu (Timer) dan rangkaian lainnya. Kapasitor ini tidak bisa
16 21 digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya tegangan kerja dari kapasitor dihitung dengan cara mengalikan tegangan catu daya dengan Kapasitor Mika Jenis ini menggunakan mika sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor mika mempunyai tingkat kestabilan yang bagus, karena temperatur koefisiennya rendah. Karena frekuensi karakteristiknya sangat bagus, biasanya kapasitor ini digunakan untuk rangkaian resonansi, filter untuk frekuensi tinggi dan rangkaian yang menggunakan tegangan tinggi misalnya: radio pemancar yang menggunakan tabung transistor. Kapasitor mika tidak mempunyai nilai kapasitansi yang tinggi, dan harganya relatif mahal. 2.9 Transformator Transformator merupakan sebuah komponen yang difungsikan untuk mentransformasikan tegangan yaitu dari tegangan tinggi ke tegangan rendah yang biasa disebut dengan trafo step-down atau sebaliknya dari tegangan rendah ke tegangan tinggi dan biasa disebut dengan trafo step-up, alat tersebut dibangun dari dua buah induktor dengan perhitungan tertentu yang diantara kedua induktor tersebut dipasang insulator (penyekat) agar tidak terjadi hubung singkat. Sementara untuk membuat proses transformasi dan induksi lebih sempurna maka dipasang inti besi didalamya. Spesifikasi transformator diklasifikasikan berdasarkan arus dan tegangan kerja yang mampu dipenuhi oleh transformator tersebut. Agar rangkaian elektro dapat bekerja optimal maka harus disediakan
17 22 cadangan arus, misalnya rangkaian membutuhkan arus 2 A maka perlu kita pasang trafo yang mampu menyediakan arus lebih dari 2 A Dioda Dioda adalah komponen semikonduktor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Ujung badan dioda biasanya diberi tanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda. Dioda hanya bisa dialiri arus DC, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir. Apabila dioda silikon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan tegangan antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar tegangan ini tergantung dari jenis diodanya bisa 0.3 V atau 0.7 V. Bila dioda diberi reverse bias (tegangan terbalik), tegangan terbalik tersebut tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage(tegangan dadal), misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50 V. Untuk membuat penyearah pada power supply, dipasaran banyak terjual dioda bridge (dioda jembatan). Dioda ini terbuat dari silikon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang harus diperhatikan adalah tegangan dan arus maksimumnya. Secara umum dioda dapat digunakan antara lain sebagai; pengaman (protector), penyearah (rectifier), pengatur tegangan (Voltage regulator), modulator, pengendali frekuensi, indikator dan saklar.
18 LED (Light Emiting Diode) Light Emiting Diode (LED) adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai indikator dan display. Pada led, energi memancar sebagai cahaya. Dengan dibuat menggunakan unsur-unsur seperti galium, arsen dan fosfor. LED dapat memancarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga atau infra merah (tak tampak). LED yang menghasilkan pemancaran didaerah cahaya sangat berguna dalam instrumentasi, alat hitung dan sebagainya. Kecemerlangan cahaya led tergantung dari arus. Biasanya arus LED diantara 10 sampai 50 ma akan menghasilkan cahaya yang cukup untuk banyak pemakaian. Karakteristik led pada umumnya saat tegangan forward bias yang diberikan masih dibawah tegangan ambang LED tersebut arus belum dapat mengalir, tetapi setelah tegangan forward yang dikenakan pada LED mencapai tegangan ambang maka pertambahan arus akan meningkat cepat dan tegangan akan mendekati konstan. Arus forward bias yang mengalir pada PN junction menyebabkan hole terinjeksi kedalam bahan tipe P, yang biasanya dikenal dengan penginjeksian minoririty carrier. Pada saat minority carrier ini bergabung, maka energinya akan sama dengan energi gabungan band. Dari bahan semikonduktor yang dilepaskan, sebagian diubah dalam bentuk cahaya, sedangkan sisanya dilepas dalam bentuk panas, dan perbandingannya ditentukan oleh proses pencampuran PN junction tersebut. Jika arus listrik dialirkan melalui junction arsenide dari LED elektron secara terus menerus bertambah hingga melepas energi cahaya dan panas.
19 Transistor Komponen ini termasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan IC. Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, harus diberi tegangan bias (bias voltage). Transistor akan bekerja ketika antara kolektor dan emitor dilailiri arus yang dikontrol oleh arus basis. Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran terbuat dari bahan silikon atau germanium dengan bahan selubung kemasannya beragam seperti misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki yaitu; basis, kolektor dan emitor. Arus listrik kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus (amplifier). Terdapat dua jenis transistor yaitu; jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor. Fungsi-fungsi transistor pada rangkaian elektronika antara lain sebagai; penguat arus, penguat tegangan, penguat daya (AC dan DC), sebagai penyearah, sebagai mixer, sebagai osilator dan sebagai switch. Transistor pada dasarnya mempunyai sambungan (junction), satu diantaranya emiter dan basis dan yang lainnya diantara basis dan kolektor. Karena inilah, sebuah transistor sama dengan dua buah dioda. Dioda yang terletak dibagian kiri disebut sebagai dioda emiter basis atau singkatannya dioda emiter. Dioda yang terletak disebelah kanan adalah dioda kolektor basis atau dioda collektor.
20 25 Gambar 2.13 Tiga Daerah Transistor Simbol Transistor NPN Simbol Transistor PNP Gambar 2.14 Simbol Transistor Sebuah transistor PNP menunjukkan kemungkinan yang lain. Transistor pnp merupakan komplemen dari transistor PNP. Pembawa muatan mayoritas dioda emiter adalah hole sebagai pengganti dari muatan bebas. Ini berarti pada transistor PNP dibutuhkan arus dan tegangan yang berlawanan dengan transistor NPN. Dalam kondisi normal, masukan kaki basis transitor tidak dibias sehingga titik kerjanya berada pada daerah Cut off, tidak ada arus yang mengalir melalui tahanan kolektor. Apabila masukan kaki basis transitor mendapat bias yang cukup untuk mengaktifkan transitor, maka titik kerjanya berubah dari cut off ke saturasi IC (Integrated Circuit) Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC
21 26 yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen. IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi nomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor 1 diberi tanda titik. Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 317 dapat muncul dengan tanda ua317, LM317, MC317, RM317, SN317 dan sebagainya. Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier, audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya. Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis CMOS yang banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal (prefix) 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer yang mampu bekerja dari suhu 54ºC sampai 125ºC. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial yang mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70ºC. Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefixnya, misalnya 7400, dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan subfamilynya. Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey). Apabila dibandingkan rangkaian menggunakan transistor dengan rangkaian menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan. Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga tidak
22 27 mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai buku panduan vademecum atau data sheet IC yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya IC Regulator LM78xx Seri 78xx regulator tegangan dengan tiga terminal, dapat menghasilkan berbagai tegangan tetap. Dengan demikian dapat digunakan dalam jelajah penerapan tegangan yang lebar. Tegangan-tegangan yang diperloleh memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem-sistem logika, instrumentasi dan peralatan elektronik. Meskipun semula dirancang sebagai regulator tegangan tetap, namun akan dapat juga diperoleh tegangan-tegangan dan arus-arus variabel dengan tambahan komponen external. Disini penulis menggunakan LM 7805, LM7806, LM7809 dan LM7812 yang masing-masing menghasilkan tegangan yang konstan positif (+) sebesar 5, 6, 9 dan 12 Volt DC. Karakterstik : a. Arus keluaran 1A. b. Tegangan keluaran antara lain ; 6, 8, 9, 12. c. Menggunakan proteksi terhadap panas berlebih (Thermal Overload Protection) d. Menggunakan proteksi ketika terjadi hubung singkat (Short Circuit Protection) e. Jika dipasang transistor pada keluarannya maka akan membuat lebih aman pada area proteksi sistem operasinya.
23 28 Gambar 2.15 Diagram Blok IC Regulator LM78xx 2.15 Resistor Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm. Fungsi dari Resistor adalah: Sebagai pembagi arus, sebagai penurun tegangan,sebagai pembagi tegangan, sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain. Pedoman dalam menentukan urutan gelang warna : Gb.2.16 Resistor Gelang pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna. Gelang terakhir ( toleransi ) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang yang lain Pemberian nilai untuk resistor karbon selalu dengan gelang kode warna, kecuali untuk resistor chip sudah memakai angka.
24 29 Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Multiplier Toleransi Hitam Ohm Coklat Ohm ± 1 % Merah Ohm ± 2 % Orange K Ohm Kuning K Ohm Hijau K Ohm ± 0,5 % Biru M Ohm ± 0,25 % Ungu M Ohm ± 0,10 % Abu-abu ± 0,05 % Putih Emas 0,1 Ohm ± 5 % Perak 0,01 Ohm ± 10 % Gambar 2.17 Pembacaan Kode Warna Resistor 3. Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu :
25 30 1. Fixed Resistor 2. Variable Resistor 3. Resistor Non Linier : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap. : Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubahubah. : Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya LDR (Light Depedent Resistors) LDR (Light Depedent Resistors) merupakan resistor yang nilai tahanannya dapat berubah sewaktu-waktu karena adanya rangsangan cahaya dari luar yang diserap. Besarnya nilai tahanan tergantung pada seberapa besar intensitas cahaya yang diterima oleh LDR. LDR juga merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif, dimana tahanannya dipengaruhi oleh intrensitas cahaya. LDR dibentuk dari Cadium Sulfied (CDS) yang mana CDS dihasilkan dari serbuk keramik. Secara umum, CDS disebut juga peralatan photo conductive, selama konduktivitas atau tahanan dari CDS bervariasi terhadap intensitas cahaya. CDS tidak mempunyai sensitivitas yang sama pada tiap panjang gelombang dari ultraviolet sampai dengan infra merah. CDS banyak digunakan dalam perencanaan rangkaian bolak-balik (AC) dibandingkan dengan photo transistor dan photo dioda. Seperti yang telah diketahui bahwa cahaya memiliki dua sifat yang berbeda yaitu sebagai gelombang elektromagnetik dan foton/partikel energi (dualisme cahaya). Saat cahaya menerangi LDR, foton akan menabrak ikatan CDS dan melepaskan elektron. Semakin besar intensitas cahaya yang datang, semakin banyak elektron yang terlepas dari ikatan. Sehingga hambatan LDR akan
26 31 turun saat cahaya meneranginya. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tak ada cahaya yang mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini hambatan LDR, mampu mencapai 1 M ohm. Akan tetapi saat terkena sinar, hambatan LDR akan turun secara drastis hingga nilai beberapa puluh ohm saja. Gambar 2.18 LDR dan Simbolnya 2.17 Power Supply switching Gb Rangkain Power Switching Power Supply adalah suatu rangkaian elektronik yang menyuplai daya listrik kepada suatu beban dari suatu sumber listrik yang karakteristik dayanya (Arus/Tegangan) tidak sesuai dengan beban tadi. Power supply tersebut mengubah daya dari sumber listrik sehingga cocok dengan bebannya, atau bisa sebaliknya membuat suatu beban cocok dengan sumber listriknya.switching
27 32 power supply atau juga biasa disebut Switching Mode Power Supply (SMPS) adalah Power supply yang melakukan konversi daya melalui komponenkomponen yang bersifat rendah rugi-daya-nya (low loss components) seperti kapasitor, induktor, dan transformator dan yang memakai switch-switch yang selalu dalam kondisi on atau off. Keuntungan menggunakan power supply switching adalah konversi daya yang dapat dilakukan dengan kebocoran daya yang minimal, artinya efisiensinya tinggi Produk Produk yang di deteksi adalah produk yang memiliki bentuk bulat dan memiliki perbedaan warna dasar yaitu merah, hijau, biru, coklat, oranye dan kuning. Produk tersebut mampu memantulkan cahaya yang dibiaskan oleh LED. Produk yang tidak terdeteksi dianggap produk NG (NO GOOD), Gambar 2.20 Warna Produk
Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua
Komponen Komponen elektronika DIODA Dioda Silikon Dan Germanium Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua elektroda yaitu katoda dan anoda. Ujung badan dioda biasanya
Lebih terperinciKOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika
Resume Praktikum Rangkaian Elektronika 1. Pertemuan kesatu Membahas silabus yang akan dipelajari pada praktikum rangkaian elektronika. Membahas juga tentang komponen-komponen elektronika, seperti kapasitor,
Lebih terperinciPertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen
Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom
PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA Create : Defi Pujianto, S,Kom Resistor Merupakan kokponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik Resistor di bagi menjadi dua yaitu
Lebih terperinciSOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)
SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1. Simbol LED [8]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Light Emiting Dioda Light Emiting Diode (LED) adalah komponen yang dapat memancarkan cahaya. Sstruktur LED sama dengan dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya pada semikonduktor,
Lebih terperinciPengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor
- 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 kristal serta catu daya 5 Volt. Kapasitor 10 mikro-farad dan resistor 10 Kilo Ohm
Lebih terperinciBAB III. RANCANG BANGUN ALAT
BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. PEMISAH BARANG BERDASARKAN WARNA BERBASIS MIKROKONTROLLER BASIC STAMP MINI SYSTEM (BS2p)
TUGAS AKHIR PEMISAH BARANG BERDASARKAN WARNA BERBASIS MIKROKONTROLLER BASIC STAMP MINI SYSTEM (BS2p) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan
Lebih terperinciBAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR
BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar
Lebih terperinciPendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)
Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL
BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC
Lebih terperinciTugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika
Tugas 01 Makalah Dasar Elektronika Komponen Elektronika Disusun Oleh : Nama Jurusan : Rizkiansyah Rakhmadin : Teknik Elektro Mata Kuliah : Dasar Elektronika NPM : 132227024 Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega
Lebih terperinciBAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis
BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciTIN-302 Elektronika Industri
TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciDiode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.
Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi
Lebih terperinciBAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciLaboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November
PRAKTIKUM 1 COUNTER (ASINKRON) A. OBJEKTIF 1. Dapat merangkai rangkaian pencacah n bit dengan JK Flip-Flop 2. Dapat mendemonstrasikan operasi pencacah 3. Dapat mendemonstrasikan bagaimana modulus dapat
Lebih terperinciMOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot
ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada
Lebih terperinciSEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE
SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL
34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter
Lebih terperinciPemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan
41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium
Lebih terperinciDioda Semikonduktor dan Rangkaiannya
- 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Blok Diaram Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari sistem pendeteksi kebocoran gas pada rumah yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan
Lebih terperinciDesain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler
Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler Sri Wahyuni Dali #1, Iskandar Z. Nasibu #2, Syahrir Abdussamad #3 #123 Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Makalah ini membahas desain
Lebih terperinciPERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL
PERANCANGAN MINIATUR TRAFFIC LIGHT DENGAN MEMPERGUNAKAN PENGENDALI PORT PARALEL Eka Wahyudi 1, Desi Permanasari 2 1,2 Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, Purwokerto 1 ekawahyudi@akatelsp.ac.id
Lebih terperinciUSER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA
USER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA SISWA XII TEI-1 ELEKTRONIKA INDUSTRI 2008 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH DI SMKN 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW MOH.BAHRUDIN
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciKonduktor dan isolator
Konduktor dan isolator Arus listrik adalah nama yang diberikan untuk aliran elektronelektron (atau pembawa (carrier) muatan negatif). Elektronelektron berputar (to orbit) mengelilingi inti (nucleus) atom.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat
Lebih terperinciBab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciCATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT
CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara
Lebih terperinciMANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51
MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciBAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah
BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis
BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan
Lebih terperinciBAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA
BAB III KOMPONEN ELEKTRONIKA Komponen elektronika dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Komponen Pasif: merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber tegangan. a. Resistor b. Kapasitor c. Induktor 2. Komponen
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciGambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori
Lebih terperinciARTIKEL. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya bahasan maka perlu adanya batasan-batasan masalah yang meliputi :
ARTIKEL 1.1 Latar Belakang Masalah Sholat lima waktu merupakan suatu kewajiban bagi semua umat muslim baik dimanapun maupun kapanpun. Untuk itu kita sebagai umat muslim senantiasa menjalankan sholat lima
Lebih terperinciUSER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI
USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI PELAJAR ELEKTRONIKA INDUSTRI 2008 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG 2 CREW Agung Wahyu Sekar Alam
Lebih terperinciJurnal Skripsi. Mesin Mini Voting Digital
Jurnal Skripsi Alat mesin mini voting digital ini adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemilihan suara, dikarenakan dalam pelaksanaanya banyaknya terjadi kecurangan dalam perhitungan jumlah hasil
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control
4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan
Lebih terperinciAUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051
AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051 MUHAMMAD ERPANDI DALIMUNTHE Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinci