BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Setelah peneliti melakukan peninjauan terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian pertama yang peneliti temukan adalah keterkaitan implementasi diagram voronoi terhadap penentuan lokasi outlet retail yang strategis (Mendes & Themido, 2004, p.15). Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa pembeli akan lebih nyaman dalam berbelanja jika lokasinya mudah dijangkau dan diakses. Hal tersebut bahkan dapat mempengaruhi sirkulasi keuangan pada beberapa outlet yang ada di dekatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan lokasi outlet menggunakan pendekatan diagram voronoi, memiliki dampak dalam peningkatan jumlah konsumen. Penelitian kedua yang peneliti temukan adalah penggunaan diagram voronoi dalam optimasi suatu lokasi dalam jaringan seluler (Okabe & Suzuki, 1997, p.455). Penelitian tersebut berisi tentang tinjauan lanjutan terhadap masalah dalam penentuan lokasi yang optimal atau konfigurasi fasilitas yang optimal dalam suatu wilayah, misalnya dalam penentuan lokasi jaringan seluler. Hasilnya diungkapkan bahwa diagram voronoi dapat memberikan referensi lokasi optimal terhadap luas area, jarak dan bobot dari lokasi. Serta penelitian ketiga yang peneliti temukan adalah penggunaan diagram voronoi dalam penentuan titik lokasi splitter fiber optik dan rute fiber optik pada 7

2 8 suatu wilayah (Agata & Nishimura, 2009, p.5). Seperti diketahui bahwa kebutuhan akan bandwidth jaringan internet begitu besar dan luas, sehingga sebagai penyedia layanan internet merupakan kesempatan yang menguntungkan. Namun tetap harus dapat ditekan biaya implementasi seminimal mungkin. Sehingga diperlukan metode dalam penentuan lokasi strategis dan optimum dalam menempatkan fiber splitter dan rute kabel optik yang dapat menjangkau seluruh pelanggan. Hasilnya diungkapkan bahwa dengan menggunakan diagram voronoi dalam desain lokasi fiber splitter memiliki optimasi yang baik. Beberapa penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu mengenai metode yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan diagram voronoi dalam menentukan lokasi strategis. Namun perbedaannya yaitu pada objek dan tempat yang diteliti. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Desain Jaringan Fiber Optik Menggunakan Pendekatan Diagram Voronoi di Kawasan Industri MM Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama, dengan saling berkomunikasi, berbagi sumber daya, dan dapat mengakses informasi, untuk mencapai suatu tujuan yang sama atau suatu jaringan kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa menggunakan kabel. Masing-masing node berfungsi sebagai stasiun kerja (workstation / client), sementara salah satu node lainnya sebagai media jasa atau server, yaitu yang mengatur fungsi tertentu dari node lainnya.

3 9 Dalam komunikasi jaringan komputer lebar pita jaringan (bandwidth) sangat mempengaruhui kecepatan transfer pada jaringan itu sendiri (Zander, Armitage, & Branch, 2007, p.45). Sehingga lebar pita jaringan sangat perlu diperhatikan untuk mencapai jaringan yang diinginkan. Adapun jaringan komputer terbagi menjadi empat jenis (Benner, 2012, p.6). Berikut adalah ulasan jenis jaringan komputer: A. Jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan : 1. LAN (Local Area Network), yaitu jaringan komputer yang memiliki jangkauan cukup sempit. Biasa digunakan di perkantoran, kampus, sekolah, dan area-area tak terlalu besar lainnya. 2. MAN (Metropolitan Area Network), yaitu jaringan komputer dengan jangkauan sekitar 50 kilometer. Jaringan ini kerap digunakan perusahaan atau sekolah dalam jarak yang cukup jauh, semisal antarkota. 3. WAN (Wide Area Network), yaitu jaringan komputer yang jangkauannya cukup luas hingga antarnegara. 4. Internet (Interconnected Network), yaitu jaringan komputer dengan akses tanpa batas di seluruh dunia. B. Jenis jaringan komputer berdasarkan fungsi : 1. Client-server, yaitu jaringan komputer yang mengharuskan di dalamnya terdapat perangkat komputer khusus. Adalah komputer client dan komputer server, dua perangkat komputer yang harus ada dalam jaringan client-server yang memiliki fungsi berbeda.

4 10 2. Peer-to-peer, yaitu jaringan komputer seluruh perangkat komputer memiliki basis yang sama. Dalam artian, semua komputer bisa menjadi server ataupun client secara bersamaan. C. Jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi: 1. Jaringan komputer berkabel (wired network), yaitu jaringan komputer yang menggunakan media transmisi berupa kabel saat pertukaran data antar komputer. 2. Jaringan komputer nirkabel (wireless network), yaitu jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel saat melakukan pertukaran data dan informasi melainkan menggunakan sinyal radio. D. Jenis jaringan komputer berdasarkan topologi : 1. Topologi Bus 2. Topologi Ring 3. Topologi Mesh 4. Topologi Star 5. Topologi Tree Topologi Dalam jaringan komputer, ada beberapa skema desain struktur komunikasi untuk menghubungkan perangkat seperti topologi ring, mesh, dan bus (Lee et al., 2013, p.153). Skema ini disebut sebagai topologi seperti pada Gambar 2.1.

5 11 Gambar Diagram Topologi Jaringan Berikut ini adalah penjelasan dari topologi yang umum digunakan: A. Topologi Bus Kelebihan dan kekurangan : 1. Node node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator 2. Sangat sederhana dalam instalasi 3. Sangat ekonomis dalam biaya 4. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel 5. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card 6. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut B. Topologi Ring Kelebihan dan kekurangan : 1. Node - node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran

6 12 2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus 3. Paket - paket data dapat mengalir dalam satu arah (ke kiri atau ke kanan) sehingga collision atau tabrakan data dapat dihindarkan C. Topologi Mesh Kelebihan dan kekurangan : 1. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara perangkatperangkat yang ada. 2. Susunannya pada setiap perangkat yang ada di dalam jaringan saling terhubung satu sama lain 3. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit perangkat saja yang terhubung D. Topologi Star Kelebihan dan kekurangan : 1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB) 2. Bila setiap paket data yang masuk ke konsentrator (HUB) kemudian di broadcast ke seluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun 3. Sangat mudah dikembangkan 4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut

7 13 5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP E. Topologi Tree Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi Fiber Optik Pengertian Fiber Optik Serat optik adalah sebuah bahan transparan yang sangat jernih, atau kabel yang terbuat dari bahan kaca atau plastik yang dapat digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya. Bahan yang digunakan oleh serat optik umumnya adalah kaca silika yang memiliki kejernihan paling tinggi. Terkadang, bahan plastik juga digunakan dalam membuat serat optik, akan tetapi rugi-rugi dayanya masih terlalu besar untuk transmisi jarak jauh. Sedangkan sistem komunikasi serat optik, atau yang dikenal sebagai SKSO adalah suatu sistem komunikasi untuk mentransmisikan data, suara ataupun video dengan memanfaatkan serat optik sebagai media transmisinya. Serat optik terdiri dari 3 bagian utama yang dapat dilihat pada Gambar 2.2, yaitu core (inti) dan cladding (selubung inti), dan coating (jaket). Berikut struktur dari kabel serat optik yang lebih kompleks, yang terdiri dari inti (core), selimut/selubung (cladding), jaket (coating), serat kevlar dan cable jacket.

8 14 Gambar Struktur kabel fiber optik Berikut penjelasan perihal lima bagian utama dari struktur kabel fiber optik yang ada pada Gambar 2.2Gambar 2. 2: 1. Inti (Core), adalah tempat/area transmisi cahaya pada fiber optik, baik kaca ataupun plastik. Semakin besar inti, maka semakin banyak cahaya yang dapat ditransmisikan pada fiber. 2. Selimut/selubung (Cladding), terbuat dari serat kaca yang memiliki indeks bias lebih rendah daripada inti (core) agar terjadi pemantulan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core dapat kembali ke dalam core lagi, sehingga gelombang cahaya dapat bertransmisi sepanjang serat. 3. Jaket (Coating), coating biasanya terbuat dari beberapa lapisan plastik untuk memberikan kekuatan pada fiber, menyerap guncangan dan memberikan perlindungan ekstra. 4. Serat kevlar, serat ini terbuat dari bahan kevlar yang sangat kuat dan berfungsi untuk menahan optik dari tegangan yang dapat membuat serat pecah dan putus.

9 15 5. Cable Jacket, jaket pelindung ini terbuat dari bahan Polyethylene (PE) yang biasa digunakan pada kabel luar ruangan (outdoor). Selain itu bahan Polyvinyl Chloride (PVC) juga sering digunakan sebagai pelindung pada kabel dalam ruangan (indoor). Sistem transmisi serat optik pada prinsipnya sangat sederhana yaitu sebuah sinyal digunakan untuk menimbulkan perubahan-perubahan pada (atau memodulasi) cahaya yang dibangkitkan oleh suatu sumber tertentu, biasanya berupa sebuah laser atau LED (Light Emiting Diode). Kilatan-kilatan cahaya yang berubah-ubah ini merambat dalam serat optik, dan di ujung penerima dikonversikan kembali menjadi sinyal listrik yang merupakan replika sinyal aslinya dengan menggunakan foto elektris. Dengan cara ini sinyal informasi yang dikirimkan dapat diperoleh kembali di ujung penerima. Gambar Sistem komunikasi serat optik Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.3, yaitu dimana saat data masuk ke sistem komunikasi serat optik dalam bentuk data biner (101010), maka sistem komunikasi serat optik akan mentransmisikan sinyal cahaya dalam bentuk (On=1,

10 16 dan Off=0). Selanjutnya, detektor cahaya pada sisi penerima dapat menangkap sinyal cahaya tersebut dan dikonversikan kembali ke dalam bentuk data. Sehingga data yang diterima oleh penerima akan sama dengan data yang dikirimkan oleh pengirim Redaman Transfmisi Fiber Optik Transmisi cahaya melalui fiber optik memiliki beberapa kendala, yang dapat menyebabkan lemah bahkan hilangnya energi cahaya tersebut pada saat pentransmisian. Tentu hal ini dapat mengganggu proses komunikasi yang terjadi. Akibatnya kualitas dari penyampaian informasi menjadi terhambat, terjadi kerusakan data, serta lambatnya proses pengiriman data. Pada Gambar 2.4 menegaskan analogi dasar dari redaman fiber optik. Dayain Redaman Dayaout Gambar Bagan dasar redaman optik serat optik. Berikut adalah rumus dasar dari redaman (attenuation) yang terjadi pada... (2.1) Pada dasarnya penyebab hilangnya energi cahaya pada serat optik ada dua, yaitu inti serat optik tidak cukup jernih (kotor) dan terjadinya pembelokkan cahaya ke arah yang salah. Selain itu, jarak tempuh perjalanan cahaya dari titik pengirim hingga titik penerima juga dapat mengakibatkan redaman yang tinggi sehingga energi cahaya yang diterima menjadi lemah (Chatterjee & Pawlowski,

11 , p.77). Dampaknya latency layanan yang digunakan pun meningkat (Jay, 2011, p.433). Satuan yang digunakan dalam rasio redaman adalah db (decibel) yang tidak memiliki dimensi, sedangkan satuan yang digunakan dalam nilai dari suatu transmit atau receive yang biasa digunakan dalam sistem komunikasi serat optik adalah dbm (desibel relatif terhadap miliwatt). Berikut beberapa faktor penyebab menurunnya performansi optik: 1. Absorpsi Zat kotoran (impurity) apapun yang masih tersisa di dalam bahan inti akan menyerap sebagian dari energi cahaya yang merambat dalam serat optik. Kontamina yang menimbulkan efek paling serius adalah ion-ion hidroksil dan zat-zat logam. Ion-ion hidroksil sebenarnya adalah wujud lain dari air yang akan menyerap secara besar-besaran energi gelombang dengan panjang 1380nm. Hal ini dapat dilihat pada kurva jendela panjang gelombang pada Gambar 2.5, yang menggambarkan terjadinya redaman terbesar pada panjang gelombang 1380nm akibat besarnya pengaruh absorpsi. Demikian pula, zat-zat logam juga akan menyerap energi gelombang dengan berbagai nilai tertentu. Untuk menanggulangi hal ini, maka hal yang paling tepat adalah dengan mencegah timbulnya kontaminan atau tertinggalnya zat-zat kotoran di dalam kaca saat proses manufaktur dilakukan. Kandungan kontaminan harus dapat ditekan sekecil mungkin, dengan nilai perbandingan ideal 1 di dalam 10 9 untuk air, dan 1 di dalam untuk zat-zat logam.

12 18 Gambar Kurva spektrum panjang gelombang fiber optik Berdasarkan data kurva pada Gambar 2.5, maka panjang gelombang yang dijadikan standar dalam implementasi untuk single mode adalah 1310nm dan 1550nm, sedangkan untuk implementasi multi mode adalah 850nm. Hal tersebut dikarenakan karakteristik fiber optik yang mengalami redaman berupa absorpsi atau penyerapan cahaya dengan nilai besar di luar tiga panjang gelombang tersebut. Misalnya di sekitar panjang gelombang 1400nm mengalami peningkatan redaman yang signifikan, namun saat menuju 1550nm mengalami penurunan redaman fiber optik kembali. 2. Pancaran Rayleigh Pancaran Rayleigh (Rayleigh Scatter) adalah efek terpencarnya cahaya akibat terjadinya perubahan kecil yang bersifat lokal pada indeks bias bahan inti dan bahan mantel. Dikatakan bersifat lokal karena perubahan tersebut hanya terjadi di lokasi tertentu saja di dalam bahan dan ukuran daerah yang

13 19 terkena pengaruh perubahan ini sangat kecil, yaitu kurang dari satu panjang gelombang cahaya. Terdapat dua hal yang menyebabkan terjadinya fenomena ini, dan keduanya timbul di dalam proses manufaktur. Penyebab pertama, terdapat ketidakmerataan di dalam adonan bahan-bahan pembuat serat optik. Ketidakmerataan dalam jumlah yang sangat kecil dan bersifat acak ini mustahil untuk sepenuhnya dihilangkan. Penyebab kedua adalah pergeseranpergeseran kecil pada kerapatan bahan yang biasanya terjadi saat kaca silika mulai membeku dan menjadi padat. Salah satu lokasi efek pancaran Rayleigh diilustrasikan pada Gambar 2.6. Dalam gambar diperlihatkan bahwa cahaya terpecah dan menyebar ke segala arah akibat perubahan indeks bias yang bersifat lokal. Semua komponen pancaran sinar yang sebelumnya merambat dengan sudut datang kurang dari sudut kritis akan dapat menembus mantel dan hilang sebagai rugi daya. Akan tetapi sebagian besar sinar tidak akan melewati daerah cacat lokal tersebut, karena ukurannya memang sangat kecil. Gambar Fenomena pancaran Rayleigh

14 20 3. Pemantulan Fresnel Ketika sinar cahaya menumbuk sebuah bintik perubahan indeks bias dan terpencar ke segala arah, komponen pancaran yang merambat dengan sudut datang mendekati garis normal (90 ) sebagian besar akan menembus bidang perbatasan. Cahaya Datang Pemantulan Fresnel Ujung output serat optik Gambar Prinsip dasar pemantulan Fresnel Gambar (a) Pemantulan fresnel pada tiga medium; (b) Pemantulan fresnel pada dua medium Akan tetapi, tidak semua bagian dari cahaya yang datang dengan sudut mendekati garis normal akan menembus bidang perbatasan. Sebagian yang sangat kecil dari cahaya akan terpantul balik di bidang perbatasan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8, dimana cahaya yang

15 21 merambat melalui bidang yang memiliki indeks bias berbeda akan mengalami pemantulan fresnel sebagai rugi-rugi yang ditimbulkan. 4. Dispersi Dispersi sering juga disebut chromatic dispersion yang merupakan suatu fenomena saat kecepatan fase suatu gelombang bergantung kepada frekuensinya atau pada saat kecepatan grup gelombang tersebut bergantung pada frekuensi. Dispersi terjadi karena cahaya dengan berbagai macam frekuensi mempunyai kecepatan fase yang berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan oleh dispersi material dan dispersi pandu gelombang. Dispersi menyebabkan pemuaian pulsa informasi yang disebabkan beberapa gelombang cahaya merambat dengan kecepatan sampai pada penerima yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.9 yang menunjukkan terjadinya pemuaian sinyal output terhadap sinyal aslinya. Gambar Efek terjadinya dispersi Dispersi dapat mempengaruhi data menjadi rusak, terutama pada data yang memiliki kerapatan tajam atau frekuensi tinggi, sehingga interferensi data dapat ditimbulkan akibat peristiwa ini dan menyebabkan penerima akan bimbang terhadap data yang diterimanya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar

16 dimana data yang diterima mengalami overlap antara data yang satu dengan yang lainnya yang disebabkan oleh pemuaian dispersi. Gambar Interferensi data akibat dispersi pada frekuensi tinggi Selain itu, seperti yang diketahui bahwa sebuah serat optik yang dapat melewati lebih dari satu modus transmisi disebut sebagai serat optik modus jamak (multi mode MM). Maka dari itu beberapa mode optik yang merambat pada serat optik mode jamak akan melalui jalur yang berbeda-beda. Akibatnya beberapa mode sinyal tersebut akan sampai pada waktu yang berbeda-beda, maka hal ini akan menimbulkan efek dispersi, yang dikenal dengan dispersi intermodus (intermodal dispersion). Gambar Solusi dispersi pada mode jamak

17 23 Untuk mengatasi dispersi intermodus ada dua cara. Cara pertama adalah dengan merancang serat optik sedemikian rupa sehingga modus-modus dapat merambat di dalamnya dengan kecepatan yang sama dengan serat optik indeks bergradasi (graded index GI) yang dapat dilihat pada Gambar Sedangkan cara kedua adalah dengan menyisakan hanya satu modus tunggal saja di dalam serat dan menghilangkan semua modus lainnya, hal itu dilakukan dengan menekan ukuran diameter inti/core sekecil mungkin. 5. Macrobend (lekukan skala makro) Lekukan tajam pada sebuah kabel serat optik dapat menyebabkan timbulnya rugi daya yang cukup serius, dan lebih jauh lagi kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis pada serat optik. Gambar Macrobend Seperti yang diketahui pada Gambar 2.12, bahwa sudut datang yang melebihi sudut kritis akan aman merambat di dalam serat optik. Akan tetapi jika inti dilengkungkan, maka garis normal akan berubah mengikuti permukaan inti. Akibatnya sinar yang tadinya merambat secara aman pada inti, kini tidak lagi demikian, sudut datangnya menjadi kurang dari sudut kritis dan mengakibatkan sinar dapat menembus inti dan keluar dari serat

18 24 optik. Semakin tajam (semakin kecil jari-jari) lengkungan, maka besar rugirugi daya yang timbul. 6. Microbend (lekukan skala mikro) Pada dasarnya permasalahan ini sama dengan lekukan yang terjadi pada macrobend, hanya saja ukuran lekukan dan penyebab terjadinya berbeda. Jarijari yang timbul pada kasus ini adalah sama atau kurang dari garis tengah sebuah serat optik, dan memang sangat kecil. Gambar Microbend Permasalahan microbend pada umumnya timbul di dalam proses manufaktur. Penyebab yang biasa dijumpai adalah perbedaan laju pemuaian (dan penyusutan) antara serat optik dan lapisan-lapisan pelindung luarnya (jaket) yang dapat dilihat pada Gambar Ketika kabel serat optik menjadi terlalu dingin, lapisan jaket maupun bagian inti/mantel akan mengalami penyusutan atau memendek. Jika bagian inti/mantel menyusut lebih lambat dari lapisan jaketnya, maka bagian inti/mantel akan bergeser dari posisi relatif semula dan hal ini dapat menimbulkan lekukan-lekukan. Fenomena ini dikenal sebagai microbend.

19 Link Loss Link Loss atau redaman koneksi adalah teori yang digunakan untuk mengukur atau menghitung redaman yang terjadi sepanjang sebuah kabel optik (The Fiber Optic Association). Teori ini biasa digunakan dalam perencanaan pembangunan jaringan akses berbasis serat optik, dimana perhitungan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan atau tidaknya sebuah jaringan akses serat optik sebelum direalisasikan. Parameter yang digunakan untuk teori perhitungan Link Loss adalah sebagai berikut: Fiber Loss (db) = Attenuation * Cable Distance... (2.2) Nilai atenuasi untuk kabel serat optik jenis single mode pada umumnya adalah 0,4 db/km, dengan nilai atenuasi maksimal yang masih dapat diterima adalah sebesar 0,5 db/km. Connector Loss (db) = 0.2 * Number of Connector... (2.3) Nilai redaman pada konektor pada umumnya adalah 0,3 db, dengan toleransi redaman maksimal adalah 0,75 db. Splice Loss (db) = 0.1 * Number of Splice... (2.4) Sementara untuk nilai redaman maksimal yang diperbolehkan pada sambungan atau splice adalah 0,1 db. (The Fiber Optic Association). Total Link Loss (db) = (Fiber Loss) + (Connector Loss) + (Splice Loss) Average Link Loss (db/km) = Total Link Loss (db) / Cable Distance (km)

20 26 Semua nilai redaman adalah menurut ketetapan dari standar internasional EIA/TIA 568, dimana nilai tersebut juga menjadi salah satu standar acuan bagi penyedia layanan yang menggunakan jaringan akses berbasis kabel serat optik. Pengukuran redaman menggunakan perhitungan teori Link Loss dilakukan sebagai bahan uji validitas teori dan sebagai acuan kelayakan jalur akses fiber optik OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan suatu alat yang dapat mengukur karakteristik dari suatu kabel fiber optik. OTDR disebut juga sebagai alat optoelektronik yaitu suatu alat elektronik yang bekerja pada optikal cahaya. Adapun karakteristik yang diukur oleh OTDR adalah mengukur panjang kabel, mengukur total redaman cahaya pada fiber optik, dan juga mendeteksi adanya degradasi power output dari sumber cahaya laser pada fiber optik. Cara kerja OTDR adalah dengan mengirimkan denyutan sumber cahaya laser ke dalam suatu serta optik yang sedang diuji, kemudian mengukur waktu yang diperlukan pada saat mendapat sinar pantul balik dari penerima. Persamaan yang digunakan pada OTDR ada pada Persamaan 2.5. Jarak =... (2.5) Di mana: c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 10 8 m/s) t = waktu n = index bias

21 27 Gambar Bentuk asli OTDR Gambar 2.14 merupakan OTDR yang sering digunakan saat ini, terutama oleh teknisi yang bekerja dalam pencarian fiber optik yang putus. Pada awalnya OTDR berdimensi besar dan sulit dibawa, namun seiring berkembangnya teknologi, kini OTDR mudah dibawa ke manapun dan juga ringan. Gambar Contoh hasil output OTDR Pada pengukuran fiber optik menggunakan OTDR, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, adanya redaman yang ditandai adanya pantulan dahulu

22 28 lalu nilainya turun, dan juga pantulan ujung yang diakhiri dengan adanya noise, seperti pada Gambar Gambar Terjadinya ghost reflection Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran redaman menggunakan OTDR adalah saat terjadinya ghost reflection seperti pada Gambar 2.16, yaitu terdapatnya sinar pantulan yang sangat besar karena jarak kabel yang sangat pendek sehingga terjadi transmisi ulang sampai menemukan titik akhir (Taeyeon, Ealgoo, & Jaehong, 2005, p.363) FTTx Fiber-to-the-x (FTTx) adalah sebuah istilah umum yang ditujukan kepada arsitektur jaringan broadband yang menggunakan kabel serat optik untuk menyediakan baik semua atau sebagian dari local loop yang digunakan untuk

23 29 koneksi "last mile" pada jaringan telekomunikasi, dimana x menunjukkan terminasi terakhir dari kabel serat optik tersebut (Zhu et al., 2010, p.11118). Beberapa definisi yang ada tentang FTTx dibedakan menurut terminasinya adalah sebagai berikut: a. FTTH (Fiber To The Home) Terminasi fiber terletak di depan rumah, biasanya berbentuk sebuah box kecil. b. FTTB (Fiber To The Building) Terminasi fiber biasanya terletak di depan gedung atau di dalam basement gedung, di dalam ruang telekomunikasi gedung. c. FTTP (Fiber To The Premise) Istilah FTTP ini biasanya digunakan sebagai pengganti FTTH atau FTTB. d. FTTC (Fiber To The Curb / Cabinet) Terminasi kabel optik terletak biasanya di depan gedung, terletak di trotoar (curb), berupa tiang Pole, atau kotak berukuran kabinet (Cabinet). e. FTTN (Fiber To The Network / Node) Hampir serupa dengan FTTC, namun letak terminasi dengan lokasi tujuan lebih jauh, dengan jarak bisa mencapai beberapa ratus meter hingga kilometer. Dari lokasi terminasi kabel fiber hingga bangunan tujuan biasanya dilanjutkan menggunakan koneksi kabel tembaga. Pada Gambar 2.17 dijelaskan diagram ilustrasi desain jaringan kabel optik pada terminasi FTTx.

24 30 Gambar Ilustrasi Jalur Kabel Optik dengan terminasi FTTx 2.6. Hirarki Desain Fiber Optik Dalam desain dan implementasi jaringan fiber optik, perlu diperhatikan hirarkinya. Hirarki yang dimaksud adalah susunan atau urutan dari yang berkapasitas besar hingga kecil. Adapun urutan hirarki yang digunakan dalam fiber optik pada umumnya: 1. POP (Point of Presence), merupakan suatu titik stasiun relay atau repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan suatu penyedia layanan internet. 2. MD (Main Distribution), merupakan terminal distribusi utama berkapasitas besar yang digunakan untuk terminasi kabel fiber optik utama menuju titik distribusi dengan kapasitas kabel berukuran sedang. 3. DP (Distribution Point), merupakan terminal titik distribusi yang menghubungkan antara kabel primer berkapasitas sedang dan kabel berkapasitas kecil untuk didistribusikan ke pelanggan.

25 31 4. CPE (Customer Premise Equipment), merupakan terminal atau peralatan yang terletak di pelanggan Diagram Voronoi Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran geometri di sekolah adalah kemampuan spatial reasoning. Ada beberapa cara cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam hal ini, salah satunya adalah dengan menggunakan konsep diagram voronoi. Diagram voronoi adalah salah satu cabang ilmu yang dipelajari dalam ilmu geometri komputasi yang muncul pada abad ke 17. Diagram voronoi pertama kali di pikirkan oleh Rene Descartes pada tahun 1644 dan digunakan oleh Dirichlet pada tahun Kemudian Voronoi pada tahun 1907 mengembangkannya ke dalam dimesi yang lebih tinggi. Walaupun demikian, Voronoi dan Dirichlet adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep diagram voronoi secara formal. Mereka menerapkan konsep tersebut dalam kajian bentuk kuadrat. Hasil dari studi tersebut kemudian disebut Dirichlet tessellation atau Voronoi diagram. Salah satu penggunaan diagram voronoi yang paling spektakuler adalah analisis penyakit kolera di London pada tahun 1854, dimana fisikawan John Snow menemukan hubungan yang kuat anatara kematian dengan penggunaan air pompa yang terinfeksi di Broad Street. Selain itu, tools dalam desain arsitektural dapat diperoleh dari diagram matematis Voronoi yang membahas kasus umum n-dimensional. Grafik ini menyediakan semua informasi yang berkaitan dengan jarak antara satu set poin (atau benda pada umumnya). Contoh dalam membaca peta, dapat diketahui rumah

26 32 sakit mana yang paling dekat dari lokasi pasien dengan mengibaratkan titik pada diagram Voronoi sebagai rumah sakit dan titik lain sebagai lokasi pasien berada. Adapun bentuk dari diagram voronoi ada pada Gambar 2.18: Gambar Diagram Voronoi Misalkan P = {p 1, p 2, p 3,, p n } suatu himpunan titik di suatu bidang (atau dalam ruang berdimensi lain), yang disebut sites. Didefinisikan V(p i ), sel Voronoi untuk p i sebagai himpunan titik q yang lebih dekat ke p i, dibandingkan ke site lainnya. Sehingga, sel Voronoi untuk pi, didefinisikan dengan: V(pi) = {q jarak (pi, q) < jarak(pj, q, untuk j i)} Jadi diagram voronoi dari suatu himpunan titik merupakan pembagian planar oleh sel-sel voronoi dari titik-titik tersebut. Diagram voronoi merupakan matematika komputasi geometri, yang digunakan dalam menganalisa dan melakukan desain terhadap masalah geometri. Pada dasarnya algoritma diagram voronoi adalah dengan membagi wilayah masing-masing himpunan dalam suatu bidang planar menjadi beberapa bagian yang memiliki hubungan dengan himpunan lokasi di sebelahnya saja serta memiliki jarak sama panjang terhadapnya.

27 33 Diagram voronoi terdiri dari tiga bagian utama yang membentuknya, yaitu face n (sisi), edge e (tepi), dan vertex v (titik pertemuan antar garis tepi). Di mana setiap sisi mewakili dari poligon voronoi yang berisi satu himpunan. Selain itu, dalam diagram voronoi juga ada istilah convex hull yang merupakan suatu poligon yang tersusun dari subset himpunan atau titik. Suatu poligon dikatakan convex jika tidak ada garis antar himpunan yang memotong garis yang menghubungkan antar titik himpunan dalam satu kelompoknya. Setiap satu sel voronoi merupakan n-1 persimpangan poligon, jika n adalah jumlah site/himpunan, seperti pada gambar Dimana titik P merupakan himpunan inti terhadap himpunan lainnya, sehingga jumlah garis persimpangan adalah n-1 terhadap jumlah himpunan. Hal tersebut merupakan langkah yang dilakukan dalam pembentukan sel voronoi. Gambar Persimpangan antar himpunan P terhadap himpunan lain Pada setiap tepi (edge) e terdapat dua titik sudut, serta dalam setiap vertex setidaknya terhubung oleh tiga tepi (edge). Sehingga menjadi 2e 3v, jika

28 34 direlasikan dengan dengan persamaan Euler (n + v - e 2), maka persamaannya menjadi e 3n 6 dan v 2n - 4. Pada aplikasinya, diagram voronoi dapat digunakan untuk beberapa aplikasi, diantaranya dapat digunakan untuk mengetahui lokasi strategis dari toko waralaba (Mendes & Themido, 2004, p.15), strukturisasi data secara geometris (Aurenhammer, 1991, p.348), mengoptimasikan sinyal seluler pada suatu lokasi (Okabe & Suzuki, 1997, p.446), serta optimasi desain jaringan fiber optik PON (Agata & Nishimura, 2009, p.5).

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik 4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik Anhar, MT. 1 Outline : Pengantar Redaman (Attenuation) Penyerapan Material (Absorption) Rugi-rugi hamburan (Scattering Losses) Rugi-rugi pembengkokan Dispersi

Lebih terperinci

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding

11/9/2016. Jenis jenis Serat Optik. Secara umum blok diagram transmisi komunikasi fiber optik. 1. Single Mode Fiber Diameter core < Diameter cladding TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Information source Electrical Transmit Optical Source Optical Fiber Destination Receiver (demodulator) Optical Detector Secara umum blok diagram transmisi komunikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian

BAB II DASAR TEORI. yang biasanya berbentuk sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan kemudian BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Teknologi serat optik merupakan suatu teknologi komunikasi yang sangat bagus pada zaman modern saat ini. Pada teknologi ini terjadi perubahan informasi yang biasanya berbentuk

Lebih terperinci

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER by Arif Rahman Hakim - Friday, November 27, 2015 http://arif.staf.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/11/27/dasar-dasar-jaringan-komputer/ Dasar -Dasar Jaringan Komputer 1.

Lebih terperinci

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER [1] TOPOLOGI JARINGAN Topologi jaringan adalah suatu cara atau konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua computer atau lebih, berdasarkan hubungan geometris antara unsur-unsur

Lebih terperinci

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)

Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan fiber optics (serat optik) Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat

Lebih terperinci

JENIS JENIS JARINGAN KOMPUTER

JENIS JENIS JARINGAN KOMPUTER JENIS JENIS JARINGAN KOMPUTER JARINGAN BERDASARKAN METODE DISTRIBUSI DATA Jaringan Terpusat Jaringan Terdistribusi JARINGAN BERDASARKAN METODE DISTRIBUSI DATA Jaringan terpusat Beberapa komputer ( terminal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengenalan Kabel Serat Optik Serat optik adalah suatu media transimisi berupa pemandu gelombang cahaya (light wave guide) yang berbentuk kabel tembus pandang (transparant), dimana

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut,

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO PURWOKERTO Topik Pembahasan Chapter 1 Overview SKSO Pertemuan Ke -2 SKSO dan Teori

Lebih terperinci

Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT

Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT Jaringan Lokal Akses (Jarlok) Eka Setia Nugraha,S.T. M.T Uke Kurniawan Usman,MT Saluran / Jaringan Lokal Saluran yang menghubungkan pesawat pelanggan dengan Main Distribution Point disentral telepon. Panjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi optik adalah suatu sistem komunikasi yang media transmisinya menggunakan serat optik. Pada prinsipnya sistem komunikasi serat

Lebih terperinci

TOPOLOGI JARINGAN. Topologi BUS

TOPOLOGI JARINGAN. Topologi BUS TOPOLOGI JARINGAN Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya

Lebih terperinci

Tugas 1 pengantar informatika

Tugas 1 pengantar informatika NAMA : lukman alimudin NIM : 15102102 KELAS :s1 ifc Tugas 1 pengantar informatika Jenis Topologi 1. Topologi BUS 2. Topologi Star 3. Topologi Ring 4. Topologi Mesh 5. Topologi Tree 6. Topologi Extended

Lebih terperinci

Tugas 1 Pengantar Informatika

Tugas 1 Pengantar Informatika Tugas 1 Pengantar Informatika Nama : Agustinus Agung Hario Wibisono NIM : 15102044 Kelas : If B 2015 1. Topologi BUS Karakteristik Topologi BUS Node node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA

ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA ANALISA RUGI-RUGI PELENGKUNGAN PADA SERAT OPTIK SINGLE MODE TERHADAP PELEMAHAN INTENSITAS CAHAYA Yovi Hamdani, Ir. M. Zulfin, MT Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Tugas 1. Pengantar Informatika

Tugas 1. Pengantar Informatika Tugas 1 Pengantar Informatika Nama : Azhar M Jundan Kelas : S1 IF 03 C NIM : 15102091 Untuk mendevelop Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa kita kenal sebagai topology. Topologi

Lebih terperinci

TOPOLOGI JARINGAN. Kelompok III I Made Suartanaya ( ) Agus Pande Setiawan ( ) Ketut Agus Yudianto ( )

TOPOLOGI JARINGAN. Kelompok III I Made Suartanaya ( ) Agus Pande Setiawan ( ) Ketut Agus Yudianto ( ) TOPOLOGI JARINGAN Kelompok III I Made Suartanaya (0419451041) Agus Pande Setiawan (0519451001) Ketut Agus Yudianto (0519451027) TOPOLOGI JARINGAN Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan.

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME KERJA

BAB III MEKANISME KERJA BAB III MEKANISME KERJA 3.1 Jaringan Fiber Optik MSC Taman Rasuna PT. Bakrie Telecom sebagai salah satu operator penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia telah menggunakan jaringan fiber optic untuk

Lebih terperinci

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Version 1.1.0 Faktor Rate data Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver Kecepatan Transmisi Bit : Binary Digit Dalam transmisi bit merupakan pulsa listrik negatif

Lebih terperinci

TOPOLOGI JARINGAN. Pengertian Topologi Jaringan

TOPOLOGI JARINGAN. Pengertian Topologi Jaringan TOPOLOGI JARINGAN Oleh : Kelompok I I Putu Deddy Eka Pertama 0319452008 Hardiyusa 0519451004 I Ketut Giri Arsa 0519451016 Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGUKURAN REDAMAN PADA KABEL SERAT OPTIK DENGAN OTDR Rini Indah S. 1, Sukiswo,ST, MT. 2 ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN MENGGUNAKAN OTDR SERTA ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGGUKURAN TERHADAP RUGI-RUGI TRANSMISI 4.1 Analisa Perencanaan Instalasi Penentuan metode instalasi perlu dipertimbangkan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology) BAB III PEMBAHASAN Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana cara komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum Sesi 2 Topologi Jaringan Danny Kriestanto 2 Topologi Jaringan Topologi Bus Topologi Ring Topologi Star Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYTEM PADA LINK STO GEGERKALONG KE PERUMAHAN CIPAKU INDAH

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYTEM PADA LINK STO GEGERKALONG KE PERUMAHAN CIPAKU INDAH ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME (FTTH) DENGAN OPTISYTEM PADA LINK STO GEGERKALONG KE PERUMAHAN CIPAKU INDAH Analysis Implementation Fiber to the Home (FTTH) Devices with Optisystem

Lebih terperinci

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA :

TUGAS. : Fitrilina, M.T OLEH: NO. INDUK MAHASISWA : TUGAS NAMA MATA KULIAH DOSEN : Sistem Komunikasi Serat Optik : Fitrilina, M.T OLEH: NAMA MAHASISWA : Fadilla Zennifa NO. INDUK MAHASISWA : 0910951006 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMBAGIAN SERAT OPTIK

PEMBAGIAN SERAT OPTIK FIBER OPTIC CABLE Fiber Optik (Serat optic) adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. luar yang disebut Cladding. Cladding adalah selubung dari inti (core). Indeks

BAB 2 DASAR TEORI. luar yang disebut Cladding. Cladding adalah selubung dari inti (core). Indeks BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Serat Optik Merupakan suatu media pemandu gelombang cahaya (light wave guide) berupa kabel transparan, yang mana penampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian utama, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran dan pengecekan rugi-rugi fiber optic berdasarkan nilai data yang diperoleh dari hasil kerja praktek di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA area Gresik, divisi Infrastruktur

Lebih terperinci

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik

4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik 4. Karakteristik Transmisi pd Fiber Optik Anhar, MT. 1 Kompetensi Mahasiswa dapat menjelaskan rugi-rugi dan dispersi yang terjadi pada fiber optik dan menghitung besarnya rugi-rugi dan dispersi tsb. 2

Lebih terperinci

Topologi Jaringan. 1. Topologi BUS

Topologi Jaringan. 1. Topologi BUS Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk / struktur topologi yang dipakai. Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk / struktur

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER Jaringan Komputer Pada masa permulaan perkembangan sistem komputer hanya dikenal satu jenis sistem, yaitu sistem komputer dengan proses yang

Lebih terperinci

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio Komunikasi dan Informasi Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan umat manusia, karena kita selalu terlibat dalam salah satu bentuk dari komunikasi tersebut, misalnya: 1. Percakapan antar individu(manusia)

Lebih terperinci

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

Media Transmisi Jaringan

Media Transmisi Jaringan Media Transmisi Jaringan Medium Transmisi pada Telekomunikasi Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Topologi jaringan

Topologi Jaringan Topologi jaringan Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori

Lebih terperinci

MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI

MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI MODUL VII MATA KULIAH : SALURAN TRANSMISI Antarmuka Teknologi antarmuka perangkat JARLOKAF dengan sentral lokal (STO) yang digunakan adalah : Antarmuka Z (analog 2 kawat) Antarmuka digital 2 Mbps V5.1

Lebih terperinci

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan:

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya Jaringan Komputer Dan Pengertiannya M Jafar Noor Yudianto youdha_blink2@yahoo.co.id http://jafaryudianto.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3 PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3 1,2, Prodi D3 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan,

Lebih terperinci

SERVER. Jaringan komputer client-server

SERVER. Jaringan komputer client-server SISTEM JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer adalah hubungan dua komputer atau lebih dengan atau tanpa kabel sehingga dapat memudahkan dalam memperoleh informasi dan bertukar informasi antar komputer dalam

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. informasi pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK. informasi pada gelombang elektromagnetik yang bertindak sebagai pembawa BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Umum Komunikasi dapat diartikan sebagai pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Pengiriman informasi ini dilakukan dengan memodulasikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN

ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN ANALISIS KINERJA JARINGAN FTTH (FIBER TO THE HOME) DI JALAN LOTUS PERUMAHAN CEMARA ASRI MEDAN Muhammad Fachri, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Soal Pilihan Ganda. 1. Kabel yang digunakan sebagai media penghubung dalam jaringan komputer, kecuali? a. Twisted Pair b. Fiber Optic c. Untwisted

Lebih terperinci

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

TEKNOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: TEKNOLOGI KOMUNIKASI Media Transmisi Dengan Kabel Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Kabel Koaksial Kabel koaksial ditemukan oleh

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan Komputer Topologi Jaringan Komputer Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang dipakai. Topologi jaringan sendiri merupakan

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING)

PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) PENGANTAR PENGKABELAN (WIRING) Pengertian Kabel adalah media transmisi yang berguna dalam penyaluran data dalam proses pembuatan jaringan. Pengkabelan atau wiring adalah proses penyusunan jaringan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang jaringan komputer diskless. Nauri, Yogi Ichwan., Fadlillah, Umi., & Wantoro, Ian (2013) Analisis dan Perancangan Jaringan

Lebih terperinci

Topologi Jaringan. Pengertian Topologi Jaringan. Jenis jenis Topologi :

Topologi Jaringan. Pengertian Topologi Jaringan. Jenis jenis Topologi : Topologi Jaringan Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.dalam suatu jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS BAB III METODE ANALISIS 3.1 Metodologi Analisis yang digunakan Pada penganalisisan ini menggunakan metodologi analisis Ex Post Facto dimana memiliki pengertian yaitu melakukan analisis peristiwa yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Pada awal penggunaannya, serat optik

Lebih terperinci

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT

ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT ANALISIS RUGI-RUGI SERAT OPTIK DI PT.ICON+ REGIONAL SUMBAGUT Winarni Agil (1), Ir. M. Zulfin, M.T (2) Kosentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2, Mulya Setia Yudha 3 ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1404 PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PERUMAHAN NATAENDAH KOPO Atika Fitriyani 1, Tri Nopiani Damayanti, ST.,MT.2,

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi Pertemuan 1 Tujuan Teknik Komunikasi Adalah bagaimana menyampaikan informasi ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat (menukar informasi antara dua perantara), karena masalah utama dalam komunikasi adalah

Lebih terperinci

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1

BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1 BAB III JARINGAN AKSES SERAT OPTIK DI PT TELKOM STO JATINEGARA SERTA APLIKASI SDH DAN MODUL SDT1 3.4 Jaringan Akses STO Jatinegara PT TELKOM Indonesia sebagai salah satu penyelenggara telekomunikasi terbesar

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-05 Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Apa itu Jaringan?

Lebih terperinci

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian. TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi ada 2 yaitu topologi fisik dan topologi logika.

Lebih terperinci

FTTX. 1. Latar belakang

FTTX. 1. Latar belakang FTTX 1. Latar belakang Dengan berkembangnya internet (layanan berbasis IP) dan konektivitas broadband maka kebutuhan akan bandwith yang besar dengan kecepatan tinggi menjadi meningkat. Hal ini juga didorong

Lebih terperinci

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani

Kabel Serat Optik. Agiska Bayudin /TTL S1 Ekstensi. Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani Kabel Serat Optik Agiska Bayudin 2212122114/TTL S1 Ekstensi Jurusan Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Jederal Ahmad Yani Jl. Ters. Jend. Sudirman PO. BOX 148 Cimahi, Jabar, Indonesia. Telp.

Lebih terperinci

Jaringan Lokal Akses

Jaringan Lokal Akses Jaringan Lokal Akses Macam macam Media Transmisi Media Transmisi Kabel : Pasangan Kabel Tembaga Kabel Coaxial / bawah laut Fiber Optik Media Transmisi Radio : Radio Jarak Pendek Radio Troposcater Radio

Lebih terperinci

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

* Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk Jaringan komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi

Lebih terperinci

Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone

Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone Analisis Penyambungan Kabel Fiber Optik Akses Dengan Kabel Fiber Optik Backbone Irfan Hanif Konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia

Lebih terperinci

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN

MACAM - MACAM KABEL JARINGAN MACAM - MACAM KABEL JARINGAN Muhammad Arba Adandi arba@raharja.info Abstrak Kabel jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke switch/hub dll.kabel jaringan

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom MEDIA TRANSMISI Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom OVERVIEW Medium transmisi digunakan untuk mengirimkan informasi, baik voice maupun data dari pengirim ke penerima atau dari TX ke RX.

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

By. Gagah Manunggal Putra Support by : Computer Networking By. Gagah Manunggal Putra Support by : Apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber

Lebih terperinci

BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN. adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu

BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN. adalah Link Medan-Tebing Tinggi dengan dengan dua daerah jalur ukur, yaitu BAB III PENGUKURAN DAYA DAN REDAMAN 3.1 Umum Sistem komunikasi serat optik secara umum digunakan sebagai media transmisi jarak jauh. Pada Tugas Akhir ini daerah atau wilayah yang akan diamati adalah Link

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM

SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) DI PERUMAHAN LEGOK INDAH MENGGUNAKAN SIMULASI OPTISYSTEM Dian Ratna Kumala Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom kumaladianratna@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT

SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT Berita Dirgantara Vol. 15 No. 2 Desember 2014:58-63 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK DATA SATELIT Muh. Sulaiman 1 Nur Ubay, Suhata Peneliti Pusat Teknologi Satelit, LAPAN 1e-mail: sulaiman_itb@yahoo.com RINGKASAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER

KOMUNIKASI DUA KOMPUTER KOMUNIKASI DUA KOMPUTER Komunikasi data merupakan suatu pengetahuan dasar yang melandasi teori tentang konsep sistem jaringan. 1. Komunikasi dua komputer Bentuk jaringan komputer yang paling sederhana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM BAB IV ANALISA PERHITUNGAN LINK BUDGET DALAM PENERAPAN METRO WDM 4.1 Perhitungan Rute Jaringan Jaringan akses transmisi serat optik yang dibangun dalam Aplikasi menjangkau 2 lokasi Bintaro Network Building

Lebih terperinci

Pengertian Jaringan Sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat saling berbagi dan bertukar

Pengertian Jaringan Sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat saling berbagi dan bertukar Pengertian Jaringan Sekelompok komputer yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sehingga dapat saling berbagi dan bertukar informasi Sebuah sistem yang terdiri atas komputer, sofware

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

Ignatius Yoslan Kurniawan. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Ignatius Yoslan Kurniawan. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom ANALISIS DAN SIMULASI PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) PADA PERUMAHAN BUAH BATU SQUARE BANDUNG MENGGUNAKAN OPTISYSTEM ANALYSIS AND SIMULATION FIBER TO THE HOME (FTTH) NETWORK DESIGN ON BUAH

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS JARINGAN FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON DI CLUSTER TEBET

BAB III ANALISIS JARINGAN FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON DI CLUSTER TEBET BAB III ANALISIS JARINGAN FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON DI CLUSTER TEBET 3.1 Diagram Alur Penelitian Selama proses penelitian dimulai dengan penentuan lokasi kemudian dilakukan perumusan masalah, dilanjutkan

Lebih terperinci

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER

IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV : MEDIA TRANSMISI JARINGAN KOMPUTER IV.1. Jenis Media Transmisi pada LAN : 1. Coaxial Cable 2. Shielded & Unshielded Twisted Pair 3. Fiber Optic Cable 4. Wireless 1. Coaxial Cable : kabel ini sering

Lebih terperinci

Bab II. Pemelajaran A. KEGIATAN PEMELAJARAN I Local Area Network (LAN)

Bab II. Pemelajaran A. KEGIATAN PEMELAJARAN I Local Area Network (LAN) Bab II. Pemelajaran A. KEGIATAN PEMELAJARAN I 1.1. Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI SERAT OPTIK PADA LINK CIJAURA - BOJONGSOANG PERFORMANCE ANALYSIS OF FIBER OPTIC LINK CIJAURA - BOJONGSOANG

ANALISIS PERFORMANSI SERAT OPTIK PADA LINK CIJAURA - BOJONGSOANG PERFORMANCE ANALYSIS OF FIBER OPTIC LINK CIJAURA - BOJONGSOANG ANALISIS PERFORMANSI SERAT OPTIK PADA LINK CIJAURA - BOJONGSOANG PERFORMANCE ANALYSIS OF FIBER OPTIC LINK CIJAURA - BOJONGSOANG Rizka Nurhasanah Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Overview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic

Overview Materi. Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering. Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic Overview Materi Redaman/atenuasi Absorpsi Scattering Rugi-rugi bending Dispersi Rugi-rugi penyambungan Tipikal karakteristik kabel serat optic Redaman/Atenuasi Redaman mempunyai peranan yang sangat

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME PERUMAHAN NATAENDAH KOPO DENGAN OPTISYSTEM

PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME PERUMAHAN NATAENDAH KOPO DENGAN OPTISYSTEM PERANCANGAN JARINGAN FIBER TO THE HOME PERUMAHAN NATAENDAH KOPO DENGAN OPTISYSTEM Annisa Ayu Lestari1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik, Universitas Telkom annisalstr@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI NOMOR PERCOBAAN : 01 JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG KELAS / KELOMPOK : TT - 5A / KELOMPOK 4 NAMA PRAKTIKAN : 1. SOCRATES PUTRA NUSANTARA (1315030082) NAMA KELOMPOK

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALVEN DELANO PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA INDONESIA TUGAS AKHIR PERANCANGAN JARINGAN AKSES FTTH DENGAN KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER MELALUI SALURAN PENCATU BAWAH TANAH (SPBT) DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Disusun oleh : ALVEN

Lebih terperinci

10/10/2010. Materi 10: Jaringan Komputer PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI SEJARAH JARINGAN

10/10/2010. Materi 10: Jaringan Komputer PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI SEJARAH JARINGAN PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI Materi 10: Jaringan Komputer SEJARAH JARINGAN Tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan computer MODEL 1 dilaboratorium BELL dan group riset HARVARD UNIVERSITY

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES. Akses Tembaga. Akses Optik. Akses Radio

JARINGAN AKSES. Akses Tembaga. Akses Optik. Akses Radio JARINGAN AKSES PSTN JARINGAN AKSES Akses Tembaga Akses Optik Akses Radio AKSES TEMBAGA Struktur Umum : Elemen Jaringan Akses Tembaga : (1) Sentral Telepon (2) Kabel Primer (3) Rumah Kabel (4) Kabel Sekunder

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Jaringan Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Coaxial Coaxial ini memiliki satu kabel tembaga yang bertindak sebagai media

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Hal. 1 MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA Beberapa media beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (jalur) transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan. Secara fisik, media transmisi dapat

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer berarti suatu cara pemetaan dalam menjelaskan hubungan secara geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Menurut sepengetahuan peneliti bahwa kabel serat optik sangat kurang dalam pengetahuannya terhadap masyarakat. Bahkan terhadap pegawai telkom

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK BAB II SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK 2.1 Umum Dalam sistem komunikasi dewasa ini, komunikasi serat optik semakin banyak digunakan. Bukan hanya sebagai pengganti dari jenis sistem transmisi sebelumnya,

Lebih terperinci