BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian, analisis data, dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian, analisis data, dan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan tentang perbedaan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan diskusi kelompok dengan cooperative learning. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif didapat dari nilai pretes dan postes. Sedangkan data kualitatif didapat dari angket respon siswa terhadap pembelajaran. A. Hasil Penelitian 1. Hasil Tes Untuk mengukur hasil belajar siswa, diberikan tes berupa tes pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dengan 4 pilihan jawaban. Tes tersebut diberikan sebelum dan setelah kegiatan pembelajaran. Adapun rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa terlihat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Pretes, Postes, Dan Gain Tabel Jigsaw STAD Diskusi Pretes Postes Pretes Postes Pretes Postes Rata-rata 26,50 77,50 28,75 77,63 30,12 55,63 Gain 51 48,88 25,51 39

2 40 Dari tabel tersebut terlihat terdapat peningkatan nilai hasil belajar siswa, baik dari kelas jigsaw, STAD maupun diskusi kelompok. Meski demikian, terdapat perbedaan gain atau penambahan nilai dari rata-rata pretes dengan rata- kelas rata postes. Pada kelas jigsaw diperoleh nilai gain sebesar 51, pada STAD diperoleh nilai gain 48,88, sedangkan pada kelas diskusi diperoleh nilai gain sebesar 25,51. Apabila tabel tersebut disajikan ke dalam diagram diperoleh hasil seperti gambar 4.1 berikut Pretes Postes Jigsaw STAD Diskusi Gambar 4.1 Diagram rata-rata pretes, postes dan gain Pengujian lebih lanjut mengenai hasil belajar yang diperoleh dari data gain yang ada dapat dilakukan melalui pengujian sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data Gain Untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H 0 : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

3 41 H 1 : Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Pengujian normalitas menggunakan software SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Tes normalitas menggunakan SPSS Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kelas jigsaw kelas stad kelas diskusi kelompok a. Lilliefors Significance Correction Dari tabel uji normalitas tersebut terlihat nilai dari semua sampel adalah 0,00. Dengan demikian diketahui ketiga sampel dari hasil penelitian tidak berdistribusi normal. b. Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas yang menunjukkan data tidak berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik nonparametrik yaitu uji friedman. Hasil dari uji friedman terhadap data gain penelitian adalah sebagai berikut. Pada uji friedman menggunakan software SPSS diperoleh nilai sig. < 0,05, maka ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak, atau dengan kata lain sekurang-

4 42 kurangnya nilai salah satu jenis tes mendapat penilaian lebih besar dibandingkan dengan sekurang-kurangnya nilai salah satu tes yang lain. Untuk mengetahui pada bagian sampel mana yang memiliki perbedaan, maka dilakukan uji wilcoxon sebanyak tiga kali. 1. Uji wilcoxon STAD - Jigsaw Dengan nilai sig. >0,05, maka ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima, atau dengan kata lain kedua kelompok memiliki mutu/penilaian yang sama. 2. Uji wilcoxon jigsaw diskusi, dan STAD - diskusi Dengan nilai sig. < 0,05, pada kedua tabel diatas maka ditarik kesimpulan bahwa H 0 ditolak, dari hasil penelitian tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat perbedaan rata-rata gain antara kelas eksperimen dan kelas control. 2. Hasil Angket a. Hasil Angket Respons Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Hasil pengisian angket respons siswa terhadap pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw disajikan dalam Tabel dibawah ini : Tabel 4.7 angket respons siswa terhadap pembelajaran jigsaw No. Pernyataan Persentase jawaban ya tidak 1 Biologi merupakan mata pelajaran yang menyenangkan 94,29 5,71

5 43 No. Pernyataan Persentase jawaban ya tidak 2 Kesulitan paling besar dalam belajar biologi adalah 72,00 28,00 karena pelajaran biologi banyak mengandung hapalan 3 Saya berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi 85,71 14,29 4 Pembelajaran biologi akan lebih menarik jika tidak 97,14 2,86 selalu di praktikkan dengan metode ceramah 5 Pembelajaran menggunakan metode jigsaw membuat 97,14 2,86 saya semangat untuk belajar 6 Pembelajaran metode jigsaw membuat saya merasa 8,57 91,43 bosan 7 Pembelajaran menggunakan metode jigsaw 85,71 14,29 membantu saya dalam memahami materi pelajaran 8 Petunjuk dan tugas-tugas yang ada dalam LKS 74,29 25,71 mudah dimengerti, sehingga dapat saya kerjakan dengan baik 9 Saya sangat menyukai cara belajar kelompok jigsaw 85,71 14,29 10 Diharapkan pembelajaran Jigsaw dapat diterapkan 89,17 10,83 pada konsep lain dalam mata pelajaran biologi 11 Saya mengalami banyak kesulitan dalam mengikuti 16,25 83,75 pembelajaran jigsaw 12 Pembelajaran jigsaw dapat melatih keberanian saya 92,42 7,58 untuk berbicara kepada orang lain 13 Pembelajaran jigsaw membuat saya merasa 74,29 25,71 bertanggung jawab terhadap kelompok 14 Saya yakin pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kualitas hasil belajar saya 72,46 27,54

6 44 b. Hasil Angket Respons Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Hasil pengisian angket respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.8 angket respons siswa terhadap pembelajaran STAD No. Pernyataan Persentase jawaban Ya tidak 1 Biologi merupakan mata pelajaran yang 95,22 4,78 menyenangkan 2 Kesulitan paling besar dalam belajar biologi adalah 62,41 37,59 karena pelajaran biologi banyak mengandung hapalan 3 Saya berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi 87,48 12,52 4 Pembelajaran biologi akan lebih menarik jika tidak 90,76 9,24 selalu di praktikkan dengan metode ceramah 5 Pembelajaran menggunakan metode STAD membuat 96,92 3,08 saya semangat untuk belajar 6 Pembelajaran metode STAD membuat saya merasa 2,61 97,39 bosan 7 Pembelajaran menggunakan metode STAD 87,69 12,31 membantu saya dalam memahami materi pelajaran 8 Petunjuk dan tugas-tugas yang ada dalam LKS mudah 70,55 29,45 dimengerti, sehingga dapat saya kerjakan dengan baik 9 Saya sangat menyukai cara belajar kelompok STAD 90,42 9,58

7 45 No. Pernyataan Persentase jawaban ya tidak 10 Diharapkan pembelajaran STAD dapat diterapkan 89,68 11,32 pada konsep lain dalam mata pelajaran biologi 11 Saya mengalami banyak kesulitan dalam mengikuti 14,25 85,75 pembelajaran STAD 12 Pembelajaran STAD dapat melatih keberanian saya 87,17 13,83 untuk berbicara kepada orang lain 13 Pembelajaran STAD membuat saya merasa 89,17 10,83 bertanggung jawab terhadap kelompok 14 Saya yakin pembelajaran STAD dapat meningkatkan kualitas hasil belajar saya 70,55 29,45 c. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Diskusi Kelompok Hasil pengisian angket respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran tipe diskusi kelompok disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.9 angket respons siswa terhadap pembelajaran diskusi No. Pernyataan Persentase jawaban ya tidak 1 Biologi merupakan mata pelajaran yang 93,41 6,59 menyenangkan 2 Kesulitan paling besar dalam belajar biologi adalah 65,63 34,37 karena pelajaran biologi banyak mengandung hapalan 3 Saya berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi 90,22 9,78

8 46 No. Pernyataan Persentase jawaban ya tidak 4 Pembelajaran biologi akan lebih menarik jika tidak 89,31 10,69 selalu di praktikkan dengan metode ceramah 5 Pembelajaran menggunakan metode diskusi 86,46 13,54 kelompok membuat saya semangat untuk belajar 6 Pembelajaran metode diskusi kelompok membuat 10,69 89,31 saya merasa bosan 7 Pembelajaran menggunakan metode diskusi 80,98 19,02 kelompok membantu saya dalam memahami materi pelajaran 8 Petunjuk dan tugas-tugas yang ada dalam LKS mudah 71,29 28,71 dimengerti, sehingga dapat saya kerjakan dengan baik 9 Saya sangat menyukai cara belajar diskusi kelompok 82,36 17,64 10 Diharapkan pembelajaran diskusi kelompok dapat 74,05 25,95 diterapkan pada konsep lain dalam mata pelajaran biologi 11 Saya mengalami banyak kesulitan dalam mengikuti 2,13 97,87 pembelajaran diskusi kelompok 12 Pembelajaran diskusi kelompok dapat melatih 80,58 19,42 keberanian saya untuk berbicara kepada orang lain 13 Pembelajaran diskusi kelompok membuat saya 70,90 29,09 merasa bertanggung jawab terhadap kelompok 14 Saya yakin pembelajaran diskusi kelompok dapat meningkatkan kualitas hasil belajar saya 69,52 30,48 d. Minat Belajar Siswa Pernyataan yang termasuk dalam minat belajar siswa adalah pernyataan nomor 1. Pada kelas dengan pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw

9 47 jumlah siswa yang menyukai pelajaran biologi sebanyak 94,29%, sedangkan yang tidak menyukai pelajaran biologi sebanyak 5,71%. Pada kelas dengan pembelajaran cooperative learning tipe STAD jumlah siswa yang menyukai pelajaran biologi sebanyak 95,22%, sedangkan yang tidak menyukai sebanyak 4,78%. Sementara itu pada kelas dengan pembelajaran diskusi kelompok jumlah siswa yang menyukai pelajaran biologi sebanyak 93,41%, sedangkan yang tidak menyukai sebanyak 6,59%. e. Pandangan siswa mengenai pembelajaran biologi Pernyataan yang termasuk dalam indikator pandangan siswa mengenai pembelajaran biologi adalah nomor 2,3 dan 4. Berdasarkan persentase jawaban tiap pilihan siswa menunjukkan bahwa: 1) Untuk pernyataan tentang Kesulitan paling besar dalam belajar biologi adalah karena pelajaran biologi banyak mengandung hapalan, Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw sebanyak 72% menyatakan bahwa pelajaran biologi sulit dipahami karena banyak mengandung hapalan, sedangkan 28% lainnya menyatakan bahwa pelajaran biologi mudah dipahami. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebanyak 62,41% menyatakan bahwa pelajaran biologi sulit dipahami karena banyak mengandung hapalan, sedangkan 37,59% lainnya menyatakan bahwa pelajaran biologi mudah dipahami. Sementara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok sebanyak 65,63% menyatakan bahwa pelajaran biologi sulit dipahami karena banyak

10 48 mengandung hapalan, sedangkan 34,37% lainnya menyatakan bahwa pelajaran biologi mudah dipahami. 2) Untuk pernyataan tentang saya selalu berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi, Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe Jigsaw sebanyak 85,71% siswa menyatakan selalu berusaha berprestasi pada pelajaran biologi,sedangkan 14,29% lainnya menyatakan tidak terlalu berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD diperoleh hasil sebanyak 87,48% dari siswa yang menyatakan selalu berusaha berprestasi pada pelajaran biologi, sedangkan 12,52% lainnya menyatakan tidak terlalu berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi. Sementara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok diperoleh hasil sebanyak 90,22% siswa menyatakan selalu berusaha berprestasi pada pelajaran biologi, sedangkan 9,78% lainnya menyatakan tidak terlalu berusaha berprestasi dalam pelajaran biologi. f. Pandangan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan cooperative learning tipe jigsaw, STAD, dan diskusi kelompok Pernyataan yang termasuk dalam indikator pandangan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw, STAD, dan diskusi kelompok adalah nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, dan 14. Berdasarkan persentase jawaban tiap pilihan siswa menunjukkan bahwa:

11 49 1) Untuk pernyataan tentang pembelajaran dengan menggunakan metode ini membuat saya semangat untuk belajar Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw sebagian besar siswa (97,51%) menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar, sedangkan sebagian kecil siswa (2,49%) menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw tidak membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebagian besar siswa (96,92%) menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe STAD membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar, sedangkan sebagian kecil siswa (3,08%) menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe STAD tidak membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar. Sementara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok sebagian besar siswa (86,46%) menyatakan pembelajaran diskusi kelompok membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar, sedangkan sebagian kecil siswa (13,54%) menyatakan pembelajaran diskusi kelompok tidak membuat mereka merasa bersemangat untuk belajar 2) Untuk pernyataan tentang pembelajaran dengan menggunakan metode ini membantu saya dalam memahami materi pelajaran Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw diperoleh hasil sebanyak 85,71% yang menyatakan

12 50 pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw membantu dalam memahami materi pelajaran sedangkan 14,29% lainnya menyatakan pembelajaran ini tidak cukup membantu dalam memahami materi pelajaran. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD diperoleh hasil sebanyak 87,69% yang menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe STAD membantu dalam memahami materi pelajaran sedangkan 12,31% lainnya menyatakan pembelajaran ini tidak cukup membantu dalam memahami materi pelajaran. Sementara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok diperoleh hasil sebanyak 80,98% yang menyatakan pembelajaran diskusi kelompok membantu dalam memahami materi pelajaran sedangkan 19,02% lainnya menyatakan pembelajaran ini tidak cukup membantu dalam memahami materi pelajaran. 3) Untuk pernyataan tentang Petunjuk dan tugas-tugas dalam LKS mudah dimengerti, sehingga dapat saya kerjakan dengan baik Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw sebagian besar siswa (74,29%) menyatakan LKS mudah dimengerti dan dapat dikerjakan dengan baik sedangkan sebagian kecil siswa (25,71) tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebagian besar siswa (70,55%) menyatakan LKS mudah dimengerti dan dapat dikerjakan dengan baik sedangkan sebagian kecil siswa

13 51 (29,45) tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Sementara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok sebagian besar siswa (71,29%) menyatakan LKS mudah dimengerti dan dapat dikerjakan dengan baik sedangkan sebagian kecil siswa (28,71) tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. 4) Untuk pernyataan tentang saya sangat menyukai cara belajar ini Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw sebanyak 85,71% setuju dengan pendapat tersebut sedangkan 14,29% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebanyak 90,42% setuju dengan pendapat tersebut sedangkan 9,58% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Smentara itu pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok sebanyak 82,36% setuju dengan pendapat tersebut sedangkan 17,64% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. 5) Untuk pernyataan tentang pembelajaran ini dapat melatih keberanian saya untuk berbicara kepada orang lain Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw sebanyak 92,24% siswa setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan 7,58% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebanyak 87,17% siswa setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan

14 52 13,83% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Sementara itu Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok sebanyak 80,58% siswa setuju dengan pernyataan tersebut, sedangkan 19,42% lainnya menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. 6) Untuk pernyataan mengenai pembelajaran ini membuat saya merasa bertanggung jawab terhadap kelompok Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw diperoleh hasil sebanyak 74,29% siswa merasa pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap kelompok, sementara itu 25,71% lainnya menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw tidak membuat mereka merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD diperoleh hasil sebanyak 89,17% siswa merasa pembelajaran cooperative learning tipe STAD membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap kelompok, sementara itu 10,83% lainnya menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe STAD tidak membuat mereka merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Sedangkan pada kelas yang digunakan untuk pembelajaran diskusi kelompok diperoleh hasil sebanyak 70,90% siswa merasa pembelajaran diskusi kelompok membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap kelompok, sementara itu 29,09% lainnya menyatakan pembelajaran diskusi

15 53 kelompok tidak membuat mereka merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya. B. Pembahasan 1. Hasil tes Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan tiga pendekatan, yaitu cooperative learning tipe jigsaw, cooperative learning tipe STAD, dan diskusi kelompok. Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga tahapan yang dilaksanakan yaitu pretes, kegiatan pembelajaran sebanyak dua pertemuan, dan diakhiri dengan postes. Dari tahapan tersebut diperoleh data hasil penelitian. Pengetahuan awal siswa diukur melalui prestes sedangkan hasil belajar diukur melalui postes. Setelah data dari nilai pretes dan postes di analisis, ternyata ketiga kelas penelitian memiliki peningkatan nilai hasil belajar yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai gain yang diperoleh dari kelas jigsaw sebesar 51, dan dari kelas STAD sebesar 48,88, sedangkan untuk kelas diskusi kelompok sebesar 25,51. Berdasarkan analisis gain menggunakan uji friedman pada tabel 4.3, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan sedikitnya salah satu dari data gain yang ada. Untuk mengetahui pada bagian mana dari ketiga data gain yang berbeda, maka dilakukan uji wilcoxon sebanyak tiga kali. Dari tabel 4.4 terlihat nilai sig. 0,40, ini berarti nilai sig > 0,05, atau dengan kata lain tidak terdapat

16 54 perbedaan yang signifikan antara kedua kelas cooperative learning. Pada tabel 4.5, terlihat nilai sig. 0,00, ini berarti nilai sig < 0,05, artinya terdapat perbedaan signifikan antara gain pada kelas jigsaw dan kelas diskusi kelompok. Pada tabel uji Wilcoxon selanjutnya (tabel 4.6) terlihat nilai sig. 0,00, hal ini berarti terdapat perbedaan signifikan antara data gain pada kelas STAD dan kelas diskusi kelompok. Jika melihat rata-rata peningkatan hasil belajar (gain) pada kelas eksperimen yang menggunakan dua pendekatan cooperative learning dan kelas kontrol terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini sesuai dengan pendapat Arends (1997) yang menjelaskan salah satu aspek penting dari cooperative learning adalah dapat membantu meningkatkan prestasi akademik siswa. Perbedaan gain yang cukup berarti antara siswa yang belajar menggunakan pembelajaran cooperative learning dengan siswa yang menggunakan pembelajaran diskusi kelompok juga disebabkan karena memang terdapat perbedaan karakter antara pembelajaran kooperative dengan diskusi kelompok biasa. Salah satu yang cukup terlihat adalah dalam hal pembagian kelompok. Jika pada diskusi kelompok pembagian anggota kelompok siswa tidak ada peraturan khusus yang harus diikuti dan biasanya siswa berkelompok hanya dengan teman dekatnya saja, pada pembelajaran cooperative learning pembagian anggota kelompok siswa haruslah heterogen baik dari kemampuan akademik maupun gender. Selain itu menurut Sanjaya (2009:248) pendekatan pembelajaran cooperative learning memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan pembelajaran diskusi kelompok biasa, diantaranya cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan siswa

17 55 menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). Selain itu interaksi selama kegiatan kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berpikir. Selain itu menurut Lie (2010:18) sebagian pengajar enggan menerapkan sistem kooperatif didalam kelas karena beberapa alasan, alasan paling utama adalah kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika ditempatkan dalam grup. Padahal jika pengajar benar-benar membagi tugas dengan benar kekacauan dan kegaduhan tidak akan terjadi. Bahkan siswa akan merasa lebih senang karena mereka dapat bertikar informasi dengan teman sebayanya dengan gaya bicara yang mudah mereka pahami yang pada akhirnya membuat mereka menjadi lebih paham dengan materi yang mereka pelajari. Dari uji Wicoxon antara kelas Jigsaw dan STAD ternyata nilai signifikansi sebesar 0,40, dengan demikian berarti H0 diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara pendekatan pembelajaran Cooperative learning tipe Jigsaw dengan STAD. Tidak adanya perbedaan gain yang signifikan antara pendekatan cooperative learning tipe jigsaw dan STAD dapat terjadi karena prinsip dasar dari kedua pendekatan tersebut relatif sama. Hal ini seperti yang diungkapkan Ibrahim, et al. (2000) terhadap pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dan STAD sebagai berikut: 1) Aspek tujuan kognitif. Pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dan STAD sama-sama bertujuan memperoleh informasi akademik yang sederhana.

18 56 2) Aspek tujuan sosial. Pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dan STAD sama-sama bertujuan agar siswa bekerja sama dalam kelompok yang sederhana. 3) Aspek pemilihan topik pelajaran. Biasanya ditentukan oleh guru 4) Aspek penilaian. Kedua tipe pembelajaran cooperative learning tersebut biasanya dievaluasi dengan tes mingguan. Selain persamaan-persaman tersebut, kedua jenis pembelajaran juga memiliki persamaan dalam pembagian anggota kelompok. Sebagaimana pembelajaran cooperative learning pada umumnya, kedua pembelajaran tersebut dilakukan secara heterogen, baik dalam kemampuan akademik siswa maupun gendernya. Menurut penelitian Steven (dalam Mulyati, 2000) memahaman konsep melalui metode diskusi kooperatif menunjukkan hasil yang lebih baik daripada siswa yang membaca saja dari buku ajar. Dalam hal ini diskusi yang digunakan adalah jigsaw dan STAD yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok asli, dimana setiap siswa memiliki tanggungjawab terhadap kelompoknya sehingga siswa tersebut akan lebih termotivasi untuk menyesesaikan tugas yang yang diberikan kepadanya agar dapat menyampaikan kepada teman sekelompoknya. Dengan demikian secara otomatis akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Hamalik (Fitriyani,2009) aktifitas siswa yang tinggi dalam pembelajaran akan mempengaruhi hasil pembelajaran, karena dalam keadaan aktif siswa mampu mengeluarkan ide-ide atau gagasannya sebagai pengetahuan awal yang dibutuhkan dalam mempelajari suatu konsep.

19 57 Meskipun tidak terdapat perbedaan gain yang signifikan antara kelas STAD dan Jigsaw tetapi dari Tabel 4.2 kita bisa melihat bahwa rata-rata gain pada kelas Jigsaw lebih tinggi dari kelas STAD, hal ini dapat dimungkinkan karena pada pendekatan Jigsaw masing-masing siswa dapat mengeluarkan pendapatnya yang diperolehnya dari hasil diskusi pada kelompok ahli, dan setiap siswa memiliki tugas yang berbeda pada kelompok asal sehingga pengetahuan siswa dalam satu kelompok berbeda-beda, hal ini memicu keaktifan siswa untuk mengeluarkan pendapat sehingga tugas kelompok dapat diselesaikan dengan baik secara bersama-sama. Dalam melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan metode cooperative learning baik jigsaw maupun STAD, terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama kegiatan berlangsung yaitu alokasi waktu yang sangat singkat sehingga waktu yang tersedia harus benar-benar dimanfaatkan seefektif mungkin. Selain itu, model pembelajaran menggunakan metode jigsaw dan STAD ini dirasakan baru bagi siswa sehingga perlu waktu banyak untuk menjelaksan agar siswa benar-benar paham dan mengerti apa yang harus dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. 2. Hasil angket Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral (Sudjana, 1991:80). Berdasarkan hasil angket skala sikap yang telah didapat, pada indikator minat siswa terhadap pelajaran biologi dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 94,29% pada kelas jigsaw,

20 58 95,22% pada kelas STAD, dan 93,41% pada kelas diskusi menyukai biologi, walaupun banyak siswa yang suka biologi tetapi sebanyak 72% siswa pada kelas jigsaw, 62,41% siswa pada kelas STAD, dan 65,63% pada kelas diskusi kelompok merasa mereka mengalami kesulitan dalam belajar biologi karena mereka menganggap konsep biologi banyak hafalannya. Pada indikator pandangan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw, STAD, dan diskusi kelompok, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon yang positif. Tetapi terdapat sedikit perbedaan diantara ketiga pendekatan pembelajaran tersebut ini dapat dilihat pada pernyataan nomor 5 sebanyak 97,51% siswa menyatakan pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw membuat mereka bersemangat untuk belajar, sementara untuk pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebagian besar siswa (96,92%) juga menyatakan pembelajaran tersebut membuat mereka bersemangat untuk belajar, demikian pula pada pembelajaran diskusi kelompok sebagian besar siswa (86,46) merasa pembelajaran ini membuat mereka bersemangat dalam belajar hanya saja pada kelas ini hasilnya tidak sebesar pada kelas jigsaw maupun STAD. Demikian juga dengan pernyataan nomor 6, dimana sebanyak 91,43% siswa pada kelas jigsaw, 97,39% siswa pada kelas STAD dan 89,31% siswa pada kelas diskusi kelompok menyatakan mereka tidak merasa bosan dengan pembelajaran menggunakan ketiga pendekatan tersebut, namun pada bagian ini diskusi kelompok mendapatkan poin paling rendah, hal ini dapat disebabkan karena pembelajaran diskusi kelompok sudah sering dilakukan sebelumnya. Untuk pernyataan nomor 7 sebanyak 85,71% siswa pada kelas

21 59 jigsaw, 87,69% pada kelas STAD, dan 80,98% siswa pada kelas diskusi kelompok merasa ketiga pembelajaran tersebut sangat membantu siswa dalam belajar biologi. Untuk pernyataan nomor 8, yang berisi tentang lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan, ternyata LKS pada jigsaw dianggap siswa lebih mudah dimengerti hal ini dapat disebabkan pertanyaan pada LKS jigsaw tidak sebanyak pada kelas STAD maupun diskusi kelompok, karena lingkup soal lebih dipersempit sesuai dengan jumlah kelompok ahli. Namun untuk pernyataan nomor 9, mengenai kesenangan siswa terhadap ketiga pendekatan pembelajaran tersebut, pembelajaran cooperative learning tipe STAD ternyata mendapat penilaian siswa paling tinggi, hal ini karena pada pembelajaran STAD terdapat kompetisi antar kelompok sehingga membuat suasana belajar lebih hidup. Pada pernyataan nomor 10 terlihat bahwa kelas jigsaw dan STAD lebih diharapkan agar dapat diterapkan pada konsep lain dalam mata pelajaran biologi, ini sepertinya dipengaruhi oleh minat siswa terhadap ketiga jenis pembelajaran tersebut, sebagaimana tercermin pada pernyataan nomor 9 tentang kesenangan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Untuk pernyataan nomor 11 mengenai tingkat kesulitan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw merupakan pembelajaran yang paling sulit untuk diikuti siswa dibanding pembelajaran cooperative learning tipe STAD maupun pembelajaran diskusi kelompok, hal ini mungkin disebabkan karena pembelajaran jigsaw masih belum dikuasai sepenuhnya oleh siswa, sementara pembelajaran STAD dan diskusi kelompok relatif lebih sederhana dalam hal pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

22 60 Untuk pernyataan nomor 12 terlihat bahwa pembelajaran cooperative learning sangat membantu siswa dalam melatih keberanian untuk berbicara kepada orang lain (92,42%), sementara pembelajaran cooperative learning tipe STAD sebesar 87,17%, dan pembelajaran diskusi kelompok sebesar 80,58%. Sedangkan untuk pernyataan nomor 13 mengenai tanggungjawab terhadap kelompok pembelajaran cooperative learning tipe STAD dianggap siswa sebagai pembelajaran yang paling membuat mereka merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya yakni dengan 89,17% siswa setuju dengan pernyataan pada angket.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi pembelajaran dan pembahasannya. Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen 1 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh 59 BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Solok tahun ajaran 2016/2017, maka diperoleh data motivasi belajar dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017 di kelas sampel yaitu XI IPA.3 SMA N 4 Kota Solok tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 111b Kecamatan Tingkir Salatiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dan data kualitatif, data tersebut bertujuan untuk menemukan jawaban dari rumusan

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif meliputi hasil pretes dan hasil postes pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI). 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas hasil penelitian dan pembahasannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Dedi Rohendi dedir@centrin.co.id Heri Sutarno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai pengajar dan pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu setiap upaya pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang aktivitas siswa dalam belajar matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang beralamat jl kartini Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas X

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... i ii iii v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur Penerapan Model Student Team Achievement Divisions (STAD) Berbahan Ajar Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Mata Pelajaran Kalkulus II Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa pengujian-pengujian dengan perhitungan statistika melalui teknik analisis data yang telah dijelaskan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngambur pada bulan November 2009. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Mathla ul Anwar Bandar

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Mathla ul Anwar Bandar 34 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Mathla ul Anwar Bandar Lampung mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Tiara Irmawati Budi Handoyo Purwanto Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan prosedur yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas model siklus belajar hipotesis deduktif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian akan menjawab

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sulistyaning Kartikawati, Hendrik Pratama Universitas PGRI Madiun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DI MTs NEGERI I SUBANG Ayu Sri Yuningsih (aiiu.sri94@gmail.com) Sumpena Rohaendi (sumpenarohaendi07786@gmail.com)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pagelaran Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pagelaran Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewu pada semester genap bulan Februari tahun pelajaran 2012/2013. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian yang dideskripsikan yaitu data pemahaman konsep peserta didik dengan Eksperimentasi Model Kooperatif Kancing Gemerincing (Talking Chips) disertai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK Pengaruh Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK Yenni Agustine Shovia Insany Pendidikan Fisika FKIP, Universitas Islam Madura yenniagustine@gmail.com ABSTRAK: Masalah yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung pada bulan Agustus 2014. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi ANALISIS HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN INFORMATION SEARCH MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL SERTA PENATAAN KELAS BERBENTUK U PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep Penilaian penguasaan konsep siswa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa dengan penerapan pembelajaran melalui pendekatan Collaborative Problem Solving.

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaraan dengan umpan balik dan tanpa umpan balik serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil angket siswa dan lembar observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kooperatif tipe Index Card Match dan model pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada bulan Februari. semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada bulan Februari. semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. 16 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Tegineneng pada bulan Februari semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian

Lebih terperinci

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PRASYARAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PRASYARAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PENGUASAAN MATERI FISIKA PRASYARAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Mutiara Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

III. METODE PENELITIAN. prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III. METODE PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan prestasi belajar matematika menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis data hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Pada penjelasan pada bab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan, terdapat dua jenis data yang diperoleh

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik yang Dipadu Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VII SMP St.

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik yang Dipadu Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VII SMP St. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Realistik yang Dipadu Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VII SMP St. Bernardus Madiun Oleh : Gregoria Ariyanti, S.Pd., M.Si. Universitas Widya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Berdasarkan masalah yang dikembangkan, penelitian yang dilaksanakan adalah untuk melihat peningkatan pemahaman matematis dan koneksi matematis

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (Penelitian Quasi Eksperimen terhadap Siswa SMP Negeri 1 Tambakdahan) Anggun Fuji Lestari, S.Pd Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Sumarjo 1), Wahyu Lestari, Samsudi Prodi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD, Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan dibahas atau diuraikan hasil-hasil penelitian pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis proyek. Adapun hasil penelitian meliputi: aktivitas pendidik dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes

(Sugiyono, 2012: 79) Gambar3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretes-Postes 30 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reiza Kusumowardhany, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reiza Kusumowardhany, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa atau antar siswa yang memiliki suatu tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Derin Nurfajriyah 1, Ani Nur Aeni 2, Asep Kurnia Jayadinata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol (kelas X MIPA 2) berjumlah 37 peserta didik sedangkan kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) 1 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA (BIOLOGI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMP Negeri 2 Tanjung Bintang Lampung Selatan. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lampung diperoleh hasil penelitian yang telah diolah menggunakan sofware

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lampung diperoleh hasil penelitian yang telah diolah menggunakan sofware 41 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri 24 Bandar Lampung diperoleh hasil penelitian yang telah diolah menggunakan sofware

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Wulan Puji Permari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Wulan Puji Permari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan model yang efektif digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif menggunakan pendekatan student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hasil penelitian tersebut meliputi:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 645-649 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA. Aden Arif Gaffar 1

PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA. Aden Arif Gaffar 1 PENERAPAN MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Aden Arif Gaffar 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pembelajarannya

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs Dede Siti Nurjanah Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru

Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Pemanfaatan Media Animasi Dalam Pembelajaran Kimia Untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Di SMAN 12 Pekanbaru Sri Haryati*, Miharty*,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PERBANDINGAN PENERAPAN STRATEGI BERTUKAR PASANGAN DAN BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS 5 SDN KLECO 1 NO.7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Hasil Belajar a. Deskripsi Data Kemampuan Awal Data nilai pretest digunakan untuk melihat hasil belajar matematika siswa sebelum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Waktu penelitian yaitu pada bulan mei 2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nur Ahmad Arofiq 1), Kristina Warniasih ) 1 SMK Al Husain

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk variabel X (Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP) yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada semester genap bulan Mei tahun pelajaran 2012/2013. B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan Analisis Data Bagian ini merupakan deskripsi dan analisis data dari instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu berupa data tentang karakter komunikatif/bersahabat

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci