Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGARUH MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ) Ni Luh Ningsih Partami 1], Ni Kadek Sinarwati [1], Nyoman Ari Surya Darmawan [2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {ningsih_partamy@yahoo.com, kadeksinar20@gmail.com, Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan, mengetahui perbedaan nilai perusahaan yang melakukan manajemen laba riil dengan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh apakah corporate governance memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Teknik pengambilan sampel yaitu metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, dengan sumber sekunder eksternal yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba riil berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, perusahaan yang melakukan manajemen laba riil memiliki nilai perusahaan lebih rendah daripada perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil, dan corporate governance tidak memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci : Manajemen Laba Riil, Nilai Perusahaan, dan Corporate Governance Abstract The aim of the study was to find out the effect of real earnings management on the company s values, differences of the company s values between those conducting real earning management and those without conducting real earning management. The study also aimed at finding out the effect whether corporate governance could moderate the management of real earnings on the company s values. The population involved in this study were all the manufacture companies listed in the Indonesia stock exchange during The samples were selected by using purposive sampling method. The study used quantitative data obtained from secondary external sources collected from Indonesian Capital Market Directory by using documentation record. The analysis was conducted based on multiple linear regressions supported by SPSS program. The results indicated that the real earning management had a negative effect on the company s values, the companies conducting real earning management had lower company s values than those without conducting real earning management, and

2 corporate governance could not moderate the effect of real earnings management towards the company s values. Key-words: real earnings management, company s values, and corporate governance PENDAHULUAN Salah satu sumber informasi dalam menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Di samping itu laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak diluar perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat kinerja dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan kebijakan dalam penyusunan laporan keuangan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan terutama pengaruhnya terhadap tingkat laba adalah manajemen laba (earnings management) yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat tertentu. Manajemen laba yang dilakukan oleh manajer tersebut timbul karena adanya masalah keagenan yaitu konflik kepentingan antara pemilik/pemegang saham (principal) dengan pengelola/manajemen (agent). Agent sebagai pengelola perusahaan memiliki informasi yang lebih rinci dan luas tentang perusahaan dibandingkan dengan principal. Pada dasarnya agent memiliki kewajiban untuk memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada principal. Permasalahan timbul ketika kedua belah pihak memiliki perbedaan persepsi dan sikap dalam hal pemberian informasi yang akan digunakan oleh principal untuk memberikan insentif kepada agent. Agent yang mempunyai informasi mengenai kondisi perusahaan secara riil dan menyeluruh, tidak akan memberikan informasi atas kepemilikannya, sehingga menimbulkan suatu informasi yang tidak simetris atau asymetri informasi (Hans, dalam Muh. Arief Ujiyantho & Bambang Agus Pramuka, 2007). Konflik keagenan yang mengakibatkan adanya tindakan oportunistik manajemen sehingga laba yang dilaporkan bersifat semu, akan menyebabkan nilai perusahaan berkurang di masa yang akan datang. Healy dan Wahlen (dalam Theresia, 2005) menjelaskan bahwa earnings management merupakan upaya manajemen untuk mengubah laporan keuangan yang bertujuan menyesatkan pemegang saham yang ingin mengetahui kinerja perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang mengandalkan angka-angka akuntansi yang dilaporkannya. Gumanti (2000) menyatakan bahwa earnings management diduga dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang mereka lakukan. Perlu diketahui bahwa earnings management tidak selalu dikaitkan dengan sebuah upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih cenderung dikaitkan dengan pemilihan model akuntansi (accounting methods) untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut accounting regulations. Jika perusahaan berada dalam suatu kondisi dimana manajemen tidak dapat mencapai target laba yang ditentukan, maka manajer akan melakukan modifikasi laba yang masih

3 sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen cenderung memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memberikan informasi laba yang lebih baik (Halim, dkk; 2005). Scott (2006: 344) mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut: manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari Standar Akuntansi Keuangan yang ada dan secara alamiah dapat memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Manajemen laba menurut Mulford dan Comiskey (2002), merupakan financial numbers game (permainan angka angka keuangan) yang dilakukan melalui creative accounting practises akibat adanya kelonggaran flexibility principles yang dikeluarkan oleh GAAP (General Accepted Accounting Principal). Gunny (2005) mengelompokkan manajemen laba dalam tiga kategori yaitu akuntansi yang curang, manajemen laba akrual, dan manajemen laba riil (real earnings management). Perkembangan penelitian empiris mengenai manajemen laba telah menemukan bahwa manajer telah bergeser dari manajemen laba akrual ke manajemen laba riil. Gunny (2005), Graham et al. (2005), Roychowdhury (2006), Zang (2006), Cohen et al. (2008), serta Cohen dan Zarowin (2008) menemukan bahwa manajer sudah bergeser menjauh dari manajemen laba akrual menuju ke manajemen laba riil setelah periode Sarbanes-Oxley Aet (SOX). Manajemen laba akrual meliputi pilihan akuntansi yang diperbolehkan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mencoba untuk menutupi atau mengaburkan kinerja perusahaan yang sebenarnya (Dechow dan Skinner, 2000). Manajemen laba riil terjadi ketika manajer melakukan tindakan yang menyimpang dari praktik operasi normal perusahaan untuk meningkatkan laba yang dilaporkan. Pergeseran dari manajemen laba akrual ke manajemen laba riil ini menurut Roychowdhury (2006) disebabkan karena: pertama, manipulasi akrual kemungkinan besar akan menarik perhatian auditor atau regulatory scrutiny dibanding dengan keputusan-keputusan riil, seperti yang dihubungkan dengan penetapan harga dan produksi. Kedua, mengandalkan pada manipulasi akrual saja membawa risiko. Hal ini disebabkan karena jika realisasi akhir tahun yang defisit antara laba yang tidak dimanipulasi dengan target laba yang diinginkan melebihi jumlah yang dimungkinkan untuk memanipulasi akrual setelah akhir perioda fiskal maka laba yang dilaporkan akan turun dari target sehingga strategi berbasis akrual yang digunakan menjadi lemah. Jika target laba yang diinginkan tidak tercapai maka manajer dianggap tidak mempunyai kinerja yang baik sehingga kesempatan mendapatkan kompensasi akan hilang atau bahkan bisa berujung pada pemecatan manajer. Oleh karena itu, melakukan manipulasi melalui aktivitas riil merupakan jalan aman untuk mencapai target laba karena bisa dilakukan disepanjang periode operasi perusahaan sehingga kemungkinan laba kurang dari target bisa ditiadakan. Graham et al. (2005) juga memberikan bukti empiris bahwa para manajer cenderung melakukan aktivitas manajemen laba riil dibandingkan dengan manajemen laba akrual. Hal ini disebabkan karena aktivitas manajemen laba riil sulit dibedakan dengan keputusan bisnis optimal dan lebih sulit dideteksi, meskipun kos-kos yang digunakan dalam aktivitas tersebut secara ekonomik signifikan bagi perusahaan. Menurut Roychowdhury (2006), meskipun terdapat biaya yang terkait dengan manipulasi aktivitas nyata, manajemen tidak hanya mengandalkan tindakan manipulasi melalui akrual dalam memanipulasi laba karena manipulasi aktivitas riil digunakan apabila manipulasi akrual tidak mencapai target. Selain itu, manipulasi akrual hanya dapat dilakukan pada akhir periode untuk mencapai target, apabila tidak terpenuhi maka manajemen dapat menggunakan

4 manipulasi melalui aktivitas riil yang dilakukan sepanjang tahun dan sulit dideteksi. Oleh karena itu, metode manipulasi aktivitas riil menjadi alternatif lain bagi manajer yang dapat dilakukan untuk mengatur laba selain manajemen laba akrual yang mudah dideteksi. Roychowdhury (2006) menemukan bukti bahwa perusahaan menggunakan berbagai macam cara manajemen laba riil sebagai acuan pelaporan keuangan untuk menghindari pelaporan kerugian tahunan, hasil penelitiannya menemukan bahwa para manajer menyediakan tiga cara yaitu dengan melakukan diskondiskon harga untuk menaikkan penjualan sementara, produksi secara besarbesaran untuk menurunkan kos barang terjual, dan mengurangi pengeluaran diskresioner untuk memperbaiki margin yang dilaporkan. Manajemen laba riil yang dilakukan oleh manajemen memperlihatkan kinerja jangka pendek perusahaan yang baik namun demikian secara potensial akan menurunkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena tindakan yang diambil manajemen untuk meningkatkan laba tahun sekarang akan mempunyai dampak negatif terhadap aliran kas masa depan (Roychowdhury 2006). Sebagai contoh, dengan melakukan pemberian diskon-diskon yang berani tahun ini untuk meningkatkan volume penjualan dan mencapai target jangka pendek akan membuat customer berharap akan memperoleh diskondiskon yang sama dimasa yang akan datang, hal tersebut mengisyaratkan margin yang rendah untuk penjualan masa datang. Kinerja yang turun pada periode berikutnya akan mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan sehingga nilai perusahaan akan turun. Teori keagenan memberikan pandangan bahwa masalah manajemen laba dapat diminimumkan dengan pengawasan sendiri melalui corporate governance yaitu suatu mekanisme tata kelola perusahaan yang dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pihak antara lain dengan; (1) memperbesar kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (Jensen Meckling, 1976); (2) kepemilikan saham oleh institusional yang berdampak mengurangi motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba (Pratana dan Mas ud, 2003); (3) peran monitoring yang dilakukan dewan komisaris independen (Barnhart & Rosenstein, 1998); dan (4) kualitas audit yang dilihat dari peran auditor yang memiliki kompetensi yang memadai dan bersikap independen sehingga menjadi pihak yang dapat memberikan kepastian terhadap integritas angka-angka akuntansi yang dilaporkan manajemen (Mayangsari, 2003). Penerapan corporate governance yang baik diharapkan dapat menjadi penghambat aktivitas manajemen laba sehingga laporan keuangan dapat menggambarkan nilai fundamental perusahaan. Good corporate governance merupakan upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja manajemen dengan melakukan pengendalian yang lebih diarahkan pada pengawasan perilaku manajer, sehingga tindakan yang dilakukan oleh manajer dapat dipertanggungjawabkan kepada pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Warsono, dkk (2010) menyatakan bahwa terdapat 5 prinsip dasar corporate governance yang harus dipenuhi dan dimiliki oleh 5 kelompok partisipan dalam perusahaan yaitu Board of Directors, Board of Executives, Board of Commisioners/ Committees, Auditors, dan Stakeholders. Lima prinsip tersebut adalah Transparency, Accountability and Responsibility, Responsiveness, Independency, dan Fairness. Praktik earnings management yang dilakukan oleh manajer karena adanya kesempatan yang timbul akibat asymetri informasi akan mempengaruhi tingkat laba yang selanjutnya dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Sedangkan praktik corporate governance yang baik dapat meminimalisir earnings management yang dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Jadi, praktik corporate governance dapat mempengaruhi hubungan dari earnings management terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka

5 dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: (1). apakah manajemen laba riil berpengaruh terhadap nilai perusahaan, (2). apakah terdapat perbedaan nilai perusahaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba riil dengan yang tidak melakukan manajemen laba riil walaupun laba perusahaan samasama meningkat, dan (3). apakah corporate governance memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah manajemen laba riil berpengaruh terhadap nilai perusahaan, apakah terdapat perbedaan nilai perusahaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba riil dengan yang tidak melakukan manajemen laba riil walaupun laba perusahaan sama-sama meningkat, dan apakah corporate governance memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat Teoritis dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori mengenai pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan yang dimoderasi dengan penerapan corporate governance dan manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada investor, kreditor, dan manajemen perusahaan. METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan, menunjukkan bukti bahwa perusahaan yang melakukan manajemen riil akan memiliki nilai perusahaan yang rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil walaupun laba perusahaan sama-sama meningkat, dan kemampuan corporate governance mempengaruhi hubungan manajemen laba riil dengan nilai perusahaan. Terdapat tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu manajemen laba riil, nilai perusahaan, dan corporate governance. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Setelah sampel ditetapkan, dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui observasi non partisipan yaitu dengan cara membaca, mengamati, mencatat serta mempelajari uraian buku-buku, jurnal-jurnal akuntansi, Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta mengakses situs-situs internet yang relevan. Hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana untuk menguji pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan dan pengaruh nilai perusahaan dari perusahaan yang melakukan manajemen laba riil lebih rendah dari perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil dan uji interaksi untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap hubungan manajemen laba riil dengan nilai perusahaan. Hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dilanjutkan dengan menyimpulkan dan memberikan saran. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), terdapat 131 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan manufaktur periode Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode , terdapat 23 perusahaan pada setiap tahunnya yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel. Sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 23 x 5 = 115 sampel. Dari hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa nilai rata-rata manajemen laba riil adalah sebesar - 0,0972 dengan nilai minimum sebesar - 0,95 dan nilai maksimum sebesar 0,63. Nilai rata-rata yang bertanda negatif

6 menunjukkan bahwa secara rata-rata sampel yang diamati melakukan manajemen laba riil dalam bentuk manipulasi penjualan, produksi berlebihan, dan pengurangan biaya diskresioner. Hasil uji deskriptif dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MLR CG IN_X1X NP Valid N (listwise) 115 Sumber: Data Diolah, 2014 ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas Hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 10% atau 0,1. Demikian juga Rasio Tobin s Q yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan diketahui bahwa rata-rata rasio Tobin s Q 1,7525 dengan nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 4,96. Angka rata-rata rasio Tobin s Q tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sampel memiliki market value equity ditambah total kewajiban yang lebih besar dibandingkan dengan nilai perolehan aktiva perusahan. Nilai rata-rata IN_X1X2 atau interaksi X1 dikali X2 yaitu -0, dengan nilai minimum sebesar -1,98148 dan nilai maksimum sebesar 1, Dari data tersebut menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara X1 yaitu manajemen laba riil dan X2 yaitu corporate governance. Nilai rata-rata corporate governance adalah sebesar 1,2703 dengan nilai minimum sebesar 0,08 dan nilai maksimum sebesar 2,36. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terjadi variasi penerapan CG pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil pengujian normalitas pada penelitian ini menunjukkan nilai Kolmogorov Smirnov masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas menunjukkan nilai residual dengan tingkat signifikansi 0,356. Angka dengan VIF masing-masing variabel memiliki nilai yang lebih kecil dari 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, digunakan metode Durbin-Watson (Dw Test). Bila du < dw < (4-dU), maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson yang diperoleh adalah sebesar 2,089. Nilai tersebut terletak diantara du dan 4-dU. Bila dijabarkan akan menjadi nilai du= 1,7313 dan nilai 4- du (4-1,7313) = 2,2687, sehingga disimpulkan tidak terdapat gejala autokorelasi dalam penelitian ini. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melihat

7 grafik Plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Grafik plot di atas menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas tidak adanya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Hasil Uji Heterokesdatisitas Sumber: Data Diolah, 2014 Untuk menguji hipotesis pertama, maka dilakukan analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen pada variabel dependennya. Hasil regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Std. Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) MLR a. Dependent Variable: NP Sumber: Data Diolah, 2014 tingkat signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan (α) = 5%. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau dengan α = 0,05 variabel independen tersebut berhubungan dengan variabel dependennya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan regresional antara manajemen laba riil dengan nilai perusahaan. Nilai koefisien B = -1,807, yang memiliki arti bahwa manajemen laba riil memiliki arah pengaruh negatif. Pengaruh manajemen laba riil pada nilai perusahaan secara statistik signifikan pada α = 0,05 dengan nilai t hitung sebesar -8,531 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,6584. Hal ini berarti bahwa hubungan manajemen laba riil dengan nilai perusahaan bernilai negatif. Semakin tinggi manajemen laba riil, maka semakin rendah nilai perusahaan. Berdasarkan pengujian hipotesis di atas, maka hipotesis pertama diterima secara statistis signifikan. Untuk menguji hipotesis kedua, maka dilakukan analisis uji beda atau independent sample t-test digunakan untuk meyakinkan bahwa nilai rata-rata nilai perusahaan antara perusahaan yang diduga melakukan manajemen laba riil dengan perusahaan yang tidak diduga melakukan manajemen laba riil signifikan secara statistik. Hasil analisis uji beda atau independen sample t-test ditunjukkan Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara pada tabel 3.

8 Nilai Perusa haan Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene s Test for Equality of Variances Tabel 3 Hasil Uji Beda Independent Samples Test F Sig. t df t-test for Equality of Means Sig. Std. 95% Confidence (2- Mean Error Interval of the tailed Differe Differe Difference ) nce nce Lower Upper Sumber: Data Diolah, 2014 Nilai signifikan pengujian F ini lebih kecil dari 0,05 maka varians kedua kelompok tidak homogen sehingga uji yang digunakan adalah separate t-test (Equal variances not assumed). Hasil pengujian F di atas menunjukkan bahwa nilai F sebesar 9,895 dengan sig. 0,002. Oleh karena nilai sig < 0,05 maka varians kedua kelompok tersebut tidak homogen. Oleh karena uji t yang digunakan adalah t yang bagian bawah (Separated t test/ Equal variances not assumed). Hasil uji t ditemukan nilai t sebesar 8,809 dengan sig (2-tailed) 0,000. Oleh karena nilai sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ratarata nilai perusahaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba rill dengan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil. Oleh karena rata-rata nilai perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil lebih tinggi dibandingkan nlai rata-rata perusahaan yang melakukan manajemen laba riil. Untuk menguji hipotesis 3 dilakukan analisis uji interaksi/analisis regresi linear berganda. Uji interaksi atau sering disebut dengan moderated regression analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi linier berganda untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang dipengaruhi oleh variabel ketiga atau variabel moderasi dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi. Hasil analisis regresi ditunjukkan pada tabel 4. Model Unstandardized Coefficients B Tabel 4 Hasil Regresi linier Berganda Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) MLR IN_X1X a. Dependent Variable: NP Sumber: Data Diolah, 2014

9 Hasil pengujian menunjukkan bahwa besarnya nilai thitung sebesar 0,368 dan nilai signifikan sebesar 0,714. Karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu t hitung sebesar 0,368 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,6584 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,05 < 0,714) maka dapat disimpulkan bahwa variabel corporate governance tidak memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Arah pengaruh corporate governance terhadap hubungan manajemen laba riil pada nilai perusahaan yang tertuang dalam hipotesis ketiga adalah negatif. Oleh karena koefisien regresi corporate governence terhadap nilai perusahaan bertanda negatif, hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis yang diajukan. Ini berarti hipotesis ketiga tidak terdukung. Hasil penelitian ini menemukan bahwa manajemen laba riil yang tinggi tidak dapat menurunkan nilai perusahaan pada saat CG rendah. Pengaruh Manajemen Laba Riil Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba riil berpengaruh negatif pada nilai perusahaan. Semakin tinggi perusahaan melakukan manajemen laba riil, maka semakin rendah nilai perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 2 yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan regresional antara manajemen laba riil dengan nilai perusahaan. Pengaruh manajemen laba riil pada nilai perusahaan secara statistik signifikan pada α = 0,05 dengan nilai t hitung sebesar - 8,531 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,6584. Hal ini berarti bahwa hubungan manajemen laba riil dengan nilai perusahaan bernilai negatif. Semakin tinggi manajemen laba riil, maka semakin rendah nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Herawaty (2007) yang menemukan pengaruh negatif manajemen laba akrual pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Roychowdury (2006) yang menemukan bahwa ada berbagai macam cara yang digunakan perusahaan dalam manajemen laba riil yaitu melakukan diskon-diskon harga untuk menaikkan penjualan sementara, produksi secara besar-besaran untuk menurunkan kos barang terjual, dan mengurangi pengeluaran diskresioner untuk memperbaiki margin yang dilaporkan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Ferdawati (2008) yang menemukan bahwa manajemen laba riil memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Perbedaan penelitian Ferdawati (2008) dengan penelitian ini disebabkan karena perbedaan tahun penelitian, jumlah sampel, dan objek penelitian. yang sebenarnya. Nilai Perusahaan dari Perusahaan yang Melakukan Manajemen Laba Riil Lebih Rendah Dibandingkan Perusahaan yang Tidak Melakukan Manajemen Laba Riil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba riil memiliki nilai perusahaan lebih rendah daripada perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 2 yang menunjukkan bahwa Hasil uji t ditemukan nilai t sebesar 8,809 dengan sig (2-tailed) 0,000. Oleh karena nilai sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai perusahaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba rill dengan perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil. Oleh karena nilai rata-rata nilai perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil lebih tinggi dibandingkan nlai rata-rata perusahaan yang melakukan manajemen laba riil. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ferdawati (2008) yang menemukan bahwa perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil memiliki nilai perusahaan yang lebih tinggi daripada perusahaan yang melakukan manajemen laba riil. Laba yang berkualitas atau laba yang diduga tidak merupakan hasil manajemen laba akan dinilai tinggi oleh investor dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini

10 mengindikasikan jika investor tidak dapat dibodohi dengan mudah dengan angka laba yang disajikan. Corporate Governance Memoderasi Pengaruh Manajemen Laba Riil Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel corporate governanace tidak dapat memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari hasil regresi pada tabel 2 yang menunjukkan bahwa besarnya nilai t hitung sebesar 0,368 dan nilai signifikan sebesar 0,714. Karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu t hitung sebesar 0,368 lebih kecil dari t tabel yaitu 1,6584 dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (0,05 < 0,714) maka dapat disimpulkan bahwa variabel corporate governance tidak memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahan. Corporate governance tidak dapat mengurangi tindakan manajemen laba riil, sehingga mengakibatkan nilai perusahaan akan menurun. Hasil temuan empiris ini konsisten dengan penelitian Ferdawati (2008) yang menemukan bahwa manajemen laba riil berpengaruh negatif pada nilai perusahaan ketika penerapan corporate governance yang tinggi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pengujian yang telah dipaparkan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh negatif manajemen laba riil pada nilai perusahaan. Semakin tinggi manajemen laba riil yang dilakukan maka nilai perusahaan akan semakin rendah. Berdasarkan penelitian Roychowdhury (2006), manajemen laba riil yang dilakukan oleh manajemen perusahaan akan memperlihatkan kinerja yang baik dalam jangka pendek atau meningkatkan nilai perusahaan. Namun, periode berikutnya laba akan mengalami penurunan sehingga mengakibatkan nilai perusahaan menjadi turun dalam jangka panjang. Terdapat bukti bahwa nilai perusahaan yang melakukan manajemen laba riil lebih rendah daripada perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba riil. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang melakukan manajemen laba riil merupakan laba yang berkualitas dan akan dinilai tinggi oleh investor dan akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa corporate governance memoderasi pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan tidak terdukung. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis dan menemukan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba riil tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat penerapan corporate governance rendah. Praktik corporate covernance tidak dapat mempengaruhi hubungan dari manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Oleh sebab itu, hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan corporate governance yang tinggi memperlemah hubungan antara manajemen laba riil dengan nilai perusahaan. Hasil yang bertentangan kemungkinan disebabkan karena terdapat perbedaan dalam desain penelitian, waktu/periode penelitian, objek penelitian dan sampel penelitian yang diteliti. Selain itu, dengan adanya kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan kualitas audit yang semakin membaik dari tahun ke tahun menjadi mekanisme yang berperan mengurangi tindakan manajemen laba riil sehingga diharapkan nilai perusahaan akan meningkat. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah: Penelitian selanjutnya diharapkan menambah objek penelitian yang berbeda selain perusahaan manufaktur. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel pemoderasi yang lain, selain corporate governance.

11 Misalnya kecerdasan investor dengan proksi kepemilikan institusional dan kualitas audit yang dapat dilihat dari ukuran besarnya KAP. Apabila masih menggunakan variabel pemoderasi corporate governance, penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan proksi corporate governance yang lain, misalnya sistem insentif bagi manajemen, dewan direksi, dan pertemuan RUPS. DAFTAR PUSTAKA Barhart, Scott dan Rosentein, Stuart Board Composition, Managerial Ownership and Firm Performance: An Empirical Analysis. The Financial Review, November 1998, p: Cohen, Daniel A., Dey, Aiyesha., dan Lys, Thomas Z Real and Accrualbased Earnings Management in the Pre-and Post-Sarbanes Oxley Periods. The Accounting Review Vol. 83 No 3, p: Cohen, Daniel A., dan Zarowin, Paul Accrual-Real Earnings Management Around Seasoned Equity Offerings Dechow, Patricia M., dan Skinner, Douglas J Earnings Management: Reconciling the Views of Accounting Academics, Practitioners, and Regulators. Accounting Horizons. 14, p: Ferdawati Pengaruh Manajemen Laba Real terhadap Nilai Perusahaan dengan Tata Kelola Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi. Graham, J.R., Harvey, C.R., dan Rajgopal, S The Economic Implications of Corporate Financial Reporting. Journal of Accounting and Economics, 40, p: Gumanti, T.A Earning Management Dalam Penawaran Pasar Perdana Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi III., Jakarta. Gunny, K What are the Consequences of Real Earnings Management?. Working Paper. University of Colorado. Halim, Julia, Carmel Meiden, Rudolf Lumban Tobing Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk pada LQ-45. SNA VIII Solo. Ikatan Akuntan Indonesia. Haely, Paul M. & James M. Wahlen Review of Earnings Management Literature and Its Implications for Standard Setting, American Accounting Horizon, Vol. 13, No. 4, Desember. Herawaty, Vinola Peran Praktik Corporate Governance Sebagai Moderating Variabel Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak. Jensen, Michael C., dan Meckling, W.H Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3, p: Mayangsari, Sekar Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI, p: Midiastuty, Pratana P., dan Mas ud Machfoedz Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Artikel Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VI, Surabaya. Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Pramuka. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.

12 Mulford, Charless W. dan Eugene E. Comiskey Deteksi Kecurangan Akuntansi The Financial Numbers Game, Jakarta: PPM Manajemen. Roychowdhury, S Earnings Management through Real Activities Manipulation. Journal of Accounting and Economics, 42, p: Sloan School of Management. Scott, William R, 2000, Financial accounting Theory, New Jersey: Prentice-Hall. Warsono, Sony dkk, 2010, Corporate Governance Concept and Model, Yogyakarta: Center Of Good Corporate Governance. Zang, A.Z Evidence on the Tradeoff Between Real Manipulation and Accrual Manipulation. Working Paper. Duke University.

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sebaran Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Adapun berdasarkan sebaran

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan.

BAB V PENUTUP. (overproduction), dan penurunan discretionary expenses akan menyebabkan. semakin rendahnya arus kas operasi satu tahun ke depan. BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh manipulasi aktivitas riil yang diproksikan dengan REM Index terhadap arus kas operasi satu tahun ke depan. Penelitian ini dilakukan pada 424

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri

BAB IV HASIL PENGUJIAN. yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda. Kedelapan jenis industri BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1. Penjelasan Deskriptif Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan berkapitalisasi terbesar di BEI yang terdapat dalam delapan jenis industri yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010. Peneliti mengambil sampel industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat dibuat ialah: 1) Manipulasi aktivitas riil berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Berikut ini disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan High-Intellectual Capital Intensive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu dengan perangkat lunak SPSS. Adapun penjelasan hasil penelitian sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yaitu dengan perangkat lunak SPSS. Adapun penjelasan hasil penelitian sebagai BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan hipotesis beserta gambaran hasil penelitian dengan pembahasan pada bagian akhir. Penelitian ini menggunakan alat bantu yaitu dengan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Teknik BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakan terdapat pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI Nama : Dhony

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan. menyebabkan munculnya hubungan agensi antara principal (pemegang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pihak - pihak yang terlibat dalam suatu perusahaan (principal dan agent) umumnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal ini menyebabkan munculnya hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor perbankan dipilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Perusahaan yang berada pada tahap growth-mature tidak memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada Sektor keuangan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 87 perusahaan, sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur dan jasa yang berpartisipasi dalam penilaian CGPI periode 2010-2013 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden) Sampel pengambilan data pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nama : Nurlita NPM :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur di BEI, dengan metode pooling data (tahun ), sehingga jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. manufaktur di BEI, dengan metode pooling data (tahun ), sehingga jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dari periode 2009-2013 pada perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia yang melaporkan laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Basic Industry and Chemicals), (Consumer Goods Industry) dan (Trade, Services & Investment) yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Mentah Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deksriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean). Standar deviasi, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan mengenai karakteristik dari masing-masing variabel penelitian sehingga dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Periode penelitian yang digunakan periode empat tahun yaitu 2010 sampai dengan tahun 2013. Populasi dari penelitian yang dilakukan yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penilitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Australia dan Bursa Efek Singapura

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2011-2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan dividen perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan penelitian di atas, penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian atau populasi penelitian ini menggunakan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Malaysia (BEM) pada tahun 2014-2015. Sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan, selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris independen, leverage,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas yaitu untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas yaitu untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas yaitu untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada penelitian ini sebelumnya dijelaskan pada bab 3 bahwa populasi sampel penelitian ini sebanyak 8 perusahaan dalam 5 tahun yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci