NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Leony Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4
5 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KESENIAN, HIBURAN DAN REKREASI GOLONGAN POKOK PERPUSTAKAAN, ARSIP, MUSEUM DAN KEGIATAN KEBUDAYAAN LAINNYA BIDANG SEJARAH PADA JABATAN KERJA PENULIS SEJARAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan tenaga kerja yang kompeten mengharuskan setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjaannya secara konsisten dan efisien sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Dalam rangka pengembangan Kesejarahan khususnya Sejarawan, dibutuhkan tenaga kerja teknis bidang kesejarahan. Salah satu tenaga teknis bidang kesejarahan adalah Tenaga Penulis Sejarah Profesional. Penulis Sejarah terbagi atas dua kategori yaitu Penulis Sejarah yang tidak berlatar belakang pendidikan sejarah adalah penulis sejarah yang belum menggunakan pendekatan ilmiah dalam penulisan sejarah, dan penulis sejarah yang berlatar belakang pendidikan sejarah adalah penulis sejarah yang menggunakan pendekatan metodologi penulisan ilmiah dalam penulisan karyanya. Penulis sejarah merupakan salah satu tenaga kerja bidang Kesejarahan yang mempunyai tugas melakukan penulisan kisah sejarah (historiografi). Pekerjaan penulisan tersebut diawali dengan mencari dan mengumpulkan sumber sejarah (heuristik), menguji keabsahan fakta (kritik internal dan eksternal), menginterpretasikan fakta, dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. 1
6 Sejarawan mengawal dan memproduksi pengetahuan sejarah sebagai wahana untuk mengilhami generasi muda agar mereka dapat memahami nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam bentuk kesadaran sejarah yang memperkuat persatuan dan jati diri bangsa. Untuk memberi gambaran dan pedoman standar kerja yang jelas dan sistematis tentang persyaratan minimal menjadi Tenaga Penulis Sejarah, perlu disusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Kesejarahan Sub Bidang Penulis Sejarah. SKKNI disusun untuk menyediakan sebuah pedoman baku yang dapat diaplikasikan dalam rangka memenuhi kebutuhan institusi pendidikan dan pelatihan, asosiasi profesi, dan masyarakat umum sebagai pengguna. B. Pengertian 1. Metode sejarah adalah cara atau teknik dalam upaya untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan sejarah, menilai secara kritis, dan menyajikan satu sintesa yang hasilnya disajikan dalam bentuk tertulis 2. Heuristik adalah proses untuk mencari dan menemukan sumber/data sejarah 3. Kritik (sejarah) yaitu menyelidiki apakah sumber/data itu otentik atau tidak baik bentuk maupun isinya 4. Interpretasi yaitu menetapkan makna dan saling hubungan dari fakta yang diperoleh secara jitu 5. Historiografi atau penulisan sejarah adalah menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah sejarah C. Penggunaan SKKNI Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan masing- masing: 1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum 2
7 b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi 2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja a. Membantu dalam rekruitmen b. Membantu penilaian unjuk kerja c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri 3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan tingkatannya b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi D. Komite Standar Kompetensi Susunan komite standar kompetensi pada Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Penulisan Sejarah melalui Keputusan Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 5349/E5/KP/2015 tanggal 10 Oktober 2015 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Susunan komite standar kompetensi RSKKNI Bidang Penulisan Sejarah NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA 1. Dra. Triana Wulandari, M.Si Dr. Abdul Syukur, 2. M.Hum Direktur Sejarah Universitas Negeri Jakarta JABATAN DALAM TIM Pengarah Ketua 3. Dr. Agus Santoso Arsip Nasional RI Sekretaris 4. Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam Universitas Indonesia 5. Kresno Brahmantyo Universitas Indonesia 3
8 NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM TIM 6. Budiharja, MM Direktorat Jendral Kebudayaan 7. Sugih Biantoro, M.Hum Puslitjak, Dikbud 8. Muhammad Fauzi, M.Hum Institut Sejarah Sosial Indonesia 9. Muhammad Wasith Albar, M. Hum Universitas Indonesia 10. Saptari Novia Stri, SH Direktorat Sejarah 11. Helena Listyaningtyas, SH Direktorat Sejarah 12. Andi Syamsu Rijal Direktorat Sejarah 13. Bernas Sobari, S.Hum Direktorat Sejarah Tabel 2. Susunan tim perumus RSKKNI Bidang Penulisan Sejarah NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA 1. Hilmar Farid, Ph. D Direktur Jenderal Kebudayaan JABATAN DALAM TIM Ketua 2. Ir. Nono Adya Supriyatno, M.M. MT Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Sekretaris 3. Gembong Setyawan Purboyo, S.M. I, M.B.A Komisi Harmonisasi, BNSP 4. Aris Hermanto Kementerian Tenaga Kerja 5. Prof. Dr. Muhammad Hisyam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 6. Drs. Shabri Aliaman Analis Nilai Budaya 4
9 Tabel 3. Susunan Tim verifikasi RSKKNI Bidang Penulisan Sejarah NO NAMA INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM TIM 1. Prof. Dr. Susanto Zuhdi MSI Jakarta/Univ. Indonesia Ketua 2. Prof. Dr. I Ketut Ardhana MSI Bali/Univ. 3. Prof. Dr. A. Rasyid Asba 4. Prof. Dr. Mestika Zed 5. Prof. Dr. Dudung Abdurrahman 6. Dr. Wannofry Samry 7. Dr. Agus Mulyana MSI Sulawesi Selatan/ Univ. Hasanuddin MSI Sumatera Barat/Univ. Negeri MSI Yogyakarta/ Univ Islam Negeri Yogyakarta MSI Sumatera Barat/ Univ. Andalas Padang MSI Jawa Barat/Univ. Pendidikan Indonesia, Bandung BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA A. Pemetaan Standar Kompetensi TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI Melakukan penulisan sejarah sesuai dengan kaidah ilmu sejarah Menerapkan kompetensi umum Menulis sejarah FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR Menjaga profesi* etika Mengoperasikan komputer (Personal Computer PC) yang berdiri sendiri (Stand Alone)* Menggunakan metode sejarah Melakukan penulisan sejarah Menetapkan teknik penulisan yang baku 5
10 * Fungsi dasar diadopsi dari SKKNI Nomor KEP.273/MEN/XI/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Kebudayaan Bidang Perfilman Sub Bidang Sensor Film menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. B. Daftar Unit Kompetensi NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi 1. R.91SJH Menerapkan Metode Sejarah 2. R.91SJH Melakukan Penulisan Sejarah 3. R.91SJH Menerapkan Teknik Penulisan Yang Baku 6
11 C. Uraian Unit Kompetensi KODE UNIT : R.91SJH JUDUL UNIT : Menerapkan Metode sejarah DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan metode sejarah. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menerapkan heuristik 1.1 Sumber sejarah dicari berdasarkan permasalahan penelitian. 1.2 Sumber sejarah dikumpulkan berdasarkan jenis sejarah yang akan ditulis. 2. Menerapkan kritik ekstern dan intern 2.1 Kritik ekstern dilakukan dengan analisis sumber. 2.2 Kritik intern dilakukan dengan membandingkan sumber-sumber. 3. Menerapkan interpretasi 3.1 Interpretasi dilakukan dengan menghubungkan fakta yang relevan. 3.2 Interpretasi dilakukan dengan cara seleksi sejarah. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk seluruh bidang penulisan sejarah. 1.2 Sumber sejarah dapat berupa dokumen seperti surat kabar, suratsurat, notulen rapat. 1.3 Sumber benda dapat berupa foto-foto, bangunan, alat-alat. 1.4 Sumber lisan adalah sumber yang diperoleh melalui wawancara. 1.5 Sumber-sumber sejarah tersebut, masing-masing dapat diklasifikasi dalam sumber primer yaitu sumber yang diperoleh dari saksi mata. 1.6 Sumber sekunder adalah sumber yang diperoleh bukan dari saksi mata. 1.7 Kritik Ekstern adalah proses menguji otentisitas sumber. 7
12 1.8 Kritik Intern adalah proses untuk membuktikan kesaksian yang diberikan oleh suatu sumber memang dapat dipercaya. 1.9 Fakta sejarah adalah sesuatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari dokumen-dokumen sejarah dan dianggap dapat dipercaya setelah diuji dengan kaidah metode sejarah Interpretasi adalah menafsirkan keterangan sumber-sumber Seleksi sejarah adalah memilih fakta-fakta yang relevan Historiografi adalah proses menuliskan kisah sejarah berdasarkan kaidah-kaidah ilmu sejarah Periodesasi sejarah adalah pembagian atas periode-periode berdasarkan anggapan masing-masing. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan Alat pengolah data dan perlengkapannya 2.2 Perlengkapan Media tulis Alat Tulis Kantor (ATK) 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.46/UM.001/MKP/2009 tentang Penulisan Sejarah Lokal 3.2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 76 Tahun 2015 tentang Bantuan Penulisan Buku Sejarah 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.) 8
13 PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu kelompok. 1.2 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan. 2. Persyaratan kompetensi 2.1 TIK.JK Menjaga Etika Profesi 2.2 TIK.OP Mengoperasikan Komputer 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan Metode penelitian sejarah Melakukan analisis permasalahan 3.2 Keterampilan Mengoperasikan alat pengolah data 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Teliti dan cermat (berkenaan dengan telaah sumber) 4.2 Obyektif 4.3 Bertanggung jawab 4.4 Disiplin 5. Aspek kritis 5.1 Kecermatan mencari sumber sejarah berdasarkan tema 9
14 KODE UNIT : R.91SJH JUDUL UNIT : Melakukan Penulisan Sejarah DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja dalam penulisan sejarah. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyusun kerangka penelitian sejarah 2. Menyusun kerangka penulisan sejarah KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Format kerangka penelitian disiapkan sesuai dengan aturan yang baku. 1.2 Kerangka penelitian disusun berdasarkan kedekatan emosional. 1.3 Kerangka penelitian disusun berdasarkan kedekatan intelektual. 2.1 Kerangka penulisan sejarah disusun berdasarkan tema. 2.2 Kerangka penulisan sejarah disusun berdasarkan sistematika. 3. Melakukan historiografi 3.1 Sejarah disusun secara tematis. 3.2 Sejarah disusun secara kronologis dan/atau periodisasi. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini mencakup berbagai aspek dalam metodologi sejarah sebagai dasar utama untuk penulisan sejarah. 1.2 Kedekatan emosional adalah kedekatan seseorang dengan daerah penelitiannya. 1.3 Kedekatan intelektual adalah minat seseorang pada bidang yang ditulisnya. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan Alat pengolah data dan perlengkapannya 2.2 Perlengkapan Media tulis Alat Tulis Kantor (ATK) 10
15 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.46/UM.001/MKP/2009 tentang Penulisan Sejarah Lokal 3.2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 76 Tahun 2015 tentang Bantuan Penulisan Buku Sejarah 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Kemampuan menyampaikan hasil rekonstruksi imajinatif dari lampau itu sehingga sesuai dengan sumber sejarah yang ditemukan maupun dengan imajinasi ilmiah. 1.2 Kemampuan mencari dan menemukan informasi kesejarahan sesuai dengan tema penelitian atau penulisan sejarah. 1.3 Kemampuan memberikan informasi keberadaan sumber kesejarahan sesuai dengan tema penelitian atau penulisan sejarah. 1.4 Penilaian/asesmen kompetensi pada unit ini dapat dilakukan di tempat kerja atau pada tempat yang disimulasikan serta dapat diterapkan secara individu maupun sebagai bagian dari suatu kelompok. 1.5 Metode asesmen yang dapat diterapkan meliputi kombinasi metode tes lisan, tes tertulis, observasi - tempat kerja/demonstrasi/simulasi, verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan. 2. Persyaratan kompetensi 2.1 TIK.JK Menjaga Etika Profesi 2.2 TIK.OP Mengoperasikan Komputer 11
16 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan Metode sejarah sebagai syarat utama penulisan sejarah Metode sejarah dari buku acuan standar dalam metode sejarah 3.2 Keterampilan Menerapkan heuristik (mencari, menemukan dan mengumpulkan sumber) Menerapkan kritik ekstern dan intern (verifikasi sumber) Menerapkan interpretasi sumber sejarah Membuat rencana penelitian dan mengaplikasikannya dalam penulisan sejarah (historiografi) 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Teliti dan cermat (berkenaan dengan telaah sumber) 4.2 Obyektif 4.3 Bertanggung jawab secara ilmiah 4.4 Disiplin 5. Aspek kritis 5.1 Kecermatan mencari sumber sejarah berdasarkan tema 12
17 KODE UNIT : R.91SJH JUDUL UNIT : Menerapkan Teknik Penulisan Yang Baku DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam penerapan teknik penulisan yang baku. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar 2. Menerapkan berbagai jenis penulisan sejarah KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Kalimat efektif digunakan dalam penulisan. 1.2 Penulisan dilakukan sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. 2.1 Penulisan sejarah dilakukan secara kronologis. 2.2 Penulisan sejarah dilakukan secara tematis. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk penulisan sejarah 1.2 Penulisan sejarah secara kronologis disusun berdasarkan waktu 1.3 Penulisan sejarah secara tematis disusun berdasarkan tema (sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah budaya dan sejarah politik) 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan Alat pengolah data dan perlengkapannya 2.2 Perlengkapan Media tulis Alat Tulis Kantor (ATK) 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia 13
18 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Penilaian merupakan aspek yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi terkait dengan kemampuan menerapkan penulisan sejarah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. 1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan dan tertulis di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK). 2. Persyaratan kompetensi 2.1 TIK.JK Menjaga Etika Profesi 2.2 TIK.OP Mengoperasikan Komputer 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan Dasar-dasar penulisan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar Norma-norma dasar penelitian dan penulisan sejarah (historiografi) 3.2 Keterampilan Keterampilan menulis Keterampilan memaparkan (deskriptif analitis) dalam bentuk tulisan dengan menggunakan sumber atau rujukan 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Kritis 4.2 Teliti 4.3 Obyektif 14
19 5. Aspek kritis 5.1 Kecermatan dalam menuliskan kisah sejarah 15
20
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FORMAT PENULISAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
15 2012, No.364 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA STRUKTUR DAN FORMAT
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Lebih terperinciNOMOR 215 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciNOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia I. Penelitian sebagai keterampilan dalam belajar Penelitian merupakan salah satu
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan menggunakan sumber primer dan sekunder sebagai objek penelitian. Metode Historis
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
35 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji skripsi yang berjudul Peranan Oda Nobunaga dalam proses Unifikasi Jepang ini, yaitu metode historis
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159 TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL GOLONGAN POKOK
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3 1. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang rasional sehingga memiliki sebuah metode ilmiah. Berikut ini merupakan langkah-langkah
Lebih terperinciNOMOR 166 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.280/LATTAS/XI/2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA KAJI ULANG STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Guru Dua Zaman : Kajian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang peneliti gunakan untuk mengkaji skripsi yang berjudul Pemikiran Imam Khomeini Tentang Wilayatul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan nantinya adalah jenis penelitian lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan penelitian yang penulis kaji mengenai
Lebih terperinciMENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 403 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian sejarah adalah menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.189/LATTAS/XII/2013
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis pakai merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan metode sejarah. Tujuan penelitian metode sejarah adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam mengkaji mengenai pandangan yang diperlihatkan oleh surat kabar Kompas dan Pikiran Rakyat terhadap penembakan misterius tahun 1983-1985, penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciNOMOR 168 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis, dari mulai tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul Kodifikasi Hadis Pada Masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI KHUSUS JABATAN PENYULUH KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA UNTUK MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
STANDAR KOMPETENSI KHUSUS JABATAN PENYULUH KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA UNTUK MAJELIS LUHUR KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA BERDASARKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1032, 2017 KEMEN-ESDM. Standardisasi Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI
Lebih terperinciBADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
KEPUTUSAN NO : KEP- 008/BNSP/XII/2005 TENTANG Pedoman BNSP 101-2005 Pelaksanaan Pembakuan SKKNI Menimbang : a. bahwa pelaksanaan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan PLTS Tipe PJU dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. atau tujuan pemecahan masalah (P. Joko Subagyo, S.H 2006 : 1).
17 III. METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting karena metode dapat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah penelitian. Metode berasal dari bahasa Yunani methodos berarti
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15), dalam penelitian deskriptif, peneliti membuat deskripsi secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bertahap, organisasi Muhammadiyah di Purwokerto tumbuh dan berkembang, terutama skala amal usahanya. Amal usaha Muhammadiyah di daerah Banyumas meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Gus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinci2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima
No. 307, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, mulai dari mencari sumber-sumber, kritik sumber, analisis dan cara
Lebih terperinciLAMPIRAN NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciSKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA
2016 LSP ENERGI TERBARUKAN SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA Skema Sertifikasi Teknisi Pemasangan Instalasi Biogas Konstruksi
Lebih terperinciNOMOR 169 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PERSEWAAN DAN SEWAGUNA USAHA TANPA HAK OPSI,
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH *) Oleh : Agus Mulyana Penelitian pada dasarnya merupakan cara kerja ilmiah yang ada dalam setiap disiplin ilmu. Begitu pi kisahula halnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan salah satu fakultas dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dewasa ini pendekatan Pelatihan dan Penilaian Berbasis Kompetensi telah berkembang
Lebih terperinciNOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH, DAN TEKNIS GOLONGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi dan Teknik Penelitian Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Winarno Surachmad bahwa: Metode adalah cara utama yang dipergunakan untuk
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Di dalam penelitian, maka metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Dimana menurut Winarno
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi kembali
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang datanya dianalisis secara naratif dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian sejarah
Lebih terperinciNOMOR 183 TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI AKTIVITAS PENYEWAAN DAN SEWA GUNA USAHA TANPA HAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun 1985-1998 ini menggunakan
Lebih terperinciKISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN
KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2014 2015 MATA PELAJARAN KELAS / PROGRAM / SEMESTER ALOKASI WAKTU JENIS SOAL : SEJARAH (PEMINATAN) : X / IIS/ GASAL : 90 Menit : Pilihan
Lebih terperinciBAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali
BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Dan Teknik Penelitian Metodologi yang digunakan dalam mengkaji topik yang menjadi pembahasan skripsi penulis yang berjudul Pemilihan Umum Dan Media Massa (Pandangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai
III. METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat Langkah, yaitu heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi,
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL
Lebih terperinciTAHAPAN LANGKAH PROSES SERTFIKASI PROFESI DILINGKUNGAN POLRI/STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS (SK3)
TAHAPAN LANGKAH PROSES SERTFIKASI PROFESI DILINGKUNGAN POLRI/STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS (SK3) I. Menyusun Standar Kompetensi : 1. Satker pemrakarsa mengusulkan/mengirimkan surat usulan ke Kalemdiklat
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN SENAM LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi
Lebih terperinci2018, No pelatihan profesi, uji kompetensi dan sertifikasi profesi yang ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; c. bahwa berdas
No.235, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. KKNI PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.3/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperincipenelitian ini mengambil objek dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
21 A. Metode yang digunakan Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis
Lebih terperinci2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P
No.1877, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Pejabat Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/ Jasa. Pengembangan dan Pembinaan Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan
25 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau yang sering disebut dengan metode. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, maka langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/IX/2009 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA BAGI CALON TENAGA
Lebih terperinci