TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH"

Transkripsi

1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Peni Wijayanti NIM B12092 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 i

2 HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO Diajukan Oleh : Peni Wijayanti NIM B12092 Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal... Pembimbing Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes NIK ii

3 HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO Karya Tulis Ilmiah Disusun Oleh : Peni Wijayanti NIM B12092 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal... PENGUJI I PENGUJI II Deny Eka Widyastuti,S.ST.,M.Kes NIK NIK Hutari Puji Astuti,S.SiT.,M.Kes Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui Ka. Prodi D III Kebidanan Retno Wulandari, S.ST NIK iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta 3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Sri Kustari, Amd.Keb selaku pimpinan RB Citra Prasasti Sukoharjo yang telah memberikan ijin penulis dalam mengambil data. 5. Seluruh dosen dan staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah membantu kelancaran pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2015 Penulis iv

5 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015 Peni Wijayanti B12092 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO xii + 48 halaman + 20 lampiran + 6 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per kelahiran hidup. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Berdasarkan studi pendahuluan di RB Citra Prasasti Sukoharjo setelah penulis melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III didapatkan 6 ibu hamil primigravida belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester III, dan 4 ibu hamil primigravida mengetahui sebagian tanda bahaya kehamilan trimester III. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dalam kategori baik, cukup, kurang, faktor penghambat dan pendorong. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Diskriptif kantitatif. Lokasi penelitian diambil di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada tanggal 24 April Mei Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil primigravida, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan analisa univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo, ibu hamil primigravida dengan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (63,33%) yang dipengaruhi oleh usia, mayoritas usia tahun sebanyak 25 responden (83,33%) dan pendidikan, mayoritas SMP sebanyak 13 responden (43,33%) Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil primigravida, tanda bahaya kehamilan trimester III. Kepustakaan : 23 literatur (Tahun ) v

6 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Hidup itu berawal dari mimpi, mimpi bisa jadi nyata asalkan ada usaha, doa dan keyakinan. 2. Hilangkan rasa ketakutanmu dengan menumbuhkan rasa keyakinan. Selama kamu tidak bisa mengalahkan ketakutan, maka kamu akan takut dalam menghadapi masa depan. 3. Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Semua akan indah pada waktunya. PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : 1. Ayah dan ibu tercinta yang memberikan kasih sayang, semangat dan motivasi dalam meraih mimpi. 2. Kakak dan motivator yang selalu memberikan dukungan, semangat dalam setiap langkah untuk meraih mimpi masa depan dan tidak pernah lelah untuk mengajarkan akan kebaikan. 3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT.,M.Kes, terimakasih atas bimbingannya selama ini. 4. Teman-teman seperjuangan vi

7 CURICULUM VITAE Nama : Peni Wijayanti Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 1 Maret 1994 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Kaping, Kecik, Tanon, Sragen Riwayat Pendidikan 1. SD N 3 Kecik, Sragen LULUS TAHUN SMP N 2 Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN SMA N 2 Sragen LULUS TAHUN Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan Tahun 2012 vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi CURICULUM VITAE... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Keaslian Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan... 8 b. Cara Memperoleh Pengetahuan... 8 c. Tingkat Pengetahuan d. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan e. Cara Mengukur Pengetahuan Kehamilan a. Definisi Kehamilan b. Tanda tanda kehamilan viii

9 c. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel D. Variabel Penelitian E. Definisi Operasional F. Instrumen Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data H. Metode Pengolahan dan Analisis Data I. Etika Penelitian J. Jadwal Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian B. Hasil Penelitian C. Pembahasan D. Keterbatasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

10 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Trimester III x

11 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti xi

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner Uji Validitas Lampiran 12. Kuesioner Penelitian Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 18. Perhitungan Manual Hasil Penelitian Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian Lampiran 20. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah xii

13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15 % menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung di mana-mana sama, yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%) (Prawirohardjo, 2012). Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator, salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Analisa tren angka kematian maternal menunjukkan penurunan dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 sampai dengan SDKI Rasio kematian maternal pada tahun 1997 adalah 390 kematian per kelahiran hidup. Analisa yang tidak dipublikasikan menunjukkan penurunan kecil menjadi 334 kematian per kelahiran hidup pada periode Rasio kematian maternal menurun menjadi 307 kematian per kelahiran hidup pada SDKI dan 228 kematian per kelahiran hidup pada SDKI Namun, angka ini meningkat pada SDKI 2012 menjadi 359 kematian per kelahiran hidup (BKKBN, 2013). 1

14 2 Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,34/ kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/ kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33% (Dinkes Jateng, 2012). Perdarahan dalam obstetrik masih memegang peran penting sebagai penyebab utama kematian maternal, 30% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan di luar keguguran. Perdarahan obstetrik yang sampai menyebabkan kematian maternal terdiri atas solusio plasenta (19%) dan koagulopati (14%), robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri (16%), plasenta previa (7%) dan plasenta akreta atau inkreta (6%), atonia uteri (15%). Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5%-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2012). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2012). Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa

15 3 menyebabkan kematian ibu. Tanda tanda bahaya selama periode antenatal seperti, perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat dan menetap, perubahan visual secara tiba tiba (pandangan kabur, rabun senja), nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, bayi kurang bergerak seperti biasa, ketuban pecah sebelum waktunya. Pengetahuan dan persiapan yang harus dilakukan ibu hamil yaitu mengenali tanda tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi komplikasi (Nugroho dkk, 2014). Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada bulan Oktober 2014, jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan Juli sampai September 2014 didapat sejumlah 248 ibu hamil. Jumlah ibu hamil primigravida 92 orang dan ibu hamil multigravida 156 orang. Berdasarkan wawancara secara tidak terstruktur kepada 10 orang ibu hamil primigravida. Terdapat 6 orang ibu hamil primigravida yang belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan trimester III karena belum bisa menyebutkan dan menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan timester III, dan 4 orang ibu hamil primigravida mengetahui sebagian tentang tanda bahaya kehamilan trimester III karena bisa menyebutkan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III tanpa menjelaskannya secara lengkap. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Berdasarkan latar belakang di atas, pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III pada ibu hamil sangat mutlak untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan trimester III dapat mencegah

16 4 terjadinya resiko kehamilan. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori cukup.

17 5 c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada kategori kurang. d. Mengetahui faktor penghambat dan pendorong tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Menambah informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. 2. Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang tanda bahaya kehamilan trimester III b. Peneliti mampu menerapkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama pendidikan dan melaksanakan penelitian secara langsung mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III. 3. Bagi Institusi a. Rumah Bersalin Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil dengan memberi penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Sehingga mencegah resiko kehamilan dan dapat mengurangi AKI.

18 6 b. Pendidikan Menambah kepustakaan ilmu kebidanan dan sumber bacaan khususnya tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. E. Keaslian Penelitian Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang akan dilakukan, antara lain 1. Leni Susilawati (2012), yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Marga Waluya Surakarta. Jenis penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random sampling dengan sampling jenuh. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 responden (16,67%) memiliki pengetahuan baik, 20 responden (66,66%) memiliki pengetahuan cukup dan 5 responden (16,67%) memiliki pengetahuan kurang. Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah jenis dan rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel, dan jumlah responden. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Menggunakan teknik sampling jenuh, dengan jumlah responden 30 orang. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah lokasi dan waktu penelitian. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB

19 7 Citra Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April Mei Mutik Mahmudah (2010), yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya Kehamilan di BPM Tri Tejo Bendosari, Sukoharjo. Metode yang digunakan adalah diskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 10 responden (20%) memiliki pengetahuan baik, 30 responden (60%) memiliki pengetahuan cukup dan 10 responden (20%) memiliki pengetahuan kurang. Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah jenis dan rancangan penelitian. Jenis dan rancangan penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah teknik pengambilan sampel, jumlah responden, lokasi dan waktu penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, dengan jumlah responden 30 orang. Lokasi penelitian ini dilakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo dan waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April Mei 2015.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga ( Notoatmodjo, 2011). b. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), Cara memperoleh pengetahuan, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni : 1) Cara memperoleh kebenaran nonilmiah Cara tradisional yang dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah. Caracara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi : a) Cara coba salah (trial and error) Cara ini dipakai apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang 8

21 9 lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah (coba coba). Pengalaman yang diperoleh orang sebelum adanya kebudayaan, melalui penggunaan metode ini banyak membantu perkembangan berpikir dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpinpemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

22 10 suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (Common Sense) Akal sehat atau common sense kadang kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran diperoleh melalui intuitif

23 11 sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja. h) Melalui jalan pikiran Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan pertanyaan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pertanyaan pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

24 12 j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan pernyataan umum ke khusus. Aristoteles ( SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ini ke dalam suatu cara yang disebut silogisme. Silogisme ini merupakan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik. 2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). c. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2011), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir, berinteraksi, analisis, memecahkan masalah dan lain lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

25 13 Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (Comprehansion) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

26 14 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jastifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada. d. Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Erfendi (2009), adalah : 1) Tingkat pendidikan Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. 2) Lingkungan Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

27 15 3) Informasi Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV, dapat menambah pengetahuan agar lebih luas. 4) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal. 5) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk, dengan demikinan seseorang akan bertambah pengetahuannya. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. e. Cara mengukur pengetahuan Menurut Riwidikdo (2013), kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan kategori di bawah ini :

28 16 1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x) > Mean + 1 SD. 2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean 1 SD x Mean + 1 SD. 3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh (x) < Mean 1 SD 2. Kehamilan a. Definisi kehamilan Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2012). Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya atau dalam arti lain belum pernah hamil sebelumnya. Masa kehamilan primigravida dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2012).

29 17 b. Tanda-tanda kehamilan Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan (Nugroho dkk, 2014). 1) Tanda-tanda dugaan adanya kehamilan menurut Manuaba (2010), adalah sebagai berikut : a) Amenorea (terlambat datang haid) b) Mual dan muntah (emesis) c) Nyidam d) Sinkope atau pingsan e) Payudara tegang f) Sering miksi g) Konstipasi atau obstipasi h) Pigmentasi kulit 2) Tanda tidak pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), adalah sebagai berikut : a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil. b) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda hegar, tanda chadwicks, tanda piscaseck, kontraksi braxton hicks, dan teraba ballottement. c) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagaian kemungkinan positif palsu.

30 18 3) Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2010), ditentukan melalui : a) Gerakan janin dalam rahim. b) Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian bagian kecil janin. c) Denyut jantung janin. Didengar dengan stetoskop laenac, alat kardiotokografi, alat doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi. c. Tanda bahaya kehamilan trimester III Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Nugroho dkk, 2014). 1) Macam macam tanda bahaya kehamilan trimester III, menurut Marmi (2011) meliputi : a) Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Ibu akan menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Kondisi sakit kepala yang hebat dalam kehamilan dapat menjadi gejala dari preklamsia.

31 19 b) Penglihatan kabur Perubahan visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak. Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda preklamsia. c) Bengkak pada muka dan tangan Masalah serius jika muncul pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre eklamsia. d) Nyeri abdomen yang hebat Ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester 3. Apabila nyeri abdomen itu berhubungan dengan proses persalinan normal adalah normal. Tetapi nyeri abdomen yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat sangat berkemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Nyeri hebat tersebut bisa berarti epindisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung empedu, uterus yang iritabel, ISK atau infeksi lain.

32 20 e) Gerakan janin tidak terasa Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan trimester 3. Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan kelima atau keenam, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin, perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk panggul pada kehamilan aterm. Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam, merupakan salah satu tanda dan gejala kondisi berkurangnya gerakan janin yang perlu mendapatkan perhatian oleh bidan maupun ibu hamil itu sendiri. f) Perdarahan pervaginam Perdarahan dari vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spooting disekitar waktu pertama terlambat haid. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks

33 21 yang rapuh (erosi). Perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai nyeri. Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta dan ruptur uteri. (1) Solusio plasenta (ablatio placenta) Merupakan suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas sebelum janin keluar, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu. (2) Plasenta previa Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada sekmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. g) Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini. Penyebab terbesar persalinan prematur adalah ketuban pecah sebelum waktunya. Insiden ketuban pecah dini 10% mendekati dari semua persalinan dan 4% pada kehamilan kurang 34 minggu. Penyebab : sekvik inkompeten, ketegangan rahim berlebihan (kehamilan ganda, hidramnion), kelainan bawaan

34 22 dari selaput ketuban, infeksi. Penatalaksanaan : pertahankan kehamilan sampai matur, pemberian kortikosteroid untuk kematangan paru janin, pada umur kehamilan minggu untuk janin tidak dapat diselamatkan perlu dipertimbangkan melalui induksi, pada umur kehamilan aterm dianjurkan terminasi kehamilan dalam waktu 6 jam sampai 24 jam bila tidak ada his spontan.

35 23 B. Kerangka Teori Tingkat pengetahuan 1. Tahu (know) 2. Memahami (comprehention) 3. Aplikasi 4. Analisis (Analysis) 5. Sintesis (Synthesis) 6. Evaluasi (Evaluation) Pengetahuan kehamilan Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat pendidikan 2. Lingkungan 3. Informasi 4. Pengalaman 5. Sosial budaya dan ekonomi 6. Usia 1. Definisi 2. Tanda tanda kehamilan a. Tanda dugaan hamil b. Tanda tidak pasti hamil c. Tanda pasti hamil Macam macam tanda bahaya kehamilan TM III : 1. Sakit kepala yang hebat 2. Masalah penglihatan 3. Bengkak pada muka dan kaki 4. Nyeri abdomen yang hebat 5. Gerakan janin berkurang 6. Perdarahan pervaginam 7. Ketuban pecah dini 8. Ketuban pecah dini Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Marmi (2011), Manuaba (2010)

36 24 C. Kerangka Konsep Penelitian Faktor faktor mempengaruhi pengetahuan: 1. Usia 2. Pendidikan yang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Baik Cukup Kurang Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Lingkungan 2. Informasi 3. Pengalaman 4. Sosial budaya dan ekonomi Keterangan : = Diteliti = Tidak diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Diskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendiskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka angka. Pendekatan waktu yang digunakan secara cross sectional yaitu data yang menunjukkan titik waktu tertentu atau pengumpulannya dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Riwidikdo, 2012). Pada penelitian ini mendiskripsikan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di RB Citra Prasasti Sukoharjo. 25

38 26 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Studi pendahuluan dilakukan pada bulan Oktober 2014 dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 April Mei C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo. Jumlah populasi ibu hamil primigravida bulan Maret 2015 adalah 30 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2013). Pada penelitian ini karena populasinya kurang dari 100, maka populasi dijadikan sampel semua. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo.

39 27 3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Setiadi, 2013). D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggotaanggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional, sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013). Skala ukur ordinal dapat dikatagorikan sebagai berikut :

40 28 Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III Definisi Operasional Segala sesuatu yang diketahui ibu yang baru pertama kali hamil tentang definisi dan macam-macam tanda bahaya kehamilan trimester III: Sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka dan kaki, nyeri abdomen yang hebat, gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini Skala Hasil Ukur Ordinal a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean 1 SD x mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean 1 SD (Riwidikdo,2013) Alat Ukur kuesioner Sumber : Marmi, 2011 F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Alat atau instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Bentuk pernyataan yang demikian mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan mudah mengolah (Notoatmodjo, 2010). Instrumen ini ada 35 pernyataan, dimana permasalahan tersebut mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya

41 29 kehamilan trimester III. Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2009). Sistem penilaian pernyataan dengan kriteria positif (favorable) yaitu bila menjawab benar nilainya 1 jika menjawab salah nilainya 0 dan kriteria negatif unfavorable bila menjawab salah nilainya 1 dan jika menjawab benar nilainya 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda cetang ( ) pada jawaban yang dianggap benar. Tabel 3.1 kisi-kisi kuesioner Variabel Sub variabel Pernyataan Jumlah Favorable Unfavorable soal Tingkat Definisi tanda 1, 26, pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan bahaya kehamilan dan macammacamnya Tanda bahaya kehamilan : a. Sakit kepala yang 7 4, 21, 24 trimester III hebat b. Masalah 12, 22 2 penglihatan c. Bengkak pada 17*, 25*, 35 9, 13, 32 6 muka dan kaki d. Nyeri abdomen 1 5, 30 3 yang hebat e. Gerakan janin berkurang f. Perdarahan pervaginam g. Ketuban pecah dini 15, 18, 20, 34* , 8*, 23, 29 6, 14* 6 16, 19, 28, 31 Jumlah No. soal yang ada (*) tidak valid 4

42 30 Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di RB Kartini Sukoharjo pada tanggal 4 Maret April 2015 dengan jumlah responden 30 ibu hamil primigravida. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Instrumen dikatakan valid jika nilai p-value < 0,05, maka pada nilai koefisien korelasinya terdapat tanda bintang dua (**) (Riwidikdo, 2013). Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah : Keterangan : r : Korelasi antara masing masing butir pernyataan N : Jumlah responden x : Skor pernyataan y : Skor total pernyataan xy : Skor pernyataan dikalikan skor total pernyataan

43 31 Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan 30 pernyataan yang valid, dan 5 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 8, 14, 17, 25, dan 34. Pernyataan yang tidak valid itu tidak digunakan dalam penelitian ini, karena pernyataan yang tidak valid tidak mampu mengukur suatu pernyataan dan pernyataan yang tidak valid sudah ada yang mewakili pada indikator tersebut. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha ( ) minimal 0,7 (Riwidikdo,2013). Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha Chronbach. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut : Keterangan : r k : Reliabilitas Instrument : Banyak butir pernyataan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir 2 t : Varians total Berdasarkan hasil uji reliabilitas nilai alpha 0,7 yaitu 0,929 sehingga kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

44 32 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil primigravida yang menjadi pasien di RB Citra Prasasti Sukoharjo, kemudian menjelaskan tentang cara mengisinya. Responden diminta untuk mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Menurut Riwidikdo (2012), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek atau objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari pengisian kuesioner pernyataan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak dengan berbagai cara metode baik secara komersial maupun non komersial. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data jumlah ibu hamil primigravida yang berkunjung ke RB Citra Prasasti Sukoharjo pada bulan Maret 2015.

45 33 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data adalah : a. Editing (memeriksa data) Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahalu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. b. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng kodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data (data entry) atau processing Data, yakni jawaban jawaban dari masing masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software komputer dengan program SPSS for windows. d. Pembersihan data (cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan kemungkinan adanya kesalahan kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

46 34 2. Analisis data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya, untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 katagori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : a. Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai Mean 1 SD x Mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < Mean 1 SD Menurut Hidayat (2009), rumus mean yaitu : Rumus : X = Keterangan : X x n : Rata-rata (mean) : Jumlah seluruh jawaban responden : Jumlah responden Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai data terhadap rata-ratanya.

47 35 Rumus : SD = Keterangan : SD x n : Simpangan baku : Nilai responden : Jumlah responden Menurut Riwidikdo (2013), rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil primigravida menurut tingkat pengetahuannya yaitu : I. Etika Penelitian 1. Prinsip prinsip petunjuk etika penelitian Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Menurut Hidayat (2009), prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami antara lain : a. Prinsip manfaat Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. b. Prinsip menghormati manusia

48 36 Manusia memiliki hak dan makhluk yang mulia yang harus dihormati, karena manusia memiliki hak dalam menentukan pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian. c. Prinsip keadilan Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak. 2. Masalah etika penelitian Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian (Hidayat, 2009). Menurut Hidayat (2009), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : a. Informed consent Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. b. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama. c. Confidentiality (kerahasiaan)

49 37 Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan adalah uraian langkah langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini terlampir.

50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo yang merupakan salah satu rumah bersalin yang berada di daerah Sukoharjo. Lokasinya berada di daerah Jatimalang RT 3/1 Joho Mojolaban Sukoharjo. RB Citra Prasasti Sukoharjo ini memiliki 1 pemimpin, 1 orang dokter Sp.OG, 4 orang bidan. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu kesehatan ibu dan anak, meliputi pemeriksaan USG, ANC, pelayanaan KB, imunisasi, pemeriksaan bayi dan balita sakit, pijat bayi, pertolongan persalinan. Untuk menunjang pelayanan kebidanan RB Citra Prasasti memiliki 1 kamar bersalin (2 bed), 1 kamar periksa, 1 kamar USG, 3 kamar nifas (6 bed). B. Hasil Penelitian Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dilaksanakan di RB Citra Prasasti Sukoharjo pada tanggal 24 April Mei 2015 dengan jumlah responden 30 orang. 1. Karakteristik Responden Setelah dilakukan pengumpulan data dibedakan karakteristik responden meliputi : 38

51 39 a. Karakteristik responden berdasarkan usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Karakteristik responden berdasarkan usia diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Persentase (%) 1 < 20 tahun 5 16, tahun 25 83, tahun 0 0 Total Sumber : data primer, April 2015 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 5 orang (16,67%), responden dengan usia tahun sebanyak 25 orang (83,33%), tidak ada responden yang berusia >35 tahun (0%). Mayoritas usia responden adalah tahun sebanyak 25 orang (83,33%). b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut :

52 40 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1 SD 2 6,67 2 SMP 13 43,33 3 SMA 11 36,67 4 Perguruan Tinggi 4 13,33 Total Sumber : data primer, April 2015 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 2 orang (6,67%), responden dengan tingkat pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,33%), reponden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 orang (36,67%) dan responden dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang (13,33%). Mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,33%). 2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo menggunakan program SPSS versi 17. Sebelum dihitung tingkat pengetahuan tersebut maka dicari terlebih dahulu mean dan standar deviasi. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

53 41 Tabel 4.3 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS Variabel Mean Standar deviasi Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III Sumber : data primer, April ,23 2,94 Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 22,23 dan nilai standar deviasi sebesar 2,94. Hasil tersebut kemudian digunakan untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo. Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Trimester III No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%) 1 Baik 5 16,67 2 Cukup 19 63,33 3 Kurang 6 20 Total Sumber : data primer, April 2015 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,67%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,33%), pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%). Mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil

54 42 primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (63,33%). Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dapat dilihat pada grafik histogram sebagai berikut : BAIK CUKUP KURANG KURANG CUKUP BAIK Gambar 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III di RB Citra Prasasti Sumber : data primer, April 2015 C. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang tanda bahaya kehamilan trimester III di RB Citra Prasasti Sukoharjo sebanyak 5 ibu hamil primigravida (16,67%) berpengetahuan baik, 19 ibu hamil primigravida (63,33%) berpengetahuan cukup, 6 ibu hamil primigravida (20%) berpengetahuan kurang.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IUD Ny. S P2A0 UMUR 46 TAHUN DENGAN MENORAGIA DI RSUD KARANGANYAR TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau metode penelitian yang digunakan ialah non equivalent control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p. 45 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Ripca Aprisilia wenas 1, Anita Lontaan 2, Berthina. H.Korah 3 1.Puskesmas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991

CURICULUM VITAE. : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 CURICULUM VITAE Nama : Margi Astuti Tempat/Tanggal Lahir : Karanganyar, 27 september 1991 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Desa Banjaran RT 01 RW 06, Kelurahan Jumantoro, Kecamatan Jumapolo,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif, dimana penelitian diarahkan untuk mendiskripsikan suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik, adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN PUJI LESTARI KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN PUJI LESTARI KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI RUMAH BERSALIN PUJI LESTARI KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang memungkinkan pemaksimalan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi suatu hasil.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini pengukuran perilaku menggunakan kuesioner. Dengan 15 pernyataan yang berisikan tentang perawatan kejang demam pada balita usia 0-5 tahun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu untuk memberi gambaran fenomenayang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri Ginekologi, khususnya Obstetri Sosial. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang BAB I METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yaitu penelitian untuk menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok objek.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive comparative dengan pendekatan cross-sectional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat, data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Prof.Dr. Aloei Saboe 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada didunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penetalaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalahh melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengujian

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk discriptive correlation yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen berupa deskriptif korelasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013

TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013 TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG POS PELAYANAN TERPADU LANJUT USIA (POSYANDU LANSIA) DI DESA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Di ajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (umur, status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di dunia ini sekitar 500.000 ibu meninggal karena proses kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% diantaranya di negara yang sedang berkembang, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif, yaitu rancangan penelitian yang menelaah hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau menjelaskan fenomena. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut federasi obstetri internasional, Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatpozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau impalntasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah descriptive corelational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data dilakukan dalam sekali waktu pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik yang menjelaskan hubungan variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang berorientasi pada masa sekarang atau saat ini dan didesain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Descriptive Korelasional yang bertujuan untuk menjelaskan adanya hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory research (penelitian penjelasan) yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menunjukkan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indikator kesejahteraan suatu bangsa menurut World Health Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Pada tahun 2006 WHO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 41 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara

Lebih terperinci