Implementasi Transduser Ultrasonik Untuk Pengembangan Kontroler Sony Playstation Yang Diterapkan Pada Game Tekken

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Implementasi Transduser Ultrasonik Untuk Pengembangan Kontroler Sony Playstation Yang Diterapkan Pada Game Tekken"

Transkripsi

1 Implementasi Transduser Ultrasonik Untuk Pengembangan Kontroler Sony Playstation Yang Diterapkan Pada Game Tekken Hendra Hermawan Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya Abstrak - Bermain video game dapat membuat anak menjadi pasif dan malas. Oleh karena itu, Joystick atau kontroler video game telah banyak dikembangkan dengan penambahan suatu sensor agar pemain ikut bergerak aktif dalam bermain suatu game. Pada tugas akhir ini telah dibuat suatu alat simulator game Tekken dari pengembangan kontroler Sony Playstation dengan memanfaatkan dua buah sensor ultrasonik dan limit switch. Sensor ultrasonik digunakan sebagai deteksi berjalan maju, berjalan mundur, lompat dan jongkok dengan menggunakan metode time-of-flight yang memanfaatkan waktu tempuh ( t) gelombang ultrasonik dari transmitter sampai diterima receiver. t akan semakin kecil ketika pemain bergerak mendekat dengan dinding pemantul gelombang ultrasonik. Perubahan t ini akan diproses oleh mikrokontroler dan digunakan untuk mengendalikan kontroler Sony Playstation agar karakter yang dimainkan bergerak sesuai dengan gerakkan pemain. Sensor limit switch yang diletakkan pada setiap pergelangan tangan dan kaki digunakan sebagai deteksi gerakan memukul dan menendang. Telah dilakukan pengujian menunjukkan jarak ukur menggunakan sensor ultrasonik dari jarak 3cm sampai 2m memiliki tingkat error cukup kecil yaitu 1.762% sehingga sensor ultrasonik ini layak digunakan sebagai sensor pergerakkan pemain. Kata kunci : kontroler Sony Playstation, transduser ultrasonik, time-of-flight, limit switch sebagai sensor deteksi gerakkan bertarung dalam game Tekken tersebut. Dengan pemanfaatan sensor ini diharapkan pemain dapat bergerak aktif menirukan gerakkan bertarung pada game tersebut dan sekaligus dapat berolahraga. 2. TEORI PENUNJANG 2.1 Karakteristik Transduser Piezo Ceramic Gelombang ultrasonik dapat dibangkitkan dari sesuatu yang dapat bergetar dengan frekuensi getaran di atas Hz. yang selanjutnya disebut sebagai sumber gelombang ultrasonik. Sumber gelombang ultrasonik yang bersifat alami antara lain suara gesekan kertas, suara kelelawar serta sumber suara lainnya yang bergetar di atas ambang dengar manusia. Selain sumber alami gelombang ultrasonik dapat juga dibangkitkan dengan memberikan getaran pada kristal piezo-ceramic. Kristal piezo-ceramic memiliki sifat-sifat mekanis antara lain : a. Akan bergetar secara mekanis bila diberi beda potensial pada kedua sisinya. b. Akan menimbulkan bedapotensial pada kedua sisinya bila diberikan getaran mekanis. Dari sifat-sifat piezo-ceramic di atas maka kristal tersebut dapat berfungsi sebagai sumber yang dapat menghasilkan gelombang ultrasonik dan juga dapat berfungsi sebagai penerima gelombang ultrasonik. Struktur dasar tranduser ultrasonik sangat sederhana terlihat pada gambar 2.1, yaitu terdiri dari bahan kristal piezo-electric yang dilapisi oleh dua buah plat logam, dengan salah satu sisi tertanam secara mekanik dan satu sisi lainnya dihubungkan dengan diafragma vibrasi[1]. 1. PENDAHULUAN Dalam perkembanganya, game tidak hanya sebagai sarana bermain, penghilang stress atau hanya mengisi waktu luang saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat bersosialisasi. Seperti halnya game online, dalam permainannya membutuhkan kerjasama tim untuk memenangkan sebuah misi, selain itu di dalam bermain disediakan pula media komunikasi antar pemain sehingga memungkinkan pemain untuk saling berinteraksi dan menjalin hubungan sosial. Selain untuk bersosialisasi, game sekarang juga bisa digunakan untuk sarana olahraga, seperti game Let s Dancing dengan joystick atau kontroler yang didesain sedemikian rupa yang memungkinkan pemain dapat bergerak menari mengikuti irama lagu dalam game tersebut. Pada saat ini, kontroler game banyak dikembangkan dengan menambahkan sensor-sensor. Contohnya, sensor gyroscope yang bekerja terhadap gravitasi bumi telah digunakan dalam pengembangan kontroler untuk mendeteksi posisi kontroler terhadap sumbu cartesian x,y dan z. Pemain dapat bergerak aktif maka kontroler perlu menggunakan suatu sensor terhadap gerakkan pemain tersebut. Dalam tugas akhir ini akan dirancang suatu alat simulator game Tekken dari pengembangan kontroler Sony Playstation dengan memanfaatkan transduser ultrasonik dan sensor limit switch. Tranduser Ultrasonik dan sensor limit switch sangat dibutuhkan Gambar 2. 1 Struktrur dasar transduser Ultrasonik 2.2 Mengukur Jarak Dengan Ultrasonik Mengukur jarak objek dengan tranduser ultrasonik dapat menggunakan metode time-of-flight yaitu memanfaatkan waktu tempuh pemancaran gelombang transmiter ultrasonik yang mengenai suatu benda kemudian dipantulkan kembali ke asal, sinyal kemudian diterima oleh Receiver ultrasonik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2. Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (>20 khz) selama selang waktu yang telah ditentukan kemudian mendeteksi pantulan oleh benda tersebut. Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan kurang lebih 340 meter per detik, Tranduser ultrasonik mengeluarkan pulsa atau memancarkan gelombang ultrasonik (Transmiter) dan setelah gelombang pantulan terdeteksi tranduser ultrasonik (Receiver) 1

2 akan membuat output tertentu sebagai tanda bahwa gelombang sudah diterima untuk mematikan timer pengukur waktu sinyal dari transmiter sampai ke Receiver. Lama waktu tempuh gelombang ultrasonic hasil pantulan dari objek diukur, Maka jarak dapat diukur dengan persamaan 2.1 berikut ini. t( s) 340( ms) Jarak (2.1) 2 pemain menendang atau memukul maka sensor limit switch akan tertekan dan memberikan inputan pada mikrokontroler logika nol atau low kemudian mikrokontroler akan mengirim sinyal pulsa high ke IC Sony Playstaion agar karakter dalam game Tekken bergerak seperti pergerakkan pemain yaitu bergerak memukul dan menendang. Gambar 2. 2 Pantulan gelombang Ultrasonik 2.3 Kontroler Sony Playstation Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Sedangkan peletakkan realisasi sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut. Gambar 2. 3 Kontroler Sony Playtation2 Terlihat pada gambar 2.3, kontroler Sony Playstation terdiri dari tombol-tombol logika dan kontrol arah analog untuk mengkontrol suatu game yang dimainkan. Terdapat 14 tombol logika yang diberi simbol-simbol tersendiri yang semua memiliki fungsi kontrol yang berbedabeda[2]. 3. PERANCANGAN ALAT 3.1 Konfigurasi Sistem Dari gambar 3.1 stimulus berupa gerakkan bertarung pemain akan dideteksi oleh transduser ultrasonik dan rangkaian sensor limit switch. Tranduser ultrasonik dapat mendeteksi gerakkan dengan menggunakan metode timeof-flight yaitu waktu tempuh gelombang ultrasonik yang dipancarkan dari transmitter hingga diterima oleh receiver. Perubahan waktu ini kemudian akan diproses oleh mikrokontroler ATmega8 dan digunakan sebagai acuan perubahan jarak antara tranduser ultrasonik dengan dinding pemantul. Perubahan jarak tersebut menandakan terjadi pergerakkan pemain sehingga mikrokontroler akan mengirim sinyal ke inputan IC kontroler Sony Playstation sehingga karakter dalam game Tekken akan bergerak sesuai dengan pergerakkan pemain. Rangkain sensor limit switch digunakan sebagai deteksi gerakkan memukul dan menendang. Pada saat Gambar 3. 2 Peletakkan Realisasi Sistem 3.2 Perancangan Perangkat Keras Sensor Ultrasonik Pada perancangan alat sensor ultrasonik digunakan sebagai range finder/pengukur jarak antara pemain dengan dinding pemantul. Jarak ukur dengan transduser ultrasonik menggunakan metode time-of-flght yaitu waktu tempuh sinyal burst yang dipancarkan transmitter hingga diterima oleh receiver ultrasonik. Sinyal burst akan dihasilkan oleh mikrokontroler dengan frekuensi 40KHz yang sesuai dengan karakteristik kerja sensor ultrasonik. Sinyal burst dari mikrokontroler akan dikuat tegangannya dengan menggunakan converter max232 karena output sinyal burst dari mikrokontroler masih lemah. Rangkaian penguat tegangan dengan converter level tegangan max232 terlihat pada gambar 3.3 berikut.. 2

3 3.2.2 Rangkain Sensor Limit Switch Gambar 3. 3 Rangkaian Converter Level Tegangan Max232 Saat sinyal burst dipancarkan oleh transmitter, receiver ultrasonik siap untuk menerima sinyal burst yang telah dipantulkan oleh dinding pemantul dan jika receiver menerima sinyal burst tersebut, sensor receiver ultrasonik akan beresonansi dan bergetar membentuk sinyal sinus. Sinyal sinus yang diperoleh dari receiver kemudian dikuatkan dengan rangkaian inverting amplifier dengan penguatan dua tahap,terlihat seperti gambar 3.4 berikut.. Gambar 3.5 Rangkain Sensor Limit Switch Sensor limit switch digunakan untuk mendeteksi gerakkan memukul dan menendang. Dalam aplikasinya diperlukan modifikasi limit switch agar dapat mendeteksi gerakkan yaitu dengan menambahkan karet yang diikat pada tombol on/off limit switch sehingga pada saat memukul atau menendang karet akan meranggang dan menekan sensor limit switch. Terlihat pada gambar 3.5, jika limit switch ditekan maka pin input mikrokontroler akan berlogika low yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler dan menandakan ada gerakkan memukul. Sedangkan gerakkan menendang dibutuhkan dua buah sensor limit switch karena jika pemain berdiri maka sensor limit switch yang berada pada pergelangan kaki akan tertekan dan berlogika low, hal ini tidak dapat digunakan sebagai acuan bahwa terjadi gerakkan menendang. Oleh karena itu, dibutuhkan satu buah sensor limit switch yang diletakkan pada bagian depan paha pemain. Pada saat pemain menendang maka paha kaki pemain akan terangkat dan akan menekan sensor pada bagian depan paha kaki serta sensor yang berada pada bagian pergelangan kaki juga tertekan, kondisi ini dapat digunakan sebagai acuan bahwa terjadi gerakkan menendang. Jadi kondisi menendang terjadi jika sensor yang berada pada depan paha dan pergelangan kaki pemain berlogika low. Gambar 3. 4 Rangkaian Receiver Ultrasonik Perhitungan gain dari rangkaian inverting amplifier adalah sebagai berikut[4]. R f A1 Ri 10k A1 1k A1 10 A 2 Atotal Sinyal receiver yang telah dikuatkan akan dikomparatorkan dengan menggunakan IC LM393 agar didapat sinyal kotak sebagai sinyal stop ke mikrokontroler. Sinyal stop menandakan bahwa pada receiver ultrasonik telah menerima sinyal pantulan burst yang telah ditembakkan oleh transmitter. Output dari rangkaian komparator memerlukan pull-up karena IC opamp LM393 bersifat open collector Sistem Minimum Mikrokontroler Sistem minimum mikrokontroler terdiri dari mikrokontroler ATmega8 dengan frekuensi clock sebesar 8 MHz. Mikrokontroler ATmega8 yang digunakan adalah dalam bentuk TQFP (Thin Quad Flat Pack) karena bentuknya yang kecil sehingga keseluruhan sistem dapat dikemas dalam bentuk yang kecil dan portable[3]. Sistem mikrokontroler nantinya digunakan untuk penghasil sinyal burst 40kHz dan mengolah data inputan dari tranduser ultrasonik dan rangkain sensor limit switch. 3.3 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak (software) ini meliputi beberapa macam fungsi dan aplikasi seperti konversi data jarak dengan tranduser ultrasonik, fungsi kontrol pada IC kontroler Sony Playstation. Perancangan software tidak lepas dari rancangan hardware dan respon sensor. 4. PENGUJIAN ALAT 4.1 Pengujian Sensor Ultrasonik Pengujian Transduser Ultrasonik Pengujian transduser transmitter maupun receiver ultrasonik harus dilakukan terlebih dahulu sehingga kita dapat mengetahui frekuensi resonansi transmitter dan receiver ultrasonik. Pengujian dilakukan dengan menempatkan receiver pada jarak 20 cm di depan s transmitter yang mengeluarkan sinyal burst secara terus-menerus dengan frekuensi diubah-ubah kemudian dicatat tegangan maksimum yang diterima receiver pada tiap frekuensi yang diberikan Data dari 3

4 hasil pengujian tersebut dimasukkan dalam bentuk grafik terlihat seperti gambar 4.1 berikut. Amplitudo (mv) frekuensi (KHz) Gambar 4. 1 Grafik Respon Frekuensi terhadap Amplitudo Pengujian Pembangkit Sinyal Burst 40 KHz Gambar 4. 4 Sinyal Burst dipancarkan oleh Transmitter dan diterima oleh Receiver Ultrasonik Sebelum memilih besar gain dari rangkaian inverting amplifier maka diperlukan pengujian besar tegangan Vpp (tegangan puncak ke puncak) sinyal echo yang diterima oleh receiver setelah dipantulkan oleh dinding pemantul. Pengujian dilakukan dengan merubah-ubah jarak tranduser ultrasonik dengan dinding pemantul dan didapat data dalam bentuk grafik yang terlihat pada gambar 4.5 berikut. Vpp (mv) Gambar 4. 2 Sinyal 8 Cycle burst 40 Khz dari Mikrokontroler Atmega8 Sinyal burst 40 Khz didapat dari mikrokontroler ATmega8 dengan pengaturan high/low output keluaran mikrokontroler di salah satu pin. Dari gambar 4.3 terlihat hasil pengukuran Osiloskop frekuensi sinyal burst tepat 40 Khz berarti hasil yang diinginkan sesuai dengan perencanaan Pengujian Rangkaian Converter Level Tegangan Jarak (cm) Gambar 4. 5 Respon amplitudo receiver terhadap jarak dinding pemantul Sinyal burst yang diterima oleh receiver ultrasonik kemudian dikuatkan dengan inverting amplifier. Keluaran dari rangkaian inverting amplifier terlihat pada gambar 4.6 berikut. Gambar 4. 3 Sinyal 8 Cycle burst 40 Khz setelah Converter Level Tegangan dengan max232 Terlihat pada gambar 4.3 output keluaran dari rangkaian converter level tegangan dengan IC max232 sebesar 17,6V dan dinilai sudah cukup besar untuk menggetarkan transduser transmitter ultrasonik Pengujian Rangkaian Receiver Ultrasonik Setelah gelombang sinyal burst 40KHz dipancarkan oleh transmitter ultrasonik jika terkena dinding pemantul maka sinyal burst akan diterima oleh receiver ultrasonik, seperti terlihat pada gambar 4.4 berikut. Gambar 4. 6 Sinyal Reciever setelah dikuatkan Inverting Amplifier Dari gambar 4.6 terlihat sinyal receiver/echo setelah dikuatkan dengan inverting amplifier menjadi positif negatif saturasi. Hal ini disebabkan jarak dinding pemantul dengan tranduser ultrasonik dekat dan nilai Vpp sinyal receiver bernilai sekitar 250mv sedangkan besar gain dari inverting amplifier 100 kali sehingga sinyal echo setelah dikuatkan menjadi positif negatif saturasi. Selain itu, pada saat receiver menerima 8 pulsa sinyal burst masih ada tersisa sinyal karena getaran Piezo-keramik dari sensor receiver ultrasonik tidak langsung berhenti. Sinyal receiver yang telah dikuat akan dimasukkan ke rangkaian komparator guna mendapatkan sinyal stop untuk mematikan timer1 pada sistem mikrokontroler ATmega8 dan menandakan bahwa receiver telah menerima sinyal burst yang dikirim oleh transmitter. Adapun keluaran dari rangkaian komparator dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut. 4

5 Gambar 4. 7 Sinyal Burst dari Transmitter dan Sinyal Keluaran dari Rangkaian Komparator Terlihat dari gambar 4.7 pada saat sinyal burst dipancarkan oleh transmitter sudah terdapat sinyal yang diterima oleh receiver. Hal ini terjadi karena adanya interferensi kabel yang menghantarkan sinyal burst ke transmitter dengan kabel yang menghubungkan receiver dengan rangkaian receiver sensor ultrasonik. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan manipulasi program pada sistem mikrokontroler agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan jarak Pengujian Jarak Ukur Tanduser Ultrasonik Pada bagian ini akan dilakukan pengujian jarak ukur tranduser ultrasonik terhadap dinding pemantul gelombang ultrasonik. Pengujian dilakukan dengan menggeser-gerser jarak transduser ultrasonik terhadap dinding pemantul dan mengukur jarak sebenarnya. Data hasil pengujian terihat pada tabel 4.1 dan error rata-rata pada pengujian jarak ukur dengan transduser ultrasonik relatif kecil yaitu 1.762%. Tabel 4. 1 Data Pengujian Jarak Ukur Transduser Ultrasonik Jarak Jarak Error (%) sebenarnya (cm) terukur (cm) Pengujian Rangkaian Kontroler Sony Playstation Pengujian ini dibutuhkan agar mengetahui lebar pulsa high minimum yang dikirim oleh sistem mikrokontroler ke IC kontroler Sony Playstation sebagai pengganti penekan tombol kontroler secara manual oleh tangan. Selain itu juga untuk mengetahui konfigurasi pin-pin pada IC kontroler Sony Playstation. Pengujian dilakukan dengan cara memberi lebar pulsa high yang semakin besar dan memerhatikan apakah ada respon berupa gerakkan karakter tertentu pada game Tekken melalui display televisi. Tabel 4. 2 Data Pengujian Lebar Pulsa High untuk men-driver IC Kontroler Sony Playstation Lebar pulsa high dari Respon gerakkan mikrokontroler(ms) pada game Tekken 5 Tidak ada 8 Tidak ada 10 Tidak ada 14 Tidak ada 15 Tidak ada 20 Tidak ada 24 Tidak ada 26 Tidak ada 28 Tidak ada 30 ada 32 ada 34 ada Dari tabel 4.2 terlihat lebar pulsa high minimum yang dibutuhkan agar dapat men-driver IC kontroler Sony Playstation adalah 30ms. 4.3 Pengujian Keseluruhan Sistem Pada bagian ini dilakukan pengujian secara keseluruhan sistem yaitu untuk mendeteksi gerakkan dasar bertarung dalam game Tekken dimana transduser ultrasonik pertama untuk mendeteksi gerakan berjalan maju dan berjalan mundur, tranduser ultrasonik kedua untuk mendeteksi gerakkan lompat dan jongkok. Sedangkan untuk gerakkan memukul dan menendang dideteksi oleh rangkaian sensor limit switch yang diletakkan pada pergelangan kaki dan tangan. Pengujian dilakukan dengan cara setiap gerakkan dasar bertarung dalam game Tekken dilakukan 10 kali percobaan. Tabel 4. 3 Data Pengujian Gerakkan Pukul Kiri dan Pukul Kanan Pengujian ke- Gerakkan Pukul Kiri Gerakkan pukul kanan 3 berhasil berhasil 5 berhasil berhasil 8 berhasil berhasil 9 berhasil berhasil Dari Tabel 4.3 pengujian gerakkan pukul kanan dan pukul kiri terlihat data pengujian selalu berhasil, hal ini menunjukkan bahwa scanning program pada mikrokontroler untuk inputan dari rangkaian sensor limit switch pada pergelangan tangan cukup cepat sehingga secepat-cepat gerakkan memukul selalu terdeteksi. Tabel 4. 4 Data Pengujian Gerakkan Tendang Kiri dan Tendang Kanan Pengujian ke- Gerakkan tendang kiri Gerakkan tendang kanan 3 gagal berhasil 5 gagal gagal 8 berhasil gagal 9 berhasil berhasil 5

6 Dari tabel 4.4 terlihat pengujian gerakkan tendang kanan dan kiri tidak selalu berhasil karena kemungkinan pada saat pemain menendang sensor limit switch yang berada pada depan paha pemain tidak tertekan. Jadi kegagalan dalam gerakkan ini dikarenakan masalah mekanik bukan pada sistem mikrokontroler. Tabel 4. 5 Data Pengujian Gerakkan Lompat dan Jongkok Pengujian Gerakkan lompat Gerakkan jongkok ke- 3 berhasil berhasil 5 gagal berhasil 8 berhasil berhasil 9 berhasil berhasil Dari tabel 4.4 pengujian gerakkan lompat masih terdapat kesalahan dikarenakan arah dari transduser ultrasonik tidak selalu tegak lurus dengan lantai (dinding pemantul gelombang ultrasonik). Tabel 4. 6 Data Pengujian Gerakkan berjalan maju dan mundur Pengujian ke- Gerakkan berjalan maju 3 berhasil gagal 5 berhasil berhasil 8 gagal berhasil 9 berhasil gagal Gerakkan berjalan mundur Dari tabel 4.6 terlihat tidak semua pengujian berhasil hal ini dikarenakan pada saat pemain bergerak mendekat atau menjauh dengan dinding pemantul pada sisi depan pemain tidak dalam arah tegak lurus atau bergerak terlalu lambat. Proses scanning pada program mikrokontroler cukup cepat jadi bila pemain bergerak lamban perubahan antara waktu tempuh gelombang ultrasonik pada scanning pertama dan scanning yang berikutnya tidak terlalu berbeda. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari hasil akhir pembuatan alat ini yaitu: Pengukuran jarak transduser ultrasonik dengan metode time-of-flight yang memanfaatkan waktu tempuh gelombang ultrasonik dari transmitter sampai gelombang tersebut diterima receiver dapat digunakan untuk mendeteksi gerakkan berjalan maju, berjalan mundur, lompat dan jongkok Kesalahan pengukuran jarak dengan tranduser ultrasonik relatif kecil yaitu 1.762%. Akan tetapi dalam implementasinya arah transduser transmitter dan receiver ultrasonik tidak selalu tegak lurus dengan dinding pemantul pada saat pemain bergerak sehingga terjadi kesalahan dalam pendeteksian gerakkan pemain. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun sebuah rangkaian pembangkit sinyal ultrasonik, tetapi hal yang terpenting adalah mengetahui frekuensi resonansinya terlebih dahulu sehingga tranduser tersebut dapat bekerja dengan maksimal. Tranduser Ultrasonik bekerja pada frekuensi 40±1 KHz sesuai yang ada pada datasheet setelah dilakukan percobaan. 5.2 Saran Adapun saran untuk penerapan maupun pengembangan lebih lanjut maka transmiter ultrasonik harus memiliki daya pancar yang besar untuk memperpanjang jarak jangkauan dengan dinding pemantul dan memikirkan agar alat lebih praktis. DAFTAR PUSTAKA [1] Carlin, B Ultrasonics. Mac Graw Hill. USA [2],controller.<URL: des/ ps2>. Tanggal akses: 13 Mei [3],Datasheet ATmega8.<URL: dyn/ resources/prod_documents/doc2486.pdf>. Tanggal akses: 12 April [4] Robert Boylstead dan Louis Nashelsky. Electronic Devices and Circuit Theory,Fifth Edition. USA: Prentice-Hall International Inc RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis dilahirkan di Denpasar, 4 April Merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan bapak Suleman dan ibu Asiyah. Penulis memulai pendidikan formal di SDN Genteng Wetan II, Banyuwangi. Kemudian di lanjutkan di SLTPN 1 Genteng, Banyuwangi. Penulis menempuh jenjang pendidikan selanjutnya di SMAN 1 Negeri, Banyuwangi. Pada tahun 2005 penulis mengikuti SPMB, dan akhirnya diterima di jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dan akhirnya penulis memilih konsentrasi Bidang Studi Elektronika pada Jurusan Teknik Elektro ITS Surabaya sebagai pilihan terbaik. Selain aktif sebagai asisten praktikum, penulis juga sempat mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan, pelatihan dan juga seminar. Dan pada semester genap 2008/2009 penulis bertanggungjawab sebagai koordinator laboratorium B hendra_167@yahoo.com, henchu@elect-eng.its.ac.id 6

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Fandhi Nugraha K D411 13 313 Teknik Elektro Makalah Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Universitas Hasanuddin Makassar 2015/2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi saat ini sangat

Lebih terperinci

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER Kiki Prawiroredjo & Nyssa Asteria* Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract A Distance Detector is a circuit that

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

rangkaian pemancar menggunakan IC pewaktu MCI 455 sebagai pembangkit

rangkaian pemancar menggunakan IC pewaktu MCI 455 sebagai pembangkit BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA 4.1 Pendahuluan Komponen utama pencitraan bentuk benda yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rangkaian pemancar dan penerima ultrasonik, mikrokontroler MC68HC908GP32,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK ISSN: 1693-6930 109 ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK Balza Achmad 1, Anton Yudhana 2, Mardi Sugama 3 1 Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada e-mail: balzach@t-fisika.ugm.ac.id

Lebih terperinci

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Brilianda Adi WIcaksono Bidang Studi Elektronika Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Rancang Bangun Sistem Pencacah Frekuensi Untuk Sensor Gas Quartz Crystal Microbalance (DESIGN OF FREQUENCY COUNTER SYSTEM FOR QUARTZ CRYSTAL MICROBALANCE GAS SENSOR) Brilianda Adi WIcaksono 2209 100 014

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK

PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK PROS ID I NG 2 0 11 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENGUKUR TINGGI BADAN DENGAN DETEKTOR ULTRASONIK A. Ejah Umraeni Salam & Cristophorus Yohannes Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Lebih terperinci

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem

Lebih terperinci

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA A. TUJUAN PERCOBAAN : Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar dan karakteristik dari sebuah microphone dynamic

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API 168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC A. TUJUAN 1) Mempelajari prinsip kerja dari ultrasonic ranging module HC-SR04. 2) Menguji ultrasonic ranging module HC-SR04 terhadap besaran fisis. 3) Menganalisis susunan rangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL SUMARNA Program Studi Teknik Informatika Universita PGRI Yogyakarta Abstrak Sinyal ultrasonik merupakan sinyal dengan frekuensi tinggi berkisar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Teguh Wiguna 1, Achmad Hidayatno, ST, MT, Trias Andromeda, ST, MT Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK 60 BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK 4.1 Karakteristik Infra Merah Untuk pengukuran, digunakan konversi intensitas dari fototransistor menjadi nilai tegangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori (2.1)

Bab II Dasar Teori (2.1) Bab II Dasar Teori 2.1. Gelombang ulrasonik Untuk dapat mengamati perubahan yang terjadi pada udara, dapat dilakukan dengan mengamati kejadian fisis akibat suatu pengkondisian tertentu yang memberikan

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL) JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL) A. TUJUAN Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menguji piranti hardware sensor ultrasonik. 2) Mengukur sinyal keluaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada rancang bangun pengukur kecepatan kendaraan menggunakan sensor GMR adalah metode deskriftif dan eksperimen. Melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52 FX, Budi Rahardjo, Pengontrol Volume Air dalam Tangki Berbasis Mikrokontroller AT89s52 40 PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52 FX. BUDI RAHARDJO Abstrak: Sepasang tranduser

Lebih terperinci

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Muh Nurdinsidiq 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Pada bab IV pengujian alat dan pembahasan akan mengulas hasil pengamatan serta analisis untuk mengetahui kinerja dari rangkaian dan alat. Rangkaian di analisis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar. PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem

Lebih terperinci

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL Prastyono Eko Pambudi 1), Yunarto Tri Wahyu Aji 2) 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains &Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2 2.1 Tinjauan Pustaka Adapun pembuatan modem akustik untuk komunikasi bawah air memang sudah banyak dikembangkan di universitas-universitas di Indonesia dan

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Bab ini akan membahas mengenai perencanaan dan pembuatan robot meliputi perancangan perangkat keras / hardware, pembuatan mekanika robot dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV dijelaskan tentang rencana implementasi dari sistem, spesifikasi sistem, prosedur pengoperasian sistem dan evaluasi hasil pengujian pada sistem.. Spesifikasi Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS Raditya Fahmi B. 2208 030 029 Disusun oleh : Aris Wijaya 2208 030 064 DOSEN PEMBIMBING Pujiono, ST., MT. NIP. 196802151994031022

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,

Lebih terperinci

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA 4.1 Desain Sistem Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini bertujuan untuk membangun robot beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengukuran Catu Daya Pada pengujian catu daya dilakukan beberapa pengukuran terhadap IC regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L78012. Maka untuk regulator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya PRIMA AYUNI 112408005 PROGRAM STUDI D-III

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN : Rancang Bangun Timbangan Digital Berbasis Sensor Beban 5 Kg Menggunakan Mikrokontroler Atmega328 Edwar Frendi Yandra a, Boni pahlanop Lapanporo a *, Muh. Ishak Jumarang a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Laut dan Metode Pengukurannya Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

APLIKASI MULTISENSOR UNTUK MENGETAHUI KETINGGIAN AIR DALAM RANGKA EARLY WARNING SYSTEM (EWS) BENCANA BANJIR DAN TSUNAMI

APLIKASI MULTISENSOR UNTUK MENGETAHUI KETINGGIAN AIR DALAM RANGKA EARLY WARNING SYSTEM (EWS) BENCANA BANJIR DAN TSUNAMI Aplikasi Multisensor Untuk Mengetahui Ketinggian Air Dalam Rangka Early Warning System (EWS) Bencana Banjir dan Tsunami [Ralin Allo Todang] APLIKASI MULTISENSOR UNTUK MENGETAHUI KETINGGIAN AIR DALAM RANGKA

Lebih terperinci

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers Jurnal ELKOMIKA Vol. 4 No. 2 Halaman 170-184 ISSN (p): 2338-8323 Juli - Desember 2016 ISSN (e): 2459-9638 Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers RUSTAMAJI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

Perancangan Prototipe Anemometer Berbasis Gelombang Suara Ultrasonik Frekuensi Rendah

Perancangan Prototipe Anemometer Berbasis Gelombang Suara Ultrasonik Frekuensi Rendah Perancangan Prototipe Anemometer Berbasis Gelombang Suara Ultrasonik Frekuensi Rendah Jackson Van Bowles Manurung, Ir. T. Ahri Bahriun, M.Sc Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci