TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TUNGGING BELITUNG BANJARMASIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TUNGGING BELITUNG BANJARMASIN"

Transkripsi

1 TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TUNGGING BELITUNG BANJARMASIN (SPEECH ACT IN TRADING TRANSACTION IN PASAR TUNGGING BELITUNG BANJARMASIN) Siti Norhasuna dan Zakiah Agus Kusasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjend. H. Hasan Basry, Kampus Kayu Tangi, Banjarmasin, Kode Pos 70123, Abstract Speech Act in Trading Transaction in Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Speech act has the function, purpose, and a specific purpose and can cause the effect or impact on the partners said. Research is about the use of this type of speech act or representative assertive, directive, expressive, and declarative speech acts and functions in the purchase and sale transactions in Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. This study aims to describe the use of this type of assertive speech act, directive, expressive, and declarative speech acts function in the sale and purchase transactions in Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. This research uses descriptive method with qualitative approach. Sources of data in this study is the speech of traders and buyers when transactions take place in the Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. The study was conducted on December 1 to 7 April Data were collected by using observation technique (see), recording techniques, and record. From the research, it can be concluded, from the four types of speech acts are used, (1) assertive speech act, (2) directive speech act, (3) expressive speech acts, (4) a declarative speech act. Results of the study, speech acts of the most widely used type of assertive speech acts, followed by the use of expressive speech act types, directives, and the least used type of declarative speech act. Of the six functions of speech acts, there are only five functions of speech acts that were found in the purchase and sale transactions in Pasar Tungging Belitung Banjarmasin speech acts are (1) for the exchange of factual information, (2) express this emotion, (3) express moral attitudes, (4) persuade or influence, (5) socialization. speech acts that are not found in the purchase and sale transactions in Pasar Tungging Belitung Banjarmasin, which reveals the intellectual information. Keywords: speech act, transaction, pasar tungging Abstrak Tindak Tutur dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Tindak tutur mempunyai fungsi, maksud, dan tujuan tertentu serta dapat menimbulkan pengaruh atau akibat pada mitra tutur. Penelititian ini membahas tentang penggunaan jenis tindak tutur asertif atau representatif, direktif, ekspresif, dan deklaratif dan fungsi tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan jenis tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, deklaratif dan fungsi tindak tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Penelitian

2 ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan dari pedagang dan pembeli saat transaksi jual beli berlangsung di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Penelitian dilakukan pada tanggal 1-7 April Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi (simak), teknik rekam, dan catat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, dari empat jenis tindak tutur yang digunakan, (1) tindak tutur asertif, (2) tindak tutur direktif, (3) tindak tutur ekspresif, (4) tindak tutur deklaratif. Hasil penelitian, tindak tutur yang paling banyak digunakan adalah jenis tindak tutur asertif, diikuti oleh penggunaan jenis tindak tutur ekspresif, direktif, dan yang paling sedikit digunakan adalah jenis tindak tutur deklaratif. Dari enam fungsi tindak tutur, hanya terdapat lima fungsi tindak tutur yang di temukan dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin, fungsi tindak tutur tersebut adalah (1) untuk tukar menukar informasi faktual, (2) mengungkapkan sikap emosi, (3) mengungkapkan sikap moral, (4) meyakinkan atau mempengaruhi, (5) sosialisasi. Tindak tutur yang tidak ditemukan dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin, yaitu mengungkapkan informasi intelektual. Kata-kata kunci: tindak tutur, transaksi, pasar tungging PENDAHULUAN Mu in (2009: 16) mengatakan bahwa bahasa digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi dalam upaya berinteraksi dengan sesamanya. Allan (dalam Nadar, 2009:10) berpendapat bahwa berkomunikasi merupakan kegiatan sosial dan sebagaimana kegiatan sosial yang lain, kegiatan berkomunikasi ini hanya akan dapat dilaksanakan apabila ada pihak lain yang terlibat. Masing-masing pihak harus bekerja sama dan memperhatikan citra lawan bicaranya. Richard yang dikutip oleh Jumadi (2005: 41) memberikan beberapa hal tentang tujuan percakapan, yakni sebagai pertukaran informasi, memelihara tali persahabatan sosial dan kekerabatan, negosiasi, status, dan pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindak bersama. Itulah sebabnya, Richard (dalam Jumadi 2005: 41) menyatakan bahwa salah satu pendekatan analisis fungsi bahasa dalam percakapan adalah teori tindak tutur. Sebuah percakapan baru akan efektif jika telah jelas konteks berlangsungnya sebuah penuturan. Menurut Searle (dalam Rani, dkk, 2000: 136), dalam komunikasi bahasa terdapat tindak tutur. Ia berpendapat bahwa komunikasi bahasa bukan sekadar lambang, kata, atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur. Sebagaimana komunikasi bahasa yang dapat berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah, tindak tutur dapat pula berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah. Untuk melakukan sebuah tuturan, manusia memerlukan bahasa, salah satunya bahasa Banjar. Bahasa Banjar adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh suku (etnis) Banjar untuk berkomunikasi dalam pergaulan. Salah satu contohnya untuk berkomunikasi dalam pergaulan yang terjadi di pasar. Pasar tungging Belitung mempunyai lahan yang cukup luas dan bervariasi jenis pedagang merupakan daya tarik tersendiri dari pasar ini. Oleh sebab itu, pasar merupakan tempat perbelanjaan yang ramai akan pengunjung. Tempat untuk berjualan hanya sejenis lapak-lapak yang diberi atap terpal, tidak sepeti pasar-pasar lainnya yang terdiri atas bangunan-bangunan pertokoan. Bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Banjar, tetapi ada sebagian kecil dari mereka yang menggunakan bahasa Indonesia. Para pedagang di

3 pasar ini mulai berdagang sejak jam empat sore sampai jam sepuluh malam hari dan itu dilakukan setiap hari. Hal yang melatarbelakangi peneliti memilih penelitian dengan judul Tindak Tutur Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin karena adanya keinginan peneliti untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana penggunaan jenis tindak tutur asertif atau representatif, direktif, ekspresif, dan deklaratif dalam transaksi jual beli tersebut. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur pedagang dan pembeli di pasar tungging. Pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau perilaku orang-orang yang diamati. HASIL Deskripsi Data Data dalam penelitian ini berupa percakapan yang dituturkan oleh pedagang dan pembeli saat jual beli berlangsung, yaitu data tuturan mengenai tindak tutur asertif atau representatif, direktif, ekspresif, dan deklaratif yang berupa kata-kata dan tindakan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil perekaman yang dilakukan pada 11 pedagang, tuturan yang dihasilkan sebanyak 22 tuturan. dengan pembeli yang tidak terbatas yang ada di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin. Percakapan antara pedagang dan pembeli dari rekaman tersebut ditulis kemudian diklasifikasikan berdasarkan penggunaan jenis tindak tutur asertif atau representatif, direktif, ekspresif, deklaratif, dan fungsi tindak tutur. Data pada penelitian ini diambil dengan pemilihan sekelompok subjek didasarkan pada ciri atau sifat-sifat yang dipandang memiliki sangkut paut dengan masalah yang diteliti. Data yang diambil di sini ada beberapa contoh tuturan dari masing-masing jenis tindak tutur dan fungsi tindak tutur. PEMBAHASAN Penggunaan Jenis Tindak Tutur Asertif, Direktif, Ekspresif, dan Deklaratif dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin Tindak Tutur Asertif Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang menjelaskan apa dan bagaimana sesuatu itu adanya, seperti tindak pemberian informasi, pemberian saran, penegasan, mengemukakan, menjelaskan, menyatakan, dan pelaporan. Dari identifikasi tindak asertif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak representatif adalah sebagai berikut. Tindak Pemberian Saran [1] Penjual : Kada kawa kurang dari 200. (Tidak bisa kurang dari 200). Pembeli 2 : Kaya ini ja ding, kalo ading mau, 190 bungkuskan, klo kada mau, kada jadi. (Begini saja dik, kalau adik mau 190 dibungkus, kalau tidak mau tidak jadi). (T:13)

4 (konteks: dituturkan oleh pembeli 2 ketika tawar-menawar pakaian antara penjual dan pembeli). Contoh kutipan [1] merupakan penggunaan tindak tutur asertif jenis saran. Dalam tuturan tersebut pembeli 2 menyebutkan klo ading mau 190 bungkuskan, klo kada mau kada jadi kalimat tersebut merupakan saran sekaligus ajakan dari penutur kepada mitra tutur agar mitra tutur mau mempertimbangkan keinginannya. Kalimat yang menunjukkan saran pada kutipan tersebut ditandai dengan kalo ading mau 190 bungkuskan, klo kada mau kada jadi. Tindak Pemberian Penegasan [2] Pembeli : Berapa kawanya? (Bisanya berapa?) Dian : Harga pasnya 50, Ni sudah harga partaiannya, kayapa? (Harga tetapnya 50 ribu, ini sudah harga partai, Pembeli bagaimana? : Oh, saya ambil yang itu satu, ukuran S adalah? (Oh, saya ambil yang itu satu. Ukuran S ada tidak? (T:12) (konteks: dituturkan oleh penjual, yaitu Dian ketika terjadi tawar-menawar pakaian dan pembeli) Contoh kutipan [2] merupakan penggunaan tindak tutur asertif jenis penegasan. Pada contoh tersebut penjual menegaskan kepada pembeli bahwa harga pas pakaian tersebut 50 ribu, sudah harga partai, maksudnya tidak bisa ditawar lagi. Kalimat tersebut jenis penegasan sekaligus penekanan oleh penutur kepada mitra tuturnya agar dia mengetahui dan tidak menawar kembali barang yang sudah diberi batas harga. Tindak Pemberian Menjelaskan [3] Pembeli : Boleh melihat yang itu? (Boleh melihat yang itu) Lisa : Yang ini kah?. Bagus ini, bu. Bahan sutra jadi nyaman di pakai. (Yang ini ya? Bagus ini, bu. Bahan Sutra jadi enak dipakai). Pembeli : Balapis? (Berlapis) Lisa : Inggeh, sudah belapis jadi kada terang di pakai. Lapisnya dari bahan yang dingin. (Iya, sudah berlapis jadi tidak terang dipakai, Lapisannya dari bahan yang dingin). (T:10) (konteks: dituturkan oleh Lisa/penjual ketika pembeli bertanya-tanya mengenai pakaian yang dijual oleh ahmad) Contoh kutipan [3] merupakan penggunaan tindak tutur asertif menjelaskan yang berisikan sebuah penjelasan penutur dengan pemberian informasi. Kalimat tersebut menjelaskan tentang bahan baju tersebut bagus, terbuat dari kain sutra jadi nyaman untuk

5 dipakai dan kalimat selanjutnya menjelaskan bahwa baju bahan sutra tadi sudah berlapis, jadi tidak akan terang dipakai, dan bahan lapisannya terbuat dari bahan yang dingin. Dalam kalimat tersebut, penjual menjelaskan tentang barang dagangannya kepada pembeli agar pembeli dapat mendapatkan informasi dengan jelas. Tindak Pemberian Informasi [4] Pembeli : Warna abu-abu adalah paman? (Warna abu-abu ada tidak paman?) Ahmad : Habis kayanya, kadada lagi. (Sepertinya habis, tidak ada lagi). (T:2) (Konteks dituturkan oleh Ahmad/penjual ketika memberikan informasi kepada pembeli tentang jilbab yang dijualnya). Contoh kutipan [4] merupakan penggunaan tindak tutur asertif jenis pemberian informasi. Dalam tuturan tersebut seorang penjual memberikan informasi saat ditanya pembeli. Kutipan informasi habis kayanya, kadada lagi, kalimat tersebut merupakan pemberian informasi oleh penjual kepada pembeli bahwa warna abu-abu yang ditanyakannya sudah habis, tidak ada lagi. Tindak Tutur Direktif Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang berfungsi mendorong pendengar melakukan sesuatu. Hal-hal yang termasuk dalam tindak tutur ini adalah meminta, menyuruh, memohon, dan menasehati. Dari identifikasi tindak direktif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan tiga jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak direktif adalah sebagai berikut. Tindak direktif jenis meminta [5] Pembeli : Kawa kurang? (Bisa kurang?). Lisa : Bisa, tawar ja? (Bisa, tawar saja). Pembeli : 90 lah? (90 ribu ya?). (T:10) (konteks: dituturkan oleh pembeli ketika terjadi tawar-menawar pakaian) Contoh kutipan [5] merupakan penggunaan tindak tutur direktif jenis meminta. Pembeli sebagai penutur meminta kepada pedagang agar harga yang ditetapkan oleh pedagang bisa diturunkan sesuai dengan keinginan pembeli. Tindak direktif jenis menyuruh [6] Ratna : Ika ambilkan ukuran 28, merek loggo. Bungkuskan lah! : (Ika ambilkan ukuran 28, merek loggo. Bungkus ya!) Ika : Inggeh, ka. (Iya, kak) (T:6)

6 (Kontek dituturkan oleh Ratna memberikan perintah hal tersebut kepada buahnya/ika ketika pembeli menyebutkan ukuran jeansnya 28). anak Contoh kutipan [6] merupakan penggunaan tindak tutur direktif jenis perintah berupa suruhan. Dalam kutipan tersebut terlihat Ratna memberikan perintah berupa suruhan kepada Ika untuk mengambil ukuran dan jenis jeans yang sesuai dengan keiinginan pembeli. Kutipan Ika ambilkan ukuran 28, merek loggo. Bungkus ya!. Kalimat yang dituturkan oleh Ratna bentuk perintah langsung, yang ditandai dengan ambilkan. Tindak direktif jenis pertanyaan [7] Putri : Saestelankah? (satu pasang ya?) (T:13) (Konteks dituturkan oleh putri/penjual ketika jual beli berlangsung) Contoh kutipan [7] merupakan penggunaan tindak tutur direktif jenis pertanyaan. Dalam kutipan tersebut penutur menanyakan tentang pakaian yang diinginkan oleh pembeli, penjual menayakan kepada pembeli apakah pembeli itu ingin membeli atasan baju dan langsung dengan bawahannya. Tindak Tutur Ekspresif Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang menyangkut perasaan dan sikap, misalnya berupa tindak meminta maaf, berterima kasih, menyampaikan ucapan selamat, memuji, menyatakan belasungkawa, dan mengkritik. Tindak ini berfungsi untuk mengekspresikan dan mengungkapkan sikap psikologis penutur terhadap mitra tuturnya. Dari identifikasi tindak tutur ekspresif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak ekspresif adalah sebagai berikut. Tindak ekspresif jenis rasa senang [8] Pembeli : Yang ini mba! (Yang ini mba!) Lisda : Ini ding, makasih! (Ini dik, terima kasih). (T:8) (Konteks: dituturkan oleh Lisda/penjual ketika jual beli akan berakhir) Contoh kutipan [8] merupakan penggunaan tindak tutur ekspresif jenis rasa senang. Dalam kutipan tersebut berisi berupa tindakan penutur mengucapkan rasa terima kasih dengan penanda terima kasih kepada mitra tuturnya sebagai bentuk ungkapan rasa senang. Tindak Ekspresif Jenis Rasa Suka [9] Pembeli : Ya, yang ini. (Iya saya ambil yang ini) Ria : Warna dan ukuran tetap ini bu?

7 Pembeli (Warna dan ukuran tetap ini bu?) : Ya, ini sudah pas ukuran dan warnanya. (Iya, ini sudah pas ukuran dan warnanya) (T:11) (Konteks: dituturkan oleh pembeli ketika jual pakaian berlangsung) Contoh kutipan [9] merupakan penggunaan tindak tutur ekspresif jenis rasa suka. Pada kutipan tersebut penutur mengekspresikan perasaan suka karena contoh kutipan tersebut berisikan tindak ekspresif penutur yang menggunakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur tersebut. Penanda yang digunakan adalah iya, ini sudah pas ukuran dan warnanya Tindak Ekspresif Jenis Menolak [10] Pembeli 1 : 70 lah? (70 ribu ya?) Putri : Masih belum bisa, mba (Tidak bisa, mba) (T:13) (Konteks: dituturkan oleh penjual ketika jual beli berlangsung) Contoh kutipan [10] merupakan penggunaan tindak tutur ekspresif jenis menolak karena dalam tuturan tersebut, yaitu penjual menolak ketika pembeli meminta bajunya dengan harga 70. Kutipan ditandai dengan belum bisa. Tindak Ekspresif Jenis Memuji [11] Pembeli 2 : Bagus nak, kamu ambil aja 1 estel. (Bagus nak, kamu ambil saja 1 stel) (T:13) (Konteks: dituturkan oleh pembeli ketika memilih-milih pakaian) Contoh kutipan [11] merupakan penggunaan tindak tutur ekspresif jenis memuji yang dilakukan oleh penutur. Dalam tuturan tersebut, pembeli 2 memuji pakaian yang dipilih oleh pembeli 1. Kutipan tersebut ditandai dengan bagus nak. Tindak Tutur Deklaratif Tindak tutur deklaratif adalah bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan. Misalnya membaptis, menghukum, menetapkan, memecat, memberi nama, dan sebagainya. Dalam identifkasi tindak tutur deklaratif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan satu jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak deklaratif adalah sebagai berikut. Tindak Deklaratif Jenis Memutuskan [12] Lisa : Ya, 100 aja gasan ibu, buat penglaris hari ini. (Ya, 100 ribu saja buat ibu, buat penglaris hari ini) (T:10) (Konteks: dituturkan oleh penjual ketika jual beli pakaian berlangsung) Contoh kutipan [12] merupakan penggunaan tindak tutur deklaratif jenis memutuskan sesuatu. Dalam tuturan tersebut penutur, yaitu penjual memutuskan harga yang diinginkannya pada saat tawar-menawar pakaian tersebut.

8 Fungsi Tindak Tutur dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin Berdasarkan hasil identifikasi tindak tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin dapat dideskripsikan fungsi tindak tutur sebagai berikut. Tukar menukar informasi faktual, yaitu bertanya [13] Pembeli : Paman jilbab panjang ini berapa? (Paman jilbab panjang ini berapa?). Ahmad : 35. (35 ribu). Pembeli : Kalo yang pendek ini berapa? (kalau yang pendek ini berapa? Ahmad : Yang itu 6. (Yang itu 6 ribu). Pembeli : Warna abu-abu adalah paman? (Warna abu-abu ada tidak paman?) Ahmad : Habis kayanya, kadada lagi. (Sepertinya habis tidak ada lagi). (T:2) (Konteks: dituturkan ketika penutur bertanya kepada penjual sebagai mitra tutur) Contoh kutipan [13] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk tukar menukar informasi faktual. Dalam kutipan [13], penutur memberikan informasi kepada mitra tutur ketika mitra tutur meminta informasi yang diinginkan kepada mitra tutur. Mengungkapkan sikap emosi, yaitu berminat [14] Wahidah : Kada, biasanya 12 ribu dijual. (Tidak, biasanya dijual 12 ribu). Pembeli 2 : Nah mba, yang ini. (Ini mba, saya ambil yang ini). (T:1) (Konteks: dituturkan oleh pembeli ketika penjual menjelaskan bahwa harga jilbabnya tidak bisa kurang lagi). Contoh kutipan [14] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk mengungkapkan minat. Dalam kutipan nah mba, yang ini terlihat jelas bahwa penutur mengungkapkan minatnya terhadap barang yang sudah dipilihnya. Mengungkapkan sikap moral, yaitu setuju/tidak setuju [15] Lisda : Kawa ai. (Bisa). (T:7) (Konteks: ditutur oleh Lisa/penjual ketika tawar-menawar dengan seorang pembeli). Contoh kutipan [15] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk mengungkapkan peryataan setuju. Penutur, yaitu penjual setuju jika baju yang dipilih oleh pembeli di beli dengan harga 30 ribu.

9 [16] Ria : Kada kawa bu, ini baju batarusan bu, klo yang handap bisa 70. (Tidak bisa bu, ini baju terusan bu, klo yang pendek bisa 70 ribu) (T:11) (konteks: dituturkan oleh Ria/penjual ketika tawar-menawar dengan seorang pembeli). Contoh kutipan [16] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk mengungkapkan pernyataan tidak setuju. Penutur, yaitu penjual tidak setuju jika pembeli menawar baju yang dipilih oleh pembeli ditawar dengan harga yang murah. Meyakinkan dan mempengaruhi, yaitu menyarankan [17] penjual : Kada kawa ding, kaini ja klo ading mau paman potong 5 ribu, biar paman bungkuskan. (Tidak bisa dik, Begini saja dik kalau adik mau paman kurangi 5 ribu, biar paman bungkuskan). (T:3) (konteks: dituturkan penjual ketika terjadi tawar-menawar pakaian) Contoh kutipan [17] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk memberikan saran. Dalam tuturan tersebut penjual sebagai penutur, menyarankan kepada seorang pembeli kalau pembeli tersebut berminat harga baju tersebut akan diturunkan harganya. Sosialisasi, yaitu menarik perhatian [17] Lisa : Yang ini kah? Bagus ini bu, bahan sutra jadi nyaman dipakai. (Yang ini ya? Bagus ini bu, dari bahan sutra jadi enak dipakai). Pembeli : Belapis? (Berlapis?) Lisa : Inggeh, sudah berlapis jadi kada terang dipakai, lapiannya dari bahan yang digin. (Ya, sudah berlapis jadi tidak terang dipakai, lapisannya dari bahan yang dingin. (T:10) (Konteks: dituturkan oleh Lisa/penjual saat jual beli berlangsung) Contoh kutipan [17] merupakan penggunaan tindak tutur yang berfungsi untuk menarik perhatian seorang pembeli. Dalam tuturan tersebut penutur, yaitu penjual berusaha menarik perhatian pembeli agar pembeli tersebut membeli baju berbahan sutra yang dijualnya. Penggunaan Jenis Tindak Tutur Asertif atau Representatif, Direktif, Ekspresif, dan Deklaratif dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin

10 Pada penelitian tindak tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin telah diketahui ada empat penggunaan jenis tindak tutur yang telah diteliti, yaitu tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, dan deklaratif. Tindak tutur asertif atau representatif adalah tindak tutur yang menjelaskan apa dan bagaimana sesuatu itu apa adanya, tindak yang digunakan adalah tindak pemberian informasi, pemberian saran, penegasan, mengemukakan, menjelaskan, dan menyatakan pelaporan. Dari identifikasi tindak asertif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak asertif, yaitu: (1) tindak pemberian saran, yaitu ketika pembeli mencoba memberikan saran kepada penjual dan contoh selanjutnya penjual juga mencoba memberikan saran kepada pembeli; (2) tindak pemberian penegasan, yaitu ketika penjual memberikan penegasan kepada pembeli tentang harga yang sudah ia tentukan; (3) tindak pemberian menjelaskan, yaitu ketika penjual menjelaskan kepada pembeli tentang bahan pakaian dan kualitasnya. Tindak pemberian penjelasan ini sering digunakan oleh pedagang; (4) tindak pemberian informasi, yaitu ketika penjual memberikan informasi kepada pembeli tentang warna, ukuran, harga, dan model pakaian. Tindak pemberian informasi ini juga banyak digunakan oleh pedagang. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk mendorong pendengar melakukan sesuatu. Dari identifikasi tindak tutur, tindak yang digunakan adalah tindak direktif meminta, menyuruh, memohon, menasihati, dan pertanyaan. Dari identifikasi tindak direktif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan tiga jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak direktif, yaitu: (1) tindak direktif jenis meminta, yaitu ketika pembeli meminta harga yang lebih murah kepada seorang penjual; (2) tindak direktif jenis menyuruh, yaitu ketika penjual memberikan perintah kepada anak buahnya untuk mengambil pakaian yang diinginkan oleh pembeli; (3) tindak direktif jenis pertanyaan, yaitu ketika penjual menanyakan maksud kedatangan pembeli, jumlah lembar pakaian, dan model pakaian yang diinginkan pembeli. Tindak direktif jenis pertanyaan ini sering digunakan oleh pedagang. Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang menyangkut perasaan dan sikap. Tindak yang digunakan adalah tindak meminta maaf, berterima kasih, menyampaikan ucapan selamat, memuji, menyatakan belasungkawa, dan mengkritik. Dari identifikasi tindak ekspresif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak ekpresif, yaitu: (1) tindak ekspresif jenis rasa senang. Tindak ekspresif jenis rasa senang adalah tuturan yang berisi ucapan terima kasih yang sering digunakan oleh penjual dan pembeli, misalnya setelah transaksi jual beli selesai, penjual biasanya akan mengucapkan terima kasih dan kemudian pembeli menjawabnya; (2) tindak ekspresif jenis rasa suka. Tindak ekspresif jenis rasa suka adalah tuturan yang berisi perasaan suka terhadap sesuatu, misalnya pembeli menyukai model pakaian dan warna yang telah dipilih pembeli tersebut. Tindak tutur ini sering dikemukakan oleh pembeli; (3) tindak ekspresif jenis menolak. Tindak ekspresif jenis menolak adalah tuturan yang berisi penolakan sering dituturkan oleh pedagang, misalnya ketika pedagang menolak permintaan harga yang diinginkan oleh pembeli;

11 (4) tindak ekspresif jenis memuji. Tindak ekspresif jenis memuji adalah tuturan yang berisi pujian dituturkan oleh pembeli terhadap kualitas barang yang dijual. Tindak tutur deklaratif adalah bentuk tuturan yang menghubungkan isi tuturan dengan kenyataan. Tindak yang digunakan adalah tindak membaptis, menghukum, menetapkan, memecat, memberi nama, dan sebagainya. Dari identifikasi tindak deklaratif dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan satu jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak deklaratif, yaitu tindak deklaratif jenis memutuskan. Tindak deklaratif jenis memutuskan adalah tuturan yang berisi memutuskan ini digunakan oleh penjual untuk memutuskan harga yang ingin ditetapkannya kepada pembeli. Dari penelitian, penggunaan jenis tindak tutur yang paling banyak digunakan dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin adalah jenis tindak tutur asertif, diikuti oleh penggunaan jenis tindak tutur ekspresif, direktif, dan yang paling sedikit digunakan adalah jenis tindak tutur deklaratif. Fungsi Tindak Tutur Fungsi tindak tutur menurut Van Ek, ada enam, yaitu (1) untuk tukar menukar informasi faktual, (2) untuk mengungkapkan informasi intelektual, (3) untuk mengungkap sikap emosi, (4) untuk mengungkap sikap moral, (5) untuk meyakinkan atau mempengaruhi, dan (6) untuk sosialisasi. Pada penelitian tindak tutur dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan lima fungsi tindak tutur, yaitu (1) untuk tukarmenukar informasi faktual, (2) untuk mengungkapkan sikap emosi, (3) untuk mengungkapkan sikap moral, (4) untuk meyakinkan atau mempengaruhi, (5) untuk sosialisasi. Fungsi untuk tukar-menukar informasi faktual ditemukan dalam tindak bertanya dan memberikan informasi. Fungsi untuk mengungkapkan sikap emosi ditemukan dalam tindakan mengungkapkan minat. Fungsi untuk mengungkapkan sikap moral ditemukan dalam pengungkapan setuju atau tidak setuju. Fungsi tindak tutur untuk meyakinkan dan mempengaruhi ditemukan dalam tindak menyarankan. Fungsi terakhir, yaitu untuk sosialisasi ditemukan dalam tindak menarik perhatian. Fungsi tindak tutur yang paling banyak ditemukan dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin adalah tukarmenukar informasi faktual. Fungsi tindak tutur yang tidak ditemukan dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin adalah mengungkapkan informasi intelektual. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ditemukan adanya penggunaan jenis tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, dan deklaratif. Dari identifikasi tindak asertif ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak asertif, yaitu (1) tindak pemberian saran, (2) tindak pemberian penegasan, (3) tindak pemberian menjelaskan, dan (4) tindak pemberian informasi. Dari identifikasi tindak direktif ditemukan tiga jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak direktif, yaitu (1) tindak direktif jenis meminta, (2) tindak direktif jenis menyuruh, (3) tindak direktif jenis pertanyaan. Dari identifikasi tindak ekspresif telah ditemukan empat jenis yang mencakup penggunaan jenis tindak ekpresif, yaitu (1) tindak ekspresif jenis rasa senang, (2) tindak ekspresif jenis rasa suka, (3) tindak ekspresif jenis menolak. Tuturan yang berisi penolakan sering dituturkan oleh pedagang, (4) tindak ekspresif jenis memuji. Jenis tindak

12 tutur yang paling banyak digunakan, yaitu jenis tindak tutur asertif, diikuti oleh penggunaan jenis tindak tutur ekspresif, direktif, dan yang paling sedikit digunakan adalah jenis tindak tutur deklaratif. 2) Fungsi tindak tutur yang teridentifikasi dalam transaksi jual beli di Pasar Tungging Belitung Banjarmasin ada lima fungsi. Kelima fungsi tindak tutur tersebut adalah (1) fungsi untuk tukar menukar informasi faktual, misalnya untuk mengidentifikasi bertanya, (2) fungsi untuk mengungkapkan sikap emosi, misalnya untuk mengidentifikasikan berminat atau kurang berminat, (3) fungsi untuk mengungkapkan sikap moral, misalnya untuk mengidentifikasi setuju atau tidak setuju, (4) fungsi untuk meyakinkan atau mempengaruhi, misalnya menyarankan, (5) fungsi untuk sosialisasi, misalnya menarik perhatian. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil saran sebagai berikut. 1) Para pedagang hendaknya menggunakan bahasa yang bervariasi agar dapat menarik minat dan perhatian pembeli, misalnya pada saat memberikan informasi dan menjelaskan mengenai barang dagangannya. 2) Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang akan mengkaji tindak tutur dalam transaksi jual beli, baik untuk menambah referensi maupun sebagai bahan perbandingan. DAFTAR RUJUKAN Rani, Abdul, dkk Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Malang: Bayu Media. Jumadi Representasi Power dalam Wacana Kelas. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Mu in, Fatchul Maungkai Budaya: Esai-Esai Kontemplatif tentang Bahasa, Sastra, Seni, Pendidikan, dan Politik. Banjarbaru: Scripta Cendekia. Nadar, F X Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Majidi Rahmi. Abstract. Abstrak. SMPN 6 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

Majidi Rahmi. Abstract. Abstrak. SMPN 6 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA KELAS VIII DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 6 BARABAI (SPEECH ACTS OF TEACHERS AND STUDENTS OF VIII CLASS IN INDONESIAN LANGUAGE LEARNING AT SMP NEGERI 6 BARABAI)

Lebih terperinci

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA i FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF PADA TUTURAN TOKOH DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

Hidayat. Abstract. Abstrak. SMA Negeri 6 Banjarmasin

Hidayat. Abstract. Abstrak. SMA Negeri 6 Banjarmasin TINDAK TUTUR GURU TERHADAP SISWA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 6 BANJARMASIN (SPEECH ACTS OF TEACHERS TOWARD STUDENTS IN IMPLEMENTATIONS OF 2013 CURRICULUM AT SMA NEGERI 6 BANJARMASIN)

Lebih terperinci

Lita Luthfiyanti. Abstract. Abstrak

Lita Luthfiyanti. Abstract. Abstrak JENIS DAN FUNGSI TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR DI TKIT UKHUWAH BANJARMASIN (THE TYPE AND FUNCTION OF SPEECH ACTS TEACHERS AND STUDENTS IN TEACHING AND LEARNING IN TKIT UKHUWAH

Lebih terperinci

REPRESENTASI KEKUASAAN PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Abstract

REPRESENTASI KEKUASAAN PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Abstract REPRESENTASI KEKUASAAN PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh Jully Andry Yanto Nurlaksana Eko Rusminto Wini Tarmini kandreinz@gmail.com Abstract The objective of this research

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI Clara Ayu Sasmita email: claraasmi16@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: representative speech act, directive speech acts, expressive speech acts. Abstrak

Abstract. Keywords: representative speech act, directive speech acts, expressive speech acts. Abstrak TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN MARTAPURA (SPEECH ACTS ON TRADING TRANSACTION AT FLOATING MARKET OF LOK BAINTAN MARTAPURA) Radiansyah dan Jumadi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Studi deskriptif dilihat dari lokusi, ilokusi, dan perlokusi) Ida Hamidah

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Oleh Septia Uswatun Hasanah Mulyanto Widodo Email: septiauswatunhasanah@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar guru mempunyai peran penting dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik melalui komunikasi. Komunikasi adalah alat untuk

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) Sri Sundari 1, Wahyudi Rahmat 2, Ria Satini 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana 1 ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract There are many ways to create a communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi, digunakan oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi, dengan kata lain interaksi atau segala macam kegiatan komunikasi di dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia. Manusia berbahasa setiap hari untuk berkomunikasi. Berbahasa adalah suatu kebutuhan, artinya berbahasa merupakan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU Siska Indri Febriana * Imam Suyitno Widodo Hs. E-mail: fchizka@gmail.com Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik) Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 6-11 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 6 Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang

Lebih terperinci

PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR

PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR Ni Luh Komang Sri Majesty, I Made Sutama, Gede Gunatama Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya senantiasa melakukan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena dengan bahasa orang dapat menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO

TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO Ventyana Haedar 48, Muji 49, Anita Widjajanti 50 Abstract : Directive speech act is

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA. TINDAK TUTUR ASERTIF PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TEMPEL RAJABASA DAN IMPLIKASINYA Oleh Linda Apriyanti Nurlaksana Eko Rusminto Sumarti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail : lindaapriyanti1251@gmail.com

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Rena Anggara 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK WANGUN SESANA PENARUKAN SINGARAJA

TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK WANGUN SESANA PENARUKAN SINGARAJA 0 ARTIKEL TINDAK TUTUR GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK WANGUN SESANA PENARUKAN SINGARAJA Oleh Made Ratminingsih 0712011084 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Atik Kartika Nurlaksana Eko Rusminto Mulyanto Widodo Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA SUTRADARA HERWIN NOVIANTO, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Sri Utami Fatimah Program

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG

KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG KESANTUNAN BERBAHASA PRAMUNIAGA DALAM MELAYANI KONSUMEN DI TOKO BUKU SARI ANGGREK PADANG Oleh: Sulastutik 1, Amril Amir 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Tindak Tutur Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang melakukan beberapa tindakan seperti melaporkan, menjanjikan, mengusulkan, menyarankan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO

Lebih terperinci

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM 120388201079 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO Oleh: Nuri Gusriani 1, Atmazaki 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Oleh: Agus Setiaji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa agussetiaji94 @yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Diajukan Oleh: SEPTIN ARIYANI A

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Diajukan Oleh: SEPTIN ARIYANI A BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Disusun sebagai salah satu syarat menyeleaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI SKRIPSI Oleh Erly Haniyati Nisak NIM 100210402060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS Ahmad Fadilahtur Rahman Guru Bahasa Indonesia SMPN 4 Situbondo Email: fadilahtur_rahman@yahoo.com Abstract: This study aimed to describe the form

Lebih terperinci

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract 1 WACANA KAMPANYE POLITIK DALAM BALIHO DAN SPANDUK PEMILIHAN GUBERNUR WAKIL GUBERNUR BALI TAHUN 2013 DAN PEMILIHAN LEGISLATIF DI BALI TAHUN 2014 : KAJIAN PRAGMATIK Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, perkawinan, tindak tutur, dan konteks situasi. Keempat konsep ini perlu

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Oleh: Latifah Dwi Wahyuni Program Pascasarjana Linguistik Deskriptif UNS Surakarta Abstrak Komunikasi dapat

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BENTUK DAN FUNGSI TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Diajukan Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan setiap orang untuk dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS) sucimuliana41@yahoo.com Abstrak Penelitian yang berjudul tindak tutur ekspresif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tindak tutur merupakan tind yang dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur dengan suatu tujuan dan maksud. Dalam pragmatik tindak tutur dibagi menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbicara menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpesona

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BABADAN, PAGENTAN, BANJARNEGARA 2016 SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BABADAN, PAGENTAN, BANJARNEGARA 2016 SKRIPSI ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA BABADAN, PAGENTAN, BANJARNEGARA 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1) oleh : SUKUR

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh ISADORA NIM 100388201052 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Tindak Tutur Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin (1962) dengan mengemukakan pendapat bahwa pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah media komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya. Hal itu berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah

Lebih terperinci

Isnaniah. MIS Muhammadiyah 3 Alfurqan Banjarmasin. Jl. Sultan Adam Komplek Kadar Permai Ujung, Kode Pos 70121,

Isnaniah. MIS Muhammadiyah 3 Alfurqan Banjarmasin. Jl. Sultan Adam Komplek Kadar Permai Ujung, Kode Pos 70121, TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR UJUNG MURUNG BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN (SPEECH ACTS IN THE SALE AND PURCHASE TRANSACTIONS AT UJUNG MURUNG MARKET BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN) Isnaniah

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi ARTIKEL TINDAK TUTUR PADA PRAMT]NIAGA DI PASAR SWALAYAI{ Oleh Rini Saroza Nim 2113210025 I)osen Pembimbing SMpsi Hendra K Pulungan, S.Sos., M.I.Kom. Telah Diverilikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat UntukDiunggah

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) WILDASARI NIM 110388201136

Lebih terperinci

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR Tityn Asmitasari Siregar 1*, I Wayan Simpen 2, I Nengah Sukartha 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia Fakulas Sastra dan Budaya Universitas Udayana 1 [Tityn_asmitasari@yahoo.com]

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ABSTRAK TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Kamaruddin, Aripudin, dan Teja Pratama* FKIP Universitas

Lebih terperinci

Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA

Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Oleh: Iros Niya Wati; Nurlaksana Eko Rusminto; Bambang Riadi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis penelitian, data dan sumber data, pengembangan instrumen, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA INTERAKSI KELAS BAHASA GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII B SMPN 11 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2016/2017

ANALISIS WACANA INTERAKSI KELAS BAHASA GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII B SMPN 11 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2016/2017 ANALISIS WACANA INTERAKSI KELAS BAHASA GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII B SMPN 11 KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2016/2017 Sakalia Wirma 1, Suryadi 2, dan Bambang Djunaidi 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU

Lebih terperinci

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang Abstrak: Ungkapan penerimaan dan penolakan merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO SELOKA 4 (2) (2015) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO Yuliarti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari interaksi yang menggunakan sebuah media berupa bahasa. Bahasa menjadi alat komunikasi yang digunakan pada setiap ranah profesi.

Lebih terperinci

KAJIAN TINDAK TUTUR MASYARAKAT DI TEMPAT PELAYANAN PUBLIK (KECAMATAN, KANTOR POS DAN KUD) DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP PERIODE NOVEMBER

KAJIAN TINDAK TUTUR MASYARAKAT DI TEMPAT PELAYANAN PUBLIK (KECAMATAN, KANTOR POS DAN KUD) DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP PERIODE NOVEMBER KAJIAN TINDAK TUTUR MASYARAKAT DI TEMPAT PELAYANAN PUBLIK (KECAMATAN, KANTOR POS DAN KUD) DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP PERIODE NOVEMBER 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Diajukanoleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan dari dua pertanyaan penelitian dan pembahasan pada pada Bab 4. Bab ini diawali dengan simpulan dan ditutup

Lebih terperinci

Rusmini. MAN 2 Model Banjarmasin, Jl. Pramuka KM 6 RT 20 No 28 Abstract. Abstrak

Rusmini. MAN 2 Model Banjarmasin, Jl. Pramuka KM 6 RT 20 No 28   Abstract. Abstrak KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI TANAMAN BUNGA DAN BUAH DI PASAR KILOMETER 7 KABUPATEN BANJAR (SPEECH POLITENESS IN INTERACTION BETWEEN THE SELLERS AND THE BUYERS OF PLANTS

Lebih terperinci

Durenan Kampong Jember Regency )

Durenan Kampong Jember Regency ) 1 TINDAK TUTUR BAHASA INDONESIA DALAM PERISTIWA TUTUR PENARIKAN DANA MASJID NURUL JANNAH DI KAMPUNG DURENAN KABUPATEN JEMBER ( Indonesian Speech Acts in Speech Event of Gathering the Fund for Mosque Nurul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran

Lebih terperinci

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013

bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 13. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan alat komunikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA KELAS (KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU)

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA KELAS (KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU) TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA KELAS (KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU) Oleh Dian Etikasari* Pembimbing: (I) Prof. Dr. Anang Santoso, M.Pd, (II) Dr. Yuni Pratiwi, M.Pd Email: Dianetikasari@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap 1 BAB 1 PENDAHULUAN Di dalam pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dalam pembelajaran

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG Oleh: Winda Elmita 1, Ermanto 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis karena

Lebih terperinci

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF

KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF Kalimat Tanya Peserta (Dewi Restiani) 1 KALIMAT TANYA PESERTA BIMBINGAN SMART GENIUS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA SEBUAH KAJIAN DESKRIPTIF INTERROGATIVE SENTENCE OF SMART GENIUS TUTORING CENTER S STUDENTS

Lebih terperinci

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH UTAMA DALAM FILM KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG SUTRADARA TYA SUBIYAKTO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA DI KELAS X SMA Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga untuk belajar mengajar merupakan tempat untuk menerima dan memberi pelajaran serta sebagai salah satu tempat bagi para siswa untuk menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pragmatik adalah salah satu bagian dari ilmu linguistik. Pragmatik adalah kajian mengenai arti dalam hubungannya dengan situasi pada saat tuturan diucapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Secara umum penggunaan bahasa lisan lebih sering digunakan dari pada bahasa tulis dalam berkomunikasi.

Lebih terperinci

JENIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TERAPUNG DESA LOK BAINTAN KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR

JENIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TERAPUNG DESA LOK BAINTAN KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR JENIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR TERAPUNG DESA LOK BAINTAN KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR ABSTRACT There are five types of speech acts seller uses: (1) assertive speech acts in

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang representasi kekuasaan pada tindak tutur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan penuturnya. Karena bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi manusia. Manusia selalu menggunakan bahasa untuk

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada Abstrak Guru sebagai insan akademik memiliki peranan untuk menyampaikan materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan memberikan informasi kepada sesama. Dalam hal ini, keberadaan bahasa diperlukan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA DONGENG ANAK KARYA LIA HERLIANA

ANALISIS FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA DONGENG ANAK KARYA LIA HERLIANA ANALISIS FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA DONGENG ANAK KARYA LIA HERLIANA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh: Destoro Setyawan 1201040077

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TINDAK TUTUR EKSPRESIF KALANGAN REMAJA DI KOTA PALU

PENGGUNAAN TINDAK TUTUR EKSPRESIF KALANGAN REMAJA DI KOTA PALU PENGGUNAAN TINDAK TUTUR EKSPRESIF KALANGAN REMAJA DI KOTA PALU Imaniar Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Universitas Tadulako Email: glowimaniar@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS. Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM

ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS. Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM ANALISIS CAMPUR KODE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI BANJAR TESIS Oleh : Budi Setyo Nugroho NIM 1420104002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan salah satu sarana pendidikan yang baik dalam perkembangan komunikasi anak sejak usia dini. Usia empat sampai enam tahun merupakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan 1 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama dalam kehidupan bermasyarakat yang menuntut manusia tersebut

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION Istiqamah Program Studi Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Jalan S.Parman Komplek RS

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci