PEMBUATAN ASAP CAIR DARI KAYU AKASIA DAN UJI AWAL KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR
|
|
- Agus Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBUATAN ASAP CAIR DARI KAYU AKASIA DAN UJI AWAL KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR Azhary H. Surest*, Mayang Sofia Reza, Debby Priyayi *Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 662 ABSTRAK Asap cair merupakan hasil kondensasi dari pirolisis kayu yang mengandung sejumlah besar senyawa yang terbentuk akibat proses pirolisis komposisi kayu seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dengan menggunakan pirolisis, bahan bakar padat dapat diolah menjadi gas, cairan dan padatan. Teknologi pirolisis yang sederhana adalah pirolisis lambat. Sifat-sifat minyak pirolisis (bio oil) dari biomasa sangat bergantung pada jenis biomasa dan parameter operasi seperti temperatur dan waktu tinggal biomassa dalam reaktor. Pada penelitian ini, asap cair dibuat dengan menggunakan bahan baku kayu akasia (Acacia Mangium Mill). Variasi temperature yang digunakan yaitu 2⁰C, ⁰C dan 4⁰C dengan variasi waktu pengambilan sampel adalah, dan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa volume asap cair yang paling banyak dihasilkan pada kondisi temperatur 4 C dan waktu. Potensi asap cair untuk menjadi bahan bakar cair cukup memungkinkan melalui hasil uji sederhana, namun diperlukan proses pemisahan yang lebih baik untuk memisahkan komponen zat yang mudah terbakar dan zat yang tidak mudah terbakar. Kata kunci: Asap cair, pirolisis, kayu akasia ABSTRACT Liquid smoke is the result condensation of wood pyroliysis containing a large number of compounds formed by pyrolysis of wood composition such as cellulose, hemicellulose and lignin. By using pyrolysis, solid fuel can be processed into gas, liquid and solids. Properties of pyrolysis oil (bio- oil) from biomass depends on the type of biomass and operating parameters such as temperature and residence time in the reactor biomass. In this research, liquid smoke is made by using acacia woods (Acacia Mangium Mill) as raw materials. Variable temperature to find optimum conditions are 2 ⁰C, ⁰C and 4 ⁰C with variations in sampling time is minutes, minutes and minutes. The result showed that the most liquid smoke volume produced in temperature 4 C and time minutes. Potential of liquid smoke to be liquid enough to allow fuel through the results of a simple test, but needed a better separation process for separating components of combustible materials and flammable substances. Keywords: Liquid smoke, pyrolysis, acacia wood 1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki hutan yang sangat luas. Hutan-hutan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan menghasilkan kayu yang memiliki banyak manfaat. Salah satu kayu yang jumlahnya melimpah di Indonesia adalah kayu akasia. Pemanfaatan utama dari kayu akasia ini adalah menjadi bahan baku untuk industri pulp and paper yang mengolah bahan baku berupa kayu menjadi pulp (bubur kertas) untuk selanjutnya dibuat menjadi kertas. Asap cair merupakan hasil kondensasi dari pirolisis kayu yang mengandung sejumlah besar Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 38
2 senyawa yang terbentuk akibat proses pirolisis konstituen kayu seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Identifikasi asap cair dari berbagai macam kayu telah diidentifikasi, dan ternyata setiap bahan baku mempunyai spesifikasi yang hampir sama secara kualitatif. Namun berbeda secara kuantitatif. Komposisi asap dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya jenis kayu, kadar air kayu dan suhu pirolisis yang digunakan (Girard, 1992). Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah kayu akasia dapat dijadikan bahan baku pembuatan asap cair, Bagaimanakah pengaruh temperatur pada proses pirolisis untuk menghasilkan asap cair, bagaimanakah pengaruh lama waktu pirolisis terhadap jumlah produk asap cair yang didapatkan, dan apakah asap cair dapat menghasilkan nyala api apabila dibakar dengan pembakar Bunsen. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui cara mendapatkan asap cair melalui proses pirolisis, untuk mengetahui suhu optimal yang digunakan untuk mendapatkan asap cair dan untuk mendapatkan rendemen asap cair dengan jumlah terbaik melalui proses pirolisis serta mengetahui kemampuan asap cair sebagai bahan bakar dengan cara tes uji nyala. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut mendorong peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan asap cair dapat dijadikan bahan bakar cair. Memperkaya data penelitian ilmiah mengenai asap cair. Serta dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pengembangan sumber energi dan teknologi. Hipotesa dari penelitian ini adalah asap cair dapat dihasilkan dari proses pirolisis kayu akasia. Semakin tinggi temperatur pirolisis maka asap cair yang dihasilkan juga semakin banyak. Lama waktu pirolisis dengan jumlah rendemen asap cair yang dihasilkan berbanding lurus. Asap cair yang didapatkan memiliki titik nyala. Ruang lingkup penelitian ini yaitu bahan baku yang digunakan adalah kayu akasia yang tumbuh disekitar lingkungan Universitas Sriwijaya, Indralaya. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah temperatur pada proses pirolisis dan waktu pirolisis yang digunakan. Proses pirolisis dilakukan di Laboratorium Unit Proses Universitas Sriwijaya dan Analisa Kualitatif Asap Cair dilakukan dalam skala laboratorium di Laboratorium Kimia Fisika dan Laboratorium Politeknik Sriwijaya Palembang. Kayu Akasia Kayu akasia merupakan salah satu jenis pohon yang dapat tumbuh dengan baik di segala cuaca karena jenis pohon ini tidak tergantung pada jenis tanah maupun iklim. Pohon akasia termasuk ke dalam salah satu jenis pohon yang paling umum digunakan dalam program pembangunan hutan tanaman di Asia dan Pasifik. Kayu gubal akasia tipis dan berwarna terang. Serat kayunya lurus hingga bertautan dangkal, teksturnya agak halus dan seragam. Kerapatan kayunya beragam mulai dari 45 hingga 6 kg/m 3. Asap Cair Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam medium gas. Produksi asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi. Asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu keras akan berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu lunak. Pirolisis Komponen Bahan Asap Cair a. Pirolisis Selulosa Selulosa adalah bahan kristalin untuk membangun dinding-dinding sel. Bahan dasar selulosa ialah glukosa dengan rumus C 6 H 12 O 6. Molekul-molekul glukosa disambung menjadi molekul-molekul besar, panjang dan berbentuk rantai dalam susunan menjadi selulosa. Selulosa merupakan bahan dasar yang penting bagi industri- industri yang memakai selulosa sebagai bahan baku misalnya: pabrik kertas, pabrik sutra tiruan dan lain sebagainya. Selulosa adalah makromolekul yang dihasilkan dari kondensasi linier struktur heterosiklis molekul glukosa. Selulosa terdiri dari 1-1 unit glukosa. Selulosa terdekomposisi pada temperatur 28 o C dan berakhir pada -35 o C. 1. Pirolisis Hemiselulosa Hemiselulosa dapat tersusun oleh gula yang bergugus cincin lima dengan rumus C 5 H 1 O 5 disebut pentosan atau gula bergugus cincin enam C 6 H 12 O 6 disebut hexosan. Zat-zat ini terdapat sebagai bahan bangunan dinding-dinding sel juga sebagai bahan zat cadangan. c. Pirolisis Lignin Lignin merupakan bagian yang termasuk non-karbohidrat, sebagai persenyawaan kimia yang jauh dari sederhana, tidak berstruktur, bentuknya Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 39
3 amorf. Dinding sel tersusun oleh suatu rangka molekul selulosa, antara lain terdapat pula lignin. Lignin merupakan sebuah polimer kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi dan tersusun atas unit-unit fenil propana. Senyawa-senyawa yang diperoleh dari pirolisis struktur lignin berperan penting dalam memberikan aroma asap produk asapan. Senyawa ini adalah fenol, eter fenol seperti guaiokol, siringol dan homolog beserta turunannya (Girrard, 1992). Lignin akan mulai terdekomposisi pada temperatur -35 o C dan berakhir pada 4-45 o C. 2. METODOLOGI PENELITIAN Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kayu akasia. Alat dan Bahan Alat yang di butuhkan : 1. Reaktor (tempat terjadinya pirolisis kayu) 2. Unit kondensor 3. Beker gelas 4. Erlenmeyer 5. Piknometer 6. Gelas ukur 7. Termokopel digital 8. Kompor 9. Cawan petri 1. Viskometer bola jatuh Bahan yang di butuhkan adalah : 1) Kayu akasia 2) Media pendingin (es batu) 3) Na 2 SO 4 anhidrat Prosedur penelitian Pengambilan contoh Sampel di ambil di sekitar kampus Universitas Sriwijaya Indralaya Proses Pembuatan Asap Cair 1) Siapkan 1 unit kondensor 2) Timbang potongan kayu sebanyak 25 gram 3) Masukkan potongan kayu ke reaktor 4) Hubungkan corong asap dengan kondensor menggunakan selang dan sambungkan termokopel ke reaktor. 5) Nyalakan kompor, tunggu sampai suhu yang diinginkan tercapai dan jaga suhu agar tetap konstan. 6) Hasil kondensasi di tampung di erlenmeyer dan lakukan proses kondensasi sesuai dengan lama pembakaran 7) Catat volume asap cair yang didapat dan timbang arang yang terbentuk Uji Sederhana Asap Cair Untuk Diketahui Kemampuannya sebagai Bahan Bakar Cair 1) Siapkan seluruh sampel yang akan dianalisa di dalam beker gelas sebanyak 2 ml. 2) Tambahkan Na 2 SO 4 anhidrat yang telah dipanaskan di dalam oven untuk menghilangkan kadar air di dalam Na 2 SO 4. 3) Tutup rapat beker gelas tersebut dan didiamkan selama 24 jam. 4) Pisahkan rendemen asap cair yang terbentuk dari campuran menggunakan corong pemisah. 5) Masukkan rendemen asap cair yang telah dipisahkan tersebut ke dalam bunsen. 6) Bakar sumbu bunsen dan amati yang terjadi. 7) Ulangi langkah di atas untuk keseluruhan sampel. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembuatan Asap Cair Pirolisis merupakan suatu proses dekomposisi material organik dengan panas tanpa menggunakan oksigen. (Septa, 29). Sebelum proses pirolisis dilakukan, perlakuan awal terhadap sampel berupa kayu akasia adalah proses pengeringan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air yang terkandung didalam kayu tersebut. Setelah diperoleh berat kering dari sampel selanjutnya kayu tersebut dipotong kecil-kecil agar lebih mudah ditimbang dan dimasukkan ke dalam reaktor. Rentang temperatur yang digunakan dalam proses pirolisis ini yaitu 2⁰C, ⁰C dan 4⁰C. Pada temperatur 2⁰C dan ⁰C sampel kayu tidak seluruhnya terdekomposisi dan menjadi arang. Temperatur optimum yang diperoleh untuk sampel kering kayu akasia ini adalah pada temperatur 4⁰C, dimana pada temperatur ini sampel dapat terdekomposisi secara sempurna dan sebagian berubah menjadi arang. Asap cair yang dihasilkan pada temperatur 4⁰C ini berwarna coklat kehitaman dan jumlahnya paling optimal dibandingkan dengan asap cair pada temperatur 2⁰C dan ⁰C dengan tiap-tiap rentang Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 4
4 ml waktu yang sama (, dan ). Jumlah Produk Asap Cair yang Didapatkan Massa arang setelah pirolisis (gr) 2 C C 4 C Gambar 1. Pengaruh waktu dan temperatur pirolisis kayu akasia terhadap volume asap cair Dari gambar diatas terlihat bahwa semakin lama waktu pirolisis, secara umum jumlah asap cair yang dihasilkan mengalami kenaikan. Pada suhu 1⁰C-2⁰C zat yang paling banyak dihasilkan adalah air karena pada suhu ini, kandungan air yang masih terdapat didalam kayu dipanaskan hingga menguap dan terkondensasikan. Pada temperatur ⁰C dan 4⁰C jumlah asap cair yang dihasilkan mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maga (1987) pirolisis selulosa terjadi dalam dua jalur. Pada jalur satu terjadi jika temperatur pirolisis yang digunakan di bawah ⁰C, dimana pada jalur ini selulosa akan terdekomposisi dengan mereduksi derajat polimernya melaui pemecahan ikatan, pembebasan air, pembentukan karbonil, karboksil dan gugus-gugus hidropenoksida, pelepasan karbonmoksida dan karbondioksida serta pembentukan residu arang. Sedangkan pada jalur kedua yang terutama terjadi pada temperatur diatas ⁰C, terjadi reaksi pemutusan rantai selulosa menghasilkan tar dan senyawa volatile dengan berat molekul yang rendah. Gambar 2. Pengaruh waktu dan temperatur pirolisis kayu akasia terhadap jumlah massa arang setelah pirolisis Temperatur pada saat pirolisis berdampak signifikan terhadap hasil pirolisis. Semakin tinggi temperature pirolisis maka semakin besar pula pengurangan massa spesimennya dalam hal ini kayu akasia. Pada saat temperature pirolisis 2⁰C pengurangan massa yang terjadi tidak terlalu besar karena pada temperature tersebut, panas hanya dapat menguapkan kadar air yang terkandung didalam spesimen tanpa terjadi dekomposisi pada komponennya. Sedangkan pada temperature pirolisis 4⁰C terjadi pengurangan massa paling besar karena komponen kayu mengalami dekomposisi termal menjadi cair, gas dan padat sehingga massa yang tertinggal didalam reaktor pirolisis menjadi lebih sedikit. Analisa Hasil Berat Jenis Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis suatu zat dengan massa jenis air murni. Grafik dibawah ini menunjukkan pengaruh temperatur terhadap berat jenis dari asap cair. Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 41
5 mg KOH/gr cp % gr/ml Gambar 3. Pengaruh Temperatur Terhadap Densitas Asap Cair Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa berat jenis sampel 2 pada temperatur ⁰C memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan nilai berat jenis asap cair pada temperatur 2⁰C dan 4⁰C. Viskositas Dibawah ini merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara viskositas atau kekentalan dengan temperatur pirolisis: Berat Jenis 2 C C 4 C Kekentalan Gambar 4. Pengaruh Temperatur Terhadap Kekentalan (Viskositas) Asap Cair Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa viskositas atau kekentalan asap cair naik seiring dengan naiknya temperatur dan semakin lama memiliki nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan viskositas asap cair pada temperature ⁰C dan 4⁰C. Kadar Air Dari gambar di bawah ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi temperatur pirolisis maka kadar air yang terkandung didalam asap cair juga semakin sedikit. Pada temperatur 2⁰C kadar air yang terkandung didalam asap cair cukup besar hal ini disebabkan karena pada temperatur tersebut air menguap dan terkondensasi. Sedangkan pada temperatur ⁰C dan 4⁰C terjadi dekomposisi komponen-komponen bahan organik yang terkandung didalam kayu sehingga menghasilkan asap cair dengan warna yang lebih pekat dan kadar air yang cenderung menurun Gambar 5. Pengaruh Temperatur Terhadap Kadar Air dari Asap Cair Angka Asam Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar dibawah ini yang menunjukkan pengaruh temperatur terhadap nilai angka asam: Gambar 6. Pengaruh Temperatur Terhadap Angka Asam Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi temperatur pirolisis maka nilai angka asam juga akan semakin bertambah. Pada penelitian ini nilai angka asam paling tinggi terjadi ketika suhu pirolisis 4 dan waktu pirolisis yaitu 5,679 mgkoh/gr. Angka Penyabunan Kadar Air Angka Asam Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 42
6 mg KOH/gr Angka Penyabunan Gambar 7. Pengaruh Temperatur Terhadap Angka Penyabunan Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi temperatur pirolisis maka nilai angka penyabunan juga akan semakin bertambah. Pada penelitian ini angka penyabunan yang didapatkan dari masingmasing sampel tidak berbeda jauh. Tetapi angka penyabunan paling tinggi didapatkan ketika suhu pirolisis 4 dan waktu pirolisis yaitu,6743 mgkoh/gr. Uji Sederhana Asap Cair Untuk Diketahui Kemampuannya sebagai Bahan Bakar Cair Uji sederhana yang telah dilakukan adalah masing-masing sampel dimasukkan ke dalam gelas beaker dan ditambahkan dengan senyawa Na 2 SO 4 anhidrat yang bertujuan untuk mengikat molekul-molekul air yang terkandung didalam asap cair tersebut. Kemudian gelas beaker tersebut ditutup dengan rapat dan didiamkan selama 24 jam agar zat-zat pengotor dalam sampel mengendap dan proses pengikatan air berlangsung secara optimal. Tahap selanjutnya adalah pemisahan menggunakan corong pemisah dan diambil rendemen asap cair yang terbentuk. Setelah itu asap cair dicelupkan ke sumbu pembakar Bunsen dan disulut dengan api. Dengan cara ini, nyala api pada sumbu tidak ada namun terjadi letupan-letupan kecil dari molekul air yang masih terkandung didalam sampel. Karena sampel tersebut masih mengandung air, maka dilakukan kembali penambahan senyawa Na 2 SO 4 anhidrat dengan perlakuan yang sama seperti sebelumnya sampai Na 2 SO 4 tidak larut lagi. Kemudian sampel dibakar kembali dengan menggunakan Bunsen dan tetap tidak terdapat nyala api namun letupan-letupan kecil masih terjadi. Hal ini dimungkinkan di dalam sampel tersebut masih banyak terkandung senyawa-senyawa yang sifatnya tidak mudah terbakar yang menyebabkan kecil sekali kemampuan asap cair untuk menghasilkan titik nyala. Oleh karena itu, dibutuhkan metode pemisahan lain yang lebih baik untuk memisahkan komponen yang mudah terbakar dan tidak mudah terbakar didalam asap cair sehingga potensi asap cair untuk dikembangkan menjadi bahan bakar cair dapat tercapai. 4. KESIMPULAN 1) Kayu akasia dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan asap cair. 2) Semakin tinggi temperatur maka semakin banyak volume asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa volume asap yang paling banyak dihasilkan pada sampel nomor 3 dengan kondisi temperatur 4 C. Dan yang paling rendah volumenya adalah pada sampel nomor temperatur 2 C. 3) Semakin lama waktu pirolisis maka semakin banyak pula jumlah asap cair yang didapatkan. Pada penelitian ini dengan kondisi operasi pirolisis diperoleh hasil asap cair yang lebih banyak dibandingkan waktu pirolisis. 4) Berdasarkan hasil penelitian ini, potensi asap cair untuk menjadi bahan bakar cair cukup memungkinkan melalui hasil uji sederhana, namun diperlukam proses pemisahan yang lebih baik untuk memisahkan komponen zat yang mudah terbakar dan zat yang tidak mudah terbakar. DAFTAR PUSTAKA Cahyono dan Sigit, M. 29. Konversi Sampah Organik Menjadi Bio-Oil Melalui Proses Pirolisis dengan Recycle Gas. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Darmadji, P. 22. Optimasi Pemurnian Asap Cair dengan Metode Redistilasi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 13(3), Doll, K.M., Sharma, B. K., Suarez, P.A.Z., Erhan, S.Z. 28. Comparing Biofuels Obtained from Pyrolysis of Soybean Oil or Soapstock with Traditional Soybean Biodiesel: Density, Kinematic Viscosity and Surface Tension. Journal of Energy Fuels. 22, Doni, Marian, Rigel Andoine, dan Subriyer Nasir. 28. Pengaruh Kondisi Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 43
7 Operasi pada Pembuatan Asap Cair dari Ampas Tebu dan Serbuk Gergaji Kayu Kulim. Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya: Indralaya. Erro, Sjostrom Kimia Kayu: Dasar-dasar dan Penggunaan. Cetakan kedua. Sastrohamidjojo, H (penerjemah). Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Fengel, Wegener Kayu: Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi. Cetakan pertama. Sastrohamidjojo, H (penerjemah). Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta Fessenden, R. J., dan Fessenden, J.S Kimia Organik. Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Girrard, J.P Smoking in Technology of Meat Products. Clermont Ferrand. Ellis Horwood, New York pp: 165:25 Kollman, F. P. And Cote, W.A Principles of Wood Science and Technology. Sprenger Verlag, New York Kurniati, Rahmawati. 27. Pembuatan Asap Cair dan Pemurnian. Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya: Palembang Maga, J.A Smoke in Food Processing. CRC Press, Inc. Boca Raton. Florida: 1-3, Mohan, D., Pittman, C., U., Steele, P., H. 26. Pyrolysis of Wood/Biomass for Bio- Oil: A crtical Review: Jounal of Energy and Fuel. 3, Pszczola, D.E Tour Highlights Production and Uses of Smoke Base Flavors. Food Tech. (49): 7-74 Pranata, J. 27. Pemanfaatan Sabut dan tempurung Kelapa serta Cangkang SAwit untuk Pembuatan Asap Cair. Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikkussaleh: Lhokseumawe Solichin, H.M. 22. The Use of Liquid Smoke for Natural Rubber Processing. Balai Penelitian Sembawa: Palembang. Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 19, Desember 213 Page 44
PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE)
PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) Padil, Sunarno. Tri Andriyasih Palm Industry and Energy Research Group (PIEReG) Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa,
Lebih terperinciKARAKTERISASI ASAP CAIR HASIL PIROLISIS AMPAS TEBU SERTA PENGUJIANNYA UNTUK PENGAWETAN DAGING AYAM
KARAKTERISASI ASAP CAIR HASIL PIROLISIS AMPAS TEBU SERTA PENGUJIANNYA UNTUK PENGAWETAN DAGING AYAM Ayu Saputri *, dan Setiadi Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424,
Lebih terperinciPEMANFAATAN ASAP CAIR DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA PENGOLAHAN KARET MENTAH
PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA PENGOLAHAN KARET MENTAH (Utilization of Liquid Smoke from Oil Palm Empty Fruit Bunches on Raw Rubber Processing) Asmawit, Hidayati dan Nana Supriyatna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengawet pada produk makanan atau minuman sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam industri makanan. Apalagi perkembangan zaman menuntut produk makanan
Lebih terperinciOPTIMASI PROSES PIROLISIS ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROSES PIROLISIS ASAP CAIR DARI TEMPURUNG KELAPA DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS JAKA DARMA JAYA 1, NURYATI 1, BADRI 2 1 Staff Pengajar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS (Development of Saw Dust Into Bio-oil Using Pyrolysis Process) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciOPTlMASl PEMURNIAN ASAP CAIR DENGAN METODA REDISTILAS1
Catatan Teknis (Technical Notes) 3umal.TeknoL dun Zndustd Pangan, Vol. Xm, No. 3 Th. 2002 OPTlMASl PEMURNIAN ASAP CAIR DENGAN METODA REDISTILAS1 [Optimation of Liquid Smoke Purification by Redistilation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia saat ini. Minyak sangat dibutuhkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kebutuhan
Lebih terperinciPIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT
PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT Padil, Sunarno, Komalasari, Yoppy Widyandra Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN BIO-OIL
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SERI PAKET IPTEK TEKNIK PENGOLAHAN BIO-OIL DARI BIOMASSA Santiyo Wibowo,
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL WAKTU DAN TEMPERATUR TERHADAP PEMBUATAN ASAP CAIR DARI LIMBAH KAYU PELAWAN (CYANOMETRA CAULIFLORA)
PENGARUH VARIABEL WAKTU DAN TEMPERATUR TERHADAP PEMBUATAN ASAP CAIR DARI LIMBAH KAYU PELAWAN (CYANOMETRA CAULIFLORA) Awhu Akbar *, Rio Paindoman, Pamilia Coniwanti Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Lebih terperinciPEMBUATAN BIO-OIL DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT MELALUI PIROLISASI
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN BIO-OIL DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT MELALUI PIROLISASI (Making Bio-oil Using Shell Palm Oil Through Pyrolysis Process) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Pengaruh Variabel Terhadap Warna Minyak Biji Nyamplung Tabel 9. Tabel hasil analisa warna minyak biji nyamplung Variabel Suhu (C o ) Warna 1 60 Hijau gelap 2 60 Hijau gelap
Lebih terperinciJurnal Teknologi Kimia Unimal
Jurnal Teknologi Kimia Unimal 1:1 (November 2012) 91-100 Jurnal Teknologi Kimia Unimal homepage jurnal : www.ft.unimal.ac.id/jurnal_teknik_kimia Jurnal Teknologi Kimia Unimal PEMANFAATAN ASAP CAIR BERBASIS
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biomassa BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Biomassa meliputi semua bahan yang bersifat organik ( semua makhluk yang hidup atau mengalami pertumbuhan dan juga residunya ) (Elbassan dan Megard, 2004). Biomassa
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA H.Abdullah Saleh,, Meilina M. D. Pakpahan, Nowra Angelina Jurusan
Lebih terperinciGambar 7. Alat pirolisis dan kondensor
III. METODOLOGI PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pirolisis, kondensor, plastik, nampan, cawan aluminium, oven, timbangan, cawan porselen, parang,
Lebih terperinciPENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS
PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA BATANG SAWIT MENGGUNAKAN EKSTRAK ABU TKS Padil, Silvia Asri, dan Yelmida Aziz Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau, 28293 Email : fadilpps@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di Indonesia cukup besar. Pada tahun 2011 luas areal kelapa sawit Indonesia mencapai 8,91 juta ha, dengan rincian luas areal Perkebunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin menipisnya sumber daya alam yang berasal dari sisa fosil berupa minyak bumi diakibatkan karena kebutuhan manusia yang semakin meningkat dalam penggunaan energi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar yang berasal dari fosil dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin berkurang
Lebih terperinciUNJUK KERJA PIROLISATOR UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET DARI BIOMASSA LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Penelitian Kompetitif Institusi UMK UNJUK KERJA PIROLISATOR UNTUK MEMPRODUKSI GAS ASAP CAIR ( LIQUID SMOKE GASES ) SEBAGAI BAHAN PENGAWET DARI BIOMASSA LAPORAN AKHIR PENELITIAN Disusun Oleh : SUGENG SLAMET
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG
RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG Idrus Abdullah Masyhur 1, Setiyono 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pancasila,
Lebih terperinci5. STUDI PUSTAKA/KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI DAN STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN
5. STUDI PUSTAKA/KEMAJUAN YANG TELAH DICAPAI DAN STUDI PENDAHULUAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN 5.1 Studi Pustaka Indonesia dalam menghadapi tahun 2007 memproyeksikan produksi minyak sawit kasar (crude palm
Lebih terperinciKonversi Tongkol Jagung Menjadi Bio-Oil dengan Katalis Zeolit Alam
Konversi Tongkol Jagung Menjadi Bio-Oil dengan Katalis Zeolit Alam Oleh Yusnimar Sahan', Siti Rahma^ & Dian Agustin'' ' ^*^Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau Pekanbaru. yusni@unri.ac.id
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. nabati yang penting di Indonesia. Kelapa minyak sawit mengandung kurang lebih
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Cangkang Kelapa Sawit Kelapa Sawit (Elleis Guinensis) merupakan salah satu sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Kelapa minyak sawit mengandung kurang lebih 80% pericarp
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biomassa Biomassa diartikan sebagai material tanaman, tumbuh-tumbuhan, atau sisa hasil pertanian yang digunakan sebagai bahan bakar atau sumber bahan bakar. Secara umum sumber-sumber
Lebih terperinciPEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI Angga Yudanto (L2C605116) dan Kartika Kusumaningrum (L2C605152) Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto,
Lebih terperinciKINERJA DAN ANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT PENGHASIL ASAP CAIR DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH PERTANIAN TESIS OLEH SRI AULIA NOVITA
KINERJA DAN ANALISIS TEKNO-EKONOMI ALAT PENGHASIL ASAP CAIR DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH PERTANIAN TESIS OLEH SRI AULIA NOVITA 0921210008 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 RINGKASAN Asap
Lebih terperinciOPTIMASI PEMURNIAN ASAP CAIR DENGAN METODA REDISTILASI
OPTIMASI PEMURNIAN ASAP CAIR DENGAN METODA REDISTILASI [Optimation of Liquid Smoke Purification by Redistilation Method) Purnama Darmadji 1) 1) Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KIMIA ASAP CAIR HASIL PIROLISIS BEBERAPA JENIS KAYU
KARAKTERISTIK KIMIA ASAP CAIR HASIL PIROLISIS BEBERAPA JENIS KAYU Oleh : Juwita S 1), Bustari Hassan 2), Tjipto Leksono 2) Email: juitaaja123@gmail.com ABSTRAK Asap cair dapat digunakan untuk mengawetkan
Lebih terperinciPEMBUATAN ASAP CAIR DARI SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN
Modul: PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN I. DESKRIPSI SINGKAT S aat ini isu lingkungan sudah menjadi isu nasional bahkan internasional, dan hal-hal terkait lingkungan
Lebih terperinciPENGASAPAN. PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu)
PENGASAPAN PENGASAPAN merupakan perlakuan terhadap produk makanan dengan gas yang dihasilkan dari pemanasan material tanaman (contoh : kayu) Tujuan Pengasapan: Pengawetan (Antibakteri, Antioksidan) Pengembangan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ARANG KULIT BUAH KAKAO YANG DIHASILKAN DARI BERBAGAI KONDISI PIROLISIS
KARAKTERISTIK ARANG KULIT BUAH KAKAO YANG DIHASILKAN DARI BERBAGAI KONDISI PIROLISIS The Characteristics of Cocoa Pod Husk Charcoal Produced in Various Pyrolysis Conditions Justus Elisa Loppies Balai Besar
Lebih terperinciANALISA PENGARUH TEMPERATUR PIROLISIS DAN BAHAN BIOMASSA TERHADAP KAPASITAS HASIL PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR
B.6 ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PIROLISIS DAN BAHAN BIOMASSA TERHADAP KAPASITAS HASIL PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR Taufiq Hidayat*, Qomaruddin 1 *Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPengaruh Jenis Bahan pada Proses Pirolisis Sampah Organik menjadi Bio-Oil sebagai Sumber Energi Terbarukan
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 5, Nomor 2, Juni 2013 Hal. 67-76 Pengaruh Jenis Bahan pada Proses Pirolisis Sampah Organik menjadi Bio-Oil sebagai Sumber Energi Terbarukan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS GUNA UNTUK PENGASAPAN IKAN PINDANG LAYANG (DECAPTERUS SPP)
TUGAS AKHIR PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS GUNA UNTUK PENGASAPAN IKAN PINDANG LAYANG (DECAPTERUS SPP) (Utilization of Peanut Skin Become Liquid Smoke Using
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari
28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Judul Penelitian
1.1. Judul Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Eksperimen Dan Pemodelan Kesetimbangan Termodinamika Pada Ekstraksi Fenol Dari Bio-Oil Hasil Pirolisis Tempurung Kelapa. 1.2. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR NURYATI, JAKA DARMA JAYA, MELDAYANOOR Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selama ini Indonesia menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) sebagai sumber daya energi primer secara dominan dalam perekonomian nasional.pada saat ini bahan bakar minyak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional
Lebih terperinciPEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DENGAN PROSES PIROLISA UNTUK MENGHASILKAN INSEKTISIDA ORGANIK
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DENGAN PROSES PIROLISA UNTUK MENGHASILKAN INSEKTISIDA ORGANIK OLEH : LISA SILVIA NINGSIH NO. BP 06 118 007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011
Lebih terperinciPEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Lebih terperinciKarakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri
EBT 02 Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri Abdul Rahman 1, Eddy Kurniawan 2, Fauzan 1 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Malilkussaleh Kampus Bukit Indah,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Joko Triyanto, Subroto, Marwan Effendy Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Pabrik Arang Batok dan Asap Cair, Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pengujian kandungan kimia distilat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Lahan tanaman kelapa di Indonesia merupakan yang terluas di dunia dengan luas 31,2% dari total luas areal kelapa dunia, disusul Filipina (25,8%), India
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Teknik Pengolahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Indonesia sedang berkembang menjadi sebuah negara industri. Sebagai suatu negara industri, tentunya Indonesia membutuhkan sumber energi yang besar. Dan saat
Lebih terperinciAditya Kurniawan ( ) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ANALISA KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN VARIASI PEREKAT DAN TEMPERATUR DINDING TUNGKU 300 0 C, 0 C, DAN 500 0 C MENGGUNAKAN METODE HEAT FLUX CONSTANT (HFC) Aditya Kurniawan
Lebih terperinciKadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu
40 Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat 1. Kadar air (AOAC 1995, 950.46) Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 2 jam dengan suhu 105 o C dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang.
Lebih terperinciStudi Konversi Pelepah Nipah menjadi Bio-Oil dengan Katalis Natural Zeolite dealuminated (NZA) pada Proses Pyrolysis
Studi Konversi Pelepah Nipah menjadi Bio-Oil dengan Katalis Natural Zeolite dealuminated (NZA) pada Proses Pyrolysis Adrian Fitra, Syaiful Bahri, Sunarno Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karet (Hevea brasiliensis M.) merupakan salah satu komoditi penting dan terbesar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet (Hevea brasiliensis M.) merupakan salah satu komoditi penting dan terbesar di Indonesia. Lampung adalah salah satu sentra perkebunan karet di Indonesia. Luas areal
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KOMPOSISI BRIKET ORGANIK TERHADAP TEMPERATUR DAN WAKTU PEMBAKARAN
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 16, No. 1, Januari 2013, hal 21-26 PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BRIKET ORGANIK TERHADAP TEMPERATUR DAN WAKTU PEMBAKARAN Teguh Tarsito, Heri Sutanto dan Indras Marhaendrajaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komposisi buah kelapa terdiri dari 35% sabut, 12% tempurung, 28% daging buah dan 25% air. Industri pengolahan buah kelapa masih terfokus pada pengolahan hasil daging
Lebih terperinciANALISA PROKSIMAT TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN KULIT PISANG SEBAGAI BRIKET BIOARANG
ANALISA PROKSIMAT TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN KULIT PISANG SEBAGAI BRIKET BIOARANG ABSTRACT Mochamad Agil Yogi Parama, Erlinda Ningsih, Yustia Wulandari Mirzayanti Teknik-Kimia ITATS,
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
Kode/Nama Rumpun Ilmu: 431/ Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain) HALAMAN SAMPUL LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA OPTIMASI BENTUK KONDENSOR PADA ALAT PEMBUAT ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) Tahun ke 1
Lebih terperinciPEMANFAATAN ASAP CAIR SERBUK KAYU SEBAGAI KOAGULAN BOKAR THE UTILIZATION OF LIQUID SMOKE FROM SAWDUST AS BOKAR COAGULANT. Abstrak
PEMANFAATAN ASAP CAIR SERBUK KAYU SEBAGAI KOAGULAN BOKAR THE UTILIZATION OF LIQUID SMOKE FROM SAWDUST AS BOKAR COAGULANT Eli Yulita (1), (2), (2) Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang (1) Fakultas
Lebih terperinciISOLASI DAN PEMURNIAN ASAP CAIR BERBAHAN DASAR TEMPURUNG DAN SABUT KELAPA SECARA PIROLISIS DAN DISTILASI
ISOLASI DAN PEMURNIAN ASAP CAIR BERBAHAN DASAR TEMPURUNG DAN SABUT KELAPA SECARA PIROLISIS DAN DISTILASI Erliza Noor 1), Candra Luditama 1), Gustan Pari 2) Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi
Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses dan Non Dylla Chandra Wilasita (2309105020) dan Ragil Purwaningsih (2309105028) Pembimbing:
Lebih terperinciPENGOLAHAN CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK PIROLISIS UNTUK PRODUKSI BIO-OIL
TUGAS AKHIR PENGOLAHAN CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN TEKNIK PIROLISIS UNTUK PRODUKSI BIO-OIL (Processing Oil Palm Shells with Engineering Pyrolysis for Production of Bio-Oil) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Karakterisasi Briket Arang Pengujian karakteristik briket meliputi kadar air, kadar abu, dekomposisi senyawa volatil, kadar karbon terikat, kerapatan dan nilai kalor.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES 2.1 Sejarah dan Perkembangan Furfural pertama kali diisolasi tahun 1832 oleh ilmuwan kimia jerman bernama Johan Dobreiner dalam jumlah yang sangat sedikit dari
Lebih terperinciPENGARUH SUHU PIROLISIS CANGKANG SAWIT TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS ASAP CAIR
Akreditasi LIPI Nomor : 452/D/2010 Tanggal 6 Mei 2010 PENGARUH SUHU PIROLISIS CANGKANG SAWIT TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS ASAP CAIR ABSTRAK Ratnawati dan Singgih Hartanto Program Studi Teknik Kimia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari pengujian briket dengan
Lebih terperinciPEMANFAATAN ASAP CAIR SERBUK KAYU SEBAGAI KOAGULAN BOKAR THE UTILIZATION OF LIQUID SMOKE FROM SAWDUST AS BOKAR COAQULANT
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 22 No. 1 Tahun 2011 Hal. 35-40 PEMANFAATAN ASAP CAIR SERBUK KAYU SEBAGAI KOAGULAN BOKAR THE UTILIZATION OF LIQUID SMOKE FROM SAWDUST AS BOKAR COAQULANT Eli Yulita
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memiliki potensi perikanan terbesar ketiga dengan jumlah produksi ,84
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sumber daya perikanan laut cukup besar. Kota Bandar Lampung merupakan daerah yang memiliki
Lebih terperinciSTUDI BANDING PENGGUNAAN PELARUT AIR DAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BRIKET ARANG TONGKOL JAGUNG
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 STUDI BANDING PENGGUNAAN PELARUT AIR DAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BRIKET ARANG TONGKOL JAGUNG 1 Enny Sholichah dan 2 Nok Afifah 1,2 Balai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jagung (Zea mays) Menurut Effendi S (1991), jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain padi dan gandum. Kedudukan tanaman ini menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini menguraikan secara rinci langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proses penelitian agar terlaksana secara sistematis. Metode yang dipakai adalah
Lebih terperinciGambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI Yunus Zarkati Kurdiawan / 2310100083 Makayasa Erlangga / 2310100140 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason
Standar Nasional Indonesia ICS 85.040 Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciPEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS GUNA UNTUK PENGAWETAN BAKSO DAGING
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS GUNA UNTUK PENGAWETAN BAKSO DAGING (The utilization of Peanut Skin Become Pyrolysis Process Using Liquid
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tandan Kosong Kelapa Sawit Komoditas kelapa sawit memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industri pangan maupun non pangan/oleochemical serta produk samping/limbah. Limbah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ASAP CAIR DARI PROSES PIROLISIS LIMBAH SABUT KELAPA MUDA [FUME CHARACTERISTICS LIQUID WASTE FROM THE PYROLYSIS YOUNG COCONUT FIBER]
SAGU, September 2015 Vol. 14 No. 2 : 43-50 ISSN 1412-4424 KARAKTERISTIK ASAP CAIR DARI PROSES PIROLISIS LIMBAH SABUT KELAPA MUDA [FUME CHARACTERISTICS LIQUID WASTE FROM THE PYROLYSIS YOUNG COCONUT FIBER]
Lebih terperinciSidang Tugas Akhir. Penyaji: Afif Rizqi Fattah ( ) Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Hosta Ardyananta ST, M.Sc.
Sidang Tugas Akhir Penyaji: Afif Rizqi Fattah (2709 100 057) Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Hosta Ardyananta ST, M.Sc. Judul: Pengaruh Bahan Kimia dan Waktu Perendaman terhadap Kekuatan Tarik Bambu Betung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Karet (Hevea brasiliensis M.) merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karet (Hevea brasiliensis M.) merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang keberadaannya sangat penting dan dibutuhkan di Indonesia. Tanaman karet sangat
Lebih terperinciPEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS
PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG MENJADI ASAP CAIR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS Olga Dasilva Martins 1), S.P Abrina Anggraini 2),Susy Yuniningsih 3) Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengujian Variasi sudut kondensor dalam penelitian ini yaitu : sudut 0 0, 15 0, dan 30 0 serta aliran air dalam kondensor yaitu aliran air searah dengan laju
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender.
LAMPIRAN Lampiran 1 Dokumentasi Serbuk Rami padi yang telah di blender. Lampiran 2, Dokumentasi Mesin Berkas Elektron (MBE) 350 kev/10 ma. Lampiran 3, Dokumentasi Pengerjaan Dilaboratorium Stirer Rami
Lebih terperinciOPTIMASI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DAN APLIKASINYA SEBAGAI PUPUK TANAMAN HIDROPONIK
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.2 ; November 2015 OPTIMASI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DAN APLIKASINYA SEBAGAI PUPUK TANAMAN HIDROPONIK *JAKA DARMA JAYA 1, AKHMAD ZULMI 2, DIKY WAHYUDI
Lebih terperinciPIROLISIS SAMPAH PLASTIK UNTUK MENDAPATKAN ASAP CAIR DAN PENENTUAN KOMPONEN KIMIA PENYUSUNNYA SERTA UJI KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR
164 PIROLISIS SAMPAH PLASTIK UNTUK MENDAPATKAN ASAP CAIR DAN PENENTUAN KOMPONEN KIMIA PENYUSUNNYA SERTA UJI KEMAMPUANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR CAIR PYROLYSIS OF PLASTIC WASTE TO GAIN SMOKE OF LIQUID AND
Lebih terperinciANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM
ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA BIOMASSA BONGGOL PISANG MELALUI PAPARAN RADIASI MATAHARI, GELOMBANG MIKRO, DAN HIDROLISIS ASAM Oleh: Qismatul Barokah 1 dan Ahmad Abtokhi 2 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPrarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia mengalami peningkatan secara kualitatif maupun kuantitatif, khususnya industri kimia. Hal ini menyebabkan kebutuhan bahan baku dan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Onggok Sebelum Pretreatment Onggok yang digunakan dalam penelitian ini, didapatkan langsung dari pabrik tepung tapioka di daerah Tanah Baru, kota Bogor. Onggok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Definisi secara umum, limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan,
Lebih terperinciUJI BERBAGAI JENIS BAHAN BAKU TERHADAP MUTU ASAP CAIR YANG DIHASILKAN MELALUI PROSES PIROLISIS
UJI BERBAGAI JENIS BAHAN BAKU TERHADAP MUTU ASAP CAIR YANG DIHASILKAN MELALUI PROSES PIROLISIS SKRIPSI RAHMAD KURNIA SIREGAR 060308019 PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENELITIAN BERBAGAI JENIS KAYU LIMBAH PENGOLAHAN UNTUK PEMILIHAN BAHAN BAKU BRIKET ARANG
7. Sudrajat R., S. Soleh," Petunjuk Teknis Pembuatan Arang Aktif ', Balitbangtan, 1994. 8. Sudrajat, "Penelitian Pembuatan Briket Arang dari Batang dan Tempurung Kelapa", Lokakarya Energi Nasional, 1985.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PEMBUATAN PULP DARI BAHAN BAKU SERAT LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORGANOSOLV
LAPORAN AKHIR PEMBUATAN PULP DARI BAHAN BAKU SERAT LIDAH MERTUA (SANSEVIERIA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORGANOSOLV Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik
Lebih terperinciPemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni. Faridah, Anwar Fuadi
Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Kertas Seni Faridah, Anwar Fuadi ABSTRAK Kertas seni banyak dibutuhkan oleh masyarakat, kertas seni yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kertas
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan
BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Tabel 5. Alat yang Digunakan No. Nama Alat Ukuran Jumlah 1. Baskom - 3 2. Nampan - 4 3. Timbangan - 1 4. Beaker glass 100ml,
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciDEKOMPOSISI PELEPAH PISANG MENJADI GLUKOSA SECARA TERMOKIMIA DALAM AIR PANAS BERTEKANAN (HOT COMPRESSED WATER)
E K U I L I B R I U M ISSN : 1412-9124 Vol. 12. No. 2. Halaman : 55 58 Juli 2013 DEKOMPOSISI PELEPAH PISANG MENJADI GLUKOSA SECARA TERMOKIMIA DALAM AIR PANAS BERTEKANAN (HOT COMPRESSED WATER) Bregas S.T.
Lebih terperinciUJI PARAMETER TEMPERATUR DAN TEKANAN VAKUM TERHADAP YIELD CANGKANG KEMIRI PADA PROSES PIROLISIS
1 UJI PARAMETER TEMPERATUR DAN TEKANAN VAKUM TERHADAP YIELD CANGKANG KEMIRI PADA PROSES PIROLISIS Abdul Rahman 1,*, Fauzan 1 dan Eddy Kurniawan 2 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh
Lebih terperinci