PENGARUH TARIF PAJAK DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode )
|
|
- Yohanes Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH TARIF PAJAK DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode ) 1 Gede Pranata, 1 I Gusti Ayu Purnamawati, 2 I Made Pradana Adiputra Jurusan Akuntansi Program S1 Unversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {natarc38@yahoo.com, ayupurnama07@yahoo.com, adiputraundiksha@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham, (2) pengaruh tarif pajak terhadap harga saham, (3) pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham, dan (4) pengaruh tarif pajak terhadap kebijakan dividen. (studi kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode ). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode berjumlah 14. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis menggunakan analisis jalur (path analysis), analisis jalur digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui hubungan dengan variabel bebas lainnya. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui website Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tarif pajak dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham sebesar 76,8%, (2) tarif pajak berpengaruh positif terhadap harga saham sebesar 32,6%, (3) kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham sebesar 17,5%, dan (4) tarif pajak berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen sebesar 31,3%. Kata Kunci : Tarif Pajak, Kebijakan Dividen, Harga Saham Abstract The study aimed at finding out: (1) the effect of tax rate and dividend policy on the stock price, (2) the effect of tax rate on the stock price, (3) the effect of dividend policy on the stock price, and (4) the effect of tax rate on the dividend policy. (a case study at the PT. Telecommunication Indonesian office, Tbk. during the period ). This study utilized a causal quantitative design involving fourteen (14) samples such as annual financial report of PT. Telecommunication Indonesian office, Tbk during the period of The samples were selected by using purposive sampling technique. The data were analyzed by using path analysis in order to measure the extent of the contribution or the effect of independent variables on the dependent variable, both direct or indirect contribution in relation to the other independent variables. The data were obtained from the secondary sources, such website of The results indicated that (1) the tax rate and dividend policy had an effect on the stock price for about 76,8%, (2) the tax rate had a positive effect on the stock price for about 32,6%, (3) the dividend policy had a positive effect on the stock price for about 17,5%, and (4) the tax rate had a positive effect on the dividend policy for about 31,3%. Key words: tax rate, dividend policy, and stock price.
2 PENDAHULUAN Salah satu jalan utama investasi yang memiliki keinginan menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi investor adalah investasi dalam saham ekuitas. Pengembalian dari investasi ekuitas tersebut di pengaruhi oleh kinerja saham tertentu dan kondisi pasar. Kemungkinan dampak pada harga saham akan membantu investor membuat keputusan yang bijaksana dan memungkinkan perusahaan meningkatkan nilai pasar (Nirmala, Sanju dan Ramachandran, 2011). Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan (Hin, 2008). Keuntungan yang diperoleh dari harga saham akibat pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham karena adanya pembelian saham baru, oleh karenanya pemegang saham dapat menerima kas dalam bentuk capital gain dan kemakmuran pemegang saham tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen saat ini maupun dimasa yang akan datang (Sartono, 2008). Harga saham adalah nilai nominal penutupan dari pernyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan yang berlaku secara regular dipasar modal di Indonesia (Kesuma, 2009:40). Teori yang menyebutkan keterkaitan antara kebijakan dividen dengan harga saham menurut (Akbar dan Baig 2010) saat dividen tunai meningkat harga saham juga meningkat dan ketika dividen tunai menurun harga saham juga menurun. Kebijakan dividen memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan terhadap kinerja perusahaan, investasi yang dilakukan oleh perusahaan menentukan laba masa depan. Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan, jika laba ditahan semakin besar maka jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen semakin sedikit. Alokasi penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen (Wachowicz, 2007: 496). Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham dari bisnis dalam periode tertentu, yang dimaksudkan adalah pendapatan perusahaan dan rekomendasi yang dibuat oleh direksi perusahaan. Dengan demikian, jika tidak ada keuntungan yang dibuat, dividen tidak diumumkan, ketika keuntungan dibuat, perusahaan wajib membayar pajak perusahaan termasuk wajib pajak lainnya kepada pemerintah. ini adalah tanggung jawab penting suatu perusahaan terutama dalam mencari keuntungan perusahaan (Nnadi dan Akpomi, 2008). Pajak tidak diragukan lagi mengurangi keuntungan yang tersedia di suatu organisasi, baik untuk dipertahankan atau didistribusikan sebagai dividen kepada pemgang saham perusahaan. Tinjauan literatur telah berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting dalam formulasi kebijakan dividen oleh perusahaan, hal ini juga digali beberapa efek yang signifikan dan berulang dari pajak atas kebijakan deviden perusahaan (Nnadi dan Akpomi, 2008). Penelitian yang dilakukan (Nnadi dan Apkomi : 2008), menemukan hubungan positif antara pajak dengan pendapatan dividen yang mendukung hipotesis pertama (H1), bahwa penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang kuat antara variabel dependen dengan variabel independen. tingkat pajak adalah penentu penting dalam pembentukan kebijakan dividen Kenyataannya pajak itu selalu ada seperti investor alami dimana setiap dividen yang dibayarkan dikenakan pajak, seharusnya dividen yang dterima investor tidak seharusnya kena pajak dikarenakan perusahaan telah membayar pajak atas keuntungan tersebut, bila investor kembali membayar pajak atas dividen yang diterimanya maka telah terjadi pajak berganda (Manarung, 2012). Pajak merupakan hal yang sangat mendasar, dalam pemungutan pajak harus didasarkan pada peraturan perundangundangan. Pada hakekatnya yang memikul beban pajak adalah rakyat masalah taxe base dan tax rate harus melalui persetujuan rakyat yang diwakili oleh lembaga perwakilan rakyat dan hasil persetujuan tersebut dituangkan dalam suatu undang-
3 undang yang harus dipatuhi oleh setiap pihak yang dikenakan kewajiban perpajakan (Rahayu, 2010: 23). Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah, dilaksanakan sedemikian rupa agar tidak merugikan masyarakat, oleh karena itu diperlukan tarif pajak agar pemungutan pajak seimbang antara masyarakat dan pemerintah sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dan tidak terjadi kesalahan antara masyarakat dan pemerintah. Adapun jenis-jenis tarif pajak adalah: tarif sebanding/ proporsional adalah tarif berupa presentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak, tarif tetap adalah tarif berupa jumlah yang tetap sama terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap, tarif progresif adalah persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar ( Waluyo dan Ilyas, 2003: 16) Jika capital gain dikenakan pajak dengan tarif lebih rendah dari pada pajak atas dividen, maka saham tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, tetapi sebaliknya jika capital gain dikenai pajak yang sama dengan pajak atas dividen, maka keuntungan capital gain akan berkurang. Namun demikian pajak atas capital gain masih lebih baik dibandingkan dengan pajak atas deviden, karena pajak atas capital gain baru dibayar setelah saham dijual, sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran dividen (Sartono, 2008:286). PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan, memberikan sambungan layanan lokal, sambungan langsung jarak jauh. PT. Telekomunikasi Tbk didirikan untuk suatu jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan dan objektifitas perusahaan adalah untuk mengoperasikan jaringan telekomunikasi dan menyelenggarakan kegiatan komunikasi dan layanan informasi, di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia ini mengalami peningkatan dan penurunan dalam laporan keuangannya. Tabel ini menggambarkan kebijakan dividen yang diikuti perubahan Harga Saham. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sejak tahun 2009 hingga Tahun Tabel 1 Perkembangan tarif pajak, DPR, Saldo laba dan Harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. periode Tarif pajak Rasio pembayaran dividen (dlm persen) Saldo Laba Harga Saham % 0, % 0, % 0, % - 0, % - 0,
4 Penjelasan berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat perkembangan DPR, dan Harga saham yang berubah setiap tahunnya. Fenomena yang terjadi pada PT. Telekomunikasi, Tbk yaitu pada periode tahun 2009, 2010 dan Tarif pajak pada PT. Telekomunikasi Tbk pada tahun 2009, 2010 dan 2011 mengalami penurunan dan peningkatan dalam pembayaran tarif pajaknya tetapi tidak sesuai dengan deviden pada tahun tersebut yang menunjukan kotradiksi dengan tarif pajaknya, hal ini bertentangan dengan teori yang ada dimana besaran pembagian dividen akan diikuti dengan tarif pajaknya. Tabel diatas menunjukan perkembangan laba ditahan pada PT. Telekomunikasi Tbk periode dikarenakan pendapatan perusahaan atau laba bersih di akhir tahun pada perusahaan tersebut cenderung meningkat dan sangat berpengaruh signifikan kepada laba ditahan pada perusahaan di akhir tahunnya. Harga saham pada PT. Telekomunikasi Tbk, pada tahun 2009, 2010, dan 2011 harga saham perusahaan mengalami penurunan, hal itu terjadi sebagai akibat dari menurunnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba pada periode tersebut. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 harga saham perusahaan mengalami peningkatan, tentu itu menjadi value tersendiri bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai harga saham perusahaan, semakin besar peluang mendatangkan para investor. Untuk keadaan DPR yang mengalami kenaikan ditahun 2010 dan Tapi ditahun telah terjadi fluktuasi pada harga saham yaitu dari ke 7.950, dari ke sedangkan mulai tahun 2012 sampai 2013 harga saham meningkat yaitu Hal ini pun sama dengan teori yang ada semakin tinggi pembayaran dividen (Devidend Payout Ratio) yang diberikan perusahaan maka harga saham pun akan ikut naik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka terdapat empat rumusan masalah : (1) Bagaimana pengaruh tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode , (2) bagaimana pengaruh tarif pajak terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode , (3) bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode , (4) bagaimana pengaruh tarif pajak terhadap kebijakan dividen PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode METODE PENELITIAN jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal (hubungan sebab akibat). kuantitatif kausal adalah suatu penelitian yang menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan sebab akibat dan pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab timbulnya variabel terikat dan variabel terikat sebagai variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Hipotesis dalam penelitian adalah H1: Ada pengharuh dari tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode H2: Ada pengaruh dari tarif pajak terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode H3: Ada pengaruh dari kebijakan dividen terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode H4: Ada pengaruh dari tarif pajak terhadap kebijakan dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Suliyanto (2005) menyatakan bahwa analisis jalur digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi atau
5 pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui hubungan dengan variabel bebas lainnya. Alasan menggunakan analisis jalur karena pada hubungan struktural memeprlihatkan ada hubungan kausal antara tarif pajak terhadap kebijakan dividen, serta untuk mengetahui ada pengaruh tidak langsung tarif pajak terhadap harga saham melalui kebijakan dividen. Sampel yang diambil oleh penulis adalah berupa laporan keuangan tahunan berupa neraca dan laporan laba rugi dari data tahun dengan pertimbangan bahwa: 1. Data yang diambil terdaftar pada Bursa Efek selama tahun Data yang diambil berupa laporan keuangan tahunan 14 tahun berturut-turut selama tahun yang sudah diaudit. 3. Data yang diambil adalah 14 tahun dari tahun yang dijadikan sampel karena pada periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan. 4. Sampel yang diambil sebanyak 14 tahun dari periode karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN Hasil Penelitian Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh Tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows maka diperoleh hasil perhitungan SPSS pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Output SPSS Analisis Jalur Pengaruh X 1 dan X 2 Terhadap Y No Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Kesimpulan 1 Ryx 1 x 2 0,877 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan X 1 dan X 2 terhadap Y 2 R 2 yx 1 x 2 0,768 0,000 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y adalah 76,8% 3 Pyx 1 0,571 0,008 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh X 1 terhadap Y 4 P 2 yx 1 0,326 0,008 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X 1 terhadap Y adalah 32,6% 5 Pyx 2 0,419 0,036 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh X 2 terhadap Y 6 P 2 yx 2 0,175 0,036 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X 2 terhadap Y adalah 17,5% 7 Px 2 x 1 0,560 0,037 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh X 1 terhadap X 2 8 P 2 x 2 x 1 0,313 0,037 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X 1 terhadap X 2 adalah 3,13% 9 ε 2 0, Besar pengaruh dari faktor lain terhadap X 2 adalah 68,7% 10 ε 1 0, Besar pengaruh dari faktor lain terhadap Y adalah 23,2% (Sumber: Lampiran 3 dan 4 Hasil OutputSPSS, data diolah)
6 Berdasarkan Tabel 2 dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama Tarif pajak (X 1 ) dan kebijakan dividen (X 2 ) berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tarif pajak (X 1 ) berpengaruh terhadap harga saham (Y), kebijakan dividen (X 2 ) berpengaruh terhadap harga saham (Y), dan tarif pajak (X 1 ) juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen (X 2 ) pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pengaruh dari masing-masing variabel dapat Menggunakan analisis jalur sebagai metode analisis tentunya akan diketahui pengaruh dari Tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham, baik digambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut. Px 2x 1 = 0,560 ε 2 = 0,687 ε 2 X 1 X 2 Pyx 1 = 0,571 Pyx 2 = 0,419 ε 1 Gambar 1. Pengaruh Variabel X 1 dan X 2 Terhadap Y pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung dari masing-masing variabel tersebut. Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X 1 dan X 2 terhadap Y dalam penelitian ini, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3. Y ε 1= 0,232 Ryx 1x 2 = 0,877 Tabel 3 Sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari tarif pajak (X 1 ) dan kebijakan dividen (X 2 ) terhadap harga saham (Y) Keterangan Besar Sumbangan Persentase Besar pengaruh langsung X 1 terhadap Y 0,326 32,6% Besar pengaruh tidak langsung X 1 terhadap Y melalui X 2 0,235 23,5% Besar pengaruh total X 1 terhadap Y 0,571 57,1% Besar pengaruh total X 2 terhadap Y 0,175 17,5% Besar pengaruh total X 1 danx 2 terhadap Y 0,768 76,8% Besar pengaruh variabel lain terhadap Y 0,232 23,2% Total 1, % (Sumber: Lampiran 5 dan 6 Hasil Output SPSS, data diolah) H1 : Pengaruh Tarif Pajak dan Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tarif pajak dan kebijakan dividen secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk karena p-value R 2 yx 1 x 2 = 0,000 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
7 Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa besar koefisien determinasi R 2 yx 1 x 2 adalah sebesar 0,768, hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 76,8% harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dipengaruhi oleh tarif pajak dan kebijakan dividen secara bersama-sama (simultan) sedangkan sisanya sebesar 0,232 atau 23,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. H2 : Pengaruh Tarif Pajak terhadap Harga Saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tarif pajak berpengaruh terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk karena p- value Pyx 1 = 0,008 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari tarif pajak terhadap harga saham. Pada Tabel 2 menunjukkan pengaruh dari tarif pajak terhadap harga saham dengan koefisien Pyx 1 sebesar 0,571 dan bertanda positif, yang menunjukan bahwa bentuk hubungan tarif pajak terhadap harga saham adalah berbanding lurus. Artinya bahwa setiap ada peningkatan tarif pajak memiliki peran dalam upaya meningkatkan harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tabel 3 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh total dari tarif pajak terhadap harga saham yaitu sebesar 0,326 atau 32,6%, artinya sebesar 32,6% harga saham dipengaruhi oleh tarif pajak. H3 : Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk karena p-value Pyx 2 = 0,036 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari kebijakan dividen terhadap harga saham. Pada Tabel 2 menunjukkan pengaruh dari kebijakan dividen terhadap harga saham dengan koefisien Pyx 2 sebesar 0,419 dan bertanda positif, yang menyatakan bahwa bentuk hubungan kebijakan dividen terhadap harga saham adalah berbanding lurus. Artinya bahwa peningkatan kebijakan dividen berperan dalam upaya meningkatkan harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pada Tabel 3 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh total dari kebijakan dividen terhadap harga saham yaitu sebesar 0,175 atau 17,5%, artinya sebesar 17,5% harga saham dipengaruhi oleh kebijakan dividen. H4 : Pengaruh Tarif Pajak terhadap Kebijakan Dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tarif pajak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk karena p-value Px 2 x 1 = 0,037 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari tarif pajak terhadap kebijakan dividen. Pada Tabel 2 menunjukkan hubungan dari tarif pajak terhadap kebijakan dividen dengan koefisien Px 2 x 1 sebesar 0,560, dan bertanda positif, yang menunjukan bahwa bentuk hubungan tarif pajak terhadap kebijakan dividen adalah berbanding lurus. Artinya bahwa setiap peningkatan tarif pajak memiliki peran dalam upaya meningkatkan kebijakan dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Tabel 3 menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh dari tarif pajak terhadap kebijakan dividen yaitu sebesar 0,313 atau 31,3%, artinya sebesar 31,3% kebijakan dividen dipengaruhi oleh tarif pajak. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 17.0 For Windows, maka diperoleh hasil bahwa tarif pajak dan kebijakan dividen secara bersama-sama mempengaruhi harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode Penelitian mengenai pengaruh tarif pajak terhadap harga saham menunjukkan bahwa tarif pajak secara positif berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dapat
8 dibuktikan pada hipotesis 1 (H1) bahwa sebesar 32,6% harga saham dipengaruhi oleh tarif pajak dengan demikian ketika ada kenaikan tarif pajak maka akan diikuti dengan meningkatnya harga saham, yang digunakan dalam peneltian ini yaitu tarif progresif. Dimana tarif progresif adalah jika semakin tinggi objek pajaknya, maka semakin tinggi presentase tarif pajaknya. dengan adanya peningkatan harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk tidak menutup kemungkinan perusahaan akan membayar pajak yang tinggi dikarenakan harga saham merupakan objek pajaknya artinya saham yang dijual oleh perusahaan, jika objek pajaknya tinggi otomatis presentase tarif pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tinggi. Dengan tingginya presentase tarif pajak yang dibayarkan maka akan berdampak pada perolehan laba perusahaan setelah pajak, tingginya tarif pajak mengakibatkan perolehan laba yang diterima oleh perusahaan sedikit sehinga laba yang di alokasisakan untuk pembayaran dividen juga sedikit. Penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan, artinya bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh harga saham. Dapat dibuktikan pada hipotesis 2 (H2) bahwa sebesar 17,5% kebijakan dividen dipengaruhi oleh harga saham. ketika kebijakan dividen meningkat maka harga saham juga meningkat begitu juga sebaliknya. Harga saham dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dividen, besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai perusahaan atau harga saham namun semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan memperkecil sisa dana yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan perusahaan sebagai investasi, karena laba ditahan tersebut merupakan sumber dana intern yang dapat digunakan untuk pembiayaan perusahaan. Semakin kecil laba ditahan akibatnya akan memperkecil pertumbuhan dividen, oleh karena itu besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham menjadi sangat penting dan merupakan tugas manajer keuangan yang optimal. Kebijakan dividen yang ditetapkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan sebuah tindakan perusahaan (corporate action) yang mengirimkan sinyal kepada investor sehingga mempengaruhi harga saham. Hal ini disebabkan dengan adanya kenaikan harga saham investor akan beraksi dipasar modal, yaitu dengan melakukan permintaan dan penawaran yang tinggi pada saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sehingga harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang tinggi yang sudah dijual akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan setelah pajak. harga saham yang tinggi otomatis laba yang diperoleh oleh perusahaan juga tinggi sehingga dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham juga tinggi. Perusahaan menaikan harga saham memiliki tujuan yang jelas yaitu digunakan untuk membayar dividen regular dan dividen ekstra. Salah satu perusahaan meningkatkan dividen kas adalah dengan memberikan dividen ekstra disamping dividen reguler. Hal ini biasanya dilakukan jika pendapatan perusahaan meningkat cukup besar, tetapi sifatnya sementara. Selanjutnya hasil penelitian mengenai pengaruh tarif pajak terhadap kebijakan dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk menunjukkan bahwa tarif pajak berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen, dapat dibuktikan dengan hipotesis 4 (H4) bahwa sebesar 31,3% kebijakan dividen dipengaruhi oleh tarif pajak. Tingkat pajak ditentukan oleh besarnya kebijakan dividen, jika kebijakan dividen tinggi tingkat pajak juga tinggi. Namun kenyataannya pajak itu selalu ada seperti investor, dimana setiap dividen yang dibayarkan dikenakan pajak, seharusnya dividen yang diterima oleh investor tidak seharusnya kena pajak dikarenakan perusahaan telah membayar pajak atas laba yang diterima oleh perusahaan, bila investor kembali membayar pajak atas dividen yang diterimanya maka telah terjadi pajak berganda. Keterbatasan pada penelitian ini adalah meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model
9 penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 76,8% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 23,2% yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sehingga variabel penelitian yang digunakan kurang dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. 1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Tarif pajak dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode adalah diterima. 2. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa Tarif pajak berpengaruh positif terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode adalah diterima. 3. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga saham pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk periode adalah diterima. 4. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa Tarif pajak berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Periode adalah diterima. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. 1. Perusahaan lebih baik membagikan dividen rendah dari pada tinggi salah satunya karena akan dikenakan tarif pajak lebih rendah, lebih baik perusahaan menahan dan menanam kembali laba kedalam perusahaan, sehingga pertumbuhan laba perusahaan dapat menghasilkan kenaikan harga saham dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan menggantikan dividen yang pajaknya tinggi. 2. Perusahaan harus bisa menstabilkan dan meningkatkan dividen di setiap tahunnya karena akan sangat berpengaruh terhadap harga saham perusahaan tersebut apabila keadaan dividen dan harga saham perusahaan setiap tahunnya membaik maka tidak menutup kemungkinan para investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut yang dikarenakan keadaan dividen dan sahamnya membaik dari tahun ke tahun. 3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan variabel independen lainnya misal menggunakan ROE (Return on Equity) sebagai alat untuk menilai harga saham, kondisi ekonomi dan politik serta indikator kinerja keuangan lainnya mencakup profitabilitas, solvabilitas, maupun likuiditas perusahaan karena dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan dimana dari model penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 76,8% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 23,2% yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Akbar, M, H. Baig, dkk Reaction Of Stock Prices To Dividend Announcement and Market Efficiency. Pakistan: The Lahore Journal Of Economics. Vol 1 No 1 ( ). Hin, Thian, L Panduan Berinvestasi Saham. Edisi terkini. Jakarta: Elex Media Komputindo. Jogiyanto, H.M Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktis Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Jonathan dan Sarwono Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
10 Kesuma, Ali Analilisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik: Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 1 No. 1 (34-50) Natalia Analisis Pengaruh Tarif pajak penghasilan badan terhadap Kebijakan Dividend Dan struktur Modal pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun Skripsi. FISIP UI Nazir, Moh Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Opriani, Mutiara Implikasi Ekstensifikasi Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Instrumen Rekadana Saham. FISIP UI. Rahayu, Kurnia, S Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Riyanto, Bambang Pembelanjaan Yogyakarta: GPFE. Dasar-dasar Perusahaan. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Waluyo, B.I Perpajakan Indonesia. Edisi ke 7. Jakarta: Salemba Empat.
Ni Komang Ariani, Wayan Cipta, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN BESAR BARANG PRODUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Ni Komang Ariani, Wayan Cipta, Fridayana
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka ini berisikan mengenai landasan teori dan penelitian terdahulu yang akan digunakan sebagai acuan dasar teori dan
Lebih terperinciPENGARUH PENJUALAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014
PENGARUH PENJUALAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Lina Andayani, Fridayana Yudiaatmaja, Wayan Cipta Jurusan Manajemen
Lebih terperinciPengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia NAMA : NUR ANNISA NPM : 16209855 Latar Belakang Masalah Investasi adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian dan Pemahaman Dividen
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Rerangka Teori dan Literatur II.1.1 Dividend Payout Ratio II.1.1.1 Pengertian dan Pemahaman Dividen Istilah dividen menurut Darmadji dan Fakhrudin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Earning Per Share 2.1.1 Pengertian Earning Per Share Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA CV. DWIKORA USAHA MANDIRI
ANALISIS PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA CV. DWIKORA USAHA MANDIRI Nurul Ismi, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA
PENGARUH OPERATING LEVERAGE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA Kadek Wahyu Karistia Dewi, Wayan Cipta, Ni Nyoman Yulianthini2 Jurusan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal. Pasar modal ( capital
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) FARABI PATTIMURA (093403063) Email : abiepatti@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industriindustri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut diikuti oleh adanya persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciFirman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...
1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri sekuritas merupakan salah satu cara untuk mengukur kondisi ekonomi pada suatu negara. Pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam memfasilitasi kegiatan perekonomian suatu negara. Pasar modal memberikan sarana utama dalam mempertemukan investor sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber dana yang diperoleh suatu perusahaan merupakan hasil dari operasional yang berwujud keuntungan. Suatu perusahaan yang sudah mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun 2008-2010. Daftar
Lebih terperinciPENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI
PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Dividen Adapun Pengertian dividen menurut Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa : Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON EQUITY
PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, PRICE TO BOOK VALUE, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015) Disusun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasil hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal pada negara tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi pada sekitar awal tahun 1997 ternyata masih berbekas, dan bahkan dampak atas krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu atau kelompok yang akan memulai usaha pasti membutuhkan modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan sebuah usaha. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi atau penanaman modal adalah suatu penanaman modal yang diberikan oleh perseorangan atau perusahaan atau organisasi baik dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CASH POSITION
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciKadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON EQUITY
PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM (Sensus Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012) NISSA GUSSELA (093403052)
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah investasi yang dimaksudkan untuk memaksimalkan keuntungan yang didapat perusahaan. Investasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas
Lebih terperinciDEVITA AYUK FRASTIKA NPM:
JURNAL ANALISIS PENGARUH NET DEBT TO EQUITY RATIO, PROFIT MARGIN, TOTAL ASSETS TURNOVER DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Dividen 1. Pengertian Dividen Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagaian lagi akan ditahan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut pembelanjaan internal perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciPENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE 2011-2014 Kadek Ega Dwi Prananta, Gede Putu Agus Jana Susila1, Wayan
Lebih terperinciPENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANA AAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperincikeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh: NOVIA CANDRA UTAMI B PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen Menurut Eugene F. Brigham (2001; 66), ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen, diantaranya: 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen
Lebih terperinciPengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum ialah badan usaha yang seluruhnya maupun sebagian besar modalnya dimiliki oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan perkembangan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari kinerja keuangan dan cash dividend. Kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2015, Indonesia menghadapi AFTA (Asean Free Trade Area), dimana tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara ASEAN dan menarik investor asing
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pendanaan perusahaan, secara khusus pembelanjaan interen perusahaan dan sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Landasan Teori 2.4.1 Teori Signalling Signalling theory menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal atau tanda bahwa perusahaan juga telah beroperasi dengan
Lebih terperinciAQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah
ISSN: 2597-3991 AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Volume 1, Nomor 1, 2017 Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen: Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Lebih terperinci1. Pendahuluan A. Latar Belakang. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 19, Nomor 2, Desember 2015, hlm 79-88
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)
Lebih terperinciPENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh : ANDY KHAELANI HIDAYAT 21110702 Sektor perbankan merupakan salah satu
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya Malinda (2011:1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor menginvestasikan dana bertujuan memaksimumkan kekayaannya yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha memaksimumkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia memiliki peran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Dividen 1. Pengertian Dividen Perusahaan yang sudah go public dan sahamnya telah beredar di masyarakat disetiap institusi, akan memberikan suatu kontribusi atas investasi yang
Lebih terperinciPengaruh Earning Per Share Terhadap Return On Asset Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham PT. Elnusa Tbk
Widyakala Volume 4 No.2 September 2017 ISSN 2337-7313 e-issn 2597-8624 Pengaruh Earning Per Share Terhadap Return On Asset Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham PT. Elnusa Tbk Sydney Joana 1, Endang Pitaloka
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Lebih terperinciINSIDER OWNERSHIP, FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND POLICY PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEJ
20 INSIDER OWNERSHIP, FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND POLICY PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEJ Yuniningsih* * Staf Pengajar FE Jurusan Manajemen UPN Veteran Jatim ABSTRACT Dividend policy is related to
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham, kreditur maupun pihak eksternal lain yang memiliki kepentingan dari informasi yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Net Profit Margin Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011)
Lebih terperinciBAB II TIMJAUAN PUSTAKA
BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Seorang yang ahli dibidang manajemen keuangan akan mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Teknik pemilihan sampel
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2009-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, maka setiap perusahaan haruslah selalu meningkatkan kinerja agar bisnisnya dapat bertahan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia telah memasuki tahapan baru yaitu tahap dimana peran pasar modal telah menjadi sangat penting sehingga pasar modal dijadikan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar, hal
Lebih terperinciJohn Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,
PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tujuan para investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh pendapatan tambahan berupa dividen atau capital gain. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data penelitian ini adalah sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber yang telah ada, yaitu data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan agar dapat berkompetensi dengan baik berusaha untuk memberikan keuntungan bagi para investor. Keuntungan tersebut tidak lepas dari usaha serta kerja
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.
JURNAL ANALISIS PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE UNTUK MENENTUKAN EARNING PER SHARE (EPS) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Oleh: LILIK RAHAYU 12.1.01.04.0048 Dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham secara tunai dan menentukan jumlah
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA INDEKS BISNIS 27 DI BEI
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA INDEKS BISNIS 27 DI BEI Victorianus
Lebih terperinciSampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak,
BAB HI METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak, pernah membagikan dividen satu kali pada tahun 1999 sampai dengan 2003. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah terjadinya penurunan perekonomian di suatu negara. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal (capital market) adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perkembangan Indonesia semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya pembangunan di berbagai bidang terutama sektor
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa : "Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga
Lebih terperinciKeywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO
PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO Oleh : Raharjo 1, Mafudi 2 dan Sunarmo 3 1 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
Lebih terperinci