BAB III OBYEK PENELITIAN. Pada awalnya merupakan sebuah hotel non bintang di Jalan Kaji 44, pada tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBYEK PENELITIAN. Pada awalnya merupakan sebuah hotel non bintang di Jalan Kaji 44, pada tahun"

Transkripsi

1 BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Hotel Kartika Chandra Pada awalnya merupakan sebuah hotel non bintang di Jalan Kaji 44, pada tahun Kemudian pemilik Hotel tersebut merasa perlu menerjuni industri perhotelan secara lebih serius, lahirlah Hotel Kartika Chandra. Sebuah kompleks hotel mini dan gedung theatre di Jalan Gatot Subroto Kav 18-20, Jakarta Selatan, yang diresmikan pleh Bapak Presiden Republik Indonesia Soeharto, tepatnya pada tanggal 20 Januaari Perlahan tapi pasti, hotel dengan 30 kamar itu terus berkembang. Tahun 1972, Kartika Chandra membuka usaha baru berupa ruang perkantoran sebanyak 88 ruangan, yang disebut Minor Operating Department. Pada April 1974 menjelang konferensi PATA (Pasific Asia Travel Association) Kartika Chandra berhasil meningkatkan diri menjadi hotel bertaraf internasional bertingkat10 dengan kapasitas 174 kamar, sebuah Ballroom, restoran Nusa Indah, Super Club, Bar, dan fasilitas gedung berupa Bowling Centre berkapasitas 24 lines, yang diresmikan oleh Ibu Negara Tien Soeharto. Maka mulailah Kartika Chandra berkibar diantara hotel-hotel terbaik di Nusantara. Pada tahun 1974 tersebut, di Indonesia Kartika Chandra adalah satu dari sedikit hotel bertaraf internasional yang dilengkapi berbagai fasilitas modern, termasuk sebuah convention centre megah, ruang perkantoran, dan pelataran parkir untuk 650 mobil. Saat itu Prambanan Coffee Shop dan Ria Bar yang terletak didekat lobi Kartika Chandra 22

2 23 dikenal sebagai salah satu cafe dan bar pertama di Jakarta, tempat bintang-bintang terkenal ibukota berkumpul. Lebih dari itu Kartika Chandra juga memiliki sarana hiburan yang tak terdapat di Hotel lain: sebuah gedung bioskop termodern dan terbesar dengan kapasitas 1000 tempat duduk bernama Kartika Chandra Theatre. Lalu pada tahun itu pula Hotel Kartika Chandra dinyatakan sebagai Hotel Bintang 4 oleh pemerintah. Kartika Chandra kian berkibar, pada tahun 1986 dibawah dewan direksi baru, Kartika Chandra memodernisasi teaternya menjadi Cineplax pertama di Indonesia dengan 3 studio, kemudian berkembang menjadi 4 studio. Tidak berhenti sampai disitu, tahun 1994 diluncurkan ulang menjadi Theatre Ultramodern yang sama sekali baru dengan 5 studio yaitu: Hollywood Kartika Chandra 21, satu-satunya theatre dengan sound system canggih THX dan digital di Indonesia, yang letaknya bersebelahan dengan resto keluarga Planet Hollywood yang juga pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Memasuki ulang tahun ke 20, awal 1991, Kartika Chandra memaklumatkan diri menjadi hotel pertama di Indonesia yang menerapkan sistem area bebas rokok bagi seluruh staff dan karyawan hotel, menyediakan sarana smooking dan non smooking area untuk para tamu hotel. Kebijakan ini meningkatkan kenyamanan tamu, khususnya bagi yang tidak merokok. Penerapan sistem area bebas rokok juga meningkatkan perhatian akan keselamatan dan kesehatan kerja, terutama bahaya kebakaran, sehingga, membuat Kartika Chandra berhasil memperoleh penghargaan Zero Accident dari Departemen Tenaga Kerja yang diserahkan langsung oleh Pressiden Soeharto, pada tahun 1995 di Istana Negara. Pengembangan Puri Medika Kartika Chandra juga merupakan bukti lain dari kepedulian Kartika Chandra terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Nyatanya

3 24 pada tahun 1995, Kartika Chandra memperoleh sertifikat Baik Sehat dari Departemen Kesehatan. Puri Medika terbuka untuk semua staf, karyawan, dan tamu Hotel Kartika Chandra. Selain berhasil menerima penghargaan Zero Accident, pada tahun 1993 Kartika Chandra terpilih sebagai hotel untuk akomodasi para peserta KTT Non Blok di Jakarta dan pada tahun 1994 terpilih menjadi satu-satunya hotel berbintang 4 yang menerima Kepala Negara APEC, yaitu Perdana Menteri Papua Nugini Sir Julius Chan. Lalu pada tahun 1995, Kartika Chandra juga terpilih untuk akomodasi atlet dan official mancanegara Kejuaraan Negara Superbike, Kejuaraan Dunia Penahanan dan Kejuaraan Dunia Asia Menembak. Dibawah manajemen baru yang dipimpin oleh H. Sudwikatmono (Presiden Direktur), H. Subagja Prawata (Direktur), dan Ad. Harisantoso (Direktur Eksekutif), Kartika juga merenovasi Balairung Kirana (Grand Ballroom) dan mengembangkan gedung baru di sayap kanan guna menambah ruang kamar menjadi 278 pada tahun 1995 termasuk puri kencana (Penthouse) di puncak gedung lantai 11, Puri Mahkota Puteri (Royal Princess Suite), Presidential Suite, dan Executive Suite. Tema Hotel Kartika Chandra adalah The Friendly Hotel That Cares, yaitu Hotel yang peduli dan memberi perhatian penuh terhadap segala kebutuhan serta keperluan tamu akan pelayanan, produk dan sarana yang berstandar utama serta pelayanan yang cepat, ramah, dan sopan. Tema yang kedua The Green Royal Castel and Resort, yaitu dengan sentuhan arsitektur dan design interior Jawa dan ornamenornamen disetiap ruangan yang tersedia serta eksterior yang dominan hijau sehingga

4 menjadikan Kartika Chandra tampil layak sebuah Puri Raja yang anggun dan rimbun dengan tanaman tropis VISI dan MISI Kartika Chandra 1. MISI 1. Memberikan kesempatan pemuda/ pemudi bangsa Indonesia menjadi Hoteller Professional, mampu memimpin, mengelola secara professional dan bertaraf Internasional. 2. Membangun Hotel bintang 4 yang dapat membuat: 1) Tamu, pelanggan puas. 2) Dapat memberikan kesejahteraan staff dan karyawannya. 3) Memberikan profit kepada para pemegang saham. 4) Menjadi hotel kebanggaan pemerintah kota, membayar retribusi dan pajak, menjadi hotel kebanggaan Jakarta Selatan khususnya dan DKI Jakarta umumnya. 3. Hotel yang pantas memperoleh dukungan/ goodwill dari masyarakat. 4. Hotel yang baik tempat mencari nafkah dan untuk meniti karier.

5 26 2. VISI 1. Perlu pendidikan pelatihan terus menerus kepada SDM untuk menunjang missi, Hotel perlu pengembangan usaha agar dapat memperoleh peningkatan pendapatan, dan kesempatan berkembangnya Staff dan karyawan. 2. Kerjasama dengan para Travel Agent, Airlines, dan yang terkait Industri Pariwisata 3. Menjalin hubungan baik dengan aparat pemerintah dan Angkatan Dinas Pariwisata Fasilitas-fasilitas Hotel Kartika Chandra Jakarta Fasilitas Kamar: Jumlah kamar seluruhnya 278 kamar, terdiri dari 143 kamar pada Building E dan 135 kamar pada Building G. Tipe-tipe kamar yang terdapat pada Hotel Kartika Chandra adalah : 1. Superior Room sebanyak 130 kamar, yang terdiri atas Superior Double 16 kamar dan Superior Single 114 kamar. 2. Deluxe Room sebanyak 115 kamar, yang terdiri atas Deluxe Twin 85 kamar dan Deluxe Double 30 kamar. 3. Executive Room sebanyak 28 kamar. 4. Royal Prince Suite Room sebanyak 1 kamar. 5. Penthouse sebanyak 1 kamar.

6 27 6. Room for disable sebanyak 2 kamar. Fasilitas yang diberikan sebagai berikut : 1. AC Sentral 2. Televisi berwarna dengan 13 saluran siaran, untuk Penthouse menggunakan layar panjang. 3. Telepon 4. Wall Carpeting 5. Mini Bar 6. Marbel Bath Room, Bathtub dan Shower Cabin. 7. Jacuzzi di Penthouse dan Royal Princess Suite Room. 8. Hot and Cool running Water. 9. Music dan Radio channel. 10. Deposit Box pada kamar-kamar tertentu. 11. Tea and Coffee maker. 12. Koran. 13. Room Service. 14. Extra Bed. 15. Hair Dryer. 16. Cosmetic Mirror untuk kamar Suite. 17. Compact Disk / tape Player pada Penthouse dan Royal Prince Suite Room. Pada lantai 10 tersedia Royal Board Room untuk rapat kecil berkapasitas 10 sampai dengan 15 orang.

7 28 Fasilitas - fasilitas Food and Beverage Outlet Fasilitas fasilitas Food and Baverage Outlet yang ada di Hotel Kartika Chandra adalah : 1. Prambanan Restaurant Terletak di lantai dasar Hotel Kartika Chandra. Prambanan Restaurant memberikan pelayanan 24 jam dan menyediakan hidangan Ala Carte dan Buffet dengan cita rasa Indonesia dan Internasional serta diiringi dengan musik hidup yang mengalun. Prambanan Restaurant berkapasitas 115 tempat duduk dan 25 meja berbentuk persegi panjang. 2. Parangtritis Seafood Restaurant Merupakan restoran yang menyajikan hidangan aneka boga laut nusantara yang segar serta menampilkan tatanan yang unik dan menarik. Kapasitas yang dimiliki sebanyak 60 tempat duduk. Terletak di lantai dasar dan beroperasi mulai pukul am sampai dengan pm. 3. Chandra Lounge Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 50 tempat duduk dan merupakan sebuah Bar yang menampilkan musik hidup serta para tamu dapat berkaraoke bersama dengan para kerabatnya. Beroperasi mulai pukul am sampai dengan pm.

8 29 4. Lobby Lounge Terletak di lantai dasar yang posisinya berada di tengah lobby dengan kapasitas 35 tempat duduk. Menjual makanan santai seperti donut, cake dan roti. Mulai beroperasi pada pukul am sampai dengan pm. 5. Pool s Bar Berlokasi di lantai dua, merupakan bar yang terletak di pinggir kolam renang. Kapasitas yang tersedia 50 tempat duduk. Mulai beroperasi pada pukul am sampai dengan pm, tetapi untuk Pool s nya beroperasi dari pukul am sampai dengan pm. 6. Room Service Melayani pemesanan makanan dan minuman dari kamar dan memiliki operasional selama 24 jam. Fasilitas Banquet dan Konvensi Fasilitas fasilitas Banquet dan Konvensi yang dimiliki oleh Hotel Kartika Chandra Jakarta adalah : 1. Balairung Kirana atau Kirana Grand Ballroom Ruangan ini terletak di lantai dasar yang sering digunakan untuk konferensi, seminar, resepsi. Ruangan ini mampu menampung 500 sampai 2000 orang. Dilengkapi dengan fasilitas canggih dan dilayani oleh staff profesional serta bergaya Keraton Jawa Kuno yang elegan.

9 30 2. Dieng Room Ruangan ini lebih terbatas untuk mengadakan seminar, rapat atau pesta yang lebih kecil. Terletak di lantai dasar dan hanya berkapasitas 10 sampai 100 orang. 3. Kirana Bertempat di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 300 orang. 4. Kalasan Room Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 50 orang. 5. Borobudur Room Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 50 orang. 6. VIP Room Kirana Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 orang yang berfungsi sebagai ruang tamu VIP. 7. Tawangmangu Sebuah ruang rapat yang berada di lantai dua dengan kapasitas 50 sampai 100 orang, lengkap dengan proyektor, layar, dan prasarana presentasi handal lainnya. 8. Puri Kartika (Royal Boardroom) Sebuah ruangan eksklusif yang berada di lantai puncak dengan kapasitas 10 sampai 30 orang.

10 31 Fasilitas Olahraga Hotel Kartika Chandra Jakarta juga menyediakan fasilitas fasilitas olahraga seperti : 1. Kolam Renang 2. Fitness Centre 3. Tennis Court dengan tersedia computerizes / automatic ball throwe. Fasilitas Penunjang Layanan Hotel Untuk menunjang kebutuhan atau kepentingan tamu, maka Hotel Kartika Chandra Jakarta menyediakan beberapa fasilitas pelengkap, yaitu : 1. Business Centre, yang berfungsi untuk melayani tamu yang ingin melakukan kegiatan bisnis seperti photocopy, fax, print, , internet, dan hal-hal pendukung lainnya dalam mereka bekerja. Waktu operasional dari am sampai pm. 2. Parking Area, yang dapat menampung 1000 kendaraan. 3. Laundry, berfungsi memberikan pelayanan kebersihan yang berhubungan dengan pencucian maupun dry cleaning dan memiliki waktu operasional 24 jam. 4. Office Tower, waktu operasional pukul WIB sampai WIB. 5. Drug Store.

11 32 6. Planet Hollywood 21, yang memberikan kesempatan tamu untuk menonton film terbaru apabila jenuh berada di kamar hotel. 7. Planet Hollywood Resto, sebuah Restoran yang menghadirkan cita rasa makanan yang tinggi dan bertemakan restoran keluarga. 8. Shuttle Service, yang berfungsi untuk mengantarkan tamu dari Airport ke Hotel dan begitupun sebaliknya. 9. Taxi, yang berfungsi untuk memudahkan tamu untuk bepergian. 10. Musholla, yang berfungsi memudahkan tamu muslim untuk beribadah Harga Kamar Hotel Kartika Chandra Superior Room Rp ,- Deluxe Room Rp ,- Executive Suite Rp ,- Presidential Suite Rp ,- Royal Princess Rp ,- Penthouse Rp ,- Extra Bed Rp ,-

12 Struktur Organisasi Public Relations Hotel Kartika Chandra Struktur Organisasi Hotel Kartika Chandra berdasarkan gambaran nyata dari Bapak Heru selaku Sales and Marketing Manager..

13 Tugas dan Tanggung Jawab Public Relations di Hotel Kartika Chandra Berdasarkan Standard Operational Procedure (dalam ISO): 1. Melaksanakan rencana program kerja Public Relations yang ditetapkan atasan. 2. Melaksanakan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan bawahan dalam rangka membina hubungan dengan tamu dan relasi hotel dan memantau pelaksanaannya. 3. Menyiapkan dan menyampaikan informasi dengan kalangan wartawan. 4. Mengundang VIP dan pihak-pihak luar lainnya dalam rangka kegiatan promosi atas perintah atasan. 5. Menjalin hubungan dengan berbagai pihak luar, swasta, dan pemerintah atas perintah atasan. 6. Menyiapkan brosur, bulletin, dan promosi material lainnya. 7. Melaksanakan koordinasi dengan balai iklan dalam perencanaan kegiatan promosi, advertensi, dan sejenisnya. 8. Menyambut datangnya tamu VIP dan tamu rombongan. 9. Menangani keluhan tamu dan pihak media. 10. Mengawasi Pengambilan foto dan kegiatan lain dalam rangka promosi, termasuk pembuatan desain poster dan pekerjaan seni. 11. Meneliti kembali pekerjaan bawahan, baik administrasi maupun operasional. 12. Meneliti perkembangan teknologi khususnya bidang Public Relations dan material promosi atas perintah atasan. 13. Membantu tugas atasan dan melaksanakan tugas marketing manager apabila yang bersangkutan tidak hadir

14 Melaksanakan kebijaksanaan sistem administrasi ketenagakerjaan yang ditetapkan atasan. 15. Mematau kelancaran operasional bagian Public Relations. 16. Membantu pelaksanaan inspeksi secara periodic. 17. Meneliti kembali hasil pekerjaan bawahan, baik administrasi maupun operasional 18. Menentukan pengaturan jam kerja bawahaanya 19. Melaporkan hasil operasional bagiannya 20. Melaksanakan koordinasi dengan departemen lainnya dalam rangka sinkronisasi program kerja yang telah disepakati atasan dengan department head bersangkutan 21. Mengadakan dan memimpin rapat dengan bawahnya apabila sedang mewakili atasannya. 22. Meneliti, dan mengesahkan usulan bawahan dan atau permintaan tertentu yang berkaitan dengan kelancaran dan mutu operasional untuk disampaikan kepada atasan. 23. Membantu pembinaan dan bimbingan kepada bawahan. 24. Menyetujui dan menandatangani evaluasi pekerjaan bawahan langsung untuk disampaikan kepada atasan. 25. Menyetujui dan meneruskan usulan rotasi, mutasi, promosi surat peringatan dan hal-hal lain yang menyangkut bawahan kepada atasan untuk penanganan lebih lanjut. 26. Menyetujui dan menandatangani repair & maintenance order atas perintah atasan.

15 Membantu penelitian hasil eventarisasi fisik. 28. Membantu pelaksanaan dan pemantauan kebijaksanaan sanitasi dan security hotel. 29. Membantu penyusunan laporan, dokumentasi, administrasi dan melakukan korespodensi. 30. Menghadiri department Head Meeting, apabila diperlukan. 31. Membantu pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan sanitasi, hygiene untuk karyawan, produk dan lingkungan serta disiplin karyawan. 32. Membina hubungan yang serasi serta menciptakan suasana kerja sehat. 33. Menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh bawahannya. 34. Melakukan tugas lain yang berkaitan dengan masalah Public Relations atas dasar perintah atasan Kegiatan yang dilakukan PR dalam mengelola Brand Image Hotel Kartika Chandra a Publikasi Melakukan kegiatan promosi melalui dimedia cetak, elektronik, brosur, flyer, banner, dan visit to customer. b. Customer Gathering Mengundang customer dan para awak media untuk menjalin hubungan baik antara Hotel dengan pihak eksternal, dengan cara sharing session untuk meningkatkan Kartika Chandra menurut pendapat dari para pelanggannya.

16 37 c. Press Release Menulis berita pada surat kabar. Misalnya: Mengenai acara meeting besar yang diadakan Kartika Chandra dengan bintang tamu penting/ ternama, launching product, ulang tahun Kartika Chandra. Untuk mempermudah perlu pendekatan pribadi dengan kalangan media surat kabar, majalah, tabloid, televisi. Hal tersebut akan menimbulkan Brand Image positif dari para awak media dan para pembaca, karena dapat membuktikan bahwa Kartika Chandra selalu melakukan kegiatan-kegiatan positif. d. Guest Comment Melayani para tamu yang datang ke cafe prambanan, dengan mendatangi beberapa tamu dan menanyakan langsung tentang seputar Hotel, seperti pelayanan hotel, fasilitas hotel, kenyamanan hotel, cita rasa makanan hotel dan lain sebagainya. Apabila terdapat keluhan dari customer yang membuatnya merasa kurang nyaman, PR segera melaporkan ke bagian yang menangani agar dapat segera di lakukan perbaikan dengan cepat, sehingga para customer akan merasa nyaman dan diperhatikan.

17 38 e. Program CSR Program bhakti sosial yang dilakukan perusahaan sebagai ungkapan rasa kemanusiaan. a) 11 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Gereja Kabar Baik Indonesia, dan pemberian sumbangan berupa projector; dan pembagian sembako (seperti misalnya: mie instan, minyak goreng, beras). b) 12 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Panti Wredha Kasih Ayah Bunda, dan membagikan sembako. c) 13 Januari 2012: Mendatangi Rumah Singgah Amalia yang menampung anak-anak yatim, dan membagikan sembako. d) 16 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Desa Bhakti Jaya dan memberi sembako beserta pakaian layak pakai. e) 20 Maret 2012: Mengadakan acara Donor Darah di ruang Dieng Kartika Chandra. Narasumber: Ibu Dewi Setiamika dan Bapak Haris Dwi Pamungkas

18 Prosedur yang berlaku Prosedur yang berlaku di Kartika Chandra adalah dengan berdasarkan ISO. ISO itu merupakan standarisasi yang didalamnya terdiri dari hal-hal teknis yang digunakan sebagai peraturan dan Standard Operational Procedure. Fungsi ISO dalam PR: a. Melaksanakan ketepatan dan kelancaran operational bagian Public Relations. b. Melaksanakan ketepatan perencanaan, koordinasi, dan teknik Public Relations seluruh produk hotel 3.3 Metodologi Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Lexy, 2006 : 4). Menurut Denzin dan Lincoln menyatakan Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Lexy, 2006 : 5). Selanjutnya Jane Richie mengemukakan Penelitian Kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti (Lexy, 2006 : 6). Jenis penelitian berdasarkan kualitatif deskriptif. Menurut Juliansyah Noor, Kualitatif deskriptif dimaksudkan sebagai penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.

19 40 Penulis mendeskripsikan peristiwa dan kejadian menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Hotel Kartika Chandra Jenis Data a. Data Primer Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husien Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro, data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu (Kuncoro, 2009 : 157). Berdasarkan penjelasan di atas, data primer yang didapat oleh penulis untuk mengetahui Brand Image Hotel adalah dengan memperoleh data-data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui wawancara kepada karyawan di Hotel Kartika Chandra. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro, data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain (Kuncoro, 2009 : 148).

20 41 Berdasarkan penjelasan di atas, data sekunder yang didapat oleh penulis adalah data berupa dokumen-dokumen yang didapat dari Hotel Kartika Chandra yang dapat menunjang penelitian ini Metode pengumpulan data 1. Observasi Lapangan Menurut Kriyantono, observasi lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki (Elvinaro Ardianto, 2010 : 179). Penulis melakukan penelitian dengan cara observasi untuk melengkapi data penelitian dan lebih memahami objek penelitian yang dilakukan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati secara langsung dalam kegiatan Public Relations. Dalam observasi yang dilakukan, penulis ikut serta membantu Public Relations Manager dengan terjun langsung ke lapangan, penulis dapat mengetahui dan merasakan bagaimana proses dalam kegiatan Public Relations. 2. Wawancara mendalam Menurut Kriyantono, wawancara mendalam adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam (Elvinaro Ardianto, 2010 : 178). Penulis mengadakan wawancara yang mendalam dengan narasumber dari pihak internal perusahaan dalam mengetahui peran PR Hotel Kartika Chandra antara lain ialah :

21 42 1) Dewi Setiamika ( Public Relations Manager ) 2) Haris Dwi Pamungkas ( Fotographer/ assistan PR Manager ) Keabsahan Data Menguji keabsahan data yang diperoleh pada proses penelitian sangat dibutuhkan untuk memastikan temuan penelitian yang terpercaya. Keabsahan data yang didapat penulis adalah teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy, 2006 : 330). Menurut Denzim dan Lexy (2006) teknik Triangulasi ada empat macam, yaitu teknik pemeriksaan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dimana penulis menggunakan sumber sebagai teknik pemeriksaan. Penulis melakukan keabsahan data menggunakan triangulasi melalui metode wawancara, observasi, dan data sekunder Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu analisis dengan model kualitatif, Menurut Emzir dengan model Miles dan Huberman (dalam Ardianto, 2010 : 223), teknik yang digunakan untuk menganalisis data dibagi menjadi tiga langkah yaitu: a. Reduksi data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data. Disini penulis

22 memilih informasi mana yang sesuai dan mengeliminasi yang tidak sesuai dengan masalah penelitian. 43 b. Model data (data display) Pada model data penulis menyajikan informasi yang sudah tersusun dan terpilih. Lalu disajikan dalam bentuk tabel atau berupa uraian penjelasan. c. Penarikan kesimpulan (verifikasi kesimpulan) Setelah melakukan Reduksi data dan model data, tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan, disini penulis menyimpulkan dari data yang telah diperoleh, penulis mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah, mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian. 3.4 Permasalahan yang ada Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis, maka peneliti mendapatkan permasalahan yang timbul dalam upaya Public Relations dalam melakukan pengelolaan Brand Image, yaitu: Budget untuk promosi yang sudah dianggarkan dan pemakaian anggaran tidak boleh melampaui batas anggaran yang telah ditetapkan sehingga menyulitkan Public Relations dalam melakukan promosi dengan budget besar.

23 Alternatif pemecahan masalah Penulis menilai berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dimana terdapat permasalahan yang timbul oleh seorang Public Relations dalam upaya untuk mengelola Brand Image hotel, maka penulis menilai alternatif pemecahan masalah yang harus dilakukan guna mencapai tujuan adalah melakukan promosi dengan menggunakan anggaran secara bijaksana dan dengan melakukan barter kamar.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Hotel Kartika Chandra Jakarta yang terletak di jalan Jendral Gatot Subroto Kav 18 20 Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer komunikasi adalah penyampaian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor

BAB III OBJEK PENELITIAN. 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor BAB III OBJEK PENELITIAN 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Hotel Puri Khatulistiwa adalah salah satu hotel yang ada di kota Bandung yang kini menjadi hotel bagi kalangan bisnis dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Hotel Kartika Chandra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Hotel Kartika Chandra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Hotel Kartika Chandra Hotel Kartika Chandra adalah salah satu jenis bisnis yang dibawah naungan PT. Hotel Kartika Chandra yang terdiri

Lebih terperinci

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Jakarta Indonesia adalah salah satu hotel mewah dan nyaman, terletak di jantung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bisnis baik di bidang jasa atau barang yang dilakukan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru bermunculan, baik yang bermodal

Lebih terperinci

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Jakarta berlokasi di jantung kota Jakarta, terhubung langsung dari Business District, Soekarno-Hatta International Airport dan hanya beberapa

Lebih terperinci

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Hotel terletak di pusat kawasan wisata Eco dan distrik bisnis Jalan Jenderal Sudirman, Manado. Dikelilingi oleh keindahan pemandangan yang menakjubkan, Hotel di Manado

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah berdirinya Hotel Beringin Salatiga Hotel Beringin didirikan oleh Bpk. Handoko dan mulai beroperasional sejak 01-Maret-1969. Pada awal mulanya Hotel Beringin berdiri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pitagiri Hotel adalah hotel berbintang dua yang berlokasi di Jl. Palmerah Barat No. 110 Jakarta Barat. Berada pada

Lebih terperinci

% ,938,800 21,341,838 11,024, , % 77,474,150 5,423,191

% ,938,800 21,341,838 11,024, , % 77,474,150 5,423,191 Lampiran 1 Jenis aktivitas Tenaga kerja Jam tenaga kerja Jumlah jam tenaga kerja Persentase Total Gaji Gaji Uniform Uniform Training Linen Linen Linen Laundry & dry Laundry & dry Laundry & dry cleaning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sangat pesat, begitu juga halnya dengan bisnis pelayanan jasa perhotelan. Semakin banyaknya para investor asing yang menanamkan modal,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung The Majesty Hotel & Apartment mulai beroperasi sejak tahun 2004. The Majesty Hotel & Apartment ini merupakan salah satu unit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Grand Orchid Hotel Solo Grand Orchid Hotel Solo merupakan anak perusahaan dari PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) yang dimiliki oleh H. Lukminto. Sebelum berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Praktisi Public Relations berperan sebagai fasilitator komunikasi. Peran public

BAB I PENDAHULUAN. Praktisi Public Relations berperan sebagai fasilitator komunikasi. Peran public BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public Relations memegang peranan penting dalam suatu perusahaan. Praktisi Public Relations berperan sebagai fasilitator komunikasi. Peran public relations di sini

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Pariwisata merupakan kegiatan seseorang dan biasanya menyenangkan.

Lebih terperinci

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang 1 A Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, persaingan bisnis semakin marak dimasyarakat. Terutama dalam bidang industri perhotelan. Persaingan dalam bidang perhotelan meningkat tajam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.1. Lingkungan Ekternal Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta baik wisatawan nusantara maupun mancanegara setiap tahunnya menjadi

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik

Lebih terperinci

Sempur Park Hotel - Bogor

Sempur Park Hotel - Bogor Proposal Penjualan Hotel Sempur Park Hotel - Bogor D i s t i n c t i v e C i t y P a r k H o t e l www.sempurpark.com Disusun oleh: Bogor 2015 Telp: 0251 7536276 Hp: 0812 9622 4795 I. Sempur Park Hotel

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Hotel Ciputra Semarang Hotel Ciputra Semarang milik Ciputra Grup adalah Hotel Internasional yang pertama di wilayah Jawa Tengah. Mempunyai 199 kamar yang memberikan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam usaha meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara. Untuk

Lebih terperinci

Aryaduta Lippo Village

Aryaduta Lippo Village Aryaduta Lippo Village Aryaduta Lippo Village terletak di jantung bisnis dan daerah komersial Lippo Village, hanya 30 menit dari Bandara Soekarno-Hatta International Airport dan ibu kota Jakarta, Mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km² dengan penduduk berjumlah kurang lebih 10.187.595 jiwa. Jakarta merupakan metropolitan

Lebih terperinci

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area Information Hotel for Students Filips Homestay Information and Reservation: Jl. Gatot Subroto Timur I No. 135 Rt 35 Banjarmasi Kalimantan Selatan Telp. (0511)3254057, 3251298 Fax. (0511)3263385 Room Type

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan di dalam sektor jasa pelayanan perhotelan saat ini cukup pesat sehingga membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar?

LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar? LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan sumber dari wawancara dengan pihak managemen Siantar Hotel, Pematang Siantar. PROFIL USAHA 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN RANCANGAN ANALISIS

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN RANCANGAN ANALISIS BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN RANCANGAN ANALISIS 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Singkat Hotel Grand Zuri Duri Awal mulanya perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor dan developer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota Solo. Ketersediaan banyaknya hotel membuat tingkat kunjungan tamu digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada jaman modern seperti sekarang ini sarana kebutuhan akomodasi semakin banyak. Ini ditandai dengan mulai banyaknya bangunan hotel di tengah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Melalui hasil observasi yang di lakukan oleh penulis pada hotel mahkota graha kota tasikmalaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Hotel mahkota

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. KOKI MARKETAMA berdiri pada tahun 2011 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer serta food and beverages. PT. KOKI MARKETAMA memiliki 3 bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif berarti mengumpulkan data bukan berupa angkaangka,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman, akomodasi tidak hanya sekedar sarana tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian, tetapi sudah berkembang kearah pemenuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar di dunia. Quality BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Quality adalah Hotel yang mempunyai brand mewah dari choice Hotels Internationale yang memiliki waralaba Hotel terbesar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... viii. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... viii. Daftar Gambar... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Istilah... xii Intisari... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri

BAB I PENDAHULUAN. negara tujuan utama pariwisata dunia. adalah usaha jasa perhotelan. Berdasarkan Keputusan dari Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor yang seharusya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia sebagai sumber devisa yang penting dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi latar Restoran Rumpun Bambu adalah salah satu restaurant yang berada dibawah naungan PT. Nant Makmur Sejahtera. Perusahaan ini hanya memiliki satu bidang usaha khusus

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori

Bab II. Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Pengertian House Keeping House Keeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas bumi.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas bumi. 52 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Industri pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang harus dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas

Lebih terperinci

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading sector dengan kemampuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. makan berdiri. Rumah makan intan didirikan oleh ibu Etik Latifah, rumah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. makan berdiri. Rumah makan intan didirikan oleh ibu Etik Latifah, rumah BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Profil Rumah Makan Intan Jatibarang Seiring berjalannya waktu, bisnis rumah makan kian berkembang dan menjamurdi berbagai tempat, tidak terkecuali Jatibarang Brebes,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung Barat Telp Fax dan yang menjadi objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung Barat Telp Fax dan yang menjadi objek 34 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Padepokan Madani, dengan alamat Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra Wisata Permata BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Wisata Permata adalah pengelola dari Hotel Gerbang Utama dan merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang pariwisata. PT Mitra

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Cempaka, Suka Jadi sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan standard yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Cempaka, Suka Jadi sudah tidak memadai lagi dan tidak sesuai dengan standard yang BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Hotel Akasia Hotel Akasia adalah bagian dari Institute Komputer dan Perhotelan Indonesia ( IKPI ) Pekanbaru. Pada tahun 2002 kampus lama IKPI yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber: 2014

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber:  2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Hotel Mitra Bandung didirikan pada tahun 2006 yang sebelumnya hasil renovasi dari Wisma Mitra PTDI milik negara yang didirikan pada tahun 1983. Hotel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendukung industri pariwisata pun dibangun, seperti sarana akomodasi, dan mau mengunjungi daerah wisata yang ada di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. pendukung industri pariwisata pun dibangun, seperti sarana akomodasi, dan mau mengunjungi daerah wisata yang ada di Indonesia. I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Industri Pariwisata merupakan sektor yang harus dikembangkan sebab merupakan salah satu kekuatan pendorong pembangunan nasional. Berbagai fasilitas pendukung industri

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II. Definisi Beberapa definisi diantaranya Apartemen Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan guna mendukung industri pariwisata. Daya tarik alam dan budaya yang beragam telah menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wisata, seperti pacu jalur, wisata alam, dan wisata budaya lainnya sangat potensial BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah singkat Hotel Kuantan Kabupaten kuantan singingi ( kuansing ) punya prospek cerah dalam industri pariwisata khususnya dalam pengemmbangan bisnis hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Golden Flower Hotel Bandung Golden Flower Hotel Bandung adalah salah satu hotel dari KAGUM Hotels. KAGUM Hotels adalah salah satu cabang dari KAGUM Group yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI BAB II TINJAUAN UMUM PT. ROHEDA SEJATI 2.1 Profil Perusahaan PT. Roheda Sejati adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan General Contractor. Mengkhususkan diri dalam penyewaan perumahan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya industri jasa perhotelan akan menimbulkan terjadinya persaingan yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci