BAB 5 RINGKASAN. berwajah putih dengan bibir merah dan menjadi simbol kecantikan wanita Asia yang
|
|
- Hendri Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 RINGKASAN Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah putih dengan bibir merah dan menjadi simbol kecantikan wanita Asia yang dikenal dengan geisha. Kata geisha sendiri berarti orang seni atau lebih sering disebut artis. Sedangkan geisha merupakan orang yang memiliki keahlian dalam seni yang bertugas menghibur para tamu dengan pertunjukan seni. Profesi geisha adalah profesi yang dilindungi oleh pemerintah. Pemerintah membentuk semacam instansi untuk menjaga keprofesionalan geisha yaitu dengan mengatur dan menjaga kegiatan geisha yang disebut dengan kenban. Selain itu kenban ini juga berfungsi untuk menjaga perbedaan antara profesi geisha dengan profesi pelacur. (Dalby, 1983:57-58) Para geisha bekerja di daerah yang memang dikhususkan untuk geisha, seperti yang terdapat di 6 distrik di Kyoto yang disebut juga dengan hanamachi, yaitu Gion, Pontochoo, Kamishichiken, Miyagawa, shimabara dan Higashi Sichi. Sejak pemerintah membentuk kenban, geisha harus mendaftarkan dirinya di kenban. Para tamu yang akan menyewa geisha harus menghubungi ochaya (tempat kerja geisha) terlebih dahulu, lalu pihak ochaya akan menghubungi kenban dan kenban akan menghubungi okiya (tempat tinggal geisha). Untuk masalah pembayaran, tamu harus mangikuti standarisasi upah geisha yang telah disetujui oleh pemerintah. Jadi, segala kegiatan geisha sudah terkoordinir dengan baik, dan hal ini juga yang menyebabkan profesi geisha berbeda dengan pelacur. (Kodansha Vol 3, 1983: 14-15) 47
2 48 Untuk menjaga keprofesionalan geisha, maka saat seorang gadis memilih untuk menjadi geisha harus melewati masa karantina selama 5-6 tahun yang disebut dengan minarai. Dalam minarai ini akan dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama disebut shikomi, yaitu tahapan saat seorang gadis (biasanya berumur tahun) diseleksi untuk mengetahui layak atau tidak untuk menjadi geisha. Dalam penyeleksian ini seorang gadis akan dilihat kepribadiannya dalam menjamu tamu yang akan diuji oleh geisha senior. (Dalby, 1983:44)Tahap kedua maiko, yaitu geisha junior yang sedang mengikuti masa karantina yang diajarkan bermacam kesenian seperti menari, menyanyi, bermain shamisen dan menggunakan kimono. Tahap terakhir mizuage, yaitu tahapan saat geisha menyerahkan keperawanan kepada pria yang dipilih oleh okaasan (ibu geisha dan pemilik ochaya). Pria yang dipilih oleh okaasan ini belum tentu menjadi danna (pria yang membiayai hidup geisha), karena seorang danna yang memilih adalah geisha itu sendiri, bukan dipilih oleh okaasan. (Dalby, 1983: ) Pada penelitian ini masalah yang diteliti oleh penulis adalah mengetahui penyebab dari makin menurunnya jumlah geisha dewasa ini yang dihubungkan dengan kebudayaan serta kondisi masyarakat Jepang saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab jumlah geisha saat ini yang makin mengalami penurunan. Ruang lingkup penelitian hanya pada kehidupan geisha dalam kebudayaan Jepang dan dihubungkan dengan kondisi masyarakat Jepang saat ini yang berkaitan dengan menurunnya jumlah geisha. Tujuan penelitian ini untuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang keberadaan geisha saat ini yang jumlahnya kian manurun. Manfaatnya agar pembaca mendapat penjelasan tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab makin menurunnya jumlah geisha. Metode penelitian menggunakan analisis
3 49 kepustakaan dengan menggunakan buku-buku perpustakaan yang ada dijapan Fondation dan Universitas Indonesia. Buku yang penulis pakai sebagai referensi adalah buku Geisha karya Liza Dalby dan buku Women Of The Pleasure Quarters karya Lesley Downer. Selain itu juga digunakan bahan dari internet untuk melengkapi bahan-bahan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Dalam landasan teori, penulis menggunakan konsep kebudayaan Jepang, konsep masyarakat Jepang serta teori modernisasi yang kemudian menjadi bahan acuan untuk digunakan untuk menganalisis masalah yang timbul dalam penulisan ini. Dan dalam bab ini penulis juga menjelaskan makna dari geisha itu sendiri. Dalam konsep masyarakat Jepang, Miyamoto (1984:28) mengungkapkan bahwa, dalam kehidupan masyarakat Jepang, mereka mengenal budaya berkumpul, karena solidaritas antar kelompok merupakan karakteristik dari budaya Jepang. Dalam konsep masyarakat Jepang, menurut Miyamoto (1984: 20-21) juga mengungkapkan bahwa, saat ini wanita Jepang lebih memilih bekerja, yang disebabkan karena makin tingginya pendidikan wanita. Dan dalam teori modernisasi, Furuta (1994: ) mengungkapkan bahwa, dalam perkembangan manusia akan menimbulkan perubahan antar budaya, sehingga masyarakatnya memiliki kecenderungan untuk mengikuti budaya asing. Jumlah geisha secara kuantitas terus mengalami penurunan, setelah sempat mencapai puncak tahun 1920 dengan jumlah orang. Penurunan ini disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor modernisasi, faktor lamanya masa traning dan faktor tingginya harga geisha. Saat ini jumlah geisha di seluruh Jepang hanya mencapai 100 orang.
4 50 Dalam menganalisis faktor modernisasi, penulis membagi kedalam tiga sudut pandang, yaitu modernisasi ekonomi, modernisasi pendidikan serta modernisasi pola pikir manusia. Yang menjadi penyebab menurunnya geisha dalam kaitan modernisasi ekonomi adalah bahwa ketika ekonomi Jepang mulai membaik membuat pasokan gadis yang menjadi geisha mengalami penurunan, sebab sudah jarang lagi keluarga miskin yang mengirim anak gadis mereka menjadi geisha. (Dalby, 1983:224) Menurunnya geisha dalam kaitan modernisasi pendidikan adalah bahwa, saat ini tingkat pendidikan bagi kaum wanita mengalami peningkatan, sehingga banyak gadis yang lebih memilih bersekolah lalu memiliki pekerjaan kantoran daripada menjadi geisha. Dan penyebab menurunnya geisha dalam kaitan dengan modernisasi pola pikir manusia adalah bahwa, saat ini geisha mulai dianggap kuno, karena pola pikir masyarakat Jepang sudah berubah menuju pola pikir yang lebih modern. (Downer, 2002:175) Faktor kedua penyebab menurunnya jumlah geisha adalah faktor lamanya masa traning yang dijalankan para gadis sebelum menjadi geisha, sehingga saat ini banyak gadis yang lebih memilih menjadi jokyuu (gadis bar) daripada menjadi geisha. Alasan para gadis lebih memilih menjadi gadis bar karena tidak perlu melewati masa traning yang cukup lama, dan penampilan gadis bar terlihat lebih modern daripada menjadi geisha yang harus menggunakan kimono setiap harinya. (Dalby, 1983: 80-81) Dan faktor ketiga yang menjadi penyebab menurunnya jumlah geisha adalah faktor tingginya harga geisha yang juga menyebabkan jumlah pelanggan geisha juga ikut menurun. Selain karena faktor mahalnya harga geisha, penurunan jumlah pelanggan juga disebabkan karena semakin tingginya biaya hidup di Jepang, sehingga dengan menurunnya jumlah pelanggan menyebabkan pula menurunnya pendapatan para geisha,
5 51 dan inilah yang menjadi faktor yang menyebabkan jumlah geisha saat ini semakin menurun. (Downer, 2002: ) Jadi, penulis menyimpulkan bahwa, saat ini jumlah geisha terus mangalami penurunan, dan jumlahnya hanya mencapai 100 orang. Penurunan ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor modernisasi, faktor lamanya masa traning bagi geisha serta faktor mahalnya harga geisha, sehingga jumlah pelanggan pun juga ikut menurun, dan menyebabkan jumlah geisha dan para gadis yang ingin menjadi geisha terus mengalami penurunan.
Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah
Bab 5 Ringkasan Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah putih dengan bibir merah dan menjadi symbol kecantikan wanita Asia yang lebih sering dikenal dengan geisha.
Lebih terperinciPROSIDING SEMNAS KBSP V
RELATIVISME KULTURAL DALAM NOVEL MEMOAR SEORANG GEISHA KARYA ARTHUR GOLDEN: PERSPEKTIF FILSAFAT MORAL JAMES RACHELS M. Oktavia Vidiyanti Balai Bahasa Jawa Timur Jalan Siwalanpanji II/1, Buduran, Sidoarjo
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan negara yang terletak sebelah timur laut Asia, dikelilingi oleh laut
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan negara yang terletak sebelah timur laut Asia, dikelilingi oleh laut pasifik utara dan laut Jepang. Seperti halnya Indonesia, negara Jepang terdiri
Lebih terperinciWanita Penghibur di Jepang Persamaan dan Perbedaan Antara Yūjo dan Geisha
Wanita Penghibur di Jepang Persamaan dan Perbedaan Antara Yūjo dan Geisha Fajar Triperdana, Siti Dahsiar Anwar Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Abstrak Makalah
Lebih terperinciSTUDI TENTANG GEISHA DALAM FILM MEMOIRS OF GEISHA
STUDI TENTANG GEISHA DALAM FILM MEMOIRS OF GEISHA Helena Pandi Abstrak Salah satu budaya Jepang yang berkembang pada zaman keshogunan Tokugawa adalah geisha. Secara harfiah, geisha berarti orang yang memiliki
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Dampak Modernisasi Terhadap Penurunan Jumlah Geisha
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Dampak Modernisasi Terhadap Penurunan Jumlah Geisha Dalam proses terjadinya modernisasi, masyarakat Jepang pada umumnya mengalami kesulitan untuk melakukan adaptasi terhadap
Lebih terperinciMAKNA FILOSOFIS DIBALIK SENI TATA RIAS SEORANG GEISHA
MAKNA FILOSOFIS DIBALIK SENI TATA RIAS SEORANG GEISHA Kartika Putri Karina, 0806394545 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok Indonesia E-mail: Kartikaputri579@yahoo.com
Lebih terperinci088N J. Bhs. Asing. Hal
088N {@@65 J. Bhs. Asing Hal. 1-128 Bekasi. Desember 2016 Hani Wahyuningtias : Penerapan Metode Collaborative Learning dalam... PENERAPAN METODE, COLLAB ORATIW LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KARYA SASTRA
Lebih terperinciSAWERIGADING. Volume 21 No. 3, Desember 2015 Halaman
SAWERIGADING Volume 21 No. 3, Desember 2015 Halaman 495 504 AKTUALISASI DIRI TOKOH SAYURI DALAM NOVEL TERJEMAHAN MEMOAR SEORANG GEISHA KARYA ARTHUR GOLDEN:KAJIAN KEBUTUHAN BERTINGKAT ABRAHAM MASLOW (Self-Actualization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam bidang teknologi adalah mampu membuat mobil dan motor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang merupakan negara Asia Timur yang kemajuannya berkembang pesat. Jepang sangat maju dalam bidang teknologi dan perekonomiannya, contoh kemajuan dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak
Lebih terperinciAISYAH NIM :
ANALISIS SOSIOLOGIS TERHADAP KEHIDUPAN GEISHA DALAM NOVEL THE DEMON IN THE TEA HOUSE KARYA DOROTHY & THOMAS HOOBLER DOROTHY & THOMAS HOOBLER NO SAKUHIN THE DEMON IN THE TEA HOUSE TO IU SHOUSETSU NO GEISHA
Lebih terperinciBAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II
BAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II Pokok Bahasan : Kebudayaan dan kebiasaan orang jepang Pertemuan : Ketiga Subpokok Bahasan : kebudayaan tradisional Sasaran Pembelajaran : 1. Setelah mengikuti matakuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak akan cukup dengan melihat gambar atau lukisannya saja, tetapi harus mengetahui pula
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kosmetik telah berkembang dari sekedar perubahan penampilan fisik. Sebelumnya,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Semakin banyak orang Jepang baik tua, muda, wanita, dan pria menjalankan bedah kosmetik saat mereka tidak suka dengan apa yang mereka lihat di kaca. Makna bedah kosmetik
Lebih terperinciTAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB
TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Perubahan-perubahan dalam ruang lingkup Geisha
BAB I PENDAHULUAN Perubahan-perubahan dalam ruang lingkup Geisha 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Williams (Chris Barker, 2000, Cultural Studies: Theory and practice, London, SAGE Publications, hal 19),
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Salah satu fenomena yang muncul ke permukaan dalam masyarakat Jepang saat ini
Bab 5 Ringkasan Salah satu fenomena yang muncul ke permukaan dalam masyarakat Jepang saat ini adalah fenomena penggunaan bedah kosmetik yang semakin meningkat terutama di kalangan perempuan. Bedah kosmetik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan menurunnya angka kelahiran adalah permasalahan yang banyak dialami negara maju, salah satu negara yang mengalaminya adalah Jepang. Jepang telah
Lebih terperinciRingkasan Novel Grotesque
Ringkasan Novel Grotesque Sekolah Q merupakan sekolah elit yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang pandai. Ketika seorang anak berhasil menjadi murid sekolah Q, orang tua anak tersebut akan merasa sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta
Lebih terperinciREPRESENTASI PEREMPUAN SEBAGAI OBJEK SEKSUALITAS DALAM FILM. Oleh: Feni Fasta, M.Si dan Christina Arsi, S.Ikom. Keyword: Representasi, Semiotika
REPRESENTASI PEREMPUAN SEBAGAI OBJEK SEKSUALITAS DALAM FILM Oleh: Feni Fasta, M.Si dan Christina Arsi, S.Ikom Keyword: Representasi, Semiotika Abstract Women's representation in the media, especially television
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah tersentuh hatinya, dan mudah memikirkan hal-hal kecil. Dalam kenyataan, wanita cenderung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Untuk membuat negaranya sejajar dengan negara-negara Eropa dan Amerika,
Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang teori-teori yang akan dipakai penulis dalam menganalisis. 2.1 Konsep Modernisasi Untuk membuat negaranya sejajar dengan negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Puspa (2013), tata rias wajah atau yang biasa dikenal dengan sebutan makeup sekarang ini telah menjadi bagian dari rutinitas kehidupan masyarakat modern
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan kecantikan telah menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat khususnya bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran mengenai sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita dan kosmetik adalah sahabat sejati, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik bagaikan sayur
Lebih terperinciPANDUAN PEMILIHAN DUTA BUMN TAHUN 2014
PANDUAN PEMILIHAN DUTA BUMN TAHUN 2014 Pemilihan Duta BUMN 2014 merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya setelah sukses diselenggarakan tahun 2011 yang lalu. Pada awalnya, pemilihan ini dimaksudkan
Lebih terperinciSIKAP HIDUP TOKOH WANITA DAN NILAI-NILAI
SIKAP HIDUP TOKOH WANITA DAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN MEMOAR SEORANG GEISHA KARYA ARTHUR GOLDEN (Sebuah Studi Sastra Bandingan) SKRIPSI Diajukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia dewasa ini dan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap profesi auditor mampu membawa perubahan
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROFESI GEISHA DALAM FILM MEMOIRS OF A GEISHA. (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PROFESI GEISHA DALAM FILM MEMOIRS OF A GEISHA (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Terhadap Profesi Geisha dalam Film Memoirs Of A Geisha)
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai
BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karya sastra merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi (Wellek & Warren, 1995:3-4). Sastra memiliki fungsi sebagai hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat juga terasa kian beragam. Saat ini konsumen dalam. pengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat sebagai konsumen berbagai jenis produk dewasa ini semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini tentunya terjadi seiring dengan meningkatnya daya
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya asing yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Benni Yohanes, S. Sen., M. Hum. dalam bukunya berjudul Seni Tata Rias dalam Dimensi Sosial, pada dasarnya tata rias adalah sebuah seni dalam menciptakan keindahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti gaya hidup yang serba modern pula. Apalagi dalam modernisasi sering terselip falsafah konsumerisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari dengan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Kemunculan produkproduk kecantikan masa kini menjanjikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ribu lainnya pulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk. bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tokyo 東京 merupakan ibu kota Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia. Pada tahun 2011, sekitar 13 juta orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Jepang sebagai negara maju yang kegiatan ekonominya bertumpu pada industri, ternyata menghadapi masalah yang serius dalam ketersediaan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semua orang melalui proses pertumbuhan dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua. Masa kanak-kanak merupakan masa bermain dan umumnya kita memiliki mainan kesukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Berita mengenai sesuatu yang terjadi di daerah-daerah dapat dengan mudah dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti tulisan. Demikian pula dalam bahasa indonesia, kata sastra diambil dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara harfiah, kata sastra berasal dari bahasa latin, yakni littera yang berarti tulisan. Demikian pula dalam bahasa indonesia, kata sastra diambil dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur dengan perkembangan pembangunan ekonomi yang cukup pesat. Korea Selatan juga telah dinobatkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam kelompok adalah bagian dari kegiatan keseharian kita. Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan, karena melalui kelompok
Lebih terperinciI. OLAH RAGA. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan.
I. OLAH RAGA Olahraga adalah sesuatu yang setiap individu dapat menikmatinya secara perseorangan. Pada saat yang sama, menonton orang lain berolahraga dapat juga jadi menyenangkan. Untuk mencari tahu sejauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan cantik. Kecantikan dianggap sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh perempuan. Banyak peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam alat teknologi seperti televisi, koran, majalah, dan telepon.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dalam interaksi, dibutuhkan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Pada kenyataannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu negara maju, Jepang mengalami banyak fenomenafenomena yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu fenomena yang sedang menjamur di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Khusus di Medan terdapat 4 hotel bintang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. HIV/AIDS Pengertian HIV/AIDS. Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau
BAB II 2.1. HIV/AIDS TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Pengertian HIV/AIDS Menurut Departemen Kesehatan (2014), HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang
Lebih terperinciBAB II PROFIL INFORMAN. wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber
BAB II PROFIL INFORMAN Setelah dilakukan penelitian melalui teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara dengan para ayam kampus maka profil informan dari narasumber akan dijelaskan sebagai berikut : a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan seni berdampak pada kehidupan sehari-hari manusia. Untuk mengimbangi kemampuan teknologi tersebut manusia diharapkan memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai tradisional, terutama dalam hal perkawinan. Perkawinan Jepang berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup seseorang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu komputer dalam menyelesaikan masalah telah diterapkan di berbagai bidang kehidupan sehari hari. Salah satu penerapannya adalah sistem bantu
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI... iii. RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... i ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 1 1.3 Tujuan... 1 1.4 Luaran yang Diharapkan...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Menurut John Vivian, film bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cinta merupakan ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesastraan, agama, rekreasi, dan hiburan. Sebagai salah satu sarana
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR Oleh: Arianoo Ivan Setiawan 1501175911 School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara Jakarta 2015 BAB 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses dimana seseorang menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses dimana seseorang menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan. Komunikasi juga diyakini oleh beberapa ahli merupakan suatu proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini. Aditama (2003) mengemukakan bahwa masalah merokok juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karaoke adalah satu bentuk nyanyian yang mengeluarkan suara dalam bentuk minus one seperti yang terdapat dalam video karaoke. Sekarang ini karaokecukup canggih, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempunyai hampir tiga kali jumlah orang yang hidup dengan HIV dan AIDS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian yang sangat serius. Ini terlihat dari jumlah kasus AIDS yang dilaporkan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan kata lain dapat dikatakan
Lebih terperinci2016 MANFAAT HASIL PELATIHAN TOTOK WAJAH MERIDIAN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY THERAPIST
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Wajah cantik dan kulit yang kencang senantiasa menjadi dambaan setiap orang. Kecantikan menjadi tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam menjalani
Lebih terperinciKalender Doa TWR Women of Hope Maret 2017 Berdoa Bagi Wanita Agar Berdampak Bagi Kebutuhan Dunia
Kalender Doa TWR Women of Hope Maret 2017 Berdoa Bagi Wanita Agar Berdampak Bagi Kebutuhan Dunia Meskipun banyak rintangan dan tidak memperdulikan apakah mereka menerima pengakuan, para wanita biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Fenomena Budaya Populer Korea saat ini telah merambah ke segala penjuru baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih aktif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi hanya memikirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tato merupakan suatu wahana identitas yang menyebar tidak hanya di belahan dunia barat, tetapi juga mulai mewabah di Indonesia. Pada saat ini tato mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini diawali oleh rasa penasaran peneliti ketika menghadiri sebuah konser boyband asal Korea Selatan yakni MBLAQ di MEIS, Ancol Jakarta pada tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan, diketahui bahwa terdapat beberapa penelitian yang dapat dijadikan
Lebih terperinciWritten by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28
Tradisi Ultah di Beberapa Negara Tiap negara punya menu khusus untuk merayakan ulang tahun. Menu itu biasanya turun-temurun terus berjalan. Misal, di Indonesia setiap ulang tahun orang menyediakan tumpeng.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan pekerjaan konstruksi yang tidak ada habisnya. Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinciApa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi?
MATERI 1 Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi? Produksi Manajemen Operasi Untuk membuat barang dan jasa, seluruh organisasi melakukan tiga fungsi : 1. Pemasaran, 2. Produksi/Operasi, 3. Keuangan/akuntansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks yang mengharuskan perusahaan melakukan strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala sesuatu yang berkaitan dengan penjualan barang atau jasa identik dengan persaingan. Dalam dunia bisnis, persaingan akan semakin ketat bahkan akan semakin kompleks
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia persalonan berkembang cukup baik di Indonesia, terbukti dari berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing membuka
Lebih terperinciBAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias
BAB VII TATA RIAS STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias KOMPETENSI DASAR: Menyebutkan pengertian Tata Rias Menyebutkan Tujuan dan fungsi tata rias Menyebutkan bahan dan Perlengkapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu termasuk akuntansi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat bahasa. Sebagai anggota masyarakat bahasa seorang penutur tidak terlepas dari tuturan dalam kehidupan
Lebih terperinciRahasia Diet Cantik ala Selebriti
Rahasia Diet Cantik ala Selebriti Memiliki tubuh sehat dan cantik tentu jadi impian kebanyakan wanita. Tapi bagi insan yang berkecimpung di dunia hiburan punya tubuh indah bukan hanya impian, malah sebuah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2002 TENTANG USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM
LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2002 TENTANG USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA Menimbang : a.
Lebih terperinciVISA TINGGAL TERBATAS
VISA TINGGAL TERBATAS UMUM 1. Visa tinggal terbatas diberikan untuk melakukan kegiatan: a. dalam rangka bekerja; dan b. tidak untuk bekerja. 2. Kegiatan dalam rangka bekerja meliputi: a. sebagai tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gemerlap. Dimana dugem yang diadopsi dari dunia barat ini telah menjadi istiah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fenomena paling besar yang merupakan bagian dari gaya hidup hedonis dikalangan anak muda perkotaan adalah gaya hidup dugem alias dunia gemerlap. Dimana dugem
Lebih terperinciBAB I PANDAHULUAN. beberapa ahli seperti Sears 1982 mendefinisikan karir sebagai
BAB I PANDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hal yang terkait dengan karir bukanlah hal yang asing lagi di dengar. Menurut beberapa ahli seperti Sears 1982 mendefinisikan karir sebagai keseluruhan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren
BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung
Lebih terperinciPenerjemahan Istilah Budaya Spesifik dalam Subtitling Film Memoirs of a Geisha (MOG)
Penerjemahan Istilah Budaya Spesifik dalam Subtitling Film Memoirs of a Geisha (MOG) Oleh I Made Suta Paramarta imadesutaparamarta@yahoo.co.id abstrak Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif
Lebih terperinci2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang merupakan negara maju yang terkenal dengan masyarakatnya yang giat bekerja dan juga dikenal sebagai negara yang penduduknya masih menjunjung tinggi
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pemasaran yang ada dalam perusahaan sangatlah penting melihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang.
Lebih terperinciBAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia
Lebih terperinciKHM 203 ONLINE PR SEKSI 10
KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10 Nama : Lauw Sit Tamara NIM : 2010-52-048 Tema : Kosmetik Link : lauwsittamara201052048. weblog.esaunggul.ac.id FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2013 LATAR
Lebih terperinci