BAB V PENUTUP. Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, maka penulis memperoleh. 1. Budaya Politik Masyarakat Desa Suwatu
|
|
- Lanny Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang telah penulis lakukan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Budaya Politik Masyarakat Desa Suwatu a. Berdasarkan pembahasan dan analisa dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada masyarakat Desa Suwatu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Desa Suwatu mempunyai ciri budaya politik pada orientasi afektif yang tinggi yaitu: perasaan terhadap sistem politik, menunjukan kecenderungan budaya politik subjek atau kaula yaitu masyarakat bersangkutan belum relatif maju (baik sosial maupun ekonomi). Anggota masyarakat memang mempunyai minat dan perhatian terhadap politik, serta juga kesadaran terhadap sistem politik sebagai keseluruhan terutama pada aspek outputnya. Selain itu, kesadaran masyarakat sebagai aktor dalam politik untuk memberikan partisipasi pada input politik dapat dikatakan minim. Sebab hanya sedikit sekali masyarakat yang memberikan partisipasi pada input politik. Posisi sebagai kaula merupakan posisi yang pasif dan lemah. Mereka mengganggap dirinya tidak mampu mempengaruhi atau 218
2 219 mengubah sistem. Oleh karena itu, mereka menyerahkan pembuatan segala kebijakan dan keputusan para pemegang jabatan dan kekuasaan. b. Pada masyarakat Desa Suwatu juga mempunyai ciri parokial sebab pengetahuan mereka tentang pengertian politik, budaya politik masih kurang sebab sebagian besar dari mereka tidak tahu. Mereka juga tidak mengetahui secara detail mengenai isi dari visi dan misi yang dibawa oleh calon bupati dan wakil bupati. c. Karakteristik budaya politik partisipan aktif, baik terhadap objek-objek input maupun objek-objek output dari sistem politik sepenuhnya belum terlihat. Mereka menjadi partisipan aktif hanya pada output sistem politik yaitu menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada dan motivasi mereka untuk menggunakan hak pilihnya, juga dikarenakan mereka mendapat imbalan berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa Suwatu. Sedangkan pada input politik mereka berpartisipasi secara pasif. 2. Perilaku Memilih Masyarakat Desa Suwatu a. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu cenderung mengarah pada pemilih rasional pragmatis. Adapun alasan utama dan pertimbangan yang mendasari sebagian besar masyarakat Desa Suwatu dalam memilih pada saat Pemilihan umum kepala daerah secara langsung di Kabupaten Pati tahun 2012 karena mereka mendapatkan imbalan berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa Suwatu (sebagian besar
3 220 masyarakat yang berpendidikan SMA ke bawah memilih karena hal ini). Selain itu, bagi sebagian kecil masyarakat yang berpendidikan relatif lebih tinggi (SMA, D3, dan S1) mereka memilih bukan karena mendapatkan imbalan berupa uang tetapi mereka memilih dengan melihat dan mempertimbangkan visi dan misi para calon yang bertarung dalam pemilukada, janji kampanye, komitmen, dan prestasi calon, track record para calon, perilaku para calon dalam kehidupan bermasyarakat, program yang ditawarkan oleh para calon, dan kesadaran politik masyarakat untuk memilih salah satu calon bupati dan wakil bupati yang mempunyai integritas dan kepribadian yang baik. b. Selain pendekatan rasional, dalam hal ini pendekatan psikologis juga tidak dapat dikesampingkan terutama yang berkaitan dengan dalam hal politik pencitraan pasangan calon dan loyalitas, serta ikatan emosional pada partai politik atau kandidat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi ikatan emosional kepada pemilih. Sebagian besar masyarakat Desa Suwatu memilih salah satu calon bupati tidak dikarenakan mempunyai ikatan emosional/kedekatan ideologi (mempunyai ideologi yang sama) antara mereka dengan salah satu partai politik yang mengusung calon calon bupati dan wakil bupati yang sudah mereka pilih. Sebagian besar masyarakat Desa Suwatu juga menyatakan mereka memilih salah satu calon bupati dan wakil bupati
4 221 tidak dikarenakan calon yang mereka pilih itu, diusung oleh partai politik yang mereka sukai. c. Sedangkan mengenai pendekatan sosiologis memang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar masyarakat Desa Suwatu menjadikan alasan tingkat pendidikan yang tinggi dari sang calon bupati dan wakil bupati sebagai alasan utama dalam memilih. Selain itu, alasan kesamaan agama dan kesamaan suku, juga masih mempunyai pengaruh yang cukup besar sebagai alasan memilih masyarakat Desa Suwatu pada pemilukada di Kabupaten Pati tahun 2012 kemarin. B. Saran 1. Konsistensi KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS di seluruh Kabupaten Pati, dan Partai Politik yang ada di Kabupaten Pati sebagai agen sosialisasi nilai-nilai politik harus mengupayakan pendidikan politik yang berorientasi pada kesadaran politik yang berdasarkan hati nuraninya, menjadikan masyarakat memilih secara cerdas, kritis, serta rasional dan bukan memilih wakil rakyat karena mereka mendapatkan imbalan berupa uang. Selain itu, untuk Pemilukada lima tahun yang akan datang, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden agar sekiranya mereka dapat lebih meningkatkan sosialisasi politik mengenai visi dan misi dari kontestan politik kepada masyarakat Desa Suwatu dan masyarakat Kabupaten Pati pada umumnya terkait dengan soal pilihan politiknya. Agar mereka menekankan kepada masyarakat supaya memilih berdasarkan visi dan misi
5 222 atau program kerja dari sang calon, serta rekam jejak dari sang calon dan figur atau kepribadian dari sang calon. 2. Pemerintah daerah Kabupaten Pati perlu melakukan pemberdayaan politik untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pati dengan bekerjasama bersama KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS diseluruh Kabupaten Pati, semua partai politik yang terdapat di Kabupaten Pati serta bekerjasama dengan MGMP Kabupaten Pati supaya guru PKn juga diikutsertakan dalam berperan serta untuk memberikan pendidikan politik menjelang Pemilukada atau Pemilu supaya kerjasama dari semua pihak tersebut bisa menumbuhkan kompetensi politik serta kesadaran politik tentang wewenang masyarakat Kabupaten Pati sebagai warga negara khususnya dalam mengawal, mengawasi, mengkontrol, dan mengevaluasi pembuatan kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati maupun pemerintah pusat. 3. Dalam hal ini penulis menyarankan agar Panitia Pengawas Pemilukada dan masyarakat ikut serta mengawasi secara ketat dari para aparatur birokrasi yang bertindak tidak netral dan tidak jujur pada saat Pemilukada. Terutama pada kelompok sasaran sosialisasi politik dalam program penyampaian tata cara memilih yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Pati, ada baiknya tim sukses juga dimasukkan menjadi sasaran sosialisasi politik guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya kejujuran dalam pelaksanaan Pemilukada dalam membangun kehidupan demokrasi di Kabupaten Pati supaya lebih baik lagi.
6 223 DAFTAR PUSTAKA Buku Afan Gaffar Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Alfian Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia. Alfian Politik, Kebudayaan, dan Manusia Indonesia. Jakarta: LP3ES. Alfian dan Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. A. Rahman H.I Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arifin Rahman Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Penerbit SIC. Basrowi dan Suwandi Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Bondan Gunawan S Apa Itu Demokrasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Budi Winarno Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Burhan Bungin. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Catherine Dawson Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cholisin dan Nasiwan Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Deddy Supriady Bratakusuma dan Dadang Solihin Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama. Donni Edwin, dkk Pilkada Langsung : Demokratisasi Daerah dan Mitos Good Governance. Jakarta : Partnership. Eman Hermawan Politik Membela Yang Benar: Teori, Kritik dan Nalar. Yogyakarta: LKIS.
7 224 Firmanzah Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba Budaya Politik, Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara. Hadari Nawawi Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Joko J. Prihatmoko. (2008). Mendemokratiskan Pemilu: Dari Sistem Sampai Elemen Teknis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Joko J. Prihatmoko Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan Problem Penerapan Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Julia Brannen Memadu Metode Penelitian: Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kacung Marijan. (2010). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca- Orde Baru. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group. Kras, S. J. Januari "Attitudes and Prediction of Behavior," Personality and Social Psychology. Bulletin. Leo Agustino Pilkada Dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lili Romli. (2007). Potret Otonmi Daerah dan Wakil Rakyat Di Tingkat Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mar at Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Miriam Budiardjo Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Muhammad Asfar Pemilu dan Perilaku Memilih Surabaya: Pustaka Eureka. Ramlan Surbakti Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
8 225 Riswanda Imawan dan Affan Gaffar Analisis Pemilihan Umum 1992 di Indonesia. Laporan Penelitian Fakultas ISIPOL, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Ronaldh H. Chilcote Teori Perbandingan Politik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Rusadi Kantaprawira Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. S.H. Sarundajang Babak Baru Sistem Pemerintahan Daerah. Jakarta: Kata Hasta. Sanapiah Faisal Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. W. Gulo Metodologi Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jurnal Ilmiah, Skripsi, dan Makalah Lili Romli. Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada. Jurnal POELITIK. Volume 1. Nomer Septi Meliana Budaya Politik dan Partisipasi Politik (Suatu studi: Budaya Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat Di Dalam Pemilu Legislatif 2009 Di Desa Aek Tuhul Kecamatan Batunadua Padang Sidimpuan). Skripsi. USU. Eko Puspita Sari Pengaruh Pelembagaan Partai Golkar Yogyakarta Terhadap Pola Perilaku Memilih Dalam Pemilu Legislatif Skripsi. UNY. Internet diakses tanggal 12 Januari 2013.
9 226 Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia, diakses 2 Februari Pemilihan kepala daerah di Indonesia#terbit undangundang baru mengenai penyelenggaran pemilihan umum yaitu Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011, diakses 2 Februari Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia#Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004, diakses 2 Februari diakses 10 Januari Undang-undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005.
BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik adalah sebagai pelaksanaan fungsi sosialisasi politik yang diamanatkan UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara langsung dapat berlangsung tertib dan lancar. Animo masyarakat yang besar atas pesta demokrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengertian modern, demokrasi dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara demokrasi yang wilayahnya luas dan rakyatnya banyak. Sehingga, demokrasi tidak mungkin dilaksanakan secara langsung. Oleh karena
Lebih terperinciTINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013
TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 Yuliantika 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Munir Mulkhan, 2009. Politik Santri. Kanisius, Yogyakarta Almond. A Gabrriel dan Verba. 1990. Budaya Politik Tingkah laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta : Bumi Aksara.
Lebih terperinciPERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL
PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdullah, H. R Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, H. R. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Adnyana, Y. 2006. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Memilih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Se-
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Se- Kota Yogyakarta yang berjumlah 11 (sebelas) SMA Negeri mengenai profil calon presiden ideal
Lebih terperinciPERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN
PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut berbagai kajiannya tentang politik, para sarjana politik sepakat bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang paling baik. Sistem ini telah memberikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang
103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Penerapan otonomi desa di Desa Aglik dilaksanakan berdasarkan beberapa dasr hukum yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciAnderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,
DAFTAR PUSTAKA Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition, Boston: Houghton Mifflin Company Arikunto, Suharsimi,1996. "Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan & Praktek".
Lebih terperinciPARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILUKADA DI KECAMATAN SIAU BARAT SELATAN KABUPATEN SITARO 1. 0leh : Arther Muhaling 2
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILUKADA DI KECAMATAN SIAU BARAT SELATAN KABUPATEN SITARO 1 0leh : Arther Muhaling 2 ABSTRAK Kabupaten Sitaro telah dua kali melaksanakan pemilukada secara langsung.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
83 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Persepsi Masyarakat Pada Hasil Survei Tentang Elektabilitas Calon Presiden & Calon Wakil Presiden 2014 Di negara-negara demokrasi, ada berbagai cara
Lebih terperinciKode : Tinggkat/Semester : III/V (Tiga/Lima) : Jeni Minan, S.Sos., M.Soc.sc
YAYASAN PENDIDIKAN BANTEN RAYA PANDEGLANG SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK STISIP BANTEN RAYA Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah : Sistem Politik Program studi : Ilmu Pemerintahan Kode : SKS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Keadaan geografis Desa Suwatu. sehingga terdapat 2 RW. Di Desa Suwatu juga terdapat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Desa Suwatu a. Keadaan geografis Desa Suwatu Desa Suwatu merupakan satuan wilayah pemerintahan yang berada di Kecamatan Tlogowungu,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciKOALISI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN PILKADA
KOALISI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN PILKADA (Study Kasus Koalisi DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Tahun 2010) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Buku: Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Burhan, Bungin. 2001, Metode Penelitian Sosial. Airlangga University Pers. Surabaya. Dajan, Anto. 1996. Pengantar
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Tingkat Partisipasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Pada Pemilu Presiden 2014 Partisipasi merupakan salah satu aspek penting dalam
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku : Arikunto, Suharsini. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,
Lebih terperinciPERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang
PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang Oleh : Radityo Pambayun Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan pembahasan dan hasil analisis yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi PP No 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 11 SMA Negeri di Kabupaten Kulon Progo mengenai pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik, dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999,
122 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999, 2004 dan 2009 pada umumnya ada dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang ada, karena jika tuntutan kebutuhan masyarakat tidak seimbang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kehidupan masyarakat semakin hari semakin bertambah sejalan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Perkembangan kebutuhan ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat
Lebih terperinciJURUSAN ILMU PEMERINTAHAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PROSES POLITIK PEREKRUTAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PERIODE TAHUN 2014-2019 ( Studi di Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kabupaten Jombang ) SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Pengelolaan pasar di Pasar Demangan secara umum sudah berjalan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK. Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang
BAB II KAJIAN TEORETIK Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian ang akan dilakukan, adalah teori mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Partisipasi merupakan aspek yang penting dari demokrasi, partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas dari modernisasi politik. Partisipasi politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan rakyat didalam konstitusinya. Hal ini menunjukkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan suatu
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL
FRM/FISE/46-01 12 Januari 2011 SILABUS Program Studi Mata Kuliah Kode : SAN 1303 SKS : 3 Semester : 1 : Administrasi Negara : Dasar-dasar Ilmu Politik Mata Kuliah Prasyarat & Kode : - Dosen : Yanuardi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA sekabupaten
155 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai hambatan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
Lebih terperinciSILABI. Alokasi. Sumber Bahan Dasar. Waktu. 2x100. 2x100. Mengidentifikasi ruang lingkup IKN Menggambarkan sasaran IKN Menjelaskan pendekatan IKN
Mata Kuliah : Ilmu Kewargaan (Civics) Kode Mata Kuliah : PKN 1228 Jumlah SKS : 2 Prodi : PKN SILABI Standar Kompetensi : Menganalisis peran warga yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa ber.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian, penyusunan hasil, dan pembahasan, maka kesimpulan dari karya ilmiah ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pemilihan Umum Legislatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Parameter paling utama untuk melihat ada atau tidaknya pembangunan politik di sebuah negara adalah demokrasi. Meskipun sebenarnya demokrasi tidak sepenuhnya menjadi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Amal, Ichlasul Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana.
144 DAFTAR PUSTAKA Amal, Ichlasul. 2012. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana. Anonim. 2013. Biaya Tinggi Akibat Caleg Miskin Jaringan. Koran Harian Sindo. Halaman 3. Anonim. 2013.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah peneliti melakukan penelitian dan dianalisis serta diinterpretasikan dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sudah diambang pintu Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan demokrasi, merupakan suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.
106 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan politiknya termasuk di dalamnya untuk turut berpatisipasi memberikan suaranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana pesta demokrasi dalam suatu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana pesta demokrasi dalam suatu negara yang menganut paham demokrasi. Pemilu menjadi sarana pembelajaran dalam mempraktikkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang
259 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon
95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciBUDAYA POLITIK. 2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia
BUDAYA POLITIK Standar Kompetensi Menganalisis Budaya Politik di Indonesia Kompetensi Dasar 1. Mendiskripsikan pengertian budaya politik 2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Sistem politik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. pemilihan umum. Perilaku memilih dapat ditujukan dalam memberikan suara. Kepala Daerah dalam Pemilukada secara langsung.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Pemilih Keikutsertaan warga negara dalam pemilihan umum merupakan serangkaian kegiatan membuat keputusan, yakni apakah memilih atau tidak memilih dalam pemilihan umum.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP CALON LEGISLATIF PADA PEMILU 2014 (Studi Kasus di Dusun Geneng Kelurahan Sringin Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF
PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 (Studi tentang Penggunaan Media Reklame dalam Pemenangan Partai Gerindra di Kota Surabaya) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI
PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lebih terperinciC. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa demokrasi ini, pelaksanaan pemiliham umum secara langsung tidak hanya untuk lembaga legislatif serta presiden dan wakil presiden. Pemilihan umum kepala daerah
Lebih terperinciPENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56
Generasi muda merupakan asset terpenting bagi masa depan suatu bangsa. Disadari atau tidak bahwa peran pemuda sangat berpengaruh dalamp roses pembangunan bangsa serta proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau bukan tingkat kenegaraan, masih tingkat desa yang disebut demokrasi desa. Contoh pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan yang signifikan. Salah satu kebijakan dari otonomi daerah diantaranya yaitu diadakannya Pemilihan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Prilaku Pemilih Para ahli ilmu politik menyebutkan bahwa tingkah laku individu dalam pemungutan suara pada kegiatan pemilu disebut dengan konsep
Lebih terperinciPeran Sekolah Sebagai Sarana Sosialisasi Politik untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Pada Pemilih Pemula
Peran Sekolah Sebagai Sarana Sosialisasi Politik untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Pada Pemilih Pemula Asmika Rahman Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Program Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan demikian, manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat menempatkan seseorang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung
Lebih terperinciPOLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang) SKRIPSI
POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1) Disusun oleh: Anggo Eko Andriono (201010050312067)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu
93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka terdapat pemanfaatan, hambatan maupun upaya guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut pemilukada adalah pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam Negara
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Definisi dan tipe-tipe budaya politik diindonesia Pertemuan Ke- : 1 s.d. 5 Alokasi
Lebih terperinciBudi Evantri Sianturi 1, Fifiana Wisnaeni 2. Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ABSTRAK
PENGUATAN KELEMBAGAAN PANWAS PEMILIHAN DALAM MENYELESAIKAN PELANGGARAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH (STUDI KASUS PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI, PIDANA, DAN KODE ETIK PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. politik pasangan Al Haris dan Khafied Moein, dapat diambil kesimpulan baik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data, fakta dan informasi hasil penelitian tentang strategi politik pasangan Al Haris dan Khafied Moein, dapat diambil kesimpulan baik secara keilmuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terkait political
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terkait political marketing kandidat dalam Pemilihan Kepala Desa Gentan tahun 2013 adalah sebagai berikut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi
Lebih terperinciDPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.
dewan tersebut. Dengan adanya keseimbangan antara DPR dan DPD, diharapkan DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Perilaku Pemilih 1. Perilaku Memilih Ramlan Surbakti (2010:185) memandang perilaku memilih sebagai keikutsertaan warga negara dalam pemilu yang juga menjadi serangkaian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego Buay Subing di Desa Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum implementasi Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No 6 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Air Limbah
Lebih terperinciSTRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MERAIH DUKUNGAN PEMILIH PEMULA (Studi Penelitian di DPD Partai Golkar Kota Tarakan Kalimantan Timur)
STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MERAIH DUKUNGAN PEMILIH PEMULA (Studi Penelitian di DPD Partai Golkar Kota Tarakan Kalimantan Timur) TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pada bab IV, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan. Pertama, mengacu pada Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, ada tujuh indikator
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan. Pertama, pemahaman guru PKn tentang PKn sebagai pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
PENGUAT KONSEP Pada tahun 1971-an salah seorang aktivis yang bernama Arief Budiman mengkampanyekan agar masyarakat dalam pemilihan umum (pemilu) tidak memilih salah satu partai politik. Gerakan yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa menggunakan Partai Politik yang didukung dengan sistim politik suatu Negara, yang tidak akan dapat dilepaskan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN POLITIK PADA MASYARAKAT WONOGIRI (Studi Kasus Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI
Lebih terperinciBAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif
BAB V1 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif perempuan dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Dapil 1 Kabupaten Manggarai Timur.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa
120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di SMP se-kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
Lebih terperinciPeran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu
Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu Oleh: Hardinata Abstract In the culture of Elections in Indonesia, one of new challenge for Indonesia is the Regional Election directly initiated
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara
DAFTAR PUSTAKA Ambar T. Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pembangunan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era orde baru sebelum bergulirnya reformasi dalam UUD 1945 sebelum diamandemen pada pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Kurikulum
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara
103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Kampung Cyber Taman Patehan Yogyakarta dengan mengambil judul Pola Interaksi Masyarakat di Kampung Cyber maka dapat diambil
Lebih terperinciIMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN
IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN Arpi R. Rondonuwu Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Pelayanan Publik dalam Proses Perizinan di Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan
Lebih terperinciPERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT 1 (Studi di Kabupaten Bolaang Monggondow Utara)
PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT 1 (Studi di Kabupaten Bolaang Monggondow Utara) Oleh : Gito Talibo 2, Dra. Marlien T. Lapian Msi 3, Maxi Egeten,
Lebih terperinciPENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMILIH PEMULA. Santoso PGSD FKIP UMK ABSTRAK
1 PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMILIH PEMULA Santoso PGSD FKIP UMK sentosa_mpd@yahoo.co.id ABSTRAK Pemuda merupakan ujung tombak pembangunan suatu bangsa. Pemuda memiliki peran besar untuk membawa perubahan
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peralihan kekuasaan dari rezim Orde Baru ke Orde Reformasi merubah tata pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan tuntutan
Lebih terperinci