Kata Kunci :Lingkungan Kerja, Semangat Kerja dan Disiplin Kerja.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata Kunci :Lingkungan Kerja, Semangat Kerja dan Disiplin Kerja."

Transkripsi

1 Vol.1, No.1 Januari 015 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA MELALUI DISIPLIN KERJA FITRIA DAMAYANTI,SE.,MM. NIDN ABSTRAK Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan semangat kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia. Dengan pendidikan dapat ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Pendidikan dapat pula dilihat sebagai investasi sumberdaya manusia dan hasilnya akan diperoleh beberapa tahun kemudian (Tjiptoherijanto P, 1996). Semangat kerja merupakan salah satu indikator keberhasilan dari suatu organisasi artinya dengan adanya semangat kerja dipastikan tujuan dari organisasi akan tercapai.bersemangatnya pegawai dalam melaksanakan pekerjaan akan membuat pegawai menjadi lebih mudah dalam melaksanakan tugas-tugas nya.dengan gairah kerja yang dimilikinya ia akan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, hal tersebut tentulah akan menguntungkan untuk organisasi. Demikian pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengankesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai semangat kerja yang baik, karena disiplin kerja adalah salah satu indikator terpenting dalam pencapaian tujuan atau visi, misi suatu organisasi. Kata Kunci :Lingkungan Kerja, Semangat Kerja dan Disiplin Kerja. II. PENDAHULUAN II.1. LATAR BELAKANG. Sekolah sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dan merupakan bagian dari pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan, tidak dapat dipisahkan dengan keberadaannya guna sebagai penanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Pada hakekatnya dalam proses belajar mengajar guru memegang kendali mutu, kata lain guru memiliki fungsi strategis dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Untuk dapat mendorong terciptanya sikap dan perilaku paraguru serta karyawan 36

2 Vol.1, No.1 Januari 015 yangmencerminkan adanya semangat dalam bekerja didukung melalui hubungan yang hangat dan harmonis antara kepala sekolah dengan para guru serta karyawan lain di sekolah. Untuk meningkatkan semangat kerja agar lebih baik perlu ditunjang adanya lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan yangmenyenangkandanmemberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhipeningkatan semangat kerja, karena karyawan tidak merasa terganggu dalam melaksanakan tugas- tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi tugastugasnya. Kasus yang terjadi SMPN 1 Sukra karena letak gedung sekolah terlalu dekat dengan jalan raya maka suara bising dari kendaraan bermotor baik kendaraan kecil maupun besar roda dua maupun lebih adalah merupakan salah satu penyebab lingkungan kerja yang tidak kondusif, akibat suara bising mengakibatkan suara guru saat menjelaskan kalah dengan suara mesin mesin kendaraan bermotor, contoh lain banyaknya ruangan kelas yang kurang memenuhi syarat, semisal pentilasi udara yang tidak di sesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sekolah sehingga menyebabkan suasana ruangan menjadi panas akibatnya proses belajar mengajar yang tidak sesuai dengan tata tertib nya seperti jam pelajaran dipercepat guru sering keluar ruangan, siswa siswi gaduh di dalam ruangan, panasnya ruangan kelas karena pentilasi udara kurang dan tidak didukung dengan penunjang seperti kipas angin apalagi air conditioner, akibat dekatnya kandang para peternak ayam potong mengakibatkan polusi udara yang sangat menggangu proses belajar mengajar seperti bau kotoran ayam manakala angin bertiup ke arah gedung sekolah. Selanjutnya yang mempengaruhi semangat kerja pegawai adalah disiplin.disiplin sendiri merupakan satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja pegawai. Karena tanpa adanyadisiplin, maka segala kegiatan yang akan dilakukan akan mendatangkan hasil yang kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan harapan.hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pencapaian sasaran dan tujuan organisasi atau instansi serta dapat juga menghambat jalannya program organisasi yang dibuat. Seperti menurunnya disiplin kerja, yang terjadi di SMPN 1 Sukra disebabkan kualitas Sumber Daya Manusia yang kurang baik, baik tenaga pengajar maupun karyawan yang ada di lingkungan sekolah untuk memanfaatkan dan mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada. Contoh misalnya menggunakan alat peraga yang sudah di sediakan oleh pihak sekolah, memanfaatkan infokus karena sebagian besar guru belum bisa atau tidak bisa membuat bahan ajar dengan presentasi aplikasi power point sehingga alat yang ada terbengkalai hanya sebagian kecil 37

3 Vol.1, No.1 Januari 015 guru saja yang menggunakannya. Begitu pula dengan layanan informasi yang di sediakan seperti wifi yang sudah tersedia, akan tetapi baik guru maupun karyawan kurang bisa memanfaatkan fasilitas jaringan internet. Hal lain juga seperti tanggung jawab guru agar membuat perangkat pembelajaran pada setiap tahun ajaran baru, hal itu kurang begitu di indahkan bahkan ada beberapa guru yang tidak membuat sampai pada akhir tahun ajaran baru, hal ini yang perlu kita perhatikan dan pikirkan bersama. Dibutuhkan peningkatan semangat kerja pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin.jika dilihat secara riil, faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan tugas sehari-hari para pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengankesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai semangat dan kinerja yang baik bila dibanding dengan para pegawai yang bermalasmalasan karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dari uraian diatas berdasarkan pengamatan peneliti banyak permasalahan yang terjadi khususnya mengenai lingkungan kerja, semangat kerja dan disiplin pegawai, Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada SMPN 1 Sukra dengan mengambil judul Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai melalui Disiplin Kerja Pegawai sehingga akan diketahui seberapa besar pengaruh masing masing variable. II.. PERUMUSAN MASALAH. Untuk mempermudah penelitian, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana lingkungan kerja pada lembaga SMPN 1 Sukra?. Bagaimana disiplin kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 3. Bagaimana semangat kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 4. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap disiplin pegawai SMPN 1 Sukra? 5. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap semangat kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 6. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja pegawai terhadap semangat kerja pegawai melalaui disiplin kerja pegawai? 38

4 Vol.1, No.1 Januari 015 II.4. II.3. TUJUAN PENELITIAN. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan : 1. Menganalisis lingkungan kerja pada lembaga SMPN 1 Sukra?. Menganalisis disiplin kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 3. Menganalisis semangat kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 4. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap disiplin kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 5. Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap semangat kerja pegawai SMPN 1 Sukra? 6. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja pegawai terhadap semangat kerja pegawai melalui disiplin kerja pegawai? MANFAAT PENELITIAN. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan literature manajemen, menambah informasi dan referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya.selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi lembaga terkait dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia beserta segala kebijakan yang berkaitan langsung dengan aspekaspek Sumber Daya Manusia secara lebih baik. II. KAJIAN TEORITIS..1. Lingkungan Kerja. Menurut Alex S Nitiseminto, (006; 183)Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. MenurutMardiyana (008:15)bahwa lingkungankerjaadalah lingkungan dimana seseorang karyawan melaksanakan tugas dan pekerjaannya. T Hani Handoko (009: 19) mengatakan Penciptaan lingkungan kerja yang sehat untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan dan lain- lain. Menurut Simamora (011;81)Lingkungan Kerja adalah suatu lingkungan internal atau pisikologis suatu organisasi. Menurutpendapat Danang Sunyoto (013: 43).Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan. Sedangkan Menurut Wursanto (010 :56). Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang menyangkut segi fisik dan psikis yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pegawai. Dari pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja merupakan hal-hal yang ada 39

5 Vol.1, No.1 Januari 015 disekitar para pekerja baik dari segi fisik maupun psikis yang secara langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan nya.. Disiplin Kerja. Poerwadarminta, 1976 :54 yang dikutip oleh Dolet Unaradjan (003:9) Disiplin adalah latihan watak dan batin agar segala perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan yang ada MenurutSiagian (008:305): Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaikidanmembentukpengeta huan,sikapdanperilakupegawaisehin ggaparapegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerjakooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. Malayu S.P. Hasibuan (007 : 193) Kedisplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku. Sedangkan menurut Suwanto (007:8) mengemukakan pengertian Disiplin yaitu :Suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadannya. Dari pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai adalah berusaha bekerja secara jujur, cermat dan koorporatif dengan para pegawai yang lain serta taat pada peraturan tata tertib dan norma-norma sosial yang berlaku.3. Semangat Kerja. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (007 : 94)Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Westra dalam T. Hani Handoko (009 : 198)menyatakan bahwa Semangat kerja adalah sikap dari individu ataupun sekelompok orang terhadap kesukarelaannya untuk bekerjasama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh. Moekijat (005:67) menyatakan bahwa : Semangat kerja menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan mempunyai semangat yang tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti semangat yang rendah. Yulianta (007:51) mengungkapkan bahwa semangat 40

6 Vol.1, No.1 Januari 015 kerja pegawai dapat tumbuh apabila terjalin suatu hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan. Dengan adanya pelaksanaan komunikasi organisasi yang baik diharapkan terjalin hubungan antara atasan dengan bawahan yang seimbang, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan, dan akhirnya dilaksanakan dengan penuh semangat. Menurut Alex S Nitisemito (006 : 110) menyatakan gairah kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Semangat Kerja adalah keinginan dan kesungguhan dari seseorang maupun sekelompok individu dalam mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal..4. Hubungan Lingkungan Kerja terhadapdisiplin Kerja Pegawai. Menurut Wursanto (010:56),Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang menyangkut segi fisik dan segi pisikis yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pegawai. Dari pendapat diatas, terlihat bahwa pada dasar nya lingkungan kerja yang sehat dari segi fisik dan psikis akan berpengaruh terhadap displin kerja pegawai, hal hal yang terdapat disekitar pegawai dapat mempengaruhi naik turun nya disiplin pegawai, oleh karena itu diperlukan lingkungan kerja yang nyaman agar displin kerja pegawai tetap terjaga dengan baik..5. Hubungan Disiplin Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai. MenurutSiagian (008:305): Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaikidanmembentukpengeta huan,sikapdanperilakupegawaisehin ggaparapegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. Kerja sama yang baik dan koorperatif antar pegawai dapat meningkatkan semangat kerja. Melalui disiplin yang tinggi, pekerjaan akan terselesaikan dengan mudah dan cepat hingga dapat menimbulkan suasana yang kondusif didalam suatu organisasi, suasana yang seperti inilah yang akan selalu membuat pegawai bersemangat dalam melaksanakan pekerjaan nya.6. Hubungan Lingkungan Kerja terhadapsemangat Kerja Pegawai melalui Disiplin Kerja. Menurut Alex S Nitiseminto, (006; 183)Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan 41

7 Vol.1, No.1 Januari 015 tugas-tugas yang dibebankan. Hal-hal yang terdapat disekitar lingkungan kerja, sangat perlu diperhatikan karena akan berdampak terhadap tingkat kedisiplinan dan semangat kerja pegawai Malayu S.P. Hasibuan (007 : 193) Kedisplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku. Setiap pegawai dalam sebuah organisasi hendak nya dapat mentaati dan mematuhi peraturan serta norma-norma yang berlaku, karena akan berimbas dan berdampak pada lingkungan kerja dan semangat kerja pegawai, jika pegawai tidak berdisiplin maka pekerjaan akan terbengkalai, dari ketidak tuntasan suatu pekerjaan dapat menimbulkan lingkungan kerja menjadi tidak nyaman hingga semangat kerja pun menjadi menurun. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (007 : 94)Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Pada dasar nya, semangat kerja merupakan hal yang bersifat individual, karena itu dituntut setiap pegawai harus memiliki semangat kerja yang tinggi, naik turun nya semangat kerja seorang pegawai akan membawa sisi baik dan tidak baik bagi organisasi, maka dibutuhkan lingkungan kerja yang nyaman dan disiplin yang baik agar semangat kerja dapat terjaga dengan stabil. III. METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiyono ( 007:7 )menjelaskan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (007:73)menjelaskan bahwa : Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah para pegawai pada SMPN 1 SukraKabupaten Indramayu.Teknik sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan Rancangan Sampel sensus bahwa suatu teknik pengambilan sampel yang secara menyeluruh memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah pegawai pada SMPN 1 SukraKabupaten Indramayu yang berjumlah 31 orang pegawai. 3. Teknik Pengumpulan Data. 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan 4

8 Vol.1, No.1 Januari 015 menelah berbagai sumber berupa buku-buku yang menunjang, majalah-majalah serta studi yang telah didapat di perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.. Penelitian Lapangan (Field Research). Merupakan metode penelitian mengenai permasalahan yang ada secara langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan laporan tahunan organisasi/lembaga guna memperoleh data primer berupa laporan dan data lainnya. Penelitian lapangan meliputi : a. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab atau berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang mengenai masalahmasalah organisasi. b. Observasi yaitu, mengadakan peninjauan atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian guna mendapat gambaran dan kegiatan organisasi. c. Kuestioner, yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara mengisi daftar pertanyaan yang diajukan penanya kepada responden. d. Dokumentasi, yaitu buktibukti dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang dilakukan penulis untuk dijadikan bahan dalam penyusunan Kerangka Pemikiran. Untuk meningkatkan semangat kerja agar lebih baik perlu ditunjang adanya lingkungan kerja yang mendukung dan disiplin kerja pegawai yang maksimal.menurut Alex S Nitiseminto (006:183) Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan Lingkungan yangmenyenangkan,aman memiliki kecenderungan mempengaruhipeningkatan semangat kerja, karena karyawan tidak merasa terganggu dalam melaksanakan tugas- tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi tugastugasnya. Dibutuhkan peningkatan semangat kerja pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang ada sebaik mungkin.karena itu disiplin kerja mempunyai pengaruh serta peran yang penting terhadap peningkatan semangat kerja pegawai.menurut Saydam (008:08)tentangbentuk disiplin kerjayang baik akantergambar pada suasana: a. Tingginyarasakepedulian pegawai terhadap pencapaian tujuanyangingindicapai. b. Tingginyasemangat dangairah kerjadan inisiatifkerjapegawaidalam melakukan kerjanya. c. Besarnyarasatanggungjawab para pegawaiuntukmelaksanakan tugas sebaik-baiknya. 43

9 Vol.1, No.1 Januari 015 d. Berkembangnyarasamemiliki dan rasasolidaritasyangtinggi dikalanganpegawai. e. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Jika dilihat secara riil, kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan tugas sehari-hari para pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Malayu S.P. Hasibuan (007 : 94) Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Berdasarkan tinjauan landasan teori diatas dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitan ini, seperti yang disajikan dalam gambar berikut ini: 1 r 1 P 1 Gambar : I Kerangka Analisis P 1y P y r y1 r y Y Hal ini dapat dijelaskan bahwa lingkungan kerja ( 1 ) akan mempengaruhi disiplin pegawai ( ) yang pada akhirnya disiplin pegawai akan mempengaruhi semangat kerja pegawai (Y) atau dengan kata lain lingkungan kerja pegawai mempengaruhi semangat kerja pegawai melalui disiplin kerja 3.4 Teknik Analisis Data.Analisis Deskriptif.Analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum) simpangan baku (standard deviation), varians (variance), rentang (range), nilai minimum dan maximum dan sebagainya. Menurut Sugiyono (013:9) bahwa statistic deskriptifadalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Analisis Uji Normalitas. Agar data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan, terlebih dahulu harus diuji normalitasnya.hal ini penting untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian tersebut 44

10 Vol.1, No.1 Januari 015 normal atau tidak. Sehingga akan mempermudah dalam menentukanalat analisis nya. MenurutSugiyono (013: 79) penguji data dalam penelitian menggunakan Chi Kuadrat (²) Analisis Uji Reliabilitas Instrumen. Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Sugiyono: (013 : 354)Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu Analisis Jalur Sugiyono (013:97)mengemukakan bahwa : analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analis jalur (regression is special case of path analisis) Analisis Korelasi. Menurut (Sugiyono, 013:8), Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungandan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel bentuk interval atau ratio Analisis Koefesien Determinasi. Menurut Sugiyono (013:31) berpendapat: Koefisien determinasi disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat di jelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel 1 terhadap Y melalui biasanya dinyatakan dalam persentase (%) Analisis Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan suatu hipotesis tersebut sebaliknya diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t sebagai uji hipotesis penelitian. Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana tingkat presisi = 5% atau 0,05 45

11 Vol.1, No.1 Januari 015 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Validitas Angket. a. Validitas Angket Lingkungan Kerja. Rekapitulasi Validitas item Angket Lingkungan Kerja No Butir r hitung Validitas r tabel Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel diatas dapat disimpulkan seluruh item tentang Lingkungan Kerja dinyatakan valid.karena r hitung lebih besar dari r tabel.maka semua item digunakan untuk analisis selanjutnya b. Validitas Angket Disiplin Pegawai. Rekapitulasi Validitas item Angket Disiplin Pegawai No Butir r hitung Validitas r tabel Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel diatas dapat disimpulkan seluruh item tentang Disiplin dinyatakan valid.karena r hitung lebih besar dari r tabel.maka semua item digunakan untuk analisis selanjutnya. Validitas Angket Semangat Kerja. Rekapitulasi Validitas item Angket Semangat Kerja No Validitas Kesimpulan Butir r hitung r tabel Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel diatas dapat disimpulkan seluruh item tentang Semangat Kerja dinyatakan valid.karena r hitung lebih besar dari r tabel.maka semua item digunakan untuk analisis selanjutnya. 4. Reliabilitas. 1. Uji Reliabilitas Angket Lingkungan Kerja. hasil perhitungan reliabilitas angket Lingkungan Kerja didapat r = 0,79, dengan N = 31 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,355, sehingga t hitung >r tabel (0,79 > 0,355) maka dapat disimpulkan bahwa angket Lingkungan Kerjareliabel.. Uji Reliabilitas Angket Disiplin Pegawai. hasil perhitungan reliabilitas angket Disiplin Pegawai didapat 46

12 Vol.1, No.1 Januari 015 r = 0,76, dengan N = 31 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,355, sehingga t hitung >r tabel (0,76 > 0,355) maka dapat disimpulkan bahwa angket Disiplin Pegawaireliabel 3. Uji Reliabilitas Angket Semangat Kerja. hasil perhitungan reliabilitas angket Semangat Kerja didapat r = 0,606, dengan N = 31 dan taraf signifikan 5% didapat r tabel = 0,355, sehingga t hitung > r tabel (0,606> 0,355) maka dapat disimpulkan bahwa angket Semangat Kerja reliabel. 4.3 Analisis Uji Normalitas. 1. Lingkungan Kerja. Uji Normalitas Data Lingkungan Kerja interval fo fh fo fh ( fo fh) ( fo fh) /fh χ = 1,18 Berdasarkan dk(derajat kebebasan) 6-1 = 5, dengan taraf kepercayaan α=99%, maka harga Chi kuadrat tabel ( χ tabel) = 15,086, Dari hasil perhitungan Tabel 4.35 didapat harga Chi Kuadrat hitung (χ hitung) = 1,18Maka dapat disimpulkan karena hitung< tabel (1,18 < 15,086), maka sebaran data lingkungan kerja normal. Disiplin Kerja. Uji Normalitas Data Disiplin Pegawai interval fo fh fo fh ( fo fh) ( fo fh) /fh χ = 4,619 Berdasarkan dk(derajat kebebasan) 6-1 = 5, dengan taraf kepercayaan α=99%, maka harga Chi kuadrat tabel ( χ tabel) = 15,086. Dari hasil perhitungan Tabel

13 Vol.1, No.1 Januari 015 didapat harga Chi Kuadrat hitung (χ hitung) = 4,619. Maka dapat disimpulkan karena hitung< tabel (4,619<15,086), maka sebaran data disiplin pegawai normal 3. Semangat Kerja. Uji Normalitas Data Semangat Kerja interval fo fh fo fh ( fo fh) ( fo fh) /fh χ = 4,99 Berdasarkan dk(derajat kebebasan) 6-1 = 5, dengan taraf kepercayaan α=99%, maka harga Chi kuadrat tabel ( χ tabel) = 15,086. Dari hasil perhitungan Tabel 4.43 didapat harga Chi Kuadrat hitung (χ hitung) = 4,99.Maka dapat disimpulkan karena hitung< tabel (4,99 <15,086), maka sebaran data Semangat Kerja normal Analisis Korelasi. 1. Analisis Koefisien Korelasi Lingkungan kerja ( 1 ) dengan Disiplin kerja ( ) Karena sebaran data Lingkungan kerja normal dan sebaran data Disiplin Kerja normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson, dengan rumus r 1 r 1 r 3 = N 1 1 N 1 1 N 4,37 9,590 6,868 Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,539 dengan taksiran koefisien r y korelasi sedang juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap disiplin kerja dalam kategori sedang.. Analisis Koefisien Korelasi Disiplin ( ) dengan Semangat kerja (Y) Karena sebaran data Displin Kerja normal dan sebaran data Semangat Kerja normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson dengan rumus N Y Y N N Y Y r y,84 6,868 6,39 r 3 =

14 Vol.1, No.1 Januari 015 r1 y Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,46 dengan taksiran koefisien korelasi sedang juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja dalam kategori sedang. 3. Analisis Koefisien Korelasi Lingkungan Kerja ( 1 ) dengan Semangat Kerja (Y) Karena sebaran data Lingkungan Kerja normal dan sebaran data Semangat Kerja normal maka menggunakan Rumus Analisis Korelasi Produk Momen Pearson, dengan rumus N 1Y 1 Y N 1 1 N Y Y r1 y,439 9,590 6,350 r 13 = Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,313 dengan taksiran koefisien korelasi sedang juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja dalam kategori sedang 4. Analisis Koefisien Korelasi Lingkungan kerja ( 1 ) terhadap Semangat kerja (Y) melalui Disiplin ( ) Untuk menghitung Koefisien Korelasi Lingkungan kerja ( 1 ) terhadap Semangat kerja (Y) melalui Disiplin ( ), menggunakan korelasi ganda dua variable Keterangan: r Y.1. = Koefisien Korelasi Lingkungan kerja ( 1 ) terhadap Semangat kerja (Y) melalui Disiplin ( ) r Y1 = Koefisien korelasi antara Lingkungan kerja ( 1 ) dengan Semangat kerja (Y) r Y = Koefisien korelasi antara Disiplin ( ) dengan Semangat kerja (Y) r 1 = Koefisien korelasi antara Lingkungan kerja ( 1 ) dengan Disiplin ( ) Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai r Y1 = 0,313 r Y = 0,46 r 1 = 0,539 Dari hasil perhitungan diatas, didapat koefisien korelasi sebesar 0,437 dengan taksiran koefisien 49

15 Vol.1, No.1 Januari 015 korelasi sedang juga positif, jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan lingkungan kerja terhadap semangat kerja melalui disiplin dalam kategori sedang Koefesien Determinasi. 1. Koefisien Determinasi terhadap dipe roleh hasil sebesar.. Berarti kontribusi yang diberikan Komunikasi terhadap Motivasi sebesar % sedangkan sisanya 78,1% dipengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti.. Koefisien Determinasi terhadap Y diperoleh hasil sebesar.. Berarti kontribusi yang diberikan Motivasi terhadap Prestasi Kerja sebesar % sedangkan sisanya 10,7% dipengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti. 3. Koefisien Determinasi 1 terhadap Y melalui diperoleh hasil sebesar.. Berarti kontribusi yang diberikan Komunikasi terhadap Prestasi Kerja melalui Motivasi sebesar % sedangkan sisanya 98,8% dipengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti Analisis Jalur. Koefesien jalur intervening secara total variable 1 terhadap variable Y melalui variable. P total = P 1 + (P intervening. P 1y ) = (0.363). (0.117) = = 0.58 Dari perhitungan diatas, diperoleh P total = 0.58, artinya lingkungan kerja terhadap semangat kerja melalui disiplin pada SMPN 1 Sukra mempunyai pengaruh secara total termasuk dalam kategori sedang Uji Hipotesis. 1. Uji Hipotesislingkungan kerja terhadap disiplin kerja. Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 3,448.Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 31 = 9 didapat t tabel sebesar,045. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (3,448 >,045), maka H 1 di terima dan H 0 ditolak, artinya terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap disiplin kerja. Uji Hipotesis disiplin terhadap semangat kerja Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar,535.selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat 50

16 Vol.1, No.1 Januari 015 kebebasan) = 31 = 9 didapat t tabel sebesar,045. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (,535 >,045), maka H 1 di terima dan H 0 di tolak, artinya terdapat pengaruh antara disiplin terhadap semangat kerja. 3. Uji Hipotesis lingkungan kerja terhadap semangat kerja melalui disiplin kerja pegawai. Berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka diketahui bahwa t hitung sebesar 5,563.Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 31 = 9 didapat t tabel sebesar,045. Dengan demikian harga t hitung lebih besar dari t tabel (5,563 >,045), maka H 1 di terima dan H 0 di tolak, artinya terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap semangat kerja melalui disiplin kerja pegawai. V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kesimpulan peneliti, peneliti memberikan saran sebagai berikut : a. Lingkungan kerja yang ada perlu banyak diperbaiki dan direnovasi agar pihak sekolah dapat lebih membuat pegawainya merasa aman dan nyaman yang berimas pada pekerjaan para pegawainya, lingkungan yang membuat pegawai nya selalu merasa betah akan dapat lebih menggiatkan pola kerja pegawai. b. Disiplin kerja yang sudah berjalan dan sudah diterapkan, sebaiknya ditingkat kan kembali untuk lebih mendisiplinkan pegawainya, jika pegawai memiliki disiplin yang tinggi, maka tugas dan kewajiban yang harus mereka kerjakan tidak akan merasa berat dan tidak akan membebani mereka, pekerjaanpun akan selesai tepat pada waktunya. c. Semangat kerja yang dimiliki oleh pegawai harus dapat lebih ditingkatkan kembali, pihak sekolah ada baiknya untuk lebih memperhatikan pegawai dengan pemberian-pemberian semangat kerja yang dapat diapresiasikan dalam bentuk reward, baik materiil ataupun non materiil. d. Lingkungan Kerja dan Disiplin kerja yang ada pada sekolah harus dapat diseimbangkan dan ditingkatkan mutunya, dari segi fisik dilingkungan sekolah harus lebih diperhatikan dan kedisiplinan pun harus lebih ditegakkan karena bila lingkungan kerja kita mendukung maka pegawai tidak akan malas untuk berangkat kerja dan melakukan tugas-tugasnya. e. Disiplin dan semangat kerja yang ada pada sekolah masih 51

17 Vol.1, No.1 Januari 015 harus terus dipupuk dan ditingkatkan, kedisiplinan yang ada belum berjalan dengan baik hingga semangat untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaannya masih belum maksimal. f. Agar lingkungan kerja dengan semangat kerja yang ada melalui disiplin bisa lebih ditingkatkan diantara nya dengan adannya perbaikan sarana prasarana lingkungan kerja agar terjadi penyegaran, penegakan disiplin kepada para karyawan atau pegawai dapat dicontohkan oleh pimpinan atau kepala sekolah bila perlu ketegasan sanki atau hukuman kepada para pegawai yang melanggar perlu di pertegas dan dilaksanakan jadi tidak hanya sekedar aturan atau himbauan. Sehingga semangat kerja baik pimpinan maupun pegawai diharapkan akan meningkat dan tujuan lembaga pun bisa tercapai. DAFTAR PUSTAKA AnwarPrabuMangkunegara,013,Mana jemensumberdayamanusiaperusa haan,cetakan Kesebelas, PT. Remaja Rosdakarya,Bandung. Alex S Nitiseminto 006, Manajemen Pesonalia, Gramedia Jakarta Danang Sunyoto Sumber Daya Manusia.CAPS (Center for Academic Publishing Service).PT. Buku Seru. Yogyakarta Dolet Unaradjan. 003, Manajemen Disiplin, PT. Grasindo, Jl. Palmerah Selatan -8, Jakarta1070 Handoko,HaniT,009,ManajemenPers onaliadansumberdayamanusia,ed isikedua,bpfe, Yogyakarta. Hasibuan,MalayuS.P,007,Manajemen SumberDayaManusia,EdisiRevisi, Cetakan Ke Sembilan,PT. BumiAksara, Jakarta. Husein Umar, 008 Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Kamus besar bahasa Indonesia 1989, PT Rajagrafindo Persada. Jakarta Nawawi 006 Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Saydam, Gouzali, 008,ManajemenSumber Daya Manusia, Cetakan Kedua, Jakarta Sedarmayanti,008,ManajemenSumber DayaManusia,CetakanPertama, PT.RefikaAditama, Bandung. Siagian,SondangP, 008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima Belas,Bumi Aksara, Jakarta. Siagian, Sondang. P. 006.Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta.Jakarta. Simamora, Henry, 011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta. Soejono 000, Disiplin kerja terhadapkinerjakaryawanpt.sina rsentosaperkasabanjarnegara,. Sugiyono, 007, Metode Penelitian 5

18 Vol.1, No.1 Januari 015 Bisnis, Alfabeta, Bandung. Sugiyono.011Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D..Alfabeta, Bandung. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta., Bandung Suwanto, 007, Sumber Daya Manusia dalam Disiplin Pegawai Perusahaan.BPFE, Yogyakarta. Umi Narimawati 008. Metode Penelitian Manajemen. Edisi.BP UniversitasDiponegoro. Semarang. Wursanto, 010.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. 53

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan

Lebih terperinci

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK 1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

Vol.1, No.1 Januari 2015

Vol.1, No.1 Januari 2015 PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI MOTIVASI SURANTA, A.M.Kom, SE.,MM. NIDN. 0415077207 ABSTRAK Dalam kegiatan sehari hari lembaga pendidikan sesungguhnya hanya mengharapkan prestasi kerja

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013)

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013) Vol.VI No.11 April 014 PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 013) Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014 PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014 Nopriyanti Lajiku 1, Abd. Rahman Pakaya 2, Radia Hafid 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan Bagian Produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Unit Sidoarjo) Achmad Nuchan Djamhur Hamid Moch.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap... Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Dengan Disiplin Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Kantor Pariwisata dan Kabudayaan Kabupaten Jember The Influence

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK Anis Eliyana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Kampus B - Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6(1) : 1-10 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT Sari Andamdewi Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1 PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promkes, pembantu umum yang berjumlah 40 Orang. menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dalam menjawab permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. promkes, pembantu umum yang berjumlah 40 Orang. menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dalam menjawab permasalahan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Bansari, yang terletak di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Di dalam penelitian ini populasinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk CABANG CINERE Oleh : Fransiska Deci Natalia Umi Rusilowati ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU Nasrun Syahputra Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian Jl. Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Di Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu)

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Di Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu) PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Di Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu) Oleh: Surianti Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA BERORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SMK NEGERI 1 JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA BERORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SMK NEGERI 1 JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA BERORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SMK NEGERI 1 JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU Oleh: Suranta FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 61 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1.Jenis atau Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan sebab - akibat dari suatu variabel

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT PARU PROVINSI JAWA BARAT DI KABUPATEN CIREBON PENGARH DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RMAH SAKIT PAR PROVINSI JAWA BARAT DI KABPATEN CIREBON Oleh : MOCHAMMAD GNAWAN Dosen Fakultas Ekonomi NTAG Cirebon ABSTRAKSI Kedisiplinan merupakan kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P Hasibuan mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaannya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR ANDI SYARIFUDDIN STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN ALEXANDER*) *)Alumni Program Diploma IV Manajemen Pemerintahan Universitas Jambi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data A. Pengumpulan Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT AJC, yang berlokasi di Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Novida Pazri Ferzadiana, H. Eddy K. Soegiarto, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DIKANTOR KELURAHAN GUNUNG KELUA SAMARINDA ULU HARTINI Abstract Hartini, pengaruh lingkungan fisik terhadap semangat kerja pegawai dikantor kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengarah pada penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang mempunyai maksud mencari

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Fitria STMIK MURA Lubuklinggau Email: fitria_cutte33@yahoo.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT PALARAN KOTA SAMARINDA

KORELASI ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT PALARAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, 01, 1 (4): 1440-145 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 01 KORELASI ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT PALARAN KOTA SAMARINDA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG Sonya Soviana Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research aims to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI Disusun Oleh NAMA : Liswati NIM : 08610235 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJADI SMP NEGERI 1 WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJADI SMP NEGERI 1 WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJADI SMP NEGERI 1 WIDASARI KABUPATEN INDRAMAYU Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif Korelasional yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan item-item

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran manajer atau pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja menggambarkan keseluruhan suasana yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup kegiatannya dan

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010 PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010 Tandi Kadang (Staf Pengajar Jurusan Adminsitrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda)

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di bidang Pendidikan Dasar Dinas yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA Hellena Lenorce Nunaki, Cholifah, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen OLEH : PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI, DAN PENILAIAN KINERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk menumbuhkan keunggulan daya saing global bagi produk-produk maupun layananlayanan yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

ABSTRAK. Petrus   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG KANTOR PUSAT DI SINTANG Petrus Email: petrusvit@yahoo.co.id Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci