PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BERBASIS DIGITAL IMAGE PROCESSING
|
|
- Hengki Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BERBASIS DIGITAL IMAGE PROCESSING Siti Cholifah, Yudha Prasetyawan Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60 ; Abstrak Konsumsi daging itik di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini memengaruhi tingkat produksi daging itik yang semakin besar pula. Dalam hirarkhi itik potong diketahui bahwa dalam proses penetasan itik dilakukan identifikasi fertilitas atau ada tidaknya embrio dalam telur itik sebelum masuk ke dalam mesin penetas. Namun identifikasi fertilitas telur itik di masyarakat selama ini masih dilakukan secara manual satu per satu. Identifikasi ini akan membutuhkan waktu yang lama ketika jumlah telur yang harus diidentifikasi berjumlah banyak. Selain fertilitas telur itik, indikator telur itik tetas yang baik adalah telur itik yang berbentuk lonjong atau memiliki indeks sebesar 70-79%. Di sisi lain, penelitian menggunakan digital image processing untuk mengidentifikasi kualitas telur telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Akan tetapi penelitian yang telah dilakukan masih dalam lingkup identifikasi kualitas telur dari sisi ada tidaknya crack dan blood spot, grade, bentuk, serta warna telur. Penelitian ini mengembangkan penggunaan digital image processing untuk mengidentifikasi fertilitas dan indeks telur itik. Penelitian ini diawali dengan pembuatan hardware dan sistem identifikasi menggunakan Borland Delphi 7. Perancangan hardware menggunakan satu kamera dan dapat mengidentifikasi fertilitas dan indeks telur itik sebanyak 9 butir dalam satu kali pengamatan. Sistem alat ini juga menyimpan database yang dapat digunakan oleh industri peternakan untuk melakukan continues improvement. Database dapat diolah ke dalam bentuk control chart maupun histogram. Perancangan alat dalam penelitian ini membutuhkan biaya sebesar Rp Pengujian sistem alat telah dilakukan terhadap 6 telur dengan kali running. Telur diuji secara random ke dalam alat. Hasil dari pengujian sistem alat menunjukkan bahwa sistem memiliki tingkat akurasi sebesar 98%. Dengan menggunakan alat ini peternak dapat menghemat pengeluaran hingga Rp per tahun. Kata Kunci: Identifikasi Kualitas, Fertilisasi Telur Itik, Digital Image Processing. PENDAHULUAN Populasi peternakan itik di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini diiringi dengan semakin banyaknya produksi nasional daging itik di Indonesia. Namun hingga tahun 0 tingkat konsumsi masyarakat akan daging itik semakin tinggi yang mengakibatkan tingginya kebutuhan day old duck (DOD) ( 0). Peluang pengembangan usaha di bidang unggas cukup besar. Populasi itik di provinsi Jawa Timur pada tahun berturut-turut adalah.6.8,.688.7,.88.69, dan.9. (Direktorat Jenderal Peternakan). Sedangkan untuk produksi daging itik di Jawa Timur pada tahun yakni.098,.906,.8,. (Direktorat Jenderal Peternakan) Pendeteksian fertilitas telur itik saat ini masih menggunakan metode manual yakni dengan cara meneropong telur satu per satu. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik peternakan itik di Mojokerto, Jawa Timur,
2 diketahui bahwa persentase menetasnya telur itik adalah sebesar 80%-8%. Penelitian untuk egg grading telah dilakukan oleh Dhakal dkk (Dhakal dkk, 0). Penelitian ini mengidentifikasi telur yang micro-crack pada telur ayam. Pendeteksian titik darah (blood spot) menggunakan computer vision pada telur pernah dilakukan sebelumnya. Identifikasi dilakukan menggunakan sebuah teknik analisa warna gambar yang dikombinasikan dengan sebuah neural network detection (Patel dkk, 998). Pada penelitian Patel dkk (998) ini mengidentifikasi kualitas telur berdasarkan ada tidaknya blood spot, crack, dan kotoran pada telur. Tingkat akurasi pendeteksian blood spot, crack, dan kotoran pada telur masing-masing adalah sebesar 9.8%, 87.8%, dan 8%. Selain itu terdapat beberapa penelitian mengenai inspeksi dan sortir telur menggunakan digital image processing. Identifikasi telur berdasarkan ada tidaknya embrio yang dilakukan oleh Faridah dkk. Namun objek dalam penelitian ini adalah telur ayam yang berusia lima hari di dalam mesin penetas. Sedangkan penelitian lain menggunakan digital image processing adalah mengidentifikasi telur dari sisi bentuk, warna, dan ukuran (Prasetyawan dan Mustakim, 0) Penelitian tugas akhir ini akan lebih memfokuskan dalam pembuatan alat identifikasi fertilisasi telur sebelum masuk mesin penetas. Alat yang dhasilkan bertujuan untuk dapat mengidentifikasi telur fertil sehingga nantinya hanya telur fertil yang dimasukkan dalam mesin penetas. Dengan mengidentifikasi fertilitas telur, mesin yang digunakan akan lebih efisien. Selain itu, karena pendeteksian dilakukan tanpa memasukkan telur ke dalam mesin penetas maka telur yang terdeteksi infertil dapat segera dikonsumsi. Terdapat dua parameter telur tetas dianggap baik yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini yakni ada tidaknya embrio dalam telur (fertilitas) dan indeks telur. Indeks telur itik yang baik untuk penetasan adalah antara 70-79% (Muslim, 99). Dalam rentang indeks telur itik tersebut bentuk telur itik adalah lonjong. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat. Tahapan selanjutnya pembuatan alat. Awalnya dilakukan pembuatan desain alat yang possible untuk dibuat. Memulai pembuatan alat berdasarkan desain dan melakukan sinkronisasi dengan software. Alat yang telah dibuat, diuji untuk dijalankan. Pada tahapan analisa dan intrepretasi data dilakukan analisa terhadap output dari alat. Baik dari kesesuaian alat maupun dari sisi ekonomis. Tahapan selanjutnya adalah tahapan kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian. PENGUMPULAN DAN PERANCANGAN ALAT Objek amatan dalam penelitian ini adalah telur itik Mojosari untuk penetasan. Pada penelitian ini sistem yang dibuat dapat mengidentifikasi fertilitas dan indeks dari telur itik. Fertilitas adalah indikator ada tidaknya embrio dalam telur itik. Telur yang memiliki embrio (fertil) nantinya akan ditetaskan ke dalam mesin penetas sedangkan telur tidak berembrio (infertil) akan dikonsumsi. Untuk indeks telur itik tetas yang baik adalah sebesar 70-79%. Untuk nilai indeks telur itik dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Indeks telur itik = lebar telur itik panjang telur itik 00% Berikut contoh gambar untuk telur fertil berdasarkan ada tidaknya embrio. Gambar. Telur Fertil (kiri) dan Telur Infertil (kanan) Sedangkan gambar berikut contoh gambar untuk telur yang memiliki indeks telur yang sesuai dan tidak sesuai dengan ketentuan telur lonjong.
3 Gambar. Telur yang Memenuhi Indeks Tetas (kiri) dan Tidak Memenuhi Indeks Tetas (kanan). Perancangan Perangkat Lunak Alat Perancangan perangkat lunak alat dibuat menggunakan software Borland Delphi 7. Ada beberapa bagian dalam perangkat lunak alat. Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian dalam perangkat lunak alat yang dirancang: Interface merupakan tampilan awal software. Gambar. Interface Sistem Operator dapat mengakses sistem alat dengan masuk menggunakan nama operator dan password-nya Gambar. Tampilan Sistem untuk Capture Online. Hasil uji validasi dan output alat Uji validasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem alat dapat berfungsi sesuai kondisi riil. Selain itu, dilakukan pengujian tingkat akurasi alat dalam melakukan identifikasi dan dapat diketahui nilai error alat. Tabel. Uji akurasi hasil identifikasi ada tidaknya embrio dalam telur Batch Jumlah Telur Jumlah Jumlah Prosentase Berembrio (Fertil) Identifikasi Identifikasi Kebenaran Software Manual Benar Salah I % II % III % IV 8 89% V % VI % VII % VIII 8 89% IX % X % XI % XII % Rata-rata 98% Standar Deviasi 0.0 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sistem alat dapat memiliki tingkat akurasi sebesar 98% dan nilai error sebesar %. Tabel. Uji akurasi hasil identifikasi indeks telur Batch Indeks x R 0.9 Setelah dilakukan uji paired t-test menggunakan SPSS 8 dengan tingkat kepercayaan 9% untuk data indeks telur itik diketahui bahwa nilai sig. (-tailed) adalah sebesar 0.9. Karena nilai sig. (-tailed) adalah sebesar 0.9 > 0.0 maka terima Ho. Ho adalah pernyataan bahwa antara data manual dan sistem alat adalah sama. x R
4 Sample Mean 6 7 Sample Gambar. Hasil Xbar-R Chart untuk Indeks Telur Proportion Sample Range Xbar-R Chart of C,..., C9 6 7 Sample P Chart of C 6 7 Sample Gambar.6 Hasil P Chart untuk Telur Tidak Berembrio Dari gambar Xbar-R Chart dapat dilihat bahwa hampir seluruh indeks telur itik dalam penelitian ini masih dalam batas kontrol. Namun untuk P Chart terdapat beberapa data yang tepat berada pada batas kontrol. Gambar.7 Histogram Prosentase Telur Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat bahwa prosentase telur ditolak masuk mesin penetas adalah sebesar 0.9. Sedangkan penyebab telur ditolak ada dua faktor yakni telur infertil dan indeks telur yang tidak sesuai. Sehingga perbaikan yang dapat dilakukan peternak adalah memperbaiki faktor penyebab terbesar telur itik ditolak masuk mesin penetas. Dari gambar histogram di atas diketahui bahwa penyebab terbesar telur itik ditolak masuk mesin penetas adalah telur infertil yakni sebesar 8% UC L=0.89 _ X=0.767 LC L=0.70 UC L=0.7 _ R=0.8 UCL= LC L=0.09 _ P=0.86 LCL=0.78 Thn 0 Tabel. Total Biaya Present Value Challenger dan Defender Nama Investasi Awal (Rp) Biaya Operasional Tahunan Nilai Sisa (Rp) Net Cash Flow (Rp) -,7,00 -,7,00 Challe -,097,0 -,097,0 nger -,097,0 -,097,0 -,097,0,000,000 -,097,0 0-0,000-0,000 Defen -,887,6 -,887,6 der -,887,6 -,887,6 -,887,6 0,000 -,87,6 Analisa dan Interpretasi Data Identifikasi fertilitas telur dalam sistem dilihat berdasarkan ada tidaknya titik dalam kuning telur. Pada awalnya sistem akan mengidentifikasi luas area masing-masing telur yang akan diproses. Setelah mendapatkan area masing-masing telur, sistem akan mengidentifikasi ada tidaknya embrio dalam telur dengan membandingkan threshold citra objek amatan dengan master. Sistem alat yang telah dibuat mampu mengidentifikasi fertilitas telur dengan baik yakni dengan confidence level sebesar 98%. Pembacaan sistem untuk indeks telur adalah berdasarkan threshold yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan nilai grayscale tertentu akan tercipta gambar threshold yang akan menentukan ukuran telur dan mengkalkulasinya menjadi indeks telur. Ketika telur amatan yang diuji memilliki ketebalan cangkang diatas rata-rata telur kebanyakan, maka warna telur akan gelap. Gelapnya gambar telur yang dihasilkan akan memengaruhi pembacaan threshold dari sistem. Perbaikan yang bisa dilakukan untuk permasalahan sedikitnya prosentase telur berembrio adalah menambahkan jumlah pejantan dalam kandang, meningkatkan kualitas pakan ternak, mengganti pejantan dan betina yang sudah tidak produktif, dan memeriksa kesehatan hewan ternak. Penyebab telur memiliki indeks di luar ketentuan adalah faktor genetis dan ketidaknormalan oviduk (indukan). Dari penyebab ini maka dapat dilakukan perbaikan dalam peternakan seperti mengecek dan mengganti indukan. Dampak dari indeks telur akan berpengaruh terhadap bentuk telur. Bentuk telur tidak hanya mempengaruhi daya NPV -,6,0-7,,67
5 tetas telur namun juga akan memengaruhi konsumen dalam membeli telur. Dengan menggunakan software SPSS 8 didapatkan hasil bahwa nilai sig. tailed untuk data penghitungan indeks telur manual dan sistem adalah 0.9. Nilai sig. tailed dibandingkan dengan nilai 0.0 karena dalam running software SPSS 8 menggunakan confidence level sebesar 9%. Oleh karena nilai sig. tailed ini lebih besar dari pada 0.0 maka terima Ho yang artinya data antara pengukuran manual dengan software tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan untuk uji tingkat akurasi pada sistem dalam mengidentifikasi fertilitas telur dapat diketahui bahwa sistem alat dapat membaca feilitas telur dengan baik dengan tingkat akurasi 98%. Dari 08 telur yang dideteksi oleh sistem alat hanya telur yang salah identifikasi. Dalam penggunaannya, sistem memiliki error sebesar 0.0. Hal ini terjadi karena terkadang sistem alat salah mengidentifikasi fertilitas telur. Kesalahan identifikasi telur embrio dibaca tidak berembrio. Kejadian ini bisa disebabkan oleh ketebalan telur lebih besar diatas rata-rata telur kebanyakan. Cangkang telur yang terlalu tebal akan mempersulit cahaya lampu led super bright white untuk menembus isi dalam telur. Kesalahan identifikasi telur tidak berembrio dibaca berembrio. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh ketebalan telur yang lebih tipis dibandingkan telur kebanyakan. Cahaya lampu led super bright white dapat dengan mudah menembus cangkang telur yang terlalu tipis sehingga terbaca telur fertil. Faktor lain yang memengaruhi kesalahan identifikasi telur fertil dibaca infertil adalah warna telur yang cenderung gelap. Selain itu peletakan telur yang tidak horizontal sempurna cenderung akan menghasilkan gambar lebih redup. Untuk hasil R chart lebih terlihat perbedaan nilai indeks antar data. Terlihat dari grafik tersebut bahwa terjadi perbedaan signifikan antar data di dalam satu batch. Walaupun dalam R chart data masih di dalam batas kontrol akan tetapi gap nilai indeks antar data masih cukup besar. Dari kumpulan data (batch) yang dimasukkan, hampir semua data berada jauh dari nilai R. Akan lebih baik jika semua nilai data berada pada nilai R. Karena hal ini mengindikasikan tidak adanya gap antar data. Untuk hasil P chart diketahui bahwa data masih dalam batas kontrol. Walaupun demikian ada beberapa data yang tepat berada pada UCL. Data dapat dikatakan sangat jelek dan harus diperbaiki. Karena data yang tepat berada pada UCL cenderung akan keluar dari batas kontrol. Oleh sebab itu pengontrolan untuk fertilitas telur lebih diperhatikan. Selain itu juga dilakukan penghitungan uji kelayakan investasi dan dapat diketahui bahwa penggunaan alat ini sangat layak. Pada proses awal dapat dilihat bahwa total pembuatan alat adalah Rp Jika menggunakan alat (challenger) peternak menghabiskan biaya sebesar Rp.6.0. Sedangkan jika peternak tetap pada proses manual identifikasi maka biaya yang dikeluarkan peternak adalah sebesar Rp Dari hasil ini dapat diketahui bahwa dengan menggunakan alat ini peternak akan lebih untung karena mengeluarkan biaya jauh lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan proses manual. Penghematan yang bisa didapatkan peternak adalah sebesar Rp per tahun. Nilai ini cukup besar sehingga dapat menguntungkan peternak. KESIMPULAN DAN SARAN Berikut akan dipaparkan hasil akhir dari penelitian yakni kesimpulan penelitian. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.. Alat yang dibuat mampu melakukan identifikasi fertilitas telur berdasarkan dua indikator telur tetas yang baik yakni ada tidaknya embrio dalam telur dan indeks telur antara 70-79%. Berdasarkan hasil penelitian, identifikasi yang dilakukan sistem lebih cepat dan murah daripada proses identifikasi (peneropongan) manual Saran Subbab ini berisi beberapa saran untuk melakukan pengembangan penelitian. Di dalam subab ini juga dipaparkan
6 kekurangan selama penelitian ini berlangsung. Berikut saran penelitian.. Dalam pengembangan ilmu identifikasi bahan makanan dalam penelitian ini adalah telur, sebaiknya lampu yang digunakan adalah lampu infra merah agar kualitas bahan makanan dapat lebih terjaga. Pengembangan identifikasi fertilitas telur tidak hanya menggunakan dua indikator. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meng-capture untuk telur dengan ketebalan cangkang yang berbeda-beda Wakhid, A. (00). Buku Pintar Beternak dan Bisnis Itik. Tangerang: PT. AgroMedia Pustaka. Daftar Pustaka Anonim. (0). Permintaan Daging Bebek Tinggi, Harga DOD Meroket. Faridah, N. A. (008). Aplikasi Mesin Visi dalam Pendeteksian Fertilitas Telur. King, D. F. (99). The Detection of Infertile Eggs and Its Application to Hatchery Management. Montgomery, D. C. (99). Introduction to Statistical Quality Control. New York: John Wiley & Sons, Inc. Muslim, A. (99). Budidaya Mina Itik. Yogyakarta: Kansius. Mustaqim, Y. P. (00). Automated visual grading and inspection for egg. Journal of Industrial Engineering. Journal of Industrial Engineering, -8. Prasetyawan Yudha, A. M. (0). Automated Visual Grading and Inspection for Egg. The th International Seminar on Industrial Engineering and Management (th ISIEM). Manado. Sumantri. (n.d.). Teknis Penetasan Telur Semi Insentif. Balai Penelitian Ternak Po Box Bogor 600. Sun, D. W. (009). Eggs and Egg Products. In Infrared Spectroscopy for Food Quality Analysis and Control. USA: Elsevier Inc. V Patel, M. C. (998). Development and evaluation of an expert system for egg sorting. Computer adn Electronics in Agriculture,
PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BERBASIS DIGITAL IMAGE PROCESSING
PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR ITIK BERBASIS DIGITAL IMAGE PROCESSING Siti Cholifah 2509100160 Dosen Pembimbing Yudha Prasetyawan ST., M.Eng PENDAHULUAN Latar Belakang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu aktivitas ekonomi dalam agribisnis adalah bisnis peternakan. Agribisnis bidang ini utamanya dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebutuhan masyarakat akan produk-produk
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Pengaruh Indeks Bentuk Telur terhadap Daya Tetas dan Mortalitas Itik Magelang dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2015 bertempat di Desa Ngrapah,
Lebih terperinciPELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK
PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK NAMA : GIGIH SUBYARTO NIM : 10.11.3840 KELAS : S1-TI 2D TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 1. ABSTRAK Peluang bisnis penetasan telur ungas adalah salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pendapatan, serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat, maka permintaan komoditas peternakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April November 2016 di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Analisis data dilaksanakan di Laboraturium
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT INSPEKSI OTOMASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PRODUK WOODWORKING (Studi Kasus : CV. Bahari Mitra Surya)
PERANCANGAN ALAT INSPEKSI OTOMASI MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PRODUK WOODWORKING (Studi Kasus : CV. Bahari Mitra Surya) Kukuh Suryana, Yudha Prasetyawan, Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kelompok Ternak Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Propinsi Lampung.
Lebih terperinciPENETAPAN INTERVAL INSEMINASI BUATAN (IB) PADA AYAM BURAS
PENETAPAN INTERVAL INSEMINASI BUATAN (IB) PADA AYAM BURAS KADIRAN, R.DENNY PURNAMA DAN SUHARTO Balai Penelitian Ternak Bogor,Po.Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Suatu pengamatan mengenai periode fertil spermatozoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek yang cukup terbuka lebar. Hal ini karena telur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan usaha peternakan ayam petelur di Indonesia masih memiliki prospek yang cukup terbuka lebar. Hal ini karena telur merupakan salah satu produk yang
Lebih terperinciOleh ACHMAD MUSTAKIM Dosen pembimbing : Yudha Prasetyawan S.T, M.Eng.
Oleh ACHMAD MUSTAKIM 2506100101 Dosen pembimbing : Yudha Prasetyawan S.T, M.Eng. JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 LATAR BELAKANG Negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kenaikan permintaan komoditas peternakan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berpacu dengan adanya pertambahan jumlah penduduk, pendapatan, serta meningkatnya
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Deteksi Embrio Pada Telur Menggunakan Webcam
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Deteksi Embrio P Menggunakan Webcam M.Arif Khabibulloh, Ir. Apriani Kusumawardhani, M.Sc, Detak Yan Pratama,ST,MSc Jurusan Teknik
Lebih terperinciBUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO
BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO Wara Pratitis SS, Susi Dwi Widyawati, dan Joko Riyanto Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Lebih terperinciSIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV)
SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV) Ardian Ari Budi Sulistyono, Andi Sudiarso Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan Cihateup yang diperoleh dari pencampuran jantan dan
Lebih terperinciJurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016
PENGOLAHAN CITRA UNTUK IDENTIFIKASI TELUR BERDASARKAN UKURAN Syahrul Awalludin Sidiq, Dessy Irmawati Prodi Teknik Elektronika, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY Email: syahrul.awalludin@yahoo.com
Lebih terperinciPenyiapan Mesin Tetas
Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,
Lebih terperinciTabel Nilai Kapabilitas, Repeatability dan Bias Pengukuran Gap antar Tube Side B Cg 1,42 1,45 1,69 0,62 0,59 0,97
MSA TIPE I 27 Tabel Nilai Kapabilitas, Repeatability dan Bias Pengukuran Gap antar Tube Side B Cg = Kapabilitas potensial Cgk = Kapabilitas Actual EV = Equitment Variation (Repeatability) Operator A Operator
Lebih terperinciKONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR
KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR Thiang, Felix Pasila, Agus Widian Electrical Engineering Department, Petra Christian University 121-131 Siwalankerto,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. Burung ini merupakan burung liar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, tribus Anatini dan genus Anas (Srigandono,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012,
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada 28 Mei--28 Juni 2012, bertempat di Kelompok Tani Ternak Rahayu, Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima,
Lebih terperinciCIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN ABSTRACT ABSTAAK
CIRI - CIRI FISIK TELUR TETAS ITIK MANDALUNG DAN RASIO JANTAN DENGAN BETINA YANG DIHASILKAN (PHISICAL CHARACTERISTICS OF MANDALUNG HATCHING EGGS AND THE MALE AND FEMALE RATIO OF THEIR DUCKLING) Yarwin
Lebih terperinciOPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS
OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS PADA MATA MANUSIA BERBASIS IMAGE PROCESSING DENGAN EUCLIDEAN DISTANCE PADA SISTEM MEKANIKAL AUTOMATED OPTICAL INSPECTION (AOI) AHMAD RIFA I RIF AN NRP. 2106 100
Lebih terperinciPENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING
PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada1 Maret--12 April 2013 bertempat di Peternakan Kalkun Mitra Alam Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Lebih terperinciANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN
J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas
Lebih terperinciTraffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel
1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut
Lebih terperinciKlasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor
Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor Puspa Rizky Trisnaningtyas 1, Maimunah 2 Program Studi Teknik Komputer Universitas Islam 45 Bekasi, Indonesia
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan konsumen terhadap produk hasil ternak juga meningkat. Produk hasil ternak yang dipilih
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciKata kunci: penetasan, telur itik Tegal, dan mesin tetas
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TEMPAT AIR DAN LETAK TELUR DI DALAM MESIN TETAS YANG BERPEMANAS LISTRIK PADA PENETASAN ITIK TEGAL Subiharta dan Dian Maharsa Yuwana Assessment Institute for Agricultural Technology
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peningkatan populasi penduduk di Indonesia menyebabkan perkembangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan populasi penduduk di Indonesia menyebabkan perkembangan permintaan terhadap produk hasil ternak. Produk hasil unggas merupakan produk yang lebih
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya
STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO Hearty Salatnaya Program Studi Agroekoteknologi, Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan, Banau, Halmahera Barat. e-mail: hearty_salatnaya@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Magelang Bangsa itik jinak yang ada sekarang berasal dari itik liar yang merupakan species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi (Susilorini
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan meningkatnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Salah satu produk hasil peternakan yang paling disukai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur menuntut perusahaan untuk untuk memiliki daya saing tinggi, baik itu skala nasional maupun internasional. Kegiatan ekspor dan impor
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dengan kondisi daratan yang subur dan iklim yang menguntungkan. Pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian penduduk dan berkontribusi
Lebih terperinciAnalisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika
Lebih terperinciANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO
ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO I G.M. BUDIARSANA Balai Penelitian Ternak Jl. Veteran III PO Box 221 Bogor 16002 ABSTRAK Analisis feasibilitas merupakan metode analisis ekonomi
Lebih terperinciTRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW
TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW Ubaidillah Umar, Reni Soelistijorini, B. Eng, MT, Haryadi Amran Darwito, S.ST Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik
Lebih terperinciPrototype Sistem Pengendalian Kualitas Level Isi Pada Produk Minuman Kemasan Dalam Botol
1 Prototype Sistem Pengendalian Kualitas Level Isi Pada Produk Minuman Kemasan Dalam Botol Tri Budilaksono 1, Ronny Susetyoko, S.Si, M.Si 2, Eru Puspita, S.T, M.Kom 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika
Lebih terperinciSumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai menguntungkan bagi
Lebih terperinciYOGI WARDANA NRP
PENGEMBANGAN ALGORITMA SISTEM IDENTIFIKASI MATA MANUSIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DENGAN METODE GABOR PADA PERALATAN AOI ( AUTOMATED OPTICAL INSPECTION ) YOGI WARDANA NRP. 2107 100 115 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten
30 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumirestu, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan pada April--Mei 2015. B. Alat dan Bahan 1) Alat yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH BOBOT BADAN INDUK ITIK MAGELANG GENERASI KEDUA TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN BOBOT TETAS DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI.
PENGARUH BOBOT BADAN INDUK ITIK MAGELANG GENERASI KEDUA TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS DAN BOBOT TETAS DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI Oleh JUMBRIYADI PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati
Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN
Lebih terperinciANALISIS CURAHAN JAM KERJA DAN SUMBANGAN PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PENETASAN TELUR ITIK
ANALISIS CURAHAN JAM KERJA DAN SUMBANGAN PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PENETASAN TELUR ITIK (Studi Kasus : Dusun Gedang Desa Modopuro Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto) Analysis Of Women
Lebih terperinciPENGARUH INDEKS BENTUK TELUR TERHADAP DAYA TETAS DAN MORTALITAS ITIK MAGELANG DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD AULIA RAHMAN
PENGARUH INDEKS BENTUK TELUR TERHADAP DAYA TETAS DAN MORTALITAS ITIK MAGELANG DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI Oleh MUHAMMAD AULIA RAHMAN PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Indonesia dengan populasi mencapai lebih dari 110 juta ekor (Data Direktorat
1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ayam ras petelur merupakan hewan yang populer untuk diternakkan di Indonesia dengan populasi mencapai lebih dari 110 juta ekor (Data Direktorat
Lebih terperinciPenerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.
Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan
Lebih terperinciINTEGRATION AND EVALUATION USING PATTERN RECOGNITION FOR MOBILE ROBOT NAVIGATION. Iman H. Kartowisastro.; Budiyanto Mulianto; Valentinus Rahardjo
INTEGRATION AND EVALUATION USING PATTERN RECOGNITION FOR MOBILE ROBOT NAVIGATION Iman H. Kartowisastro.; Budiyanto Mulianto; Valentinus Rahardjo Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciKULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL
KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HASIL TETAS TELUR ITIK RAMBON DAN CIHATEUP PADA LAMA PENCAMPURAN JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA
KARAKTERISTIK HASIL TETAS TELUR ITIK RAMBON DAN CIHATEUP PADA LAMA PENCAMPURAN JANTAN DAN BETINA YANG BERBEDA CHARACTERISTICS OF HATCHING EGGS OF RAMBON AND CIHATEUP DUCKS AT DIFFERENT MEETING DURATION
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penetasan Penetasan merupakan suatu proses perkembangan embrio di dalam telur hingga menetas, yang bertujuan untuk mendapatkan individu baru. Cara penetasan terbagi dua yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bangunan Penetasan Bangunan penetasan adalah suatu tempat yang dibangun dengan konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan penetasan harus terpisah.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia berjalan semakin pesat termasuk itik lokal. Perkembangan ini ditandai dengan meningkatnya permintaan telur konsumsi maupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam. bandingkan dengan unggas lainnya (Suryani et al., 2012).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Kedu Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam Kedu berasal dari Desa Karesidenan Kedu Temanggung Jawa Tengah. Ayam Kedu memiliki kelebihan daya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. pada Tabel 4 dan 5. Berdasarkan sampel yang diteliti didapatkan daya tetas telur
26 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Daya Tetas Telur Itik Rambon dan Cihateup pada Lama Pencampuran Jantan dan Betina yang berbeda Daya tetas telur itik Rambon dan Cihateup pada penelitian ini disajikan pada
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009
Yusak Setiawan., et al./ Implementasi ISO/TS 16949:2009/ Jurnal Titra, ol. 1, No. 1, Januari 2013, pp. 21-26 IMPLEMENTASI ISO/TS 16949:2009 Yusak Setiawan 1, Drs. Jani Rahardjo, MBA. 2 Abstrak: PT. X merupakan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Setelah melakukan perancangan dan telah dijelaskan pada bab 3, maka selanjutnya adalah implementasi perancangan yang dibuat ke dalam bentuk nyata (hardware) yang akan dievaluasi
Lebih terperinciPerancangan Ulang User Interface Mesin Parkir Meter Jakarta
Perancangan Ulang User Interface Mesin Parkir Meter Jakarta Maya Arlini Puspasari 1, Triasni M. L. Sibarani 2, Erlinda Muslim 3, Boy Nurtjahyo Moch. 4 1,2,3,4) Fakultas Teknik, Departemen Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya di pedesaan ayam kampung dipelihara oleh masyarakat secara ala kadarnya yaitu telur dierami oleh induknya secara langsung sehingga perkembangbiakan ayam
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh SITI ROHMATUL UMMAH
PENGARUH INDEKS BENTUK TELUR TERHADAP FERTILITAS, DAYA TETAS, BOBOT TETAS DAN MORTALITAS PADA ITIK MAGELANG GENERASI KETIGA DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI Oleh SITI ROHMATUL UMMAH PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPeluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.
Peluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.Cijati Cianjur) Bebek Peking merupakan bebek unggulan untuk dikembangkan, bebek ini
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan industri peternakan yang semakin pesat menuntut teknologi yang baik dan menunjang. Salah satu industri peternakan yang paling berkembang adalah industri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM
PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telur yang sudah ada sekarang menurut penulis masih kurang optimal, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya dibuat alat penetasan telur / mesin penetas telur baik secara manual, semi otomatis maupun yang otomatis. Akan tetapi alat penetas telur yang
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Kajian Pustaka RANCANG BANGUN ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN PENGGERAK RAK OTOMATIS
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 RANCANG BANGUN ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN PENGGERAK RAK OTOMATIS 1 Ari Rahayuningtyas, 2
Lebih terperincitentang Prinsip-prinsip Pembuatan Kandang dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang Macam-macam Kandang. Modul empat, membahas materi Sanitasi dan
ix S Tinjauan Mata Kuliah ejalan dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk Indonesia juga semakin bertambah, diikuti oleh meningkatnya pendapatan dan tingkat pendidikan, maka kebutuhan dan kesadaran konsumsi
Lebih terperinciMODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN
MODEL PENJADWALAN FLOW SHOP n JOB m MESIN UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN TANPA TARDY JOB DENGAN KENDALA KETIDAKTERSEDIAAN MESIN Jefikz Berhitu, Mokh. Suef, dan Nani Kurniati Jurusan Teknik Industri - Institut
Lebih terperinciSeminarNasional Peternakan dan Veteriner ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998 PEMBIBITAN ITIK ALABIO DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH (HST) KALIMANTAN SELATAN ARGONO R. SET10K0 1 dan ISTIANA 2 1 Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221,
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004
PENGARUH PROTEIN RANSUM PADA FASE PRODUKSI TELUR II (UMUR 52 64 MINGGU) TERHADAP KUALITAS TELUR TETAS DAN PERTUMBUHAN ANAK ITIK TEGAL SAMPAI UMUR SATU MINGGU (Effects of Protein Ratio a Phase II of Eggs
Lebih terperinciIrawati Bachari, Iskandar Sembiring, dan Dedi Suranta Tarigan. Departemen Perternakan Fakultas Pertanian USU
Pengaruh Frekuensi Pemutaran Telur terhadap Daya Tetas dan Bobot Badan DOC Ayam Kampung (The Effect of Egg Centrifugation Frequency on Hatchability and Body Weight DOC of Free-range Chicken) Irawati Bachari,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN MATERI. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015,
23 III. BAHAN DAN MATERI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015, bertempat di peternakan ayam arab milik Bapak Ilham di Desa Tegal Rejo,
Lebih terperinciPengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global
The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode
Lebih terperincipbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,
pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI Pada bab ini akan dibahas cara implementasi sistem absensi otomatis yang telah kami buat, cara implementasi sistem ini dengan melakukan simulasi absensi yang dilakukan di
Lebih terperinciPenelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar
Lebih terperinciVerifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login
The 13 th Industrial Electronics Seminar 011 (IES 011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 6, 011 Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya
Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam Choirul Umul Islami 1, Mike Yuliana 2, Akuwan Shaleh 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan
Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Telur Infertil Gambar 2.1 Bagian bagian telur (Faridah, 2008) Telur mempunyai bagian-bagian yang ditampilkan pada gambar 2.1. Ada 4 bagian utama telur yang akan mendukung proses
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR
PENGARUH PENGGUNAAN DAGING BUAH SEMU JAMBU METE DAN TELUR INFERTIL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN ABON TELUR EFFECT OF THE USE OF FRUIT MEAT AND EGGS SEMU INFERTILE CASHEW NUT PRODUCT DEVELOPMENT AS RAW
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X
1 RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI DI PT.X Harwiyani, Anissa dan Vanany, Iwan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Kampus ITS Sukolilo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, naik turunya harga daging ayam sangat dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan kondisi konsumsi daging ayam. Tidak dapat dipungkiri, jumlah penduduk Indonesia
Lebih terperinciUKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata)
UKURAN DAN BENTUK ITIK PEKIN (Anas Platyrhynchos), ENTOK IMPOR DAN ENTOK LOKAL (Cairina moschata) BRAM BRAHMANTIYO 1, RINI H. MULYONO 2 dan ADE SUTISNA 2 1 Balai Penelitian Ternak, Jl. Veteran III P.O.
Lebih terperinciOTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR
Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA 2008 27/11/2008 OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR Thiang, Leonardus Indrotanoto Jurusan Teknik
Lebih terperinciDETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL
DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dan selanjutnya akan diimplementasikan pada
Lebih terperinci