BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini tekonologi pada industri sedang berkembang, salah satunya adalah teknologi pengeringan. Teknologi pengeringan sangat penting untuk beberapa industri, khsusnya pada industri makanan dan obat-obatan. Penggunaan energi untuk pengeringan telah membuat bayak peneliti melakukan penelitian terhadap metode pengeringan, sehingga dihasilkan satu metode dengan kualitas yang baik dan penggunaan energi seminimal mungkin. Dengan banyaknya penerapan dari metode pengeringan maka sebuah perusahaan nasional yang bergerak dalam indusrtri kosmetik dan obat-obatan tradisonal yaitu PT. X menggunakan metode pengeringan untuk mengeringkan salah satu produk yang dihasilkannya yaitu tapel parem. Metode yang digunakan pada awalnya untuk tapel parem adalah dengan menggunakan energi matahari dilanjutkan dengan menggunakan oven. Seperti kita ketahui saat ini, bumi sedang mengalami apa yang disebut dengan efek rumah kaca yang menyebabkan kekacauan pada iklim dan musim di dunia maka ini mengakibatkan tidak dapat diprediksinya musim kemarau dan musim penghujan di Indonesia. Maka ini semua mengakibatkan penggunaan matahari sebagai sumber energi untuk pengeringan menjadi tidak optimal. Pada cuaca cerah matahari bersinar dengan terangnya sedangkan pada saat cuaca mendung atau hujan, intensitas penyinaran menjadi tidak optimum, yang mana berakibat pada laju produksi menjadi tersendat. Dengan begitu PT. X bekerjasama dengan penulis melakukan penelitian untuk mencari metode pengeringan alternative. Dengan metode alternative ini, dapat menggantikan metode sebelumnya dengan kualitas produk yang sama. 1

2 Jadi latarbelakang dari penelitian ini adalah mengembangkan metode baru dalam pengeringan tapel parem. Metode tersebut meliputi penggunaan dan pemilihan alat pengering alternatif yang ekonomis dan efisien, perencanaan pretreatment yang sesuai dengan jamu herbal dan pemilihan dan penggunaan alat tambahan untuk mencapai kualitas jamu sesuai yang diharapkan oleh PT X dari segi warna, kekerasan permukaan, dan bentuknya. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Setelah dilakukan identifikasi terdapat beberapa masalah pengeringan tapel parem di PT. X sebagai berikut : Adanya laju produksi yang terhambat khususnya pada saat musim penghujan karena intensitas dari matahari yang digunakan sebagai sumber energi untuk pengeringan berkurang. Apabila pengeringan langsung dengan menggunakan oven terdapat perbedaan warna dan terdapat kegosongan pada bagian bawah tapel parem. Terlalu besar energi dan waktu yang digunakan pada metode pengeringan yang diterapkan di perusahaan tersebut. Maka dari hal-hal diatas, penulis akan mengangkat beberapa permasalahan yaitu 1. Bagaimana menyesuaikan dan memilih alat pengering alternatif yang sesuai dengan karakteristik jamu herbal dalam hal ini adalah tapel parem. Dan alat pengeringan yang hemat energi dan efisien. 2. Bagaimana memilih dan menggunakan pre-treatment yang sesuai dengan karakteristik tapel parem. 3. Bagaimana memodifikasi alat pengeringan alternatif agar kualitas produk tapel parem sesuai yang diharapkan PT.X. 4. Bagaimana menggunakan dan menerapkan alat-alat tambahan yang ekonomis tetapi meningkatkan kualitas tapel parem. 5. Bagaimana mengoptimalkan kinerja alat pengeringan alternatif agar semakin hemat energi dan semakin efisien. 2

3 1.3 TUJUAN PENELITIAN Dengan adanya masalah pengeringan pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan obat-obatan tradisional. Salah satu produk dari perusahaan tersebut mengalami kendala dalam proses pengeringannya, produk tersebut adalah parem. Pada proses pengeringan sebelumnya, parem dikeringkan dengan menggunakan sumber energi matahari. Dengan penggunaan energi matahari sebagai sumber energi, menghasilkan kendala pada saat cuaca tidak menentu, karena pada saat itu intensitas energi matahari menjadi berkurang sehingga meperlambat laju produksi. Dengan penggunaan mesin pengering pada saat itu, menghasilkan suatu produk yang kualitas warnanya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Penulis dihadapkan dengan permasalahan pengeringan maka kami mencoba untuk memberikan sebuah solusi. Pertama penelitian dilakukan dengan mengukur suhu ruangan dari ruang pengering yang terdapat di perusahaan tersebut. Setelah itu melakukan simulasi pengeringan dengan menggunakan alat pengering alternatif yaitu microwave oven dan membandingkan hasil produk dari pengeringan bersumber energi matahari dan dengan menggunakan alat pengering alternative. Penerepan beberapa ide praktis agar meningkatkan kualitas hasil yang didapat dari proses penegeringan dengan melakukan pre-treatment pada sampel yang akan dikeringkan. Setelah membandingkan hasil dari kedua data tersebut maka data dianalisis. 1.4 PEMBATASAN MASALAH Pengeringan alternatif dilakukan dengan menggunkan alat pengering gelombang mikro, alat ini digunakan karena mempunyai kelebihan seperti intensitas pengeringan yang seragam, kecepatan pengeringan dan konsumsi energi yang cukup hemat dan pembandingan terhadap alat pengeringan alternatif lainnya tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Metode pengeringan alternatif dianggap berhasil apabila tekstur warna, kekerasan jamu dan kadar air maupun bentuk sesuai dengan produk yang dipasarkan PT X sehingga, perubahan kimia yang dihasilkan oleh alat pengeringan tersebut diluar cakupan penelitian penulis. Lebih lanjut, pada penelitian tidak dilakukan modifikasi pada alat pengering 3

4 alternatif karena gelombang mikro tidak terlihat secara kasat mata sehingga sulit untuk mendeteksi kebocoran gelombang mikro. 1.5 METODOLOGI PENELITIAN 1. Persiapan dan survey lapangan 1.1. Melakukan survey lapangan ke PT X untuk melihat secara langsung proses pengeringan yang dilakukan Mengidentifikasikan masalah yang terdapat pada proses dan metode pengeringan pada PT. X 1.3. Study literatur yang berkaitan dengan penelitian 1.4. Study literatur yang dapat membantu proses analisa penelitian. 2. Pemilihan metode pengeringan, seperti penggunaan alat pengeringan dan pretreatment Mengumpulkan data yang berkaitan dengan perilaku dan karakteristik produk yang akan dikeringkan, pengumpulan data ini dibatasi pada karakteristik yang berkaitan dengan proses pengeringan seperti kadar air, konduktivitas termal produk dan tidak berfokus untuk mengetahui komposisi dan karakteristik kimia dari produk pengeringan Mengumpulkan data alat pengeringan yang sesuai dengan karakteristik produk yang akan dikeringkan dan memilih alat pengeringan yang akan digunakan pada penelitian ini Mengumpulkan data dan melakukan survey lapangan ke PT X mengenai pretreatment yang biasa dilakukan sebelum proses pengeringan Memilih dan menggunakan beberapa peralatan tambahan untuk meningkatkan kualitas produk hasil pengeringan Memilih dan menggunakan material yang dapat digunakan untuk meningkatkan pre-treatment seperti silica gel yang dapat menurunkan kelembaban suatu ruangan. 3. Melakukan pengujian dan pengambilan data 3.1. Pengukuran berat produk basis basah sebelum pengeringan dilakukan Melakukan pengeringan produk pada intensitas gelombang mikro tertentu sampai produk pengeringan mencapai kadar air < 5 %. 4

5 3.3. Melakukan pengukuran dan perhitungan kadar air dalam produk setiap 2 menit Melakukan pengukuran temperatur dalam sampel jamu herbal dengan menggunakan termocouple Melakukan pengukuran temperatur dan kelembapan relatif pada ruangan pre-treatment Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan jamu herbal mencapai kadar air < 5 %. 4. Pengolahan data 4.1. Melakukan perhitungan pengurangan berat, kadar air awal, pengurangan kadar air tiap 2 menit, dan kadar air akhir serta menghitung laju pengeringan Membuat grafik laju pengeringan tiap menit, kadar air terhadap waktu, dan laju pengeringan terhadap kadar air Menerangkan kondisi dari sampel setelah proses pengeringan 4.4. Menerangkan secara singkat perbedaan kualitas produk dengan metode yang digunakan dengan metode yang diterapkan PT.X. 5. Analisa dan kesimpulan 5.1. Menganalisa fenomena yang terjadi seperti case hardening, cracking, shrinkage, efek pencoklatan Menganalisa pengaruh proses pengeringan dengan menggunakan pretreatment dan hasil pengeringan yang tidak menggunakan pretreatment Menganalisa penggunaan spon dan kasa pada proses pengeringan dengan menggunakan mikrowave Menganalisa grafik yanga didapat dari percobaan Menyimpulkan kombinasi metode pengeringan terbaik dari segi kualitas warna dan kekerasan permukaan produk. 5

6 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Dasar Teori Bab ini berisi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan, prinsip dan mekanisme pengeringan konvensional, psikometrik chart, penggunaan psikometrik dalam mekanisme pengeringan, cara kerja pengering gelombang mikro secara umum, cara kerja termocouple dan beberapa perumusan yang berkaitan dengan pengeringan. BAB III Metode Pengambilan Data dan Pengolahan Data Bab ini berisi tentang penjelasan alat yang digunakan dalam pengambilan data dan metode yang digunakan. Selain itu Bab ini menyajikan pengolahan data yang didapat dari beberapa kali percobaan BAB IV Analisa Bab ini berisi tentang analisa dari semua hasil yang didapatkan dari percobaan yang telah dilakukan, proses-proses yang terkait dengan proses pengeringan yang dilakukan. BAB V Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengeringan yang telah dilakukan. Pemilih salah satu metode pengeringan yang terbaik yang memenuhi kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan. 6