4.2 Diagonal Eyepiece Program D3/D4 Teknik Sipil ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

Transkripsi

1 4.2 Diagonal Eyepiece Program D3/D4 Teknik Sipil ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

2 Pengantar Pengamatan sudut Vertical (Heling) atau sudut Zenith (Z) terbatas pada besar sudut heling sebesar 75º atau sudut zenith 15º karena posisi teropong terbentur piringan alat Theodolith. Oleh karena itu ada satu alat tambahan yang harus dipasangkan pada lobang teropong pengamatan agar pengamatan2 tersebut bisa dilakukan lebih effisien. Alat tersebut adalah DIAGONAL EYEPIECE yang dipasangkan pada lobang teropong sehingga pengamatan bias dilakukan melalui lobang alat tersebut. Selain itu bisa untuk mengamati ketegakan (vertical) suatu bangunan tinggi, misal Monopole atau Tower.

3 Fakta Bentuk diagonal-eyepiece

4 Konsep Q Dpq P

5 Konsep EL 5 EL 4 t4 t3 t2 t1 EL 2 BT TA EL0 = + 05,00 EL 1 D

6 Konsep 1. Alat Theodolith didirikan di titik pengamatan P dan Q 2. Atur theodolit sehingga siap dipakai pengamatan, letakkan baak di posisi tengah2/ di bawah titik2 yang akan diamati 3. Ukur jarak pakai pita ukur, kemudian kontrol dengan pengamatan optis untuk mengukur jarak optis ( bacaan BT : BA : BB) 4. Kemudian pasang Diagonal Eyepiece, amati titik-titik setiap ketinggian/ perobahan bentuk, baca dan catat sudut helling/ zenith pada setiap pengamatan titik. 5. Kemudian hitung tinggi dan elevasi pada setiap titik pengamatan, baik dari posisi alat A dan B.

7 Konsep POSISI P : α Zo = 90º =.º α = helling = Zoº - 90º = 0º 0 0 EL 1 = EL o + TA = + Tan α = 0 D1 = 100 ( BA BB ) Z1 =.. α1 = Z1⁰ - 90⁰ Tan α1 = t1 / D t1 = D Tan α1 EL2 = EL1 + t1 Z2 =.. α2 = Z2⁰ - 90⁰ Tan α2 = t2 / D t2 = D Tan α2 EL3 = EL1 + t2 Dan seterusnya.

8 Konsep POSISI P : α Zo = 90º =.º α = helling = Zoº - 90º = 0º 0 0 EL 1 = EL o + TA = + Tan α = 0 D1 = 100 ( BA BB ) Z1 =.. α1 = Z1⁰ - 90⁰ Tan α1 = t1 / D t1 = D Tan α1 EL2 = EL1 + t1 Z2 =.. α2 = Z2⁰ - 90⁰ Tan α2 = t2 / D t2 = D Tan α2 EL3 = EL1 + t2 Dan seterusnya.

9 Konsep 1. Dari pengamatan titik yang sama dari kedua titik pengamatan, bisa dibandingkan, yang semestinya mempunyai elevasi yang sama, tetapi kalau tidak karena apa? 2. Perbedaan elevasi dari dua titik pengamatan pada satu titik sasaran, 2. Perbedaan elevasi dari dua titik pengamatan pada satu titik sasaran, berapa? apakah konstan/ tetap? Kalau tidak berapa perbedaannya? Makin ke atas apakah semakin kecil perbedaannya? atau semakin besar? Karena Apa?

10 Ringkasan Perubahan elevasi pada setiap ketinggian suatu Tower/ Monopole yang bersambungan semakin ke atas semakin kecil pipanya/ rangka bajanya semakin kecil luasannya. Selain itu bisa diamati apakah as struktur baja/ rangkanya dalam satu baris lurus/ tegak.

11 Latihan EL 5 EL 4 Z1 Z4 Z3 Z2 Z0 EL 3 EL 2 EL 1 EL 0A = + 5,000 BT A D B

12 Latihan Dalam pengamatan suatu Monopole antene CCTV, pada suatu lokasi ( elevasi titik pengamatan + 5,00 ) Pengamatan dari sisi I : 1. Bacaan pada rambu : BA = 2,200 ; BT = 2,150 : BB = 2,100 dengan ukuran tinggi alat terhadap dasar yang mempunyai elevasi EL 0A = + 5,000 adalah TA = 1,455 m, dengan Zo = 90⁰ Pengamatan perobahan pipa dasar dengan pipa kedua : Z1 = 75⁰ Pengamatan perobahan pipa kedua dengan pipa diatasnya : Z2 = 55⁰ Pengamatan perobahan berikutnya adalah : Z3 = 32⁰ Pengamatan pucuk/ ujung monopole adalah Z4 = 25⁰

13 Latihan Pengamatan dari sisi II : 1. Bacaan pada rambu : BA = 2,200 ; BT = 2,150 : BB = 2,100 dengan ukuran tinggi alat terhadap dasar yang mempunyai elevasi EL 0A = + 5,000 adalah TA = 1,455 m, dengan Zo = 90⁰ Pengamatan perobahan pipa dasar dengan pipa kedua : Z1 = 75⁰ Pengamatan perobahan pipa kedua dengan pipa diatasnya : Z2 = 55⁰ Pengamatan perobahan berikutnya adalah : Z3 = 32⁰ Pengamatan pucuk/ ujung monopole adalah Z4 = 25⁰

14 Latihan 1. Berapa elevasi dari lokasi tempat alat didirikan di B? 2. Berapa elevasi pada setiap titik pengamatan 1,2, 3 dan 4? 3. Apakah dari pengamatan tersebut baik dari lokasi A maupun B sama? Kalau tidak kenapa?