ORANGTUA TUNGGAL PUBLIKASI ILMIAH. jurusan Psikologi Fakultas Psikologi. Oleh : Khoirun Nisa F PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ORANGTUA TUNGGAL PUBLIKASI ILMIAH. jurusan Psikologi Fakultas Psikologi. Oleh : Khoirun Nisa F PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI"

Transkripsi

1 DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU YANG MENJADI ORANGTUA TUNGGAL PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : Khoirun Nisa F PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

2 DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU YANG MENJADI ORANGTUA TUNGGAL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: KHOIRUN NISA F Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 i

3 HALAMAN PERSETUJUAN DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU YANG MENJADI ORANGTUA TUNGGAL PUBLIKASI ILMIAH Oleh : KHOIRUN NISA F Telah diperiksa dan disetujui oleh : Dosen Pembimbing Dr. Sri Lestari, M.Si ii

4 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, 9 Juni 2016 Penulis Khoirun Nisa F iii

5 DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU YANG MENJADI ORANGTUA TUNGGAL Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika psikologis hardinesss pada orangtua tunggal dan faktor-faktor yang mempengaruhi hardiness. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan Observasi dengan metode event sampling. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling,berjumlah 4 orang ibu yang berstatus sebagai orang tua tunggal, memiliki anak dan tinggal bersama dengan anaknya serta memiliki pekerjaan. Sementara untuk informan pendukung adalah orang yang dekat dengan informan utama yaitu ipar, kakak dan anak. Data dianalisis secara tematik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dinamika psikologis hardiness pada orangtua tunggal karena perceraian dan suami meninggal mengalami perbedaan pada fase awal, orang tua tunggal karena perceraian dimulai pada fase komitmen sementara orang tua tunggal karena suami meninggal dimulai dengan fase kontrol diri. Setelah fase kontrol diri dan komitmen keduanya mengalami fase yang sama yakni fase tantangan, harapan terhadap anak dan mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi. Temuan yang menarik dari penelitian ini adalah terungkapnya dimensi spiritualitas yang berupa pasrah, sabar dan syukur. Dimensi spiritualitas tersebut menjadi penguat hardiness pada orang tua tunggal. Faktor yang mempengaruhi hardiness pada orangtua tunggal adalah penyebab perpisahan, dukungan keluarga dan orang-orang disekitar, motivasi akademik anak dan status pekerjaan. Kata kunci : Dinamika psikologis Hardiness, orang tua tunggal, faktor yang mempengaruhi hardiness. Abstract The aims of this research to describe about the psychological dynamics of hardiness at single parent and factors that affect the hardiness. The research used qualitative approach, data collection used interview and observation technique which used event sampling method. Informants in this research chosen purposive sampling, four the mother with the status of single parent, have children and live with his son and have a job, while supporters to informants is the people close to the primary informants and understand her life, They are chosen in-law, brother and children. Data were analyzed by thematic. The result of this research found that dynamics of psychological hardiness at single parent of divorce and single parent whose husband died have experienced the differences in the early phase. Single parent of divorce begins with the comitment, while in single parent whose husband died will begin with the self control, after self control and comitment, they had same phase, that is a challenge, hope to children and take the lesson of events that happened. The interesting finding of the research is the spirituality dimensions of submissions, patient and gratitude. The spirituality dimensions has been stronger of hardiness at single parent. Factors that would affect hardiness at single parent is the farewell causes, family and social support, academic motivation of the children and employment status. Key word : Dynamics of psychological hardiness, single parent and factors that affect the hardiness. 1. PENDAHULUAN Menjadi orangtua tunggal merupakan sebuah fase yang tidak dialami oleh semua orang, perubahan fungsi dan peran pada seseorang sebelum dan saat menjadi orangtua tunggal dapat mempengaruhi pula perubahan pada perekonomian, sosial dan psikologis. Seorang istri yang ditinggal suami karena meninggal dunia maupun karena perceraian, maka dengan terpaksa mereka harus menjalankan peran sebagai ibu dan ayah sekaligus. Seorang istri tiba-tiba menjalankan multi peran dan mengambil tanggung jawab penuh dalam keluarga, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, cara 1

6 mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan keluarga, dan berusaha menguatkan anggota keluarga atas persoalan yang dihadapi (Laksono, 2008). Umumnya perempuan lebih peka dan sensitif terhadap perubahan terutama dalam kehidupannya. Mereka mengalami stres karena harus memikul peran ganda dalam keluarga. Perempuan tersebut mengalami suatu tekanan hidup karena sebelumnya dijalani bersama-sama dengan pasangannya sekarang menjadi seorang diri dalam mengatur rumah tangga baik dalam keluarga maupun dalam mendidik dan merawat anak. Perempuan tersebut mengalami masalah psikososial dalam bentuk tekanan psikologis, seperti dalam bentuk afektif, kognitif, fisik dan perilaku. Selain itu orang tua tunggal pada umumnya akan mengalami masalah keuangan, terlebih bagi mereka yang berada pada kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut akan menambah beban hidup perempuan sebagai orangtua tunggal (Sovia, 2009). Hasil penelitian National Institute For Occupational Safety and Health (Muchtar, 2004) menyatakan bahwa penyebab stres dapat berasal dari dalam diri individu yaitu usia, kondisi fisik dan faktor kepribadian, maupun faktor dari luar individu baik dari keluarga, lingkungan kerja, cita-cita maupun ambisi. Faktor kepribadian yang diduga dapat berperan dalam menghadapi stres adalah kepribadian tahan banting (hardiness). Maddi (Nurhidayah & Hidayanti, 2009) menyatakan bahwa hardiness merupakan suatu karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek negatif dari timbulnya stres yang harus dihadapi. Individu yang memiliki hardiness tinggi mempunyai serangkaian sikap yang membuat tahan terhadap stres, senang bekerja keras, dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan, senang membuat keputusan dan melaksanakannya karena memandang hidup ini sebagai sesuatu yang harus dimanfaatkan dan diisi agar mempunyai makna. Selain itu individu sangat antusias menyongsong masa depan karena perubahan-perubahan dalam kehidupan dianggap sebagai suatu tantangan dan sangat berguna untuk perkembangan hidupnya, dengan kata lain dalam hidupnya mereka selalu optimis (Nurtjahjanti & Ratnaningsih, 2011). Maddi (2002), hardiness diartikan sebagai sikap dan keterampilan untuk bertahan dalam keadaan stres. Hardiness seperti seperangkat keyakinan seseorang mengenai interaksi dirinya dengan dunia, menekankan pentingnya : keterlibatan daripada isolasi, kontrol daripada ketidakberdayaan, dan tantangan bukan ancaman (Kamtsios & Karagiannopoulou, 2012). Menurut Maddi dan Kobasa (2005), terdapat tiga dimensi hardiness yaitu komitmen, kontrol dan tantangan. a. Komitmen Komitmen adalah kecenderungan untuk melibatkan diri dalam aktivitas yang sedang dihadapi. Aspek ini berisi keyakinan bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan. Individu juga berkeyakinan teguh pada dirinya sendiri walau apapun yang akan terjadi. b. Kontrol Diri Kontrol adalah keyakinan individu bahwa dirinya dapat mempengaruhi peristiwaperistiwa yang terjadi atas dirinya. Aspek ini berisi keyakinan bahwa individu dapat mempengaruhi atau mengendalikan apa saja yang terjadi dalam hidupnya. Individu percaya bahwa dirinya dapat menentukan terjadinya sesuatu dalam hidupnya, sehingga tidak mudah menyerah ketika sedang berada dalam keadaan tertekan. c. Tantangan Tantangan adalah kecenderungan untuk memandang suatu perubahan yang terjadi sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri, bukan sebagai ancaman terhadap rasa amannya. Aspek ini berupa pengertian bahwa hal-hal yang sulit dilakukan atau diwujudkan adalah sesuatu yang umum terjadi dalam kehidupan, yang pada akhirnya akan datang kesempatan untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut. 2

7 Faktor yang mempengaruhi hardiness menurut Florian (dalam Heriyanto, 2001) antara lain faktor dari dalam diri itu sendiri seperti kemampuan untuk membuat rencana yang realistis, memiliki rasa percaya diri dan positif citra diri, keterampilan individu berkomunikasi. Schafer (2008) mendefinisikan orangtua tunggal adalah seorang ayah atau seorang ibu yang memikul tugasnya sendiri sebagai kepala keluarga sekaligus mengurus urusan rumah tangga serta merawat anak-anak. Gading (2009) menyatakan bahwa orangtua tunggal adalah seseorang yang memegang tanggung jawab untuk melindungi, membimbing dan merawat anaknya seorang diri atau mengadopsi anak sendirian atau individu yang membimbing anak-anaknya seorang diri tanpa adanya pasangan, untuk jangka waktu yang lama dan relatif permanen. Keluarga dengan orangtua tunggal dideskripsikan sebagai satu orangtua, orangtua yang sendiri, atau keluarga dengan orangtua tunggal (Weinraub & Gringlas dalam Sussman, Steinmetz & Peterson, 1993). Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga mengakibatkan seseorang menjadi orangtua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan. Seiring dengan perjalanan waktu orangtua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orangtua harus menjalankan peran sebagai orangtua tunggal. Artinya hanya terdapat satu orangtua saja dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan orangtua tunggal, untuk itu ia harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab secara total baik sebagai ibu sekaligus sebagai ayah. (Usman, 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal dalam menjalakan fungsi dan perannya di dalam keluarga serta faktor yang mempengaruhinya. 2. METODE Menjadi orangtua tunggal memang tidak mudah mereka harus menjalankan banyak peran sebagai seorang ibu yang harus menjalankan pekerjaan di rumah dan mendidik anaknya juga bertanggungjawab atas nafkah keluarga. Dalam kondisi tersebut sangat memungkinkan jika ibu mengalami keterpurukan dalam menjalani hidupnya. Orangtua tunggal diharapkan mampu dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya, mereka tetap dapat berkecimpung dalam hidup bermasyarakat dan mengajarkan bahwa kehidupan tanpa ayah harus tetap berjalan dengan baik. Menjalankan perannya sebagai seorang ibu yang harus mendidik anak-anaknya dan sebagai kepala keluarga yang harus mencari nafkah untuk keperluan keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yang dilakukan dengan mengambil orang-orang yang memiliki ciri-ciri spesifik yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria informan untuk penelitian ini adalah : (a ) perempuan dengan status orang tua tunggal, (b) memiliki anak, (c) tinggal dengan anaknya, (d) memiliki pekerjaan., sedangkan karakteristik informan pendukung adalah : orang yang dekat dengan informan utama dan memahami kehidupan informan. Jumlah informan utama 4 orang dan informan pendukung 4 orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dan observasi dengan metode event sampling. Penelitian ini bersifat kualitatif maka analisis data yang digunakan adalah analisis data secara induktif, adapun langkahnya adalah : (a) Organisasi data, (b) Koding, (c) Menentukan tema, (d) Mencari kategori, (e) Mendeskripsikan kategori, (f) Pembahasan hasil penelitian. (Poerwandari, 1998) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilaksanakan pada orang tua tunggal dan subjek pendukung didapatkan hasil bahwa hardiness pada orang tua tunggal dibentuk setelah subjek mengalami suatu peristiwa yakni ditinggal oleh suami maupun sudah tidak dipedulikan oleh suami. Kemudian berkembang dalam kehidupannya saat menjadi orang tua tunggal. Dinamika psikologis 3

8 hardiness pada orang tua tunggal muncul dalam enam dimensi, yaitu : (a) Komitmen, (b) Kontrol diri, (c) tantangan, (d) Nilai spiritualitas, (e) Harapan terhadap anak, (f) hikmah dari perpisahan. Pada orang tua tunggal yang disebabkan karena perceraian, hardiness mulai muncul ketika seorang ibu mengalami peristiwa yang tidak diinginkan dalam kehidupan pernikahannya seperti kekerasan dalam rumah tangga, selanjutnya mereka harus mencari nafkah sendiri dan baru memutuskan untuk bercerai. Hardiness makin berkembang saat ibu menjalani perannya sebagai orang tua tunggal. Orang tua tunggal yang disebabkan karena perceraian pada awalnya akan membentuk sebuah komitemen, mereka sudah menyiapkan diri untuk bekerja, meluangkan waktu untuk anak, keberlangsungan pendidikan anak. Maddi (Nurhidayah & Hidayanti, 2009) menyatakan bahwa hardiness merupakan suatu karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan, stabil dan optimis dalam menghadapi stres dan mengurangi efek negatif dari timbulnya stres yang harus dihadapi.setelah komitmen terbentuk pada diri ibu yang menjadi orang tua tunggal karena perceraian, ibu akan menjalankan perannya sebagai orang tua tunggal, tentunya dalam menjalankan peran seorang ibu harus tetap mengontrol dirinya. Pada tahap ini seorang ibu akan mengendalikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Orang tua tunggal akan percaya bahwa dirinya dapat menentukan terjadinya sesuatu dalam hidupnya, sehingga tidak mudah menyerah ketika sedang berada dalam keadaan tertekan. (Maddi & Kobasa, 2005). Setelah ibu mampu mengontrol diri dalam menjalankan perannya, tahap selanjutnya adalah menghadapi tantangan dalam menjalankan peran sebagai orang tua tunggal. Tantangan yang akan dihadapi oleh ibu sebagai orang tua tunggal diantaranya adalah : 1) memenuhi biaya sekolaha anak, 2) Menghadapi stigma sosial, 3) upaya mewujudkan harapan anak, 4) menambah penghasilan. Sementara pada orang tua tunggal yang disebabkan karena suami meninggal akan dimulai dengan kontrol diri, hal ini terjadi karena seorang ibu tentunya akan mengalami fase kesedihan karena harus menerima kenyataan bahwa mereka menjadi orang tua tunggal. Fase kesedihan ini harus dilalui oleh ibu agar dapat melanjutkan hidupnya dan memenuhi kebutuhan hidup anaknya. Mereka harus berjuang pada tahapan ini, Schultz dan Schultz (2002), menjelaskan bahwa individu dengan hardiness yang tinggi memiliki sikap yang membuat mereka lebih mampu dalam melawan stres. Individu dengan hard personality percaya bahwa mereka dapat mengontrol atau mempengaruhi kejadian-kejadian dalam hidupnya.tahap selanjutnya yang dilalui adalah menerima kenyataan bahwa ibu telah menjadi orang tua tunggal dan siap untuk menjalani perubahan peran dan tanggung jawabnya, mereka secara mendalam berkomitmen terhadap pekerjaannya dak aktivitas-aktivitas yang mereka senangi. Individu dengan hardiness yang tinggi percaya akan niali-nilai kebenaran, kepentingan dan nilai-nilai yang menarik tentang siapakah dirinya dan apa yang mampu ia lakukan. Selain itu, individu dengan hardiness yang tinggi juga percaya bahwa perubahan akan membantu dirinya berkembang dan mendapatkan kebijaksanaan serta belajar banyak dari pengalaman yang telah didapat. (Maddi & Kobasa, 2005). Tahap selanjutnya yakni ibu sebagai orang tua tunggal mulai menghadapi tantangan dalam hidupnya. Kecenderungan untuk memandang suatu perubahan yang terjadi sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri, bukan sebagai ancaman terhadap rasa amannya. Aspek ini berupa pengertian bahwa hal-hal yang sulit dilakukan atau diwujudkan adalah sesuatu yang umum terjadi dalam kehidupan, yang pada akhirnya akan datang kesempatan untuk melakukan dan mewujudkan hal tersebut. (Maddi & Kobasa, 2005). Dari seluruh tahapan yang dialami oleh orang tua tunggal semua tidak terlepas dari nilai-nilai spiritualitas. Karakter kepribadian hardiness mempunyai pengaruh yang positif pada berbagai status individu dan berfungsi sebagai sumber perlawanan pada saat individu menemui kejadian yang menimbulkan stres (Nurtjahjanti, 2011). Pada penelitian ini ditemukan nilai-nilai spiritualitas yang dipercayai dan dijalani oleh ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua tunggal. Keempat informan setelah melakukan usaha dengan bekerja keras dan memenuhi seluruh tanggungjawab mereka akan memasrahkan hasil kepada Allah SWT, menjalankan segala takdir dengan penuh kesabaran, tahap terakhir adalah bersyukur kepada Allah SWT. 4

9 Selama menjalani peran dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal tentunya mengalami perkembangan, baik mengalami kenaikan maupun penurunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal adalah : (a) Penyebab perpisahan, (b) Status Pekerjaan, (c) Dukungan keluarga, (d) motivasi Akademik anak. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai faktor yang mempengaruhi dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 1. Faktor yang mempengaruhi dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal Informan Informan MJ Informan PKH Informan MR Informan SM Penyebab perpisahan Suami meninggal karena kecelakaan Suami mmeninggal karena sakit selama 2 hari. Perceraian karena KDRT Perceraian karena Status pekerjaan Awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga saja kemudian bekerja sebagai pejual gorengan selanjutnya beralih menjadi buruh tani Membantu suami di sawah setelah suami meninggal bekerja sebagai penjahit Bekerja di 1 tempat sebagai asisten rumah tangga, setelah itu bekerja di 8 tempat Staff TU SMP status honorer Dukungan keluarga Keluarga ( kakak dan adik Informan MJ) memberikan dukungan materi berupa pinjaman uang pendidikan dan memberikan nasihat jika Informan MJ mengambil keputusan. Tetangga memberi uang kepada anaknya untuk membeli jajan & mainan. Keluarga (adik-adik Informan PKH) memberikan dukungan materi berupa bantuan untuk memenuhi pendidikan, membelikan baju untuk anakanaknya dan memberikan nasihat kepada informan PKH jika mengalami permasalahan. Tetangga memberikan pakaian untuk anakanak informan. Keluarga tidak memberikan dukungan apapun. Tetangga tidak memberikan dukungan dalam bentuk apapun dan lebih banyak membicarakan kehidupan informan. Keluarga (kakak informan) memberikan Motivasi akademik anak Anak ingin melanjutkan hingga S2 Anak melanjutkan pendidikan hingga S1 Setelah lulus SMA anak ingin bekerja Anak ingin menamatkan 5

10 KDRT setelah bercerai staff TU status PNS dukungan berupa nasihat jika informan menceritakan permasalahannya. Tetangga memberikan dukungan berupa nasihat. pendidikan S1 Dari tabel nomor 1, dapat disimpulkan bahwa dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal adalah penyebab perpisahan, status pekerjaan, dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya serta motivasi akademik anak. Pada faktor penyebab perpisahan merupakan pengaruh yang besar dengan kehidupan setelah menjadi orang tua tunggal, sehingga memunculkan dinamika yang berbeda antara orang tua tunggal karena perceraian dan orang tua tunggal karena suami meninggal. 4. PENUTUP Dinamika psikologis hardiness pada orang tua tunggal yang penyebab perpisahan karena suami meninggal dan perceraian mengalami siklus yang berbeda pada tahapan awal. Pada orang tua tunggal karena suami meninggal dimulai dengan komitmen, sementara pada orang tua tunggal karena perceraian dimulai dengan kontrol diri. Adapun faktor yang mempengaruhi hardinees pada orang adalah penyebab perpisahan, ada atau tidaknya dukungan keluarga dan orang-orang disekitar, motivasi akademik anak dan status pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, maka peneliti memberi saran yang sekiranya dapat dipergunakan bagi orang tua tunggal, saat memiliki sebuah permasalahan yang tidak dapat diselesaikan sendiri sebaiknya berbagi cerita kepada anak, keluaraga atau orang yang dapat dipercaya, hal ini dimaksudkan agar tidak menjadi stressor negatif yang nantinya berpengaruh kepada aktivitas, selain itu berbagi cerita dengan anak dapat membuat hubungan semakin dekat. Bagi masyarakat umum, hendaknya selalu memberikan dukungan yang positif terhadap orang tua tunggal seperti mengajak terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat serta tidak membicarakan mereka, jika orang tua tunggal melakukan sebuah kesalahan sebaiknya dinasihati secara pribadi bukan diperbincangkan dan dijauhi. DAFTAR PUSTAKA Alvita, N.O. (2008, Junu 11) Wanita sebagai Single Parent dalam Membentuk Anak yang Berkualitas. Diunduh dari press.com/html. Aprilia, Winda. (2013). Resiliensi dan Dukungan Sosial pada Orang Tua Tunggal (Studi Kasus Pada Ibu Tunggal di Samarinda). ejournal Psikologi, 2013, 1 (3): ISSN , ejournal.psikologi.fisip-unmul.org Badan Pusat Statistik Diakses pada tanggal 30 Juni Badan Pusat Statistik. media/kompas/republika_19 Juli Diakses pada tanggal 30 Juni Departemen Agama RI. (2002). Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta : CV Darus Sunnah 6

11 Dodik, Andy Arciana S.S. & Astuti, Kamsih. (2012). Hubungan Antara Kepribadian Hardiness dengan Stres kerja pada Anggota Polri Bagian Operasional di Polresta Yogyakarta. Insight, 10(1), Februari Fajrianthi., & F, Faradina A. (2012). Konflik Pekerjaan dan Coping pada Single Mothers. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. 1(02), Juni 2012 Febriyani, Sisca., Karimah, Kismiyati El., & Aristi, Nindi. (2009). Dinamika Komunikasi Keluarga Single Mother. Jurnal Psikologi dan Organisasi, 1 (04), Juni 2009 Goode, William J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara. Hadjam, N.R., Masrun., Martaniah, S.M. (2003) Peran Kepribadian Tahan Banting pada Gangguan Somatisasi. Anima, Indonesia Psychological Journal. 19(2), Herdiansyah, Haris. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika Isti anah. (2010). Kepribadian Anak Pada Keluarga Single Parent (Studi Kasus terhadap As dan NA di Banjarnegara Jawa Tengah). (Skripsi tidak dipublikasikan). Program Studi Bimbingan dan Konsling Islam, Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Kamtsios, Spiridon & Karagiannopoulou, Evangelia. (2012). Conceptualizing students academic hardiness dimensions: a qualitative study. [Europe Journal Psychology Education]. DOI /s Kreitner, J. (2007). Human Resources Management. McGraw Hill International Edition. Kobasa, S.C. (1984). Hardiness and Health: A Prospective Study. Journal of Personality and Social Psychology, 42(1), Laksono, A.R. (2008). Pemecahan Masalah pada Wanita Sebagai Orang Tua Tunggal. (Skripsi tidak dipublikasikan). Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Maddi,S.R. (2002). The Story of Hardiness: Twenty Years of Theorizing, Research, and Practice. Consulting Psychology Journal, 54, Maddi, S. R & Kobasa. (2005). The Story of Hardiness: Twenty Years of Theorizing, Research and Practice. Consulting Psychology Journal Practice and Research, 54(3), Maddi, S.R. (2006). Hardiness: The Courage to Grow from Stresses. The Journal of Positive Psychology, 1(3), Muchtar, R. (2004). Hubungan Antara Resilience dengan Stres Kerja pada Karyawan PT. Telkom Divre VI Balikpapan. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok Nurhidaya, S dan Hidayanti, N. (2009). Hubungan Antara Ketabahan dan Locus of Control External dengan Kebermaknaan Hidup pada Istri yang bekerja di Bagian Sewing pada PT. Basaeng Jaya Bantar Gerbang Bekasi. Jurnal Soul, 2(2). 7

12 Nurtjahjanti, H & Ratnaningsih, I Z. (2011). Hubungan Kepribadian Hardiness dengan Optimisme pada Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) Wanita di BLKN DISNAKERTRANS Jawa Tengah. Jurnal Psikologi UNDIP, 10 (2), Olson, D.H., & DeFrain, J. (2003). Marriage and Families. Boston: McGraw-Hill Putra, Johan Satria. (2014). Syukur : Sebuah Konsep Psikologi Indegenous Islami. Jurnal Soul, 7(2), Putri, S. (2008). Hubungan kepribadian Hardiness dengan Pola Asuh Permisive Ibu Single Parent. (Skripsi tidak dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Poerwandari. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam penelitian Psikologi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Rahardjo, W. (2005). Kontribusi Hardiness dan Self Efficacy terhadap Stress kerja ( Studi pada perawat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten). Seminar Nasional PESAT (Psikologi, Sastra, Arsitektur dan Sipil) Human Capacity Development and The Nations Competitiveness, Santrock, J.W. (2004). Life-Span Defelopment: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Erlangga. Schefer, Richard T. (2008). Sosiology A Brief Introduction. New York: McGraw-Hill Companies Schultz, D. dan Schultz, S. E. (2002) Psychology and Work Today. Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall. Setyawan, Ade Cahyadi. (2011). Analisis Sikap pasrah dalam Ungkapan Bahasa Jawa Melalui Kajian Semantik (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Indonesia, Depok. Singgih, D., & Yulia, S.D., (2002). Psikologi Praktisi Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Sovia, K.M.M. (2009). Penyelesaian Masalah Perempuan Sebagai Orang Tua Tunggal dalam Mengatasi Dampak Psikososial Krisis Ekonomi (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Miskin di Indonesia). (Skripsi tidak dipublikasikan). Universitas Airlangga, Surabaya. Subandi. (2011). Sabar: sebuah Konsep Psikologi. Jurnal psikologi 38(2), Suryani, Yusnita Marlia. (2010). Penyesuaian Diri Ibu Sebagai Kepala Keluarga (Studi Kasus di Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali). (Skripsi tidak dipublikasikan). Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Syilfiah, Dian. (2012). Peran Ayah Sebagai Orang Tua Tunggal dalam Keluarga (Studi Kasus 7 Orang Ayah di kelurahan Turikale Kabupaten Maros). (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Makassar. Usman, Musrayani., Cangara, Syaifullah & Muhammad, Rahmat Kehidupan Orang Tua Tunggal ( Studi Kasus Ibu Sebagai Kepala Keluarga di Kelurahan Parangloe). Diakses pada tanggal 23 April

13 Wibowo, Cristine. (2006) Status Single Parent Bukan Akhir Segalanya. Majalah Plus Psikologi Semarang: Nocosakti, 5(1). 91 9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena orangtua tunggal beberapa dekade terakhir ini marak terjadi di berbagai Negara. Pada tahun 2005 di Inggris terdapat 1,9 juta orangtua tunggal dan 91% dari angka

Lebih terperinci

The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL KARENA PERCERAIAN

The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL KARENA PERCERAIAN DINAMIKA PSIKOLOGIS HARDINESS PADA IBU SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL KARENA PERCERAIAN Khoirun Nisa 1), Sri Lestari 2) 1 Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta email: knisa877@yahoo.com 2 Fakultas

Lebih terperinci

STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN NASKAH PUBLIKASI STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN AKADEMIK PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA MENGALAMI PERCERAIAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HARDINESS PADA IBU BEKERJA

HARDINESS PADA IBU BEKERJA HARDINESS PADA IBU BEKERJA Disusun sebagai salah satus yarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Diajukan Oleh : Yayan Indah Antika Putri F100130184 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN AININ RAHMANAWATI ABSTRAK Mahasiswa, sebagai anggota dari pendidikan tinggi

Lebih terperinci

Hubungan Dukungan Sosial dengan Hardiness pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di Rumah Cinta Kanker Kota Bandung

Hubungan Dukungan Sosial dengan Hardiness pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di Rumah Cinta Kanker Kota Bandung Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Dukungan Sosial dengan Hardiness pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di Rumah Cinta Kanker Kota Bandung 1 Nadya Nur Maharani, 2

Lebih terperinci

Coping pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami

Coping pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami Coping pada Ibu yang Berperan Sebagai Orangtua Tunggal Pasca Kematian Suami Astri Titiane Pitasari Rudi Cahyono Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Abstract. This study aims to determine how coping

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN POLA ASUH PERMISSIVE IBU SINGLE PARENT

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN POLA ASUH PERMISSIVE IBU SINGLE PARENT HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN POLA ASUH PERMISSIVE IBU SINGLE PARENT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelompok yang disebut keluarga (Turner & Helmes dalam Sarwono & Weinarno, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menikah dan memiliki anak adalah salah satu fase yang dialami dalam kehidupan dewasa awal. Alasan utama untuk melakukan pernikahan adalah adanya cinta dan komitmen

Lebih terperinci

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1

RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 RESILIENSI PADA PENYINTAS PASCA ERUPSI MERAPI Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Diajukan oleh: ARYA GUMILANG PUTRA PRATHAMA F.100090190 FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Jenjang pendidikan tertinggi

BAB I PENDAHULAN. adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Jenjang pendidikan tertinggi 1 BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Seiring dengan hal globalisasi yang tidak dapat diprediksi, peningkatan sumber daya mansia sangat dibutuhkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME PADA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (CTKI) WANITA di BLKLN DISNAKERTRANS JAWA TENGAH

HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME PADA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (CTKI) WANITA di BLKLN DISNAKERTRANS JAWA TENGAH HUBUNGAN KEPRIBADIAN HARDINESS DENGAN OPTIMISME PADA CALON TENAGA KERJA INDONESIA (CTKI) WANITA di BLKLN DISNAKERTRANS JAWA TENGAH Harlina Nurtjahjanti, Ika Zenita Ratnaningsih Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap manusia diciptakan secara berpasang-pasangan. Hal ini di jelaskan dalam Al-Qur an : Kami telah menjadikan kalian berpasang-pasangan (QS.

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Hardiness pada Ibu yang Memiliki Anak Tuna Rungu di TKLB SLB-B Negeri Cicendo A Descriptive Study of Hardiness on Mothers Who Have Deaf Children

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan single parent adalah perempuan yang telah bercerai dengan pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi, membimbing, dan merawat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. zaman sekarang dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh kaum pria. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini fenomena wanita bekerja bukan hal yang aneh lagi di kalangan masyarakat. Selain untuk memenuhi kebutuhan, bekerja merupakan salah satu cara untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan itu sendiri seolah-olah merupakan simbol keberhasilan kewiraswastaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekayaan itu sendiri seolah-olah merupakan simbol keberhasilan kewiraswastaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia kewiraswastaan tampaknya sudah mulai diminati oleh masyarakat luas, terutama mahasiswa. Sebagian orang beranggapan bahwa kewiraswastaan merupakan

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN TANGGUH (HARDINESS) PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA B Dan C

KEPRIBADIAN TANGGUH (HARDINESS) PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA B Dan C KEPRIBADIAN TANGGUH (HARDINESS) PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA B Dan C NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: ILHAM SURYO HUTOMO F. 100 060

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu dihadapkan pada pemikiran-pemikiran tentang seberapa besar pencapaian yang akan diraih selama

Lebih terperinci

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Oleh: RIA ANDIANI YULIANTI DWI ASTUTI, S.Psi., M.Soc.Sc., Psi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA NON MUSLIM UNTUK STUDI DI PERGURUAN TINGGI ISLAM NASKAH PUBLIKASI Oleh : Hadi Kurnianto F.100 110 108 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 PENGAMBILAN

Lebih terperinci

Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM PERANAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM PENDIDIKAN MORAL ANAK (STUDI KASUS DELAPAN ORANG AYAH DI DESA SONGING KECAMATAN SINJAI SELATAN KABUPATEN SINJAI) Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK

Lebih terperinci

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI

STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI STRATEGI KOPING PADA LANSIA YANG DITINGGAL MATI PASANGAN HIDUPNYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan

BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan BAB V PENUTUP 5.1 Bahasan Penelitian dengan judul Motivasi Berprestasi dan Peran Orangtua pada siswa SMP yang mengalami perceraian orangtua melalui perhitungan statistik parametric product moment menghasilkan

Lebih terperinci

PERAN HARDINESS DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN PADA SARJANA BARU STRATA SATU PENCARI KERJA

PERAN HARDINESS DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN PADA SARJANA BARU STRATA SATU PENCARI KERJA PERAN HARDINESS DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN PADA SARJANA BARU STRATA SATU PENCARI KERJA Oleh Dini Kharisma Dimbimbing oleh: Ika Rahma Susilawati, S.Psi., M.Psi Ika Adita Silviandari,

Lebih terperinci

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta PROBLEM PSIKOSOSIAL PADA REMAJA YANG ORANG TUA NYA MERANTAU NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

SM, 2015 PROFIL PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DENGAN ORANG TUA TUNGGAL BESERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Pada tahun 1980-an di Amerika setidaknya 50 persen individu yang lahir menghabiskan sebagian masa remajanya pada keluarga dengan orangtua tunggal dengan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas hidup yang baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas hidup yang baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas hidup yang baik tentu menjadi dambaan setiap orang. Namun, ketika dilahirkan di dunia, manusia tidak dapat menentukan ataupun memilih di tengah-tengah

Lebih terperinci

Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004).

Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004). DAFTAR PUSTAKA Adriadi, R. (2012). Perempuan Dan Politik Di Indonesia, Analisis Perempuan Indonesia Di Birokrasi. http://rekhopascapol.blogspot.com/2012/04/perempuan-dan-politik-diindonesia.html. 25 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu tempat dimana anak bersosialisasi paling awal, keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain. Keluarga

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I

PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I PEMECAHAN MASALAH PADA WANITA SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: ARTANTO RIDHO LAKSONO F 100

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Firdian Hidayat FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI. Oleh: Firdian Hidayat FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG KONDISI PSIKOLOGIS WANITA PADA FASE EMPTY NEST SKRIPSI Oleh: Firdian Hidayat 07810063 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012 KONDISI PSIKOLOGIS WANITA PADA FASE EMPTY NEST SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI

STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Noorfi Kisworowati F 100 050 234

Lebih terperinci

KEBAHAGIAAN PADA SINGLE MOTHER. Disusun oleh: Ratih Permata Putri Fakultas Psikologi 2016 Pembimbing: Warda Lisa, M.Psi., Psi.

KEBAHAGIAAN PADA SINGLE MOTHER. Disusun oleh: Ratih Permata Putri Fakultas Psikologi 2016 Pembimbing: Warda Lisa, M.Psi., Psi. KEBAHAGIAAN PADA SINGLE MOTHER Disusun oleh: Ratih Permata Putri 15511895 Fakultas Psikologi 2016 Pembimbing: Warda Lisa, M.Psi., Psi. Bab I Latar Belakang Single Mother Menganalisa melalui telaah literatur

Lebih terperinci

KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN

KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terdidik bahkan telah tercetus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kepribadian yang kuat serta dapat diandalkan. Terdapat tipe kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kepribadian yang kuat serta dapat diandalkan. Terdapat tipe kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa sebagai penerus bangsa sekaligus sebagai cendikia diharapkan memiliki kepribadian yang kuat serta dapat diandalkan. Terdapat tipe kepribadian tertentu yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA WANITA BERPERAN GANDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Sendy Puspitasari F 100 040 029 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idealnya, di dalam sebuah keluarga yang lengkap haruslah ada ayah, ibu dan juga anak. Namun, pada kenyataannya, saat ini banyak sekali orang tua yang menjadi orangtua

Lebih terperinci

KEPRIBADIAN TANGGUH PADA SISWA KORBAN KEKERASAN TEMAN SEBAYA

KEPRIBADIAN TANGGUH PADA SISWA KORBAN KEKERASAN TEMAN SEBAYA KEPRIBADIAN TANGGUH PADA SISWA KORBAN KEKERASAN TEMAN SEBAYA ABSTRAKSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HARDINESS: MEMAKNAI PENGALAMAN MAHASISWA BIDIK MISI YANG MENGIKUTI ORGANISASI RESIMEN MAHASISWA

HARDINESS: MEMAKNAI PENGALAMAN MAHASISWA BIDIK MISI YANG MENGIKUTI ORGANISASI RESIMEN MAHASISWA HARDINESS: MEMAKNAI PENGALAMAN MAHASISWA BIDIK MISI YANG MENGIKUTI ORGANISASI RESIMEN MAHASISWA Wanna Pemuda, Erin Ratna Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 2010), 22.

BAB I PENDAHULUAN 2010), 22. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada individu. Hal ini bertujuan agar individu tersebut dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial untuk membantu anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Employee Engagement 2.1.1 Pengertian Employee Engagement Banyak penelitian yang menggunakan istilah engagement sebagai variabel mereka, tetapi belum ada definisi jelas mengenai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi reproduksi dan memberikan perlindungan kepada anggota keluarga dalam masyarakat. Keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Hardiness II.1.1. Pengertian Hardiness Menurut Bartone (dalam Ingranurindani, 2008) mengatakan bahwa hardiness merupakan kepribadian yang menjadi dasar atau disposisi individu

Lebih terperinci

KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA

KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA KEBAHAGIAAN DAN KETIDAKBAHAGIAAN PADA WANITA MENIKAH MUDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI Oleh : KARTIKA DEWI ANJANI 05810121 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan pria dan wanita. Menurut data statistik yang didapat dari BKKBN,

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan pria dan wanita. Menurut data statistik yang didapat dari BKKBN, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti menginginkan memiliki keluarga yang bahagia. Menurut Sigmund Freud, pada dasarnya keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan

Lebih terperinci

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA JANDA.

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA JANDA. KEBERMAKNAAN HIDUP PADA JANDA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Lebih terperinci

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan 5. 1. 1 Kesimpulan Utama Dari hasil pengolahan data utama dan analisisnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN HEALTH HARDINESS DENGAN PARENTING STRESS PADA WARGA PESERTA PKH KELURAHAN KARANG BESUKI MALANG ISMA JUNIDA

HUBUNGAN HEALTH HARDINESS DENGAN PARENTING STRESS PADA WARGA PESERTA PKH KELURAHAN KARANG BESUKI MALANG ISMA JUNIDA HUBUNGAN HEALTH HARDINESS DENGAN PARENTING STRESS PADA WARGA PESERTA PKH KELURAHAN KARANG BESUKI MALANG ISMA JUNIDA 11410119 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ABSTRAK

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL YULIZA ANGGRAINI NPM. 10070051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HARDINESS PADA WANITA KARIR SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU

HARDINESS PADA WANITA KARIR SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU HARDINESS PADA WANITA KARIR SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU Rika Vira Swagery, Hikmatul, Aridha Husna Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Jalan A. Yani,

Lebih terperinci

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI

PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi Disusun oleh : RIZKIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan sosial kepada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah. pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Andika, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah klasik yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional, yang bertujuan membentuk peserta didik yang menyandang kelainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional, yang bertujuan membentuk peserta didik yang menyandang kelainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan Sekolah Luar Biasa adalah lembaga pendidikan yang profesional, yang bertujuan membentuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. akselerasi memberikan kesempatan bagi para siswa dalam percepatan belajar dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sudah mengalami kemajuan yang begitu pesat. baik dari segi kurikulum maupun program penunjang yang dirasa mampu untuk mendukung peningkatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG)

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG) HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG) Hubbil Fadhilah_11410101 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Duvall & Miller (1985) pernikahan bukan semata-mata legalisasi, dari kehidupan bersama antara seorang laki-laki dan perempuan tetapi lebih dari itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti mereka. Biasanya, pasangan yang bertahan lama dalam masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang wanita yang suaminya meninggal dunia, tentu tidak mudah menjalanikehidupan seorang diri tanpa pendamping. Wanita yang kehilangan pasangan merasa sulit

Lebih terperinci

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA NUR IKHSANIFA Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda INTISARI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penderita umumnya berusia belasan tahun (Hutagalung dalam Kompas, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. penderita umumnya berusia belasan tahun (Hutagalung dalam Kompas, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker tulang merupakan salah satu jenis kanker yang cukup sering dijumpai di Indonesia. Berbeda dengan kanker mulut rahim atau kanker payudara, informasi tentang gejala

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Hubungan Hardiness dengan Perilaku Prososial pada Guru SDS Dewi Sartika Bandung Relationship between Hardiness and Prosocial Behaviour of SDS Dewi Sartika Bandung s

Lebih terperinci

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL

PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL PENGALAMAN KOMUNIKASI REMAJA YANG DIASUH OLEH ORANGTUA TUNGGAL SUMMARY SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu yang hidup di dunia ini pasti selalu berharap akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu yang hidup di dunia ini pasti selalu berharap akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu yang hidup di dunia ini pasti selalu berharap akan kehidupannya dapat dijalani dengan baik sesuai harapan-harapan di masa yang akan datang. Namun sering

Lebih terperinci

PERBEDAAN HARDINESS ANTARA ANAK JALANAN YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PROGRAM SAHABAT ANAK

PERBEDAAN HARDINESS ANTARA ANAK JALANAN YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PROGRAM SAHABAT ANAK PERBEDAAN HARDINESS ANTARA ANAK JALANAN YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI PROGRAM SAHABAT ANAK Arlita Christina Lidia Sandra Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta lidia.sandra@ukrida.ac.id

Lebih terperinci

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU PAUD DI DAERAH RAWAN BENCANA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajad Sarjana S-1 Diajukan oleh: Nurul Fikri Hayuningtyas Nawati F100110101

Lebih terperinci

GAMBARAN MOTIVASI IBU ASUH DI SOS DESA TARUNA SEMARANG

GAMBARAN MOTIVASI IBU ASUH DI SOS DESA TARUNA SEMARANG GAMBARAN MOTIVASI IBU ASUH DI SOS DESA TARUNA SEMARANG Rr. Maria Kartika Sumanto Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang kartika@yahoo.com Abstrak Setiap orang memiliki motivasi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga adalah institusi pertama yang dibangun, ditetapkan dan diberkati Allah. Di dalam institusi keluarga itulah ada suatu persekutuan yang hidup yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan remaja sering menimbulkan berbagai tantangan bagi para orang dewasa. Banyak hal yang timbul pada masa remaja,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dihasilkan koefisien korelasi r xy = 0.813 dengan taraf signifikansi p=0,000 (p

Lebih terperinci

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menunjukkan hardiness dan sesuai dengan aspek-aspek yang ada pada hardiness.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menunjukkan hardiness dan sesuai dengan aspek-aspek yang ada pada hardiness. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Penelitian ini menggunakan landasan teori dari Suzanne C. Kobasa mengenai hardiness. Alasan digunakannya teori ini adalah berdasarkan pada fenomena yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri kehidupan. Komitmen laki-laki dan perempuan untuk menjalani sebagian kecil

Lebih terperinci

akan menjadi lebih bahagia. Faktor internal juga menjadi penentu penting yang individu miliki untuk menentukan kebahagiaan mereka khususnya saat

akan menjadi lebih bahagia. Faktor internal juga menjadi penentu penting yang individu miliki untuk menentukan kebahagiaan mereka khususnya saat BAB V PENUTUP 5.1. Pembahasan Indonesia merupakan negara dengan beraneka-ragam budaya. Indonesia yang terikat dengan adat Timur berbeda secara budaya dengan negara-negara lain di dunia khususnya bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada hakikatnya adalah mahkluk sosial dan mahkluk pribadi. Manusia sebagai mahluk sosial akan berinteraksi dengan lingkungannya dan tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masyarakat, seorang remaja merupakan calon penerus bangsa, yang memiliki potensi besar dengan tingkat produktivitas yang tinggi dalam bidang yang mereka geluti

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN Oleh : Yulianita Andromeda Hj. Ratna Syifa a Rachmahana FAKULTAS

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Selama rentang waktu kehidupannya, manusta mengalami perubahanperubahan

BABI PENDAHULUAN. Selama rentang waktu kehidupannya, manusta mengalami perubahanperubahan BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalab Selama rentang waktu kehidupannya, manusta mengalami perubahanperubahan seiring dengan pertambahan usia, baik secara fisik maupun psikologis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana seseorang akan kehilangan orang yang meninggal dengan penyebab dan peristiwa yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukan merupakan hal yang tabu ketika terdapat fenomena pernikahan dini yang masih terjadi dewasa ini, pernikahan dini yang awal mulanya terjadi karena proses kultural

Lebih terperinci

HUBUNGAN HARDINESS DENGAN LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL PADA MAHASISWA PERANTAUAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

HUBUNGAN HARDINESS DENGAN LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL PADA MAHASISWA PERANTAUAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI 1 HUBUNGAN HARDINESS DENGAN LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL PADA MAHASISWA PERANTAUAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI 1 Iva Wuri Marlinda (marlinda.studi@gmail.com) 2 Yoyon Supriyono (yoyon.ub@gmail.com) 3 Ika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan oleh individu untuk kemudian di lanjutkan ketahapan berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. selesaikan oleh individu untuk kemudian di lanjutkan ketahapan berikutnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam perkembangan hidup manusia selalu di mulai dari berbagai tahapan, yang di mulai dari masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dalam setiap tahapan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai keinginan yang diharapkan dapat diwujudkan bersama-sama,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai keinginan yang diharapkan dapat diwujudkan bersama-sama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Impian setiap pasangan adalah membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Dalam menjalani rumah tangga setiap pasangan pasti memiliki berbagai keinginan yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Psikologi Nama :Muh Wahyu Tri N Nim :F100110007 PROGRAM

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA STRATEGI ADAPTASI SOSIAL EKONOMI MENJADI SINGLE MOTHER (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PEREMPUAN SINGLE MOTHER DI DESA CEPOKOSAWIT KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI) SKRIPSI Oleh : AFINA SEPTI RAHAYU K8412002

Lebih terperinci

MASALAH DAN KEBUTUHAN ORANG TUA TUNGGAL SEBAGAI KEPALA KELUARGA

MASALAH DAN KEBUTUHAN ORANG TUA TUNGGAL SEBAGAI KEPALA KELUARGA Masalah dan. (Kurnia Dwi Cahyani) 156 MASALAH DAN KEBUTUHAN ORANG TUA TUNGGAL SEBAGAI KEPALA KELUARGA THE PROBLEMS AND NEEDS OF A SINGLE PARENTS OF A HEAD OF A FAMILY Oleh: Kurnia Dwi Cahyani, Bimbingan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D. E, Stems, H. L, Feldman, R. D. & Camp, C. J. (2002). Adult Development and Aging (2 nd ed). New York:McGrawHill DAFTAR PUSTAKA Baron, R. A & Bryne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid II. Edisi kesepuluh. Jakarta : PT. Erlangga. Bruno, F. J. S. (2000). Conguer Loneliness : Cara Menaklukkan Kesepian. Alih Bahasa :Sitanggang.

Lebih terperinci

INTERAKSI SOSIAL PADA PENDERITA DIFABEL. Risa Diana Putri 1), Harry Theozard Fikri 2)

INTERAKSI SOSIAL PADA PENDERITA DIFABEL. Risa Diana Putri 1), Harry Theozard Fikri 2) INTERAKSI SOSIAL PADA PENDERITA DIFABEL Risa Diana Putri 1), Harry Theozard Fikri 2) 1) Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Risa.diana11@yahoo.com 2) Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Setiap pasangan menikah pasti menginginkan agar perkawinannya langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan akan kelanggengan perkawinan

Lebih terperinci