ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER"

Transkripsi

1 ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER Sularno 1, Erdisna 1 Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia erdisna@upiyptk.ac.id ABSTRAK Keamanan jaringan merupakan aspek pertahanan suatu jaringan komputer. Firewall merupakan salah satu sistem keamanan yang berfungsi untuk mencegah penggunaan yang tidak sah serta pembatasan akses tertentu pada suatu perangkat. Hasil dari pembuatan jurnal menunjukkan bahwa IPTables memilki banyak sekali keunggulan dalam implementasinya diantaranya: IPTables memiliki kemampuan untuk melakukan Connection Tracking Capability yaitu kemampuan untuk inspeksi paket serta bekerja sama dengan ICMP dan UDP sebagaimana koneksi TCP, Menyederhanakan perilaku paket-paket dalam negosiasi built in chain, dan lain-lainnya. Tapi Yang terpenting adalah Implementasi IPTables sebagai firewall sangat murah dan memiliki tingkat kemanan yang baik. Kata Kunci: Firewall, IPTables, Connection Tracking Capability, ICMP dan UDP, TCP 1. Pendahuluan Keamanan jaringan merupakan aspek pertahanan Keamanan suatu jaringan seringkali terganggu dengan adanya ancaman dari penyusup (intruder) yang bermaksud merusak sistem pada jaringan komputer ataupun mencuri informasi penting yang ada pada suatu jaringan komputer (Kurniawan, 2007). Jika beberapa dekade yang lalu keamanan jaringan masih ditempatkan pada urutan prioritas yang rendah, namun akhir-akhir ini perilaku tersebut harus segera diubah. Pasalnya, kejahatan dengan menggunakan bantuan komputer, media komunikasi, dan perangkat elektronik lainnya meningkat sangat tajam belakangan. Hal ini sangat kontras dengan perkembangan kebutuhan perangkat komputer untuk kehidupan sehari-hari yang juga semakin meninggi. Tidak hanya di dalam kegiatan bisnis saja, kehidupan rumah tangga pun sudah sangat relevan jika dilengkapi dengan sebuah komputer. Maka dari itulah, mengapa keamanan jaringan komputer dan PC menjadi begitu penting untuk diperhatikan saat ini. Sangat penting memang untuk rajin melakukan patch dan update terhadap software-software bug yang digunakan di komputer server. Karena hal ini cukup menolong untuk sedikit menyulitkan para hacker dan pengganggu lain untuk bisa bersenang-senang dengan komputer server. Namun rasanya, patch yang up-to-date saja belum cukup untuk melindungi resource data yang berharga di dalam komputer server. Maka dari itu, rasanya cukup penting untuk bisa membatasi apa dan siapa saja yang boleh masuk dan keluar dari dan ke perangkat komputer server. Semua proses ini bisa di lakukan dengan mengandalkan sebuah sistem pengaman khusus yang biasanya disebut dengan istilah firewall atau IP filter. 2. Tinjauan Literatur Firewall adalah sebuah sistem pengaman, jadi firewall bisa berupa apapun baik hardware maupun software. Firewall dapat digunakan untuk memfilter paket-paket dari luar dan dalam jaringan di mana ia berada. Jika pada kondisi normal semua orang dari luar jaringan anda dapat 106

2 bermain-main ke komputer anda, dengan firewall semua itu dapat diatasi dengan mudah. Menurut (Scarfone K. & Hoffman P, 2009) Firewall adalah perangkat atau sebuah program yang berfungsi untuk mengontrol aliran lalu lintas jaringan antar jaringan atau host yang menerapkan keamanan yang berbeda. Firewall sering dibahas dalam sebuah konteks konektivitas internet, tetapi firewall juga memiliki penerapan pada konektivitas jaringan lainnya. Dapat diambil sebuah contoh, banyak jaringan dalam perusahaan menggunakan atau mengimplementasikan firewall untuk membatasi konektivitas menuju dan dari suatu jaringna internal yang digunakan untuk melayani fungsi yang lebih spesifik seperti personalia dan akuntansi. Dengan menggunakan firewall untuk mengontrol konektivitas masing-masing bagian dalam suatu jaringan untuk mecegah akses tidak sah ke dalam sistem. Penggunaan firewall yang tepat dapat memberikan keamanan jaringan yang baik dalam suatu jaringan maupun sebuah host. Gambar 1 : Firewall Iptables merupakan firewall yang cukup dominan digunakan karena memiliki berbagai macam kemampuan untuk melakukan pengaturan terhadap keluar masuknya paket data. Pada dasarnya terdapat 2 aturan utama atau biasa disebut dengan CHAINS. a. INPUT Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket paket data yang menuju Firewall. b. FORWARD Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket paket yang meninggalkan menuju ke jaringan yang lain. Paket paket data yang ada akan diperiksa untuk kemudian diberikan keputusan, ada beberapa keputusan yang diterapkan antara lain : a. ACCEPT Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-accept, maka firewall akan langsung menerima untuk kemudian meneruskan paket tersebut. b. DROP Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-drop, maka firewall akan langsung membuang paket tersebut tanpa mengirimkan pesan ERROR apapun ke pengirim. c. REJECT Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-reject, maka firewall akan langsung membuang paket tersebut namun disertai dengan mengirimkan pesan ERROR ICMP port unreachable 3. Hasil dan Pembahasan Syntax Pada IPTables 1. Table IPTables memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel tersebut sebagai berikut : 107

3 1. NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket. 2. MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan MARK. 3. FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan apakah paket akan di-drop, LOG, ACCEPT atau REJECT 2. Command Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel atau yang lain. Command -A append -D delete -R replace -I insert -L list -F flush -N Keterangan Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus. Penggunaannya sama seperti delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru. Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian pula baris-baris selanjutnya. Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, walaupun tidak ada aturan sama sekali pada sebuah tabel. Command ini bisa dikombinasikan dengan option v (verbose), -n (numeric) dan x (exact). Perintah ini mengosongkan aturan pada sebuah chain. Apabila chain tidak disebutkan, maka semua chain akan di-flush. Perintah tersebut akan membuat chain baru. new-chain -X delete-chain Perintah ini akan menghapus chain yang disebutkan. Agar perintah di atas berhasil, tidak boleh ada aturan lain yang mengacu kepada chain tersebut. -P Perintah ini membuat kebijakan default pada sebuah chain. Sehingga jika ada sebuah paket 108

4 policy -E yang tidak memenuhi aturan pada baris-baris yang telah didefinisikan, maka paket akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan default ini. Perintah ini akan merubah nama suatu chain. rename-chain 3. Option Option digunakan dikombinasikan dengan command tertentu yang akan menghasilkan suatu variasi perintah. Option Command Pemakai Keterangan -v list Memberikan output yang lebih detail, utamanya digunakan verbose append dengan list. Jika digunakan dengan insert list, akan menampilkam K (x1.000), delete M ( ) dan G ( ). -x exact -n numeric replace list list Memberikan output yang lebih tepat. Memberikan output yang berbentuk angka. Alamat IP dan nomor port akan ditampilkan dalam bentuk angka dan bukan hostname ataupun nama aplikasi/servis. line-number list Akan menampilkan nomor dari daftar aturan. Hal ni akan mempermudah bagi kita untuk melakukan modifikasi aturan, jika kita mau meyisipkan atau menghapus aturan dengan nomor tertentu. modprobe All Memerintahkan IPTables untuk memanggil modul tertentu. Bisa digunakan bersamaan dengan semua command. 4. Generic Matches Generic Matches artinya pendefinisian kriteria yang berlaku secara umum. Dengan kata lain, sintaks generic matches akan sama untuk semua protocol. 109

5 Match -p protocol -s src source -d dst destination -i in-interface -o out-interface Keterangan Digunakan untuk mengecek tipe protokol tertentu. Contoh protokol yang umum adalah TCP, UDP, ICMP dan ALL. Daftar protokol bisa dilihat pada /etc/protocols. Tanda inversi juga bisa diberlakukan di sini, misal kita menghendaki semua protokol kecuali icmp, maka kita bisa menuliskan protokol! icmp yang berarti semua kecuali icmp. Kriteria ini digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal. Alamat di sini bisa berberntuk alamat tunggal seperti , atau suatu alamat network menggunakan netmask misal / , atau bisa juga ditulis /24 yang artinya semua alamat x. Kita juga bisa menggunakan inversi. Digunakan untuk mecocokkan paket berdasarkan alamat tujuan. Penggunaannya sama dengan match src Match ini berguna untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket datang. Match ini hanya berlaku pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING Berfungsi untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket keluar. Penggunannya sama dengan in-interface. Berlaku untuk chain OUTPUT, FORWARD dan POSTROUTING 5. Implicit Matches Implicit Matches adalah match yang spesifik untuk tipe protokol tertentu. Implicit Match merupakan sekumpulan rule yang akan diload setelah tipe protokol disebutkan. Ada 3 Implicit Match berlaku untuk tiga jenis protokol, yaitu TCP matches, UDP matches dan ICMP matches. a. TCP matches Match sport source-port Keterangan Match ini berguna untuk mecocokkan paket berdasarkan port asal. Dalam hal ini kia bisa mendefinisikan nomor port atau nama service-nya. Daftar nama service dan nomor port yang bersesuaian dapat dilihat di /etc/services. sport juga bisa dituliskan untuk range port tertentu. Misalkan kita ingin mendefinisikan range antara port 22 sampai dengan 80, maka kita bisa menuliskan 110

6 sport 22:80. dport destination-port tcp-flags syn Jika bagian salah satu bagian pada range tersebut kita hilangkan maka hal itu bisa kita artikan dari port 0, jika bagian kiri yang kita hilangkan, atau jika bagian kanan yang kita hilangkan. Contohnya sport :80 artinya paket dengan port asal nol sampai dengan 80, atau sport 1024: artinya paket dengan port asal 1024 sampai dengan Match ini juga mengenal inversi. Penggunaan match ini sama dengan match source-port. Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan TCP flags yang ada pada paket tersebut. Pertama, pengecekan akan mengambil daftar flag yang akan diperbandingkan, dan kedua, akan memeriksa paket yang di-set 1, atau on. Pada kedua list, masing-masing entry-nya harus dipisahkan oleh koma dan tidak boleh ada spasi antar entry, kecuali spasi antar kedua list. Match ini mengenali SYN,ACK,FIN,RST,URG, PSH. Selain itu kita juga menuliskan ALL dan NONE. Match ini juga bisa menggunakan inversi. Match ini akan memeriksa apakah flag SYN di-set dan ACK dan FIN tidak di-set. Perintah ini sama artinya jika kita menggunakan match tcp-flags SYN,ACK,FIN SYN Paket dengan match di atas digunakan untuk melakukan request koneksi TCP yang baru terhadap server b. UDP Matches Karena bahwa protokol UDP bersifat connectionless, maka tidak ada flags yang mendeskripsikan status paket untuk untuk membuka atau menutup koneksi. Paket UDP juga tidak memerlukan acknowledgement. Sehingga Implicit Match untuk protokol UDP lebih sedikit daripada TCP Ada dua macam match untuk UDP: sport atau source-port dport atau destination-port c. ICMP Matches Paket ICMP digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi-kondisi jaringan yang lain. Hanya ada satu implicit match untuk tipe protokol ICMP, yaitu : icmp-type 111

7 6. Explicit Matches a. MAC Address Match jenis ini berguna untuk melakukan pencocokan paket berdasarkan MAC source address. Perlu diingat bahwa MAC hanya berfungsi untuk jaringan yang menggunakan teknologi ethernet. iptables A INPUT m mac mac-source 00:00:00:00:00:01 b. Multiport Matches Ekstensi Multiport Matches digunakan untuk mendefinisikan port atau port range lebih dari satu, yang berfungsi jika ingin didefinisikan aturan yang sama untuk beberapa port. Tapi hal yang perlu diingat bahwa kita tidak bisa menggunakan port matching standard dan multiport matching dalam waktu yang bersamaan. iptables A INPUT p tcp m multiport source-port 22,53,80,110 c. Owner Matches Penggunaan match ini untuk mencocokkan paket berdasarkan pembuat atau pemilik/owner paket tersebut. Match ini bekerja dalam chain OUTPUT, akan tetapi penggunaan match ini tidak terlalu luas, sebab ada beberapa proses tidak memiliki owner (??). iptables A OUTPUT m owner uid-owner 500 d. State Matches Match ini mendefinisikan state apa saja yang cocok. Ada 4 state yang berlaku, yaitu NEW, ESTABLISHED, RELATED dan INVALID. NEW digunakan untuk paket yang akan memulai koneksi baru. ESTABLISHED digunakan jika koneksi telah tersambung dan paket-paketnya merupakan bagian dari koneki tersebut. RELATED digunakan untuk paket-paket yang bukan bagian dari koneksi tetapi masih berhubungan dengan koneksi tersebut, contohnya adalah FTP data transfer yang menyertai sebuah koneksi TCP atau UDP. INVALID adalah paket yang tidak bisa diidentifikasi, bukan merupakan bagian dari koneksi yang ada. iptables A INPUT m state state RELATED,ESTABLISHED 7. Target/Jump Target atau jump adalah perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket yang memenuhi kriteria atau match. Jump memerlukan sebuah chain yang lain dalam tabel yang sama. Chain tersebut nantinya akan dimasuki oleh paket yang memenuhi kriteria. Analoginya ialah chain baru nanti berlaku sebagai prosedur/fungsi dari program utama. Sebagai contoh dibuat sebuah chain yang bernama tcp_packets. Setelah ditambahkan aturan-aturan ke dalam chain tersebut, kemudian chain tersebut akan direferensi dari chain input. iptables A INPUT p tcp j tcp_packets Target -j ACCEPT jump ACCEPT Keterangan Ketika paket cocok dengan daftar match dan target ini diberlakukan, maka paket tidak akan melalui baris-baris aturan yang lain dalam chain tersebut atau chain yang lain yang mereferensi chain tersebut. Akan tetapi paket masih akan memasuki chain-chain pada tabel yang lain seperti biasa. -j DROP Target ini men-drop paket dan menolak untuk memproses lebih jauh. Dalam beberapa kasus mungkin hal ini kurang 112

8 jump DROP baik, karena akan meninggalkan dead socket antara client dan server. -j RETURN jump RETURN Paket yang menerima target DROP benar-benar mati dan target tidak akan mengirim informasi tambahan dalam bentuk apapun kepada client atau server. Target ini akan membuat paket berhenti melintasi aturan-aturan pada chain dimana paket tersebut menemui target RETURN. Jika chain merupakan subchain dari chain yang lain, maka paket akan kembali ke superset chain di atasnya dan masuk ke baris aturan berikutnya. Apabila chain adalah chain utama misalnya INPUT, maka paket akan dikembalikan kepada kebijakan default dari chain tersebut. -j MIRROR Apabila kompuuter A menjalankan target seperti contoh di atas, kemudian komputer B melakukan koneksi http ke komputer A, maka yang akan muncul pada browser adalah website komputer B itu sendiri. Karena fungsi utama target ini adalah membalik source address dan destination address. Target ini bekerja pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING atau chain buatan yang dipanggil melalui chain tersebut. Beberapa target yang lain biasanya memerlukan parameter tambahan: a. LOG Target Ada beberapa option yang bisa digunakan bersamaan dengan target ini. Yang pertama adalah yang digunakan untuk menentukan tingkat log. Tingkatan log yang bisa digunakan adalah debug, info, notice, warning, err, crit, alert dan emerg.yang kedua adalah -j LOG log-prefix yang digunakan untuk memberikan string yang tertulis pada awalan log, sehingga memudahkan pembacaan log tersebut. iptables A FORWARD p tcp j LOG log-level debug iptables A INPUT p tcp j LOG log-prefix INPUT Packets b. REJECT Target Secara umum, REJECT bekerja seperti DROP, yaitu memblok paket dan menolak untuk memproses lebih lanjut paket tersebut. Tetapi, REJECT akan mengirimkan error message ke host pengirim paket tersebut. REJECT bekerja pada chain INPUT, OUTPUT dan FORWARD atau pada chain tambahan yang dipanggil dari ketiga chain tersebut. iptables A FORWARD p tcp dport 22 j REJECT reject-with icmp-host-unreachable c. SNAT Target Target ini berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat pada chain POSTROUTING, dan hanya 113

9 di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika paket pertama dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama. iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j SNAT to-source : d. DNAT Target Berkebalikan dengan SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi field alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header dari paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau chain buatan yang dipanggil oleh kedua chain tersebut. iptables t nat A PREROUTING p tcp d dport 80 j DNAT to-destination e. MASQUERADE Target Secara umum, target MASQUERADE bekerja dengan cara yang hampir sama seperti target SNAT, tetapi target ini tidak memerlukan option to-source. MASQUERADE memang didesain untuk bekerja pada komputer dengan koneksi yang tidak tetap seperti dial-up atau DHCP yang akan memberi pada kita nomor IP yang berubah-ubah. iptables t nat A POSTROUTING o ppp0 j MASQUERADE f. REDIRECT Target Target REDIRECT digunakan untuk mengalihkan jurusan (redirect) paket ke mesin itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket yang menuju suatu port tertentu untuk memasuki suatu aplikasi proxy, lebih jauh lagi hal ini sangat berguna untuk membangun sebuah sistem jaringan yang menggunakan transparent proxy. Contohnya kita ingin mengalihkan semua koneksi yang menuju port http untuk memasuki aplikasi http proxy misalnya squid. Target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau pada chain buatan yang dipanggil dari kedua chain tersebut. 4. Implementasi Sistem Untuk mengimplementasikan program aplikasi yang telah dirancang, maka diperlukan sebuah alat bantu berupa komputer, yang mana untuk mengoperasikan komputer itu sendiri juga memerlukan tiga buah komponen pendukung seperti hardware, software, brainware untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan fungsi masing-masing komponen sebagai berikut : 4.1 Pembuatan router sebagai firewall Dalam pembuatan router masih dalam virtual menggunakan softwere VirtualBox dengan menggunakan system operaasi debian 6. Berikut ini adalah skema jaringan yang akan dibikin sedangkan firewall yang akan dibikin adalah menggunakan iptables. Web Server Router Client Computer Ipaddress Netmask : Gateway : Os W7 Os Debian Os XP eth0 Ip Netmask : Gateway : Computer eth1 Ip Netmask : Gateway : Computer Ipaddress : Netmask : Gateway : Gambar 2 : Tampilan Topologi jaringan 114

10 4.2 Konfigurasi pada OS Debian dan OS Windows XP Pastikan bahwa debian memiliki 2 device network aktif, device pertama mode bridge, dan kedua mode internal network. untuk mengaktifkannya silakan baca kembali tulisan Installasi Interface Network Virtual. Saya anggap debian sudah menggunakan 2 device network sehingga bisa langsung ke langkah selanjutnya. Masuk terminal, masuk sebagai root, ketikan perintah - perintah di bawah ini: Gambar 3 : Tampilan login di debian Gambar 4 : Pembuatan router pada Debian Pada gambar 5 konfigurasi router dan ip address masih bersifat sementara, agar konfigurasi tersebut tidak hilang ketika kita reboot maka Konfigurasi Ip Address terlebih dahulu, ketikan perintah berikut : dan konfigurasi seperti pada gambar 6 : Gambar 5 : Perintah konfigurasi ip statik Gambar 6 : Pengisian ip statik setelah itu save dengan ctrl + x terus Y tekan enter, setelah di save kita restart network interfacenya dengan ketikan perintah seperti pada gambar Gambar 7 : Perintah Merestart setingan network 115

11 Gambar 8 merupakan Konfigurasi iptable untuk routing ketikan perintah tersebut untuk me-routing atau melewatkan beberapa network jaringan. Gambar 8 : Konfigurasi Router Dan untuk melihat hasilnya dengan mengetikan perintah sebagai gambar 9 berikut ini. Gambar 9 : Melihat konfigurasi router Jika sudah muncul seperti di atas berarti konfigurasi kita berhasil agar konfigurasi kita tersebut tidak hilang ketika kita reboot maka kita harus tambahkan konfigurasi seperti gambar 10. Gambar 10 : Menyimpan Konfigurasi router Tambahkan sekript #!/bin/sh diatas sekript iptables-restore dan kemudian simpan kembali seperti berikut gambar 11. Gambar 11 : Pembuatan pemanggilan iptables Setelah itu kita masukan perintah berikut untuk membuat file super admin dengan cara ketikan perintah sebagai gambar 12 Gambar 12 : Pembuatan file super admin Kemudian kita reboot debian, setelah di reboot masuk lagi ke root lalu kita masukan perintah seperti gambar 13 berikut. 116

12 Gambar 13 : Konfigurasi ip setelah reboot Setelah di reboot masuk lagi ke root lalu cek apakah iptables yang tadi kita konfigurasi sudah bisa menrestore dengan cara ketikan perintah berikut ini. Gambar 14 Perintah Melihat konfigurasi jika konfigurasi berhasil maka akan tampil seperti gambar 15. Gambar 15 : Konfigurasi router yang berhasil Berikut ini adalah pengisian ip address untuk komputer client pastikan komputer client pada windows xp ini sudah terhubung dengan router dengan media penghubung. Gambar 16 : Tampilan konfigurasi ip address pada windows xp Jika sudah selesai pemberian ip address coba ping ke ip router dan komputer web server jika reply maka komputer client sudah terhubung.berikut ini adalah gambar komputer client sudah terkoneksi dengan router dan web server. 117

13 4.3 Pembuatan aturan (firewall chain) pada OS debian A. Memblokir Protokol ICMP (ping) Firewall untuk memblokir ICMP (Ping) dari Client beralamat menuju Firewall Pada Hal ini, berikan aturan untuk memblokir protocol ICMP (yang digunakan untuk melakukan ping) dengan mengetikkan perintah: Gambar 17 : Blokir protokol ICMP dari Client menuju firewall Firewall untuk memblokir ICMP (Ping) dari Client beralamat menuju ke alamat IP server Pada Hal ini, berikan aturan untuk memblokir protocol ICMP (yang digunakan untuk melakukan ping) dengan mengetikkan perintah: Gambar 18 : Blokir protokol ICMP dari Client menuju ip server Gambar 19 : Hasil ping komputer client yang tidak di blok Berikut ini adalah hasil pada client yang tidak di izinkan ping setelah pemberian firewall Blokir protokol ICMP dari Client menuju ip server. Gambar 20 : Hasil ping computer client setelah di blok B. Memblokir Protokol TCP untuk akses File Transfer Protocol (FTP) Untuk memblokir protocol TCP (akses FTP), harus menggunakan alamat port yang disediakan. Untuk kasus ini, Port yang digunakan adalah port 21. Firewall untuk memblokir akses FTP dari client dengan IP Address menuju Server melalui port 21 dengan protocol TCP adalah sebagai gambar 4.62 berikut ini: Gambar 21 : Perintah lptables untuk memblokir akses FTP ke server 118

14 Berikut ini adalah hasil pada client yang tidak di izinkan mengakses FTP setelah pemberian firewall memblokir akses FTP ke server. Gambar 22 : Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses FTP C. Memblokir protocol TCP untuk akses Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) Untuk memblokir protocol TCP untuk akses Hyper Text Transfer Protocol (HTTP), harus menggunakan alamat port yang disediakan. Untuk kasus ini, Port yang digunakan adalah port 80. Firewall untuk memblokir akses Web Server dari client dengan IP Address menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP adalah sebagai gambar 4.64 berikut ini: Gambar 23 : Perintah lptables untuk memblokir akses web server Gambar 24 : Tampilan pada client yang di izinkan mengakses web server Berikut ini adalah hasil pada client yang tidak di izinkan mengakses web server setelah pemberian firewall untuk memblokir akses Web Server dari client Gambar 25 : Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses web server D. Memblokir protocol TCP untuk akses Remote Protocol Akses remote protocol sangat berbahaya bagi keamanan sistem, dimana client yang menggunakan salah satu software remote (mis: putty pada Windows, SSH pada Linux), dapat mengakses firewall maupun server dari jarak jauh jika client tersebut mengetahui alamat IP dari Firewall atau server. Software ini berjalan pada protocol TCP pada port 22 (SSH). Firewall untuk memblokir akses Remote dari client dengan IP Address menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP. 119

15 Gambar 26 : Perintah lptables untuk memblokir akses remote Berikut ini adalah hasil pada client yang akses remote nya ke router tidak di izinkan setelah pemberian firewall untuk memblokir akses Remote dari client Gambar 27 : Tampilan client yang akses remote nya ke router tidak di izinkan Berikut ini adalah hasil pada client yang akses remote nya ke router di izinkan. Gambar 28 : Tampilan client yang akses remote nya ke server di izinkan E. Memblokir memblokir akses Interface yang Masuk Firewall untuk memblokir akses Interface yang Masuk dari client dengan IP Address dengan protocol TCP. Gambar 29 : Perintah lptables untuk memblokir akses Interface yang Masuk Berikut ini adalah hasil pada client yang akses nya ke router tidak di izinkan. 5. Kesimpulan Gambar 21 : Tampilan client yang akses ke server tidak diizinkan Pada akhir penelitian ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang telah dibahas sebelumnya. Penulis memberikan solusi IPTables sebagai Firewall karena memiliki beberapa keunggulan: 120

16 1. Implementasinya yang murah karena telah terdapat pada Sistem Operasi Linux. 2. Connection Tracking Capability yaitu kemampuan unutk inspeksi paket serta bekerja dengan icmp dan udp sebagaimana koneksi TCP. 3. Menyederhanakan perilaku paket-paket dalam melakukan negosiasi built in chain (input,output, dan forward). 4. Rate-Limited connection dan logging capability. Kita dapat membatasi usaha-usaha koneksi sebagai tindakan preventif serangan Syn flooding denial of services(dos). 5. Kemampuan untuk memfilter flag-flag dan opsi tcp dan address-address MAC. Daftar Pustaka [1]. Kimin, Ferdian Hans. (2010).. Perancangan Sistem Keamanan Jaringan Komputer Berbasis SNORT Intrussion Detection System dan Ip-tables Firewall. Medan; Teknik Elektro Universitas Sumatra Utara. [2] J. Network, 2012, Application Note SECURING AND HARDENING NSM USING IPTABLES, Juniper Network Inc [3] Scarfone K. & Hoffman P.,2009, Guidelines on firewalls and firewall policy, Department of Commerce, Amerika Serikat Sutarbi. [4] Qasim B.,2012, Mitigating Dos/DDoS AttACK Using Iptables. International Journal of Engineering & Technology IJET-IJENS Vol: 12 No:03. [5] Regina Riyantika dll.,2013, Analisis Kinerja sistem Pengamanan Jaringan Dengan Menggunakan Snort Ids Dan Ip-Ables Di Area Laboratorium Rdnm Pt. X Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Vol: 01 No:

1. Persiapan. 2. Pendahuluan

1. Persiapan. 2. Pendahuluan 1. Persiapan Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang mendokumentasikan

Lebih terperinci

1. Persiapan. 2. Pendahuluan

1. Persiapan. 2. Pendahuluan Tulisan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pemfilteran paket menggunakan IPTables pada Linux. Tulisan ini bersifat general yang menjelaskan secara umum bagaimana sintaks IPTables

Lebih terperinci

KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04

KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04 KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04 Disusun Oleh : Nama : Abdiansyah Rizki Amanda NIM : 1204V001 Kelas : TKJ A POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2014 1. PENGERTIAN IPTABLES

Lebih terperinci

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer Pendahuluan Firewall merupakan sebuah tembok yang membatasi suatu sistem jaringan yang ada di baliknya dari berbagai macam ancaman dan gangguan

Lebih terperinci

Packet Filtering TUJUAN PENDAHULUAN

Packet Filtering TUJUAN PENDAHULUAN Program Studi : TKJ Nama : Faris Arifiansyah Packet Filtering Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No. Exp : 15 Instruktur : 1. Rudi Haryadi 2. Adi Setiadi TUJUAN Siswa mengerti dan paham tentang materi

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Firewall Perlindungan PC terhadap host host yang nakal pada suatu jaringan computer. Iptables Aplikasi yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall FIREWALL Firewall atau yang lebih dikenal pelindung jaringan private dapat berupa aplikasi yang dikhususkan untuk melindungi jaringan lokal kita atau hardware (contohnya : router + firewall) yang diposisikan

Lebih terperinci

FIREWALL dengan Iptables

FIREWALL dengan Iptables FIREWALL dengan Iptables Pendahuluan Firewall merupakan bagian perangkat keamanan jaringan dan merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap perangkat keras (hardware), perangkat lunak

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Firewall Firewall Sebuah layanan keamanan jaringan yang melindungi jaringan Internal dari jaringan Eksternal. Contoh : Internet Berposisi ditengah tengah antara

Lebih terperinci

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data Labba Awwabi - 2110141047 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya A. DASAR TEORI Firewall adalah sistem atau sekelompok sistem yang menetapkan kebijakan kendali akses

Lebih terperinci

Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan

Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan DEPAN Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan Pokok Bahasan : Dalam pembahasan ini meliputi : 1. Jenis jenis

Lebih terperinci

Menggunakan Firewall Linux:

Menggunakan Firewall Linux: Menggunakan Firewall Linux: A. Lankah-lankah tahap proses instalasi iptables sebenarnya sudah terinstal pada setiap distribusi Linux. Untuk melakukan update/instal, gunakan perintah ini: sudo apt-get install

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2

Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2 Tutorial Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2 PT. Ardelindo 1991 menuliskan tutorial-tutorial singkat dan praktis yang dapat digunakan sebagai bahan referensi guna implementasi linux di perusahaan maupun

Lebih terperinci

Linux Firewall. Mengal Firewall dan Iptables

Linux Firewall. Mengal Firewall dan Iptables Linux Firewall Mengal Firewall dan Iptables Firewall dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk membatasi ataupun mengatur hak akses dari suatu segmen jaringan ke segmen jaringan yang

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall)

SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall) SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall) Menentukan jenis jenis keamanan jaringan Memasang firewall Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan Mendesain sistem keamanan jaringan DEPAN PETA KEDUDUKAN

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter TUJUAN: 1. Mahasiswa memahami fungsi dari firewall 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi netfilter sebagai firewall 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

Membuat Port Forwarding Dalam IPTables. Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Sabtu, 24 Desember :36 -

Membuat Port Forwarding Dalam IPTables. Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Sabtu, 24 Desember :36 - Port forwarding merupakan sebuah konsep untuk meneruskan paket yang datang dari ip dan port tertentu ke ip dan port tertentu. Konsep ini mengijinkan seorang user untuk mengakses sebuah layanan seperti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini khususnya dunia internet semakin berkembang pesat disertai kebutuhan manusia akan kebutuhan teknologi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables]

PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables] PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables] A.TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables B.DASAR

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1) Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012 Judul Kompetensi Sistem Operasi Program Keahlian Disusun Oleh E-Mail : Membangun PC Router dan Internet

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES]

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI KONFIGURASI

Lebih terperinci

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Jumat, 13 Januari :59 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 13 Januari :02

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Jumat, 13 Januari :59 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 13 Januari :02 Satu lagi artikel untuk para admin jaringan nih, kali ini saya akan mencoba menjelaskan langkah demi langkah untuk melakukan filter MAC address dengan menggunakan iptables. Pertanyaannya buat apa sih kita

Lebih terperinci

Ada dua Router yang memiliki segmen IP yang berbeda, dimana kedua IP tersebut akan digabung kedalam 1 jaringan sebagaui LOAD BALACING.

Ada dua Router yang memiliki segmen IP yang berbeda, dimana kedua IP tersebut akan digabung kedalam 1 jaringan sebagaui LOAD BALACING. Ada dua Router yang memiliki segmen IP yang berbeda, dimana kedua IP tersebut akan digabung kedalam 1 jaringan sebagaui LOAD BALACING. Caranya sebagai berikut : Sambungan ADSL melalui eth2 IP address 192.168.1.222

Lebih terperinci

DEBIAN, UBUNTU, CENTOS, SLACKWARE : Penggunaan IP TABLES sebagai FIREWALL

DEBIAN, UBUNTU, CENTOS, SLACKWARE : Penggunaan IP TABLES sebagai FIREWALL IPTABLES adalah firewall, yang default di install di hampir semua distribusi Linux, seperti, Ubuntu, Kubuntu, Xubutu, Fedora Core, dll. Pada saat kita menginstalasi Ubuntu, iptables memang sudah terinstall,

Lebih terperinci

Rules Pada Router CSMA. Adrian Ajisman Sistem Komputer Universitas Sriwijaya

Rules Pada Router CSMA. Adrian Ajisman Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Rules Pada Router CSMA Adrian Ajisman 09011281520133 Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Pada RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang disebut dengan 'Firewall'. Fitur ini biasanya banyak digunakan

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

SOAL UKK TKJ PAKET I 2013

SOAL UKK TKJ PAKET I 2013 SOAL UKK TKJ PAKET I 2013 Membangun Gateway Internet ( Membangun PC Router dan Proxy Server) Opsi konfigurasi : Konfigurasi Server 1. IP Internet : sesuai dengan Network yang diberikan ISP 2. IP LAN :

Lebih terperinci

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Onno W. Purbo Dalam operasi jaringan, ada banyak hal yang sering kali membuat pusing kepala kita sebagai administrator jaringan. Hal yang paling

Lebih terperinci

III. Proses Pengerjaan

III. Proses Pengerjaan I.Latar Belakang Keamanan jaringan, PC, server-server, dan perangkat computer Anda yang lainnya memang merupakan comput yang cukup penting untuk diperhatikan saat ini. Jika beberapa comput yang lalu keamanan

Lebih terperinci

Network Address Translator

Network Address Translator Network Address Translator Email : izzudin@uny.uny.ac.id Private Network Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung ke internet IP addresses Private can dirubah sesuai

Lebih terperinci

Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation (NAT) Network Address Translation (NAT) Pada jaringan komputer, proses Network Address Translation (NAT) adalah proses penulisan ulang (masquerade) pada alamat IP asal (source) dan/atau alamat IP tujuan (destination),

Lebih terperinci

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE 1 Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE I. Tujuan: Mahasiswa dapat menyeting suatu router dengan menggunakan teknik IP Masquerade. Mahasiswa dapat melakukan membuat dan menkonfigurasi router pada sistem

Lebih terperinci

MODUL 7 NAT dan PROXY

MODUL 7 NAT dan PROXY MODUL 7 NAT dan PROXY TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari NAT 2. Mampu membangun aplikasi Proxy 3. Mampu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

2.1. Firewall BAB II. LANDASAN TEORI Riadi (2011:73) berpendapat bahwa Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah aturan akses kontrol terhadap lalu lintas jaringan yang

Lebih terperinci

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Network Address Translator jarkom Private Network Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung ke internet IP addresses Private can dirubah sesuai kebutuhan. Tidak teregister

Lebih terperinci

MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER SMK MINHAJUT THULLAB MUNCAR Jalan KH Abdul Mannan Km 02 Sumberberas Muncar Banyuwangi 2014 BAB II KEAMANAN SISTEM OPERASI 2.1 Dasar Teori Sistem operasi merupakan

Lebih terperinci

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah Kali ini kita mencoba membangun sebuah PC/Komputer yang dapat digunakan sebagai Proxy sederhana yang berbasis Linux Debian 6 yang diinstall secara minimal. Ok, untuk device atau alat-alat yang diperlukan

Lebih terperinci

Network Security. Firewall. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

Network Security. Firewall. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Network Security Firewall 1 Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Pengertian Firewall 2 Firewall adalah sebuah software atau hardware atau kombinasi keduanya maupun sistem itu sendiri i untuk mencegah akses yang

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN DEBIAN UNIT PRODUKSI

MENGGUNAKAN DEBIAN UNIT PRODUKSI VERSI UKK 2015 PAKET 3 MERANCANG BANGUN DAN MENGONFIGURASI SEBUAH SERVER YANG BERFUNGSI SEBAGAI SERVER ROUTER DAN JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PROXY SERVER YANG TERKONEKSI INTERNET MENGGUNAKAN DEBIAN 7.2.0 UNIT

Lebih terperinci

Membangun PC Router dan Proxy Server

Membangun PC Router dan Proxy Server Membangun PC Router dan Proxy Server Ketentuan: 1. Konfigurasi Server: a. IP Address : 192.168.2.x /27 (nilai x 2 sampai 30. Lihat table IP lampiran!) b. Gateway : 192.168.2.1 c. DNS Server : 202.182.48.243

Lebih terperinci

Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server)

Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server) Bay Networks Membangun Gateway Internet (Membangun PC Router dan Proxy Server) Gambaran Kerja : Internet Gateway Internet = 192.168.3.1 IP Internet = eth0 192.168.3.2/27 PC Server IP Lokal = eth1 192.168.50.1/24

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dijelaskan pengujian dari sistem keamanan yang telah dirancang.dalam melakukan pengujian pada sistem keamanannya digunakan beberapa keadaan pengujian yang

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS)

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DENGAN METODE SIGNATURE- BASED DAN PENCEGAHANNYA BERBASIS FIREWALL DI PT. MENARA NUSANTARA PERKASA Aan Bayumi Anuwar Zendri Oktara Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

Network Address Translation

Network Address Translation Network Address Translation Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Network Address Translator Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Private Network Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara

Lebih terperinci

FIREWALL PADA MIKROTIK

FIREWALL PADA MIKROTIK Nama Nur Budi Riyanto Nim 13111014 Prodi Teknologi informatika Kelas 22 Hari/tgl Rabu/10-06-2015 FIREWALL PADA MIKROTIK 1. Definisi firewall filtering biasanya dilakukan dengan cara mendefinisikan IP addres,

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan memanfaatkan ruleset signature Snort, kemudian menjalankan dan mengkonfigurasinya dengan benar,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pembuatan VLAN, pengujian terhadap pembuatan monitoring bandwith dan BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan merupakan pengujian terhadap aplikasi pada PC Router yang telah selesai dibuat. Dimulai dari Pengujian terhadap authentifikasi, pengujian terhadap

Lebih terperinci

Transparent Proxy dengan Squid

Transparent Proxy dengan Squid Transparent Proxy dengan Squid Setelah beberapa hari membaca dari berbagai sumber mengenai transparent proxy ahirnya praktek berhasil juga... nich ak u share buat temen2 semua... "learning, trying, and

Lebih terperinci

Linux. Tatas Fachrul Arta Aditya. How to make Proxy server based on Ubuntu Operating System. Code name Precise

Linux. Tatas Fachrul Arta Aditya. How to make Proxy server based on Ubuntu Operating System. Code name Precise Tatas Fachrul Arta Aditya How to make Proxy server based on Ubuntu 12.04 Operating System. Code name Precise t a t a s f a c h r u l @ g m a i l. c o m @ T a s t a s s s + 6 2 8 5 7 1 9 4 5 8 8 4 1 C r

Lebih terperinci

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat /

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat / INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH Ardi Maharta / 11520244013 Heri Widayat / 11520244040 13 A. Kompetensi a. Mampu menginstall Telnet melalui repository online. b. Mampu memahami penggunaan

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY. 1. Pertamakali, carilah IP publik ke ISP lengkap dengan gateway, netmask,

BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY. 1. Pertamakali, carilah IP publik ke ISP lengkap dengan gateway, netmask, 33 BAB IV PEMBUATAN SQUID PROXY 4.1 Konfigurasi Gateway Langkah awal pembatana diawali dengan konfigurasi networking untuk membentuk Internet gateway, berikut langkah-langkahnya : 1. Pertamakali, carilah

Lebih terperinci

Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6

Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6 Cara Setting PC Router dan Proxy Server di Debian 6 Apa itu PC Router? PC Router adalah sebuah PC (Komputer) yang di alih fungsikan menjadi jembatan sebuah jaringan, yang cara kerjanya tidak jauh berbeda

Lebih terperinci

Membuat Router Dengan Linux SUSE 9.3

Membuat Router Dengan Linux SUSE 9.3 Open Community to Study http://www.belajar-gratis.com Membuat Router Dengan Linux SUSE 9.3 Oleh : Asoka Wardhana MATERI IT belajar-gratis.com Membuat Router Dengan Linux SUSE 9.3 Oleh : Asoka Wardhana

Lebih terperinci

TUTORIAL KONFIGURASI FIREWALL DENGAN DEBIAN SERVER

TUTORIAL KONFIGURASI FIREWALL DENGAN DEBIAN SERVER TUTORIAL KONFIGURASI FIREWALL DENGAN DEBIAN SERVER Anggota kelompok : Agung permana putra Dandy bagja saputra Muhammad dicky Nuzul sindu kusumah Konfigurasi server konfigurasi ip pada server debian dan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIS FIREWALL DENGAN IPTABLES

PANDUAN PRAKTIS FIREWALL DENGAN IPTABLES 25 April 2008 PANDUAN PRAKTIS FIREWALL DENGAN IPTABLES Pendahuluan Saat ini rasanya hampir tidak ada komputer yang tidak tersambung ke jaringan/internet, baik itu melalui modem dialup, modem ADSL, maupun

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Di sini saya akan mendeskripsikan prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003. Ikuti prosedur

Lebih terperinci

mengetahui informasi dari hosts target yang akan diserang? 3. Beri kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan diatas!

mengetahui informasi dari hosts target yang akan diserang? 3. Beri kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan diatas! 1. Jalankan nmap dengan menggunakan option :-sl. a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi? 2. Jalankan nmap dengna menggunakan option :-sp a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi?

Lebih terperinci

CENTOS : Membuat Server Menjadi Gateway dan Transparent Proxy dengan Squid

CENTOS : Membuat Server Menjadi Gateway dan Transparent Proxy dengan Squid Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum kita membuat sebuar Server Gateway dan Proxy, yaitu Dalam hal ini yang dianggap perlu untuk disiapkan : 1. Server Linux Centos dengan 2 NIC - eth0 :

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

Modul 1 Network Scanner & Probing

Modul 1 Network Scanner & Probing Modul 1 Network Scanner & Probing A. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa melakukan instalasi nmap. 2. Mahasiswa mengenal tentang penggunaan aplikasi nmap untuk melakukan scanning dan probing pada host. 3.

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER : VIRTUAL MACHINE

JARINGAN KOMPUTER : VIRTUAL MACHINE NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ IT NRP : 2110165026 JARINGAN KOMPUTER : VIRTUAL MACHINE 1. Jelaskan virtual network di virtual machine player? VM VirtualBox memiliki banyak kegunaan dalam

Lebih terperinci

1. Instalasi Linux Server (Ubuntu LTS) Masukkan CD Ubuntu Server LTS

1. Instalasi Linux Server (Ubuntu LTS) Masukkan CD Ubuntu Server LTS 1. Instalasi Linux Server (Ubuntu 12.04 LTS) Masukkan CD Ubuntu Server 120.04 LTS 1 2 3 4 5 Selesai Instasli, kini siap Login ke Server Linux 6 2. Administrasi Firewall + Internet Gateway Ubuntu Server

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI INTRUSION

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1 Praktikum 4 Dynamic Host Configuration Protocol POKOK BAHASAN: Paket DHCP Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket

Lebih terperinci

Modul 11 Access Control Lists (ACLs)

Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Pendahuluan ACL sederhananya digunakan untuk mengijinkan atau tidak paket dari host menuju ke tujuan tertentu. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan

Lebih terperinci

Access-List. Oleh : Akhmad Mukhammad

Access-List. Oleh : Akhmad Mukhammad Access-List Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menjelaskan bagaimana cara kerja Access Control List (ACL) Mengkonfigurasi ACL standard. Mengkonfigurasi ACL extended. ACL ACL digunakan untuk : 1. Mengontrol

Lebih terperinci

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool By Henry Saptono (boypyt@gmail.com) Aug 2008 Mau memberikan jaminan download file dari internet yang fair? coba gunakan fitur delay pool yang disediakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam pengembangan Monitoring Trafik Jaringan dan Pengaturan PC Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software Development Life Cycle

Lebih terperinci

Pembahasan UPK Paket 1

Pembahasan UPK Paket 1 Pembahasan UPK Paket 1 Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan, tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan adalah merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah

Lebih terperinci

Router on Debian Lenny

Router on Debian Lenny Router on Debian Lenny Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server. Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet atau lebih secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Aplikasi load-balancer yang akan

Lebih terperinci

BAB II Instalasi dan Konfigurasi Router Debian Squeeze

BAB II Instalasi dan Konfigurasi Router Debian Squeeze BAB II Instalasi dan Konfigurasi Router Debian Squeeze Setelah instalasi sistem selesai, dan NIC sudah terpasang (dalam modul ini digunakan 2 NIC), maka langkah selanjutnya adalah: 1. Instalasi dan Konfigurasi

Lebih terperinci

Modul 10 TCP/IP Lanjutan

Modul 10 TCP/IP Lanjutan Modul 10 TCP/IP Lanjutan Pendahuluan Router menggunakan informasi IP address dalam paket header IP untuk menentukan interface mana yang akan di-switch ke tujuan. Tiap-tiap layer OSI memiliki fungsi sendiri-sendiri

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa

Lebih terperinci

Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning

Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning Nama : Riki Andika NIM : 09011181320015 Keamanana Jaringan Komputer_Tugas 4 Intrusion Detection System (IDS) adalah sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap traffic jaringan dan pengawasan terhadap

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2 DHCP Server I. Tujuan: Mahasiswa

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini.

Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini. Langkah pertama kita harus melakukan Konfigurasi IP Server Proxy yang akan kita buat seperti dibawah ini. Konfigurasi IP Address : 1. Buka file konfigurasi interfacenya. #pico /etc/network/interface Masukkan

Lebih terperinci

DENGAN UFW (UNCOMPLICATED

DENGAN UFW (UNCOMPLICATED BAB 2 KONFIGURASI FIREWALL DENGAN UFW (UNCOMPLICATED FIREWALL) UFW (U Disusun oleh : Irma Julianita F. 2210121038 Choirul Umam 2210121046 Rejanuis S. 7611040050 A. Tujuan 1. Mengenalkan pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA. Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di

BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA. Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA 4.1. Simulasi Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di uji coba sebelum dikatakan berhasil dengan baik. Untuk simulasi, digunakan beberapa software

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep firewall Mengimplementasikan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER Dibuat oleh : Yudi Firman Santosa, S.T. Dipersiapkan untuk Latihan Siswa Praktek Ujian Nasional 2012 Internet PC Client Switch Server Gateway Perencanaan Debian Server untuk

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik Laporan Resmi Static Routing Pada MikroTik Nama NRP Kelas Kelompok : Amalia Zakiyah : 2110165021 : 1 D4 LJ TI : Kelmopok 6 Soal 1. Jelaskan cara melakukan konfigurasi router mikrotik dengan menggunakan

Lebih terperinci

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI PENGENDALIAN II: MELINDUNGI ASET ORGANISASI Ada dua cara dalam melindungi aset organisasi dalam jaringan komputer, yaitu: SECARA ADMINISTRATIF / FISIK, dengan membuat

Lebih terperinci

http://lhokseumaweblogger.blogspot.com/2011/03/membangun-proxy-server-denganubuntu.html Proxy dapat dipahami sebagai pihak ketiga yang berdiri ditengah-tengah antara kedua pihak yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP ADMINISTRASI SERVER Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP Pengenalan Linux Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux. Sejak saat itu, Dia terus

Lebih terperinci