BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa yunani System artinya satuan yang saling bergantung dan saling bekerja sama untuk menghasilkan suatu metode, prosedur serta teknik yang digabung dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang berfungsi mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Mcleod,2004). Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubunganya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri,2005) Pengertian Informasi Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian yang nyata sehingga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data yang lain yang bermanfaat (Supriyanto,2005). Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri,2005).

2 7 Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberikan kejutan atau surprise pada yang menerimanya (Witarto,2004). Informasi merupakan data yang telah dibentuk kedalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi manusia (Loudon, 2005) Kualitas Informasi Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu,informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance) seperti yang diungkapkan oleh Kusrini & Andri (2007) : 1. Akurat (accurate) Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya, informasi harus akurat, karena dari sumber informasi sampai kepada si penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah informasi tersebut. 2. Tepat waktu (timelines) Berarti informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat. Informasi sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, sebab informasi mempunyai landasan di dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan (relevance) Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lainya berbeda Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur

3 8 dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting dengan tujuan sebagai pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi (Loudon,2005). Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan pihak luartertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Kusrini & Andri,2007) Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu Blok Masukan (Input Block), Blok Model (Model Block), Blok Keluaran (Output Block), Blok Teknologi (Technologi Block), Blok Dasar Data (Database Block) dan Blok Kendali (Control Block) seperti yang diungkapkan oleh Kusrini & Andri (2007). Sebagai sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu sasaran. 1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen.

4 9 2. Blok model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi (Tecnologi Block) Teknologi merupakan Kotak Tool dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankn model menyimpan dan mengakses data, menghubungkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari bagian utama yaitu: a. Teknisi (Humanware dan Brainware) b. Perangkat Lunak (Software) c. Perangkat keras (Hardware) Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membantunya untuk dapat beroperasi. 5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan komponen dari data yang saling terhubung satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. 6. Blok Kendali (Control Block) Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti misalnya bencana alam, api, temparatur, air, debu, kecurangan sistem itu sendiri, dan lain-lain.

5 Pengertian Basis Data (Database) Basis data (database) adalah suatu data yang terintegrasi, diorganisasikan, dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan untuk pengambilan kembali. Basis data adalah suatu susunan kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang terorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya (Marlinda, 2004). Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir,2003) Relasi Data atau ERD (Entity Relation data) Entitiy Relation Diagram berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan menjadi dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satusatu, satu-banyak, dan banyak ke banyak (Sutedjo,2006). Penggambaran ini akan membantu analisa sistem dalam melakukan perancangan proses yang kelak akan dituangkan dalam bentuk garis-garis program. Relasi adalah hubungan antara satu file atau tabel yang lain dalam suatu database, atau hubungan antara dua atribut dalam suatu file. Relasi antara dua file atau tabel dapat di kategorikan menjadi tiga bagian yaitu: a. Relasi one to one Merupakan hubungan antara file pertama dengan file kedua atau hubungan antara atribut pertama dengan atribut kedua adalah satu berbanding dua.

6 11 Contoh Gambar Produk Nama Produk Harga Produk Kode Sub Kategori Nama Sub kategori Kategori Produk 1 1 Sub Kategori Produk Gambar 2.1 Relasi one to one b. Relasi one to many Merupakan hubungan antara file pertama dengan file kedua atau hubungan antara atribut pertama dengan atribut kedua adalah satu berbanding banyak tetapi tidak sebaliknya. Contoh: Gambar Produk Nama Produk Harga Produk Harga Gambar Kategori Produk 1 M Produk Pembersih Id Nama Gambar 2.2 Relasi one to many c. Relasi many to many Merupakan hubungan antara file pertama dan file kedua atau hubungan antara atribut pertama dengan atribut kedua adalah banyak berbanding banyak dan sebaliknya.

7 12 Contoh: Nama Alamat Kode Pos Harga Gambar Konsumen M M Produk Pembersih Id Nama Gambar 2.3 Relasi many to many 2.3 Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standard industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak (Dharwiyanti, S dan Wahono, S.R., 2003). Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa berorientasi objek. Unified Modeling Language (UML) bukanlah : 1. Bahasa pemrograman visual, tapi bahasa pemodelan visual. 2. Spesifikasi kakas, tetapi spesifikasi bahasa pemodelan. 3. Proses, tetapi yang memungkinkan proses-proses. Menurut Hariyanto, B (2004) tujuan perancangan UML adalah: 1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.

8 13 2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsepkonsep inti. 3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan pengembangan tertentu. 4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan. 5. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti komponen, kolaborasi, framework dan pattern. Unified Modeling Language (UML) menyediakan sejumlah diagram untuk menggambarkan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan. UML membagi diagram menjadi dua tipe yaitu : 1. Diagram Struktur Diagram ini untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari : a. Diagram Kelas (Class diagram) b. Diagram Objek (Object diagram) c. Diagram komponen (Component Diagram) d. Diagram deployment (Deployment Diagram) 2. Diagram perilaku Diagram ini untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari : e. Diagram use-case (Use case diagram) f. Diagram sekuen (sequence diagram) g. Diagram kolaborasi (collaboration diagram) h. Diagram statechart (Statechart diagram) i. Diagram aktivitas (Activity diagram)

9 Diagram Use case Diagram Use case (use case diagram) merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku sistem atau digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan oleh sistem (Hariyanto, B. 2004). Diagram use case terdiri dari beberapa elemen yaitu: 1. Aktor Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain. Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem, yaitu siapa dan apa yang menggunakan sistem. Aktor adalah tipe (kelas) bukan instan. Aktor mempresentasikan peran bukan pemakai individu dari sistem. Aktor memiliki nama, nama yang dipilih seharusnya menyatakan peran aktor. User Admin Gambar 2.4 Aktor aktor Use case 2. Use-case Use case adalah cara spesifik penggunaan sistem oleh aktor. Use case melibatkan interaksi antara aktor-aktor dan sistem. Use case mengemukakan suatu kerja yang tampak. Login User Gambar 2.5 Aktor dan Use case

10 15 3. Keterhubungan Keterhubungan antar use case dengan use case lain berupa generalisasi antara use case yaitu : a. include, perilaku use case merupakan bagian dari use case lain. b. extend, perilaku use case memperluas perilaku use case yang lain. «uses» Lihat Sub Kategori Produk «extends» «extends» Pesan «extends» Tambah Pesanan User Checkout Gambar 2.6 Aktor,Use case dan Keterhubungan Spesifikasi Use case Spesifikasi use case memberikan gambaran lengkap spesifikasi tekstual pada use case. Spesifikasi use case sistem rekomendasi dilakukan berdasarkan case yang ada pada use case diagram. Spesifikasi use case biasanya terdiri dari : a. Deskripsi singkat case, yang menjelaskan apa yang terjadi pada case. b. Pra kondisi yaitu keadaan apa yang terjadi sebelum case berlangsung. c. Karakteristik yang dimiliki oleh case. d. Skenario (flow of event) yaitu menjelaskan cara kerja case mulai dari awal hingga. akhir. e. Pasca kondisi yaitu keadaan apa atau output apa yang dihasilkan setelah case berlangsung.

11 Diagram Sekuen Diagram sekuen (sequence diagram) menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message (pesan) yang digambarkan terhadap waktu. Diagram sekuen digunakan untuk memodelkan scenario penggunaan. Skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem. Diagram sekuen menunjukkan objek sebagai garis vertical dan tiap kejadian sebagai panah horizontal dari objek pengirim ke objek penerima. Waktu berlalu dari atas ke bawah dengan lama waktu tidak relevan. dari : Diagram sekuen (sequence diagram) memeiliki beberapa elemen yang terdiri Tabel 2.1 Elemen-elemen Sequence Diagram Nama Penjelasan Gambar 1. Objek lifeline Menggambarkan batasan objek Object1 2. Boundary berhubungan dengan proses input output ataupun interface. Halaman Utama (boundary) 3. Controller berhubungan dengan proses. Kontrol utama (controller)

12 17 4. Entity berhubungan dengan inputoutput data Entity Lokasi Wisata (entity) 5. Massage arrow menggambarkan alir proses, perintah atau pengiriman data. Message message(call) Message(return) 6. Aktivasi (activation) menggambarkan aktivitas objek. 7. Actor Menggambarkan aktor sebagai objek. User Otentikasi Otentikasi merupakan proses validasi user pada saat memasuki sistem, nama dan password dari user di cek melalui proses yang mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut. Autorisasi ini diatur oleh administrator, webmaster atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di sistem tersebut). Untuk proses ini masing-masing user akan di cek dari data yang diberikannya seperti nama (dalam hal ini adalah ), dan password. Otentikasi merupakan salah satu langkah untuk menentukan bahwa seseorang tersebut autentik (dapat dipercaya sebagai bukti). Melakukan otentikasi terhadap sebuah objek yaitu melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya, sedangkan melakukan otentikasi terhadap seseorang biasanya dengan cara verifikasi identitasnya. Pada sistem komputer, otentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses.

13 18 Selain itu otentikasi juga merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyediakan bukti bahwa dokumen tertentu yang diterima secara elektronik benarbenar datang dari orang yang bersangkutan dan tak berubah. Caranya adalah dengan mengirimkan suatu kode tertentu melaui dan kemudian pemilik mereplay tersebut atau mengetikan kode yang telah dikirimkan. Otentikasi server berfungsi untuk mengenali user yang berintegrasi ke jaringan dan memuat semua informasi dari user tersebut, dalam praktek biasanya otentikasi server mempunyai backup yang berfungsi untuk menjaga jika server itu ada masalah sehingga jaringan dan pelayanan tidak terganggu. Dalam aplikasi web dibutuhkan mekanisme yang dapat melindungi data dari pengguna yang tidak berhak mengaksesnya, misalnya sebuah situs web yang berisikan foto-foto keluarga dan hanya dapat diakses sesama anggota keluarga. Mekanisme ini dapat diimplementasikan dalam bentuk sebuah proses login yang biasanya terdiri dari tiga buah tahapan yaitu identifikasi, otentikasi dan otorisasi. Proses otentikasi pada prinsipnya berfungsi sebagai kesempatan pengguna dan pemberi layanan dalam proses pengaksesan resource. Pihak pengguna harus mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pemberi layanan untuk berhak mendapatkan resourcenya, sedangkan pihak pemberi layanan harus mampu menjamin bahwa pihak yang tidak berhak tidak akan dapat mengakses resource ini. Dalam sistem transaksi online sering menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran.otentikasi kartu kredit dilakukan untuk mengetahui keabsahan sebuah nomor kartu kredit. Otentikasi nomor kartu kredit dilakukan dengan menggunakan algoritma Luhn dimana algoritma Luhn mengecek berdasarkan urutan nomor kartu tersebut Faktor Otentikasi Tiga jenis faktor otentikasi yang umum digunakan adalah: a. Sesuatu yang diketahui oleh pengguna Contoh: password, passphrase, dan PIN (Personal Identification Number).

14 19 b. Sesuatu yang dimiliki oleh pengguna Contoh: ID card, kartu kredit, telepon seluler, dan perangkat token. c. Sesuatu yang ada pada pengguna Contoh: sidik jari, DNA, suara, pola retina, atau aspek biometrik lain. 2.4 Algoritma Luhn Algoritma Luhn atau formula Luhn yang juga dikenal sebagai algoritma modulus 10, adalah sebuah algoritma sederhana yang dapat digunakan untuk memeriksa validitas sebuah nomor kartu kredit,isbn, dan IMEI pada perangkat komunikasi seluler. Algoritma ini dibuat oleh ilmuwan dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn dan sudah dipatenkan di Amerika Serikat dengan nomor paten pada 23 Agustus Rumusan Luhn diciptakan dan disimpan sebagai hak paten (sekarang dengan cuma-cuma/bebas) untuk mendeteksi kesalahan kuantitatif yang ditemukan dalam angka-angka yang sudah dibuat sebelumnya. Sejak itu, algoritma Luhn telah digunakan untuk memeriksa atau memverifikasi kebenaran dari urutan angka-angka kartu kredit. Sekarang ini, hampir semua angka-angka kartu kredit yang dikeluarkan dihasilkan dan dibuktikan menggunakan Modulus atau Algoritma Luhn, atau Mod-10 Formula. Algoritma ini merupakan public domain dan sudah digunakan secara luas. Sebagian besar layanan penyedia kartu kredit dan beberapa instansi lainnya menggunakan algoritma ini sebagai cara yang sederhana untuk memilah nomor nomor yang absah dari banyak nomor acak (Kilgo,2006). Dulunya algoritma Luhn ini direalisasikan dalam bentuk mesin genggam. Alat ini menghitung nilai dari operasi mod menggunakan cara mekanik. Algoritma Luhn adalah rumus penjumlahan yang digunakan oleh para ahli matematik dan sistem verifikasi pembayaran untuk memverifikasi integritas angkaangka kartu kredit riil. Rumus ini digunakan untuk membantu membuat angka-angka

15 20 secara acak dan mencegah terdapatnya angka-angka kartu kredit yang salah sebelum diterbitkan. Algoritma Luhn tidaklah digunakan untuk membuat nomor kartu kredit secara langsung, tetapi lebih digunakan sebagai rumusan matematis yang sederhana untuk memeriksa angka-angka kartu kredit yang sah dari daftar angka acak yang sudah di buat sebelumnya. Rumusan ini juga berlaku untuk memeriksa nomor kartu debet (atm) juga (Kilgo,2006). Algoritma Luhn hanya mengesahkan 16 digit kartu kredit dan bukan komponen yang lain, misalnya urutan no rekening, apakah nomor kartu kredit tersebut ada atau tidak, apakah tanggal kartu kredit tersebut valid atau sudah expire, dan tidak dapat memeriksa Card Verification Value yang biasanya digunakan (CVV) dan Card Verification Code (CVC), kode tersebut adalah angka-angka yang digunakan untuk membuktikan pemilikan fisik dari kartu kredit atau kartu debet (Gilleland,2007). Adapun cara kerja algoritma Luhn adalah sebagai berikut : 1. Mulai dari angka paling kanan sampai paling kiri, kalikan setiap angka pada urutan ganjil dengan 2. Untuk semua angka yang menjadi lebih besar dari atau sama dengan 10, kurangi angka hasil perkalian tadi dengan Jumlahkan angka urutan ganjil dan urutan genap. 3. Jika total dari penjumlahan tadi dimoduluskan 10 kongruen dengan 0, maka nomor itu sah. 2.5 Pengenalan Kartu Kredit Kartu kredit pertama kali mulai digunakan sekitar tahun 1920 di Amerika Serikat, namun konsep penggunaaan kartu kredit yang dikenal saat ini baru diciptakan pada tahun Sistem yang banyak digunakan sekarang ini adalah VISA dan MasterCard yang merupakan gabungan dari berbagai institusi yang bekerja sama dalam membuat standar kartu kredit. Kartu kredit adalah sebuah kartu yang terbuat dari plastik. Sesuai standar ISO 7810 ID-1, kartu kredit berukuran 85,60 x 53,98 mm (3,370 2,125 in) dengan ketebalan 0,76 mm dan sudut membulat dengan radius 3,18 mm. Kartu kredit memiliki beberapa penanda fisik pada kedua sisinya. Di sisi depan terdapat nama bank

16 21 penerbit, nama nasabah, merek kartu, logo hologram, nomor kartu, tanggal berlaku, dan chip EMV. Di bagian belakang terdapat pita magnetik, tanda tangan nasabah, dan card security code (CSC). Data nasabah disimpan dalam pita magnetik sedangkan chip EMV digunakan dalam proses verifikasi(gilleland, 2007) Angka pertama dari nomor kartu kredit adalah tanda pengenal industri mayor / Major Industry Identifier (MII), yang merepresentasikan kategori perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit tersebut (Gilleland, 2007). MII yang berbeda-beda merepresentasikan kategori seperti dalam tabel di bawah ini : Tabel 2.2 Jenis Kartu Kredit Angka MII Kategori perusahaan Kategori Perusahaan 0 ISO/TC 68 dan industri lain-lain 1 Perusahaan penerbangan 2 Perusahaa penerbangan dan industri lain-lain 3 Travel dan hiburan 4 Bank dan financial 5 Bank dan financial 6 Merchandizing dan bank 7 Perusahaan petroleum 8 Telekomunikasi dan industri lain-lain 9 Perusahaan Negara Sebagai contoh, American Express, Diner's Club, dan Carte Blanche berada di kategori travel dan hiburan, VISA, MasterCard, dan Discover berada di kategori bank dan finansial, sementara SUN Oil dan Exxon berada di kategori perusahaan petroleum Identifikasi perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit Enam angka awal dari nomor kartu kredit (termasuk angka MII) membentuk issuer identifier (pengenal perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit). Ini berarti total

17 22 probabilitas perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit adalah satu juta kemungkinan (10 dipangkatkan 6). Beberapa perusahaan terkenal dijelaskan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.3 Perusahan yang mengeluarkan Kartu Kredit Nama Perusahaan Identifier Panjang Angka Kartu Diner's Club/Carte 300xxx- 13 Blanche 305xxx, 13 36xxxx, 38xxxx American Express 34xxxx, 15 37xxxx VISA 4xxxxx 13, 16 MasterCard 51xxxx xxxx Discover 6011xx 16 Jika angka MII adalah 9, maka 3 angka berikutnya adalah kode negara yang didefinisikan dalam ISO 3166, dan sisa 2 angkanya bisa didefinisikan oleh badan standar negara masing-masing sesuai kebijakan dari negara tersebut (Gilleland,2007) Bentuk Fisik Kartu Kredit Gambar 2.7 Tampilan depan kartu kredit

18 23 Dari tampilan depan sebuah kartu kredit seperti gambar 2.7 terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Logo Bank Logo bank atau nama penerbit ini adalah nama bank/institusi penerbit kartu kredit. Misalnya kartu kredit Anda diterbitkan oleh BCA maka muncul logo atau nama BCA. Begitu juga jika kartu kredit Anda terbitan Citibank, HSBC, ANZ, maka muncul logo atau nama bank-bank tersebut. b. Nomor Kartu Setiap kartu kredit memiliki nomornya yang unik dan berbeda. Untuk pasar Indonesia nomor kartu kredit berjumlah 16 digit yang terbagi dalam kelompok 4 dengan jarak yang direnggangkan. Tiap kartu kredit berbeda nomornya dan tidak ada yang sama. Empat digit awal menandakan jenis kartu dan bank penerbit yang berbeda. Jadi tidak pernah ada kartu kredit yang nomornya sama. c. Nama Pemilik Kartu kredit akan tercetak nama pemiliknya. Jika nama Anda adalah Surya Nanggala maka di dalam kartu kredit Anda akan tercetak Surya Nanggala. d. Masa Berlaku Kartu Kartu kredit diterbitkan memiliki masa berlaku 2 5 tahun, tergantung kebijakan masing-masing bank sebagai penerbit kartu. Dengan demikian, jika masa berlaku kartu habis, otomatis kartu tersebut tidak bisa dipergunakan lagi. Anda sebagai pemilik akan dikirimkan kartu kredit baru oleh bank yang nomornya persis sama kecuali alasan tertentu. Untuk melihat masa berlaku kartu bisa diketahui dari valid thru (berlaku sampai) dan valid from (berlaku sejak). Sedangkan member since artinya sudah berapa lama Anda memegang kartu tersebut sebagai nasabah. Biasanya dihitung dalam bilangan tahunan.

19 24 e. Logo Perusahaan Pembayaran Internasional Biasanya disebut juga dengan nama jaringan pembayaran Internasional. Setiap kartu kredit yang Anda apply hanya akan mendapatkan satu nama jaringan pembayaran. Jika Anda apply VISA maka akan mendapatkan kartu kredit berlogo VISA. Jika Anda apply MasterCard maka akan mendapatkan kartu kredit MasterCard. f. Chip Chip adalah produk pengaman kartu yang baru. Saat ini untuk semua kartu kredit yang diterbitkan untuk pasar Indonesia sudah diwajibkan untuk memiliki chip guna pengamanan kartu. Gambar 2.8 Tampilan belakang kartu kredit Dari tampilan belakang sebuah kartu kredit seperti gambar 2.8 terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Pita magnetik, pita magnetik ini sama seperti kartu ATM atau kartu debit. Kegunaannya adalah untuk merekam beberapa data penting nasabah seperti nomor PIN, nama nasabah, alamat nasabah, limit kartu, saldo tagihan, dsb. b. Panel tanda tangan, panel warna putih adalah lembaran khusus untuk menampung tanda tangan pemilik kartu.

20 25 c. Tiga digit pengaman kartu, di belakang kartu kredit selalu ada 3 digit angka sebagai pengaman kartu yang sering disebut CVV (Card Verification Value).Kode ini ditambahkan sebagai pengaman kartu sama seperti chip. Hanya saja teknologi chip adalah teknologi terbaru. d. Identitas bank penerbit kartu, nama dan alamat bank sebagai penerbit kartu juga akan tercetak di belakang kartu kredit. e. Logo Cirrus/PLUS, logo ini untuk memudahkan Anda sebagai pemilik kartu mengenal mesin-mesin ATM untuk menarik uang tunai. Cirrus untuk MasterCard, sedangkan PLUS untuk VISA. f. Hologram, kartu kredit juga memiliki hologram yang biasanya untuk kartu kredit VISA, hologramnya muncul di belakang, sedangkan untuk kartu kredit MasterCard, hologramnya tampak di depan kartu Penerapan Algoritma Luhn sebagai pengesahan dan pembuatan Urutan Nomor Kartu kredit Bagi mereka yang tidak suka matematika sama hanya saja matematika adalah salah satu bagian dari akademis mulai dari SD sampai perkuliahan, tetapi jika anda suka visual, pemikiran membingungkan seperti permainan Sudoku, anda akan menyukai Algoritma Luhn dan sangat mudah untuk saya jelaskan. 1. Pertama, anda harus petakan semua 16 digit yang tertera dari nomor kartu kredit kartu debet. Algoritma Luhn selalu dimulai dari baris sebelah kanan, kemudian bergerak ke digit sebelah kiri berikutnya dan gandakan nilai mulai dari digit yang ke 15 dan selangi 1 digit mulai dari digit ke 15. Sebagai contoh, jika kartu kredit adalah suatu 16 digit kartu kredit Visa, digit yang digandakan nilainya adalah dari digit 15, 13, 11, 9, dan seterusnya sampai semua digit yang berselang 1 telah digandakan nilainya.

21 26 2. Jika digit yang digandakan nilainya dan menjadi nilai yang hasilnya sama dengan 10 atau lebih, kita harus menambahkan hasil digit tersebut. Sebagai contoh, digit 5 ketika digandakan akan menjadi 10, kemudian kita harus menambahkan masing-masing nilai tersebut yaitu 1+0. Demikian juga, misalkan digit 9 ketika digandakan akan menjadi 18, maka kita harus menjumlahkan nilai tersebut yaitu dan hasilnya menjadi Sekarang, kita lihat hasil dari urutan yang baru dari perhitungan yang kita buat tadi. Digit yang baru yang nilainya kita gandakan tadi akan menggantikan digit yang sebelumnya. Digit yang tidak kita gandakan nilainya akan tetap sama. 4. Jumlahkan urutan yang baru. Jika dikombinasikan perhitungan jumlah dapat dibagi oleh sepuluh atau berakhir dengan 0, misalnya 70. Jika tidak habis dibagi 10, maka nomor atau jumlah kartu kredit yang tertera tidaklah sah atau tidak benar (valid) Penerapan Algoritma Luhn untuk validasi Nomor Seri IMEI International Mobile Equipment Identity atau IMEI adalah sebuah nomor unik yang dimiliki setiap perangkat komunikasi GSM, UMTS, dan iden serta beberapa perangkat telepon satelit. Nomor IMEI digunakan oleh jaringan GSM untuk mengindentifikasi perangkat yang sah dan membuat perangkat komunikasi yang dicuri tidak dapat mengakses sebuah jaringan. Sebagai contoh adalah jika sebuah telepon seluler dicuri, pemiliknya dapat menghubungi layanan penyedia jaringan dan memintanya umtuk memblok telepon yang dicuri tersebut dengan nomor IMEI. Hal ini akan menyebabkan perangkat tersebut tidak dapat digunakan, meskipun kartu SIM di dalamnya diganti ataupun tidak (Matthew, 2007). Nomor IMEI hanya digunakan untuk mengidentifikasi sebuah perangkat. Nomor IMEI tidak ada hubungan permanen atau semi permanen dengan pelanggan.

22 27 Identitas pelanggan tidak dikenali melalui nomor IMEI namun dikenali dari nomor IMSI yang tersimpan pada kartu SIM. Nilai cek digit divalidasi dalam tiga langkah berikut : 1. Mulai dari digit yang paling kanan, kalikan dua kali tiap dua digit. 2. Jumlahkan semua digit tersebut. 3. Periksa apakah jumlahnya bisa dibagi 10. Sebaliknya nomor IMEI dapat dikalkulasikan dengan memilih cek digit sehingga jumlahnya dapat dibagi 10. Contohnya adalah nomor IMEI ?. Jumlah setelah dikalikan adalah 52+?. Untuk membuat jumlahnya dapat dibagi dengan 10, maka kita ganti dengan angka 8.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada keterangan di bawah ini : ? ? ? a. Baris pertama adalah nomor seri sebelum dilakukan perkalian. b. Baris kedua adalah nomor seri setelah dilakukan perkalian. c. Baris ketiga adalah hasil perkalian yang dinormalisasi. Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa hasil penjumlahan seluruh digit di atas adalah ? = 52+?. Untuk mendapatkan jumlah yang benar,? diganti dengan 8 sehingga jumlahnya 60 dan 60 mod 10 adalah 0 sehingga nomor seri diatas menjadi benar. Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya tentang algoritma Luhn No JUDUL PENELITI SUMBER 1. Pembangkitan Nomor Kartu Kredit dan Pengecekannya Dengan Menggunakan Algoritma Luhn Shanny Avelina Halim Makalah Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2006

23 28 2. Penggunaan Algoritma Modulo 10 Luhn Sebagai Validator Kartu Kredit 3. Implementasi Algoritma Cek Digit Luhn Untuk Otentikasi Kartu Kredit Otniel Wawan Wardiana Assaoralhaq Arsyad Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, Vol 3 No.2, Oktober 2003 Prosiding Seminar Nasional tenaga Listrik Dan Mekatronik Aplikasi Aritmatika Modulo dalam Validasi Nomor Kartu kredit Yudha Adiprabowo Makalah Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Aplikasi Teori Bilangan dalam Pembangkitan dan Validasi Nomor Kartu Kredit Mohammad Taufan Tripurnasatria Makalah Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung IMEI dan Validasinya dengan Algoritma Luhn Matthew Wangsadiredja Makalah Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung PHP PHP adalah Bahasa Pemograman Server side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Server side Scripting adalah sintaks dan

24 29 perintah perintah yang akan sepenuhnya dijalankan di server, tetapi disertakan pada dokumen HTML. Ketika seorang pengguna internet membuka dahulu server bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dlam format HTML ke web Browser pengguna internet tersebut. Dengan demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadi lebih terjamin. PHP merupakan perangkat lunak yang gratis (open source) dan mempunyai lintas platform yaitu dapat digunakan dengn sistem operasi dan web server apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI (Commond Gate Interface), yaitu teknologi untuk menyajikan data yang bersifat dinamis. PHP dapat mengirimkan HTTP header, dapat men set cookies, mengauthentication dan re-direct user. PHP menawarkan konektisitas dengan baik dengan beberapa basis data antara lain Oracle, Sybase, MySQL dan lain lain (Ullman, 2003) Keunggulan Pemograman PHP Adapun keunggulan pemograman PHP seperti yang diungkapkan oleh Ullman (2003) adalah : 1. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat dari pemograman yang berbasis web lainnya seperti ASP. 2. PHP memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi karena server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server dan mengirimkan hasilnya ke web browser. Dengan demikian pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP.

25 30 3. PHP mampu berjalan di beberapa server yag ada seperti : Apache, IIS (Internet Information System) dan lain lain. 4. PHP mampu berjalan di Linux, Unix dan windows. 5. PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang susah, antara lain MySQL, MSQL, dan Windows SQL Server. Adapun bentuk penulisan Script PHP dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini : Tabel 2.5 Penulisan Script PHP Bentuk Diawali Diakhiri Contoh Standard <?php?> <?php..?> Singkat <??> <?..?> Script <Script= php > </script> <script language= php > </script>

Penggunaan Algoritma LUHN Sebagai Validator Kartu Kredit dan Ponsel

Penggunaan Algoritma LUHN Sebagai Validator Kartu Kredit dan Ponsel Penggunaan Algoritma LUHN Sebagai Validator Kartu Kredit dan Ponsel Christy Gunawan Simarmata - 13515110 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan untuk melakukan transaksi online dalam dekade terakhir ini mendorong pertumbuhan aplikasi web yang mampu melayani transaksi yang cepat dan murah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

Aplikasi Aritmetika Modulo dalam Validasi Nomor Kartu Kredit

Aplikasi Aritmetika Modulo dalam Validasi Nomor Kartu Kredit Aplikasi Aritmetika Modulo dalam Validasi Nomor Kartu Kredit Yudha Adiprabowo - 13506050 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16050@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil studi di lapangan menunjukan bahwa sistem yang sedang berjalan di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR 24 BAB 3 RANCANGAN ARSITEKTUR E-payment merupakan salah satu metode pembayaran barang atau jasa yang dilakukan secara online. Dalam pengembagan suatu e-payment terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

Pembangkitan Nomor Kartu Kredit dan Pengecekannya Dengan Menggunakan Algoritma Luhn

Pembangkitan Nomor Kartu Kredit dan Pengecekannya Dengan Menggunakan Algoritma Luhn Pembangkitan Nomor Kartu Kredit dan Pengecekannya Dengan Menggunakan Algoritma Luhn Shanny Avelina Halim (13504027) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if14027@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Bilangan pada Nomor Kartu Kredit

Aplikasi Teori Bilangan pada Nomor Kartu Kredit Aplikasi Teori Bilangan pada Nomor Kartu Kredit Kania Azrina - 13510058 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu kita menganalisis sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari suatu BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu progaram yaitu menganalisis sistem yang telah ada, dimana analisis sistem merupakan proses mempelajari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

Dosen Fakultas Teknik, 2) MahasiswaFakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia Abstrak

Dosen Fakultas Teknik, 2) MahasiswaFakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia Abstrak Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT S Vol.13 No 1 Maret 2017 47 PENERAPAN ALGORITMA LUHN DENGAN ALGORITMA MODULUS 11 (ISBN) UNTUK UJI VALIDASI KARTU KREDIT Berlin P. Sitorus 1, Yulis Franaris 2 Program

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Toko SparePart Tunas Muda Variasi adalah nama sebuah bentuk usaha penjualan peralatan dan perlengkapan variasi mobil yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM PENJUALAN RUMAH SECARA KPR MENGGUNAKAN UML, PHP dan MySQL

PEMBUATAN SISTEM PENJUALAN RUMAH SECARA KPR MENGGUNAKAN UML, PHP dan MySQL PEMBUATAN SISTEM PENJUALAN RUMAH SECARA KPR MENGGUNAKAN UML, PHP dan MySQL Muhamad Hafiz (11104120) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Email : hafizh.mohammad@gmail.com

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET A. Definisi 1. Bank adalah PT Bank Mega, Tbk yang meliputi Kantor Pusat, Kantor Regional, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu serta kantor lainnya yang merupakan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR SIMBOL... xix BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai hal hal dari permasalahan tentang ilmu dan landasan pemikiran. yang terkait dan mendukung dalam kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. mengenai hal hal dari permasalahan tentang ilmu dan landasan pemikiran. yang terkait dan mendukung dalam kerja praktek. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang landasan teori yang meliputi dasardasar mengenai hal hal dari permasalahan tentang ilmu dan landasan pemikiran yang terkait dan mendukung dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi Akademik adalah Sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik. Dimana dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) ROBI DIRGANTARA NIM 206700183 Jurusan Teknik Informatika ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem II.1.1 Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari suatu interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang semua beroperasi yang berinteraksi

Lebih terperinci

PENERAPAN ARITMATIKA MODULO PADA ALGORTIMA LUHN UNTUK VALIDASI NOMOR SERI IMEI DAN KARTU KREDIT

PENERAPAN ARITMATIKA MODULO PADA ALGORTIMA LUHN UNTUK VALIDASI NOMOR SERI IMEI DAN KARTU KREDIT PENERAPAN ARITMATIKA MODULO PADA ALGORTIMA LUHN UNTUK VALIDASI NOMOR SERI IMEI DAN KARTU KREDIT Anwar Ramadha 13514013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profile Tempat Kerja 2.1.1 Sejarah Instansi PT. Swamedia Informatika berdiri sejak tahun 1999, berkedudukan di Bandung. Dengan moto innovative IT Solution, kepuasan klien menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Tujuan dasar suatu sistem tergantung pada jenis sistem itu sendiri. Sebagai contoh, sistem peredaran darah manusia merupakan sistem biologi yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Sistem Secara umum arti sistem adalah suatu kesatuan atau

Lebih terperinci

Gambar 1.1. User Interface ATM

Gambar 1.1. User Interface ATM 1 Sebuah bank lokal bermaksud untuk menginstal mesin teller otomatis baru (ATM) untuk memungkinkan pengguna (yaitu, Nasabah bank) untuk melakukan transaksi keuangan dasar (Gambar 1.1). Setiap user dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analis Sistem Yang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan merupakan kegiatan penguraian suatu sistem informasi yang utuh dan nyata ke dalam bagianbagian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

DIAGRAM SEQUENCE UML

DIAGRAM SEQUENCE UML DIAGRAM SEQUENCE UML Makalah ini di susun oleh : 1) Banu Hardian (51412367) 2) Mutia Sulisetyani (55412178) 3) Raditya Rafian (55412868) 4) Tio Dwi Akbar (57412395) GUNADARMA UNIVERSITY 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Tugas Akhir. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir. Universitas Komputer Indonesia, Bandung Tugas Akhir Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Parkir Universitas Komputer Indonesia, Bandung Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Perancangan Berorientasi Objek Nama : Andrian

Lebih terperinci

Pendahuluan Kajian Pustaka

Pendahuluan Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Internet sering digunakan sebagai media untuk mempublikasikan informasi sehingga mudah diakses oleh masyarakat luas. Perkembangan teknologi internet berperan dalam menunjang berbagai aspek

Lebih terperinci