( R P J M D ) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 ENDE DAERAH PERATURAN KABUPATEN 11 TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "( R P J M D ) RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 ENDE DAERAH PERATURAN KABUPATEN 11 TAHUN"

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE OMOR 11 T NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG 2014 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH ( R P J M D ) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014

2 BUPATI ENDE Ir. Marselinus Y.W. Petu WAKIL BUPATI ENDE Drs. H. Djafar H. Achmad, Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan KATA PENGANTAR

3 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat, karunia, dan petunjuk-nya, sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun dapat diselesaikan dengan baik. RPJMD Kabupaten Ende Tahun , merupakan implementasi Visi, Misi, Janji-Janji Kampanye serta Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ende terpilih hasil pemilu kepala daerah yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Achmad, MM. RPJMD Kabupaten Ende Tahun disusun sebagai penjabaran amanat Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta mengacu kepada arahan pembangunan untuk periode ketiga RPJMD dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ende Tahun Visi Pembangunan Kabupaten Ende dalam RPJMD Kabupaten Ende Tahun , adalah Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan. Visi ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya pembangunan yang berkarakteristik lokal warisan budaya leluhur, dengan mendayagunakan seluruh potensi sumber daya, adat, dan budaya yang dimiliki, melalui pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan. Harapan kita bersama agar seluruh masyarakat Kabupaten Ende dapat mandiri, dan hasilhasil pembangunan yang dilaksanakan dapat mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di wilayah perkotaan, pedalaman maupun masyarakat yang berada di wilayah terpencil. i RPJMD Kabupaten Ende Tahun

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi BAB I : PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I Dasar Hukum Penyusunan RPJMD... I Hubungan Antar Dokumen... I Sistematika Penulisan... I Maksud dan Tujuan... I - 6 BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi dan Demografi... II Karakteristik Lokasi dan Wilayah... II Potensi Pengembangan Wilayah... II Kawasan Rawan Bencana Alam... II Demografi... II Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi... II Fokus Kesejahteraan Sosial... II Fokus Seni Budaya dan Olahraga... II Aspek Pelayanan Umum... II Fokus Layanan Urusan Wajib... II Fokus Layanan Urusan Pilihan... II - 48 ii RPJMD Kabupaten Ende Tahun

5 2.4. Aspek Daya Saing Daerah... II Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah... II Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur... II Fokus Iklim Berinvestasi... II Fokus Sumber Daya Manusia... II - 61 BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN... III Kinerja Keuangan Tahun III Kinerja Pelaksanaan APBD... III Neraca Daerah... III Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun III Proporsi Penggunaan Anggaran... III Analisis Pembiayaan Daerah... III Kerangka Pendanaan... III Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama... III Proyeksi Keuangan Daerah... III Penghitungan Kerangka Pendanaan... III Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya... III - 18 BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS... IV Permasalahan Pembangunan... IV Isu Strategis... IV - 9 BAB V : VISI. MISI, TUJUAN DAN SASARAN... V Visi... V Misi... V Tujuan dan Sasaran... V - 5 iii RPJMD Kabupaten Ende Tahun

6 BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH... VI - 1 BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH... VII Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun VII Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun VII Program pada setiap SKPD... VII Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per Masing-masing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun VII Program Unggulan Kabupaten Ende Tahun VII - 49 BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN... VIII - 1 BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH... IX - 1 BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN... X Pedoman Transisi... X Kaidah Pelaksanaan... X - 1 BAB XI : PENUTUP... XI - 1 iv RPJMD Kabupaten Ende Tahun

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Bagan Alir Hubungan Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... I - 4 Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun II - 20 Grafik Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun II 21 Gambar 7.1 Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende... VII 1 Gambar 7.2 Gambar 7.3 Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende... VII 2 Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende... VII 3 v RPJMD Kabupaten Ende Tahun

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan Dusun/lingkungan... II - 1 Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan... II - 3 Kemiringan Tanah (Lereng) dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Ende... II - 4 Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah per Kecamatan... II - 5 Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di Kabupaten Ende... II - 6 Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende... II - 7 Tabel 2.7 Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende... II - 10 Tabel 2.8 Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang di Kabupaten Ende... II - 11 Tabel 2.9 Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk... II - 12 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ende Tahun (SP 2010)... II - 13 Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ende Tahun II - 14 Jumlah Penduduk Kabupaten Ende menurut Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010)... II - 15 Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan (2012)... II - 16 Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ende Kurun waktu II - 16 Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB kurun waktu II - 16 Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi Kabupaten Ende II - 17 vi RPJMD Kabupaten Ende Tahun

9 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27 Tabel 2.28 Tabel 2.29 Kontribusi PDRB ADHB masing-masing Kecamatan kurun waktu II - 17 PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB Tahun (Milyar Rupiah)... II - 18 Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Ende dan NTT Tahun II - 19 Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun II - 19 Jumlah Penduduk Miskin masing-masing Kecamatan II - 20 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Ende II - 22 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA Tahun II - 22 Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK... II - 23 Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur 10 tahun keatas menurut Ijazah Tertinggi... II - 23 Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Ende II - 24 Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende Tahun II - 24 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende Tahun II - 25 Presentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan Tahun II - 25 Tabel 2.30 Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende II - 27 Tabel 2.31 Tabel 2.32 Ratio Guru Murid dan Ratio Murid-Sekolah Tahun Ajaran 2012/ II - 27 Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Tahun II 28 vii RPJMD Kabupaten Ende Tahun

10 Tabel 2.33 Tabel 2.34 Tabel 2.35 Tabel 2.36 Tabel 2.37 Tabel 2.38 Tabel 2.39 Tabel 2.40 Tabel 2.41 Tabel 2.42 Tabel 2.43 Tabel 2.44 Tabel 2.45 Tabel 2.46 Tabel 2.47 Tabel 2.48 Persentase Guru Berkeahlian/Berkompoten Tahun II - 28 Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang Lulus Sertifikasi Tahun II - 28 Angka Kelulusan di Kabupaten Ende Tahun II - 29 Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti Paket A, B, C... II - 29 Standar, Jumlah dan Ratio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Ende Tahun II - 30 Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan Tahun II - 34 Perkembangan Kondisi Infrastruktur Jalan dan Irigasi Tahun II - 35 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perumahan Tahun II - 36 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perencanaan Tahun II - 36 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Perhubungan Tahun II - 37 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Lingkungan Hidup Tahun II - 38 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Kependudukan dan Capil Tahun II - 39 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Perempuan Tahun II - 40 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan KBKS Tahun II - 40 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Sosial Tahun II - 41 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Tenaga Kerja Tahun II - 42 viii RPJMD Kabupaten Ende Tahun

11 Tabel 2.49 Tabel 2.50 Tabel 2.51 Tabel 2.52 Tabel 2.53 Tabel 2.54 Tabel 2.55 Tabel 2.56 Tabel 2.57 Tabel 2.58 Tabel 2.59 Tabel 2.60 Tabel 2.61 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Koperasi dan UMKM Tahun II - 42 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Penanaman Modal Tahun II - 43 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemerintahan Umum Tahun II - 43 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Ketahanan Pangan Tahun II - 46 Perkembangan Capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun II - 47 Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende Tahun II - 48 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong Tahun II - 48 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil Tahun II - 49 Perkembangan Jenis Usaha Ungas Tahun II - 49 Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun II - 50 Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende II - 51 Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun II - 54 Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende Tahun II - 56 Tabel 2.62 Produktifitas Daerah Keadaan Tahun II - 56 Tabel 2.63 Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende. II - 57 Tabel 2.64 Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan sarana komunikasi Tahun II 58 ix RPJMD Kabupaten Ende Tahun

12 Tabel 2.65 Tabel 2.66 Tabel 2.67 Tabel 2.68 Tabel 2.69 Tabel 2.70 Tabel 2.71 Tabel 2.72 Tabel 3.1 Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet Tahun II - 58 Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun II - 59 Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun II - 59 Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun II - 60 Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun II - 60 Jumlah Restoran dan Rumah Makan Tahun II - 60 Persentase penduduk Kabupaten Ende 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi... II - 62 Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende Tahun II - 63 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende TA III - 1 Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah III - 3 Tabel 3.3 Kinerja Realisasi Pendapatan III - 3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende Tahun III - 4 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung... III - 5 Tabel 3.6 Neraca Daerah Kabupaten Ende III - 7 Tabel 3.7 Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende Tahun III - 10 Tabel 3.8 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur... III - 11 Tabel 3.9 Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende Tahun III - 11 Tabel 3.10 Defisit riil kabupaten Ende III - 12 x RPJMD Kabupaten Ende Tahun

13 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Gambaran Defisit Riil dan Komponen Penutup Defisit Riil Kabupaten Ende III - 13 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Ende Tahun III - 13 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama di Kabupaten Ende Tahun III - 14 Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende Tahun III - 15 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama III - 16 Proyeksi Kapasitas Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Membiayai Pembangunan Daerah Tahun III - 17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Ende tahun III - 18 Tabel 3.18 Program CSR yang telah disepakati... III - 20 Tabel 4.1 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan Provinsi NTT... IV - 9 Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ende... V - 3 Keterkaitan Misi dengan Arahan RPJPD V - 4 Tabel 5.3 Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran... V - 5 Tabel 6.1 Tabel 6.2 Tabel 6.3 Tabel 6.4 Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... VI - 2 Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... VI - 3 Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... VI - 6 Keterkaitan Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... VI 10 xi RPJMD Kabupaten Ende Tahun

14 Tabel 6.5 Tabel 7.1 Keterkaitan Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... VI - 12 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah... VII - 12 Tabel 7.2 Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah... VII - 32 Tabel 8.1 Tabel 9.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan... VIII - 2 Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun IX - 3 xii RPJMD Kabupaten Ende Tahun

15 BUPATI ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENDE, Menimbang : a. bahwa Kabupaten Ende memerlukan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan pembangunan jangka menengah daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun ; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonenesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

16 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor); 11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun ;

17 12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun ; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 1 ); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 11); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ENDE dan BUPATI ENDE MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ende. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ende. 3. Bupati adalah Bupati Ende. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ende.

18 6. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah Kepala Bappeda Kabupaten Ende. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Ende. 8. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 9. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 10. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam lingkup daerah dalam jangka waktu tertentu. 11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah Kabupaten adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak Tahun 2005 sampai dengan Tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJM Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan. 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah Provinsi adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai Tahun Visi adalah rumusan umum tentang keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan Tahun Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 17. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun perencanaan pembangunan daerah. 18. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan strategis SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 19. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1(satu) tahun.

19 20. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. BAB II ASAS PENYUSUNAN Pasal 2 RPJM Daerah disusun berdasarkan asas keterbukaan dalam akses informasi, partisipatif, dengan melibatkan stakeholders dan responsif serta tanggap terhadap perubahan sesuai dengan kondisi dalam masyarakat. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik bagi Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan melalui kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama guna mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Ende secara berkesinambungan. (2) Tujuan penyusunan RPJMD Tahun , yang merupakan implementasi dari Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, adalah : a. Menjabarkan visi, misi dan program prioritas Bupati dan Wakil Bupati terpilih sekaligus menetapkannya menjadi visi, misi dan program prioritas pembangunan Kabupaten Ende melalui analisis gambaran umum kondisi daerah, permasalahan dan isu-isu strategis serta mengacu kepada pencapaian pembangunan pada periode sebelumnya; b. Menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD, RKPD), Renja SKPD, Kebijakan Umum APBD (KUA), serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun yaitu tahun ; c. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ende, sesuai visi, misi dan program prioritas pembangunan yang diterjemahkan melalui indikator-indikator kinerja urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah; d. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun konsensus antar stakeholders dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang, dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta pengembangan sumber daya aparatur yang bersih, berkualitas, dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

20 BAB IV SISTEMATIKA Pasal 4 RPJM Daerah Kabupaten Ende Tahun disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Hubungan Antar Dokumen 1.4. Sistematika Penulisan 1.5. Maksud dan Tujuan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 3.3. Kerangka Pendanaan ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB XI PENUTUP

21 BAB V RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 5 RPJM Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan bersifat indikatif. Pasal 6 Isi beserta uraian RPJM Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 7 RPJM Daerah menjadi acuan dalam penyusunan Renstra-SKPD dan Renja- SKPD. Pasal 8 Renstra-SKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja-SKPD dengan memperhatikan RPJM Daerah. BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Pengendalian Pasal 9 Bupati wajib melakukan pengendalian atas RPJM Daerah. Pasal 10 (1) Pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 meliputi pengendalian terhadap: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Pasal 11 (1) Pengendalian oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

22 (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut penyimpangan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran agar program dan kegiatan sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah. (3) Kepala Bappeda wajib melaporkan hasil pemantauan dan supervisi rencana pembangunan kepada Bupati, disertai dengan rekomendasi dan langkah-langkah yang diperlukan. Bagian Kedua Evaluasi Pasal 12 Bupati melakukan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah. Pasal 13 Evaluasi sebagaimana dimaksud dalampasal 12 meliputi evaluasi terhadap: a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah; c. hasil rencana pembangunan daerah. Pasal 14 (1) Evaluasi oleh Bupati dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan oleh Kepala SKPD untuk capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan SKPD periode sebelumnya. (2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi : a. penilaian terhadap pelaksanaan proses perumusan dokumen rencana pembangunan daerah, dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah; dan b. menghimpun, manganalisis dan menyusun hasil evaluasi Kepala SKPD dalam rangka pencapaian rencana pembangunan daerah. (3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepada Bupati dan menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. Pasal 15 Bupati berkewajiban memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah kepada masyarakat.

23 Pasal 16 Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJM Daerah ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Ketiga Perubahan Pasal 17 (1) Rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal : a. hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan dan substansi yang dirumuskan belum sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; b. terjadi perubahan yang mendasar; atau c. merugikan kepentingan nasional. (2) Perubahan rencana pembangunan daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB VII DATA DAN INFORMASI Pasal 18 RPJM Daerah didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 19 (1) Bupati menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembangunan daerah. (2) Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Bupati dibantu oleh Kepala Bappeda. (3) Pimpinan SKPD menyelenggarakan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

24 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ende. Ditetapkan di Ende pada tanggal 26 Juli 2014 Diundangkan di Ende pada tanggal 5 Agustus 2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2014 NOMOR 11 NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 010 / 2014

25 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11 TAHUN2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN I. UMUM Sebagaimana dimanatkan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah menegaskan 4 (empat) tahapan dalam perencanaan, yaitu (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian dan (4) evaluasi rencana. Keempat tahap tersebut merupakan suatu kesatuan dalam tata cara Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh seluruh unsur penyelenggara Negara, masyarakat maupun swasta. Tahapan penyusunan rencana dimaksudkan untuk menghasilkan suatu rencana yang terarah dan terpadu secara berkesinambungan dengan tetap mengedepankan keselarasan dan keseimbangan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan daerah,strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah,lintas satuan kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, yaitu fungsi informasi tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang akan ditimbulkan di dalam dokumen RPJM Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun memuat: Visi, yaitu Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat Yang Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan.

26 Misi pembangunan daerah Tahun yaitu: (1) Menghasilkan kualitas sumber daya manusia Ende yang memiliki daya saing tinggi (2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat; (3) Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan; (4) Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, (5) Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat. Visi dan Misi yang ingin dicapai pada tahun dijabarkan dalam tujuan, sasaran dan strategi, kebijakan serta program. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Cukup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9 Cukup Jelas

27 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 11

28 BAB I P E N D A H U L U A N

29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun dokumen perencanaan yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai penjabaran tahunan. Pemerintah Kabupaten Ende telah menetapkan Perda Nomor 3 tahun 2009 tentang RPJPD Tahun Dokumen ini memuat visi masyarakat Kabupaten Ende, yang wajib diemban oleh Bupati dan Wakil Bupati Ende, sesuai periode rencana jangka menengah yaitu Tahap I ( RPJMD ), Tahap II ( RPJMD ), Tahap III ( RPJMD ), dan Tahap IV ( RPJMD ). Saat ini Kabupaten Ende memasuki tahap III pelaksanaan RPJP atau RPJMD Tahun , yang diawali dengan proses Pemilukada Bupati dan Wakil Bupati Ende periode pada tahun Pemilukada telah menghasilkan putra terbaik Kabupaten Ende yaitu Ir. Marselinus Y.W. Petu dan Drs. H. Djafar H. Ahmad, MM, yang secara resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ende pada tanggal 7 April Momentum pergantian kepemimpinan mengisyaratkan perlunya penyusunan kembali skenario masa depan masyarakat Kabupaten Ende, yang disesuaikan dengan kondisi faktual, potensi riil, permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Keseluruhan skenario tersebut dituangkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Ende Tahun RPJMD Kabupaten Ende Tahun , merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Ende periode , yang disinergikan dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi NTT. Pada tataran spasial memerhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ende Tahun , serta kedudukannya dalam konteks ruang nasional, provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten tetangga. Secara substansi RPJMD memuat visi, misi, arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, serta rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.. Sejalan dengan ketentuan Permendagri Nomor 54 tahun 2010, penyusunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun , dilaksanakan melalui tahapan-tahapan antara lain: persiapan penyusunan, perumusan Rancangan Awal RPJMD, perumusan Rancangan RPJMD, Pelaksanaan Musrenbang RPJMD, Perumusan Rancangan Akhir, dan Penetapan RPJMD menjadi Peraturan Daerah. Perumusan dilaksanakan melalui integrasi berbagai pendekatan perencanaan yang meliputi pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, dan top down-bottom up. Bab I - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

30 Kebijakan pokok yang dirumuskan dalam RPJMD merupakan gambaran Program Pembangunan Daerah, karena berisikan prioritas utama implementasi janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende. Program pembangunan Kabupaten Ende Tahun dikenal dengan TIWU TELU atau Tri Warna Program Pembangunan. Implementasi program pembangunan ini, dilaksanakan melalui Strategi Pokok Membangun Kabupaten Ende, yang dikenal dengan Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende, yaitu segitiga Pendekatan, Segitiga Kemitraan (Tri Parted) dan Segitiga Kekuatan Bekerja (Lika Mboko Telu) atau Tiga Batu Tungku, dengan spirit utama Membangun dari Desa dan Kelurahan berdasarkan karakteristik wilayah. TIWU TELU dirumuskan berdasarkan identifikasi permasalahan pokok dan mendesak yang dihadapi masyarakat Kabupaten Ende. Tiwu Telu menempatkan aspek manusia sebagai ordinat melalui Prioritas Pembangunan bidang Pendidikan dan Kesehatan, dengan sasaran utama menciptakan masyarakat Ende yang berakhlak, cerdas, terampil, sehat, dan berkarakter. Perwujudan karakteristik masyarakat Ende Lio diterjemahkan pula dalam Prioritas Pembangunan bidang Ekonomi yang dititikberatkan pada sektor yang sesuai dengan karakteristik warisan budaya masyarakat Ende Lio, yaitu tedo tembu wesa wela (Pertanian), gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan), peni nge wesi nuwa (Peternakan), weke togi soro sai (Perikanan), teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) dan wenggo nuwa nena ola (Pariwisata/ Pelestarian Lingkungan Hidup). Penjabaran ketiga prioritas utama tersebut di atas, didukung prioritas penunjang yaitu Infrastruktur dan lingkungan hidup, dan Penegakan Hukum dan Ketertiban. Pembangunan infrastruktur dan lingkungan difokuskan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan energi listrik. Selain itu dalam konteks lebih luas diarahkan dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi produktif masyarakat. Penegakan hukum dan ketertiban dimaksudkan dalam rangka menciptakan rasa aman dan tertib bagi masyarakat dan investor, perlindungan bagi kelompok perempuan dan anak, serta perwujudan good governance. Peran serta masyarakat akan didorong melalui kebijakan yang menempatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam keseluruhan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi terhadap seluruh kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. RPJMD yang merupakan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat secara simultan dan komprehensif menjadi pedoman dan rujukan bersama selama kurun waktu lima tahun berjalan. Pada tataran pemerintahan, RPJMD menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Ende. Pada penjabarannya setiap tahun akan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), untuk selanjutnya dalam kerangka penganggaran merupakan dokumen pokok yang mendasari penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Bab I - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

31 1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah 11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun ; 12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun ; 13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ende Tahun ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ende Tahun Hubungan Antar Dokumen Sejalan dengan ketentuan Pasal 52 Permendagri 54 tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ende tahun dan RTRW Kabupaten Ende tahun Selain itu dalam rangka sinkronisasi dengan kebijakan provinsi dan nasional, serta kabupaten tetangga, memerhatikan pula Dokumen RPJP Nasional, Draft Rancangan Awal RPJM Nasional Tahun , RTRW Nasional, RPJPD Provinsi Nusa Bab I - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

32 Tenggara Timur Tahun , RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun , RTRW Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta RPJMD dan RTRW Kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo. RPJMD Kabupaten Ende Tahun menjadi pedoman bagi SKPD untuk menyusun Renstra SKPD, dan dijabarkan setiap tahunnya dalam RKPD. RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), untuk selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rancangan APBD setiap tahunnya Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Ende Tahun disusun dengan sistematikan sebagai berikut: Bab I Bab II : Pendahuluan Bab ini memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, maksud dan tujuan penyusunan. : Gambaran Umum Kondisi Daerah Bab ini menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing. Bab I - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

33 Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan Bab ini menguraikan tentang gambaran pengelolaan keuangan daerah yang meliputi uraian kinerja keuangan tahun-tahun sebelumnya, neraca daerah, proyeksi keuangan daerah, serta kerangka pendanaan programprogram RPJMD. Bab IV : Analisis Isu-Isu Strategis Bab ini menguraikan permasalahan dan isu-isu strategis yang menjadi dasar utama perumusan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Ende.Bab V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bab ini memuat pernyataan dan penjelasan visi dan misi pembangunan daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan selama lima tahun kedepan. Bab VI : Strategi, dan Arah Kebijakan Bab ini menjelaskan tentang strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan, sasaran, serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih. Penyajian strategi dan arah kebijakan, dapat menggambarkan serta menjelaskan hubungan antara strategi dengan arah kebijakan, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Bab VII : Kebijakan umum dan Program Pembangunan Daerah Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih, dengan target capaian indikator kinerja. Disamping itu disajikan pula penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Bab ini menjelaskan hubungan antara urusan pemerintah dengan program SKPD terkait, serta disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Bab IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah, Bab ini menyajikan penetapan kinerja pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Selain itu memuat target indikator hasil (outcome) untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi. Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan, Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Ende yang merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, hasil pemilukada pada periode berikutnya. Pada bagian ini juga menguraikan kaidah pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Bab XI : Penutup Bab I - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

34 1.5. Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Ende Tahun ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah dan pedoman bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Ende untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi daerah dalam program pembangunan yang terpadu, terukur, berkesinambungan dan responsif terhadap tantangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan, RPJMD Kabupaten Ende Tahun mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Merupakan dokumen yang menjadi acuan penyusunan Renstra SKPD dan RKPD; 2. Sebagai instrumen pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Ende periode ; 3. Tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masingmasing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah; 4. Instrumen pengawasan DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi anggaran dalam rangka mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah agar sejalan dengan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan; 5. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun konsensus seluruh pemangku kepentingan dalam menentukan arah pembangunan Kabupaten Ende selama 5 (lima) tahun mendatang. Bab I - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

35 Tarian Gawi 2.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.3. Aspek Pelayanan Umum 2.4. Aspek Daya Saing Daerah BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

36

37 2.1 Aspek Geografi dan Demografi Karakteristik Lokasi dan Wilayah 1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Kabupaten Ende merupakan salah satu dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki luas wilayah sebesar 2.046,60 km 2, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Flores Sebelah Timur : Kabupaten Sikka Sebelah Selatan : Laut Sawu Sebelah Barat : Kabupaten Nagekeo Secara administrasi terdiri atas 21 Kecamatan, 255 Desa, 23 Kelurahan, dan 893 dusun/lingkungan. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Nangapanda (10,42%), diikuti Detukeli, Kotabaru dan Ende, sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Ndori, dengan proporsi sebesar 0,29 persen dari luas wilayah Kabupaten Ende. Berdasarkan jenis pemerintahan, terdapat 2 (dua) kecamatan yang seluruh wilayah merupakan kelurahan yaitu Kecamatan Ende Selatan dan Ende Tengah, 10 (sepuluh) kecamatan yang tidak mempunyai pemerintahan Kelurahan dan 9 (sembilan) kecamatan memiliki unsur pemerintahan desa dan kelurahan. Tabel 2.1 Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah desa/kelurahan dan Dusun/lingkungan No Kecamatan Nama Ibukota Jarak ke Luas wilayah J u m l a h ibukota (km 2 ) % Desa Kel Dsn Kab (km) 1 Nangapanda Ndorurea 27, Pulau Ende Kemo 17, Maukaro Maukaro 90, Ende Nangaba 8, Ende Selatan Mbongawani 0, Ende Timur Wolowona 4, Ende Tengah Paupire 3, Ende Utara Kotaratu 0, Ndona Ndona 6, Ndona Timur Ratedanga 35, Wolowaru Bokasape 58, Wolojita Wolojita 59, Lio Timur Watuneso 72, Kelimutu Woloara 49, Ndori Maubasa 67, Maurole Maurole 75, Kotabaru Kotabaru Detukeli Watunggere 55, Lepembusu Kelisoke Peibenga 39, Bab II - 1 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

38 No Kecamatan Nama Ibukota Jarak ke Luas wilayah J u m l a h ibukota (km 2 ) % Desa Kel Dsn Kab (km) 20 Detusoko Detusoko 29, Wewaria Welamosa 50, Total Sumber Data : Ende Dalam Angka 2013, dan LKPJ 2013 (BPMPD Kabupaten Ende 2013) 2. Letak dan Kondisi Geografis a. Posisi Astronomis Kabupaten Ende terletak di sebelah selatan khatulistiwa pada koordinat ,44 sampai dengan kordinat ,1604 Bujur Timur dan ,35 sampai dengan ,10 Lintang Selatan. b. Posisi Geostrategik Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Ende mempunyai posisi strategis karena beberapa alasan antara lain: 1) Terletak di tengah-tengah Pulau Flores, yang merupakan salah satu dari 3 pulau besar di provinsi NTT, diapiti 5 (lima) Kabupaten di bagian barat, yaitu: Kabupaten Nagekeo, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai Barat, dan 2 (dua) Kabupaten di bagian Timur, yaitu: Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur. Pada awal mula kemerdekaan negara Republik Indonesia dimana pada waktu itu Bali, NTB dan NTT masih dalam bentuk wilayah Nusa Tenggara, Kabupaten Ende merupakan Pusat Pemerintahan Flores. 2) Merupakan jalur utama pelayaran, karena mempunyai akses langsung pelayaran laut menuju kupang sebagai ibu kota provinsi di alur pelayaran Laut Sawu. 3) Kabupaten Ende berada pada lintasan tujuan wisata utama Bali-Lombok- Flores, dengan keberadaan danau tiga warna Kelimutu. 4) Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI, mendapat tempat tersendiri karena merupakan tempat pengasingan Presiden Soekarno, dan diyakini merupakan tempat permenungan gagasan cemerlang Falsafah Negara Pancasila. c. Kondisi/Kawasan 1) Wilayah Pedalaman Wilayah pedalaman di Kabupaten Ende meliputi 213 desa/ kelurahan, yang tersebar pada 18 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Detusoko, Wolojita, Wolowaru, Kelimutu, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, Lepembusu Kelisoke, Ende Utara, dan Ende Timur. 2) Wilayah Terpencil Wilayah terpencil di Kabupaten Ende meliputi 40 desa, yang tersebar pada 13 kecamatan, yaitu kecamatan Nangapanda, Maukaro, Wewaria, Wolowaru, Maurole, Detukeli, Kotabaru, Lio Timur, Ndori, Ende, Ndona, Ndona Timur, dan Lepembusu Kelisoke. Bab II - 2 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

39 3) Kawasan Pesisir/Kepulauan Keberadaan kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Ende terdiri dari wilayah pesisir bagian utara dan selatan, yaitu : Kawasan pesisir utara meliputi Kecamatan Maukaro, Maurole, Wewaria dan dan Kotabaru. Kawasan pesisir selatan meliputi Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende Utara, Ende Selatan, Ndona, Wolojita, Wolowaru, Ndori, Lio Timur dan Pulau Ende. Selain kawasan pesisir di Kabupaten Ende terdapat satu pulau kecil yaitu Pulau Ende. 4) Kawasan Pegunungan Kabupaten Ende memiliki 2 (dua) gunung berapi yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, dan beberapa pegunungan pada bagian tengah dan selatan wilayah Kabupaten Ende, dan merupakan areal kawasan hutan lindung. d. Topografi Kondisi topografi Kabupaten Ende terdiri atas perbukitan dan pengunungan yang menempati wilayah tengah dan selatan dan dataran rendah dengan sedikit perbukitan berada di wilayah utara. Secara keseluruhan terdapat 20,60 % wilayah kabupaten Ende (421 km 2 ) berada pada ketinggian lebih dari 500 meter diatas permukaan laut (dpl). Kecamatan dengan tinggi rata-rata terbesar adalah Ndona Timur (1.148 m dpl), dan yang paling rendah adalah Ende Selatan (306 m dpl). Tabel 2.2. Ketinggian Rata-Rata dari Permukaan Laut (dpl) dan Persentase Luas Wilayah Menurut Ketinggian per Kecamatan No Kecamatan Tinggi ratarata % luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl Total Luas dari Wilayah permukaan m > 500 m (km 2 ) laut (m) m m 1 Nangapanda 441 0,71 15,55 50,91 32, Pulau Ende Maukaro Ende 589 1,78 7,73 45, Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru 777-0,51 72,77 26, Wolojita ,90 71,77 1, Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Bab II - 3 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

40 No Kecamatan Tinggi ratarata % luas wilayah berdasarkan kategori ketinggian dpl Total Luas dari Wilayah permukaan m > 500 m (km 2 ) laut (m) m m 17 Kotabaru 783 7,80 10,58 31, Detukeli 911-8,08 12,16 90, Lepembusu Kelisoke 20 Detusoko Wewaria ,47 52,61 21, Sumber : Ende Dalam Angka 2013 Berdasarkan kemiringan tanah (lereng), sebagian besar wilayah Kabupaten Ende (58,40 % atau ±1.195 km2) berada pada kemiringan diatas 40 persen. Data kemiringan tanah masing-masing kecamatan disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.3. Kemiringan tanah (lereng) dirinci menurut Kecamatan di Kabupaten Ende No Kecamatan Kemiringan Tanah (lereng) Slope (%) 0-3 % slope 3-12% slope 12-40% slope >40 % slope % Luas ( km 2 ) % Luas ( km 2 ) % Luas ( km 2 ) % Luas ( km 2 ) 1 Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke 20 Detusoko Wewaria Total luasan (km 2 ) % Terhadap Total Wilayah Sumber : Ende Dalam Angka 2013 Bab II - 4 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

41 3. Geologi Pembagian wilayah Kabupaten Ende menurut kedalaman tanah efektif terbagi atas: 52,96 % wilayah memiliki kedalaman tanah efektif 0 30 cm; 11,32 % memiliki kedalaman tanah efektif cm; 30,22 % memiliki kedalaman tanah efektif cm; dan 5,50 % wilayah kedalaman tanah efektif diatas 90 cm. Jenis tanah di Kabupaten Ende didominasi tanah mediteran dengan bentuk wilayah volcano, dengan tekstur tanah yang terdiri atas 22,99 % tekstur tanah sedang, 57,11 % tekstur tanah kasar, 3,70 % tekstur tanah halus dan sisanya sebesar 16,90 % tidak dikategorikan. Formasi pembentukan tanah di Kabupaten Ende terdiri atas endapan pantai/alluvial, formasi Kiro, formasi Laka, formasi Nangapanda, formasi Tanahou, formasi Waihekang, granodiorit, hasil gunung api muda Iya, hasil gunung api muda Kelibara dan hasil gunung api tua Tabel 2.4. Persentase Luas wilayah menurut Tekstur Tanah per Kecamatan No. Kecamatan Jenis Tekstur Total Luas Sedang Kasar Halus Wilayah (km 2 ) 1 Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria Sumber : Ende Dalam Angka 2013 (Kantor Pertanahan Kabupaten Ende) 4. Hidrologi Hutan lindung sepanjang bagian tengah wilayah, menyebabkan banyaknya sebaran daerah aliran sungai (DAS) dan mata air di Kabupaten Ende. Beberapa DAS besar antara lain kali Nangapanda, Kali Nangaba, Kali Wolowona, Kali Loworea, Kali Ndondo, dan Kali Lowo Lande, hampir setiap tahun mengalami banjir. Mata air tersebar pada beberapa wilayah dengan debit berkisar 4-17 liter/detik. Bab II - 5 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

42 Beberapa mata air diantaranya mata air woloware, aekipa, aepana, nangapanda, ae ino, seke mele, aewanda, aemuri, kena fiko dan lio Loo telah dimanfaatkan oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) untuk pemenuhan air bersih masyarakat kota Ende, Nangapanda, Detusoko, Wolowaru dan Maurole. Beberapa mata air dalam debit yang lebih kecil dimanfaatkan untuk fasilitas air bersih perdesaan. Tabel 2.5.Daerah Aliran Sungai dan Mata Air di Kabupaten Ende No Kecamatan Nama Sungai (DAS) Nama Mata Air (debit-liter/detik) 1 Nangapanda Lowo Nangapanda Mata Air Nangapanda (10) 2 Pulau Ende 3 Maukaro Lowo Bengge, Ae Molumbai, Rowo Rheo 4 Ende Lowo Nangaba 5 Ende Selatan 6 Ende Timur Lowo Wolowona Mata Air Aewanda 7 Ende Tengah 8 Ende Utara Manungae Mata air Woloare (4), Mata air Aemuri (5) 9 Ndona Lowo Wolotopo dan Mata air aepana (19), Ngalupolo Mata air Aekipa (12) 10 Ndona Timur Lowo Aebai, Lowo Ria 11 Wolowaru Lowo Ae Bara, Lowo Ae hepo Mata Air Lia Lo o (7), Seke Mele (-) Keterangan PDAM Nangapanda PDAM Kota Ende PDAM Kota Ende dan Ndona PDAM Wolowaru 12 Wolojita Lowo Aebai 13 Lio Timur Lowo Lise 14 Kelimutu Lowo Aebara, Lowo Ria Mata air Moni (4) 15 Ndori Lowo Ria 16 Maurole Lowo bajo Mata Air Ae Ino (7) PDAM Maurole 17 Kotabaru Lowo Ndondo, Lowo Lande 18 Detukeli Lowo Laka, Lowo Pemoria 19 Lepembusu Lowo Lise, Lowo Pombo Kelisoke 20 Detusoko Lowo Ria Mata Air Kena Fiko PDAM Detusoko 21 Wewaria Lowo Rea Sumber : Ende Dalam Angka Klimatologi Kabupaten Ende beriklim tropis agak kering, dengan suhu rata-rata berkisar antara C. Curah hujan berkisar antara mm/tahun, dengan tingkat intensitas hujan sedang. Jumlah hari hujan sebanyak 128 hari, dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan desember. Kelembaban udara rata-rata sebesar 80,9 gr/m 3, dengan rata-rata kelembaban minimum sebesar 67 gr/m 3 dan maksimum sebesar 95 gr/m 3. Bab II - 6 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

43 6. Penggunaan lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Ende diarahkan dengan memerhatikan Rencana Pola Ruang sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun Secara umum meliputi kawasan lindung seluas ,33 ha (37,95 %) dan kawasan budidaya seluas ,72 ha (62,05 %), dengan rincian masing-masing penggunaan lahan sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.6 Penggunaan Lahan di Kabupaten Ende NO Penggunaan Lahan Luas (km 2 ) % I Kawasan Lindung 77, ,95 1 Kawasan Hutan Lindung 31, * Hutan Lindung 24, * Cagar Alam 1, * Taman Nasional 5, Kawasan yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 33, * Kawasan Resapan Air 26, * Sempadan Pantai 1, * Sempandan Sungai 4, * Hutan Bakau (Mangrove) Kawasan Perlindungan Setempat 12, * Kawasan Rawan Bencana Gunung Api * Kawasan Perlindungan Setempat Terhadap Gerakan Tanah 12, II Kawasan Budidaya 126, Daerah Permukiman 12, Kawasan Kebun Campuran 14, Lahan Penggembalaan 9, Pertanian Lahan Basah 1, Pertanian Lahan Kering 38, Hutan Produksi * Hutan Produksi 35, * Hutan Produksi Terbatas 6, * Hutan Produksi Konversi 1, Pertambangan TOTAL I + II 204, Sumber : RTRW Kabupaten Ende Potensi Pengembangan Wilayah Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Ende didasarkan pada karakteristik Kabupaten Ende, dan diarahkan sesuai strategi dan kebijakan pemanfaatan pola ruang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Ende Tahun Bab II - 7 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

44 Kawasan yang berpotensi dikembangkan adalah kawasan budidaya, dengan potensi sektor meliputi pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan dan perkebunan, industri, pariwisata dan pertambangan. Sejalan dengan konsep keberlanjutan pembangunan, pengembangan wilayah dilaksanakan dengan memerhatikan upaya pengembangan kawasan lindung, yang secara substansi diarahkan untuk pemantapan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Potensi sektor menurut rencana Wilayah Pengembangan (WP) di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut: 1. Wilayah Pengembangan I, meliputi Kecamatan Ende, Ende Tengah, Ende Timur dan Ende Utara dan Ende Selatan, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Ende Tengah. Wilayah ini memiliki potensi pengembangan pada sektor pariwisata, perikanan dan industri. Potensi spesifik pada wilayah ini antara lain Situs Bung Karno dan peninggalan sejarah tugu Flores dan taman kota, serta panorama pantai dengan wisata kuliner. Pengembangan potensi perikanan diarahkan sebagai pusat pengumpul hasil penangkapan untuk wilayah perairan pantai selatan dengan ketersediaan dermaga pendaratan ikan dan pabrik es di Kecamatan Ende Selatan. Sektor industri kecil difokuskan pada pengembangan usaha tenun ikat dan makanan. Di wilayah ini terdapat komoditas pertanian yang memiliki nilai rasa khas yaitu ubi kayu nuabosi yang dapat dikembangkan sebagai komoditas unggulan Kabupaten Ende, selain pengembangan komoditas kelapa dan kopi, dan pemeliharaan usaha ternak kecil. 2. Wilayah Pengembangan II, meliputi Kecamatan Detusoko, Detukeli, Lepembusu Kelisoke, Ndona Timur dan Ndona, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Detusoko. Wilayah ini memiliki potensi yang dikembangkan pada sektor pariwisata, industri rumah tangga (pembuatan souvenir), pertambangan, perkebunan dan pertanian. Potensi spesifik pada wilayah ini meliputi lahan persawahan dengan keunikan pematangnya (sawah bertingkat), wisata permandian air panas detusoko, pengembangan industri rumah tangga minuman dari buah-buahan, perkampungan adat wolotopo dan wologai, serta Mumi di Desa Wologai Kecamatan Detusoko. Potensi pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan adalah sayur-sayuran dan buah, tanaman biofarma (jahe), kopi, jambu mente, kemiri. Dalam rangka mendukung pengembangan industri, terdapat potensi pembangkit listrik Tenaga Panas Bumi di Mutubusa Desa Sokoria Kecamatan Ndona Timur. 3. Wilayah Pengembangan III, meliputi Kecamatan Wolowaru, Wolojita, Kelimutu, Lio Timur, Ndori, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Wolowaru. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pariwisata, pertanian, industri dan pertambangan. Potensi spesifik pada wilayah ini adalah kawasan Taman nasional Kelimutu dengan keunikan danau tiga warnanya, diidukung potensi perkampungan adat dan industri tenun ikat khas dan souvenir, pengembangan agrowisata pada kawasan sekitar Taman Nasional Kelimutu, serta pasar tradisonal di Nduaria Kecamatan Kelimutu. Pada sektor industri berpotensi dikembangkan kawasan industri pengolahan kacang mete, dan kakao. Potensi perkebunan yang dapat dikembangkan adalah kopi dan kakao. 4. Wilayah Pengembangan IV, meliputi Kecamatan Nangapanda, Pulau Ende dan Maukaro, dengan Pusat WP adalah Kecamatan Nangapanda. Wilayah ini memiliki potensi pada sektor pertambangan, pariwisata, perkebunan, dan perikanan. Bab II - 8 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

45 Potensi spesifik wilayah yang mempunyai prospek antara lain batu hijau (Zeolit) di pesisir pantai selatan Kecamatan Nangapanda, industri agro berbasis pengelolaan hasil perikanan dan kelautan, serta wisata peninggalan benteng Portugis di Pulau Ende. Sektor pertanian dan perkebunan yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah kakao, kopi, kelapa dan cengkeh, serta areal sawah di Kecamatan Maukaro yang dapat dikembangkan menjadi pusat produksi padi sawah di Kabupaten Ende. Pada sektor pariwisata dapat dikembangkan wisata pantai/bahari pantai Jaga Po di Desa Kobaleba, Pantai Maukaro, dan Danau Alam Tiwu Lewu di desa Kebirangga Tengah Kecamatan Maukaro. 5. Wilayah Pengembangan V, meliputi Kecamatan Maurole, Wewaria, Kota Baru dengan Pusat WP adalah Kecamatan Maurole. Wilayah pengembangan ini mempunyai potensi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, industri dan pertambangan. Potensi spesifik wilayah ini antara lain padi sawah mengingat ketersediaan jaringan irigasi teknis yang cukup memadai, jambu mente, serta potensi pengembangan ternak sapi, kerbau dan kuda. Pada sektor pariwisata dikembangkan wisata pantai seperti Ena bara dan pantai Maurole, serta Danau Alam Tiwusora dan Danau Bou. Wilayah ini berpotensi dalam pengembangan industri berbasis pertanian dan perkebunan, mengingat ketersediaan suplai energi listrik (PLTU Ropa) dan berada pada jalur jalan strategis nasional Pantura Flores. Pengembangan potensi wilayah di Kabupaten Ende tersebut diatas sejalan dengan kebijakan pengembangan wilayah nasional, Provinsi NTT, serta kabupaten Sikka dan Kabupaten Nagekeo sebagai kabupaten yang berbatasan langsung, yang meliputi: a. Kebijakan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang menempatkan sektor pariwisata dan ketahanan pangan sebagai sektor unggulan pada koridor V; b. Dalam skala wilayah nasional, Kota Ende merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yang didukung kebijakan pengembangan Bandara Haji Hasan Aroeboesman sebagai Bandar Udara Pengumpul Skala Tersier, serta termasuk dalam Kawasan Andalan Ende-Maumere, dan Kawasan Lindung Nasional Kelimutu; c. Dalam skala regional provinsi NTT, termasuk dalam Wilayah Pengembangan II, dengan fokus pengembangan pada kawasan pesisir dan kota pelabuhan, dengan arahan fungsi sebagai pusat perdagangan, pendidikan, kesehatan, pelayanan transportasi, pelayanan pariwisata dan agribisnis; d. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Sikka, di wilayah Kecamatan Mego yang diarahkan pada pengembangan hutan produksi, serta Kecamatan Magepanda dengan arahan pengembangan di bidang pertanian, dan peternakan (lahan penggembalaan), yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Lio Timur dan Kotabaru; e. Kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Nagekeo, di wilayah Kecamatan Wolowae yang diarahkan pada pengembangan kawasan hutan lindung di Desa Tendatoto, dan kawasan pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, kebun campuran di Desa Tendakinde, yang sesuai dengan arah kebijakan pengembangan di wilayah Kecamatan Nangapanda dan Maukaro. Bab II - 9 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

46 2.1.3 Kawasan Rawan Bencana Alam Karakteristik Kabupaten Ende dilihat dari berbagai aspek seperti geologi, geografis, morfologi, topografi, iklim dan jenis tanah adalah daerah yang rawan bencana. Berbagai jenis bencana, baik bencana alam (gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, gelombang pasang, angin puting beliung, debris flow dan kekeringan) maupun bencana non alam (penyakit/ KLB, penyakit/ hama tanaman, kebakaran) selalu menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Ende. a) Gempa Bumi Kabupaten Ende dikenal sebagai salah satu lokasi rawan gempa di Indonesia. Daerah ini mempunyai pertumbuhan penduduk yang cepat, termasuk bangunan khususnya di Kota Ende dan sekitarnya. Sejumlah gempa bumi yang merusak telah menghantam daerah ini antara lain gempa bumi Maumere tahun 1989 dan Gempa bumi di Kabupaten Ende umumnya diakibatkan oleh saling bergeseknya tepian zona subduksi atau jalur patahan (fault) aktif. Intensitas maksimum suatu gempa bumi dianggap merusak yang dapat dicatat di daerah ini adalah antara skala VIII dan IX - (MMI) Scale. Tabel 2.7 Zonasi Ancaman Gempa di Kabupaten Ende Zonasi Wilayah Kecamatan Gambaran Bahaya Gempa Bumi Bahaya Gempa sangat Tinggi Bahaya Gempa Tinggi Bahaya/kerentanan gempa Sedang Bahaya Gempa Sedang-Rendah Bahaya Rendah Gempa Sumber : RTRW Kabupaten Ende Ende, Ndona, Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan maurole Nangapanda, Maukaro, Ende dan Ende Utara Maukaro, Ende, Detusoko, Wewaria, Maurole, Detukeli dan Kotabru Ende Utara, Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru Nangapanda, Maukaro, Ende, Ende Utara, Ende Timur, Ende Tengah, Ende Selatan, Ndona, Ndona Timur, Wolowaru, Wolojita, Lio Timur, Ndori, Detusoko, Kelimutu, Wewaria, Maurole, Kotabaru Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan batuan), retakan tanah dan lukuifaksi Goncangan tanah kuat, patahan gempa, gerakan tanah (jatuhan tanah dan jatuhan batuan, jatuhan bahan rombakan, lincuran rombakan), retakan tanah dan likuifaksi Goncangan tanah sedang, retakan tanah dan patahan gempa, serta likuifaksi Goncangan tanah, gerakan tanah (jatuhan batuan, rayapan tanah, glinciran rombakan) Goncangan tanah, retakan tanah dan gerakan tanah b) Tsunami dan Gelombang Pasang Potensi rawan bencana tsunami/gelombang pasang terjadi pada hampir seluruh wilayah pesisir pantai kabupaten Ende. Tsunami terkait erat dengan tingginya ancaman gampa bumi di Kabupaten Ende. Wilayah yang mempunyai potensi bencana tsunami/gelombang pasang di Kabupaten Ende antara lain: Bab II - 10 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

47 Tabel 2.8 Wilayah Ancaman Tsunami/Gelombang Pasang di Kabupaten Ende No Kecamatan Desa/Kelurahan 1 Nangapanda Desa Bheramari, Desa Raporendu, Desa Ondorea, Desa Ondorea Barat, Kelurahan Ndorurea, Desa Ndorurea 1, Desa Nggorea, dan Desa Penggajawa. 2 Pulau Ende Desa Puutura, Desa Rorurangga, Desa Rendoraterua, Desa Aejeti, Desa Ndoriwoy, Desa Redodori dan Desa Paderape 3 Ende Desa Rukuramba 4 Ende Selatan Kelurahan Rukun Lima, Kelurahan Mbongawani, Tetandara, Paupanda dan Kelurahan Tanjung 5 Ende Utara Kelurahan Kotaraja, Kotaratu, Desa Borokanda, dan Desa Gheogoma 6 Ende Timur Kelurahan Mautapaga 7 Ndona Desa Nanganesa, Wolotopo, Desa Wolotopo Timur, Desa Ngalupolo, Desa Reka, Desa Nila, Desa Kekasewa, Desa Ngaluroga 8 Wewaria Desa Aemuri, Desa Mukusaki, Desa Ekoae, dan Desa Wewaria 9 Maukaro Desa Magekapa, Desa Kobaleba, Desa Kebirangga, dan Desa Nabe 10 Maurole Desa Aewora, Desa Watukamba, Desa Ranakolo, Desa Ranakolo Selatan, Desa Maurole, Desa Mausambi, dan Desa Keliwumbu 11 Kotabaru Desa Loboniki dan Desa Kotabaru 12 Wolowaru Desa Mbuliwaralau 13 Lio Timur Desa Hobatua 14 Ndori Desa Maubasa, Desa Maubasa Timur dan Desa Serandori Sumber : RTRW Kabupaten Ende c) Letusan Gunung Berapi Terdapat dua gunung api aktif di Kabupaten Ende yaitu Gunung Iya dan Gunung Kelimutu, yang memberi ancaman pada wilayah sekitarnya yaitu Kecamatan Ende Selatan, Ende Tengah, Ende Utara, Ende Timur, Ndona Timur, Detusoko, Wolowaru, Kelimutu dan Wolojita d) Debris Flow Debris Flow adalah campuran air dan tanah, bongkahan batu dan kerikil yang turun meluncur melalui celah-celah aliran. Penyebab terjadinya debris flow selalu dipicu oleh turun hujan yang sangat lebat mengikuti alur jurang, anak sungai dan dasar aliran. Dengan kondisi topografi wilayah dan banyaknya alur jurang, anak sungai dan dasar aliran, seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Ende berpotensi mengalami debris flow, kecuali Kecamatan Ende Tengah e) Banjir Banjir adalah peningkatan debit air di atas kondisi normal yang melebihi daya tampung badan alirnya (sungai dan anak sungai) karena terjadinya hujan yang sangat lebat dan akhirnya melanda daerah yang dekat dengan sungai dan terletak bagian bawah. Sebagian besar sungai berpotensi banjir, terutama kali Wolowona, kali Nangaba, kali Nangapanda, dan Kali Loworea. f) Tanah Longsor Dengan keadaan topografi merupakan perbukitan dan pegunungan, sebagian besar wilayah Kabupaten Ende merupakan daerah rawan longsor. Bab II - 11 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

48 Bahaya ancaman longsor yang dominan adalah longsoran pada badan jalan. Ancaman terhadap perumahan relatif kecil, namun perlu mendapat perhatian sebagai akibat pertumbuhan permukiman yang tidak dikendalikan secara baik, seperti beberapa lokasi di wilayah Kelurahan Paupire Kecamatan Ende Tengah. g) Kekeringan Kekeringan sering terjadi di wilayah Kabupaten Ende yang merupakan daerah semiarid yakni musim hujan lebih pendek dan musim kemarau lebih panjang. Musim hujan berlangsung selama 3-4 bulan (desember - maret) dan musim kemarau selangsung selama 8-9 bulan (april - nopember). Berdasarkan hasil analisis, kecamatan dengan ancaman kekeringan tinggi adalah kecamatan Pulau Ende, kecamatan dengan ancaman kekeringan sedang meliputi kecamatan Wewaria, Maukaro, Maurole, Kotabaru, dan Ndori dan kecamatan dengan ancaman kekeringan rendah antara lain Kecamatan Nangapanda, Ende, Ende Selatan, Ende Utara, dan Ende h) Angin Ribut Angin sering terjadi tiap tahun di wilayah Kabupaten Ende. Berdasarkan hasil analisis, seluruh kecamatan di Kabupaten Ende tergolong dalam ancaman angin ribut rendah. Daerah yang pernah mengalami angin ribut antara lain Kecamatan Detukeli, Wewaria, Wolojita, Pulau Ende, Kelimutu, Ende, dan Maurole Demografi a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Ende sampai akhir tahun 2012 mencapai jiwa terdiri atas jiwa (47,46%) penduduk laki-laki dan jiwa (52,54%) penduduk perempuan. Jika dibanding dengan data hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010), terjadi peningkatan sebesar jiwa dari keadaan jiwa, atau mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 2,95% pada kurun waktu 2 tahun terakhir. Dengan memerhatikan trend data pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil SP 2010, pada tahun 2019 atau akhir periode rencana, diproyeksikan jumlah penduduk Kabupaten Ende mencapai jiwa (asumsi rata-rata pertumbuhan sebesar 1,48%). Tabel 2.9 Jumlah, Laju dan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Sensus Penduduk ,30 Sensus Penduduk ,82 Sensus Penduduk ,62 Tahun ,45 Tahun ,59 Sensus Penduduk ,16 Tahun ,50 Tahun ,95 Rata-rata Pertumbuhan 1,48 Bab II - 12 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

49 Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Tahun Asumsi proyeksi menggunakan ratarata pertumbuhan sebesar 1,48. Proyeksi Proyeksi Referensi data terakhir Jumlah Proyeksi Penduduk Tahun 2013 sebesar Proyeksi (Registrasi Penduduk akhir Proyeksi Tahun 2013) Proyeksi Sumber : Data BPS Ende (diolah) b. Distribusi dan Komposisi Penduduk Berdasarkan data SP 2010, secara kewilayahan penduduk Kabupaten Ende terkonsentrasi di daerah perkotaan (± 34,43 %), terutama di Kecamatan Ende Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa perkotaan masih merupakan daya tarik utama bagi penduduk, baik dari desa maupun masyarakat luar wilayah untuk mencari pekerjaan, bersekolah, serta aktifitas kegiatan lain. Realitas perkembangan fasilitas pendidikan (tinggi), serta usaha jasa dan perdagangan turut memengaruhi perkembangan penduduk di Kota Ende. Penduduk terbesar berada di Kecamatan Ende Tengah, disusul Kecamatan Ende Selatan dan Nangapanda, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Ndona Timur. Dengan luas wilayah km 2, tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Ende (SP 2012) adalah sebesar 127 jiwa/km 2. Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Ende Tengah (3.761 jiwa/km 2 ), sedangkan yang paling jarang adalah Kecamatan Detukeli dengan tingkat kepadatan 32 jiwa/km 2. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) keadaan tahun 2012 adalah sebesar 90. Tabel 2.10 Jumlah dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Ende (SP 2010) No. Kecamatan Total Luas Jumlah Penduduk 2010 Kepadatan Wilayah (km 2 ) L P Total (2010) 1 Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Wolowaru Wolojita Ratio Bab II - 13 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

50 No. Kecamatan Total Luas Wilayah (km 2 ) Jumlah Penduduk 2010 L P Total Kepadatan (2010) 13 Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria Sumber : Data BPS Ende (diolah) Total , , , Total Total Kepadatan penduduk di suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain laju pertumbuhan penduduk alamiah, tingkat kematian bayi (IMR), tingkat kematian ibu (MMR), tingkat migrasi (masuk dan keluar), jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Gambaran aspek yang memengaruhi pertumbuhan penduduk di Kabupaten Ende dari tahun , sebagai berikut: Tabel 2.11.Aspek yang mempengaruhi Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ende Tahun Aspek yang memengaruhi Pertumbuhan penduduk Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun) '1.45 '1.59 '1.16 0,5 Tingkat Kematian Bayi (IMR) '80 '28 '28 '29 Tingkat Kematian Ibu (MMR) '8 '11 '11 '9 Tingkat Migrasi (Masuk/Keluar) '2.178 ' ' ). Jumlah Migrasi Masuk '1.517 ' ' ). Jumlah Migrasi Keluar '.661 ' '726 Jumlah Kelahiran '1.287 ' '876 Jumlah Kelahiran '597 ' '571 Laju Pertumbuhan Alamiah Penduduk (%/Tahun) '1.45 '1.59 '1.16 ' Selanjutnya berdasarkan struktur umur, penduduk Kabupaten Ende sebagian besar penduduk berada pada usia produktif. Data SP 2010 menunjukan bahwa penduduk usia tahun sebesar (57,81 %), diikuti usia kurang dari 15 tahun sebesar (33,3 %), dan dan penduduk lansia 60 tahun atau lebih sebesar (8,89 %). Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk Kabupaten Ende mengarah pada era penduduk usia tua (ageing population) karena persentase jumlah penduduk lansia berada diatas 7 persen. Disisi lain terkait tingginya persentase penduduk usia di bawah 15 tahun dan usia produktif berimplikasi pada beban investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak dan tuntutan kesempatan kerja pada waktu-waktu mendatang. Ratio Bab II - 14 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

51 Tabel 2.12 Jumlah Penduduk Kabupaten Ende Menurut Kelompok Umur (Sensus Penduduk 2010) No. Kelompok Usia Jumlah Penduduk J u m l a h Pembagian % Laki-laki Perempuan Struktur Umur (jiwa) % % % J u m l a h % Sumber Data: BPS Kab. Ende, Sensus Penduduk 2010 (diolah) Komposisi penduduk menurut pekerjaan menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Ende bekerja pada sektor primer (pertanian) dengan porsi 45,79%, diikuti sektor jasa-jasa sebesar 31,22% dan manufaktur sebesar 22,99 %. Tabel 2.13 Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan (2012) Lapangan Pekerjaan Jumlah Penduduk J u m l a h Laki-laki Perempuan 1. Pertanian Manufaktur Jasa Total Sumber Data: BPS Kab. Ende, Indikator Ekonomi 2012 Bab II - 15 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

52 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1. Produk Dosmestik Regional Bruto Besaran produksi barang dan jasa di Kabupaten Ende yang ditunjukan dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sampai dengan keadaan tahun 2012 mencapai 2,2 Triyun, dengan nilai pertambahan dalam kisaran 13% - 15 %. Nilai produksi tanpa perhitungan kenaikan harga yang ditunjukan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 mencapai 868 Milyar, dengan trend pertumbuhan meningkat dari keadaan 5,06 % pada tahun 2010 menjadi 5,86% pada tahun Tabel Nilai, Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ende kurun waktu Uraian Tahun *) 2012 **) Nilai PDRB (Milyard Rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 1.708, , ,7 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) ,3 837,1 886,2 Perkembangan PDRB ADHB (%) 13,04 12,91 15,01 Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 (%) 5,06 5,25 5,86 Sumber : PDRB Menurut Penggunaan 2012 (BPS Ende) Secara sektoral perekonomian Kabupaten Ende didominasi sektor pertanian, yang memberikan konstribusi 32,85 % dari PDRB Kabupaten Ende, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran (23,23 %) serta sektor jasa-jasa (22,81 %). Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir peranan sektor pertanian terus mengalami penurunan dalam nilai. Hal ini mengindikasikan bahwa secara bertahap perekonomian di Kabupaten Ende sudah mengarah kepada struktur jasa (sektor perdagangan, hotel dan restaurant serta jasa-jasa). Data menunjukan bahwa perkembangan kontribusi sektor perdagangan, Hotel dan restauran terus meningkat yaitu dari 22,21 % pada tahun 2009, meningkat cukup signifikan menjadi 26,77 % tahun 2011, meskipun kembali menurun pada tahun Sektor jasa perkembangan relatif stabil pada kisaran 22 % kontribusi bagi perekonomian Kabupaten Ende. Tabel Peranan Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Ende ADHB kurun waktu Sektor Pertanian 34,37 33,56 33,64 32,85 2. Pertambangan dan penggalian 1,38 1,39 1,31 1,34 3. Industri Pengolahan 1,65 1,66 1,56 1,59 4. Listrik dan Air Bersih 0,48 0,49 0,46 0,50 5. Bangunan/Kontruksi 7,00 6,96 6,46 7,15 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 22,21 22,82 26,77 23,23 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,00 5,71 5,09 5,64 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,69 4,81 4,65 4,83 9. Jasa-jasa 22,22 22,61 22,19 22,81 PDRB Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan Bab II - 16 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

53 Dari sisi pertumbuhan terjadi fluktuasi pertumbuhan pada hampir semua sektor setiap tahunnya. Data tahun 2012 menunjukan terjadi pertumbuhan signifikan pada sektor industri dan pengolahan. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2012 sebesar 11,73% (tertinggi), dari keadaan 2,98% pada tahun Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun nilai riil produksi relatif kecil, dalam jangka panjang sektor ini merupakan sektor yang mempunyai potensi untuk dikembangkan. Salah satu alternatif yang harus ditempuh adalah dengan mengembangkan industri pengolahan yang berskala sedang melalui pemberdayaan industri rumahtangga berskala kecil dan menengah. Tabel Laju Pertumbuhan masing-masing Sektor Ekonomi Kabupaten Ende Sektor Pertanian 3,12 3,51 3,67 3,64 4,55 2. Pertambangan dan penggalian 3,37 3,69 3,75 3,79 3,82 3. Industri Pengolahan 4,35 3,61 2,93 2,98 11,73 4. Listrik dan Air Bersih 2,51 6,78 7,60 9,14 6,59 5. Bangunan/Kontruksi 3,96 3,31 0,99 3,88 9,68 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,52 5,68 5,71 5,77 5,83 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,15 6,18 6,83 7,34 7,14 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,03 6,03 6,42 8,27 5,57 9. Jasa-jasa 6,71 6,91 7,19 6,68 6,16 PDRB 4,82 5,00 5,04 5,28 5,86 Sumber : PDRB Kabupaten Ende menurut Kecamatan Perekonomian Kabupaten Ende berdasarkan kewilayahan masih didominasi pada wilayah perkotaan. Pada tahun 2012, 4 (empat) wilayah perkotaan menyumbang kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende. Kecamatan Ende Selatan merupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 18,42 %, disusul Kecamatan Ende Tengah sebesar 16,69 %, Kecamatan Ende Timur sebesar 12,04 % dan Kecamatan Ende Utara sebesar 11,77 %. Kecamatan Ndori dan Ndona Timur merupakan kecamatan dengan kontribusi paling kecil masing-masing sebesar 1,07 % dan 1,19 %. Tabel Kontribusi PDRD ADHB masing-masing Kecamatan kurun waktu No Kecamatan PDRB ADHB (tahun) Nangapanda Pulau Ende Maukaro Ende Ende Selatan Ende Timur Ende Tengah Ende Utara Ndona Ndona Timur Bab II - 17 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

54 No Kecamatan PDRB ADHB (tahun) Wolowaru Wolojita Lio Timur Kelimutu Ndori Maurole Kotabaru Detukeli Lepembusu Kelisoke Detusoko Wewaria Total Sumber : PDRB Kab. Ende menurut Kecamatan (diolah) Berdasarkan PDRB Penggunaan, 84% perekonomian Kabupaten Ende digunakan untuk komsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga, Lembaga Swasta Nirlaba (LNPRT) dan pemerintah. Investasi memberi andil kurang lebih 34%, sedangkan ekspor menunjukan nilai negatif. Meskipun menunjukan kenaikan setiap tahunnya, nilai investasi di Kabupaten Ende belum memberi sumbangan signifikan pada perekonomian Kabupaten Ende. Nilai negatif pada komponen ekspor menunjukan bahwa barang dan jasa yang berasal dari luar wilayah lebih banyak dibanding yang dikirim ke luar wilayah Kabupaten Ende. Pada tahun 2010 neraca perdagangan Kabupaten Ende minus 317,5 milyar rupiah kemudian pada tahun 2011 meningkat sebesar 10,24 % sehingga menjadi minus 350 milyar rupiah, dan berlanjut pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 15,62% sehingga menjadi minus 404,7 milyar rupiah. Secara regional, perekonomian Kabupaten Ende menyumbang relatif kecil terhadap ekonomi provinsi NTT. Komponen komsumsi menyumbang 5,29% terhadap komsumsi ekonomi NTT. Demikian pula komponen investasi yang menyumbang sebesar 9,74% dan nilai ekpor sebesar 5,67% dari nilai barang dan jasa provinsi NTT. Data perbandingan PDRB penggunaan Kabupaten Ende dan Provinsi NTT disajikan pada tabel berikut. Tabel PDRB Penggunaan Kabupaten Ende ADHB Tahun (Milyar Rupiah) Jenis Penggunaan Kabupaten Ende Provinsi NTT *) 2012**) *) 2012**) Komsumsi (RT+LNPRT+Pemerintah) 1.394, , , , , ,8 Investasi (PMTB + Perubahan Stok/Inventori) 631,8 678,2 759, , , ,4 Ekspor Netto -317, , , , ,8 PDRB 1.708, , , , , ,4 Keterangan: *) angka sementara **) angka sangat sementara Bab II - 18 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

55 2. PDRB dan Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita Kabupaten Ende dari tahun terus mengalami peningkatan. PDRB Perkapita Kabupaten Ende pada tahun 2012 sebesar 8,3 juta rupiah, melampaui rata-rata PDRB perkapita provinsi NTT. Demikian pula Pendapatan Perkapita Kabupaten Ende sebesar 7,87 juta rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Pendapatan Perkapita Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 6,73 juta rupiah. Tabel 2.19 Rata-Rata PDRB dan Pendapatan Perkapita Ende dan NTT Tahun TAHUN KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR PDRB Perkapita (Rp) Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita (Rp) Pendapatan Perkapita (Rp) (Rp) * ) **) Sumber : Buku PDRB Kabupaten Ende Menurut Kecamatan Laju inflasi Sejak mengalami inflasi dua digit pada keadaan 17,10 pada tahun 2005, laju inflasi kota Ende kurun waktu berangsur-angsur menurun di bawah dua digit masingmasing sebesar 7,62 persen dan 8,59 persen. Meskipun kembali meningkat pada tahun 2008 pada angka 13,53 persen atau naik sebesar 4,94 persen dari tahun sebelumnya; pada tahun 2009 kembali normal pada keadaan 5,43 persen, kemudian menurun menjadi 5,06 persen pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 semakin membaik pada keadaan 3,86 persen. Pada tahun 2012 laju inflasi meningkat menjadi 8,2%. Tabel 2.20 Inflasi Kota Ende Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun Kelompok Umum 8,59 13,53 5,43 5,06 3,86 8,2 Bahan Makanan 17,34 13,63 13,7 9,77-1,44 15,46 Makanan jadi, minuman dan rokok 8,52 15,24 9,6 5,55 7,23 5,84 Perumahan 4,96 11,87 1,00 2,94 13,53 5,25 Sandang 4,17 7,82 2,8 1,44 6,52 2,9 Kesehatan 2,78 2,06 1,93 1,02 2,98 7,95 Pendidikan, rekreasi dan olahraga 8,45 8,45 0,3 0,00 0,19 0,51 Transportasi dan komunikasi 0,01 26,87-5,00 0,16 0,33 0,82 Sumber : BPS Kab, Ende (dihitung dari perkembangan Harga Bulanan) 4. Angka Kemiskinan Pada tahun 2002 tingkat kemiskinan sebesar 21,91%, selanjutnya berfluktuasi pada kisaran persen, dan kondisi terakhir Tahun 2012 sebesar 20,71%. Secara khusus pada kurun waktu terjadi penurunan angka kemiskinan cukup signifikan, yaitu dari angka 24,87% menjadi 20,37%, dimana terjadi pengurangan penduduk miskin dari keadaan jiwa menjadi jiwa. Upaya yang dilakukan pemerintah melalui program-program penanggulangan kemiskinan memberikan andil yang sangat besar atas penurunan angka kemiskinan. Bab II - 19 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

56 Selanjutnya pada pada tahun 2012 kembali terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin yaitu dari jiwa atau 20,37% pada tahun 2011 menjadi jiwa atau 20,71% pada tahun Peningkatan ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk yang mengalami kenaikan signifikan kurun waktu 2 tahun terakhir sejak Sensus Penduduk Oleh karena pada masa mendatang, penurunan angka kemiskinan harus disertai dengan pengendalian jumlah kelahiran dan peningkatan akurasi data, sehingga intervensi kebijakan lebih tepat sasaran. Selain itu inflasi sebagai akibat kenaikan BBM dan hambatan distribusi barang/jasa turut memberikan andil, mengingat banyaknya penduduk yang berada pada kategori hampir miskin. Gambar 2.1. Grafik Analisis Perbandingan Antar Waktu (Time Series) Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Ende Tahun (Susenas, 2012) Berdasarkan distribusi masing-masing kecamatan, terlihat bahwa kecamatan dengan penduduk miskin terbanyak adalah Kecamatan Nangapanda, sedangkan yang terkecil berada di kecamatan Ende Timur dan Maukaro. Data sebaran ini harus menjadi perhatian dalam perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Ende. Tabel 2.21 Jumlah penduduk Miskin masing-masing Kecamatan Tahun 2012 No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase (%) 1 Nangapanda ,69 2 Pulau Ende ,50 3 Maukaro ,43 4 Ende ,54 5 Ende Selatan ,63 6 Ende Timur ,21 Bab II - 20 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

57 No Kecamatan Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase (%) 7 Ende Tengah ,48 8 Ende Utara ,02 9 Ndona ,46 10 Ndona Timur ,79 11 Wolowaru ,84 12 Wolojita ,41 13 Lio Timur ,17 14 Kelimutu ,83 15 Ndori ,50 16 Maurole ,23 17 Kotabaru ,87 18 Detukeli ,67 19 Lepembusu Kelisoke ,55 20 Detusoko ,03 21 Wewaria ,15 Total Sumber : Laporan Tim Koordinasi Kemiskinan Daerah 5. Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan Selama kurun waktu indeks kedalaman kemiskinan kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Ende pada tahun 2012 adalah 3,69%. Peningkatan pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan juga semakin mengalami penurunan. Pada tahun 2012 indeks keparahan kemiskinan Kabupaten Ende adalah 0,89%. Penurunan indeks keparahan kemiskinan ini berarti ketimpangan pengeluaran antara penduduk miskin semakin berkurang. Gambar 2.2. Grafik Indeks kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Kabupaten Ende Bab II - 21 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

58 2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks pembangunan manusia menggambarkan komposit indikator Angka Melek Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, Usia Harapan Hidup dan Pengeluaran Riil Yang Disesuaikan. Perkembangan IPM Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data terakhir tahun 2012 IPM Kabupaten Ende sebesar 68,08, meningkat dari keadaan 67,11 tahun 2012 dan 67,58 pada tahun Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Ende dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pengeluaran belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. IPM Kabupaten Ende menempati peringkat 9 (Sembilan) dari 23 kabupaten/kota di NTT. Tabel 2.22 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Ende No Indikator Usia Harapan Hidup 64,82 65,05 65,29 2 Angka Melek Huruf 93,52 93, Rata-rata Lama Sekolah 7,38 7,39 7,55 4 Pengeluaaran riil yang disesuaikan IPM 67,11 67,58 68,08 Sumber: Inkesra 2013 (Publikasi BPS Ende 2013) 2. Angka Melek Huruf Angka melek huruf penduduk Kabupaten Ende sesuai publikasi BPS sampai dengan tahun 2012 sebesar 94% atau sebanyak 6 persen penduduk usia >15 tahun masih buta huruf. Selanjutnya data laporan terakhir Dinas PPO dalam LKPJ menunjukan peningkatan sampai dengan 97 persen pada Tahun Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Ende Tahun 2004 dan Tahun 2008 bervariasi untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK. Pada tingkat SD/MI terus mengalami penurunan, disisi lain untuk tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK menunjukan trend yang terus meningkat selama kurun waktu Sementara itu sejalan dengan APK, Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Ende mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun dan menunjukan trend yang sama. Data APK dan APM Kabupaten Ende kurun waktu disajikan pada tabel berikut. Tabel APK dan APM SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Kabupaten Ende Tahun No Jenjang Pendidikan APK SD/MI 118,48 125,35 126,10 119,76 117,24 2. APK SMP/MTs 73,72 98,72 98,80 102,37 101,11 3. APK SMA/MA/SMK 70,27 90,64 91, APM SD/MI 100,46 124,34 104,32 98, APM SMP/MTs 56,25 64,33 68,86 64, APM SMA/MA/SMK 40,65 40,87 57,89 75,13 75 Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun 2013 Bab II - 22 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

59 4. Angka Putus Sekolah Angka Putus sekolah di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan selama kurun waktu mengalami fluktuasi. Data menunjukan pada tahun 2012 terjadi kecenderungan meningkatnya angka putus sekolah (APs). Gambaran keseluruhan APs sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK No Jenjang Pendidikan APs SD/MI 0,51 0,9 0,38 0,6 0,5 2. APs SMP/MTs 1,15 0,02 0,02 0,65 0,61 3. APs SMA/MA 0,89 0,1 0,10 1,32 1,25 4 APs SMK 1, ,12 1,09 Sumber: LKPJ Dinas PPO Kab.Ende Tahun Angka Pendidikan yang ditamatkan Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, kondisi sumber daya manusia Kabupaten Ende masih jauh dari harapan. Data menunjukan bahwa sebagian besar penduduk atau 25,53% hanya menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD). Penduduk yang menamatkan pendidikan SLTP sebesar 14,09 %, SLTA sebesar 18,98%, dan menamatkan pendidikan tinggi hanya sebesar 6,07%. Tabel Persentase Penduduk Kabupaten Ende berumur 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi No Jenjang Pendidikan Tidak Punya 42,52 35,10 35,32 2. Sekolah Dasar/sederajat 26,13 29,37 25,53 3. SLTP/sederajat 12,30 13,11 14,09 4. SLTA/sederajat 14,01 16,44 18,98 5. Diploma I/II 1,43 1,63 0,78 6. Diploma III/Sarjana Muda 0,81 1,27 0,94 7. Diploma IV/S1/S2/S3 2,80 3,07 4,35 8. SLTP+ 31,35 35,52 39,14 Sumber: BPS, Susenas Angka Kematian Bayi dan Balita, Kematian Ibu Melahirkan Salah satu indikator kesejahteraan sosial suatu wilayah pada aspek kesehatan ditunjukan oleh Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA), kasus ibu melahirkan dan kondisi gizi balita. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal dalam usia kurang dari setahun sejakan kelahiran tiap kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal dalam kelahiran hidup di bawah usia 5 tahun. Data terakhir menunjukan AKB di Kabupaten Ende pada tahun 2013 naik mencapai 15,01 per 1000 kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total jumlah kelahiran hidup sebesar orang, dengan trend fluktuatif selama kurun waktu Bab II - 23 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

60 Sejalan dengan itu AKABA juga menunjukan trend yang sama. Jumlah kematian balita tahun 2013 sebanyak 6 orang. AKABA mencapai 0,30 per 1000 balita dari target sebesar 0,74 per 1000 balita pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa AKABA lebih rendah dari target toleransi. Kasus kematian ibu melahirkan di Kabupaten Ende menunjukan perkembangan yang fluktuatif. Kasus terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 14 kasus, setelah pada tahun 2008 terjadi 9 kasus, tahun 2009 sebanyak 8 kasus, tahun 2010 sebanyak 11 kasus, dan tahun 2011 sebanyak 9 kasus. Data terakhir pada tahun 2013 menunjukan bahwa kasus kematian ibu melahirkan adalah sebesar 8 kasus. Tabel 2.26 Angka Kematian Bayi, Balita dan Ibu Melahirkan di Kabupaten Ende NO Uraian AKB (per 1000 kelahiran hidup) 17, ,94 5,33 17,44 15,01 2. AKABA (per 100 balita) - 0,5 0,12 0,92 2,01 0,3 3. Kasus Kematian Ibu Melahirkan Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan) 7. Prevelensi Balita Gizi Buruk Selama periode Balita dengan gizi buruk di kabupaten Ende mengalami fluktuasi. Keadaan tahun 2009 sebesar 0,50%, meningkat menjadi 0,67% dan 0,87 % tahun 2010 dan 2011, kemudian menurun menjadi 0,65% pada keadaan tahun Keadaan terakhir tahun 2013 prevalensi balita gizi buruk sebesar 0,88%. Tabel 2.27 Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ende NO Uraian Prevalensi Balita Gixi Buruk 0,5 0,67 0,87 0,87 0,88 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan) 8. Angkatan Kerja Komposisi tenaga kerja di Kabupaten Ende pada tahun 2011 menunjukan bahwa persentase penduduk laki-laki lebih banyak yang bekerja dibanding penduduk perempuan. Tercatat bahwa penduduk perempuan yang bekerja sebanyak (46,86 persen), sedangkan penduduk laki-laki yang bekerja sebanyak orang (53,14 persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menunjukan bahwa keterlibatan penduduk usia 15 tahun ke atas dalam angkatan kerja selama periode mengalami peningkatan, yakni dari 68,33 persen pada tahun 2010 menjadi 73,13 persen pada tahun Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende sebesar 2,84 persen dari total angkatan kerja tahun Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2011 (3,67 persen). Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ende mengalami penurunan pada tahun Bab II - 24 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

61 Tabel 2.28 TPAK dan Angka Pengangguran Terbuka di Kabupaten Ende Tahun Jenis Kelamin Partisipasi Angkatan Kerja Angka Pengangguran Terbuka Laki-laki 80,22 80,01 79,48 3,70 4,13 3,01 Perempuan 70,22 58,54 67,87 1,50 3,15 2,68 Jumlah 75,02 68,33 73,13 2,56 3,67 2,84 Sumber : Indikator Ekonomi Kabupaten Ende Tahun 2012 (BPS Ende 9. Lapangan kerja Pada periode tahun , tampak bahwa sebagian besar pekerja di Kabupaten Ende menekuni sektor pertanian yang secara umum masih berproduktivitas rendah. Peningkatan sektor pertanian menurunkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri (sekunder) dan jasa-jasa (tersier). Selama periode tahun sektor pertanian mengalami sedikit penurunan dari 51,35 persen pada tahun 2010 menjadi 43,79 persen pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 45,79 persen. Tabel 2.29 Persentase Penduduk yang Bekerja (15 tahun ke atas) menurut Lapangan Pekerjaan Tahun Pertanian (Primer) Laki-laki (L) Perempuan (P) L + P 2. Industri (Sekunder) Laki-laki (L) Perempuan (P) L + P 3. Jasa-jasa (Tersier) Laki-laki (L) Perempuan (P) L + P Lapangan Usaha Sumber: BPS Kab. Ende,Indikator Ekonomi Kab. Ende ,59 44,69 51,35 9,04 30,41 20,18 32,34 24,89 28,48 49,09 37,78 43,79 14,14 33,89 23,39 36,77 28,33 32,82 53,47 38,37 45,79 8,25 37,24 22,99 38,28 24,39 31,22 Bab II - 25 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

62 2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga a. Seni Budaya Sejalan dengan pengembangan di bidang pariwisata, budaya lokal di Kabupaten Ende terus dilestarikan, dibina dan dikembangkan. Setiap tahun rutin dilaksanakan even tetap yaitu Upacara Pati Ka Dua Bapu Ata Mata di danau Kelimutu. Kegiatan ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Agustus setiap tahun, dan melibatkan 15 komunitas adat yang bermukim di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu. Penyelenggaraannya didasari oleh pertimbangan bahwa kegiatan ini akan menjadi even tetap yang akan memperkuat diversitas daya tarik wisata Danau Kelimutu disamping sebagai unsur yang mempersatukan dan mengikat kebersamaan dalam keharmonisan baik dengan sesama, alam/lingkungan dan para leluhur. Pengembangan situs/cagar budaya juga terus mengalami peningkatan. Sampai tahun 2013 terdapat 10 situs/cagar budaya yang intensif dibina, antara lain Rumah Adat Wiwipemo, Kampung Adat Koanara, Sa o Ria Raja Nggaji-Wolojita, Mumi Wolondopo, Rumah Adat Kanganara, Situs Bung Karno, Situs Benteng Marilonga, Situs Benteng dan Pekuburan Tua Manunggo, Situs Kampung Adat Jopu, dan Megalitik Wolotopo. Pengembangan lembaga adat juga dilaksanakan. Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 7 (tujuh) lembaga adat yang dibina. Untuk pengembangan sanggar seni, terus dilakukan pendampingan dan bantuan peralatan musik tradisional bagi sanggar seni, yang diikuti keikutsertaan pada event baik skala lokal maupun nasional. Jumlah sanggar seni budaya yang ada di Kabupaten Ende yang dibina sampai tahun 2013, sebanyak 28 kelompok. Sebagian besar merupakan sanggar seni sekolah. Sanggar-sanggar ini diarahkan pada keikutsertaan pada event-event pariwisata. Terdapat 7 event rutin yang diikuti yaitu : upacara adat Pati Ka Dua Bapu Ata Mata, Festival Flobamora Rayon II Flores-Lembata, Festival Pesta Danau Kelimutu, Sail Komodo di Maurole, Sail Komodo di Labuhan Bajo, Citra Budaya Tradisi, Tracking ke Kelimutu. b. Olahraga Pada bidang olahraga sampai dengan tahun 2013 terdapat 7 (tujuh) cabang olahraga, yaitu: atletik, tenis meja, bulu tangkis, silat, karate dan catur dan renang yang dibina. Dari 7 (tujuh) cabang olahraga yang dibina tersebut, sebanyak 4 (empat) cabang olahraga yang berprestasi, yaitu: silat, karate dan atletik dan renang. Untuk even olahraga yang sering dilaksanakan adalah turnamen sepak bola antara lain Mutmainah Cup, Yapertif Cup, Marilonga Cup yang melibatkan klub sepak bola di kabupaten Ende dan beberapa tim dari luar wilayah. Untuk turnamen antar sekolah yang sering dilaksanakan adalah Turnamen antar SMA/SMK. Khusus pembinaan usia sekolah, kabupaten Ende rutin mengikuti kegiatan O2SN yang merupakan agenda nasional. Bab II - 26 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

63 2.3 Aspek Pelayanan Umum Uraian pada bagian ini secara implisit menjelaskan indikator pencapaian target SPM sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga berkenaan untuk kabupaten/kota, yang merupakan bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggungjawab pemerintah Kabupaten Ende Fokus Layanan Urusan Wajib 1. Pendidikan 1) Angka Partisipasi Sekolah Tingkat partisipasi sekolah di Kabupaten Ende berdasarkan data Susenas 2012 menunjukan: APS penduduk usia 7-12 tahun telah mencapai sekitar 96,72 persen, dan APS penduduk usia tahun adalah 94,78 persen. APS penduduk usia tahun baru mencapai angka 74,40 persen, dan APS penduduk usia tahun masih rendah yaitu 29,76 persen. Dari data angka partisipasi sekolah (APS) di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pendidikan dasar sudah cukup tinggi, dan dapat dipercepat sehingga diperkirakan mencapai target MDGs sebesar 100% pada tahun Sedangkan untuk penduduk usia tahun masih merupakan tantangan untuk ditingkatkan secara signifikan dari waktu ke waktu. Tabel Partisipasi Sekolah di Kabupaten Ende No Indikator tahun 98,30 97,03 96, tahun 80,70 90,45 94, tahun 51,66 67,84 74, tahun 23,73 19,01 29,76 Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende, Hasil Susenas) 2) Ratio Murid-Guru dan ratio Murid-Sekolah Ratio murid-guru menggambarkan beban guru dalam mengajar. Semakin besar ratio menunjukan semakin berkurang tingkat pengawasan atau perhatian guru sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Ratio murid terhadap sekolah menunjukan semakin besarnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Data menunjukan bahwa rata-rata guru di Kabupaten Ende pada semua jenjang pendidikan menangani murid, sedangkan rata-rata satu sekolah menampung murid. Data ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah Tahun Ajaran 2012/2013 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.31 Ratio Murid-Guru dan Ratio Murid-Sekolah di Kabupaten Ende Tahun Ajaran 2012/2013 No Jenjang Pendidikan Sekolah Guru Murid Rata-rata murid/ guru Rata-rata Murid/Sekolah 1 SD SLTP SLTA umum SMK Sumber : Inkesra 2012 (BPS Ende) Bab II - 27 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

64 3) Kondisi Kelayakan Ruang Kelas Kondisi kelayakan ruang kelas menentukan dalam proses pembelajaran. Data keadaan tahun 2012 menunjukan pada semua jenjang pendidikan belum semua ruang kelas di Kabupaten Ende layak dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar. Uraian kondisi persentase ruang kelas yang layak untuk masing-masing tingkat pendidikan sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 2.32 Ruang Kelas Layak SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK Tahun No Jenjang Sekolah Ruang Kelas yang Layak (%) SD/MI 69,44 58,82 59,87 56,06 60,14 2 SMP/MTs 70,43 71,08 73,35 59,24 94,16 3 SMA/MA 90,45 78,5 82,32 76,49 91,21 4 SMK 80,95 78,79 85,65 56,88 85,22 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO) 4) Ketersediaan Guru Berkeahlian/ Berkompeten Persentase guru berkeahlian/kompoten di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, meskipun belum menunjukan hasil yang menggembirakan, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar. Gambaran selengkapnya ketersediaan guru berkeahlian dan berkompoten disajikan berikut. Tabel 2.33.Persentase Guru Berkeahlian/Berkompeten Tahun No Jenjang Pendidikan Guru SD/MI Berkeahlian/Berkompeten (%) SD/MI 3,40 4,22 5,23 19,07 22,47 2 SMP/MTs 45,30 20,15 30,31 78,30 82,83 3 SMA/MA 79,55 33,14 39,55 95,02 95,09 4 SMK 80,95 78,79 85,65 88,37 90,63 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO) 5) Ketersediaan Guru yang lulus Sertifikasi Relatif sama dengan ketersediaan guru berkeahlian/berkompoten, belum semua guru di Kabupaten Ende telah lulus sertifikasi. Keadaan sampai dengan Tahun 2013 pada tingkat SD/MI hanya 18,65% guru yang telah lulus sertifikasi, tingkat SMP/MTs sebesar 47,71%, tingkat SMA/MA sebesar 55,35% dan SMK sebesar 56,69% dari seluruh guru pada masing-masing jenjang pendidikan. Tabel 2.34.Persentase Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang Lulus Sertifikasi Tahun No Jenjang Pendidikan Guru SD/MI yang Lulus Sertifikasi (%) SD/MI 2,69 2,68 2,6 16,30 18,65 2 SMP/MTs 18,88 3,55 3,55 37,85 47,71 3 SMA/MA 36,10 36,10 36,10 45,55 55,35 4 SMK 44,41 3,28 3, ,69 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO) Bab II - 28 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

65 6) Angka Kelulusan Sekolah Salah satu indikator pendidikan yang menunjukan kualitas proses belajar mengajar adalah angka kelulusan. Angka kelulusan untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK Kabupaten Ende Tahun menunjukan hal yang menggembirakan, dengan trend yang terus membaik. Data angka kelulusan untuk semua tingkat pendidikan selama kurun waktu disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.35.Angka Kelulusan di Kabupaten Ende tahun No Jenjang Pendidikan Persentase kelulusan (%) SD/MI SMP/MTs ,93 95, SMA/MA ,89 87, SMK Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO) 7) Anak Putus Sekolah yang mengikuti Program paket Program Paket A, B dan C terus dilaksanakan pemerintah kabupaten Ende untuk mengakomodir siswa-siswa putus sekolah untuk memperoleh ijazah atau tanda menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Data menunjukan bahwa untuk persentase anak yang mengikuti Paket A setelah selama kurun waktu 2009 sampai dengan 2011 mengalami peningkatan, kemudian menurun pada tahun 2012 dan Sementara untuk paket B dan C terus meningkat dan terakhir mengalami penurunan pada tahun Tabel 2.36.Persentase Anak Putus Sekolah yang mengikuti Paket A, B dan C No Uraian Paket A 52,63 72,87 75,37 16,10 10,21 2 Paket B 80,97 81,54 78,42 148,51 55,80 3 Paket C 39,68 71,89 68,87 93,17 40,12 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas PPO) 2. Kesehatan 1) Ratio Puskesmas, Ratio Dokter dan Tenaga Bidan Ratio Puskesmas di Kabupaten Ende secara umum telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Kepmenkes Nomor 1202/Menkes/SK/VIII/ 2003 tentang Indikator Indonesia Sehat Tahun Pada Tahun 2013 jumlah puskesmas yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 24 buah untuk melayani jiwa penduduk atau ratio sebesar 1: dari standar ratio 1: jiwa. Namun demikian, dengan memerhatikan kondisi geografis maka untuk memberikan kemudahan keterjangkauan pelayanan masih dibutuhkan fasilitas kesehatan seperti Posyandu dan Poskesdes. Data jumlah Poskesdes pada Tahun 2012 sebanyak 34 Poskesdes, sementara jumlah Desa/ Kelurahan sebanyak 278 Desa/ Kelurahan. Dengan demikian, masih dibutuhkan pembangunan Poskesdes bagi desa/ kelurahan sebanyak 244 Poskesdes. Bab II - 29 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

66 Sementara itu terkait ketersediaan tenaga kesehatan, menunjukan bahwa rasio tenaga dokter pada tahun 2013 sebesar 1,41 dan belum mencapai target sebesar 2,90. Dokter yang tersedia lebih banyak PTT yang bukan tenaga PNSD. Hal ini mengakibatkan banyak yang kembali ke tempat asal bila selesai masa Kontrak, selain yang melanjutkan pendidikan spesialis. Kurangnya ketersediaan rumah dan kendaraan untuk dokter juga mempengaruhi tingkat keberadaan dokter di Kabupaten Ende. Rasio tenaga bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan rujukan dan khusus di RSUD serta pelayanan dasar di Puskesmas, (PNS maupun PTT) sudah cukup memadai. Pada tahun 2013, jumlah bidan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 274 orang, sementara perawat sebanyak 383 orang, dari total penduduk Jiwa. Selengkapnya standar, jumlah dan ratio tenaga lesehatan di Kabupaten Ende sebagaimana pada tabel berikut. Tabel Standar, Jumlah dan ratio Tenaga Kesehatan di kabupaten Ende Tahun 2013 No Uraian Ratio (Target IS Jumlah Ratio Saat ini Tenaga yang 2010 dibutuhkan 1 Dokter Spesialis 6 : : Dokter Umum 40 : : Dokter Gigi 11 : : Bidan 100: : Perawat 117,5: : Farmasi 10 : : Gizi 22 : : Kesmas 40: : Sanitarian 40: : Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan) 2) Penduduk Miskin yang Terjangkau Jamkesmas Dalam rangka pelayanan kesehatan penduduk miskin, sejak pelaksanaan Jamkesmas/BPJS Kesehatan, yang didukung alokasi daerah melalui Jamkesda, sejak tahun 2009 sebagian besar masyarakat miskin di Kabupaten Ende telah terjangkau layanan Jaminan Kesehatan. Namun disadari bahwa dalam pelaksanaannya belum berjalan secara baik. Indikasi ini ditunjukan dengan adanya keluhan masyarakat miskin terkait layanan klaim. Hal ini akan menjadi perhatian pemerintah antara lain melalui review data masyarakat miskin, untuk memastikan ketepatan penerima sasaran. Pada tahun 2013 alokasi Jamkesmas sebanyak orang dan jamkesda sebesar orang dari total penduduk miskin yang direncanakan dilayani sebanyak orang atau mencapai 98%. Keadaan ini menurun dari tahun sebelumnya dimana seluruh masyarakat miskin dapat terjangkau layanan jaminan kesehatan. Bab II - 30 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

67 3) Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan Pemerintah Data menunjukan sebanyak 168 dari total item 218 obat dan BHP yang di rencanakan dengan capaian indikator 77,06% dari target sebesar 90,01% pada tahun Hal ini menunjukkan bahwa total item obat dan BHP yang direncanakan di tahun 2013 tidak semuanya terealisasi. Ketersediaan obat dan bahan habis pakai mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Akan tetapi yang selalu mengalami kekurangan stok adalah Vaksin Anti Rabies karena tingginya kasus gigitan anjing 4) Desa/ Kelurahan Cakupan Imunisasi Universal Child Imunizatation/ UCI Desa mencapai UCI adalah desa/ kelurahan dengan cakupan immunisasi dasar lengkap (BCG 1 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B/HB 3 kali, Polio 4 kali, dan campak 1 kali) pada bayi. Data menunjukan persentase desa/ kelurahan UCI sebanyak 167 desa/ kelurahan dari total 278 desa/ kelurahan. Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan UCI di desa/ kelurahan pada tahun 2012, yang disebabkan jumlah desa yang bertambah (setelah pemekaran) dari 214 desa/kelurahan menjadi sebanyak 278 desa/kelurahan pada tahun ) Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan desa siaga aktif pada tahun 2013 sebesar 53,45% atau terdapat 31 desa siaga aktif dari 58 desa siaga yang terbentuk dan terlaporkan, angka ini masih jauh dari target 2013 sebesar 70%. Evaluasi dan pembinaan secara terus menerus dari BPMPD dan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan dengan dana bantuan AIP- MNH. Diharapkan jumlah desa siaga yang dibentuk bertambah dan aktif melaksanakan kegiatan desa siaga dan juga diharapkan pembentukan tidak hanya berorientasi pada desa-desa diluar kota tapi juga kelurahan dalam kota atau disebut kelurahan siaga.. 6) Persentase Keluarga yang memiliki Jamban Pada tahun 2013, persentase keluarga yang memiliki jamban sehat sebanyak KK, yang memiliki jamban keluarga dari total jumlah rumah sebanyak KK dengan capaian 48,19% dari target 58% pada tahun Hal ini menunjukkan persentase keluarga yang memiliki jamban sehat belum mencapai target 7) Angka Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Angka pertolongan persalinan oleh tenaga medis adalah jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat mahir). Data menunjukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2013, sebanyak kelahiran dari total persalinan sebanyak kelahiran dengan capaian indikator sebesar 95,01% dari target 94,01% pada tahun Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai target disebabkan karena sudah berjalan dengan optimal pelayanan kesehatan ibu dan mulai dari pelayanan Antenatal Care (ANC). Bab II - 31 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

68 8) Pengawasan sarana peredaran obat Peningkatan pengawasan sarana peredaran obat adalah pemeriksaan terhadap tempat penjualan obat baik sarana kesehatan, tempat ijin penjualan obat, dan obat alamiah hasil produksi rumah tangga. Data menunjukan dari total 50 buah sarana penjualan obat yang tersedia, baru sebanyak 24 buah yang diawasi dan diperiksa, sehingga dengan pencapaian indikator sebesar 48% dari target sebesar 100% pada tahun Capaian Pengawasan sarana peredaran obat tahun 2013 tidak mengalami kenaikan yang signifikan, untuk itu perlu ditingkatkan lagi pengawasan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam penggunaan obat bagi masyarakat umum. 9) Angka Kesembuhan TB paru BTA+ Angka kesembuhan TB paru BTA+ artinya penderita TB Paru yang telah menerima pengobatan anti TB Paru dinyatakan sembuh (hasil pemeriksaan dahaknya menunjukan 2 kali negatif). Data menunjukan bahwa terdapat 101 orang TB BTA + yang sembuh total, dari jumlah penderita TB BTA + yang diobati sebanyak 189 orang, dengan pencapaian target 53,44% dan belum mencapai target 94% pada tahun Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat 88 orang (46,56%) penderita TB BTA+ yang belum sembuh dari pengobatan. Keadaan ini disebabkan oleh masa pengobatan penderita TB belum selesai (6 bulan pengobatan), putus minum obat, ketersediaan OAT (Obat Anti Tuberculosis) kategori I,II,III, sisipan dan kategori anak sangat terbatas, dan Pengawas Minum Obat (PMO) tidak aktif. 10) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2013 sebesar 62,24% yang berarti masih belum memenuhi target kabupaten sebesar 90%. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan masih kurang, kondisi geografis yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga bidan di desa. 11) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2013, sebesar 100% dari 764 ibu hamil berisiko tinggi yang ditangani, hal ini berarti bahwa seluruh kasus komplikasi kebidanan ditangani. 12) Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas masih belum mencapai target tahun Cakupan pelayanan nifas hanya mencapai 75,69% dari target 90%. Kondisi ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemeriksaan, selain rendahnya kunjungan rumah oleh petugas kesehatan (bidan) terhadap ibu setelah melahirkan 13) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 100% dari 164 neonatus yang mengalami komplikasi dan ditangani, ini berarti sesuai dengan yang ditargetkan. Upaya penanganan komplikasi yang maksimal didukung dengan program Revolusi KIA untuk menekan jumlah kematian neonatal. Bab II - 32 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

69 14) Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi pada tahun 2013 belum mencapai target sebesar 90%. Cakupan yang dicapai sebesar 82,66% atau 7,34% lebih rendah dari yang ditargetkan. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dan partisipasi aktif dari orang tua bayi untuk mengantarkan bayi ke tempat pelayanan kesehatan, serta pelaksanaan kunjungan rumah oleh petugas kesehatan yang belum optimal. 15) Cakupan Pelayanan Anak Balita Seperti halnya cakupan kunjungan bayi, cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2013 sebesar 84,09% yang berarti belum mencapai target sebesar 86%. 16) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan tahun 2013 sudah target. Dari target sebesar 96%, cakupan tahun ini sebesar 100% yang berarti terdapat 149 balita gizi buruk yang ditemukan dan mendapat perawatan. 17) Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 51,95% yang berarti masih sangat jauh dari target 2013 sebesar 70%. Beberapa faktor penyebab rendahnya cakupan ini antara lain kurang optimalnya kegiatan promosi Keluarga Berencana yang dilakukan bersama lintas sektor terkait serta faktor sosial budaya yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi pengambilan keputusan untuk mengikuti program KB. 18) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2013 sebesar 17,32% atau belum mencapai target sebesar 100%. Hal ini berarti belum semua masyarakat miskin memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dasar oleh masyarakat miskin. 19) Penderita DBD yang ditangani Jumlah penderita DBD sebanyak 63 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal inii merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD dan tidak boleh ada kasus yang tidak ditangani. 20) Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita, Penemuan Pasien Baru TB - BTA+, dan Penemuan Penderita Diare Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita, penemuan penderita baru TB Paru BTA +, dan penemuan penderita diare pada tahun 2013 masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita sebesar 10,98% dari target 92%. Hal ini disebabkan karena belum semua Puskesmas melaksanakan MTBS, kegiatan penemuan dan rujukan kasus pneumonia di lapangan oleh petugas maupun kader masih rendah, dan masyarakat belum mengenal secara baik tentang penyakit pneumonia serta gejalanya sehingga masih banyak kasus yang tidak terlaporkan. Bab II - 33 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

70 Cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+) juga masih sangat rendah yaitu sebesar 33,15% dari target 72%, yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC dan rendahnya penemuan penyakit TB di tempat pelayanan kesehatan. Jumlah penderita DBD sebanyak 62 kasus dan seluruh kasus ditangani atau 100%. Hal ini merupakan keharusan untuk menangani seluruh kasus DBD kurang dari 24 jam, karena DBD adalah salah satu penyakit yang berpotensi menjadi wabah dan KLB. Cakupan penemuan penderita diare 73,54% dari target 100%, yang disebabkan karena penemuan penderita dilapangan masih rendah, kemampuan kader dalam rujukan penderita diare masih kurang. Tabel Capaian Indikator Layanan Urusan Kesehatan Tahun No Uraian Rasio Penduduk Miskin yang Terjangkau , Jamkesmas (BPJS Kesehatan) 2 Penyediaan Obat dan BHP di Sarana Kesehatan 49,19 83, ,31 77,1 3 Desa/Kelurahan Cakupan Imunisasi ,06 53,2 Universal Child Imunization/UCI 4 Keluarga yang Memiliki Jamban Keluarga 57,50 60,38 73,23 67,44 48,19 5 Cakupan Desa Siaga Aktif 50 79,54 47,73 36,36 53,45 6 % penduduk yang memanfaatkan ,23 Puskesmas 7 % anak SD/MI yang mendapat , pemeriksaan kesehatan 8 Rasio perawat yang ada dibanding , ,47 14,2 jumlah penduduk 9 % peningkatan pengawasan distribusi makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan 10 % penyediaan obat dan BHP di sarana , ,06 kesehatan pemerintah 11 % peningkatan pengawasan sarana ,00 peredaran obat 12 % Kejadian luar biasa (KLB) yang ditangani 13 % kelurahan cakupan imunisasi Universal ,24 Child Immunization/UCI 14 Angka kesembuhan TB Paru dan BTA , ,44 (%) 15 % Penanganan kasus HIV % Penanganan kasus Malaria Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Kesehatan) Bab II - 34 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

71 3. Pekerjaan Umum Pelayananan urusan pekerjaan umum terkait prasarana jaringan jalan dan jembatan, ketersediaan irigasi teknis dan infrastruktur jalan dan irigasi di perdesaan. Sampai keadaan tahun 2013 kondisi jalan kabupaten dalam keadaan baik sebesar 62,69% atau sepanjang 516,92 km dari 824,60 km panjang jalan kabupaten, sedangkan jembatan dalam keadaan baik sebesar 53,97% atau sebanyak 34 buah dari 63 jembatan yang ada di Kabupaten Ende. Kondisi irigasi juga masih merupakan pekerjaan berat pemerintah Kabupaten Ende sejalan dengan kebijakan untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian lahan basah. Sampai tahun 2013 persentase irigasi dalam keadaan baik hanya 32,14% atau ,10 meter dari total saluran irigasi sepanjang ,61 meter. Dengan luas lahan budidaya sebesar ha, ratio irigasi dalam kondisi baik hanya sekitar 2,74. Jalan desa yang kondisinya baik pada tahun 2012 adalah 825 km dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 892 km, dari total panjang jalan desa km atau 70,63%. Panjang irigasi desa yang kondisinya baik pada tahun 2013 adalah 58,60 km dari total panjang irigasi 79 km atau 74,18%. Peningkatan panjang jalan dan irigasi desa yang kondisinya baik didukung dana BLM pusat PNPM-MP dengan perencanaan dan pengerjaannya dilaksanakan secara partisipasi oleh masyarakat itu sendiri Tabel 2.39 Perkembangan kondisi Infrastruktur jalan dan irigasi Tahun No Uraian Jalan dalam keadaan baik (%) 49,18 58,57 66,64 59,77 62,69 2 Saluran irigasi dalam keadaan baik (%) 26,26 26,83 28,98 30,49 32,1 3 Jembatan dalam kondisi baik (%) 50,79 50,79 50,79 50,79 53,97 4 Jalan desa dalam kondisi baik (%) 63,53 66,02 67,81 70,63 76,37 5 Irigasi desa dalam kondisi baik (%) 61,19 67,05 71,90 73,92 74,18 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum) 4. Perumahan Rakyat Pelayanan pada urusan perumahan rakyat terkait dengan ketersediaan rumah layak huni, air bersih, sanitasi dan akses listrik bagi masyarakat. Sampai tahun 2013 persentase rumah layak huni di Kabupaten Ende sebesar 65,05% atau sebanyak buah dari buah target intervensi. Dukungan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan dukungan program pembangunan rumah dari APBD Provinsi NTT bagi desa/kelurahan sasaran program Demam turut memberi andil bagi upaya peningkatan indikator ini. Kondisi rumah tangga pengguna air bersih juga terus meningkat selama kurun waktu Keadaan terakhir tahun 2013, mencapai 82,65% atau sebanyak KK dari KK. Sejalan dengan kondisi ketersediaan air bersih, kondisi sanitasi RT masyarakat juga menunjukan peningkatan, dimana pada tahun 2012 mencapai 59,47 dari keadaan 24,71 pada keadaan tahun Sementara itu RT pengguna listrik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 telah mencapai 87,02 persen dari kondisi 72,73 pada tahun Bab II - 35 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

72 Tabel 2.40.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perumahan Tahun No Uraian Rumah Layak Huni (%) 63,84 63,84 64,25 64,32 65,05 2 Rumah Tangga yang Menggunakan Air 78,54 79,12 79,49 80,04 82,65 Bersih(%) 3 Rumah Tangga dengan Sanitasi layak (%) 24,71 44,89 51,41 59,47 4 Rumah Tangga dengan Akses Listrik (%) 72,37 79,50 83,25 87,02 87,02 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Pekerjaan Umum) 5. Penataan Ruang Urusan penataan ruang memegang peranan penting dalam mengatur kesesuaian penggunaan lahan sesuai peruntukan. Keadaan sampai tahun 2013 menunjukan bahwa ratio penggunaan lahan sesuai peruntukan terus mengalami peningkatan yaitu sebesar 81,26%, meningkat dari kondisi tahun 2009 sebesar 50,34%. Dalam rangka pengawasan akan terus diperkuat upaya koordinasi antara Dinas PU, Bappeda dan KPTSP. Sampai tahun 2012 total rekapitulasi dokumen perijinan yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Ende, sebanyak dokumen. 6. Perencanaan Pembangunan Layanan urusan perencanaan pembangunan terkait erat dengan konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan anggaran. Isu pokok terkait urusan ini adalah kritik masyarakat terhadap kecenderungan diabaikannya proses perencanaan dalam penganggaran. Beberapa indikator urusan perencanaan pembangunan menunjukan trend yang membaik selama kurun waktu Penguatan proses perencanaan partisipatif melalui skema Musrenbang Integrasi diperkirakan turut memberi andil, sejalan dengan semakin baiknya keterlibatan masyarakat. Dari capaian kinerja kurun waktu , indikator yang harus mendapat perhatian di masa mendatang adalah ketepatan dalam penyelesaian pekerjaan yang direncanakan, karena realitas terjadi penurunan kinerja signifikan dari tahun ke tahun. Tabel 2.41.Perkembangan capain Indikator Layanan Urusan Perencanaan Tahun No Uraian Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan (RPJP, RPJM, RKPD, KUA, PPAS) (%) 2 Penyampaian dokumen perencanaan tepat waktu (KUA, RKPD, PPAS) (%) 3 Persentase kegiatan yang dianggarkan dibandingkan ,04 dokumen perencanaan (PPAS) 4 Persentase pekerjaan pembangunan yang selesai tepat waktu ,16 71, ,70 Sumber: LKPJ 2013 (Bappeda) 7. Perhubungan Pelayanan perhubungan terkait erat dengan keselamatan pengguna dan pelayanan penumpang, serta dukungan distribusi arus barang dan jasa. Sampai dengan tahun 2013 dalam upaya meningkatkan keselamatan pengguna jalan, seluruh ruas jalan (76 ruas) telah dilengkapi dengan rambu lalu lintas. Sejalan dengan hal tersebut indikator Bab II - 36 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

73 angka kecelakaan lalu lintas juga mengalami penurunan, dimana keadaan tahun 2009 sebanyak 84 kasus menurun signifikan menjadi 49 kasus pada tahun Selain ketersediaan rambu, penurunan kecelakaan juga didukung oleh kesadaran penggunan jalan dan upaya preventif oleh aparatur Polres dan Dihub dalam operasi rutin dan kegiatan sosialisasi. Dalam upaya meningkatkan layanan bagi penumpang telah dibangun 6 buah terminal dari 11 terminal yang direncanakan. Kajian atas efektifitas penggunaan terminal yang ada menjadi pertimbangan pembangunan terminal baru, dalam rangka pemenuhan tuntutan SPM bidang perhubungan. Masih rendahnya kesadaran jasa angkutan dan penumpang untuk menggunakan terminal masih menjadi permasalahan yang akan mendapat perhatian pada masa akan datang. Terkait pemenuhan sarana angkutan bagi masyarakat juga merupakan permasalahan. Data menunjukan bahwa sampai tahun 2013 persentase ketersediaan angkutan dibanding jumlah penumpang sebesar 16,12%. Analisis menunjukan bahwa prioritas utama ketersediaan angkutan adalah pada daerah produktif di wilayah pedalaman dan terpencil. Tabel 2.42.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Perhubungan Tahun No Uraian Ruas Jalan yang Dilengkapi Ramburambu Lalu Lintas 52,63 88,16 67,11 65, Persentase Penurunan Angka 29,76 13,10 51,19 58,33 Kecelakaan Lalu Lintas 3 Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang (%) ,12 4 Terpenuhinya kebutuhan terminal penumpang (%) Sumber: LKPJ 2013 (Dishub) 8. Lingkungan Hidup Pelayanan urusan lingkungan hidup sesuai SPM meliputi penanganan areal lahan kritis di luar kawasan, penanganan sampah, ketaatan terhadap dokumen lingkungan hidup yang dipersyaratkan, pengendalian kualitas akhir dan penataan ruang terbuka hijau/taman kota. Meskipun kurang signifikan, persentase areal lahan kritis di luar kawasan terus mengalami penurunan. Pada tahun 2013 luas area lahan kritis di luar kawasan hutan sebesar 8,39%, menurun dari keadaan 8,43% pada tahun Kondisi riil menunjukan bahwa masih terdapat ,5 ha lahan kritis dari ,77 ha areal lahan di luar kawasan hutan yang harus ditangani. Penanganan sampah rumah tangga pada tahun 2013, masih relatif kecil yaitu sebesar 39,30% atau sebanyak m 3 dari m 3. Rendahnya persentase ini disebabkan beberapa hal antara lain: jalur pengangkutan yang belum mencakup seluruh wilayah Kota Ende, jumlah rotasi yang tidak maksimal dan kurangnya jumlah TPS di wilayah Bab II - 37 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

74 Kota Ende. Selain itu terkait dengan pula dengan permasalahan partisipasi dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di TPS. Ketersediaan TPS di kota Ende sampai tahun 2013 hanya sebanyak 8 TPS dengan kapasitas masing-masing TPS bisa menampung 3 m3 sampah tiap hari. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, maka ratio TPS yang ada baru mencapai 13,88 %. Sementara itu terkait volume sampah yang diolah/dimusnahkan sampai dengan tahun 2013 belum seluruh sampah diolah/dimusnahkan. Data tahun 2013 menunjukan bahwa hanya m3 dari m3 sampah yang ada yang dioleh/dimusnahkan. Ketaatan masyarakat dalam mengurus dokumen perijinan lingkungan menunjukan hal yang sangat positif, dimana dari keseluruhan jenis usaha yang disyaratkan seluruhnya telah memiliki dokumen lingkungan (AMDAl, UKL/UPL). Sementara itu terkait indikator penetapan baku mutu air sampai dengan tahun 2013 telah ditetapkan status 4 sungai dari 27 sungai dan danau di Kabupaten Ende. Adapun 4 sungai adalah Sungai Wolowona, Nangaba, Wolowaru dan Sungai Nangapanda, dimana status mutu air untuk keempat sungai tersebut termasuk status memenuhi syarat kelas 2. Terkait ketersediaan areal taman kota, sampai tahun 2013 telah dilaksanakan pemeliharaan dan perawatan taman-taman kota sebanyak 10 buah dari 11 buah taman kota yang ada. Taman yang belum dilakukan pemeliharaan secara baik tersebut yaitu taman Rendo. Tabel 2.43.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Lingkungan Hidup Tahun No Uraian Persentase Luas Area Lahan Kritis 8,43 8,43 8,42 8,41 8,39 Diluar Kawasan Hutan 2 Penanganan Sampah Rumah Tangga 62,33 39,28 20,15 32,09 106,00 3 Volume Sampah yang Diolah dan 26,93 35,74 20,15 30,09 14,81 Dimusnahkan 4 Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen Amdal/UKL-UPL ,00 5 Persentase pelaksanaan penetapan ,48 status mutu air 6 % penanganan taman kota/kecamatan ,3 7 % green spaces yang terawat di ,82 perkotaan 8 Ratio tempat pembuangan sampah sementara per satuan KK (%) , ,88 Sumber: LKPJ 2013 (BLHD dan KPK) 9. Kependudukan dan Catatan Sipil Layanan urusan kependudukan dan catatan sipil ditunjukan dengan indikator kepemilikan KTP berbasis NIK, kepemilikan akta kelahiran, serta waktu pelayanan pengurusan KTP dan akta. Bab II - 38 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

75 Kepemilikan KTP berbasis NIK pada tahun 2013 sebesar 77,69% atau mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya, sebesar 94,76%. Kondisi penurunan ini disebabkan adanya kenaikan jumlah wajib KTP, yang cukup signifikan yaitu sebanyak jiwa, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, konsentrasi pelayanan KTP adalah pada pelayanan penerapan KTP elektronik, sedangkan pelayanan KTP non elektronik, lebih kepada perpanjangan dan penggantian KTP yang sudah selesai masa berlakunya, rusak maupun yang hilang serta tingkat pelayanan/pengurusan KTP bagi penduduk yang wajib KTP pada tingkat pemula, masih sangat sedikit. Kepemilikan akte kelahiran pada tahun 2013 sebesar 44,22% dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 54%. Pengurusan akte kelahiran ini diharapkan dapat terus meningkat, mengingat pentingnya akte untuk berbagai kebutuhan terutama pada kelompok masyarakat khususnya bagi penduduk berusia di bawah umur 17 tahun, yaitu kelompok masyarakat anak sekolah mulai SD s/d SLTA. Sementara itu terkait rata-rata pelayanan per hari, untuk pelayanan KTP jumlah KTP yang diselesaikan dalam sehari pada tahun 2013 sebesar 8,3% dimana jumlah KTP yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak keping dari KTP yang dikeluarkan. Kondisi ini meningkat cukup signifikan apabila dibanding dengan keadaan tahun-tahun sebelumnya. Sementara keadaan yang sama juga terjadi pada pelayanan akte kelahiran. Pada tahun 2013 jumlah akte kelahiran yang diselesaikan dalam 1 (satu) hari sebanyak 536 lembar dari akte kelahiran yang dikeluarkan pada tahun 2013 atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2012 sebesar 1,19%. Tabel 2.44 Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Kependudukan dan Capil Tahun No Uraian Kepemilikan KTP Berbasis NIK 83,29 86,39 92,68 94,76 77,69 2 Kepemilikan Akte Kelahiran 37,46 40,40 42,64 46,75 44,22 3 Jumlah KTP yang Diselesaikan dalam Sehari 0,93 0,11 1,22 1,06 8,30 4 Jumlah Akte Kelahiran yang diselesaikan dalam Sehari (% dari target) 1,28 0,37 0,53 1,19 8,30 Sumber: LKPJ 2013 (Dsipenduk Capil) 10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Layanan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ditunjukan dengan indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan, dan partisipasi angkatan kerja perempuan. Jumlah perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pemerintahan Kabupaten Ende Tahun 2013 sebanyak orang dari orang jumlah PNS yang ada. Dengan demikian persentase pencapaiannya sebesar 51,78 persen. Sementara itu Angkatan kerja perempuan di Kabupaten Ende pada Tahun 2013, sebanyak orang, sedangkan partisipasi angkatan kerja perempuan, sebanyak orang, sehingga persentase pencapaiannya sebesar 97,32%. Bab II - 39 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

76 Tabel 2.45.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Perempuan Tahun No Uraian Persentase partisipasi perempuan di lembaga ,78 pemerintahan 2 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan ,32 Sumber: LKPJ 2013 (Setda Bagian Pemberdayaan Perempuan) 11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Layanan urusan keluarga berencana ditunjukan dengan indikator angka kelahiran, tingkat pravalensi KB aktif, peran serta KB Mandiri, cakupan pembinaan kader KB/KS. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu angka kelahiran di Kabupaten Ende terus mengalami penurunan. Angka kelahiran pada tahun 2013 sebesar orang, menurun cukup signifikan dari keadaan pada tahun Capaian prevalensi peserta KB, yang menggambarkan persentase pencapaian peserta KB aktif dibanding PUS selama kurun waktu cenderung fluktuatif. Pada tahun 2013, tingkat prevalensi KB sebesar 72,19%, dimana terdapat orang peserta KB aktif dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS). Sementara itu dari jumlah PUS yang ada sebanyak 435 orang merupakan peserta KB Mandiri. Peserta KB Mandiri adalah PUS yang secara sadar dengan kemauan sendiri, membiayai diri sendiri untuk menggunakan salah satu cara atau obat atau alat kontrasepsi melalui fasilitas pelayanan kesehatan swasta (dokter atau bidan praktek swasta). Upaya pembinaan dan pengembangan program KB dan keluarga sejahtera didukung dengan ketersediaan kader KB dan KS. Pada tahun 2013 di Kabupaten Ende terdapat kader, yang keseluruhan merupakan binaan BKBKS. Tabel 2.46.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan KBKS Tahun No Uraian Angka kelahiran Tingkat prevalensi peserta KB aktif (%) ,19 3 Tingkat peran serta KB Mandiri (%) ,24 4 Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang ada (%) Cakupan pembinaan kader KB dan KS yang dibina (%) Sumber: LKPJ 2013 (BKBKS) 12. Sosial Layanan urusan sosial ditunjukan dengan indikator penduduk miskin yang belum terjangkau JKPM, pemenuhan sarana sosial (panti jompo, panti rehabilitasi dan pantai sosial lainnya), dan penanganan terhadap masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Pada tahun 2013 penduduk miskin yang terjangkau dalam Jaminan Kesejahteraan Penduduk Miskin (JKPM) sebesar jiwa dari jumlah penduduk miskin sebanyak Bab II - 40 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

77 jiwa. Sementara bantuan layanan sarana sosial pada tahun 2013 diberikan kepada 18 panti, dengan sasaran sebanyak 813 jiwa. Kondisi ini sesungguhnya masih sangat terbatas mengingat keseluruhan anggota panti yang ada di Kabupaten Ende adalah sebanyak jiwa. Layanan bagi PMKS juga setiap tahun terus mengalami peningkatan, meskipun belum seluruhnya terjangkau. Pada tahun 2013 PMKS yang ditangani sebanyak jiwa dan hal ini menyebabkan terjadi penurunan jumlah PMKS. Trend penurunan jumlah PMKS dari tahun 2009 sebesar 14,39%, menjadi 3,76% pada keadaan tahun Penurunan jumlah PMKS tidak terlepas dari dukungan pelaksanaan program dan kegiatan terkait penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh berbagai SKPD. Upaya penurunan jumlah PMKS dilakukan melalui kegiatan pelatihan, bantuan ketrampilan, BBR, cepat tanggap darurat dan bantuan rawan pangan. Pada tahun 2013 ditangani sebanyak orang PMKS. Tabel 2.47.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Sosial Tahun No Uraian % Penduduk Miskin yang belum Terjangkau JKPM 20,31 22,63 19,69 23,04 18,32 2 Persentase penduduk miskin yang terjangkau dalam JPKM ,32 3 Pemenuhan terhadap sarana sosial (%) , ,42 4 Persentase penurunan masyarakat penyandang masalah kesejaht. sosial ,76 5 Persentase peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS ) yang , ,50 dibina. Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Sosial) 13. Tenaga Kerja Layanan urusan tenaga kerja ditunjukan dengan indikator kualitas dan perlindungan tenaga kerja. Terkait kualitas tenaga kerja, pemerintah Kabupaten Ende terus melaksanakan program pelatihan ketrampilan dan bantuan peralatan bagi pencari kerja. Pada tahun 2013 dilaksanakan pelatihan bagi 336 orang dari pencari kerja. Sementara penyerapan tenaga kerja pada tahun yang sama sebesar 10,41% atau sebanyak 445 orang yang ditempatkan. Upaya perlindungan bagi tenaga kerja meliputi penegakan UMP pada perusahaan, pelaksanaan Jamsostek, dan penerapan K3. Sampai tahun 2013 dari 414 perusahaan yang ada di Kabupaten Ende sebanyak 329 perusahaan telah memberikan upah kepada karyawannya sesuai ketentuan UMP, 81 perusahaan yang telah menerapkan Jamsostek dan 276 perusahaan yang telah menerapkan K3. Rendahnya capaian kinerja ini mengindikasikan masih diperlukannya kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan UU No.3 Tahun Bab II - 41 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

78 Tabel 2.48.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Tenaga Kerja Tahun No Uraian Tenaga Kerja yang Dilatih (% tenaga kerja) 8,38 12,65 19,14 14,98 7,86 2 Jumlah Tenaga Kerja Yang ditempatkan (%) ,41 59, ,64 3 % perusahaan yang menerapkan UMP ,25 50, ,47 4 Pelaksanaan UU no 3 tahun 1992 tentang Jamsostek (%) ,03 12, ,57 5 % perusahaan yang menerapkan K ,76 40, ,67 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Nakertrans) 14. Koperasi dan UMKM Layanan urusan koperasi dan UMKM diarahkan dalam rangka peningkatan kualitas koperasi dan kemandirian UMKM. Gambaran capaian pengembangan koperasi dan UMKM di Kabupaten Ende adalah sebagai berikut: 1. Pra koperasi sebanyak 235 unit 2. Koperasi sebanyak 117 unit 3. Koperasi yang berbadan hukum sebanyak 104 unit 4. Koperasi aktif sebanyak 84 unit 5. Koperasi berkualitas sebanyak 53 unit 6. UMKM sebanyak buah 7. UMKM yang dibina sebanyak 236 buah 8. UMKM Mandiri sebanyak 62 buah, dan merupan bagian dari UMKM yang dibina Dari keseluruhan data di atas secara umum capaian kinerja pelayanan pemerintah terkait koperasi dan UMKM selama kurun waktu disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.49.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Koperasi dan UMKM No Uraian Persentase Koperasi Badan Hukum 38,85 42,27 43,86 44,26 44,26 2 Persentase Koperasi Aktif 82,14 83, ,79 71,79 3 Persentase Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Dibina 4,53 5,26 5,40 5,54 5,58 4 Persentase UMKM Mandiri 22,28 21,07 23,86 26,27 26,27 5 Koperasi Berkualitas , ,10 Sumber: LKPJ 2013 (Dinas Koperasi dan UMKM) 15. Penanaman Modal Pelayanan di bidang penanaman modal dan investasi di Kabupaten Ende ditunjukan dengan perkembangan investasi di bidang industri, perdagangan dan pariwisata. Nilai investasi di bidang industri Tahun 2013 sebesar Rp ,-. Tercatat sebanyak 10 perijinan non fasilitas yang diberikan kepada usaha industri kecil yang bergerak di bidang perbengkelan, produksi minyak gosok, industri roti dan kue. Nilai investasi bidang perdagangan sebesar Rp ,- dengan jumlah perusahaan sebanyak 288 perusahaan yang terdiri dari perusahaan menengah sebanyak 16 buah, perusahaan besar sebanyak 35 buah dan perusahaan kecil sebanyak 237 buah. Sementara itu total nilai investasi di bidang pariwisata adalah Bab II - 42 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

79 sebesar Rp Terdapat 14 buah perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 84 orang di bidang Pariwisata, yang berinvestasi pada jasa restaurant/rumah makan, hotel, karaoke/pub dan travel perjalanan. Tabel 2.50.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Penanaman Modal No Uraian Investasi di bidang industri (%) , ,53 2 Investasi di bidang Perdagangan (%) , ,21 3 Investasi di bidang Pariwisata (%) ,80 Sumber: LKPJ 2013 (BKPMD) 16. Pemuda Pelayanan urusan pemuda yang ditunjukan dengan pembinaan pemuda dan prestasi cabang olah raga berprestasi yang difasilitasi pemerintah. Keadaan tahun 2013 terdapat 3 organisasi pemuda yang dibina, yaitu: Organisasi Orang Muda Katolik, Organisasi Pemuda GMIT, dan Organisasi Remaja Masjid. Kegiatan pembinaan ada dari tahun ke tahun namun belum banyak organisasi pemuda yang dibina. Sementara itu pada bidang olahraga terus dilakukan pembinaan untuk 10 (sepuluh) cabang olahraga, dan semuanya berprestasi, yaitu: Atletik, Renang, Karate, Silat, Catur, Bola Voli, Sepak Bola, Takraw, Badminton dan Tenis meja. 17. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pelayanan urusan kesbang dan politik dalam negeri meliputi pembinaan politik dan ormas, penciptaan rasa aman dan tertib bagi masyarakat. Beberapa indikator capaian selama kurun waktu yang telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten Ende. Terkait pembinaan politik daerah setiap tahun dilaksanakan kegiatan antara lain forum diskusi politik, penyuluhan peraturan perundang-undangan bidang politik; penyusunan data base partai politik; dan verifikasi bantuan keuangan partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Ende. Sejalan dengan upaya meningkatkan peran serta ormas, LSM dan OKP, maka dalam setiap kegiatan sosial politik selalu dilibatkan. Sampai dengan tahun 2013 terlah disertakan dan dibina sebanyak 95 dari 166 LSM, Ormas dan OKP yang ada. Dalam rangka penciptaan rasa tertib pada tahun 2013 telah tersedia tenaga Linmas sebanyak orang. Dari tenaga Linmas yang ada tersebut sebanyak 286 orang yang memenuhi standar (kompoten). 18. Pemerintahan Umum Pelayanan urusan pemerintahan umum secara umum meliputi urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan, perangkat daerah, dan kepegawaian. Gambaran capaian kinerja pelayanan pemerintahan umum disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.51.Perkembangan capaian Indikator Layanan Pemerintahan Umum Tahun No Uraian Tenaga Auditor yang telah Memiliki Sertifikat Auditor % 2 Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu % Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Bab II - 43 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

80 No Uraian Kompetensi dan Kemampuan Profesi di Bidang Pengadaan Barang/Jasa % ,00 4 Persentase produk hukum yang ditetapkan melalui proses uji publik (Perda, Perbup) 5 Persentase penyelesaian kasus hukum (yang melibatkan pemerintah daerah) Persentase produk hukum (Raperda) yang diajukan ke DPRD melalui Bagian Hukum 7 Persentase produk hukum (Ranperda) yang dihasilkan Pelanggaran terhadap Perda/Peraturan Bupati Persentase jumlah pelanggaran Perda/Peraturan Bupati yang ditindaknjuti 10 Persentase reklame yang berijin ,81 11 Persentase kegiatan pengadaan/ pembangunan fisik yang dikoordinasikan dgn bagian pembangunan 12 Persentase pengadaan barang jasa diatas 200 jt melalui penunjukkan langsung 13 Persentase kegiatan pengadaan barang jasa diatas 200 jt yang dimulai tepat ,09 48, ,63 waktu 14 Persentase aparatur yang memiliki kompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/ jasa ,65 Pemerintah 15 % realisasi pelaksanaan pemeriksaan PKPT, Insidentil, Wasbangda, Pelayanan Publik dan Audit akhir Thn anggaran 16 % tindak lanjut hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) Persentase tenaga auditor terhadap seluruh personil yang ada ,67 18 Persentase tenaga auditor yang telah memiliki sertifikat auditor Persentase Kecamatan yang melaksanakan administrasi pemerintahan dengan baik Kecamatan yang menyampaikan laporan pelaksanaan pemerintahan tepat waktu (%) Penyampaian LPPD kepada Pemerintah Pusat Tepat waktu Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Bab II - 44 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

81 No Uraian Persentase SKPD yang memiliki Standar Pelayanan Minimal ,66 23 Persentase SKPD pelayanan publik yang memiliki SOP ,10 24 Persentase SKPD yang terisi/terpenuhi jabatan strukturalnya Persentase tempat usaha yang memiliki ijin gangguan ,12 26 % peningkatan pajak daerah ,05 27 % peningkatan retribusi daerah ,78 28 % kontribusi PAD terhadap belanja daerah ,51 29 % peningkatan jumlah penerimaan dari bagian laba BUMD ,28 30 %Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan % SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu ,34 32 berkurangnya temuan audit BPK (%) Persentase struktur jabatan yang terisi ,38 34 Persentase pejabat yang telah memenuhi persyaratan formal ,38 35 Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan ,59 52, ,44 36 Persentase CPNSD yang telah mengikuti Diklat Prajabatan Persentase pegawai sesuai dengan kebutuhan riil ,81 38 Persentase pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas , ,48 39 Pelaksanaan seleksi penerimaan Praja IPDN (%) Sumber: LKPJ Ketahanan Pangan Pelayanan urusan ketahanan pangan ditunjukan dengan indikator antara lain ketersediaan regulasi yang mengikat dalam rangka pemantapan ketahanan pangan. Tahun 2013 produk hukum yang dihasilkan sebanyak 2(dua) buah Peraturan Bupati (Perbup), yakni Peraturan Bupati Ende, Nomor 22 Tahun 2013, tentang Sistim Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian dan Peraturan Bupati Ende Nomor 23 Tahun 2013 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Indikator lainnya adalah tingkat ketersediaan bahan pangan yang diproduksi sendiri dalam wilayah Kabupaten Ende, menggunakan satuan Equevalen Beras (EB). Angka sementara ketersediaan pangan tahun 2013 (kondisi September 2013), adalah 85,19% dari total kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Ende. Bab II - 45 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

82 Sementara dalam rangka perbaikan pola komsumsi masyarakat, hasil survey pola komsumsi menunjukan bahwa dari 135 KK responden, yang tersebar dalam 9 (Sembilan) desa, 3 (tiga) kecamatan, diketahui bahwa di tahun 2013 persentase penduduk yang mengkonsumsi beras 3 (tiga) kali sehari menurun hingga 24,44 persen dari total penduduk Kabupaten Ende. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih sebesar 25,11 persen. Tabel 2.52.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Ketahanan Pangan Tahun No Uraian Persentase masyarakat yang mengkonsumsi pangan beras tiga kali ,07 27, ,44 sehari. 2 Persentase Ketersediaan Pangan Utama 76,07 80,33 84,14 88,44 85,19 % Sumber: LKPJ 2013 (BKP3). 20. Pemberdayaan Masyarakat Desa 1) LKMD yang Berfungsi Baik LKMD diharapkan sebagai salah satu tulang punggung pembangunan desa, oleh karena itu LKMD harus berfungsi baik dan mampu bekerja sama dengan perangkat desa dalam melaksanakan pembangunan desa. Sampai dengan tahun 2013, LKMD yang berfungsi baik sebanyak 160 dari 255 LKMD yang ada atau sebesar 62,75%. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 69,16%, yang disebabkan adanya penambahan jumlah desa hasil pemekaran 2) Jumlah PKK Aktif Kelompok PKK di Kabupaten Ende sebanyak 255 kelompok, dari jumlah tersebut yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 210 kelompok atau 82,35%. Kondisi ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012, yang disebabkan bertambahnya PKK sebagai akibat langsung dari adanya pemekaran desa, namun secara kuantitaif, jumlah PKK yang aktif bertambah dari 188 kelompok menjadi 210 kelompok. Peningkatan PKK aktif ditahun 2013 dikarenakan pembinaan dan pendampingan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. 3) Kantor Desa yang Kondisinya Layak Dari total 255 Desa di Kabupaten Ende, terdapat sebanyak 217 Desa Kantor Desa Permanen (85,10%), 22 kantor desa semi permanen (7,91%) dan 16 kantor desa kondisi darurat (5,76%). 4) Jumlah Perangkat Penggerak Otonomi Desa yang Dibina (LKMD, PKK, dll) Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK, dll) pada tahun 2012 sebanyak jumlah perangkat otonomi desa yang dibina dari atau 20,96%. Kondisi ini masih sama pada tahun Hal ini terkait dengan ketersediaan dana, sehingga belum dapat melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap seluruh perangkat penggerak otonomi desa yang ada, termasuk untuk desa-desa pemekaran. Bab II - 46 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

83 Tabel 2.53.Perkembangan capaian Indikator Layanan Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun No Uraian LKMD yang Berfungsi Baik % 63,0 63,08 63,08 69,16 62,75 2 Jumlah PKK yang Aktif % 83,57 85,51 87,85 87,85 82,35 3 Kantor Desa yang Kondisinya Layak % 83,25 97,38 97,42 76,07 93,73 4 Jumlah perangkat penggerak otonomi desa yang dibina (LKMD, PKK dll) (%) ,96 Sumber: LKPJ 2013 (BPMPD) 21. Statistik Daerah Pelayanan urusan statistik dilaksanakan dalam rangka penyediaan data-data statistik pembangunan dalam rangka mendukung kualitas perencanaan, pemantauan dan pengawasan pembangunan. Selama kurun waktu seluruh dokumen antara lain: Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, Registrasi Penduduk, PDRB menurut Penggunaan, PDRB menurut Kecamatan, Indikator Kesejahteraan, dan indikator ekonomi Kabupaten Ende tersedia melalui kerja sama dengan BPS Ende. 22. Kearsipan Daerah Pelayanan kearsipan yang dilakukan oleh kantor Perpustakaan dan Kearsipan daerah diukur dalam jumlah SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku. Keadaan tahun 2013 menunjukan capaian yang relatif rendah, dimana hanya 12 SKPD dari 77 SKPD di Kabupaten Ende yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baik. 23. Informasi Daerah Indikator utama terkait urusan informasi daerah adalah ketersediaan sarana informasi berbasis IT. Jumlah seluruh sarana informasi milik Pemkab Ende yang dikelola oleh Kantor PDT pada tahun 2013, sebanyak 6 (enam) unit yang terdiri dari: Website Pemkab Ende sebanyak 1 (satu) unit, Web Intra DBMS 1(satu) unit, anjungan lyar sentuh 1 (satu) unit, CD Interaktif Profil Daerah 1 (satu) unit, website LPSE 1 (satu) unit, dan aplikasi SIMDA 1 (satu) unit, yang merupakan bantuan dari Kementerian Kominfo RI. Dari sarana yang dimiiki tersebut, yang berfungsi dengan baik, sebanyak 5 (lima) unit, sedangkan layar sentuh masih mengalami kerusakan. 24. Perpustakaan Pelayanan urusan perpustakaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, menunjukan capaian yang cukup baik. Ratio jumlah penduduk terus meningkat setiap tahunnya. Data tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah pengunjung ke perpustakaan sebanyak orang atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak orang. Sementara terkait ketersediaan judul buku sudah cukup memadai, dimana keadaan tahun 2013 tersedia judul buku dari kebutuhan 2500 buku. Pada masa mendatang akan diperkuat pengembangan perpustakaan desa atau kelurahan. Bab II - 47 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

84 Fokus Layanan Urusan Pilihan 1. Pertanian Capaian indikator-indikator kinerja utama urusan pertanian untuk mendukung tercapainya sasaran meningkatnya produktifitas hasil pertanian ditunjukan dengan indikator produktivitas padi dan bahan pangan utama lokal lainnya per hektar. Secara kumulatif produksi 9 (sembilan) bahan pangan utama pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar ,69 ton jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2012 yaitu dari ton menjadi ,69 ton pada tahun Gambaran produktifitas masing-masing komoditas disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.54.Produktifitas Pangan di Kabupaten Ende Tahun No Uraian Produktivitas Padi Sawah (ton/ha) 5,08 5,72 6,01 6,71 6,81 2 Produktivitas Padi Ladang (ton/ha) 1,43 1,59 1,68 2,01 2,69 3 Produktivitas Jagung (ton/ha) 2,22 1,98 2,24 2 3,41 4 Produktivitas Ubi Kayu (ton/ha) 8,74 8,06 8,39 8,46 10,56 5 Produktivitas Ubi Jalar (ton/ha) 4,97 5,20 6 7,26 7,95 6 Produktivitas Kacang Kedelai (ton/ha) 1,23 3,38 1,46 1,15 1,23 7 Produktivitas Kacang Tanah (ton/ha) 0,99 1,30 1,47 2,04 1,52 8 Produktivitas Kacang Hijau (ton/ha) 0,99 1, ,70 1,66 9 Produktivitas Sorghum (ton/ha) 0,71 0,87 1,15 1,69 1,68 Sumber: LKPJ 2013 (Distanak) 2. Peternakan Jenis Usaha peternakan di Kabupaten Ende terdiri atas ternak sapi, ternak kecil yaitu kambing, domba, babi dan jenis usaha ternak unggas. 1) Ternak Sapi Perkembangan rata-rata sapi yang dimiliki oleh peternak sapi di Kabupaten Ende meningkat dari tahun 2010 sebanyak 2 ekor per peternak menjadi 3 ekor per peternak pada tahun 2011 dan 4 ekor pada tahun Tabel 2.55 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Sapi Potong Tahun No Ternak Sapi Potong Jumlah Populasi Jumlah Pemotongan per Tahun Laju Pertumbuhan Populasi per Tahun 2,80 130,87 3,29 12,08 3,50 4 Rata-Rata Kepemilikan Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak) 2) Ternak Kecil Populasi ternak kambing, domba, mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun , sementara pertumbuhan populasi ternak babi mengalami fluktuasi. Bab II - 48 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

85 Tabel 2.56 Perkembangan Jenis Usaha Ternak Kecil Tahun No Jenis ternak Kecil Jumlah populasi Kambing (ekor) Jumlah populasi domba (ekor) Jumlah populasi babi (ekor) Sumber: Profil Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013 (distanak) 3) Unggas Untuk jenis usaha ternak ayam buras mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun Untuk jenis ternak ayam petelur mengalami fluktuasi, pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi ekor. Untuk ayam pedaging jumlah populasi mengalami peningkatan dalam kurun waktu tahun , dimana jumlah produksi pada tahun 2013 sebesar ekor/ tahun dan ratarata kepemilikian per peternak ekor/ peternak. Populasi burung Puyuh mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tahun , dan jumlah populasi pada tahun 2013 sebesar ekor. Populasi Burung Dara selama kurun waktu tahun mengalami peningkatan. Untuk kelompok peternak di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan dari tahun , menjadi sebanyak 188 peternak. Tabel 2.57 Perkembangan Jenis Usaha Unggas Tahun JENIS TERNAK ). Jumlah Ayam Buras (ekor) ). Ayam Petelur a. Jumlah Populasi (ekor/thn) b. Jumlah Peternak (orang) c. Jumlah Produksi (ton/thn) 10,3 10,1 9,3 10,9 12,1 d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak *) 3). Ayam Pedaging a. Jumlah Populasi (ekor/thn) b. Jumlah Peternak (orang) c. Jumlah Produksi (ton/thn) 151,20 161,10 136,80 145,80 160,38 Rata-Rata kepemilikan per Peternak ). Itik a. Jumlah Populasi (ekor/thn) b. Jumlah Peternak (orang) c. Jumlah Produksi (ton/thn) 0,160 0,197 0,476 0,452 0,497 d. Rata-Rata kepemilikan per Peternak ) Burung Puyuh a. Jumlah Populasi (ekor/tahun) ) Burung Dara a. Jumlah populasi (ekor/tahun) Bab II - 49 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

86 7) Angsa JENIS TERNAK a. Jumlah populasi (ekor/tahun) ) Jumlah Rumah Potong Hewan ) Kelompok Usaha Ternak (kelompok) Sumber data: Distanak Kab. Ende Tahun 2013 *) tidak ada data 3. Kehutanan dan Perkebunan Pelayanan urusan kehutanan dan perkebunan terkait produktifitas perkebunan dan pemanfaatan sumber daya hutan. Hasil perkebunan di Kabupaten Ende didominasi oleh lima komoditi penting yakni kopi, kelapa, kakao, cengkeh dan kapuk. Dari kelima komoditas perkebunan andalan Kabupaten Ende, hanya produksi kelapa yang mengalami penurunan produksi secara drastis sebesar 4.841,37 Ton dari produksi pada tahun 2012 sebesar 8.876,03 Ton dibandingkan dengan produksi tahun 2011 sebesar 4.034,66 Ton, sedangkan ke empat komoditas andalan lainnya, mengalami peningkatan produksi pada tahun 2012 jika dibandingkan tahun 2011 Produksi kelima komoditi ini pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebagai berikut Tabel 2.58 Jenis Komoditi, Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Tahun NO. Jenis Komoditi SAT. 1. Kopi Luas Areal , ,63 Ha Luas Tanam 8.676, , ,43 Ha Jumlah Produksi 3.473, , ,93 Ton 2. Kakao Luas Areal 5.504, , ,70 Ha Luas Tanam 5.699, , ,00 Ha Jumlah Produksi 3.439, , ,14 Ton 3. Lada Luas Areal 76,9 107, ,70 Ha Luas Tanam 84,8 101, ,90 Ha Jumlah Produksi 18,4 18,32 258,51 Ton 4. Vanili Luas Areal 264,0 287, ,21 Ha Luas Tanam 265,9 276, ,49 Ha Jumlah Produksi 40,6 37,37 266,04 Ton 5. Kelapa Luas Areal , , ,50 Ha Luas Tanam , , ,50 Ha Jumlah Produksi 8.301, , ,66 Ton 6. Pala Luas Areal 65,4 84,30 96,65 Ha Luas Tanam 72,6 82,00 4,18 Ha Jumlah Produksi 7,6 4,92 Ton Bab II - 50 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

87 NO. Jenis Komoditi SAT. 7. Kelapa Dalam Luas Areal , , ,20 Ha Luas Tanam 8.301, , ,48 Ha Jumlah Produksi Ton 8. Cengkeh Luas Areal 1.241, , ,69 Ha Luas Tanam 1.263, , ,33 Ha Jumlah Produksi , ,11 Ton 9. Jambu Mete Luas Areal 7.660, , ,90 Ha Luas Tanam 7.761, , ,70 Ha Jumlah Produksi 3.540, ,52 756,88 Ton 10. Kapuk Luas Areal 249,2 255, ,22 Ha Luas Tanam 245,6 244, ,25 Ha Jumlah Produksi 33,7 255, ,30 Ton Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun) Sementara produksi hasil hutan Tahun 2013 sebesar 62,35 % jika dibandingkan dengan produksi pada tahun Pencapaian ini belum mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 142%. Hasil hutan di Kabupaten Ende merupakan non HPH yang terdiri dari kayu bulat, kayu gergajian dan kayu olahan. Tabel 2.59 Hasil Hutan Non HPH dan ikutan di Kabupaten Ende Jenis Hasil Hutan Satuan Kayu Rimba Campuran Ton Balok M³ Papan M³ Usuk M³ Kelapa Bayam Balok Bayam Papan Kemiri Isi ,23 9 Kayu Manis Kg Masoi Kg Gaharu Kg Tali Hutan (Ngidho) Kg Rotan Kg Ijuk Kg Bambu Hutan M³ Bab II - 51 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

88 Jenis Hasil Hutan Satuan Daun Lontar Lbr Nira Lontar Ltr Nira Enau Ltr Gula Aren Kg Kayu Bakar M³ Madu Liter Daun Gebang Lbr Siri Hutan Kg Lobha Asam Kg Sumber data: Profil Daerah Kabupaten Ende 2013 (Dishutbun) 4. Pertambangan dan Energi Pelayanan urusan pertambangan dan energi diarahkan dalam rangka meningkatnya pengelolaan pertambangan, energi dan kelistrikan. Selama kurun waktu kinerja pelayanan urusan pertambangan ditunjukan dengan indikator sebagai berikut: 1) Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB Pada Tahun 2013 jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar Rp ,- dibandingkan dengan jumlah total PDRB Rp ,- (BPS, Ende Dalam Angka Tahun 2013) atau sebesar 1,34% 2) Jumlah Lokasi Penambangan Galian C yang Ditata. Pada tahun 2013 jumlah lokasi penambangan galian C yang ditata sebanyak 21 lokasi dari 60 lokasi penambangan atau sebesar 35 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya ditata sebanyak 19 lokasi dari 60 lokasi penambangan yang ada. 3) Cakupan Keluarga yang menikmati listrik dari sumber energi terbarukan Pada tahun 2013 jumlah KK yang menikmati listrik terbaharukan (sollarcell) sebanyak 807 KK dari KK atau sebesar 43,11 %, terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 747 KK yang menikmati energi listrik terbaharukan. 4) Persentase Sumber Air Bawah Tanah yang di Eksploitasi Pada tahun 2013 terdapat penambangan 2 sumber mata air yang diekspoitasi menjadi 14 sumber mata air yang dieksploitasi atau sebesar 20% sehingga terjadi peningkatan dibanding tahun 2012 yang hanya terdapat 12 sumber mata air yang dieksploitasi. 5. Pariwisata Pelayanan urusan pariwisata diarahkan dalam rangka pengembangan pariwisata daerah, yang ditunjukan dengan indikator sebagai berikut: Bab II - 52 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

89 1) Meningkatnya Kunjungan wisata Selama kurun waktu terus terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Ende. Keadaan terakhir jumlah kunjungan wisata tahun 2013 sebanyak orang, meningkat cukup signifikan di banding kondisi tahun 2008 yang mencapai orang. 2) Meningkatnya Jumlah Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Capaian indikator ini menunjukan hal yang kurang menggembirakan. Dari target penataan ODTW sebanyak 49 buah dari 100 ODTW yang ada, sampai dengan tahun 2013 hanya ditata sebanyak 9 buah. 6. Kelautan dan Perikanan Pelayanan urusan kelautan dan perikanan selama kurun waktu diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi perikanan; meningkatnya kesejahteraan nelayan, ditunjukan dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1) Meningkatnya produksi perikanan Produksi hasil perikanan pada Tahun 2012 sebesar 7.988,657 ton atau sebesar 41,39%, jika dibandingkan dengan jumlah produksi potensi lestari ( ton/km), namun persentase dari capaian target indikator RPJMD sebesar 8.424,01 ton atau 43,65% sehingga masih mengalami kekurangan produksi sebesar 435,35 ton. 2) Luas Lahan Budidaya Rumput Laut Jumlah Luas Lahan Budidaya Rumput Laut yang dimanfaatkan pada tahun 2013 sebesar 14 Ha (1,42%) dari 987 luas potensi lahan budidaya. 3) Luas Kolam dan Tambak Jumlah Luas Lahan Kolam dan Tambak yang dimanfaatkan pada Tahun 2013 sebesar 22,05 Ha (0,98%), melampui Target RPJMD yang ditetapkan pada tahun 2013 sebesar 0,29 % (7,25 Ha). 4) Kontribusi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB Kontribusi sektor Kelautan dan Perikanan terhadap PDRB pada Tahun 2013 sebesar 7,73% (Rp ) dari total PDRB Kabupaten Ende sebesar Rp (statistik Kab.Ende 2013), secara umum mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun belum mencapai target RPJMD pada tahun 2013 sebesar 9,98%. 5) Nelayan dan Pembudidaya dengan Kepemilikan Rumah Layak Huni Jumlah Nelayan dan Pembudidaya dengan kepemilikan rumah layak huni pada Tahun 2013 sebesar orang (20,94%) dari jumlah nelayan dan pembudidaya sebanyak orang atau mengalami peningkatan sebesar 1,16% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 sebesar 24,14%. 6) Nelayan dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Nelayan dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada Tahun 2013 sebanyak orang dari orang nelayan yang ada pada tahun 2013 (19,20%), dimana mengalami kenaikan sebesar 0,25% dari dari tahun sebelumnya dan belum memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 24,37%. Bab II - 53 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

90 7) Pembudidaya dengan Pendapatan per Bulan di atas UMR Jumlah Pembudidaya dengan pendapatan per bulan di atas UMR pada tahun 2013, sebanyak 207 orang dari 806 pembudidaya yang ada (25,68%) dan telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2013, sebesar 16,70%. Peningkatan ini lebih didominasi oleh pembudidaya Air Tawar dan Tambak Air payau sedangkan untuk pembudidaya Rumput laut cenderung menurun disebabkan oleh faktor kondidsi alam yang tidak mendukung untuk dilaksanakan usaha budidaya. 8) Nelayan yang Mempunyai Armada dan Alat Tangkap Jumlah Nelayan yang mempunyai armada dan alat tangkap pada Tahun 2013 sebanyak orang dari orang nelayan yang ada (21,75%) atau mengalami peningkatan sebesar 1,27% dari tahun sebelumnya, namun belum memenuhi target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 26,65%. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya intervensi Program Pengembangan Perikanan Tangkap melalui pemberian bantuan sarana penangkapan. Tabel 2.60 Perkembangan Indikator Layanan Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun No Uraian Produktivitas Perikanan 32,67 36,92 39,20 40,80 41,39 2 Luas Budidaya Rumput Laut 4,40 3,17 2,84 2,20 1,42 3 Luas Kolam dan Tambak 0,27 0,16 0,44 1,40 0,98 4 Nelayan dan Pembudidayaan dengan 17,28 18,48 23,97 19,78 20,94 Kepemilikan Rumah Layak Huni 5 Nelayan dengan Pendapatan di atas 17,78 20,59 21,83 18,95 19,20 UMR 6 Pembudidaya dengan Pendapatan di atas 21,90 15,94 12,30 90,88 25,68 UMR 7 Nelayan yang Mempunyai Armada/ Alat 18,12 18,88 23,29 20,48 21,75 Tangkap Sumber: LKPJ 2013 (DKP) 7. Perdagangan dan industri Pelayanan urusan perdagangan selama kurun waktu diarahkan dalam mencapai sasaran meningkatnya peran sektor perdagangan dan industri dalam perekonomian daerah. 1) Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan besar dan eceran terhadap total PDRB Kabupaten Ende. Target yang ditetapkan untuk dicapai di tahun 2013 adalah sebesar 29,71%. Namun demikian pencapaian target tersebut belum dapat dihitung karena PDRB Kabupaten Ende Tahun 2013 belum diketahui. Realisasi pencapaian sebesar 23% yang dicantumkan pada capaian indikator kinerja kunci adalah merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan data PDRB Kabupaten Ende Tahun 2012 (sumber Ende Dalam Angka Tahun 2013). Bab II - 54 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

91 2) Produktivitas Sektor Perdagangan Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor perdagangan dengan jumlah tenaga kerja sektor perdagangan. Target yang ditetapkan untuk tahun 2013 adalah Hasil perhitungan dengan menggunakan data tahun 2011 dimana output bidang perdagangan besar dan eceran, produktivitas sektor ini adalah ,- melampaui target yang ditetapkan pada tahun ) Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi ini diukur dengan membandingkan jumlah kontribusi PDRB dari sektor industri terhadap jumlah total PDRB tahun berkenan. Perhitungan yang dapat dilakukan hanya sampai dengan tahun Untuk tahun 2013 capaian indikator ini belum dapat dihitung karena jumlah PDRB untuk tahun tersebut belum diketahui. Realisasi capaian indikator ini sejak tahun 2009 s/d 2012 juga belum pernah mencapai target. Tahun 2009 realisasi capaian untuk indikator ini adalah 1,65% dari target sebesar 1,82%, tahun 2010 terealisasi sebesar 1,66% dari target sebesar 1,91%, tahun 2011 terealisasi sebesar 1,56% dari target yang ditetapkan sebesar 2,04% dan tahun 2012 terealisasi sebesar 1,59% dari target yang ditetapkan sebesar 2,19%. 4) Produktivitas Sektor Industri Indikator ini diukur dengan membandingkan output sektor industri besar terhadap jumlah tenaga kerja industri. Namun demikian hingga saat ini di Kabupaten Ende belum berkembang industri yang masuk dalam kategori industri besar. Perhitungan yang dilakukan untuk indikator ini adalah dengan menggunakan data industri kecil. Realisasi capaian untuk indikator ini pada tahun 2013 sebesar Rp ,-. 8. Transmigrasi 1) Luas Kawasan Hunian Indikator ini menggambarkan luas kawasan hunian pada tahun 2013, yaitu jumlah lahan terpakai dibanding luas lahan yang tersedia sebesar 64,46% yang dihitung dari jumlah lahan terpakai Ha, berbanding jumlah lahan yang tersedia sebesar Ha. 2) Pemerataan Penyebaran Lokasi Transmigrasi Indikator ini menggambarkan Jumlah lokasi RTUPT pada tahun 2012 yaitu jumlah RTUPT yang sudah dibangun sebanyak 8 lokasi berbanding jumlah rencana RTUPT sebanyak 10 lokasi. Bab II - 55 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

92 2.4 Aspek Daya Saing Daerah Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1. Tingkat Komsumsi Rumah Tangga Kemampuan ekonomi daerah ditunjukan oleh indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Tingkat konsumsi rumah tangga menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga di suatu daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Data menunjukan bahwa meskipun tidak signifikan, pengeluaran rumah tangga masyarakat di Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan, termasuk pergeseran pada pola pengeluaran, dimana pengeluaran bukan makanan menunjukan kecenderungan peningkatan. Tabel Rata-rata Perkapita per bulan (RP) di Kabupaten Ende Tahun Tahun Makanan Bukan Makanan Seluruh Pengeluaran (61,35 %) (38,65%) (61,33 %) (38,67% (59,99%) (40,01 %) Sumber: Susenas Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani yang merupakan rasio indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani di Kabupaten Ende relatif kecil, dimana pengeluaran komsumsi rumah tangga dan kebutuhan dalam menghasilkan produk relatif lebih tinggi dari penerimaan yang diterima petani dengan menjual hasil produksinya. 3. Produktifitas Total Daerah Produktivitas total daerah dihitung untuk mengetahui tingkat produktivitas tiap sektor per angkatan kerja yang menunjukan seberapa produktif tiap angkatan kerja dalam mendorong ekonomi daerah per sektor. Data tahun 2012 menunjukan bahwa produktifitas total daerah Kabupaten Ende sebesar Rp ,- dengan rincian produktifitas sektor primer sebesar Rp ,- sekunder sebesar Rp ,- dan sektor tersier sebesar Rp ,- Adapun tingkat produktivitas daerah per sektor Kabupaten Ende keadaan tahun 2012 disajikan pada tabel berikut. Tabel Produktifitas Daerah Keadaan Tahun 2012 No Sektor Nilai Produksi Jumlah tenaga Kerja Produktifitas 1 Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri Pengolahan Listrik dan air minum Bangunan dan Konstruksi Bab II - 56 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

93 No Sektor Nilai Produksi Jumlah Produktifitas tenaga Kerja 6 Perdagangan Hotel dan Restauran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Jumlah Sumber data: Indikator Ekonomi 2012 (diolah) Fokus Fasilitas Wilayah / Infrastruktur 1. Sarana transportasi Untuk mendukung transportasi darat, sampai dengan tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Ende telah membangun dan membuka jalan sepanjang 1.223,65 km jalan kabupaten dan jalan desa, 160,30 km jalan provinsi. Pada tahun 2011, dari total panjang jalan yang ada, 45,98 % sudah diaspal, sementara sisanya (54,02 %) belum aspal. Sementara itu jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Ende mengalami kenaikan dalam jumlah yang relatif besar khususnya sepeda motor dari sekitar pada tahun 2007 menjadi pada tahun Peningkatan juga terjadi pada jenis kendaraan mobil penumpang, mobil barang dan mobil bus walaupun kenaikannya tidak sebanyak sepeda motor. Tabel Jenis dan Jumlah Angkutan Darat di Kabupaten Ende Jenis Kendaraan Milik Perorangan Umum Pemerintah Total Mobil Penumpang Mobil Bus Mobil Barang Sepeda Motor Kendaraan Khusus (pemadam kebakaran, ambulance dan mobil jenazah) Jumlah Sumber data: Ende Dalam Angka 2013 (BPS Ende) Sementara itu sarana transportasi laut cukup memadai. Kabupaten Ende memiliki 5 dermaga, yaitu dermaga Ipii, dermaga Ende, dermaga nangakeo, dermaga Pulau Ende dan dermaga Nanganio. Selain itu terdapat dermaga minyak milik Pertamina dan dermaga ikan Paupanda dengan fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI). Dukungan transportasi udara didukung dengan ketersediaan Bandara Udara H. Hasan Aroeboesman, yang memiliki panjang landas pacu meter, dengan 2 buah run way, dan dapat didarati pesawat Jenis Fokker. Beberapa maskapai penerbangan yang aktif beroperasi antara lain Garuda, Merpati, Trans Nusa, Wings Air, dengan rute setiap hari dapat menjangkau seluruh wilayah nusantara melalui penerbangan lanjutan. Bab II - 57 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

94 2. Sarana telekomunikasi Sesuai dengan perkembangan teknologi, alat komunikasi seperti telepon, telepon selular (handphone/hp), dan komputer menjadi salah satu fasilitas perumahan yang sangat pesat pertumbuhannya. Banyaknya rumah tangga di Kabupaten Ende menurut kepemilikan sarana komunikasi, hasil Susenas menunjukan bahwa kepemilikan telepon rumah mengalami penurunan yakni dari 4,81 persen pada tahun 2011 menjadi 2,79 persen pada tahun Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan kepemilikan telepon selular. Rumah tangga yang memiliki telepon selular meningkat dari 68,29 persen pada tahun 2011 menjadi 75,92 persen pada tahun Begitu pula rumah tangga yang memiliki komputer mengalami penurunan dari 9,24 persen pada tahun 2011 menjadi 5,96 persen pada tahun Dari rumah tangga yang memiliki telepon selular di daerah ini, sebagian besar hanya mempunyai 1 nomor telepon selular, yang pada tahun 2012 tercatat sebesar 46,36 persen. Sementara itu, terdapat sebanyak 28,51 persen rumah tangga mempunyai 3 s/d 3+ nomor telepon selular. Ini berarti ada sekitar rumah tangga dari 100 rumah tangga pemilik telepon selular yang mempunyai 3 s/d 3+ nomor. Tabel Persentase Rumah Tangga menurut kepemilikan sarana komunikasi Tahun No Kepemilikan sarana komunikasi Telepon rumah 3,62 4,81 2,79 2 Telepon seluler 59,45 68,29 75,92 3 Komputer 7,63 9,24 5,96 4 Punya 1 nomor HP 54,97 45,56 46,36 5 Punya 2 nomor HP 28,20 24,23 25,13 6 Punya 3 nomor HP 9,66 10,55 14,75 7 Punya lebih dari 3 nomor HP 7,16 19,66 13,76 Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende) Sementara itu kepemilikan internet juga menunjukan peningkatan. Data Susenas menunjukan bahwa rumah tangga di kabupaten Ende yang mengakses internet melalui komputer di rumah meningkat dari 0,32 persen pada tahun 2007 menjadi 1,03 persen pada tahun Sedangkan yang mengakses internet di luar rumah seperti warung internet (warnet) juga meningkat dari 0,64 persen menjadi 5,75 persen. Sementara yang mengakses internet melalui kantor/sekolah mengalami peningkatan dari 1,11 persen menjadi 7,11 persen dalam periode tahun yang sama. Kondisi ini diperkirakan meningkat signifikan sampai saat ini. Tabel Persentase Rumah Tangga yang mengakses Internet Tahun No Mengakses Internet Di rumah 0,32-1,03 2 Di luar rumah * Warnet 0,64 0,18 5,75 * Kantor/sekolah 1,11 1,90 7,11 * Lainnya 0,17-0,35 Sumber data: Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 (BPS Ende) Bab II - 58 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

95 3. Perbankan Perekonomian daerah sangat tergantung dari perbankan yang digunakan untuk transaksi ekonomi antar pelaku usaha. Perkembangan jumlah kantor bank mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana ada 8 kantor bank yang beroperasi di Kabupaten Ende saat ini antara lain Bank BRI, Bank Danamon, bank BNI, Bank Mandiri, Bank NTT, Bank Sinar Mas dan Bank BTPN, Bank Niaga. Perkembangan sektor perbankan di Kabupaten Ende selama periode cenderung mengalami penurunan. Jumlah peminjam pada bank bank yang ada di Kabupaten Ende pada tahun 2010 sebanyak orang, sementara pada tahun 2011 meningkat menjadi orang namun mengalami penurunan drastis pada tahun 2012 menjadi sebanyak orang. Demikian pula dari sisi besarnya pinjaman yang dikeluarkan oleh pihak bank, dimana pada tahun 2011 jumlah pinjamannya sebesar Rp menurun sebesar 2,10 persen menjadi Rp pada tahun Jumlah peminjam terbesar pada tahun 2011 adalah para peminjam dari sektor perdagangan sebanyak orang, namun menurun pada tahun 2012 menjadi sebanyak orang, dengan besarnya pinjaman Rp dan peminjam dari sektor lainnya (selain sektor utama) sebanyak pada tahun 2011 menurun menjadi sebanyak orang pada tahun 2012 dengan total pinjaman sebesar Rp Tabel 2.66.Jumlah Peminjam Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun SEKTOR ( orang) ( orang) ( orang) ( orang) Pertanian Pertambangan/Penggalian Industri Perdagangan Lainnya Jumlah Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013 Tabel Besarnya Pinjaman Menurut Sektor pada Bank di Kabupaten Ende Tahun SEKTOR ( 000) ( 000 ) ( 000) ( 000) Pertanian Pertambangan/Penggalian Industri Perdagangan Lainnya Jumlah Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013 Jika dilihat dari jenis tabungannya, pada tahun 2012 masyarakat cenderung menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan biasa yakni sebanyak rekening dengan nilai simpanan sebesar 512,16 miliar rupiah. Bab II - 59 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

96 Nilai simpanan ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 406,49 milyar rupiah. Total peminjam dana bank pada tahun 2012 mengalami penurunan pada semua jenis simpanan jika dibandingkan dengan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah peminjam sebanyak orang menjadi sebanyak orang pada tahun 2012 atau mengalami penurunan sejumlah orang peminjam. Tabel Jumlah Nasabah pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun JENIS SIMPANAN ( orang) ( orang) ( orang) ( orang) Giro-giro Deposito Berjangka Deposito Multiguna Sertifikat Bank Sertifikat Deposito Tabungan Tabungan ONH Lain-lain Jumlah Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka 2013 Tabel Besarnya Simpanan pada Bank Menurut Jenis Pinjaman Tahun SEKTOR ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) ( 000 ) Giro-giro Deposito Berjangka Deposito Multiguna Sertifikat Bank Sertifikat Deposito Tabungan Tabungan ONH Lain-lain Jumlah Sumber Data: BPS Ende Dalam Angka Jumlah Perusahaan Perusahan yang ada dan beroperasi di kabupaten Ende keadaan tahun 2012 cukup banyak, dengan rincian PT sebanya 12 buah, CV sebanyak 147 buah, PO sebanyak 84 buah. 5. Fasilitas Penginapan dan Restauran/rumah makan Fasilitas penginapan dan restauran merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang menggambarkan daya saing daerah. Keadaan tahun 2012 menunjukan bahwa jumlah penginapan di Kabupaten Ende sebanyak 30 buah, dengan ketersediaan kamar sebanyak 390 kamar dan 643 tempat tidur. Pada tahun 2012, jumlah restoran yang ada sebanyak 9 buah sedangkan jumlah rumah makan sebanyak 70 buah. Bab II - 60 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

97 Tabel Jumlah Restoran dan Rumah Makan Tahun Jenis Restoran (buah) '8 '8 '8 '9 '9 Rumah Makan (buah) '66 '66 '67 '70 '70 Sumber data: Disperindag Kab. Ende Fokus Iklim Berinvestasi Iklim investasi di Kabupaten Ende cukup menjanjikan. Dalam tataran kebijakan pemerintah Kabupaten Ende sangat terbuka dengan investor. Permasalahan klasik terkait status lahan telah menjadi perhatian, dengan menempatkan pengampu kepentingan (pemilik lahan/penguasa ulayat) dalam konsep LIKA MBOKO TELU sebagai kekuatan utama membangun Ende. Pada tataran normatif, pelaksanaan perijinan mulai dibenahi dengan peningkatan kualitas layanan. Pada tahun 2013 indeks kepuasan masyarakat atas layanan KPTSP cukup baik. Terdapat 36 layanan perijinan yang telah memiliki SOP, dengan kisaran waktu layanan antara 2 14 hari. Jaminan keamanan terhadap investor juga cukup baik. Data menunjukan angka kriminal yang terjadi di Kabupaten Ende secara khusus belum mengancam iklim investasi. Kondisi riil menunjukan jenis kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Ende relatif biasa dan dalam jumlah yang relatif kecil. Pada tahun 2012 terjadi 238 kasus, dengan rincian 21 kejahatan terhadap ketertiban umum, 18 kasus kesusilaan, 1 kasus perjudian, 1 kasus penculikan, 51 kasus pembunuhan, 13 kasus penganiyaan, 19 kasus pencurian, sisanya kasus lain dalam skala kecil. Kasus terkait jabatan sebanyak 7 kasus. Hal ini menunjukan tingginya komitmen terhadap pemberantasan penyalagunaan keuangan publik (negara). Tingkat kriminalitas (crime rate), tahun 2012 sebesar 48,21 per penduduk, menurun dari keadaan 63,76 per penduduk. Pengenaan pajak dan retribusi juga menunjukan iklim investasi. Jumlah pajak yang dipungut sebanyak 8 jenis, sedangkan retribusi daerah sebanyak 17 jenis. Jenis pajak yang dipungut antara lain pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan lohan dan batuan dan Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BHTB). Sejak tahun 2013 sejalan dengan ketentuan daerah juga mempunyai kewenangan untuk memungut Pajak Bumi dan bangunan Perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Sementara retribusi yang dikenakan meliputi 1). Retribusi Jasa Umum yang terdiri atas retribusi pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan dan kebersihan, retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, retibusi pelayanan pasar, dan retribusi pengujian kendaraan bermotor, 2) Retribusi Jasa Usaha yang terdiri dari retribusi pemakkaian kekayaan daerah, retribusi pasar grosir dan pertokoan, retibusi terminal, retribusi rumah ptong hewan, retribusi tempat rekreasi dan olah raga, retribusi penjualan produksi usaha daerah, dan 3). Reribusi Perizinan tertentu yang terdiri dari retribusi IMB, retribusi Izin Gangguan/Keramaian, retribusi SIUP/TDP, Retribusi Izin Trayek, Retribusi Izin Usaha Konstruksi dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. Bab II - 61 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

98 Fokus Sumber Daya Manusia 1) Kualitas Tenaga Kerja Kualitas tenaga kerja sebagai ukuran daya saing daerah ditunjukan dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat. Data menunjukan bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas sebagian besar (25,53%) menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Kelompok ini merupakan persentase tertinggi dibandingkan penduduk yang tamat SLTP dan SLTA yaitu masing-masing sebesar 14,09 persen dan 18,98 persen. Penduduk yang tamat pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) relatif kecil yaitu sebesar 6,07 %. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Ende. Meskipun demikian secara trend dalam tahun , penduduk yang berpendidikan SLTP ke atas persentasenya terus meningkat, dari keadaan 35,52 persen pada tahun 2011 menjadi 39,14 persen pada tahun Tabel 2.71 Persentase penduduk kabupaten Ende 10 tahun ke atas menurut Ijazah tertinggi Ijazah tertinggi yang dimiliki Tidak Punya 41,78 42,52 35,10 35,32 SD 24,72 26,13 29,37 25,53 SLTP 13,07 12,30 13,11 14,09 SMU 8,93 10,33 11,54 SMK 5,52 3,68 4,90 18,98 * Diploma I/II 0,98 1,43 1,63 0,78 Diploma III/sarjana muda 1,54 0,81 1,27 0,94 Diploma IV/S1/S2/S3 3,46 2,80 3,07 4,35 SLTP+ 33,5 31,35 35,52 39,14 Sumber : BPS Susenas *Angka bagi SMU sederajat. 2) Tingkat Ketergantungan Angka beban ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu wilayah apakah tergolong wilayah maju atau wilayah yang sedang berkembang. Angka beban ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya angka beban ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan angka beban ketergantungan yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Bab II - 62 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

99 Selama periode , terlihat angka beban ketergantungan di Kabupaten Ende mengalami penurunan dari 69,71 pada tahun 2011 menjadi 68,12 pada tahun Bila dilihat menurut angka beban tanggungan penduduk muda (usia 0-14 tahun) dan angka beban tanggungan penduduk tua (usia 65 tahun ke atas), maka pada tahun 2012 angka ketergantungan penduduk tua sebesar 9,23 dan angka ketergantungan penduduk muda sebesar 58,89. Hal ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 9 orang penduduk usia 65 tahun ke atas dan orang anak. Berdasarkan angka yang disajikan maka tampak bahwa beban tanggungan penduduk usia produktif di kabupaten Ende masih didominasi oleh penduduk muda. Tabel 2.72 Ratio Beban Ketergantungan di Kabupaten Ende Tahun Tahun Ratio Beban Ketergantungan Anak Lanjut Usia Total ,59 9,23 68, ,34 11,21 61, ,84 10,87 69, ,89 9,23 68,12 Sumber: BPS Susenas Bab II - 63 Lampran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

100 Monumen Pancasila & Patung Replikasi Bung Karno di Taman Renungan Pancasila 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun Kerangka Pendanaan 3.4. Sinergi Keuangan Daerah dengan Sumber Pendanaan Pembangunan Lainnya BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

101 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN RPJMD merupakan dokumen perencanaan, yang dalam konteks pencapaian target tidak terlepas dari ketersediaan anggaran. Oleh karena itu dalam perumusannya perlu didahului dengan analisis keuangan. Analisis keuangan dilakukan dengan menelaah kinerja dan kebijakan pengelolaan keuangan tahun-tahun sebelumnya, untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam perumusan kebijakan dan proyeksi anggaran periode tahun rencana. Analisis keuangan RPJMD Kabupaten Ende Tahun didasarkan pada data dokumen APBD dan laporan keuangan tahunan selama kurun waktu Secara umum meliputi 2 (dua) komponen yaitu penerimaan daerah dan pengeluaran daerah, dengan uraian : 1. Analisis Penerimaan Daerah, meliputi pendapatan dan penerimaan pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran perilaku dan karakteristik potensi penerimaan daerah kurun waktu , untuk selanjutnya menjadi dasar perkiraan kapasitas keuangan daerah kurun waktu Analisis Pengeluaran Daerah, meliputi belanja dan pengeluaran pembiayaan, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran efektifitas alokasi atau kebijakan anggaran, untuk selanjutnya menjadi dasar perumusan kebijakan belanja dan pengeluaran pembiayaan Kabupaten Ende kurun waktu Kinerja Keuangan Masa Lalu Kinerja Pelaksanaan APBD Analisis kinerja pelaksanaan APBD meliputi perkembangan pendapatan, proporsi pendapatan, capaian kinerja pendapatan dan realisasi belanja. 1) Pendapatan Daerah Pendapatan daerah Kabupaten Ende selama kurun waktu terus mengalami peningkatan, dari besaran Rp 461 Milyard pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 771 Milyard pada penetapan APBD Tahun anggaran 2014, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,85%. Berdasarkan telahaan masing-masing komponen, diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan komponen pendapatan yang mengalami pertumbuhan paling tinggi yaitu sebesar 20,61%, diikuti Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Syah (LLPDyS) sebesar 13,15% dan Dana Perimbangan sebesar 9,92%. Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Ende T.A (jutaan) U R A I A N APBD 2014 Rata2 Pertumbuhan PENDAPATAN 461, , , , , PAD 18,714 20,357 32,784 42,292 47, Pajak Daerah 3,425 4,348 4,842 7,343 12, Retribusi Daerah 7,599 8,481 17,307. 5,628 12, Bab III - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

102 U R A I A N APBD 2014 Rata2 Pertumbuhan Pengelolaan Kekayaan 1,332 2,353 2,954 3,220 2, Daerah Yg Dipisahkan Lain2 PAD yang syah 6,356 5,173 7,679 26,100 20, DANA PERIMBANGAN 386, , , , , Dana Bagi Hasil Pajak/ 19,714 17,884, 18,821 18,789 10, Bukan Pajak Dana Alokasi Umum 332, , , , , Dana Alokasi Khusus 34,752 57,634 75,508 60,164 63, LLPDyS 56,049 83,458, 56,944 62, , Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari 3,004 4,293 6,667 5,731 13, Provinsi dan Pemda Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 50,037, 79,065 48,926 56,627 88, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 2, , ,945, Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Meskipun menunjukan perkembangan positif, PAD belum memberikan konstribusi signifikan bagi pendapatan daerah secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kemandirian keuangan Kabupaten Ende masih relatif terbatas. Data menunjukan bahwa selama kurun waktu , komponen PAD memberikan kontribusi relatif kecil, dan keadaan terakhir tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 6,13% dari keseluruhan pendapatan daerah. Ketergantungan pendanaan dari pemerintah pusat melalui alokasi Dana Perimbangan masih tinggi, dengan besaran yang berfluktuatif dan secara keseluruhan menunjukan penurunan yaitu dari 93,68% pada keadaan tahun 2009, menurun pada angka 84,83% pada keadaan tahun Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah juga memberikan konstribusi fluktuatif. Dari keadaan 2,27% pada tahun 2009, meningkat tajam menjadi 12,15% pada tahun 2010, dan 15,03% pada tahun Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 kembali menurun dengan porsi anggaran sebesar 9,04%. Hasil analisis menunjukan bahwa alokasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah sebagian besar merupakan dana earmarking atau dana terikat yang peruntukannya sebagian besar merupakan alokasi Dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) PNSD pada sub komponen Dana Penyesuaian, termasuk Dana penyesuaian infrastruktur yang diperoleh pada kurun waktu Sumber penerimaan lainnya pada komponen Lain-Lain Pendapatan Yang Syah, seperti dana hibah, dana bagi hasil provinsi dan bantuan keuangan konstribusinya belum signifikan. Gambaran proporsi sumber pendapatan daerah Kabupaten Ende selama tahun disajikan pada tabel berikut ini. Bab III - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

103 Tabel 3.2 Proporsi Sumber Pendapatan Daerah (dalam %) U R A I A N PAD ,25 6,13 Hasil Pajak Daerah ,73 1,06 Hasil Retribusi Daerah ,86 0,82 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ,46 0,47 Lain2 PAD yang syah ,19 3,78 Dana Perimbangan , Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak ,86 2,72 Dana Alokasi Umum ,01 73,38 Dana Alokasi Khusus ,84 8,72 LLPDyS , Pendapatan Hibah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya ,16 0,83 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus ,67 8,21 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau ,21 0 Pemerintah Daerah Lainnya Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Selanjutnya berdasarkan tinjauan realisasi capaian pendapatan, menunjukan bahwa kinerja pendapatan daerah periode pada kisaran 98% - 99,43%, dengan catatan pada 2 (dua) komponen yaitu Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dengan kinerja di bawah 90%. Gambaran kinerja realisasi pendapatan kurun waktu disajikan dalam tabel 3.3. berikut. Tabel 3.3. Kinerja Realisasi Pendapatan URAIAN Kinerja/Realisasi (%) PENDAPATAN ,42 98,90 Pendapatan Asli Daerah ,65 102,28 Hasil Pajak Daerah ,39 72,88 Hasil Retribusi Daerah ,17 81,79 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan ,98 Lain2 PAD yang syah ,86 121,67 Dana Perimbangan 100,52 100, ,73 98,52 Dana Bagi Hasil Pajak ,05 92,61 Bagi Hasil Bukan Pajak ,51 Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus ,23 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah ,80 100,19 Pendapatan Hibah Bab III - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

104 URAIAN Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Kinerja/Realisasi (%) ,38 102,13 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus ,39 90,81 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) 2) Belanja Daerah 108,15 108, a. Realisasi Belanja Realisasi belanja daerah Kabupaten Ende kurun waktu menunjukan trend penyerapan yang tidak menggembirakan. Setelah mencapai angka 93,53% pada tahun 2009, menurun menjadi 90,31% pada tahun 2010 dan 87,80% pada tahun Setelah kembali meningkat menjadi 89,09% pada tahun 2012, realisasi belanja daerah Kabupaten Ende tahun 2013 mengalami penurunan signifikan pada angka 83,43%. Telahaan berdasarkan jenis belanja menunjukan tingkat realisasi Belanja Langsung yang tidak menggembirakan, dibanding Belanja Tidak Langsung. Belanja Langsung menunjukan trend yang terus menurun selama kurun waktu Setelah pada tahun 2009 pada angka 90,58%, terus mengalami penurunan dan terakhir pada tahun 2013 realisasi belanja langsung hanya sebesar 68,06%. Tabel 3.4. Persentase Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Ende No Uraian BELANJA 93,53 90,31 87,80 89,09 83,43 1 Belanja Tidak Langsung 95,43 99,09 99,01 99,00 93,26 a Belanja Pegawai 95,02 99,18 99,47 99,62 93,77 b Belanja Hibah 79,00 97,99 95,76 88,43 87,56 c Belanja Bantuan Sosial 93,95 99,99 96,64 34,93 39,44 d Belanja Bantuan Keuangan 102,00 99,19 97,94 99,87 97,89 e Belanja Tidak Terduga 60,67 3,38 6,69 3,24 30,66 f Belanja Bagi Hasil 65,68 98,98 98,98-89,73 2 Belanja Langsung 90,58 74,50 70,18 73,54 68,06 a Belanja Pegawai 90,76 97,44 94,31 96,26 81,04 b Belanja Barang dan Jasa 92,91 92,37 95,09 94,92 86,74 c Belanja Modal 89,29 58,29 55,69 60,04 53,21 JUMLAH 93,53 90,31 87,80 89,09 83,43 Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Bab III - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

105 b. Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Dalam rangka perkiraan belanja wajib atau mengikat, diperhitungkan rata-rata Belanja Tidak Langsung. Data menunjukan bahwa pertumbuhan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Ende kurun waktu adalah sebesar 13,29 persen, dengan rincian pertumbuhan masing-masing komponen belanja tidak langsung disajikan pada table berikut. Tabel 3.5. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung U R A I A N (jutaan) (jutaan) (jutaan) (jutaan) Belanja Tidak Langsung APBD 2014 (jutaan) Rata-rata Pertumbuhan (%) 283, , , , , Belanja Pegawai 277, , , , , Belanja Hibah 2,443 16,081 7,200 20,066 11, Belanja Bantuan Sosial 2,574 5, ,695 4, Belanja Bagi Hasil kepada Prov/kab/kota dan Pemdes Belanja Bantuan Keu kepada Prov/ Kab / Kota/ Pemdes dan Parpol 39,853 37,272 42,663 46,398 52, Belanja Tidak Terduga , , Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Berdasarkan gambaran kinerja pelaksanaan APBD, beberapa hal yang harus mendapat perhatian dalam perumusan kebijakan keuangan selama kurun waktu , meliputi : 1. Dalam rangka peningkatan pelayanan publik, diperlukan terobosan dalam upaya meningkatkan PAD secara signifikan, dengan mengintensifkan penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Peningkatan PAD juga akan mengurangi ketergantungan fiskal keuangan dari pemerintah dan pemerintah Provinsi NTT. 2. Koordinasi dan keterpaduan program dan kegiatan dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka peningkatan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana bagi hasil, dana bantuan keuangan provinsi serta pendanaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Memerhatikan realisasi pendapatan hibah yang tidak diterima sejak Tahun 2011, diperlukan langkah atau terobosan untuk mendapatkan peluang penerimaan dari komponen ini. Peluang penerimaan dari Dana Hibah menjadi perhatian sejalan dengan kebijakan CSR (coorporate social responsibility), serta kebijakan hibah daerah dari pemerintah pusat sesuai ketentuan Peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Bab III - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

106 4. Dalam rangka mempercepat pencapaian target, perlu diintensifkan peluang pendanaan yang bersumber dari luar APBD Kabupaten, seperti pendanaan APBN melalui dana Tugas Perbantuan, dukungan pendanaan APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta koordinasi pendanaan bantuan atau hibah luar negeri yang harus diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan Kabupaten Ende. 5. Rendahnya penyerapan anggaran, khususnya pada belanja investasi (belanja modal). Data menunjukan penyerapan belanja modal terus menurun selama kurun waktu , yaitu dari keadaan 89,29% pada tahun 2009, terus menurun dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 53,21%. Hal ini sangat krusial karena penyerapan anggaran yang rendah akan signifikan menghambat daya dorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kualitas layanan publik. 6. Perubahan kebijakan penganggaran pendapatan dan belanja daerah kurun waktu periode rencana , yang meliputi: a. Penyelenggaraan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sesuai amanat Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, serta peraturan pelaksanaan ikutannya; b. Implementasi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 yang meliputi tambahan penerimaan pada Komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah yang diperuntukan bagi desa dan desa adat yang bersumber dari APBN, alokasi belanja bagi hasil pajak dan retribusi kepada pemerintah desa paling sedikit 10% dari PDRD, serta alokasi dana bantuan keuangan untuk desa dan desa adat yang bersumber pada penerimaan APBN. 7. Data rata-rata pertumbuhan pendapatan dan belanja daerah menjadi salah satu pertimbangan dalam proyeksi pendapatan dan belanja, selain perkiraan asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara Neraca Daerah Neraca Daerah meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan neraca daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintah, pihak legislatif maupun para kreditur / pemberi modal pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Data menunjukan bahwa aset pemerintah Kabupaten Ende terus mengalami peningkatan selama kurun waktu dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,24%. Aset pemerintah Kabupaten Ende pada tahun 2009 kurang lebih Rp 1,046 Trilyun, terus mengalami peningkatan dan kondisi terakhir pada tahun 2013 sebesar Bab III - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

107 kurang lebih Rp 1,435 Trilyun. Proporsi terbesar aset pemerintah Kabupaten Ende merupakan Aset Tetap, dimana keadaan tahun 2013 menyumbang sebesar 84,20% keseluruhan aset daerah. Aset tetap meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan jaringan, serta konstruksi dalam bangunan, akumulasi penyusutan dan dan aset tetap lainnya. Data kewajiban daerah, menunjukan bahwa pemerintah Kabupaten Ende tidak memiliki kewajiban jangka panjang. Kewajiban daerah hanya pada kewajiban jangka pendek, yang meliputi utang perhitungan kepada pihak ketiga (PFK), utang pajak dan utang jangka pendek lainnya. Besaran kewajiban sampai keadaan tahun 2013 sebesar kurang lebih Rp 8,552 Milyard dengan rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu sebesar 633%. Ekuitas dana pemerintah Kabupaten Ende mengalami pertumbuhan sebesar 8,08%, dimana pada tahun 2009 sebesar Rp 1,046 Trilyun menjadi Rp 1,427Trilyun pada keadaan tahun Proporsi ekuitas dana terbesar merupakan ekuitas dana investasi dengan proporsi pada kisaran di atas 91,25%. Secara khusus tinjauan terhadap ekuitas dana lancar menunjukan trend meningkatnya Sisa lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 45,40%. Data terakhir kondisi SILPA Kabupaten Ende tahun 2013 sebesar Rp 121 Milyard. Perkembangan neraca daerah periode Tahun Anggaran dan rata-rata pertumbuhannya seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.6. Neraca Daerah Kabupaten Ende Tahun (dalam jutaan) No. Uraian Rata-rata Pertumbu han A. ASET 1. Aset Lancar 1.1 Kas ,39 Kas Di Kas Daerah ,87 Kas Di Bendahara ,84 Penerimaan Kas Di Bendahara ,70 Pengeluaran Kas Di Badan Layanan ,00 Umum Daerah 1.2 Investasi Jangka Pendek , Piutang ,63 Piutang Pajak ,29 Piutang Retribusi ,75 Bagian Lancar Tagihan ,00 Penjualan Angsuran Bagian Lancar Piutang TP/TGR ,00 Piutang Lain-lain PAD ,00 yang Sah Piutang Dana Bagi Hasil ,00 Piutang Lain-lain , Persediaan ,92 Jumlah Aset Lancar ,91 Bab III - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

108 No. 2. Uraian Investasi Jangka Panjang Investasi Non Permanen Lainnya Jumlah Investasi Non Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang Tahun (dalam jutaan) Rata-rata Pertumbu han , , , , ,71 3. Aset Tetap 0,00 Tanah ,09 Peralatan dan Mesin ,41 Gedung dan Bangunan ,59 Jalan, Jaringan dan ,97 Instalasi Aset Tetap Lainnya ,01 Konstruksi Dalam ,87 Pengerjaan Jumlah Aset Tetap ,49 4. Dana Cadangan Dana Cadangan ,00 Jumlah Dana Cadangan ,00 5. Aset Lainnya 0,00 Tagihan Tuntutan Ganti ,55 Kerugian Daerah Aset Lain-lain ,31 Jumlah Aset Lainnya ,28 JUMLAH ASET ,24 B. KEWAJIBAN 1. Kewajiban Jangka Pendek Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 0, ,15 Utang Pajak ,12 2. Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang , ,20 JUMLAH KEWAJIBAN ,20 0,00 Bab III - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

109 Tahun (dalam jutaan) Rata-rata No. Uraian Pertumbu han C. EKUITAS DANA 1. EKUITAS DANA 0,00 LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan ,40 Anggaran (SILPA) Cadangan Untuk Piutang ,63 Cadangan Untuk ,92 Persediaan Dana yang Harus (32) (2.481) (8.526) 3886,37 Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang ,17 Ditangguhkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar ,75 2. EKUITAS DANA 0,00 INVESTASI Diinvestasikan Dalam ,71 Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan Dalam Aset ,49 Tetap Diinvestasikan Dalam Aset ,28 Lainnya (Tidak Termasuk Dana Cadangan) Jumlah Ekuitas Dana Investasi ,61 3. EKUITAS DANA 0,00 CADANGAN Diinvestasikan Dalam ,00 Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana ,00 Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA ,08 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA ,24 Sumber : Laporan Keuangan (diolah) Dari data neraca selanjutnya dilakukan analisa kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, jangka panjang, maupun kemampuan dalam penyediaan dana pembangunan sebagai berikut: 1. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek Kemampuan daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendek ditunjukan dengan ratio lancar dan ratio quick. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio lancar neraca keuangan pemerintah kabupaten Ende tahun 2009 sebesar 893, menurun pada tahun 2010 menjadi sebesar 158, kembali meningkat pada tahun 2011 menjadi 534, dan kemudian menurun menjadi 34,52 dan 15,60 pada tahun 2012 dan Relatif sama dengan ratio lancar, ratio quick juga menunjukan indikasi yang sama. Pada tahun 2009, Ratio quick pemerintah Kabupaten Ende sebesar 839, terus menurun dan pada keadaan dua terakhir yaitu 2012 dan 2013 menunjukan penurunan signifikan. Bab III - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

110 Dari nilai ratio lancar dan ratio quick ini mengindikasikan bahwa pemerintah Kabupaten Ende masih mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya melalui pencairan aset lancar, dengan tetap memerhatikan bahwa penurunan nilai yang signifikan pada tahun 2012 dan 2013 memberi indikasi agar lebih berhati-hati dalam mengelola aset lancar, dalam rangka menjamin terpenuhinya kewajiban jangka pendek secara baik. 2. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang Kemampuan pemerintah dalam memenuhi kewajiban jangka panjang ditunjukan dengan ratio solvabilitas. Ratio solvabilitas dihitung dengan membandingkan totah hutang terhadap total aset dan total hutang terhadap modal. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kemampuan pemerintah Kabupaten Ende cukup baik. Ratio hutang pemerintah Kabupaten Ende terhadap total aset sangat kecil yaitu sebesar 0, pada tahun 2009, dan terakhir pada tahun 2013 sebesar 0, Nilai ratio hutang terhadap modal juga menunjukan indikasi yang sama, yaitu sebesar 0, pada tahun 2009, meningkat menjadi 0, pada tahun Meskipun terus mengalami peningkatan, namun masih berada pada toleransi dibawah 0,75. Angka ratio solvabilitas ini menunjukkan bahwa selama tahun pemerintah Kabupaten Ende cukup kuat untuk membayar utang jika melakukan pinjaman jangka panjang. 3. Ratio Aktivitas Ratio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas Pemerintah daerah dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efisien. Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional birokrasi pemerintah daerah, karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada waktu periode tertentu. Untuk neraca keuangan daerah, rasio aktivitas yang digunakan adalah rasio rata-rata umur piutang dan rasio rata-rata umur persediaan. Rasio rata-rata umur piutang adalah 365 hari dibagi dengan perputaran piutang, sedang rasio rata-rata umur persediaan adalah 365 hari dibagi dengan perputaran persediaan. Berdasarkan formula tersebut, maka rasio aktivitas neraca keuangan Pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Ratio Aktivitas Neraca Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende Tahun No Uraian RATIO LANCAR DAN QUICK 1 Rasio Lancar (current ratio) 893,08 158,21 534,93 34,52 15,60 2 Rasio Quick (quick ratio) 839,55 139,80 491,81 31,84 14,92 RATIO SOLVABILITAS 3 Rasio total hutang terhadap total aset 0, , , , , Rasio hutang terhadap modal 0, , , , , RATIO AKTIVITAS 5 Rata-rata umur piutang 1,97 1,82 1,77 1,90 3,94 6 Rata-rata umur persediaan 1,83 3,60 3,70 3,88 3,09 Sumber : Laporan Keuangan (diolah dan dihitung) Bab III - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

111 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun Proporsi Penggunaan Anggaran Telaahan proporsi penggunaan anggaran dilakukan untuk menelaah besaran pemenuhan belanja aparatur terhadap keseluruhan belanja daerah. Selama periode tahun , rata-rata belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah 77,31%. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan alokasi belanja untuk kepentingan publik masih sangat rendah. Tabel 3.8 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Total Belanja untuk Total Pengeluaran (jutaan) No. Tahun pemenuhan kebutuhan Pengeluaran Belanja Jumlah aparatur ( Jutaan ) Pembiayaan Presentase (%) , , , , ,57 Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Rata-rata 77,31 Dari telaahan lebih lanjut terkait komposisi belanja aparatur, menunjukan bahwa besaran alokasi pemenuhan belanja aparatur, sebagian besar merupakan alokasi untuk belanja pegawai yaitu sebesar 71,94% dan belanja modal aparatur dengan rata-rata sebesar 20,33%. Memerhatikan kondisi ini, maka dalam rangka peningkatan alokasi belanja publik, kebijakan yang dapat diambil adalah penghematan pada belanja modal aparatur antara lain dengan efisiensi dana operasional kendaraan dinas, pertimbangan ketersediaan aset dalam rangka pengadaan peralatan kantor, serta peralatan gedung kantor. Selain itu dilakukan pula efisiensi pada komponen honorarium PNS, pembatasan biaya lembur, belanja makan minum pegawai dan pembatasan pengadaan pakaian dinas dan atribut. Selengkapnya data proporsi jenis belanja aparatur disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.9.Proporsi Belanja Aparatur Kabupaten Ende Tahun No Uraian Rata-rata A. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Gaji dan Tunjangan 63,48 73,57 73,17 72,87 76,60 71,94 2. Belanja Tambahan Penghasilan 7,03 5,70 2,69 2,71 1,27 3,88 B. Belanja Langsung Belanja Honorarium PNS 1,18 1,12 1,08 0,83 1,32 1,10 2. Belanja Uang Lembur 0,57 0,27 0,28 0,34 0,28 0,35 3. Belanja Premi Askes - 0,21 0,06 0,05 0,05 0,07 4. Belanja Perjalanan Pindah Tugas - - 0,01-0,01 0,00 Bab III - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

112 No Uraian Rata-rata 5. Belanja makanan dan minuman pegawai 1,18 1,54 1,50 1,29 1,21 1,35 6. Belanja Modal (Kantor, Mobil 25,62 16,26 20,45 21,04 18,27 20,33 dinas, Mebelair dll) 7. Belanja Beasiswa pendidikan PNS - 0,09-0,14 0,22 0,09 8. Belanja pelatihan, sosialisasi, 0,88 1,13 0,73 0,72 0,63 0,82 bimtek PNS 9. Belanja pakaian dinas dan atribut 0,05 0,10 0,04 0,00 0,16 0,07 Total , Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Analisis Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut surplus anggaran sedangkan selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut defisit anggaran. Analisis pembiayaan yang relevan pada perumusan kebijakan RPJMD adalah yang terkait dengan kondisi defisit riil anggaran dan komposisi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) selama kurun waktu Dengan mengetahui kondisi riil defisit dan komponen penutup dapat dirumuskan kebijakan pembiayaan daerah untuk periode rencana Data menunjukan bahwa selama kurun waktu terjadi defisit dan surplus anggaran APBD Kabupaten Ende. Defisit riil anggaran Pemerintah Kabupaten Ende pada Tahun 2009 sebesar 5,6 Milyard, menurun menjadi 789 juta pada tahun Pada tahun 2011 terjadi surplus anggaran sebesar 23 Milyard, kemudian menurun menjadi 19 Milyard pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 38,6 Milyard pada tahun Tabel Defisit riil kabupaten Ende NO Uraian Tahun Anggaran Realisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi: 2. Belanja Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Defisit riil (1-2+3) (5.696) (789) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Selanjutnya dari analisis keseluruhan Penerimaan Pembiayaan, serta kondisi defisit/surplus APBD, diketahui bahwa terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun berkenaan (SILPA). Besaran SILPA pada tahun 2009 sebesar 36 Milyard, menurun menjadi 29,8 Milyard pada tahun 2010, kemudian meningkat menjadi 57 Milyard pada tahun 2011, 75 Milyard pada tahun 2012, dan menjadi 121 Milyard pada tahun Secara khusus terkait kebijakan pembiayaan daerah, terdapat penerimaan kembali pinjaman daerah sebesar 3,1 Milyard pada tahun 2011, dan pencairan dana cadangan untuk Pileg sebesar 7 Milyard pada tahun Bab III - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

113 Adapun keseluruhan defisit riil dan uraian komponen penutup defisit dan besaran SILPA disajikan pada tabel berikut. Tabel Gambaran defisit riil dan komponen Penutup Defisit Riil kabupaten Ende NO Uraian Realisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi: 2. Belanja Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah A Defisit riil (1-2+3) (5.696) (789) Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan: 4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 6 Daerah B Total Realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah (4+5+6) Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) (A B) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Dari data SILPA, selanjutnya diperhitungkan potensi Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran untuk kurun periode perencanaan , yaitu dengan mengurangi SILPA dengan pengeluaran wajib kepada pihak ketiga sampai akhir tahun yang belum diselesaikan, dan kegiatan lanjutan. Pengeluaran wajib dan kegiatan lanjutan, merupakan bagian komponen pembentuk SiLPA, selain komponen pelampauan target pendapatan dan sisa penghematan atau efisiensi belanja. Secara lengkap uraian komponen realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dapat dilhat pada tabel 3.14 dibawah ini: Tabel 3.12.Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Ende Uraian Rp Rp Rp Rp Rp % % % % (juta) (juta) (juta) (juta) (juta) % Jumlah SiLPA , Pelampauan -9, ,59 penerimaan PAD (2.8940) (5.973) (6.867) (1.204.) ,78 Pelampauan penerimaan dana ,91 (6.602.) -22 (10.408) , ) -7,14 perimbangan Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah ,06 (6.817.) ,00-0,00 yang sah Sisa penghematan belanja , ,30 Kewajiban kepada pihak III sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan - 0, , ,24 Kegiatan lanjutan 0, , ,51 Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Bab III - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

114 3.3. Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk menggambarkan rencana pendanaan pembangunan Kabupaten Ende kurun waktu RPJMD Perhitungan kerangka pendanaan dilakukan dengan urutan sebagai berikut: 1. Menganalis pengeluaran periodik wajib dan terikat 2. Melakukan poyeksi data pendapatan daerah dan penerimaan pembiayaan 3. Menghitung kapasitas keuangan riil daerah 4. Mengalokasikan kapasitas riil keuangan berdasarkan urutan Prioritas Pengeluaran Daerah (Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan) Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Belanja periodik wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya oleh Pemerintah Daerah. Adapun komponen pengeluaran wajib dan mengikat meliputi gaji dan tunjangan pegawai, gaji anggota dewan, bunga, jasa kantor (listrik, air dan telepon) dan belanja beasiswa dengan ikatan kontrak yang jelas. Tabel Data menunjukan bahwa rata-rata kenaikan belanja gaji adalah sebesar 9,81 %, dengan besaran pada Tahun 2013 sebesar 374 Milyard. Komponen belanja beasiswa menunjukan angka fluktuatif, sedangkan untuk komponen jasa kantor pada kisaran 3 Milyard sampai dengan 6 Milyad, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13,84%. Selain itu terdapat alokasi pengeluaran pembiayaan yaitu pembentukan dana cadangan sebesar 7 Milyard untuk dukungan pelaksanaan Pileg dan Pemilukada pada tahun Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama di Kabupaten Ende Uraian BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai (Gaji Dan Tunjangan) BELANJA LANGSUNG Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya ) PEMBIAYAAN PENGELUARAN Rata-rata Pertumbuhan (%) , ,84 Pembentukan Dana Cadangan Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) TOTAL Bab III - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

115 Proyeksi Keuangan Daerah 1. Proyeksi Pendapatan Proyeksi pendapatan didasarkan pada trend rata-rata pertumbuhan pendapatan kurun waktu dan pertimbangan lainnya yang meliputi asumsi pertumbuhan ekonomi, kebijakan pendapatan, dan perubahan kebijakan keuangan negara. Proyeksi ini merupakan angka perkiraan yang dapat berubah atau bersifat indikatif sepanjang asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan. Asumsi yang menjadi dasar Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun meliputi: 1. Perkembangan ekonomi daerah relatif stabil dengan pertumbuhan rata-rata diperkirakan di atas 5 % 2. Adanya perluasan basis pajak dan retribusi daerah 3. Pengalihan kewenangan pemungutan BPHTB dan PBB perdesaan dan perkotaan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah; 4. Pemberlakuan kebijakan alokasi dana desa sesuai Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 5. Adanya peningkatan daya beli masyarakat sebagai implikasi meningkatnya kegiatan ekonomi atau usaha masyarakat; 6. Dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang syah diprediksikan meningkat 7. Situasi dan kondisi sosial politik yang kondusif Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh proyeksi pendapatan daerah Tahun sebagai berikut: Tabel 3.14 Proyeksi Pendapatan Daerah di Kabupaten Ende Tahun URAIAN PENDAPATAN Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan) TOTAL PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain2 PAD yang syah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Syah Pendapatan Hibah - Dana Darurat - Bab III - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

116 URAIAN PENDAPATAN Proyeksi Pendapatan (dalam jutaan) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Alokasi Dana Desa (UU No 6 Tahun 2014) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) 2. Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Memerhatikan perkembangan data , pengeluaran periodik terikat dan wajib untuk tahun diproyeksikan dengan dasar asumsi sebagai berikut: a. Belanja pegawai diasumsikan mengalami kenaikan 9,5%. Hal ini didasarkan pertimbangan rata-rata pertumbuhan (9,81%), dan kondisi riil realisasi belanja yang tidak mencapai 100% atau terdapat sisa belanja pegawai dari target yang direncanakan. b. Belanja beasiswa tidak didasarkan pada trend pertumbuhan, namun dilaksanakan secara selektif, dengan asumsi tahun 2015 sebesar 250 juta, dan mengalami kenaikan 50 juta setiap tahunnya; c. Belanja Jasa kantor diasumsikan pada tahun 2015 sebesar 5 Milyard untuk 77 SKPD. Asumsi ini didasarkan pada data kisaran belanja jasa kantor kurun waktu Selanjutnya setiap tahun diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun sebelumnya. d. Pengeluaran untuk pembiayaan diasumsikan pada tahun 2017 yang diperuntukan untuk pelaksanaan Pileg dan Pilkada sebesar 10 Milyard. Dari asumsi ini diproyeksikan besaran Pengeluaran Periodik Wajib dan Terikat kurun waktu sebagai berikut. Tabel 3.15 Proyeksi Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Uraian Belanja Pegawai (Gaji Dan Tunjangan) Termasuk Ooperasional KDH Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya Pembentukan Dana Cadangan Total Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Perhitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan dimaksudkan untuk memperkirakan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah dan rencana penggunaan sesuai dengan arahan prioritas pembangunan. Perkiraan kapasitas riil keuangan daerah merupakan selisih penerimaan daerah dengan pengeluaran periodik wajib dan mengikat. Bab III - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

117 Penerimaan Daerah meliputi Proyeksi Pendapatan Daerah, Sisa Lebih (riil) perhitungan Anggaran dan Rencana Pencairan Cadangan. Gambaran Kemampuan riil keuangan daerah disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.16 Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun No Uraian Pendapatan Pencairan Dana Cadangan Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran Total Penerimaan (1+2+3) Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang wajib dan Mengikat serta prioritas utama Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah (1+2+3) Sumber : Dokumen APBD dan Laporan Keuangan (diolah) Dari tabel di atas diketahui besaran Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Ende untuk 5 Tahun ke depan, adalah sebesar Rp 3,9 Trilyun., dengan rincian pendanaan setiap tahunnya sebagai berikut : 1. Proyeksi Tahun 2015 : Rp 681,7 Milyard 2. Proyeksi Tahun 2016 : Rp 727,4 Milyard 3. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 771,4 Milyard 4. Proyeksi Tahun 2018 : Rp 854,1 Milyard 5. Proyeksi Tahun 2019 : Rp 919,5 Milyard Kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada merupakan modal pemerintah Kabupaten Ende selama kurun waktu dalam membiayai : a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, yakni berkaitan dengan tema atau program pembangunan daerah yang menjadi unggulan (dedicated) Bupati dan Wakil Bupati Ende dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen) dan kesehatan sebesar 10 % (sepuluh persen). Program pada prioritas I berhubungan langsung dengan kepentingan publik, memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah; b. Rencana alokasi pengeluaran prioritas II, yakni berkaitan dengan program prioritas di tingkat SKPD yang merupakan penjabaran dari analisis per urusan serta paling berdampak luas pada masing-masing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu. c. Rencana alokasi pengeluaran prioritas III, yakni berkaitan dengan alokasi belanjabelanja tidak langsung seperti: tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga. Bab III - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

118 Secara rinci uraian rencana pembiayaan pembangunan berdasarkan rencana Prioritas disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Ende Proyeksi (jutaan) No Uraian A. Prioritas I Program Percepatan Pembangunan Desa Dan Kelurahan * PIDES/PIKEL (pendekatan 20% pendidikan, 10% ksehatan, 35% infrastruktur, 25% ekonomi, 10 % lain-lain) * Dana Pengembangan Kecamatan Prioritas Utama Lainnya * BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan * Jalan Paralel, Pesta Danau Kelimutu, Prosesi Kebangsaan, Segitiga Membangun Kabupaten Ende, Pengembangan Bumdes/Informasi Komoditi Alokasi Dana Desa sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun B Prioritas II Alokasi Program Kegiatan Rutin Kantor selain Jasa Kantor Program dan Kegiatan (Top down) SKPD Jasa Pendukung (Kontrak Daerah) C Prioritas III Tambahan Tunjangan berdasarkan geografis 1 tempat kerja Bansos Hibah Belanja Tidak Terduga Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, 5 Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol Penyertaan Modal TOTAL (A+B+C) Sinergi Keuangan Daerah dengan sumber pendanaan pembangunan lainnya Keefektifan pengelolaan keuangan daerah didukung sumber pembiayaan pembangunan lain untuk mendukung pencapaian target pembanguan daerah. Sehubungan dengan itu dibutuhkan sinergitas pengelolaan keuangan daerah dengn keuangan lainnya melalui dana APBD provinsi, APBN, hibah lembaga internasional, investasi swasta dan dana CSR. Bab III - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

119 1. Dana APBD Provinsi Kontribusi nyata pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun melalui program pembangunan dari berbagai sektor cukup signifikan. Intervensi pembangunan oleh pemerintah provinsi kurun waktu sesuai RPJMD Provinsi NTT yang dapat disinergikan dengan program Kabupaten Ende antara lain kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif melalui Program Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah, pembangunan daerah terpadu berbasis desa/kelurahan (Desa Pertanian Terpadu, Desa Pesisir Terpadu, Desa Wisata Terpadu, Desa Pertambangan/industri Terpadu, Kelurahan Jasa terpadu), program percepatan dan perluasan penurunan kemiskinan NTT , program P2LDT dengan fokus pembangunan 5 rumah per desa di 589 desa/kelurahan per tahun, pembangunan 50 desa wisata per tahun, tambahan modal koperasi, penghijauan berbasis masyarakat untuk 50 desa per tahun, dan dukungan pengembangan wisata andalan Danau Kelimutu. 2. Dana APBN Sumber pembiayaan pembangunan dana APBN melalui intervensi Tugas Pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 yang dikelola oleh SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ende sejak tahun sebesar Rp ,-. Sejalan dengan penguatan koordinasi diharapkan meningkat untuk tahun-tahun mendatang. Kebijakan pokok yang diambil adalah sinergi antar program dan kegiatan yang saling memperkuat. 3. Dana Hibah Lembaga Internasional Sinergi pengelolaan keuangan daerah juga dilaksanakan dengan pembiayaan pembangunan hibah lembaga internasional. Untuk menjamin efektifitas dan efisiensi penggunaan dana hibah internasional, maka sejak awal perencanaan perlu diintegrasikan dengan kebijakan perencanaan pembangunan Nasional pembangunan daerah. Beberapa lembaga internasional yang telah bermitra dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ende antara lain lembaga AusAID, AIPMNH, dan Unicef, WVI (Wahana Visi Indonesia), Swiss Contact, VSO, Child Fund (ex CCF) dan Wetland International. 4. Dana Coorporate Social Responsibility (CSR) Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi tertuang melalui kerjasama Coorporate Social Responsibility atau tanggung jawab bersama sosial perusahaan antara Pemerintah Kabupaten Ende dengan perusahaan Nasional dan BUMN. Program nyata CSR oleh perusahaan/bumn yang telah dilaksanakan antara lain dengan PT. Telkomsel, PT. Rekadaya Elektrikal/PLTU Ropa, dan PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI unit Pelaksanaan Konstruksi 3, PT. Pertamina dan Bank Mandiri. Selanjutnya untuk periode rencana telah disepakati beberapa program CSR seperti disajikan pada tabel berikut. Bab III - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

120 Tabel Program CSR yang telah disepakati No. Perusahaan/BUMN Program 1. Bank BNI, Tbk Pembangunan 1 buah halte dalam kota Ende dengan biaya sebesar Rp dan satu buah jam kota dengan biaya sebesar Rp Pembangunan tempat penjualaan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria 2. PT. Bank NTT Pengembangan taman di pertigaan Wolowona dan taman kota cabang Ipi Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di Pantai Ria 3. PT. Hasrat Abadi Pembangunan jam kota yang berlokasi di monument Pancasila lampu Lima 4. PT. Sokoria Geothermal Pengelolaan air bawah tanah untuk kebetuhan pemenuhan air bersih 5. PT. Pertamina Pembangunan 4 titik sarana air bersih masyarakat meliputi Desa Detusoko Barat, Desa Ngumbelaka, Kelurahan Watuneso dan Desa Kotabaru 6. PT. PLN ( Persero Unit Induk Pembangunan XI Unit Pelaksanaan Konstruksi 3 Pemberian bantuan semen dan seng bagi pemenuhan kebutuhan perumahan layak huni bagi masyarakat Pembangunan tempat penjualan bagi pedagang kaki lima di km 14 Desa Dungga Kecamatan Ende Timur 7. UD. Nirmala Pekerjaan pengecetan tembok fasilitas umum di kota Ende 8. Distributor Air Kemasan Bantuan air minum kemasan untuk penanggulangan bencana Ruteng 9. PT. Philips Pekerjaan lampu di taman situs Bung Karno 10. Telkomsel Pemasangan papan himbauan elektrik terkait pesan dan informasi pembangunan 11. Hero Swalayan Bantuan material seng untuk pembangunan rumah layak huni 12. PT. Yeti darmawan Dukungan pembangunan lampu taman dalam kota Ende Bab III - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

121 Batu Alam Hijau, Pantai Penggajawa, Kec. Nangapanda BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan 4.2. Isu Strategis

122 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Kondisi riil tingginya perubahan lingkungan dewasa ini, tentunya akan memberi dampak signifikan bagi penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Ende. Oleh karena itu diperlukan telaahan terhadap isu strategis yang diperkirakan akan dihadapi pada kurun waktu Perumusan isu strategis diawali dengan telahaan atas permasalahan atau gap antara kondisi riil dan ideal yang ingin dicapai, secara khusus yang terkait layanan dasar yang wajib disediakan pemerintah daerah Permasalahan Pembangunan Permasalahan pembangunan terdiri atas permasalahan terkait program pembangunan daerah dan permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. a. Permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah Permasalahan pada bagian ini dirumuskan berdasarkan telaahan capaian sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende periode RPJMD sebelumnya (RPJMD ) dan target periode rencana (RPJMD ), yang disinergikan dengan platform kebijakan atau janji politik Bupati dan Wakil Bupati Ende kurun waktu Berdasarkan hasil analisis dirumuskan permasalahan terkait Program Pembangunan Daerah, meliputi: 1. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah terpencil, dan pedalaman. Data menunjukan bahwa ruang kelas yang layak untuk tingkat SD/MI masih sebesar 56,06%, tingkat SMP/MTs sebesar 59,24%, SMA/MA sebesar 76,49% dan SMK masih sebesar 56,88%, dengan kondisi riil sebagian besar berada di daerah terpencil dan pedalaman. 2. Rendahnya kualitas proses pembelajaran, sebagai akibat belum meratanya distribusi tenaga pendidik yang berkompoten dan berkualitas, serta terbatasnya media pembelajaran yang sesuai standar pendidikan. Data menunjukan sampai tahun 2013, guru berkeahlian/berkompoten untuk tingkat SD/MI hanya sebesar 19,07 %, dan yang telah lulus sertifikasi hanya sebesar 16,30%. Selain itu permasalahan ini diidentifikasi disebabkan karena keterbatasan utilitas daerah terpencil yang menyebabkan banyak tenaga pendidik tidak dapat melaksanakan tugas secara optimal. 3. Terbatasnya sarana prasarana kesehatan dan ketersediaan tenaga kesehatan terutama di wilayah terpencil dan pedalaman; 4. Masih tingginya angka kematian bayi, balita, dan ibu, yang disebabkan antara lain masih rendahnya status gizi balita dan gizi ibu hamil serta penanganan yang terlambat (aspek supply & demand). Angka kematian bayi pada tahun 2013 sebesar 15,01 per seribu kelahiran hidup atau terdapat 73 bayi meninggal dari total kelahiran hidup sebanyak orang; sedangkan kematian ibu melahirkan masih sebesar 8 kasus dari toleransi sebesar 5 kasus. Bab IV - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

123 5. Persebaran penduduk terpusat di wilayah perkotaan (34,43%), yang berimplikasi pada tingginya resiko sosial seperti pengangguran, kriminalitas dan keterbatasan ketersediaan tenaga kerja produktif di perdesaan. 6. Pertumbuhan ekonomi belum menunjukan keseimbangan antar wilayah secara proporsional. Data menunjukan bahwa kurang lebih 58,86% PDRB Kabupaten Ende disumbangkan 4 (empat) wilayah perkotaan. Hal ini memengaruhi keseimbangan distribusi pendapatan masyarakat perdesaan dan perkotaan. 7. Dari sisi penggunaan perekonomian Kabupaten Ende didominasi oleh komsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (56,48%). Investasi yang ditunjukan dengan komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto hanya sebesar 19,22 %, dengan kondisi neraca perdagangan menunjukan nilai negatif, dimana ekspor hanya sebesar 14,10% sedangkan impor memberikan kontribusi 32,34%. 8. Sektor pertanian yang merupakan sektor dominan (32,86% dari PDRD), dan merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak (45,79% angkatan kerja), dari sisi produksi belum memberikan nilai tambah signifikan, akibat kurangnya pengelolaan pasca panen (investasi sektor pertanian), dan rantai pasar yang tidak menguntungkan petani (rendahnya nilai tukar petani). 9. Kelembagaan perekonomian perdesaan belum berjalan dengan baik, sehingga berakibat pada rendahnya posisi tawar petani dalam pemasaran; 10. Terbatasnya dukungan infrastruktur jalan dan ketersediaan energi listrik terutama pada daerah produktif, dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat terutama di wilayah perdesaan. 11. Terbatasnya ketersediaan jaringan air bersih untuk pemenuhan layanan dasar masyarakat terutama di wilayah perdesaan. 12. Masih lemahnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan (good governance) yang berimplikasi pada rendahnya layanan publik yang disediakan pemerintah. Beberapa indikator yang mengindikasikan permasalahan ini antara lain relatif tingginya SiLPA, minimnya proporsi alokasi anggaran publik pada APBD, terbatasnya keterlibatan masyarakat pada proses perencanaan dan penganggaran, masih lambatnya layanan perizinan, layanan kependudukan dan catatan sipil dan relatif rendahnya akses informasi kinerja pembangunan bagi publik; 13. Masih lemahnya partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. b. Permasalahan terkait Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan. Namun demikian, tidak berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan pemerintah daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah dicapai di masamasa lalu atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat. Bab IV - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

124 Analisis permasalahan terkait penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, dilaksanakan dengan mengidentifikasi kinerja atau capaian pembangunan RPJMD masingmasing urusan, dan relevansinya dengan kebijakan periode rencana. Dari hasil analisis diperoleh gambaran permasalahan umum terkait penyelenggaraan pemerintah daerah adalah sebagai berikut: 1. Urusan Pendidikan Terbatasnya akses kelembagaan dan sarana prasarana PAUD Relatif rendahnya partisipasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan (dewan pendidikan, yayasan, komite, pemerintah, swasta, masyarakat) Pemenuhan pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Kesejahteraan guru non sertifikasi yang belum setara dengan beban kerja dan kinerja. 2. Urusan Kesehatan Masih terdapat tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan setingkat SLTA, yaitu SPK, SPRG, SMF, SPAG, dimana tenaga-tenaga ini sampai dengan tahun 2015 harus sudah dengan gelar ahli madya (D-3) Masih tingginya penyakit-penyakit menular dan tidak menular serta penyakit yang berpotensi wabah Perilaku hidup bersih dan sehat belum menjadi budaya masyarakat Ketersediaan obat-obatan, bahan habis pakai dan bahan reagensia laboratorium yang tidak sebanding dengan kebutuhan dan jumlah kunjungan pasien Kesadaran dan partisipasi masyarakat dan lembaga swasta dalam penanggulangan masalah kesehatan relatif rendah. 3. Urusan Pekerjaan Umum Terbatasnya layanan infrastruktur perkotaan seperti drainase, fasilitas pengelolaan sampah perkotaan dan antisipasi resiko kebakaran Tingginya kerusakan jaringan irigasi teknis Terbatasnya pembangunan infrastruktur jembatan perdesaan 4. Urusan Perumahan Ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur sanitasi permukiman (limbah, sampah, jamban) relatif rendah Ketersediaan basis data perumahan yang akurat dan komprehensif 5. Urusan Penataan Ruang Ruang terbuka hijau yang sangat terbatas dan cenderung menurun luasannya akibat intervensi bangunan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya Masih terjadinya pembangunan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang diatur dalam RTRW Kabupaten Ende Belum adanya dokumen turunan dari RTRW Kabupaten Ende, seperti: rencana detail tata ruang kota, rencana tata bangunan dan lingkungan, rencana sistem drainase perkotaan, dan lain-lain produk tata ruang yang menjadi acuan dalam pemanfaatan dan pengendalian tata ruang Kabupaten Ende Penegakan ijin mendirikan bangunan (IMB) yang belum optimal dilaksanakan. 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Kualitas dan kuantitas sumberdaya perencana pada SKPD belum memadai Keterlibatan aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan belum optimal Bab IV - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

125 Inkonsistensi antar dokumen perencanaan dan penganggaran daerah Perumusan kebijakan pembangunan belum dilakukan melalui kajian akademis yang mendalam. 7. Urusan Perhubungan Pemenuhan fasilitas perlengkapan jalan baik kuantitas maupun kualitasnya Ketersediaan sarana transportasi darat untuk daerah pedalaman dan terpencil masih terbatas Masih rendahnya budaya tertib berlalu lintas para pemakai jalan dan pengguna jasa transportasi akan pentingnya keselamatan angkutan Belum terpenuhinya standar ketersediaan jumlah terminal dan optimaliasasi pemanfaatan fungsi terminal yang sudah ada Kurangnya kesadaran pengusaha angkutan dan pengemudi melakukan pengujian kendaraan secara berkala. 8. Urusan Lingkungan Hidup Masih luasnya lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan Belum semua sungai dan danau yang ditetapkan status baku mutu lingkungannya Menurunnya kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai Belum optimalnya penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan) Masih terbatasnya prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 9. Urusan Pertanahan Masih banyak tanah milik PEMDA dan masyarakat yang belum bersertifikat Belum adanya sistem pendataan tanah milik Pemerintah Daerah dan masyarakat secara baik. 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Penduduk migran belum terdokumentasikan secara baik Belum optimalnya kualitas pelaksanaan Sistem Administrasi Kependudukan Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan yang berakibat pada rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan. 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Belum optimalnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan, politik dan pemerintahan Masih ada tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak Masih ada buta huruf perempuan Belum optimalnya penanganan terhadap korban kekerasan perempuan dan anak. 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kurangnya dukungan terhadap pelaksanaan tugas tenaga penyuluh KB dan KS (PLKB, PPKBD, Sub PPKBD) Rendahnya peserta KB aktif dan KB mandiri Masih banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) yang belum menjadi peserta KB, di tengah kecenderungan semakin meningkatnya jumlah PUS 13. Urusan Sosial Meningkatnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Bab IV - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

126 Belum terintegrasinya penanggulangan kemiskinan antar sektor Belum optimalnya penanggulangan bencana alam dan bencana sosial Belum optimalnya pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). 14. Urusan Ketenagakerjaan Kualitas dan produktivitas tenaga kerja masih rendah Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja Terbatasnya lapangan dan kesempatan kerja. 15. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan koperasi Rendahnya sumberdaya kelembagaan koperasi dan akses pasar Masih adanya koperasi tidak aktif dan belum berbadan hukum Kurang optimalnya kerjasama koperasi dengan badan usaha lainnya Rendahnya minat kewirausahaan dan pengembangan mutu produk UMKM Terbatasnya sarana dan prasarana UMKM. 16. Urusan Penanaman Modal Kualitas infrastruktur pendukung investasi masih belum memadai dan merata Pemberian insentif dan kemudahan investasi belum efektif untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya Lemahnya jaminan kepastian hukum dan keamanan berusaha Belum optimalnya penerapan Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari pelaku usaha Belum adanya perda yang mengatur tentang investasi di Kabupaten Ende Daya dukung peluang-peluang investasi, terutama kesiapan lahan belum memadai. 17. Urusan Kebudayaan Masih rendahnya apresiasi dan perlindungan terhadap budaya lokal Belum optimalnya pendayagunaan potensi budaya yang ada sebagai aset wisata dan peningkatan perekonomian masyarakat Data-data bidang kebudayaan belum terinventarisasi secara akurat dan lengkap Belum tersedianya informasi terkait kalender budaya tentang upacara- upacara adat yang diselenggarakan di perkampungan adat. Kurangnya keterlibatan dunia usaha dalam upaya menggali, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai budaya Kurangnya promosi, even-even kebudayaan yang dinamis, unik dan berkelas yang bermanfaat bagi pelesatarian budaya dan peningkatan kesejahteraan masyarakat 18. Urusan Kepemudaan dan Olahraga Terbatasnya ketersediaan sarana olahraga Terbatasnya akses untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas generasi muda Pembinaan organisasi kepemudaan masih terbatas. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pendidikan politik masyarakat masih rendah Masih terjadinya gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat (sengketa tanah, perkelahian, penganiyaan, kenakalan remaja, prostitusi, kumpul kebo, miras, dan pencurian) 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian Masih terjadi tumpang tindihnya fungsi antar organisasi perangkat daerah (OPD) Bab IV - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

127 Belum semua desa/kelurahan menyelesaikan persehatian batas wilayah administrasi desa/kelurahan Masih terbatasnya kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia aparatur Terbatasnya sumber daya manusia aparatur di bidang pengadaan barang dan jasa Penyelenggaraan pemerintahan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang belum mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Belum semua aset daerah (bergerak dan tidak bergerak) didata dan memiliki legalitas Belum adanya Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang jelas terkait prosedur mengenai mekanisme penyusunan Anggaran Sistem pembinaan jenjang karir PNS belum didasarkan pada hasil peta jabatan, analisis beban kerja dan analisis jabatan Masih ada Perda yang belum dijabarkan dalam peraturan pelaksanaannya. 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Terbatasnya kapasitas sumber daya aparatur pemerintahan desa Kapasitas sumber daya aparatur lembaga kemasyarakatan desa yang masih terbatas Belum optimal kemitraan antar lembaga dan masyarakat di tingkat desa Menurunnya modal sosial, budaya gotong royong, di tingkat masyarakat Desa 22. Urusan Statistik Belum semua SKPD memiliki sistem pendataan yang baik akurat Belum ada sinkronisasi data antara SKPD dan pemahaman tentang pentingnya pemanfaatan bank data dalam perumusan kebijakan pembangunan Koordinasi SKPD dengan BPS selaku lembaga resmi penyedia data belum optimal 23. Urusan Perpustakaan Keterbatasan tenaga fungsional pengelola perpustakaan Rendahnya minat baca masyarakat di perpustakaan Terbatasnya ketersediaan perpustakaan dan bahan bacaan di perdesaan. 24. Urusan Kearsipan Pengelolaan kearsipan di masing-masing SKPD belum baik Kurangnya tenaga arsiparis di masing-masing SKPD. 25. Urusan Komunikasi dan Informatika Penyebarluasan informasi kegiatan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan belum optimal; Belum semua SKPD memiliki Web Site 26. Urusan Pertanian Masih rendahnya produksi dan produktivitas pertanian perkebunan dan peternakan; Belum optimalnya pembangunan pertanian berbasis kawasan. 27. Urusan Ketahanan Pangan Belum adanya lahan pangan abadi Penganekaragaman/ diversifikasi pangan masih terbatas Rendahnya kapasitas petani dalam penguasaan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil Masih terbatasnya tenaga penyuluh baik kuantitas dan kualitas (kompetensi penyuluh) Masih lemahnya kapasitas kelembagaan tani nelayan. 28. Urusan Kehutanan dan Perkebunan Masih luasnya lahan kritis yang berada di dalam kawasan hutan Belum optimalnya pelaksanaan peraturan daerah tentang pengelolaan hasil hutan Belum optimalnya konservasi hutan dan lahan Bab IV - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

128 Masih terjadi aktifitas perambahan hutan Belum optimalnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan terutama komoditi kakao, cengkeh, jambu mete dan kemiri Pemanfaatan lahan yang sama untuk menanam berbagai komoditas perkebunan (tumpang sari), sehingga memengaruhi produksi dan produktifitas komoditas perkebunan menjadi rendah. 29. Urusan Kelautan dan Perikanan Belum optimalnya kelembagaan produksi dan pemasaran hasil perikanan Rendahnya kualitas SDM nelayan dan pembudidaya dalam penguasaan teknologi Terbatasnya akses nelayan dan pembudidaya terhadap permodalan Pengelolaan sumberdaya perikanan belum optimal dibandingkan ketersediaan potensi lestarinya Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang usaha perikanan, seperti armada penangkapan, peralatan tangkap dan cold storage. Masih adanya penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan kimia dan lain-lain Pengembangan usaha budidaya masih bersifat spasial, belum menerapkan konsep usaha kawasan sehingga sangat menyulitkan dalam pembinaan dan pengawasan. 30. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Belum optimalnya pemanfaatan air bawah tanah Belum adanya peraturan daerah tentang pengelolaan pertambangan yang mengatur tentang pengelolaan pertambangan khususnya bahan galian C dan pertambangan rakyat Ketersediaan data base potensi pertambangan dan energi, sehingga menyulitkan pemerintah untuk menarik investor melakukan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang yang ada di wilayah Kabupaten Ende. 31. Urusan Pariwisata Belum tersedianya rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah (RIPPARDA) Tata kelola destinasi pariwisata masih bersifat parsial dan belum melibatkan seluruh stakeholder di bidang pariwisata secara holistik Belum memadainya fasilitas pendukung kepariwisataan Minimnya promosi pariwisata. 32. Urusan Perdagangan Terbatasnya sarana perdagangan/distribusi Belum optimalnya kegiatan promosi komoditi perdagangan sebagaimana diamanatkan UU No.7 tahun 2014 Kurangnya akses sistim jaringan informasi perdagangan Masih banyaknya pelanggaran dalam aktivitas perdagangan. 33. Urusan Perindustrian Masih rendahnya jumlah dan kompetensi aparatur dan kelompok usaha kecil menengah Rendahnya nilai tambah hasil produksi sektor industri pengolahan berbasis komoditas unggulan Pemanfaatan bahan baku lokal rendah Penguasaan teknologi masih rendah 34. Urusan Ketransmigrasian Kurangnya kerjasama lintas sektoral dalam pemberdayaan kawasan transmigrasi Rendahnya kualitas sumber daya calon transmigran. Bab IV - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

129 4.2. Isu Strategis Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Isu strategis dirumuskan berdasarkan permasalahan yang terkait dengan program pembangunan daerah (prioritas utama), yang disinergikan dengan isu global, nasional, regional, dan lokal sesuai dinamika yang berkembang saat ini. Adapun isu global, nasional dan regional provinsi NTT yang menjadi pertimbangan dalam perumusan isu strategis Kabupaten Ende sebagaimana disajikan pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Identifikasi Isu Strategis Global, Nasional dan Provinsi NTT Isu Global Isu Nasional Isu Provinsi NTT Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hak asasi manusia Berkembangnya pembangunan yang berorientasi MDGs Antisipasi krisis energi melalui pengembangan energi baru dan terbarukan Perubahan iklim global (global waarning/climate change) Tuntutan kualitas produksi yang ramah lingkungan pada pasar global Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang mendororong interaksi jejaring ekonomi, sosial, politik dan IPTEK sangat terbuka Berkembangnya penyakit endemik HIV dan AIDS dengan fenomena gunung es Berkembangnya perdagangan narkoba dan obat-obatan psikotropika Wilayah perbatasan Negara di darat dan laut sebagai daerah rawan perdagangan illegal, penyelundupan dan imigran gelap Sumber : RPJMD Provinsi NTT Meningkatnya dinamika pelaksanaan otonomi daerah, termasuk pemberlakuan UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Tuntutan pelaksanaan reformasi birokrasi Meningkatnya gerakan anti korupsi dan penegakan supremasi hukum Rendahnya daya saing, produktivitas dan nilai tambah produksi nasional Masih rendahnya mutu tenaga kerja Meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak Peningkatan dan perluasan pembangunan pendidikan yang berkualitas Penguatan sistem kesehatan daerah dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang universal, efisien, berkualitas dan berkelanjutan Pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta pemenuhan hak anak Percepatan pembangunan ekonomi yang berkualitas Peningkatan pengelolaan sumber daya alam unggulan daerah Peningkatan konektivitas intra dan antar pulau Rendahnya kinerja birokrasi dan minimnya pelayanan publik Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup serta ketahanan perubahan iklim Pembangunan kawasan perbatasan dan kawasan khusus Penanggulangan kawasan rawan bencana Penanganan kemiskinan Bab IV - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

130 Sejalan dengan isu global, nasional dan provinsi NTT, serta memerhatikan permasalahan utama yang harus diselesaikan selama kurun waktu , maka dirumuskan isu strategis Kabupaten Ende sebagai berikut: 1. Mutu dan aksesibilitas pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas) Isu rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende terkait dengan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik, sarana prasarana, dukungan manajemen, kurikulum serta kualitas peserta didik. Sementara itu isu aksesibilitas, terkait dengan keterbatasan akses masyarakat di daerah pedalaman dan terpencil, penduduk miskin dan akses kaum disabilitas terhadap pendidikan inklusi. Kurangnya jumlah tenaga guru pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dan masih kurangnya guru yang bersertifikat sesuai yang diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen, mengakibatkan rendahnya kapasitas guru dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan kurikulum. Terbatasnya sarana prasarana pendidikan termasuk buku, ruang kelas dan sarana kesehatan sekolah juga sangat memengaruhi kesiapan dan mutu anak dalam menerima pelajaran. Sementara, manajemen pendidikan yang belum dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama karena desentralisasi pendidikan yang belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, menjadi pendukung masih rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Ende Faktor yang dicatat menjadi penyebab rendahnya akses masyarakat terhadap pendidikan adalah relatif rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, beban tanggungan keluarga miskin yang besar yang menyebabkan peluang anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan menjadi terhambat dan rendahnya partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dengan masih kurang aktifnya komite sekolah dalam menunjang proses pendidikan. Adanya UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Wajar Dikdas, serta beberapa produk hukum yang mengatur sertifikasi guru dapat menjadi faktor kekuatan untuk merencanakan upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan. Beasiswa dan kerjasama pendidikan antar lembaga, antar daerah maupun antar negara dapat dipertimbangkan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang sama terutama kepada penduduk miskin dan kaum disabilitas yang berprestasi untuk dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih tinggi. Demikian pula, peningkatan standar sekolah melalui akreditasi serta kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada dalam upaya peningkatan mutu guru seharusnya dijadikan peluang besar untuk membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Ende. Bab IV - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

131 Desentralisasi pengelolaan pendidikan juga sebenarnya merupakan salah satu faktor kekuatan dimana daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pelayanan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah. Jika didukung oleh komitmen yang kuat dari para penentu kebijakan dan kemampuan SDM yang berkualitas pengelola program pendidikan di tingkat daerah, maka desentralisasi pendidikan dapat menjadikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian program di bidang pendidikan lebih efektif, efisien dan akuntabel 2. Mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan Meskipun telah banyak kemajuan, angka kematian ibu, bayi dan balita, masih merupakan isu yang harus terus mendapat perhatian, selain isu jaminan kesehatan bagi penduduk miskin. Masih tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Ende tidak dapat dilepaskan dari permasalahan kurangnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan sarana pelayanan kesehatan; keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan kurang meratanya distribusi tenaga kesehatan; kinerja petugas kesehatan di fasiltas kesehatan baik di tingkat pelayanan dasar maupun pelayanan rujukan masih kurang mengutamakan pelayanan prima; masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat; serta kondisi lingkungan yang belum memadai yang tercermin antara lain dari kurangnya ketersediaan air bersih dan sarana sanitasi dasar. Ditinjau dari sisi penyediaan sarana pelayanan kesehatan, meskipun Kabupaten Ende telah mempunyai cukup sarana pelayanan kesehatan yang tersebar baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan dan desa namun masih perlu didukung dengan peningkatan kuantitas dan kualitas peralatan dan fasilitas penunjang. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, masyarakat di daerah perbatasan dan masyarakat di daerah terpencil, terisolir (secara fisik, sosial, dan ekonomi) juga masih perlu ditingkatkan. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan kesehatan, berbagai peluang yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan diantaranya adanya penerapan desentralisasi kesehatan yang memberi kesempatan kepada daerah untuk mengelola bidang kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Di tingkat masyarakat, upaya pembangunan kesehatan perlu dilakukan secara lebih komprehensif, cost-effective dengan meningkatkan kemitraaan antara pemerintah dengan organisasi kemasyarakat dalam bidang kesehatan. Identifikasi sumber daya dan kekuatan-kekuatan lokal perlu dilakukan dan digunakan sebagai landasan pengembangan program. Berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti STMB, Posyandu, pos obat desa dan lain-lain merupakan aset yang perlu terus ditingkatkan jumlah dan mutunya. Upaya pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat perlu dimulai sejak usia dini melalui institusi pendidikan yang diiringi dengan penyediaan sarana sanitasi dasar yang memadai. Bab IV - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

132 3. Kemiskinan dan pengangguran Kemiskinan dan pengangguran masih merupakan isu pokok yang dihadapi Kabupaten Ende. Keadaan sampai tahun 2012 masih terdapat penduduk miskin dan 2,84% angkatan kerja yang dikategorikan sebagai pengangguran terbuka. Banyak faktor yang menyebabkan penurunan kualitas hidup menjadi masyarakat miskin diantaranya sulitnya lapangan pekerjaan, naiknya harga-harga kebutuhan pokok sementara pendapatan tidak meningkat. Kondisi ini menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup standar sebagaimana layaknya sehingga mereka menjadi masyarakat golongan miskin. Dengan tingginya angka penduduk miskin maka program- program yang bersifat jaring pengaman sosial hendaknya masih dipertahankan. Disamping itu untuk memberdayakan masyarakat miskin perlu ditindaklanjuti kegiatan atau program-program untuk meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam berusaha melalui kegiatan bimbingan teknis, bantuan peralatan dan bantuan modal sehingga dapat memberi lapangan pekerjaan. 4. Pemanfaatan potensi ekonomi lokal, pengembangan industri dan investasi daerah Kabupaten Ende memiliki potensi ekonomi lokal seperti pertanian, perkebunan dan kehutanan, peternakan, perikanan dan kelautan, dan pariwisata yang sangat menjanjikan, namun belum dioptimalkan pemanfaatan secara baik. Sektor pertanian merupakan sektor dominan yang digeluti lebih dari 45 % penduduk, dengan produktivitas yang relatif rendah. Hal ini antara lain terjadi karena masih rendahnya tingkat pendidikan petani, penerapan teknologi belum sesuai anjuran serta sarana prasarana pendukung lainnya belum memadai. Produktifitas usaha tani lahan kering relatif rendah akibat kurang memerhatikan kaidah konservasi, sedangkan pada usaha tani lahan basah belum memberikan hasil yang optimal karena belum diterapkannya Panca Usahatani sesuai rekomendasi, serta jaringan irigasi yang tidak berfungsi optimal. Hal ini menyebabkan tidak terjaminnya kontinuitas ketersediaan produk pertanian baik jumlah maupun mutu. Isu sektor peternakan berkaitan dengan pola pemeliharaan (budidaya) ternak yang belum dilakukan secara intensif. Disamping upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak yang belum optimal. Demikian juga pengetahuan dan ketrampilan peternak yang masih terbatas. Kedepan diharapkan adanya pola keterpaduan melalui integrasi di bidang pertanian dan peternakan, antara lain melalui pengembangan biogas dan sebagainya. Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu andalan Kabupaten Ende, dimana didukung dengan potensi sumberdaya perikanan dan kelautan di dua peissir wilayah Kabupaten Ende. Namun demikian, pengembangan sektor ini dihadapkan dengan permasalahan seperti masih adanya kegiatan pemboman ikan (illegal fishing), terbatasnya sarana penangkapan ikan yang dimiliki nelayan dan pola penangkapan yang masih bersifat tradisoional. Sektor perikanan dan kelautan dapat diarahkan menjadi sektor unggulan. Pemerintah perlu merencanakan upaya pemberdayaan Bab IV - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

133 nelayan antara lain melalui fasilitasi dalam penyediaan peralatan dan permodalan, kemitraan dengan perusahaan besar, penanganan pasca panen dan pemasaran. Pengembangan sektor kehutanan dan perkebunan juga menjadi perhatian yang sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Ende, karena didukung oleh karakteristik wilayah dan kesesuaian lahan. Namun demikian, peranan sub sektor perkebunan (perkebunan rakyat) terhitung masih kecil terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Ende, walaupun secara absolut nilai tambah yang diberikan oleh sub sektor ini meningkat terus menerus setiap tahunnya. Beberapa isu yang perlu mendapat perhatian antara lain: masih maraknya kegiatan penebangan liar (illegal loging), penggundulan hutan, banyaknya lahan kritis, serta serangan hama dan penyakit pada tanaman perkebunan (kelapa, kakao, jambu mete). Peranan sub sektor perkebunan perlu terus ditingkatkan dan diharapkan menjadi penghasil bahan mentah untuk menunjang agroindustri baik dalam skala kecil dan atau menengah. Selain itu sub sektor perkebunan juga diharapkan berperan dalam mendorong pemerataan, pertumbuhan dan dinamika ekonomi di perdesaan. Kebijakan nasional di bidang pariwisata yang tercantum dalam Master Plan Pariwisata Nasional adalah pengembangan Kawasan Taman Nasional Kelimutu sebagai salah satu dari 16 destinasi wisata nasional. Selain itu terdapat potensi wisata lainnya seperti Situs Bung karno, wisata adat dan budaya, wisata bahari yang dapat dikembangkan di Kabupaten Ende. Permasalahan mendasar yang ditemui adalah pengelolaan obyek-obyek wisata yang belum dilakukan secara terintegrasi. Upaya pembangunan sektor pariwisata perlu melibatkan berbagai pihak terkait dan dikemas dalam konsep pengembangan wisata terkini. Pembangunan sektor industri dan perdagangan sangat erat kaitannya dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur perdagangan masih terbatas terutama aktifitas pelabuhan laut sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan stok dan tingkat harga. Selain itu masih sering terjadi pelanggaran perdagangan seperti penjualan barang kadaluarsa, dan praktik negatif perdagangan terutama kalangan pedagang eceran dan kaki lima. Pada sektor industri, optimalisasi industri kecil dan menengah juga merupakan isu penting. Pembangunan industri kecil dan menengah termasuk industri kerajinan rumah tangga harus terus dibina agar menjadi usaha mandiri dan mempunyai daya saing, dan pada gilirannya memberikan kontribusi signifikan bagi pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pengembangan investasi dan penanaman modal juga dihadapkan pada permasalahan keterbatasan ketersediaan infrastruktur baik prasarana darat, laut dan udara, kepemilikan lahan yang masih didominasi oleh tanah persekutuan adat, pengurusan administrasi izin penanaman modal dan investasi, serta masih kurangnya promosi terhadap potensi daerah dan peluang investasi kepada pihak investor baik melalui media cetak maupun elektronik ataupun kegiatan expose kerjasama dengan lembaga terkait baik berskala regional maupun nasional. Untuk itu, dalam rencana Bab IV - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

134 pembangunan jangka menengah, perlu memerhatikan akses terhadap promosi dan pemasaran produk, ketersediaan data-data perkembangan sektor ekonomi yang akurat dan terpilah sesuai kebutuhan para pengguna data (user) baik dalam bentuk data elektronik yang on line dan off line (leaflet, buklet, buku profil unggulan daerah) sehingga mempermudah para investor untuk menanamkan modalnya sesuai dengan komoditi unggulan daerah. 5. Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur dasar dan strategis (jalan, jembatan, air, irigasi, listrik) serta kualitas lingkungan hidup Kondisi infrastruktur masih merupakan isu yang harus mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Ende. Infrastruktur dasar dan strategis menjadi vital karena sangat berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kondisi infrastruktur dasar yang memadai menjamin kelayakan hidup masyarakat, serta dalam skala yang lebih luas menjamin kegiatan usaha produktif masyarakat. Infrastruktur dasar yang menjadi isu meliputi kondisi jalan, jembatan, ketersediaan air bersih, irigasi dan energi listik. Pembangunan lingkungan hidup, masih dihadapkan pada permasalahan luasnya lahan kritis, penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) karena masih tingginya sedimentasi dan pelebaran badan sungai, penyediaan ruang-ruang publik yang memadai dan pemanfaatannya untuk kebutuhan rekreasi bagi masyarakat (taman kota/kecamatan). Selain itu dalam rangka pengelolaan persampahan dihadapkan pada persoalan keterbatasan prasarana dan sarana penunjang pengelolaan persampahan seperti kualitas TPA, jumlah TPS dan jumlah sarana transportasi pengangkut sampah, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 6. Tata kelola pemerintah dan perlindungan perempuan dan anak. Salah satu agenda pembangunan nasional dan daerah adalah mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) yang meliputi keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sementara itu, kondisi birokrasi saat ini masih dihiasi oleh gambaran tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, pelanggaran disiplin, rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur; sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan yang belum memadai, tidak adanya kepastian waktu pelayanan, tidak transparan, dan kurang responsif terhadap permasalahan yang berkembang. Oleh karena itu perlu diperkuat pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui perampingan struktur organisasi, pembangunan sistem dan regulasi yang memadai di dalam perekrutan dan pola karir aparatur dengan mengutamakan profesionalisme, pemenuhan prasarana dan sarana pemerintahan, pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM), serta peningkatan etika kepemimpinan. Bab IV - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

135 Dalam hal kapasitas keuangan daerah, masalah yang dijumpai antara lain terbatasnya efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efisiennya prioritas alokasi belanja daerah, serta terbatasnya kemampuan pengelolaannya termasuk dalam melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme. Pada tataran masyarakat, dihadapkan pada permasalahan rendahnya partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin dalam merumuskan perencanaan dan pengawasan pembangunan sehingga seringkali proses pembangunan kurang membawa pesan dan kebutuhan masyarakat miskin. Pemberdayaan perempuan merupakan isu yang sering diperbincangkan, karena itu kesetaraan peran laki-laki dan perempuan (kesetaraan gender) merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Masalah utama pembangunan pemberdayaan perempuan adalah masih rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan budaya. Budaya patriarki berpengaruh besar terhadap masalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan. Budaya patriarki mengakibatkan perempuan berada pada posisi tawar yang lemah. Pengambilan keputusan yang hirarkis juga telah meminggirkan perempuan secara sistematis dalam beberapa kebijakan, program dan lembaga yang tidak responsif gender. Situasi ini ditandai oleh kurangnya jumlah perempuan yang duduk dalam lembaga pemerintah dan politik. Di samping itu, adanya gejala kekerasan terhadap perempuan yang dilakukan dalam rumah tangga menambah permasalahan yang dialami oleh kaum perempuan. Isu yang berkaitan dengan perlindungan anak adalah kecenderungan meningkatnya kasus kekerasan, eksploitasi terhadap anak dan adanya gejala perdagangan anak (trafficking) menunjukkan bahwa perlindungan anak masih jauh dari yang diharapkan. Disamping itu, upaya perlindungan anak belum dirumuskan secara mendetail dalam program sehingga kesulitan dalam melakukan koordinasi penanganannya. Partisipasi masyarakat juga belum maksimal untuk mencegah terjadinya penelantaran dan kekerasan terhadap anak. 7. Penataan dan penguatan kelembagaan pemerintahan desa serta peningkatan kapasitas aparatur desa dan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka implementasi Undangundang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor 6 tahun 2014, desa diberikan ruang yang lebih besar dalam menyelenggarakan pemerintahan,pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan. Salah satu isu penting adalah alokasi dana yang cukup besar kepada desa untuk mengelola anggaran dengan ratarata 1 Milyard per desa. Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tersbut, maka dalam rangka peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah desa, pemerintah Kabupaten Ende diharapkan melakukan upaya-upaya pengembangan kapasitas aparatur pemerintah desa dengan prioritas peningkatan kemampuan dalam pelayanan publik dan kemampuan pengelolaan keuangan desa. Demikian pula masyarakat desa Bab IV - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

136 perlu dipersiapkan untuk menjadi mandiri dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilaksanakan di tingkat desa, agar hasil-hasil pembangunan yang dilakukan dapat secara langsung mengatasi berbagai permasalahan dasar yang dialaminya selama ini. Bab IV - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

137 VISI: Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan 5 (lima) MISI: 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, menata, dan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang secara kuantitatif maupun kualitatif sesuai potensi dan kebutuhan daerah yang ramah lingkungan 5. Menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkualitas serta rasa aman tertib dan nyaman bagi pengembangan usaha dan kehidupan masyarakat. BAB V VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN 5.1. Visi 5.2. Misi 5.3. Tujuan dan Sasaran

138 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, serta isu-isu strategis yang ada, maka dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Ende Tahun sebagai berikut VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun , adalah: MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN Pengertian dari visi tersebut, adalah: Karakteristik Kabupaten Ende, adalah: pembangunan yang dilaksanakan berbasiskan pada potensi sumber daya, adat dan budaya lokal masyarakat setempat. Secara Budaya Warisan Leluhur kita, dikenal 6 (enam) jenis karateristik masyarakat Kabupaten Ende, yaitu: 1) Tedo tembu wesa wela (Pertanian) 2) Gaga boo kewi ae (Perkebunan, Kehutanan) 3) Peni nge wesi nuwa (Peternakan) 4) Weke togi soro sai (Perikanan) 5) Teka laku daga geti (Perdagangan, Industri, Koperasi, UMKM) 6) Wenggo nuwa nena ola (membuat kampung menjadi indah / Pelestarian Lingkungan Hidup) Membangun dari Desa dan Kelurahan, adalah: perencanaan dan penganggaran pembangunan dititikberatkan untuk mengalokasikan sumber daya dan penganggaran ke desa dan kelurahan, yang secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang ada di desa dan kelurahan; Masyarakat yang Mandiri, adalah: Masyarakat diharapkan mampu untuk melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan; Masyarakat yang Sejahtera, adalah: kondisi semua lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan secara merata. Berkeadilan, adalah: hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ke desa dan kelurahan. Bab V - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

139 Visi tersebut dimaknai sebagai: Cita-cita luhur untuk melaksanakan pembangunan yang berbasiskan potensi sumber daya lokal (kesesuaian lahan dan karateristik masyarakat setempat), adat dan budaya yang dimiliki, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat (tokoh adat, tokoh masyarakat, perempuan maupun laki-laki) dan lembaga yang ada (asosiasi, perguruan tinggi dan swasta) secara aktif, dengan menitikberatkan pembangunan yang dimulai dari desa dan kelurahan agar masyarakat dapat menjadi mandiri baik dalam proses merencanakan, melaksanakan maupun mengawasi pembangunan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Ende dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik di bidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan, sandang dan papan baik masyarakat yang berada di wilayah terpencil, pedalaman maupun perkotaan MISI Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam upaya mewujudkan Visi. Selain itu, Misi memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan. Misi Kabupaten Ende yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ende Tahun , adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif Maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Misi Pertama: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi, dimaksudkan agar pembangunan yang dilaksanakan mampu untuk menghasilkan masyarakat Ende yang semakin cerdas dan memiliki daya saing yang tinggi, melalui peningkatan akses pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan sesuai potensi dan kebutuhan daerah secara adil dan merata, yang disertai dengan perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pendidik sesuai wilayah pelayanannya. Misi Kedua: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah, yang disertai perhatian pada kesejahteraan tenaga kesehatan sesuai wilayah pelayanan. Pelayanan kesehatan rujukan di BLUD RSUD Ende diharapkan semakin mandiri dalam memberikan pelayanan. Selain itu masyarakat dan swasta berpartisipasi aktif dalam peningkatan derajat kesehatan serta pengendalian angka kelahiran. Bab V - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

140 Misi Ketiga: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan, dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pertanian dengan memperhatikan kesesuaian lahan dan karakteristik masyarakatnya untuk mendukung penyediaan pangan. Selain itu diarahkan pada pengembangan potensi ekonomi lainnya melalui pembinaan kelompok-kelompok usaha, serta upaya untuk menciptakan iklim usaha yang kompetitif. Sektor pariwisata akan didorong untuk menjadi lebih produktif dalam kontribusinya terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Misi Keempat: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan, dimaksudkan dalam rangka pemenuhan infratruktur dasar dan peningkatan konektivitas antar wilayah, yang dilaksanakan dengan memerhatikan tata ruang dan kaidah pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Misi Kelima: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih,Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat, dimaksudkan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan berkualitas, menjamin penegakkan hukum, HAM perlindungan perempuan dan anak serta perlindungan sosial, dalam rangka terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan tertib. Proses pembangunan dilaksanakan dengan membina kerjasama antar lembaga (keagamaan, adat, kemasyarakatan/ LSM, ormas) dan pelibatan masyarakat melalui partisipasi aktifnya dalam proses pembangunan daerah. Tabel Keterkaitan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Ende VISI MISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA, DAN BERKEADILAN 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 3. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 4. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 5. Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat RPJMD Kabupaten Ende Tahun , merupakan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Ende , dengan arah pembangunan jangka panjang sebagai berikut: 1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global dengan fokus pada peningkatan pendapatan per kapita, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, peningkatan pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan, Peningkatan derajat kesehatan dan perbaikan status gizi, serta peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak; Bab V - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

141 2) Memiliki ketahanan ekonomi, sosial, politik dan keamanan, dengan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan, pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil, peningkatan pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) yang ramah lingkungan, peningkatan jaringan infrastruktur transportasi, dan peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika; 3) Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan, dengan fokus pada peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan, peningkatan produksi dan jaringan pemasaran, peningkatan SDM nelayan, perlindungan dan pengawasan habitat laut, regulasi perikanan dan kelautan yang berpihak pada daerah dan masyarakat, pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat, meningkatkan peran sekolah kejuruan berdasarkan klasifikasi dan spesifik daerah kepulauan dalam menanggulangi kemiskinan. Tabel Keterkaitan Misi dengan Arahan RPJPD MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN MISI 1: Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan ARAHAN RPJPD TAHUN ( Periode Ketiga RPJMD ) Kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing global; Meningkatnya pendidikan masyarakat dan mutu pendidikan; Relevansi pendidikan serta daya saing lulusan. Meningkatnya derajat kesehatan dan perbaikan status gizi. Meningkatnya pendapatan per kapita; Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran; Memiliki ketahanan ekonomi; Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan dan sumber daya lainnya secara terencana dan terkoordinasi serta berkelanjutan; Peningkatan promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika; Mengoptimalkan potensi di bidang kelautan dan perikanan; Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan; Peningkatan produksi dan jaringan pemasaran; Peningkatan SDM nelayan; Perlindungan dan pengawasan habitat laut; termasuk pengembangan budi daya rumput laut; Pengembangan industri kelautan berbasis masyarakat. Pembukaan daerah-daerah terisolasi dan terpencil; Pengembangan IPTEKS yang ramah lingkungan; Peningkatan jaringan infrastruktur transportasi. Bab V - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

142 MISI RPJMD KAB. ENDE TAHUN MISI 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 5.3. TUJUAN DAN SASARAN ARAHAN RPJPD TAHUN ( Periode Ketiga RPJMD ) Peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak; Memiliki ketahanan sosial, politik dan keamanan; Meningkatnya promosi wisata budaya, bahari dan alam melalui jaringan teknologi informatika. Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Perumusan tujuan dan sasaran menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan indikator kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Tujuan dan sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Ende Tahun berdasarkan masing-masing misi, serta keterkaitannya dirumuskan sebagai berikut: Tabel Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI TUJUAN SASARAN Misi 1 Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Misi 2 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1. Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat; 2. Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas 3. Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah 1. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas 1. Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel); 2. Meningkatnya Minat Baca Masyarakat. 1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan; 2. Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat; 3. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah. 1. Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga. 1. Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan; 2. Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah; 3. Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas; Bab V - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

143 VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI Misi 3 Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan MISI TUJUAN SASARAN 2. Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat 3. Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan 4. Pengendalian Angka Kelahiran 1. Mengembangkan Sektor Ekonomi sesuai Potensi, Kesesuaian Lahan dan Karakteristik Masyarakat 2. Mengembangkan Pariwisata dan Pelestarian Budaya Lokal sesuai dengan Potensi yang Dimiliki 3. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Masyarakat 4. Menciptakan Iklim Usaha yang Kompetitif 5. Meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah 4. BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat. 1. Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita; 2. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat; 3. Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat; 4. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin; 5. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat. 1. Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta; 2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan. 1. Meningkatnya Peserta KB Aktif; 2. Penurunan Angka Unmet Need; 3. Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB; 4. Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. 1. Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan; 2. Meningkatnya Produksi Ternak. 1. Pelestarian Budaya Lokal; 2. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal; 3. Pengembangan Pariwisata Daerah. 1. Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan; 2. Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM; 3. Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif. 1. Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi; 2. Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa; 3. Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas; 4. Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan. 1. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD); 2. Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD Bab V - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

144 VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI TUJUAN SASARAN Misi 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang secara Kuantitatif maupun Kualitatif sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Misi 5: Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 1. Meningkatkan Akses Masyakat terhadap Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar 2. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan 1. Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas 2. Menciptakan Aparatur Pegawai Negeri Sipil yang Berkompoten 3. Menjamin Penegakkan Hukum, HAM Perlindungan Perempuan dan Anak dan Perlindungan Sosial 4. Meningkatkan Rasa Aman, Tertib, dan Nyaman bagi Kehidupan Bermasyarakat 5. Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi) 1. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan; 2. Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan; 3. Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian; 4. Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat; 5. Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat; 6. Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat. 1. Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga; 2. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan; 3. Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan; 4. Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan. 1. Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas; 4. Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 1. Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi. 1. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak; 2. Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan; 3. Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana. 1. Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais; 2. Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; 3. Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat; 4. Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat. 1. Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi; 2. Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta. Bab V - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

145 VISI: MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI MISI TUJUAN SASARAN 6. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah 1. Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah; 2. Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan Bab V - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

146 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

147 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH Rumusan Visi dan Misi yang telah ditetapkan perlu diuraikan ke dalam tujuan dan sasarannya serta dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun, yaitu tahun Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan Kabupaten Ende disusun untuk menjadi acuan bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan bagi seluruh SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Ende, serta acuan bagi stakeholders terkait yang diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam upaya Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan, menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan, Dalam menyusun Strategi dan Arah Kebijakan perlu diselaraskan keterkaitan antara Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah, agar rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi sehingga memiliki fokus dan disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah serta kewenangan pemerintah daerah yang sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Ende sebagai penjabaran strategi pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, di petakan per tahun mulai tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan khusus arah kebijakan pembangunan pada tahun 2019, akan menjadi pedoman transisi dalam pelaksanaan RPJMD periode berikutnya. Dengan demikian pada proses penyusunan RKPD Transisi tahun 2019, dapat mengacu kepada arah kebijakan pembangunan yang ditetapkan untuk dilaksanakan pada tahun Secara umum arah kebijakan pembangunan daerah, dilaksanakan secara bersamaan pada setiap tahunnya secara bertahap, namun terdapat beberapa arah kebijakan yang pelaksanaanya baru dimulai pada tahun 2016, 2017 dan tahun Rincian keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Ende, serta penjabaran pelaksanaan arah kebijakan untuk masing-masing tahun pelaksanaannya, dapat dilihat pada Tabel-tabel berikut. Bab VI - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

148 Tabel Keterkaitan Misi Pertama, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Tujuan 1: Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat Tujuan 2: Meningkatkan Akses Pendidikan yang Berkualitas 1. Sasaran 1.1 Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel) 2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Minat Baca Masyarakat 1. Sasaran 2.1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan 1. Strategi 1.1 Menyelenggarakan proses pendidikan bermutu yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan berkebutuhan khusus (difabel) 2. Strategi 1.2 Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat 1. Strategi 2.1 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan 1. Penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan 2. Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan 3. Peningkatan mutu lulusan pada semua jenis dan jenjang pendidikan 1. Penyediaan bahan bacaan yang bermutu 2. Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai 1. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang layak untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan 2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat 3. Sasaran 2.3 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah 1. Strategi 2.2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini 1. Strategi 2.3 Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman 1. Pemberantasan buta huruf 2. Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan 3. Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik 1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman 2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman Bab VI - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

149 MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Tujuan 3: Meningkatkan Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Daerah 1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga 1. Strategi 3.1 Meningkatkan keterlibatan generasi muda secara aktif dalam pembangunan melalui kegiatan kepemudaan dan olahraga Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan 4. Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat desa dan kelurahan Tabel 6.2. Keterkaitan Misi Kedua, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 1: Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas 1. Sasaran 1.1 Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan 2. Sasaran 1.2 Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah 3. Sasaran 1.3 Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas 1. Strategi 1.1 Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat 1. Strategi 1.2 Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman 1. Strategi 1.3 Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan Arah Kebijakan Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan 2. Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan prasarana pendukungnya 1. Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman 2. Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman 1. Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan 2. Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah 3. Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman Bab VI - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

150 MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Sasaran 1.4 BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat 1. Strategi 1.4 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD yang berkualitas kepada masyarakat 1. Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende Tujuan 2: Meningkatnya Derajat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat 1. Sasaran 2.1 Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita 1. Strategi 2.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak 2. Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan daratan Flores Lembata 3. Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata 1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak 2. Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman 2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat 3. Sasaran 2.3 Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat 4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin 3. Sasaran 2.5 Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat 2. Strategi 2.2 Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat 3. Strategi 2.3 Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular 4. Strategi 2.4 Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin 2. Strategi 2.5 Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat 1. Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita 1. Peningkatan upaya kesehatan masyarakat 2. Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB 1. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan 2. Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin 1. Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan 2. Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 3. Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman Bab VI - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

151 MISI 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 3: Membangun Kemitraan dalam Pelayanan Kesehatan Tujuan 4: Pengendalian Angka Kelahiran 1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta 2. Sasaran 3.2 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan 1. Sasaran 4.1 Meningkatnya Peserta KB Aktif 2. Sasaran 4.2 Penurunan Angka Unmet Need 3. Sasaran 4.3 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB 4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga 1. Strategi 3.1 Melaksanakan kemitraan dengan lembaga swasta dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan 2. Strategi 3.2 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 1. Strategi 4.1 Meningkatkan cakupan pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat secara berkualitas 2. Strategi 4.2 Meningkatkan pelayanan kepada unmet need 3. Strategi 4.3 Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan 4. Strategi 4.4 Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB Arah Kebijakan Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kabupaten Ende 1. Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil 1. Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di fasilitas Kesehatan 1. Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi 2. Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB 1. Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan 2. Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan 1. Pembinaan keluarga peserta KB 2. Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera Bab VI - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

152 Tabel 6.3. Keterkaitan Misi Ketiga, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Tujuan 1: Mengembangkan sektor ekonomi sesuai potensi, 1. Sasaran 1.1 Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi 1. Strategi Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih 1. Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan 2. Pemanfaatan lahan tidur kesesuaian lahan dan Pertanian, Perkebunan dan fungsi lahan dari pertanian ke non 3. Pengembangan sawah tadah hujan Perikanan pertanian karakteristik masyarakat 4. Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui 1. Sasaran 1.2 Meningkatnya Produksi Ternak 2. Strategi Meningkatkan produksi dan inovasi hasil pertanian, dan perkebunan berbasis potensi lokal 3. Strategi Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan potensi sumberdaya kelautan 4. Strategi Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, keragaman, kualitas, dan keamanan pangan 1. Strategi 1.2 Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil ternak optimalisasi lahan kering 1. Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian dan perkebunan 2. Peningkatan sarana prasarana pertanian, dan perkebunan 3. Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian dan perkebunan 4. Optimalisasi Penyuluhan Pertanian 5. Pengembangan pembangunan pertanian bebasis kawasan 6. Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan 1. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya 2. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan sumber daya kelautan 3. Peningkatan konsumsi ikan masyarakat 4. Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya 1. Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan masyarakat 2. Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat 1. Peningkatan populasi ternak 2. Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat 3. Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner Bab VI - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

153 MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 2: Mengembangkan pariwisata dan pelestarian budaya lokal sesuai dengan potensi yang dimiliki 1. Sasaran 2.1 Pelestarian Budaya Lokal 1. Sasaran 2.2 Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal 1. Strategi 2.1 Meningkatkan kajian budaya, kesenian tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal 1. Strategi 2.2 Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya Arah Kebijakan Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah 2. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya 1. Pembinaan lembaga/kelompok seni budaya 2. Sasaran 2.3 Pengembangan Pariwisata Daerah 1. Strategi Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata 1. Pelaksanaan se-pekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata 2. Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media 2. Strategi Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah 1. Pembenahan obyek wisata unggulan 2. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan 3. Strategi Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan Tujuan 3: Meningkatkan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat 1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan 2. Sasaran 3.2 Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM 1. Strategi 3.1 Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan 1. Strategi Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM 2. Strategi Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM 1. Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha 2. Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal 1. Peningkatan kapasitas koperasi dan pelaku UMKM 2. Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan 1. Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM 3. Strategi Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) 1. Peningkatan kapasitas pengurus LKM 2. Pengembangan permodalan LKM Bab VI - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

154 MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 4: Menciptakan iklim usaha yang kompetitif 3. Sasaran 3.3 Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif 1. Sasaran 4.1 Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi 2. Sasaran 4.2 Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa 4. Strategi Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll) 5. Strategi Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat 1. Strategi Meningkatkan daya saing industri 2. Strategi Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang 3. Strategi Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan 1. Strategi 4.1 Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha 1. Strategi 4.2 Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Arah Kebijakan Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM 1. Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha 1. Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industr 2. Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok industri kecil dan menengah 3. Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif) 1. Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien 1. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan 1. Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha 1. Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan 2. Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bab VI - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

155 MISI 3: Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan Tujuan Sasaran Strategi 3. Sasaran 4.3 Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas 1. Strategi 4.3 Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu mandiri dan bersaing dalam pasar tenaga kerja Arah Kebijakan Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja 2. Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan 4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 2. Strategi 4.4 Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja 1. Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja 2. Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita 3. Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri 4. Memberikan kepastian adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5. Perlindungan pengupahan 6. Penegakan hukum dan pengawasan ketenagakerjaan Tujuan 5: Meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah 1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD 1. Strategi 5.1 Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD 2. Strategi 5.2 Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri 1. Peningkatan pajak dan retribusi daerah 2. Peningkatan investasi di daerah 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan 2. Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam dan batuan) Bab VI - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

156 Tabel Misi Keempat, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi Tujuan 1: Meningkatkan Akses Masyakat terhadap Infrastruktur dan Kebutuhan Dasar 1. Sasaran 1.1 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan 1. Strategi 1.1 Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan 3. Sasaran 1.3 Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian 4. Sasaran 1.4 Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat 5. Sasaran 1.5 Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat 1. Strategi 1.1 Membangun dan Meningkatkan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 1. Strategi 1.3 Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air 1. Strategi Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan 2. Strategi Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET) 1. Strategi 1.5 Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat 1. Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 2. Membuka akses jalan bagi desa-desa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 3. Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas 4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi 1. Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 1. Peningkatan konservasi sumber daya air 2. Peningkatan pendayagunaan sumber daya air 3. Peningkatan pengendalian daya rusak air 4. Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi 1. Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan 1. Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS) 1. Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan 2. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan 3. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih Bab VI - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

157 MISI 4: Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi Tujuan 2: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan 6. Sasaran 1.6 Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat 1. Sasaran 2.1 Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga 2. Sasaran 2.2 Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan 3. Sasaran 2.3 Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan 4. Sasaran 2.4 Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan 1. Strategi 1.6 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat 1. Strategi Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan 2. Strategi Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas 1. Strategi 2.2 Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan 1. Strategi 2.3 Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing 1. Strategi 2.4 Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup 1. Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap bahan-bahan lokal 1. Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat 2. Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan 1. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yang berkualitas 2. Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (stop BABS) 1. Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan 2. Peningkatan peran dan fungsi bank sampah 3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan 1. Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan 2. Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan 3. Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang 1. Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) 2. Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat 3. hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati 4. Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut 5. Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan 6. Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan Bab VI - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

158 Tabel 6.5. Misi Kelima, Tujuan, Sasaran, Strategi Dan Arah Kebijakan Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 1: Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas 1. Sasaran 1.1 Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah 2. Sasaran 1.2 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah 3. Sasaran 1.3 Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas 1. Strategi 1.1 Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara tepat waktu 2. Strategi 1.2 Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan 1. Strategi 1.2 Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel 1. Strategi 1.3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien 1. Peningkatan kualitas tenaga perencana 2. Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten 3. Penyelenggaraan e-government di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah 4. Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu 1. Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan 2. Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah 1. Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah 2. Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu 1. Peningkatan kualitas aparatur 2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) 4. Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah 5. Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP) 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah Bab VI - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

159 Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 2: Menciptakan Aparatur Pegawai Negeri Sipil yang Berkompoten Tujuan 3: Menjamin Penegakkan Hukum, HAM Perlindungan Perempuan dan Anak dan Perlindungan Sosial 4. Sasaran 1.4 Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1. Sasaran 2.1 Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi 1. Sasaran 3.1 Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak 2. Sasaran 3.2 Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan 3. Sasaran 3.3 Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana 1. Strategi 1.4 Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap kinerja DPRD 1. Strategi 2.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas PNS 1. Strategi 3.1 Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan dan anak 1. Strategi 3.1 Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial 2. Strategi 3.2 Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat 3. Strategi 3.3 Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan program penanggulangan bencana daerah berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran 1. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan 1. Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian 2. Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan 3. Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki 4. Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja 1. Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak 2. Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG) 3. Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan dan anak 4. Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking) 1. Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan 2. Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS 1. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin dan PMKS lainnya melalui bantuan usaha ekonomi produktif 2. Penyelenggaraan jaminan sosial bagi fakir miskin dan PMKS lainnya 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah 2. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana 3. Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan 4. Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana 5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana Bab VI - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

160 Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Tujuan 4: Meningkatkan Rasa Aman, Tertib, dan 1. Sasaran 4.1 Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter 1. Strategi 4.1 Membangun karakater masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan 1. Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Nyaman bagi Masyarakat yang Pancasilais bersama tanpa memandang Kehidupan perbedaan etnis, ras, agama dan 2. Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila Bermasyarakat golongan 3. Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun Tujuan 5: Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga (Keagamaan, Adat, Kemasyarakatan/ LSM, Ormas dan Perguruan Tinggi) 2. Sasaran 4.2 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 3. Sasaran 4.3 Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat 4. Sasaran 4.4 Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat 1. Sasaran 5.1 Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi 2. Sasaran 5.2 Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta 1. Strategi 4.2 Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum 2. Strategi Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat 3. Strategi Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat 1. Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suasana aman, tertib dan damai 2. Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum 1. Penyediaan data akurat kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat 2. Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah 1. Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda 2. Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat 4. Strategi 4.4 Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan 1. Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan 1. Strategi 5.1 Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi 2. Strategi 5.2 Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah 2. Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah 3. Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat 4. Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta Bab VI - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

161 Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat Arah Kebijakan Tujuan Sasaran Strategi Tujuan 6: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah 1. Sasaran 6.1 Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah 1. Strategi Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kelembagaannya dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah 2. Strategi Melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat dalam mendukung pembangunan daerah 1. Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) 2. Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga mikro ekonomi yang ada di masyarakat 1. Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Anakalo) Tujuan 6: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Daerah 2. Sasaran 6.2 Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan 3. Strategi 6.2 Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa 1. Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan 2. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang diswakelolakan kepada masyarakat 3. Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan komunitas adat 4. Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa Bab VI - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

162 Pertemuan Lika Mboko Telu di Keda, Sao Ria Tenda Bewa Kab. Ende 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun Program Unggulan Kabupaten Ende Tahun BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

163 M O D E L SEGITIGA PENDEKATAN SEGITIGA KEMITRAAN S E G I T I G A SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE

164 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan 7.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun Kebijakan umum pembangunan merupakan uraian strategi ke dalam rumusan yang lebih spesifik, konkrit, operasional, yang dimaksudkan agar penyusunan program pembangunan lebih terfokus dan tepat sasaran. Perumusan kebijakan umum diarahkan dalam 3 perspektif yaitu 1) kejelasan segmentasi masyarakat yang dilayani, 2) kelembagaan dan operasionalisasi SKPD, dan 3) kemampuan keuangan daerah dalam mendukung strategi pembangunan. Secara umum kebijakan pokok dalam proses pelaksanaan, percepatan dan pemantapan capaian sasaran pembangunan Kabupaten Ende adalah optimalisasi peran dan tanggungjawab seluruh komponen masyarakat, yang dikenal dengan MODEL SEGITIGA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE. Model segitiga membangun meliputi SEGITIGA PENDEKATAN, SEGITIGA KEMITRAAN dan SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA yang dijabarkan sebagai berikut: 1. MODEL SEGITIGA PENDEKATAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertangungjawaban pembangunan antara Pemerintah dengan Masyarakat/ stakeholders dan DPRD. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui pendekatan baik secara formal maupun informal, melalui komunikasi, dialog yang setara dan seimbang antara Pemerintah, Masyarakat/ Stakeholders dan DPRD. Gambar 7. 1 Model Segitiga Pendekatan Membangun Kabupaten Ende Bab VII - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

165 2. MODEL SEGITIGA KEMITRAAN MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi TRI PARTED antara eksekutif selaku pelaksana politik, legislatif selaku pemegang hak politik dan yudikatif yang berwenang dalam hukum politik. Proses penguatan sinergi dilakukan melalui kemitraan TRI PARTED yang harmonis, setara dan seimbang antara Eksekutif Legislatif Yudikatif, untuk mengawasi Pemerintah Daerah selaku pemegang mandat politik dalam melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan sesuai dengan regulasi dan rambu-rambu yang mengaturnya, DPRD selaku pemegang mandat Hak Politik untuk mengawasi dan merekomendasikan terhadap upaya-upaya percepatan pencapaian indikator kinerja yang telah disepakati bersama, serta Lembaga Hukum selaku pemegang mandat penyelenggaraan dan penegakkan hukum, untuk mengawasi seluruh proses pembangunan yang berlangsung. Gambar Model Segitiga Kemitraan Membangun Kabupaten Ende 3. MODEL SEGITIGA KEKUATAN BEKERJA MEMBANGUN KABUPATEN ENDE Merupakan kekuatan sinergi LIKA MBOKO TELU atau TIGA BATU TUNGKU. dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Ende, yaitu: Pemerintah dengan Masyarakatnya, Agama dengan Ulayatnya dan Mosalaki dengan Fai Walu Ana Kalo-nya. Pemerintah akan melaksanakan mandat politik yang diberikan oleh masyarakat sebaik-baiknya, agar hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memenuhi harapan seluruh masyarakat Kabupaten Ende dan mampu untuk mensejahterakannya secara adil dan merata. Para tokoh agama dengan umatnya serta mosalaki dengan fai walu ana kalo-nya, diharapkan dapat berpartispasi secara aktif untuk mensukseskan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Bab VII - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

166 Gambar Model Segitiga Kekuatan Bekerja Membangun Kabupaten Ende Selain kebijakan pokok tersebut diatas, dirumuskan Kebijakan Umum penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan yang didasarkan pada bidang prioritas utama yang meliputi: Bidang Prioritas Pendidikan 1. Peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) dan akses kelembagaan serta sarana prasarana pendidikan dan perpustakaan termasuk pendidikan bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus (difabel); 2. Peningkatan pembinaan kelembagaan, akses serta sarana prasarana kepemudaan dan olahraga; 3. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga pendidik yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman. Bidang Prioritas Kesehatan 1. Percepatan penunurunan kematian ibu, bayi baru lahir dan balita; 2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata bagi seluruh masyarakat dan pertimbangan pembangunan rumah sakit satelit di wilayah utara yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal dan kondisi ketersediaan sarana prasarana serta ketenagaan; 3. Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan mengintegrasikannya ke dalam program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan; 4. Peningkatan insentif dan sarana prasarana pendukung bagi tenaga kesehatan yang melayani di wilayah terpencil dan pedalaman; 5. Peningkatan cakupan pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera Bidang Prioritas Ekonomi dan Pariwisata 1. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan mengoptimalkan produksi dan produktivitas lahan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan; 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga ekonomi (Koperasi, UMKM, BUMDes dan lembaga ekonomi mikro lainnya) serta informasi pasar komoditi unggulan daerah yang kompetitif; 3. Mendayagunakan potensi kepariwisataan dan kebudayaan daerah untuk mendukung perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan Sepekan Pesta Danau Kelimutu; Bab VII - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

167 Bidang Prioritas Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan Hidup 1. Meningkatkan konektivitas antar daerah dengan membangun jalan-jalan paralel yang menghubungkan antar kecamatan dan antar desa; 2. Meningkatkan akses terhadap air bersih untuk masyarakat, baik di perkotaan maupun perdesaan; 3. Meningkatkan akses listrik untuk kebutuhan masyarakat, dengan fokus agar seluruh desa dapat menikmati listrik; 4. Menertibkan seluruh pertambangan liar dan meninjau kembali ijin pertambangan yang telah diberikan, dan berpotensi merusak lingkungan. Bidang Prioritas Penunjang: Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketetiban 1. Meningkatkan kepatuhan dan konsistensi terhadap dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang telah ditetapkan; 2. Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal ke dalam penyelenggaraan program dan kegiatan pemerintah daerah; 3. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan melalui kegiatan Selasa Keliling-Sabtu Keliling (Selang- Saling); 4. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui intensifikasi terhadap sumbersumber penghasilan dan pajak dan retribusi daerah, termasuk pajak bumi dan bangunan (PBB) yang telah diserahkan kewenangannya oleh pemerintah kepada pemerintah daerah; 5. Penyediaan tunjangan kinerja kepada aparatur sipil negara, yang disesuaikan dengan wilayah pelayanannya (terpencil, pedalaman dan dalam kota) dengan mempertimbangkan kapasitas keungan daerah; 6. Meningkatkan kemitraan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, swasta dan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan kemasyarakatan; 7. Mengatasi kemiskinan masyarakat melalui peningkatan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dengan mengalokasikan dana pembangunan untuk desa dan kelurahan dari APBD Kabupaten Ende, minimal sebesar Rp. 700 juta sampai dengan 1 Milyar per desa dan kelurahan dan kegiatan swakelola oleh masyarakat; 8. Mengintegrasikan berbagai program penanggulangan kemiskinan baik yang berasal dari pusat, dan provinsi serta lintas sektor lainnya dengan program ungulan daerah serta validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan; 9. Menciptakan lapangan pekerjaan masyarakat, melalui program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh daerah dengan mengacu kepada berbagai pembelajaran cerdas masyarakat dalam program-program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan. Bab VII - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

168 7.2. Program Pembangunan Daerah Kabupaten Ende Tahun Upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende Tahun , dilaksanakan melalui program pembangunan Kabupaten Ende yang disebut TIWU TELU atau Tri Warna Program Pembangunan Kabupaten Ende, yaitu: Pendidikan, Kesehatan Dan Ekonomi didukung dengan programprogram penunjang lainnya, yaitu: Infrastruktur dan Lingkungan hidup serta Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, Keamanan dan Ketertiban. Tiwu Telu meliputi program program strategis terkait pencapaian Visi dan Misi pembangunan, dan program operasional yang diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah Program pada Setiap SKPD Program yang ada pada setiap SKPD ini, pada prinsipnya merupakan programprogram yang berkaitan dengan operasional rutin perkantoran, terdiri dari: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; dan 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS; 5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Pelaksanaan program rutin ini disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah, dengan arahan kebijakan sebagai berikut: 1. Prioritas utama belanja rutin adalah belanja jasa kantor (listrik, air dan telepon) 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dilaksanakan secara selektif dan diarahkan dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. Prioritas utama adalah mendayagunakan sarana dan prasarana yang tersedia, dengan melakukan efisiensi dan manajemen aset dan barang secara lebih terukur. Pengadaan yang dilakukan dengan pertimbangan urgensi apabila tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar dan memengaruhi pelayanan kepada masyarakat 3. Program peningkatan disiplin aparatur, yang berkaitan dengan pengadaan pakaian dinas aparatur diupayakan melalui pengadaan secara mandiri. 4. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS diprioritaskan bagi aparatur yang dipindahkan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah terpencil dan pedalaman. 5. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur diprioritaskan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM yang berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi serta uraian jabatan aparatur. 6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan diarahkan dalam rangka mendukung pertanggungjawaban pengelolaan keuangan SKPD, dan diutamakan pada SKPD yang mempunyai kelebihan beban kerja dalam melaksanakan fungsi pertanggungjawaban. Bab VII - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

169 Program Pembangunan menurut Urusan Wajib dan Urusan Pilihan per masing-masing Misi Pembangunan Kabupaten Ende Tahun MISI 1 : MISI 2 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi 1. Urusan Wajib Pendidikan 1) Program Pendidikan Anak Usia Dini; 2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; 3) Program Pendidikan Menengah; 4) Program Pendidikan Non Formal; 5) Program Pendidikan Luar Biasa; 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; 7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. 2. Urusan Wajib Perpustakaan 1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 3. Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga 1) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda; 2) Program peningkatan peran serta kepemudaan; 3) Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda; 4) Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga; 5) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga; 6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang Merata dan Terjangkau bagi Seluruh Masyarakat 1. Urusan Wajib Kesehatan 1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; 2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 3) Program Pengawasan Obat dan Makanan; 4) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat; 5) Program Perbaikan Gizi Masyarakat; 6) Program Pengembangan Lingkungan Sehat; 7) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; 9) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya; 10) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit; 11) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit; 12) Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan; 13) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita; 14) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia; 15) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan; 16) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 2. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 1) Program Keluarga Berencana; 2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3) Program pelayanan kontrasepsi; 4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri; Bab VII - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

170 MISI 3 : 5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; 6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR; 7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS; 8) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak; 9) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga; 10) Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU. Percepatan Pembangunan Perekonomian dan Pariwisata yang Kompetitif dan Berkelanjutan 1. Urusan Pilihan Pertanian 1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan; 3) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan; 4) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan; 5) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak; 6) Program peningkatan produksi hasil peternakan; 7) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan; 8) Program peningkatan penerapan teknologi petemakan. 2. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan 1) Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir; 2) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan; 3) Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut; 4) Program peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat; 5) Program pengembangan budidaya perikanan; 6) Program pengembangan perikanan tangkap; 7) Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan; 8) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan; 9) Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar. 3. Urusan Wajib Katahan Pangan 1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan; 2) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan. 4. Urusan Wajib Kebudayaan 1) Program Pengembangan Nilai Budaya; 2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; 3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya; 4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya. 5. Urusan Pilihan Pariwisata 1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; 2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; 3) Program Pengembangan Kemitraan. 6. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 1) Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; Bab VII - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

171 Misi 4 : 2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; 3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; 4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 7. Urusan Pilihan Perdagangan 1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; 2) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; 4) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; 5) Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan. 8. Urusan Pilihan Perindustrian 1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; 2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; 4) Program Penataan Struktur Industri; 5) Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. 9. Urusan Wajib Penanaman Modal 1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; 2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; 3) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Daerah. 10. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan. 11. Urusan Wajib Ketenagakerjaan 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja; 3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. 12. Urusan Wajib Administrasi Keuangan Daerah 1) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota. Membangun, Menata, dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif maupun Kualitatif Sesuai Potensi dan Kebutuhan Daerah yang Ramah Lingkungan 1. Urusan Wajib Pekerjaan Umum 1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2) Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong; 3) Program Pembangunan Turap/Talud/Brojong; 4) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 5) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong; 6) Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan; 7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; 8) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; 9) Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 10) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konversi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; 11) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; Bab VII - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

172 Misi 5 : 12) Program Pengendalian Banjir; 13) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 14) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan. 2. Urusan Wajib Perhubungan 1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan; 2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; 3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 4) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; 5) Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas; 6) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor. 3. Urusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral 1) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan; 2) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan; 3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 4. Urusan Wajib Perumahan 1) Program Pengembangan Perumahan; 2) Program Lingkungan Sehat Perumahan; 3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; 4) Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial; 5) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran; 6) Program Pengelolaan Areal Pemakaman. 5. Urusan Wajib Lingkungan Hidup 1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; 2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; 4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam; 5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi; 7) Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasankawasan Konservasi Laut dan Hutan; 8) Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut; 9) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 6. Urusan Wajib Penataan Ruang 1) Program Perencanaan Tata Ruang; 2) Program Pemanfaatan Ruang; 3) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. 7. Urusan Pilihan Kehutanan 1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; 2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; 4) Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove & Hutan Pantai; Menciptakan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Berkualitas serta Rasa Aman, Tertib dan Nyaman bagi Pengembangan Usaha dan Kehidupan Masyarakat 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan 1) Program Pengembangan Data/Informasi; 2) Program Kerjasama Pembangunan; Bab VII - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

173 3) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; 4) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar; 5) Program Peningkatan Kapasitas Kembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; 6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 8) Program Perencanaan Sosial Budaya; 9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. 2. Urusan Wajib Statistik 1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 3. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; 2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah; 3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 4) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota; 5) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa; 6) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; 7) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 8) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 9) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; 10) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat; 11) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah; 12) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan; 13) Program Penataan Daerah Otonomi Baru; 14) Program Pendayagunaan Aparatur Negara. 4. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; 2) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; 3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa; 4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 5) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan. 5. Urusan Wajib Kearsipan 1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; 2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah; 3) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan; 4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi. 6. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika 1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2) Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informasi; 3) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi; 4) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa. Bab VII - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

174 7. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; 2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan; 5) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak; 8. Urusan Wajib Sosial 1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; 3) Program Pembinaan Anak Terlantar; 4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; 5) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo; 6) Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya); 7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. 9. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; 6) Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (pekat); 7) Program Pendidikan Politik Masyarakat; 8) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. 10. Urusan Pertanahan 1) Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah; 2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; 3) Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan; 4) Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan. 11. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil 1) Program Penataan Administrasi Kependudukan. Hubungan antara arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, program pembangunan, urusan dan SKPD penanggungjawab disajikan pada tabel Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah berikut ini. Bab VII - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

175 Tabel Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah MISI 1 : MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING TINGGI No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 1. Sasaran 1: Terciptanya Proses Pendidikan yang Berkualitas pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk Pendidikan bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (Difabel) Strategi: Menyelenggarakan proses pendidikan bermutu yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan berkebutuhan khusus (difabel): Arah Kebijakan: 1) Penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel); 2) Peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan masyarakat berkebutuhan khusus (difabel); Arah Kebijakan: 3) Peningkatan mutu lulusan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel). 2. Sasaran 2: Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Rasio Guru Berbanding Murid SD/MI Pendidikan Dinas PPO Program Wajib Pendidikan Dasar Rasio Guru Berbanding Murid Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO SMP/MTs Rasio Guru Berbanding Murid SMA/MA/SMK Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO Guru SD/MI yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 22,47 % 22,84 % Pendidikan Dinas PPO Guru SMP/MTs yang Memenuhi 82,83 % 83,65 % Program Peningkatan Mutu Pendidikan Dinas PPO Kualifikasi S1/D-IV Pendidik dan Tenaga Guru SMA/MA yang Memenuhi 95,09 % 96,07 % Kependidikan Pendidikan Dinas PPO Kualifikasi S1/D-IV Guru SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV 90,63 % 92,33 % Pendidikan Dinas PPO Angka Kelulusan SD/MI 98,43 % 99,44 % Pendidikan Dinas PPO Angka Kelulusan SMP/MTs 96,83 % 99,38 % Pendidikan Dinas PPO Angka Kelulusan SMA/MA 98,04 % 100 % Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Pendidikan Dinas PPO Angka Kelulusan SMK 94,65 % 99,59 % Pendidikan Dinas PPO Strategi: Meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan serta memotivasi minat baca masyarakat 1) Penyediaan bahan bacaan yang bermutu; dan 2) Penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah 22,16 % 28,84 % Program Pengembangan Budaya 84,44 % 100 % Baca dan Pembinaan Perpustakaan Perpustakaan 3. Sasaran 3: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Strategi: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Arah Kebijakan: 1) Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Dinas PPO Bab VII - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

176 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) yang layak untuk proses belajar mengajar pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk pendidikan bagi masyarakat berkebutuhan khusus (difabel) Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak 4. Sasaran 4: Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat Strategi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan sejak usia dini Arah Kebijakan: 1) Pemberantasan buta huruf 2) Penyediaan sarana prasarana pendidikan usia dini (PAUD) di tingkat Desa dan Kelurahan 3) Penanganan permasalahan putus sekolah peserta didik Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Angka Melek Huruf 95 % 95,06 % Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Pendidikan Dinas PPO Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO 60,14 % 80,28 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO 94,16 % 100 % Pendidikan Dinas PPO 91,21 % 100 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO 85,22 % 100 % Pendidikan Dinas PPO Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Program Pendidikan Non Formal 59,77 % 67,40 % Program Pendidikan Anak Usia Dini 117,24 % 108,77 % 101,11 % 100,12 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Dinas PPO Dinas PPO Dinas PPO Dinas PPO 109,10 % 104,20 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO 96,76 % 99,30 % Program Wajib Pendidikan Dasar Pendidikan Dinas PPO 63,52 % 78,47 % Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO 80,58 % 92,83 % Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Program Wajib Pendidikan Dasar Pendidikan Dinas PPO Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO Bab VII - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

177 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,50 % 0,21 % Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO Angka Putus Sekolah (APS) Program Wajib Pendidikan Dasar 0,61 % 0,24 % SMP/MTs Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO Angka Putus Sekolah (APS) 1,25 % 0,31 % SMA/MA Program Pendidikan Menengah Pendidikan Dinas PPO Angka Putus Sekolah (APS) SMK 1,09 % 0,29 % Pendidikan Dinas PPO Angka Melanjutkan dari SD/MI ke 101,20 % 100 % Program Wajib Pendidikan Dasar SMP/MTs Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 104,30 % 100 % Pendidikan Dinas PPO 5. Sasaran 5: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah Strategi: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah Kebijakan: 1) Penyediaan tunjangan tambahan Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil - 15 % 1. Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pendidikan Dinas PPO bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman; 2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman. dan Pedalaman 2. Program Pendidikan Menengah 6. Sasaran 6: Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga Strategi : Meningkatkan keterlibatan generasi muda secara aktif dalam pembangunan melalui kegiatan kepemudaan dan olahraga Arah Kebijakan: 1) Pembinaan wadah kepemudaan mulai dari tingkat desa dan kelurahan 2) Pembinaan dan Pengembangan Kegiatan Olahraga bagi Kaum muda dari tingkat desa dan kelurahan Pembinaan Kegiatan Kepemudaan 75 % 100 % Pembinaan Kegiatan Olahraga 67 % 100 % Program peningkatan peran serta kepemudaan Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pendidikan Pemerintahan Umum Pendidikan Dinas PPO Bagian Kesra Dinas PPO Bab VII - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

178 MISI 2 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MERATA DAN TERJANGKAU BAGI SELURUH MASYARAKAT No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) 1. Sasaran 1: Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan Strategi: Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pembangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes sesuai kebutuhan; dan 2) Pendekatan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masy. dgn upaya untuk membangun Rumah Sakit Satelit di Wilayah Utara, yang disesuaikan dgn kemampuan fiskal dan ketenagaan serta sarana dan pras. pendukungnya. Rasio Puskesmas per satuan Penduduk Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah 0,09 0,09 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Bab VII - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun Kesehatan Dinas Kesehatan Rasio Pustu per satuan Penduduk 0,189 0,205 Kesehatan Dinas Kesehatan Rasio Poskesdes per satuan Penduduk 2. Sasaran 2: Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah Strategi: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah Kebijakan: 1) Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman; 2) Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman. Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman 0,167 0,311 Kesehatan Dinas Kesehatan 61,22 % 67,35 % Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 3. Sasaran 3: Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas Arah Kebijakan: 1) Peningkatan jumlah, jenis, kompetensi dan kualitas tenaga kesehatan serta pendistribusian di sarana kesehatan; 2) Peningkatan pemberian bantuan pendidikan bagi Nakes untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kompetensinya, yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah; 3) Penambahan tenaga dokter dan bidan PTT untuk memenuhi kebutuhan daerah terpencil dan pedalaman Strategi: Meningkatkan upaya pemenuhan jumlah, jenis, kompetensi, mutu dan distribusi tenaga kesehatan secara berkeadilan Kesehatan Dinas Kesehatan Rasio Dokter per satuan Penduduk 0,104 0,168 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Rasio Bidan per satuan Penduduk 1,02 1,35 Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan Rasio Perawat per satuan Penduduk 1,42 1,42 Kesehatan Dinas Kesehatan

179 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja 4. Sasaran 4: BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat Strategi: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD yang berkualitas kepada masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas manajemen dan mutu pelayanan RSUD Ende; 2) Pengembangan layanan kesehatan spesialistik menuju rumah sakit rujukan daratan Flores Lembata; 3) Peningkatan sarana, prasarana dan ketenagaan menuju rumah sakit rujukan se-daratan Flores-Lembata 5. Sasaran 5: Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Bed Occupancy Rate (BOR) 53,93 % 71,83 % 1. Program Pelayanan BLUD; Kesehatan RSUD Average Length of Stay (ALOS) 3, Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Kesehatan RSUD Bed Turn Over (BTO) 59,77 55,20 Prasarana rumah sakit/rs jiwa/ Kesehatan RSUD rs paru - paru/rs mata Turn Over Interval (TOI) 2, Program pemeliharaan Sarana Kesehatan RSUD Gross Death Rate (GDR) 36 6 dan Prasarana rumah sakit/rs Kesehatan RSUD Net Death Rate (NDR) 17 1 jiwa/rs paru - paru/rumah sakit mata Kesehatan RSUD Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per KH) di RSUD 1,28 1,05 1. Program Pelayanan BLUD; 2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata; 3. Program pemeliharaan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata Kesehatan Angka Kematian Bayi di RSUD 24,20 17,60 Kesehatan RSUD RSUD Strategi: Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak Arah Kebijakan: 1) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu, bayi baru lahir dan anak; dan 2) Memastikan ketersediaan Bidan Desa melalui pendistribusian dan detasharing tenaga Bidan khususnya untuk melayani desa terpencil dan pedalaman Menurunnya Kasus Kematian Ibu 8 3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 100 % 100 % 95,01 % 100 % 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 3. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kesehatan Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Bab VII - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

180 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 62,24 % 99,12 % Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 75,89 % 99,16 % Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kesehatan Dinas Kesehatan Angka Kelangsungan Hidup Bayi Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita; 4. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kesehatan Dinas Kesehatan Angka Kematian Neonatal (Bayi 0-28 hari) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Kunjungan Bayi 77,87 % 99,16 % Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani 100 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Pelayanan Anak Balita 82,70 % 100 % Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 55,40 % 100 % 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita 14,98 % 100 % Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kesehatan Dinas Kesehatan Bab VII - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

181 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 6. Sasaran 6: Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Strategi: Mendorong terwujudnya pengambilan keputusan di tingkat desa dan kelurahan dalam penanganan gizi masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan penanganan gizi kurang dan gizi buruk, khususnya bagi bayi dan balita Persentase Balita Gizi Buruk 0,88 % 0,31 % Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 % 100 % Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 7. Sasaran 7: Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat Strategi: Meningkatkan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA + 34,27 % 100 % 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kesehatan Dinas Kesehatan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan upaya kesehatan masyarakat; dan 2) Peningkatan upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan penyakit berpotensi KLB. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam Angka Kejadian Malaria (per penduduk) 0,010 % 0,005 % 93,30 % 100 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat 73,54 % 100 % Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Kesehatan Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 100 % 100 % Program Pencegahan dan Kesehatan Dinas Kesehatan Penanggulangan Penyakit Menular 24,83 12,88 Kesehatan Dinas Kesehatan Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS 100 % 100 % Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; Kesehatan Dinas Kesehatan Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV /AIS Pemerintahan Umum Bagian Kesra Bab VII - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

182 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) 8. Sasaran 8: Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Strategi: Meningkatkan jumlah dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat miskin Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya serta daerah terpencil, pedalaman dan wilayah perbatasan. 2) Peningkatan layanan rujukan bagi penduduk miskin. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah 68,97 % 98,43 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat - 100,00 % 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; 2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 0,40 % 1,06 % Program Upaya Kesehatan Masyarakat 9. Sasaran 9: Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas air minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan 2) Peningkatan jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Strategi: Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 27,45 % 48,22 % Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pengembangan Lingkungan Sehat 3,96 % 10,79 % Program Pengembangan Lingkungan Sehat Bidang Urusan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan Kesehatan SKPD Penanggung Jawab Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 3) Peningkatan kualitas higienis sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman 10. Sasaran 10: Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta 41,94 % 73,12 % 1. Program Pengawasan Obat dan Makanan; 2. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Kesehatan Strategi: Melaksanakan kemitraan dengan lembaga swasta dalam mendukung program dan kegiatan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan Arah Kebijakan: 1) Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelenggaraaan kesehatan di Kab. Ende Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende 5 5 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Bab VII - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

183 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) 11. Sasaran 11: Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan Strategi: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pembangunan dan penguatan kelembagaan Posyandu, Desa Siaga, dan Rumah Tunggu bagi ibu hamil 12. Sasaran 12: Meningkatnya Peserta KB Aktif Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Rasio Posyandu per Satuan Balita 41,41 72,71 Cakupan Desa Siaga Aktif 53,45 % 100 % Strategi: Meningkatkan cakupan pelayanan Keluarga Berencana kepada masyarakat secara berkualitas Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di fasilitas Kesehatan Program Pembangunan Daerah Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Persentase Akseptor KB 14,16 % 24,66 % 1. Program Keluarga Berencana; 2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja; 3. Program Pemasangan Kontrasepsi; 4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR; 5. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga; 6. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu Cakupan Peserta KB Aktif 72,00 % 100 % 1. Program Keluarga Berencana; 2. Program Pelayanan Kontrasepsi; 3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dan Pelayanan KB KR; 4. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga; Bidang Urusan Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat & Desa Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera SKPD Penanggung Jawab Dinas Kesehatan BPMPD Dinas Kesehatan BKBKS BKBKS BPMPD Bab VII - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

184 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal (2013) Capaian Kinerja Kondisi Akhir (2019) Program Pembangunan Daerah 5. Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 13. Sasaran 13: Penurunan Angka Unmet Need Strategi: Meningkatkan pelayanan kepada unmet need Arah Kebijakan: 1) Menjamin ketersediaan perbekalan alat dan obat kontrasepsi; dan 2) Menjamin ketersediaan petugas KB lapangan dan petugas pelayanan medis KB. Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need) 16,73 % 2,50 % Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKBKS 14. Sasaran 14: Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB Strategi: Meningkatkan jumlah dan kualitas penyuluh KB sesuai standar kebutuhan Arah Kebijakan: 1) Menyediakan tenaga penyuluh KB di kecamatan, desa dan kelurahan; dan 2) Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh KB di setiap level pelayanan. Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan 0,20 0,50 1,00 1,00 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKBKS BKBKS 15. Sasaran 15: Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Strategi: Meningkatkan kesejahteraan dan pembinaan keluarga peserta KB Arah Kebijakan: 1) Pembinaan keluarga peserta KB; dan 2) Meningkatkan kesejahteraan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I menjadi keluarga Sejahtera. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 32,38 % 26 % 1. Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat; 2. Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera BKBKS Bab VII - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

185 MISI 3 : PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DAN PARIWISATA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 1. Sasaran 1 : Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Strategi 1: Mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian Arah Kebijakan: 1) Mencetak lahan sawah baru untuk mengimbangi laju alih fungsi lahan dan mendukung ketersediaan lahan.pangan berkelanjutan; Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan basah Ha Meningkat 7,54% dari kondisi awal Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) 2) Pemanfaatan lahan tidur; 3) Pengembangan sawah tadah hujan; dan 4) Peningkatan luas areal tanaman pangan, hortikultura dan peternakan melalui optimalisasi lahan Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: Pertanian Lahan Kering Ha Meningkat 30 % dari kondisi awal Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Pertanian Pertanian / Perkebunan Distanak Dishutbun Strategi 2: Meningkatkan produksi dan inovasi hasil pertanian, peternakan dan perkebunan berbasis potensi lokal Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kinerja kelembagaan pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan; 2) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner; 3) Peningkatan sarana prasarana pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan; 4) Pengembangan usaha pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; 5) Optimalisasi Penyuluhan Pertanian; 6) Pengembangan pembangunan Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya: a. Padi Sawah 6,81 Ton/Ha 7,02 Ton/Ha b. Padi Ladang 2,69 Ton/Ha 2,86 Ton/Ha c. Jagung 3,41 Ton/Ha 4,32 Ton/Ha d. Ubi Kayu 10,56 Ton/Ha 14,15 Ton/Ha e. Ubi Jalar 7,95 Ton/Ha 10,66 Ton/Ha f. Kacang Kedelai 1,23 Ton/Ha 1,43 Ton/Ha 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan; 2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 3. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 4. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); 5. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan; 6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Pertanian Ketahanan Pangan Distanak BKP3 Bab VII - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

186 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) pertanian bebasis kawasan; dan 7) Meningkatkan pembenahan sistem distribusi dan tataniaga antar wilayah sehingga menjamin kemudahan akses masyarakat terhadap ketersediaan pangan Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir g. Kacang Tanah 1,52 Ton/Ha 1,76 Ton/Ha h. Kacang Hijau 1,66 Ton/Ha 1,77 Ton/Ha i. Shorgum 1,68 Ton/Ha 2,25 Ton/Ha Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab a. Kelapa 0,80 % 6,60 % Pertanian Dishutbun b. Kakao 0,22 % 6,00 % 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Pertanian Dishutbun c. Jambu Mete 0,16 % 6,50 % Perkebunan; Pertanian Dishutbun d. Kopi 0,26 % 6,50 % 2. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Pertanian Dishutbun e. Kemiri 0,21 % 6,10 % Pertanian Dishutbun f. Cengkeh 5,37 % 18 % Pertanian Dishutbun g. Pala 9,09 % 13,50 % Pertanian Dishutbun Strategi 3: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan potensi sumberdaya kelautan Arah Kebijakan: 1) Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan budidaya; 2) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan sumber daya kelautan; 3) Peningkatan konsumsi ikan masyarakat; 4) Perlindungan dan Rehabilitasi Sumberdaya Perikanan Budidaya. Meningkatnya Produksi Ikan 8.431,06 ton 3,80% 1. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan; 2. Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut; 3. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut; 4. Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat; 5. Program Pengembangan Perikanan Budidaya; 6. Program Pengembangan Perikanan Tangkap; 7. Program Kajian Kawasan Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bab VII - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

187 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir 88,74 % 93,60 % 1,42 % 3,84 % Strategi 4: Meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, keragaman, kualitas, dan keamanan pangan Arah Kebijakan: 1) Penanganan daerah rawan pangan dan keamanan konsumsi pangan masyarakat 2) Pengembangan diversifikasi pangan dan pembangunan lumbung pangan masyarakat 2. Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Ternak Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan Strategi: Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil ternak Arah Kebijakan: 1) Peningkatan populasi ternak; 2) Pengembangan lahan pakan ternak masyarakat; 3) Peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk ternak dan sumber daya pembudidaya ternak; dan 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat veteriner 2 3 Ketersediaan Pangan Utama 88,76 % 90 % Meningkatnya Produksi hasil Ternak: a. Sapi kg 30 % b. Kerbau kg 30 % c. Babi kg 18 % d. Kambing kg 15 % e. Ayam kg 18 % f. Telur kg 18 % Program Pembangunan Daerah Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar 1. Program Pengembangan Perikanan Budidaya; 2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 1. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak; 2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan; 3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan; 4. Program Peningkatan Produksi Peternakan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Bidang Urusan Kelautan dan Perikanan Kelautan dan Perikanan Bab VII - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan Pertanian Ketahanan Pangan SKPD Penanggung Jawab DKP DKP BKP3 BKP3 Distanak BKP3

188 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) 3. Sasaran 3 : Pelestarian Budaya Lokal Kondisi Awal Strategi: Meningkatkan kajian budaya, kesenian tradisional dan peninggalan sejarah budaya lokal Arah Kebijakan: 1) Aktualisasi, pengembangan, dan pelestarian adat dan seni budaya daerah; dan 2) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya 4. Sasaran 4 : Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Strategi: Meningkatkan pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya Arah Kebijakan: 1) Pembinaan lembaga/ kelompok seni budaya 5. Sasaran 5 : Pengembangan Pariwisata Daerah Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah Strategi 1: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata Arah Kebijakan 1: 1) Pelaksanaan sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata. 2) Optimalisasi promosi kepariwisataan melalui berbagai media Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Strategi 2: Meningkatkan manajemen dan rencana pengelolaan pariwisata daerah Capaian Kinerja Kondisi Akhir 10 buah 16 buah 12,07 % 100 % Program Pembangunan Daerah Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Bidang Urusan Kebudayaan Kebudayaan SKPD Penanggung Jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Disbudpar - 6 kali Pengembangan Kemitraan Kebudayaan Disbudpar 20 % 75 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Arah Kebijakan: 1) Pembenahan obyek wisata unggulan; dan 2) Peningkatan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) 4,63 % 51,85 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar Bab VII - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

189 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Strategi 3: Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung kepariwisataan 6. Sasaran 6 : Meningkatnya Pembinanan Kelompok Tani dan Nelayan Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Strategi: Meningkatkan kapasitas kelembagaan usaha kelompok tani dan nelayan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kegiatan usaha kelompok tani dan nelayan, produksi, produktivitas, diversifikasi produk, mutu serta nilai tambah produk usaha; dan 2) Pembinaan usaha pengolahan hasil ikan dan produksi pangan lokal 7. Sasaran 7 : Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UMKM Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 4,63 % 51,85 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar 20 % 75 % Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Disbudpar 55,82 % 82,62 % 6,38 % 100 % 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan; 3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan 5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; 6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan; 7. Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Ketahanan Pangan Pertanian Pertanian/ Perkebunan Kelautan dan Perikanan BKP3 Distanak Dishutbun DKP Strategi 1: Meningkatkan manajemen koperasi dan UMKM Strategi 2: Mengembangkan skala usaha koperasi dan UMKM Strategi 3: Mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Strategi 4: Meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan pelaku usaha (kemampuan manajerial, kualitas produk, pakcaging, TTG, dll) Strategi 5: Meningkatnya peran koperasi dalam mendukung usaha kecil dan ekonomi rakyat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kapasitas koperasi Persentase Koperasi Aktif 80,95 % 87,62 % Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi Koperasi dan UKM Dinkop dan UMKM Bab VII - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

190 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) dan pelaku UMKM; dan 2) Penyediaan prasarana dan sarana dan perluasan akses permodalan 3) Penyediaan tempat usaha dan peningkatan kerjasama serta kemitraan koperasi dan UMKM; 4) Peningkatan kapasitas pengurus LKM; dan 5) Pengembangan permodalan LKM; 6) Peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM 7) Peningkatan keterampilan pelaku usaha dan mendorong semangat kewirausahaan pelaku usaha Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir 54,74 % 61,31 % Persentase UMKM yang Dibina 5,31 % 6,53 % Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 8. Sasaran 8 : Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif Strategi 1: Meningkatkan daya saing industri Strategi 2: Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang Strategi 3: Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan unit usaha industri mikro/rumah tangga, kecil dan menengah dan usaha ekonomi kreatif serta kemitraan antar industri; 2) Meningkatkan kapasitas SDM aparatur dan kelompok IKM; 3) Peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif) Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal 34,51 % 50,44 % 17,35 % 50,88 % Program Pembangunan Daerah 1. Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif; 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM 3. Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri 14,19 % 19,00 % 1. Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri; 2. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Bidang Urusan Koperasi dan UKM Koperasi dan UKM Koperasi dan UKM Perindustrian Perdagangan SKPD Penanggung Jawab Dinkop dan UMKM Dinkop dan UMKM Dinkop dan UMKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Disperindag Bab VII - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

191 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) 4) Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan menata distribusi barang yang efektif dan efisien 5) Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perdagangan Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah 100 % 100 % Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan Bidang Urusan Perindustrian dan Perdagangan SKPD Penanggung Jawab Disperindag 9. Sasaran 9 : Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi Strategi: Menyediakan payung hukum untuk kepastian berusaha Arah Kebijakan: 1) Penyediaan payung hukum di tingkat daerah untuk menjamin kepastian berusaha serta mendukung iklim investasi berusaha Penyediaan Regulasi yang mendukung iklim investasi 0 2 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) 10. Sasaran 10 : Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Arah Kebijakan: 1) Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende 0 21 unit Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Perdagangan Disperindag 2) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 2,35 % 100 % Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Pemberd. Masyarakat BPMPD 11. Sasaran 11 : Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas Strategi: Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mampu mandiri dan bersaing dalam pasar tenaga kerja Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan ketrampilan dan kapasitas pekerja; 2) Perbaikan layanan dan sistem informasi ketenagakerjaan; Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 79,21 % 84,09 % Program Peningkatan Kesempatan Kerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan 12,24 % 13,38 % 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja; 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja Disnakertrans Disnakertrans Tingkat Pengangguran Terbuka 2,84 % 0,24 % Program Peningkatan Kesempatan Kerja Tenaga Kerja Disnakertrans Bab VII - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

192 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 12. Sasaran 12 : Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan Strategi: Meningkatkan keamanan dan kesejahteran pekerja Arah Kebijakan: 1) Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja; 2) Memberikan perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan wanita; 3) Perlindungan tenaga kerja ke luar negeri. Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja 37,20 % 87,20 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Disnakertrans 4) Memberikan Jaminan sosial tenaga kerja. Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja 62,76 % 67,42 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Disnakertrans 5) Perlindungan pengupahan 6) Penegakan hukum dan pengawasan ketenagaker Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah 100 % 100 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Disnakertrans Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun 4,11 % 1,21 % Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Disnakertrans 13. Sasaran 13 : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Strategi: Meningkatkan sumber-sumber pendapatan PAD Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pajak dan retribusi daerah; dan 2) Peningkatan investasi di daerah Persentase Peningkatan Pajak Daerah Persentase Peningkatan Retribusi Daerah 7,434 Milyard Meningkat 12% dari kondisi awal 5,628 Milayrd Meningkat 12% dari kondisi awal Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum DPPKAD DPPKAD Meningkatnya Investasi di Bidang Industri 1,2875 Milyar Meningkat 22,03 % dari kondisi awal Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi Penanaman Modal BKPMD Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan 334,759 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal Penanaman Modal BKPMD Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata 1,210 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal Penanaman Modal BKPMD Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya 5 Milyard Meningkat 10,47 % dari kondisi awal Penanaman Modal BKPMD Bab VII - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

193 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab 14. Sasaran 14 : Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD Strategi: Meningkatkan kontribusi PAD sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan dan industri Arah Kebijakan: 1) Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya yang tersedia untuk peningkatan PAD, dengan tidak membebani masyarakat dan tidak merusak lingkungan; 2) Peningkatan pembinaan pengawasan terhadap sumber penghasil PAD sub sektor pertanian, peternakan, perikanan, pariwisata, perdagangan, insustri dan dan sektor pertambangan (mineral bukan non logam & batuan) Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD juta 30% dari kondisi awal 35,280 juta 284,66 % dari kondisi awal 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; 2. Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan; 3. Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan; 4. Program Peningkatan Produksi Peternakan; 5. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan Pertanian Kelautan dan Perikanan Distanak DKP Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD 20,302 juta 60% dari kondisi awal Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD Pariwisata Disbudpar Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD 967,705 juta 30% dari kondisi awal Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Perdagangan, Perindustrian Disperindag Bab VII - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

194 MISI 4 : MEMBANGUN, MENATA, DAN MENINGKATKAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG SECARA KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF SESUAI POTENSI DAN KEBUTUHAN DAERAH YANG RAMAH LINGKUNGAN Capaian Kinerja SKPD Penanggung No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan Kondisi Awal Kondisi Akhir Jawab 1. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 2) Membuka akses jalan bagi desadesa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat; 3) Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan untuk keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik Persentase Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/saluran Pembuangan Air Persentase Drainase dalam keadaan baik Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan a. Rambu b. Marka c. Guard Driil 31,80 % 38,88 % 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; 2. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 62,69 % 69,96 % 1. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 2. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan; 3. Program Pengendalian Banjir; 4. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 14,44 % 29,00 % Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong 43,71 % 62,26 % Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong 37,63 % 39,21% 9,33 % Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Bab VII - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun % 100% 24,33% 1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan; 3. Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas; 4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Persentase Uji KIR Kendaraan 73,12 % 100 % 1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; 3. Program Pengendalian Dan Perhubungan Perhubungan Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan

195 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) 4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana penunjang transportasi 2. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan Strategi : Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Pengamanan Lalu Lintas; 4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor 85,71% 100 % 1. Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan; 2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Membangun dan Meningkatkan kondisi jembatan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Arah Kebijakan: 1) Pembangunan dan Peningkatan kondisi jembatan untuk mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat 3. Sasaran 3 : Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian Strategi : Jumlah jembatan yang dibangun 53,97 % 63,49 % Jumlah jembatan dalam kondisi baik 53,97 % 63,49 % Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; 2. Program Pengendalian Banjir; 3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air Arah Kebijakan: 1) Peningkatan konservasi sumber daya air; 2) Peningkatan pendayagunaan sumber daya air; 3) Peningkatan pengendalian daya rusak air; dan 4) Pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi 4. Sasaran 4 : Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET) 6,11 7,71 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya 32,07 % 40,47 % Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya Bidang Urusan Perhubungan Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum SKPD Penanggung Jawab Dinas Perhubungan Dinas PU Dinas PU Dinas PU Dinas PU Bab VII - 32 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

196 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Arah Kebijakan: 1) Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan 2) Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS) 5. Sasaran 5 : Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat Persentase Rumah Tangga yang menggunakan listrik Persentase Desa yang terkases Listrik Strategi : Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan; 2) Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan; 3) Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih: Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah 67,19 % 77,39 % Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 62,75 % 85,88 % Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan a. Sumber Mata Air Permukaan 82,65 % 97,95 % 1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah 3. Program Lingkungan Sehat Perumahan b. Sumber Mata Air Bawah Tanah 1,91% 5,34 % 1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan; 2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Bidang Urusan Energi Energi Pekerjaan Umum dan Perumahan Sumber Daya Mineral SKPD Penanggung Jawab Distamben Distamben Dinas PU Distamben 6. Sasaran 6 : Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Presentase desa yang terakses air bersih Strategi : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan layak huni bagi masyarakat 83,14 % 94,90 % 1. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku; 2. Program Pengem-bangan Kinerja Pengelola-an Air Minum dan Air Limbah; 3. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; 4. Program Lingkungan Sehat Perumahan. Pekerjaan Umum dan Perumahan Bab VII - 33 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun Dinas PU

197 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Arah Kebijakan: 1) Pemberian bantuan stimulan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap bahan-bahan lokal Rasio rumah layak huni 64,33 % 68,97 % 1. Program Lingkungan Sehat Perumahan; 2. Program Pembangunan Perumahan Rakyat 3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 4. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Pekerjaan Umum dan Perumahan Transmigrasi Dinas PU Disnakertrans 5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar Perencanaan Pembangunan Bappeda 7. Sasaran 7 : Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga Strategi 1: Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan Strategi 2: Memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sanitasi yang berkualitas Arah Kebijakan: 1) Peningkatan ketersediaan dan kualitas sanitasi lingkungan yang bersifat komunal bagi masyarakat; 2) Melaksanakan STBM dalam berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan sanitasi dan lingkungan; 3) Pemberdayaan masyarakat dlm pembangunan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan yg berkualitas; 4) Mendorong pembangunan jamban keluarga untuk setiap rumah tangga dan gerakan stop buang air besar sembarangan (Stop BABS) Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga 8. Sasaran 8 : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan Strategi: Meningkatkan sistem pengelolaan dan pengolahan persampahan Arah Kebijakan: 1) Penyediaan sarana dan prasarana TPS dan TPA untuk 38,34 % 40,49 % Program Lingkungan Sehat Perumahan Penyediaan TPA - 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pekerjaan Umum Lingkungan Hidup Bab VII - 34 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun Dinas PU Kantor Pertamanan dan Kebersihan

198 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) menampung sampah rumah tangga dan pengolahan sampah perkotaan; 2) Peningkatan peran dan fungsi bank sampah; dan 3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Presentase Penanganan Sampah 70,58 % 85,97 % Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 9. Sasaran 9 : Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan 25,01 % 92,16 % Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan Bidang Urusan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup SKPD Penanggung Jawab BLHD Kantor Pertamanan dan Kebersihan BLHD Kantor Pertamanan Strategi: Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing Arah Kebijakan: 1) Pengendalian pembangunan perkotaan sesuai dengan peruntukkan lahan; 2) Pengendalian penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya yang ada di kawasan perkotaan; dan Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 1,80 % 4,02 % 1. Program Perencanaan Tata Ruang; 2. Program Pemanfaatan Ruang; 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang; 4. Program Perencanaan Tata Ruang; 5. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pekerjaan Umum Penataan Ruang Dinas PU Bappeda 3) Peningkatan kinerja perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29 % 12,34 % 1. Program Perencanaan Tata Ruang; 2. Program Pemanfaatan Ruang; 3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pekerjaan Umum Dinas PU 4. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Kantor Pertamanan 5. Program Perencanaan Tata Ruang; 6. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Penataan Ruang Bappeda 10. Sasaran 10 : Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan Strategi: Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup Bab VII - 35 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

199 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Kondisi Awal Capaian Kinerja Kondisi Akhir Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Arah Kebijakan: 1) Pengawasan dan penertiban perusahaan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) 8 % 96 % Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) 2) Pengendalian pencemaran air baku untuk kebutuhan masyarakat; Presentase Pencemaran status mutu air 62,50 % 12,50 % 1. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup; 2. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Lingkungan Hidup BLHD 3) Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati 4) Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi sumber daya air dan kawasan pesisir serta laut Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air 64,71 % 100 % 1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Alam; 2. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam; 3. Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup BLHD Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,15 % 2,94 % 1. Program Pemanfaatan Potensi SD. Hutan; 2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 3. Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai Kehutanan Dishutbun Persentase Kerusakan Kawasan Hutan 0,17 % 0,12 % 1. Program Perlindungan dan Konservasi SD. Hutan; 2. Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai Kehutanan Dishutbun 5) Membatasi ijin pertambangan yang berpotensi merusak lingkungan; dan 6) Penertiban lokasi pertambangan liar yang mengancam kerusakan lingkungan Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin 35 % 100 % 1. Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan; 2. Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Sumber Daya Mineral Distamben Bab VII - 36 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

200 MISI 5 : MENCIPTAKAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH, TRANSPARAN DAN BERKUALITAS SERTA RASA AMAN, TERTIB DAN NYAMAN BAGI PENGEMBANGAN USAHA DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir 1. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Strategi 1: Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara tepat waktu Strategi 2: Meningkatkan Keselarasan, Integrasi, Sinkronisasi dan Harmonisasi pelaksanaan pembangunan dengan dokumen perencanaan Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas tenaga perencana; 2) Meningkatkan kualitas musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten; 3) Penyelenggaraan e- Government di lingkup penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4) Membangun kerjasama dengan Badan Pusat Statistik bersama SKPD terkait untuk menyediakan data statistik daerah yang berkualitas dan tepat waktu; 5) Peningkatan komitmen dan ketaatan terhadap dokumen perencanaan; 6) Peningkatan pengendalian dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS) Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah) Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan 49 % 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah 100 % 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah 100% 100 % Program Perencanaan Pembangunan Daerah 100 % 100 % 1. Program Pengembangan Data/Informasi; 2. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 100 % 100 % 1. Program Kerjasama Pembangunan; 2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 3. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; 4. Program Perencanaan Sosial dan Budaya Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan Statistik Perencanaan Pembangunan Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda 2. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Strategi: Pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas tenaga pengelola keuangan daerah; dan 2) Penyediaan dokumen dan laporan keuangan tepat waktu. Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan 100 % 100 % 1. Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH Pemerintahan Umum DPPKAD Bab VII - 37 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

201 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu 62,34 % 100 % Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Berkurangnya Temuan Audit BPK 100 % 48,57 % Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 3. Sasaran 3 : Meningkatnya Penyelenggaran Pemerintahan yang Berkualitas Strategi: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas aparatur; 2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur; 3) Peningkatan jumlah SKPD yang memiliki Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan 4) Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik 100 % 100 % 1. Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah; 2. Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD Tepat Waktu Tepat Waktu Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah 100 % 100 % Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD 100 % 100 % Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan) Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum DPPKAD DPPKAD Bagian Pemerintahan Umum Kecamatan Bagian Pemerintahan Umum Kecamatan Bagian Pemerintahan Umum Kecamatan Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik 16,19 % 100 % Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Program rutin pelayanan perkantoran yang ada pada setiap SKPD Pemerintahan Desa Pemerintahan Umum BPMPD Kelurahan Bab VII - 38 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

202 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan Kemasyarakatan dgn Baik Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP 14,39 % 100 % Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 12,73 % 33,64 % Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Arsip secara Baku 14,12 % 28,24 % Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet Persentase SKPD yang Memiliki Website Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 14 % 100 % Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 55 % 100 % Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa; 6 % 100 % Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi 51,70 % 100,00 % Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan 74,11% 82,50% Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan 90,91 % 100 % Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 22,22 % 100 % Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan % Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 100 % 100 % 1. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; 2. Program Penataan Daerah Otonomi Baru 3. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Pemerintahan Desa Pemerintahan Umum Kearsipan Kearsipan Kominfo Kominfo Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum BPMPD Bagian Organisasi KPKD KPKD KPDT KPDT KPTSP KPTSP Bagian Pembangunan Bagian Hukum Bagian Hukum Bagian Umum Bagian Pemerintahan Umum 4. Program Pelayanan Urusan Haji Pemerintahan Umum Bagian Kesra Bab VII - 39 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

203 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan 68 % 100 % 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Pemerintahan Umum Komunikasi dan Informasi Bagian Humas KPDT 5) Peningkatan sistem pengawasan internal pemerintah (SPIP); 6) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengawas penyelenggaraan pemerintah; Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten 50 % 100 % 1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; 2. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media 100 % 70 % Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 66,33 % 100 % Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 27,69 % 64,62 % Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 18,46 % 73,85 % Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Pemerintahan Umum Komunikasi dan Informasi Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum Bagian Humas KPDT Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah 4. Sasaran 4 : Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Strategi: Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap kinerja DPRD Arah Kebijakan: 1) Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kinerja DPRD; dan 2) Peningkatan kapasitas kelembagaan dewan Perda yang dihasilkan 17 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan Kegiatan Reses yang Dilaksanakan 94 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan 100 % 100 % Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Otonomi Daerah Sekratriat Dewan Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang 100 % 100 % Otonomi Daerah Sekratriat Dewan Dilaksanakan 5. Sasaran 5 : Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi Strategi: Peningkatan kuantitas dan kualitas PNS Bab VII - 40 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

204 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir Arah Kebijakan: 1) Peningkatan pendidikan dan pelatihan kepegawaian; 2) Penerimaan PNS berdasarkan analisis kebutuhan; 3) Penempatan PNS pada jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki; dan 4) Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja 6. Sasaran 6 : Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Persentase Struktur Jabatan yang Terisi 35,41 % 70,74 % 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 83,63 % 100 % 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Strategi: Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan perempuan dan anak Arah Kebijakan: 1) Peningkatan advokasi kualitas hidup perempuan dan anak; 2) Memperkuat koordinasi dengan SKPD terkait, kelembagaan dan jaringan PUG; 3) Peningkatan taraf pendidikan dan ketrampilan untuk mempertinggi kualitas hidup perempuan dan anak; 4) Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking) Persentase Kasus KDRT 0,11 % 0,05 % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Kepegawaian Kepegawaian Pemberdayaan Perempuan BKD BKD Bagian Pemberdayaan Perempuan Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan 97,32 % % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan kesetaraan gender dan anak; 3. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Pemberdayaan Perempuan Bagian Pemberdayaan Perempuan Bab VII - 41 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

205 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir 7. Sasaran 7 : Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan Strategi 1: Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial Strategi 2: Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat Arah Kebijakan: 1) Validasi data kemiskinan daerah untuk dijadikan acuan bagi SKPD terkait dalam merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan; dan 2) Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan PMKS 8. Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 86,57 % 100 % 1. Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Pemberdayaan Perempuan Bagian Pemberdayaan Perempuan 38,42 % 15,50 % 50,33 % 21,50 % 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; 2. Program Pembinaan Anak Terlantar; 3. Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma; 4. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Sosial Sosial Dinas Sosial Dinas Sosial Strategi: Menyusun, mengembangkan dan melaksanakan program penanggulangan bencana daerah berdasarkan rencana strategis yang terkoordinasi dan tepat sasaran Arah Kebijakan: 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM penanggulangan bencana daerah; 2) Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai untuk penanggulangan bencana; 3) Peningkatan kualitas dokumen Rencana Penanggulangan Kebencanaan Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon) 100 % 100 % Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial % Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Sosial Sosial Dinas Sosial Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bab VII - 42 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

206 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir 4) Peningkatan koordinasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana alam, yang meliputi: penanganan pra bencana, bencana dan penanganan pasca bencana; dan 5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif 8,27 % 38,13 % Penanggulangan Daerah Resiko Bencana 9. Sasaran 9 : Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana 100 % 100 % Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Strategi: Membangun karakater masyarakat untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama tanpa memandang perbedaan etnis, ras, agama dan golongan Arah Kebijakan: 1) Membangun suasana dialogis antara pemerintah dengan semua komponen sosial politik di dalam upaya pemahaman ideologi bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; 2) Peningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai luhur Pancasila; dan 3) Melaksanakan prosesi kebangsaan hari lahir Pancasila setiap tahun 10. Sasaran 10 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan Pembinaan Politik Daerah 3 18 Program Pendidikan Politik Masyarakat Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional Strategi: Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif demi terciptanya Ketentraman dan Ketertiban umum Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 2. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 3. Program Pengelolaan areal pemakaman; 4. Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan Sosial Sosial Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Sosial BPBD BPBD Badan Kesbangpolinmas Badan Kesbangpolinmas Badan Kesbangpolinmas Dinas Sosial Bab VII - 43 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

207 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir Arah Kebijakan: Melaksanakan pembinaan sosial kemasyarakatan untuk menciptakan suana aman, tertib dan damai; Menciptakan dan mengendalikan sistem keamanan dan ketertiban umum Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 3. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan; 4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 5. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal 80 % 100 % 1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; 2. Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal 5 1 Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal Kesbangpoldam Kesbangpoldam Kesbangpoldam Kesbangpoldam Badan Kesbangpolinmas Satpol PP Badan Kesbangpolinmas Saipol PP Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan 100 % 100 % Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal Kesbangpoldam Saipol PP 11. Sasaran 11 : Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat Strategi 1: Meningkatkan kesigapan pemerintah dan kesadaran masyarakat tentang manfaat sertifikat Strategi 2: Pensertfikatan tanah milik pemda dan masyarakat Arah Kebijakan: 1) Penyediaan data akurat kepemilikan tanah pemerintah dan tanah masyarakat; dan 2) Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarat tentang pengurusan sertifikat tanah; 3) Melaksanakan sertifikasi tanah milik Pemda; dan 4) Stimulan bagi penyediaan sertfikat tanah masyarakat Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi Persentase Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi 56,17 % 84,94 % Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Pertanahan Pertanahan Bagian Pemerintahan Umum Bagian Pemerintahan Umum Bab VII - 44 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

208 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir 12. Sasaran 12 : Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat Strategi: Menjamin jumlah kepemilikan dokumen kependudukan Arah Kebijakan: 1) Menyediakan dokumen kependudukan dan peningkatan kualitas pelayanan Rasio Penduduk ber-ktp per Satuan Penduduk Persentase Bayi ber-akte Kelahiran 7,77 % 95 % Rasio Pasangan ber-akte Nikah 29,50 % 95,23 % Kepemilikan Akta Kelahiran 43,82 % 94,84 % Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten 13. Sasaran 13 : Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi Strategi: Meningkatkan kerjasama Penelitian antara Pemerintah dengan Lembaga Perguruan Tinggi Arah Kebijakan: 1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian terhadap permasalahan dan isu-isu strategis pembangunan daerah; dan 2) Menindaklanjuti hasil penelitian ke dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan 14. Sasaran 14 : Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta Strategi: Meningkatkan dukungan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta dalam mengatasi permasalahan daerah Arah Kebijakan: 1) Melakukan kerjasama pendampingan Perusahaan / Asosiasi / Lembaga Swasta terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan di tingkat masyarakat; 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap cost sosial responsibility (CSR) perusahaan / lembaga swasta Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi 71,79 % 99 % Program Penataan Administrasi Kependudukan Ada Ada Kependudukan dan Catatan Sipil 2 11 Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan 100 % 100 % Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan 20 % 40 % Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi Penenaman Modal Dispenduk dan Capil Bappeda Bappeda BKPMD Bab VII - 45 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

209 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir 15. Sasaran 15 : Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah Strategi 1: Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kelembagaannya dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) 2) Peningkatan pembinaan di bidang sosial kemasyarakatan, dan lembaga mikro ekonomi yang ada di masyarakat Persentase PKK Aktif 67 % 100 % 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; 2. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan Pemberdayaan Masyarakat Persentase Posyandu Aktif 100 % 100 % Pemberdayaan Masyarakat Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Strategi 2: Melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat Adat dalam mendukung pembangunan daerah Arah Kebijakan: 1) Peningkatan koordinasi kolaborasi Lika Mboko Telu / Tiga Batu Tungku (Pemerintah dan Rakyat, Agama dan Ulayat, Mosalaki dan Faiwalu Anakalo) Pertemuan dengan Tokoh Agama - 12 Pertemuan dengan Tokoh Adat Sasaran 16 : Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa 1) Peningkatan anggaran pembangunan untuk desa dan kelurahan 700 juta sampai dengan 1 (satu) milyard untuk masing-masing Desa dan Kelurahan; 2) Peningkatan kemandirian masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan melalui kegiatan yang Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan 4,36 % 20,33 % 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; 2. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; 3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Umum Pemerintahan Umum % Program Kerjasama Pembangunan Perencanaan Pembangunan Bab VII - 46 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun BPMPD BPMPD BPMPD Bagian Kesra Bagian Pemerintahan Umum Bappeda

210 No Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (ourcome) Capaian Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab Kondisi Awal Kondisi Akhir diswakelolakan kepada masyarakat; 3) Mendorong pemberdayaan individu, kelompok dan 4) Peningkatan peran dan fungsi lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan desa Bab VII - 47 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

211 7.3. Program Unggulan Daerah Kabupaten Ende Tahun Mengacu kepada Visi Pembangunan Kabupaten Ende, yang menitikberatkan pembangunan ke desa dan kelurahan secara merata dan berkeadilan, maka untuk mempercepat langkahlangkah strategis pencapaian sasaran, dilaksanakan Program Unggulan Daerah untuk membangun Bumi Kelimutu, adalah Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan ( P3DK) Pada tataran pelaksanaan fokus prioritas dengan melaksanakan Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende, yang dilakukan dengan mendayagunakan Model Segitiga Membangun Kabupaten Ende, Prioritas program unggulan daerah ini akan menjadi acuan bagi seluruh SKPD dalam merencanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta acuan masyarakat dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) yang dilaksanakan dari tingkat dusun/lingkungan/desa, dan kecamatan. Penjabaran dari program P3DK, dengan melaksanakan Tiwu Telu Pembangunan Kabupaten Ende, antara lain: 1. Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp ,- (tujuh ratus juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (satu milyar rupiah) dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Ende untuk masing-masing desa dan kelurahan dalam bentuk Pagu Indikatif Desa (PIDES) dan Pagu Indikatif Kelurahan (PIKEL), untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapinya, dalam konteks peningkatan kapasitas, pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkatan infrastruktur penunjang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pendekatan Bottom-up dan Partisipatif. Alokasi PIDES dan PIKEL yang dianggarkan menjadi acuan bagi masing-masing desa dan kelurahan dalam mengusulkan program dan kegiatan yang akan didanai melalui dana APBD Kabupaten Ende melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan mulai dari tingkat dusun/lingkungan, desa/kelurahan dan kecamatan; Pada tahun awal pelaksanaan yaitu tahun 2015, seluruh program dan kegiatan usulan masyarakat yang merupakan urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah tersebut, akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ende tentang Organisasi Perangkat Daerah; Pada tahap selanjutnya, dalam upaya meningkatan kemandirian masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, beberapa program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat dilakukan secara swakelola kepada lembaga/organisasi/kelompok-kelompok masyarakat desa dan kelurahan yang disesuaikan dengan kesiapan sumber daya, tingkat partisipasi masyarakat dan aspek pendukung lainnya, yang dikoordinasikan oleh SKPD teknis terkait dengan kegiatan yang di-swakelolakan; Bab VII - 48 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

212 Alokasi anggaran PIDES dan PIKEL untuk masing-masing desa dan kelurahan tersebut, dengan proporsi: Bidang Prioritas Utama: 1) Pendidikan : 20 % 2) Kesehatan : 10 % 3) Ekonomi dan Pariwisata : 25 % Bidang Prioritas Penunjang: 1) Infrastruktur dan Lingkungan Hidup : 35 % 2) Penataan Birokrasi, Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, KUM, HAM dan Kamtib : 10 % 2. Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokokpokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. Pokok-pokok pikiran DPRD tersebut diintegrasikan dengan seluruh usulan partispatif masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah untuk selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD); 3. Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program Selasa Keliling Sabtu Keliling (Seling-Saling), dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat; 4. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung ( mess guru dan rumah medis dan paramedis) serta perbedaan besaran tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah terpencil, pedalaman dan dalam kota; 5. Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui: a) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan-jalan paralel sebanyak 5 (lima) ruas jalan, yaitu: Jalan Paralel: Puukungu Orakose Maukaro; Jalan Paralel: Nangaba Boafeo Kebirangga; Jalan Paralel: Nduaria Kotabaru; Jalan Paralel: Wologai Magekoba Maurole; Jalan Paralel: Watuneso Detupera Oka Hangalande Kotabaru b) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik termasuk pemanfaatan potensi Energi Terbarukan (ET), dengan target semua desa dapat terakses listrik; c) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan; d) Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha masyarakat di tingkat desa. Bab VII - 49 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

213 6. Penyelenggaraan SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU, sebagai media dan momentum untuk mensinergiskan seluruh kekuatan membangun Kabupaten Ende, yang akan menjadi lokomotif bagi pengembangan pariwisata, budaya dan perekonomian masyarakat serta berorientasi kepada pengembangan kapasitas masyarakat dan bermuara pada masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Bab VII - 50 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

214 Tabel Kebijakan Umum dan Program Unggulan Daerah Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD Sasaran 1 : PROPORSI ALOKASI PENDANAAN BERBASIS DESA DAN KELURAHAN SEBESAR RP ,-(TUJUH RATUS JUTA RUPIAH) SAMPAI DENGAN RP ,- (SATU MILYAR RUPIAH) DARI BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN ENDE UNTUK MASING-MASING DESA DAN KELURAHAN DALAM BENTUK PAGU INDIKATIF DESA (PIDES) DAN PAGU INDIKATIF KELURAHAN (PIKEL) Strategi: Memberi ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan desa Arah kebijakan: Peningkatan Anggaran Persentase Desa & Kelurahan yang 75 % 100 % 100% 100% 100% Program kerja Sama Pembangunan Perencanaan pembangunan untuk Mendapat Alokasi Anggaran Pembangunan Desa/Kelurahan 700 juta sd 1 Pembangu-nan APBD Kab. sebesar (Bappeda) Milyard masing-masing Rp.700 juta s/d Rp.1 milyar per Desa/ Desa/Kelurahan Kel. Sasaran 2 : PENDEKATAN PAGU KEWILAYAHAN KECAMATAN DIALOKASIKAN UNTUK MENJAWAB POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD Strategi : Memberi ruang kepada DPRD untuk memberikan pokok-pokok pikiran atas masukan masyarakat yang diperoleh dari rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses Arah kebijakan: Mengalokasikan Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD Alokasi Pagu Anggaran Kewilayahan untuk menjawab Pokok-pokok Pikiran DPRD (Milyard) 6 6,5 7 7,5 8 Program kerja Sama Pembangunan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Sasaran 3 : PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PENGUATAN PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA DAN KELURAHAN Strategi: Melaksanakan kunjungan kerja langsung ke Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta ke masyarakat dalam bentuk dialog dan audiens dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Arah kebijakan: Melaksanakan Program Selasa Keliling- Sabtu Keliling (Seling Saling) Persentase pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja: Selasa Keliling dan Sabtu Keliling 100% 100% 100% 100% 100% Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah Setda Kabupaten Ende Bab VII - 51 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

215 Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD Sasaran 4 : PEMENUHAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG ( MESS GURU DAN RUMAH MEDIS DAN PARAMEDIS) SERTA PERBEDAAN BESARAN TUNJANGAN BAGI TENAGA STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL YANG MELAYANI DAERAH TERPENCIL, PEDALAMAN & DALAM KOTA Strategi 1: Menyediakan Insentif dan Sarana Prasarana bagi tenaga pendidik yang betugas di wilayah terpencil dan pedalaman Arah kebijakan: Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman. Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman (Total kebutuhan 346 unit) Besaran Tunjangan tambahan yang diberikan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah 3% 6% 9% 12% 15% Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Program Pendidikan Menengah Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman K1 : 500 K2: K1 : 600 K2: K1 : 700 K2: K1: 800 K2: K1: 900 K2: K3: K3: K3: K3: K3: Strategi 2: Menyediakan Insentif dan sarana prasana pendukung bagi tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan pedalaman Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Pendidikan (Dinas PPO) DPPKAD Pembangunan sarana perumahan bagi tenaga medis dan paramedis di wilayah terpencil dan pedalaman Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman (Total Kebutuhan 196 unit) 63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35% Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Urusan Kesehatan (Dinas Kesehatan) Penyediaan tunjangan tambahan bagi tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan pedalaman; Besaran Tunjangan tambahan yang diberikan bagi tenaga pendidik di wilayah terpencil dan pedalaman (Kategori 1 : Terpencil, Kategori 2 : Pedalaman Dan Kategori 3 : Dalam Kota) Satuan dalam Ribuan Rupiah K1 : 500 K2: 300 K3: 200 K1 : 600 K2: 350 K3: 250 K1 : 700 K2: 400 K3: 300 K1: 800 K2: 450 K3: 350 K1: 900 K2: 500 K3: 400 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah DPPKAD Bab VII - 52 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

216 Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD Strategi 3: Menyediakan Insentif bagi Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya yang bertugas di wilayahterpencil, Pedalaman dan Dalam Kota Arah kebijakan: Penyediaan tunjangan tambahan Besaran tunjangan tambahan yang K1 : K1 : K1 : K1: Program Peningkatan dan DPPKAD bagi Menyediakan Insentif bagi diberikan bagi Tenaga Struktural dan K1: Pengembangan Pengelolaan Tenaga Struktural dan Fungsional lainnya sesuai wilayah pelayanan Fungsional lainnya yang bertugas di wilayah terpencil, pedalaman dan K2: 300 K2: 350 K2: 400 K2: 450 K2: 500 Keuangan Daerah pada daerah Terpencil, Dalam Kota K3: K3: K3: K3: K3: Pedalaman dan Dalam Kota Sasaran 5.1 : PENINGKATAN KONEKTIVITAS ANTAR KECAMATAN DAN ANTAR DESA, UNTUK PENDISTRIBUSIAN HASIL-HASIL PRODUKSI PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN PERKEBUNAN UNGGULAN MASYARAKAT DENGAN MEMBANGUN JALAN-JALAN PARALEL SEBANYAK 5 (lima) RUAS JALAN Strategi: Meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Arah kebijakan: Peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Perentase Ruas Jalan paralel yang dibangun dari target 5 ruas jalan paralel Membuka akses jalan bagi desadesa terisolir untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat Sasaran 5.2 : PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LISTRIK Strategi 1: Meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan Strategi 2: Mengembangkan sumber Energi Terbarukan (ET) Arah kebijakan: Peningkatan akses listrik untuk masyarakat khususnya di perdesaan; Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik (kondisi Tahun 2014 : atau 68,89%) 20.% 40% 60% 80% 100% Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39% Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalis-trikan Urusan Pekerjaan Umum (Dinas PU) Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben) Bab VII - 53 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

217 Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Pengembangan dan pemanfaatan Energi Terbarukan (ET) yang tersedia, khususnya energi air (PLTM), dan energi matahari (PLTS) Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD Persentase Desa yang Terakses Listrik (kondisi Tahun 2014 telah ada sebanyak 169 desa terakses listrik atau 66,27%) 70,20% 74,12% 78,08% 81,96% 85,88% Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Sasaran 5.3 : PENINGKATAN SISTEM DISTRIBUSI DAN AKSES TERHADAP AIR BERSIH, BAIK UNTUK MASYARAKAT PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN Strategi: Mengembangkan sistem pendistribusian air bersih untuk masyarakat Arah kebijakan: Peningkatan dan pengemba-ngan sistem pengelolaan dan distribusi air bersih bagi masyarakat perkotaan Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan; Pemberda-yaan masyarakat dalam pengelolaan sarana air bersih Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Permukaan (Keadaan Tahun 2014 sebanyak RT atau 85,20% terakses air bersih) Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Air Bawah Tanah (keadaan Tahun 2014 sebanyak RT atau 2,48% terakses air bersih ) Presentase Desa yang Terakses Air Bersih (keadaan Tahun 2014 sebanyak 217 Desa atau 85,10% yang terakses air bersih 87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95% Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan Program Pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90% Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Limbah, Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh dan Program Lingkungan Sehat Perumahan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben) Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU) Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral (Distamben) Urusan Pekerjaan Umum dan perumahan (Dinas PU) Bab VII - 54 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

218 Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Indikator Kinerja (outcomes) Target Kinerja Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan dan SKPD Sasaran 5.4 : MENINGKATNYA AKSES TERHADAP INFORMASI PERDAGANGAN DAN LEMBAGA EKONOMI MIKRO BERBASIS POTENSI DESA Strategi: Mengembangkan sistem informasi perdagangan dan lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Arah kebijakan: Penyediaan unit informasi harga komoditi perdagangan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende (pengembangan unit informasi perdagangan) Satuan Unit Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) - Kondisi Tahun 2014 terdapat 30 BUMDes atau 11,75% Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 27,45% 47,06% 70,59% 100% 100% Program Pengemba-ngan Lembaga Ekonomi Pedesaan Urusan Perdagangan (Disperindag) Urusan Pemberdayaan masyarakat Desa (BPMPD) Sasaran 6 : PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH Strategi: Meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata Arah kebijakan: Pelaksanaan Sepekan Pesta Danau Kelimutu yang menjadi momentum dalam pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, sejarah) dalam konteks destinasi wisata Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya "SEPEKAN PESTA DANAU KELIMUTU" 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali Pengembangan Kemitraan Urusan Budaya (Disbudpar) Bab VII - 55 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

219 TIWU TELU / TRIWARNA PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN ENDE 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Ekonomi dengan Program Penunjang: Infrastruktur dan Lingkungan hidup Penataan Birokrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Hukum, HAM, & Keamanan dan Ketertiban BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI DENGAN KEBUTUHAN PENDANAAN

220 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Program Prioritas yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator kinerja sebagaimana disajikan pada Bab VII, perlu dirumuskan dengan pagu indikatif, sebagai wujud dukungan pendanaan dalam Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan pendanaan. Perumusan indikasi rencana program prioritas dan kebutuhan pendanaan selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD, termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaan Renstra SKPD. Pencapaian target kinerja program (outcome) masing-masing urusan sesungguhnya tidak hanya didukung oleh pendanaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende namun juga oleh sumber pendanaan lainnya (APBN, APBD Provinsi NTT, dan sumber-sumber pendanaan lainnya). Namun demikian, pencantuman pendanaan di dalam Tabel hanya yang bersumber dari APBD Kabupaten Ende. Dukungan pendanaan di luar APBD Kabupaten Ende, akan disinergikan dalam rangka percepatan pencapaian target pembangunan yang ditetapkan, termasuk diarahkan dalam rangka menjaga konsistensi pencapaian sasaran setiap tahunnya. Pada tataran operasional, dalam rangka peningkatan fungsi anggaran yang harus diarahkan dalam rangka pemenuhan layanan publik, maka harus memerhatikan 3 (tiga) aspek yaitu: 1. Aspek Pengelolaan Anggaran yang transparan dan akuntabel untuk mencapai tata kelola keuangan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 2. Aspek Manfaat, dimana program yang dilaksanakan harus bisa memberikan maanfaat optimal bagi masyarakat, memiliki daya ungkit besar, daya tarik investasi, menumbuhkan partisipasi masyarakat, dan mampu mengatasi permasalahan pembangunan, 3. Aspek Capaian Kinerja, dimana Program-program yang dilaksanakan harus mampu mewujudkan target pembangunan yang telah ditetapkan. Secara lengkap hubungan urusan pemerintahan dengan SKPD penanggung jawab, capaian dan target kinerja, dan alokasi pendanaan disajikan pada Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan berikut ini. Bab VIII - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

221 Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp I BELANJA TIDAK LANGSUNG Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan) termasuk ooperasional KDH Tunjangan berdasarkan Geografis tempat kerja Alokasi Dana Desa/Desa Adat sesuai pasal 72 ayat 1 UU nomor 6 Tahun Bansos 5 Hibah 6 Belanja Tidak Terduga 7 8 Bantuan Keuangan kepada Pem Desa (ADD, Tunjangan Kades/BPD dll), bantuan parpol BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja Pembayaran gaji, tunjangan seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan ) Pembayaran tunjangan berdasarkan kondisi geografis tempat seluruh PNSD di Kabupaten Ende (Bulan ) Penyaluran pembayaran alokasi dana desa / desa adat sesuai amanat UU nomor 6 tahun 2014 Penyediaan dana bansos (bulan) Penyediaan dana hibah (bulan) Penyediaan Dana Tidak terduga (bulan) Penyediaan alokasi dana desa (PP 72) - tunjangan Kades dan BPD, dana pemberdayaan kelurahan dan bantuan parpol Penyediaan alokasi Dana BPJS untuk PNSD dan Kontrak Daerah (persen) bulan bulan bulan / xx parpol PENGELUARAN II PEMBIYAAN DAERAH Penyediaan dana untuk 1 Penyertaan Modal 0 kebijakan penyertaan modal Pembentukan Dana Cadangan Penyediaan dana cadangan untuk Pemilukada dan Pileg Bab VIII - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

222 2. BELANJA LANGSUNG (RUTIN PERKANTORAN) No III Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) RUTIN PERKANTORAN Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Indikator Kinerja Program (outcome) Persentase Dinas/Kantor yang menyelenggarakan administrasi dan pemerintahan dengan baik (100 persen = seluruh SKPD di Kabupaten Ende sebanyak 77 SKPD melaksanakan administrasi perkantoran selama 12 bulan secara baik) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp BELANJA LANGSUNG URUSAN No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) III.2 BELANJA LANGSUNG (URUSAN) PRIORITAS BIDANG PENDIDIKAN Dinas PPO URUSAN PENDIDIKAN Program Pendidikan Anak Usia Dini Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 61,04% 62,31% 63,58% 64,85% 66,12% 67,40% Angka Melek Huruf 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06% Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Rasio Guru berbanding murid SD/MI Rasio Guru berbanding murid SMP/MTs Angka kelulusan SD/MI 98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,40% Angka kelulusan SMP/MTs 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38% Bab VIII - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

223 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SD/MI Rasio ketersidiaan sekolah berbanding penduduk usia sekolah untuk SMP/MTs Persentase ruang kelas SD/MI yang kondisinya Baik/Layak 63,67% 67,13% 70,52% 73,84% 77,09% 80,28% Persentase ruang kelas SMP/MTs yang kondisi bangunannya baik/layak 100% 100% 100% 100% 100% 100% Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 115,83% 114,42% 113,01% 111,60% 110,19% 108,77% Angka Partisipasi (APK) SMP/MTs 100,93% 100,74% 100,55% 100,37% 100,18% 100,12% Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 97,19% 97,61% 98,03% 98,46% 98,88% 99,30% Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 66,02% 68,51% 71,00% 73,49% 75,98% 78,47% Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,45% 0,40% 0,36% 0,31% 0,26% 0,21% Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,55% 0,49% 0,42% 0,36% 0,30% 0,24% Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru tetap pada wilayah terpencil dan pedalaman 0% 3% 6% 9% 12% 15% Program Pendidikan Menengah Rasio Guru berbanding murid SMA/MA/SMK Angka Kelulusan SMA/MA 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00% Angka Kelulusan SMK 95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59% Rasio Ketersediaan Sekolah berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang kondisi bangunannya baik/layak 92,81% 94,38% 95,91% 97,40% 98,86% 100,00% Persentase Ruang Kelas SMK yang kondisi bangunannya baik/layak 89,92% 94,31% 98,43% 100,00% 100,00% 100,00% Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 108,29% 107,47% 106,65% 105,84% 105,02% 104,20% Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C 85,62% 84,66% 86,70% 88,74% 90,78% 92,83% Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah Bab VIII - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

224 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA 1,09% 0,94% 0,78% 0,62% 0,47% 0,31% Angka Putus Sekolah (APS) SMK 0,96% 0,83% 0,69% 0,56% 0,43% 0,29% Program Pendidikan Non Formal Angka Melek Huruf 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06% Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Guru SD/MI yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 22,53% 22,59% 22,66% 22,72% 22,78% 22,84% Guru SMP/MTs yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 82,97% 83,11% 83,24% 83,38% 83,52% 83,65% Guru SMA/MA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 95,25% 95,42% 95,58% 95,74% 95,91% 96,07% Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/ D-IV 90,91% 91,19% 91,48% 91,76% 92,05% 92,33% Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Angka Kelulusan SD/MI 98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,40% Angka Kelulusan SMP/MTs 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38% Angka Kelulusan SMA/MA 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00% Angka Kelulusan SMK 95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59% URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Program peningkatan peran serta kepemudaan Pembinaan kegiatan kepemudaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pembinaan kegiatan olahraga 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2. PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH URUSAN KEARSIPAN Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Pengelolaan Arsip secara Baku 16,47% 18,82% 21,18% 23,53% 25,88% 28,24% Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Peningkatan SDM pengelola kearsipan 29% 43% 57% 71% 86% 100% URUSAN PERPUSTAKAAN Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Bab VIII - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

225 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Persentase pengunjung perpustakaan per tahun 23,27% 24,39% 25,50% 26,61% 27,73% 28,84% Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 87,55% 90,66% 93,77% 96,88% 99,99% 103% PRIORITAS BIDANG KESEHATAN DINAS KESEHATAN URUSAN KESEHATAN Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare 80,16% 86,78% 93,40% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan; 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22% Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi); 13,00 11,00 9,00 7,00 5,00 4 Menurunnya Kasus Kematian Ibu; Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan; 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% 100,00% 100,00% Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA + 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100,00% 100,00% Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: AFP. 0,010% 0,009% 0,008% 0,007% 0,006% 0,005% Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 71,04% 73,88% 78,31% 84,58% 93,04% 98,43% Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 0,44% 0,51% 0,61% 0,70% 0,88% 1,06% Program Pengawasan Obat dan Makanan Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,38% 72,76% Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 13, Angka Kelangsungan Hidup Bayi (Angka Kematian Bayi); Menurunnya Kasus Kematian Ibu; Cakupan Kunjungan Bayi; 84,02% 90,15% 96,35% 102,54% 92,96% 99,16% Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4; 94,05% 95,97% 96,58% 97,57% 98,67% 9,12% Bab VIII - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

226 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Angka Kematian Neonatal (Bayi 0-28 hari) Rasio Posyandu per Satuan Balita 45,54 50,13 55,12 60,63 66,67 72,71 Cakupan Desa Siaga Aktif 58,62% 79,31% 86,21% 93,10% 100,00% 100,00% Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin. 3,26% 50,01% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase balita gizi buruk; 0,61% 0,55% 0,49% 0,43% 0,37% 0,31% Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Program Pengembangan Lingkungan Sehat Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Diare 80,16% 86,78% 93,40% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan; 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22% Meningkatnya Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). 3,96% 7,91% 8,63% 9,35% 10,70% 10,79% Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI); 71,94% 80,94% 88,13% 93,53% 95,32% 100,00% Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam; 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Cakupan pelayanan penderita HIV/AIDS. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Angka Kejadian Malaria (per penduduk) 22,35 20,11 18,02 16,14 14,48 12, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rasio dokter per satuan penduduk; 0,152 0,156 0,159 0,162 0,165 0,168 Rasio Bidan per satuan penduduk; 1,09 1,15 1,20 1,25 1,30 1,35 Rasio Perawat per satuan penduduk; 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Rasio Puskesmas per satuan penduduk; 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 Rasio Pustu per satuan penduduk; 0,189 0,193 0,196 0,198 0,201 0,205 Rasio Poskesdes per satuan penduduk. 0,171 0,241 0,258 0,276 0,293 0,311 Bab VIII - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

227 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) 62,24% 63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35% Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerjasama antara pemerintah daerah dengan lembaga swasta dalam penyelengaraan kesehatan di Kabupaten Ende Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Angka kelangsungan hidup bayi Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI); 91,73% 100,00% 100,00% 100,00% 95,32% 100,00% Cakupan pelayanan anak balita 86,64% 90,64% 94,71% 98,85% 103,04% 107,31% Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin; 3,26% 50,01% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit: Pneumonia Balita. 36,26% 57,54% 78,82% 100,00% 100,00% 100,00% Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Cakupan penemuan dan penanganan penderita (pasien baru) penyakit TBC BTA + 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100,00% 100,00% Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Meningkatnya kualitas hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan/minuman 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,38% 72,76% Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Angka Kelangsungan Hidup Bayi Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 96% 97% 98% 99% 100% 100% Menurunnya Kasus Kematian Ibu; Angka Kematian Neonatal (Bayi 0-28 hari) Cakupan pelayanan Ibu Nifas. 89,03% 94,97% 95,58% 96,57% 97,68% 99,16% RSUD (BLUD ) Program Pelayanan BLUD Bed Occupancy Rate (BOR) 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83% Average Length of Stay (ALOS) Bab VIII - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

228 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Bed Turn Over (BTO) 58,95 58,16 57,39 55,64 55,91 55,2 Turn Over Interval (TOI) Gross Death Rate (GDR) Net Death Rate (NDR) Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per KH) di RSUD 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1, Angka Kematian Bayi di RSUD 23,10 22,00 20,90 0,20 0,18 17,60 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru - paru/rumah sakit mata Bed Occupancy Rate (BOR) 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83% Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO) 58,95 58,16 57,39 55,64 55,91 55,2 Turn Over Interval (TOI) Gross Death Rate (GDR) Net Death Rate (NDR) Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per KH) di RSUD 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1,05 Angka Kematian Bayi di RSUD 23,10 22,00 20,90 0,20 0,18 17,60 BKKBS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Program Keluarga Berencana Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Program Kesehatan Reproduksi Remaja Persentase akseptor KB 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Program Pelayanan Kontrasepsi Cakupan peserta KB aktif 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Persentase akseptor KB 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Bab VIII - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

229 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakatdan Pelayanan KB KR yang mandiri Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Cakupan peserta KB aktif; 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Ratio Petugas lapangan KB/Penyuluh KB / Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas disetiap 2 desa/ kelurahan; Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan. 0,32 0,40 0,50 0,50 0,50 0,50 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1, Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00% Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi 15,00% 12,50% 10,00% 7,50% 5,00% 2,58% Program Pengembangan bahan Imformasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00% Program Penyiapan Tenaga Pendamping KelompokBina Keluarga Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu Persentase akseptor KB; 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% Cakupan peserta KB aktif. 72,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% EKONOMI DAN PARIWISATA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENAGA KERJA Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan 12.42% 12.61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38% Bab VIII - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

230 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Peningkatan Kesempatan Kerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan; 12,42% 12,61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38% Tingkat partisipasi angkatan kerja; 80,01% 80,81% 81,61% 82,43% 83,26% 84,09% Tingkat pengangguran terbuka. 2,34% 1,84% 1,34% 0,84% 0,34% 0,24% Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Perentase Penurunan sengketa pengusaha-pekerja per tahun; 3,62% 3,14% 2,66% 2,17% 1,69% 1,21% Persentase Keselamatan & perlindungan kerja; 44,93% 53,38% 61,84% 70,29% 78,74% 87,20% Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja; 63,50% 64,28% 65,07% 65,85% 66,64% 67,42% Persentase Penyelesaian Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah. 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% TRANSMIGRASI Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% DINAS KOPERASI DAN UMKM KOPERASI DAN UMKM Program penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53% Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,13% 39,52% 41,70% 43,70% 45,60% 47,80% Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 54,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,53% Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan komperatif KUKM Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53% Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,17% 39,82% 42,48% 45,13% 4,78% 50,44% Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 54,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,53% Program Pengembangan sistim pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menegah Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif; 56% 57% 58% 60% 61% 62% Bab VIII - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

231 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Persentase UMKM yang dibina 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53% Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri 37,13% 39,52% 41,70% 43,70% 45,60% 47,80% Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi Persentase koperasi aktif 82,86% 83,81% 84,76% 85,71% 86,67% 87,62% BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PENANAMAN MODAL Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi , , , Meningkatnya Investasi di Bidang Industri; 12,20% 14,23% 16,26% 18,30% 20,03% 22,03% Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan; 10,42% 10,43% 10,44% 10,45% 10,46% 10,47% Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata. 1,27% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,09% Meningkatnya Investasi di Bidang Usaha lainnya 1,25% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,14% Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi 23,00% 27,00% 30,00% 33,00% 37,00% 40,00% KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU Program Peningkatan Pelayanan Publik di Bidang Perijinan Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh 74,75% 75,00% 76,25% 78,75% 80,00% 82,50% BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN KETAHANAN PANGAN Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 Bab VIII - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

232 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan; Ketersediaan Pangan Utama. 90% 90% 90% 90% 90% 90% Program Peningkatan Kesejahteraan Petani , Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62% Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /Perkebunan Cakupan bina kelompok tani 59,61% Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 Bab VIII - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

233 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi b. Kerbau c. Babi d. Kambing e. Ayam f. Telur DISTANAK PERTANIAN DAN PETERNAKAN Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62% Program Peningkatan Ketahanan Pangan Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 Bab VIII - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

234 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan; Ketersediaan Pangan Utama. 90% 90% 90% 90% 90% Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62% Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Basah; Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering; Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular Ternak Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi b. Kerbau c. Babi d. Kambing e. Ayam Bab VIII - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

235 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) f. Telur Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Program Peningkatan penerapan Teknologi Peternakan Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Program Peningkatan Produksi Peternakan Meningkatnya Produksi hasil Ternak a. Sapi 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% Bab VIII - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

236 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) b. Kerbau 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% c. Babi 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% d. Kambing 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% e. Ayam 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% f. Telur 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian Meningkatnya produktivitas padi dan bahan utama pangan lainnya a. Padi Sawah 6,83 6,85 6,87 6,89 6,91 6,93 b. Padi Ladang 2,72 2,75 2,78 2,81 2,84 2,86 c. Jagung 3,43 3,45 3,47 3,49 3,52 3,55 d. Ubi kayu 10,58 10,6 10,62 10,64 10,66 10,68 e. Ubi jalar 7,97 7,99 8,01 8,03 8,05 8,07 f. Kacang kedelai 1,24 1,26 1,28 1,3 1,32 1,34 g. Kacang Tanah 1,55 1,58 1,61 1,64 1,67 1,69 h. Kacang hijau 1,67 1,68 1,69 1,7 1,71 1,73 i. Shorgum 1,7 1,72 1,74 1,76 1,78 1,8 Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70% Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94% Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Bab VIII - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

237 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94% Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Persentase Kerusakan Kawasan Hutan 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12% Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20% b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50% c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00% d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50% e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30% f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00% Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Meningkatnya luas lahan pertanian: Lahan Kering; Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20% b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50% c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00% d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50% e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30% f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% Bab VIII - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

238 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00% Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70% Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20% b. Kakao 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50% c. Jambu Mente 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00% d. Kopi 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50% e. Kemiri 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30% f. Cengkeh 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% g. Pala 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00% Program Peningkatan Fungsi Hutan Mangrove dan Hutan Permai Persentase Kerusakan Kawasan Hutan 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12% Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 0,11% Program Pengembangan Sarana Prasarana Penyuluh Cakupan bina kelompok tani 59,61% 63,70% 68,09% 72,74% 77,70% 82,70% 2.05 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN , , , , , Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir , Cakupan bina kelompok nelayan dan Pembudidaya 17,02% 32,77% 51,06% 72,34% 100,00% 100% Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan Dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan , Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Program Peningkatan Kesadaran Dan Penegakan Hukum Dalam Penday agunaan Sd. Laut , Bab VIII - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

239 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiraan Iklim Laut 34,67% , Meningkatnya Produksi Ikan 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Program Peningkatan Budaya Kelautan Dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat 34,67% , Meningkatnya Produksi Ikan 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Program Pengembangan Perikanan Budidaya , Meningkatnya Produksi Ikan; 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan. 90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,60% Program Pengembangan Perikanan Tangkap , Meningkatnya Produksi Ikan; 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan. 90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,60% Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan , Persentase peningkatan kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD 4,88% 233,78% 10,00% 11,00% 12,00% 13,00% 2.05.xx Program Kajian Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar Meningkatnya Produksi Ikan 34,67% 35,22% 35,79% 36,38% 37,13% 38,13% PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah; 32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88% Persentase peningkatan kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah; 32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88% Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,00% Bab VIII - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

240 No 2.06 PERDAGANGAN Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Perlindungan Konsumen dan Pengaman Perdagangan Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan perdagangan dan industri serta Peredaran 100% 100% 100% 100% 100% 100% Barang dan Jasa Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Cakupan bina kelompok Pedagang/ Usaha Informal 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,49% 1.17 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Program Pengembangan Nilai Budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 50,00% 54,55% 59,09% 63,64% 68,18% 72,73% Program Pengelolaan Keragaman Budaya Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah 34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100,00% 100,00% Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah 34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100,00% 100,00% Persentase peningkatan kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD 10% 10% 10% 10% 10% 10% Program Pengembangan Destinasi Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) 25,00% 35,00% 45,00% 55,00% 65,00% 75,00% Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan 5% 6% 7% 8% 9% 11% Pengembangan Kemitraan Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya (Sepekan Pesta Danau Kelimutu PRIORITAS INFRASTRUKTUR DAN PENUNJANG DINAS PEKERJAAN UMUM PEKERJAAN UMUM Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Bab VIII - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

241 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) 32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 38,88% Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% Jumlah jembatan yang dibangun 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/saluran Pembuangan Air 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00% Persentase Drainase dalam keadaan baik 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26% Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 69,96% Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/saluran Pembuangan Air 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00% Persentase Drainase dalam keadaan baik 62,26% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,29% Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 69,96% Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa & Jaringan Pengairan Lainnya Rasio jaringan Irigasi terhadap luas lahan pertanian 6,38 6,64 6,91 7,18 7,44 7,71 Panjang irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 33,47% 34,87% 36,27% 37,67% 39,07% 40,47% Program Pengendalian Banjir Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% Jumlah jembatan dalam kondisi baik 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% Presentase desa yang terakses air bersih 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Bab VIII - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

242 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Jalan Penghubung dari Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang dilalui roda 4 dalam kondisi baik Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) 32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 49,51% Presentase desa yang terakses air bersih 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90% 1.04 PERUMAHAN Program Lingkungan Sehat Perumahan Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% Persentase rumah tinggal yang memiliki jamban keluarga 38,70% 39,06% 39,42% 39,77% 40,13% 40,49% Sumber Mata Air Permukaan 85,20% 87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95% Program Pengembangan Perumahan Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% 1.05 PENATAAN RUANG Program Perencanaan Tata Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02% Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20% Program Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02% Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20% Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02% Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20% BLHD LINGKUNGAN HIDUP Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyediaan TPA 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00 1 Presentase Penanganan Sampah 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97% Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16% Bab VIII - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

243 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Persentase perusahaan yang mentaati dokumen lingkungan hidup (AMDAL, UKL/UPL) 24% 40% 56% 72% 88% 96% Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00% Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00% Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumbere Daya Alam dan Lingkungan Hidup Presentase Pencemaran status mutu air 50,00% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50% Cakupan penghijauan wilayah sumber mata air 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00% Program Peningkatan Pengendalian Polusi Presentase Pencemaran status mutu air 12,29% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50% DINAS PERHUBUNGAN PERHUBUNGAN Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0% Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0% Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3% Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal 75,00% 75,00% 87,50% 87,50% 100,00% 100% Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100% Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0% Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0% Bab VIII - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

244 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3% Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100% Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0% Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0% Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3% Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100% Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Rambu' 50,14% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,0% Marka 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,0% Guard Drill 11,83% 14,33% 16,83% 18,33% 21,83% 24,3% Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal 75,00% 75,00% 87,50% 87,50% 100,00% 100% Persentase Uji KIR Kendaraan 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100% KANTOR PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Program Pengembangan Kinerja Pengelolaaan Persampahan Penyediaan TPA 0,50 0,70 0,80 0,90 1,00 1 Presentase Penanganan Sampah 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97% Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16% Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Bab VIII - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

245 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20% BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K); 0% 25% 50% 75% 100% 100% Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif; 11,15% 16,55% 21,94% 27,34% 32,73% 38,13% Penanggulangan Daerah Resiko Bencana. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Program Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100% Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah) 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% Program pengawasan dan penertiban kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100,00% Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (Sumber Mata Air Bawah Tanah) 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Persentase Rumah Tangga Pengguna listrik 68,89% 70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39% Persentase Desa yang terakses Listrik 66,27% 70,20% 74,12% 78,04% 81,96% 85,88% PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM DAN KETERTIBAN DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK DAN CAPIL Program Penataan Administrasi Kependudukan Rasio penduduk berktp per satuan penduduk 78,75% 85,99% 92,55% 96,48% 98,47% 99,33% Persentase bayi berakte kelahiran; 10,08% 29,63% 48,43% 66,51% 83,88% 95,00% Rasio pasangan berakte nikah; 35,33% 39,97% 52,10% 68,87% 86,90% 95,23% Bab VIII - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

246 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk; 44,82% 53,47% 64,17% 74,52% 84,54% 99,84% Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten. Ada Ada Ada Ada Ada Ada BADAN KESBANGPOLLINMAS KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP; Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP; Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; Program Pendidikan Politik Masyarakat Kegiatan pembinaan politik daerah SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi Bab VIII - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

247 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Pemeliharan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal Menurunnya pelanggaran terhadap Perda; Persentase pelanggaran terhadap Perda yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Menurunnya kasus konflik sosial yang terjadi; Presentase kasus konflik sosial yang diselesaikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PERENCANAAN PEMBANGUNAN Program Pengembangan Data/Informasi Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.23 STATISTIK Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Penyediaan data statistik daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.05 PENATAAN RUANG Program Perencanaan Tata Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 87,16% Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 0, ,123 0,1231 0,1232 0,1233 0, Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 87,16% Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik 12,29% 12,30% 12,31% 12,32% 12,33% 12,34% 1.06 PERENCANAAN PEMBANGUNAN Bab VIII - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

248 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Kerjasama Pembangunan Kerjasama Penelitian yang dilaksanakan Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan Persentase Desa yang mendapatkan alokasi anggaran pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 90% 100% 100% 100% 100% Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar Persentase Drainase dalam keadaan baik 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26% Rasio rumah layak huni 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% Program Perencanaan Pembangunan Daerah Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara tepat waktu; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase kegiatan yang ditetapkan dalam APBD berbanding kegiatan yang direncanakan dalam RKPD 70% 75% 80% 90% 100% 100% Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS); 100% 100% 100% 100% 100% 100% Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Perencanaan Sosial dan Budaya Persentase Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT DPRD Bab VIII - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

249 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Perda yang dihasilkan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kegiatan Reses yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% DPPKAD Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase Peningkatan Pajak Daerah; 88% 90% 92% 94% 96% 98% Persentase Peningkatan Retribusi Daerah. 78% 82% 85% 89% 95% 95% Berkurangnya Temuan Audit BPK 91,43% 82,86% 74,29% 65,71% 57,14% 48,57% Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase SKPD yang menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) tepat waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH Persentase Ketepatan penerbitan dokumen & Laporan Keuangan 100% 100% 100% 100% 100% 100% INSPEKTORAT DAERAH Peningkatan sistim pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 95% 90% 85% 80% 75% 70% Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE. Bab VIII - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

250 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah 33,85% 40,00% 46,15% 52,31% 58,46% 37,35% Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang berkompoten; 27,69% 36,92% 46,15% 55,38% 64,62% 73,85% Persentase SKPD yang telah memiliki SPM/SOP. 14,55% 16,36% 18,18% 22,73% 28,18% 33,64% BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan 42,03% 45,01% 68,97% 93,01% 100,00% 100% Persentase struktur jabatan yang terisi 87% 89,95% 92,99% 96,96% 100,00% 100% Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Persentase pejabat yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan 42,03% 45,01% 68,97% 93,01% 100,00% 100% Persentase struktur jabatan yang terisi 86,98% 89,95% 92,99% 96,96% 100,00% 100% BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Persentase PKK Aktif 70,00% 77,00% 87,00% 94,00% 100,00% 100% Persentase Posyandu Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pertemuan dengan Tokoh Adat Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 20,33% Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 11,76% 27,45% 47,06% 70,59% 100% 100% Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 21,05% Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Bab VIII - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

251 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Desa/Kelurahan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 21,05% Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan Persentase PKK Aktif 70,00% 77,00% 87,00% 94,00% 100,00% 100% Persentase Posyandu Aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% KANTOR PENGOLAH DATA DAN TELEMATIKA (KPDT) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa Persentase SKPD yang memiliki website; 10% 52% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet 58% 70% 85% 100,00% 100,00% 100,00% Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi Persentase SKPD yang memiliki website; 10,39% 51,95% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Persentase SKPD yang memiliki Akses Internet 58% 70% 85% 100,00% 100,00% 100,00% Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 100,00% Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS SOSIAL Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33% Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% Program Pembinaan Anak Terlantar Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33% Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% Bab VIII - 32 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

252 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana,PSK,NARKOBA dan penyakit sosial lainnya) Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33% Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33% Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% Program Pembinaan Para Penyadang Cacat dan Trauma Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,42% 50,33% Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Presentase korban bencana skala kabupaten/kota yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat; Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RAR & K) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 25% 50% 75% 100% 100% Program Pengelolaan areal pemakaman Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional Program Pendukung Pelaksanaan Hari-hari Besar Kenegaraan Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan hari besar Nasional Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial; 40,41% 42,39% 44,36% 46,36% 48,35% 50,33% SEKRETARIAT DAERAH Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pertemuan dengan Tokoh Adat Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 63% 88% 100% 100% 100% 100% Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa Bab VIII - 33 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

253 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang dipublikasikan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang dipublikasikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Penataan Daerah Otonomi Baru Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pelaporan dan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Program Penataan, Penguasaan, Pemilikkan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi 58,87% 61,54 65,60% 71,15% 78,13% 84,94% Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Keserasian Kebijakan Kualitas Anak dan Perempuan Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5% Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Penguatan Kelembagaan Pengerasutamanan Gender dan Anak Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5% Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5% Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Partisipasi angkatan kerja perempuan 97,50% 98% 98,50% 99% 99,50% 99,70% Persentase kasus KDRT; 10% 9% 8% 7% 6% 5% Bab VIII - 34 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

254 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Tindak Lanjut atas hasil pengawasan; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan dengan baik; 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE. 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Ranperda yang diajukan dan ditetapkan menjadi Perda 84,62% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100% Persentase Perda yang disosialisasikan kepada masyarakat 9,09% 18,18% 91,67% 92,31% 92,86% 93,33% Program Pembinaan Dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pengendalian Pelaksanaan Administrasi Pembangunan Daerah Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Pelayanan Urusan Haji Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Solidaritas Kerukunan Antar Umat Beragama Pertemuan dengan Tokoh Agama Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV /AIS Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS 100% Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan 75% Pembinaan kegiatan kepemudaan 75% 75% 100% 100% 100% 100% KECAMATAN DAN KELURAHAN Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kecamatan) Bab VIII - 35 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

255 No Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan / Indikator Kinerja Program (outcome) Prosentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH (Kelurahan) Prosentase Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2014) Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) (Target / Rp) 100% 100% 100% 100% 100% 100% % 100% 100% 100% 100% 100% Bab VIII - 36 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

256 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN (P3DK) Proporsi alokasi pendanaan berbasis desa dan kelurahan sebesar Rp. 700 juta s/d Rp.1 milyar per desa dan kelurahan Pendekatan Pagu Kewilayahan Kecamatan dialokasikan untuk menjawab pokok-pokok pikiran DPRD yang dihasilkan dari rapat dengan DPRD, seperti: rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses Prioritas terkait pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan penguatan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa dan kelurahan, yang meliputi: Program Selasa Keliling Sabtu Keliling (Seling-Saling) Saling) Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana pendukung,, serta perbedaan tunjangan bagi tenaga struktural dan fungsional yang melayani daerah Terpencil, Pedalaman dan Dalam Kota Prioritas terkait percepatan pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui: 1) Peningkatan konektivitas antar kecamatan dan antar desa, untuk pendistribusian hasil-hasil produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan unggulan masyarakat dengan membangun jalan-jalan paralel sebanyak 5 (lima) ruas jalan, yaitu: Jalan Paralel: Puukungu Orakose Maukaro Jalan Paralel: Nangaba Boafeo Kebirangga Jalan Paralel: Nduaria Kotabaru Jalan Paralel: Wologai Magekoba Maurole Jalan Paralel: Watuneso Oka Hangalande Kotabaru 2) Peningkatan akses masyarakat terhadap listrik,, dengan target semua desa dapat terakses listrik; 3) Peningkatan sistem distribusi dan akses terhadap air bersih, baik untuk masyarakat perkotaan maupun perdesaan; 4) Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memfasilitasi pengembangan usaha di tingkat desa Penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

257 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja RPJMD Kabupaten Ende bertujuan untuk memberikan gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende periode Indikator penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Ende, secara umum meliputi 3 (tiga) aspek yaitu kesejahteraan, pelayanan umum dan daya saing. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Ende periode yang telah direncanakan. lndikator kinerja dimaksud, juga diperlukan oleh publik dalam rangka perwujudan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Mengacu arahan RPJPD Kabupaten Ende Tahun dan kondisi capaian kinerja sampai dengan periode akhir RPJMD (Tahun 2013), maka Target Makro Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun sampai akhir tahun 2019 adalah sebagai berikut: 1) Indeks Pembangunan Manusia mencapai angka 73,3 (sesuai target RPJPD ) 2) Buta aksara: target semula 5 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 2,5 persen 3) Angka Kematian Bayi 5 / 1000 Kelahiran Hidup (sesuai target RPJPD ) 4) Kasus Kematian Ibu menurun menjadi 3 kasus (sesuai target RPJPD ) 5) Kemiskinan 15 persen (sesuai target RPJPD ) 6) Pertumbuhan ekonomi: target semula 5,6 persen; mengacu pada capaian tahun 2013, pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 6 persen 7) Menciptakan iklim politik yang kondusif dan partisipasi politik rakyat, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 8) Tata kelola kepemerintahan yang baik dan penegakan hukum dan HAM, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian 9) Pembangunan yang responsif gender, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 10) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan bumi dan pelestarian lingkungan, dilihat dari pencapaian indikator Urusan Lingkungan Hidup. Selain indikator dan target kinerja makro tersebut di atas, ditetapkan pula indikator kinerja utama penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Ende kurun waktu Indikator kinerja utama dirumuskan dengan memerhatikan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Ende. Indikator kinerja mencakup uraian aspek dan fokus kinerja menurut bidang urusan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dan secara implisit memuat kinerja pelayanan minimal yang disyaratkan dalam ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi Kabupaten//Kota. Dari rumusan indikator kinerja, ditetapkan target kinerja, dengan memerhatikan capaian kinerja sampai dengan Tahun 2013 (akhir pelaksanaan RPJMD ), serta kemampuan daerah dalam upaya pencapaiannya selama kurun waktu Rincian dari indikator kinerja masing-masing misi, disajikan pada tabel 9.1. berikut. Bab IX - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

258 Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Ende Tahun Misi 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dan Berdaya Saing Tinggi Tujuan : 3 Tujuan Sasaran : 6 Sasaran Indikator : 40 Indikator Kinerja Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 2013 Penanggung Formula Angka Jawab Terciptanya Rasio Guru Jumlah Guru SD / MI 3200 per sepuluh Proses 1. Berbanding Murid Jumlah Murid SD / MI x ribu Pendidikan SD/MI DINAS PPO yang Rasio Guru Jumlah Guru SMP / MTs 1462 Berkualitas per sepuluh 2. Berbanding Murid Jumlah Murid SMP / MTs x pada Semua ribu SMP/MTs DINAS PPO Jenjang Rasio Guru Jumlah Guru SMA / MA / SMK 963 Pendidikan per sepuluh 3. Berbanding Murid Jumlah Murid SMA / MA / SMK x termasuk ribu SMA/MA/SMK DINAS PPO Pendidikan bagi Jumlah Guru SD/MI berijazah S1/D- Masyarakat Guru SD/MI yang IV 719 Berkebutuhan 22,47 4. Memenuhi Jumlah Seluruh Guru SD / MI x 100% % 3200 Khusus % Kualifikasi S1/D-IV 22,53% 22,59% 22,66% 22,72% 22,78% 22,84% DINAS PPO (Difabel) 5. Guru SMP/MTs Jumlah Guru SMP/MTs berijazah yang Memenuhi S1/D-IV x 100% % ,83 % Kualifikasi S1/D-IV Jumlah Seluruh Guru SMP / MTs ,97% 83,11% 83,24% 83,38% 83,52% 83,65% DINAS PPO Guru SMA/MA yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Guru SMK yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Angka Kelulusan SD/MI Angka Kelulusan SMP/MTs Angka Kelulusan SMA/MA Jumlah Guru SMA/MA 95,09 berijazah S1/D-IV x 100% % 581 % Jumlah Seluruh Guru SMA / MA 611 Jumlah Guru SMK berijazah S1/D- IV x 100% % ,63 Jumlah Seluruh Guru SMK 352 % Jumlah Lulusan pada Jenjang SD / MI Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SD/MI tahun sebelumnya Jumlah Lulusan padajenjang SMP / MTs Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SMP/MTs tahun sebelumnya Jumlah Lulusan pada Jenjang SMA / MA Jumlah Siswa tingkat tertinggi pada Jenjang SMA/MA tahun sebelumnya x 100% % x 100% % x 100% % , % ,83 % 98,04 % 95,25% 95,42% 95,58% 95,74% 95,91% 96,07% DINAS PPO 90,91% 91,19% 91,48% 91,76% 92,05% 92,33% DINAS PPO 98,60% 98,77% 98,94% 99,11% 99,28% 99,44% DINAS PPO 97,26% 97,68% 98,11% 98,53% 98,96% 99,38% DINAS PPO 98,39% 98,75% 99,11% 99,46% 99,82% 100,00% DINAS PPO Bab IX-2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

259 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab Meningkatnya Minat Baca Masyarakat Angka Kelulusan SMK Persentase Pengunjung Perpustakaan per tahun Jumlah Lulusan pada Jenjang SMK Jmlh Siswa tingkat tertinggi pd Jenjang SMK thn sebelumnya Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan Selama 1 Tahun Jumlah orang dalam Populasi yang seharusnya dilayani x 100% % x 100% % , % , % 95,47% 96,30% 97,12% 97,94% 98,77% 99,59% DINAS PPO 23,27% 24,39% 25,50% 26,61% 27,73% 28,84% KANTOR PERPUSTAK AAN DAN ARSIP DAERAH Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Belajar secara Seimbang pada Semua Jenjang Pendidikan Koleksi Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SD/MI Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk SMP/MTs Rasio Ketersediaan Sekolah Berbanding Penduduk Usia Sekolah untuk Pendidikan Menengah Persentase Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Persentase Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak Jumlah Koleksi Judul Buku yang Tersedia di Perpustakaan Daerah x 100% % ,44 Jumlah Koleksi Judul Buku yang 6426 % Seharusnya Tersedia Jumlah Sekolah SD / MI Sekolah/ 344 x Jumlah Penduduk Usia 7-12 tahun Pendduk 87,55% 90,66% 93,78% 96,89% 100,00 % 100,00% KANTOR PERPUSTAK AAN DAN ARSIP DAERAH DINAS PPO Sekolah/10. Jumlah Sekolah SMP / MTs x DINAS PPO Jumlah Penduduk Usia tahun Pendduk Jumlah Sekolah SMA / MA / SMK Sekolah/ x Jumlah Penduduk Usia tahun Pendduk Jumlah Ruang Kelas SD/MI yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak x 100% % 1432 Jml Seluruh Ruang Kelas SD/MI 2381 Jumlah Ruang Kelas SMP/MTs yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak x 100% % 500 Jumlah Seluruh Ruang Kelas 531 SMP/MTs Jumlah Ruang Kelas SMA/MA yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak 301 Jumlah Seluruh Ruang Kelas x 100% % 330 SMA/MA DINAS PPO 60,14 % 94,16 % 91,21 % 63,67% 67,13% 70,52% 73,84% 77,09% 80,28% DINAS PPO 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO 92,81% 94,38% 95,91% 97,40% 98,86% 100,00% DINAS PPO Bab IX - 3 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

260 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Akses Pendidikan sesuai dengan Potensi dan Kebutuhan Masyarakat 7. Persentase Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak 1. Angka Melek Huruf Persentase siswa yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/ Paket C Angka Partisipasi Sekolah SD/MI Jumlah Ruang Kelas SMK yang Kondisi Bangunannya Baik/Layak x 100% % 98 Jumlah Seluruh Ruang Kelas SMK 115 Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka ,22 % Jumlah penduduk usia diatas 15 thn yang bisa baca dan tulis x 100% % ,00 Jumlah penduduk usia % diatas 15 tahun Jumlah Siswa Jenjang TK/RA/Penitipan Anak ,77 x 100% % Jumlah Anak Usia 4-6 tahun % Jumlah Siswa SD / MI x 100% % Jumlah Penduduk Usia SD / MI Jumlah Siswa SMP / MTs Jml Penduduk Usia SMP / MTs x 100% % ,24 % 101,11 % Jumlah Siswa SMA / MA / SMK ,10 Jumlah Penduduk Usia SMA / MA / x 100% % % SMK Jumlah Siswa Usia 7-12 tahun di Tingkat SD / MI x 100% % ,76 Jumlah Penduduk Usia 7-12 tahun % Jumlah Siswa Usia thn di Tingkat SMP / MTs Jumlah Penduduk Usia tahun Jumlah Siswa Usia thn di Tingkat SMA/MA/SMK Jumlah Penduduk Usia tahun x 100% % x 100% % Jumlah Siswa Usia 7-12 tahun per Jumlah Penduduk Usia 7-12 tahun x pnddk , % , % 89,92% 94,31% 98,43% 100,00 % 100,00 % SKPD Penanggung Jawab 100,00% DINAS PPO 95,00% 95,01% 95,02% 95,03% 95,05% 95,06% DINAS PPO 61,04% 62,31% 63,58% 64,85% 66,12% 67,40% DINAS PPO 115,83% 114,42% 100,93% 100,74% 108,29% 107,47% 113,01 % 100,55 % 106,65 % 111,60 % 100,37 % 105,84 % 110,19 % 100,18 % 105,02 % 108,77% DINAS PPO 100,12% DINAS PPO 104,20% DINAS PPO 97,19% 97,61% 98,03% 98,46% 98,88% 99,30% DINAS PPO 66,02% 68,51% 71,00% 73,49% 75,98% 78,47% DINAS PPO 82,62% 84,66% 86,70% 88,74% 90,78% 92,83% DINAS PPO DINAS PPO 10. Angka Partisipasi Sekolah SMP/MTs Jumlah Siswa Usia thn Jumlah Penduduk Usia tahun x per pnddk DINAS PPO 11. Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah Jumlah Siswa Usia thn 9872 per Jumlah Penduduk Usia tahun x pnddk DINAS PPO Bab IX - 4 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

261 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Pendidik Berdasarkan Karakteristik Wilayah Meningkatnya Pembinaan Kepemudaan dan Olahraga Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA Angka Putus Sekolah (APS) SMK Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Penyediaan Rumah Mess Guru bagi Guru Tetap pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman Cakupan Pembinaan Kegiatan Kepemudaan Cakupan Pembinaan Kegiatan Olahraga Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD 2013 Penanggung Formula Angka Jawab Jumlah Siswa SD / MI yang putus sekolah x 100% % 208 0,50% 0,45% 0,40% 0,36% 0,31% 0,26% 0,21% DINAS PPO Jumlah Siswa SD / MI Jumlah Siswa SMP / MTs yang putus sekolah x 100% % 99 0,61% 0,55% 0,49% 0,42% 0,36% 0,30% 0,24% DINAS PPO Jumlah Siswa SMP / MTs Jumlah Siswa SMA / MA yang putus sekolah x 100% % 120 1,25% 1,09% 0,94% 0,78% 0,62% 0,47% 0,31% DINAS PPO Jumlah Siswa SMA / MA 9621 Jumlah Siswa SMK yang Putus Sekolah x 100% % 41 1,09% 0,96% 0,83% 0,69% 0,56% 0,43% 0,29% DINAS PPO Jumlah Siswa SMK 3745 Jumlah Siswa baru tingkat I pada SMP/MTs ,20 x 100% % Jumlah Lulusan SD/MI tahun 5841 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO sebelumnya Jml Siswa baru tingkat I pada SMA/MA/SMK ,30 x 100% % Jumlah Lulusan SMP/MTs tahun 3957 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO sebelumnya Jumlah Mess Guruyang tersedia di setiap Sekolah pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman Jumlah Sekolah di Wilayah Terpencil dan Pedalaman Jumlah Kegiatan Pembinaan Kepemudaan yang Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Kepemudaan yg Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Kegiatan Pembinaan Olahraga yang Dilaksanakan pada tahun n Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan Olahraga yg Dilaksanakan pada tahun n x 100% % x 100% % x 100% % % 6% 9% 12% 15% DINAS PPO 75% 75% 75% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO 67% 67% 67% 100% 100% 100% 100% DINAS PPO Bab IX - 5 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

262 Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau Dan Merata Bagi Seluruh Masyarakat Tujuan : 4 Tujuan Sasaran : 15 Sasaran Indikator : 52 Indikator Kinerja Sasaran Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas sesuai Kebutuhan Terpenuhinya Kesejahteraan dan Sarana Prasarana Pendukung bagi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Karakteristik Wilayah Terpenuhinya Tenaga Kesehatan yang Merata dan Berkualitas BLUD RSUD Ende Mandiri dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas kepada Masyarakat Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 1. Rasio Puskesmas per satuan Penduduk 2. Rasio Pustu per satuan Penduduk 3. Rasio Poskesdes per satuan Penduduk 1. Penyediaan Rumah Medis dan Paramedis di Puskesmas, Pustu dan Poskesdes pada Wilayah Terpencil dan Pedalaman 1. Rasio Dokter per satuan Penduduk 2. Rasio Bidan per satuan Penduduk 3. Rasio Perawat per satuan Penduduk 1. Bed Occupancy Rate (BOR) 2. Average Length of Stay (ALOS) 3. Bed Turn Over (BTO) Jumlah Puskesmas Per 24 Jumlah Penduduk x seribu ,09 Jumlah Puskesmas Pembantu Per x seribu Jumlah Penduduk ,189 Jumlah Poskesdes 45 Per Jumlah Penduduk x seribu Jumlah Rumah Medis dan Paramedis yg tersedia di setiap Puskesmas, Pustu & Poskesdes di wil. terpencil & x 100% % pedalaman 120 Jumlah Puskesmas, Pustu 196 dan Poskesdes di wilayah terpencil dan pedalaman Jumlah Dokter Per x Jumlah Penduduk seribu Jumlah Bidan Per 274 x Jumlah Penduduk seribu Jumlah Perawat Per 383 x Jumlah Penduduk seribu Jumlah Hari Perawatan dalam Waktu Tertentu Jumlah Tempat Tidur x x 100% % 145x365 Jumlah Hari dalam Satu Satuan Waktu Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab 0,167 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,189 0,193 0,196 0,198 0,201 0,205 0,171 0,241 0,258 0,276 0,293 0,311 DINKES DINKES DINKES 61,22% 62,24% 63,27% 64,29% 65,31% 66,33% 67,35% DINKES 0,104 0,152 0,156 0,159 0,162 0,165 0,168 DINKES 1,02 1,09 1,15 1,20 1,25 1,30 1,35 DINKES 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 1,42 DINKES 53,93% 56,63% 59,46% 62,43% 65,55% 68,83% 71,83% RSUD Jumlah Hari Perawatan Pasien Keluar RS Hari Jumlah Pasien Keluar RS , RSUD (Hidup + Mati) Jumlah Pasien Keluar RS (Hidup+Mati) 1 tahun Kali / 8666 Jumlah Tempat Tidur pada Tahun ,77 58,95 58,16 57,39 56,64 55,91 55,20 RSUD tahun bersangkutan Bab IX - 6 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

263 Sasaran Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 4. Turn Over Interval (TOI) 5. Gross Death Rate (GDR) 6. Net Death Rate (NDR) 7. Angka Kematian Ibu Melahirkan (150 per KH) di RSUD 8. Angka Kematian Bayi di RSUD 1. Menurunnya Kasus Kematian Ibu Jumlah Tempat Tidur x Hari - Hari Perawatan RS Hari Jumlah Pasien Keluar RS 8666 (Hidup + Mati) Jumlah Pasien Mati dari seluruhnya Dirawat 312 x Permil Jumlah Pasien Keluar RS 8666 (Hidup + Mati) Jumlah Kematian Ibu pada Periode Tertentu 150 Jumlah Pasien Kebidanan x Permil 8666 (Ibu) yang Keluar (Hidup + Mati) Jml Pasien Mati > 48 Jam Dirawat 3 x Permil Jumlah Pasien Keluar RS 2348 (Hidup + Mati) Jumlah Kematian Bayi 44 x Permil Total Bayi Hidup + Mati 1818 Jumlah Kasus Kematian Ibu Melahirkan Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab 2, RSUD RSUD RSUD 1,28 1,28 1,05 1,05 1,05 1,05 1,05 RSUD 24,20 23,10 22,00 20,90 19,80 18,70 17,60 RSUD orang DINKES 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Jumlah Komplikasi Kebidanan yang Mendapat Penanganan Definitif di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Tertentu 833 x 100% % Jumlah Ibu dengan 833 Komplikasi Kebidanan di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu yg sama Jumlah Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Satu Wil. Kerja pada Kurun Waktu Tertentu x 100% % ,01% 96,00% 97,00% 98,00% 99,00% Jumlah Seluruh Sasaran Ibu 4927 Bersalin di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yg sama Jumlah Ibu Hamil yang Memperoleh Pelayanan Antenatal K4 di Satu Wilayah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Kerja pd Kurun Waktu tertentu x 100% % ,24% 94,05% 95,97% 96,58% 97,57% 98,67% 99,12% DINKES Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yang sama ,00 % 100,00 % DINKES Bab IX - 7 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

264 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 5. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 6. Angka Kelangsungan Hidup Bayi 7. Angka Kematian Neonatal (Bayi 0-28 hari) Jumlah Ibu Nifas yang telah memperoleh 3 kali Pelay. Nifas sesuai Standar di Satu Wil. Kerja pd Kurun Waktu tertentu Jumlah Seluruh Ibu Nifas di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yang sama Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang dari 1 thn) pada satu tahun tertentu x Jumlah Kelahiran Hidup pada tahun tertentu Jumlah Neonatal yang lahir meninggal x x 100% % Per seribu Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab Per 54 Jumlah kelahiran hidup seribu ,89% 89,03% 94,97% 95,58% 96,57% 97,68% 99,16% DINKES DINKES DINKES 8. Cakupan Kunjungan Bayi 9. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani Jumlah Kunjungan Bayi yang Memperoleh Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di Satu Wilayah Kerjapada Kurun Waktu tertentu Jumlah Seluruh Bayi yang Lahir di Satu Wilayah pada Kurun Waktu yang sama Jumlah Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Jumlah Seluruh Neonatus dengan Komplikasi yang ada x 100% % x 100% % ,87% 84,02% 90,15% 96,35% 102,54 % 92,96% 99,16% DINKES 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES 10. Cakupan Pelayanan Anak Balita Jumlah Anak Balita yang memperoleh Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan Minimal 8 Kali di Satu Wilayah Kerja pd Kurun Waktu tertentu x 100% % ,70% 86,64% 90,64% 94,71% 98,85% Jumlah Seluruh Anak Balita di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yang sama 100,00 % 100,00 % DINKES 11. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Jumlah Desa / Kelurahan UCI Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan x 100% % ,40% 91,73% 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % DINKES Bab IX - 8 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

265 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 12. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Pneumonia Balita Jumlah Penderita Pneumonia Balita yang Ditangani di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Satu Tahun Jumlah Perkiraan Penderita Pneumonia Balita di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu yang sama x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab ,98% 36,26% 57,54% 78,82% 100,00 % 100,00 % 100,00 % DINKES Meningkatnya Status Gizi Masyarakat 1. Persentase Balita Gizi Buruk Jumlah Balita Gizi Buruk 149 Jumlah Seluruh Balita x 100% % ,88% 0,61% 0,55% 0,49% 0,43% 0,37% 0,31% DINKES Penurunan Angka Kesakitan Masyarakat 2. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 1. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita (Pasien Baru) Penyakit TBC BTA + 2. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Sarana Pelayanan Kesehatan di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu Tertentu x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Jmlh Seluruh Balita Gizi Buruk yg ditemukan di Satu Wilayah Kerja dalam Waktu yg sama 149 Jumlah Penderita Baru TBC BTA (+) yang Ditemukan dan Diobati di Satu Wilayah Kerja selama Satu Tahun Jumlah Perkiraan Penderita Baru TBC BTA (+) dalam Waktu yang sama x 100% % ,27% 48,40% 62,52% 76,65% 90,77% 100% 100% DINKES Jumlah Penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di Satu Wilayah Kerja selama 1 Tahun 62 Jumlah Penderita DBD yang % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Ditemukan di Satu Wilayah dalam Waktu yang sama 3. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Acute Flacid Paralysis (AFP) Jumlah Kasus AFP Non Polio yang Dilaporkan 9 Jumlah Penduduk < 15 tahun x 100% % ,010% 0,010% 0,009% 0,008% 0,007% 0,006% 0,005% DINKES Bab IX - 9 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

266 Sasaran Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 4. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 5. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit: Diare 6. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam 7. Angka Kejadian Malaria (per penduduk) 8. Cakupan Pelayanan Penderita HIV/AIDS 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 2. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6-24 bulan Keluarga Miskin Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab Jmlh Murid SD dan Setingkat yg Diperiksa Kesehatannya oleh Nakes atau Tenaga Terlatih di Satu Wilayah Kerja pada Kurun Waktu tertentu x 100% % ,30% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Jmlh Murid SD dan Setingkat di Satu Wilayah Kerja dlm Kurun Waktu yg sama Jumlah Penderita Diare yang Datang dan Dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di Satu Wilayah tertentu dalam Waktu 1 tahun Jumlah Perkiraan Penderita Diare pada Satu Wilayah tertentu dlm Waktu yg sama (10% dari Angka Kesakitan Diare x Jumlah Penduduk) Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 jam dalam x 100% % ,54% 80,16% 86,78% 93,40% Periode tertentu x 100% % 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Jumlah KLB di Desa/Kelurahan yang terjadi pada Periode yang sama 1 Jumlah Kasus Malaria yang Terjadi Per x ,83 Jumlah Seluruh Penduduk seribu ,35 100,00 % 100,00 % 100,00 % DINKES 20,11 18,02 16,14 14,48 12,88 DINKES Jumlah Penderita HIV/AIDS yang diberikan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINKES Jumlah Seluruh Penderita HIV/AIDS yang ditemukan 23 Jumlah Kunjungan Pasien Miskin di Sarana Kesehatan Strata 1 x 100% % ,97% 71,04% 73,88% 78,31% 84,58% 93,04% 98,43% DINKES Jumlah Seluruh Masyarakat Miskin di Kabupaten Jumlah Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin yg mendapat Makanan Pendamping ASI x 100% % 0 0% 3,26% 50,01% Jumlah Seluruh Anak Usia bulan Keluarga Miskin 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % DINKES Bab IX - 10 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

267 Sasaran Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Hidup Sehat Meningkatnya Kerjasama dengan Lembaga Kesehatan Swasta Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam Bidang Kesehatan Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 1. Meningkatnya Kualitas Air Minum yang Memenuhi Syarat Kesehatan 2. Meningkatnya Jumlah Desa/Kelurahan yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 3. Meningkatnya Kualitas Hygienis Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/Minuman 1. Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Lembaga Swasta dalam Penyelengaraan Kesehatan di Kabupaten Ende 1. Rasio Posyandu per Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab Jmlh Kunjungan Pasien Miskin di Sarana Kesehatan Strata 1 x 100% % 785 0,40% 0,44% 0,51% 0,61% 0,70% 0,88% 1,06% DINKES Jumlah Seluruh Masyarakat Miskin di Kabupaten Jumlah Sarana Air Minum yg Memenuhi Syarat Kesehatan x 100% % Jumlah Seluruh Sarana Air ,45% 30,19% 33,21% 36,53% 40,18% 44,20% 48,22% DINKES Minum Jumlah Desa / Kelurahan yang Melaksanakan STBM Jmlh Seluruh Desa / Kelurahan x 100% % Jumlah TPM yang Memenuhi Syarat 117 Jumlah Seluruh TPM x 100% % 279 Jumlah Lembaga Swasta yang Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam Penyelengaraan Kesehatan kepada Masyarakat Lemba ga 3,96% 3,96% 7,91% 8,63% 9,35% 10,07% 10,79% DINKES 41,94% 46,24% 50,90% 55,91% 61,29% 67,03% 73,12% DINKES DINKES Satuan Balita Jumlah Posyandu Per x ,41 45,54 50,13 55,12 60,63 66,67 72,71 DINKES Jumlah Balita seribu Cakupan Desa Siaga Aktif Meningkatnya Peserta KB Aktif 1. Persentase Akseptor KB 2. Cakupan Peserta KB Aktif Penurunan Angka Unmet Need 1. Cakupan PUS yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (unmet need) Jumlah Desa Siaga Aktif Jumlah Desa Siaga yang Dibentuk Jumlah Akseptor KB Jumlah Seluruh PUS yang ada Jumlah Peserta Program KB Aktif Jumlah Seluruh PUS yang ada Jumlah PUS Unmet Need Jumlah Seluruh PUS yang ada x 100% % x 100% % x 100% % x 100% % ,45% 58,62% 79,31% 86,21% 93,10% 100% 100% DINKES 14,16% 15,59% 16,99% 18,69% 20,56% 22,61% 24,66% BKBKS 72,00% 72,00% 100% 100% 100% 100% 100% BKBKS 16,73% 15,00% 12,50% 10,00% 7,50% 5,00% 2,50% BKBKS Bab IX - 11 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

268 Sasaran Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Tenaga Penyuluh KB Meningkatnya Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 1. Ratio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 desa/ kelurahan 2. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa / Kelurahan 1. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Jumlah PLKB / PKB Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan Jumlah PPKBD Jumlah Seluruh Desa/ Kelurahan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I Jumlah Seluruh Keluarga yang ada per desa per desa x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab ,20 0,32 0,40 0,50 0,50 0,50 0,50 BKBKS 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 BKBKS 32,38% 31,00% 30,00% 29,00% 28,00% 27,00% 26,00% BKBKS Bab IX - 12 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

269 Misi 3 : Percepatan Pembangunan Perekonomian Dan Pariwisata Yang Kompetitif Dan Berkelnajutan Tujuan : 4 Tujuan Sasaran : 15 Sasaran Indikator : 63 Indikator Kinerja Sasaran Pengembangan Lahan dan Peningkatan Produksi Pertanian, Perkebunan dan Perikanan 1. Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Luas Lahan Pertanian: a. Pertanian Lahan Basah b. Pertanian Lahan Kering Luas areal Pertanian Lahan Basah tahun n dikurangi luas areal lahan basah tahun n-1 Luas Pertanian Lahan Basah pada tahun dasar Luas areal Pertanian Lahan Kering tahun n dikurangi luas areal Lahan Kering Thn n-1 Luas Pertanian Lahan Kering pada tahun dasar 2. Meningkatnya Produktivitas Padi dan Bahan Utama Pangan Lainnya: x 100% x 100% Ha Ha Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab ,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% 1,26% DISTANAK 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK a. Padi Sawah b. Padi Ladang c. Jagung d. Ubi Kayu e. Ubi Jalar f. Kacang Kedelai Produksi Tanaman Padi Sawah (Ton) 47571,6875 Luas Areal Tanam Padi Sawah (Ha) Ton/Ha Produksi Tanaman Padi Ladang (Ton) Luas Areal Tanam Padi Ladang (Ha) Ton/Ha 5688 Produksi Tanaman Jagung (Ton) Luas Areal Tanam Jagung (Ha) Ton/Ha 6451 Produksi Tanaman Ubi Kayu (Ton) Ton/Ha Luas Areal Tanam Ubi Kayu (Ha) 1826 Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ton) 3062 Ton/Ha Luas Areal Tanam Ubi Jalar (Ha) 385 Prodksi Tanaman Kacang Kedelai (Ton) Ton/Ha 16 Luas Areal Tanam Kacang Kedelai (Ha) 13 6,81 6,85 6,88 6,92 6,95 6,98 7,02 DISTANAK 2,69 2,72 2,75 2,78 2,80 2,83 2,86 DISTANAK 3,41 3,55 3,69 3,84 3,99 4,15 4,32 DISTANAK 10,56 11,09 11,65 12,23 12,84 13,48 14,15 DISTANAK 7,95 8,35 8,77 9,21 9,67 10,15 10,66 DISTANAK 1,23 1,26 1,29 1,33 1,36 1,39 1,43 DISTANAK g. Kacang Tanah Produksi Tanaman Kacang Tanah (Ton) Ton/Ha 76 1,52 1,56 1,60 1,64 1,68 1,72 1,76 DISTANAK Luas Areal Tanam Kacang Tanah (Ha) 50 h. Kacang Hijau Produksi Tanaman Kacang Hijau (Ton) Ton/Ha 143 1,66 1,68 1,70 1,71 1,73 1,75 1,77 DISTANAK Luas Areal Tanam Kacang Hijau (Ha) 86 i. Shorgum Produksi Tanaman Shorgum (Ton) 328 Luas Areal Tanam Shorgum (Ha) Ton/Ha 195 1,68 1,77 1,85 1,95 2,04 2,15 2,25 DISTANAK Bab IX - 13 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

270 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan ( 7 Komoditi Unggulan Daerah): a. Kelapa b. Kakao c. Jambu Mete d. Kopi e. Kemiri f. Cengkeh g. Pala Meningkatnya Produksi Ikan Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan akan Konsumsi ikan Meningkatnya Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab Jumlah Produksi Kelapa (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 64,856 0,80% 1,00% 1,00% 1,00% 1,20% 1,20% 1,20% DISHUTBUN Jumlah Produksi Kelapapada tahun n Jumlah Produksi Kakao (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 7,684 0,22% 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 1,50% DISHUTBUN Jumlah Produksi Kakao pada tahun n ,684 Jumlah Produksi Jambu Mete (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada thn n-1 x 100% % 6 0,16% 0,50% 0,50% 1,00% 1,00% 1,50% 2,00% DISHUTBUN Jumlah Produksi Jambu Mete pada thn n Jumlah Produksi Kopi (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 9 0,26% 0,50% 0,50% 1,00% 1,50% 1,50% 1,50% DISHUTBUN Jumlah Produksi Kopi pada tahun n Jumlah Produksi Kemiri (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 11 0,21% 0,50% 1,00% 1,00% 1,10% 1,20% 1,30% DISHUTBUN Jumlah Produksi Kemiri pada tahun n Jumlah Produksi Cengkeh (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 16 Jumlah Produksi Cengkeh pada tahun n ,37% 1,00% 2,00% 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% DISHUTBUN Jumlah Produksi Pala (Ton) pada tahun n dikurangi Produksi pada tahun n-1 x 100% % 1 9,09% 1,00% 1,50% 2,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISHUTBUN Jumlah Produksi Pala pada tahun n-1 11 Jumlah Produksi Ikan (Ton) pada tahun n Potensi Daerah/Potensi Lestari (Ton) x 100% Ton 8431,0 6 Jumlah Konsumsi Ikan (Ton) pada thn n 31,06 88,74 Jumlah Target Produksi Ikan Daerah x 100% % 35 % Jumlah Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut yang diusahakan pada tahun n Jumlah Potensi Luas Lahan Budi Daya Rumput Laut x 100% % ,34% 0,55% 0,57% 0,59% 0,75% 1,00% DKP 90,09% 90,89% 91,71% 92,46% 92,86% 93,26% DKP 1,42% 1,82% 2,23% 2,63% 3,04% 3,44% 3,84% DKP 6. Penyediaan Regulasi Ketahanan Pangan Jumlah Peraturan tentang Kebijakan Ketahanan Pangan dalam Bentuk Perda, Perkada, dsb. buah BKP3 7. Ketersediaan Pangan Utama Rata-rata Jumlah Ketersediaan Pangan Utama per Tahun (Kg) ,76 Jumlah Penduduk x 100% % ,85 % 90% 90% 90% 90% 90% 90% BKP3 Bab IX - 14 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

271 Sasaran Meningkatnya Produksi Ternak Pelestarian Budaya Lokal Meningkatnya Pembinaan Kelompok Seni Budaya Lokal Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 1. Meningkatnya Produksi hasil Ternak: a. Sapi b. Kerbau Jumlah Produksi Daging Sapi (Kg) pada tahun n dikurangi Jumlah Produksi Daging Sapi pada tahun n - 1 Jumlah Produksi Daging Sapi pada tahun x 100% % n-1 Jumlah Produksi Daging Kerbau (Kg) pada thn n dikurangi Jmlh Produksi Daging Kerbau pada tahun n - 1 x 100% % Jumlah Produksi Daging Kerbau pada tahun n-1 c. Babi Jumlah Produksi Daging Babi (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Babi pada tahun n - 1 Jumlah Produksi Daging Babi pada tahun n-1 d. Kambing e. Ayam f. Telur Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Cakupan Bina Kelompok Seni Budaya Daerah Jumlah Produksi Daging Kambing (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Kambing pd thn n - 1 x 100% % Jumlah Produksi Daging Kambing pada tahun n-1 Jumlah Produksi Daging Ayam (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Daging Ayam pada tahun n - 1 x 100% % Jumlah Produksi Daging Ayam pada tahun n-1 Jumlah Produksi Telur (Kg) pada thn n dikurangi Jumlah Produksi Telur pada thn n - 1 x 100% % Jumlah Produksi Telur pada tahun n-1 Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Total Benda, Situs dan Kawasan Cagar x 100% % Budaya yang Dimiliki Daerah Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab ,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% 5,00% DISTANAK x 100% % ,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK ,45 22 % Jumlah Kelompok Seni Budaya Daerah yang mendapatkan Binaan dan Bantuan Pemda pada thn n x 100% % 7 12,07 Jumlah KelompokSeni Budaya Daerah 58 % 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% DISTANAK 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% 3,00% DISTANAK 50,00% 54,55% 59,09% 63,64% 68,18% 72,73% DISBUDPAR 34,48% 51,72% 68,97% 86,21% 100 % 100 % DISBUDPAR Pengembangan Pariwisata Daerah 1. Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Penyelenggaraan Sepekan Pesta Danau Kelimutu Kali DISBUDPAR Bab IX - 15 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

272 Sasaran Meningkatnya Pembinaan Kelompok Tani dan Nelayan Pengembangan dan Pembinaan Koperasi dan UMKM Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Persentase Pengembangan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Meningkatnya Kunjungan Wisatawan ke Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Cakupan Bina Kelompok Tani yang Meningkat Statusnya Cakupan Bina Kelompok Nelayan, Pembudidaya dan Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan Persentase Koperasi Aktif Persentase UKM non BPR/LKM UKM Aktif Jmlh Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang Dikembangkan Jumlah Potensi Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang ada Jumlah Kunjungan Wisatawan pada thn n dikurangi Jumlah Wisatawan pada thn n-1 Jumlah Kunjungan Wisatawan pada tahun n-1 x 100% % x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab Jumlah Kelompok Tani yang mendapatkan Binaan dan Meningkat Statusnya pd thn n ,82 x 100% % Jumlah Kelompok Tani yg ada 1743 % Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan yang Mendapatkan Binaan pd thn n Jumlah Kelompok Nelayan, Pembudidaya, Pengolah serta Pemasar Hasil Perikanan Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Seluruh Koperasiyang ada pada tahun n Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM Aktif Jumlah Seluruh UKM Non BPR/LKM UKM yang ada x 100% % x 100% % x 100% % ,63% 11,11% 18,52% 25,93% 34,26% 42,59% 51,85% DISBUDPAR 20% 25% 35% 45% 55% 65% 75% DISBUDPAR 59,61% 63,68% 68,10% 72,75% 77,68% 82,62% BKP3 6,38% 17,02% 32,77% 51,06% 72,34% 100% 100% DKP 80,95 % 54,74 % 82,86% 83,81% 84,76% 85,71% 86,67% 87,62% 55,84% 56,93% 58,03% 59,12% 60,22% 61,31% DINKOP & UKM DINKOP & UKM Pengembangan dan Pembinaan Sektor Industri, Perdagangan dan Usaha Ekonomi Kreatif Persentase UMKM yang Dibina Persentase Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mandiri Cakupan Bina Kelompok Usaha Industri Kecil dan Menengah Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal Jumlah UMKM yang dibina 226 x 100% % Jumlah Seluruh UMKM yg ada 4260 Jumlah UMKM Mandiri 78 Jumlah UMKM yang dibina x 100% % 226 Jumlah Kelompok Usaha IKM yang mendapat Binaan & x 100% % Bantuan Pemda tahun n 34 Jumlah Kelompok Usaha IKM yang ada 196 Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha Informal yg mendapat Binaan dan Bantuan Pemda tahun n x 100% % 22 Jumlah Kelompok Pedagang/ Usaha 155 Informal yang ada 5,31% 5,49% 5,68% 5,89% 6,10% 6,31% 6,53% 34,51 % 17,35 % 14,19 % 37,17% 39,82% 42,48% 45,13% 47,79% 50,44% 32,34% 46,12% 47,39% 48,61% 49,77% 50,88% 18,86% 18,89% 18,92% 18,95% 18,97% 19,00% DINKOP & UKM DINKOP & UKM DISPERIND AG DISPERIND AG Bab IX - 16 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

273 Sasaran 3. Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Perdagangan dan Industri serta Peredaran Barang dan Jasa Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa yang dilaksanakan Jmlh kegiatan pembinaan dan pengawasan pengembangan perdagangan & industri serta peredaran barang dan jasa yang direncanakan x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DISPERIND AG Penyediaan Payung Hukum untuk Mendukung Investasi 1. Penyediaan Regulasi yang Mendukung Iklim Investasi Jumlah Regulasi yang mendukung iklim usaha yang dihasilkan buah BKPMD Meningkatnya akses terhadap Informasi Perdagangan dan Lembaga Ekonomi Mikro Berbasis Potensi Desa Penyediaan dan Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat yang Berkualitas Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan 1. Penyediaan Informasi Perdagangan Komoditi Tingkat Kabupaten Ende Persentase Desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persentase Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat Pengangguran Terbuka Persentase Keselamatan dan Perlindungan Kerja Tersedianya Unit Informasi Perdagangan Komoditi Yang Efektif di Kabupaten Ende Jumlah Desa yang memiliki BUMDes pada tahun n 6 x 100% % Jumlah Desa yang ada 255 Angkatan Kerja 15 thn ke atas x 100% % Jumlah Penduduk Usia Kerja (15-65 thn) Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan 446 Jumlah Pencari Kerja yang Mendaftar x 100% % 3645 unit DISPERIND AG 2,35% 11,76% 27,45% 47,06% 70,59% 100% 100% BPMPD 79,21 % 12,24 % 80,01% 80,81% 81,61% 82,43% 83,26% 84,09% 12,42% 12,61% 12,79% 12,99% 13,18% 13,38% Jumlh Pengangguran Terbuka Usia Angkatan Kerja x 100% % ,84% 2,34% 1,84% 1,34% 0,84% 0,34% 0,24% Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3 pada tahun n Jumlah Perusahaan di Wilayah Kabupaten pada tahun n x 100% % ,20 % 44,93% 53,38% 61,84% 70,29% 78,74% 87,20% DISNAKERT RANS DISNAKERT RANS DISNAKERT RANS DISNAKERT RANS 2. Persentase Pekerja yang Menjadi Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja Jumlah Pekerja Peserta Program Jamsostek/BPJS Tenaga Kerja Aktif ,76 x 100% % Jumlah Seluruh Pekerja yg ada 4460 % 63,50% 64,28% 65,07% 65,85% 66,64% 67,42% DISNAKERT RANS Bab IX - 17 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

274 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab 3. Persentase Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah Jmlh Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha dengan Kebijakan Pemda pada thn n Jumlah Kejadian Perselisihan Buruh dan Pengusaha dengan Kebijakan Pemda x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DISNAKERT RANS 4. Persentase Penurunan Kasus Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun Jumlah Sengketa Pengusaha Pekerja x 100% % 17 Jumlah Perusahaan 414 4,11% 3,62% 3,14% 2,66% 2,17% 1,69% 1,21% DISNAKERT RANS Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1. Persentase Peningkatan Pajak Daerah Jumlah Penerimaan Pajak Daerah pada tahun n Jumlah Pajak Daerah pada tahun dasar x 100% % 7,343 Milyar 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% DPPKAD 2. Persentase Peningkatan Retribusi Daerah Jumlah Penerimaan Retribusi Daerah tahun n Jumlah Retribusi Daerah pada tahun dasar x 100% % 5,628 Milyar 3,00% 4,00% 4,00% 4,00% 5,00% 6,00% DPPKAD 3. Meningkatnya Investasi di Bidang Industri Investasi di Bidang Industri pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Industri pada tahun dasar x 100% % 1,2875 Milyar 12,20% 14,23% 16,26% 18,30% 20,03% 22,03% BKPMD 4. Meningkatnya Investasi di Bidang Perdagangan Investasi di Bidng Perdagngan pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Perdagangan pada thn dasar x 100% % 334,75 9 Milyar 10,42% 10,43% 10,44% 10,45% 10,46% 10,47% BKPMD 5. Meningkatnya Investasi di Bidang Pariwisata Investasi di Bidang Pariwisata pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar x 100% % 1,210 Milyar 1,27% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,30% BKPMD 6. Meningkatnya Investasi di Bidang usaha Lainnya Investasi di Bidg Usaha Lainya pada thn n dikurangi thn n-1 Investasi di Bidang Pariwisata pada tahun dasar x 100% % 5 Milyar 1,25% 1,46% 1,67% 1,88% 2,09% 2,30% BKPMD Bab IX - 18 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

275 Sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor terhadap PAD Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pertanian terhadap PAD Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Kelautan dan Perikanan terhadap PAD Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD tahun n-1 x 100% % 173,46 5 Juta Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 x 100% % 35,280 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD Juta tahun n-1 Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan SKPD Penanggung Formula Angka Jawab 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % DISTANAK 4,88% 233,78% 10 % 11% 12% 13% DKP Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Pariwisata terhadap PAD Persentase Peningkatan Kontribusi SKPD Perdagangan dan Industri terhadap PAD Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD x 100% % 20,302 Juta tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD thn n dikurangi Kontribusi pada tahun n-1 Jumlah Kontribusi SKPD terhadap PAD x 100% % 967,70 5 Juta tahun n-1 10% 10% 10% 10% 10% 10% DISBUDPAR 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % 5 % DISPERIND AG Bab IX - 19 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

276 MISI 4 : Membangun, Menata, Dan Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Penunjang Secara Kuantitatif Maupun Kualitas Sesuai Potensi Dan Kebutuhan Daerah Yang Ramah Lingkungan TUJUAN : 2 Tujuan SASARAN : 10 Sasaran INDIKATOR : 29 Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jalan dan Perhubungan Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Jalan Penghubung dari 1. Ibukota Kecamatan ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Desa) yang Dilalui Roda 4 dalam Kondisi Baik Persentase Panjang 2. Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik 3. Persentase Panjang Jalan yang Memiliki drainase/saluran Pembuangan Air Persentase Drainase dalam keadaan baik Persentase Penyediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Panjang Jalan Penghubung dari Ibu Kota Kecamatan ke Desa yang dilalui Roda 4 dalam Kondisi Baik x 100% % 107,7 Panjang jalan Desa seluruhnya pada tahun n 338,7 Panjang Jalan Kab dalam Kondisi Baik 516,92 Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n x 100% % 824,6 Panjang Jalan Kab yang memiliki Drainase 119,1 x 100% % Panjang Jalan Kab seluruhnya pada tahun n 824,6 Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 31,80% 32,98% 34,16% 35,34% 36,52% 37,70% 38,88% DINAS PU 62,69% 63,90% 65,11% 66,33% 67,54% 68,75% 69,96% DINAS PU 14,44% 16,87% 19,29% 21,72% 24,15% 26,57% 29,00% DINAS PU Panjang Drainase dalam keadaan baik pada thn n x 100% % ,71% 46,80% 49,89% 52,98% 56,08% 59,17% 62,26% DINAS PU Panjang seluruh Drainase Kabupaten Jumlah Fasilitas Perlengkapan Jalan (Rambu, Marka, Guard Drill) a. Rambu Jumlah Fasilitas Rambu (unit) yang sudah ada 181 x 100% % Jumlah Fasilitas Rambu yang seharusnya ada ,63% 50,10% 62,58% 75,05% 87,53% 100,00% 100,00% DISHUB b. Marka Jumlah Fasilitas Marka ( m 2 ) yang sudah ada 645 Jumlah Fasilitas Marka yang seharusnya ada x 100% % ,21% 51,37% 63,53% 75,68% 87,84% 100,00% 100,00% DISHUB c. Guard Drill Jumlah Fasilitas Guard Drill (meter) yg sdh ada 559,64 Jumlah Fasilitas Guard Drill yang seharusnya ada x 100% % ,33% 11,83% 14,33% 16,83% 19,33% 21,83% 24,33% DISHUB 6. Persentase Uji KIR Kendaraan Jumlah Kendaraan yang telah Lulus Uji KIR x 100% % 1382 Jmlh seluruh Kendaraan yang wajib Uji KIR ,12% 75,77% 81,06% 86,35% 91,64% 96,93% 100,00% DISHUB 7. Persentase Peningkatan Pelayanan Terminal Jumlah Terminal Penumpang yang ada memiliki Pelayanan sesuai Standar 6 x 100% % Jumlah Terminal Penumpang yang ada 7 85,71% 85,71% 85,71% 93,33% 93,75% 100% 100% DISHUB Bab IX - 20 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

277 Sasaran Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Jembatan Meningkatnya Akses Air Irigasi untuk Pertanian Meningkatnya Akses Listrik untuk Masyarakat Meningkatnya Akses Air Bersih untuk Masyarakat Pemenuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Meningkatnya Sanitasi Lingkungan di Perumahan Warga Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Sarana Pengelolaan Persampahan Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Jumlah Jembatan yang Dibangun Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik Rasio Jaringan Irigasi terhadap Luas Lahan Pertanian Panjang Irigasi Kabupaten dalam Kondisi Baik Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Jumlah Jembatan yg dibangun Jumlah Kebutuhan Jembatan yang seharusnya dibangun x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 53,97% 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% DINAS PU Jumlah Jembatan dalam Kondisi Baik x 100% % 34 53,97% 55,56% 57,14% 58,73% 60,32% 61,90% 63,49% DINAS PU Jumlah Seluruh Jembatan yang ada 63 Panjang Saluran Irigasi pada tahun n 68776,4 M / Ha Luas Lahan Budi Daya Pertanian pada tahun n ,11 6,38 6,64 6,91 7,18 7,44 7,71 DINAS PU Panjang Saluran Irigasi dalam kondisi Baik x 100% % 68776,4 32,07% 33,47% 34,87% 36,27% 37,67% 39,07% 40,47% DINAS PU Pajang Saluran Irigasi seluruhnya yang ada Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik x 100% % ,19% 68,89% 70,59% 72,29% 73,99% 75,69% 77,39% DISTAMBEN Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n Persentase Desa yang Jumlah Desa yg Terakses Listrik x 100% % 160 Terkases Listrik Jumlah Seluruh Desa pada tahun n ,75% 66,27% 70,20% 74,12% 78,04% 81,96% 85,88% DISTAMBEN 1. Persentase Rumah Tangga Pengguna Air Bersih DINAS PU + DISTAMBEN Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari a. Sumber Mata Air Sumber Mata Air Permukaan x 100% % Permukaan Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n ,65% 85,20% 87,75% 90,30% 92,85% 95,40% 97,95% DINAS PU 2. b. Sumber Mata Air Bawah Tanah Presentase Desa yang Terakses Air Bersih Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih dari Sumber Mata Air Permukaan x 100% % ,91% 2,48% 3,05% 3,63% 4,20% 4,77% 5,34% DISTAMBEN Jumlah Seluruh Rumah Tangga pada tahun n Jumlah Desa yang Terakses Air Bersih 212 x 100% % Jumlah Seluruh Desa pada tahun n ,14% 85,10% 87,06% 89,02% 90,98% 92,94% 94,90% DINAS PU 1. Rasio Rumah Layak Huni Jumlah Rumah Layak Huni pada tahun n x 100% % ,33% 65,10% 65,88% 66,65% 67,42% 68,20% 68,97% DINAS PU Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n Persentase Rumah Tinggal yang Memiliki Jamban Keluarga Jumlah Rumah yang Memiliki JAGA Jumlah Rumah Seluruhnya pada tahun n x 100% % ,34% 38,70% 39,06% 39,42% 39,77% 40,13% 40,49% DINAS PU 1. Penyediaan TPA Jumlah TPA yang dibangun unit 0 0,5 0,7 0,8 0,9 1 1 KPK Presentase Penanganan Sampah Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Volume Sampah yg Ditangani x 100% % Volume Produksi Sampah Jumlah Daya Tampung TPS yang ada Per Jumlah Penduduk pada thn n x seribu ,58% 75,20% 78,28% 79,81% 82,89% 84,43% 85,97% KPK 25,01% 31,77% 36,00% 46,00% 61,36% 77,16% 92,16% KPK Bab IX - 21 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

278 Sasaran Meningkatnya Pengendalian Pembangunan Sarana dan Prasarana Perkotaan Meningkatnya Pengendalian terhadap Kerusakan Lingkungan Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Publik Persentase Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL) Presentase Pencemaran Status Mutu Air Cakupan Penghijauan Wilayah Sumber Mata Air Persentase Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Persentase Kerusakan Kawasan Hutan Persentase Penertiban Lokasi Pertambangan Tanpa Ijin Jumlah Bangunan ber-imb x 100% % 350 Jumlah Bangunan yg harus memiliki IMB Jumlah RTH yg tersedia di Wilayah Kota/ Kawasan Perkotaan x 100% % Data Awal Tahun 2013 Target Capaian Kinerja Tahunan Formula Angka ,61 Jumlah Luas RTH yang seharusnya tersedia 924,61 Jumlah Perusahaan yang Mentaati Dokumen Lingkungn Hidup (AMDAL, UKL/UPL) 2 Jumlah Seluruh Perusahaan yang Memiliki x 100% % 25 Dokumen Lingkungan Hidup SKPD Penanggung Jawab 1,80% 2,16% 2,52% 2,88% 3,24% 3,60% 4,02% DINAS PU 12,29% 12,29% 12,30% 12,31% 12,32% 12,33% 12,34% DINAS PU 8,00% 24% 40% 56% 72% 88% 96% BLHD Jumlah Status Air yg Tercemar 5 Jumlah Seluruh Kawasan Permukiman/Sumber Mata air/usaha Kegiatan dan Sungai yang Terpantau x 100% % 8 62,50% 50,00% 37,50% 25,00% 12,50% 12,50% 12,50% BLHD Jumlah Wilayah Sumber Mata Air yang Dikonservasi 44 x 100% % Jumlah Sumber Mata Air yang Direncanakan utk 68 64,71% 70,59% 77,94% 85,29% 92,65% 100,00% 100,00% BLHD Dikonservasi Jumlah Hutan & Lahan Kritis yang Direhabilitasi x 100% % 965 1,15% 1,92% 2,24% 2,48% 2,65% 2,82% 2,94% DISHUTBUN Jmlh Total Hutan dan Lahan Kritis 83593,26 Luas Kerusakan Kawasan Hutan 130 Jumlah Total Luas Kawasan Hutan x 100% % 74317,54 0,17% 0,17% 0,16% 0,15% 0,14% 0,13% 0,12% DISHUTBUN Jumlah Lokasi Pertambangan Liar yang Ditertibkan 21 x 100% % Jumlah Seluruh Lokasi Pertambangan Liar 60 35,00% 51,67% 76,67% 83,33% 90,00% 100,00% 100,00% DISTAMBEN Bab IX - 22 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

279 Misi 5 : Menciptakan Pemerintahan Yang Bersih, Transparan Dan Berkualitas Serta Rasa Aman, Tertib Dan Nyaman Bagi Pengembangan Usaha Dan Kehidupan Masyarakat Tujuan : 6 Tujuan Sasaran : 16 Sasaran Indikator : 69 Indikator Kinerja Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah 1. Persentase Kegiatan yang Ditetapkan dalam APBD Berbanding Kegiatan yang Direncanakan dalam RKPD Jumlah Seluruh Kegiatan yang Dianggarkan dalam APBD Jumlah Seluruh Kegiatan yang Direncanakan dalam RKPD x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 49% 70% 75% 80% 90% 100% 100% BAPPEDA Tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan (RPJMD, RKPD, KUA, PPAS) Penyampaian Dokumen Perencanaan (RKPD,KUA,PPAS) secara Tepat Waktu Jumlah Dokumen Perencanaan yang Ada 4 Jumlah Dokumen Perencanaan yang seharusnya Ada x 100% % 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Dokumen Perencanaan yang Disampaikan secara Tepat Waktu x 100% % 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Dokumen 3 Perencanaan yg seharusnya Disampaikan Tepat Waktu 4. Penyediaan Data Statistik Daerah (Ende Dalam Angka, Kecamatan Dalam Angka, PDRB, Registrasi Penduduk, Indikator Ekonomi, Indikator Kesra, Profil Daerah) Jumlah Data yang Disediakan Jumlah Seluruh Data yang Dibutuhkan x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA 5. Persentase Pelaksanaan Koordinasi, Pengendalian dan Pengawasan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan Pembangunan Daerah yang dilaksanakan Jumlah Kegiatan Koordinasi, Pengendalian & Pengawasan Pembangunan Daerah yang seharusnya dilaksanakan x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Bab IX - 23 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

280 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase Ketepatan Penerbitan Dokumen & Laporan Keuangan Persentase SKPD yang Menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Tepat Waktu Berkurangnya Temuan Audit BPK Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang Diterbitkan Tepat Waktu x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DPPKAD Jumlah Dokumen dan Laporan Keuangan yang Diterbitkan 12 Jumlah SKPD yang Menyampaikan SPJ secara Tepat Waktu x 100% % 48 62,34% 100% 100% 100% 100% 100% 100% DPPKAD Jumlah Seluruh SKPD yang ada 77 Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun n Jumlah Temuan Audit BPK pada tahun dasar (thn 2013) x 100% % ,00% 91,43% 82,86% 74,29% 65,71% 57,14% 48,57% DPPKAD Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Berkualitas 1. Persentase Badan/Dinas/ Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik Jumlah Badan/Dinas/Kantor yang Menyelenggarakan Administrasi dan Pemerintahan dengan Baik Jumlah Seluruh Badan/Dinas/Kantor x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM) 2. Penyampaian LLPD kepada Pemerintah Pusat Tepat Waktu Waktu penyampaian LPPD Tepat/ Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM) 3. Persentase Kecamatan yang menyelenggarakan administrasi dengan baik Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik x 100% % Jumlah Seluruh Kecamatan 21/21 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM dan KECAMATAN) 4. Persentase Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Jumlah Kecamatan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaks. Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Jumlah Seluruh Kecamatan x 100% % 21/21 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN PEMERINTAH UMUM dan KECAMATAN) 5. Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Administrasi dengan Baik x 100% % 45 16,19% 43,17% 71,94% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Jumlah Seluruh Desa dan 278 Kelurahan BPMPD dan KELURAHAN Bab IX - 24 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

281 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Persentase Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dengan Baik Persentase SKPD yang telah Memiliki SPM/SOP Pengelolaan Arsip secara Baku Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menyelenggarakan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan dan Kemasyarakatan dgn Baik Jumlah Seluruh Desa dan Kelurahan Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP/SPM Jumlah Seluruh SOP/SPM yang wajib dimiliki SKPD x 100% % x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka ,39% 53,96% 75,54% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 12,73% 14,55% 16,36% 18,18% 22,73% 28,18% 33,64% Jumlah SKPD yang telah Menerapkan Pengelolaan Arsip secara Baku x 100% % 12 14,12% 16,47% 18,82% 21,18% 23,53% 25,88% 28,24% Jumlah Seluruh SKPD 85 SKPD Penanggung Jawab BPMPD dan KELURAHAN SETDA (BAGIAN ORGANISASI) KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 9. Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Jumlah Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan yang dilaksanakan pada thn n Jumlah Rencana Kegiatan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan x 100% Kegia tan % 29% 43% 57% 71% 86% 100% KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 10. Persentase SKPD yang Memiliki Akses Internet Jumlah SKPD yang Memiliki Akses Internet Jumlah Seluruh SKPD yang direncanakan x 100% % % 58% 70% 85% 100% 100% 100% KPDT 11. Persentase SKPD yang Memiliki Website Jumlah SKPD yang Memiliki Website 5 x 100% % Jumlah Seluruh SKPD 77 6% 10% 52% 100% 100% 100% 100% KPDT 12. Persentase Dokumen Perijinan yang Diselesaikan sesuai dengan Standar Pelayanan yang Ditetapkan Jumlah Dokumen Perijinan yg Diselesaikan dlm jangka waktu sesuai Standar Pelayanan Jumlah Dokumen Permohonan yang Diterima dan memenuhi syarat untuk diproses x 100% % ,70% 100% 100% 100% 100% 100% 100% KPTSP Bab IX - 25 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

282 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 13. Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan yang Diperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat Angka Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka ,96425 x 25 SKPD Penanggung Jawab 74,11 74,75 75,00 76,25 78,75 80,00 82,50 KPTSP Persentase kegiatan dalam RUP yang dilaksanakan melalui LPSE Ranperda yang Diajukan dan Ditetapkan menjadi Perda Persentase Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat Persentase Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerah Yang Dipublikasikan Jumlah Kegiatan dalam RUP yg Dilaksanakan melalui LPSE Jumlah Seluruh Kegiatan dalam RUP yang seharusnya dilaksanakan melalui LPSE Jumlah Ranperda yang Ditetapkan Jumlah Ranperda yang diajukan dan ditetapkan dalam 1 tahun x 100% % x 100% % ,91% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 22,22% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Jumlah Perda yang Disosialisasikan kepada Masyarakat x 100% % 0 Jumlah Seluruh Perda yang 11 0% 9,09% 18,18% 91,67% 92,31% 92,86% 93,33% harus Disosialisasikan kepada Masyarakat Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Dilaksanakan Jumlah kegiatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah yang Direncanakan Jumlah Kegiatan Pimpinan Daerahyang Dipublikasikan Jumlah Rencana Kegiatan Pimpinan Daerah x 100% % x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 68% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN) SETDA (BAGIAN HUKUM) SETDA (BAGIAN HUKUM) SETDA (BAGIAN UMUM & BAGIAN EKONOMI) SETDA (BAGIAN HUMAS) 19. Jumlah Penyelenggaraan Pemerintah yang Dipublikasikan Jumlah Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Dipublikasikan Total Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah x 100% % % 63% 88% 100% 100% 100% 100% SETDA (BAGIAN HUMAS) 20. Persentase Temuan Atas pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Jumlah Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n Jumlah Seluruh Temuan Hasil Pengawasan pada tahun dasar (tahun 2013) x 100% % % 95% 90% 85% 80% 75% 70% INSPEKTORAT Bab IX - 26 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

283 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Penguatan Kapasitas Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Pengawasan Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah Persentase Ketersediaan Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Berkompoten 1. Perda yang dihasilkan Jumlah Tindak Lanjut terhadap Temuan pada tahun n Jumlah Seluruh Rekomendasi Temuan Hasil Pengawasan pada tahun n-1 Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah pada tahun n Jmlh Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah Jumlah Tenaga Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang Bersertifikat Jumlah Kebutuhan Auditor dan Pejabat Pengawas Pemerintah yang ada Jumlah Perda yang dihasilkan pada tahun n Jumlah Perda yang direncanakan pada tahun n x 100% % x 100% % x 100% % x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 66,33% 100% 100% 100% 100% 100% 100% INSPEKTORAT 27,69% 33,85% 40,00% 46,15% 52,31% 58,46% 64,62% INSPEKTORAT 18,46% 27,69% 36,92% 46,15% 55,38% 64,62% 73,85% INSPEKTORAT 17% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT DEWAN 2. Kegiatan Reses yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan Reses yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Reses yang Harus Dilaksanakan pada tahun n x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT DEWAN 3. Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan Pansus yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Pansus yang Harus Dilaksanakan pada tahun n x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT DEWAN 4. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota Dewan yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas yang Dilaksanakan pada thn n Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas yang Harus Dilaksanakan pada tahun n x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% SEKRETARIAT DEWAN Bab IX - 27 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

284 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Terpenuhinya Kebutuhan PNS sesuai Kompetensi 1. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak Meningkatnya Perlindungan Sosial Kemasyarakatan 2. Persentase Pejabat yang telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Persentase Struktur Jabatan yang Terisi 1. Persentase Kasus KDRT Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan 1. Persentase PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial 2. Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Jumlah Pejabat Struktural yg telah Mengikuti Diklat PIM Jumlah Seluruh Pejabat Struktural Jumlah Struktur Jabatan yang Terisi Jumlah Seluruh Struktur Jabatan yang ada x 100% % x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka Jumlah Kasus KDRT 67 Jumlah Seluruh Rumah x 100% % Tangga yang ada Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Jumlah Angkatan Kerja Perempuan x 100% % SKPD Penanggung Jawab 35,41% 35,88% 36,81% 45,20% 53,68% 62,16% 70,74% BKD 83,63% 88,31% 92,21% 96,10% 100,00% 100,00% 100,00% BKD 0,11% 0,10% 0,09% 0,08% 0,07% 0,06% 0,05% 97,32% 97,50% 98,00% 98,50% 99,00% 99,50% 99,70% Jumlah Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak yang difasilitasi Penyelesaiannya x 100% % 58 86,57% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jmlh Pengaduan 67 Perlindungan Perempuan dan Anak Jumlah PMKS yang Diberikan Bantuan Jumlah PMKS yg seharusnya menerima Bantuan x 100% % Jumlah PMKS yang Tertangani x 100% % Jumlah Seluruh PMKS yg ada SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN) SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN) SETDA (BAGIAN PEMBERD. PEREMPUAN) 38,42% 40,41% 42,39% 44,38% 46,36% 48,35% 50,33% DINSOS 15,50% 16,50% 17,50% 18,50% 19,50% 20,50% 21,50% DINSOS Meningkatnya Kualitas Penanganan Bencana 1. Presentase Korban Bencana Skala Kabupaten/Kota yang Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun yang Menerima Bantuan selama Masa Tanggap Darurat Jumlah Korban Bencana dalam 1 (satu) tahun yang seharusnya Menerima Bantuan Sosial selama Masa Tanggap Darurat x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% DINSOS Bab IX - 28 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

285 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan 2. Penyediaan Rencana Penanggulangan Kebencanaan (RPBD, RADPRB, Protap, Renkon, ROTD, RA Rehab & Rekon) Jumlah Rencana Penanggulangan Kebencanaan yang ada pada tahun n Jumlah Rencana Penanggulangan Kebencanaan yang seharusnya ada x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 0% 0% 25% 50% 75% 100% 100% BPBD Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Karakter Masyarakat yang Pancasilais Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif Penanggulangan Daerah Resiko Bencana Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Bencana yang Aktif x 100% % 23 8,27% 11,15% 16,55% 21,94% 27,34% 32,73% 38,13% BPBD Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan 278 Jumlah Daerah Risiko Bencana yang Ditangani x 100% % 7 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPBD Jumlah Seluruh Daerah Risiko Bencana 7 Jumlah Kegiatan Pembinaan terhadap Ormas, LSM dan OKP yang Dilaksanakan % KESBANGPOLINMAS pada tahun n Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Daerah yang Dilaksanakan % KESBANGPOLINMAS pada tahun n 3. Penyelenggaraan Prosesi Kebangsaaan dan Hari Besar Nasional Jumlah Kegiatan Prosesi Kebangsaan Peringatan hari lahir Pancasila dan Peringatan Hari Besar Nasional lainnya yang dilaksanakan Kegia tan KESBANGPOLINMAS Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Menurunnya Kasus Konflik Sosial yang terjadi Presentase Kasus Konflik Sosial yang Diselesaikan Jumlah Kasus Konflik Sosial yang Terjadi Kasus KESBANGPOLINMAS Jumlah Konflik Sosial yang Diselesaikan Jumlah Kasus Konflik Sosial pada thn n-1 x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% KESBANGPOLINMAS 3. Menurunnya Kasus Pelanggaran terhadap Perda Jumlah Kasus Pelanggaran Perda yang terjadi Kasus SATPOL PP 4. Persentase Pelanggaran terhadap Perda yang Diselesaikan Jumlah Pelanggaran Perda yang Diselesaikan Jumlah Pelanggaran Perda pada tahun n x 100% % % 100% 100% 100% 100% 100% 100% SATPOL PP Bab IX - 29 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

286 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Sertifikasi Tanah Milik Pemda dan Masyarakat 1. Meningkatnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil bagi Masyarakat Meningkatnya Kerjasama Penelitian dengan Lembaga Perguruan Tinggi Meningkatnya Kerjasama Pembangunan dengan Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta Persentase Tanah Milik Pemda yang Dilakukan Sertifikasi Persentase Tanah Milik Masyarakat yang Dilakukan Sertifikasi Rasio Penduduk ber-ktp per Satuan Penduduk Persentase Bayi ber-akte Kelahiran Rasio Pasangan ber-akte Nikah 4. Kepemilikan Akta Kelahiran Ketersediaan Data Base Kependudukan Skala Kabupaten Kerjasama Penelitian yang Dilaksanakan Persentase Tindak Lanjut atas Hasil Penelitian yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan CSR dengan BUMN/BUMD/Perusahaan/ Lembaga Swasta/Asosiasi Jumlah Tanah Milik Pemda yang telah Memiliki Sertifikat Jumlah Seluruh Tanah Milik Pemda Jumlah Tanah Milik Masyarakat yang diberikan Stimulan Sertifikasi x 100% % Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka ,17% 58,87% 61,54% 65,60% 71,15% 78,13% 84,94% Bidang SKPD Penanggung Jawab SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM) SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM) Jumlah Penduduk Usia > 17 tahun yang ber-ktp x 100% % ,79% 78,75% 85,99% 92,55% 96,48% 98,47% 99,00% DISPENDUK & CAPIL Jml Penduduk Usia > 17 tahun atau yang Telah Menikah Jumlah Bayi ber-akte Kelahiran x 100% % 378 7,77% 10,08% 29,63% 48,43% 66,51% 83,88% 95,00% DISPENDUK & CAPIL Jumlah Seluruh Bayi 4862 Jumlah Pasangan Nikah ber-akte Nikah Jmlh Seluruh Pasangan yang telah Menikah x 100% % ,50% 35,33% 39,97% 52,10% 68,87% 86,90% 95,23% DISPENDUK & CAPIL Jumlah Penduduk yang Memiliki Akte Kelahiran x 100% % ,82% 44,82% 53,47% 64,17% 74,52% 84,54% 94,84% DISPENDUK & CAPIL Jumlah Seluruh Penduduk Ada / Tidak Jumlah Kegiatan Penelitian tentang Isu-isu Strategis Daerah yang Dilaksanakan Doku men Peneliti an Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada DISPENDUK & CAPIL BAPPEDA Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian tentang Isu-isu Strategis Daerah pada tahun n-1 yg Ditindaklanjuti 100% % 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Jumlah Rekomendasi Hasil Penelitian yang Perlu Dilaksanakan pada tahun n-1 2 Jumlah Kegiatan CSR oleh BUMN/ BUMD/Perusahaan/Asosiasi/ Lembaga Swasta Jumlah BUMN/BUMD/Perusahaan/ Asosiasi/Lembaga Swasta yang ada 100% % % 23% 27% 30% 33% 37% 40,00% BKPMD Bab IX - 30 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

287 Sasaran Indikator Sasaran Formula Indikator Satuan Meningkatnya Daya Dukung Masyarakat dalam Pembangunan Daerah Meningkatnya Kemandirian dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa dan Kelurahan 1. Persentase PKK Aktif 2. Persentase Posyandu Aktif Persentase Pelaksanaan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Pertemuan dengan Tokoh Agama Pertemuan dengan Tokoh Adat Persentase Desa & Kelurahan yang Mendapatkan Alokasi Anggaran Pembangunan APBD Kabupaten sebesar Rp.700 juta sampai dengan Rp.1 milyar per Desa/Kelurahan Jumlah PKK Aktif % % Jumlah Seluruh PKK yang ada 300 Jumlah Posyandu Aktif Jumlah Seluruh Posyandu yang ada Jumlah Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang Dilaksanakan Jumlah Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Agama yang Dilaksanakan Jumlah Pertemuan dengan Tokoh Adat yang Dilaksanakan 100% % 100% % Perte muan Perte muan Data Awal Tahun Target Capaian Kinerja Tahunan 2013 Formula Angka SKPD Penanggung Jawab 67% 70% 77% 87% 94% 100% 100% BPMPD 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPMPD 4,36% 5,84% 7,99% 10,83% 13,65% 17,00% 20,33% BPMPD SETDA (BAGIAN KESRA) SETDA (BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM) Jumlah Desa dan Kelurahan yang mendapat Angaran Pembangunan Minimal Rp.700 juta s/d Rp. 1 Milyar per Desa dan Kelurahan Jumlah Seluruh Desa dan 100% % % 100% 100% 100% 100% BAPPEDA Kelurahan Bab IX - 31 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

288 Foto: Sunset di Pantai Ende BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Pedoman Transisi Kaidah Pelaksanaan

289 10.1. Pedoman Transisi BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Pergantian pimpinan daerah di Kabupaten Ende yang terjadi pada pertengahan tahun berjalan, berimplikasi pada kekosongan dokumen rencana pada tahun transisi. Demikian yang terjadi pada transisi kepemimpinan Periode menuju Periode , dimana setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ende Periode belum tersedia RPJMD Kabupaten Ende Tahun Kondisi kekosongan RPJMD dihadapkan pada tuntutan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ende Tahun 2020, yang juga merupakan penjabaran tahun pertama RPJMD Kabupaten Ende Tahun , setelah tahun transisi. Oleh karena itu dalam rangka menghindari kekosongan proses perencanaan, dan dengan memerhatikan ketentuan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, maka penyusunan RKPD Tahun 2020 dilaksanakan dengan berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Ende Tahun , dan memerhatikan RKPD Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020 dan Rancangan Kebijakan Pembangunan Nasional Periode Kaidah Pelaksanaan 1. Program Indikatif pada Tahun ditetapkan melalui 5 (lima) Misi Pembangunan; 2. Sesuai amanat pasal 16 ayat (1) dan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, maka Bupati dan Wakil Bupati Ende berkewajiban melaksanakan dan menyebarluaskan RPJMD Kabupaten Ende Tahun kepada masyarakat; 3. Sesuai pasal 18 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, maka RPJMD Kabupaten Ende Tahun ini merupakan dokumen pokok yang menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD. 4. RKPD merupakan landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam rangka penyusunan Rancangan APBD. 5. DPRD berkewajiban membahas KUA dan PPAS yang diajukan oleh Bupati Ende dalam rangka penyusunan Rancangan APBD dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rancangan APBD untuk menjamin agar sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Hal ini sesuai sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD yang menyatakan bahwa DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD; 6. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan SKPD yang dianggap tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; 7. Setiap SKPD harus menjabarkan Program Indikatif RPJMD ke dalam Rencana Strategi (Renstra) SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada sasaran indikator kinerja urusan; Bab X - 1 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

290 8. SKPD berkewajiban melakukan penguatan peran masing-masing SKPD dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) sebagai pelaksana RPJMD dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. 9. Berkaitan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Ende Tahun , Bappeda berkewajiban melakukan pengendalian dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan, dan hasil RPJMD Kabupaten Ende Tahun Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 43 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 47 dan Pasal 48 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008; 10. Sejalan dengan ketentuan Pasal 282, 283 dan 294 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, RPJMD Kabupaten Ende Tahun dapat dilakukan Perubahan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pertimbangan dilakukan perubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah; 2) Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010; 3) Apabila terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau 4) Merugikan kepentingan nasional yaitu bertentangan dengan kebijakan nasional. b. Perubahan yang mendasar dari substansi RPJMD mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran wilayah, atau perubahan nasional; c. Perubahan akibat merugikan kepentingan nasional apabila bertentangan dengan kebijakan nasional; d. Penetapan perubahan dilakukan dengan Peraturan Daerah atau dengan Peraturan Kepala Daerah, dengan ketentuan : Apabila perubahan terjadi akibat hal-hal tersebut diatas, ditetapkan dengan Peraturan Daerah Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan, termasuk penyesuaian SKPD penanggung jawab apabila terjadi perubahan organisasi perangkat daerah, tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Bab X - 2 Lampiran RPJMD Kabupaten Ende Tahun

291 Foto: Paramotor Club Jatim terbang di atas Kota Ende (atas), Kota Ende (bawah) BAB XI P E N U T U P

292 BAB XI P E N U T U P Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende Tahun , disusun untuk menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode Tahun , yang berupaya untuk menitikberatkan pembangunan dari desa dan kelurahan, agar masyarakat dapat mandiri, sejahtera dan berkadilan. Hal ini diimplementasikan melalui program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan (P3DK) yang antara lainnya mengalokasikan anggaran yang sebesar 700 juta sampai dengan 1 milyar per desa dan kelurahan, agar masyarakat dapat merencanakan, melaksanakan dan mengawasi secara langsung terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan, sehingga hasil-hasil pembangunan yang diperoleh mampu untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Ende. Proses penyusunan RPJMD ini, telah melibatkan berbagai stakeholders yang tergabung dalam Tim Penyusun RPJMD tahun , dan telah melalui pendekatan teknokratik, top-down/bottom-up, dan partisipatif melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan RPJMD, serta pendekatan politis melalui pembahasan kebijakan umum dan prioritas pembangunan daerah bersama DPRD Kabupaten Ende. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ende dalam jangka waktu pelaksanaan selama 5 (lima) tahun, dapat berhasil apabila seluruh masyarakat dan stakeholders yang ada di Kabupaten Ende bahu-membahu bekerja bersama dan sama-sama bekerja secara harmonis, aktif dan partisipatif untuk Mewujudkan Karakteristik Kabupaten Ende dengan Membangun dari Desa dan Kelurahan Menuju Masyarakat yang Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan. Bab XI - 1 RPJMD Kabupaten Ende Tahun

293 Tenun Ikat Ende Lio - Ragi & Lawo

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH NOMOR : 5 TAHUN 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016-2021. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN - 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN PENYUSUNAN RPJMD KABUPATEN KABUPATEN KOLAKA KOLAKA TIMUR TIMUR 2016-2021 1. PENDAHULUAN Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kolaka Timur lahir dari semangat juang yang tinggi segenap rakyat Kolaka

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR : TAHUN 2016 TANGGAL : 2016 TENTANG : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN 2016 2021 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG

BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG BUPATI TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2011 T E N T A NG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2010 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO 1 PEMERINTAH KABUPATEN POSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN POSO NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN POSO TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG 11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN SALINAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BULELENG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BULELENG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BULELENG TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, SALINAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2009-2013

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 TAHUN 2008 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Bintan Tahun I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 3 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2010-2015 DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang P erencanaan pembangunan

Lebih terperinci