BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II. 1 Teori Dasar SS7 II.1.1 Pengertian Dasar SS7 SS7 adalah kepanjangan dari Signaling System Number 7 standar ITU-T yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi. SS7 digunakan sebagai protocol untuk membentuk prosedur terjadinya komunikasi di jaringan PSTN (public switched telephone network) maupun jaringan cellular. SS7 digunakan untuk proses call set up, routing dan control maupun untuk management dan maintenance dalam jaringan telekomunikasi. SS7 menggunakan kanal khusus untuk keperluan signaling dan transfer data yang terpisah dari kanal suara. Kanal tersebut digunakan secara bersama oleh banyak kanal suara sebagai suatu kanal packet switching. II.1.2 Jaringan SS7 Jaringan SS7 terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut, : 1. Signaling Point (SP) Adalah suatu node dalam jaringan signaling yang mengirimkan dan menerima message signaling, atau mentransfernya dari satu signaling link ke signaling lainnya. Ada beberapa jenis SP, yaitu : - Signaling Transfer Point (STP) Merupakan SP yang dapat mentransfer message dari satu signaling link ke signaling link lainnya hanya melalui level layer MTP. - Signaling End Point (SEP) Merupakan SP yang tidak memiliki fungsi STP tetapi mempunyai komponen lain diatas layer MTP yaitu seperti TCAP atau User Part seperti TUP, ISUP dll. Contoh SEP adalah IN, HLR, MSC, SMSC dll. 4

2 - Integrated STP Merupakan signaling point yang mempunyai kedua fungsi yaitu STP maupun SEP. 2. Signaling Link Merupakan signaling data link full duplex yang terdiri dari dua kanal data yang beroperasi secara bersamaan dalam arah berlawanan. Signaling link adalah yang membawa informasi signaling antara dua SP. 3. Signaling Link Set Merupakan satu grup (set) signaling link, maksimum 16 link, yang menghubungkan secara langsung dua SP. 4. Signaling Point Code (SPC) SPC adalah identitas suatu node yang unique dalam suatu jaringan SS7. Identitas ini digunakan untuk mengetahui proses arah message akan dikirim dan dari mana message diterima. 5. Signaling Mode Adalah mode signaling link antar SP yang memiliki kanal voice. Contoh signaling mode adalah associated dan Quasi-associated. - Associated adalah hubungan signaling secara langsung antara dua SP. SP Voice circuit Signaling link SP Gambar 2.1 Mode signaling associated - Quasi-associated adalah hubungan signaling antara dua SP secara tidak langsung yaitu melewati STP. Rute yang dilalui dalam hubungan signaling adalah sudah ditentukan dan tetap untuk suatu periode waktu tertentu. 5

3 Link STP Pre-determined Link SP Circuit SP Gambar 2.2 Mode signaling quasi-associated 6. Signaling Network Merupakan kumpulan dari signaling link dan signaling point, serta mempunyai konsep pengalamatan tersendiri. Secara logika, signaling network terpisah dari trunk network. II.1.3 Komponen Dasar SS7 Komponen dasar SS7 secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu Message Transfer Part (MTP), User Part (UP) dan Transaction Capabilities Application Part (TCAP). Gambar II.3 berikut menunjukkan komponen dasar susunan SS7. No.7 USER TCAP SCCP I S U P T U P D U P M T P(1,2,3) Gambar 2.3 Komponen dasar SS7 I. Message Transfer Part (MTP) MTP berfungsi sebagai sarana transportasi yang andal untuk transfer informasi signaling antara dua lokasi signaling point. MTP terdiri dari tiga level (layer), yaitu : 6

4 1. MTP-1 MTP-1 adalah level satu yang mendefinisikan karakter fisik, elektrik dan fungsi dari signaling data link serta cara mengaksesnya. 2. MTP-2 MTP-2 adalah level dua yang mendefinisikan fungsi dan prosedur untuk transfer informasi dalam suatu signaling data link. Level 2 dan 1 secara bersama-sama menjamin keandalan pengiriman data antara dua titik (node). Di level MTP-2 ini ada fungsi error detection. 3. MTP-3 MTP-3 adalah level tiga yang mempunyai fungsi sebagai signaling message handling dan signaling network management. Message handling ini adalah berupa memproses message yang dikirim dari User Part (UP) untuk kemudian dikirim ke tujuan. Di MTP-3 ini terdapat fungsi message routing. Sedangkan fungsi signaling management adalah mengatur network signaling jika terjadi gangguan. II. User Part (UP) User Part merupakan blok (unit) fungsional yang memanfaatkan jasa transportasi yang ditawarkan oleh MTP. Berikut adalah beberapa UP yang telah direkomendasikan oleh ITU-T : 1. Telephone User Part (TUP) TUP adalah signaling dalam jaringan telepon (PSTN). 2. Data User Part (DUP) DUP adalah sebagai protocol untuk mengontrol sirkit data call. 7

5 3. Signaling Connection Control Part (SCCP) SCCP meningkatkan fungsi MTP dalam penyediaan jasa baik yang berorientasi pada pembangunan hubungan (connection oriented) maupun tidak (connectionless) untuk pengiriman informasi. Gabungan SCCP dan MTP disebut dengan Network Service Part (NSP) dan menempati tiga layer pertama dari arsitektur reference model OSI. 4. ISDN User Part (ISUP) ISUP adalah sebagai signaling untuk jaringan ISDN. 5. Transaction Capabilities Application Part (TCAP) III. Application Part Bagian di sini berupa Transaction Capabilities Application Part (TCAP). Fungsi utama dari TCAP adalah untuk packaging data. Di atas TCAP ini adalah user data sebagai berikut : - MAP (Mobile Application Part, untuk jaringan GSM) - IN (Intelegent Network) - OMAP (Operation Maintenance Application Part). II.1.4 Signal Unit SS7 Signal unit SS7 adalah beberapa macam unit signal yang menyusun isi secara keseluruhan dari message SS7. Tipe signal unit tersebut adalah Message Signaling Unit (MSU), Link Status Signaling Unit (LSSU) dan Fill-In Signaling Unit (FISU). I. MSU MSU adalah message data informasi yang terdiri dua segmen, yaitu service information octet (SIO) dan signaling information field (SIF). MSU ini berada di MTP-3. 8

6 II. LSSU LSSU berada di MTP-2. LSSU digunakan untuk link alignment dan indikasi status link. LSSU mempunyai kapasitas 8-bit. III. FISU FISU berada di MTP-2. FISU digunakan secara periodik atau terus menerus untuk mengetahui bahwa link masih normal. FISU akan dikirim jika tidak ada message lain yang lewat, atau jika link idle. Gambar 2.4 berikut menunjukkan format signal unit SS7. F CK SIF SIO LI F I B FSN B I B BSN F n(n>=2) MSU F B The first bit transmitted F CK SF LI I B FSN I B BSN F or LSSU F CK LI F I B FSN B I B BSN F The first bit transmitted FISU The first bit transmitted Gambar 2.4 Format signal unit SS7 II.1.5 Ukuran utilisasi link SS7 (Erlang) Setiap link SS7 bisa diketahui jumlah utilisasi atau load yang terpakai dari lama waktu tertentu dengan jumlah kapasitas maksimumnya yang disebut link load. Link load ini ditunjukkan dengan satuan Erlang. Perhitungan link load SS7 menggunakan 9

7 link transmisi 64kbps dapat ditunjukkan sebagai berikut ( diambil dari ITU-T Q.706, dalam ITU-BDT, Bangkok 2002 ) : Link load (Erlang) = ( SIO/SIF per seconds + (6xMSU per seconds) ) x 8 bits bits Standar normal link load SS7 menggunakan link 64kbps dari ITU-T adalah 0,4 Erlang. Jika link load diatas 0,4erlang maka link sudah terutilisasi maksimum dan bila mencapai 0,9 1 erlang maka link akan congestion. II. 2 Teori Dasar Internet Protocol (IP) II.2.1 Konsep Dasar IP IP adalah suatu protocol yang mengolah dan mengirimkan data dalam bentuk paket-paket IP agar sampai pada tujuan. Dalam melakukan pengiriman data, IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless dan datagram delivery service. Unreliable (ketidakandalan) berarti bahwa protocol IP tiak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Protokol IP hanya berjanji ia akan melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke tujuan. Jika dalam perjalanan paket tersebut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya salah satu jalur putus, congest atau node tujuan sedang down), protocol IP hanya memberitahukan ke pengirim paket bahwa terjadi masalah dalam pengiriman paket IP ke tujuan. Jika diinginkan keandalan yang lebih baik, keandalan itu harus disediakan oleh protocol diatas layer IP yaitu seperti TCP maupun SCTP (SIGTRAN). Connectionless berarti dalam mengirimkan paket data dari tempat asal ke tujuan, pihak pengirim dan penerima paket IP sama sekali tidak mengadakan perjanjian (handshake) terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independent terhadap paket data yang lain. Akibatnya, jalur yang ditempuh oleh masing-masing paket data IP ke tujuannya bisa jadi berbeda satu dengan yang 10

8 lainnya. Karena jalur yang ditempuh berbeda, kedatangan paket pun bisa jadi tidak berurutan. II.2.2 IP Address IP address adalah suatu identitas yang diberikan dalam suatu node secara universal untuk keperluan komunikasi antar node tersebut melewati protocol IP. IP address ini berupa 32-bit bilangan biner yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. Setiap symbol x dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai berikut : Notasi IP address dengan bilangan biner seperti diatas tidaklah mudah dibaca. Untuk membuatnya lebih mudah dibaca dan ditulis, IP address sering ditulis sebagai 4 bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bilangan decimal tersebut merupakan nilai dari satu octet (8-bit) IP address. Contoh IP dengan bilangan decimal tersebut adalah Angka decimal 132 menunjukkan bilangan biner , 92 dengan biner , 121 dengan biner dan 1 binernya adalah II Kelas-kelas IP Address Setiap IP address selalu merupakan sebuah pasangan dari network-id (identitas jaringan) dan host-id (identitas host dalam jaringan tersebut). Network-ID ialah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan jaringan tempat node ini berada. Sedangkan host-id ialah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server, router dan semua host lainnya di jaringan. IP address dikelompokkan dalam lima kelas, yaitu : Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota besar. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan, namun anggota masing-masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan 11

9 normal. Kelas D diperuntukkan bagi jaringan multicast, dan Kelas E untuk keperluan eksperimental. Gambar 2.5 berikut menunjukkan format IP address di setiap kelas Class A Class B 0 net-id host-id 1 0 net-id host-id Class C net-id host-id Class D Multicast address Class E Reserved for future use Gambar 2.5 Format lima kelas IP address 1. Kelas A Karakteristik : Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit pertama : 0 Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID : 24 bit Byte pertama : Jumlah : 126 Kelas A ( 0 dan 127 dicadangkan ) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : IP address pada tiap kelas A 12

10 2. Kelas B Karakteristik : Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh 2 bit pertama : 10 Panjang NetID : 16 bit Panjang HostID : 16 bit Byte pertama : Jumlah : Kelas B Range IP : 128.xxx.xxx.xxx sampai xxx.xxx Jumlah IP : IP address pada setiap kelas B 3. Kelas C Karakteristik ; Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh 3 bit pertama : 110 Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit Byte pertama : Jumlah : kelas C Range IP : xxx sampai xxx Jumlah IP : 254 IP address pada setiap kelas C 4. Kelas D Karakteristik : Format : 1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm 4 bit pertama : 1110 Bit multicast : 28 bit Byte inisial : Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112) 13

11 5. Kelas E Karakteristik : Format : 1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr 4 bit pertama : 1111 Bit cadangan : 28 bit Byte inisial : Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang cadangan untuk keperluan eksperimental. II.2.3 Routing Jaringan IP Routing IP adalah suatu konsep penentuan jalur komunikasi data yang menggunakan system identifikasi IP address. Routing ini dibuat untuk membuat antar node bisa reachable dengan baik sehingga bisa melakukan proses pengiriman atau penerimaan data. Routing akan dibuat sesuai dengan kondisi jaringan dimana node itu berada. Routing akan menerjemahkan dan akan mengirimkan data sesuai dengan header IP address tujuan yang disertai dengan IP address pengirim. Penejemahan ini dengan cara melihat tabel routing di node pengirim sesuai IP address tersebut, kemudian data akan diteruskan ke lapisan network interface dan diberi header dengan alamat tujuan yang sesuai. Ada dua model routing yaitu : - Static route Adalah pembentukan tabel routing yang dilakukan secara manual. Pembuatan tabel routing ini akan ditentukan secara manual oleh kita sendiri sesuai yang jalur yang kita inginkan. Model static route biasanya digunakan dalam jaringan yang sederhana dimana jumlah node atau host sedikit. - Dynamic route Adalah pembentukan tabel routing yang dilakukan secara otomatis oleh system. Routing dynamic ini akan melakukan fungsi transfer data secara 14

12 otomatis ke jalur yang dianggap paling bagus dan mempunyai alternative lain jika jalur semula mengalami gangguan. Fungsi routing dalam pelaksanaannya di dalam jaringan biasa dilakukan oleh perangkat router. Router ini mempunyai banyak tipe sesuai kapasitas dan banyak merek yang dijual di pasaran seperti cisco, junifer, huawei dll. Router mempunyai dua fungsi, yaitu : - Sebagai penyedia tabel routing. - Mentransfer paket data ke network lain sesuai dengan tabel routing. Berikut adalah contoh routing yang ada dalam suatu jaringan : Interface address Interface address Subnet /8 Router Subnet 1 Router A /16 B B Interface address Interface address Gambar 2.6 Routing dalam suatu jaringan Subnet /24 Gambar 2.6 menunjukkan posisi router yang digunakan sebagai perangkat routing paket data dalam suatu jaringan. Di situ diperlihatkan bahwa router A dan route B terhubung ke tiga network. Berikut adalah routing tabel yang ada di router A : Tabel II.1 Routing tabel di router A Destination network address Destination network mask Next hop address Out interface

13 Sedangkan routing tabel di router B adalah : Tabel II.2 Routing tabel di router B Destination Destination Next hop network network mask address address Out interface Dari tabel routing diatas maka kita bisa membuat metode routing sesuai dengan yang diinginkan, baik secara static route maupun dynamic route. Bila menggunakan dynamic route biasanya yang dipakai adalah OSPF atau RIP. Router Route selection resolution protocol Router IP IP Unpacketizing ETH PPP Ethernet Serial interface port Encapsulating ETH PPP Ethernet Serial interface port LAN1 WAN LAN2 Sending Transmitting Receiving Gambar 2.7 Cara kerja router mentransfer data Gambar 2.7 diatas menunjukkan cara kerja router dalam meneruskan atau mentransfer paket data. Cara kerjanya adalah pertama router akan menerima paket data dari physical layer di salah satu portnya, kemudian mengirim data tersebut keatas yaitu ke data link layer. Link layer akan membuang encapsulation dari link layer dan mengirimkannya ke network layer. Link 16

14 layer ini adalah Ethernet interface, di Ethernet akan menerjemahkan MAC asal, MAC tujuan, protocol dan CRC yang kemudian akan dibuang karena akan diteruskan ke layer network. Di layer network akan dilihat apakah data ini ditujukan ke local atau ke remote node. Jika ke tujuan local maka akan dibuang encaptulation-nya dan mengirimkannya ke layer diatasnya. Jika tujuannya ke remote node, maka ia akan mencari routing tabel yang ada untuk jalur ke remote node tersebut dan kemudian akan meneruskan ke data link layer jika ternyata jalur ke IP address tujuan ada di tabel routing. II.2.4 Protocol Aplikasi di Jaringan IP Di dunia komunikasi data yang paling terkenal sekarang adalah menggunakan protocol TCP/IP. TCP/IP sudah umum dan lazim di dunia jaringan computer maupun jaringan internet. TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN (wide area network). TCP/IP terdiri atas sekumpulan protocol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagianbagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protocol menjadi jelas dan sederhana. Berikut beberapa aplikasi di jaringan TCP/IP yang sudah biassa digunakan di dunia computer atau internet sekarang, yaitu : - File Transfer Protocol (FTP) - dan SMTP (simple mail transport protocol) - Hypertext Transfer Protocol (HTTP) Aplikasi baru di jaringan IP yang mulai berkembang sekarang adalah SIGTRAN. SIGTRAN digunakan dalam dunia telekomunikasi baik itu PSTN maupun GSM atau jaringan telepon wireless lainnya. Prinsip SIGTRAN inilah yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya. 17

15 18

16 II. 3 SIGTRAN IETF (Internet Engineering Task Force) adalah badan dunia yang telah mendorong dalam pengembangan protocol SS7 over IP. Untuk lebih memfokuskan pengembangan bagaimana SS7 protocol agar bisa berjalan di jaringan IP maka IETF membentuk working groups yang disebut SIGTRAN ( Signaling Transport ), yang berdiri pada tahun Sigtran bertugas menentukan arsitektur transport dan protocol yang bisa membawa signaling ke dalam jaringan IP untuk bisa mendapatkan standard performance, quality dan operability. Protocol stack yang berfungsi sebagai pembawa SS7 kedalam jaringan IP dinamakan SIGTRAN. Sigtran adalah transport layer baru yang terdiri dari Stream Control Transmission Protocol (SCTP) layer dan User Adaption (UA) layer. Berikut di bawah ini adalah gambar susunan Transport Layer baru yang dikembangkan dan dibuat oleh Sigtran. Gambar 2.8 : Struktur Sigtran Protocol Stack. Dari gambar 2.8 Sigtran Protocol tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Layer area protocol baru adalah pada : SCTP layer dan UA layer (M3UA, M2UA,M2PA,SUA dan IUA). 18

17 2. Layer protocol lama adalah pada : IP, MTP3, ISDN, SCCP dan TCAP. 3. Layer SCTP ini akan membawa (transport) layer diatasnya (UA,MTP3, ISDN etc) ke layer IP. Untuk membandingkan secara keseluruhan protocol layer Sigtran dengan layer OSI, TCP/IP dan SS7 layer dapat dilihat pada gambar 2.9 berikut : OSI Application Presentation Session Transport Network Data link Physical OMAP SS7 GSM TCAP Component Transaction SCCP ISUP MTP Layers 1, 2 and 3 TUP OSI TCP / IP SIGTRAN (SS7 over IP) Application Presentation Session Transport Network Telnet FTP SMTP TCP IP DNS SNMP ROUTE UDP OMAP TCAP Component Transaction SCCP GSM ISUP TUP M3UA M2AU M2PA SUA IUA SCTP IP Data link Physical Data link Physical Data link Physical Gambar 2.9 : Perbandingan susunan layer transport OSI, TCP/IP, SS7 dan Sigtran. a. Model Aplikasi dari Protocol SIGTRAN dalam Jaringan Sigtran digunakan dalam model jaringan dimana di dalamnya terdapat interkoneksi antara jaringan narrow band dan broad band. Model jaringan tersebut terdiri 19

18 dari tiga dasar entity, yaitu : SG (Signalling Gateway), MG (Media Gateway) dan MGC (Media Gateway Control) seperti dalam gambar berikut : Switched Circuit Network SG Packet switched network SIGTRAN MGC MG H.248/MGCP Gambar 2.10 Model jaringan Sigtran antara SG dengan MGC (M3UA). Signalling dari narrow band network diakses oleh SG, sedangkan dari media stream ( seperti trunk circuit ) diakses oleh MG. SG mengubah narrow band signalling menjadi packet-packet yang kemudian dikirim ke MGC. MGC akan memproses packet signalling tersebut, dan mengontrol bearer connection MG melalui MGCP ( Media Gateway Control Protocol ), serta membentuk interkoneksi antara perangkat/jaringan narrow band dengan broad band. Dalam hal ini Sigtran stack digunakan antara SG dengan MGC adalah M3UA. Sigtran stack juga digunakan dalam jaringan yang lebih sederhana yaitu hanya antara SG dengan SG. SG ini sebagai jaringan inter-network dimana di local networknya masih menggunakan narrow band signalling, seperti dalam gambar berikut : SG SIGTRAN(M2PA) SG MSC Narrow Band MSC Narrow Band Gambar 2.11 Model Sigtran stack antara SG dengan SG (M2PA). Sigtran stack antar SG ini (M2PA) digunakan untuk optimalisasi atau effisiensi band width backbone dimana apabila menggunakan signalling narrow band akan sangat terbatas sekali kapasitasnya. Untuk perkembangan kebutuhan signalling antar SG yang 20

19 semakin besar maka dengan Sigtran stack ini akan dapat terpenuhi tanpa ada penambahan atau pengembangan secara besar-besaran terhadap kapasitas back bone. b. Arsitektur dasar SIGTRAN I. Arsitektur M3UA Arsitektur aplikasi dari M3UA bisa diilustrasikan dengan gambar berikut : SS7 SS7 IP SEP STP SG MGC ISUP ISUP MTP1-3 MTP1-3 MTP 1-3 M3UA SCTP IP M3UA SCTP IP Gambar 2.12 Arsitektur aplikasi M3UA. Di sisi SG, primitive MTP3 (narrow band) diubah menjadi packet oleh M3UA, kemudian dikirim ke MGC oleh SCTP. II. Arsitektur M2PA Arsitektur aplikasi M2PA bisa diilustrasikan dengan gambar berikut : SS7 SS7 IP SEP STP SG MGC ISUP ISUP MTP3 MTP3 MTP1-3 MTP1-3 MTP 1-2 M2PA SCTP M2PA SCTP IP IP Gambar 2.13 Arsitektur aplikasi M2PA. M2PA adalah peer-to-peer adaptation layer dari MTP2. M2PA berupa SS7 link over IP dengan interfacing MTP2. MTP2 narrow band akan diubah secara peer-to-peer menjadi M2PA dan dikirim lagi melalui SCTP. 21

20 Dengan kata lain M2PA ini dapat berupa suatu proses yang membawa MTP3 layer melalui IP. II.3.1 SCTP ( Stream Control Transmission Protocol ) II Pengertian SCTP SCTP adalah sebuah transport protocol yang reliable yang beroperasi dalam suatu jaringan connectionless packet service yang berpotensi unreliable, seperti dalam jaringan IP. SCTP ini akan menjamin suatu protocol transport tetap beroperasi secara normal tanpa gangguan meskipun jaringan yang dilewati tidak terjamin reliability-nya. Seperti diketahui bahwa jaringan IP sekarang adalah efisien, sangat besar dan merata, tetapi dengan kondisi bahwa IP tidak menjamin reliable-nya suatu data yang lewat maka agar SS7 bisa dilewatkan ke IP dibutuhkan transmission protocol yang menjaga reliability SS7 tersebut. SCTP adalah solusi yang bisa memecahkan masalah tersebut. II Istilah-istilah Dalam SCTP I. Transport Address dan IP Address Transport address dari SCTP adalah berupa sebuah IP dengan port number. SCTP port number digunakan sebagai identifikasi user pada IP yang sama, dan ini identik dengan TCP port number. Sebagai contoh, IP address dan SCTP port number 1024 menunjukkan satu transport address SCTP, sementara dan 1025 adalah transport address yang lain. Meskipun IP address sama, SCTP address tersebut dibedakan oleh port number. II. Host dan Endpoint Host adalah berupa sebuah perangkat/node yang mempunyai atau satu atau lebih IP address, ini berupa entity yang bersifat physical. 22

21 Endpoint adalah pengirim dan penerima logical dari packet SCTP, ini berupa entity yang bersifat logical. Sesuai dengan aturan SCTP, hanya satu association saja yang bisa terbentuk diantara dua endpoint. SCTP dengan konfigurasi host multi-homing ( mempunyai dua IP aktif dan stand by ) adalah SCTP endpoint yang terdiri dari satu set destination transport address yang dapat dipilih dimana SCTP packet akan dikirim dan satu set source transport address dari mana SCTP packet tersebut diterima. Semua transport address yang digunakan oleh SCTP endpoint harus mempunyai port number yang sama, tapi IP harus berbeda dan lebih dari satu (multihoming). Sebuah transport address yang telah digunakan oleh satu SCTP endpoint tidak boleh digunakan lagi atau sama dengan SCTP endpoint yang lain. Dengan kata lain transport address adalah unique dalam SCTP endpoint. Dengan demikian bisa terdapat beberapa endpoint dalam sebuah host. Hubungan antara SCTP host dengan endpoint bisa dijelaskan dengan gambar berikut : Host Endpoint 1 User1 Port1 SCTP IP address 1 User2 Port 2 IP address 1 Endpoint2 Gambar 2.14 Hubungan antara SCTP host dan endpoint 23

22 III. Association dan Stream Association adalah berupa logical connection yang specific atau berupa channel yang dibangun diantara dua endpoint untuk bisa mentransmisikan data dengan melalui mekanisme empat-langkah handshake terlebih dahulu sesuai yang diperintahkan oleh SCTP. Stream digunakan dalam SCTP untuk mengatur sequence dari user messages yang akan ditransfer lagi ke layer protocol diatasnya sehingga user-user message tersebut diatur dan pecah sesuai dengan urutan. Sebagai contoh, dua buah group data yaitu A,B,C serta X,Y,Z harus ditransport secara sequence tetapi dua group tersebut tidak sequence (terpisah). Dengan demikian, A,B,C ditransport dalam satu stream sedangkan X,Y,Z dalam stream yang lain. IV. TSN dan SSN TSN ( Transmission Sequence Number ) adalah 32-bit sequence number yang ada dalam SCTP. TSN ada di setiap chunk data, yang berfungsi untuk acknowledgment terhadap SCTP yang diterima oleh endpoint sehingga akan terdeteksi dan tidak akan terjadi duplikasi pengiriman. SSN ( Stream Sequence Number ) adalah 16-bit sequence number yang ada di setiap data chunk yang dikirim oleh local end untuk menjamin sequence transmission dalam stream SCTP association. V. Pengertian Lain Path : adalah berupa jalur transmisi yang terdiri dari IP address destination dan IP address source. Path dapat didefinisikan juga dengan rute untuk transmisi data. CWND (Congestion Window) adalah parameter di SCTP protocol untuk sliding window. Congestion window bisa diterapkan pada segala macam destination address. Ini bisa diatur berdasarkan kondisi dari network. Pada saat pengiriman data mendapat balasan 24

23 non-acknowledgement dari destination address karena telah melebihi panjang dari CWND detination tersebut maka source address akan menghentikan pengiriman data ke destination. RWND (Receiver Window). Dalam protocol SCTP ada variable yang digunakan oleh pengirim data untuk menyimpan hasil penghitung receiver window dari penerima data dalam bentuk bytes. Ini bertujuan untuk memberikan space available terhadap inbound buffer di sisi penerima. II Fungsi SCTP Fungsi dasar dari SCTP ditunjukan dalam gambar Sequenced delivery within streams User data fragmentation Association startup and takedown Acknowledgement and congestion avoidance Chunk bundling Packet validation Path management Gambar 2.15 Susunan fungsi dari protocol SCTP Penjelasan fungsi SCTP adalah sebagai berikut : Association startup and takedown SCTP adalah protocol association oriented. Ini dapat dijelaskan bahwa data akan bisa dikirimkan diantara dua endpoint setelah melakukan hubungan association terlebih dahulu. Sehingga proses awal sebelum terjadi proses pengiriman data adalah proses pembentukan hubungan 25

24 association yang diawali dengan association startup dan diakhiri dengan association takedown. Setelah itu baru terbentuk hubungan association dan siap dengan proses pengiriman data atau service lainnya. Sequence delivery within streams SCTP akan mengirimkan datagram berdasarkan suatu urutan. Urutan datagram tersebut diletakkan dalam satu stream dan stream ini adalah basis dari urutan pengiriman data. User data fragmentation SCTP akan membuat fragmentasi terhadap user message sehingga akan bisa dilewatkan dengan tidak melebihi angka path MTU (maximum transmission unit). Dalam proses penerimaan, message fragmentasi tersebut akan di-reassembled dalam message aslinya secara lengkap dan akhirnya akan diterima berupa message utuh oleh user penerima. Acknowledgment dan congestion avoidance SCTP akan menetapkan TSN untuk message fragmentasi atau message non-fragmentasi. TSN ini adalah independent untuk setiap urutan stream. Di sisi penerima akan melakukan acknowledgement kepada pengirim terhadap TSN yang telah diterimanya meskipun ada gap diantara urutannya. Dengan cara ini maka pengiriman secara reliable akan tetap berfungsi meskipun ada masalah pada urutan pengiriman stream. Chunk bundling User SCTP mempunyai pilihan untuk request bundling terhadap lebih dari satu message untuk dijadikan dalam single SCTP packet. Jadi chunk bundling adalah berupa proses dari SCTP untuk membentuk beberapa message menjadi satu bundle packet di sisi pengirim dan kemudian akan mengembalikan lagi ke message-message semula di sisi penerima. 26

25 Packet validation Header dalam SCTP yang terdiri dari 32-bit checksum dan verification tag. Path management Path management berfungsi untuk memonitor pencapaian setiap detak pengiriman packet traffic dan memberitahu kepada user SCTP ketika terjadi perubahan transport address dari pencapaian pengiriman tersebut. Dari penjelasan diatas dapat diketahui perbedaan dari protocol SCTP dan TCP sebagai berikut : 1. TCP ditransmisikan berbasis karakter stream. Pada upper layer TCP harus mempunyai mekanisme demarkasi sendiri-sendiri. SCTP ditransmisikan berbasis datagram dan tidak memmiliki demarkasi di upper layer. 2. SCTP memiliki konfigurasi multi IP address. 3. SCTP ditandai berupa stream dimana data akan ditasnmisikan secara berurutan. II Struktur dari SCTP-message Struktur dari SCTP message dapat ditunjukkan pada gambar Gambar 2.16 struktur SCTP 27

26 Dari gambar 2.16 diatas dapat dijelaskan bahwa packet SCTP yang dikirim ke lower-layer terdiri dari common header dan satu atau lebih chunk. Format ini adalah berupa chunk-chunk SCTP yang telah dilakukan bundling. Chunk-chunk tersebut masing-masing mempunyai header dan parameter sendiri-sendiri. Parameter tersebut adalah berupa tipe chunk, length dan value (TLV) format. Pada saat SCTP mentransmisikan DATA, TSN disediakan untuk chunk-chunk data. Oleh karena itu TSN diletakkan di parameter DATA chunk dan tidak di common header. Dalam protocol SCTP ada suatu verification tag yang secara random akan dibangkitkan oleh local-end untuk association selama proses start up. Dalam proses start up association, dua sisi local-end dan far-end akan saling tukar tag-nya masing-masing. Pada saat data ditransmisikan, pengirim harus membawa tag penerima dalam common header untuk pengecekan. II Proses-proses yang terjadi di SCTP Proses-proses yang terjadi dalam SCTP adalah start up of association, takedown of association, transmission and validation of data, congestion control mechanism dan management mechanism. Berikut akan dijelaskan proses-proses utama dalam SCTP, yaitu : 1. Proses Start up of association Start up of association SCTP adalah sebuah proses empat langkah negoisasi yang memiliki empat interaksi message yaitu INIT, INIT ACK, COOKIE ECHO dan COOKIE ACK seperti ditunjukkan pada gambar

27 T3-rtx Established Endpoint A T1- init INIT(Tag_A) INIT ACK(Tag_Z, connection information Z) COOKIE ECHO(connection information Z) + DATA T1-cookie COOKIE ACK+DATA + SACK SACK Endpoint Z Established Italic items: optional information chunks Gambar 2.17 Interaksi selama start up association SCTP 2. Proses Pemutusan Association ( Termination of Association ) Association SCTP dapat diputus dengan dua cara, yaitu GRACEFUL shutdown dan UNGRACEFUL shutdown. - GRACEFUL shutdown Adalah proses pemutusan association SCTP dimana apabila masih ada proses pengiriman data maka akan ditunggu terlebih dahulu sampai pengiriman tersebut selesai, baru kemudian terjadi pemutusan association. - UNGRACEFUL shutdown Adalah proses pemutusan association SCTP dengan metode pengiriman langsung pesan ABORT ke lawan dan pada saat itu juga TCB akan segera terhapus. Begitu juga dengan sisi penerima, pada saat pesan ABORT diterima maka TCB akan segera terhapus. Dengan demikian proses association langsung berhenti tanpa menunggu proses transfer datayang sedang berlangsung selesai. 3. Proses Transmisi Data Proses transmisi data akan berlangsung setelah association telah terbentuk antara pengirim dan penerima. 29

28 Berikut yang terjadi dalam proses transmisi data : 1. Stream control dengan window SCTP memakai dua window transmisi data, yaitu CWND dan RWND. CWND bertugas mengurusi setiap alamat IP, sedangkan RWND akan mengurusi setiap proses associoation. 2. Pembatasan dua window CWND dan RWND pada transmisi data Jika RWND menunjukkan bahwa buffer penerima tidak bisa menerima data, maka data tidak akan dikirim. Namun jika penerima sudah menerima data sebelumnya dan siap untuk data selanjutnya dapat dikirim ( CWND akan disediakan dan mulai proses pengiriman data ). Pada saat data dikirim ke sebuah alamat IP telah mencapai atau melewati ambang batas CWND, maka data tidak akan dikirim lagi ke IP tersebut. 3. Validasi lambat atau terseleksi Validasi lambat atau terseleksi artinya adalah pada saat menerima sebuah datagram, SCTP tidak akan segera mengirim balik pesan ACK ke pengirim. ACK akan dikirim balik setelah menerima dua datagram atau ketika datagram tidak tervalidasi selama waktu 200ms. Dengan cara ini maka pesan-pesan ACK tidak akan memenuhi jalur transmisi yang bisa mengakibatkan overload. 4. Pengiriman data kembali (retransmit) akibat time out. SCTP mempunyai timer T3 yang berfungsi untuk memelihara hubungan setiap alamat IP tujuan. Timer T3 juga digunakan untuk proses pengiriman data. 30

29 Aturan timer T3 adalah sebagai berikut : Saat transmit atau retransmit data ke IP tujuan maka T3 akan aktif dan dimulai. Saat menerima SACK dan semua data telah tervalidasi, maka T3 akan berhenti. Jika ada data yang ternyata tidak tervalidasi maka T3 akan diaktifkan kembali. Jika T3 time out, maka data MTU yang dikirim kearah jalur tujuan akan dicek. Kemudian data yang telah terkirim namun tidak tervalidasi akan dibungkus (bundled) dalam satu blok data dan dikirim kembali ke tujuan, maka T3 dimulai. Dari aturan diatas maka tidak akan terjadi double pengiriman data. Lebih jelasnya, ada dua kasus bagi SCTP pengirim yang akan retransmit data chunk, yaitu : Adanya pesan SACK sebanyak empat kali berturut-turut yang dikirim dari penerima bahwa data tidak diterima. Pada saat timer T3 pada jalur (path) pengiriman time out. 5. Multi-home Multi-home adalah double IP address yang berarti satu sumber atau tujuan akan mempunyai dua buah IP yang berbeda. Dua IP tersebut akan aktif salah satu, sedangkan satunya lagi sebagai stand by IP. Dengan multi-home ini maka proses transfer data akan lebih reliable karena adanya jaminan IP yang selalu aktif secara bergantian jika salah satu ada masalah atau putus. 31

30 4. Proses Congestion control SCTP mempunyai mekanisme congestion control sebagai berikut : 1. Slow-start Slow-start artinya saat SCTP mengirim data ke suatu network dalam mode slow karena ia tidak tahu kemampuan dari network tersebut. Jelasnya adalah CWND dari address tujuan ditetapkan dengan nilai yang sangat kecil (yaitu tidak lebih dari nilai MTU untuk dua jalur) untuk menjamin data dikirim dalam jumlah yang kecil-kecil oleh SCTP sehingga kemungkinan congestion akan bisa dihindari. Threshold di slow-start mode nilainya besar, sebelum CWND mencapai threshold tersebut maka algoritma slow-start diambil CWND untuk menambahkannya. Normalnya, CWND akan bertambah secara gradual untuk benar-benar mengoptimalkan penggunaan ketersediaan bandwidth di network. Dengan cara ini maka SCTP akan tetap menjamin pengiriman data dalam kondisi network yang terbatas secara bandwidth maupun waktu delivernya. 2. Pencegahan congestion Pada saat CWND bertambah secara perlahan-lahan (gradual) kemudian sampai pada titik threshold maka selanjutnya akan terjadi mekanisme pencegahan congestion. 3. Congestion control CWND tidak akan bertambah secara tak terbatas. Dalam kondisi traffic yang berjumlah besar maka congestion bisa akan muncul. Congestion control diperlukan untuk mengatasi hal ini. Pada saat ada gap (jeda) saat SACK diterima dari lawan, atau timer T3 time out maka CWND akan berkurang secara besar. Untuk gap pada SACK, CWND akan berkurang setengahnya. Sedangkan untuk T3 time out berkurang sebesar satu jalur MTU, ini untuk menjamin bahwa hanya data yang berukuran satu MTU dan yang tidak tervalidasi saja hingga validasi diterima lagi dari penerima. 32

31 4. Fast retransmit Artinya adalah saat SACK diterima maka hal ini menandakan bahwa ada gap pada urutan data di sisi penerima, kemudian pengirim akan memberi data chunk yang terjadi gap tersebut dengan label retransmit setelah ia menerima tiga kali berturut-turut pesan SACK. 5. Proses path management Berikut penjelasan dari proses path management SCTP yang dilakukan untuk mengatur/mengontrol status path dan status hubungan dengan lawan (end point). Manajemen status end point Manajemen status end point adalah berupa counter antara node dengan pasangan alamatnya, counter ini akan menghitung waktu retransmisi secara continue kearah lawan pasangannya. Pada saat counter telah mencapai batasnya maka status hubungan dengan pasangan lawan dianggap putus (unreachable). Kemudian, SCTP akan berubah status association menjadi CLOSED, dan akan mengirim report perubahan ini. Saat hubungan antara pasangannya terbentuk lagi dan proses pengiriman data berlangsung dan telah tervalidasi maka counter ini akan direset. Manajemen status path Path management adalah berupa counter yang ada di setiap peer address (pasangan alamat) yang menyimpan waktu time out dari timer T3 dan waktu pengiriman pesan heartbeat dengan menerima kondisi tidak direspon oleh lawan. Jika counter ini melebihi batas angka yang ditetapkan maka alamat lawan akan diberi label sebagai unreachable. Jika selanjutnya validasi diterima kembali dari lawan terhadap data chunk yang terkirim, atau validasi dari telah diterimanya heartbeat maka counter selanjutnya akan direset. Heartbeat 33

32 Heartbeat pada SCTP adalah proses untuk menjaga hubungan dengan alamat pasangan agar tetap keep alive. SCTP akan mengirim chunk heartbeat ke alamat tujuan pada saat idle (tidak ada traffic data). Pada saat lawan telah menerima pesan heartbeat ini maka ia harus segera mengirim validasi heartbeat ke pengirim. Jika tidak segera mengirim validasi tersebut maka akan muncul counter path error. II. 3.2 MTP2-User Peer-to-Peer Adaptation Layer (M2PA) II Pengertian M2PA Protocol M2PA ini adalah berupa SS7 over IP yang bekerja di layer MTP- 2. M2PA ini akan membawa protocol layer diatasnya yaitu MTP-3 ke jaringan IP. M2PA ini digunakan sebagai koneksi antara SG dengan IPSP (IP signaliing point), atau antara IPSP dengan IPSP lainnya di dalam network IP. IPSP ini adalah node yang hanya mempunyai protocol SS7 over IP, sedangkan SG ini adalah berupa node yang berfungsi sebagai SS7 tranfer point yang mempunyai protocol baik itu SS7 over TDM maupun SS7 over IP. SG ini adalah nama lain dari STP tapi dengan adanya tambahan fungsi dan fasilitas yaitu dia sebagai signalling gateway SS7-TDM dan SS7-IP sehingga antara SS7 tersebut bisa berkomunikasi. II Aplikasi M2PA a. Aplikasi M2PA dalam hubungan SGP-ASP Gambar 2.18 menunjukkan model aplikasi M2PA yang digunakan untuk mode hubungan antara SGP (signaling gateway process) dengan ASP (application server process). Di gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa SG sebagai SS7 transfer antara node yang mempunyai tradisional SS7 (SS7-TDM) dengan node yang mempunyai SS7-IP. 34

33 SEP No.7 SG IP IPSP MTP3-User MTP3-User MTP3 MTP2 MTP3 M2PA MTP2 SCTP MTP3 M2PA SCTP MTP1 MTP1 IP IP SEP: SS7 Signaling end point Gambar 2.18 Aplikasi M2PA pada IP-SG ( SGP-ASP) b. Aplikasi M2PA antara IPSP-IPSP Aplikasi M2PA di sini adalah M2PA bertugas untuk membawa protocol MTP-3 sehingga antara IPSP dengan IPSP bisa berkomunikasi lewat protocol MTP-3 melalui IP network. Seperti ditunjukkan dalam gambar 2.19 berikut, : IP IPSP IPSP MTP3 MTP3 M2PA M2PA SCTP SCTP IP IP Gambar 2.19 Aplikasi M2PA antar IPSP 35

34 II Peranan M2PA 1. Sebagai interface antara level MTP-2 dengan MTP-3 MTP-3 adalah user bagi MTP-2 dalam SS7, M2PA berfungsi sebagai pembawa semua services dari MTP-3 yang selanjutnya akan dikirim melalui jaringan IP dan sebaliknya. 2. Sebagai Peer-to-Peer communication Pada SS7, salah satu karakternya adalah MTP-2 akan mengirim tiga buah pesan (messages), yaitu message mignal unit (MSU), link status signal units (LSSU) dan fill-in signal units (FISU). MSU berasal dari level teratas dari pada MTP-2 dan merupakan messages utama yang akan dikirimkan ke node tujuan. Sebaliknya, M2PA akan melewatkan messages dari MTP-3 ke SCTP untuk dikirim ke tujuan melalui IP network. LSSU digunakan untuk informasi perubahan status hubungan dari layer MTP-2 dengan lawannya. Informasi status LSSU mirip dengan proses di M2PA, informasi status ini akan dikirim disaat tidak ada messages yang dikirim atau idle. Sedangkan FISU tidak digunakan di M2PA karena hal ini berhubungan dengan penghematan bandwidth dan resources di IP network. II Format message M2PA a. Message M2PA Message M2PA terdiri dari beberapa bagian yaitu common message header, M2PA-specific header dan message data. Format message M2PA ditunjukkan pada gambar 2.20 berikut. 36

35 Common message header M2PA-specific header º Message data Gambar 2.20 Format message M2PA b. Extended changeover order (XCO) dan Extended Changeover Acknowledgement (XCA) M2PA sequence number (FSN/BSN) yang mempunyai panjang 24 bit prosesnya akan dilakukan berupa XCO atau XCA. Gambar 2.21 berikut format XCO dan XCA. D C B A 0001 M2PA sequence number H1 H0 Label First bit transmitted Gambar 2.21 Format XCO dan XCA Saat H1 nilainya adalah 0011 maka message-nya adalah XCO sedangkan bila 0100 maka XCA. II Fungsi yang disediakan oleh M2PA I. Menyediakan proses MTP-3/MTP-2 tradisional M2PA bisa melakukan proses transfer data yang berasal dari layer diatasnya yaitu MTP-3 maupun dari layer yang sama yaitu MTP-2. 37

36 II. Sebagai fungsi dari MTP-2 Berikut penjelasan M2PA yang berfungsi sebagai MTP-2. o Melakukan prosedur changeover MTP3. o Menginformasikan perubahan link status ke MTP3. o Melakukan prosedur processor outage. o Melakukan prosedur link alignment. III. Mapping protocol SS7 ke dalam IP network M2PA melakukan transfer message dari SS7 tradisional ke SCTP yang merupakan jaringan IP, dan sebaliknya. IV. SCTP stream management Pada saat pertama kali SCTP akan membentuk hubungan (association) dengan lawan diperlukan jumlah stream untuk membangun hubungan tersebut (number stream of initialization). M2PA akan bertugas untuk menjamin bahwa jumlah stream yang diperlukan oleh SCTP tersedia untuk membentuk association. M2PA menggunakan dua stream untuk setiap arah untuk setiap association. Stream 0 di setiap arah digunakan untuk link status messages. Stream 1 digunakan untuk user data messages. Pemisahan stream digunakan oleh M2PA agar bisa memprioritaskan message. V. Sebagai transfer message MTP-3 MTP-3 akan dibawa oleh M2PA dengan mekanisme message handling maupun management function antar IPSP maupun di node SS7 lainnya. 38

37 II Prosedur Implementasi dari Fungsi Utama M2PA I. M2PA Link State Control Perubahan status link M2PA tergantung dari beberapa kejadian (events). Berikut dijelaskan beberapa status link M2PA. o IDLE : Status pada saat link melakukan initialization. o OOS : Out of service. Status saat initialization selesai. o AIP : Alignment in progress. Status bahwa M2PA sedang melakukan proses alignment dengan lawan. o PROVING : M2PA mengirim status message proving ke lawan. o ALIGNED READY : Proving telah selesai. M2PA akan menunggu sampai lawan memberi balasan proving complete. o INS : In service. Link siap untuk diisi atau dilewati traffic. o RETREIVAL : Link tidak bisa dilewati traffic. M2PA sedang menunggu untuk permintaan mendapatkan lagi message (message retrieval) dari MTP3. Gambar 2.22 menggambarkan proses perubahan status di SCTP association bersamaan dengan penyebab kejadiannya. 39

38 IDLE Power on OOS (Associate) Link Configured (Associate) MTP3 start MTP3 stop or T1 expiry AIP SCTP Comm Error or SCTP Comm Lost Receive LS Alignment OR LS Proving MTP3 Stop OR Receive LS OOS PROVING SCTP Comm Error or SCTP Comm Lost MTP3 Stop OR T3 Expiry OR Receive LS OOS ALIGNED READY Receive LS Ready SCTP Comm Error or SCTP Comm Lost OR Receive User Data INS RETRIVAL MTP3 Stop OR Receive LS OOS OR SCTP Comm Error OR SCTP Comm Lost OR T6 Expiry M2PA link faulty Retrieval complete OR MTP3 Start Gambar 2.22 Diagram proses transisi status link M2PA II. Prosedur dalam mensupport feature MTP-2 1. Signal Unit Format, Delimitation, Acceptance SCTP adalah protocol transport andal yang model pengirimannya adalah dalam suatu urutan tertentu (insequence). Karena itu fungsi serupa di MTP-2 tidak diperlukan. 40

39 SCTP tidak mempunyai fungsi untuk mengontrol terhadap status link control di MTP-2. Hal ini akan dilakukan oleh M2PA sebagai peer-to-peer dari MTP Penyesuain (adaptation) antara SCTP dengan MTP-3 Setiap link MTP bersesuaian dengan suatu association SCTP. Artinya setiap MTP pasti akan berhubungan dengan setiap link SCTP sebagai pembawa ke jaringan. Untuk mencegah duplikasi association, maka setiap endpoint harus tahu IP dan port number kedua endpoint yang saling berhubungan. Dengan cara ini SCTP akan mencegah terjadinya dupikasi association dalam satu IP dan port number yang sama. Dalam proses pembentukan association yang dilakukan adalah pembentukan berdasarkan pengenalan IP dan port number. Pembentukan association M2PA tidak berdasarkan SLC. Perlu dicatat bahwa sebuah link di association SCTP diidentifikasikan oleh dua buah endpoint. Setiap endpoint diidentifikasikan oleh IP dan port number. Selanjutnya setiap association tersebut akan dimap ke SLC. Berikut beberapa bentuk association link SCTP-M2PA : - Association dan link antar IPSP yang masing-masing mempunyai dua IP address. Gambar 2.23 menunjukan bahwa ada dua IPSP yang masing-masing mempunyai dua IP. Dua association adalah link yang menghubungkan kedua IPSP tersebut. Saat linklink tersebut masih dalam satu linkset maka kedua link tersebut mempunyai SLC yang berbeda. 41

40 IPSP X IPSP Y IPA port= PW SLC= a SCTP Association 1 IPB port= PW SLC= a IPC port= PW SLC= b SCTP Association 2 IPD port= PW SLC= b IPx = IP address PW = M2PA registered port number Gambar 2.23 Association dan link antara dua IPSP yang masing-masing mempunyai dua IP. Dalam table II.3 di bawah menunjukkan hubungan sebagai penjelasan dari gambar 2.23 diatas. Tabel II.3 Hubungan antara association dan link antara dua IPSP. IPSPX IPSPY Associatio IP IP n Port Port address address SLC 1 IPA PW IPB PW a 2 IPC PW IPD PW b Dari table II.3 diatas dapat dijelaskan bahwa metode mapping pembentukan association SCTP terhadap SLC adalah sangat berhubungan dan menentukan. Artinya dua association tersebut dibedakan dengan SLC karena masih dalam satu linkset. 42

41 - Association dan link antara satu IPSP yang terhubung ke dua buah IPSP. Gambar 2.24 dan tabel II.4 di bawah menunjukkan satu buah IPSP terhubung dengan dua IPSP, jadi ada tiga IPSP. IPSP X IPA port= PW SLC= a SCTP Association 1 IPSP Y IPB port= PW SLC= a IPC port= PW SLC= b SCTP Association 2 IPSP Z IPD port= PW SLC= b IPx = IP address PW = M2PA registered port number Gambar 2.24 Association dan link antara satu IPSP ke dua IPSP Sebagai catatan dalam contoh ini adalah ada dua buah link dengan beda linkset. Karena itu bisa terjadi bahwa SLC a dan b akan sama, disebabkan karena linksetnya beda. 43

42 Tabel II.4 Association dan link (SLC) antara dua IPSP dengan dua IP berbeda IPSPX IPSPY Associatio IP IP SLC n Port Port address address 1 IPA PW IPB PW a IPSPX IPSPZ Associatio IP IP SLC n Port Port address address 2 IPC PW IPD PW b - Association dan link (SLC) berupa multiple association antara dua IP address Gambar 2.25 dan tabel II.5 di bawah menunjukkan dua association diantara IP yang sama. Association ini hanya dibedakan oleh port number. IP SP X IPSP Y IPA port= P1 SLC= a SCTP Association 1 IPB port= PW SLC= a IP A port= PW SLC= b SCTP Association 2 IPB port= PW SLC= b IPx = IP address P1 = Pre-selected port number PW = Registered port number for M2PA Gambar 2.25 Association dan link (SLC) berupa multiple association antara dua IP address 44

43 Tabel II.5 Association dan link (SLC) berupa multiple association antara dua IP address IPSPX IPSPY Associatio IP IP n Port Port address address SLC 1 IPA P1 IPB PW a 2 IPA PW IPB PW b 3. Link alignment Kegunaan dari prosedur link alignment adalah : - Untuk keperluan handshaking antara dua endpoint sehingga siap untuk melakukan transmisi SS7, dan mencegah traffic dikirim pada saat endpoint tujuan belum siap. - Sebagai verifikasi bahwa association SCTP bisa digunakan untuk transport SS7. - Digunakan pada saat SCTP menjalani periode mode pengiriman slow-start. 4. Processor Outage Processor outage terjadi saat M2PA tidak bisa mentransfer data karena masalah layer diatasnya. Ketika M2PA mendeteksi local processor outage, maka ia akan mengirim link status processor outage message ke lawan. M2PA akan menghentikan pengiriman user data message ke SCTP. M2PA juga akan menghentikan penerimaan message yang masuk dari SCTP. M2PA selalu mengirim ke lawan secara periodic link status processor outage selama local processor masih mengalami outage. Di sisi lawan saat menerima link status processor outage tersebut maka akan langsung melaporkan ke MTP-3 bahwa ada processor outage di lawan. Maka kemudian ia akan 45

44 menghentikan pengiriman data. M2PA akan mengeluarkan remote congestion timer T6 dan akan berhenti jika lawan sudah normal kembali. Pada saat processor outage berhenti, MTP-3 akan message ke M2PA yaitu local processor recovered. Local M2PA ini kemudian akan mengirim status processor outage ended ke lawannya. Di sisi lawan akan melanjutkan pesan processor outage ended yang ia terima dengan memberitahu ke MTP-3 dia bahwa remote processor outage telah berhenti. 5. Level-2 Flow Control Jika M2PA dalam kondisi congestion, maka ia akan mengirim link status busy ke lawan. Jika M2PA sudah dalam kondisi tidak congestion lagi, maka maka M2PA akan mengirim link status busy ended ke lawan. 6. Error Monitoring Adalah kondisi jika M2PA mendapatkan gangguan di SCTP association di link, maka M2PA akan memberitahu ke MTP-3 bahwa link out of service. 7. Prioritas transmisi dan penerimaan (Transmission & reception) Dalam MTP, link status message mempunyai prioritas melalui user data message. Untuk pencapaian prioritas ini, M2PA akan mengirim link status dan user data message terpisah secara stream. Semua message dikirim menggunakan ordered delivery option. M2PA akan mengirimkan terlebih dahulu link status ke SCTP dan selanjutnya adalah user data message. M2PA memberikan prioritas terlebih dahulu dalam pembacaan link status message yang diterima setelah itu baru user data message. 46

Common Channel Signalling

Common Channel Signalling Common Channel Signalling STRUKTUR NETWORK SS7 SIGNALLING POINT (SP). Adalah semua titik dalam network yang mampu menangani control SS7 (Signalling System No.7). SP dibedakan menjadi : SEP (Signalling

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 10. Protocol Komunikasi KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA sahari. 10. Protocol Komunikasi

KOMUNIKASI DATA sahari. 10. Protocol Komunikasi KOMUNIKASI DATA sahari 10. Protocol Komunikasi Protocol Komunikasi OSI (Open System Interconection) OSI - The Model A layer model Tiap-tiap layer melakukan fungsi yang diperlukan untuk komunikasi Tiap-tiap

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

We Can Start From Nothing

We Can Start From Nothing Dasar Arsitektur TCP/IP Problem : 1. Data harus dapat dikirimkan kekomputer yang tepat, sesuai tujuannya 2. lokasi komputer yang berjauhan memungkinkan data rusak atau hilang. Solusi TCP/IP Sekumpulan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JARINGAN

PEMROGRAMAN JARINGAN PEMROGRAMAN JARINGAN Tujuan Memahami protocol jaringan seperti TCP, UDP dan SCTP Mengenal kemampuan Java untuk pemrograman jaringan Protocol Jaringan Internet Protokol (IP) adalah protokol lapisan jaringan

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

Transport Layer El E ectro ect n ro ic En E gineerin ri g Pol o ytech tec nic In I stitu sti t of o Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Transport Layer El E ectro ect n ro ic En E gineerin ri g Pol o ytech tec nic In I stitu sti t of o Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Transport Layer Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Overview Layer Transport bertugas melakukan sesi komunikasi antara komputer dalam jaringan.

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah

Lebih terperinci

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji Protokol TCP/IP Oleh: Eko Marpanaji ARSITEKTUR TCP/IP Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang digunakan secara luas untuk jaringan Internet, dikembangkan secara terpisah

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

Minggu 6 Transport Layer

Minggu 6 Transport Layer Minggu 6 Transport Layer 1 Overview Layer Transport bertugas melakukan sesi komunikasi antara komputer dalam jaringan. Menenirukan bagaimana data ditransmisikan. Dua Protocol Transport Layer yang dipakai

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Sebelum TCP/IP digunakan sebagai standart untuk komunikasi data, OSI (Open

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31)

DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31) 1 DISUSUN OLEH BAGAS RIVALDI (04) WONDO DWI PRASETYO (31) 2 Konsep Dasar Protokol TCP/IP Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

DASAR KOMUNIKASI DATA

DASAR KOMUNIKASI DATA DASAR KOMUNIKASI DATA Part 3 Disusun oleh : Rusmala Dewi Khusus di lingkungan Fakultas T.Informatika Univ.Cokro Palopo PROTOKOL Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad Transport Layer Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menjelaskan pentingnya layer Transport. Mendeskripsikan peran dua protokol pada layer Transport : TCP dan UDP. Menjelaskan fungsi-fungis layer Transport

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

Modul 10 TCP/IP Lanjutan

Modul 10 TCP/IP Lanjutan Modul 10 TCP/IP Lanjutan Pendahuluan Router menggunakan informasi IP address dalam paket header IP untuk menentukan interface mana yang akan di-switch ke tujuan. Tiap-tiap layer OSI memiliki fungsi sendiri-sendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Jaringan Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Protokol jaringan adalah perangkat aturan yang mengatur komunikasi beberapa komputer didalam sebuah jaringan.sedangkan protokol sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB II INTERNET PROTOCOL

BAB II INTERNET PROTOCOL BAB II INTERNET PROTOCOL Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery servrce. Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

: M Rasyid Darmawan NIM : TCP. Pengertian TCP. Karakteristik TCP

: M Rasyid Darmawan NIM : TCP. Pengertian TCP. Karakteristik TCP Nama Kelas : M Rasyid Darmawan : SK5C NIM : 09011281520108 1. TCP Pengertian TCP Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST TRANSPORT LAYER Fikri Fadlillah, ST Pendahuluan Protokol pada Transport Layer TCP/IP terdiri atas : TCP UDP Pendahuluan UDP TCP Unreliable Connectionless Internet Telephony Reliable Connection-oriented.

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM:09031181419024 Kelas: SK 4 C Jurusan Sistem Komputer Fakultas lmu Komputer Universitas Sriwijaya 2017

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

TCP/IP and IP Address Concepts

TCP/IP and IP Address Concepts Modul 12: TCP/IP and IP Address Concepts Overview Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER 1960 DOD - Jaringan Komputer -Metode Hub. Telepone - Alat pertahanan negara ARPA DARPA ARPA-Net Penunjang TCP/IP 1980 STANDARISASI

Lebih terperinci

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Memahami bentuk-bentuk segmen TCP dan UDP ygadaditransport Layer. UntukmelihatbentuksegmenTCP danudp yg adadalamjaringankitamemerlukantools yakni

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada,

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3 Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3 2/16/2015 Faculty of Electrical and Communication Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 Konsep Layering (Lapisan) SS7 Jaringan CCS7 dirancang untuk mampu mengontrol

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Naufal Ilham Ramadhan SOAL SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak BAB II DASAR TEORI 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak Penggunaan perangkat komunikasi bergerak yang bertumbuh dengan cepat mengisyaratkan permintaan penggunaan energi yang

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Transport layer/ lapisan transport merupakan lapisan keempat dari model referensi OSI yang bertugas menyediakan data transport yang

Lebih terperinci

pengenalan IP Address

pengenalan IP Address Pengenalan IP Address Kali ini kita akan mempeljari tentang dasar IP Address, bagi para pemula ataupun pelajar yang ingin memperlajari jaringan harus memahami terlebih dahulu dasardasar pengenalan IP Address

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Arsyad Dwiyankuntoko  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Membandingkan Protokol UDP dan TCP Arsyad Dwiyankuntoko 11ipa3.arsyad@gmail.com http://arsyaddwiyankuntoko.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim Pendahuluan Model Komunikasi Sumber-sumber Menentukan data untuk dikirim Alat Pengirim Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim Sistem Trasmisi Mengirim data Alat Penerima Mengubah signal menjadi

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya OSI LAYER & TCP/IP Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Pendahuluan Kebutuhan akan interkoneksi antar komputer Standarisasi kompatibelitas vendor-vendor h/w dan s/w 1970an

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Muhamad Husni Lafif.  TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer. Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Pengenalan Komunikasi Data. Edi Suharto, Drs. M.Kom.

Pengenalan Komunikasi Data. Edi Suharto, Drs. M.Kom. Pengenalan Komunikasi Data Edi Suharto, Drs. M.Kom. Komunikasi data adalah Bergeraknya data dari satu titik ke titik yang lain dengan menggunakan media transmisi. Komunikasi data, adalah komunikasi dimana

Lebih terperinci

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK Disusun oleh: NAMA : ARUM CANTIKA PUTRI NIM : 09011181419022 DOSEN : DERIS STIAWAN, M.T., Ph.D. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 02 Referensi Model OSI & TCP/IP Komunikasi dan Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Industri Komunikasi Data Pada industri komunikasi data memiliki banyak stakeholder dengan ketersalinghubungan

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! TCP/IP hanya

Lebih terperinci

IP Address. Dedi Hermanto

IP Address. Dedi Hermanto IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar

Lebih terperinci