1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada, misalnya dengan penggunaan data bersama-sama yang disimpan dalam satu komputer. Jaringan komputer juga memungkinkan untuk melakukan proses pengiriman data (transfer file) secara cepat dan real time. Transfer file merupakan aktivitas pengiriman data maupun informasi yang dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer. Teknik transfer file yang sering dilakukan selama ini adalah metode Unicast atau Point to Point. Proses transfer file dengan menggunakan metode ini hanya dapat melayani pertukaran data peer to peer atau file yang akan dikirim dari satu IP (Internet Protocol) ke IP yang lainnya. Kelemahan dari sistem transfer file dengan menggunakan metode tersebut adalah proses transfer file yang dikirimkan hanya dari 1 PC (Personal Computer) ke PC yang lainnya. Apabila file akan dikirimkan ke beberapa PC secara bersamaan, maka dilakukan pengulangan proses pengiriman file. Multicast merupakan teknik transfer file yang dikembangkan untuk melengkapi teknik pengiriman file sebelumnya yakni unicast. Multicast adalah istilah teknis yang berarti user dapat mengirim data potong (paket) ke beberapa komputer pada saat yang sama. Multicasting mengirimkan data dari satu host ke banyak host yang berbeda, namun tidak ke semua client. Data hanya dikirimkan kepada client yang telah bergabung dengan kelompok multicast tertentu. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan maka dikembangkanlah suatu aplikasi yang mempermudah proses transfer file dalam sebuah jaringan komputer. Proses transfer file yang dikembangkan menggunakan metode Multicast file transfer. Aplikasi ini akan dikembangkan dengan GUI (Graphic User Interface) untuk memudahkan pengguna dalam proses transfer file antar komputer. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menghasilkan suatu pengiriman file yang lebih efektif dan efisien. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi multicasting pada aplikasi transfer file di jaringan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah aplikasi yang dapat mengimplementasikan multicast pada transfer file dalam sebuah jaringan komputer. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna melakukan proses transfer file secara multicast pada jaringan komputer lokal. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah proses pengiriman file dilakukan satu arah yakni dari server ke client. 2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya transfer file dilakukan dengan teknik point to multipoint dimana satu komputer bisa mengirim data maksimal ke 10 komputer lainnya, dan hanya dijalankan pada komputer bersistem operasi windows. Teknik yang digunakan dalam aplikasi adalah pengiriman file secara peer to peer dan pengiriman file peer to multi IP address [1]. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan hasil pengujian yang dilakukan sebelumnya. Pada masing-masing tabel terlihat waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan proses proses pengiriman file antar dua komputer dengan besar file 9MB. 1

2 Tabel 1 Hasil Pengujian Pengiriman File Secara Peer to Peer [1] Waktu Min (second) Waktu Max (second) Use Rata-rata Aplikasi yang dibuat File Sharing Tabel 2 Hasil Pengujian Pengiriman File peer to Multi IP address Pada Jaringan LAN [1] Use Waktu Min (second) Waktu Max (second) Rata-rata Aplikasi yang dibuat File Sharing Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian lebih lanjut dilakukan terkait metode Multicast file transfer dengan judul Implementasi Multicasting pada Aplikasi Transfer File di Jaringan Komputer Pada penelitian ini menggunakan metode Multicast file transfer. Pengertian dari Multicast atau multicasting itu sendiri adalah sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah group tertentu. Proses pengiriman data dari server ke client pun tidak membutuhkan autentikasi file sehingga tidak membutuhkan proses keamanan autentikasi pada saat peroses transfer file dilakukan. Multicasting merupakan sebuah cara pentransmisian data secara connectionless (komunikasi dapat terjadi tanpa adanya negosiasi pembuatan koneksi), dan client dapat menerima transmisi multicast dengan mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika mencari frekuensi dari sebuah stasiun radio, untuk mendengarkan siaran radio [2]. Dalam multicast, paket data dikirimkan dari satu atau beberapa komputer ke sejumlah komputer pada jaringan. Pengiriman bisa lebih dari satu dan dikirimkan ke sejumlah penerima, multicast bekerja pada protocol UDP. Tidak seperti transmisi broadcast, client multicast dapat menerima paket data hanya jika sebelumnya client telah memilih untuk melakukannya (dengan bergabung ke alamat group multicast yang spesifik). Multicasting sering diperlukan dalam sistem jaringan komputer untuk melakukan proses transfer suatu file dari host ke host yang lain. Proses transfer file ini dapat berupa pengiriman file ke suatu host atau mengambil file dari suatu host. Proses mengirim file ke suatu host disebut upload file, sedangkan proses untuk mengambil file dari suatu host disebut download file [3]. Gambar 2 Arsitektur Transfer File Sederhana [3] Gambar 2 menunjukkan contoh dari arsitektur pengiriman file secara sederhana, dimana terlihat bahwa terdapat lapisan dalam pengiriman file yang sederhana, yaitu : lapisan network access, lapisan transport, lapisan application. Lapisan network access mengirimkan frame-frame data yang dibutuhkan IP packet melalui network interface. Lapisan transport bertugas memecah data dan membangun kembali data yang diterima. Sedangkan lapisan application berisi protocol-protocol yang di dalamnya terdapat perintah pengiriman file [1]. 2

3 UDP atau User Datagram Protocol adalah salah satu protokol lapisan transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. UDP memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut : Connectionless (tanpa koneksi), pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi. Unreliable (tidak andal), pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgement. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu ke dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi Field Source Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan perhitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut: UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka dimana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. Proses pengiriman file dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain adalah pengiriman file menggunakan metode multicast. Teknik Multicast hadir untuk mengatasi kelemahan dari Unicast dan Broadcast dalam proses pengiriman data multimedia seperti real time ke banyak receiver. Multicast adalah jaringan untuk menangani metode penyampaian informasi ke sekelompok tujuan sekaligus menggunakan strategi yang paling efisien untuk menyampaikan pesan melalui setiap link jaringan yang hanya sekali, membuat salinan hanya ketika link ke beberapa tujuan split. Dalam IP Multicast pelaksanaan konsep multicast terjadi pada tingkat IP routing, dimana routers membuat jalur distribusi optimal untuk datagrams dikirim ke alamat multicast tujuan mencakup pohon secara real-time [4]. Keuntungan dari multicast ini adalah enhanched effieciency yakni pengontrolan trafik jaringan; Optimized performance yakni mengeliminasi trafik yang berlebihan; Distributed application yakni memungkinkan membuat aplikasi multipoint, seperti distribusi file ke beberapa titik secara langsung. Kerugian dari multicast adalah sebagai berikut : Best Effort Delivery, tingkat kepercayaan pengiriman data aplikasi multicast tidak dapat diharapkan dan harus dirancang sedemikian rupa; No Congestion Avoidance, kekurangan dari TCP windowing dan mekanisme slow start dapat menghasilkan kemacetan dalam jaringan. UDP tidak memiliki mekanisme kepercayaan, jadi persoalan kepercayaan harus dialamatkan dalam aplikasi multicast dan reliabilitas transfer data sangat diperlukan [5]. 3. Metode Perancangan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem dalam penelitian ini adalah metode prototyping. Prototyping merupakan proses iteratif dalam pengembangan sistem dimana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara pengguna dan analis [6]. Diagram metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 4. 3

4 Gambar 4 Metode Prototyping [6] Kemudian berdasarkan masukan dari user, prototype akan dikembangkan sesuai dengan masukan dari user. Hal ini dilakukan terus sampai user menerima prototype dari sistem yang dibangun [6]. Kebutuhan awal yang dibuat dari penelitian ini adalah suatu sistem transfer file dengan menggunakan multicasting dimana pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa kelemahan dalam proses transfer file menggunakan sharing file. Proses pengiriman dilakukan pada satu komputer dan proses pengiriman file dengan sharing file harus memerlukan koneksi pada server. Multicast dapat membentuk group yang terdiri dari beberapa host yang saling terhubung tanpa mengakses data yang ada pada komputer server. Hal ini disebabkan karena file akan dikirimkan server kepada beberapa client melalui group dalam waktu yang bersamaan. Maka solusi untuk mengatasi kelemahan aplikasi sebelumnya, dibangunlah aplikasi transfer file menggunakan Multicasting dengan prototype yang pertama adalah aplikasi dapat digunakan lebih dari 1 (satu) client. Setelah pembangunan prototype pertama, kemudian dilakukan evaluasi sistem, dimana diketahui bahwa sistem yang dibangun tidak dapat menunjukkan bahwa data yang diterima sesuai dengan data yang dikirim. Berdasarkan hasil evaluasi prototype pertama, maka pada prototype kedua, dilakukan penambahan pengecekan error menggunakan metode pengecekan error CRC32 pada aplikasi tersebut. Setelah dievaluasi maka dibuatlah prototype ketiga, yaitu dengan penambahan fungsi create group pada sisi server dan join pada sisi client. Prototype keempat dibuat sebagai hasil evaluasi prototype ketiga dengan penambahan fungsi close group pada aplikasi yang dibuat. Setelah melakukan proses evaluasi prototype keempat dapat disimpulkan bahwa hasil yang diharapkan dari sistem telah terpenuhi, maka pembangunan prototype sistem dinyatakan selesai. Selanjutnya dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui kelemahan sistem dan dilakukan perbaikan. Berdasarkan analisis kebutuhan, dan skema diagram jaringan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka selanjutnya akan dijelaskan tentang gambaran umum dari sistem transfer file yang akan dibuat. Sistem yang akan dibuat, yaitu: Sistem Operasi pada server dan client yang digunakan pada aplikasi ini menggunakan sistem operasi Windows. Semua client akan digabungkan dalam sebuah group dengan IP Group Port yang digunakan dalam aplikasi ini adalah port

5 Gambar 5 Flow Chart Aplikasi Gambar 5 merupakan flow chart aplikasi. Server melakukan proses start server. Group multicast harus dibuat sebelum melakukan proses pengiriman file. Kemudian server melakukan proses pencarian data yang akan dikirimkan kepada client. Kemudian file tersebut dikirimkan kepada client melalui group multicast yang telah dibentuk sebelumnya. Server dapat melakukan close group, yakni menutup koneksi ke group multicast yang sudah dibentuk sebelumnya. Sebelum menerima file yang dikirimkan, client harus melakukan pengaturan lokasi penyimpanan file yang akan diterima. Setelah itu client harus melakukan proses join ke group multicast. Kemudian, apabila lokasi penyimpanan telah disiapkan maka file yang dikirimkan dari server dapat diterima oleh client. Gambar 6 merupakan use case diagram yang digunakan pada aplikasi server. Sender (Server) adalah aktor yang dapat mengakses proses multicast transfer file, yang di dalamnya terdapat proses muliticast server serta proses CRC32 di sisi server. Server berfungsi untuk melakukan proses pengiriman file ke client. Gambar 7 merupakan use case diagram yang digunakan pada aplikasi client. Receiver (Client) adalah aktor yang dapat mengakses proses multicast transfer file yang di dalamnya terdapat proses muliticast client serta proses CRC32 di sisi client. Client berfungsi untuk menerima file yang dikirimkan oleh server. Client tidak dapat melakukan proses pengiriman file seperti yang dilakukan oleh server. Gambar 6 Use Case Diagram Aplikasi Server 5

6 Gambar 7 Use Case Diagram Aplikasi Client Gambar 8 Activity Diagram Multicasting Server Gambar 8 merupakan activity diagram pada proses multicasting yang terdapat pada sisi server. Proses transfer file dimulai dengan create group. Apabila proses create group berhasil maka proses selanjutnya adalah mencari file yang akan dikirim dari server ke client. File tersebut kemudian akan dicek ukuran, nama, dan type file sebelum dilakukan proses pengiriman ke client. File tersebut kemudian dipecah dalam bentuk byte array yang akan dikirim ke group. Namun sebelum proses pengiriman dilakukan, sistem akan mencatat nilai file yang nantinya akan dijadikan sebagai pembanding setelah file berhasil diunduh oleh client. Proses pengecekan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode checking error CRC32. Kemudian file yang telah dipecah dalam bentuk byte array dikirimkan ke group. Proses pengiriman file ke group akan terus berlangsung selama server masih terhubung dalam group multicast. 6

7 Gambar 9 Activity Diagram Multicasting Client Gambar 9 merupakan activity diagram pada proses multicasting yang terdapat pada sisi client. Langkah pertama pada tahap ini adalah proses pengaturan path penyimpanan. Setelah path diatur maka client dapat melakukan proses join group. Client yang berhasil join dapat melakukan proses unduh file. Proses unduh dimulai dengan pengecekan file yang meliputi nama dan ukuran file. Sebelum proses unduh, terlebih dahulu dilakukan proses pengecekan nilai file dangan menggunakan CRC32. File akan terus dikumpulkan sampai jumlah paket data yang diterima sama dengan jumlah paket yang dikirimkan. Apabila nilai hasil pengecekan sama dengan nilai sebelum file dikirim maka file dapat diunduh. Atau sebaliknya apabila terdapat selisih antara nilai sebelum file dikirim dengan nilai file yang akan diunduh maka proses transfer file dibatalkan. File kemudian diunduh dengan cara menyusun byte array yang ada pada group ke dalam komputer client atau yang disebut dengan proses file write. Proses terakhir adalah client mengirimkan konfirmasi ke server apakah proses pengiriman berhasil dilakukan ataukah gagal. Proses pengiriman file pada aplikasi dimulai dengan mengubah file ke dalam bentuk byte array. Kemudian file akan dikirimkan dari server ke group untuk selanjutnya diterima oleh client. Proses pengiriman file dari server ke group dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 menunjukkan activity diagram proses pengiriman file. Server akan melakukan broadcast file yang telah dikonversi ke dalam bentuk datagram paket yang dikirimkan secara terus-menerus ke dalam group. Setiap client yang join akan menerima setiap datagram yang ada pada group. Datagram-datagram tersebut akan dikumpulkan membentuk sebuah file yang akan ditulis ke client. Proses penulisan file ke client akan dilakukan apabila semua datagram yang dikirimkan telah diterima dengan baik. Aplikasi transfer file dilengkapi dengan CRC32 yang digunakan untuk melakukan proses pengecekan file sebelum dan sesudah file dikirimkan. Fungsi ini digunakan sebagai validasi apakah file yang diterima bermasalah atau tidak. Setelah file diubah ke dalam bentuk byte array, maka setiap datagram paket akan dicek kondisi filenya menggunakan CRC32. Hasill pengecekan berupa angka yang kemudian akan disisipkan di setiap datagram paket. File kemudian dikirim apabila proses pengecekan telah selesai. Pada saat client menerima datagram yang dikirim dari server maka CRC32 akan melakukan proses pengecekan file yang sama seperti pada sisi server. Hasil dari proses ini akan berupa angka yang akan dibandingkan dengan angka hasil pengecekan pada sisi server. Apabila terdapat selisih pada kedua angka tersebut maka file gagal diterima oleh client, atau sebaliknya client dapat menerima file yang dikirimkan apabila tidak terdapat selisih antara hasil pengecekan di server dan di client. 7

8 Gambar 10 Activity Diagram Proses Pengiriman File Gambar 11 Class Diagram Aplikasi Gambar 11 menunjukkan class diagram yang digunakan pada aplikasi. Terdapat lima kelas yang saling berelasi pada aplikasi. Masing-masing form baik server dan client akan terhubung dalam kelas group scanner. Server form dan client form masing-masing memiliki kelas CRC32 yang digunakan untuk melakukan proses pengecekan file sebelum file dikirim oleh server dan diterima oleh client. 4. Hasil pembahasan dan implementasi Tahap awal perancangan aplikasi dimulai dengan membuat interface yang dapat digunakan oleh client dalam melakukan proses penerimaan file. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client ini secara otomatis akan menghubungkan client dengan group multicast yang telah dibuat. Gambar 12 menunjukkan Form transfer file pada client, yang menampilkan berbagai menu yang berkaitan dengan proses keikutsertaan Client pada proses transfer file. Client dapat langsung mengakses menu tersebut tanpa harus login ke aplikasi terlebih dahulu. Form tersebut juga diletakkan pada komputer client. Aplikasi secara otomatis akan join ke group ketika client melakukan proses join group. Sebelum menerima file yang ada pada group, client terlebih dahulu melakukan setting path file untuk file yang akan diterima. Selain form transfer file dari sisi client, maka terdapat pula form transfer file dari sisi server. 8

9 Gambar 12 Form Transfer File Client Gambar 13 Form Transfer File Server Gambar 13 menunjukkan form transfer file pada server. Form ini terdapat pada komputer server. Proses pengiriman file dimulai dengan cara memilih file yang akan dikirimkan pada group. Kemudian user dapat memilih tombol send yang berada pada aplikasi. Sebelum memilih tombol send, user harus memastikan bahwa group dan port telah diisi terlebih dahulu, dikarenakan ketika proses pengiriman file dilakukan, server akan distart terlebih dahulu. Server harus membentuk group multicast sebelum melakukan proses transfer file. Kode Program 1 Implementasi CRC32 pada Server Kode Program 1 merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan proses pengecekan error pada sisi server sebelum file dikirimkan dari server ke group. Baris ke-1 merupakan deklarasi nama variabel untuk menampung nilai hasil pengecekan file. Kemudian nilai diisi dengan panjang buffer seperti pada baris ke-2. Selain dilakukan proses pengecekan file pada sisi server, aplikasi juga menerapkan proses pengecekan file menggunakan CRC32 pada sisi client. Proses pengecekan ini digunakan untuk mengecek apakah ukuran file yang dikirim sama dengan ukuran file yang diterima. Apabila kedua nilai sama maka proses transfer dilakukan. Namun sebaliknya apabila nilainya berbeda maka proses transfer file tidak dilanjutkan. Penerapan CRC32 pada sisi client dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Implementasi CRC32 pada Client 9

10 Baris ke-1 pada Kode Program 2 merupakan deklarasi variabel untuk menyimpan nilai hasil pengecekan error menggunakan CRC32. Baris ke-2 sampai dengan baris ke-4 merupakan perintah untuk mengisi nilai variabel dari hasil pengecekan nilai. Baris ke-6 merupakan proses pengecekan antara nilai pengecekan sebelum file dikirim dan sesudah file berada di sisi client. Apabila nilainya sama atau tidak sama maka akan dilakukan proses konfirmasi seperti pada baris ke-7 dan baris ke-8. Aplikasi yang dibangun harus diuji untuk mengetahui apakah hasil dari aplikasi tersebut sudah sesuai dengan perancangan yang dilakukan, yaitu dengan melakukan proses pengujian aplikasi. Langkah pertama yang dilakukan pada proses pengujian aplikasi adalah merancang topologi jaringan yang akan digunakan dalam pengujian aplikasi. Gambar 14 menunjukkan rancangan topologi jaringan yang digunakan pada proses pengujian aplikasi. Pada Gambar 14, terlihat bahwa pengujian aplikasi menggunakan 1 server dan 3 client dengan IP yang berbeda. Setelah dilakukan pembangunan prototype, maka langkah selanjutnya adalah pengujian aplikasi dari sisi client dan sisi server. Pengujian aplikasi ini berfungsi untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat sudah berjalan dengan baik atau masih terdapat kekurangan. Dalam pengujian aplikasi ini, komputer server dan client harus berada dalam sebuah jaringan komputer. Gambar 14 Topologi Jaringan Aplikasi Gambar 15 Kondisi Awal Form Server Gambar 15 menunjukkan form transfer file pada server. Form ini terdapat pada komputer server. Proses pengiriman file dimulai dengan cara melakukan proses create group dengan memilih tombol create. Setelah itu memilih file yang akan dikirimkan pada group. 10

11 Kemudian user dapat memilih tombol send yang berada pada aplikasi. Sebelum memilih tombol send, user harus memastikan bahwa group dan port telah diisi terlebih dahulu, dikarenakan ketika proses pengiriman file dilakukan, server akan di-start terlebih dahulu. Server harus membentuk group multicast sebelum melakukan proses transfer file. Tombol Close digunakan oleh server untuk keluar dari group. Kode Program 3 Perintah untuk Melakukan create group Kode Program 3 merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan create group. Baris ke-1 dan baris ke-2 merupakan variabel yang menyimpan informasi ip address dan port yang digunakan oleh group. Baris ke-3 sampai dengan baris ke-5 merupakan informasi nama file beserta path file yang akan dikirimkan ke dalam group. Baris ke-6 dan baris ke-7 merupakan perintah untuk melakukan start server sebelum melakukan transfer file. Proses selanjutnya setelah server di-start adalah file yang dikirim dikonversi ke dalam bentuk array byte. Ukuran file akan dicek apakah melebihi kapasitas maksimal atau tidak. Apabila ukuran file tidak melebihi ukuran maksimal maka file tersebut akan dikelompokkan ke dalam datagram paket yang masing-masing datagram paket berisi maksimal byte data yang belum dikurangi dengan header dari data dengan maksimal datagram paket adalah 255 [7]. Kode Program 4 Perintah Untuk Deklarasi Nilai Variabel Datagram Kode Program 4 merupakan perintah untuk deklarasi nilai default dari fungsi yang digunakan pada proses transfer file. Baris ke-1 merupakan deklarasi untuk menentukan ukuran header pada datagram paket yang akan digunakan untuk transfer file. Baris ke-2 merupakan jumlah datagram paket yang digunakan dalam proses pengiriman data. Baris ke-3 merupakan ukuran maksimal dari masing-masing datagram paket yang berisi byte array data. Nilai tersebut telah dikurangi dengan nilai header paket. Baris ke-4 dan baris ke-5 merupakan deklarasi ip dan port yang digunakan dalam proses pengiriman file. Kode Program 5 merupakan perintah untuk proses transfer file ke group. Baris ke-1 dan baris ke-2 merupakan perintah untuk pengecekan jumlah datagram paket yang akan digunakan pada proses transfer, dimana jumlah tersebut tidak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditentukan. Apabila jumlah file lebih dari batas maksimal maka akan ditampilkan pesan seperti pada baris ke-3. Baris ke-5 sampai dengan baris ke-19 merupakan perintah untuk mengisi setiap datagram paket dengan byte array data yang akan dikirim ke group. Sebelum dikirim, setiap datagram paket akan dicek isinya oleh CRC32 seperti terlihat pada baris ke-20 sampai dengan baris ke-22. Baris ke-23 merupakan perintah untuk melakukan proses transfer file ke group. 11

12 Kode Program 5 Perintah untuk Melakukan Proses Sending File Gambar 16 Kondisi Awal Form Client Gambar 16 menunjukkan kondisi awal dari form aplikasi di sisi client. User dapat memilih lokasi penyimpanan file yang akan diterima dari group dengan cara memilih tombol browse. Sebelum melakukan proses download file, user harus memastikan bahwa ip address dan port yang digunakan sama dengan yang digunakan oleh server. Setelah memilih lokasi penyimpanan, user dapat melakukan proses join group dengan cara memilih tombol Join Group. Apabila proses join berhasil maka file yang dikirimkan kepada client akan diunduh dan disimpan pada lokasi yang telah diatur sebelumnya seperti yang terlihat pada Gambar 17. Gambar 17 merupakan tampilan untuk melakukan proses receive file. Pada saat client melakukan proses download file, maka langkah pertama yang dilakukan adalah client melakukan proses join server melalui ip dan port yang telah ditentukan. Proses join server dapat dilihat pada Kode Program 6. 12

13 Gambar 17 Form Receive File Kode Program 6 Perintah untuk Melakukan Join Server Client Kode Program 6 merupakan perintah join server yang ada di sisi client. Baris ke-1 dan ke-2 merupakan deklarasi variabel yang dibutuhkan untuk proses koneksi. Baris ke-3 sampai dengan baris ke-5 merupakan perintah untuk melakukan join ke server. Apabila proses unduh berhasil maka akan ditampilkan informasi file yang berhasil diunduh seperti yang terlihat pada Gambar 17. Proses penulisan file dari group ke client dapat dilihat pada Kode Program 7. Kode Program 7 Perintah untuk Melakukan File Write Kode Program 7 merupakan perintah yang digunakan untuk menulis file ke folder yang telah diatur oleh client. Baris ke-1 merupakan perintah untuk mengecek apakah semua datagram dari file telah dimiliki secara lengkap oleh client. Baris ke-2 sampai dengan baris ke-6 merupakan perintah untuk menyatukan semua datagram paket yang ada, menjadi sebuah file yang akan diterima oleh client. Selain konfirmasi dari client, server juga akan menerima konfirmasi bahwa file yang di-download oleh client telah selesai dilakukan seperti terlihat pada Gambar

14 Gambar 18 Confirmation Receive File Server Gambar 18 merupakan tampilan konfirmasi pada server setelah terjadi proses download file. Konfirmasi tersebut berisi informasi bahwa proses download file yang dilakukan oleh client telah selesai. Hasil perbandingan waktu pengiriman file dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3 informasi ukuran file maksimal yang dapat diproses pada aplikasi adalah kurang lebih 15MB. Perbedaan waktu antara kedua client dalam proses download file disebabkan oleh proses pengumpulan datagram pada sisi client yang berbeda-beda sesuai dengan kecepatan koneksi client ke group. Setelah mendapatkan waktu dari masing-masing client, maka ditentukan perhitungan waktu rata-rata dengan cara menambahkan waktu dari masing-masing client kemudian dibagi dengan jumlah client untuk menghasilkan waktu rata-rata. Tabel 3 Perbandingan Waktu Pengiriman antara Metode Multicast dan Sharing File Ukuran Type Rata-Rata Waktu Pengiriman (Sec) File of Doc Multicast Sharing File 510 KB DOC MB MP MB PDF MB ZIP MB FLV MB MP Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses pengiriman file menggunakan multicast lebih banyak daripada waktu yang dibutuhkan untuk proses pengiriman file dengan menggunakan metode file sharing. Proses looping datagram yang diterapkan pada multicast menyebabkan proses penerimaan file lebih lama daripada file sharing yang tidak menerapkan looping dalam proses pengiriman data. Selain itu multicast yang bersifat connectionless yang berarti data yang dikirimkan dalam bentuk paket tidak harus melakukan call setup seperti pada TCP yang memungkinan data sampai tidak berurutan dan mungkin hilang atau rusak dalam perjalananan dari host asal ke host tujuan sehingga host tujuan akan menunggu paket yang hilang atau rusak untuk diterima kembali. 5. Simpulan Multicasting dapat digunakan untuk proses transfer file. Data akan dipecahkan kedalam bentuk datagram paket sebelum dikirimkan ke client. Looping datagram yang digunakan pada aplikasi memungkinkan semua datagram yang dikirimkan dari server dapat diterima oleh client walaupun proses looping datagram paket dapat menyebabkan proses penerimaan file disisi client membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sharing file. 14

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L `6 UDP SOCKET PROGRAMMING A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A UDP memiliki karakteristik sebagai berikut : 2 Connectionless (tanpa koneksi)

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

: M Rasyid Darmawan NIM : TCP. Pengertian TCP. Karakteristik TCP

: M Rasyid Darmawan NIM : TCP. Pengertian TCP. Karakteristik TCP Nama Kelas : M Rasyid Darmawan : SK5C NIM : 09011281520108 1. TCP Pengertian TCP Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JARINGAN

PEMROGRAMAN JARINGAN PEMROGRAMAN JARINGAN Tujuan Memahami protocol jaringan seperti TCP, UDP dan SCTP Mengenal kemampuan Java untuk pemrograman jaringan Protocol Jaringan Internet Protokol (IP) adalah protokol lapisan jaringan

Lebih terperinci

PERANCANGAN RELIABILITAS SISTEM TRANSMISI DATA PADA PROTOKOL UDP (USER DATAGRAM PROTOCOL)

PERANCANGAN RELIABILITAS SISTEM TRANSMISI DATA PADA PROTOKOL UDP (USER DATAGRAM PROTOCOL) PERANCANGAN RELIABILIAS SISEM RANSMISI DAA PADA PROOKOL UDP (USER DAAGRAM PROOCOL) Wiwin Sulistyo Program Studi eknik Informatika Fakultas eknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST

TRANSPORT LAYER. Fikri Fadlillah, ST TRANSPORT LAYER Fikri Fadlillah, ST Pendahuluan Protokol pada Transport Layer TCP/IP terdiri atas : TCP UDP Pendahuluan UDP TCP Unreliable Connectionless Internet Telephony Reliable Connection-oriented.

Lebih terperinci

Minggu 6 Transport Layer

Minggu 6 Transport Layer Minggu 6 Transport Layer 1 Overview Layer Transport bertugas melakukan sesi komunikasi antara komputer dalam jaringan. Menenirukan bagaimana data ditransmisikan. Dua Protocol Transport Layer yang dipakai

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK

IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK Nama Mahasiswa : Tadeus Utha D NIM : 04104025 Jurusan : Sistem Komputer Dosen Pembimbing : Yulius Satmoko R,S.kom, M.kom

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji Protokol TCP/IP Oleh: Eko Marpanaji ARSITEKTUR TCP/IP Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang digunakan secara luas untuk jaringan Internet, dikembangkan secara terpisah

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi

Lebih terperinci

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Materi Mata Kuliah Jaringan Komputer Universitas Indo Global Mandiri Transport layer/ lapisan transport merupakan lapisan keempat dari model referensi OSI yang bertugas menyediakan data transport yang

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

Transport Layer El E ectro ect n ro ic En E gineerin ri g Pol o ytech tec nic In I stitu sti t of o Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Transport Layer El E ectro ect n ro ic En E gineerin ri g Pol o ytech tec nic In I stitu sti t of o Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Transport Layer Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Overview Layer Transport bertugas melakukan sesi komunikasi antara komputer dalam jaringan.

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

BAB 4 PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER BAB 4 PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER Pada bab 4 akan dijelaskan tentang berbagai protokol yang sering digunakan dalam jaringan komputer. Protokol sangat di perlukan dalam berkomunikasi melalui jaringan komputer.

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak BAB II DASAR TEORI 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak Penggunaan perangkat komunikasi bergerak yang bertumbuh dengan cepat mengisyaratkan permintaan penggunaan energi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Television IPTV (Internet Protocol TV) merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan video streaming dalam satu paket internet Protocol. Sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Arsyad Dwiyankuntoko Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Arsyad Dwiyankuntoko  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Membandingkan Protokol UDP dan TCP Arsyad Dwiyankuntoko 11ipa3.arsyad@gmail.com http://arsyaddwiyankuntoko.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol) Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Muhamad Husni Lafif.  TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer. Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

LAPISAN TRANSPORT. Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN TRANSPORT. Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPORT Budhi Irawan, S.Si, M.T TRANSPORT LAYER Lapisan Transpor merupakan lapisan ke-4 pada Model Referensi OSI yang secara umum lapisan transpor mempersiapkan data untuk di proses pada lapisan

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Sebelum TCP/IP digunakan sebagai standart untuk komunikasi data, OSI (Open

Lebih terperinci

Bab 5: Lapisan Transport

Bab 5: Lapisan Transport Bab 5: Lapisan Transport Jaringan Komputer Heribertus Yulianton 2013 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Public 1 Kerangka Bab 1 Protokol Lapisan Transport 2 TCP dan UDP 2013 Cisco

Lebih terperinci

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Jaringan Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Protokol jaringan adalah perangkat aturan yang mengatur komunikasi beberapa komputer didalam sebuah jaringan.sedangkan protokol sendiri adalah

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK Disusun oleh: NAMA : ARUM CANTIKA PUTRI NIM : 09011181419022 DOSEN : DERIS STIAWAN, M.T., Ph.D. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh : Dasar TCP/IP Konsep Bilangan Biner & Desimal Contoh : Perhatikan bagan berikut : Kemudian bagan berikut : Sekarang anda coba konversikan bilangan biner 00110010 ke bilangan desimal! Selanjutnya mengubah

Lebih terperinci

CARA KERJA TCP/IP. Bab 1. Pendahuluan

CARA KERJA TCP/IP. Bab 1. Pendahuluan CARA KERJA TCP/IP Kelompok 5 Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana I Nyoman Suaditya, 0604405038, azunyemumuk@ymail.com Dityo Kurniawan P, 0604405040, Ty0_Qr3n@yahoo.com I Gede Mahenda, 0604405042,

Lebih terperinci

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C

Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP. (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM: Kelas: SK 4 C Deskripsi Layanan Protokol TCP dan UDP (Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer) Nama: Azwar Hidayat NIM:09031181419024 Kelas: SK 4 C Jurusan Sistem Komputer Fakultas lmu Komputer Universitas Sriwijaya 2017

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

IP Address. Dedi Hermanto

IP Address. Dedi Hermanto IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Program Program yang dibuat penulis bertujuan untuk menangkap paket-paket data yang penulis inginkan pada komputer di jaringan berbeda. Agar tujuan dari pembuatan

Lebih terperinci

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Memahami bentuk-bentuk segmen TCP dan UDP ygadaditransport Layer. UntukmelihatbentuksegmenTCP danudp yg adadalamjaringankitamemerlukantools yakni

Lebih terperinci

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA TUGAS JARINGAN KOMPUTER Nama : Yonatan Riyadhi NIM : 09011181419009 Kelas : SK 5A Nama Dosen : Dr. Deris Stiawan M.T JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 CAPTURE DAN

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Naufal Ilham Ramadhan SOAL SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SERVER MMOG 4.1 Implementasi Server MMOG Aplikasi server MMOG ini dibuat menggunakan software Microsoft Visual C++.NET 2003 yang berjalan pada sistem operasi Microsoft

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4 Model Protokol dan Referensi Jaringan Pertemuan 4 Objectives Definisi dan Konsep Protokol Macam-macam protokol Desain Layer Model-Model Referensi OSI dan TCP/IP Konsep dan contoh format TCP/IP Perbandingan

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

We Can Start From Nothing

We Can Start From Nothing Dasar Arsitektur TCP/IP Problem : 1. Data harus dapat dikirimkan kekomputer yang tepat, sesuai tujuannya 2. lokasi komputer yang berjauhan memungkinkan data rusak atau hilang. Solusi TCP/IP Sekumpulan

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Internet Radio internet menurut European Broadcasting Union (EBU) yang juga dikenal sebagai web radio, net radio,streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran

Lebih terperinci

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad

Transport Layer. Oleh : Akhmad Mukhammad Transport Layer Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menjelaskan pentingnya layer Transport. Mendeskripsikan peran dua protokol pada layer Transport : TCP dan UDP. Menjelaskan fungsi-fungis layer Transport

Lebih terperinci

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10 Overview VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Pertemuan ke 10 VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan Internet Protokol untuk menyediakan komunikasi voice secara

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! TCP/IP hanya

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Model Komunikasi Source (Sumber) Menghasilkan

Lebih terperinci

Komunikasi end-to-end logik Segmenting enkapsulasi port address Reassembling data Identifikasi aplikasi (port-addressing)

Komunikasi end-to-end logik Segmenting enkapsulasi port address Reassembling data Identifikasi aplikasi (port-addressing) TRANSPORT LAYER Lapisan Transport atau layer transport dalah lapisan keempat dari model refrensi jaringan OSI dan merupakan jantung dari hirarki protocol secara keseluruhan. Lapisan transport bertanggung

Lebih terperinci

Materi 7 Layer 4 Transport

Materi 7 Layer 4 Transport Materi 7 Layer 4 Transport Missa Lamsani Hal 1 Transport Layer Missa Lamsani Hal 2 Fungsi Layer Transport (Layer 4) Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan melakukan koneksi dengan pengajar dan mahasiswa secara unicast dengan menggunakan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN Internet merupakan sekumpulan router yang saling terhubung. Jaringan komputer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus

BAB IV ANALISA. Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA TOPOLOGI Mekanisme pengujian dilakukan dengan menggunakan dua buah server sekaligus difungsikan sebagai router penghubung dengan jaringan internet. Masing-masing server dihubungkan

Lebih terperinci

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Aplikasi Traffic Monitoring Server Menggunakan SMS Pada PT. Anugrah Catur Abadi

Analisis dan Perancangan Aplikasi Traffic Monitoring Server Menggunakan SMS Pada PT. Anugrah Catur Abadi UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Infromatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007 / 2008 Analisis dan Perancangan Aplikasi Traffic Monitoring Server Menggunakan SMS Pada PT. Anugrah

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing. BAB 2. TCP/IP Model 2.1 Tujuan - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi transmisi data menggunakan model TCP/IP - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi layer dari model TCP/IP - Mahasiswa mampu menggunakan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB 4 IMPLEMESTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi

Lebih terperinci