Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 1"

Transkripsi

1 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 1 G u r u Page 1

2 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 2 PRAKATA Rekan guru inovatif dimana pun Anda berada, Beberapa tahun belakangan ini Camcorder atau kamera video yang dilengkapi recorder (perekam) semakin memasyarakat. Saat ini sudah bukan sesuatu yang luar biasa menyaksikan seseorang menenteng-nenteng camcorder untuk mengabadikan suatu peristiwa. Yang tak kalah menariknya adalah harga dari perangkat tersebut saat ini cukup terjangkau. Anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk bisa memiliki sebuah camcorder analog ataupun digital dengan fitur yang cukup lengkap. Barangkali hal inilah yang membuat camcorder begitu memasyarakat. Tidak sekedar untuk fungsi dokumentasi untuk keperluan khusus, misalnya untuk pembuatan video pembelajaran dapat juga dilakukan hanya dengan camcorder. Guru-pun dapat mengembangkan video pembelajaran sebagai bahan ajar, agar dapat digunakan oleh para siswa belajar mandiri di rumah. Atau membuat sebuah konten video sebagai bahan diskusi yang dapat diputar ketika aktivitas pembelajaran berlangsung di kelas. Namun sangat disayangkan memasyarakatnya camcorder tidak dibarengi dengan penyebaran pengetahuan yang memadai mengenai cara-cara pendayagunaannya. Akibatnya banyak sekali rekaman video yang terlihat hanya sebagai kumpulan rekaman yang asal-asalan dan kurang menarik untuk ditonton. Nah buku Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi ini hadir sebagai panduan mengoptimalkan kegunaan camcorder anda, khususnya untuk pembuatan video pembelajaran agar menarik dan seru untuk ditonton. Akhirnya, selamat mengikuti tutorial ini, semoga dapat memberi manfaat kepada guru-guru di Indonesia. Dan semoga dengan tambahan keterampilan ini kualitas pendidikan yang diberikan kepada para siswa dapat meningkat. Selamat berlatih! Jakarta, 3 Mei 2009 Winastwan Gora Swajati gora@mti.ugm.ac.id, Blog : G u r u Page 2

3 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 3 PRASYARAT Untuk dapat mengikuti setiap instruksi dalam buku Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi ini dengan baik, maka Anda membutuhkan beberapa hal seperti tercantum di bawah ini. PRASYARAT KETERAMPILAN PENGGUNA Untuk dapat mengikuti tutorial ini, pengguna tidak membutuhkan keterampilan khusus seperti halnya keterampilan videografi ataupun cinematografi. Prasyarat yang dibutuhkan adalah : 1. Pengguna mampu memasang media perekaman seperti kaset Mini-DV ataupun keping DVD kedalam camcorder. Untuk pengguna camcorder dengan media perekaman Harddisk (HDD) tidak memerlukan keterampilan ini. 2. Pengguna mampu untuk memasang batere ke dalam camcorder. 3. Pengguna mampu untuk melakukan proses charging (mengisi batere). 4. Pengguna dapat menghidupkan dan mematikan (ON/OFF) camcorder 5. Pengguna dapat memindahkan/mengatur camcorder kedalam fungsi perekam (recorder) dan pemutar (player) video menggunakan tombol pengaturan yang ada di camcorder. KEBUTUHAN TEKNIS Sedangkan kebutuhan teknis yang harus tersedia ketika pengguna melakukan latihan adalah : 1. Camcorder dengan media penyimpanan Mini DV, DVD atau Hard Disk Drive (HDD) yang dilengkapi dengan batere dan adaptor. 2. Media penyimpanan yang dapat digunakan untuk melakukan perekaman, seperti kaset Mini-DV atau kepingan DVD. 3. Tripod (penyangga kamera berkaki tiga). 4. Player video VCD/DVD untuk memutar video tutorial. 5. Buku panduan penggunaan program video Camcorder Mata Produksi 6. Buku dan alat tulis untuk mencatat G u r u Page 3

4 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 4 B BAB I. TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR Berbagai cara dapat dilakukan untuk memegang camcorder, dalam bab ini akan dibahas berbagai macam cara dalam memegang camcorder. Teknik ini bertujuan agar gambar yang diambil stabil dan memiliki kualitas yang bagus. CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN SATU DAN DUA TANGAN Untuk memegang dan mengoperasikan camcorder kita dapat melakukannya dengan satu ataupun dua tangan. Jika camcorder berukuran mini maka kita cukup memegangnya dengan satu tangan saja. Tapi jika camcorder yang digunakan berukuran cukup besar, sebaiknya peganglah dengan dua tangan. GAMBAR 1.1 CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN SATU TANGAN Caranya peganglah camcorder diatas salah satu telapak tangan. Lalu sangga dengan tangan yang lainnya. Rileks saja jangan tegang. Ketengangan akan membuat tangan anda cepat lelah dan gemetar sehingga gambar yang anda hasilkan menjadi jelek mutunya. GAMBAR 1.2 CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN DUA TANGAN. G u r u Page 4

5 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 5 MEMEGANG CAMCORDER DENGAN BERDIRI Para guru kreatif saat syuting posisi badan dan kamera haruslah stabil. Berdirilah dengan kedua kaki yang menyangga badan dengan mantap. Upayakan sikut tangan yang menyangga kamera menempel pada badan dan bebaskan tangan yang lainnya mencari posisi yang ternyaman. Jika anda memegang kamera dengan dua tangan sebaiknya kedua sikut anda bertumpu pada dada agar lengan anda tak cepat goyah. GAMBAR 1.3 CARA MEMGANG KAMERA DENGAN CARA BERDIRI DAN MENGGUNAKAN DUA TANGAN. MEMEGANG CAMCORDER DENGAN BERJONGKOK Untuk sasaran yang rendah hindarkan posisi berjongkok dengan dua kaki. Posisi tersebut sangat rawan untuk goyah. Sebaiknya berlutut atau berjongkoklah dengan salah satu lutut menempel ke lantai. Dengan cara demikian berat tubuh anda akan terbagi dan mendapat tumpuan yang kokoh. GAMBAR 1.4 CARA MEMGANG CAMCORDER DENGAN BERJONGKOK CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN SUDUT RENDAH Jika anda hendak merekam suatu objek dari sudut yang paling rendah tidak perlu bertiarap. Cukup letakkan camcorder di lantai, lalu operasikan dengan cara mengatur sudut layar LCD atau view finder agar anda dapat G u r u Page 5

6 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 6 mengintip dengan baik sasaran yang tengah anda bidik. Posisi ini selain membuat anda nyaman saat mengambil gambar dari sudut terendah juga memungkinkan anda untuk segera bangkit dan membidik jika tiba-tiba ada serangkaian peristiwa menarik yang akan anda rekam. Dengan bangkit perlahan-lahan sambil tetap merekam gambar yang anda hasilkan selain informatif juga artistik. GAMBAR 1.5 CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN POSISI KAMERA DI LANTAI, KEMUDIAN BANGKIT PERLAHAN. Jika harus bertiarap usahakan sikut anda mendaatkan alas yang empuk dan nyaman agar tak sakit atau risih sehingga mempengaruhi stabilitas posisi dan gerakan camcorder anda. GAMBAR 1.6 CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN BERTIARAP CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN SUDUT TINGGI Sebaliknya jika anda hendak merekan peristiwa dengan sudut kamera tertinggi namun tak menemukan tempat yang baik untuk melakukan itu berdirilah tegak dengan posisi kaki yang mantap. Angkat camcorder anda setinggi-tingginya dengan kedua belah tangan lalu arahkan ke sasaran yang hendak dibidik. Untuk mengontrol agar bidikan tepat pada sasaran/ arahkan layar LCD atau view finder pada susut tertentu sehingga anda dapat dengan leluasa mengatur komposisii sesuai dengan yang anda inginkan. G u r u Page 6

7 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 7 GAMBAR 1.7 CARA MEMEGANG CAMCORDER DENGAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR YANG TINGGI Ringkas kata dalam kondisi seperti apa pun anda melakukan syuting selalu upayakan agar kamera dalam posisi stabil dan dapat dikendalikan dengan baik. G u r u Page 7

8 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 8 BAB II. PENCAHAYAAN Rekan guru inovatif unsur pencahayaan memegang peranan penting dalam menghasilkan kualitas gambar yang bagus. Usahakan objek yang direkam mendapatkan pencahayaan yang cukup agar terlihat sempurna. Terdapat beberapa teknik tentang pencahayaan untuk menghasilkan kualitas gambar hasil rekaman yang baik. PENGGUNAAN LAMPU TAMBAHAN Apabila lampu di dalam ruangan masih dirasa kurang terang maka kita dapat gunakan lampu l sorot seperti di bawah ini. Terdapat dua tipe lampu sorot yang dapat digunakan untuk menambah pencahayaan pada obyek. Tipe pertama adalah menggunakann lampu sorot yang dapat ditempelkan di camcorder milik kita. Lampu tipe ini banyak tersedia di pasaran dan harganya bervariasi, antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Lampu jenis ini sedikit menolong untuk pencahayaan secara darurat. Misal ketika cameraman melakukan pengambilan gambar di tempat yang sulit dan sempit, dimana cameraman dan crew tidak mungkinn membawa perangkat pencahayaan yang besar. Lampu model seperti ini menggunakan daya listrik yang berasal dari batere camcorder. GAMBAR 2.1 PENCAHAYAAN CAMCORDER MENGGUNAKAN LAMPU TAMBAHAN Sedangkan tipe kedua adalah menggunakan lampu berkekuatan besar untuk pencahayaan maksimal. Lampu seperti ini membutuhkan daya listrik yang besar. Selain itu untuk menyangga/meletakkan lampu model ini biasanya digunakan tripod (penyangga berkaki tiga). Karena menggunakan daya listrik yang besar, maka lampu jenis ini menggunakan sumber listrik tersendiri atau tidak menggunakan daya listrik dari camcorder. GAMBAR 2.2 TIPE LAMPU SOROT YANG MEMILIKI KEKUATAN PENCAHAYAAN YANG BESAR G u r u Page 8

9 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 9 MENGENAL BACKLIGHT Saat syuting hindari pula membidik sasaran dengan latar belakang cahaya yang terang atau dominan. Cara ini akan menyebabkan sasaran anda menjadi gelap sedangkan latar belakang akan terlihat begitu terang. Kecuali anda memang sengaja membuat gambar efek siluet/ sebaiknya bidiklah sasaran dengan cahaya dibelakang anda. Contoh Gambar dengan Cahaya Terang dari Belakang Contoh Gambar dengann Cahaya Normal GAMBAR 2.3 CONTOH GAMBAR DENGAN CAHAYA YANG TERANG DARI BELAKANG DAN CONTOH GAMBAR DENGAN CAHAYA NORMAL Namun kalau benar-benar terpaksa anda harus membidik sasaran dengan latar belakang cahaya gunakan fasilitas pengatur backlight pada camcorder anda untuk memperoleh hasil terbaik. Biasanya camcorder menyediakan fitur pengatur backlight di dalamnya berupa sebuah tombol. Tekan pada tombol tersebut untuk mengaktifkan dan menonaktifkan kontrol backlight. Fitur kontrol Backlight pada camcorder GAMBAR 2.4 KONTROL BACKLIGHT YANG ADA DI CAMCORDER G u r u Page 9

10 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 10 BABB III. DURASI PEREKAMAN DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR Kemampuan mata untuk mengidentifikasi sesuatu membutuhkan waktu sedikitnya lima sampai delapan detik. Karena itu saat merekam perisiwa adegan atau objek tertentu rekamlah sedikitnya (minimal) selama waktu itu. Bila anda merekam lebih singkat dari itu objek yang anda rekam akan sulit dikenali oleh penonton. Sebab sebelum sempat mereka mengidentifikasi gambar tersebut sudah hilang dari layar. LATIHAN MEREKAM GAMBAR Latihan berikut akan memandu Anda untuk dapat melakukan perekaman sesuai dengann durasi minimal yang dipersyaratkan, yaitu lima detik. Berikut ini langkah-langkahnya : Penutup Lensa (Lens Cover) GAMBAR 3.1 MEMBUKA PENUTUP LENSA 1. Pastikan batere camcorder telah terisi dan terpasang dengan baik pada camcorder. Pastikan juga Anda telah memasukkan media penyimpanan berupa kaset Mini-DV atau keping DVD. Namun jika kamera yang Anda pergunakan menggunakan media penyimpanan Hard Disk Drive (HDD) maka Anda dapat melewati langkah ini. 2. Buka penutup lensa camcorder dengan cara menggeser tombol penutup lensa (lens cover). Masing- masing tipe kamera memiliki tombol ini dengan letak yang berbeda. 3. Nyalakan camcorder, caranya tekan tombol hijau kemudian putarlah tombol searah jarum jam. Maka camcorder akan menyala, yang ditandai dengan bunyi tertentu. G u r u Page 10

11 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi GAMBAR 3.2 MENYALAKAN CAMCORDER 4. Pastikan mode camcorder berada sebagai movie mode,, caranya lihat lampu kuning yang menyala di sebelah kanan tombol power. Terdap Terdapat at dua lampu indikator, lampu di bagian atas merupakan indikator Movie Mode,, sedangkan lampu di sebelah bawah merupakan indikator Photo Mode. GAMBAR 3.3 MEMASTIKAN CAMCORDER PADA MODUS MOVIE MODE 5. Berikutnya mulailah melakukan perekaman. Pastikan tanga tangan n anda telah dalam posisi yang benar dalam memegang camcorder. Tekan sebanyak satu kali pada tombol Pause & Record seperti tampil pada Gambar 3.3 untuk memulai perekaman. Kemudian tunggu sampai lima detik, lalu tekan kembali tombol Pause & Record untuk men menghentikan perekaman. enempatan kamera untuk merekam subjek dari sudut tert tertentu entu merupakan hal yang Rekan guru inovatif penempatan penting. Pengambilan gambar dengan sudut yang tepat akan menampilkan impresi impresi-impresi impresi tertentu yang menguatkan pesan atau cerita yang hendak anda sampaikan. MENGENAL EYE LEVEL Eye level adalah pengambilan gambar mbar dengan kamera yang merekam dari level mata mengukur m tinggi orang yang lazim atau dari level mata subyek yang direkam. Maksudnya jika subyek sedang duduk kamera diturunkan hingga sejajar dengan level mata yang bersangkutan bersangkutan. Jikaa anda merekam dengan eye level gambar-gambar yang anda hasilkan sama persis dengan p pandangan mata biasa sehari-hari. Garis-garis garis vertical pada bangunan tampak tetap tegak lurus dan sejajar sa satu sama lain. Demikian juga dinding dan tepi-tepi tepi dari gedung akan tampak tetap sebagaimana adanya, ttak ada distorsi sama sekali. Seri Pengembangan Profesionalisme Guru Page 11 11

12 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 12 Eye Level GAMBAR 3.4 MELAKUKAN PENGAMBILAN GAMBAR MENYESUAIKAN DENGAN EYE LEVEL Banyak pembuat video amatir yang mengabaikan rendahnya level orang yang sedang duduk. Mereka terus saja membidik close up orang tersebut dari posisi level mata mereka sendiri yang sedang berdiri. Padahal pengambilan yang nungging darii atas ke bawah untuk kasus tersebut menghasilkan gambar yang memperlihatkan bagian atas kepala orang yang dibidik matanya tampak separuh tertutup dan sosoknya tampak terdistorsi. Tak terlihat sedikitpun keakraban hubungan antara subyek dan penonton. Karena itu rendahkan camcorder anda. Sesuaikan posisi camcorder dengan level subyek yang anda bidik. HIGH ANGLE Para guru inovatif gambar ini adalah pengambilan gambar dengan camcorder diarahkan ke bawah. High angle tidak harus berarti kamera diletakkan di tempat yang sangat tinggi. Bisa saja letak kamera berada di bawah level mata anda tapi arah lensanya a menunduk ke bawah. Sebuah high angel bisa anda pilih atas dasar alasan estetika teknis atau pertimbangan psikologis. Secara umum meletakkan kamera lebih tinggi dari pada subyek lalu menungging ke bawah akan menghasilkan gambar yang lebih artistik. Misalnya untuk merekam seseorang yang memiliki hidung agak mendongak atau dagu yang menggantung atau lubang hidung yang besar ambillah dari angel ini, maka wajah mereka akan tampak lebih menarik. GAMBAR 3.5 CONTOH HASIL PENGAMBILAN GAMBAR HIGH ANGLE High angel juga membantu penonton untuk memahami dengan jelas geografi dari sebuah tempat. Mereka seolah diajak menyaksikan bentangan peta dan dipersilakan untuk melakukan orientasi menurut kemauannya G u r u Page 12

13 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 13 sendiri. Misalnya perkebunan teh yang luas, jalan setapak yang berliku-liku, bentangan pagar berhiaskan pahatan, landasan pesawat terbang, kompleks industri yang berblok-blok, hamparan sawah yang berjenjang- dari high jenjang, atau permainan sepakbola di tengah lapangan akan tampak lebih baik jika diambil angel. GAMBAR 3.6 CONTOH GAMBAR PEMANDANGAN DENGAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR HIGH ANGLE LOW ANGLE Para guru inovatif low angel adalah setiap shot dengan kamera menengadah saat membidik sasaran. Angel ini dapat anda gunakan untuk merangsang rasa kagum membangkitkan kegairahan meningkatkan ketinggian dan kecepatan subyek, mengurangi latar muka atau foreground serta latar belakang atau background yang tidak anda sukai dan membuat efek dramatik pada gambar. Shot-shot low angel dari bangunan keagamaan, seperti kubah masjid, bagian dalam gereja, patung Buddha di vihara, atau bangunan pura yang menjulang bisa merangsang rasa takjub penonton, karena mereka ditempatkan pada posisi lebih rendah dari objek-objek tersebut. Dengan low angel bangunan alamiah atau bangunan buatan manusia bisa anda tambah tingginya dan member kesan dominan. Gedung pencakar langit, mercusuar, katedral, dan sebagainyaa menjadi tampak lebih dramatik dengan pengambilan angle ini. GAMBAR 3.7 CONTOH PENGAMBILAN GAMBAR LOW ANGLE DUTCH ANGLE Para guru inovatif dutch angle adalah angel kamera dengan kemiringan gila-gilaan dengan poros vertical dari kamera membentuk sudut terhadap poros vertical dari subyek. Shot-shot demikian harus dicadangkan hanya untuk sequence-sequence yang membutuhkan efek kengerian, kekerasan, tidak stabil, atau efek-efek impresionistik. Dalam film penggambaran tokoh yang tengah mabuk atau dalam keadaan sangat emosional G u r u Page 13

14 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 14 dapat digambarkan dengan memanfaatkan dutch angle ini. Mungkin dalam sepasang shot yang kemiringannya berlawanan hingga penonton mendapat kesan orang tersebut sedang dalam keadaan tidak rasional. Jika anda ingin menggunakan angel ini jangan coba-coba memiringkan kamera hanyaa sedikit dari levelnya. Kemiringan yang semacam itu akan mengesankan ketidak sengajaan dan keamatiran anda akan langsung kentara. Jangan juga memiringkan kamera terlalu hebat sehingga seolah hendak menumpahkan semua isinya sebab gambar yang dihasilkan pada posisi kamera demikian akan memusingkan penonton. GAMBAR 3.8 GAMBAR DUTCH ANGLE UNTUK MENGGAMBARKAN KENGERIAN G u r u Page 14

15 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 15 BAB IV. KOMPOSIS GAMBAR Tipe-tipe shot adalah ukuran shot yang berguna untuk memberi tekanan pada apa yang tengah anda tuturkan. Secara garis besar dikenal ada tiga tipe shot yaitu close up shot atau CU, medium shot atau MS, dan Long shot atau LS. Setiap tipe shot mempunyai kekuatan tersendiri untuk menyampaikan pesan. Kombinasi yang baik antara tipe-tipe shot tersebut akan menghasilkan rangkaian/komposisi gambar yang menarik dan komunikatif. CLOSE UP Close up atau CU adalah shot yang menunjukkan detail objek-objek orang ataupun tumbuh-tumbuhan. Umumnya close up adalah sebuah shot yang cukup bagi penonton untuk mengidentifikasi subjek secara mendetail. Untuk membuat close up pada wajah seseorang masukkan bagian bawah pundak, juga beberapa centimeter diatas kepala. Memasukkan sedikit pundak disini dimaksudkan untuk member kesan yang normal pada subjek. Karena menyajikan detail jika anda membuat video pembelajaran sebaiknya buatlah shot-shot close up sebanyak yang anda perlukan untuk materi yang disajikan. Untuk menggambarkan detail yang sangat penting close up dapat dibuat begitu dekat. Kira-kira seperti anda tengah melihat sesuatu dengan kaca pembesar. GAMBAR 4.1 CONTOH GAMBAR CLOSE UP (CU) Misalnya sebuah tangan yang tengah menandatangani surat, setetes embun pada sekuntum bunga, atau jari- sedekat itu biasanya jemari yang tengah mengetik padaa keyboard komputer, dan lain sebagainya. Shot-shott diistilahkan dengan Big close up (BCU). GAMBAR 4.2 CONTOH GAMBAR BIG CLOSE UP (BCU) G u r u Page 15

16 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi Jika close up diterapkan pada dua atau tiga subjek yang semuanya dibingkai dari ari bagian pundak hingga kepala, maka close up semacam ini dinamakan medium close up atau MCU. Tipe shot ini menunjukkan intimitas dari subjek-subjek yang direkam dalam satu bingkai tersebut tersebut. GAMBAR 4.3 CONTOH GAMBAR MEDIUM CLOSE UP (MCU) MEDIUM SHOT Guru inovatif, medium shot hot ini merekam subjek dari sedikit di bawah pinggang sampai ke kepala. kepala Medium Shot (MS) cocok digunakan untuk merekam sejumlah subjek dalam satu bingkai untuk menggambarkan intimitas antara subjek satu dan subjek lainnya lainnya. Misalnya dua orang yang tengah bercakap-cakap cakap direkam dengan medium shot dalam satu bingkai akan terasa lebih intim intim, dibandingkan ndingkan jika kedua orang itu direkan dalam bingkai yang terpisah. Medium shot biasanya memberikan informasi umum mengenai subjek, yang detailnya digambarkan dengan close up (CU). GAMBAR 4.4 BERBAGAI CONTOH MEDIUM SHOT (MS) Seri Pengembangan Profesionalisme Guru Page 16 16

17 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 17 LONG SHOT Tipe shot ini memperlihatkan secara menyeluruh semua wilayah kejadian orang-orang dan objek-objek yang ada di dalamnya. Shot inilah yang menunjukkan secara menyeluruh lokasi peristiwa itu berlangsung entah di jalan raya, di sebuah gedung, di sebuah kamar, atau di tempat-tempat lainnya. Biasanya long shot digunakan untuk menunjukkan keseluruhan acara atau lokasi kejadian. Adegan-adegan pada film-film cerita banyak yang dimulai dengan gambar long shot untuk menunjukkan lokasi kejadiannya. Shot semacam itu disebut dengan istilah establishing shot. GAMBAR 4.5 CONTOH GAMBAR LONG SHOT (LS) UNTUK MEMPERLIHATKAN WILAYAH BERLANGSUNGNYA PERISTIWA Jika anda merekam sebuah peristiwa, misalnya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sebuah sekolah, jangan lupa untuk membuat satu shot yang menangkap gedung sekolah secara keseluruhan. Buatlah shot itu pada posisi terbaik di luar gedung. Shot itu nantinya akan berguna untuk menunjukkann kepada penonton di gedung mana perhelatan tersebut dilangsungkan. GAMBAR 4.6 CONTOH ESTABLISHING SHOT UNTUK MENGGAMBARKAN LOKASI BERLANGSUNGNYA SEBUAH PERISTIWA G u r u Page 17

18 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 18 BAB V. GERAKAN KAMERA Para guru inovatif, kamera video didesain untuk menangkap gerakan dan aksi. Ia juga didesain untuk dapat bergerak saat menangkap gerakan dan aksi tersebut. Sejauh gerakannya terkontrol dan tidak acak-acakan gambar yang ditangkap akan tetap baik kualitasnya. Ada sekitar dua belas jenis gerakan kamera yang dikenal dalam pembuatan video atau film, tetapi semua gerakan kamera itu didasari oleh tiga gerakan pokok yaitu menoleh atau panning, mendongak-menunduk atau tilting, dan mendekat-menjauh atau zooming. MENGENAL PAN Pan adalah sebuah shot yang diambil dengan menolehkan kamera dalam sebuah garis horizontal dari arah kiri ke kanan atau sebaliknya. Gerakan menolehkan kamera ke kiri disebut dengan Pan-Left dan gerakan menolehkan kamera ke kanan disebut dengan Pan-Right Gerakan kamera ini biasanya digunakan untuk mereka sebuah panorama yang luas yang tak tercakup hanya dengan pengambilan gambar dari satu sudut saja. Misalnya hamparan persawahan dengan latar belakang gunung yang menjulang, pemandangan danau yang indah atau pemandangan pantai yang menawan. Pan shot juga berguna untuk mengikuti gerakan seseorang yang berjalan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu jalur pemandangan mata yang panoramik. Sebelum membuat pan shot anda harus menentukan dulu dari titik mana shot akan dimulai dan pada titik mana shot akan berakhir. Jika memungkinkan lakukan latihan terlebih dahulu sebelum merekam. Saat merekam lanscap, jagalah kestabilan camcorder anda agar garis horizontal dari lanscap tersebut tetap pada posisinya. Jangan sampai naik-turun takenak untuk ditonton. GAMBAR 5.1 PERGERAKAN KAMERA KETIKA MELAKUKAN PAN Guru inovatif, satu hal lagi yang penting untuk anda perhatikan, yaitu pan shot harus diawali dan diakhiri dengan membiarkan camcorder anda statis selama minimal lima detik lamanya. Jadii saat mulai merekam pertahankan objek selama lima detik kemudian tolehkan kamera atau panning hingga batas yang anda tentukan. Kemudian pertahankan kembali objek selama lima detik sebelum mengakhiri shot. Untuk dapat membuat pan shot yang baik dengan gambar yang tidak bergoyang, maka Anda memerlukan tumpuan untuk memegang camcorder dengan stabil. Cara pertama adalah meletakkan siku kita pada tumpuan, misalnya kursi seperti pada gambar berikut. Cara kedua adalah menggunakan tripod yang dicontohkan dalam gambar berikut. G u r u Page 18

19 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 19 GAMBAR 5.2 MENJAGA KESTABILAN GAMBAR KETIKA MELAKUKAN PANNING MEMANFAATKAN KURSI SEBAGAI TUMPUAN (KIRI) DAN TRIPOD (KANAN) LATIHAN MEREKAM GAMBAR DENGAN PERGERAKAN KAMERA PANNING Agar gambar panning yang diambil memiliki kualitas bagus diperlukan latihan. Berikut merupakan langkah- jarum jam. Maka langkah latihan merekam gambar dengan gerakan pan : 1. Nyalakan camcorder, caranya tekan tombol hijau kemudian putarlah tombol searah camcorder akan menyala, yang ditandai dengan bunyi tertentu. GAMBAR 5.3 MENYALAKAN CAMCORDER 2. Pastikan mode camcorder berada sebagai movie mode, caranya lihat lampu kuning yang menyala di sebelah kanan tombol power. Terdapat dua lampu indikator, lampu di bagian atas merupakan indikator Movie Mode, sedangkan lampu di sebelah bawah merupakan indikator Photo Mode. G u r u Page 19

20 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 20 GAMBAR 5.4 MEMASTIKAN CAMCORDER PADA MODUS MOVIE MODE 3. Berikutnya mulailah melakukan perekaman. Pastikan posisi badan dan tangan anda telah dalam posisi yang benar dalam memegang camcorder. Menggunakan tripod adalah cara terbaik untuk membuat pan shot. Berdiri dan pegang kamera dengan matap dan rileks. GAMBAR 5.5 CONTOH POSISI BADAN SAAT PENGAMBILAN GAMBAR PANNING MENGGUNAKAN TUMPUAN TRIPOD 4. Tekan sebanyak satu kali pada tombol Pause & Record seperti tampil pada Gambar 29 untuk memulai perekaman. Biarkan camcorder diam pada posisi semula, tunggu selama lima menit lamanya. 5. Berikutnya secara perlahan dengan menggunakan Pan Handle tolehkan kamera ke arah kiri (untuk melakukan Pan Left) atau kanan (untuk melakukan Pan Right) dengan menjadikan pinggang anda sebagai poros gerakan. Pan Handle Gerakan Pan Shot GAMBAR 5.6 PAN HANDLE YANG BERADA DI BAGIAN ATAS TRIPOD G u r u Page 20

21 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi Pada posisi akhir, diamkan camera sejenak selama kurang lebih lima detik. Lalu tekan kembali tombol Pause & Record untuk menghentikan perekaman. TILT Para guru inovatif, tilt adalah gerakan kamera dalam bidang vertical dari atas ke bawah atau sebaliknya dari bawah ke atas. Jika anda ingin menunjukkan ketinggian sebuah gedung yang tak tertangkap seluruhnya oleh camcorder anda dalam satu shot anda bisa merekam mulai dari dasar gedung lalu perlahan mendongakkannya keatas hingga dapat memperlihatkan puncak gedung atau sebaliknya. Gerakan kamera ke atas disebut dengan Tilt Up, sedangkan jika bergerak ke bawah disebut dengan Tilt Down. GAMBAR 5.7 GERAKAN KAMERA TILT LATIHAN MEREKAM GAMBAR DENGAN PERGERAKAN KAMERA TILT Agar gambar tilting yang diambil memiliki kualitas bagus diperlukan latihan. Berikut merupakan langkah- 2. Berikutnya mulailah melakukan perekaman. Pastikan posisi badan dan tangan anda telah dalam posisi langkah latihan merekam gambar dengan gerakan tilt : 1. Nyalakan camcorder, lalu pastikan mode camcorder berada sebagai movie mode. yang benar dalam memegang camcorder. Menggunakan tripod adalah cara terbaik untuk membuat tilt shot. Berdiri dan pegangg kamera dengan matap dan rileks. 3. Tekan sebanyak satu kali pada tombol Pause & Record seperti tampil pada Gambar 29 untuk memulai perekaman. Biarkan camcorder diam pada posisi semula, tunggu selama lima menit lamanya. 4. Berikutnya secara perlahan dengan menggunakan Pan Handle arahkan kamera ke atas (untuk melakukan Tilt Up) atau ke bawah (untuk melakukan Tilt Down). Gerakan Tilt Shot Pan Handle GAMBAR 5.8 PAN HANDLE YANG BERADA DI BAGIAN ATAS TRIPOD G u r u Page 21

22 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi Pada posisi akhir, diamkan camera sejenak selama kurang lebih lima detik. Lalu tekan kembali tombol Pause & Record untuk menghentikan perekaman. ZOOM Zoom adalah gerakan kamera yang memungkinkan anda menangkap lebih dekat subyek yang jauh. Bisa dari Long Shot (LS) ke Medium Shot (MS) atau bahkan ke Close Up (CU) shot. Jika anda melihat ke sebuah jembatan besar dan anda ingin memperlihatkan pada penonton seorang yang tengah melintas diatas jembatan tersebut, maka anda harus menggunakan Zoom In atau mendekat. Sebaliknya anda juga dapat menggerakkan kamera dari Close Up (CU) shot ke Medium Shot (MS) atau wide shot. Misalnya anda menampilkan sekuntum bunga secara detail kemudian ingin memperlihatkan lingkungan pertamanan letak bunga itu berada. Untuk membuat shot tersebut/ dari close up anda melakukan Zoom Out atau zoom back hingga wide shot. GAMBAR 5.9 CONTOH GAMBAR HASIL ZOOM LATIHAN MEREKAM GAMBAR DENGAN PERGERAKAN KAMERA ZOOM Agar gambar tilting yang diambil memiliki kualitas bagus diperlukan latihan. Berikut merupakan langkah- langkah latihan merekam gambar dengan gerakan tilt : 1. Nyalakan camcorder, lalu pastikan mode camcorder berada sebagai movie mode. 2. Berikutnya mulailah melakukan perekaman. Pastikan posisi badan dan tangan anda telah dalam posisi yang benar dalam memegang camcorder. Menggunakan tripod adalah cara terbaik untuk membuat tilt shot. Berdiri dan pegangg kamera dengan matap dan rileks. 3. Tekan sebanyak satu kali pada tombol Pause & Record seperti tampil pada Gambar 29 untuk memulai perekaman. Biarkan camcorder diam pada posisi semula, tunggu selama lima menit lamanya. 4. Berikutnya secara perlahan dengan menggunakan Toggle Zoom lakukanlah Zoom. Tekan Toogle Zoom ke arah kiri secara perlahan untuk melakukan Zoom In, atau tekan Toogle Zoom ke arah kanan untuk melakukan Zoom Out. G u r u Page 22

23 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 23 Toggle Zoom GAMBAR 5.10 LETAK TOOGLE ZOOM YANG BERADA DI ATAS CAMCORDER 5. Pada posisi akhir, diamkan camera sejenak selama kurang lebih lima detik. Lalu tekan kembali tombol Pause & Record untuk menghentikan perekaman. Catatan Penting : Penting untuk anda perhatikan, yaitu Pan Shot dan Tilt Shot harus diawali dan diakhiri dengan membiarkan camcorder anda statis selamaa minimal lima detik lamanya. Jadii saat mulai merekam pertahankan objek selama lima detik kemudian tolehkan kamera atau panning hingga batas yang anda tentukan. Kemudian pertahankan kembali objek selama lima detik sebelum mengakhiri shot. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang/space (dalam istilah para vide editor biasa disebut dengan Cut Way) bagi editor ketika akan memberikan efek transisi ketika melakukan penyuntingan video nantinya. Tujuan kedua adalah memberi waktu persiapan sebelum gerakan kamera menoleh, sehingga gerakan kamera akan kelihatan lebih stabil dan terencana. TENTANG FOKUS Sebagian besar camcorder saat ini memiliki focus otomatis dan untuk shot-shot hasilnya cukup memuaskan. Setiap ada pergerakan secara otomatis kamera akan segera mengoreksi fokusnya. Namun hati-hati menggunakan focus otomatis saat mengoperasikan camcorder dengan tangan tanpa menggunakan tripod, karena setiap gerakan akan menyebabkan focus berubah-ubah. Jika anda menggerakkanya tidak dengan hati hati, focus yang berubah-ubah tersebutt akan mempengaruhi kualitas pengambilan gambar. Misalnya anda baru saja membidik objek yang didominasi oleh warna hijau terang, kemudian anda menolehkann camcorder atau panning kearah objek dengan pencahayaan yang redup. Hampir dapat dipastikan gambar akan kabur. G u r u Page 23

24 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 24 GAMBAR 5.11 CONTOH GAMBAR YANG KABUR KARENA FOKUS YANG BERUBAH-UBAH Nah, untuk mendapatkan hasil yang baik apabila anda mengoperasikan camcorder secara hand held gunakan focus dengan sistem manual dan hindari melakukan gerakan yang terlalu banyak. LANGKAH MENGATUR FOKUS MANUAL Berikut merupakan langkah demi langkah untuk melakukan pengaturan agar camcorder menggunakan fokus manual ketika melakukan perekaman video : 1. Nyalakan camcorder, lalu buka layar LCD. 2. Klik tombol pengaturan Camera yang ada di sebelah kiri bawah LCD camcorder dengan menyentuhnya. Tombol Pengaturan Camera GAMBAR 5.12 LETAK TOMBOL PENGATURAN CAMERA 3. Tampil layar pengaturan seperti pada gambar dibawah ini. Selanjutnya tekan pada pilihan FOCUS. G u r u Page 24

25 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi GAMBAR 5.13 PENGATURAN FOKUS KAMERA 4. Berikutnya pilih pada pilihan MANUAL untuk mengatur camera menggunakan fokus manual. GAMBAR 5.14 PENGATURAN FOKUS MANUAL Seri Pengembangan Profesionalisme Guru Page 25 25

26 Panduan Guru Membuat Video Pembelajaran : Camera Mata Produksi 26 BAB VI. TIPS DAN TRIK SHOOTING Beberapa tip dan trik yang tampil dalam tayangan, yang dapat Anda gunakan untuk mengoptimalkan penggunaan camcorder Anda ketika proses produksi video, yaitu : 1. Pastikan head video camcorder dalam keadaan bersih. Gunakan cleaning head khusus untuk membersihkannya. GAMBAR 6.1 BERBAGAI PRODUK HEAD CLEANER YANG ADA DI PASARAN 2. Periksa apakah baterai sudah di charge penuh. 3. Jangan lupa membawa adaptor charger. 4. Untuk menghemat penggunaan baterai tombol power on atau off cukup anda gunakan saat awal atau selesai syuting. Jika ingin istirahat sebentar cukup menggunakan tombol lock atau standby. 5. Biasakanlah menggunakan fitur kamera secara manual. Selain hasilnya lebih baik, penggunaan energy baterai lebih hemat. 6. Segera beri label kaset yang sudah digunakan untuk syuting. Beri catatan mengenai tanggal dan peristiwa yang direkam. 7. Untuk menghindarkan kaset syuting tertimpa secara tak sengaja, segera pindahkan tuas di pojok kaset dari posisi rec ke posisi save. G u r u Page 26

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting ) Pengambilan Gambar (Video Shooting ) Siswa dapat mendefenisikan Video Shooting Siswa dapat mendefenisikan df iik Kamera Video Siswa dapat mengklassifikasikan macam macam Kamera Video Siswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Pengertian Videografy

Pengertian Videografy Videografy Pengertian Videografy Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari baik sebagai sebuah

Lebih terperinci

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4 Broadcast:1 Definisi Kamera Video Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara : 1. Bird Eye View Teknik pengambilan

Lebih terperinci

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala. JENIS- JENIS SHOT DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS SHOT CU (Close Up) Shot yang menampakan daripada bahu sampai atas kepala. MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas

Lebih terperinci

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar

Macam Macam Angle Pengambilan Gambar Macam Macam Angle Pengambilan Gambar 1. Bird eye. Istilah ini dipakai ketika kita mengamnbil gambar dari sudut super tinggi dan jarak jauh. biasanya dipakai ketika ingin mendapatkan efek keramaian (keramaian

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR PRIAMBODOTOMMY.BLOGSPOT.COM Lisensi dokumen: Copyright @2012 by Priambodotommy.blogspot.com Seluruh dokumen yang ada di Priambodotommy.blogspot.com

Lebih terperinci

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI BASIC PHOTOGRAFI Sebelum dikenalnya teknik Film, manusia lebih dulu mengenal teknik photografi, teknik ini lalu berkembang menjadi teknik film, pada dasarnya

Lebih terperinci

Storyboard For Animation

Storyboard For Animation Storyboard For Animation Anda tidak perlu menjadi seorang kartunis yang bagus untuk menggambar storyboard yang baik. Jika Anda tidak bisa menggambar, maka akan memakan waktu lebih lama, tetapi Anda dapat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA

PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA PRAKTIKUM III PERGERAKAN KAMERA 3.1 Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat menggunakan kamera dengan pergerakan yang variatif. 3.2 Pergerakan Kamera Pergerakan kamera yang variatif sangat dibutuhkan pada setiap

Lebih terperinci

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot Muhammad Faisal faisalmuhammad734@yahoo.com Abstrak Camera merupakan suatu Alat yang digunakan untuk Merekam suatu kejadian atau mengabadikan suatu kejadian.

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570

Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 Petunjuk Singkat Pemakaian Kamera Canon Powershot A 570 1. Mempersiapkan kamera A. Memasang Baterai Geser penutup baterai (1) dan buka penutup tersebut (2), Kemudian masukkan 2x baterai alkaline sesuai

Lebih terperinci

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di seluruh body

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A

Kecepatan kamera dalam menangkap gambar yaitu terdapat pada... A. speed B. lensa C. view finder D. light meter E. aparture ANSWER: A Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengambilan gambar, kecuali... A. Teknik memegang kamera video B. Zoom C. keseimbangan putih, fokus, eksposure D. peraturan 5 detik E. editing Tujuan dari peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa sekarang, berkembangnya teknologi khususnya pada bidang elektronika, memicu pula berkembangnya berbagai aspek bidang yang dipengaruhi olehnya. Salah satunya

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 12FIKOM MELIPUT DAERAH KONFLIK. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV MELIPUT DAERAH KONFLIK Fakultas 12FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan MENULIS BERITA TELEVISI MENYIAPKAN KAMERA MENYIAPKAN

Lebih terperinci

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000

MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 MODUL PENGENALAN KAMERA MD-10000 Deskripsi Kamera : Panasonic MD 10000 Spesifikasi : + 3CCD Camera System + Crystal Engine + Shoulder-Type Design + One Touch Navigation + Manual Focus Ring + 0 lux colour

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA

12/25/2011. JENIS-Jenis Kamera Video. Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. 1. LENSA 2. FOKUS 3. F-STOP, DIAFRAGMA Dikenal Dengan Sebutan Camcorder atau Handycam. Perekam Gambar Digital Gambar Tidak Bergerak - Gambar Bergerak / visual - Suara / audio Adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan Gambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

Teknik Pengambilan Foto

Teknik Pengambilan Foto Pertemuan 9 Fotografi Teknik Pengambilan Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Teknik Pengambilan Foto Camera Shot Dalam produksi video maupun film, jenis-jenis shot dalam pengambilan

Lebih terperinci

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing By Abednego Diyan Pramudya, S.Sos Perangkat editing yang banyak digunakan televisi di Indonesia adalah menggunakan perangkat edit linear yang bekerja dengan merekam

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Simulasi Teknik Dasar Penggunaan Kamera AVI Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tugas Buatlah

Lebih terperinci

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital Fotografi Pemula - Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah melakukan survei terhadap

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale

PENGATUP/SHUTTER. Shutter speed scale PENGATUP/SHUTTER Indeks kelajuan pengatup ditunjukkan dengan angka-angka B, 1, 2, 4, 6, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000 dan 2000 yang memberi maksud setiap tanda 1 menunjukkan kecepatan 1/1 saat kelajuan

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera

Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera 3D Graphic Architecture - 1 05 POKOK BAHASAN Aspect Ratio : Definisi, Format Umum Aspect Ratio Kamera : Pembingkaian Kamera, Sudut Kamera, Perpindahan Kamera ASPECT RATIO Definisi AspectRatio adalah sebuah

Lebih terperinci

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW5700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 2 12 3 4 5 13 6 7 8 9 10 11 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Tutup pelindung

Lebih terperinci

Memasukkan kartu SIM dan baterai

Memasukkan kartu SIM dan baterai Panduan Ringkas Nomor model: Nokia E90-1 Selanjutnya disebut Nokia E90 Communicator. Memasukkan kartu SIM dan baterai Selalu nonaktifkan perangkat, dan lepaskan pengisi daya sebelum mengeluarkan baterai.

Lebih terperinci

Sinematografi. Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto

Sinematografi. Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto Sinematografi Disampaikan Oleh : Ferry Suprianto Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS

Lebih terperinci

Supaya Foto Tidak Blur

Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Supaya Foto Tidak Blur Perhatikan gambar diatas, bagian sisi kanan subjek sangat blur. Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima.

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR https://www.facebook.com/ultima. THE ART OF PHOTOGRAPHY M.S. GUMELAR 2012 ms.gumelar@gmail.com http://michaelgumelar.blogspot.com/ https://www.facebook.com/ultima.michael Know your camera Shutter Speed Focal Length Aperture ISO Shutter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kampanye Definisi kampanye memberi pengertian kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN KOMPUTER LABORATORIUM INFORMATIKA DAN KOMPUTER Jurusan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 LABORATORIUM INFORMATIKA DAN KOMPUTER TE FTUB INSTRUKSI

Lebih terperinci

Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D

Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D Petunjuk Singkat Penggunaan Camera DSLR Canon 40D Seringkali pengguna Kamera Digital (terutama pemula) kebingungan cara menggunakan fitur yang begitu banyak di kameranya digitalnya. Maka bersama ini saya

Lebih terperinci

Panduan Ringkas Nokia N70. Copyright 2006 Nokia. All rights reserved.

Panduan Ringkas Nokia N70. Copyright 2006 Nokia. All rights reserved. Panduan Ringkas Nokia N70 2006 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, dan Pop-Port adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Produk dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan film pendek tentang nikah muda, maka karya film akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain film, macam-macam

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus : Tujuan Instruksional Umum : 1. Memberikan pemahaman fungsi bagian tubuh kamera dengan perhitungan kombinasi angka angka. 2. Memberikan pemahaman mengenai bagian - bagian tubuh kamera. 3. Memberikan pemahaman

Lebih terperinci

RM-LVR1. Live-View Jarak Jauh

RM-LVR1. Live-View Jarak Jauh Live-View Jarak Jauh RM-LVR1 Buku pegangan ini merupakan pelengkap untuk Petunjuk Pengoperasian unit ini. Buku ini memperkenalkan tambahan atau perubahan fungsi serta menjelaskan pengoperasiannya. Buku

Lebih terperinci

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel Sudah tahukah kamu bagaimana menghasilkan foto yang bagus hanya dengan kamera ponsel? Coba baca dulu artikel ini yuk! Simak 20 tips jitu dari kami yuk! Concept & Creation Indonesia Creative Imaging Solution

Lebih terperinci

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam menciptakan

Lebih terperinci

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik Mengembangkan Bahan Informasi Teknik Fotografi Apa itu Fotografi? Fotografi adalah seni atau suatu proses penghasilan gambar dan cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian diteruskan ke

Lebih terperinci

Penggunaan Video (2 jam + 4 jam)

Penggunaan Video (2 jam + 4 jam) TAJUK 7 Penggunaan Video (2 jam + 4 jam) Tajuk ini menjelaskan format dan peralatan video untuk perancangan, penghasilan dan penggunaan video sebagai media dalam pengajaran dan pembelajaran. HASIL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Alokasi Waktu : 4 Jam @ 45 menit Kompetensi Dasar :.Memilih dan menyiapkan bahan dan peralatan kamera a. Konfirmasi peralatan dan syarat stok untuk pengambilan gambar b. Mendapatkan dan membersihkan peralatan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : KI 2 : KI 3 : KI 4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA PETUNJUK SINGKAT I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN Kamera Digital Petunjuk Singkat 1. GAMBAR UTAMA Tombol Power Tombol SNAP Lampu kilat Lensa Saklar Fokus Mikropon Ruang bidik LED otomatis Terminal USB Terminal

Lebih terperinci

Memasang Moto Mod Catatan: 360 CAMERA Perhatian:

Memasang Moto Mod Catatan: 360 CAMERA Perhatian: 360 CAMERA Memasang Moto Mod Sejajarkan lensa kamera di belakang ponsel Anda dengan 360 Camera, dan lalu sejajarkan kedua sisi dan bawah ponsel dengan Moto Mod hingga menyatu sempurna. Catatan: Pastikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari http://anitanet.staff.ipb.ac.id/fotografi-photography/catatan-ujian-fotografi/cara-motret-dengan-tekn i Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari Cara saya

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST 3.1 Tujuan Komunikasi Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Modul ke: Produksi Media PR AVI Teknik Dasar Penggunaaan Kamera Audiovisual untuk proses produksi media PR non printed Fakultas Ilmu Komunikasi Novida Irawan, M.Si Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet

HASIL. Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan. Nesting room di dalam rumah walet HASIL Penggunaan Kamera IR-CCTV pada Pengamatan Perilaku Walet Rumahan Pengamatan perilaku walet rumahan diamati dengan tiga unit kamera IR- CCTV. Satu unit kamera IR-CCTV tambahan digunakan untuk mengamati

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini akan menjelaskan mengenai hasil karya yang berasal dari rancangan pada bab sebelumnya. Pada bab ini akan menjelaskan mengenai tahap produksi

Lebih terperinci

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini FOTOGRAFI, oleh Dr. I Komang Sudarma, M.Pd. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman)

DASAR VIDEO GRAFI. KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman) DASAR VIDEO GRAFI KONTINITI, KOMPOSISI, IMAGINER LINE, TIPE SHOT, PENCAHAYAAN ( Arif Ranu W, M.Kom SMK Muhammadiyah 1 Sleman) TAHAPAN PEMBUATAN KARYA VIDEO / STANDARD OPERATIONAL PROCEDUR: Pra Produksi,

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi hingga proses pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Peringatan Sebelum Pemasangan. Isi Kemasan IN Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah. 510000221G Peringatan Sebelum Pemasangan Segera matikan Network Video Recorder jika mengeluarkan asap atau bau yang aneh. Jauhkan Network Video Recorder dari air. Segera matikan jika Network Camera basah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

BuMI terdiri dari 58. Buku fisik. lembar marker. pada setiap. Gbr. V-2. melihat

BuMI terdiri dari 58. Buku fisik. lembar marker. pada setiap. Gbr. V-2. melihat BABB V IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL 5.1 Implementasi BuMI Buku fisik BuMI terdiri dari 58 halaman, beberapa halaman terdapat marker yang digunakann untuk menempatkan obyek virtual yang ditambahkan pada

Lebih terperinci

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari segi visual berkualitas? Herman Effendy (Jurkam) : Keberhasilan

Lebih terperinci

Smart Camera. --- User Manual --- Petunjuk Pemakaian

Smart Camera. --- User Manual --- Petunjuk Pemakaian Smart Camera --- User Manual --- Petunjuk Pemakaian 1 Penampilan Produk 2 Petunjuk Pemakaian 1) Koneksi power a) Sambungkan kabel daya USB ke interface dibelakang kamera. Jika daya telah tersambung maka

Lebih terperinci

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM Film yang baik tentunya memiliki cara pembuatan yang baik dan sesuai dengan tujuan. Pembuatan film melibatkan bebarapa tahap, antara lain ide, naskah, shooting dan editing.

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

Inspiron 15 Gaming Manual Servis

Inspiron 15 Gaming Manual Servis Inspiron 15 Gaming Manual Servis Model Komputer: Inspiron 15-7566 Model Resmi: P65F Tipe Resmi: P65F001 Catatan, perhatian, dan peringatan CATATAN: Sebuah CATATAN menandakan informasi penting yang membantu

Lebih terperinci

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR 4.1 Install Peralatan Agar produksi shooting INDO COMMUNITIES berjalan dengan lancar, dilakukan survey untuk tempat produksi utama yaitu di Lego Store, Cilandak Town Square.

Lebih terperinci

XPS 15. Panduan Servis. Model Komputer: XPS Model Resmi: P56F Tipe Resmi: P56F001

XPS 15. Panduan Servis. Model Komputer: XPS Model Resmi: P56F Tipe Resmi: P56F001 XPS 15 Panduan Servis Model Komputer: XPS 15 9560 Model Resmi: P56F Tipe Resmi: P56F001 Catatan, perhatian, dan peringatan CATATAN: Sebuah CATATAN menandakan informasi penting yang membantu Anda untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

Universitas Indonesia

Universitas Indonesia 36 BAB V HASIL 5. 1 Profil PT Soraya Intercine Films PT Soraya Intercine Flims merupakan rumah produksi yang didirikan pada tahun 1982. Aktivitas bisnis dari perusahaan ini antara lain adalah: 1. Memproduksi

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket IN - 145 510000211G Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jangan menempatkan Kamera Jaringan di sekitar sumber panas, seperti

Lebih terperinci

Teknik Power Clip Inside untuk Membuat Lukisan Digital Printing A4 Bono U2 Buatan Sendiri

Teknik Power Clip Inside untuk Membuat Lukisan Digital Printing A4 Bono U2 Buatan Sendiri Teknik Power Clip Inside untuk Membuat Lukisan Digital Printing A4 Bono U2 Buatan Sendiri LANGKAH 1 Download file foto gambar sembarang dan save di computer anda. Catatan: jika anda ingin menggunakan objek

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB 3 Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Undang-Undang

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari Dasar-Dasar Fotografi Multimedia SMKN 1 Bojongsari Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket CATATAN: Indonesia

Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi. Isi Paket CATATAN: Indonesia 500024701G Peringatan Sebelum Melakukan Instalasi Segera matikan Kamera Jaringan bila terdeteksi adanya asap dan bau yang tidak biasa. Jangan menempatkan Kamera Jaringan di permukaan yang tidak stabil.

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN KOMPOSISI FOTO DIGITAL SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci