PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS"

Transkripsi

1 Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS Ariessa Racmadhany Pendidikan Bahasa Perancis, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengajaran untuk mempelajari tata bahasa, mengetahui kompetensi siswa dalam tata bahasa sebelum dan setelah menggunakan (La Démarche Active de Découverte). Selain itu juga untuk menggambarkan proses belajar dan mengetahui dimulai dari pengamatan fenomena, pembuatan hipotesis, pemeriksaan hipotesis, perumusan peraturan kalimat, dan latihan gramatikal terstruktur. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D) dan Kuantitatif dengan desain Satu Kelompok Prates- Postes. Metode ini diujikan pada mahasiswa semester 2 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis di Universitas Pendidikan Indonesia yang terdaftar pada kuliah Grammaire II dan berjumlah 17 orang. Peneliti melakukan prates dan postes untuk mengumpulkan data penelitian. Setelah menganalisa semua data, ditemukan bahwa skor rata-rata prates adalah 65,97 dari 100, sedangkan skor rata-rata pada postes adalah 80,29 dari 100. Dibandingkan dengan angka- (hitung) > t (tabel) menunjukkan jumlah terhadap 4.549, dengan tingkat kepercayaan 95% untuk n = 17. Hasil ini menunjukkan mnemonik dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam kuliah Tata Bahasa Prancis. Kata Kunci : Mnemonik, Flash, Media Pembelajaran, Tata bahasa Prancis, Kala Verba ABSTRACT This research aimed to develop a teaching media for the study of grammar, to determine Invention Active Approach (La Démarche Active de Découverte). In addition, to describe the of hypothesis, the hypothesis examination, the formulation of regulations sentences and structured grammatical exercises. The method utilized was Research and Development and Quantitative with One Group Pretest-Postest Design. This method was tested in the second semester students of French Language Education Department at the Indonesia University of Education enrolled on Grammaire II class and amounted to 17 people. Researcher conducted a pre-test and a post-test to gather research data. After analyzing all the data, it was found that the average pre-test score was out of 100, while the average score on the post-test t (count) > t (table) can increase students competence in French grammar. Keyword : Mnemonics, Flash, Teaching Media,French Grammar, Tenses 127

2 Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016 Pendahuluan Tidak dapat disangkal lagi bahwa Tata Bahasa (selanjutnya disebut Grammaire) merupakan salah satu hal penting dalam pengajaran bahasa. Meskipun begitu, selama bertahun- tahun hal yang disampaikan para pembelajar bahsa nampaknya selalu bertolak belakang. Mereka menganggap bahwa grammaire itu sulit dan membosankan. Sehingga mereka tidak mampu mengingat struktur perubahan konjugasi, khususnya dalam bahasa Prancis. Dinyatakan pula oleh Fauzi (2010) bahwa berdasarkan penelitian tesisnya, para mahasiswa memiliki banyak kesulitan dalam mata kuliah Grammaire. Beliau juga menambahkan bahwa mereka memiliki strereotip negatif terhadap mata kuliah ini, yakni grammaire itu rumit untuk dipelajari. Sehingga mereka tetap harus menghadapi kesulitan gramatikal walaupun dosen telah menjelaskan materi tersebut. Ujian internasional bahasa Prancis DELF dan DALF, meskipun di dalamnya tidak terdapat bagian khusus ujian gramatikal, tapi kompetensi berbicara dan menulis di dalamnya memaksa para peserta untuk menggunakan tata bahasa yang tepat untuk membuat paragraf yang benar, koheren dan kohesi. Para pengajar Grammaire pun berharap para mahasiswanya mampu menghafal struktur konjugasi bahasa Prancis agar dapat menguasai dengan baik bahasa Prancis. Karena menurut Vigner (2004, hlm.15-17), «la grammaire est le cœur du langage» et il ajoute aussi a pour objectif de préciser les conditions soit parlée ou écrite». Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa grammaire adalah jantung dari bahasa, ia juga menambahkan bahwa tujuan grammaire adalah untuk memperjelas syarat-syarat penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Sebaliknya, untuk memahami dan mengingat struktur grammaire justru dianggap sulit oleh mahasiswa. Bukannya menyukai grammaire, mereka malah menganggap ini membosankan dan sulit. Berkaca pada masalah tersebut, sebagai pengajar bahasa Prancis, seharusnya kita bisa menemukan cara yang efektif agar proses KBM berjalan lebih menyenangkan dan penuh motivasi. Terkait dengan kepentingan pengajaran grammaire Prancis pada kuliah Bahasa Prancis sebagai Bahasa Asing, (selanjutnya disebut FLE) peneliti berpikir bahwa menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan media pembelajaran disertai dengan teknik yang menyenangkan untuk mengajarkan grammaire pada mahasiswa. Dari beberapa penelitian yang telah dibaca oleh peneliti, muncul pertanyaan tentang strategi pembelajaran yang digunakan pada mahasiwa di kelas. Konsep strategi pembelajaran ini menarik minat peneliti untuk lebih memahami bagaimana memanfaatkan sumber daya lain (media pembelajaran) dalam rangka mendukung pengajaran FLE. Lalu pertanyaan utama muncul: bagaimana strategi yang dikembangkan pengajaran FLE? Ini adalah pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini. Memang, konsep strategi pembelajaran kedua konsep makro belajar dan pembelajar. Bagaimana peserta didik menghadapi kesulitan untuk menghafal dan menggunakan grammaire,yakni kala verba bahasa Prancis, yang tepat. Padahal itu adalah salah satu kendala utama bagi mereka. Untuk itu proses KBM sebaiknya menggunakan pendekatan aktif sehingga mahasiswa ikut berpartisipasi di dalamnya. Dosen atau pengajar bertindak sebagai organisator, pelatih dan mediator pengetahuan yang akan diperoleh siswanya. (Tardif 1992 dalam Chartrand, 1996). Ketidakmampuan untuk memahami dan menghafal perubahan konjugasi menghambat meraka dalam membuat 128

3 Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik kalimat. Meskipun ada buku konjugasi,, namum itu tidak memberikan strategi untuk menghafal perubahan akhiran kata kerja atau cara mengaplikasikannya dalam kalimat. Karena alasan itu, menjadi suatu hal yang berguna jika dapat menemukan strategi yang tepat untuk membantu para pembelajar untuk menghafal konjugasi bahasa Prancis. Kami percaya bahwa strategi mnemonik bisa membantu karena beberapa peneliti terdahulu pernah menggunakan mnemonik dalam penelitiannya. Dalam bidang pendidikan eksakta, mnemonik biasa digunakan untuk menghafal tabel periodik pada mata pelajaran kimia. Fungsi mnemonik dapat diterapkan tidak hanya dalam ilmu eksakta tetapi juga dalam bidang bahasa., seperti metode kata kunci dari mnemonik digunakan untuk menghafal kosakata pada bahasa asing (Wyra dkk, 2007). Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Pressly dkk (1981) tiga puluh tahun yang lalu untuk anak-anak kecil yang baru mempelajari bahasa asing. Sama seperti penelitian sebelumnya, mnemonik digunakan oleh anak-anak Jepang untuk belajar bahasa Inggris dengan menggunakan mnemonik gambar (Manalo dkk, 2013). Selain itu, ada juga komik mnemonik yang dibuat oleh Sarris (2004) untuk membantu orang Spanyol dalam menghafal kosakata Prancis dan bahkan konjugasi Prancis. Hal inilah yang semakin mengarahkan peneliti untuk mengembangkan aplikasi interaktif berbasis mnemonik untuk materi kala verba bahasa Prancis dalam modus indikatif seperti kala kini (le présent),kala lampau (le passé composé, l imparfait) dan kala mendatang (le futur simple) juga fungsi masing-masing dan contoh kalimatnya. Agar aplikasi ini dapat digunakan di dalam kelas grammaire, maka peneliti akan menggunakan teknik pengajaran La Démarche Active de Découverte (Pendekatan Aktif Penemuan). Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti melakukan suatu Penelitian & Pengembangan yang digabung dengan penelitian kuantitatif dengan desain Satu Kelompok Prates-Postes dalam pembelajaran Grammaire II bahasa Prancis yang disajikan dengan judul : Pengembangan Flash Mnemonik sebagai Media Pembelajaran Kala Verba dengan Modus Indikatif dalam Kelas Tata Bahasa Prancis. Permasalahan penelitian ini dapat peneliti rumuskan seperti berikut : 1. Media pembelajaran apa yang dapat digunakan oleh mahasiswa bahasa Prancis dengan bantuan pengajar ataupun secara mandiri? 2. Bagaimana kompetensi mahasiswa pada mata kuliah Grammaire sebelum dan teknik Pendekatan Aktif Penemuan? 3. efektif mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pelajaran grammaire? Sejalan dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. membantu mahasiswa FLE untuk dapat menghafal dan mengaplikasikan kala verba bahasaprancis (le présent, le passé composé, l imparfait,et le futur simple) dengan cara yang menyenangkan ; 2. mengetahui kompetensi mahasiswa pada mata kuliah Grammaire II sebelum dan teknik Pendekatan Aktif Penemuan ; 3. mengetahui keefektifan aplikasi grammaire dengan teknik Pendekatan Aktif Penemuan. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI. Sedangkan sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 tahun ajaran 2015/2016 kelas IIB yang mengikuti mata kuliah Grammaire II dengan jumlah 17 orang. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan 129

4 Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016 (R&D) untuk menghasilkan produk berupa sebagai berikut : 1. Menentukan masalah dan menciptakan ide untuk penyelesaiaannya 2. Mengumpulkan informasi melalui studi kepustakaan 3. Membuat konsep produk 4. Melakukan validasi produk oleh ahli 5. Melakukan revisi produk 6. Melakukan proses produksi 7. Mengetes produk yang telah dihasilkan Sedangkan untuk pengujian di kelas, peneliti menggunakan metode Pre- Eksperimen dengan desain Satu Kelompok Prates-Postes (One Group Pré-test Posttest Design) yang dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut : O 1 X O 2 Keterangan : O 1 : prates X : perlakuan O 2 : postes Untuk memperoleh data penelitian ini, makan peneliti menetapkan langkahlangkah sebagai berikut : 1. menentukan populasi dan sampel penelitian ; 2. berkonsultasi dengan pembimbing penelitian dan dosen pengampu mata kuliah Grammaire II ; 3. Menyiapkan konsep produk dan instrumen penelitian berupa : soal prates, empat rancangan proses pembelajaran, dan soal postes ; 4. Berkonsultasi dan merevisi instrument penelitian dengan pembimbing penelitian ; 5. Melakukan expert judgement pada instrumen penelitian ; 6. Menentukan tanggal untuk melalukan eksperimen di kelas. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini berlangsung di Universitas Pendidikan Indonesia dengan responden mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Perancis yang mengikuti mata kuliah Grammaire II. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan data yaitu 34 mahasiswa terdaftar pada mata kuliah Grammaire II namun hanya 17 mahasiswa (2 laki-laki dan 15 perempuan) yang secara efektif mengikuti seluruh rangkaian penelitian sejak prates, perlakuan dan postes. Berikut ini adalah daftar mahasiswa yang menjadi responden : Tabel 1. Jumlah Responden N o Nomer Induk Mahasiswa Jenis Kelamin P P P P P L P P P P P P P P L P P Keterangan : P : Perempuan L : Laki-laki Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan pengembangan media pembelajaran berupa les temps du verbe (kala verba) modus indikatif pada kelas Grammaire II. Semua bahan dan media yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui tahap diskusi serta validasi dari dosen pembimbing dan para ahli di bidang bahasa Prancis. Eksperimen penelitian dilakukan sejak 9 Mei hingga

5 Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik Mei 2016 dengan 6 kali pertemuan yang dijelaskan secara detail pada paragraf berikut ini : 1. Prates Sesi prates berlangsung pada tanggal 6 Mei 2016 selama 60 menit, dimulai dari jam sampai dengan 34 responden. Soal-soal prates mencakup materi kebahasaan berupa les temps du verbe (kala verba) modus indikatif seperti le présent, le passé composé, l imparfait dan le futur simple. Ada dua jenis latihan yang digunakan dalam prates ini, yaitu tabel konjugasi verba bahasa Prancis dan soal latihan grammaire struktural. Skor total untuk prates adalah 35. Berikut ini merupakan contoh soal yang digunakan pada prates : Tabel 2. Soal Prates Exercice 1 : Conjuguez ces verbes au présent! Sujet Manger Finir Devoir Pouvoir Attendre Je Tu Il/ Elle/ On Nous Vous Ils / Elles Exercice 2 : Conjuguez les verbes entre parenthèses au présent! 1. Elles (lancer) des papiers dans la poubelle pour passer le temps. 2. Tu (réussir ) tes tests de contrôle et tu en es très heureux. 3. Depuis quelques temps, tu me (battre) toujours aux échecs. 4. Pourquoi pleures-tu? (vouloir)-tu un bonbon? 5. Elle (arriver) aux Pays-Bas pour 5 mois. Jumlah responden yang mengikuti prates lebih banyak daripada jumlah responden saat postes. Sehingga agar mendapatkan hasil yang reliabel dan valid hanya 17 responden yang dihitung nilai rata ratanya. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, nilai rata-rata dari hasil prates adalah 65,97 per 100. dengan pembagian setiap treatment berisi satu materi kala verba. 2. Perlakuan (treatment) Setelah dilakukan prates, kami memulai eksperimen media pembelajaran La Démarche Active de Découverte (DADD) atau Pendekatan Aktif Penemuan pada mahasiswa semester 2 di kelas Grammaire II. Tahap treatment pada penelitian ini berlangsung 4 kali sejak 11 Mei hinggal 24 Mei 2016, 131

6 Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016 Treatment pertama berlangsung 11 Mei 2016 dimulai pada jam WIB dengan materi kala verba Le Présent. Kemudian materi pada treatment kedua adalah kala verba Le Passé Composé pada 16 Mei 2016 pada jam WIB. Sedangkan treatment ketiga 3 berlangsung pada 18 Mei 2016 jam dengan materi kala verba L Imparfait. Treatment terakhir dilakukan pada 24 Mei 2016 dimulai jam WIB dengan materi kala verba Le Futur Simple. Berikut yang digunakan selama treatment di kelas : Secara umum tampilan di setiap halaman berisi : a. Formation : bagian ini berisi pola kalimat menggunakan kala verba b. Fonction : bagian ini berisi penjelasan fungsi dari kala verba c. Terminaison/Vidéo/Chanson : Berisi kalimat mnemonik untuk akhiran kala verba tertentu yang ditampilkan dengan gambar, lagu (chanson)atau video musik (vidéo) d. Participe passé : bagian ini khusus hanya terdapat pada kala verba Le Passé Composé yang berisi participe passé / past participle sehingga lebih memudahkan untuk diingat. e. Exemple : bagian ini berisi gambargambar dan contoh kalimat dalam kala verba tertentu f. Exercice : pada bagian ini terdapat dua latihan gramatikal berserta kunci jawaban dan penilaian Gambar gambar di bawah ini adalah beberapa halaman yang menggambarkan penjelasan di atas. 132

7 Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik 3. Postes Setelah melakukan serangkaian treatment maka kemudian dilakukan postes untuk mengetahui keefektifan penggunaan berlangsung pada 27 Mei 2016 pada jam selama 60 menit. Jenis soal yang digunakan dalam postes sama seperti jenis soal pada prates namun jumlah poin pada postes adalah 22. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan nilai rata rata sebesar 80,29 per 100. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis dari penelitian ini maka dilakukan perhitungan t-test kemudian didapatkan hasil sebagai berikut t (hitung) t (tabel). keterangan 4,549 2,131 H 1 diterima Tabel menunjukan bahwa t (hitung) lebih besar daripada t (tabel) maka hipotesis kerja (H 1 nilai rata rata prates dan postes, diterima. Kesimpulan dan Saran Penelitian ini menggunakan gabungan pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) juga pendekatan kuantitatif dengan one groupe pre-test post-test design (Satu Kelompok Prates Postes). Setelah melakukan analisis data pada hasil prates dan postes maka dapat disimpulkan bahwa Flash Mnemonik sebagai media pembelajaran kala verba mampu secara efektif meningkatkan kempetensi mahasiswa dalam kelas Tata Bahasa Prancis (Grammaire II). Selain itu aplikasi Flash Mnemonik ini dapat digunakan secara mandiri bukan hanya oleh mahasiswa bahasa Prancis namun juga dapat digunakan oleh pembelajar bahasa Prancis lainnya karena aplikasi ini merupakan aplikasi interaktif. Aplikasi Flash Mnemonik ini dapat digunakan pula oleh pengajar bahasa Prancis di kelas. Untuk mengaplikasikannya disarankan agar menggunakan teknik pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini yaitu La Démarche Active de Découverte (Pendekatan Aktif Penemuan) ataupun dengan teknik lain yang sesuai dengan para pembelajarnya karena pada dasarnya setiap orang memiliki teknik belajar yang berbeda. Sedangkan untuk peneliti lain diharapkan mampu meneruskan penelitian tentang tata bahasa Prancis karena bahasa itu selalu berkembang. Namun jangan sampai melupakan bahasanya sendiri seperti yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri. Daftar Rujukan Adrián, Alarcón Díaz Sergio. (2013). Support Realia dans l Enseignement- Apprentissage Pré-Secondaire du FLE. (Mémoire de Master). Licenciatura en Lengua Francesa, Facultad de Idiomas, Universidad Veracruzana. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Révision de VIème édition). Jakarta : Rineka Cipta. Chartrand, Suzanne. G. (1996). Apprendre La Grammaire Par La Démarche Active De Découverte. [En Ligne]. Quebec : Edition LOGIQUE. Accesible à partir 133

8 Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016 de : apprendre_la_grammaire_par_la_ demarche_active_de_decouverte.htm (consulté le 24 février 2016). Fauzi. (2010). dans L Apprentissage de La Grammaire basé sur Internet. (Mémoire de Master). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Gall, Meredith D., Gall, Joyce P.,and Bprg, Walter R. (2003). Educational Research : an Introduction. ( 7 th Edition). New York : Pearson Education, Inc. Hanchi-ferhoune, Nora. (2008). Strategies D apprentissage Developpees Par Les Collegiens Et Les Lyceens En Classe De Langue. (Mémoire de Mastère). Université de Constantine, Algerie. Manalo, Emmanuel., Uesaka, Yuri., and Sekitani, Koki. (2013). Using Mnemonic Images And Explicit Sound Contrasting To Help Japanese Children Learn English Alphabet Sounds. Journal : Elsevier Journal of Applied Research in Memory and Cognition, p Pressley, Michael. et al. (1981). Use of a Mnemonic Technique to Teach Young Children Foreign Language Vocabulary. Journal : Contemporary Educational Psychology, p Sarris, Jim. (2004). Comic Mnemonic for Spanish Verbs. California : Alacan Publishing. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (4 ème édition). Bandung : Alfabeta. Vigner, G. (2004). La Grammaire en FLE. Paris : Hachette. Wyra, Mirella.,Lawson, Michael J., and Hungi, Njora. (2007). The Mnemonic Keyword Method: The Effects Of Bidirectional Retrieval Training And Of Ability To Image On Foreign Language Vocabulary Recall. Journal : Elsevier Journal of Applied Research in Memory and Cognition, p

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan memaparkan latar belakang yang menjadi motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga menjelaskan batasan-batasan dan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (008:151) Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Untuk membantu memahami pokok bahasan dan untuk menghindari salah pengertian yang mungkin terjadi pada judul penelitian ini, maka penulis menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian,

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG

PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

Lebih terperinci

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian, Sugiyono (013:3) memaparkan bahwa metode penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266), efektivitas adalah akibat (hasil daya pengaruh dari sesuatu atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis jelaskan secara singkat definisi istilah-istilah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas menurut Surahkmad (1994:73) disebut juga variabel eksperimental/variabel

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Seperti bahasa asing lainnya, bahasa Perancis juga dipelajari untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari suatu bahasa ada empat keterampilan berbahasa yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wandira Juita 1, Diyan Permata Yanda²,

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai Metodologi Penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode Matakuliah SKS : Structure I : PRC : 3 SKS Semester / T.A. : Ganjil/ 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Selasa/ 13.00-15.30/12.10-14.40 Tempat Pertemuan/Ruang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional 3.1.1 Efektivitas Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL Nofita Rahayu 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia 2 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI I KOTO BALINGKA KABUPATEN PASAMAN BARAT Fifi Nila Sari 1, Diyan Permata Yanda²,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan membahas metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu mencakup pembahasan mengenai definisi operasional, populasi, sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal ini 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan suatu objek studi atau suatu penelitian (Surakhmad, 1994: 131). Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam bagian ini, peneliti memaparkan beberapa definisi operasional yang terdapat pada penelitian ini. Hal ini peneliti lakukan supaya tidak terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, peneliti membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal penting yang dibahas adalah metode penelitian, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitiannya sangat ditentukan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia raisyaandhira@student.upi.edu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Nawawi dalam Cahyani (2008:20), penggunaan metode yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, peneliti membutuhkan sebuah metode penelitian untuk mengumpulkan, menyusun, serta menganalisis data. Hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Skenario Model Pembelajaran Analisis Teks Sastra Langkah-langkah pelaksanaan pengajaran Model Analisis Teks Sastra untuk jenis puisi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen murni atau true eksperimental. Penelitian eksperimental menurut Syamsuddin (2009)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Menurut Sugiyono (009:) metode penelitian pada dasaranya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA

(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA MAN 3 Aceh Besar Suhaimi, M ukhlisah, Aulia Rahmi Email; aulia.mr95@gmail.com MAN 3 Aceh Besar (T- tabel) Ha Ho (One group Pretest Postest Design). MAN 3 Aceh Besar MIA (T-test) Abstract: Based on the

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII MTsN 2 PESISIR SELATAN Suherni 1, Lira Hayu Afdetis Mana², Wahyudi Rahmat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah mengumpulkan dan menganalisis data pada pembahasan sebelumnya, pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. Selain menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Selain itu metode penelitian

Lebih terperinci

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,

Lebih terperinci

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR Nurfitriyah Halim 1, Esarsela Soemodja 2 STKIP YPUP

Lebih terperinci

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* ) IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BUKIT BENER MERIAH Hafizul Furqan 1, Yusrizal 2 dan Saminan 2

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN

Lebih terperinci

(Arikunto, 2010: 124)

(Arikunto, 2010: 124) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam penelitian dibutuhkan metode penelitian, karena untuk mendapatkan data penelitian yang ilmiah. Metode

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP Dita Hafsari, Rachmat Sahputra, Rody Putra Sartika Program Studi Pendidikan Kimia FKIP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk melakukan sebuah penelitian,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi

METODE PENELITIAN. Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Menurut Azwar (2003 ; 74) Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variable yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variable tersebut

Lebih terperinci

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan Standar 1. Mendengarkan Nama Sekolah : SMA N 8 Purworejo Mata Pelajaran : Bahasa Prancis Kelas / Program : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi : 17 minggu X 2 Jam Pelajaran = 34 jam Silabus Materi Indikator

Lebih terperinci

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*) THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE TEACHING MODEL TYPE OF GIVING GREETING AND QUESTIONS IN ORGANIZATIONAL LIFE CONCEPT IN 7 th GRADE OF 12 th PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anisa Nur Utami*) Purwati

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA PUZZLE GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGARUH MEDIA PUZZLE GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR PENGARUH MEDIA PUZZLE GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR Intan Famela; Dian Indihadi; Seni Apriliya Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT The Application of Cooperative Learning Model Type of Group Project on Enviroment Pollution Concept (Experiment Study at 10 th Grade Students of Madrasah Aliyah Public School Tasikmalaya 2012/2013) Cici

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS

PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS PENGGUNAAN BACAAN BERDASARKAN FAKTA DALAM KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INGGRIS Syarifah Farahdiba dan Fitriyani Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar Jalan Daeng Tata Raya, Kampus UNM

Lebih terperinci

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto The Effect of Model Cooperative Learning Type of Take and Give in the Students Learning Result on The Depends Each Other in Ecosystem Concept in 7 th Grade of the 16 th Public Junior High School at Tasikmalaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode penelitian Sugiyono (2013: 6) berpendapat bahwa metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu siswa yang menduduki kelas IV SDN Kebalandono Babat Lamongan, siswa yang

Lebih terperinci

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR PENGOLAHAN UNGGAS DAGING DAN SEAFOOD DI SMKN 3 WONOSARI Penulis 1 : Sofia Imtikhana (11511247016) Penulis 2 : Marwanti, M.Pd Kampus : Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG PERAN MEDIA MAJALAH DINDING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG Putri Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel

Lebih terperinci

Keywords: acquisition, competencies, language awareness PENDAHULUAN

Keywords: acquisition, competencies, language awareness PENDAHULUAN Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 33 Nomor 1 Tahun 2016 IMPLEMENTASI KONSEP LANGUAGE AWARENESS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN GRAMATIKAL BAHASA PRANCIS PADA MAHASISWA SASTRA PERANCIS FAKULTAS BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis dan penafsiran seluruh data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Selain itu penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Menurut Syamsuddin

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI)

EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI) EFEKTIFITAS METODE DICTOGLOSS DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA JEPANG (CHOUKAI) Audrey Natasha Arifin Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan No. 9 Jakarta 11480, (021) 534-5830/(021) 530-0244,

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 16, No. 2, Desember 2016 (80-84) PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK

Lebih terperinci

MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI

MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI LAPORAN PENELITIAN MODEL PENGAJARAN MENULIS ARGUMENTASI BAHASA JERMAN MELALUI TEKNIK DISKUSI Oleh: SETIAWAN Dibiayai oleh Proyek: Pengkajian dan Penelitian Ilmu Pengetahuan Terapan sesuai dengan Surat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh MARIA LENI NIM F37010006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Application of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have on The Human Body Excretion System Concept (Experimental Studies at II th Grade Science of the 1 st Public Senior High School Singaparna

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM EFEKTIVITAS METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) TERHADAP KEMAMPUAN READING COMPREHENSION WACANA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam http://defoper.blogspot.com definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah salah satu dasar yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam sebuah penelitian, menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

Fashion and Fashion Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal FFEJ 3 (1) (2014) Fashion and Fashion Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe EFEKTIFITAS MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN SMOCK JEPANG SISWA SMK NEGERI 03

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan, menanggapi, serta mengeluarkan isi pikirannya.

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment one group pretest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment one group pretest 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment one group pretest post-test design. Awalnya mahasiswa diberi tes kemampuan awal (pretest) untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak akan terlepas dari penggunaan bahasa, begitu pula dalam dunia pendidikan, bahasa memiliki peran utama dalam menyampaikan

Lebih terperinci

PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN CAHAYA PENDIDIKAN, 3(1): 17-24 Juni 2017 ISSN : 1460-4747 PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN Desi Surlitasari

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING Testiana Deni Wijayatiningsih, Akhmad Fathurrahman, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA THE THING PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT DESKRIPSI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA THE THING PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT DESKRIPSI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA THE THING PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KALIMAT DESKRIPSI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V Irfan Faturohman; Yasbiati; Dian Indihadi. Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATERI ALKANA, ALKENA, ALKUNA DI KELAS X SMAN 1 SUMBEREJO IMPLEMENTATION OF MODEL

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode dan desain penelitian merupakan suatu hal yang harus digunakan dalam sebuah penelitian. Penggunaan metode dan desain penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi menurut Servilla dkk (1993) dalam Mahsun (2005:28) adalah Kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi.

Lebih terperinci

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

E-JURNAL. oleh Septi Haryani KEEFEKTIFAN STRATEGI ESTIMATE, READ, RESPOND, AND QUESTION DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS ULASAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WATES, D.I. YOGYAKARTA E-JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa

Lebih terperinci