Evaluasi Kinerja VANET pada Berbagai Model Propagasi Menggunakan Simulator Jaringan NS-3
|
|
- Yohanes Ivan Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Evaluasi Kinerja VANET pada Berbagai Model Propagasi Menggunakan Simulator Jaringan NS-3 Agus Nursalam Kitono 1), Teuku Yuliar Arif 2), Melinda 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Indonesia 1) 2) 3) Abstrak Jumlah kendaraan terus menerus bertambah, hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan terutama di kotakota besar. Salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan yaitu dengan memanfaatkan sistem VANET. VANET merupakan singkatan dari Vehicular Ad-Hoc Networks dimana setiap node dalam jaringan merupakan kendaraan seperti mobil. VANET bertujuan untuk menyediakan komunikasi antara kendaraan dan kendaraan atau vehicle to vehicle (V2V), antara kendaraan dan peralatan tetap di dekatnya atau vehicle to roadside unit (V2R). Dengan demikian kendaraan dapat saling bertukar informasi tentang kondisi lalu-lintas di sekitarnya. Informasi tersebut dapat berupa informasi kemacetan, kecelakaan dan informasi penting lainnya. Dengan adanya komunikasi tersebut maka sistem VANET ini dapat meningkatkan keselamatan lalu-lintas. Dalam penerapannya, kinerja jaringan VANET sangat dipengaruhi oleh model propagasi. Pada paper ini dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh berbagai propagasi terhadap kinerja VANET berdasarkan parameter throughput, packet-loss dan delay menggunakan simulator NS-3. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa model non-fading-urban, non-fadingrural, fading-nakagami-rural, dan fading-jakes-rural memiliki perbedaan jarak jangkau 80 sampai 130 meter untuk tiap model propagasinya. Untuk semua model fading-nakagamiurban jarak jangkau maksimal hanya 150 meter dan model fading-jakes-urban jarak jangkauan berkisar meter. Kata kunci : Kinerja, VANET, Simulasi, Propagasi I. Pendahuluan Jumlah kendaraan terus menerus bertambah tiaptahunnya [7], hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan terutama di kota-kota besar. Salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan yaitu dengan memanfaatkan sistem VANET. VANET merupakan singkatan dari Vehicular Ad- Hoc Networks dimana setiap node dalam jaringan merupakan kendaraan seperti mobil. VANET bertujuan untuk menyediakan komunikasi antara kendaraan dan kendaraan atau vehicle to vehicle (V2V), antara kendaraan dan peralatan tetap di dekatnya atau vehicle to roadside unit (V2R). Dengan VANET setiap kendaraan akan dapat saling bertukar informasi tentang kondisi lalu-lintas di sekitarnya, informasi tersebut dapat berupa informasi kemacetan, kecelakaan dan informasi penting lainnya [4]. Dalam penerapannya, kinerja VANET sangat dipengaruhi oleh model propagasi. Sebuah model propagasi tidak dapat digunakan disemua tempat karena masingmasing tempat punya karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan VANET tidak dapat menggunakan model propagasi yang sama disetiap tempat, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap model-model propagasi yang mempengaruhi kinerja VANET. Fokus utama penelitian VANET ini adalah kinerja komunikasi antara vehicle to roadside unit (V2R). Penelitian VANET secara langsung/real membutuhkan biaya yang mahal dan waktu penelitian yang lama, sehingga solusi yang diambil untuk penelitian ini adalah dengan melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak simulator jaringan NS-3. Dengan menggunakan simulator jaringan NS-3 penelitian VANET akan lebih murah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. II. Dasar Teori A. VANET (Vehicular Ad hoc Network) VANET (Vehicular Ad hoc Networks) adalah jaringan dimana setiap node merupakan kendaraan seperti mobil. Sistem tersebut bertujuan untuk menyediakan komunikasi antara kendaraan dan kendaraan atau Vehicle to Vehicle (V2V), antara kendaraan dan peralatan tetap di dekatnya, atau Vehicle to Roadside unit (V2R). Dengan adanya komunikasi tersebut maka sistem ini dapat meningkatkan keselamatan lalu-lintas dengan memberikan informasi yang tepat waktu kepada pengemudi dan pihak yang berwenang [1]. B. IEEE p IEEE p merupakan salah satu bagian dalam kumpulan protokol yang disebut dengan Wireless Access in Vehicular Environments (WAVE) yang dikembangkan oleh IEEE. IEEE p, juga dikenal sebagai dedicated shortrange communication (DSRC). VANET telah mendapat dukungan resmi dari standar IEEE p.
2 Dedicated Short Range Communication (DSRC) merupakan sebuah layanan komunikasi pada jarak pendek sampai menengah yang beroperasi pada frekuensi GHz GHz dan mempunyai 7 channel Untuk mendukung komunikasi Vehicle-to-Vehicle (V2V) [3]. Parameter standart untuk teknologi DSRC khususnya VANET dapat dilihat pada tabel 1. C. Propagasi Suatu bagian penting dari setiap simulasi jaringan nirkabel adalah pilihan tentang model propagasi yang akan digunakan untuk memodelkan kinerja saluran jaringan nirkabel atau set saluran. Model ini diperlukan dalam simulator untuk menghitung kekuatan sinyal transmisi nirkabel di stasiun penerima [8]. D. Network Simulator 3 (NS-3) NS-3 adalah simulator jaringan, ditujukan terutama untuk penelitian dan penggunaan pendidikan. NS-3 adalah perangkat lunak bebas, dilisensikan di bawah lisensi GNU GPLv2, dan publik untuk penelitian, pengembangan, dan penggunaan [6]. Table 1. Parameter Standart DSRC Penelitian awal Desain jaringan VANET untuk penelitian Desain topologi simulasi Pemrograman simulasi Pengujian Analisa hasil simulasi Kesimpulan dan penulisan laporan Gambar 1. Tahapan Penelitian Frekuensi Spectrum Data Rate Jarak Maksimal Jangkauan Jarak Minimal Jangkauan Kapasitas Channel Downlink Power Uplink Power GHz 75 MHz 6 Mbps 27 Mbps 1000 meter meter 7 channel 33 dbm 33 dbm Table 2. Parameter Simulasi VANET waktu simulasi Jarak antar node Tipe kanal Model propagasi Mobility model Tipe Traffic Ukuran paket data Data Rate Lingkungan simulasi Jumlah Node Frekuensi TxPowerStart TxPowerEnd Gain Antenna EnergyDetectionThreshold 120 detik 10 meter 250 meter (urban) 10 meter 400 meter (rural) Wireless channel -two ray ground propagation -friss propagation -3log distance propagation -log distance propagation -propagation fading nakagami -propagation fading jakes -constanpositionmobility -random2dwalk mobility TCP 1500 bytes 6 Mbps -Urban (perkotaan) -Rural (pinggiran kota) 2 Node 5.88Ghz db db 1 dbm -96 db Gambar 2. Diagram Alir Penulisan Kode Program III. Metodologi Penelitian A. Tahapan Penelitian (Diagram Alir) Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Diawali dengan penelitian awal dan diakhiri dengan kesimpulan dan penulisan laporan. B. Desain Jaringan VANET VANET untuk kebutuhan penelitian ini terdiri dari dua node yang terdiri dari node yang berupa mobil sebagai node yang bergerak (mobile) dan Roadside unit sebagai node yang diam (fixed). Jarak antar node dalam simulasi diatur dari jarak 10 meter hingga 400 meter. Dalam rentang jarak tersebut akan diukur kinerja komunikasi antar node. Propagasi yang digunakan adalah empat tipe deterministic dan dua model propagasi fading. Model fading akan dipasangkan dengan model deterministic. Untuk tiap
3 propagasi beberapa parameter harus disesuaikan untuk memodelkan lingkungan rural dan urban [2]. Selain tipe propagasi juga ada model traffic data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu traffic dengan tipe data TCP. Besarnya packet size adalah 1500 bytes. Parameter lengkap dari simulasi VANET yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada table 2. C. Penulisan Kode Program Simulasi Gambar 2 menunjukkan diagram alir dalam penulisan kode program simulasi VANET diawali dengan inisialisasi node dan diakhiri dengan inisialisai On-Off Application. D. Parameter Yang Digunakan Dalam penelitian ini ada beberapa parameter yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut : Throughput, jumlah rata-rata pengiriman pesan/data yang sukses melalui saluran komunikasi. Delay, rentan waktu yang dibutuhkan oleh sebuah data untuk melakukan perjalanan di seluruh jaringan dari satu node ke node yang lain. Gambar 4. Grafik throughput model non-fading-urban Packet-loss, jumlah paket data yang hilang/loss selama komunikasi berlangsun IV. Hasil dan Pembahasan A. Topologi Hasil Simulasi Gambar 3 merupakan gambar topologi dari komunikasi vehicle to roadside (V2R). Titik hijau merupakan roadside unit yang bersifat diam/fixed dan titik merah adalah vehicle yang bersifat bergerak/mobile. Garis biru menunjukkan adanya komunikasi antara kedua node tersebut. B. Grafik Throughput Hasil Pengujian Grafik throughput model propagasi non-fading-urban dapat dilihat pada gambar 4. Grafik throughput model propagasi non-fading-rural dapat dilihat pada gambar 5. Pada lingkungan urban, model 3logdistance dan tworay hanya memiliki jarak jangkauan meter sedangkan model friss dan logdistance memiliki jarak jangkau meter. Pada lingkungan rural model logdistance dan friss memiliki jarak jangkau meter sedangkan model 3logdistance dan tworay jarak jangkauannya meter Gambar 3. Topologi hasil Simulasi Gambar 5. Grafik throughput model non-fading-rural Nilai throughput model propagasi fading-urban ditunjukkan pada gambar 6. Pada gambar 6 terlihat bahwa semua model propagasi yang termasuk kedalam model fading-nakagami hanya memiliki jarak jangkauan sinyal meter, jarak berikutnya hingga 250 meter tidak ada throughput yang didapatkan. Untuk model logdistancejakes dan tworay-jakes jarak jangkauan sinyal hanya sejauh meter. Sedangkan untuk model friss-jakes dan 3logdsitance-jakes nilai throughput masih ada hingga jarak pengujian 250 meter. Nilai throughput untuk model propagasi fading-rural dapat dilihat pada gambar 7. Model 3loggdistance dan tworay baik fading-jakes dan fading-nakagami memiliki jarak jangkauan sinyal dengan rentang jarak meter. Sedangkan model friss dan logdistance baik fadingjakes dan fading-nakagami hanya memiliki jarak jangkauan sinyal pada rentang jarak meter. Terlihat bahwa ada perbedaan jarak jangkauan yang jauh antara model logdistance, friss dengan 3logdistance, tworay.
4 Gambar 6. Grafik throughput model fading-urban Gambar 8. Grafik packet-loss model non-fading-urban Gambar 7. Grafik throughput model fading-rural Gambar 9. Grafik packet-loss model non-fading-rural 4.3 Grafik Packet-loss Hasil Pengujian Gambar 8 menunjukkan persentase packet-loss untuk model propagasi non-fading-urban dan gambar 9 menunjukkan persentase packet-loss model non-fadingrural. nilai packet-loss ini berbanding lurus terhadap jarak pengujian, semakin jauh jarak pengujian maka persentase packet-loss akan mengalami kenaikan hingga mencapai nilai 100%. Persentase packet-loss model propagasi fading-urban ditunjukkan pada gambar 10. Terlihat bahwa persentase packet-loss model friss-jakes dan logdistance-jakes persentase packet-loss 20% - 30 % hal ini menandakan bahwa pada jarak pengujian 250 meter masih ada komunikasi yang berlangsung antara vehicle dan roadside. Untuk model lainnya pada jarak 150 meter persentase packet-loss sudah mencapai angka 100%. Nilai persentase packet-loss untuk model propagasi fadingrural dapat dilihat pada gambar 11. Terlihat bahwa model 3logdistance-jakes dan tworay-jakes memiliki pola yang hampir sama dengan 3logdistance-nakagami dan tworaynakagami. Pada rentang jarak meter persentase packetloss mencapai angka 100%. Model friss-jakes dan logdistance-jakes memiliki pola persentase packet-loss yang hampir sama dengan model friss-nakagami dan logdistancenakagami. Pergerakan nilai persentase mencapai nilai 100% pada rentang jarak 150 meter sampai dengan 190 meter.
5 Gambar 10. Grafik packet-loss model fading-urban Gambar 12. Grafik delay model non-fading-urban Gambar 11. Grafik packet-loss model fading-nakagami-urban Gambar 13. Grafik packet-loss model non-fading-rural 4.4 Grafik Delay Hasil Pengujian Nilai delay untuk model propagasi non-fading-urban dan non-fading-rural dapat dilihat pada gambar 12 dan gambar 13. Terlihat bahwa pada jarak tertentu garis pergerakan nilai delay terputus, hal ini disebabkan karena pada jarak tersebut tidak ada packet data yang berhasil dikirimkan dari node asal menuju node tujuan. Pada gambar 12 dan gambar 13 terlihat nilai delay model propagasi tworay berkisar antara 4ms sampai 5ms. Nilai delay model friss dan logdistance berkisar antara 8ms sampai 20ms untuk lingkungan rural dan urban. Terlihat bahwa nilai delay berbanding lurus terhadap jarak pengujian, semakin jauh jarak pengujian maka nilai delay akan terus mengalami kenaikan. Gambar 14 menunjukkan nilai delay untuk model fading-urban dan gambar 15 menunjukkan nilai delay untuk model propagasi fading-rural. terlihat pergerakan nilai delay pada jarak tertentu mengalami kenaikan dan pada jarak tertentu mengalami penurunan, penurunan nilai delay ini disebabkan oleh nilai max dari delay pada jarak 160 meter lebih tinggi dibandingkan nilai max delay pada jarak 170, untuk pengukuran nilai delay ini ada tiga model nilai yaitu max, avg dan min. Nilai delay yang diambil untuk penelitian ini adalah nilai avg yang merupakan nilai rata-rata dari total jumlah waktu dibagi dengan jumlah total packet yang dikirimkan.
6 kenaikan dan kadang mengalami penurunan pada jarakjarak tertentu. 4. Model 3logdistance-jakes-rural memiliki jarak jangkauan sinyal hingga 350 meter. 5. Dari hasil pengujian, model propagasi yang terbaik untuk lingkungan perkotaan (urban) adalah model propagasi logdistance-jakes. 6. Pada lingkuran rural model propagasi yang terbaik berdasarkan parameter throughput adalah model propagasi 3logdistance jakes. DAFTAR PUSTAKA Gambar 14. Grafik delay model fading-urban [1] Arbabi, H., Weigle, M.C., Highway mobility and vehicular ad-hoc networks in ns-3, in: Proceedings of the Winter Simulation Conference. Winter Simulation Conference, pp [2] Benin, J., Nowatkowski, M., Owen, H., Vehicular Network simulation propagation loss model parameter standardization in ns-3 and beyond, in: Southeastcon, 2012 Proceedings of IEEE. IEEE, pp [3] Biddlestone, S., Redmill, K., Miucic, R., Ozguner, Ü., An Integrated p WAVE DSRC and Vehicle Traffic Simulator With Experimentally Validated Urban (LOS and NLOS) Propagation Models. IEEE Trans. Intell. Transp. Syst. 13, doi: /tits [4] Giang, A.T., Busson, A., Lambert, A., Gruyer, D., An upper bound for capacity of VANET, in: Advanced Technologies for Communications (ATC), 2012 International Conference on. IEEE, pp [5] History of C++ - C++ Information [WWW Document], n.d. URL (accessed ). [6] ns-3 project, ns-3 Model Library, 3.19 ed. [7] Statistik, B.P., n.d. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun [WWW Document]. URL byek=17¬ab=12 (accessed ). [8] Stoffers, M., Riley, G., Comparing the ns-3 Propagation Models. IEEE, pp doi: /mascots Gambar 15. Grafik packet-loss model fading-rural V. Kesimpulan Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisa yang telah dilakukan maka hal-hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pengujian, model propagasi fadingnakagami-urban hanya memiliki jarak jangkauan sinyal sejauh meter. 2. Pada jarak pengujian 250 meter model 3logdistancejakes-urban dan friss-jakes-urban masih memiliki nilai throughput dengan kisaran nilai 0.8 Mbps 1 Mbps. 3. Nilai delay pada model propagasi yang termasuk fading-jakes dan fading-nakagami kadang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah kecelakaan pada kendaaraan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya [1]. Bahkan banyak orang terluka dan korban mati terjadi di jalan raya diakibatkan oleh
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad hoc Network (VANET) termasuk dalam jaringan komunikasi nirkabel dan merupakan turunan dari MANET (Mobile Ad hoc Network). Tujuan dasar VANET adalah untuk
Lebih terperinciSimulasi dan Pengkajian Performa Vehicular Ad Hoc Network
Simulasi dan Pengkajian Performa Vehicular Ad Hoc Network Aletheia Anggelia Tonoro 1, Hartanto Kusuma Wardana 2, Saptadi Nugroho 3 Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer
Lebih terperinciANALISA SISTEM KOMUNIKASI ANTAR KENDARAAN MENGGUNAKAN WAVE (WIRELESS ACCESS VEHICULAR ENVIRONMENT) DENGAN MODULASI QAM
ANALISA SISTEM KOMUNIKASI ANTAR KENDARAAN MENGGUNAKAN WAVE (WIRELESS ACCESS VEHICULAR ENVIRONMENT) DENGAN MODULASI QAM Richa Hanik, Hani ah Mahmudah, M. Zen Samsono H., Jurusan Telekomunikasi, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan perkembangan dari Mobile Adhoc Network (MANET). Perbedaan utama antara kedua sistem tersebut dimana VANET adalah jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang VANET (Vehicular Ad Hoc Network) adalah bagian dari MANET (Mobile Ad Hoc Network) dimana setiap node yang berada pada cakupan suatu jaringan bisa bergerak dengan bebas
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR
Analisis Kinerja Jaringan VANET dengan Model Propagasi Free Space dan Two Ray Ground Pada Routing AODV TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika
Lebih terperinciAnalisa Sistem Komunikasi Antar Kendaraan Menggunakan WAVE (Wireless Access Vehicular Environment) dengan Modulasi BPSK
Analisa Sistem Komunikasi Antar Kendaraan Menggunakan WAVE (Wireless Access Vehicular Environment) dengan Modulasi BPSK Galuh Rega Pramadya #1 # Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institute Teknologi
Lebih terperinciRekayasa Elektrika. Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal pada Jaringan Nirkabel Ad Hoc
TERAKREDITASI RISTEKDIKTI No. 36b/E/KPT/2016 Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 13 NOMOR 2 AGUSTUS 2017 Analisis TCP Cubic dan Simulasi untuk Menentukan Parameter Congestion Window dan Throughput Optimal
Lebih terperinciANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES
ANALISA KINERJA AD-HOC ON DEMAND DISTANCE VECTOR (AODV) PADA KOMUNIKASI VMES Kamal Syarif 2208100642 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Djoko Suprajitno R, MT Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) sangat penting sejak kebanyakan aplikasi-aplikasi jaringan memerlukan sejumlah node-node sensor terutama untuk area yang tidak
Lebih terperinciStudi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)
A652 Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) Bima Bahteradi Putra dan Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA
ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA Oleh: Fanny Nurindra P 2203 109 017 Dosen pembimbing : Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Ir.Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang 3GPP Release
Lebih terperinciSimulasi Kinerja Jaringan Nirkabel IEEE a dan IEEE g Menggunakan NS-2
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013 161 Simulasi Kinerja Jaringan Nirkabel IEEE-802.11a dan IEEE-802.11g Menggunakan NS-2 Helmy Fitriawan dan Amri Wahyudin Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciImplementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami
A396 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi Qi, Radityo Anggoro, Muchammad Husni Departemen Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciOptimasi Cross Layer Untuk Protokol Dynamic Source Routing Pada Komunikasi Antar Kendaraan Berbasis Vehicular Ad-Hoc Networks (VANETs)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-464 Optimasi Cross Layer Untuk Protokol Dynamic Source Routing Pada Komunikasi Antar Kendaraan Berbasis Vehicular Ad-Hoc Networks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan sensor nirkabel (JSN) adalah sebuah teknologi interdisipliner yang dikerahkan di daerah pemantauan dengan jumlah besar node sensor mikro. Secara umum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang JSN merupakan jaringan sistem pemantauan objek yang tersebar dalam cakupan area tertentu, dimana kondisi lingkungan tidak mendukung adanya transmisi data secara langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknik penjamakan dapat mengefisienkan transmisi data. Pada salah satu teknik penjamakan, yaitu penjamakan pembagian frekuensi (Frequency Division Multiplexing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nirkabel menjadi area yang paling berkembang di bidang jaringan dan telekomunikasi. Jaringan dengan teknologi tersebut dapat mempertukarkan suara, data, dan
Lebih terperinciImplementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-49 Implementasi Routing Protocol DSR pada Skenario Mobility Random Waypoint dengan menggunakan Propagasi Nakagami Hasbi As Shiddi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL
IMPLEMENTASI KOLABORASI NODE PADA SISTEM KOMUNIKASI AD HOC MULTIHOP BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL Oleh : Angga Galuh Pradana 2204 100 005 Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA NIP : 1963 1109 1989 0310
Lebih terperinciPERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING
Widya Teknika Vol.19 No. 1 Maret 2011 ISSN 1411 0660 : 34 39 PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING Dedi Usman Effendy 1) Abstrak Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi wireless local area network (WLAN) merupakan jaringan yang populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi Ethernet dengan standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini menyebabkan mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis
Lebih terperinciPembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth
Pembandingan Kinerja Antara Protokol Dynamic Source Routing Dan Zone Routing Pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Bluetooth Oleh : DICKY RACHMAD PAMBUDI Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA LATAR BELAKANG
Lebih terperinciANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN RESOLUSI YANG BERBEDA
ANALISA KINERJA MANET (Mobile Ad Hoc Network) PADA LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN RESOLUSI YANG BERBEDA I Gede Nengah Semara Putra 1, I GAK. Diafari Djuni H 2, Pande Ketut Sudiarta 3 Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan
BAB 3 ANALISIS 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi sistem pelacakan (tracking) dengan menggunakan teknologi Mobile Ad Hoc Network. Simulasi akan dilakukan berdasarkan beberapa skenario
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.
62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital
Lebih terperinciBAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI
BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI 3.1 Analisis Sistem Analisis adalah penguraian dari suatu pembahasan, dalam hal ini pembahasan mengenai analisis perbandingan teknik antrian data First
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1-1. Hybrid Ad Hoc Wireless Topology
1.1 Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Jaringan hybrid wireless ad hoc adalah gabungan antara jaringan infrastruktur dengan MANET yang memungkinkan adanya node yang bergerak bebas/mobile yang dapat
Lebih terperinciMEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 29 Sirmayanti, Pemodelan End-to End SNR pada Dual-Hop Transmisi dengan MMFC PEMODELAN END-TO-END SNR PADA DUAL-HOP TRANSMISI DENGAN MIXED MULTIPATH FADING CHANNEL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran perkembangan teknologi dimulai dari teknologi bersifat tetap dan sekarang mulai bergeser menuju teknologi bersifat mobile. Untuk teknologi mobile tidak terlepas
Lebih terperinciAnalisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)
Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE 802.11n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center) Silmina Farhani Komalin 1,*, Uke Kurniawan Usman 1, Akhmad Hambali 1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapat perbandingan unjuk kerja protokol TCP Vegas dan UDP dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan merupakan hasil dari percobaan terhadap parameter-parameter yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan analisis untuk mendapat perbandingan unjuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Conference merupakan pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam jarak jauh atau lokasi yang berbeda. Confrerence menggunakan telekomunikasi audio dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, orang-orang ingin berkomunikasi data/informasi satu sama lain dimana saja dan kapan saja. Tentu saja hal ini tidak dapat dipenuhi oleh teknologi jaringan
Lebih terperinciANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE
ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Dontri Gerlin Manurung, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sistem Transportasi Cerdas Untuk Peningkatan Efisiensi dan Keselamatan Berkendara di Jalan Raya
Penerapan Teknologi Sistem Transportasi Cerdas Untuk Peningkatan Efisiensi dan Keselamatan Berkendara di Jalan Raya Ibrahim Abduh 1), Muh. Ahyar 2), Lidemar Halide 3) Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Lebih terperinciBAB 4. Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada
BAB 4 PENGUJIAN SISTEM DAN HASIL PENGUJIAN 4.1 Skenario Pengujian Setelah melakukan perancangan topologi untuk merancang sistem simulasi pada layanan VoIP, maka langkah selanjutnya adalah penulis mensimulasikan
Lebih terperinciOPTIMASI CROSS LAYER UNTUK PROTOKOL DYNAMIC SOURCE ROUTING PADA KOMUNIKASI ANTAR KENDARAAN BERBASIS VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs)
TUGAS AKHIR - TE 141599 OPTIMASI CROSS LAYER UNTUK PROTOKOL DYNAMIC SOURCE ROUTING PADA KOMUNIKASI ANTAR KENDARAAN BERBASIS VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs) Kevianda Kamarullah NRP 2213 100 174 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) [1] yang bersumber dari Kantor Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kendaraan bermotor di indonesia terus mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi memiliki dampak yang besar terhadap efisiensi dan kemudahan pengguna pada sistem transportasi, diantaranya memeberikan informasi seperti kondisi cuaca,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciStudi Perbandingan Kinerja Model Transmisi TwoRayGround dan Nakagami pada OLSR di Lingkungan MANET Menggunakan NS-2
A566 Studi Perbandingan Kinerja Model Transmisi TwoRayGround dan Nakagami pada OLSR di Lingkungan MANET Menggunakan NS-2 Dhiya an Sabila Ramadhani, Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciINTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B
INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE 802.11B Alicia Sinsuw Dosen PSTI Teknik Elektro Unsrat I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi jaringan data saat ini semakin pesat. Adanya teknologi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH
ANALISIS KINERJA PROTOKOL REAKTIF PADA JARINGAN MANET DALAM SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR DAN TRACEGRAPH Bayu Nugroho, Noor Akhmad Setiawan, dan Silmi Fauziati Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC
ANALISIS KINERJA PROTOKOL ROUTING AODV DAN OLSR PADA JARINGAN MOBILE AD-HOC SONY CANDRA D. NRP 5104 100 008 Dosen Pembimbing Ir. Muchammad Husni, M.Kom. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Fakultas Teknologi Informasi
Lebih terperinciGambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan
Routing pada Jaringan Wireless Ad Hoc menggunakan teknik Soft Computing dan evaluasi kinerja menggunakan simulator Hypernet Tulisan ini menyajikan sebuah protokol untuk routing dalam jaringan ad hoc yang
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN
BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN 2.1 Perencanaan Cakupan. Perencanaan cakupan adalah kegiatan dalam mendesain jaringan mobile WiMAX. Faktor utama yang dipertimbangkan dalam menentukan perencanaan jaringan berdasarkan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)
1 ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX) Siska Dyah Susanti 1, Ir. Erfan Achmad Dahlan, MT. 2, M. Fauzan Edy Purnomo. ST.,
Lebih terperinciANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA
SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA Ari Purwanto, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA ST014 Komunikasi data nirkabel dan topologi jaringan
KOMUNIKASI DATA ST014 Komunikasi data nirkabel dan topologi jaringan S1 Teknik Informatika DOSEN PENGAMPU : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Joko Dwi Santoso, M.Kom Naskan, S.Kom Rico Agung F., S.Kom Rikie
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN ULUAN
ULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia untuk melakukan komunikasi semakin besar dari waktu ke waktu. Saat ini, komunikasi bergerak menjadi kebutuhan komunikasi yang sudah tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi nirkabel terus berkembang lebih maju, dan peluang penggunaanya semakin menyebar secara luas. Dengan mudahnya kita bisa menemukan tempat
Lebih terperinciAnalisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam
Analisis Performansi Mobile Ad- Hoc Network Pada Perangkat Android Untuk Membangun Sistem Komunikasi Pada Kondisi Bencana Alam Oleh : Della Aulia Arifin 2211127 Dosen Pembimbing 1 : Dr. Ir. Achmad Affandi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit komputer 2. Path Profile 3. Kalkulator 4. GPS 5. Software D-ITG
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data
Lebih terperinciPERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN
Faktor Exacta Vol. 5 No. 4: 317-33 PERFORMA TRANSMISI DAN PROPAGASI RADIO PADA JARINGAN WLAN NOVY HAPSARI Program Studi Teknik Elektro, Institut Teknologi Indonesia Jl. Raya Puspiptek Serpong, Tangerang
Lebih terperinciBACK-OFF SCHEME IN VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs) SKEMA BACK-OFF DI VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs)
BACK-OFF SCHEME IN VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs) SKEMA BACK-OFF DI VEHICULAR AD-HOC NETWORKS (VANETs) Jeffry 1, Syafruddin Syarif 2, Armin Lawi 3 1 Teknik Elektro, Konstentrasi Teknik Informatika,
Lebih terperinciSimulasi Pengaruh Ketinggian Nodal Sensor Terhadap Quality of Services (QoS) Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Ns-2
ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Simulasi Pengaruh Ketinggian Nodal Sensor Terhadap Quality of Services (QoS) Jaringan Sensor Nirkabel Dengan Ns-2 Novia Malinda 1, Helmy Fitriawan 2, Hery
Lebih terperinciAS IR O R U O TI U N TI G P AD
Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciANALISIS LAYANAN VOIP PADA JARINGAN MANET DENGAN CODEC YANG BERBEDA
ANALISIS LAYANAN VOIP PADA JARINGAN MANET DENGAN CODEC YANG BERBEDA Randa Oktavada Zein 1, I G.A.K. Diafari Djuni H. 2, Pande Ketut Sudiarta 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) A-168
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-168 Studi Kinerja 802.11P pada Protokol Ad Hoc On-Demand Distance Vector (AODV) di Lingkungan Vehicular Ad Hoc Network (VANET)
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir Estimasi Doppler Spread pada Sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan Metode Phase Difference Walid Maulana H 2208100101 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Gamantyo
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA ALGORITMA PENJADWALAN LINTAS LAPISAN PADA JARINGAN CELULAR OFDM GELOMBANG MILIMETER DENGAN KANAL HUJAN
EVALUASI KINERJA ALGORITMA PENJADWALAN LINTAS LAPISAN PADA JARINGAN CELULAR OFDM GELOMBANG MILIMETER DENGAN KANAL HUJAN Mas Nurul Hamidah ), Gamantyo H ), Endroyono ) ) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya,
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Power control pada sistem CDMA adalah mekanisme yang dilakukan untuk mengatur daya pancar mobile station (MS) pada kanal uplink, maupun daya pancar base station
Lebih terperinciMetode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor
Metode Penyimpanan Data Secara Kolaboratif Dalam Jaringan Sensor M. Mufid Mas Udi 2205100010 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111
Lebih terperinciPROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA
SIMULASI DAN EVALUASI PROTOKOL ROUTING AODV,AOMDV, DAN OLSR PADA VEHICULAR AD HOC NETWORK (VANET) MENGGUNAKAN NS2 DAN SUMO DI SEKITAR JALAN HR RASUNA SAID JAKARTA TUGAS AKHIR Syahrul Hidayat NIM: 1102001027
Lebih terperinciKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
Lebih terperinciANALISA PENJADWALAN PAKET PADA CDMA xEV-DO
Prosiding SENTIA 9 Politeknik Negeri Malang ANALISA PENJADWALAN PAKET PADA CDMA xev-do Annisa Fauziah, Sofia Naning, Arief Rudiana 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom ) Nissa_oke@yahoo.com,
Lebih terperinciKomunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge
Komunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge Andrita Ceriana Eska Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto Jember,
Lebih terperinciManajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. (Sept, 0) ISSN: 0- A- Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS) Gatra Erga Yudhanto, Gamantyo Hendrantoro,
Lebih terperinciANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR
> Seminar Proyek Akhir Jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS 0< ANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR Yunia Ikawati¹, Nur Adi Siswandari², Okkie Puspitorini² ¹Politeknik Elektronika
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi. ABSTRACT... ix. INTISARI... x. DAFTAR ISI... xi. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN... vi ABSTRACT... ix INTISARI... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan simulasi dan analisis perbandingan unjuk kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan simulasi dan analisis perbandingan unjuk kerja protokol dan DCCP dengan menggunakan data multimedia, dibutuhkan perangkat keras dan perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipenuhi oleh pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan layanan multimedia saat ini telah digunakan secara meluas dalam berbagai tujuan. Karena perkembangannya yang pesat, maka diperlukan suatu aturan
Lebih terperinciProtokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network
Kevin Anggana, Veronica Windha Mahyastuty, Protokol Routing Power Efficient 51 Protokol Routing Power Efficient Gathering in Sensor Information Systems pada Wireless Sensor Network Kevin Anggana 1, Veronica
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komputer membantu semua aspek kehidupan manusia. Contoh nyata dari kemajuan teknologi komputer adalah perkembangan teknologi nirkabel (wireless)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sistem CDMA pengendalian daya baik pada Mobile Station (MS) maupun Base Station (BS) harus dilakukan dengan baik mengingat semua user pada CDMA mengggunakan
Lebih terperinciANALISA IMPLEMENTASI GREEN COMMUNICATIONS PADA JARINGAN LTE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI JARINGAN
Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia, Jurusan Teknik Elektro FTI ITS ANALISA IMPLEMENTASI GREEN COMMUNICATIONS PADA JARINGAN LTE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI ENERGI JARINGAN Oleh : Selva Melvarida Simanjuntak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh
III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan simulasi pengaruh ketinggian nodal sensor dan menganalisa Quality of Service (QoS) dari Jaringan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 5.1 Implementasi Simulasi Kinerja jaringan Adhoc sebagian besar dipengaruhi oleh letak geografis wilayah, banyaknya faktor yang mempengaruhi membuat pengiriman data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi WiMAX (Worldwide Interoperabilitas for Microwave Access) yang berbasis pengiriman data berupa paket dan bersifat connectionless oriented merupakan teknologi
Lebih terperinciStudi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel
Studi Perbandingan antara Dynamic Routing dan Greedy Routing Pada Pengiriman Data Jaringan Sensor Nirkabel Dani Priambodo 2207 100 538 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat dan kebutuhan akses data melahirkan salah satu jenis teknologi telekomunikasi yang mutakhir saat ini yaitu
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Implementasi Simulasi Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam program yang harus diperhatikan, antara lain : 1. sizemobile
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir ANALISIS KINERJA PROTOKOL TCP PADA SISTEM WiMAX Akhmad Sarif, Achmad Hidayatno, ST.,MT., Imam Santoso, ST.,MT. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer saat ini semakin banyak digunakan oleh orang, terlebih kebutuhan akan akses jaringan nirkabel. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah salah
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PROTOKOL MAC ALOHA DAN CSMA/CA PADA PROSES PEMBENTUKAN MOBILE AD HOC NETWORK (MANET) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI TAKTIS
EVALUASI KINERJA PROTOKOL MAC ALOHA DAN CSMA/CA PADA PROSES PEMBENTUKAN MOBILE AD HOC NETWORK (MANET) UNTUK SISTEM KOMUNIKASI TAKTIS ABSTRAK Siti Agustini Jurusan Sistem Komputer, Institut Teknologi Adhi
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK
ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jaringan sensor nirkabel (wireless sensor network) terdiri atas sejumlah besar nodal sensor yang bebas dan dapat melakukan komunikasi tanpa kabel. Setiap nodal memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sangatlah cepat demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Perkembangan di bidang teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infrastruktur komunikasi data nirkabel diperlukan agar perangkat bergerak nirkabel (wireless mobile device) dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Pada beberapa
Lebih terperinciJl. Telekomunikasi No. 1 Terusan Buahbatu Bandung 1) 2)
ANALISIS PROSES CLUSTER FORMATION PADA CLUSTER BASED SIMPLE HIGHWAY MOBILITY MODEL (CBSHWM) DI JARINGAN 802.11P (STUDI KASUS: JARINGAN YANG MENGGUNAKAN ROUTING PROTOCOL AODV DAN CBLR) Kunta Wicaksana 1),
Lebih terperinci