ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT: STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR OLEH AHMAD MUKHLIS H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT: STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR OLEH AHMAD MUKHLIS H"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT: STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR OLEH AHMAD MUKHLIS H DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 RINGKASAN Ahmad Mukhlis. H Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor. (dibimbing oleh Irfan Syauqi Beik) Kemiskinan yang terjadi di Negara Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Krisis ekonomi yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri ikut memengaruhi lamanya bencana kemiskinan yang menimpa Indonesia. Untuk mengatasi permasalah ini, zakat sangatlah mungkin menjadi alternatif program pemerintah (Ibrahim, 2006). Zakat merupakan sarana yang dilegalkan oleh agama islam dalam pembentukan modal. Pembentukan modal tidak semata-mata dari pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam, akan tetapi juga berasal dari sumbangan wajib orang kaya. Zakat juga berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana produksi (Miftah, 2008). Potensi zakat yang dimiliki oleh Indonesia melebihi Rp 217 triliun, namun pada kenyataannya penyerapan dana zakat baru mencapai Rp 1,5 triliun (pada tahun 2010). Terjadinya gap yang besar antara potensi zakat dan nilai zakat yang terkumpul mengindikasikan ada sebagian orang islam yang kurang termotivasi untuk membayar zakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat, dan untuk mengidentifikasi faktor yang dominan, agar lebih mudah dalam membuat kebijakan yang optimal. Hasil dari studi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan penerimaan dana zakat, baik di pusat maupun di daerah. Pengumpulan data dilakukan melalui survey terhadap 100 orang responden di wilayah Kabupaten Bogor. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan alat analisis faktor. Fungsi utama dari teknik analisis faktor adalah sebagai berikut : (1) untuk mengurangi jumlah variabel dan (2) untuk mendeteksi struktur yang terdapat dalam hubungan antara variabel, maksudnya adalah untuk mengklasifikasikan variabel. Program yang digunakan untuk melakukan olah data ini adalah SPSS Statistics 17 for windows. Dari hasil penelitian ini, diketahui sejumlah faktor yang membuat seseorang mau untuk membayar zakat, faktor-faktor tersebut adalah faktor keagamaan seperti iman, pemahaman agama, dan balasan, lalu ada juga faktorfaktor lainnya seperti kepedulian sosial, kepuasan diri, dan organisasi. Hal ini sekaligus memberikan arahan bahwa untuk meningkatkan penerimaan zakat, tidak hanya menekankan aspek keagamaan, tetapi ikut memerhatikan aspek sosial, kepuasan diri, dan organisasi. Jika faktor-faktor tersebut diurutkan dengan menggunakan composite index, maka hasilnya adalah sebagai berikut: (1) faktor keimanan, (2) faktor sosial, (3) faktor balasan, (4) faktor kepuasan diri, (5) faktor pemahaman agama, (6) faktor organisasi zakat, dan (7) faktor pujian. Dari hal ini didapatkan bahwa composite index terkecil ada pada faktor pujian, hal ini menunjukkan bahwa faktor pujian tidak memengaruhi individu secara dominan untuk membayar zakat. Seseorang

3 yang membayar zakat menyadari bahwa tujuan mereka membayar zakat adalah untuk mencari ridho Allah bukan untuk mencari pujian dari manusia, atau agar disebut sebagai orang yang dermawan. Diantara hal yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat adalah adanya peran dari Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Keprofesionalan OPZ dapat membuat wajib zakat lebih patuh untuk membayar zakat di lembaga tersebut, oleh karena itu, dengan meningkatkan mutu pelayanan OPZ seperti dalam hal transparansi, sosialisasi, dan administrasi, hal ini akan berpengaruh besar terhadap preferensi responden dalam membayar zakat di lembaga tersebut. Dalam penelitian ini pun dideskripsikan alasan-alasan yang memengaruhi pemilihan tempat membayar zakat. Dari 100 responden tercatat yang membayar zakat di organisasi zakat ada sebanyak 48 responden, sedangkan yang membayar ke penerima zakat ada sebanyak 52 orang. Untuk responden yang membayar zakat di organisasi zakat, banyak diantara mereka mempunyai persepsi positif terhadap organisasi zakat, hal ini dilihat dari nilai persentase yang lebih dari 50 persen untuk alasan-alasan yang berkaitan dengan organisasi zakat, seperti organisasi zakat bersifat transparan, organisasi zakat bersifat profesional, dan memberi kemudahan. Responden yang membayar zakat langsung ke penerima zakat tanpa melalui organisasi memiliki penilaian yang kurang baik terhadap institusi zakat. Variabel transparansi dan profesionalitas organisasi zakat memiliki tingkat persentase yang rendah. Dari 52 responden, hanya 23 persen responden yang menyatakan organisasi zakat transparan, dan hanya 15 persen yang menyatakan organisasi zakat profesional. Alasan ini menjadikan mereka lebih condong untuk membayar zakat langsung ke penerima zakat. Selain itu, alasan mereka membayar zakat langsung ke penerima zakat adalah faktor kepuasan, responden yang membayar zakat langsung ke penerima zakat merasa lebih puas. Variabel fatwa dari kiyai setempat tidak memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan preferensi seseorang dalam memilih tempat membayar zakat. Hal ini dinilai dari rendahnya presentasi variabel ini pada sisi OPZ dan penerima zakat.

4 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT : STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR Oleh AHMAD MUKHLIS H Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama Mahasiswa : Ahmad Mukhlis Nomor Registrasi Pokok : H Departemen : Ilmu Ekonomi Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat : Studi Kasus Kabupaten Bogor dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Menyetujui, Dosen Pembimbing Irfan Syaqi Beik, M.Sc, Ph.D NIP Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Dr. Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec NIP Tanggal Kelulusan:

6 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN Bogor, September 2011 Ahmad Mukhlis H

7 Kata Pengantar Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta ala, kami memuji-nya, memohon pertolongan kepada-nya, memohon ampunan kepada- Nya, dan berlindung kepada-nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami, dan dari setiap perbuatan jelek yang telah kami lakukan. Kemudian sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Atas rahmat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril, maupun materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua penulis, atas nasehat dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis, 2. Irfan Syauqi Beik, M.Sc, Ph.D sebagai dosen pembimbing, atas dukungan, bimbingan, saran, dan kritik membangun yang telah diberikan kepada penulis. 3. Dr. Sri Mulatsih dan Deni Lubis, M.A sebagai dosen penguji, atas dukungan, bimbingan, saran, dan, kritik yang membangun yang bermanfaat bagi penulis. 4. Seluruh staf pengajar dan karyawan Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB. 5. Responden yang bersedia untuk mengisi kuesioner yang telah penulis berikan. 6. Syaiful Ramadhan yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya kepada penulis. 7. Teman-teman satu bimbingan, Indah, Winda, dan Izzah atas nasehat dan motivasi yang telah diberikan.

8 8. Teman-teman satu angkatan yang telah saling membantu selama kegiatan perkuliahan dan untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas dukungan dan bantuannya selama ini. Penulis menyadari bahwa dalam karya ini terdapat banyak kekurangan, hal tersebut dikarenakan banyaknya keterbatasan yang ada pada penulis. Oleh karena itu, penulis terbuka dalam menerima kritik dan saran yang pembaca sampaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Bogor, November Ahmad Mukhlis H

9 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DAFTAR TABEL...iii DAFTAR GAMBAR...iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN RUANG LINGKUP PENELITIAN... 5 II. TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI ZAKAT PENERIMA ZAKAT SYARAT HARTA YANG WAJIB DIKELUARKAN ZAKAT ZAKAT PERSONAL ZAKAT INDUSTRI POTENSI ZAKAT DI INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT PENELITIAN TERDAHULU KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA METODE PENARIKAN SAMPEL VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 32

10 ii 4.1. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOGOR GAMBARAN ZAKAT DI KABUPATEN BOGOR KARAKTERISTIK RESPONDEN JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN TINGKAT PENDIDIKAN PENDAPATAN KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT MEMBAYAR ZAKAT FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT FAKTOR 1: KECAKAPAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT FAKTOR 2: KEIMANAN FAKTOR 3: TINGKAT KEPEDULIAN SOSIAL FAKTOR 4: TINGKAT PEMAHAMAN AGAMA FAKTOR 5: KEPUASAAN DIRI FAKTOR 6: MENGHARAPKAN BALASAN FAKTOR 7: PUJIAN ALASAN INDIVIDU MEMBAYAR ZAKAT DI ORGANISASI ZAKAT ATAU MUSTAHIQ V. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 63

11 iii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Total zakat yang diterima oleh BAZNAS periode Tabel 2. Persentase estimasi zakat terhadap PDB di beberapa negara muslim.17 Tabel 3. Potensi zakat industri swasta nasional dan BUMN Tabel 4. Potensi zakat rumah tangga nasional Tabel 5. Variabel penelitian Tabel 6. Tabel penerimaan dana zakat oleh BAZ Kabupaten Bogor Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan tempat membayar zakat Tabel 8. KMO Tabel 9. Total variance explained Tabel 10. Rotated component matrix Tabel 11. Faktor kecakapan Tabel 12. Faktor keimanan Tabel 13. Faktor tingkat kepedulian sosial Tabel 14. Faktor tingkat pemahaman agama Tabel 15. Faktor kepuasan diri Tabel 16. Faktor mengharapkan balasan Tabel 17. Faktor pujian Tabel 18. Urutan faktor-faktor Tabel 19. Alasan seseorang membayar zakat di organisasi dan mustahiq Tabel 20. Persepsi wajib zakat terhadap transparansi dan profesionalitas OPZ. 57

12 iv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Alur kerangka pemikiran konseptual Gambar 2. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor Gambar 3. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Gambar 5. Karakteristik responden berdasarkan usia Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan Gambar 9. Sebaran responden berdasarkan tempat membayar zakat... 41

13 v DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kuesioner penelitian Lampiran 2. Output analisis faktor... 68

14 1 I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kemiskinan yang terjadi di Negara Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Krisis ekonomi yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri ikut memengaruhi lamanya bencana kemiskinan yang menimpa Indonesia. Pemerintah sebetulnya memiliki program-program yang telah digulirkan dalam rangka menanggulangi bencana ini, seperti PNPM Mandiri, pemberian subsidi (misal BBM dan Listrik), BLT, raskin, dan programprogram lainnya. Program-program tersebut memberikan dampak yang positif dalam upaya menanggulangi kemiskinan, namun masih dirasa kurang optimal, hal ini terutama karena terbatasnya APBN (Rudhiyoko, 2009). Zakat sangatlah mungkin menjadi alternatif program pemerintah sebagai sumber dana untuk mengatasi kemiskinan (Ibrahim, 2006). Zakat merupakan sarana yang dilegalkan oleh agama Islam dalam pembentukan modal. Pembentukan modal tidak semata-mata dari pemanfaatan dan pengembangan sumber daya alam, akan tetapi juga berasal dari sumbangan wajib orang kaya. Zakat juga berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyediaan sarana dan prasarana produksi (Miftah, 2008). Pada periode , pertumbuhan rata-rata dana zakat yang diterima oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah sebesar 53,29 persen seperti yang dijelaskan pada Tabel 1. Dilihat dari sisi total zakat yang diterima, nilai tersebut pada dasarnya masih jauh lebih kecil jika dibandingkan potensi yang seharusnya terkumpul yaitu sebesar Rp 100 triliun (Hafidhuddin dalam Republika 2010).

15 2 Tabel 1. Total zakat yang diterima oleh BAZNAS periode Tahun Total Zakat (Miliar Rupiah) Sumber: BAZNAS 2010 (diolah) Pertumbuhan Tahunan (%) - 104,44 30,43 25,00 Peningkatan jumlah penyerapan zakat setiap tahunnya merupakan salah satu hal yang menggembirakan. Namun demikian, terjadinya gap antara potensi zakat dan nilai zakat yang terkumpul mengindikasikan ada sebagian orang Islam yang kurang termotivasi untuk membayar zakat. Padahal zakat adalah salah satu rukun dari rukun-rukun Islam, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan" (HR. Bukhari Muslim) Zakat dapat mengatasi masalah penumpukan harta di kalangan tertentu dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga jurang pendapatan antar golongan di masyarakat dapat diminimalisir sebagaimana hasil riset yang pernah dilakukan oleh Ismail Salleh, Rogayah Nagah, dan Jehle. Mereka mengadakan kajian tentang pengaruh zakat terhadap distribusi pendapatan, hasilnya bahwa zakat memberikan efek postif dalam mengurangi ketidakseimbangan pendapatan (Ibrahim, 2008). Syauqi Beik dalam Shalihati (2010) menemukan bahwa program zakat untuk usaha produktif mustahik fakir miskin, mampu mengurangi kemiskinan mustahik sebesar 7,5 persen di Jakarta. Selain itu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan mustahik juga dapat dikurangi. Adapun dengan program rumah sakit gratis berbasis zakat mampu mengurangi kemiskinan mustahik sebesar 10 persen. Kemudian jika organisasi zakat yang ada pada suatu negara bekerja dengan optimal, maka hal ini bukan tidak mungkin akan mampu mengatasi

16 3 masalah kemiskinan. Hal ini sebagaimana yang pernah terjadi pada awal sejarah Islam, Ahmed (2004) menunjukkan bahwa lembaga amal zakat dapat menjadi sangat efektif dalam merawat penduduk miskin. Saat Umar bin al Khattab (13-22H) dan Umar bin Abdul Aziz (99-101H) menjabat sebagai khalifah, masalah kemiskinan berhasil diatasi, zakat yang dikumpulkan di beberapa daerah tidak dapat dicairkan dan didistribusikan, karena kurangnya golongan miskin. Jika setiap orang Islam telah menyadari tentang kewajiban berzakat dan mengetahui berbagai macam manfaat yang akan diperoleh dengan berzakat, maka potensi zakat seharusnya dapat tercapai. Kemudian, yang lebih penting lagi adalah bahwa dana zakat tidak hanya terkumpul secara optimal, namun diharapkan terjadi distribusi yang adil diantara penerima zakat. Sehingga manfaatnya menjadi lebih terasa. Dilatarbelakangi oleh hal-hal diatas, maka peneliti melakukan kajian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan dalam membayar zakat. Dalam penelitian ini tidak hanya mencari alasan yang berkaitan dengan aspek keagamaan seseorang yang membayar zakat (muzakki), akan tetapi untuk mengetahui alasan lain yang mendasari seseorang untuk membayar zakat. Selain itu dicari juga alasan yang melatarbelakangi wajib zakat dalam memilih tempat membayar zakat PERUMUSAN MASALAH Dana zakat adalah salah satu dana segar yang dapat langsung digunakan untuk kesejateraan orang-orang yang berhak menerimanya. Zakat dapat menyelamatkan manusia dari kemiskinan, menjamin keadilan sosial ekonomi, dan dapat menjaga kehormatan masyarakat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah (Patmawati, 2008). Dana zakat yang terkumpul selama ini ternyata masih jauh dibawah potensi yang ada. Sampai tahun 2010 dana zakat yang terserap baru sekitar 1 persen dari potensi zakat yang mencapai Rp 100 triliun. Jika potensi zakat yang 99 persen lainnya teroptimalkan, maka jumlah orang fakir dan miskin yang dapat dibantu akan semakin banyak.

17 4 Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi tingkat kepatuhan membayar zakat? 2. Faktor apa yang paling dominan dalam memengaruhi kepatuhan membayar zakat? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan pendahuluan dan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan membayar zakat. 2. Mengidentifikasi faktor yang dominan yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat, agar dapat menghasilkan kebijakan yang optimal MANFAAT PENELITIAN Penelitian yang berkaitan dengan zakat di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, hal ini seiring dengan semakin membaiknya kinerja dari BAZNAS sebagai pusat organisasi zakat di Indonesia. Tidak hanya dari penyerapan dana zakat, akan tetapi dari program-program yang BAZNAS keluarkan pun mengalami kemajuan. Kemudian, melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi Islam. 2. Memberikan informasi yang baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat. 3. Memberikan gambaran tentang alasan-alasan individu dalam menentukan tempat membayar zakat. 4. Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah dan BAZ baik ditingkat pusat maupun tingkat daerah sebagai pengelola zakat. Untuk menjadi masukan dalam pembuatan program kerja dalam meningkatkan penerimaan dana zakat.

18 5 5. Dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi para peminat dan peneliti, untuk digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian ini adalah melakukan analisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan membayar zakat dan menganalisis alasan-alasan seseorang membayar zakat di OPZ dan langsung ke penerima zakat. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah responden sebanyak 100 orang.

19 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DEFINISI ZAKAT Menurut Hafidhuddin (2002), Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu keberkahan, al-namaa pertumbuhan dan perkembangan, ath-thaharatu kesucian, dan ashshalahu keberesan. Secara istilah, zakat adalah bagian dari harta yang telah Allah ta ala wajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Dalam Al-Quran kata zakat disebut secara bersama-sama dengan sholat pada 82 tempat (ayat). Dan Allah telah menetapkan kewajibannya baik melalui Kitab-Nya, Sunnah Rasul-Nya, maupun Ijma dari umat Islam. Diantara dalil wajibnya zakat adalah firman Allah pada surat Attaubah ayat 103 yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan 1 dan mensucikan 2 mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. At-Taubah [9]: 103) Pada fase Mekah, ketika Rasul belum hijrah, tidak ada batasan besaran harta yang wajib untuk dikeluarkan zakatnya, pun tidak ada ketentuan jumlah harta yang harus dizakatkan. Semuanya dikembalikan kepada kesadaran dan kerelaan orang Islam itu sendiri. Baru pada tahun kedua hijrah menurut keterangan mayoritas/terkenal- ditetapkan besaran dan jumlah harta, serta jenis harta yang harus dikeluarkan zakatnya (Sabiq, 1990). Harta yang terkena kewajiban zakat dibagi ke dalam empat macam: 1. Biji-bijian dan buah-buahan yang tumbuh diatas bumi. 1 Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda 2 Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

20 7 Allah telah mewajibkan zakat biji-bijian dan tanaman seperti yang tercantum dalam firman-nya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Hewan ternak yang makan dengan bebas di atas bumi. (Al-Baqarah [2]: 267) Menurut pendapat Imam Syafi i, zakat pada tanaman berlaku pada tanaman yang menjadi makanan pokok, dapat disimpan, dan dapat ditanam, seperti gandum dan padi. Tidak semua tanaman wajib dikeluarkan zakatnya. Diantara tanaman yang tidak terkena wajib zakat adalah sayur-sayuran 2. Emas dan perak Dasar wajibnya zakat emas dan perak adalah firman Allah ta ala yang artinya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung, dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At-Taubah [9]: 34-35) Seseorang yang memiliki emas wajib mengeluarkan zakatnya jika emasnya tersebut sudah mencapai dua puluh dinar (±85 gram emas) dan ia telah memiliki emas tersebut selama satu tahun. Besaran emas yang dikeluarkan untuk zakat adalah 2,5 persen dari jumlah emas yang ia miliki. Sedangkan untuk perak, wajib dikeluarkan zakatnya jika telah sampai jumlah 200 dirham (±595 gram perak). Besar zakat yang dikeluarkan adalah sama seperti zakat emas, yaitu sebesar 2,5 persen.

21 8 3. Barang dagangan yang digunakan untuk melakukan jual beli. Untuk setiap jenis harta ini pun ada jumlah tertentu yang wajib dikeluarkan zakatnya (nishab) dan harta tersebut telah melewati waktu satu tahun kepemilikan. Disebut barang dagangan jika pada barang tersebut terdapat dua syarat: (1) barang tersebut dimiliki secara nyata (seperti dari jual beli, hadiah, atau rampasan perang), (2) harta yang dimiliki tersebut digunakan untuk berdagang. Cara mengeluarkan zakat perdagangan adalah sebagai berikut, hendaknya pedagang tersebut melakukan prediksi harga barang-barang dagangannya pada akhir tahun lalu mengeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 persen dari harga barang dagangan tersebut. Jika suatu waktu ditemukan bahwa nishab barang dagangan tersebut berkurang, sedangkan pada awal tahun dan akhir tahun cukup nishab maka terjadi perbedaan pendapatan diantara ulama. Menurut madzhab Hanafi, perhitungan tahun tidak terputus, sehingga ia tetap harus mengeluarkan zakat pada akhir tahun. Menurut pendapat golongan Hambali, perhitungan tahun menjadi terputus, dan akan dimulai lagi saat nishab barang tersebut terpenuhi kembali (Bin Baz, 2009) dan (Sabiq, 1990) PENERIMA ZAKAT Allah telah menerangkan golongan-golongan yang berhak menerima zakat, hal ini tercantum dalam Q.S At-Taubah ayat 60, yang artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah [9]: 60)

22 9 Katsir (2009) dan Sabiq (1990) merinci kelompok orangorang yang berhak menerima zakat sebagai berikut: 1. Fakir Menurut Ibnu Jarir, orang fakir adalah orang yang membutuhkan namun tidak mau meminta-minta terhadap orang lain. Menurut Abu Qotadah, orang fakir adalah orang yang membutuhkan dan memiliki penyakit menahun. Menurut Syaikh Utsaimin orang fakir adalah orang yang tidak mendapatkan sesuatu yang mencukupi separuh dari kebutuhanya, jika seseorang tidak memiliki sesuatu yang ia dapat nafkahkan untuk diri sendiri dan keluarganya selama setengah tahun, maka ia adalah fakir. Ia diberi dari zakat berupa sesuatu yang mencukupi dirinya dan keluarganya selama satu tahun. 2. Miskin Menurut Abu Qotadah, orang miskin adalah orang yang membutuhkan sedangkan fisiknya sehat. Menurut Syaikh Utsaimin orang miskin adalah orang-orang yang memiliki harta yang dapat menutupi separuh atau lebih kebutuhannya, namun tidak dapat memenuhi kebutuhannya selama setahun penuh, maka mereka diberi sesuatu yang dapat menyempurnakan kekurangan untuk nafkah setahun. Nabi shollallahu alaihi wa sallam bersabda menjelaskan perihal orang miskin: Orang yang tidak memiliki sesuatu yang dapat mencukupi kebutuhannya dan juga tidak pandai untuk mendapatkannya, sehingga zakat diberikan kepadanya, sementara ia tidak meminta-minta sesuatu kepada manusia. (HR. Bukhari Muslim)

23 10 3. Pengurus zakat Para amil zakat adalah mereka yang bertugas untuk menarik dan mengumpulkan zakat. Atas jasanya ini, mereka berhak mendapatkan bagian darinya. 4. Orang-orang yang dibujuk hatinya (Muallaf) Orang-orang muallaf yang diberi zakat terdiri dari beberapa macam. Pertama, orang yang diberi zakat agar mereka mau masuk Islam. Kedua, orang yang diberi zakat agar kualitas keimanan muallaf tersebut menjadi lebih baik dan untuk meneguhkan hatinya. Ketiga, orang yang diberi zakat agar rekan-rekannya masuk Islam. Keempat, orang yang diberi zakat agar ia mengumpulkan zakat dari orang sekitarnya, atau untuk mengamankan wilayah kaum muslimin dari bahaya musuh. 5. Riqab Tentang riqab, ada kisah dari Nabi shollallahu alaihi wa sallam, suatu hari beliau ditanya oleh seseorang yang meminta agar ditunjukkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada surga, lalu beliau shollallahu alaihi wa sallam bersabda: bebaskanlah an-nasamah, dan merdekakan ar-raqabah lalu orang itu bertanya, wahai Rasulullah, bukankah keduaduanya sama (yakni sama-sama hamba sahaya)? Beliau bersabda: Tidak, an-nasamah berarti hamba yang engkau bebaskan sepenuhnya. Sedangkan ar-raqabah berarti engkau hanya membantu sebagian saja dalam pemerdekaannya. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa riqab adalah hamba sahaya yang ingin merdeka namun ia tidak memiliki jumlah uang yang cukup untuk memerdekakan dirinya. Sehingga ia dibantu merdeka dengan diberi zakat.

24 11 6. Orang yang berhutang Menurut Ibnu Katsir, orang yang memiliki hutang yang berhak diberi zakat ada beberapa macam. Pertama, orang yang menanggung tanggungan denda atau hutang yang harus dibayar, sedangkan untuk membayar hutangnya ia harus menghabiskan hartanya atau harus berhutang kepada orang lain. Kedua, ada yang berhutang untuk berbuat maksiat, namun kemudian ia bertaubat. 7. Di jalan Allah (fii sabilillah) Diantara mereka adalah orang yang ikut berperang (prajurit) namun mereka tidak digaji, orang-orang yang menyebarkan agama Islam, dan mengirim mereka ke negara-negara non Islam untuk menyebarkan agama Islam disana dengan organisasi-organisasi yang teratur. Kemudian untuk sekolahsekolah yang mengajarkan pendidikan agama, dan untuk guruguru sekolah tersebut (bila mereka tidak memiliki pekerjaan lain). Termasuk dalam sabilillah adalah: menuntut ilmu syar'i, pelajar ilmu syar'i dapat diberi uang zakat agar bisa menuntut ilmu dan membeli kitab yang diperlukan, kecuali jika ia memiliki harta yang dapat mencukupinya dalam memenuhi kebutuhan itu. 8. Ibnus Sabiil Ibnus Sabiil adalah orang yang sedang melakukan perjalanan melintasi suatu negeri dan tidak memiliki bekal untuk meneruskan perjalanan SYARAT HARTA YANG WAJIB DIKELUARKAN ZAKAT Ada beberapa syarat harta yang wajib dikeluarkan untuk berzakat: (1) Harta tersebut dimiliki secara sempurna, (2) Harta tersebut adalah harta yang berkembang, (3) Harta tersebut telah mencapai nishob, (4) Harta telah mencapai haul (harta tersebut bertahan selama setahun), (5) Harta tersebut merupakan kelebihan dari kebutuhan pokoknya.

25 12 Rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Harta dimiliki secara sempurna Harta yang dimiliki oleh seseorang sebenarnya adalah milik Allah Ta ala, sebagaimana disebutkan dalam sebuah ayat, Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (QS. Al-Hadiid: 7) Berkata Al-Qurthubi ketika menjelaskan ayat ini, Ayat ini merupakan dalil bahwa pada hakekatnya harta adalah milik Allah. Hamba tidaklah memiliki apa-apa melainkan apa yang Allah ridhoi. Siapa saja yang menginfakkan hartanya pada jalan Allah sebagaimana halnya seseorang yang mengeluarkan harta orang lain dengan seizinnya, maka ia akan mendapatkan pahala yang melimpah dan amat banyak. Harta yang hakikatnya milik Allah ini telah dikuasakan untuk manusia. Jadi manusia yang diberi harta saat ini dianggap sebagai pemegang amanat harta yang hakikatnya milik Allah. Adapun yang dimaksud dengan syarat di sini adalah harta tersebut adalah milik di tangan individu dan tidak berkaitan dengan hak orang lain, atau harta tersebut disalurkan atas pilihannya sendiri dan ia dapat memperoleh manfaat dari harta tersebut. 2. Termasuk harta yang berkembang Yang dimaksudkan di sini adalah harta tersebut mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi si empunya atau harta itu sendiri berkembang dengan sendirinya. Oleh karena itu, para ulama membagi harta yang berkembang menjadi dua macam: (a) harta yang berkembang secara hakiki (kuantitas), seperti harta

26 13 perdagangan dan hewan ternak hasil perkembangbiakan, (b) harta yang berkembang secara takdiri (kualitas). Dalil dari syarat ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Seorang muslim tidak dikenai kewajiban zakat pada budak dan kudanya. (HR. Bukhari no. 1464) Dari sini, maka tidak ada zakat pada harta yang disimpan untuk kebutuhan pokok semisal makanan yang disimpan, kendaraan, dan rumah. 3. Telah mencapai nishab Nishob adalah ukuran minimal suatu harta dikenai zakat. Untuk masing-masing harta yang dikenai zakat, ini akan ukuran nishob masing-masing yang nanti akan dijelaskan. 4. Telah mencapai haul Artinya harta yang dikenai zakat telah mencapai masa satu tahun atau 12 bulan Hijriyah. Syarat ini berlaku bagi zakat pada mata uang dan hewan ternak. Sedangkan untuk zakat hasil pertanian tidak ada syarat haul, namun zakat dari pertanian dikeluarkan setiap kali panen. 5. Kelebihan dari kebutuhan pokok Harta yang merupakan kelebihan dari kebutuhan pokok, itulah sebagai barometer seseorang itu dianggap mampu atau berkecukupan. Sedangkan harta yang masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka seperti ini dikatakan tidak mampu. Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan pokok adalah apabila kebutuhan tersebut dikeluarkan, maka seseorang bisa jadi akan celaka, seperti nafkah, tempat tinggal, dan pakaian. (Tuasikal, 2010)

27 ZAKAT PERSONAL Islam mengatur bahwa tidak setiap orang wajib mengeluarkan zakat, ada beberapa persyaratan yang jika terpenuhi pada diri seseorang maka ia terkena kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Syamhudi (2003) menjelaskan syarat-syarat tersebut dalam poin-poin berikut: 1. Islam Islam menjadi syarat pertama atas wajibnya mengeluarkan zakat, orang yang belum menerima Islam tidak memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat. 2. Merdeka Seseorang yang menjadi budak/hamba sahaya tidak ada kewajiban untuk mengeluarkan zakat. 3. Berakal dan baligh Dalam hal ini ada perbedaan pendapat antara para ulama tentang zakat dari anak kecil dan orang gila. Namun ada ulama yang menguatkan pendapat bahwa anak kecil dan orang gila tidak memiliki kewajiban untuk membayar zakat. 4. Memiliki nishab Nishab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh agama dalam menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya. Jika harta seseorang telah sampai ukuran tersebut, maka orang tersebut diwajibkan mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah yang artinya: Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: Yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu supaya kamu berpikir. (Al Baqarah [2]: 219) Syarat-syarat nishab adalah sebagai berikut: 1. Harta tersebut di luar kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal,

28 15 kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian. 2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun (haul) terhitung dari hari kepemilikan nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu tahun). (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh Albani) Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buahbuahan. Karena zakat pertanian dan buah-buahan diambil ketika panen. Demikian juga zakat harta karun (rikaz) yang diambil ketika menemukannya ZAKAT INDUSTRI Salah satu sektor yang utama dalam pembangunan sebuah negara adalah sektor industri. Bahkan pembangunan dan perkembangan ekonomi suatu negara sering dikaitkan dengan proses industrialisasi, hal ini dikarenakan keadaan industrial merupakan tujuan pembangunan ekonomi (Hafidhuddin, 2002). Potensi yang besar dari sektor ini dapat dimanfaatkan untuk diambil zakatnya. Banyak ulama (orang yang memiliki kedalaman ilmu agama) yang memberikan panduan dalam mengeluarkan zakat industri ini, salah satunya adalah Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin. Beliau adalah salah seorang ulama menjadi anggota Majelus Ulama Kerajaan Saudi Arabia. Dari fatwa Syaikh Utsaimin, bahwa harta perusahaan/industri terbagi menjadi dua macam: (1) Harta yang tidak diwajibkan untuk berzakat dan (2) Harta yang diwajibkan untuk berzakat. Harta yang tidak terkena kewajiban zakat adalah alat-alat, perangkat keras, mobil, bangunan, dan peralatan yang akan digunakan yang tidak dimaksudkan untuk dijual untuk mengambil keuntungan.

29 16 Sedangkan harta yang terkena kewajiban berzakat, memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Simpanan barang yang telah dibeli dan bertujuan untuk dijual, dihitung nilainya di akhir tahun, tanpa memandang harga beli. 2. Uang tunai yang ada di perusahaan atau yang disimpan di tabungan. 3. Piutang yang diharapkan bisa ditagih. 4. Keuntungan dari hasil merakit atau membuat barang, bila sudah mencapai nisab dan sudah berlalu satu tahun. 5. Keuntungan dari hasil perdagangan, jika sudah mencapai nisab. Jika pada perusahaan terdapat lima jenis harta tersebut atau hanya sebagiannya, maka perusahaan tersebut wajib mengeluarkan zakatnya sesuai dengan jenis harta yang ada padanya. Cara mengeluarkan zakat pada perusahaan/industri, adalah sebagai berikut: 1. Untuk jenis harta yang berupa simpanan barang, uang tunai, dan piutang, maka mengeluarkan zakatnya adalah pada akhir tahun. Zakat yang dikeluarkan adalah sebesar 2,5 persen dari harta tersebut. 2. Zakat dari keuntungan dikeluarkan pada akhir tahun anggaran sebesar 2,5 persen. Jika keuntungan telah dikeluarkan sepanjang tahun, dan tidak tersisa hingga akhir tahun, maka tidak ada kewajiban padanya.

30 POTENSI ZAKAT DI INDONESIA Kahf (1987) melakukan studi untuk mengestimasi potensi zakat yang ada pada delapan negara Islam, yaitu Mesir, Indonesia, Pakistan, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Syria, dan Turki. Kahf melihat estimasi potensi zakat melalui tiga cara, yaitu berdasarkan fikih tradisional, berdasarkan perhitungan dari Qardawi yaitu zakat pendapatan dihitung 2,5 persen, sedangkan keuntungan bersih pada fix aset dihitung 10 persen, dan berdasarkan modifikasi dari versi Qardawi, yaitu zakat dari fix aset dan pendapatan dihitung bersama-sama sebesar 2,5 persen. Estimasi zakat dari sisi perhitungan fikih tradisional menghasilkan nilai yang lebih kecil daripada estimasi perhitungan dua cara lainnya. Estimasi persentase zakat pada sudut pandang fikih tradisional berkisar antara 0,9 sampai 4,3 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Sedangkan dari sisi pandang Qardawi, estimasi zakat berkisar antara 1,7 sampai 6,6 persen. Menurut cara perhitungan yang ketiga estimasi zakat berkisar antara 2 sampai 7,5 persen. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Persentase estimasi zakat terhadap PDB di beberapa negara muslim. Negara Z 1 Z 2 Z 3 Mesir 2 3,9 4,9 Indonesia 1 1,7 2 Pakistan 1,6 3,5 4,4 Qatar 0,9 3,7 3,2 Saudi Arabia 1,2 3,7 3,4 Sudan 4,3 6,6 6,2 Siria 1,5 3,1 3,1 Turki 1,9 4,9 7,5 Keterangan: Z 1 : Perhitungan berdasarkan fikih tradisional Z 2 : Perhitungan berdasarkan Qardawi Z 3 : Perhitungan berdasarkan versi Qardawi yang telah di modifikasi. Sumber: Kahf, 1987 Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa potensi zakat Indonesia berkisar 1 sampai 2 persen dari PDB. Untuk mengetahui potensi zakat di

31 18 Indonesia secara lebih rinci, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB bekerja sama dengan BAZNAS melakukan penelitian pada tahun Perhitungan potensi zakat ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: (1) Zakat dari sektor industri dan BUMN, (2) Zakat dari rumah tangga, dan (3) Zakat dari tabungan. Dari sektor industri dan BUMN, total potensi zakat yang dapat diperoleh mencapai Rp 117,29 triliun. Hal ini setara dengan 1,84 persen PDB. Nilai ini diperoleh dari industri pengolahan sebesar Rp 22 triliun, industri penyediaan akomodasi sebesar Rp 88 triliun, dan industri makanan dan minuman sebesar Rp 3,7 triliun. Dari BUMN potensi zakat yang tercapai sebesar Rp 2,4 triliun. Namun, relaisasi zakat pada sektor BUMN baru tercapai Rp 4-5 milyar per tahun. Tabel 3. Potensi zakat industri swasta nasional dan BUMN Industri Potensi Zakat 1) Industri Pengolahan Rp 22,08 triliun 2) Industri Konstruksi Rp 399,35 miliar 3) Jasa Masyarakat Rp 22,12 miliar 4) Pariwisata Rp 66,46 miliar 5) Listrik Rp 0 6) Air Bersih Rp 54,79 miliar 7) Penyediaan Akomodasi Rp 88,02 triliun 8) Pedagang Besar dan Eceran Rp 2,29 triliun 9) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Rp 86,02 miliar 10) Real Estate Rp 1,73 triliun 11) Pendidikan Rp 135,71 miliar Total Rp 114,89 triliun Potensi Zakat BUMN Rp 2,4 triliun Total Potensi Zakat Industri dan BUMN Rp 117,29 triliun Sumber: BPS, 2006 (diolah) Potensi zakat rumah tangga pada tahun 2009 dapat mencapai Rp 82,7 triliun (dengan nishab beras) atau setara dengan 1,30 persen dari PDB. Jika pada tahun 2011 PDB mencapai Rp 7 ribu triliun (asumsi makro) maka prediksi potensi zakat rumah tangga mencapai Rp 91 triliun. Wilayah yang

32 19 berpotensi zakat dibagi kedalam dua bagian, yaitu: (1) Wilayah dengan potensi zakat tertinggi dan (2) Wilayah dengan potensi zakat terendah. Propinsi yang masuk pada wilayah dengan potensi zakat tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sedangkan propinsi yang masuk pada wilayah dengan potensi zakat terendah adalah, Papua Barat, Papua, dan Bali. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk muslim pada suatu daerah ikut memengaruhi tingkat potensi zakat di daerah tersebut. Pada wilayah yang berpotensi tinggi, diketahui bahwa mayoritas penduduknya adalah beragama Islam, sedangkan pada wilayah yang potensi zakatnya rendah diketahui mayoritas penduduknya bukan beragama Islam. Tabel 4. Potensi zakat rumah tangga nasional Keterangan Wilayah dengan potensi zakat tertinggi Wilayah dengan potensi zakat terendah Nama Wilayah Potensi Zakat (Milyar) Jawa Barat Rp Jawa Timur Rp Jawa Tengah Rp Papua Barat Rp 112 Papua Rp 117 Bali Rp 126 Potensi Zakat Rumah Tangga Nasional 2009 Rp Prediksi Potensi Zakat Rumah Tangga Nasional 2011 Rp Sumber: BPS, 2009 (diolah) Dari sisi tabungan, potensi zakat dilihat kedalam dua bagian: (1) Tabungan umum dan (2) Tabungan Syariah. Potensi zakat dari sektor tabungan umum memiliki nilai yang lebih besar dari potensi zakat dari sektor tabungan syariah. Pada tabungan umum, potensi zakat yang dapat diperoleh mencapai Rp 19,613 triliun. Pada tabungan syariah, potensi zakat yang dapat diperoleh mencapai Rp 895 miliar. Nilai yang berbeda ini salah satunya disebabkan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia yang masih menabung di bank umum daripada di bank syariah. Jika dijumlahkan, estimasi potensi zakat yang dapat dicapai dari sektor industri, rumah tangga, dan tabungan per tahunnya sekitar Rp 217 triliun, hal ini setara dengan 3,4 persen PDB pada tahun Nilai ini

33 20 sangat besar. Jika potensi ini dapat terealisasi, bukan hal yang mustahil masalah kemiskinan dapat teratasi, hal ini karena dana zakat sudah Allah tentukan penyalurannya sehingga hasilnya dapat lebih terasa FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR ZAKAT Faktor utama yang seharusnya memengaruhi seseorang dalam mengeluarkan zakat adalah faktor peribadahan. Seorang muslim seharusnya menyadari keadaan dirinya sebagai hamba Allah, ia harus menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan Allah kepadanya, termasuk ibadah zakat. Allah telah berfirman dalam Al-Quran mengenai perintah berzakat secara berulang-ulang sebanyak 32 kali. Hal ini menunjukkan betapa penting dan wajibnya ibadah zakat ini (Muda, et al., 2006). Zakat dapat menciptakan keadilan sosial diantara masyarakat. Distribusi zakat yang baik akan menyelesaikan masalah sosial ekonomi yang sampai saat ini masih terjadi, menurunkan kesenjangan pendapatan, dan mengurangi tingkat kemiskinan (Ibrahim, 2008). Seseorang yang menyadari hal ini, akan semakin termotivasi untuk membayar zakat, mereka ini adalah orang-orang yang cenderung peduli terhadap keadaan sosial masyarakat di sekitar mereka. Diantara orang-orang yang berzakat, ada yang menaruh harapan agar zakat yang mereka keluarkan akan membersihkan diri mereka. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 103, yang artinya, Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan 3 dan mensucikan 4 mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor ini memotivasi seseorang untuk berzakat. Seseorang yang menjaga kewajiban berzakat, hal ini menandakan keimanan yang ada dalam dirinya. Hal ini karena upaya mereka dalam 3 Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda 4 Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

34 21 memenuhi seruan perintah agama sangat ditentukan dari keyakinan mereka terhadap ajaran agamanya (Muda et al., 2006). Dalam beberapa studi disebutkan bahwa organisasi zakat memiliki pengaruh yang signifikan dalam memotivasi seseorang dalam membayar zakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad, Wahid, dan Mohamad (2005) menyebutkan bahwa faktor utama yang memengaruhi individu dalam membayar zakat kepada lembaga formal adalah disebabkan kepuasan tentang distribusi yang dilakukan oleh organisasi zakat dan kecakapan kerja pengurus zakat itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Muda et al. (2006). Dalam penelitian mereka, disebutkan bahwa organisasi pengelola zakat memiliki peran yang penting dalam memotivasi seseorang untuk berzakat. Pada tahun-tahun sebelumnya didapatkan bahwa peningkatan penyerapan zakat yang signifikan terjadi karena upaya dari organisasi zakat. Teori exchange dicoba untuk diaplikasikan ke dalam penelitian ini. Dalam buku yang berjudul Social Exchange Theory: The Two Traditions yang diterbitkan tahun 1974, Ekeh menyebutkan bahwa teori exchange pertama kali dikembangkan oleh para ekonom, yang mengasumsikan bahwa semua transaksi melibatkan beberapa jenis pertukaran dan dipertukarkan untuk mendapatkan nilai ekonomi atau utilitas. Nilai ini dapat berupa materi atau manfaat yang diperoleh seseorang seperti perasaan senang atau puas sebagai hasil dari memberikan sesuatu (Muda et al., 2006) PENELITIAN TERDAHULU Dalam paper yang dipresentasikan oleh Muda, et al. (2006) yang berjudul Factors Influencing Individual Participation in Zakah Contribution: Exploratory Investigation, disebutkan bahwa seseorang yang membayar zakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor agama, ada faktorfaktor lain yang menyebabkan seseorang mau mengeluarkan zakat, seperti faktor altruism, faktor organisasi zakat, dan faktor kepuasan diri. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ini adalah dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 60 orang, namun hanya 53 kuesioner yang layak untuk digunakan dalam penelitian. Dalam kuesioner tersebut terdapat

35 22 34 pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan berbagai macam faktor yang memengaruhi seseorang untuk membayar zakat, faktor-faktor tersebut memiliki nilai varian sebesar 67,32 persen. Analisis lebih jauh mendapatkan hasil bahwa faktor altruism seseorang memiliki nilai komposit tertinggi yang mengindikasikan bahwa kebanyakan orang membayar zakat karena faktor ini, faktor selanjutnya yang memengaruhi seseorang untuk membayar zakat adalah faktor kepuasan diri, faktor organisasi, dan faktor utilitas. Kesimpulannya adalah bahwa untuk meningkatkan nilai zakat, tidak hanya dilakukan perbaikan kualitas agama seseorang, namun juga perlu diperbaiki kinerja organisasi pengelola zakat. Berkaitan dengan kinerja lembaga amil zakat, Ahmad dan Wahid (2005) melakukan sebuah penelitian yang berjudul Persepsi Agihan Zakat dan Kesannya Terhadap Pembayar Zakat Melalui Institusi Formal. Hasil dari kajian ini menyatakan bahwa persepsi masyarakat terhadap distribusi dana zakat yang dilakukan oleh organisasi zakat memengaruhi tingkat kepatuhan wajib zakat secara positif. Artinya, jika suatu lembaga amil zakat melakukan distribusi dana zakat dengan baik, menyalurkan dana zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya, dan tidak melakukan penyelewengan terhadap dana zakat, maka hal ini akan membuat wajib zakat tetap bertahan untuk membayar zakat di tempat tersebut. Selain itu jika suatu organisasi melakukan kampanye/sosialisasi zakat dan meningkatkan kualitas pelayanannya, maka hal ini akan berpengaruh secara nyata dalam memengaruhi seseorang untuk membayar zakat di lembaga tersebut. Shalihati (2010) mengadakan penelitian tentang persepsi dan sikap wajib zakat yang membayar zakat melalui BAZNAS. Dari enam atribut yang digunakan di multiatribut Fishbein yaitu product, place, people, promotion, process, dan physical evidence, terlihat rata-rata tingkat keyakinan ke enam atribut mengenai BAZNAS, penilaian keyakinan Muzzaki Lembaga lebih tinggi dibandingkan dengan Muzzaki Non- Lembaga. Namun tingkat harapan terhadap ke enam atribut baik Muzzaki

36 23 Lembaga maupun Muzzaki Non-Lembaga hampir memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh. Dari perhitungan Ao (sikap konsumen) secara keseluruhan diperoleh skor multi atribut Fishbein Muzzaki Lembaga sebesar 97.37, dan Muzzaki Non-Lembaga Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Muzzaki Lembaga memang lebih menyukai Lembaga BAZNAS untuk menyalukan zakatnya dibandingkan Muzzaki Non- Lembaga. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Saad, et al (2009) tentang sikap pengusaha terhadap aturan yang mengharuskan pengusaha membayar zakat melalui organisasi pengelola zakat. Penelitian ini dilakukan pada wilayah Kedah, Malaysia. Respondennya adalah para pengusaha, dari 700 kuesioner yang disebarkan kepada para pengusaha hanya 290 kuesioner yang dikembailkan oleh responden, dan hanya 279 kuesioner yang dapat digunakan untuk penelitian. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa para pengusaha memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap aturan tersebut, sikap itu terbagi kedalam lima macam, yaitu: (1) Sikap mendorong, (2) Sikap positif, (3) Sikap penolakan total, (4) Sikap Bersyarat, dan (5) Sikap Penolakan bersyarat. Sikap mendorong merupakan bentuk penerimaan masyarakat secara umum mengenai pembayaran zakat kepada institusi zakat. Dalam komponen ini, pengusaha secara keseluruhan memiliki sikap percaya dan baik dengan peraturan yang telah ditetapkan. Sikap positif menunjukkan pengusaha menerima secara positif terhadap peraturan tersebut. Pada umumnya pengusaha bersedia untuk membayar zakat kepada institusi zakat. Sikap penolakan total merupakan pandangan negatif pengusaha terhadap peraturan tersebut, pengusaha cenderung menolak peraturan tersebut. Sikap bersyarat adalah keadaan yang menunjukkan bahwa pengusaha menerima aturan tersebut tetapi mempunyai syarat-syarat tertentu sebelum aturannya dipatuhi. Dua syarat utama yang dimaksud adalah menunggu arahan dan penjelasan dari institusi zakat.

37 24 Komponen terakhir, yaitu sikap penolakan berprasangka merupakan pandangan pengusaha yang mempunyai prasangka terhadap institusi zakat. Dua bentuk prasangka itu ialah perasaan was-was dan ragu dengan cara institusi zakat melaksanakan urusan zakat KERANGKA PEMIKIRAN Potensi zakat Indonesia mencapai 100 triliun rupiah per tahunnya (Hafidhuddin dalam Republika 2010), akan tetapi potensi yang besar tersebut belum sepenuhnya dapat terserap dengan baik. Nilai zakat yang selama ini dikumpulkan oleh BAZNAS masih jauh dibawah potensi sesungguhnya, pada tahun 2010 dana zakat yang terkumpul baru mencapai Rp 1,5 Triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa ada sebagian masyarakat yang kurang memiliki kesadaran untuk membayar zakat, jika hal ini terus dibiarkan, maka potensi zakat yang ada tidak akan pernah bisa terserap dengan baik. Dana zakat yang segar, dapat digunakan untuk membiayai fakir dan miskin, mengurangi jurang pendapatan yang ada, dan berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 5. Proyek-proyek yang dibiayai menggunakan dana zakat dapat digunakan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dana sosial, dan lain-lain yang akan meningkatkan produktivitas golongan miskin dengan memenuhi keperluan hidup mereka. 6 Keberadaan suatu organisasi pengelola zakat (OPZ) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam upaya pengumpulan dan penyaluran zakat. Institusi ini harus berupaya untuk menjadi daya tarik bagi para wajib zakat agar mereka secara sadar dan konsisten dalam membayar zakat. Jika kualitas pelayanan organisasi zakat prima maka akan memberikan kepuasan bagi para wajib zakat, dan hal ini didapatkan jika organisasi tersebut bekerja secara profesional dan menerapkan kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan oleh syariat (Jaelani, 2008). Oleh karena itu melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan membayar zakat dari individu. 5 Imtiazi I.A., Mannan M.A., Niaz M.A. and Deria A.H. dalam Patmawati Ibrahim Ataul-Haq dan Pramanik dalam Patmawai Ibrahim 2008

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????}, Memahami Fikih Zakat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor

Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat: Studi Kasus Kabupaten Bogor Analysis of Factors Affecting Compliance Level of Paying Zakat: A Case Study in Bogor Regency Ahmad

Lebih terperinci

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW Oleh: M. Yakub Amin Muzakki bermakna orang-orang yang telah sampai ketentuan wajib zakat kepadanya sebagaimana yang ditetapkan dalam syariat Islam yaitu terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Tawakal Kepada Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

Renungan Pergantian Tahun

Renungan Pergantian Tahun Renungan Pergantian Tahun Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:102].?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[??????:1].??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????[???????:70-71].??????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan telah menjadi isu utama pembangunan diberbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah memporak-porandakan

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA. Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA. Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

Kewajiban Menunaikan Amanah

Kewajiban Menunaikan Amanah Kewajiban Menunaikan Amanah Khutbah Jumat ini menerangkan tentang wajibnya menunaikan amanah yang telah dibebankan kepada kita serta ancaman bagi orang-orang menyia-nyiakan amanah, sebagaimana yang telah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa seiring dengan pesatnya sosialisasi kewajiban

Lebih terperinci

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????,?????????????????????????????????,????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????,??????????????????????????????,?????????????????????????,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala Zalim kepada diri sendiri, yaitu dengan mengerjakan maksiat besar maupun kecil, karena saat ia berbuat maksiat, sama saja hendak menganiaya dirinya

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : SESEORANG BERTANYA TENTANG ZAKAT PERUSAHAAN: Saya adalah pemilik suatu perusahaan pribadi yang bergerak di bidang desain dan pembuatan kaca hias, dan pertanyaan saya khusus tentang mengeluarkan

Lebih terperinci

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah: Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah di banyak negara, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat (AS) sekalipun. Ternyata tercatat 15 juta tenaga kerja

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia per-september 2015 mencapai 28,51 juta orang atau sekitar 11,13% dari total jumlah penduduk.

Lebih terperinci

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Pentingnya Menyambung Silaturahmi Pentingnya Menyambung Silaturahmi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

Persiapan Menuju Hari Akhir

Persiapan Menuju Hari Akhir Persiapan Menuju Hari Akhir Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat kepada kaum muslimin untuk senantiasa mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang sesungguhnya di akhirat. Surga sebagai balasan bagi

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya. (HR Ahmad dan lainnya) A. Kewajiban Berhaji Artinya: Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadah) manusia,baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.padanya

Lebih terperinci

Janganlah Berlaku Zalim

Janganlah Berlaku Zalim Janganlah Berlaku Zalim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Hukum Islam jurusan Syariah pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta NAMA

Lebih terperinci

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 NISHOB ZAKAT UANG 1 NISHOB ZAKAT UANG 2 ZAKAT UANG NISHOBNYA DENGAN EMAS.... Muqodimah Uang adalah termasuk harta (bahasa arab Mal) yang dimilki seseorang. Pada zaman dahulu mata uang yang digunakan adalah Dinar yang terbuat

Lebih terperinci

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Pentingnya Menyambung Silaturahmi Pentingnya Menyambung Silaturahmi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara-negara maju memiliki perbedaan dengan negara-negara sedang berkembang antara lain dalam hal kemiskinan dan distribusi pendapatan. Di negara maju jauh lebih baik

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN ZAKAT PENGHASILAN الر ح يم الر ح من االله ب س م Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG MENGINGAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN : a. bahwa kedudukan hukum

Lebih terperinci

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit ح م ذلهاب للحج والعمرة ادلفع بواسطة قروض الاي تمان ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com

Lebih terperinci

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٢ J٣٣ W F : : [ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No 109, Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada

Lebih terperinci

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Mensyukuri Nikmat Al Quran Mensyukuri Nikmat Al Quran Mensykuri Nikmat Al Quran?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesungguhnya seluruh kebutuhan manusia telah diciptakan Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu khawatir lagi tidak akan memperoleh bagian rezeki. Namun, pada

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau DEKRIT ALLAH ATAS ZAKAT Dan dirikanlah shalat, keluarkanlah zakat serta ruku lah beserta orangorang yang mengerjakan ruku. (Al-Baqarah: 43). Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

Lebih terperinci

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka

dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/02/24/dan-allah-memberi-rizki-dari-jalan-yang-tak-disang k dan Allah Memberi Rizki dari Jalan yang Tak Disangka-Sangka Sebagian besar manusia, baik yang beriman

Lebih terperinci

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan harta

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk besar yang sebagian besar penduduknya menganut agama Islam, dimana dalam ajaran Islam terdapat perintah yang harus

Lebih terperinci

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA I. PENDAHULUAN ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA Allah melebihkan kaum laki-laki dibanding para wanita dalam firman-nya : [ 34 : ] { Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah

Lebih terperinci

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta Khutbah Jumat ini merupakan nasihat kepada kaum muslimin untuk senantiasa terhadap bahaya fitnah harta. Sebab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Bulan Dzulhijjah Keutamaan Bulan Dzulhijjah Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Zakat merupakan rukun Islam yang keempat dan merupakan salah satu unsur pokok bagi tegaknya syari at agama Islam. Menurut Mutia dan Anzu (2009) zakat diyakini mampu

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik. BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh secara simultan Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel bebas yakni religiusitas (X 1 ), gaji (X 2 ) dan kepercayaan (X 3 )

Lebih terperinci

Umur Untuk Amal Shaleh

Umur Untuk Amal Shaleh Umur Untuk Amal Shaleh Khotbah Jumat:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] : : : SIFAT DERMAWAN "Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai orang-orang yang pemurah". Di antara sifat karam dan berkorban ada ikatan yang kokoh dan hubungan yang kuat. Mujahid (pejuang) memberikan

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam. 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah penulis bahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah yang dapat ditarik dari uraian

Lebih terperinci

Berkawan dengan Orang Shalih

Berkawan dengan Orang Shalih Berkawan dengan Orang Shalih Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH Pertanyaan: Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH Pertanyaan Dari: Dani, Sulawesi Selatan (disidangkan pada hari Jum at, 23 Jumadilakhir 1432 H / 27 Mei 2011 M) As-salaamu alaikum wr. wb. Divisi

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,

Lebih terperinci

Munakahat ZULKIFLI, MA

Munakahat ZULKIFLI, MA Munakahat ZULKIFLI, MA Perkawinan atau Pernikahan Menikah adalah salah satu perintah dalam agama. Salah satunya dijelaskan dalam surat An Nuur ayat 32 : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara

Lebih terperinci

Motivasi Agar Istiqomah

Motivasi Agar Istiqomah Motivasi Agar Istiqomah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:

Lebih terperinci

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah S U R G A Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com Alih Bahasa: Ummu Abdullah S U R G A Ada sebuah tempat Muslim yang baik akan pergi Ketika Mereka meninggal Tahukah kamu?

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

Sifat Surga dan Penghuninya

Sifat Surga dan Penghuninya Sifat Surga dan Penghuninya Khutbah Permata:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.?????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan Keutamaan Bulan Ramadhan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Bimbingan Islam di Musim Hujan Bimbingan Islam di Musim Hujan Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Adab dan Keutamaan Hari Jumat Adab dan Keutamaan Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Surat Untuk Kaum Muslimin

Surat Untuk Kaum Muslimin Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH 188 BUKU III ZAKAT DAN HIBAH BAB I KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dengan: Pasal 675 1. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim untuk diberikan

Lebih terperinci

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Berikut ini adalah beberapa kekhususan-kekhususan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak dimiliki oleh umatnya

Lebih terperinci

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak

Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Zakat dan Pajak Kewajiban Zakat Profesi Setelah Dipotong Pajak Pertanyaan Dari: Bapak Halim, di Jakarta (disidangkan pada hari Jum at, 29 Zulhijjah 1432 H / 25 November 2011 M) Pertanyaan: Yth Pengasuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam

Lebih terperinci

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal Di antara bentuk kemudahan yang telah Allah Subhanahu wa Ta ala tetapkan di dalam syariat-nya adalah telah ditentukannya waktu untuk memulai dan mengakhiri ibadah dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN Halaman 2 Halaman 4 : dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi

Lebih terperinci

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan) Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan) Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat untuk senantiasa memanfaatkan segala kenikmatan hidup ini sebagai bekal dalam menghadapi masa yang akan datang (baca:

Lebih terperinci

Keistimewaan Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat Keistimewaan Hari Jumat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci