skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin"

Transkripsi

1 KORELASI ANTARA PENGUASAAN LE TEMPS DAN L ASPECT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER II TAHUN 2010/2011 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis Oleh Didin Najmudin JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i

2 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang Pada: Hari : Kamis Tanggal : 4 Agustus 2011 Panitia Ujian Skripsi Ketua Sekretaris, Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA NIP NIP Penguji I, Tri Eko Agustiningrum, S. Pd, M. Pd. NIP Penguji II/Pembimbing II, Penguji III/Pembimbing I, Neli Purwani, S. Pd. Prof. Dr. Astini Su udi NIP NIP ii

3 PERNYATAAN Dengan ini, saya: Nama : Didin Najmudin NIM : Prodi Jurusan Fakultas : Pendidikan Bahasa Prancis : Bahasa dan sastra Asing : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Korelasi antara Penguasaan le temps dan l aspect dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Semester II Tahun 2010/2011 yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian, pembimbingan, diskusi dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dengan cara yang sebagaimana lazimnya dalam penulisan karya ilmiah. Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing skripsi ini membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan ketidak beresan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya. Semarang, 4 Agustus 2011 Didin Najmudin NIM iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: Jangan menyerah dengan keadaan, tetaplah berjuang. Skripsi ini dipersembahkan kepada : 1. Allah SWT. 2. Ibu dan Keluarga. 3. Khabiby 4. Teman-temanku KOPMA iv

5 PRAKATA Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Korelasi Antara Penguasaan Le Temps dan L aspect dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Semester II Tahun 2010/2011 Universitas Negeri Semarang. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa berkat bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 3. Prof. Dr. Astini Su udi, sebagai Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini. v

6 4. Neli Purwani, S.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Tri Eko Agustiningrum, S. Pd, M. Pd. sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Ibu, kakak, adik dan seluruh keluarga besar AZMA serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk penulisan skripsi ini. 7. Teman-teman keluarga besar Kopma Unnes, Rohman, Udin, Khakim, Reza, Diky, Ana, Ika, Isti, Affa, Dian, Adit terimakasih atas bantuannya dan adikadik pengurus Kopma. Kami akan selalu rindu dengan kebersamaan dan canda tawa kalian. Tidak ada yang penulis bisa lakukan kecuali mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya semoga Allah SWT memberikan berkah, kasih dan Karunia-Nya kepada kalian semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Amin. Semarang, 4 Agustus 2011 Penulis vi

7 ABSTRAK Najmudin, Didin Korelasi antara Penguasaan Le temps dan L aspect dengan Kemampuan Menulis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Semester II Tahun 2010/2011 Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Pembimbing I: Prof. Dr. Edi Astini Su udi, Pembimbing II: Neli Purwani, S. Pd. Kata Kunci: Le temps, l aspect dan menulis Penguasaan empat keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis merupakan tujuan akhir dari pembelajaran bahasa. Untuk dapat mencapai keempat keterampilan berbahasa tersebut harus didukung oleh beberapa kemampuan yang diantaranya adalah penguasaan kala dan aspek. Penguasaan kala dan aspek dapat diaplikasikan dalam berbagai kegiatan berbahasa, salah satunya adalah dengan menulis. Penenlitian ini bertujuan unuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis semester II. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahsa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah mengikuti mata kuliah linguistique II. Jumlah populasi dalam penelitian ini 20 mahasiswa, sehingga seluruh populasi dijadikan responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai nama dan jumlah mahasiswa dan metode tes yang digunakan untuk memperoleh data mengenai nilai penguasaan le temps dan l aspect dan kemampuan menulis mahasiswa. Validitas yang digunakan adalah validitas isi, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas instrumen penguasaan digunakan rumus alpha dan menulis digunakan rumus product-moment. Untuk mengetahui koefisien korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dan kemampuan menulis digunakan rumus product-moment. Nilai rata-rata penguasaan le temps dan l aspect adalah 64,75 dan nilai ratarata kemampuan menulis karangan berbahasa Prancis adalah 58,8. Dari hasil analisis data menggunakan rumus korelasi product-moment diketahui bahwa nilai (0,494) lebih besar dari nilai (0,444) dengan taraf kepercayaan 95% untuk 20 responden. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis kerja yang berbunyi ada korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis berbahasa Prancis diterima. vii

8 RÉSUMÉ Najmudin, Didin, La corélation entre la maîtrise du temps et de l aspect et la compétence d écrire des étudiants du deuxième semestre du programme d engseignement du français. Mémoire. Département des Langues et des Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d Etat de Semarang. Directeur I : Prof. Dr. Astini Su udi, Directeur II : Neli Purwani, S. Pd. Mots clés : le temps, l aspect et l expression ecrite I. Introduction Dans l enseignement de la langue, il y a quatre compétences fondamentales de la langue, ce sont : la compréhension orale, l expression orale, la compréhension écrite, et l expression écrite. Pour acquérir ces quatre compétences, il faut que les étudiants aient les trois aspects principaux qu ils doivent étudier. Ce sont l aspect phonogique (la phonétique), l aspect structural (la grammaire) et l aspect lexical (le vocabulaire). La maîtrise du temps et de l aspect est la compétence de base pour faciliter à acquérir les autres compétences. Nous pouvons appliquer cette maîtrise à n importe quelles activités de la langue, l une est la compétence d écrire. En maîtrisant le temps et l aspect, il faut que les etudiants sachent et utilisent les fonctions de chaque élément. viii

9 L objectif majeur de cette recherche est de connaître la corrélation entre la maîtrise du temps, l aspect et la compétence d écrire des étudiants du deuxième semestre du programme d enseignement du français. Dans cette recherche, j ai commencé à expliquer la théorie du temps, de l aspect et de la compétence d écrire ; puis j ai continué à expliquer la méthode de la recherche ; ensuite j ai poursuivi par l analise les données et j ai fini par donner la conclusion. II. Le temps, l aspect et la compétence d écrire a. Le temps Dans le monde entier, il existe beaucoup de langues. L une de ces langues est la langue française. Dans les systèmes verbaux de la langue française, on connait les modes, les aspects, et les temps. D après Martin et Lecomte (1962 :243), les temps servent à situer le fait ou l acte désignés par le verbe à l un des moments de la durée : présent, passé et futur. Par example : Je lis ce livre (présent) J ai lu ce livre (passé) Je lisais ce livre souvent (passé) Je lirai ce livre demain (futur) ix

10 b. L aspect D apres Mitterand (1983 :150), l aspect est la manière dont l action se déroule : durée, degré d accomplissement, phase d accomplissement. 1. La durée L action peut être durable ou brève, voire instantanée. Ceci s exprime : a. Par le sens même du verbe : duratif (continuer, chercher), répétitif (toussoter), ou instantané (sauter, exploser). b. Par les temps du verbe. Tous les temps du verbe peuvent être duratifs ou instantanés, selon leurs compléments de circonstance. Mais l imparfait exprime le plus souvent la durée indéfinie Ex : Dans ma chambre, au premier, je bûchais comme un sonneur (P. Guth). c. Par les adverbes et compléments circonstanciels : duratifs (longtemps, toujours, sans cesse), répétitifs (souvent, d habitude, ordinairement), ou instantanés (momentanément, tout de suite, brièvement, en un instant, etc). 2. Le degré d accomplissement L action peut être saisie comme inaccomplie (inachevée, en cours) ou comme accomplie (achevée). Cet aspect s exprime en particulier dans les formes mêmes du verbe. a. Les temps simples expriment l inaccompli : Le vacarme s éloigne. x

11 b. Le temps composés (à l aide de l auxiliaire avoir ou être + partcipe passé) expriment l accompli : Le vacarme s est éloigné. 3. La phase d accomplissement L action peut être saisie en son début, son milieu ou sa fin, de manière plus précise que ne le font les temps du verbe. Cet aspect s exprime pour l essentiel à l aide des périphrases verbales, constituées de l infinitif du verbe et d un verbe ou d une locution verbale auxiliaire. a. Futur imminent (aspect imminent) : aller, être sur le point de + l infinitif. Ex : On demande M. Renaud, il est occupé, il va descendre tout à l heure (G. Flaubert). b. Début de l action (aspect inchoatif) : commencer à, se mettre à + infinitif. Ex : Elle se remit à parler. c. Milieu de l action (aspect median) : être en train de, continuer à + infinitif. d. Phase finale de l action (aspect terminatif) : finir de, cesser de, s arrêter de. e. Passé tout proche (aspect récent) : venir de + infinitif. Ex : Je viens d avoir trente-quatre ans, la moitié de la vie (M. Leiris). Hector. Laissons les guerres, et laissons la guerre Elle vient de finir. Elle t a pris un père, un frère, mais ramené un mari (J. Giraudoux). xi

12 d. La compétence d écrire Menurut Cug dan Gruca (2002:182) écrire, c est donc produire une communication au moyen d un texte. Puis Valette (1975:81) dit que : pour apprendre à bien écrire en langue étrangère, l élève doit franchir certaines étapes indispensables. Il lui faut apprendre bien orthographe, grammaire et vocabulaire. III. Méthodologie de la recherche Les variables de cette recherche ont été la maîtrise du temps, l aspect et la compétence d écrire. La population de cette recherche a été les etudiants du deuxième semestre du programme d enseignement du français qui ont suivi le cours de linguistique II. Cette recherche a pris seulement 20 etudiants. Pour collectionner les données, j ai utilisé la méthode de documentation et la méthode de test. La méthode de documentation a été utiisée pour connaitre les noms et les nombres des étudiants. Et la méthode de test a été utilisée pour obtenir les données sur la maîtrise du temps, l aspect et la compétence d écrire. La validité de cette recherche a été celle du contenu, la formule alpha a été utilisée pour assurer la fiabilité de test maîtrise du temps et l aspect. la formule product-moment a été utilisée pour assurer la fiabilité de test compétence d écrire. Dans l analyse, j ai utilisé la formule product-moment pour calculer le coefficient de xii

13 la corrélation entre la maîtrise du temps, l aspect et la compétence d écrire des étudiants. IV. Analyse L analyse du résultat de cette recherche montre que la note moyenne la maîtrise le temps et l aspect 64, 75 et celle de la compétence d écrire est 58,8. Après avoir calcule les donées à la formule product-moment, on sait que le coefficient de la corrélation entre la maîtrise du temps et l aspect et la compétence d écrire des etudiants (0,494) est plus élevée que celui du table du coefficient de la corrélation (0,444) pour 20 repondants, au niveau de la confiance 95%. Cette donnée montre qu il y a une corrélation entre la maîtrise du temps, de l aspect et la compétence d écrire des étudiants du deuxième semestre du programme d enseignement. V. Conclusion À partir du résultat ci-dessus, on peut en conclure qu il y a une corrélation entre la maîtrise du temps, l aspect et la compétence d écrire des étudiants du deuxième semestre du programme d enseignement, bien que la note moyenne de la maîtrise du temps et de l aspect est plus élevée que celle de la compétence de l expression écrite. xiii

14 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... ABSTRAK... RÉSUMÉ.... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v viii ix xv xix xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan... 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kata... 5 xiv

15 2.2 Verba Les Temps Les Aspects Menulis Tujuan Menulis Tes Keterampilan Menulis Sistem Penilaian Keterampilan Menulis Kerangka Berpikir Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat Metode Pengumpulan Data Metode Dokumentasi Metode Tes xv

16 Pemilihan dan Penyusunan Instrumen Analisis Uji Instrumen Uji Coba Instrumen Validitas Tes Reliabilitas Tes Reliabilitas Tes Penguasaan Reliabilitas Tes Menulis karangan Sistem Penilaian Construction Dirigé de Phrase (penyusunan kalimat secara terstruktur) L épreuve de rédaction (tes menyusun paragraf) Metode Analisis Data Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data dan Pembahasan Hasil Tes Penguasaan Le Temps dan I aspect Hasil Tes Menulis Karangan Analisis Kesalahan Kesalahan dalam Tes Penguasaan xvi

17 4.2.2 Kesalahan dalam Tes Menulis Karangan Hasil Analisis Data BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xvii

18 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Penguasaan Kisi-kisi Instrumen Tes Menulis Data Uji Coba Tes Penguasaan Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Berdasarkan DELF A Kriteria Penilaian Tes Kemampuan Menulis Mahasiswa Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Berbahasa Prancis Kriteria Penilaian berdasarkan SK Rektor UNNES Skor Mentah dan Nilai Tes Penguasaan Le temps dan l aspect Skor Mentah dan Nilai Tes Menulis Karangan xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skor hasil uji coba penguasaan 2. Perhitungan Uji Coba Penguasaan 3. Perhitungan product-moment SPSS 17,0 4. Skor hasil uji coba 1-2 penguasaan dan menulis 5. Skor Penguasaan 6. Skor menulis karangan 7. Instrumen Penelitian 8. Kunci Jawaban instrumen xix

20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran bahasa meliputi empat kompetensi keterampilan berkomunikasi. Keempat kompetensi itu adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam mempelajari bahasa asing juga dibutuhkan keempat keterampilan tersebut. Begitu juga dalam mempelajari bahasa Prancis, untuk mendukung keempat kompetensi tersebut diatas, diperlukan pengetahuan tentang struktur kalimat. Pembelajaran keempat ketrampilan berbahasa didukung oleh beberapa aspek bahasa, diantara aspek tersebut adalah kosakata dan struktur kalimat. Dalam mempelajari struktur kalimat bahasa Prancis pembelajar tidak dapat menerapkan kaidah bahasa Indonesia ke dalam bahasa Prancis begitu saja karena terdapat perbedaan kaidah antara kedua bahasa tersebut. Sebagaimana yang diungkapkan Valette (1975:53), kaidah bahasa seharusnya dikuasai dalam mempelajari bahasa asing. Dalam tata bahasa Prancis, ada suatu kaidah yang dikenal dengan bentuk konjugasi le verbe (kata kerja), sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak terdapat konjugasi verba. Dalam beberapa bahasa tertentu, terutama bahasa-bahasa fleksi bisa ditemukan dan biasanya dinyatakan dalam bentuk morfemis, tetapi dalam bahasa lain ada juga yang secara leksikal. Dalam mempelajari struktur kalimat bahasa Prancis, kosa kata (vocabulaire) merupakan unsur pembentuk sebuah kalimat. Unsur-unsur tersebut 1

21 2 berupa kata yang terbagi atas kelompok-kelompok atau kelas-kelas kata yaitu kata benda (nom), verba, adverba, dsb. Pada hakekatnya struktur kalimat bahasa Perancis sama dengan bahasa yang lain yaitu berupa subjek, verba, objek dan pelengkap (S/V/O/P). Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalimat berbahasa Prancis adalah kata kerja atau verba (verbe). Verba bahasa Prancis berbeda dengan bahasa-bahasa lain, yaitu karena verba tersebut mengalami konjugasi (tasripan) verba. Menurut Grevisse (1988 :159) le verbe est un mot qui se conjugue, c est à dire qui varie en mode, en temps, en voix, en personne, et en nombre. Verba adalah kata yang dikonjugasikan, bentuknya berubah-ubah dalam hal modus, kala, bunyi, persona, dan jumlah. Dalam bahasa Prancis, unsur-unsur yang terdapat dalam verba seperti kala, modus, aspek, dan jenis kalimat (aktif atau pasif) mempunyai kaitan yang erat dan tidak dapat dipisahakan satu dengan yang lainnya. Dengan penguasaan unsur-unsur tersebut, mahasiswa diduga dapat menulis sebuah kalimat berdasarkan kala (le temps) dan aspek (l aspect). Contoh : Il a lu une lettre. Le temps : passé composé l aspect : accompli Pada contoh kalimat di atas verba a lu mempunyai unsur-unsur kala : passé composé, aspek : accompli (telah selesai).

22 3 Penulis memilih mahasiswa semester II karena mereka telah menempuh mata kuliah linguistique II sehingga dianggap telah menguasai materi-materi tersebut di atas dan diharapkan dapat menggunakannya dalam menulis. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui adakah korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa semester II program studi Pendidikan Bahasa Prancis Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan l expression ecrite (menulis) mahasiswa semester II prodi Pendidikan Bahasa Prancis? Kesalahan-kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa semester II Prodi Pendidikan Bahasa Prancis dalam menguasai le temps dan l aspect? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis l expression écrite (menulis) mahasiswa semester II prodi Pendidikan Bahasa Prancis.

23 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang sejauh mana hubungan antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis kalimat Sistematika Penulisan Secara garis besar penyusunan skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yakni bagian awal skripsi, bagian inti skripsi, dan bagian akhir skripsi. Bagian awal memuat halaman judul, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, sari, pengantar, daftar isi. Bagian inti skripsi ini terdari atas lima bab. Bab I memuat latar belakang penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II berisi tentang landasan teori dalam penelitian ini, yang terdiri dari teori le mot (kata), le verbe (verba), le temps (kala), l aspect (aspek), dan menulis. Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian yang terdiri dari pendekatan penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, uji coba instrumen, pelaksanaan tes, sistem penilaian, dan metode analisis data. Bab IV berisi pengumpulan data, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil penelitian dan saran. Bab akhir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

24 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang kelas kata, verba, le temps (kala), l aspect (aspek), ketrampilan menulis dan lain sebagainya Kata Mot atau kata dalam Dictionnaire de linguistique (Dubois, dkk.) adalah : Mot est un element linguistique significatif compose d un ou de plusieurs phonemes ; cette sequance est susceptible d une transcription ecrite (ideogramatique, sylabaire ou alphabethique) comprise entre deux blancs ; dans ses divers emplois syntaxiques, elle garde sa forme, soit totalement, soit partiellement (dans le cas de la flexion). Kata adalah elemen linguistik signifikan terdiri dari satu atau lebih fonem; Hal ini mungkin urutan transkrip tertulis (ideogramatique, sylabaire atau abjad) antara dua putih; dalam berbagai pekerjaan yang sintaksis, itu membuat bentuknya, baik secara total atau sebagian (dalam kasus fleksi). Dari pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa kata merupakan gabungan elemen linguistik yang terdiri dari satu fonem atau lebih yang mempunyai arti, dapat menjelaskan sebuah ide dan dapat diwujudkan ke dalam tulisan. Kata juga terbagi menjadi beberapa jenis kata atau kelas kata. Menurut Dubois (1972:28), yang merupakan kelas kata yaitu: (1) Nom yaitu kata yang mengacu pada nama diri, nama fisik, nama abstrak. Contoh : Marie est une belle fille. 5

25 6 Kata marie merupakan sebuah nama yang berfungsi sebagai Nom atau kata benda dan berkedudukan sebagai subjek dari kata kerja est (être). (2) Pronom yaitu kata yang menggantikan orang (Pronom personnel : je, tu, il, elle, modus, nous, ils, elles). Contoh : Je mange du riz. Kata Je merupakan Pronom atau kata yang menggantikan nama orang dan berkedudukan sebagai subjek dari kata kerja mange. (3) Adjectif yaitu kata yang digunakan untuk menjelaskan nomina. Contoh : Maïa est mince. Kata Mince merupakan adjectif qualificatif atau kata yang digunakan untuk menjelaskan nomina dan berkedudukan sebagai pelengkap pada kata kerja est (être). Adjectif qualificatif bisa berupa grand, ancien, aimable, petit, dsb. (4) Déterminant yaitu kata yang membedakan jenis, jumlah, milik suatu nomina. Article indéfini : Contoh : C est une maison. Kata Une merupakan Déterminant (kata yang membedakan jenis, jumlah, milik suatu nomina) yang berupa l article indefini dan berkedudukan sebagai artikel (kata sambung). Déterminant bisa berupa article ( seperti article défini, indéfini, partitif, cantracté), déterminant

26 7 possessifs (seperti celui, celle, etc), déterminants demonstratifs (seperti ce, cette, ces, etc), déterminants indifini (seperti certain, quelque, beaucoup de, n importe quel, etc), déterminant numeraux (seperti un, deux, premier, deuxieme, ect) dsb. (5) Adverbe yaitu kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan adverbial itu sendiri. Contoh : Il court vite. Kata Vite merupakan adverbe atau kata keterangan yang menjelaskan verba, adjektiva dan adverbial itu sendiri dan berkedudukan sebagai pelengkap dari kata kerja court. Adverbe bisa berupa adverbs de maniere (seperti bien, mieux, vite, etc), adverbs de temps (seperti hier, aujourd hui, etc), adverbs de lieu (seperti ici, la, ailleurs, etc), adverbs de quantite (seperti assez, aussi, beaucoup, moins, etc), adverbs d affirmation (seperti oui, certainement, vraiment, etc), adverbs de negation (seperti non, ne, jamais, etc), adverbs de doute (seperti peutetre, probablement, etc),, dsb. (6) Prépositionnel yaitu kata yang digunakan untuk menunjukan lokasi, arah. Contoh : Pierre va aller à Paris. Il fait du sport deux fois par semaine.

27 8 Preposisi à dan par berkedudukan sebagai preposisi atau kata yang digunakan untuk menjelaskan lokasi atau arah. Prépositionnel bisa berupa dans, par, au, vers, devant, dsb. (7) Conjonction yaitu kata yang digunakan untuk menghubungkan dua nomina atau frase nomina. Contoh : Quand ils sont venus en france, Romina avait 10 ans. Kata Quand merupakan konjungsi atau kata penghubung yang menghubungkan antara dua nomina atau frase nomina. Conjonction bisa berupa parceque, comme, quand, et, ou, dsb. (8) Interjection yaitu kata yang digunakan untuk menyatakan ekspresi perasaan. Contoh : Chut! Ne fait pas de bruit. Kata Chut merupakan kata yang digunkan untuk menyatakan ekspresi perasaan (interjection). Interjection bias berupa chut!, bon!, quoi!, voilla!, voici!, dsb. (9) Verbe yaitu kata yang menunjukan perbuatan, kejadian, hubungan. Contoh : Elle aime regarder la télévision. Kata aime merupakan verba yang menunjukan perbuataan, kejadian, hubungan. Verba bisa berupa verba transitif, verba intransitif, dan verba pronominal.

28 9 Kelas kata dalam bahasa Prancis yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah le verbe atau verba Verba Verba merupakan salah satu dari jenis-jenis kelas kata yang memiliki penggunaan dan peranan yang berbeda. Verba adalah unsur yang sangat penting dalam suatu kalimat, karena jika dalam suatu kalimat tidak terdapat suatu verba maka kalimat tersebut belum dikatakan kalimat dengan sempurna. Penguasaan verba sangat penting, karena verba adalah suatu elemen yang memiliki kedudukan sentral dalam suatu kalimat. Grevisse (1988 :159) menyatakan : Le verbe est un mot qui se conjugue, c est à dire qui varie en mode, en temps, en voix, en personne, et en nombre. Verba adalah kata yang dikonjugasikan, bentuknya yang berubah-ubah menyesuaikan modus, kala, bunyi, persona, dan jumlah. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa verba merupakan kata yang dikonjugasikan berdasarkan perubahan-perubahan bentuk dalam hal modus, kala, bunyi dan jumlah. Selanjutnya Bescherelle (2006: ) berpendapat : «Le verbe apparait comme l élément autour duquel s organise la phrase; il constitue le noyau de la phrase. On peut donc l identifier en cherchant, dans la phrase, à quel élément se rapportent les groupes nominaux, c està-dire par rapport à quel mot ils marquent leur fonction». Verba muncul sebagai elemen/unsur yang dengan unsur tersebut terbentuk kalimat ; ia merupakan inti dari kalimat. Jadi kita bisa mengidentifikasikannya dengan mencari, di dalam kalimat, pada unsur yang sesuai dengan kelompok nominal, maksudnya menghubungkan sesuatu dengan kata yang mereka tandai dengan fungsi mereka.

29 10 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa verba adalah sebuah kata yang bentuknya berubah-ubah menurut persona, modus, kala, dan jumlah kata yang menyatakan perbuatan yang dilakukan atau dialami oleh subjek, atau menyatakan keadaan subjek. Verba merupakan unsur pembentuk kalimat yang berfungsi sebagai predikat, yang merupakan inti pembicaraan atau tulisan dan mengalami perubahan pada modus, kala, bentuk, serta jumlah dan persona. Dalam mempelajari verba bahasa Prancis terdapat unsur-unsur yang berupa le temps, le mode, l aspect, dan la voix. Adapun pada skripsi ini hanya akan dibahas tentang le temps dan l aspect. 2.3 Les Temps Menurut pendapat Chaer (2003 :260), kala atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yang disebutkan di dalam predikat. Martin dan Lecomte (1962:243) menjelaskan : Les temps servent à situer le fait ou l acte désignés par le verbe à l un des moments de la durée: présent, passé, futur. Kala berguna untuk menggambarkan perbuatan atau tindakan yang ditunjukan dengan verba (kata kerja) pada suatu waktu, lampau, sekarang, dan yang akan datang. Dengan perubahan verba sesuai kala inilah dapat ditunjukan kapan suatu peristiwa terjadi, selanjutnya Bescherelle berpendapat :

30 11 Les marques du temps situent l événement dont on parle par rapport au moment où l on parle. Tanda dari kala menggambarkan kejadian yang dibicarakan yang dibandingkan dengan waktu ketika orang membicarakannya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kala adalah suatu alat kebahasaan yang berfungsi untuk mengungkapkan dan menggambarkan suatu peristiwa yang ditunjukan dengan verba (kata kerja) pada suatu waktu sekarang, lampau, dan yang akan datang. Mauger (1968 :234), membagi kala dalam modus indikatif dalam bahasa Prancis menjadi : 1. Le présent 2. Le futur 3. Le futur antérieur 4. Le passé composé 5. Le passé surcomposé 6. Le passé simple 7. L imparfait 8. Le plus-que-parfait 9. Le passé anterieur bagian: Martin dan lecomte (1962 :243) membagi sistem kala ke dalam dua 1. Kala tunggal (Temps simples)

31 12 Kala tunggal menunjukan perbuatan yang sedang dilakukan baik wakttu sekarang, waktu lampau, maupun waktu yang akan dating. Kala tunggal meliputi : kala present, imparfait, passé simple, dan futur. 2. Kala majemuk (Temps composes) Kala majemuk mengungkapkan perbuatan yang selesai. Kala majemuk meliputi : passé composé, plus-que-parfait, passé anterieur, futur anterieur. Salah satu bagian dari kala adalah aspek. Lebih lanjut tentang aspek akan diuraikan dibawah ini: 2.4. Les Aspects Chaer (2003 : 259) berpendapat bahwa aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal di dalam suatu situasi, keadaan, kejadian atau proses. Mitterand dkk. (1983 :150), menyatakan bahwa L aspect, c est la maniere dont l action se deroule. Aspek, menurut Mitterand dkk, adalah cara bagaimana sebuah peristiwa berlangsung. Brunel dan Valette (1993:49) berpendapat bahwa aspek adalah cara berlangsungnya atau terjadinya suatu peristiwa dan bukan merupakan waktu kapan suatu peristiwa itu terjadi, artinya bahwa sebuah aspek itu dapat dilihat dari la durée (lamanya), le degrée d accomplissement (tingkat pelaksanaan), dan la phase d accomplissement (fase pelaksanaan). Jadi, sebuah tindakan atau perbuatan dapat ditunjukan sebagai perbuatan yang sedang terlaksana, atau telah terlaksana pada saat berbicara, akan segera terlaksana, dalam waktu yang terbatas dan tidak terbatas, seketika atau berulang-ulang.

32 13 Mitterand dkk. (1983:150), menambahkan lebih jauh: 1. La durée (lamanya) yang dapat ditunjukkan melalui : a. Par le sens même du verbe (arti kata kerja itu sendiri), aspek ini terdiri dari : 1. Duratif, ditunjukan dengan kata kerja misalnya : continuer, chercher 2. Répetitif, ditunjukan dengan kata kerja misalnya : se mettre, toussoter. 3. Instantif, ditunjukan dengan kata kerja misalnya : sauter, exploser. b. Par le temps du verbe (melalui kala yang digunakan pada kata kerja), pada imparfait misalnya, yang menunjukkan suatu perbuatan yang sedanng dilakukan di waktu lampau. Contoh : A ce moment là, je dormais dans ma chambre. (Pada waktu itu, saya tidur di dalam kamarku) c. Par les adverbes et compléments circonstanciels (melalui kata keterangan dan pelengkap keadaan) Di dalam aspek duratif, kata keterangan yang digunakan misalnya : longtemps, toujours, sans casse, aspek repetitif : souvent, d habitude, ordinairement, aspek instantif : momentanement, tout de suite, brièvement, en un instant. 2. Le degré d accomplissement (tingkat pelaksanaan)

33 14 L action peut être saisie comme inaccomplie (inachevée, en cours) ou comme accomplie (achevée). Sebuah peristiwa dapat ditangkap sebagai sebuah tindakan yang tidak selesai dan selesai. Contoh : a. Tindakan yang tidak selesai (inaccompli), misalnya : Le vacarme s éloigne. Suara ribut itu menjauh Kata s éloigne merupakan verba yang menunjukan bahwa peristiwa tersebut tidak selesai atau masih berlangsung (inaccompli) pada kalimat yang menggunakan kala présent. b. Tindakan atau perbuatan yang selesai (accompli), (dengan menggunakan kata bantu avoir atau être + participle passé), misalnya : Le vacarme s est éloigné «Suara ribut itu telah menjauh» Kata s est éloigné merupakan verba yang menunjukan bahwa peristiwa tersebut selesai dan kalimat tersebut menggunakan kala passé composé. 3. La phase d accomplissement (tingkat pelaksanaan) Suatu perbuatan dapat ditangkap pada : a. Awal 1. Futur imminnent (aspect imminnent) : aller, être sur le point de + infinitif. Contoh :

34 15 On demande M. Renaud, il est occopé, il va descendre tout a l heure. «Orang-orang menanyakan Tuan Renaud, dia sedang sibuk, dia akan segera turun nanti. Verba va desecendre merupakan verba yang menunjukan bahwa kegiatan tersebut akan segera terjadi dan kalimat tersebut menggunakan aspek imminent. 2. Aspek inkoatif : commencer à, se mettre à + infinitif. Contoh : Elle se remit à parler. «Dia memulai berbicara kembali» Verba se remit à merupakan verba yang menunjukan bahwa kegiatan tersebut terjadi di awal atau kegiatan tersebut baru dimulai dengan kala présent. b. Millieu de l action (aspect median) suatu perbuatan ditangkap ditengah : être en train de, continuer à + infinitif. Contoh : Ne me derange pas, je suis en train de travailler. «Jangan ganggu aku, aku sedang belajar». Verba suis en train de menunjukan bahwa suatu perbuatan yang ditangkap ditengah atau kegiatan tersebut sedang terjadi merupakan aspek median dalam kala présent dan kata tersebut harus diikuti dengan bentuk infinitif.

35 16 c. Akhir 1. Aspek terminatif : finir de, cesser de, s arreter de. Contoh : Il a fini de travailler «Dia telah selesai bekerja» Kata finir de merupakan suatu perbuatan yang ditangkap di akhir atau kegiatan tersebut telah terjadi. 2. Pengungkapan bentuk lampau yang sangat dekat (aspek récent) : venir de + infinitif. Contoh : Je viens de manger. «Saya baru saja selesai makan» Kata viens de yang berarti aspek récent merupakan suatu perbuatan yang menunjukan pengungkapan bentuk lampau yang sangat dekat atau kegiatan tersebut baru saja terjadi. Menurut Baylon dan Fabre (1978 :88), keaspekan dalam bahasa Prancis terdiri atas : 1. Aspek imperfektif (aspect imperfectif), mengungkapkan peristiwa yang sedang terjadi. Contoh : Le vent souffle. Angin berhembus»

36 17 Verba souffle dalam kala présent merupakan verba yang menunjukan aspek imperfektif (suatu peristiwa yang sedang terjadi) dan kemungkinannya masih terjadi. 2. Aspek perfektif (aspect perfectif), memperlihatkan peristiwa yang telah terjadi. Contoh : J ai pris mon petit déjeuner. «Saya sudah sarapan». Verba ai pris dalam kala passé composé merupakan verba yang menunjukan aspek perfektif (suatu peristiwa yang telah terjadi) dan biasanya ditandai dengan kala passé atau imparfait. 3. Aspek instantif (aspect instantane), menunjukan peristiwa yang terjadi seketika. Contoh : J ouvris les yeux. Saya membuka mata Verba ouvris merupakan verba yang menunjukan aspek instantif (suatu peristiwa yang terjadi seketika) atau kegiatan tersebut bersifat instan (praktis) dan dengan kala présent. 4. Aspek duratif (aspect duratif), memperlihatkan peristiwa yang berlangsung terus menerus atau berlanjut. Contoh : La terre tourne.

37 18 Bumi berputar Verba tourne merupakan verba yang menunjukan aspek duratif (suatu peristiwa yang berlangsung terus menerus atau berlanjut) dan dengan kala présent. 5. Aspek iteratif (aspect itératif), menunjukan peristiwa yang berulang. Contoh : Je vais me promener tous les jours. «Saya akan jalan-jalan tiap hari». Verba me promener merupakan verba yang menunjukan aspek iteratif (suatu peristiwa yang terjadi berulang) dan dengan kala futur proche. 6. Aspek inkoatif atau progresif (aspect inchoatif ou progresif), memperlihatkan peristiwa yang terjadi secara bertahap atau sedikit demi sedikit. Contoh : Cet enfant grandit. «Anak itu tumbuh besar» Verba grandit merupakan verba yang menunjukan aspek inkoatif atau progresif (suatu peristiwa yang terjadi secara bertahap atau sedikit demi sedikit ) dan dengan kala présent. 7. Pengungkapan bentuk lampau yang sangat dekat (passé recent). Contoh : Il vient d assassiner quelqu un. Dia baru saja membunuh seseorang.

38 19 Verba vient d assassiner merupakan verba yang menunjukan suatu pengungkapan bentuk lampau yang sangat dekat (passé récent) dan dengan menggunakan kala passé récent. 8. Pengungkapan bentuk yang akan datang yang dekat (futur prochen). Contoh: Je vais manger ce gateau. «Saya akan segera memakan roti itu. Verba vais manger merupakan verba yang menunjukan suatu pengungkapan bentuk yang akan datang yang dekat (futur prochain) dan dengan menggunakan kala futur proche Menulis Menurut Cug dan Gruca (2002:182), écrire, c est donc produire une communication au moyen d un texte. menulis adalah memproduksi sebuah komunikasi melalui sebuah teks. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan sebuah aktifitas untuk mengemukakan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Larousse (1967:350) menyatakan bahwa écrire c est exprimer par des signes traces, des caractères convenus. menulis adalah pengungkapan lewat lambang tulisan/huruf yang telah disepakati. Selanjutnya Valette (1975:81) mengemukakan bahwa:

39 20 pour apprendre à bien écrire en langue étrangère, l élève doit franchir certaines étapes indispensables. Il lui faut apprendre bien orthographe, grammaire et vocabulaire untuk belajar menulis dengan baik dalam bahasa asing, pembelajar harus melewati tahapan-tahapan tertentu yang dibutuhkan. Pembelajar harus mempelajari dengan baik ortografi, tata bahasa dan kosakata. Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, sehingga agar tulisan baik dan benar, pembelajar harus mempelajari dengan baik ortografi, tatabahasa dan kosakata Tujuan Menulis Dalam kegiatan menulis, seorang penulis mempunyai tujuan tertentu dari tulisan yang dihasilkan agar dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. L écriture est pour l écrivain le moyen de transmettre un récit, une intrigue, une description, un portrait, un sentiment, une émotion. C est aussi le moyen de créer sa propre langue. Chaque écrivain possède son style, sa manière de construire les phrases, d utiliser les mots. (htpp://fr.wikipedia.org/wiki) bagi penulis, tulisan merupakan cara menyampaikan sebuah cerita, sebuah alur cerita, deskripsi, gambaran, luapan perasaan, emosi. Itu juga merupakan cara untuk menciptakan bahasanya sendiri. Setiap penulis mempunyai gaya tulisan, cara menyusun kalimat, dan menggunakan katakatanya sendiri. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan menulis, yaitu untuk menyampaikan sebuah cerita, untuk

40 21 mendeskripsikan sesuatu, mengekspresikan perasaan serta emosi sesuai gaya masing-masing penulis Tes Keterampilan Menulis Menurut Valette (1975:84), tes keterampilan menulis ada 8 bentuk, yaitu: a. Tes préliminaire (tes pendahuluan penulisan) Tes ini menuntut siswa untuk mampu menulis ejaan bahasa asing tertentu untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada ortografi bahasa tersebut. Contoh: Guru memberikan sebuah wacana kepada siswa, kemudian siswa diminta menyalin /menulis kembali wacana tersebut dalam beberapa menit. Setelah waktu yang diberikan untuk menyalin selesai, hasil salinan siswa dikoreksi kesesuaiannya/dengan wacana yang asli, penilaian hasil salinan tersebut dapat berupa konjugasi verba, accent dan ejaan yang ditulis oleh siswa. b. La dictée (dikte) Dalam tes ini siswa dituntut untuk dapat menuliskan kata/kalimat yang diucapkan untuk mengetahui kemampuan ortografinya. Contoh: guru membaca kalimat l enfant court dans la rue, kemudian siswa diminta untuk menuliskan kembali kalimat tersebut. Selanjutnya, hasil tulisan siswa dikoreksi bersama guru, apakah siswa mampu menulis dengan benar kalimat yang diucapkan guru, meliputi penulisan nomina dan konjugasi verba manger (mange).

41 22 c. Phrases à compléter (melengkapi kalimat) Tes ini menuntut kemampuan siswa untuk melengkapi kalimat. Conto: La Tour Eiffel se trouve à. (jawaban yang benar adalah Paris) d. Construction dirigée de la phrase (penyusunan kalimat secara terpimpin) Tes ini siswa dituntut untuk mengganti bagian kalimat dengan kalimat yang lain sehingga menghasilkan kalimat yang baru. Contoh: Elle est belle (elle). Siswa diminta untuk mengganti kalimat dengan sujet jamak (elles) dengan menyesuaikan konjugasi verba être untuk orang ketiga jamak. Maka jawabannya Elles sont belles. e. Le vocabulaire (kosakata) Tes ini mengukur kosakata bahasa asing yang telah dipelajari oleh siswa. Contoh: Quelle le nom du verbe aimer.. (jawaban yang benar adalah l amour). f. La traduction (penerjemahan) Dalam tes ini siswa diminta untuk menerjemahkan wacana dalam bahasa Prancis kedalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. g. Le test sur passage (tes perubahan bentuk)

42 23 Tes ini menuntut siswa untuk mengubah kala waktu dalam wacana, mengubah bentuk kalimat direct ke dalam bentuk kalimat indirect atau menceritakan kembali wacana yang telah diperdengarkan atau dibaca. Contoh: Je suis malade (direct) Il me dit qu il est malade (indirect) h. L épreuve de rédaction (menyusun kalimat) Siswa diminta untuk menyusun tulisan, misalnya: menceritakan tempat, perasaan, karakter seseorang dan menulis berdasarkan ide tertentu. Dari berbagai bentuk tes keterampilan menulis di atas, yang sesuai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis adalah L épreuve de rédaction (menyusun kalimat) karena siswa diminta untuk menyusun tulisan yang menceritakan tempat, perasaan, karakter seseorang berdasarkan ide tertentu Sistem Penilaian Keterampilan Menulis Haris dan Amran (dalam Nurgiyantoro 2001:3005) menyatakan penilaian dalam tes menulis dapat bervariasi namun hendaknya mencakupi lima kategori pokok, yakni (1) isi, gagasan yang dikemukakan (content), (2) organisasi isi (form), (3) tata bahasa dan pola kalimat (grammaire), (4) gaya, pilihan struktur dan kosakata (style), (5) ejaan (mechanics). Valette (1975:90) menyatakan bahwa penilaian kemampuan menulis meliputi: (a) exactitude des faits (ketepatan peristiwa), (b) ortographe (ejaan), (c)

43 24 conjugaison des verbes (konjugasi kata kerja), (d) souplesse du style (keluwesan gaya bahasa), (e) choix du vocabulaire (pemilihan kosakata). Menurut petunjuk penilaian tes kemampuan menulis program DELF A2 (Diplôme d Études en Langue Française), kriteria yang harus dinilai dalam tes kemampuan menulis adalah: (1) Respect de la consigne (mematuhi perintah) - Peut mettre en adéquation sa production avec la situation proposée (dapat menempatkan secara tepat tulisannya dengan situasi atau keadaan yang ditetapkan) - Peut respecter la consigne de longueur minimale indiquée (dapat mematuhi perintah mengenai panjang minimal yang dianjurkan) (2) Correction sociolinguistique (koreksi sosiolinguistik) Peut choisir un registre de langue adapté au destinataire (tu/vous) (dapat memilih kekhassan bahasa yang sesuai dengan penerima (kamu/anda) (3) Capacité à informer et/ou à décrire (kemampuan memberikan informasi dan/atau menggambarkan) Peut écrire des phrases et des expressions simples sur soi-même et ses activités (dapat menulis kalimat dan ungkapan sederhana tentang dirinya dan aktivitasnya) (4) Lexique/orthographe léxicale (leksikal/ejaan leksikal)

44 25 - peut utiliser un répertoire élémentaire de mots et d expressions relatifs à sa situation personnelle (dapat menggunakan serangkaian kata dasar dan frase yang berhubungan dengan situasi pribadinya) - peut orthographier quelques mots du répertoire élémentaire (dapat menulis ejaan beberapa kata dengan benar) (5) Morphosyntaxe/orthographe gramaticale (morfosintaksis/ejaan gramatikal) Peut utiliser avec un controle limité des structures, des formes grammaticales simples appartenant à un répertoire mémorisé (dapat menggunakan struktur, bentuk gramatikal sederhana dari daftar yang dipelajari) (6) Cohésion et cohérences (kohesi dan koherensi) Peut relier les mots avec des connecteurs très élémentaires tels que <et>, <alors> (dapat menghubungkan kata-kata dengan penghubung yang sangat dasar seperti <dan>, <kemudian>) Berdasarkan beberapa kriteria penilaian menulis di atas, penulis menggunakan Kriteria penilaian DELF A2 dalam penelitian ini dengan alasan karena mahasiswa semester II telah mendapatkan materi dengan kala présent, imparfait, passé composé, futur simple dan aspek.

45 Kerangka Berpikir Penguasaan empat keterampilan berbahasa, yakini keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan menulis merupakan tujuan akhir dari pembelajaran bahasa. Untuk dapat mencapai keempat keterampilan berbahsa tersebut harus didukung oleh beberapa kemampuan yang diantaranya adalah penguasaan le temps dan l aspect. Pengauasaan le temps dan l aspect dapat diaplikasikan dalam berbagai kegiatan berbahasa, salah satunya adalah dengan menulis. Kemampuan menulis sangat dipengaruhi oleh penguasaan le temps dan l aspect. Makin baik penguasaan le temps dan l aspect yang dimiliki mahasiswa, maka akan memudahkan mahasiswa dalam memahami dan menggunakan le temps dan l aspect dengan baik. Penguasaan le temps dan l aspect yang memadai akan menjadikan mahasiswa mampu dalam menullis dengan baik. 2.7 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 2006: 71). Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah : Ha : Ada korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

46 27 BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, sistem penilaian dan metode analisis data. 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis korelatif karena bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penguasaan le temps, dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa semester II tahun 2010/ Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa Prancis semester II tahun 2010/2011 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah sama dengan populasi, hal ini sesuai pendapat Arikunto (2006 :131) penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Dari pendapat ini maka penelitian ini disebut penelitian populasi. 27

47 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas Penguasaan le temps dan l aspect Variabel terikat Kemampuan menulis mahasiswa semester II prodi Pendidikan Bahasa Prancis Tahun 2010/ Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar dan jumlah mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa Prancis semester II tahun 2010/2011 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang menjadi responden Metode Tes Metode tes digunakan untuk memperoleh data mengenai korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa semester II prodi Pendidikan Bahasa Prancis Tahun 2010/2011, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh data dengan metode ini adalah :

48 Pemilihan dan Penyusunan Instrumen Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes menulis kalimat yang berupa tes pemahaman, penggunaan le temps dan l aspect dan menulis karangan yang menggunakan kala lepas, cerita lama dan cerita yang akan datang. Tes tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang pernah diberikan pada perkuliahan pada semester I dan II. Berikut ini merupakan kisi-kisi tes penguasaan dan kisi-kisi tes kemampuan menulis. 1. Tes penguasaan le temps dan l aspect No. Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen Variabel Sub variabel Indikator Jenis kala No.soal Jumlah 1. PENGUAS AAN TEMPS DAN LE L ASPECT Pemahaman dan penggunaan le temps l aspect dan Temps Présent I. A : Futur proche 1,6, 8 B :1,5 I. A : 3, B : Passé récent I. B : 4 1 Passé composé I. A : 4, 5 B : 3 3

49 30 Imparfait I. A : 2, 7 B : 7 3 Futur I. B : 2, 8 2 Aspect Duratif, perfektif, imperfektif, terminatif, récent, inkoatif, dsb. I.A, B 16 Tes penguasaan ini terdiri dari dua bentuk tes yaitu berupa tes pemahaman dan tes penggunaan dengan kala dan aspek yang berbeda-beda. Dua bentuk tersebut dibagi menjadi 10 butir soal yang terdiri dari 5 butir soal pemahaman le temps dan l aspect dan 5 butir soal penggunaan le temps dan l aspect. 2. Tes menulis karangan Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen No. Variabel Sub variabel Indikator No.soal Jumlah 2. KEMAMPUAN MENULIS A. Cerita bebas dan dengan kala bebas Kala lepas/bebas II. A 1 B. Cerita lama Kala imparfait, II. B 2

50 31 dan akan datang Passé composé, futur proche dan futur (a dan b) Tes menulis karangan ini terdiri dari dari tiga bentuk karangan dengan kala dan tema berbeda-beda. Karangan pertama berupa karangan dengan kala lepas dan dengan tema kegiatan sehari-hari. Karangan kedua berupa karangan yang menceritakan tentang cerita yang mengesankan atau tak terlupakan. Karangan selanjutnya atau karangan ketiga berupa karangan dengan tema keinginan/harapan di masa mendatang. 3.5 Analisis Uji Instrumen Uji coba instrumen Sebelum pelaksanaan tes dilakukan uji coba terlebih dahulu yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2011 dan 13 Juli 2011 pada lima mahasiswa pendidikan bahasa Prancis karena mahasiswa tersebut mempunyai karakteristik yang sama dengan responden penellitian. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui realibilitas instrumen dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes yang sebenarnya. Dari hasil uji coba diketahui waktu untuk mengerjakan soal tes penguasaan le temps dan l aspect dan menulis karangan adalah 90 menit.

51 Validitas tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto 2002:144). Pengujian validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Validitas isi. Validitas isi juga validitas kurikuler karena materi yang digunakan sebagai alat ukur disejajarkan dengan materi yang tertera dalam kurikulum (Arikunto : 2006:67). Validitas isi ini berupa materi yang digunakan dalam tes disesuaikan dengan materi yang telah didapatkan oleh mahasiswa semester II Pendidikan Bahasa Prancis FBS UNNES Reliabilitas Tes Reliabel artinya dapat dipercaya atau dapat dihandalkan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes merupakan ketetapan hasil tes (Suharsimi Arikunto, 2006 :86) Reliabilitas Tes Penguasaan Reliabilitas tes penguasaan pada penelitian ini, penulis menggunakan metode tes ulang (tes-retest method), artinya satu buah tes diujikan dua kali pada objek yang sama dengan selang waktu tertentu. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha karena tes ini menggunakan penskoran rentangan antara beberapa nilai (misalnya 0-10 atau 0-100) atau yang terbentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya (Arikunto 2006:196). Tabel 3.3. Data uji coba instrumen tes penguasaan.

52 33 Sebelum menganalisis data di atas menggunakan rumus alpha, terlebih dahulu dibuat table persiapan yang terdapat pada lampiran 2. Data pada tabel persiapan tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus alpha. = = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir = varians total Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 1f. Perhitungan menggunakan rumus alpha tersebut menghasilkan = 0,890, r tabel untuk N = 5 taraf signifikansi 95% adalah 0,878. Hal ini berarti bahwa lebih besar dari (0,890>0,878). Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel Reliabilitas Tes Menulis Karangan Pada tes ini untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan teknik tes ulang atau test-retest. Pada tes ulang ini, tes dilakukan sebanyak dua kali dengan menggunakan soal dan responden yang sama dengan selang waktu dua hari, hasil kedua tes tersebut dikorelasikan dengan menggunakan rumus product-moment. Setelah dilakukan tes uji instrumen diperoleh data sebagai berikut.

53 34 Tabel 3.4 Data Uji Coba Tes Menulis Karangan No. Nama Skor I Skor II 1. Nur 15,5 16,5 2. Mah 19, Nug 13,5 14,5 4. Sis Ika 15, Koefisien reliabilitas dihitung dengan mengkorelasikan hasil skor tes menulis pertama (x) dan hasil skor tes menulis kedua (y). Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product-moment sebagai berikut ini : r xy = { N X 2 N ( XY X 2 X ) }{ N Y Y 2 ( Y) 2 } Perhitungan data tersebut menggunakan program SPSS Statistics 17.0, perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 3. Perhitungan tersebut menghasilkan = 0.903, untuk N = 5 taraf signifikansi 95% adalah 0,878. Hal ini berarti bahwa lebih besar dari tabel (0,903>0,878). Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.

54 Sistem Penilaian Pada tes ini sistem penskoran dengan sistem benar salah sebagai berikut Construction Dirigé de Phrase (penyusunan kalimat secara terstruktur) a. Pensekoran Dalam tes ini, kriteria penilaian sebagai berikut : 2 : jika struktur kalimat benar dan kalimat padu 1 : jika struktur kalimat benar namun ada tulisan yang salah atau kalimat tidak padu 0 : jika struktur kalimat salah dan kalimat tidak padu Beradasarkan pensekoran di atas, skor tertinggi yang dapat diperoleh mahasiswa adalah 20 (dua puluh). b. Penilaian Setelah skor ditentukan, kemudian skor tersebut dikonversikan ke dalam nilai dengan menggunakan rumus : Keterangan: S R N SM : Nilai yang dicari : Skor mentah yang diperoleh siswa : Skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan : Standar mark (besarnya skala penelitian yang dikehendaki).

55 L épreuve de rédaction (tes menyusun paragraf) a. Penskoran Teknik penskoran penelitian ini menggunakan teknik penilaian tes tertulis berdasarkan standar DELF (Diplôme d Etude En Langue Français ) A2. Dari acuan tersebut, peneliti membuat sendiri pengkategorian unsur-unsur karena tidak semua kategori penelitian sesuai dengan materi yang diujikan. Unsur tersebut meliputi : Table 3.4 Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Berdasarkan DELF A2 Respect de la consigne 0 0,5 1 Capacité à raconter et à décrire Capacité à donner ses impressions Morphosyntaxe/orthographe grammaticale 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3, ,5 1 1, ,5 1 1,5 2 2,5 Lexique/orthographe lexicale 0 0,5 1 1,5 2 Cohérence et cohésion 0 0,5 1 1,5 Karena produksi tulisan yang diharapkan pada penenlitian ini adalah kala présent dan passé sehingga lebih tepat DELF A2. Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tes Kemampuan Menulis Mahasiswa Mematuhi Perintah 0 0,5 1 Kemampuan Mengungkapkan 0 0,5 1

56 37 Peristiwa Morfosintaksis/ejaan 0 0,5 1 1, gramatikal Leksikal/ejaan leksikal 0 0,5 1 1,5 2 Koherensi dan kohesi 0 0,5 1 1,5 Berdasarkan pensekoran di atas, skor tertinggi yang dapat diperoleh mahasiswa adalah 8 (delapan). Tabel 3.6. Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan berbahasa Prancis 1. Mematuhi perintah Skala nilai 1 0,5 Kriteria Isi cerita sesuai dengan perintah Isi cerita sesuai dengan perintah memuat setengah informasi, kadang terjadi kesalahan penggunaan kata sambung, isi mudah dipahami 0 Isi cerita tidak sesuai dengan perintah, isi tidak dapat dipahami. 2. Kemampuan mengungkapkan peristiwa Skala nilai Kriteria 1 Memuat keseluruhan isi cerita, yaitu peristiwa yang terjadi, tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut, tempat

57 38 terjadinya peristiwa tersebut, waktu peristiwa tersebut terjadi dan ada berapa kejadian inti dalam keseluruhan isi cerita tersebut, isi sangat mudah dipahami. 0,5 Memuat setengah lebih isi cerita, yaitu peristiwa yang terjadi, tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan tempat terjadinya peristiwa tersebut, isi mudah dipahami. 0 Tidak memuat isi cerita, isi tidak dapat dipahami. 3. Morfosintaksis/Ejaan gramatikal Skala nilai 2,5 Kriteria Pola kalimat benar, jarang terjadi kesalahan dalam pengggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal. 2 Pola kalimat benar, kadang-kadang terjadi kesalahan dalam penggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal. 1,5 Pola kalimat benar, sering terjdi kesalahan dalam penggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal. 1 Pola kalimat kurang benar, jarang terjadi kesalahan dalam penggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal.

58 39 0,5 Pola kalimat kuarng benar, sering terjadi kesalahan dalam penggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal. 0 Pola kalimat, penggunaan preposisi, konjugasi, kala waktu, nomina, adverbia, preposisi participe-passé, ejaan gramatikal tidak benar. 4. Leksikal/ejaan leksikal Skala nilai 2 Kriteria Keseluruhan kosa kata yang digunakan sesuai konteks, sedikit sekali terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca. 1,5 Setengah lebih dari keseluruhan kosa kata yang digunakan sesuai dengan konteks, sedikit terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca. 1 Setengah dari keseluruhan kosa kata yang digunkan sesuai dengan konteks, sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca. 0,5 Setengah dari keseluruhan kosa kata yang digunakan kurang sesuai dengan konteks, sering terjadi kesalahan ejaan dan tanda baca. 0 Kosa kata yang digunakan tidak sesuai dengan konteks, banyak sekali kesalahan ejaan dan tanda baca.

59 40 b. Penilaian Setelah skor ditentukan, kemudian skor tersebut dikonversikan ke dalam nilai dengan menggunakan rumus : Keterangan: S R N SM : Nilai yang dicari : Skor mentah yang diperoleh siswa : Skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan : Standar mark (besarnya skala penelitian yang dikehendaki). 3.7 Metode Analisis Data Setelah mendapatkan nilai untuk masing-masing peserta, kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam criteria penilaian sbb: Nilai yang telah didapat untuk masing-masing mahasiswa, kemudian dimasukkan dalam kriteria penilaian yang berlaku di Unnes sesuai dengan SK Rektor Unnes no.163 tahun 2004: Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Berdasarkan SK Rektor UNNES Nilai Huruf Keterangan > A Baik sekali > AB Lebih dari baik > B Baik > BC Lebih dari cukup > C Cukup

60 41 > CD Kurang dari cukup > D Kurang sekali < 50 E Gagal (Tidak lulus) 3.8 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan atau memaparkan hasil tes evaluasi penguasaan le temps dan l aspect dan kemampuan mennulis mahasiswa semester II Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, serta korelasi antara kedua variabel tersebut. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil tes yang dikerjakan oleh subjek penelitian yang berupa data interval yaitu : nilai tes penguasaan dan nilai tes menulis, oleh karena itu penulis menggunakan rumus product-moment untuk menghitung korelasi kedua hasil atau nilai tes tersebut. r xy = { N X 2 N ( XY X 2 X ) }{ N Y Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r xy N Σ X = Koefisien variabel x dan variabel y = Banyaknya peserta tes = Jumlah = Hasil tes penguasaan

61 42 Y = Hasil tes menulis Korelasi product-moment digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval (Arikunto 2006:240). Penulis menggunakan teknik análisis ini untuk mengetahui seberapa tinggi korelasi antara penguasaan dan kemampuan menulis dan seberapa besar kontribusi penguasaan le temps dan l aspect terhadap kemampuan menulis.

62 43 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian berupa hasil pengumpulan data dan pemabahasan, serta análisis uji hipotesis Hasil Pengumpulan Data dan Pembahasan Pada penelitian ini untuk mengukur kemampuan penguasaan le temps dan l aspect, tes yang digunakan berupa tes isian dan untuk mengukur kemampuan menulis digunakan tes menyusun karangan ke dalam bahasa Prancis. Tes tersebut diberikan pada 20 mahasiswa semester II angkatan 2010/2011 Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis. Instrumen yang digunakan berupa pemahaman dan penggunaan le temps dan l aspect yang berjumlah sepuluh soal. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan cara menganalisis dan membuat kalimat kemudian menyusun karangan dengan bahsa mereka sendiri ke dalam bahasa Prancis. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan kedua bentuk tes adalah 90 menit. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tes penguasaan le temps dan l aspect dan kemampuan menulis karangan berbahasa Prancis pada mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang diperoleh hasil sebagai berikut. 43

63 Hasil Tes Penguasaan le temps dan l aspect Hasil tes penguasaan le temps dan l aspect berupa skor mentah, kemudian skor mentah tersebut dikonversikan dalam bentuk nilai sehingga diperoleh hasil pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Skor mentah dan nilai tes penguasaan le temps dan l aspect No Nama Skor mantah Nilai (X) 1 CTRA YUL ALFI RAMUS FEBR ELV IIN FHRN INDK FRDA AYND FAR PAND TAN SPT MAY RAN PRDTA DIN RIZ Jumlah

64 45 Pada tabel 4.1 di atas terlihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh mahasiswa adalah 85 dan nilai terendah mahasiswa adalah 50. Kemudian, nilai rata-rata tes penguasaan dapat diketahui dari perhitungan jumlah nilai yang diperoleh mahasiswa dibagi dengan jumlah mahasiswa ( ) Hasil Tes Menulis Karangan Skor tes kemampuan menulis karangan secara tertulis dikelompokkan berdasarkan kriteria Respect de la consigne, Capacité à raconter et à décrire, Morphosyntaxe/orthographe grammaticale, Lexique/orthographe lexicale, serta Cohérence et cohésion. Masing-masing kriteria tersebut diberi pembobotan berbeda-beda untuk memberikan penilaian yang objektif berdasarkan tingkat kesulitan masing-masing kriteria dalam penilaian. Hasil tes menulis karangan secara tertulis yang diperoleh berupa skor mentah tersebut dikonversikan dalam bentuk nilai sehingga diperoleh hasil pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Skor Mentah dan Nilai Hasil Tes Menulis Karangan No Nama Skor mentah Nilai (X) 1 CTRA 15, YUL ALFI RAMUS FEBR ELV 17 71

65 46 7 IIN 12, FHRN INDK FRDA AYND FAR 16, PAND 13, TAN 14, SPT 15, MAY RAN PRDTA DIN RIZ Jumlah Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh mahasiswa adalah 91 dan nilai terendah mahasiswa adalah 4. Kemudian, nilai rata-rata tes kemampuan menulis karangan secara tertulis dapat diketahui dari perhitungan jumlah nilai dibagi dengan jumlah mahasiswa ( 58,8). 4.2 Analisis Kesalahan Setelah data mengenai nilai tes penguasaan le temps dan l aspect dan kemampuan menulis karangan serta korelasi antara kedua variabel tersebut dianalisis, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis kesalahan yang dilakukan mahasiswa.

66 Kesalahan dalam Tes Penguasaan Analisis pada tes penguasaan merupakan analisis kesalahan dari butir soal yang tergolong sulit, yaitu butir soal yang dijawab salah oleh lebih dari 50% mahasiswa, kesalahan tersebut adalah sebagai berikut: Kesalahan dalam menentukan kala dan aspek a) Butir soal no.1 Je vais me promener tous les jours. Ada 10 mahasiswa atau 50% responden yang menjawab benar baik dalam menentukan kala maupun aspek. Ada 10 mahasiswa atau 50% responden yang benar dalam menentukan kala namun melakukan kesalahan dalam menentukan aspek, contoh : pada butir soal di atas jawaban yang benar adalah menggunakan kala futur proche dan aspek yang digunakan aspek iteratif, namun mahasiswa menjawab salah dengan menggunakan aspek duratif. b) Butir soal no.2 Johnny Halliday chantait ses premières chansons. Ada 14 mahasiswa atau 70% responden yang menjawab benar baik dalam menentukan kala maupun aspek. Ada 5 mahasiswa atau 25% responden yang benar dalam menentukan kala namun melakukkan kesalahan dalam menentukan aspek, contoh : pada butir soal di atas jawaban yang benar adalah menggunakan kala imparfait dan aspek yang digunakan aspek perfektif, namun mahasiswa menjawab salah dengan menggunakan aspek duratif, imperfektif atau bahkan

67 48 tidak menjawab. 2 mahasiswa atau 10% responden menjawab salah semua dalam menentukan kala dan aspek. c) Butir soal no. 3 Il a fiini de travailler. Ada 13 mahasiswa atau 65% responden yang menjawab benar baik dalam menentukan kala maupun aspek. Ada 5 mahasiswa atau 25% responden yang benar dalam menentukan kala namun melakukan kesalahan dalam menentukan aspek, contoh : pada butir soal di atas jawaban yang benar adalah menggunakan kala passé composé dan aspek yang digunakan aspek perfektif, namun mahasiswa tidak menjawab aspek apa butir soal di atas dan hanya menjawab kala saja yaitu kala passé composé. Satu mahasiswa atau 5% responden menjawab salah semua dalam menentukan kala dan aspek. d) Butir soal no. 4 Il y avait des cinémas de quartier. Ada 12 mahasiswa atau 60% responden yang menjawab benar baik dalam menentukan kala maupun aspek. Ada 7 mahasiswa atau 35% responden yang benar dalam menentukan kala namun melakukan kesalahan dalam menentukan aspek, contoh : pada butir soal di atas jawaban yang benar adalah menggunakan kala imparfait dan aspek yang digunakan aspek perfektif, namun mahasiswa tidak menjawab aspek apa butir soal di atas dan hanya menjawab kala saja yaitu kala imparfait. Satu mahasiswa atau 5% responden menjawab salah semua dalam menentukan kala dan aspek.

68 49 e) Butir soal no. 5 Elle se remit à parler. Ada 8 mahasiswa atau 40% responden yang menjawab benar baik dalam menentukan kala maupun aspek. Ada 8 mahasiswa atau 40% responden yang benar dalam menentukan kala namun melakukan kesalahan dalam menentukan aspek, contoh : pada butir soal di atas jawaban yang benar adalah menggunakan kala présent dan aspek yang digunakan aspek inkoatif, namun mahasiswa menjawab salah dengan menggunakan aspek duratif. 2 mahasiswa atau 10% responden menjawab benar dalam menentukan aspek namun melakukan kesalahan dalam menentukan kala, contoh : mahasiswa menjawab salah dengan menggunakan kala, yaitu kala yang digunakan adalah kala imparfait. dan 2 mahasiswa atau 10% responden menjawab salah semua dalam menentukan kala dan aspek Kesalahan dalam membuat kalimat a) Butir soal no.1 Ada 5 mahasiswa atau 25% responden yang menjawab benar baik dalam menggunakan kala maupun aspek, seperti contoh : Je viens de faire la natation chez moi. Ada 13 mahasiswa atau 65% responden yang benar dalam menggunakan kala namun melakukan kesalahan dalam menggunakan aspek atau kurang dari 7-8 kata dalam membuat kalimat dan 3 mahasiswa atau 15% responden menjawab salah semua dalam menggunakan kala dan aspek.

69 50 b) Butir soal no. 2 Ada 4 mahasiswa atau 20% responden yang menjawab benar baik dalam menggunakan kala maupun aspek. Ada 11 mahasiswa atau 55% responden yang benar dalam menggunakan kala namun melakukan kesalahan dalam menggunakan aspek atau kurang dari 7-8 kata dalam membuat kalimat, seperti contoh : Je mange du riz. dan 5 mahasiswa atau 25% responden menjawab salah semua dalam menggunakan kala dan aspek. c) Butir soal no. 3 Ada 10 mahasiswa atau 50% responden yang menjawab benar baik dalam menggunakan kala maupun aspek. Ada 6 mahasiswa atau 30% responden yang benar dalam menggunakan aspek namun melakukan kesalahan dalam menggunakan kala atau kurang dari 7-8 kata dalam membuat kalimat, seperti contoh : Je vais acheter une dictionnaire. dan 4 mahasiswa atau 20% responden menjawab salah semua dalam menggunakan kala dan aspek. d) Butir soal no. 4 Ada 6 mahasiswa atau 30% responden yang menjawab benar baik dalam menggunakan kala maupun aspek. Ada 10 mahasiswa atau 50% responden yang benar dalam menggunakan aspek namun melakukan kesalahan dalam menggunakan kala atau sebaliknya dan/atau kurang dari 7-8 kata dalam membuat kalimat, seperti contoh : Elle n a pas mangé des gatteaux. dan 4 mahasiswa atau 20% responden menjawab salah semua dalam menggunakan kala dan aspek.

70 51 e) Butir soal no. 5 Ada 5 mahasiswa atau 25% responden yang menjawab benar baik dalam menggunakan kala maupun aspek. Ada 10 mahasiswa atau 50% responden yang benar dalam menggunakan kala namun melakukan kesalahan dalam menggunakan aspek atau sebaliknya dan/atau kurang dari 7-8 kata dalam membuat kalimat, seperti contoh : Je vais acheter un appartement à Bordeaux. dan 5 mahasiswa atau 25% responden menjawab salah semua dalam menggunakan kala dan aspek Kesalahan dalam Tes Menulis Karangan Berikut ini diuraikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dan dalam pengelompokan kriteria. a) Mematuhi Perintah Berdasarkan hasil perhitungan skor pada kriteria kemampuan mengungkapkan peristiwa, penulis membaginya ke dalam tiga bagian yaitu : 1) Karangan dengan Tema Kegiatan Sehari-hari Terdapat 13 mahasiswa atau 65% responden yang mematuhi perintah dengan benar, 6 mahasiswa atau 30% responden membuat karangan dengan isi cerita kurang sesuai dengan perintah, sering terjadi kesalahan namun isi mudah dipahami, satu mahasiswa atau 5% responden membuat karangan dengan isi cerita tidak sesuai dengan perintah dan isi tidak dapat dipahami.

71 52 2) Karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati Terdapat 7 mahasiswa atau 35% responden yang mematuhi perintah dengan benar, 9 mahasiswa atau 45% responden membuat karangan dengan isi cerita kurang sesuai dengan perintah, sering terjadi kesalahan namun isi mudah dipahami, 4 mahasiswa atau 20% responden membuat karangan dengan isi cerita tidak sesuai dengan perintah dan isi tidak dapat dipahami. 3) Karangan dengan Tema Keinginan/harapan di Masa Depan Terdapat 12 mahasiswa atau 60% responden yang mematuhi perintah dengan benar, 6 mahasiswa atau 30% responden membuat karangan dengan isi cerita kurang sesuai dengan perintah, sering terjadi kesalahan namun isi mudah dipahami, 2 mahasiswa atau 10% responden membuat karangan dengan isi cerita tidak sesuai dengan perintah dan isi tidak dapat dipahami. b) Kemampuan Mengungkapkan Peristiwa Berdasarkan hasil perhitungan skor pada kriteria kemampuan mengungkapkan peristiwa, penulis membaginya ke dalam tiga bagian yaitu : 1) Karangan dengan Tema Kegiatan Sehari-hari Terdapat 19 mahasiswa atau 95% responden yang bisa mengungkapkan peristiwa dengan baik, satu mahasiswa atau 5% responden membuat karangan tidak memuat isi cerita dan isi tidak dapat dipahami.

72 53 2) Karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati Terdapat 7 mahasiswa atau 35% responden yang bisa mengungkapkan peristiwa dengan baik, 11 mahasiswa atau 55% responden membuat karangan dengan memuat setengah lebih isi cerita, yaitu peristiwa yang terjadi, tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan tempat terjadinya peristiwa tersebut dan isi mudah dipahami, dua mahasiswa atau 10% responden membuat karangan tidak memuat isi cerita dan isi tidak dapat dipahami. 3) Karangan dengan Tema Keinginan/harapan di masa depan Terdapat 12 mahasiswa atau 60% responden yang bisa mengungkapkan peristiwa dengan baik, 5 mahasiswa atau 25% responden membuat karangan dengan memuat setengah lebih isi cerita, yaitu peristiwa yang terjadi, tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut dan tempat terjadinya peristiwa tersebut dan isi mudah dipahami, 2 mahasiswa atau 10% responden membuat karangan tidak memuat isi cerita dan isi tidak dapat dipahami. c) Ejaan leksikal Dari 20 responden ditemukan kesalahan ejaan (kekurangan dan kelebihan accent aigu, accent grave, accent circonflexe, kekurangan dan kesalahan huruf). Berikut ini adalah contoh representasi dari kesalahan-kesalahan ejaan leksikal yang dilakukan oleh masing-masing mahasiswa. 1. Kesalahan Ejaan 1.1 Kesalahan Ejaan Pada Karangan dengan Tema Kegiatan Sehari-hari a) *leve

73 54 Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kurangnya accent grave pada penulisan leve. Jadi, ejaan yang tepat adalah lève. b) *5 heure Terdapat kesalahan ejaan di atas, yaitu kurangnya huruf ( s) pada kata heure karena kata tersebut menujukan jamak. Jadi, penulisan yang tepat adalah 5 heures. c) * mon petite Terdapat kesalahan ejaan di atas, yaitu kelebihan huruf (e) pada kata petite. Jadi, penulisan yang tepat adalah mon petit. d) * dejeuner Terdapat kesalahan ejaan di atas, yaitu kurangnya accent aigu pada kata dejeuner. Jadi, penulisan yang tepat adalah déjeuner. e) * huitiéme Terdapat kesalahan ejaan di atas, yaitu penulisan (é) pada kata huitiéme tidak menggunakan accent grave. Jadi, ejaan yang tepat adalah huitième. f) * prepare Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kurangya accent aigu pada kata prepare. Jadi, penulisan yang tepat adalah prépare. g) * des legumes Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kurangnya accent aigu pada kata legume. Jadi, penulisan yang tepat adalah des légumes.

74 Kesalahan Ejaan Pada Karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati 1) * toillete Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kesalahan pada penulisan kata toillete. Jadi, penulisan yang tepat adalah toilette. 2) * je suis allè Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kesalahan pada penulisan accent grave. Jadi, penulisan yang tepat adalah je suis allé. 3) * pension Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kesalahan pada penulisan ponsion. Jadi, penulisan yang tepat adalah pension (asrama, kos, pondokan, penginapan). 1.3 Kesalahan Ejaan Pada Karangan dengan Tema Keinginan/harapan di Masa Depan 1) * professeure Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kesalahan pada penulisan professeure. Jadi, penulisan yang tepat adalah professeur. 2) * une grand maison Terdapat kesalahan pada ejaan di atas, yaitu kesalahan pada penulisan grand. Jadi, penulisan yang tepat adalah une grande maison.

75 56 2. Kesalahan Preposisi 2.1 Kesalahan preposisi Pada karangan dengan Tema Kegiatan Sehari-hari Berikut ini contoh yang merupakan representasi dari kesalahan-kesalahan preposisi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karangan. a) * je ne prends pas mon petit déjeuner Terdapat kesalahan preposisi pada kalimat di atas, yaitu kurangnya preposisi de pada kalimat di atas karena kalimat tersebut merupakan kalimat negation. Jadi, penulisan yang tepat adalah je ne prends pas de mon petit déjeuner. b) * je rentre à ma maison Terdapat kesalahan preposisi pada ejaan di atas, yaitu kesalahan dalam menggunakan preposisi à dan ma maison. Jadi, penulisan yang tepat adalah je rentre chez maison. 2.2 Kesalahan preposisi Pada karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati Berikut ini contoh yang merupakan representasi dari kesalahan-kesalahan preposisi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karangan. a) * je suis allé au Yogyakarta Penggunaan artikel au pada kata Yogyakarta tidak tepat karena nama kota tidak berjenis dan tidak diikuti artikel, maka Yogyakarta diikuti preposisi à. Jadi, kalimat yang tepat adalah je suis allé à Yogyakarta. 2.3 Kesalahan preposisi Pada karangan dengan Tema Keinginan/harapan di Masa Depan

76 57 a) * je voudrai aller à France Penggunaan preposisi à pada kata France tidak tepat karena nama negara tidak diikuti preposisi à tetapi mengggunakan en. Jadi, kalimat yang tepat adalah je voudrai aller en France. d) Ejaan gramatikal 1. Kesalahan konjugasi Berikut ini contoh yang merupakan representasi dari kesalahan-kesalahan konjugasi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karangan. 1.1 Kesalahan konjugasi Pada karangan dengan Tema Kegiatan Sehari-hari a) * j apprend Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba apprendre. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah présent. Jadi, kalimat yang tepat adalah j apprends. b) * je prend Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba prendre. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah présent. Jadi, kalimat yang tepat adalah je prends. 1.2 Kesalahan konjugasi Pada karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati a) * j ai tombé Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba ai. Penggunaan avoir pada kontek kalimat tersebut tidak tepat karena verba tomber harus diikuti dengan être pada kala passé composé. Jadi, kalimat yang tepat adalah je suis tombé.

77 58 b) * nous sommes pris le dejeuner au restaurant Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba sommes pris. Penggunaan être pada kontek kalimat tersebut tidak tepat karena verba prendre harus diikuti dengan avoir pada kala passé composé. Jadi, kalimat yang tepat adalah nous avons pris le déjeuner au restaurant. c) * je vais regarde Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba regarde. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah futur proche. Jadi, kalimat yang tepat adalah je vais regarder. d) * j appenais avec ma mère Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba appenais. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah imparfat. Jadi, kalimat yang tepat adalah je apprenais avec ma mère. 1.3 Kesalahan konjugasi Pada karangan dengan Tema Keinginan/harapan di Masa Depan a) * j irais au Marseille et Paris Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba irais. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah futur simple. Jadi, kalimat yang tepat adalah j irai au Marseille et Paris. b) * je verrai le professeur du français Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba verrai, padahal yang dimaksud mahasiswa adalah verba vouloir. Bentuk kala waktu yang digunakan

78 59 adalah futur simple. Jadi, kalimat yang tepat adalah je voudrai le professeur du français. c) * mes parents habiteraient ensamble Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba habiteraient. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah futur simple. Jadi, kalimat yang tepat adalah mes parents habiteront ensamble. d) * j allerai au lycée Terdapat kesalahan konjugasi pada kata verba allerai. Bentuk kala waktu yang digunakan adalah futur simple. Jadi, kalimat yang tepat adalah j irai au lycée. 2. Kesalahan modus Berikut ini contoh yang merupakan representasi dari kesalahan modus yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karangan. 2.1 Kesalahan modus Pada karangan dengan Tema Kenangan yang Telah Terlewati a) * quand j avais 6 ans, j aimais grimper aux arbres. Terdapat kesalahan modus pada kalimat di atas, yaitu penggunaan kala waktu imparfait (aimais) modus yang seharusnya digunakan adalah passé composé karena merupakan suatu kegiatan yang terjadi setelah kegiatan yang lain terjadi (avais). Jadi, kalimat yang tepat adalah j avais 6 ans, j ai aimé grimper aux arbres. b) * quand j étais une lycienne, j avais une petite mémoire inoubliable

79 60 Terdapat kesalahan modus pada kalimat di atas, yaitu penggunaan kala waktu imparfait pada kata avais, modus yang seharusnya digunakan adalah passé composé karena merupakan suatu kegiatan yang terjadi setelah kegiatan yang lain terjadi (étais). Jadi, kalimat yang tepat adalah quand j étais une lycienne, j ai eu une petite mémoire inoubliable. 3. Kesalahan Kosakata Berikut ini contoh yang merupakan representasi dari kesalahan kosakata yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis karangan. 3.1 Kesalahan kosakata Pada karangan dengan Tema Keinginan/harapan di Masa Depan a) * je vais travailler à l embass de la France Terdapat kesalahan penulisan kosakata pada kata l embass. Pada kalimat tersebut mahasiswa menghendaki untuk menulis l ambassade. Jadi, kalimat yang tepat adalah je vais travailler à l embassade de la France. b) * je serai une belle fille Terdapat kesalahan penulisan kosakata pada kata serai. Pada kalimat tersebut mahasiswa bermaksud untuk menulis avoir yang berarti mempunyai. Jadi, kalimat yang tepat adalah j aurai une belle fille. e) Kesalahan Kohesi dan Koherensi a) * je n étais pas courageux faire de la natation, la mer était très agitée. Terdapat kesalahan penggunaan kohesi dan koherensi pada kalimat di atas, yaitu kurangnya konjungsi parce que karena konjungsi parce que pada kalimat di

80 61 atas menyatakan sebab. Jadi, kalimat yang tepat adalah je n étais pas courageux faire de la natation parce que la mer était très agitée Hasil Analisis Data Selanjutnya untuk mengetahui korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis karangan dalam bahasa Prancis secara tertulis dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus korelasi productmoment. Berdasarkan rumus di atas diperoleh nilai ( )= 0,494. Selanjutnya pengujian hipotesis koefisien korelasi dilakukan dengan cara membandingkan nilai koeisien korelasi yang yang telah didapat dari perhitungan ( ) dengan koefisien korelasi product-moment dengan taraf kepercayaan 95%. Jika lebih besar dari maka hipotesis diterima, sebaliknya jika lebih kecil dari maka hipotesis ditolak. Tabel harga kritik dari r product-moment, taraf kepercayaan 95% untuk N = 20 adalah 0,444. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ( 0,494 ) lebih besar dari ( 0,444 ). Hal ini berarti hipotesis penelitian yang berbunyi Ada korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis semester II Tahun 2010/2011 diterima.

81 62 BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan dalam BAB 4 maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: a. Nilai rata-rata penguasaan le temps dan l aspect mahasiswa adalah 64,75 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85. Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa adalah kesalahan pada penguasaan aspek. b. Nilai rata-rata kemampuan menulis karangan berbahasa Prancis adalah 58,8 dengan nilai terendah 4 dan nilai tertinggi 91. c. Kesalahan yang banyak dilakukan mahasiswa pada tes menulis adalah dalam hal penulisan dan ejaan (kekurangan dan kelebihan accent aigu, accent grave, accent circonflexe). d. Dari hasil anallisis data dengan menggunakan rumus product-moment didapat nilai 0,494 sedangkan untuk N = 20 taraf kepercayaan 95% adalah 0,444. Nilai bernilai positif sehingga hasil penelitian ini bermakna bahwa bila pemahaman mahasiswa baik, maka kemampuan menulis karangan secara tertulis akan baik pula. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis yang berbunyi Ada korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis mahasiswa 62

82 63 Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis semester II Tahun 2010/2011 diterima Saran Berangkat dari temuan saat penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut ini: a. Penelitian ini tidak hanya untuk mengetahui korelasi antara penguasaan le temps dan l aspect dengan kemampuan menulis karangan berbahasa Prancis mahasiswa semester II Pendidikan Bahasa Prancis penelitian ini dapat dikembangkan dengan menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam mengerjakan tes penguasaan le temps dan l aspect dan menulis. b. Untuk penelitian selanjutnya dimungkinkan adanya penelitian tentang penguasaan modus dan jenis kalimat.

83 64 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Baylon, C dan P. Fabre Grammaire Systematique de la Langue Francaise. Paris : Edition Fernand Nathan. Bescherrelle La Grammaire Pour Tous. Paris. Hatier Brunel, Francoise dan Arlette Vallette Orthographe Grammaire Conjugaison /. Paris : Armand Colin. Cuq, Jean Pierre dan Issabelle Gruca Cours de Didactique du Français Langue Étrangère et Seconde. Paris : Libraire Larousse Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Dubois, Jean. Dkk Grammaire Français. Paris : Libraire Larousse. Dubois, Jean. Dkk Dictionnaire de linguistique. Paris : Libraire Larousse. Grevisse, Maurice Le Petit Grevisse Grammaire Français. Bruxelles: De Boeck. Martin, J. Dan J. Lecomte Grammaire Française. Paris : Larousse. Mauger, G Grammaire du Français d aujourd hui. Paris : Fernand Nathan. Mitterand, Henry. Dkk Langue Français (Grammaire, orthographe, vocabulaire, expression). Fernand Nathan. Nurgiyantoro, Burhan Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : BPFE. Valette, Rebecca M Le test en langue Étrangère: guide pratique. Paris : Classique Hachette.

84 65

85

86

87

88

89

90

91

92

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran BAB IV KESIMPULAN Gérondif banyak digunakan baik dalam bp lisan maupun tulis, sedangkan bi tidak memiliki bentuk ini, sehingga menimbulkan permasalahan dalam penerjamahan. Permasalahan itu antara lain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Di dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan tahapan-tahapan kerja yang benar dan sesuai agar tercapainya tujuan dari penelitian tersebut. Tahapan

Lebih terperinci

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE II. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE II Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2010

Lebih terperinci

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI

CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI CONCORDANCE DE TEMPS DU PASSÉ PADA KLAUSA HUBUNGAN SEBAB-AKIBAT KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT DALAM NOVEL ALICE AU PAYS DES MERVEILLES SKRIPSI OLEH: RADIK BABAROSA NIM. 105110301111005 PROGRAM STUDI BAHASA

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd.

SILABUS GRAMMAIRE II PR114. Farida Amalia, M.Pd. No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS GRAMMAIRE II PR114 Farida Amalia, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 PR114 GRAMMAIRE II, S1,

Lebih terperinci

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd

GRAMMAIRE I. Silabus Deskripsi Mata Kuliah. Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd GRAMMAIRE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah Dra. DWI CAHYANI FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KOMUNIKASI MELALUI FACEBOOK : STUDI KASUS MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Muchsin Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa 65 DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Muchsin. 1988. Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Anas, Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Arifin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar terlebih dahulu harus memahami kaidah-kaidah tata bahasa, seperti membuat kalimat yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

Syarif Hidayat

Syarif Hidayat STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS (PRODUCTION ÉCRITE) MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS ANTARA YANG MEMPELAJARI TATA BAHASA SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT skripsi disajikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN 1. Identitas Mata Kuliah Nama Matakuliah Kode Matakuliah SKS : Structure I : PRC : 3 SKS Semester / T.A. : Ganjil/ 2015/2016 Hari Pertemuan / Jam : Selasa/ 13.00-15.30/12.10-14.40 Tempat Pertemuan/Ruang

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : Grammaire IV : PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III

KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III KORELASI ANTARA PENGUASAAN STRUKTUR DENGAN KEMAMPUAN DIKTE MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS SEMESTER III skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS

MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS MULTIFUNGSI KATA TOUT DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kosa kata dan sistem tata bahasa Prancis memiliki keunikan dan kesederhaan yang

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Ecrite III Kode Mata Kuliah : PRC 219 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN No.: FPBS/FM-7.1/08 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : PR 103 : PRODUCTION ECRITE I Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER VII PRODI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNNES DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT MODUS INDICATIF ATAU MODUS SUBJONCTIF PADA KETERAMPILAN MENULIS SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG

KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG KORELASI FAKTOR PSIKOLINGUISTIK DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI BAHASA SMAK COR JESU MALANG SKRIPSI OLEH: CICILIA TRAPSIWI RESTI PALUPI NIM. 105110301111012 PROGRAM

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA N 1 Sanden Kelas/ Semester : XI/1 Mata pelajaran : Bahasa Perancis Tema : La Famille Aspek/ Keterampilan : Expression Orale (Berbicara) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Membaca : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK REGISTER PEMANDU WISATA BERBAHASA PRANCIS DI KAWASAN WISATA KAWAH IJEN BANYUWANGI JAWA TIMUR : KAJIAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI OLEH: LUISIANA INDRAWATI NIM. 105110300111013 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Kelas/ Semester Mata pelajaran Tema Aspek/ Keterampilan Alokasi Waktu : SMA N 1 Sanden : XI/2 : Bahasa Perancis : La Famille : Expression Écrite (Menulis)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 SANDEN BANTUL YOGYAKARTA DENGAN TEKNIK ROLE PLAY (JEU DE RÔLE) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam media podcast LFWA berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya.

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd.

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113. Iis Sopiawati, S. Pd. SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH PRODUCTION ÉCRITE

Lebih terperinci

PRODUCTION ÉCRITE II PR113

PRODUCTION ÉCRITE II PR113 No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, M. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 LEMBAR VERIFIKASI

Lebih terperinci

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati

skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Neneng Ulwiyati P KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER ATAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MENGGUNAKAN LES PRONOMS RELATIFS COMPOSÉS skripsi disajikan sebagai

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204

SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 SATUAN ACARA PERKULIAHAN GRAMMAIRE IV PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Aspek/Keterampilan Alokasi Waktu : SMA Negeri 8 Purworejo : Bahasa Prancis : XI-IPS/1 : Berbicara : 2 x 45 menit A. STANDAR

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKOMODASI PERHOTELAN SMK PARIWISATA LIBERTY PEMALANG DALAM MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN ISTILAH-ISTILAH BAHASA PRANCIS YANG TERDAPAT DALAM MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site

CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE. Comme cela a été dit dans le site CHAPITRE III DEMARCHE PÉDAGOGIQUE La Fiche pédagogique est importante pour l'enseignement. Il est un plan pour enseigner et pour aider l'enseignant à gérer l'enseignement qui se passe comme prévu et atteindre

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA DAN TATA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PERANCIS SISWA KELAS XII MAN 2 BREBES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Setiadi Nur Hakim NIM

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI KORELASI ANTARA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DAN PENGUASAAN BAHASA PRANCIS SISWA KELAS BAHASA SMA NEGERI 7 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK) Alokasi Waktu

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MENULIS BAHASA PERANCIS PADA FORUM MEDIA ONLINE VERSION ORIGINALE SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

ANALISIS KESALAHAN MENULIS BAHASA PERANCIS PADA FORUM MEDIA ONLINE VERSION ORIGINALE SKRIPSI. untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. ANALISIS KESALAHAN MENULIS BAHASA PERANCIS PADA FORUM MEDIA ONLINE VERSION ORIGINALE SKRIPSI untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Muftia Arifana Saputri NIM : 2301412055 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN. yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan

BAB III KESIMPULAN. yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan BAB III KESIMPULAN Titeuf merupakan komik berbahasa Prancis yang dikenal sebagai komik yang cukup unik karena banyak ditemukan kosakata bahasa argot yang digunakan para tokoh dalam percakapan sehari-hari.

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd.

SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Iis Sopiawati, S. Pd. SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH PRODUCTION ÉCRITE

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS HUMANIORA VOLUME 15 Analisis Kesalahan No. 3 Oktober Sintaksis 2003 Bahasa Prancis Halaman 327-335 ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS Roswita

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET KELAS XII SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN

KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN KEEFEKTIFAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA SISWA KELAS X SMA TUNAS PATRIA UNGARAN skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun 2011 terdapat kesimpulan dan saran sebagai

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti membutuhkan metode untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis data, sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga 1 BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan memaparkan latar belakang yang menjadi motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga menjelaskan batasan-batasan dan rumusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

INFORMASI DAN KISI-KISI

INFORMASI DAN KISI-KISI LOMBA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2016 INFORMASI DAN KISI-KISI Bidang Lomba BAHASA PERANCIS PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI 0911130026 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PRODUCTION ÉCRITE II PR113 Iis Sopiawati, S. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 1 SATUAN ACARA

Lebih terperinci

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum.

L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN. Raulina Simbolon. Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum. L ANALYSE CONTRASTIVE DE LA CONJONCTION CONCESSIVE EN FRANÇAIS ET EN INDONÉSIEN Raulina Simbolon Directrice de Mémoire Dr. Marice, M. Hum Résumé Le but de cette recherche est de trouver les ressemblances

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI

ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI ANALISIS KESESUAIAN MATERI DAN LATIHAN SOAL PADA BUKU ECHO A1 DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PADA KELAS X SEMESTER 1 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Yunita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan peneliti. Metode penelitian merupakan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Nawawi dalam Cahyani (2008:20), penggunaan metode yang tepat

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum.

SILABUS GRAMMAIRE V PR304. Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. SILABUS GRAMMAIRE V PR304 Drs. Kamaludin M, MA., M.Hum. Drs. Soeprapto Rakhmat, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 DESKRIPSI

Lebih terperinci

ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX. Evi Permata Dara Damanik

ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX. Evi Permata Dara Damanik 1 ANALYSE CONTRASTIVE DE LA FONCTION DE L IDIOME FRANÇAIS ET INDONÉSIEN EN UTILISANT LES ELEMENT DES ANIMAUX Evi Permata Dara Damanik Section française Département des langues étrangères Faculté des lettres

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN I. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah : Expression Orale III Kode Mata Kuliah : PRC 215 Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis Pengampu : Dian Swandayani, M.Hum. Jumlah SKS :

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis

SKRIPSI. Disusun guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Nama : Triana Mardi Astuti NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa Prancis SKRIPSI KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS TAHUN AJARAN 2008/2009 DALAM MEMAHAMI DAN MENGGUNAKAN PARONIM DALAM KALIMAT BAHASA PRANCIS Disusun guna meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN Matakuliah : Expression Ecrite 3 Kode Mata kuliah : prc 46013 Kredit Semester : 3 SKS Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Semester/Tahun Ajaran : Ganjil/ 2015-2016

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202 Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.  dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini 118 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian mengenai kesesuaian materi pembelajaran dalam situs www.polarfle.com dengan référentiel CECRL tingkat B1 yang telah dilaksanakan ini akhirnya mengarah pada beberapa

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI. Oleh

KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI. Oleh KEEFEKTIFAN METODE QQOQCCP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NASIONAL PATI SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Skripsi untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari

Lebih terperinci

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan

Silabus. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu. KD 1 Mencocokkan gambar dengan Standar 1. Mendengarkan Nama Sekolah : SMA N 8 Purworejo Mata Pelajaran : Bahasa Prancis Kelas / Program : XI / IPS Semester : 1 ( satu ) Alokasi : 17 minggu X 2 Jam Pelajaran = 34 jam Silabus Materi Indikator

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM

ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM ANALISIS ASPEK BENTUK KALA LAMPAU BAHASA PRANCIS DALAM NOVEL LE PETIT PRINCE ARTIKEL ILMIAH OLEH : ERITHA TRIE APRILIANTY NIM 0811133001 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

Skripsi Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis. oleh Farida Ariani

Skripsi Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis. oleh Farida Ariani EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GAMBAR BERSERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARATIF MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNNES Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM.

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. 115110300111015 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER IV DALAM MENGUBAH CURRICULUM VITAE MENJADI TEXTE NARRATIF

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER IV DALAM MENGUBAH CURRICULUM VITAE MENJADI TEXTE NARRATIF KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER IV DALAM MENGUBAH CURRICULUM VITAE MENJADI TEXTE NARRATIF skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Agar terhindar dari salah paham dalam penafsiran judul penelitian, penulis jelaskan secara singkat definisi istilah-istilah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111)

SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS COMMUNICATION ORALE II (PR 111) Yadi Mulyadi, M.Pd. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pra-Siklus

LAMPIRAN 1 Pra-Siklus LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Pra-Siklus 1. Angket Pra-Tindakan 2. Hasil Angket Pra-Tindakan 3. Pedoman Wawancara dengan Guru 4. Hasil Wawancara dengan Guru 5. Soal Pre-Test 91 Lampiran 1 Nama : No. Absen : Kelas

Lebih terperinci

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd.

SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. SILABUS PRODUCTION ECRITE IV (PR213) Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 0 SILABUS

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION

KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DALAM MENGUASAI EXPRESSION DE L OPINION skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi

Lebih terperinci

COMPREHENSION ECRITE I

COMPREHENSION ECRITE I COMPREHENSION ECRITE I Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia 2011 DESKRIPSI MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut juga merambah di bidang linguistik yang merupakan

Lebih terperinci

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL SKRIPSI OLEH: GAZI ADAM NIM. 105110300111010 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Novi Aristasari NIM :

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN COMPRÉHENSION ÉCRITE BERBASIS MACROMEDIA FLASH PROFESIONAL 8 UNTUK SISWA KELAS XI SMA N 1 TAYU SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR BAHASA PRANCIS DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA PRANCIS SISWA PROGRAM BAHASA KELAS XI SMA 1 SUKOREJO SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah salah satu dasar yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam sebuah penelitian, menurut Sugiyono

Lebih terperinci

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

SILABUS GRAMMAIRE III PR204. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SILABUS GRAMMAIRE III PR204 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA BALOK BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis KEMAMPUAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN 2007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS DAN SASTRA PRANCIS DALAM MENDESKRIPSIKAN OBJEK WISATA BUDAYA DI KOTA SEMARANG KE DALAM BAHASA PRANCIS SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK

PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK PENERAPAN PERSPECTIVE ACTIONNELLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUCTURE BAHASA PRANCIS Evi Eviyanti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Perspective actionnelle merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Skenario Model Pembelajaran Analisis Teks Sastra Langkah-langkah pelaksanaan pengajaran Model Analisis Teks Sastra untuk jenis puisi adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Setelah mengumpulkan dan menganalisis data pada pembahasan sebelumnya, pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut. Selain menyampaikan

Lebih terperinci

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan.

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. ii iii iv MOTTTO Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan. Jangan biarkan kekurangan yang kau miliki mengalahkan dan menghentikan

Lebih terperinci

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN. ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PERHOTELAN DAN RESTORAN ~ Pertandingan Improvisasi ~ / ~ Match d Improvisation ~ Oleh Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Dante Darmawangsa, M.Pd. Publik (pembelajar) Mahasiswa

Lebih terperinci

LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN)

LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN) 1 LA MODULATION DU CHAMP LEXICAL DANS LA TRADUCTION DE BANDE DESSINÉE TINTIN AU CONGO (DU FRANÇAIS EN INDONÉSIEN) Kristin Waruwu Drs. Balduin Pakpahan, M.Hum Dr. Marice, M.Hum Nurilam Harianja, S.Pd.,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM

SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS DAN KONFLIK BERPASANGAN TOKOH DALAM CERITA PENDEK LE TAILLEUR NOIR SKRIPSI OLEH: PRADITYA DIAN TAMI ANGGARA NIM. 0911130007 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS (EXPRESSION ÉCRITE) BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS (EXPRESSION ÉCRITE) BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS (EXPRESSION ÉCRITE) BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Lebih terperinci

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI

KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI KESIAPAN SMA NEGERI 7 PURWOREJO TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAHASA PRANCIS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 x O 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci