1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Pengambilan keputusan merupakan salah satu masalah yang dihadapi setiap hari. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan untuk mendapat keputusan yang terbaik dan terkadang banyaknya pilihan yang tersedia juga dapat membuat kita lebih sulit dalam mengambil keputusan tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka pemanfaatan teknologi informasi dapat digunakan guna mempermudah manusia dalam hal pengambilan suatu keputusan. Penerimaan asisten dosen pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW merupakan salah satu contoh kasus dalam hal pengambilan keputusan tersebut. Dosen yang menjadi koordinator suatu mata kuliah akan melakukan seleksi penerimaan asisten terhadap mahasiswa yang telah mendaftar menjadi calon asisten. Dalam proses seleksi tersebut para dosen biasanya melakukan wawancara dan atau tes kepada para calon asisten tersebut. Hasil dari wawancara maupun tes tersebut yang menjadi bahan pertimbangan para dosen untuk menentukan siapa saja yang akan diterima menjadi asisten. Akan tetapi peranan teknologi informasi sendiri terkadang hanya digunakan untuk memberikan pengumuman seputar penerimaan asisten, belum sampai digunakan pada proses pemilihan asisten tersbut. Berdasarkan permasalahan tersebut, peranan teknologi informasi diharapkan dapat digunakan untuk membantu para dosen dalam melakukan proses penerimaan asisten dosen, sehingga dapat mempercepat proses dan dapat menghasilkan keputusan terbaik tentang siapa saja asisten yang diterima. Metode TOPSIS adalah salah satu metode dalam hal pengambilan keputusan multi kriteria yang dapat digunakan untuk permasalahan tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Asisten Dosen pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW Menggunakan Metode TOPSIS untuk membantu para dosen dalam hal proses penerimaan asisten. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai penggunaan metode TOPSIS telah banyak digunakan. Salah satunya adalah penelitian dengan judul Penerapan Metode TOPSIS Untuk Pemberian Bonus Karyawan Berprestasi Pada PT. Deltomed Laboratories. Dalam penelitian tersebut metode TOPSIS yang merupakan metode multi kriteria digunakan untuk membantu bagian HRD pada PT. Deltomed Laboratories dalam menentukan karyawan mana yang layak untuk mendapatkan bonus dengan memberi penilaian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pemberian bonus karyawan ini didasarkan pada beberapa kriteria yaitu: prestasi kerja (tanggung jawab, kualitas pekerjaan dan kecakapan kerja), kedisiplinan kerja (kedatangan dan ketepatan waktu), dan prilaku kerja (kerjasama, keuletan, kejujuran, loyalitas, moral dan perilaku). Dalam penelitian ini, hasil akhir berupa laporan ranking para karyawan yang dihitung menggunakan metode TOPSIS, di mana karyawan dengan ranking atau nilai tertinggi adalah karyawan yang berhak mendapat bonus[1]. 2

2 Penelitian lain yang membahas tentang penggunaan metode TOPSIS yaitu penelitian dengan judul Penerapan Metode TOPSIS Untuk Sistem Penerimaan Karyawan di Biro Psikologi Untag [2]. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ada di Biro Psikologi UNTAG pada saat pelaksanaan dan perhitungan hasil test psikologi yang membutuhkan banyak waktu dan memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan. Kendala lain yang dihadapi yaitu pada saat menentukan ranking karyawan. Dalam penelitian ini, dibangun aplikasi tes psikologi IST (Intelligenz Strukture Test), SOV (Study of Value) dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dimana hasil dari tes ini akan digunakan sebagai inputan dalam aplikasi penerapan metode TOPSIS untuk menentukan ranking pelamar sehingga nantinya dapat membantu Biro Psikologi UNTAG untuk meningkatkan produktivitas karyawannya[2]. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu bahwa penelitian yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS Untuk Pemberian Bonus Karyawan Berprestasi Pada PT. Deltomed Laboratories diterapkan untuk sistem pemberian bonus bagi karyawan berprestasi dan pada penelitian Penerapan Metode TOPSIS Untuk Sistem Penerimaan Karyawan di Biro Psikologi Untag, metode TOPSIS digunakan untuk perankingan karyawan berdasarkan hasil tes psikologi. Sedangkan pada penelitian yang sekarang ini sistem akan diterapkan pada bidang akademis untuk proses penerimaan asisten dosen pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW. Sistem Pendukung Keputusan Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (di antara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan [3]. Pengambilan suatu keputusan merupakan salah satu masalah dasar yang dihadapai oleh manusia setiap saat. Permasalahan terjadi ketika keputusan yang telah diambil ternyata tidak memenuhi tujuan yang sudah ditetapkan. Tidak jarang juga keputusan yang telah diambil justru mendatangkan kerugian. Dalam hal ini manusia perlu sesuatu yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan tersebut, sehingga keputusan yang nantinya akan diambil merupakan solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diperkenalkan oleh Scott Morton pada awal tahun 1970-an. Ia mendefinisikan DSS sebagai sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Definisi klasik lainnya untuk DSS diajukan oleh Keen dan Morton pada tahun 1978, yaitu sistem pendukung keputusan (DSS) memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur [3]. Metode TOPSIS Metode TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang pada tahun 3

3 1981. Metode ini merupakan salah satu metode yang banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis. TOPSIS memiliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan alternatif terbaik yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif [4]. Semakin banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan, maka semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan. Apalagi jika upaya pengambilan keputusan dari suatu permasalahan tertentu, selain mempertimbangkan berbagai faktor/kriteria yang beragam, juga melibatkan beberapa orang pengambil keputusan. Permasalahan yang demikian dikenal dengan permasalahan multiple criteria decision making (MCDM). Dengan kata lain, MCDM juga dapat disebut sebagai suatu pengambilan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Metode TOPSIS digunakan sebagai suatu upaya untuk menyelesaikan permasalahan multiple criteria decision making. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan. Langkah-langkah Metode TOPSIS Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan metode TOPSIS adalah sebagai berikut [4]: 1. Menggambarkan alternatif (m) dan kriteria (n) ke dalam sebuah matriks, dimana X ij adalah pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dan kriteria ke-j. Matriks ini dapat dilihat pada persamaan satu. (1) 2. Membuat matriks R yaitu matriks keputusan ternormalisasi Setiap normalisasi dari nilai r ij dapat dilakukan dengan perhitungan menggunakan persamaan dua. r ij = X ij m i 1 Xij 2 (2) 3. Membuat pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi Setelah dinormalisasi, setiap kolom pada matriks R dikalikan dengan bobotbobot (w j ) untuk menghasilkan matriks pada persamaan tiga. w 1 r 11 w 1 r 12 w n r 1n w 2 r 21 w j r m1 w j r m2 w j r mn (3) 4

4 4. Menentukan nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif dinotasikan A-. Persamaan untuk menentukan solusi ideal dapat dilihat pada persamaan empat. A+ = {(max V ij j J), (min V ij j J ), i=1,2,3,...,m}={v 1 +, V 2 +,...,V n +} (4) A- = {(min V ij j J), (max V ij j J ), i=1,2,3,...,m}={v - 1, V - 2,...,V - n } J = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan benefit criteria} J = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan cost criteria} 5. Menghitung separation measure. Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. - Perhitungan solusi ideal positif dapat dilihat pada persamaan lima: S i + (V ij V j +) 2 (5) Dengan i=1,2,3,...,m - Perhitungan solusi ideal negatif dapat dilihat pada persamaan enam: i=1 S i (V ij V j ) 2 2 (6) i=1 Dengan i=1,2,3,...,m 6. Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif. Untuk menentukan ranking tiap-tiap alternatif yang ada maka perlu dihitung terlebih dahulu nilai preferensi dari tiap alternatif. Perhitungan nilai preferensi dapat dilihat melalui persamaan tujuh. C i + S i S i + + S i (7) Dimana 0 < C i + < 1 dan i=1,2,3,...,m Setelah didapat nilai C i +, maka alternatif dapat diranking berdasarkan urutan C i +. Dari hasil perankingan ini dapat dilihat alternatif terbaik yaitu 5

5 alternatif yang memiliki jarak terpendek dari solusi ideal dan berjarak terjauh dari solusi ideal negatif. 3. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode waterfall. Penggunaan metode ini karena lebih mudah untuk diterapkan, lebih mudah dijabarkan dan lebih mudah dipahami [5]. Metode waterfall ini terdiri dari lima tahapan utama yaitu requirements, design, implementation, verification dan maintenance. Requirements Design Implementation Verification Gambar 1 Metode Waterfall Maintenance Tahapan pertama pada metode waterfall ini adalah tahap requirements. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data maupun informasi yang diperlukan dalam pembuatan program. pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap dosen koordinator matakuliah untuk mengetahui gambaran tentang penerimaan asisten dosen dan juga kriteria apa saja yang digunakan sebagai penilaian dalam proses penerimaan asisten dosen. Setelah data maupun informasi yang diperlukan terkumpul, tahapan selanjutnya adalah mendesain program yang akan dibuat. Desain program ini meliputi rancangan tampilan program dan proses yang akan dilakukan di dalamnya. Hasil dari desain ini kemudian akan diimplementasikan ke dalam bentuk program dengan bahasa pemrograman yang telah ditentukan sebelumnya. Program yang telah selesai dibuat kemudian akan diujicobakan pada tahap verification untuk melihat apakah program telah berjalan dengan baik dan telah sesuai dengan kebutuhan dan perancangan sebelumnya. Proses terakhir yaitu proses maintenance yang merupakan proses untuk pemeliharaan program yang telah dibuat, termasuk juga proses pengembangan atau update jika ada fitur-fitur baru yang perlu ditambahkan. 6

6 Analisa Data Sistem penerimaan asisten dosen ini diimplementasikan menggunakan metode TOPSIS. Kriteria yang digunakan untuk penilaian terhadap masingmasing calon asisten yaitu kemampuan mengajar, penguasaan materi, penguasaan kelas, nilai, indeks prestasi kumulatif (IPK), pengalaman, motivasi, kerjasama, tanggung jawab dan disiplin. Kriteria yang digunakan ini merupakan benefit criteria, di mana semakin tinggi penilaian terhadap kriteria tersebut maka hasilnya akan semakin baik. Kriteria penilaian untuk para calon asisten ini didapat berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa dosen yang pernah menjadi koordinator suatu matakuliah praktikum. Pemberian nilai untuk setiap calon asisten pada masing-masing kriteria, kecuali kriteria IPK dan pengalaman, dimulai dari satu sampai dengan empat dengan rincian sebagai berikut: - 4 = sangat baik - 3 = baik - 2 = cukup - 1 = kurang Kriteria nilai juga memiliki penilaian antara satu sampai dengan empat dengan rincian sebagai berikut: - Nilai A = 4 - Nilai AB = 3 - Nilai B = 2 - Nilai BC = 1 Penilaian terhadap kriteria pengalaman terdiri dua nilai yaitu satu dan dua, dimana satu untuk calon asisten yang belum pernah menjadi asisten dan nilai dua untuk yang sudah pernah menjadi asisten. Sedangkan pada kriteria IPK, nilai yang dimasukkan adalah sesuai dengan IPK yang dimiliki oleh calon asisten tersebut. Perancangan Sistem Pada perancangan sistem ini akan digunakan alat bantu berupa UML (Unified Modeling Language). Penggunaan UML didasarkan bahwa sistem yang dibuat menggunakan konsep OOP (Object Oriented Programming). Diagram Use Case Ganti Password Penilaian Maintenance Data Admin Registrasi Asisten User Perhitungan Laporan Gambar 2 Diagram Use Case 7

7 Diagram use case pada Gambar 2 menjelaskan ada dua aktor utama dalam sistem yaitu aktor sebagai admin dan user. Proses untuk ganti password, registrasi asisten dan mengakses laporan dapat dilakukan oleh kedua aktor yang ada. Proses lain yang dilakukan oleh admin yaitu proses maintenance data. Sedangkan pada aktor user, proses lain yang dapat dikerjakan yaitu melakukan penilaian dan perhitungan untuk para calon asisten. Activity Diagram Activity diagram terdiri dari dua bagian, yaitu Activity diagram untuk admin dan Activity diagram untuk user/dosen. Activity diagram untuk admin ditunjukkan pada Gambar 3. Proses diawali dengan login ke dalam sistem terlebih dahulu. Jika login gagal maka admin diharuskan untuk mengulang proses login agar dapat masuk ke dalam sistem. Setelah login berhasil, maka admin dapat melakukan proses dalam sistem yaitu melakukan maintenance data, registrasi calon asisten, mengganti password dan mengakses laporan. Maintenance Data Login Sukses? Registrasi calon asisten Ganti Password LogOut tidak Laporan Gambar 3 Activity Diagram Admin Activity diagram untuk user/dosen ditunjukkan pada Gambar 4. User memiki proses yang hampir serupa dengan admin, dimulai dengan proses login untuk dapat masuk ke dalam sistem. Pada proses login ini nantinya akan dibedakan peran apa saja yang dapat dilakukan di dalam sistem. Registrasi calon asisten Penilaian calon asisten Login Sukses? Perhitungan TOPSIS LogOut tidak Laporan Ganti Password Gambar 4 Activity Diagram User Sequence Diagram Pada sequence diagram digambarkan urut-urutan proses secara umum yang dilakukan baik oleh admin maupun user. 8

8 : Admin : Login Login Maintenance Registrasi Laporan Password : Database Maintenance Data Simpan Data Input Data Registrasi Simpan data registrasi Menampilkan Laporan Melihat laporan Mengganti password Menyimpan password Logout Gambar 5 Sequence Diagram Admin Gambar 5 menunjukkan sequence diagram untuk admin. Admin melakukan proses maintenance data, registrasi dan ganti password. Hasilnya kemudian akan disimpan ke dalam database. Proses laporan kemudian dapat diakses jika user dosen telah melakukan perhitungan dan menyimpan data ke dalam database. : User : Login Registrasi Penilaian Perhitungan Laporan Password : Database Login Input Data Registrasi Simpan Data Registrasi Menampilkan data registrasi Melakukan Penilaian Menyimpan hasil penilaian Memberikan data penilaian Melakukan perhitungan menyimpan hasil perhitungan Menampilkan laporan Melihat laporan Mengganti password Menyimpan password Logout Gambar 6 Sequence Diagram User 9

9 Sequence diagram untuk user ditunjukkan pada Gambar 6. User melakukan login terlebih dahulu, kemudian dapat melakukan registrasi calon asisten jika masih ada data calon asisten yang belum masuk ke dalam registrasi. Setelah proses registrasi user dapat melakukan penilaian untuk para calon asisten. Hasil penilaian ini akan di bawa ke proses perhitungan untuk mengetahui hasil akhir dan ranking calon asisten. Setelah selesai dengan proses penilaian dan perhitungan makan data akan disimpan ke dalam database. Class Diagram Selanjutnya menggambarkan class diagram untuk sistem yang dibuat. Class diagram dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Class Diagram Class diagram pada Gambar 7 menunjukkan aktor dan kelas yang terlibat di dalam sistem, beserta atribut serta operasi-operasi yang terjadi pada masingmasing kelas. Perancangan Basis Data Perancangan basis data dilakukan dengan menggunakan entity relationship diagram (ERD). ERD sendiri juga digunakan untuk menunjukkan hubungan antar entitas yang ada dalam basis data. Hasil perancangan ERD dapat dilihat pada Gambar 6. 10

10 Mahasiswa \/ matakuliah V Mendaftar memiliki l< /\ assisten >0 memilih l< user Gambar 8 Entity Relationship Diagram (ERD) Setiap entitas yang ada memiliki atribut masing-masing. Atribut yang ada pada tiap entitas dapat dilihat pada kamus data berikut ini. Kamus data: Mahasiswa={NIM, nama} Matakuliah={matakuliahID, name} User={userID, rusertypeid, name, username, password} assisten={asistenid, NIM, matakuliahid, registeruserid, registerdatetime, tahun, semester, nilai_topsis, penilaianuserid, penilaiandatetime, kemampuanmengajar, penguasaanmateri, nilai, ipk, penguasaankelas, pengalaman, motivasi, kerjasama, disiplin, tanggungjawab} 4. Hasil dan Pembahasan Setelah langkah perancangan dan desain selesai, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Tahap ini merupakan penerapan hasil rancangan sistem ke dalam bentuk program melalui proses koding. Tampilan awal pada aplikasi ini berupa halaman login seperti yang terlihat pada Gambar 9. Gambar 9 Halaman Login User pada aplikasi ini dibagi menjadi dua peran, yaitu user admin dan user dosen. Pembagian peran tersebut disesuaikan dengan tingkat kepentingan tiap 11

11 user, dimana user admin dan user dosen memiliki peran yang berbeda dalam sistem. Gambar 10 Halaman Utama Gambar 10 menunjukkan tampilan setelah berhasil login yaitu halaman utama. Pada halaman ini terdapat empat menu utama yaitu menu master, action, report dan logout. Pada menu master terdapat empat menu yaitu user, mahasiswa, matakuliah dan kriteria. Menu user, mahasiswa dan matakuliah hanya dapat diakses oleh admin untuk melakukan proses maintenance data yaitu menambah data, mengubah data maupun menghapus data. Gambar 11 memperlihatkan contoh tampilan menu user yang digunakan untuk menambah, mengubah maupun menghapus data yang ada di dalamnya. Tombol New User digunakan jika ingin menambahkan user baru ke dalam sistem. Gambar 11 Tampilan Menu User 12

12 Menu lain pada master adalah menu kriteria yang digunakan untuk menyimpan nilai bobot masing-masing kriteria. Menu ini dapat diakses baik oleh admin maupun dosen. Selanjutnya daftar para mahasiswa yang telah mendaftar sebagai calon asisten akan disimpan ke dalam aplikasi melalui menu registrasi. Menu ini juga dapat diakses oleh admin dan dosen. Tampilan untuk menu registrasi ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 12 Tampilan Menu Registrasi Daftar calon asisten ini kemudian akan dibawa ke tahap penilaian. Dosen akan melakukan penilaian terhadap calon asisten untuk tiap-tiap kriterianya. Tampilan menu penilaian ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar 13 Tampilan Menu Penilaian 13

13 Setelah selesai melakukan penilaian, maka data akan disimpan ke dalam database. Hasil dari penilaian inilah yang kemudian akan menjadi matriks alternatif dan kriteria, yaitu matriks awal yang akan digunakan dalam proses perhitungan TOPSIS. Kode Program 1 Penyimpanan Hasil Penilaian Public Shared Function ucpenilaian_saveclicked(byval KM As String, ByVal PM As String, ByVal nilai As String, ByVal IPK As String, ByVal PK As String, ByVal pengalaman As String, ByVal motivasi As String, ByVal kerjasama As String, ByVal disiplin As String, ByVal TJ As String) As Byte Assisten.Update(curUserID, KM, PM, convertnilai(nilai), IPK, PK, pengalaman, motivasi, kerjasama, disiplin, TJ) Return Assisten.Err_Code End Function Kode Program 1 merupakan fungsi yang digunakan untuk menyimpan hasil penilaian ke dalam database. Kriteria nilai pada aplikasi ditunjukkan menggunakan huruf, yaitu untuk nilai A, AB, B dan BC. Oleh karena itu, untuk dapat disimpan ke dalam database harus dikonversi terlebih dahulu (convertnilai (nilai)) ke dalam bentuk penilaian angka dimana nilai A bernilai empat, AB bernilai tiga, B bernilai dua dan BC bernilai satu. Perhitungan TOPSIS Setelah proses penilaian selesai, hasil dari penilaian akan dihitung untuk mendapatkan ranking nilai dari para calon asisten. Bobot pada setiap kriteria diperlukan untuk dapat melakukan perhitungan menggunankan metode TOPSIS. Tabel 1 Bobot Kriteria Kriteria Bobot kemampuan Mengajar (k1) 0,14 penguasaan Materi (k2) 0,14 Nilai (k3) 0,11 Ipk (k4) 0,11 penguasaan Kelas (k5) 0,11 kerja sama (k6) 0,11 Motivasi (k7) 0,08 Disiplin (k8) 0,08 tanggung jawab (k9) 0,06 Pengalaman (k10) 0,06 Total 1 Pemberian bobot ini dilakukan secara manual, dimana pembobotan kriteria penilaian didapat berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap 14

14 beberapa dosen yang pernah menjadi koordinator mata kuliah atau yang pernah melakukan penerimaan asisten dosen. 1. Menggambarkan matriks alternatif dan kriteria. Nilai pada matriks alternatif dan kriteria ini didapat dari hasil penilaian kepada tiap-tiap alternatif yang ada. Penilaian kriteria untuk setiap alternatif dapat dilakukan melalui wawancara ataupun tes yang dilakukan oleh dosen koordinator yang bersangkutan. Dalam perhitungan ini dicontohkan terdapat lima alternatif yang masing-masing diberi nama AltSatu, AltDua, AltTiga, AltEmpat dan AltLima. Matriks ini kemudian dapat juga dituliskan ke dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Alternatif dan Kriteria kriteria AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima k k k k4 3,04 3,12 3,31 3,07 3,18 k k k k k k Membuat matriks keputusan ternormalisasi. Untuk membuat matriks keputusan ternormalisasi, nilai pada Tabel 2 harus dikuadratkan terlebih dahulu, kemudian dihitung akar jumlah untuk tiap-tiap barisnya. Tabel 3 Nilai Kuadrat dan Hasil Akar AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima total hasil akar , , , ,2416 9, ,9561 9, , ,4694 7, , , , , , , Hasil akar pada Tabel 3 kemudian digunakan untuk membagi nilai-nilai pada Tabel 2 untuk menghasilkan matriks keputusan ternormalisasi. 15

15 Tabel 4 Matrik Keputusan Ternormalisasi AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , R = 5 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Penjelasan Tabel 4 nilai X 11 = 0, diperoleh dari nilai X 11 pada Tabel 3 = 4 dibagi dengan hasil akar untuk baris pertama = 8, Rij = 4/8, = 0, Membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot. Matriks ini diperoleh dengan mengalikan matriks yang telah dinormalisasi (Tabel 4) dengan bobot masing-masing kriteria. Tabel 5 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , V = 5 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Menentukan solusi ideal positif (A+) dan solusi ideal negatif (A-). Tabel 6 Solusi Ideal Positif dan Solusi Ideal Negatif A+ A- 1 0, , , , , ,

16 4 0, , , , , , , , , , , , , , Nilai solusi ideal positif adalah nilai maksimum tiap-tiap baris, sedangkan nilai solusi ideal negatif adalah nilai minimum tiap-tiap baris dari nilai yang ada pada Tabel Mengitung separation measure. Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif (S+) dan solusi ideal negatif (S-). Langkah pertama untuk menghitung separation measure solusi ideal positif yaitu dengan mengurangi nilai Tabel 5 dengan nilai solusi ideal positif yang hasilnya dinyatakan pada Tabel 7. Tabel 7 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot Dikurangi A+ AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Nilai pada Tabel 7 akan dikuadratkan dan dijumlahkan perkolom. Hasil dari penjumlahan itu kemudian diakarkuadrat untuk menghasilkan separation measure untuk solusi ideal positif (S+). Tabel 8 Separation Measure Solusi Ideal Positif AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

17 6 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , total 0, , , , , akar (S*) 0, , , , , S 1 + S 2 + S 3 + S 4 + S 5 + Sedangkan untuk mendapatkan nilai separation measure solusi ideal positif, dilakukan cara yang hampir sama. Hanya saja nilai pada Tabel 5 dikurangi dengan nilai solusi ideal negatif (A-) yang hasilnya dinyatakan dalam Tabel 9. Tabel 9 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot Dikurangi A- AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Nilai pada Tabel 9 lalu akan dikuadratkan dan dijumlahkan tiap kolomnya. Hasil dari penjumlahan itu kemudian diakarkuadrat untuk menghasilkan separation measure solusi ideal negatif (S-) yang dinyatakan pada Tabel 10. Tabel 10 Separation Measure Solusi Ideal Negatif AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima 1 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , total 0, , , , ,

18 akar (S-) 0, , , , , S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 6. Menghitung nilai preferensi tiap alternatif (C i ) yang digunakan untuk menentukan ranking dari tiap-tiap alternatif. Tabel 11 Nilai Preferensi dan Ranking AltSatu AltDua AltTiga AltEmpat AltLima nil pref 0, , , , , ranking Nilai preferensi pada Tabel 11 diperoleh dengan cara membagi nilai separation measure solusi ideal negatif dengan jumlah dari separation measure solusi ideal positif dan separation measure solusi ideal negatif. Contohnya adalah untuk alternatif 1: C 1 S 1 S S 1 = 0, = 0, , , Hasil dari proses perhitungan ini kemudian diujikan pada program untuk mengetahui apakah proses perhitungan pada program dapat berjalan dengan baik. Hasil perhitungan pada program dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Hasil Perhitungan 19

19 Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 11, maka dapat dilihat bahwa proses perhitungan pada program dapat berjalan dengan baik, walaupun terdapat sedikit perbedaan pada angka di belakang tanda koma. Hal ini dikarenakan perhitungan secara manual dilakukan dengan proses pembulatan hingga enam angka. Sebagai contoh adalah nilai akhir dari alternatif AltSatu, dimana pada aplikasi mendapatkan nilai 0, dan hasil pada Tabel 11 menunjukkan nilai 0, Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, implementasi metode TOPSIS dapat berjalan dengan baik untuk memberikan hasil berupa ranking calon asisten. Sistem yang telah dibuat ini dapat dipakai untuk membantu dosen dalam proses penerimaan asisten. Hasil akhir dari sistem yang berupa hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dosen dalam menentukan nama-nama asisten yang akan diterima. Program yang telah dibuat kemudian perlu dilakukan maintenance salah satunya dengan melakukan pengembangan program. pengembangan program ini dapat dilakukan salah satunya dengan menambahkan fitur baru. Fitur baru yang kemudian dapat ditambahkan ke dalam aplikasi ini yaitu dapat memberikan gambaran jadwal kuliah dari para calon asisten, sehingga dosen dapat melakukan pembagian jadwal mengajar kepada asisten yang terpilih. 6. Daftar Pustaka [1] Pujiastuti, Novita, Skripsi: Penerapan Metode TOPSIS Untuk Pemberian Bonus Karyawan Berprestasi Pada PT. Deltomed Laboratories. Salatiga: Fakultas Teknologi Informasi UKSW. [2] Rumate, Agung L., 2009, Penerapan Metode TOPSIS Untuk Sistem Penerimaan Karyawan di Biro Psikologi Untag, Dokumentasi Online: (Diakses tanggal 15 Februari 2011) [3] Turban, Efraim, dkk., 2005, Decision Support and Intelligent System Edisi 7, Yogyakarta: Andi. [4] Hwang, Ching-Lai, and Yoon K, 1981, Multiple Attribute Decision Making, Method and Application, A State-of-the-Art Survey, Berlin, Heidelberg, New York: Spinger-Verlag. [5] Pressman, Rogger S Software Engineering: A Practitioner s Approach, 5 th /6 th Edition. McGraw-Hill International Editions. 20

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Tanaman kopi merupakan tanaman penghasil biji kopi yang akan diolah menjadi kopi. Banyak penggemar kopi memilih kopi berdasarkan kualitas rasa dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Yasni Djamain, Herlinda De Christin 2,2 Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

48 Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11, No. 2, September 2016 ISSN

48 Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11, No. 2, September 2016 ISSN 48 Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11, No. 2, September 2016 IMPLEMENTASI TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCES BY SIMILARY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) PADA SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM (Studi kasus : Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting (SAW), dan Weighted

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PER TRIWULAN PT.CAHAYA FAJAR KALTIM PLTU EMBALUT TANJUNG BATU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Handri Murdianto *,1, Dyna Marisa Khairina

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan yaitu sebuah sistem yang mampu memberi kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Akmalia Puspitaningrum Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik Pada

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA) Evi Dewi Sri Mulyani 1, Yoga Handoko Agustin, Sri Fitrya Kamellia

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG Heri Sulistiyo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1 Uraian Hasil Metode Gabungan AHP dan TOPSIS Dalam penyelesaian permasalahan dengan metode AHP dan TOPSIS ada beberapa langkah-langkah pemecahannya, yaitu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS Sri Rahmawati Fitriatien Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki

Lebih terperinci

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution sebagai Metode Multi Attribute Decision Making

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution sebagai Metode Multi Attribute Decision Making Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution sebagai Metode Multi Attribute Decision Making untuk Menentukan Rekomendasi Penerima Beasiswa BBM dan PPA di STMIK AMIKOM Purwokerto Umti

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN STT ADISUTJIPTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN STT ADISUTJIPTO MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seminar SENATIK Nasional Vol. II, 26 Teknologi November Informasi 2016, ISSN: dan 2528-1666 Kedirgantaraan (SENATIK) Vol. II, 26 November 2016, ISSN: 2528-1666 SiC- 101 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL

PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 PENGEMBANGAN SPK PENERIMAAN ANGGOTA BARU STUDI KASUS: ORGANISASI IMSI STMIK MIKROSKIL Gunawan 1), Wilson 2), Fandi Halim 3) 1,2,3 Program

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Penulis, Lucky Setia Sarinputra Pembimbing, Parlindungan,

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN 4.1 Perancangan Algoritma Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis, dimana pada perancangan digambarkan

Lebih terperinci

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING DENGAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI PENERIMA BEASISWA BBM DAN PPA DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO Oleh:

Lebih terperinci

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA KOPERTIS DI FAKULTAS TEKNIK UNSUR CIANJUR MENGGUNAKAN FUZZY MADM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Ai Musrifah Ela Sopiyillah ABSTRAK Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL Rahmawan cibro ( 12110675) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Multi-Attribute Decision Making Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah pengambilan keputusan dengan metode-metode pada model MADM. Mahasiswa dapat membedakan karakteristik permasalahan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Model pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam skripsi ini adalah model prototype. Tahapan yang terjadi dalam model prototype

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Gaji Bonus Karyawan Pada Restoran KL Express Dengan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Gaji Bonus Karyawan Pada Restoran KL Express Dengan Metode TOPSIS Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Gaji Bonus Karyawan Pada Restoran KL Express Dengan Metode TOPSIS Dwija

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PEMBANGUNAN MINIMARKET BARU DI KOTA BOJONEGORO DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS GIS

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PEMBANGUNAN MINIMARKET BARU DI KOTA BOJONEGORO DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS GIS PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI PEMBANGUNAN MINIMARKET BARU DI KOTA BOJONEGORO DENGAN METODE TOPSIS BERBASIS GIS Muhammad Naufal Afif Bakhari, Ely Setyo Astuti 1, Dwi Puspitasari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Metode SAW (Simple Additive Weighting) Metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik - Universitas 45 Surabaya Bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK Selama ini proses rekrutmen

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PERANGKAT KANTOR DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT 1 Parlindungan, 2 Willy Andrian 1 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia St. Hajrah Mansyur 1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Metode TOPSIS & Contoh Implementasi

Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Metode TOPSIS & Contoh Implementasi Paper Group Project SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Metode TOPSIS & Contoh Implementasi Kelas D Kelompok 4Walls 1. Glory Efrat Sandy. S 201331073 2. Meilinda Dyah A.L 201331081 3. Clara Angelina Y 201331192

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG Dedy Kasraji 1, Soni Fajar Surya G, S.T., MCAS. 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta

Lebih terperinci

APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI MTS ALHUDA GONDANG NGANJUK

APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI MTS ALHUDA GONDANG NGANJUK APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI MTS ALHUDA GONDANG NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pemilihan bibit jambu madu terbaik Adapun permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS Janter Leonardo Sirait (0911547) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BARANG ELEKTRONIK BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BARANG ELEKTRONIK BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BARANG ELEKTRONIK BERBASIS WEB DENGAN METODE TOPSIS Muhammad Ulil Abror, Program Studi Teknik Informatika, S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI PT.KFC CABANG DEMANG

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI PT.KFC CABANG DEMANG IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KARYAWAN TERBAIK DI PT.KFC CABANG DEMANG Reflin Yadi 1, Muhammad Sobri 2, Suzi Oktavia Kunang 3 Mahasiswa Teknik Informatika 1, Dosen Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU Youllia Indrawaty [1], Andriana [2], Restu Adi Prasetya [3] JurusanTeknik Informatika Institut TeknologiNasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) 1 Parlindungan, 2 Hardi Firmansyah 1 Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3

I.2 Identifikasi Masalah... I-2. I.3 Rumusan Masalah... I-2. I.4 Tujuan... I-3. I.5 Manfaat... I-3. I.6 Batasan Masalah... I-3 viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACT... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

Jurnal Cendikia Vol. 13 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: Bandar Lampung, April 2017

Jurnal Cendikia Vol. 13 No. 1 Cendikia 2017 ISSN: Bandar Lampung, April 2017 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA TOKO GRAMEDIA BANDAR LAMPUNG Sukatmi 1) Jurusan Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setiap perusahaan pasti selalu melakukan regenerasi seperti PT. Lotte Mart yang hampir setiap bulannya menyelenggarakan perekrutan seleksi karyawan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan RANCANG BANGUN DECISION SUPPORT SYSTEM PEMILIHAN GURU TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS : SMA BHAKTI PERTIWI KOTA TANGERANG) Taufik Hidayat, S.Kom., M.Kom 1, Fajar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE TOPSIS DALAM RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI USAHA BARU (Studi Kasus : ARENA DISC Yogyakarta)

PENGGUNAAN METODE TOPSIS DALAM RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI USAHA BARU (Studi Kasus : ARENA DISC Yogyakarta) ISSN : 0-80 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakarta 6-8Februari 0 PENGGUNAAN METODE TOPSIS DALAM RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN LOKASI USAHA

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD ZERO JURNAL SAINS MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 Page : 11-21 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN: 2580-5754 DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD Ismail

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PEMILIHAN CALON GURU TELADAN DENGAN MENGUNAKAN MEDIA WEB Bayu Firmanto 4

PEMBUATAN APLIKASI PEMILIHAN CALON GURU TELADAN DENGAN MENGUNAKAN MEDIA WEB Bayu Firmanto 4 PEMBUATAN APLIKASI PEMILIHAN CALON GURU TELADAN DENGAN MENGUNAKAN MEDIA WEB Bayu Firmanto 4 Abstrak: Salah misi Dinas Pendidikan Kota adalah meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan program-program

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Tahunan Karyawan Menggunakan Metode TOPSIS

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Tahunan Karyawan Menggunakan Metode TOPSIS Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Tahunan Karyawan Menggunakan Metode TOPSIS Rachmat Agusli 1, Muhammad Iqbal Dzulhaq 2, Uswatun Khasanah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SELEKSI BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SELEKSI BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SELEKSI BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI Eka Larasati Amalia 1), Dimas Wahyu Wibowo 2) 1),2) Teknik Informatika, Politeknik Negeri malang 1),2) eka.larasati@polinema.ac.id,

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS (TECHNIQUE FOR OTHERS REFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION) PADA PT. RIO UTAMA SAMARINDA BERBASIS INTRANET Amelia Yusnita

Lebih terperinci

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Gambar 4-1. Use Case Diagram BAB 4. PERANCANGAN Perancangan adalah satu langkah untuk memberikan gambaran secara umum kepada manusia atau pengguna tentang sistem yang diusulkan. Perancangan sistem atau desain secara umum mendefenisikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Saat ini proses sertifikasi guru SD Negeri wilayah 5 kecamatan Percut Sei Tuan dilakukan tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY SAW UNTUK PENYELEKSIAN BEASISWA BIDIKMISI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA)

PENERAPAN METODE FUZZY SAW UNTUK PENYELEKSIAN BEASISWA BIDIKMISI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA) PENERAPAN METODE FUZZY SAW UNTUK PENYELEKSIAN BEASISWA BIDIKMISI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS POTENSI UTAMA) Wiwi Verina, Rofiqoh Dewi Teknik InformatikaUniversitas Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso Km

Lebih terperinci

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus 9//0 Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dengan alternatifalternatif dalam jumlah yang relatif kecil. Bahan Kuliah : Topik Khusus Fokus Masalah

Lebih terperinci

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 1

Jurnal SISFO Vol. 7, No.1, Februari 2013 STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi 1 ANALISIS SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PELAMAR CALON DOSEN MENJADI DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MADM (STUDI KASUS : STIKOM DINAMIKA BANGSA) Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen Tetap STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa masih mengalami kesulitan dalam memilih kualitas produksi buah kelapa sawit yang berkualitas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN BIBIT BUAH NAGA PADA TAMAN BUDIDAYA BUAH NAGA BURIKAN KUDUS MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN BIBIT BUAH NAGA PADA TAMAN BUDIDAYA BUAH NAGA BURIKAN KUDUS MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN BIBIT BUAH NAGA PADA TAMAN BUDIDAYA BUAH NAGA BURIKAN KUDUS MENGGUNAKAN METODE TOPSIS BERBASIS WEB Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

Rita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara

Rita Hamdani. STMIK Pelita Nusantara Medan Jalan Iskandar Muda No.1, Merdeka, Medan Baru, Sumatera Utara PENERAPAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTIONDAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PEMBERIAN BEASISWA DI POLITEKNIK POLIPROFESI MEDAN Rita Hamdani STMIK Pelita Nusantara

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) Henry Wibowo S 1), Riska Amalia

Lebih terperinci

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 63

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo 63 Sistem Penunjang Keputusan Perekrutan Tenaga Kerja dengan Metode Topsis pada Alfamidi Kota Palopo. Islamiyah Universitas Cokroaminoto Palopo Abstrak Tujuan penelitian ini adalah membangun suatu sistem

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam proses pencarian peringkat siswa, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Membangun sebuah sistem perlu melalui tahap

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI UNTUK MENGIKUTI LOMBA LKS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI UNTUK MENGIKUTI LOMBA LKS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI UNTUK MENGIKUTI LOMBA LKS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI SMK WIRAKARYA 2 CIPARAY KABUPATEN BANDUNG 1 Parlindungan, 2 Mustaqimin Nizam 1

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PADA PT.ABADI EXPRESS (TIKI) YOGYAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PADA PT.ABADI EXPRESS (TIKI) YOGYAKARTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PADA PT.ABADI EXPRESS (TIKI) YOGYAKARTA Hani Setyowulan, Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta email : kusrini@amikom.ac.id Abstraksi PT.ABADI EXPRESS (TIKI)

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG Putri Hapsari 1, Purwatiningtyas 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN Sariyah Astuti, Muammar STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Sistem Pada dasarnya konsep DSS (Design Support System) atau sistem pengambilan keputusan hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT Asep Hendar Rustiawan 1, Dini Destiani 2, Andri Ikhwana 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT Dini Destiani 1, Dita Ainun Annisa 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT ZERO JURNAL MATEMATIKA DAN TERAPAN Volume 1 No. 1 2017 P-ISSN: 2580-569X E-ISSN : 2580-5754 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA

Lebih terperinci

Jl. RE. Martadinata No. 272A, Indihiang, Kota Tasikmalaya 1), 2),

Jl. RE. Martadinata No. 272A, Indihiang, Kota Tasikmalaya   1), 2), SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN SISWA MISKIN DI SD NEGERI SUKAMENAK KOTA TASIKMALAYA MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Nono Sudarsono,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI IMPLEMENTASI METODE TOPSIS DALAM PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN BERPRESTASI Gunawan 1),) Teknik Informatika STMIK Balikpapan Jl AMD Manunggal No : 9 Damai bahagia,balikpapan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL

PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL PERANCANGAN SISTEM INFOR- MASI REKRUTMEN DAN SELEK- SI KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. QWORDS COMPANY INTER- NATIONAL Wulan Ayu & Ilham Perdana JURNAL ABSTRAK Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Terkait dengan penelitian ini, terlebih dahulu Paska Marto Hasugian telah melakukan penelitian dengan judul Fuzzy Multiple Attribute Decision Making untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

IMPLEMENTASI ALGORITMA SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI IMPLEMENTASI ALGORITMA SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK PENILAIAN KINERJA PEGAWAI Wendi Wirasta 1, Alfi Muhamad Rinaldi 2 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung 3 Jln. Soekarno Hatta

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) APLIKASI PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) Zainollah Effendy, A. Febrio Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci