BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Foreign Exchange Market Krenin menjelaskan Foreign Exchange Market, sebagai berikut: The markets on which international currencies are traded and where exchange rates are determined is called the foreign exchange market. It is here that households, firms, and financial institutions buy and sale foreign currencies to make international payment (Kreinin, 2006). Pasar valuta asing adalah sebuah pasar dimana individu/seseorang, perusahaan, dan bank melakukan pembelian dan penjualan mata uang asing. Sejauh ini fungsi utama dari pasar valuta asing adalah mentransfer dana atau kekuatan pembelian dari satu negara dan mata uang ke negara dan mata uang lainnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan telegraphic transfer, dimana ceknya dikirimkan melalui perangkat nirkabel, dengan ini bank domestik atau bank lokal menginstruksikan bank-bank koresponden di dalam pusat keuangan luar negeri untuk membayar dengan jumlah tertentu dari mata uang lokal kepada seseorang, perusahaan, atau rekening tertentu. Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau nilai mata uang pada suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain, kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

2 Pada dasarnya terdapat lima jenis sistem kurs yang berlaku, yaitu : A. Sistem Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Pada jenis sistem ini, kurs sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar dengan tanpa adanya campur tangan pemerintah dalam upaya untuk melakukan stabilisasi melalui kebijakan moneter. B. Kurs Tertambat (Pegged Exchange Rate) Pada sistem kurs tertambat, suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut mengikuti mata uang negara yang menjadi tambatannya. C. Kurs Tertambat Merangkak (Crawling Pegs) Sistem kurs tertambat merangkak, dimana negara hanya melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu. Hampir semua negara memakai kurs ini, contohnya negara Meksiko pada tahun Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya.` D. Sekeranjang Mata Uang (Basket Currencies)

3 Pada sistem ini, keuntungan utamanya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukan kedalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu. E. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Dalam sistem ini, negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang sangat rentan terhadap gangguan eksternal, misalnya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan internal seperti bencana alam, menggunakan sistem kurs tetap merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi. III.1.1 Sejarah Amerika Serikat Dollar, Sejarah Euro, Sejarah Great Britain Poundsterling, Japanese Yen III.1.1.1Sejarah Amerika Serikat Dollar (USD) Kebutuhan akan nilai tukar timbul karena mata uang suatu negara biasanya tidak diterima sebagai media atau alat tukar di negara lain. Hubungan perdagangan internasional menimbulkan adanya permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang. Hal ini kemudian menyebabkan perkembangan pada bursa pertukaran

4 mata uang asing, sehingga di perlukan pengatur untuk berjuta-juta transaksi permintaan dan penawaran yang terjadi setiap hari, yang menuju pada penentu nilai tukar mata uang asing. Diciptakannya suatu system pertukaran mata uang tetap yang disebut dengan Fixed Exchange Rate System, yang mempunyai beberapa persamaan dengan standar emas, dimana memuat ketentuan: a. Tiap negara menetapkan nilai tukarnya terhadap mata uang USD b. Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas (USD 35/ounce) c. Amerika akan menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi dari mata uang USD d. Perubahan nilai tukar mata uang terhadap USD tidak boleh melebihi 1%, bila terpaksa bisa sampai max 10%. Pada periode tahun 1960-an, defisit neraca pembayaran Amerika memaksa negara tersebut melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 18 billion karena Prancis menukarkan USD-nya dengan emas dan di lanjutkan pada periode tahun 1970-an, amerika kembali harus melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 11 billion. Buruknya perekonomian Amerika pada waktu itu menyebabkan masyarakat dunia kurang percaya terhadap USD. Dan di negara yang memiliki mata uang yang kuat karena memiliki cadangan emas yang cukup seperti Swiss dan Jerman, mereka menukarkan USD-nya dengan mata uang mereka yaitu CHF dan MDK. Hal ini menyebabkan hutang jangka pendek yang hampir jatuh tempo di Amerika mencapai hampir dua kali cadangan emasnya.

5 Sistem Bretton Wood hanya mampu bertahan hampir mencapai 30 tahun, pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden Nixon mengumumkan perubahan system nilai tukar untuk USD dengan membiarkan nilai tukarnya mengambang (Floating Exchange Rate System), hal ini ditegaskan kembali dalam suatu konferensi di Washington pada tanggal Desember 1971 (SMITHSONIAN CONFERENCE), nilai kurs yang mengambang dan berlaku sampai dengan sekarang. III.1.1.2Sejarah Mata Uang Euro (EUR) Pada tahun 1944, Perang Dunia II masih menebar kebencian ke Eropa, sebuah konferensi tentang restrukturisasi hubungan keuangan dan moneter internasional berlangsung di Bretton Woods di Amerika Serikat. Lebih dari empat puluh negara berpartisipasi. Pada tanggal 22 Juli 1944 mereka menandatangani Perjanjian Bretton Woods. Perjanjian ini meletakkan aturan-aturan dan prosedur yang mengatur ekonomi dunia. Mereka memimpin pembentukan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (yang kini telah menjadi bagian dari World Bank dan IMF). Selanjutnya, Perjanjian Bretton Woods diberlakukan sistem moneter standar emas. Sistem ini memberikan nilai tukar yang stabil berdasarkan emas yang menjadi standarnya. Hanya dolar AS ditukar menjadi emas dan mata uang lainnya yang diindeks terhadap dolar. Pada pertemuan di Den Haag pada bulan Desember 1969, Kepala Negara dan Pemerintahan menentukan tujuan baru dari integrasi Eropa, Uni Ekonomi dan Moneter (EMU). Sebuah kelompok tingkat tinggi diketuai oleh Pierre Werner, Perdana Menteri Luksemburg, dengan demikian diberi tugas menyusun sebuah laporan tentang bagaimana tujuan ini dapat dicapai pada tahun 1980.

6 Pada bulan Maret 1971, tidak semua anggota menyepakati beberapa rekomendasi laporan tersebut, namun hanya 6 (enam) negara anggota memberikan persetujuan mereka untuk pengenalan EMU dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu penyempitan margin fluktuasi mata uang. Upaya untuk membangun area stabilitas moneter diperbarui pada Maret 1979, atas dorongan dari Perancis dan Jerman, dengan penciptaan Sistem Moneter Eropa (EMS), yang didasarkan pada konsep fixed, tapi nilai tukar disesuaikan. Mata uang dari semua Negara Anggota, kecuali Inggris, berpartisipasi dalam mekanisme nilai tukar. Harapannya dengan sistem moneter yang terintegrasi ini dapat tercapai konsep single market internal kawasan eropa (1985) dimana pergerakan barang, jasa, dan SDM bebas untuk hidup, bekerja, belajar dan melakukan bisnis. Meski begitu, banyak ekonom mengecam Imposibble Triangel, pergerakan modal secara bebas, nilai tukar dan kebijakan moneter yang independen itu tidak cocok untuk jangka panjang. Pada bulan Juni 1988 Hanover Dewan Eropa membentuk sebuah komite untuk mempelajari penyatuan ekonomi dan moneter di bawah kepemimpinan Jacques Delors, maka Presiden Komisi Eropa. Para anggota lain dari komite adalah gubernur bank sentral nasional yang terlibat dalam menyusun proposal. Laporan komite, disampaikan pada bulan April 1989, diusulkan untuk memperkuat pengenalan EMU dalam tiga tahap. Secara khusus, menekankan perlunya koordinasi yang kebijakan ekonomi lebih baik, meliputi aturan defisit anggaran nasional, dan lembaga baru yang benar-benar independen yang akan bertanggung jawab untuk kebijakan uni moneter, yaitu Bank Sentral Eropa (ECB). Atas dasar laporan Delors, Madrid Dewan Eropa memutuskan pada bulan Juni 1989

7 untuk meluncurkan tahap pertama dari Emu: liberalisasi penuh pergerakan modal tanggal 1 Juli Desember 1989, Strasbourg, Dewan Eropa menyerukan sebuah konferensi antar pemerintah yang akan mengidentifikasi apa amandemen perlu dilakukan untuk Perjanjian dalam rangka untuk mencapai EMU. Karya dari konferensi antar pemerintah menyebabkan Perjanjian tentang Uni Eropa, yang secara resmi diadopsi oleh Kepala Negara dan Pemerintahan di Maastricht Dewan Eropa pada bulan Desember 1991 dan ditandatangani pada tanggal 7 Februari tahap: Perjanjian ini menyediakan untuk EMU yang akan diperkenalkan dalam tiga a. 1 Juli 1990 hingga 31 Desember 1993, pergerakan bebas modal antara Negara-negara Anggota b. 1 Januari Desember 1998, konvergensi dari kebijakan ekonomi dan memperkuat kerjasama antara Negara-negara Anggota bank sentral nasional. Koordinasi kebijakan moneter dilembagakan oleh pembentukan Lembaga Moneter Eropa (EMI), yang bertugas untuk memperkuat kerjasama antara bank sentral dan untuk melakukan persiapan yang diperlukan untuk pengenalan mata uang tunggal. Bank-bank sentral menjadi independen selama tahap ini. c. Berlangsung sejak 1 Januari 1999, pengenalan bertahap Euro sebagai mata uang tunggal negara anggota dan pelaksanaan kebijakan moneter umum di bawah naungan ECB. Transisi ke tahap ketiga adalah tunduk pada pencapaian tingkat tinggi dari konvergensi tahan lama diukur terhadap sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh Perjanjian Internasional (International

8 Treaty). Para aturan anggaran tersebut menjadi mengikat dan suatu Negara Anggota tidak sesuai dengan mereka adalah mungkin untuk menghadapi hukuman. Sebuah kebijakan moneter tunggal diperkenalkan dan dipercayakan kepada Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB), terdiri dari bank sentral nasional dan ECB. Dua tahap pertama telah selesai EMU, yang ketiga tahap saat ini sedang berlangsung. Pada prinsipnya, semua negara anggota Uni Eropa harus bergabung tahap akhir dan karena itu mengadopsi euro (Pasal 119 dari Traktat pada Fungsi Uni Eropa). Namun, beberapa negara anggota belum memenuhi kriteria konvergensi. Inggris dan Denmark mengumumkan niat mereka untuk tidak berpartisipasi dalam tahap ketiga dari EMU dan karena itu tidak untuk mengadopsi Euro. Kedua negara itu memiliki pengecualian berkaitan dengan partisipasi mereka dalam EMU. Pengaturan pengecualian secara rinci terlampir dalam protokol yang berkaitan dengan kedua negara pada Perjanjian pendiri Uni Eropa. Namun, Inggris dan Denmark tetap punya pilihan untuk mengakhiri pengecualian mereka dan menyerahkan aplikasi untuk bergabung tahap ketiga dari EMU. Saat ini, 17 dari 27 negara anggota telah bergabung tahap ketiga EMU dan karenanya memiliki Euro sebagai mata uang tunggal. III Sejarah Great Britain Poundsterling (GBP) Pada masa kerajaan Raja Offa of Mercia (757-96), memperkenalkan silver penny. Mengikuti Denarius sistem mata uang baru, Charlemange (Frankish Empire). Pada masa tersebut, satu (1) pound adalah sebesar 240 (dua ratus empat puluh)

9 pennies. Penny mulai beredar sepanjang kekuasaan kerajaan Anglo-Saxon dan menjadi satandar koin yang dikenal di Inggris. Penny sebelumnya terbuat dari perak murni. Namun, di tahun 1158, masa koin baru diperkenalkan oleh Raja Henry II (dikenal sebagai Tealby Penny) yang terbuat dari 92.5% perak. Dijadikan sebagai standar hingga The 20th Century dan dikenal hingga sekarang sebagai Sterling Silver. Mata uang Inggris hampir semuanya perak sampai pada tahun 1344, dimana emas menjadi berharga yang diperkenalkan dalam sirkulasi tersebut. Namun, perak masih sebagai standar legal untuk sterling hingga tahun Masa kerajaan Henry IV ( ), berat penny dikurangkan sampai 0.97 gram perak, sampai dengan 0.78 gram pada tahun Pound Scots mulai sama berharganya dengan Sterling tetapi memburuk terhadap Pounds sterling yang harganya sebesar 12 pounds scots sama dengan 1 pounds sterling. Tahun 1707, the Kingdom of England dan the Kingdom of Scotland melebur menjadi the Kingdom of Great Britain.Mengikuti the Irish Pound yang digantikan dengan Sterling pada Januari 1826 dengan harga 13 Irish Pounds sama dengan 12 Pounds Sterling. Pada tahun 1940, perjanjian dengan Amerika Serikat dipatokkan dengan harga 1 Pounds Sterling sama dengan 4.03 US Dollar. Kurs tersebut bertahan hingga Perang Dunia Kedua dan menjadi sebagian dari Bretton Woods System yang menguasai pertukaran post-war kurs. Dibawah tekanan ekonomi yang berlangsung, tourist tidak diperbolehkan membawa lebih dari 50 Pounds Sterling keluar negara Great Britain, sampai pembatasan dinaikkan pada tahu Mengakibatkan keterpurukan Pounds hingga 14.3% sampai $2.40 pada tanggal 18 November 1967.

10 James Calaghan berkuasa pada tahun 1979, mengungkapkan bahwa sedang menghadapi masalah besar (National Archives: 2006). Efek dari krisis oli 1973 masih dirasakan, dengan inflasi hingga 27% pada tahun Pasar finansial mulai mempercayai bahwa pounds overvalued pada bulan April tahun tersebut, The Wall Street Jurnal menyarankan penjualan atas investasi sterling sebagai dasar cerita Good-bye Great Britain. Pada saat pemerintah UK sedang defisit anggaran dan Labour Strategy-nya menekankan pengeluaran besar. Pada tahun 1988, Margaret Thatcher (Chancellor of the Exchequer Nigel Lawson) memutuskan bawha Poundsterling harus menekan Deutsche Mark Jerman Barat, dengan ketidaksengajaan menghasilkan tingkat inflasi tinggi yang menghasilkan kehancuran ekonomi dikarenakan oleh tinkat suku bunga rendah. Peleburan Jerman pada tahun 1990, menghasilkan keterbalikan yang nyata, dikarenakan oleh peminjaman rekonstruksi ulang Eropa Timur, sebagai memperburuk atas dasar keputusan politis untuk menjadikan Ostmark sama besarnya dengan Deutsche Mark (DM), menghasilnya kurs negara lain mengikuti DM, terutama UK. Sebagai peserta European Union, the United Kingdom dapat mengadopsi Euro sebagai kesatuan mata uang Eropa. Namun, mempunyai koroversi politik dibaliknya. Gordon Brown, dan The Chancellor of the Exchequer, menolak Inggris menjadi bagian dari European Union (EU) di masa yang akan datang. Tony Blair, Perdana Menteri Inggris, membuat referendum publik untuk memutuskan standar kriteria Five Economic Test untuk menjadi anggota EU, untuk memastikan mengadopsi mata uang Euro sebagai keinginan negara. United Kingdom harus memliki standar convergence kriteria keikutsertaan EU, untuk mengadopsi Euro. Ide menggantikan Pounds dengan Euro sebagai dasar kesatuan mata uang menjadi

11 kontroversi di publik Britain, sebagian dikarenakan mata uang Pound adalah sebagai identitas kedaulatan Britain, dan akan menjadikan suboptimal tingkat suku bunga yang akan memperburuk ekonomi Britain. Harga kurs Pound dan Euro berubah-ubah sesama lain, namun masih ada korelasi ditengah pergerakan tersebut dengan kurs lain seperti US Dollar. Kekhawatiran terhadap Pounds di UK dipimpin oleh Bank of England untuk meningkatkan suku bunga pada akhir tahun 2006 dan Hal ini menyebabkan Pound menghargai terhadap mata uang lainnya, dan dengan US Dollar terdepresiasi pada saat yang sama, Pound mencapai tertinggi 15-tahun terhadap dolar AS pada tanggal 18 April 2007 yang mencapai US $2 hari sebelumnya, untuk pertama kalinya sejak tahun Hingga sekarang Great Britain Pounds (GBP) masih memakai mata uang tersebut, dengan harga kurs sekarang 1 British Pounds sebesar US Dollar pada tanggal pada tanggal 8 September III Sejarah Japanese Yen (JPY) Yen ( ) adalah mata uang dari negara Jepang dan merupakan mata uang yang diperdagangkan terbanyak ke-3 di dunia, setelah US dollar dan Euro. Pada tahun 1949, nilai Yen ditetapkan sebesar 360/dollar sesuai dengan rencana Amerika Serikat untuk menstabilisasi harga di Jepang, kemudian diubah lagi menjadi 308/dollar pada tahun Tetapi pada awal tahun 1973, sistem fixed exchange rate ditinggalkan dan sejak saat itu beralih ke sistem free-floating exchange rate. Sebelumnya Jepang pernah mengalami Economic Bubble pada tahun 1989 dan dijuluki sebagai a lost decade, dimana suatu keadaan perekonomian yang tidak sehat akibat timbulnya spekulasi yang menaikan harga-harga, lalu kenaikan harga

12 tersebut akan menimbulkan spekulasi lanjutan yang kembali menaikan harga-harga lagi. Akhirnya, harga-harga yang tidak realistis itu (overvalued) akan mencapai puncaknya, dan jatuh kembali ke nilai realistisnya secara bersamaan sehingga perekonomian mengalami krisis. Hal tersebut berakibat terjadinya deflasi besar besaran di Jepang, sehingga pada tanggal 19 Maret 2001, BoJ (Bank of Japan) mencoba mengatasinya dengan menetapkan ZIRP ( Zero Interest Rate Policy). Akhirnya mata uang Yen menjadi sumber Carry Trade di mana para investor akan meminjam dana dari Jepang karena tingkat suku bunganya yang lebih rendah dibandingkan negara lain, lalu diinvestasikan ke aset lain yang lebih menguntungkan misalnya mata uang US dollar, Poundsterling, atau Euro. Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, mempunyai visi yang baru dimana dunia harus mengurangi ketergantungannya terhadap Amerika Serikat, membuat komunitas tersendiri untuk zona Asia Timur, seperti komunitas uni-eropa. Visinya ini bukan tanpa alasan, mengingat krisis global saat ini berasal dari Amerika Serikat. Krisis di Jepang saat ini diakibatkan oleh sektor ekspornya yang lumpuh, sedangkan mata uang Yen yang terus menguat ikut menghambat pemulihan ekspor Jepang. Menteri keuangan Jepang, Hirohisa Fujii, beropini bahwa Yen yang kuat juga bermanfaat bagi Jepang, hal ini mencerminkan bahwa Jepang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap ekspor dan beralih ke sektor riil. Tetapi kebijakan itu telah membuat perusahaan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang ekspor kwalahan, produk mereka sulit bersaing di luar negeri karena mata uang Yen yang kuat membuat harga produk mereka mahal.

13 Pada tahun 2009, Wahyu Sidarta, Associate Analyst Vibiz Research Center, mengatakan, Diperkirakan USD/JPY bulan ini masih berpeluang untuk melemah ke level terendahnya 8 bulan terakhir di level 87,10. Tetapi jika melemah di bawah level tersebut dinilai cukup berisiko karena berpotensi di intervensi oleh BoJ (Bank of Japan). Di tahun 2009 ini, USD/JPY diperkirakan dapat terkonsolidasi ke level 95. III.2 Mekanisme dan Prosedur Foreign Exchange III.2.1 Mekanisme Foreign Exchange (Forex) Market Pusat perdagangan Forex dimulai dari awal dibukanya pasar Australia dan Newzealand, lalu pasar Asia yang terpusat di Tokyo, ketika pasar Asia tutup perdagangan diteruskan kembali dengan dibukanya pasar Eropa yang diwakili di London dan begitu pasar Eropa mau tutup diteruskan oleh pasa Amerika yakni New York dan kembali lagi ke pasar Asia ketika pasar Amerika sudah tutup. Aktifitas perdagangan Forex ini akan berputar kembali seperti itu sampai 5 hari kerja, pada hari sabtu dan minggu semua market tutup. Forex Online Trading disebut juga sebagai produk yang transaksinya terjadi di luar bursa perdagangan atau Over The Counter (OTC). Fluktuasi yang terjadi di pasar Forex dan berubahnya nilai tukar antara mata uang yang satu dengan yang lainnya ini disebabkan oleh gejolak moneter yang terjadi di Negara bersangkutan, sebagaimana juga halnya dengan ekspetasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh beberapa hal sebagai beriku ; a) Gross Domestik Produk (GDP) b) Inflasi

14 c) Suku Bunga d) Defisit/Surplus Perdagangan e) Kondisi Ekonomi makro, dll Forex Online Trading sama seperti perdagangan jual beli barang atau jasa lainnya, yang membuat online trading berbeda adalah dalam proses transaksi jualbeli antara penjual dan pembeli tidak pernah bertemu sama sekali dan juga tidak ada serah terima barang dalam bentuk fisik. Semua transaksi tersebut dalam bentuk perjanjian dimana lembaga arbitrase atau pialang/ broker sebagai perantara. Penulis memfokuskan pada pergerakan grafik perdagangan transaksi forex dengan melihat naik turunnya harga saat dibeli dan saat dijual, dilakukan dengan analisa teknikal. Menggunakan analisa teknikal diperlukannya ketepatan waktu untuk melakukan buy or sale dengan menganalisa pergerakan grafik. Sedangkan dengan analisa fundamental, tidak diperlukannya menganalisa pergerakan harga pada grafik. Transaksi terjadi dengan pihak lainnya dengan jumlah dan volume banyak secara waktu yang bersamaan dengan menggunakan Electronic Broking Service (EBS) atau Reuters. III.2.2 Electronic Broking Servie (EBS) Electronic Broking Service (EBS) merupakan jasa pialang transaksi valuta asing dan logam mulia yang terkemuka di dunia, diciptakan pada tahun 1993 atas kerjasama sesama bank penentu terbesar di dunia, di bawah akusisi Intercapital

15 Public Limited Company (ICAP) sebagai jasa pialang sektor perbankan komersial dan bank investasi. Sebagai jasa pialang, ICAP, bekerja untuk menyediakan likuiditas secara serentak dengan sesama bank dan mempertemukan antara pembeli dan penjual yang melakukan transaksi. Kontrak antara pembeli dan penjual dilaksanakan oleh para nasabah perbankan. III.3 Metode Penelitian III.3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan adalah: a) Studi Kepustakaan Pengumpulan data-data dengan mencari, membaca, memilih sumbersumber informasi yang berkaitan dengan topik penelitian, seperti pengertian, istilah-istilah, perhitungan dalam buku-buku yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diteliti. b) Sampling Data akan dilakukan dan diambil sampling yang telah tersedia dalam periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember Di dapatkan dari data historis perdagangan EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY selama periode 1 Januari 2009 sampai dengan31 Desember Situs yang digunakan untuk memperoleh data tersebut: 1)

16 2) III.3.2 Metode Analisis Data Penulis menganalisis data dalam bentuk: 1) CandleStick Candlesticks dibentuk oleh empat data harga ini: open, high, low and close. Untuk memberikan informasi kepada para pedagang (trader) mengenai spekulasi, mulai dari saham hingga forex. 2) Fibonacci Retracement Untuk memperkirakan pergerakan harga, untuk menetapkan support dan resistance serta digunakannya untuk menangkap kesempatan 'buy on dip' (beli saat harga turun) pada trend naik atau 'sell on high' (jual saat harga naik) pada trend turun yang dapat dijadikan sebagai informasi kepada trader. III.4 Penyajian Data Seluruh informasi dan data yang diperoleh dalam penelitian, penulis menyajikan data dalam bentuk grafik dan tabel.

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR SISTEM MONETER INTERNASIONAL JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Inflasi Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus maksudnya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia III.1.1 Sejarah Valuta Asing Perdagangan Valuta Asing sendiri telah lama ada sejak ditemukannya teknik konversi

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

SISTEM MONETER INTERNASIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL Sejarah sistem Moneter Internasional 1. Zaman Emas (1876-1913): penggunaan emas sebagai standar alat tukar Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara

Lebih terperinci

Apakah Forex Trading Itu?

Apakah Forex Trading Itu? SEBUAH PENGANTAR Apakah Forex Trading Itu? Pada dasarnya, pasar forex adalah di mana bank, bisnis, pemerintah, investor, dan pedagang datang untuk menukar mata uang. Pasar forex juga populer disebut fx

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan FOREX I. Konsep Trading Forex Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan elektronik. Forex sendiri merupakan singkatan dari Foreign exchange yang merujuk

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Valuta Asing/Forex Zaman dahulu, manusia telah melakukan perdagangan dengan sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan cara sistem barter.

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

SISTEM MONETER INTERNASIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL 1 PENDAHULUAN Sistem Keuangan Internasional Pra perang dunia Antar Perang Dunia Pasca Perang Dunia Standar Emas Sistem pengawasan/ kontrol devisa 1. Sistem Bretton Woods 2.

Lebih terperinci

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH VOREX Di Susun Oleh : Ifan Candra Kusuma (10.11.4433) S1-TI-L STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Apa sebenarnya Forex itu? Vorex Adalah Bursa valuta asing (Inggris: Foreign exchange market

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi.  SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau harga mata uang domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13 Transaksi Mata Uang Asing Bab 13 Mengenal Valuta Asing Valuta asing atau biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, foreign exchange, forex atau juga fx adalah mata uang yang di keluarkan sebagai

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2 SISTEM MONETER INTERNASIONAL Pertemuan ke-2 PENGANTAR Sistem moneter dapat didefinisikan sebagai kerangka kerja institusional saat (1) Pembayaran internasional dilakukan. (2) Pergerakan modal diakomodasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE

BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE A. Sejarah dan Perkembangan Trading Forex via Online Sejarah telah mencatat bahwa kegiatan tukar menukar telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas (freely floating system) yang dimulai sejak Agustus 1997, posisi nilai tukar rupiah terhadap mata uang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk melakukan transaksi pertukaran mata uang atau perdagangan mata

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk melakukan transaksi pertukaran mata uang atau perdagangan mata BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Foreign Market Exchange Foreign Market Exchange adalah istilah umum untuk institusi di dunia yang digunakan untuk melakukan transaksi pertukaran mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang

Lebih terperinci

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand)

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand) APA ITU FOREX? Forex (Foreign Exchange) yaitu perdagangan mata uang asing atau biasa disebut dengan Valas (Valuta Asing) Yang akan kita perkenalkan disini adalah jenis SPOT FOREX Modern Yang diperdagangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain : P A S A R U A N G Sekelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek (biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang), yang umumnya berkualitas tinggi diperjual-belikan. Fungsi Pasar Uang : Merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang lebih terbuka (oppeness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London.

BAB III DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). perdagangan dan penyelesaian emas dan perak internasional di London. BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian. III.1.1 Sejarah Perdagangan Loco-London Gold (XAUUSD). Di dalam pasar komoditas istilah loco berarti di. Berasal dari bahasa latin locus yang berarti tempat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang masalah Pada tahun 2008 terjadi krisis global dan berlanjut pada krisis nilai tukar. Krisis ekonomi 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi yang melanda Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat dimana berbagai pihak yang membutuhkan informasi dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah

Lebih terperinci

Sistem Moneter Internasional

Sistem Moneter Internasional Materi 2 Sistem Moneter Internasional http://www.deden08m.com 1 Sistem Moneter Internasional dapat didefinisikan sebagai struktur, instrumen, institusi, dan perjanjian yang menentukan kurs atau nilai berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus tumbuh, namundengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai jembatan antara pihakyang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank diharapkan dapatmemberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon (stance) kebijakan moneter ditetapkan untuk menjamin agar pergerakan inflasi dan ekonomi ke depan tetap berada pada jalur pencapaian sasaran inflasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan tersebut sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan perekonomian dunia pada era sekarang ini semakin bebas dan terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal menjadi semakin mudah menembus

Lebih terperinci

MENGENAL EMAS LOCO LONDON

MENGENAL EMAS LOCO LONDON MENGENAL EMAS LOCO LONDON PENDAHULUAN Emas merupakan salah satu jenis komoditi yang paling banyak diminati untuk tujuan investasi. Di samping itu, emas juga digunakan sebagai standar keuangan atau ekonomi,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam bursa berjangka, sejumlah komoditas diperjualbelikan dengan harga tertentu yang penyerahannya dilakukan pada saat yang akan datang. Komoditas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata

Lebih terperinci

PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET)

PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Hafis Mu addab PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Penerbit ElHaf Publishing PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Oleh: Hafis Mu addab Copyright 2011 by Hafis Mu addab Penerbit ElHaf Publishing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Pasar Valuta Asing Pasar Valuta Asing menyediakan mekanisme bagi transfer daya beli dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Pasar ini bukan entitas

Lebih terperinci

Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional

Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional Pasar Valuta Asing/Devisa The Foreign Exchange Market By : Pedro Ximenes ST,MM Pengertian Pasar Devisa/Valas Pasar Valuta Asing/Devisa. Pengertian : Pasar valuta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return Saham Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high retum. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia.

(BAPPEBTI). Perusahaan ini beralamat di jl. Sulawesi No. 48, Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 60281, Indonesia. BAB III SISTEM MARGIN TRADING FOREX ONLINE DI PT. FIRST STATE FUTURES SURABAYA A. Profil PT. First State Futures Surabaya 1. Definisi PT. First State Futures Perusahaan PT. First State Futures Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

DUNIA INVESTASI FOREX

DUNIA INVESTASI FOREX NAMA : Andi Rahmad Saputro NIM : 10.11.4356 Kelas : S1 TI 2K Abstrak DUNIA INVESTASI FOREX Dunia Investasi a. Investasi Investasi adalah menanamkan suatu modal pada instrument tertentu dengan harapan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA. Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA 2.1 Seasoned Equity Offerings (SEO) Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan perusahaan yang listed di pasar modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yg melanda Amerika Serikat telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia dan hampir di seluruh sektor. Krisis keuangan global menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Valas (Valuta Asing) a. Sejarah Pasar Valuta Asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Valas (Valuta Asing) a. Sejarah Pasar Valuta Asing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pasar valuta asing di Indonesia, yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berdasarkan data Bank Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk melakukan kredit perumahan, dan juga dalam jumlah yang besar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk melakukan kredit perumahan, dan juga dalam jumlah yang besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2008 yang lalu, dunia dikejutkan oleh perekonomian Amerika yang memburuk. Nilai mata uang Negara Amerika pun melemah. Hal tersebut disebabkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Uang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian diseluruh dunia. Bagi seorang ekonom, uang adalah persediaan aset yang dapat dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Dewasa ini perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh setiap negara di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian dalam perdagangan internasional tidak lepas dari negara yang menganut sistem perekonomian terbuka. Apalagi adanya keterbukaan dan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan pasal 4 Ayat 1 Undangundang RI No. 23 Tahun 1999 merupakan lembaga negara yang independen. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai tukar atau kurs merupakan indikator ekonomi yang sangat penting karena pergerakan nilai tukar berpengaruh luas terhadap aspek perekonomian suatu negara. Saat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin berkembangnya globalisasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berkembangnya proses globalisasi, dimana seperti tidak adanya batas antar negara di dunia serta nampaknya setiap negara menjadi terintegrasi, maka kegiatan atau

Lebih terperinci

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL Makalah Bisnis Internasional Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si Disusun Oleh : 14.0102.0094 Febri Nurdian Cahya 14.0102.0113 Dwi Saputri 14.0102.0136 Sulistiyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian menjadi semakin terbuka. Kini hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian menjadi semakin terbuka. Kini hampir semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perekonomian menjadi semakin terbuka. Kini hampir semua negara menerapkan perekonomian terbuka yang mengarah kepada sistem perdagangan internasioal. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istilah yang dikenal sebagai Forex (Foreign Exchange). Definisi forex itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. istilah yang dikenal sebagai Forex (Foreign Exchange). Definisi forex itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, banyak sekali baik industri maupun perusahaan yang bergerak secara global dan mengikuti tren masa kini. Hal ini membuat dampak perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah di PT. Indosukses Futures Jakarta yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav 76-78 Jakarta. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan yang semakin pesat sejak krisis ekonomi global pada tahun 1998 yang tidak hanya melanda di negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu Negara di lihat dari perkembangan pasar keuangannya, termasuk pasar uang, pasar saham, dan pasar komoditi. Demikian

Lebih terperinci

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP) Bahan 5 - Ekonomi Terbuka PEREKONOMIAN TERBUKA (AN OPEN ECONOMY) DAN DERIVASI KURVA BP (NERACA PEMBAYARAN) SERTA SISTEM KURS DAN SISTEM DEVISA YANG DIBERLAKUKAN 1. Transaksi Internasional Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan

I. PENDAHULUAN. Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hampir semua transaksi perdagangan internasional pada saat ini menggunakan Fiat Money. 1 Mata uang ini telah sangat luas digunakan oleh masyarakat dunia sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja ekonomi Indonesia yang mengesankan dalam 30 tahun terakhir sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan dan kerentanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

MATERI 4 SISTEM MONETER INTERNASIONAL (BUSINESS INTERNATIONAL) ANDRI HELMI M, SE., MM.

MATERI 4 SISTEM MONETER INTERNASIONAL (BUSINESS INTERNATIONAL) ANDRI HELMI M, SE., MM. MATERI 4 SISTEM MONETER INTERNASIONAL (BUSINESS INTERNATIONAL) ANDRI HELMI M, SE., MM. II. SISTEM MONETER INTERNASIONAL PENDAHULUAN BIMETALISM: SEBELUM 1875 STANDAR EMAS KLASIK 1875-1914 PERIODE SELAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98.

BAB I PENDAHULUAN. R Serfianto D. Purnomo et al. Buku Pintar Pasar Uang & Pasar Valas (Jakarta, Gramedia 2013), h. 98. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai Tukar adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur, dibandingkan, dan dinyatakan dalam nilai mata uang negara lainnya. 1 Krisis moneter yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan Ekonomi Indonesia didominasi sektor pertanian dan perkebunan yang lebih dikenal dengan istilah negara agraris. Sejak dari proklamasi kemerdekaan, hingga dikeluarkannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia memerlukan uang untuk melakukan kegiatan ekonomi, karena uang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Sinyal ( Signalling Theory) Informasi mengenai kondisi perusahaan sangat dibutuhkan investor dan hendaknya para pelaku bisnis menyediakan informasi tersebut. Informasi ini

Lebih terperinci

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode 1997-1999

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode 1997-1999 SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode 1997-1999 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Bank Indonesia di Bidang Moneter Periode 1997-2 1999 2. Arah Kebijakan 1997-1999 3 3. Langkah-Langkah Strategis 1997-1999

Lebih terperinci