Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak. IV.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak. IV.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak"

Transkripsi

1 Bab IV Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Bagian ini menjelaskan tentang analisis dan rancangan sistem pendukung keputusan estimasi biaya produk pada IKM manufaktur dengan mempergunakan metode k-means dan MLR. IV.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak IV.1.1 Deskripsi Sistem Gambar IV-1 Deskripsi Sistem Pendukung Estimasi Biaya Produksi Sistem pendukung estimasi biaya produksi dioperasikan oleh Bagian PPC. Peran Bagian PPC sebagai estimator biaya produksi dilaksanakan dengan bantuan perangkat lunak. Perangkat lunak pendukung estimasi biaya produksi mempergunakan data historis rancangan produk sebagai data masukan dan menghasilkan aturan estimasi biaya produksi seperti disajikan dalam Gambar IV-1. IV.1.2 Kebutuhan Antar Muka IV Kebutuhan Antar Muka Perangkat Lunak Ekstraksi fitur geometri dan pemesinan dilakukan dari file *.sldprt sehingga sistem yang dikembangkan harus mampu untuk berkomunikasi dengan aplikasi Solidworks TM atau FeatureCAM TM. Solidworks TM atau FeatureCAM TM menyediakan Application Programming Interface (API) yang dapat diakses

2 dengan dengan bahasa pemrograman Visual Basic TM. Dalam tesis ini API yang dipergunakan adalah FeatureCAM TM API karena menyediakan Automatic Feature Recognition (AFR), yaitu sebuah fasilitas untuk mengenali fitur produk dalam sebuah gambar rancangan. AFR dapat dipergunakan untuk melakukan identifikasi fitur pemesinan dari sebuah gambar rancangan produk. IV Antar Muka Pengguna Antar muka pengguna disesuaikan dengan batasan antar muka perangkat lunak yang menyatakan bahwa pengembangan hanya dapat dilakukan dengan bahasa pemrograman Visual Basic TM. Karena itu antar muka dirancang dengan formform yang disediakan oleh bahasa pemrograman Visual Basic TM. IV Antar Muka Perangkat Keras Antar muka perangkat keras tidak diperlukan dalam pengembangan sistem ini karena perangkat lunak dapat berfungsi tanpa bantuan perangkat keras khusus. IV.1.3 Kebutuhan Fungsional Berdasarkan deskripsi sistem pada sub bab IV.1.1 dan kebutuhan pengguna pada bab III.3, disusun sebuah kebutuhan perangkat lunak yang dijadikan sebagai acuan dalam dalam tahapan analisis, perancangan dan pengujian perangkat lunak pendukung estimasi biaya. Kebutuhan perangkat lunak ini juga ditujukan untuk menjamin kebutuhan pengguna terpenuhi. Secara umum kebutuhan perangkat lunak dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional mencakup fitur-fitur yang harus disediakan oleh sistem pendukung keputusan estimasi biaya produksi. Kebutuhan fungsional dari sistem pendukung keputusan estimasi biaya produksi disajikan dalam Tabel IV-1. Tabel IV-1 Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak

3 Kode F 1 F 2 F 3 F 4 F 5 F 6 Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak Mampu melakukan identifikasi file CAD Mampu melakukan ekstraksi fitur geometri dan pemesinan yang tersimpan dalam sebuah file CAD Mampu untuk melakukan pengolahan awal data Mampu melakukan clustering untuk keperluan pengelompokan produk Mampu melakukan pembangkitan rumus estimasi dengan mempergunakan metode prediction untuk tiaptiap kelompok produk yang dihasilkan pada spesifikasi 4 Mampu melakukan pengelompokan produk baru dan membangkitkan prediksi biaya produksi IV Context Diagram Gambar IV-2 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Estimasi Biaya Berdasarkan deskripsi sistem pada sub bab IV.1.1 dan kebutuhan fungsional perangkat lunak pada Tabel IV-1, Context Diagram untuk Sistem Pendukung Keputusan Estimasi Biaya didefinisikan seperti pada Gambar IV-2. Pada Gambar Gambar IV-2, entitas yang terlibat dalam Sistem Pendukung Keputusan Estimasi Biaya adalah Bagian PPC. Bagian PPC memberikan data masukan berupa parameter estimasi dan sistem akan menghasilkan prediksi biaya produksi. IV Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Berdasarkan Context Diagram pada sub bab IV.1.3.1, diagram aliran data untuk sistem pendukung keputusan estimasi biaya didefinisikan seperti pada Gambar IV-3. Pada Gambar IV-3, sistem pendukung keputusan estimasi biaya terdiri dari 3 proses utama, yang terdiri dari Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri dan Pemesinan, Proses 2 Data Mining serta Proses 3 Estimasi Biaya Produksi. Bagian PPC berinteraksi langsung dengan ketiga proses tersebut.

4 Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri dan Pemesinan merupakan proses besar untuk mendapatkan data informasi produk historis. Masukan dari Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri dan Pemesinan adalah satu atau lebih file CAD yang menyimpan data rancangan produk manufaktur. Hasil dari proses ini disimpan dalam sebuah Data Store Informasi Produk Historis yang memuat data fitur geometri dan fitur pemesinan dari produk. Data Store Informasi Produk Historis bersama-sama dengan Data Store Data Pesanan dipergunakan sebagai data masukan bagi Proses 2 Data Mining. Hasil dari Proses 2 Data Mining adalah Data Store Estimasi Biaya yang berisi tentang aturan estimasi biaya. Bagian PPC berinteraksi dengan Proses 2 Data Mining dengan memberikan parameter data mining. Gambar IV-3 DFD Level 1 Sistem Pendukung Keputusan Estimasi Biaya Data Store Estimasi Biaya dipergunakan sebagai masukan dalam Proses 3 Estimasi Biaya Produksi untuk melakukan prediksi sebuah informasi produk baru.

5 Bagian PPC berinteraksi dengan Proses 3 Estimasi Biaya Produksi dengan memberikan parameter estimasi sebagai data masukan. Proses-proses yang membutuhkan perincian menjadi sub proses yang lebih kecil dibahas dalam sub bab-sub bab berikutnya. IV DFD Level 2: Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri dirinci menjadi 5 proses yaitu Proses 1.1 Identifikasi File CAD, Proses 1.2 Identifikasi Dimensi produk, Proses 1.3 Penghitungan Volume Produk, Proses 1.4 Identifikasi Fitur Pemesinan dan Proses 1.5 Penyimpanan Hasil Ekstraksi Fitur seperti pada Gambar IV-4. Bagian PPC berinteraksi dengan Proses 1.1 Identifikasi File CAD pada saat memberikan data masukan berupa File CAD. Gambar IV-4 DFD Level 2 Proses 1 Ekstraksi Fitur Geometri Proses 1.1 Identifikasi File CAD dipergunakan untuk melakukan validasi apakah file CAD yang dipergunakan dapat diproses untuk ekstraksi data. File yang dapat diolah oleh sistem ini adalah file Solidworks Part yang bertipe.sldprt. Jika File yang diberikan oleh Bagian PPC adalah file bertipe.sldprt, maka Proses 1.1 Identifikasi File CAD akan menyatakan bahwa file masukan bersifat valid. Proses

6 1.1 Identifikasi File CAD akan menyimpan informasi data OrderID dan ProductName yang diekstraksi dari nama direktori dan nama file. Penamaan direktori adalah: OrderID OrderName, contoh: DIES ROOF PGE menunjukkan OrderID = 7025 dan OrderName = DIES ROOF PGE Proses 1.2 Identifikasi Dimensi Produk dilakukan dengan mengidentifikasi titik koordinat terluar dari sebuah produk. Titik koordinat terluar diperoleh untuk masing-masing sumbu, yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Selisih dari titik koordinat terluar untuk masing-masing sumbu didefinisikan sebagai dimensi panjang untuk sumbu x, lebar untuk sumbu y dan tinggi untuk sumbu z. Proses 1.3 Penghitungan Volume Produk mempergunakan hasil Proses 1.2 Identifikasi Dimensi Produk sebagai data masukan. Dengan asumsi bahwa material berupa balok, maka volume produk dapat diperoleh dari hasil perkalian antara panjang, lebar dan tinggi. Data panjang, lebar, tinggi dan volume produk disimpan pada Data Store Informasi Produk Historis sebagai data fitur geometri. Proses 1.4 Identifikasi Fitur Pemesinan dipergunakan untuk melakukan identifikasi fitur-fitur pemesinan yang terdapat dalam sebuah produk. Fitur pemesinan yang dimaksud berupa Hole, Side, Pocket, Boss dan Surface. Hasil fitur pemesinan selanjutnya disimpan dalam Data Store Informasi Produk Historis. Proses 1.5 Penyimpanan Hasil Ekstraksi Fitur menyimpan data fitur geometri dan pemesinan ke dalam Data Store Informasi Produk Historis. Spesifikasi masing-masing proses disajikan dalam Lampiran A. IV DFD Level 2: Proses 2 Data Mining

7 Proses 2 Data Mining terdiri dari 3 sub proses, yaitu Proses 2.1 Penyiapan Data, Proses 2.2 Clustering dan Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi seperti disajikan dalam Gambar IV-5. Bagian PPC berinteraksi langsung dengan Proses 2.1 Penyiapan Data pada saat memberikan data masukan parameter penyiapan data dan berinteraksi dengan Proses 2.2 Clustering pada saat memberikan data masukan berupa jumlah cluster. Proses 2.1 Penyiapan Data mempergunakan data masukan berupa Data Fitur Produk dari Data Store Informasi Produk Historis dan parameter penyiapan data dari Bagian PPC. Proses ini dipergunakan untuk menyiapkan data sebelum dipergunakan sebelum Proses 2.2 Clustering dilaksanakan. Hasil Proses 2.1 Penyiapan Data disimpan dalam Data Store Data Set yang selanjutnya dipergunakan oleh Proses 2.2 Clustering. Data yang disimpan ke dalam Data Store Data set meliputi Relasi, Atribut dan Data. Gambar IV-5 DFD Level 2 Proses 2 Data Mining Proses 2.2 Clustering dipergunakan untuk mengelompokkan Data Set menjadi sejumlah kelompok data berdasarkan kemiripan. Jumlah kelompok ditentukan oleh Bagian PPC melalui data masukan Jumlah Cluster. Data Relasi, Atribut dan

8 Data ditambah dengan cluster untuk masing-masing data selanjutnya dipergunakan sebagai data masukan bagi Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi. Proses 2.1 Penyiapan Data, Proses 2.2 Clustering dan Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi selanjutnya akan dirinci dalam DFD Level 3 dalam sub bab terpisah. IV DFD Level 2: Proses 3 Estimasi Biaya Produksi Proses 3 Estimasi Biaya Produksi terdiri dari Proses 3.1 Penentuan Cluster untuk Data Baru dan Proses 3.2 Penentuan Estimasi Biaya Produksi seperti disajikan dalam Gambar IV-6. Bagian PPC berinteraksi dengan Proses 3.1 Penentuan Cluster untuk Data Baru pada saat memasukkan parameter prediksi. Proses 3.1 Penentuan Cluster untuk Data Baru dipergunakan guna menentukan keanggotaan data baru terhadap kelompok data yang telah dihasilkan pada Proses 2.2 Clustering. Hasil dari Proses 3.1 ini dipergunakan Proses 3.2 Penentuan Estimasi Biaya Produksi untuk menghasilkan prediksi biaya berdasarkan parameter estimasi. Gambar IV-6 DFD Level 2 Proses 3 Estimasi Biaya Produksi Spesifikasi masing-masing proses disajikan dalam Lampiran A. IV DFD Level 3: Proses 2.1 Penyiapan Data

9 Proses 2.1 Penyiapan Data dirinci menjadi 2 proses, yaitu Proses Seleksi Atribut, Proses Penyimpanan Data untuk Data Mining seperti disajikan dalam Gambar IV-7. Bagian PPC berinteraksi dengan Proses Seleksi Atribut pada saat menentukan atribut disimpan dalam data set. Proses Seleksi Atribut dipergunakan untuk melakukan pemilihan atribut yang akan dipergunakan untuk data mining. Proses ini mempergunakan data masukan berupa atribut dari Bagian PPC dan skema data dari Data Store Informasi Produk Historis sehingga dihasilkan atribut yang terpilih. Gambar IV-7 DFD Level 3: Proses 2.1 Penyiapan Data Proses Penyimpanan Data untuk Data Mining dipergunakan untuk menyimpan data yang telah dipilih berdasarkan atribut sesuai Proses Seleksi Atribut ke dalam Data Store Data Set. Spesifikasi masing-masing proses disajikan dalam Lampiran A. IV DFD Level 3: Proses 2.2 Clustering Proses 2.2 Clustering terdiri dari 2 proses, yaitu Proses Inisialisasi Titik Pusat Cluster dan Proses Clustering dengan K-Means seperti pada Gambar IV-8. Bagian PPC berinteraksi dengan Proses Inisialisasi Titik Pusat Cluster pada saat memasukkan jumlah cluster yang akan dibentuk.

10 Proses Inisialisasi Titik Pusat Cluster dipergunakan untuk menggantikan langkah pertama algoritma K-Means, yaitu penentuan titik pusat cluster awal. Pada algoritma K-Means, titik pusat cluster awal ditentukan dengan cara memilih sejumlah data secara acak. Dengan proses ini, diharapkan proses pengelompokan produk dapat dilakukan secara lebih baik dibandingkan dengan penggunaan algoritma K-Means biasa. Hasil dari proses ini adalah sejumlah centroid sesuai dengan jumlah cluster. Data Set Relasi, Atribut, Data Relasi, Atribut, Data Bagian PPC Jumlah cluster Inisialisasi Titik Pusat Cluster centroid Clustering dengan K- Means Relasi, Atribut, Data, Cluster 2.3 centroid Aturan Estimasi Gambar IV-8 DFD Level 3: Proses 2.2 Clustering Proses dipergunakan untuk mengelompokkan data ke dalam sejumlah kelompok data yang disebut cluster. Proses ini mempergunakan algoritma K- Means dengan cara menghitung jarak Euclidian data terhadap centroid. Jarak terkecil terhadap titik pusat cluster dijadikan sebagai dasar pengalokasian data ke dalam cluster. Hasil dari proses ini selanjutnya dipergunakan sebagai masukan dalam Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi. Spesifikasi masing-masing proses disajikan dalam Lampiran A. IV DFD Level 3: Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi terdiri dari 6 proses, yaitu Proses Pembuatan Matrik Persamaan Linier, Proses Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen, Proses Perkalian Matrik Dependen dan Transpose, Proses Pembuatan Matrik Inversi, Proses Penghitungan Koefisien

11 Regresi dan Proses Penyimpanan Aturan Estimasi seperti pada Gambar IV-9. Bagian PPC tidak terlibat dalam proses-proses tersebut. Proses Pembuatan Matrik Persamaan Linier dipergunakan untuk membuat dua buah matrik, yaitu matrik yang berisi variabel dependen dan matrik harga. Matrik variabel dependen diperoleh dari Proses 2.3 Clustering dengan K-Means. Sedangkan matrik harga diperoleh dari Data Store Data Pesanan. Matrik Variabel Dependen selanjutnya dipergunakan sebagai data masukan Proses Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen, sedangkan Matrik Harga dipergunakan sebagai data masukan untuk Proses Penghitungan Koefisien Regresi. Proses ini juga menyimpan atribut yang diperoleh dari Proses 2.3 Clustering dengan K-Means. 2.2 Relasi, Atribut, Data, Cluster Harga Produk Data Pesanan Pembuatan Matrik Persamaan Linier Matrik Variabel Dependen (A) Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen (A T ), (A) Perkalian Matrix Dependen dan Transpose Atribut, cluster (A T A) Matrix Harga, cluster Penyimpanan Aturan Estimasi Koefisien Penghitungan Koefisien Regresi (A T A) -1, (A) T Pembuatan Matrik Inversi Koefisien, cluster, atribut Aturan Estimasi Gambar IV-9 DFD Level 3: Proses 2.3 Pembuatan Aturan Estimasi Proses Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen dipergunakan untuk membuat transpose dari sebuah matrik, yaitu pertukaran antara nilai baris dengan kolom sebuah matrik. Matrik berukuran m x n akan menghasilkan sebuah

12 matrik transpose berukuran n x m serta elemen matrik (m, n) akan menjadi elemen (n, m) pada matrik transpose nya. Proses Perkalian Matrik Matrik Variabel Dependen dan Transpose akan melakukan proses perkalian matrik antara Matrik Transpose yang berukuran m x n dengan Matrik Variabel Dependen yang berukuran n x n. Hasil perkalian ini akan dipergunakan oleh Proses Pembuatan Matrik Inversi sebagai data masukan. Proses Pembuatan Matrik Inversi dipergunakan untuk membuat inversi dari sebuah matrik yang berukuran n x n. Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat membuat sebuah matrik inversi adalah nilai determinan dari matrik tidak sama dengan nol. Determinan tidak bernilai nol dapat diperoleh jika sebuah matrik: 1. Tidak mempunyai baris yang seluruh elemennya bernilai nol 2. Tidak mempunyai dua baris elemen dengan nilai yang sama 3. Tidak mempunyai baris elemen yang merupakan kelipatan dari baris elemen lainnya Hasil dari Proses Pembuatan Matrik Inversi dipergunakan sebagai data masukan bagi Proses Pembuatan Koefisien Regresi. Proses Pembuatan Koefisien Regresi dipergunakan untuk menghitung koefisien nilai regresi dengan membuat perkalian seperti pada Persamaan II-10. Dalam Persamaan II-10, matrik X akan diperoleh dari Matrik Variabel Dependen, matrik X T diperoleh dari nilai transpose Matrik Variabel Dependen dan matrik Y diperoleh dari Matrik Harga. Matrik β yang berisi koefisien regresi diperoleh dari perkalian matrik sesuai dengan Persamaan II-10. Proses Penyimpanan Aturan Estimasi Hasil menyimpan data yang dihasilkan dari Proses Pembuatan Matrik Persamaan Linier dan Proses Penghitungan Koefisien Regresi ke dalam Data Store Aturan Estimasi. Dalam

13 proses ini juga dilakukan penghitungan MAPE dan koefisien regresi. Spesifikasi masing-masing proses disajikan dalam Lampiran A. IV.1.4 Kamus Data Data yang terlibat di dalam Diagram Aliran Data seperti pada pembahasan sub bab IV didefinisikan dalam sebuah kamus data, yang menjelaskan tentang definisi dari data. Kamus data untuk seluruh diagram aliran data disajikan dalam Tabel IV-2 Kamus Data Nama Data Referensi Proses Nilai Deskripsi Parameter Estimasi Context Diagram, Proses 3, Proses 3.1 Parameter Estimasi = File CAD + Parameter Data Mining + Parameter Prediksi Terdiri dari File CAD, Parameter Estimasi, Data Rule Terpilih, Jumlah Cluster Prediksi Biaya Produksi Context Diagram, Proses 3.2 Riil Hasil Prediksi yang dihasilkan oleh sistem File CAD Proses 1, Proses String Nama File CAD sebagai Hasil Ekstraksi 1.1 Proses 1, Proses 1.5 Hasil Ekstraksi=Data fitur produk + OrderID + ProductName input ekstraksi data Adalah hasil ekstraksi data produk OrderID Proses 1.1 String Adalah identitas pesanan ProductName Proses 1.1 String Adalah nama produk dalam tiap pesanan Skema Data Proses 2, Proses String Data fitur produk Proses 2 Data fitur produk = panjang + lebar + tinggi + volume + [jenis Fitur pemesinan] Parameter Data Mining Proses 2 Parameter Data Mining = jumlah cluster + skema data Rule Proses 2, Proses 2.3 String Data Rule Terpilih Proses 3, Proses [Rule] 3.1 Parameter Prediksi Proses 3 [panjang, lebar, tinggi, volume, [jenis Fitur pemesinan]] Skema data tabel Panjang, Lebar, Tinggi, jenis dan jumlah fitur pemesinan Terdiri dari Jumlah Cluster dan Skema Data Aturan Estimasi yang dihasilkan Aturan Estimasi yang dipilih oleh Bagian PPC Adalah data masukan untuk keperluan prediksi harga sebuah produk baru Status File Proses 1.1 [OK,Tidak OK] Status apakah sebuah file adalah file *.sldprt Panjang Proses 1.2 Riil /*> =0*/ Adalah dimensi panjang sebuah produk Lebar Proses 1.2 Riil /*> =0*/ Adalah dimensi lebar sebuah produk

14 Nama Data Referensi Proses Nilai Deskripsi Tinggi Proses 1.2 Riil /*> =0*/ Adalah dimensi tinggi sebuah produk Volume Proses 1.3 Riil /*> =0*/ Adalah volume sebuah produk Jenis Fitur pemesinan Jumlah Fitur pemesinan Parameter Penyiapan Data Proses 1.4 [Face, Hole, Pocket, Boss, Surface, Side] Adalah fitur pemesinan, yaitu Face, Hole, Pocket, Boss, Surface, Side Proses 1.4 Integer /*> =0*/ Adalah jumlah masingmasing jenis fitur pemesinan Proses 2.1 Parameter Penyiapan Data = skema data + nama relasi Terdiri dari skema data dan nama relasi Relasi Proses 2.1, Proses String Adalah nama dari sebuah tabel Atribut Proses 2.1, Proses String Adalah skema data dari sebuah tabel Data Proses 2.1, Proses [integer, riil, string] Data dari sebuah tabel 2.2.1, Proses 2.2, Proses 3.1 Cluster Proses 2.3, Integer /*0<=cluster<=20*/ Adalah identitas kelompok data Atribut Terpilih Proses String Adalah skema data sebuah tabel yang dipilih oleh Bagian PPC Jumlah Cluster Proses Integer /*0<=cluster<=20*/ Adalah jumlah kelompok data Centroid Proses Riil Adalah titik pusat sebuah cluster Harga Produk Proses Riil Adalah data harga produk Matrik Variabel Dependen (A) Proses Elemen data= riil jumlah baris= integer jumlah kolom= integer Matrix Harga Proses Elemen data= riil jumlah baris= integer jumlah kolom= integer (A T ) Proses Elemen data= riil jumlah baris= integer jumlah kolom= integer (A T A) Proses Elemen data= riil jumlah baris= integer jumlah kolom= integer (A T A) -1 Proses Elemen data= riil jumlah baris= integer jumlah kolom= integer Adalah data dalam bentuk matrik yang terdiri dari parameter atribut terpilih Adalah matrik yang berisi Harga Produk Adalah matrik transpose dari matrik variabel dependen A Adalah hasil perkalian antara matrik transpose dengan matrik variabel dependen Adalah matrik inversi dari (A T A) Koefisien Proses Riil Adalah koefisien regresi dari sebuah persamaan linier

15 Berdasarkan data dan proses yang terlibat di dalam Diagram Aliran Data seperti pada pembahasan sub bab IV.1.3.2, terdapat empat Data Store yang terlibat yaitu Data Pesanan, Informasi Produk Historis, Data Set, Data Aturan Estimasi dan Hasil Estimasi Biaya. Data Store Informasi Produk Historis menyimpan informasi sesuai dengan aliran proses yang terhubung kepada Data Store tersebut. Informasi tersebut terdiri dari OrderID, ProductName, Fitur Geometri dan Fitur Pemesinan. Informasi Fitur Geometri berisi tentang Panjang, Lebar, Tinggi dan Volume Produk, sedangkan Fitur Pemesinan menyimpan informasi mengenai jumlah Hole, Face, Pocket, Boss, Surface dan Side. Deskripsi Data Store Informasi Produk Historis disajikan pada Tabel IV-3. Tabel IV-3 Data Store Informasi Produk Historis Nama Data Nilai Deskripsi OrderID String Identitas pesanan ProductName String Nama produk Panjang Riil /*> =0*/ Dimensi panjang material (mm) Lebar Riil /*> =0*/ Dimensi lebar material (mm) Tinggi Riil /*> =0*/ Dimensi ketebalan material (mm) Volume Riil /*> =0*/ Volume material Jumlah Face Riil /*> =0*/ Jumlah firut pemesinan face Jumlah Hole Integer /*> =0*/ Jumlah fitur pemesinan hole Jumlah Pocket Integer /*> =0*/ Jumlah fitur pemesinan pocket Jumlah Boss Integer /*> =0*/ Jumlah fitur pemesinan boss Jumlah Surface Integer /*> =0*/ Jumlah fitur pemesinan surface Jumlah Side Integer /*> =0*/ Jumlah fitur pemesinan side Data Store Data Pesanan memuat informasi mengenai pesanan. Data Store ini dihasilkan oleh sistem lain, dan dipergunakan oleh Proses Permbuatan Matrik Persamaan Linier untuk membuat Matrik Harga. Skema data yang diperoleh pada sistem lain disajikan dalam Tabel IV-4. Tabel IV-4 Deskripsi Data Store Data Pesanan

16 Nama Data Nilai Deskripsi OrderID String Identitas pesanan ProductName String Nama Produk CustomerID String Identitas Pelanggan OrderDate Date /* dd-mm-yyyy*/ Tanggal pemesanan, dd-mm-yyyy DeliveryDate Date /* dd-mm-yyyy*/ Tanggal pengiriman, dd-mm-yyyy Amount Integer /* >0 */ Jumlah produk Price Riil /* >0 */ Harga produk Data Store Data Set menyimpan informasi Relasi, Atribut dan Data. Deskripsi Data Store Data Set disajikan dalam Tabel IV-5. Tabel IV-5 Deskripsi Data Store Data Set Nama Data Nilai Deskripsi Relasi String Nama Relasi Atribut String Nama Atribut [ ] Data [integer, riil, string] Data sesuai atribut [ ] Data Store Aturan Estimasi menyimpan informasi cluster, atribut dan koefisien. Deskripsi Data Store Aturan Estimasi disajikan dalam Tabel IV-6. Tabel IV-6 Deskripsi Data Store Aturan Estimasi Nama Data Nilai Deskripsi Integer Nama Cluster Cluster /*0<=cluster<=20*/ Atribut String Nama Atribut [ ] Koefisien Riil Koefisien regresi Centroid Riil Titik pusat cluster Data Store Hasil Estimasi Biaya menyimpan hanya satu informasi, yaitu Prediksi Biaya yang merupakan hasil prediksi biaya produksi. Hubungan antara Data Store Pesanan dengan Data Store Informasi Produk Historis merupakan hubungan one to one. Hubungan di antara kedua Data Store tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar IV-10.

17 Gambar IV-10 Relasi Data Store Informasi Produk Historis dan Data Pesanan IV.1.5 Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional sistem pendukung keputusan estimasi biaya produksi lebih ditekankan kepada kebutuhan terhadap kecepatan pemrosesan data dan kehandalan. Pendefinisian kebutuhan non fungsional terhadap dua aspek tersebut dikarenakan sistem akan berinteraksi dengan jumlah data yang besar serta operasi aljabar linier yang membutuhkan banyak operasi. IV.2 Deskripsi Perancangan IV.2.1 Arsitektur Perangkat Lunak Berdasarkan proses-proses dalam Diagram Aliran pada sub bab IV.1.3.2, dapat didefinisikan proses-proses yang dibutuhkan untuk menyusun sistem informasi pendukung keputusan estimasi biaya. Proses-proses tersebut selanjutnya akan dipergunakan sebagai acuan perancangan. Daftar proses yang dibutuhkan disajikan dalam Tabel IV-7. Dalam Tabel IV-7, selain daftar nama proses juga disajikan referensi kebutuhan fungsional yang dijadikan sebagai bahan penyusunan proses. Tabel IV-7 Daftar Proses No Nama Proses Referensi Keb. Fungsional 1 Proses 1.1 Identifikasi File CAD F 1

18 No Nama Proses Referensi Keb. Fungsional 2 Proses 1.2 Identifikasi Dimensi Produk F 2 3 Proses 1.3 Penghitungan Volume Produk F 2 4 Proses 1.4 Identifikasi Fitur Pemesinan F 2 5 Proses 1.5 Penyimpanan Hasil Ekstraksi Fitur F 2 6 Proses Seleksi Atribut F 3 7 Proses Penyimpanan Data untuk Data Mining F 3 8 Proses Inisialisasi Titik Pusat Cluster F 4 9 Proses Clustering dengan K-Means F 4 10 Proses Pembuatan Matrik Persamaan Linier F 5 11 Proses Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen F 5 12 Proses Perkalian Matrik Dependen dan Transpose F 5 13 Proses Pembuatan Matrik Inversi F 5 14 Proses Penghitungan Koefisien Regresi F 5 15 Proses Penyimpanan Aturan Estimasi F 5 16 Proses 3.1 Penentuan Cluster untuk Data Baru F 6 17 Proses 3.2 Penentuan Estimasi Biaya Produksi F 6 Berdasarkan daftar proses dalam Tabel IV-7 dan DFD pada sub bab IV.1.3.2, disusun modul-modul sesuai fungsionalitas perangkat lunak seperti disajikan dalam Tabel IV-8. Modul-modul tersebut mencerminkan struktur lojik dari perangkat lunak pendukung keputusan estimasi biaya yang dikembangkan. Jika digambarkan dalam sebuah struktur hirarki aplikasi, modul-modul tersebut membentuk arsitektur perangkat lunak. Arsitektur perangkat lunak menggambarkan struktur perangkat lunak secara keseluruhan. Arsitektur diharapkan dapat memperlihatkan konsep lengkap dari sebuah sistem dalam bentuk hirarki dari modul penyusun aplikasi dan menunjukkan bagaimana modulmodul tersebut berinteraksi. Arsitektur perangkat lunak sistem pendukung keputusan estimasi biaya disajikan pada Gambar IV-11. Tabel IV-8 Dekomposisi Fungsional Modul Nama Modul Ekstraksi Fitur Produk Nama Proses Proses 1.1 Identifikasi File CAD

19 Nama Modul Pengolahan Awal Data Clustering Pembuatan Aturan Estimasi Pengelolaan Matrik Estimasi Biaya Produk Baru Nama Proses Proses 1.2 Identifikasi Dimensi Produk Proses 1.3 Penghitungan Volume Produk Proses 1.4 Identifikasi Fitur Pemesinan Proses 1.5 Penyimpanan Hasil Ekstraksi Fitur Proses Seleksi Atribut Proses Penyimpanan Data untuk Data Mining Proses Inisialisasi Titik Pusat Cluster Proses Clustering dengan K-Means Proses Pembuatan Matrik Persamaan Linier Proses Penyimpanan Aturan Estimasi Proses Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen Proses Perkalian Matrik Dependen dan Transpose Proses Pembuatan Matrik Inversi Proses Penghitungan Koefisien Regresi Proses 3.1 Penentuan Cluster untuk Data Baru Proses 3.2 Penentuan Estimasi Biaya Produksi

20 Estimasi Biaya Produk Baru Penentuan Estimasi Biaya Produksi Penentuan Cluster untuk Data Baru Penyimpanan Aturan Estimasi Pembuatan Matrik Persamaan Linier Aplikasi Data Mining Pembuatan Aturan Estimasi Clustering Pengolahan Awal Data Pengelolaan Matrik Clustering dengan K- Means Inisialisasi Titik Pusat Cluster Penyimpanan Data untuk Data Mining Seleksi Atribut Penghitungan Koefisien Regresi Pembuatan Matrik Inversi Perkalian Matrik Dependen dan Transpose Pembuatan Transpose Matrik Variabel Dependen Gambar IV-11 Arsitektur Perangkat Lunak Penyimpanan Hasil Ekstraksi Fitur Ekstraksi Fitur Produk Identifikasi Fitur Pemesinan Penghitungan Volume Produk Identifikasi Dimensi Produk Identifikasi File CAD

21 IV.2.2 Deskripsi Data Dekomposisi fisik Data Store diwujudkan dalam bentuk tabel dan file. Informasi umum mengenai rancangan fisik dari Data Store disajikan dalam Tabel IV-9. Tabel IV-9 Implementasi Fisik Data Store Data Store Type Data Nama File/Tabel Laju Informasi Produk Historis Tabel InfoProduct 2400 per tahun Data Pesanan Tabel Order 2400 per tahun Data Set File [DataSet] Aturan Estimasi File [EstimationRule] IV Tabel InfoProduct Tabel IV-10 Tabel InfoProduct Atribut Type Data Ukuran Primary Key OrderID String 4 Yes ProductName String 40 Yes Mat.Length Double Mat.Width Double Mat.Thick Double Mat.Volume Double NumFace Integer NumHole Integer NumPocket Integer NumBoss Integer NumSurface Integer NumSide Integer Tabel InfoProduct merupakan dekomposisi fisik dari Data Store Informasi Produk Histori. Struktur tabel infoproduct disajikan dalam Tabel IV-10. IV Tabel Order Tabel Order merupakan dekomposisi fisik dari Data Store Pesanan. Struktur tabel Order disajikan dalam Tabel IV-11.

22 Tabel IV-11 Tabel Order Atribut Type Data Ukuran Primary Key OrderID String 4 Yes OrderName String CustomerID String OrderDate Date DeliveryDate Date Amount Integer Price Integer IV File [DataSet] File ini disimpan dengan penamaan dan lokasi penyimpanan yang ditentukan oleh pengguna pada saat penyimpanan. File ini merupakan implementasi Data Store Data Set dan disimpan dalam bentuk tipe file.arff. Tipe file.arff mempunyai struktur isi yang tediri dari dua bagian, yaitu header dan data. Bagian header berisi komentar, relasi dan atribut. Baris komentar selalu diawali dengan karakter %, sedangkan baris relasi dan baris atribut diawali Bagian data merupakan seluruh baris Data untuk tiap atribut disimpan dengan dipisahkan oleh tanda koma. Khusus untuk atribut string, maka data diawali dan diakhiri dengan tanda single quote ( Umur STRING John,28 Adam,27 IV File [EstimationRule] File ini disimpan dengan penamaan dan lokasi penyimpanan yang ditentukan oleh pengguna pada saat penyimpanan. File EstimationRule yang merupakan

23 implementasi Data Store aturan estimasi. File EstimationRule terdiri dari dua bagian yaitu bagian aturan estimasi dan titik pusat cluster. Baris pada bagian aturan estimasi diawali sedangkan baris pada bagian titik pusat cluster diawali Pada baris aturan estimasi, terdapat tiga kolom data yaitu kolom cluster, atribut dan koefisien regresi sedangkan bagian titik pusat cluster, terdapat dua kolom data yaitu cluster dan titik pusat cluster. Contoh isi file EstimationRule sebagai 0 NumFace 0 NumHole 0 NumSide 1 NumFace 1 NumHole 1 NumSide 2 NumFace 2 NumHole 2 NumSide , 1.44, , 2.43, , 19.62, 8.15 Pada contoh tersebut di atas, terdapat 3 cluster yaitu cluster 0, cluster 1 dan cluster 2 dengan atribut NumFace, NumHole dan NumSide. IV.2.3 Dekomposisi Fisik Modul Dekomposisi fisik modul mendefinisikan implementasi fisik dari masing-masing modul yang dirancang sesuai dengan arsitektur perangkat lunak yang disajikan pada sub bab IV.2.1. Dekomposisi fisik modul disajikan dalam Tabel IV-12. Tabel IV-12 Dekomposisi Fisik Modul Nama Modul Ekstraksi Fitur Produk Pengolahan Awal Data Clustering Pembuatan Aturan Estimasi Pengelolaan Matrik Prediction Nama Modul CAD.bas DM.bas KM.bas MLR.bas Matrices.bas Prediction.bas

24 IV.2.4 Rancangan Layar Tabel IV-13 Perancangan Layar Nama Layar Nama File Gambar Rancangan L1 Layar Main mainapp.frm Gambar IV-13 L2 Layar Extract from One File frmonefile L3 Layar Extract from Directory frmdirfile Gambar IV-14 L4 Layar Extraction Result frmsaveekstraksi Gambar IV-15 L5 Layar Feature Selection frmfeatselect Gambar IV-16 L6 Layar Dataset frmdataset Gambar IV-17 L7 Layar Clustering frmclustering Gambar IV-18 L8 Layar Clustering Result frmclustresult Gambar IV-19 L9 Layar Save Rule frmsaverule Gambar IV-20 L10 Layar Predict New Price frmprediction Gambar IV-21 L1 L2 L3 L5 L7 L10 L4 L6 L8 L9 Gambar IV-12 Kebergantungan Antar Layar Antar muka pengguna dirancang dalam bentuk layar. Daftar layar yang dibutuhkan sistem estimasi biaya produksi disajikan dalam Tabel IV-13. Dalam tabel tersebut, setiap layar disimpan dalam sebuah file yang berbeda. Secara umum, terdapat 10 layar yang dibutuhkan dalam sistem estimasi biaya produksi

25 ini. Di antara 10 layar tersebut, terdapat 1 layar utama aplikasi dimana seluruh layar bergantung kepadanya. Kebergantungan dari setiap layar dari sistem estimasi biaya produksi disajikan dalam Gambar IV-12. Dalam Gambar IV-12 dapat dilihat bahwa seluruh layar bergantung secara langsung maupun tidak langsung pada sebuah layar utama. Layar yang bergantung langsung pada layar utama adalah L2, L3, L5, L7 dan L10. L4 bergantung pada layar L2 atau L3, sedangkan layar L6 bergantung langsung pada layar L5, layar L8 bergantung langsung pada layar L7 dan layar L9 bergantung langsung pada layar L8. Rancangan Layar disajikan dalam Gambar IV-13 sampai dengan Gambar IV-21 dengan rincian disajikan dalam Lampiran B. Gambar IV-13 L1 Layar Main

26 Gambar IV-14 L3 Layar Extract from Directory Gambar IV-15 L4 Layar Extraction Result Gambar IV-16 L5 Layar Feature Selection Gambar IV-17 L6 Layar Dataset Gambar IV-18 L7 Layar Clustering Gambar IV-19 L8 Layar Clustering Result

27 Gambar IV-20 L9 Layar Save Rule Gambar IV-21 L10 Layar Predict New Price

Implementasi, Pengujian dan Evaluasi Hasil Pengujian

Implementasi, Pengujian dan Evaluasi Hasil Pengujian Bab V Implementasi, Pengujian dan Evaluasi Hasil Pengujian Bagian ini menjelaskan hasil implementasi perangkat lunak yang dibangun, pelaksanaan pengujian perangkat lunak dan evaluasi hasil pengujian. V.

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. III.1 Tinjauan terhadap Proses Bisnis Saat Ini

Analisis Proses Bisnis. III.1 Tinjauan terhadap Proses Bisnis Saat Ini Bab III Analisis Proses Bisnis Bab ini menjelaskan tentang kondisi proses bisnis dalam pelaksanaan estimasi biaya produksi manufaktur yang dilakukan oleh IKM manufaktur yang dijadikan sebagai objek penelitian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

Data Mining untuk Estimasi Biaya Produksi pada Industri Kecil dengan Sistem Produksi Job order

Data Mining untuk Estimasi Biaya Produksi pada Industri Kecil dengan Sistem Produksi Job order Data Mining untuk Estimasi Biaya Produksi pada Industri Kecil dengan Sistem Produksi Job order Uuf Brajawidagda Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ESTIMASI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE K-MEANS DAN MULTIPLE LINEAR REGRESSION PADA SISTEM PRODUKSI JOB ORDER TESIS

PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ESTIMASI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE K-MEANS DAN MULTIPLE LINEAR REGRESSION PADA SISTEM PRODUKSI JOB ORDER TESIS PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ESTIMASI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE K-MEANS DAN MULTIPLE LINEAR REGRESSION PADA SISTEM PRODUKSI JOB ORDER Studi Kasus pada Industri Kecil Menengah (IKM) Manufaktur TESIS Karya

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bali Sinar Mentari adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan domestik maupun mancanegara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Implementasi sistem secara keseluruhan akan merancang sebuah sistem yang memprediksikan harga emas dengan menggunakan metode Automatic Clustering

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan proses perancangan. Bagian analisis meliputi deskripsi umum sistem yang dibangun, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, data

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Inventoris bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dalam sistem operasionalnya. Pengawasan terhadap Inventoris merupakan tolak ukur sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan Mengumpulkan data yang dibutuhkan Mempersiapakan alat dan bahan penelitian Observasi Wawancara Data Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis dan perancangan dalam membangun Aplikasi Data Mining. Analisis meliputi analisis data mining, analisis lingkungan sistem serta

Lebih terperinci

Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer

Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer Disusun oleh: Oke Setiawan, S.T. Untuk keperluan internal dalam mendukung Tugas Besar Sistem Informasi

Lebih terperinci

GL02 DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Proyek> untuk: <nama pelanggan> Dipersiapkan oleh: <Nama Pelaksana Proyek>

GL02 DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK. <Nama Proyek> untuk: <nama pelanggan> Dipersiapkan oleh: <Nama Pelaksana Proyek> GL02 DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK untuk: Dipersiapkan oleh: Jurusan Teknik Informatika - Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipati Ukur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu melakukan implementasi algoritma Fuzzy C-Means dalam pengelompokan berdasarkan data

Lebih terperinci

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM. MODEL ANALISA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyelesaian hasil utama. Analisis sistem perangkat lunak adalah dokumen. komputer yang akan mengimplementasikan sistem.

BAB III METODE PENELITIAN. penyelesaian hasil utama. Analisis sistem perangkat lunak adalah dokumen. komputer yang akan mengimplementasikan sistem. BAB III METODE PENELITIAN Pada desain sistem berbasis komputer, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang penerapan steganografi pada file AVI serta analisis dan perancangan perangkat lunak yang akan dibangun. 1 Penerapan Steganografi pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisa data, rancangan sistem, dan skenario pengujian. Bagian analisa data meliputi data penelitian, analisis data, data preprocessing.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis secara umum, analisis kebutuhan perangkat lunak dan penjelasan mengenai perancangan perangkat lunak. 3.1 Analisis Masalah Umum

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih baik mengenai sistem informasi penjualan dan pembelian alat bangunan TOKO VENUS JAYA khususnya untuk bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah 22 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu yang dijadikan fokus dalam melakukan suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian pendahuluan Identifikasi dan perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian Tinjauan pustaka Pengumpulan

Lebih terperinci

Bab 4 Studi Kasus. 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Perangkat Lunak

Bab 4 Studi Kasus. 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Perangkat Lunak Bab 4 Studi Kasus Pada bab ini akan dibahas mengenai aplikasi perangkat lunak untuk mengimplementasikan logika-logika dan algoritma pemodelan produk berbasis feature yang telah dibuat pada bab 3 penelitian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem penjualan dan pembelian merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Dibuat Oleh : 1. Andrey ( ) Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan

Lebih terperinci

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota

/1. Flowmap Usulan Daftar Anggota 37 /1. Flowmap Usulan Daftar Anggota Gambar 4.1 Flowmap Usulan Pendaftaran Anggota 38 Prosedur flowmap usulan pendaftaran anggota sebagai berikut : a. Pendaftar datang ke toko ingin menjadi anggota baru.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses pengenalan huruf tulisan tangan Katakana menggunakan metode Fuzzy Feature Extraction

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS

ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Budi Susanto ANALISIS CLUSTER PADA DOKUMEN TEKS Text dan Web Mining - FTI UKDW - BUDI SUSANTO 1 Tujuan Memahami konsep analisis clustering Memahami tipe-tipe data dalam clustering Memahami beberapa algoritma

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA.

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA. BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem merupakan langkah ketiga pada tahapan SHPS. Pada bab ini akan membahas tentang langkah-langkah dalam melakukan analisis dan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tuntutan Sistem Produksi Maju Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tuntutan Sistem Produksi Maju Perkembangan teknologi dan kebudayaan manusia menuntut perubahan sistem produksi dalam dunia manufaktur. Kebutuhan produk yang semakin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang. 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Balai Pengobatan Sumber Medika yaitu suatu Yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Pengenalan Pola. K-Means Clustering

Pengenalan Pola. K-Means Clustering Pengenalan Pola K-Means Clustering PTIIK - 2014 Course Contents 1 Definisi k-means 2 Algoritma k-means 3 Studi Kasus 4 Latihan dan Diskusi K-Means Clustering K-Means merupakan salah satu metode pengelompokan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Lunak (Software) Perangkat keras komputer tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan data, hasil analisis data, pembahasan dan hasil perancangan layar. Setelah hasil perancangan layar juga terdapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait.

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan referensi jurnal, e-book, dan artikel terkait. BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi Literatur Pada tahap ini, dilakukan pencarian referensi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penerapan data mining untuk memprediksi minat pembeli barang elektronik khususnya komputer dan sparepart

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK Perangkat Lunak Ratna Wardani Model to Design Entity- Relationship Diagram Data Dictionary Data Flow Diagram procedural design interface design architectural design State-Transition

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. GERLONG FUTSAL berdiri pada 8 juni 2008 yang dipimpin oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. GERLONG FUTSAL berdiri pada 8 juni 2008 yang dipimpin oleh BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek penelitian oleh peneliti adalah GERLONG FUTSAL, yang bergerak di bidang olahraga. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia telah mengenal suatu teknologi yang dinamakan internet. Dengan internet ini semua orang dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada di

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian, termasuk didalamnya sejarah singkat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

PANDUAN PENGISIAN DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (DPPL) BERORIENTASI PROSES

PANDUAN PENGISIAN DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (DPPL) BERORIENTASI PROSES PANDUAN PENGISIAN DESKRIPSI PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (DPPL) BERORIENTASI PROSES Jurusan Teknik Informatika - Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung 40132 Jurusan Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital ABSTRAK Kemudahan dalam mendapatkan musik digital membuat orang-orang dapat memiliki banyaknya koleksi musik digital. Terkadang orang-orang menikmati musik dengan jenis musik tertentu berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30). 1 1.1 Aplikasi BAB III LANDASAN TEORI Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT INDRA PLASTIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Definisi sistem menurut buku sistem teknologi informasi sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang membentuk satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan memiliki fungsi. Perancangan sistem ini ditujukan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: The number of concrete structure material and Wages. viii

ABSTRACT. Keywords: The number of concrete structure material and Wages. viii ABSTRAK Material adalah salah satu hal yang utama dalam sebuah proyek. Oleh karena itu diperlukan adanya sistem yang mengatasi permasalahan kompleksitas pada data material. Tujuan dari penelitian ini untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Pada bab tiga ini akan dilakukan analisis terhadap landasan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam membangun sistem yang akan dibuat ini, adapun tahapan yang akan dilakukan yaitu : 4.1 Analisa 4.1.1 Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian distribusi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian distribusi 29 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian distribusi di CV Bimandiri, yang akan dibahas dalam penelitian ini. 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis.

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis. BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI Pada Bab ini, penulis akan membahas mengenai prosedur dan metodologi seperti perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis. 3.1 Sistem CBIR Gambar 3.1 Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak di era ini sangat mempengaruhi pola pemakaian komputer. Komputer dapat di program seolah-olah seperti manusia. Salah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Millenia Cileunyi yang beralamat di Jl.Percobaan No.38 Cileunyi. Penelitian ini mengenai Sistem informasi pelayanan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Proses Berbelanja Pada Minimarket Proses berbelanja merupakan langkah-langkah yang terjadi pada minimarket dalam melakukan kegiatan jual beli, dimana pihak

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci