Medan Video Game Center

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Medan Video Game Center"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Terminologi Judul Judul dari proyek adalah Medan Video Game Center yang merupakan suatu tempat tempat bagi orang-orang yang tertarik dengan dunia game,. Dalam judul Pusat Video Game di Medan, mengandung 4 pengertian utama, yaitu a) Medan (daerah tingkat II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3 30' 3 43' Lintang Utara dan 98 35' ' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis (Poerwadarminta, 1991). b) Video adalah bagian yg memancarkan gambar pd pesawat televisi, ataupun rekaman gambar hidup atau program yang ditayangkan lewat televise ( Kamus Besar Bahasa Indonesia). Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. c) Game berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti permainan atau dalam hal ini merujuk kepada pengertian kelincahan intelektual. Pada sebuah permainan tentu saja ada target yang ingin dicapai pemainnya. Pada tingkatan tertentu kelincahan intelektual pada suatu game merupakan ukuran sejauh mana game tersebut menarik untuk dimainkan secara maksimal. 14

2 a) Center adalah : o sebuah tempat dimana beberapa kegiatan terkonsentrasi. o a building dedicated to a particular activity ( bangunan yang didedikasikan untuk aktivitas tertentu ). Berdasarkan pengertian diatas maka Medan Video Game Center dapat diartikan sebagai suatu tempat / bangunan yang menjadi pusat dan kegiatan yang berhubungan dengan Video Game Jadi, pengertian dari judul Medan Video Game Center / Pusat Video Game di Medan adalah : Tempat yang menjadi pusat sarana Video Game di Sumatera Utara, khususnya di Medan. II.2 Tinjauan Umum Tinjauan umum membahas tentang sistem pendidikan secara keseluruhan. II.2.1 Tinjauan Terhadap Sistem Pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Depatemen Pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada pancasila dan UUD Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemanpuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi potensipeserta didik agar menjadi orang yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab II Jalur Pendidikan di Indonesia Jalur pendidikan di Indonesia, yaitu: a) Pendidikan Formal, adalah jalur Pendidikan yang terstruktur ang berjenjang, terdiri atas Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, Pendidikan tinggi. Menurut departemen pendidikan nasional, jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas: 15

3 Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk : o Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat. o Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas: o Pendidikan Menengah Umum o Pendidikan Menengah Kejuruan Pendidikan Menengah berbentuk : o Sekolah Menengah Atas (SMA) o Madrasah Aliyah (MA) o Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan o Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tinggi dapat menyelenggarakan program akademi, profesi, dan vokasi. 16

4 Pendidikan tinggi berbentuk : o Akademi o Politeknik o Sekolah Tinggi o Institut o Universitas b) Pendidikan Non Formal, adalah jalur pendidikan di luar pendidikan Formal yang dapat melaksanakan secara struktur dan berjenjang. Hasil Pendidikan non Formal dapat dihargai setara hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasionla pendidikan. Pendidikan nonformal meluputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan didik. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan non formal meliputi : Pendidikan kecakapan hidup Pendidikan anak usia dini Pendidikan pemberdayaan perempuan Pendidikan keakasaraan Pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja Pendidikan kesetaraan Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuaan peserta didik. Pendidikan non formal terdiri atas : Lembaga kursus Lembaga pelatihan Kelompok belajar 17

5 Pusat kegiatan belajar masyarakat Majelis hakim serta satuan pendidikan yang sejenis Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan, hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, pengembangan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. c) Pendidikan Informal, adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Di samping jalur pendidikan tersebut, terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain: 1. Pendidikan anak usia dini Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jenjang pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk: Taman Kanak Kanak (TK) Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk : Kelompok Bermain (KB) 18

6 Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. 2. Pendidikan Kedinasan Pendidikan Kedinasan merupakan oendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lemabaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan sebagai pegawai dan calon pegawai negeri suatu Departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal. 3. Pendidikan Keagamaan Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan pengaturan perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dalang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan keagamaan berbentuk : Pendidikan Diniyah Pesantren Pasraman Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis. 4. Pendidikan jarak jauh Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai 19

7 bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 5. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didikan yang memiliki tingkatan kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, itelektual, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang masyarakat adat yang terpencil, atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak dari segi ekonomi. II Jenis Perguruan Tinggi Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademi, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tnggi dapat berbentuk : 1. Universitas, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Universitas terdiri atas sepuluh program studi atau lebih yang menyengngarakan program S1 dan/atau program diploma dan mewakili tiga kelompok bidang ilmu pengetahuan alam dan dua kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial atau lebih dan yang memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program S2 dan 20

8 Program S3. Jumlah program diploma yang disenggarakan oleh universitas tidak melebihi setengah dari jumlah program sarjananya. 2. Institut, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Institut terdiri atas enam program studi atau lebih yang menyelenggarakan Program S1 dan/atau Program Diploma dan mewakili tiga kelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang berbeda yang memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program S2 dan Program S3. 3. Sekolah Tinggi, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sekolah tinggi terdiri atas satu program studi atau lebih yang menyelenggarakan Program DI, Program DII, Program DIII dan/atau Program DIV, dan yang memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Program S1, Program S2, dan/atau Program S3. 4. Politeknik, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Politeknik terdiri dari atas tiga program studi atau lebih yang menyelenggarakan Program DI, Program DII, Program DIII. 5. Akademi, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu. 21

9 Akademi terdiri atas satu program studi atau lebih yang menyelenggarakan Program DI, Program DII, Program DIII. 6. Akademi Komunitas, adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan local atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. II Jenis Pendidikan Tinggi di Indonesia Jenis pendidikan tinggi di Indonesia dapat digolongkan atas pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi. 1. Pendidikan Akademik, adalah pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pasca sarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Program Pendidikan Akademik meliputi: a) Program Pendidikan Sarjana (S1) : Program Pendidikan Sarjana adalah program pendidikan penghasil lulusan yang memiliki kompetensi : I. Menguasai dasar dasar ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya II. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat sesuai dengan disiplin lmunya III. Bersikap dan berperilaku/berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat IV. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni. b) Program Pendidikan Magister(S2) : Program Pendidikan Magister adalah program pendidikan penghasil lulusan yang memiliki kompetensi : 22

10 I. Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya II. Memecahkan permasalahan di bidang disiplin keilmuannya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah III. Mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif. c) Program Pendidikan Doktor (S3) Program Pendidikan Doktor adalah program pendidikan penghasil lulusan yang memiliki kompetensi : I. Mengembangkan konsep ilmu, teknologi, dan/ atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya II. Melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian III. Melaksanakan pendekatan interdisipliner dalam berkarya. 2. Pendidikan Vokasi, adalah pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan. Program program pendidikan vokasi antara lain : a) Program Diploma, adalah pendidikan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran dalam penerapan ilmu pengetahuan dan / atau teknologi. Program diploma terdiri atas : I. Program Diploma I (D1), adalah jenjang pendidikan professional yang mempunyai beban studi minimal 40 Satuan Kredit Semester (SKS), dan maksimal 50 23

11 SKS dengan kurikulum 2 semester dan lama program antara 2 sampai dengan 4 semester. II. Program Diploma II (D2), adalah jenjang pendidikan professional yang mempunyai beban studi minimal 80 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal 90 SKS dengan kurikulum 4 semester dengan lama program antara 4 sampai 6 semester. III. Program Diploma III (D3), adalah jenjang pendidikan professional yang mempunyai beban studi minimal 110 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal 120 SKS dengan kurikulum 6 semester dengan lama program antara 6 sampai dengan 10 semester. IV. Program Diploma IV (D4), adalah jenjang pendidikan professional yang mempunyai beban studi minimal 144 Satuan Kredit Semester (SKS) dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 semester dengan lama program antara 8 sampai dengan 14 semester. b) Program Magister Terapan Program magister terapan merupakan kelanjutan pendidikan vokasi yang diperuntukan bagi lulusan program sarjana terapan atau sederajat untuk mampu mengembangkan dan mengamalkan penerapan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. c) Program Dokter Terapan Program doktor terapan merupakan kelanjutan bagi lulusan program magister terapan atau sederajat untuk mampu menemukan, menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi bagi penerapan, pengembangan, serta pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. 24

12 3. Pendidikan Profesi, adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Program Pendidikan Profesi meliputi program pendidikan profesi strata 1 (Sp.1), dan program pendidikan profesi strata 2 (Sp.2) a) Program Pendidikan Profesi Strata 1 (Sp.1) adalah program pendidikan penghasil lulusan yang memiliki kompetensi: I. Mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistic dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya II. Menguasai landasan keilmuan dan ketrampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang keilmuan yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian dalam profesi yang dibangun III. Mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian profesional dengan penguasaan keterampilan yang tinggi IV. Mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar-dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organiasi profesi V. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi seusai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama, dan tanggung jawab bersama yang profesional. 25

13 b) Program Pendidikan Profesi Strata 2 (Sp.2) adalah program pendidikan penghasil lulusan yang memiliki kompetensi : I. Menguasai lebih mendalam aspek-aspek keilmuan dan substansi spesifik tertentu di atas penguasaan aspekaspek umum yang telah diperoleh pada program pendidikan profesi strata 1 II. Menguasai dan mempraktikkan keahlian profesional yang lebih tinggi terhadap substansi spesifik di atas aspek-aspek umum yang telah diperoleh pada program pendidikan profesi strata 1. II Gelar Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia Adapun gelar lullusan tinggi di Indonesia dapat dibagi menjadi: 1. Gelar Akademik a) Sarjana (S1) Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelas sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun dan harus menyelesaikan SKS (satuan kredit semester) sebanyak 144 SKS. Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.), setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di indonesia antara lain Sarjana ekonomi (S.E), Sarjana hukum (S.H), Sarjana teknik (S.T), Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana Agama (S.Ag) dan sarjana Pendidikan (S.Pd). Gelar sarjana ditulis dibelakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S dikuti 26

14 inisial bidang studi. Strata pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1. b) Magister (S2) Gelar magister yang ada di indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M), Magister Sains (M.Si), dan Magister Teknik (M.T), gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantum huruf M diikuti insial bidang studi, strata pendidikan Magister Ini disebut sebagai atau biasa disingkat S2. c) Doktor (S3) Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantum singkat Dr. Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata bisa disingkat S3. 2. Gelar Vokasi, dberikan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, Gelar vokasi terdiri atas : a) Ahli Pratama b) Ahli Muda c) Ahli Madya d) Sarjana Terapan e) Magister Terapan f) Doktor Terapan 3. Gelar Profesi, diberikan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi. Gelar profesi terdiri atas : a) Profesi b) Spesialis II.2.2 Tinjauan Terhadap Video Game II Pengertian Video Game 27

15 Video Game adalah sebuah permainan dengan dengan tampilan sebuah gambar atau visual yang dapat memberikan respon balik jika diberikan perintah-perintah tertentu menggunkanan alat kontrol pada seperangkat sistem elektronik. Kata Video Game pada dasarnya mengacu pada istilah raster display device. Banyaknya jenis sistem yang digunakan untuk menggenerate display game senghingga dinamakan platform, contoh Personal Computer dan konsol. Media yang diggunakan sebagai input data untuk memanipulasi/memainkan game dinamakan Cotroller, controller pada konsol dinamakan Joystick, sebuah papan portable berisi tombol-tombol untuk memasukan perintah-perintah pada game. Controller pada PC tetap berupa keyboard dan mouse yang digunakan bersamaan secara simultan. Dalam dunia video game terdapat beberapa istilah yaitu : a) Platform Platform adalah sebuah perangkat sistem spesifikasi tertentu, dengan mengkombinasikan berbagai perangkat elektronik atau komputer sehingga bisa menjalankan sebuah software dan video game. Sistem platform antara lain : PC( Personal Computer) yang dikoneksikan dengan monitor. Gambar 2.1 Personal Computer Konsol yaitu berupa sebuah perangkat khusus untuk memainkan game yang dihubungkan dengan televisi 28

16 Gambar 2.2 Konsol Arcade yaitu sebuah kotak kayu dengan dilengkapi monitor dan alat control yang khusus untuk memainkan satu jenis permaianan dan dioperasikan dengan memasukkan sebuah koin untuk menyewa. Gambar 2.3 Arcade Handheld yaitu sebuah perangkat khusus game yang didesain portable dengan layar kecil sehingga mudah dibawa kemanamana dan dimainkan kapan pun juga. 29

17 Gambar 2.4 Handheld Gadget yang berupa alat dengan keperluan khusus tetapi dimasukkan salah satu fitur game sebagai pendukung ( seperti PDA, handphone, kamera digital, MP3 player, dan lain sebagainya. Gambar 2.5 Gadget b) Genre 30

18 Genre adalah kategori pada game yang didasari pada berbagai macam faktor seperti metode gameplay/cara memainkan, tipe pencapaian tujuan, cerita, tampilan, dan banyak lagi yang bisa dikombinasikan sehingga menciptakan genre yang berbeda. Beberapa macam Genre video game antara lain : Action, Sebuah game yang memerlukan reflek yang cepat, akurasi yang baik, dan timing yang baik untuk melewati rintangan, genre action lebih menekankan pada pertarungan, dibawah ini adalah beberapa subgenre dari action : o Ball and paddle, merupakan pendahulu dari semua genre console game, ball and paddle merupakan genre yang pertama kali diimplementasikan kedalam konsol video game, gama yang termasuk di genre ini adalah Pong. Gambar 2.6 Pong o Beat em up and Hack and Slash, merupakan game yang lebih menekankan pada tipe pertarungan satu melawan banyak dalam pertarungan jarak dekat melawan musuh yang dikontrol oleh sistem computer / AI. Contoh Video Game yang merupakan genre ini adalah Devil May Cry. 31

19 Gambar 2.7 Devil May Cry o Fighting, biasanya merupakan game yang menekankan pada pertarungan satu lawan satu antara dua character game, salah satunya dikontrol oleh sistem computer. Contoh Game yang merupakan genre fighting adalah Tekken Gambar 2.8 Tekken o Maze, adalah game yang memiliki area permainan berupa labirin, dimana pemain harus menavigasi, berpikir cepat dan bereaksi cepat dengan penggunaan sistem waktu, monster yang menghalangi pemain, atau beberapa pemain berlomba untuk menyelesaikannya. 32

20 Game yang paling terkenal dari genre ini adalah Pac- Man. Gambar 2.9 Pacman o Pinball, merupakan permainan yang dirancang dengan meniru tampilan dan suasana dari sebuah meja pinball pada kehidupan nyata kedalam dunia virtual. Kebanyakan game pinball memiliki gaya permainan yang sama dimana pemain mengendalikan sirip yang terdapat pada kanan dan kiri, dan mencoba membuat sirip membentur bola ke bagian area permainan untuk mendapatkan poin. Gambar 2.10 Pinball 33

21 o Platform, merupakan permainan yang mengharuskan pemain melompat dari satu tempat ke tempat lain, berjalan atau memanjat dari satu tempat ke tempat lain. Contoh Video Game yang merupakan genre ini adalah Super Mario Gambar 2.11 Super Mario Shooter, merupakan genre yang memfokuskan pada pertarungan yang menggunakan senjata api, seperti senapan senapan, maupun rudal, beberapa game shooter menggunakan teknologi light gun. Dibawah ini adalah beberapa jenis game shooter antara lain : o First Person Shooter, lebih dikenal dengan sebutan FPS, adalah game yang terfokus pada pertarungan dengan perspektif/ penglihatan dari karakter yang dikontrol oleh pemain. Perspektif ini bertujuan untuk memberi kesan pemain berada disana dan membuat pemain terfokus untuk membidik dan menembak. Kebanyakan game FPS merupakan game yang bertempo cepat dan memerlukan reflek yang cepat dari pemainnya. 34

22 Gambar 2.12 Video Game FPS o Massive Multiplayer Online First Person Shooter(MMO-FPS), adalah sebuah kombinasi dari genre Massive Multiplayer Online dengan First Person Shooter. Genre ini sanggup menampung ratusan pemain yang dapat saling bertarung dalam satu server, tidak seperti game FPS standar yang hanya sanggup menampung sampai dengan 64 pemain. Gambar 2.13 Video Game MMO-FPS 35

23 o Light Gun Shooter, merupakan subgenre dari genre shooter yang menggunakan replica senapan untuk computer, konsol rumahan, maupun pada arcade. Gambar 2.14 Video Game Light Gun Shooter o Shoot em up, merupakan sebuah subgenre dari genre shooter dimana pemain mengendalikan sebuah character ataupun kendaraan dan menembak musuh dalam jumlah yang sangat banyak, sambil menghindari tembakan musuh.contoh Video Game genre ini adalah Ace Combat. Gambar 2.15 Ace Combat 36

24 o Tactical Shooter, adalah variasi dari FPS, tapi lebih focus kepada taktik permainan seperti rencana dan kerja sama tim. o Third Person Shooter, hampir sama seperti FPS, genre ini merupakan game pertempuran dengan perspektif orang ketiga. Action adventure, Genre ini merupakan kombinasi dari genre Action dan Adventure, game dengan genre ini lebih terfokus pada eksplorasi dan biasanya para pemain akan mengumpulkan barang barang yang ada ketika bereskplorasi, penyelesaian teka teki, dan pertarungan. Adventure, genre ini lebih menekankan pemecahan berbagai teka teki dengan berinteraksi dengan orang atau lingkungan, paling sering dengan cara non konfrontatif. Hal ini dianggap sebagai genre yang paling murni dan cenderung mengecualikan apapun yang mencakup unsur unsur tindakan di luar permainan. Role Playing, sering disebut sebagai RPG adalah genre video game dimana pemain mengendalikan protagonist ataupun sekelompok anggota petualang didalam dunia fiktif. Sebuah kriteria yang umum dalam game RPG adalah game ini memiliki jalan cerita yang kompleks, bertarung melawan boss dan berkomunikasi dengan teman teman maupun musuh musuh. Massive Multiplayer Online Role Playing, genre yang hamper sama seperti genre RPG, tetapi berbeda di jumlah pemain dan luas dunia virtual. Di genre ini, pemain pemain akan tergabung disebuah server yang sanggup menampun ratusan hingga ribuan pemain. Simulation, genre simulasi umumnya didesain semirip mungkin dengan dunia nyata atau disebut dengan fictional reality, contoh game yang termasuk ke dalam genre simulation adalah game konstruksi, game yang mensimulasikan hidup manusia. 37

25 Strategy, adalah genre video game yang menekankan kepada kemampuan berpikir, dan perencanaan untuk mencapai kemenangan.banyak game yang menawarkan tantangan berupa ekonomi, dan eksplorasi, terkadang menggabungkan tantangan fisik, yang terkadang dapat menganggu pemain yang berpikiran strategis (strategically minded player) Casual, adalah genre yang sering diklasifikasikan sebagai game yang melibatkan fisik ataupun sistem skor dalam game. Music, merupakan genre game yang mengharuskan pemain mengikuti irama dan gerakan ataupun membuat ritme yang spesifik, beberapa game mengharuskan pemain menginput ritme dengan kaki mereka di dance pad ataupun dengan alat yang bentuknya mirip dengan alat musik Party, merupakan genre game yang khusus dikembangkan untuk dimainkan bersama sama, biasanya genre ini mempunyai variasi minigame yang harus dimainkan bersama sama. Puzzle, genre yang menekankan pada penyelesaian teka teki yang masuk akal atau menavigasi lokasi yang kompleks seperti labirin. Genre ini biasanya identik dengan genre adventures dan edukatif. Sports, genre yang mensimulasikan olahraga secara fisik, dan ada juga yang mensimulasikan strategi olahraga. Trivia, genre yang menuai popularitas di game untuk ponsel ini adalah genre yang memberi waktu kepada pemain untuk memainkan game ataupun untuk menjawab pertanyaan pertanyaan. Board / Card, genre game yang melibatkan potongan potongan benda yang dipindahkan atau ditempatkan pada permukaan yang telah diberi tanda atau pada papan sesuai dengan aturan aturan game itu sendiri. Game dapat 38

26 didasarkan pada strategi murni, ataupun (misalnya dadu bergulir). kesempatan Selain genre yang disebutkan diatas, ada juga genre video game yang lebih menekankan pada fungsi dan tujuan game itu sendiri, antara lain : Adult video game ( Video game dewasa ), adalah genre video game yang menampilkan sesuatu yang khusus untuk orang dewasa, beberapa game ini focus pada humor atau drama atau game sederhana yang menampilkan sesuatu yang terbuka. Advergame, adalah genre video game yang bertujuan untuk promosi atau iklan dari produk tertentu, game ini biasanya berbentuk flashgame yang sederhana dan membutuhkan biaya yang sedikit dalam pembuatannya. Art game, adalah genre game yang didesain untuk menampilkan sesuatu yang berkaitan dengan seni dan keindahan yang estetis, ataupun kompleksitas dari sebuah desain. Casual game, merupakan genre yang memiliki aturan permainan, cara bermain, dan strategi yang sederhana yang melibatkan fisik ataupun sistem skor. Game ini bertujuan untuk menghibur pemain. Educational game, sesuai dengan namanya, genre game ini berfungsi sebagai sarana untuk belajar bagi pemainnya, target dari game dengan genre ini biasa pemain dengan usia yang masi muda. Electronic sports, genre game multiplayer / dengan pemain yang banyak, adalah game yang difungsikan sebagai sarana untuk mengadu kemampuan antar pemain. Genre game ini juga dimainkan di kompetisi professional, yang termasuk genre ini antara lain adalah FPS, strategy game. 39

27 II Sejarah Video Game Penemuan video game pertama kali adalah sebuah dasar game yang dibuat berupa alat elektronik yang bisa berinteraksi dengan pengguna/users dengan berbagai format tampilan. Contoh game pertama kali dibuat pada tahun 1947, idenya berupa "Cathode Ray Tube Amusement Device" dibuat oleh Thomas T.Goldsmith Jr. dan Estle Ray Mann. Dua orang tersebut mematenkan alat tersebut pada tanggal 25 Januari 1947, yang mana telah mendapatkan pengakuan pada tanggal 14 Desember 1948 sebagai U.S paten No Diinspirasi oleh tampilan pada sebuah radar, alat tersebut menampilkan sebuah tampilan analog yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol sebuh titik pada layar yang disimulasikan sebagai peluru/misil yang ditembakkan pada sebuah target. Contoh lain ada pada komputer NIMROD pada festival Inggris tahun Alexander S. Douglas membuat OXO untuk sebuah EDSAC di tahun Tahun 1958, William Higinbotham mengembangkan sebuah game interaktif yang dinamakan Tennis for Two. Beberapa mahasiswa dari MIT, Martin Graetz, Steve Russell, dan Wayne Wiitanen membuat Spacewar pada sebuah komputer yang bernama DEC PDP. NIMROD menggunakan sebuh panel cahaya untuk memainkan game yang bernama Nim, OXO menggunakan gambar grafik tampak samping permainan tenis, dan Spacewar menggunakan gambar vektor untuk menampilkan kapal yang perang satu sama lain. Gambar 2.16 Tennis for two 40

28 II II Perkembangan Video Game Dunia Perkembangan Video Game Konsol Dunia Perkembangan video game konsol dunia terdiri dari beberapa generasi, yaitu : I. Generasi pertama Walaupun video game pertama kali diciptakan pada tahun 1950an, tetapi pada masa itu video game dimainkan pada display yang terhubung ke komputer yang massif, bukan ke televisi. Pada tahun 1951 Ralph H Baer memikirkan gagasan untuk video game rumah. Pada tahun 1960an dia menciptakan sebuah konsol video game di Sanders Associates, tapi mengalami kesulitan bertahun tahun untuk menemukan produsen televisi yang bersedia memproduksi konsol. Akhirnya pada tahun 1972, sebuah perusahaan yaitu Magnavox memproduksi Magnavox Odyssey, yang merupakan konsol video game pertama yang bisa terhubung dengan televisi. Odyssey awalnya cukup sukses, tetapi sebelum dirilisnya game Pong oleh Atari. Pada musim gugur 1975, Magnavox membatalkan dan menghentikan produksi Odyssey dan merilis Odyssey 100 yang hanya bisa memainkan Pong dan Hockey. Konsol pada era ini adalah konsol yang hanya bisa memainkan game yang diproduksi bersamaan dengan konsol. Konsol video game ini sering disebut video game. II. Generasi Kedua Generasi kedua (biasa disebut sebagai awal era 8 bit) dimulai pada tahun Fairchild menciptakan VES (Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut dengan konsol. Konsol ini menggunakan kaset magnetic yang disebut cartridge. Konsep ini kemudian diikuti 41

29 oleh beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnafox, dan RCA, ketiga perusahaan tersebut merilis konsol serupa. Pada tahun 1977, Atari merilis konsol berbasis Cartridge yang disebut Video Computer System (VCS) yang disebut Atari Pada Tahun 1978, Magnavox merilis konsol berbasis microprosesor yang bernama Odyssey 2 di Amerika Serikat dan Canada. Philips Electronic juga merilis konsol yang sama dengan nama G7000 untuk pasar Eropa. Walaupun Odyssey 2 tidak pernah sesukses konsol Atari, tetapi konsol ini terjual sebanyak beberapa juta unit sepanjang tahun Pada tahun 1979, sebuah pengembang game pihak ketiga yaitu Activision diciptakan oleh para mantan programmer Atari. Activision adalah pengembang game pihak ketiga yang pertama, Pada tahun berikutnya, banyak pengembang baru mengikuti langkah mereka. Pada tahun 1982, akibat konsol yang dirilis dan game yang diriis terlampau banyak dank arena kualitas game yang rendah dari pengembang pihak ketiga, industry video game mengalami kejatuhan, dimulai dari bulan Desember tahun 1983 dan sepanjang tahun Pada tahun 1984, hampir tidak ada game baru yang dirilis. III. Generasi ketiga Pada tahun 1985, pasar konsol video game Amerika Serikat dihidupkan kembali dengan dirilisnya konsol 8-bit Nintendo yaitu Famicom, yang dikenal di Asia dengan sebutan Nintendo Entertainment System (NES). Konsol ini menampilkangambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama kalinya. Nintendo memiliki chip pengaman pada cartridge game mereka, dengan demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin developer Nintendo. Dan akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario Brothers yang masih terkenal hingga kini. 42

30 IV. Generasi keempat Generasi ini disebut juga sebagai jaman emas dalam dunia video game yang ditandai dengan munculnya konsol 16-bit dengan perubahan drastis pada grafik, tata suara, dan gameplay. Era ini juga kian memanas saat terjadinya persaingan antara 2 perusahaan yaitu SEGA dan Nintendo. Pada tahun 1988, SEGA merilis SEGA Megadrive/ Genesis yang menjadi konsol yang cukup sukses di Amerika. Pada tahun 1990 Nintendo merilis konsol yang dikenal dengan nama Super Nintendo Entertainment System (SNES). Pada tahun 1991 SEGA merilis game yang akhirnya menjadi mascot dari SEGA yaitu Sonic The Hedgehog. Game ini lagi lagi menjadi game yang cukup sukses karena game tersebut memiliki grafik dan tata suara yang kualitasnya jauh di atas Super Mario Bros yang merupakan game buatan Nintendo. V. Generasi kelima Pada tahun 1993, sebuah perusahaan ternama yaitu Panasonic, merilis konsol yang bernama Panasonic 3DO. Konsol ini merupakan konsol pertama yang menggunakan CD sebagai pengganti cartridge. Harga konsol yang sangat mahal membuat konsol ini tidak popular. 3DO tidak bertahan lama dan harus menghentikan produksinya. Pada tahun 1995, perusahaan Sony merilis sebuah konsol yang bernama Sony Playstation. Pada tahun 1996, Nintendo merilis konsol Nintendo 64 yang masi tetap menggunakan cartridge. Persaingan Sony dan Nintendo dimenangkan oleh Sony karena penggunaan CD-ROM yang lebih murah daripada cartridge dan memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar. SEGA juga merilis sebuah konsol yang bernama SEGA Saturn. Konsol ini juga menggunakan CD-ROM dan memiliki delapan prosesor. Sayang konsol ini harus tersingkirkan karena dominasi 43

31 Nintendo dan Sony. Sony Playstation merupakan konsol CD- ROM pertama yang menuai sukses dan sudah terjual ratusan juta unit. Konsol yang sering disebut dengan PS-One ini merupakan konsol terlaris sepanjang masa. VI. Generasi keenam Generasi keenam dibuka dengan dirilisnya konsol terakhir dari SEGA, yaitu SEGA Dreamcast pada tahun Konsol ini merupakan konsol 128-bit pertama dengan kualitas grafis yang sangat bagus dan tata suara yang bagus dan juga memiliki fitur game online. Sayang, produk ini tidak begitu laris dipasar karena harganya yang mahal. Pada tahun 2001, SEGA memutuskan untuk hengkang dari dunia konsol game. Pada tahun yang sama, Sony merilis Sony Playstation 2 yang menggunakan DVD-ROM. Pada tahun ini, Nintendo juga merilis konsol baru yang bernama Nintendo Game Cube. Kedua konsol ini menuai kesuksesan yang hamper seimbang, tetapi masih dimenangkan oleh Sony Playstation 2/ PS2. Pada akhir tahun 2001, perusahaan Microsoft yang terkenal dengan sistem operasi Windows dan produsen software yang professional memasuki pasar konsol video game dengan konsol yang bernama Xbox. Dengan munculnya Xbox, menyebabkan penjualan Nintendo menurun di pasar Amerika Serikat sehingga Nintendo Game Cube hanya menduduki peringkat ketiga dibawah Sony Playstation dan Microsoft Xbox. VII. Generasi ketujuh Generasi ini dimulai dengan dirilisnya konsol handheld yaitu Nintendo DS dan Sony PlayStation Portable (PSP) pada tahun Ketika Sony PlayStation Portable lebih mengutamakan kualitas grafis yang superior, Nintendo berjudi dengan kualitas grafis yang lebih rendah tetapi dengan tampilan control yang menarik dan dengan layar ganda. Layar 44

32 ganda dari Nintendo DS, salah satunya dengan teknologi touch sensitive terbukti sangat popular, terutama untuk konsumen anak anak. Saat PSP menarik perhatian gamer veteran, Nintendo DS malah mendominasi pasar handheld sehingga persaingan kedua handheld ini dimenangkan oleh Nintendo DS. Pada tahun 2005, Microsoft lebih dulu merilis Xbox 360 yang kemudian diikuti oleh Sony dengan merilis Sony PlayStation 3 (PS3), PS3 juga dirilis di Eropa pada bulan Maret Kedua konsol ini memiliki grafis dengan definisi tinggi ( High Definition Graphics) dengan koneksi HDMI. Nintendo juga merilis sebuah konsol bernama Nintendo Wii tidak lama setelah Sony merilis PS3. Walaupun Wii memiliki spesifikasi teknis yang lebih rendah daripada Xbox 360 dan SonyPlayStation 3, hanya dengan sedikit improvisasi dari GameCube dan satu satunya konsol generasi ketujuh yang tidak menawarkan Grafis HD, dan dengan motion control(sensor gerak) yang baru. Wii dilepas di pasar dengan kisaran harga USD. Banyak gamer, penerbit dan penganalisis pasar pesimis dengan produk Nintendo Wii, tetapi mereka malah dikejutkan dengan penjualan konsol Nintendo Wii sepanjang natal tahun 2006 sampai dengan 18 bulan setelah natal Sehingga Wii menjadi konsol dengan penjualan tercepat di dunia. VIII. Generasi kedelapan Pada tahun 2011, Nintendo merilis konsol handheld terbaru mereka yaitu Nintendo 3DS. Nintendo 3DS dirilis di pasar Jepang pada tanggal 26 Februari 2011, kemudian dirilis di Eropa, Australia dan Selandia Baru pada tanggal 25 Maret 2011, dan di Amerika pada tanggal 27 Maret Konsol ini menggunakan sistem grafis 3D dengan pengaplikasian teknologi parallax barrier. Nintendo 3DS juga memiliki fitur 3 kamera ( satu di bagian dalam dan dua di bagian luar), 45

33 sebuah sensor gerak (motion sensor), gyro sensor dan Slide Pad. Pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 27 Januari 2011, Sony memperkenalkan konsol handheld yang bernama PlayStation Vita. Konsol ini dirilis pada tanggal 17 Desember 2011 di Jepang, tanggal 22 Februari 2012 di Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika. Pada tanggal 20 Februari 2013, Sony Computer Entertainment menggelar konfrensi pers dan menyatakan akan merilis konsol terbaru mereka yaitu Sony PlayStation 4. Konsol ini akan dirilis di Amerika pada tanggal 15 November 2013, di Eropa pada tanggal 29 November 2013, dan Q1(kuartal 1) 2014 di Jepang. Pada tanggal 21 Mei 2013, Microsoft menyatakan akan merilis konsol Xbox One yang akan dirilis pada bulan November 2013 di Amerika. II Perkembangan Video Game Komputer Dunia Video game computer pertama kali dibuat pada tahun 1952 dengan judul OXO oleh Alexander Douglas. Game ini merupakan versi game tic tac toe yang dia tulis untuk thesis nya yang berjudul interaksi manusia dengan computer (human computer interaction). Tapi kebanyakan orang berpendapat bahwa game computer yang pertama adalah Tennis for Two yang dikembangkan pada tahun 1958 oleh seorang ahli fisika nuklir yaitu William Higginbotham untuk pengunjung Laboratorium Nasional Brookhaven / Brookhaven National Laboratory. Game yang dibuatt oleh William Higginbotham bertujuan untuk mengajarkan pemain tentang efek gravitasi. Tentu pengembang pengembang ini tidak melihat potensi dari game, karena jumlah peralatan yang dibutuhkan cukup banyak. Pada tahun 1961, seorang mahasiswa MIT yaitu Steve Russell membuat game Spacewar untuk computer PDP1. Pada tahun 1961, John Burgeson menulis tentang game simulasi baseball untuk computer pada computer IBM 1620 di IBM Facility di 46

34 Akron, Ohio. Pada tahun 1966, Ralph Baer dan Bill Harrison yang bekerja di kontraktor elektronik Sanders Associates di Nashua, New Hampshire membuat sebuat video game sederhana yang berjudul Chase. Pada tahun 1969, seorang programmer computer yaitu Ken Thompson menulis sebuah video game yang berjudul Space Travel yang bekerja pada computer General Electric yaitu GE 635. Pada tahun 1971, Don Daglow menulis game interaktif pertama yaitu computer baseball pada computer DEC PDP-10 di Pomona College. Dalam game ini, pemain dapat mengatur strategi permainan atau mensimulasikan seluruh musim pertandingan. Pada tahun 1971, Mike Mayfield menciptakan sebuah game yang bernama Star Trek pada computer Sigma 7 Minicomputer di University of California. Pada tahun 1972, Gregory Yob membuat game hide and seek dengan judul Hunt the Wumpus untuk computer PDP-10, yang dikenal sebagai game adventure pertama. Pada tahun 1974, game Maze War untuk computer Imlac PDS-1 di Ames Research Center California dan game Spasim untuk computer PLATO dibuat. Game ini merupakan game First Person Shooter pertama. Pada tahun 1974, Brand Fortner mengembangkan game Airfight sebagai game simulasi pendidikan penerbangan. Agar game ini lebih menarik, semua pemain dapat memilih pesawat, senjata sesuai keinginannya dengan misi menembak jatuh pesawat pemain lain. Walaupun dengan grafik yang buruk, game ini merupakan game yang popular untuk computer PLATO. Game Airfight merupakan sumber inspirasi Microsoft untuk membuat Microsoft Flight Simulator. Pada tahun 1975, Daglow, seorang mahasiswa di Claremont Graduate University menbuat game RPG (Role Playing Game) yang pertama untuk computer PDP-10 dengan judul Dungeon. 47

35 Pada tahun 1977, Kelton Fliin dan John Taylor membuat game online pertama dengan judul Air Warrior. Mereka merupakan pendiri dari perusahaan gamme online pertama yang sukses dengan nama Kesmai yang sekarang merupakan bagian dari Electronic Arts. Pada tahun 1978, Roy Trubshaw dan Richard Bartle membuat game Multi-User Dungeon yang merupakan cikal bakal dari video game genre MMORPG sekarang. Pada tahun 1980, Michael Toy, Gleen Wichman dan Ken Arnold merilis game Rogue pada computer BSD Unix setelah dua tahun bekerja, yang kemudian menginspirasi dibuatnya game yang sejenis dengan Rogue. Rogue kemudian diadaptasikan ke computer rumah dan menjadi produk komersil. Pada awal tahun 1980an game computer mulai bermunculan. Game ini merupakan game tiruan dari game arcade yang terkenal seperti Space Invaders, Frogger, Pac-Man, dan Donkey Kong. Game ini juga didistribusikan melalui floppy disk, kaset, dan ROM cartridges. Pada tahun 1980, Richard Garriott mendistribusikan kopian dari game RPG nya yaitu Akalabeth : World of Doom. Komputer rumahan seperti Apple, Commodore, Tandy juga sudah punya banyak game didalamnya, sehingga computer ini cukup sukses di pasar. Pada tahun 1980, karena kesuksesan dari Apple II dan Commodore PET banyak produk yang lebih murah muncul untuk menyaingi kedua computer ini. Produk ini antara lain adalah : Commodore VIC-20, Sinclair ZX81,ZX82, dan ZX Spectrum, NEC PC-8000, PC-6001, PC-88 dan PC-98, Sharp X1 dan X68000, dan produk Atari, yaitu BBC Micro, Acorn Electron, Amstrad CPC, dan seri MSX. Pada tahun 1984, industry game computer mengambil pasar yang sebelumnya adalah milik konsol game karena ambruknya pasar konsol game pada tahun Pada tahun 1984, IBM PC menjadi sebuah computer yang secara teknis adalah computer game dengan spesifikasi IBM PC/AT. Computer ini juga 48

36 menggunakan EGA display yang memiliki kualitas grafis mendekati Commodore 64. Pada tahun 1987, Apple merilis computer MAC II yang merupakan computer dengan layar warna. Pada tahun 1991, id Software memproduksi sebuah game bergenre FPS yaitu Hovertank 3D, yang merupakan game yang cukup berpengaruh di genre ini. Id Software kemudian memproduksi game Wolfenstein 3D pada tahun Game ini merupakan game yang didistribusikan dengan sistem berbayar, para pemain dapat mencoba dulu, kemudian harus membayar jika ingin memainkan game ini secara keseluruhan. Pada tahun 1993, game Doom dirilis. Game ini merupakan gebrakan dalam grafis 3D. Pada waktu yang sama game dengan judul Myst dirilis dengan format CD-ROM agar pemain mendapatkan pengalaman bermain game yang lebih banyak. Berkembangnya Microsoft Windows dan kesuksesan dari game konsol 3D, yaitu Super Mario 64, menyebabkan ketertarikan pada hardware peningkat kualitas grafis 3D. Peningkat kualitas grafis yang semakin cepat dan berkembangnya teknologi CPU menghasilkan realisme dalam game computer. Pada masa ini muncul produk seperti ATI Radeon R300 dan NVidia GeForce seri 6. Game computer pada masa ini mengalami kemajuan dalam segi grafis 3D. Inilah yang menjadi cikal bakal game computer sekarang memiliki kualitas grafis yang sangat bagus. II Perkembangan Video Game Online Dunia Perkembangan game online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan cerminan dari pesatnya jaringan komputer yang dahulunya berskala kecil (small local network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Pada saat muncul pertama kalinya 49

37 tahun 1969, komputer hanya bisa dipakai untuk 2 orang saja untuk bermain game. Lalu muncullah komputer dengan kemampuan time-sharing sehingga pemain yang bisa memainkan game tersebut bisa lebih banyak dan tidak harus berada di suatu ruangan yang sama (Multiplayer Games) (Jessica Mulligan, 1999). Pada tahun 1970 ketika muncul jaringan komputer berbasis paket (packet based computer networking), jaringan komputer tidak hanya sebatas LAN (Local Area Network) saja tetapi sudah mencakup WAN (Wide Area Network) dan menjadi internet. Game online pertama kali muncul kebanyakan adalah game-game simulasi perang ataupun pesawat yang dipakai untuk kepentingan militer yang akhirnya lalu dikomersialkan. Gamegame ini kemudian menginspirasi game-game yang lain muncul dan berkembang. Aradhana Gupta, dalam artikelnya telah menyebutkan bahwa pada tahun 1995, NSFNET (National Science Foundation Network) telah membatalkan peraturan-peraturan yang telah diperkenalkan sebelumnya dalam industri game. Setelah pembatalan ini, ketercapaian para pemain dalam online gaming dan perkembangan online gaming berkembang dengan begitu pesat. Game online terbagi menjadi dua jenis yaitu web based game dan text based game. Web based games adalah aplikasi yang diletakkan pada server di internet dimana pemain hanya perlu menggunakan akses internet dan browser untuk mengakses games tersebut. Jadi tidak perlu install atau patch untuk memainkan gamenya. Namun seiring dengan perkembangan, ada beberapa fitur yang perlu download untuk memainkan sebagian game, seperti Java Player, Flash Player, maupun Shockwave Player, yang biasanya diperlukan untuk tampilan grafis game tersebut. Selain itu, game seperti ini juga tidak menuntut spesifikasi komputer yang canggih, tidak lag dan membutuhkan bandwith yang besar. Selain itu, sebagian besar web based game adalah gratis. Pembayaran hanya diperlukan untuk fitur-fitur tambahan dan mempercepat perkembangan account pada game tersebut. 50

38 Sedangkan text based game bisa dibilang sebagai awal dari web based games. Text based games sudah ada sejak lama, dimana saat sebagian komputer masih berspefikasi rendah dan sulit untuk memainkan game-game dengan grafis wah, sehingga dibuatlah game-game dimana pemain hanya berinteraksi dengan teks-teks yang ada dan sedikit atau tanpa gambar (Bartle, 1990; Bruckman, 1992; Curtis, 1996). Memang setelah masa tersebut, text based games hampir tidak pernah dilirik lagi oleh para gamers, namun pada akhir-akhir ini, mulai marak text based games yang beredar yang sekarang kita kenal sebagai web based game. Tentu saja dengan format yang lebih modern, grafis diperbanyak dan dipercantik, menggunakan koneksi internet dan developer game yang makin kreatif. Ada beberapa genre / jenis game yang termasuk ke dalam game online, yaitu : Real-Time Strategy, merupakan game yang permainannya menekankan kepada kehebatan strategi pemainnya, biasanya pemain memainkan tidak hanya 1 karakter saja akan tetapi banyak karakter. Contoh Age of Empires, Rise of Nations, Stronghold, Warcraft. First Person Shooter (FPS), sesuai judulnya game ini mengambil pandangan orang pertama pada gamenya sehingga seolah-olah kita sendiri yang berada dalam game tersebut, kebanyakan game ini mengambil setting peperangan dengan senjata-senjata militer (di Indonesia, game jenis ini sering disebut game tembaktembakan). Contoh game genre ini antara lain Duke Nukem 3D, Quake, Blood, Unreal, Unreal Tournament, Half-Life, Counter- Strike, Halo, Perfect Dark, TimeSplitters, Call of Duty, System Shock, dan GoldenEye 007. Cross-Platform Online, merupakan game yang dapat dimainkan secara online dengan hardware yang berbeda misalnya saja Need For Speed Undercover dapat dimainkan secara online dari PC maupun Xbox 360 (Xbox 360 merupakan hardware/console 51

39 game yang memiliki konektivitas ke internet sehingga dapat bermain secara online). Browser Games, merupakan game yang dimainkan pada browser seperti Firefox, Opera, IE. Syarat dimana sebuah browser dapat memainkan game ini adalah browser sudah mendukung javascript, php, maupun flash. Massive Multiplayer Online Games Role Playing Game (MMORPG), adalah game dimana pemain bermain dalam dunia yang skalanya besar (>100 pemain), setiap pemain dapat berinteraksi langsung seperti halnya dunia nyata. Contoh dari genre permainan ini World of Warcraft, The Lord of the Rings Online: Shadows of Angmar, Final Fantasy, Ragnarok, DOTA (Lindsay Grace, 2005). II Perkembangan Video Game Indonesia Perkembangan Video Game di Indonesia tidak terlepas dari peranan game online yang beredar di Indonesia. Menurut Ligagame Indonesia(ligagames.com), game online muncul di Indonesia pada tahun 2001, dimulai dengan masuknya Nexia Online. Kemudian diikuti oleh game game lain pada tahun berikutnya seperti Remoon pada tahun 2002, Laghaim, Ragnarok pada tahun 2003, Gunbound, Tantra, Xian pada tahun 2004, Getamped, Stargate, O2 Jam, Pangya pada tahun 2005, Seal, RAN, Ayodance pada tahun 2006, Domo, Angel Love, RF online, Ghost pada tahun 2007, Rose online, Idol Street, Perfect World pada tahun 2008, Point Blank, Crossfire, Rohan Online, Crazy Cart pada tahun 2009, kemudian diikuti Hello Kitty Online, Granado Espada pada tahun 2010, Lost Saga, Angel Love, Grand Chase pada tahun 2011, kemudian diikuti oleh game Forsaken World, Dragon Nest, Harvestmoon Online pada tahun II.2.3 Potensi bidang Video Game di Indonesia Potensi industri game saat ini sangat besar karena didukung oleh perkembangan tekhnologi multimedia yang pesat dan meningkatnya jumlah ketertarikan masyarakat dalam bermain game. Hal ini menyebabkan banyak 52

40 para Developer berlomba-lomba menciptakan game yang inovatif dan interaktif. Menurut profesor di Nottingham Trent University, Mark Griffiths yang dikutip dalam menyatakan bahwa game dapat digunakan sebagai pengalih perhatian yang ampuh bagi yang sedang menjalani perawatan yang menimbulkan rasa sakit, misalnya chemotherapy. Dengan main game, rasa sakit dan pening mereka berkurang, tensi darahnya pun menurun, dibandingkan dengan mereka yang hanya istirahat setelah diterapi. Game juga baik untuk fisioterapi pada anak-anak yang mengalami cedera tangan. Indonesia merupakan target pasar yang sangat menguntungkan karena banyak dari masyarakatnya menyukai game dari kaum anak-anak, mudamudi dan manula. Potensi yang besar itulah yang menumbuhkan dan melahirkan banyak developer-developer di indonesia. Terdapat 5 retailers dan distributor game besar di Indonesia, yaitu : Drakuli, GS Shop, Maxsoft, Uptron, Technosolution. 5 publisher lokal di Indonesia, yiatu : IAH Games, Kreon Indonesia, Lyto, Megaxus, Qeon Interactive. II.2.4 Kurikulum Pendidikan Video Game Indonesia Kurikulum pendidikan video game dirumuskan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2009 dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 1. Beban studi program pendidikan vokasi dalam hal ini program diploma III (D 3) sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurangkurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah. 2. SKS pada program pendidikan vokasi ditekankan pada kegiatan praktik/kerja lapangan, yaitu : 53

41 200 menit kerja lapangan + 60 menit kegiatan terstruktur + 60 menit kegiatan mandiri. 3. Kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas : Kurikulum inti Kurikulum institusional 4. Kurikulum inti untuk setiap program studi pada program diploma ditetapkan oleh Menteri, antara lain : Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Statistika dan/atau Matematika Kurikulum institusional untuk setiap program studi pada program diploma ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. II Kurikulum Departemen Game Programming Nama Mata Kuliah SKS/Sem Total Pendidikan Agama 3 Bahasa Indonesia 3 Bahasa Inggris Pendidikan 3 Kewarganegaraan Matematika 3 Sains Computer Digital Art 3 3 Pengantar Game 3 Design Game Theory 3 Coding 5 3 Programming 8 8 Tugas Akhir 8 Tabel 2.1 Kurikulum Game Programming 54

42 II Kurikulum Departemen Game Art & Animation Nama Mata Kuliah SKS/Sem Total Pendidikan Agama 3 Bahasa Indonesia 3 Bahasa Inggris Pendidikan Kewarganegaraan 3 Matematika 3 82 Sains Computer 3 Digital Art 5 5 Pengantar Game 3 Design Game Theory 3 Digital Arts 3D 8 8 Fine arts Tugas Akhir Tabel 2.2 Kurikulum Game Art & Animation II Kurikulum Departemen Game Design Nama Mata Kuliah SKS/Sem Total Pendidikan Agama 3 Bahasa Indonesia 3 Bahasa Inggris Pendidikan 3 Kewarganegaraan Matematika 3 Fine arts Sains Computer 3 3 Digital Art 3 Game Design

43 Game Theory 3 Interaction Design 5 Tugas Akhir 8 Tabel 2.3 Kurikulum Game Design II Kurikulum Departemen Game Production Nama Mata Kuliah SKS/Sem Total Pendidikan Agama 3 Bahasa Indonesia 3 Bahasa Inggris Pendidikan 3 Kewarganegaraan Matematika 3 Pengantar Seni 3 80 Sains Computer 3 Digital Art 3 Project Management 5 5 Game Theory 3 Production 5 5 Ilmu Hukum 3 3 Ilmu Ekonomi 5 5 Tugas Akhir 8 Tabel 2.4 Kurikulum Game Production II Kurikulum Interactive Sound Design Nama Mata Kuliah SKS/Sem Total Pendidikan Agama 3 Bahasa Indonesia 3 Bahasa Inggris

44 Pendidikan 3 Kewarganegaraan Matematika 3 Game Audio Theory 3 3 Implementasi Audio Estetika Suara 5 5 Analisa Suara 5 Game Dialog 3 3 Sound Mixing & 3 8 Dubbing Tugas Akhir 8 84 Tabel 2.5 Kurikulum Interactive Sound Design II.2.5 Struktur Organisasi Menurut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 59, organisasi dalam akademi terdiri atas : 1. Unsur Pimpinan : Direktur dan Pembantu Direktur 2. Senat akademi 3. Unsur pelaksanan akademik : jurusan, laboratorium/studio, kelompok dosen, dan pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 4. Unsur pelaksana administrative 5. Unsur penunjang : unit pelaksana teknis 6. Unsur lain yang dianggap perlu II.3 II.3.1 Lokasi Proyek Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek Untuk memilih lokasi yang tepat, keadaan disekitar proyek harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada keberadaan proyek. Kriteria pemilihan lokasi ini adalah sebagai berikut : 57

45 NO KRITERIA INTERNAL LOKASI 1 Posisi bangunan di kota Berada di kawasan strategis (pusat kota) yang merupakan daerah pendidikan mengingat bangunan yang dirancang mendukung fungsi bangunan untuk dan pendidikan. 2 Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis (dapat dilihat dari segala sisi) dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan, contohnya antara lain mal, apartemen, hotel atau perumahan. 3 Pencapaian atau aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum maupun pribadi. 4 Posisi site Diusahakan berada di sudut jalan. 5 Nilai lahan Diusahakan nilai lahan adalah seminimum mungkin namun terdapat di lahan yang memiliki nilai tinggi. 6 Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan. 7 View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site. 8 Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitas-fasilitas yang direncanakan. 9 Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan. 58

46 10 Jaringan jalan Sebaiknya terdapat di jalan yang besar (arteri / kolektor) dan bebas kemacetan. Tabel 2.6 Tabel Kriteria Internal Site Medan Video Game Center NO KRITERIA EKSTERNAL LOKASI 1 Pola penggunaan lahan site (Tata Guna Lahan) Berada di lokasi yang difungsikan untuk perdagangan, pelayanan sosial (pendidikan umum dan kejuruan, kesehatan, peribadatan, sosial budaya) 2 Status kepemilikan lahan Lahan bukan milik pemerintah, diusahakan milik swasta dan mempunyai hak milik. 3 Tersedia utilitas yang baik Terdapat di lokasi yang sudah mempunyai utilitas listrik, air, telepon, gas, dan kebakaran,dsb. 4 Ketinggian bangunan Maksimum setinggi bangunan paling tinggi di sekitar site. 5 GSB, KLB, KDB, dsb. Disesuaikan dengan RDTR Kecamatan yang bersangkutan atau melihat keadaan sekitar site. Tabel 2.7 Tabel Kriteria Eksternal Site Medan Video Game Center II.3.2 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Sebagai suatu wadah arsitektur yang nantinya memiliki peranan pada pendidikan kota,, ada baiknya proses perencanannya perlu diperhatikan sehingga tidak mengganggu tata guna lahan yang sudah direncanakan untuk sebuah wilayah kota. Sebagai sebuah sarana pendidikan, maka Video Game Academy ini harus direncanakan di wilayah yang secara tata guna lahan diperuntukkan untuk pendidikan. 59

47 NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN A Pusat Pelayanan Kota di Pusat kegiatan Kota Medan, Pusat Kota perdagangan/bisnis; Kec. Medan Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota; Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Pusat pelayanan ekonomi Timur, Kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota; Provinsi Sumatera Utara Internasional B Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kegiatan Jasa dan Kota Medan bagian utara Perdagangan regional Bagian Utara; Pusat pelayanan Provinsi transportasi; Sumatera Pusat kegiatan sosial- Utara budaya Regional Pusat kegiatan industri 1 Subpusat pelayanan kota Medan Belawan pusat pelayanan transportasi laut, Kec. Medan Belawan pusat kegiatan bongkar muat dan impor ekspor, 60

48 pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan 2 Subpusat pelayanan kota Pusat Kegiatan Jasa dan Kec. Medan Medan Labuhan Perdagangan Labuhan Pusat pelayanan transportasi Pusat pelayanan kesehatan 3 Subpusat pelayanan kota Medan Marelan 4 Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk); Pusat kegiatan rekreasi dan wisata Pusat kegiatan perdagangan/bisnis Pusat pelayanan olahraga Kec, Medan Marelan; Kabupaten Deli Serdang Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung 5 Subpusat pelayanan kota Pusat pelayanan Kec. Medan Medan Area ekonomi Area, Kec. Pusat pelayanan transportasi Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas 6 Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia Pusat pelayanan ekonomi Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan 61

49 Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat Petisah, Kec. Medan Sunggal 7 Subpusat pelayanan kota Medan Selayang 8 Subpusat pelayanan kota Medan Timur Pusat kegiatan sosialbudaya Pusat kegiatan perdagangan/bisnis Pusat Pendidikan Pusat kegiatan perdagangan/bisnis Pusat pelayanan transportasi (TOD); Pusat kegiatan sosialbudaya Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat Pusat pendidikan Tabel 2.8 Tabel penggunaan lahan ( Sumber : RTRW Medan ) Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa lokasi tapak yang sesuai untuk proyek Video Game Academy Medan adalah lokasi yang berada di Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor, Kec. Medan Timur. II.3.3 Analisis Pemilihan Lokasi Berikut ini akan diuraikan analisis pemilihan lokasi yang tepat untuk bangunan Pusat Video Game di Medan (Medan Video Game Center) II Alternatif Pemilihan Lokasi 62

50 Lokasi Medan Video Game Center, sebagai sebuah sarana pendidikan tentu lebih baik berada di pusat kota yang ramai dan dilewati masyarakat. Selain itu lebih baik dekat dengan permukiman penduduk, gampang diakses dengan berbagai moda kendaraan. Adapun alternatif lokasi antara lain : 1. Alternatif 1 Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Kelurahan Persiapan Perintis, dengan batas batas sebagai berikut: o Batas Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan (Perkantoran dan hotel) o Batas Timur : Jl. Timor (Perkuliahan) o Batas Barat : Jl. Gaharu (Rumah Warga dan Retail) Luasan lahan dan potensi : o Luas Lahan : + 3 Ha (30000m2) o Berada di pusat Kota dan di kawasan pendidikan ( Sekolah Menengah Atas) o Transportasi yang banyak dan lancar (jalur angkutan umum) o Memiliki Sirkulasi yang baik untuk pencapaian o Memiliki view yang baik o Jalan Lancar, jarang terjadi kemacetan o Berada di jalan utama (arteri) 2. Alternatif 2 Gambar 2.17 Alternatif site Jl. Perintis kemerdekaan ( alternatif 1 ) 63

51 Jalan Jawa, Kecamatan Medan Timur, dengan batas batas sebagai berikut : o o o o Batas Utara : Lahan Kosong dan Dinas Pariwisata kota Medan Batas Timur : Jl. Timor Batas Selatan : Jl. Veteran Batas Barat : Jl. Jawa Luasan dan potesi : o o o o Luas Lahan : + 2 Ha (20000m2) Berada dipusat Kota dan dikawasan Pendidikan dan Usaha Transportasi yang sering ronggang dan jarang dilalui angkutan umum Berada di jalan Utama Gambar 2.18 Alternatif site Jl. Veteran ( alternatif 2) 64

52 3. Alternatif 3 Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Gatot Subroto, dengan batas batas sebagai berikut : o o o o Batas Utara : Jl. Kompleks Ruko Batas Timur : Plaza Medan Fair Batas Selatan : Jl. Gatot Subroto Batas Barat : Jl. Iskandar Muda Luasan dan Potensi o o o o Luas Lahan : + 3,2 ha Transportasi yang banyak dan lancar Tidak begitu macet Jalan lebar Gambar 2.19 Alternatif site Jl. Gatot Subroto ( alternatif 3 ) II Penilaian Alternatif Lokasi No Kriteria Lokasi 65

53 Alternatif 1 Jl. Perintis Kemerdekaan 1 Luas Lahan 3 Ha (3) 2 RUTRK (pendidikan) Sangat Sesuai (3) 2 Tingkatan Jalan Arteri (3) 3 Pencapaian Sangat mudah karena berada di jalur pusat kota, tidak rentan kemacetan, didukung dengan adanya sarana angkutan umum (3) Alternatif 2 Jl. Veteran 2 Ha (2) Sangat Sesuai (3) Arteri (3) Sangat mudah, tapi rentan kemacetan (2) Alternatif 3 Jl. Gatot Subroto 3,2 Ha (3) Tidak Sesuai (1) Arteri (3) Sangat mudah, berada di jalur pusat kota, didukung dengan adanya sarana angkutan umum (3) 4 Sirkulasi Kendaraan Arus kendaraan cukup lancar dan padat dimana pada jam tertentu volume kendaraan Arus kendaraan lancar dan padat, dimana pada jam tertentu volume kendaraan Arus kendaraan cukup lancar, walau banyak dilalui angkutan, jalan lebar. 66

54 yang lewat cukup tinggi (3) yang lewat cukup tinggi, yaitu di jalan veteran dan jalan Jawa (2) (3) 5 Pengenalan Entrance Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan ke jalan ini, dan dekat dengan hotel Grand Angkasa dan Taman Budaya yang menjadi penanda di kawasan sekitar (3) Entrance mudah diakses, tetapi kurang adanya penanda kawasan sekitar. (1) Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan ke jalan yang lebih mudah untuk diakses dan lokasi dekat dengan Plaza Medan fair yang menjadi penanda kawasan sekitar. (3) 6 Fungsi pendukung di RS. Pirngadi, Perkantoran, Hotel Asean, sekitar lokasi Hotel Grand pasar Plaza Medan Angkasa, universitas (1) Fair, Plaza, Medan HKBP perkantoran, Nomensen, bank, sarana Taman pendidikan Budaya, Gedung dan (2) 67

55 perkantoran, gedung indosat, sekolah (3) 7 Kepadatan bangunan Sangat padat (3) 8 Fungsi Eksisting Lahan kosong & hunian (2) 9 Sarana Angkutan Umum Banyak (3) 10 Kondisi Jalan Baik (3) Sangat padat (3) Lahan kosong (3) Banyak (3) Baik (3) Sangat padat (3) Lahan kosong (3) Banyak (3) Baik (3) Total Nilai Peringkat Tabel 2.9 Tabel penilaian kriteria alternatif site Keterangan : 3 : Baik sekali 2 : Cukup 1 : Kurang Dari penilaian beberapa kriteria kriteria site diatas, maka site yang terpilih adalah site alternatif 1, yaitu site yang berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur. 68

56 II Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan o Kasus Proyek : Medan Video Game Center / Pusat Video Game di Medan o Status Proyek : Fiktif o Pemilik Proyek : Pihak Swasta o Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Medan Timur, Kelurahan Persiapan Perintis, Kotamadya Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Batas Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Batas Selatan : Jl. Sena Batas Barat : Jl. Gaharu Batas Timur : Jl. Timor o Luas Lahan : + 3 Ha ( m 2 ) o Kontur : Relatif Datar o KDB : 60 % o KLB : 3 5 Lantai o GSB : Jl. Perintis Kemerdekaan ( 18 meter ) = 10 meter Jl. Timor (8 meter ) = 5 meter Jl. Gaharu (18 meter ) = 10 meter Jl. Sena ( 7 meter ) = 4,5 meter o Bangunan eksisting : Ruko o Potensi lahan : Terletak di pusat kota Berada di kawasan pendidikan Lajur kendaraan yang lancar dan mudah dicapai Memiliki jalur utilitas yang baik Berada di jalan arteri 69

57 II.4 II.4.1 II Tinjauan Fungsi Bangunan Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Deskripsi Pengguna Berdasarkan survey dan studi literatur beberapa pengguna pusat video game, maka pengguna dan kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Mahasiswa Mahasiswa merupakan orang yang melanjutkan jenjang pendidikan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA. Syarat masuk ke Akademi Video Game yang terdapat di Pusat Video Game Medan adalah lulus tes seleksi penerimaan mahasiswa baru, memiliki ijazah SMA, serta rekomendasi oleh instansi yang bisa dipercaya. 2. Dosen / Staf Pengajar Dosen adalah Pendidik yang Profesional dan ilmuwan yang bertugas mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Pengunjung Pusat Video Game Medan terbuka untuk umum, masyarakat dapat masuk melakukan aktivitas dan keperluan tertentu. 4. Pengelola gedung Pengelola gedung merupakan pihak orang yang berkepentingan atas berjalannya kegiatan di Pusat Video Game Medan. II Deskripsi Kegiatan 1. Mahasiswa Datang Memarkirkan kendaraan (membawa kendaraan sendiri) Turun / naik dari mobil / kendaraan (pengunjung yang diantar / dijemput) 70

58 Duduk Berbicara Berdiri Masuk ke kelas Belajar Istrahat, sholat, dan makan siang 2. Dosen Datang Memarkirkan kendaraan (membawa kendaraan sendiri) Turun / naik dari mobil / kendaraan (pengunjung yang diantar / dijemput) Masuk ke ruang guru Bersiap siap untuk mengajar Masuk ke kelas Menjelaskan, menulis, membaca, mengamati, memperagakan Istrahat, sholat, dan makan siang 3. Pengelola Datang Memarkirkan kendaraan (membawa kendaraan sendiri) Turun / naik dari mobil / kendaraan (pengunjung yang diantar / dijemput) Masuk ke kantor Bekerja Istrahat, sholat, makan siang 4. Pengunjung Datang Memarkirkan kendaraan (membawa kendaraan sendiri) Turun / naik dari mobil / kendaraan (pengunjung yang diantar / dijemput) Masuk ke gedung Bermain Makan 71

59 Ke toilet Belanja II.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang Dari daftar kegiatan dan pengguna bangunan, muncullah kebutuhan ruang yang harus dipenuhi, antara lain : Klasifikasi Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona Ruang Pengunjung Pengunjung Melihat Pameran Atrium Publik Bermain Arcade Kids Game Zone Computer Game Zone Belajar Simulator Zone Mengemudi Makan dan Cafe Minum Belanja Video Game Shop Mahasiswa Mahasiswa Belajar Ruang kelas Ruang komputer Publik Publik Publik Publik Privat Programming Ruang computer Privat motion capture Motion capture room Semi publik Mixing Sound studio Semi publik 72

60 Staf pengajar dan administrasi jurusan Sculpturing Workshop / Studio Dosen Mengajar Ruang kelas Ruang komputer Mengajar Workshop programming Ruang computer Privat Privat Privat Mengajar motion capture Motion room capture Semi publik Mengajar sound mixing Mengajar sculpturing Membaca Beristirahat Sound studio Workshop/ Studio Perpustakaan Ruang guru Ruang guru Kantin toilet Semi publik Semi publik Semi publik Semi publik Semi publik Service Sholat Mushollah Semi publik Kepala Memimpin Ruang kepala Semi Akademi Akademi akademi publik Beristirahat Ruang kepala akademi Kantin Semi privat Semi 73

61 Toilet publik Service Sholat Mushollah Semi publik Sekretaris Membantu Ruang sekretaris Semi Akademi kepala akademi akademi privat memimpin Beristirahat Ruang sekretaris Semi akademi privat kantin Toilet Semi publik Service Sholat Mushollah Semi publik Staff tata Mengurus Ruang tata Semi usaha administrasi usaha publik Beristirahat Ruang tata usaha Kantin Toilet Semi publik Semi publik Service Sholat Mushollah Semi publik Pengelola Direktur Memimpin Pusat Ruang kantor Privat 74

62 Video Game Medan Rapat dengan wakil direktur dan pada dosen Beristirahat Ruang rapat Ruang makan toilet Privat Semi publik Service Sholat Mushollah Semi Publik Wakil Membantu Ruang kantor Privat Direktur direktur memimpin Pusat Video Game Medan Rapat dengan Ruang rapat Privat direktur dan para dosen Beristirahat Ruang makan Semi toilet publik Service Sholat Mushollah Semi publik Kepala Mengelola divisi Ruang kantor Semi coordinator masing privat keuangan, masing coordinator mahasiswa, coordinator pegawai, coordinator Rapat dengan direktur, wakit direktur, pembantu direktur, dan Ruang rapat privat 75

63 pemeliharaan para dosen Beristirahat Ruang makan Semi toilet publik Service Sholat Mushollah Semi publik Staff Mengelola Ruang staff Semi sesuai divisi privat masing - masing Beristirahat Ruang makan Semi toilet publik service Sholat mushollah Semi Privat Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Ruang Medan Video Game Center II.5 Studi Banding Fungsi Sejenis II.5.1 FIEA (Florida interactive Entertainment Academy FIEA adalah sebuah akademi yang menawarkan bidang studi berupa desain game, seni, pemrograman, dan produksi game. Akademi ini terletak di Negara bagian Florida, Amerika Serikat. FIEA pertama kali didirikan pada tahun 2004 oleh UCF, dan menerima mahasiswa angkatan pertama pada musim gugur tahun Gambar 2.20 Logo Florida Interactive Entertainment Academy 76

64 Gambar Ruang 2.21 Eksterior ruang yang Florida terdapat Interactive di Entertainment FIEA (Florida Academy Interactive Entertainment Academy, adalah : Lobby Gambar 2.22 Lobby Florida Interactive Entertainment Academy Information centre Gambar 2.23 Information Centre Florida Interactive Entertainment Game lounge 77

65 Gambar 2.24 Game Lounge Florida Interactive Entertainment Ruang kelas Gambar 2.25 Ruang kelas Florida Interactive Entertainment Ruang computer Gambar 2.26 Ruang komputer Florida Interactive Entertainment Academy Ruang motion capture 78

66 Gambar 2.27 Ruang Mo-Cap Florida Interactive Entertainment Academy Gambar 2.28 Ruang Mo-Cap Florida Interactive Entertainment Academy Workshop Gambar 2.29 Workshop Florida Interactive Entertainment Academy 79

67 Sound Studio (sound stage) Gambar 2.30 Sound Stage Florida Interactive Entertainment Academy II.5.2 DSK Supinfocom, Pune, India Gambar 2.31 Entrance DSK Supinfocom Gambar 2.32 Ekstrior DSK Supinfocom 80

68 DSK Supinfocom terletak di kota Pune, sejauh 180 km dari kota Mumbai, India. Supinfocom merupakan salah satu akademi yang mengajarkan tentang pendidikan video game. DSK Supinfocom memiliki fasilitas sebagai berikut : Workshop Gambar 2.33 Workshop DSK Supinfocom Ruang computer Gambar 2.34 Ruang Komputer DSK Supinfocom Gym Gambar 2.35 Gym DSK Supinfocom 81

69 II.5.3 Ritter Cybercafe, Jakarta Barat, Indonesia Gambar 2.36 Ritter Cybercafe Merupakan sebuah Game center yang terdiri dari 3 lantai, dengan total jumlah computer adalah 242 unit. Ritter cybercafé menyediakan 4 buah tempat VIP pada setiap lantai, yang setiap ruangannya terdapat 5 unit computer dan terdapat sofa, serta internet berkecepatan tinggi. Tempat ini juga terdapat café. Gambar 2.37 Café di Ritter Cybercafe 82

70 Gambar 2.38 FPS Game Zone Ritter Cybercafe Gambar 2.39 Online Game Zone Ritter Cybercafe 83

71 II.5.4 Timezone, Thamrin Plaza, Medan Pusat permainan Video yang terletak di lantai 6 Thamrin Plaza, menawarkan berbagai jenis genre Video Game, mulai dari balap, sampai dengan dance. Ruangruang yang terdapat pada Timezone adalah ruang bermain, ruang karyawan, gudang, kasir, dan tempat penukaran hadiah Gambar 2.40 Timezone Thamrin Plaza Gambar 2.41 Mesin Permainan pada Timezone Thamrin Plaza 84

72

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. :: Sistem Pendidikan Nasional Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Perkembangan dan Sejarah Video Games Console

Perkembangan dan Sejarah Video Games Console Perkembangan dan Sejarah Video Games Console Ahmad Hidayat ahmadhidayat@raharja.info Abstrak Siapa sih yang belum pernah memainkan video games disebuah konsol? Pastinya para pembaca sudah pernah memainkanya,

Lebih terperinci

Pengantar Teori Game

Pengantar Teori Game Pengantar Teori Game Game mempunyai arti permainan dalam bahasa Indonesia Dapat berupa suatu permainan interaksi antara sesama manusia Dapat berupa suatu permainan interaksi antara manusia dengan mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Perkembangan video game diawali oleh sebuah permainan

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Perkembangan video game diawali oleh sebuah permainan BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Video game adalah suatu jenis permainan elektronik yang memerlukan interaksi manusia yang kemudian menghasilkan suatu reaksi visual pada peranti video yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam setiap faktor kehidupan, baik dalam hal organisasi,

Lebih terperinci

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

Pendahuluan Game RPG (Role Playing Game) memulai sejarah panjangnya mulai dari permainan board game 'Dungeons & Dragons'. Konsep awal permainan 'Dunge

Pendahuluan Game RPG (Role Playing Game) memulai sejarah panjangnya mulai dari permainan board game 'Dungeons & Dragons'. Konsep awal permainan 'Dunge History of RPG Pendahuluan Game RPG (Role Playing Game) memulai sejarah panjangnya mulai dari permainan board game 'Dungeons & Dragons'. Konsep awal permainan 'Dungeons & Dragons', pemain diminta untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sosialisasi KTSP DASAR & FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Game merupakan permainan yang digunakan sebagai sarana hiburan bagi orang yang memainkannya. Permainan atau game sudah ada sejak dulu dimana game masih menggunakan

Lebih terperinci

Sejarah Game. Reni Resiani Sunmaryati. Abstrak. Pendahuluan.

Sejarah Game. Reni Resiani Sunmaryati. Abstrak. Pendahuluan. Sejarah Game Reni Resiani Sunmaryati resiani.reni@yahoo.com Abstrak Dalam kehidupan kita tidak lepas dari game, siapa yang tidak bermain game, mulai dari anak kecil sampai dengan orang dewasa menyukai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SEJARAH PS (LANJUTAN)

SEJARAH PS (LANJUTAN) SEJARAHPS (LANJUTAN) SEJARAH PSP(PLAYSTATION PORTABLE) PENDAHULUAN PlayStation Portable (secara resmi disingkat PSP) adalah konsol permainan genggam yang diproduksi dan dipasarkan oleh Sony Computer Entertainment.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GALUH PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GALUH PROGRAM PASCA SARJANA TUGAS MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GALUH Nama : Gretta Novianti (NIM: 82321314073) Kokom Komariah (NIM: 823213140) Pipin Piniman (NIM: 82321314086) Kelas

Lebih terperinci

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman Oleh: Pipin Piniman MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berdasar teknologi akan terjadi peningkatan pada beberapa tahun mendatang, semata-mata karena perkembangan ilmu pengetahuan teknologi itu sudah ada. Sebagian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

KUMPULAN UU DAN PERATURAN BIMBINGAN DAN KONSELING & PENDIDIKAN

KUMPULAN UU DAN PERATURAN BIMBINGAN DAN KONSELING & PENDIDIKAN KUMPULAN UU DAN PERATURAN BIMBINGAN DAN KONSELING & PENDIDIKAN PENGURUS PUSAT IKATAN KONSELOR INDONESIA ( PP IKI ) 2013 DAFTAR ISI 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

SejarahPerkembanganGame. Day 3

SejarahPerkembanganGame. Day 3 SejarahPerkembanganGame Day 3 SejarahPerkembanganGame Para pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan menarikuntukparapemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan

Lebih terperinci

Smart, Innovative, Professional

Smart, Innovative, Professional email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN SISTEM PENDIDIKAN DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Menimbang : a. DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Game Game bisa diartikan sebagai aktivitas terstruktur atau semi struktur, yang biasanya dilakukan untuk bersenang-senang dan kadang digunakan sebagai alat pembelajaran (Wibisono

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, video game berada pada masa kejayaannya. Video Game bisa disebut sebagai salah satu sarana baru, dimana sarana ini sangat efektif dan menyenangkan untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan game komputer dan video game yang semakin memanjakan para pemainnya dengan teknologiteknologi terkini merupakan perkara menarik untuk dicermati. Meski

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tujuannya adalah untuk mengalahkan pemain lain dalam game tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tujuannya adalah untuk mengalahkan pemain lain dalam game tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Video Game 2.1.1 Definisi Video Game Game adalah sebuah sistem dengan konflik buatan antarpemainnya dengan disertai aturan-aturan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 9 Salah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Teks tidak dalam format asli. LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 78, 2003 PENDIDIKAN.Sistem Pendidikan Nasional. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah.

Lebih terperinci

Teknologi Game. ratnokustiawan.wordpress.com. Game Genres / Aliran Permainan

Teknologi Game. ratnokustiawan.wordpress.com. Game Genres / Aliran Permainan Game Genres / Aliran Permainan Digunakan untuk mengkategorikan game berdasarkan pada perbedaan cara bermain daripada perbedaan secara visual atau naratif. Sebuah aliran dari permainan didefinisikan oleh

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan.

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan tentang konsep dan teori yang menunjang karya Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan. 2.1 Game Ma'ruf Harsono (2014: 3) menjelaskan

Lebih terperinci

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. pendidikan harus mampu menjawab berbagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI BAGIAN KE TIGA JENIS PENDIDIKAN TINGGI 1. Pendidikan Akademik 2. Pendidikan Vokasi 3. Pendidikan Profesi Pendidikan Akademik

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Formal Ibu 1. Pengertian Ibu Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada pada diri anaknya dalam hal mengasuh, membimbing dan mengawasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game,

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game, BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan game tower defense tentang perjuangan arekarek Suroboyo, maka karya game akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang digunakan antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat saling berkomunikasi melalui game.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat saling berkomunikasi melalui game. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Game merupakan salah satu aplikasi interaktif yang melibatkan hubungan antara manusia dengan komputer maupun manusia dengan manusia. Manusia dapat saling berkomunikasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 `` BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang dilaksanakan pada saat ini banyak sekali menghadapi problematika dan rintangan, di antaranya pengaruh teknologi yang semakin pesat dan maju, siswa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. intelektual (intellectual playability). Sementara kata game bisa diartikan

BAB II LANDASAN TEORI. intelektual (intellectual playability). Sementara kata game bisa diartikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PERMAINAN (GAME) 2.1.1 Permainan Dalam bahasa Indonesia Game memiliki arti permainan. Permainan yang dimaksud dalam game juga merujuk pada pengertian sebagai kelincahan intelektual

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa agar dalam penyelenggaraan pendidikan di

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang : Mengingat : LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI, : a. bahwa pendidikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, 1 PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN Tentang SISTEM PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN Tentang SISTEM PENDIDIKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2006 Tentang SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Keyword: sistem pendidikan nasional, kualitas hidup, membangun masyarakat, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Keyword: sistem pendidikan nasional, kualitas hidup, membangun masyarakat, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional MEMBANGUN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Josef Purwadi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Game Menurut Ma'ruf Harsono (2014: 3) di dalam bukunya yang berjudul "Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja" dijelaskan bahwa: 1. Game adalah lingkungan

Lebih terperinci

Game berasal dari bahasa inggris yang

Game berasal dari bahasa inggris yang Game berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Dalam setiap game terdapat peraturan yang berbeda - beda untuk memulai permainannya sehingga membuat jenis game semakin bervariasi. Karena salah

Lebih terperinci

TUGAS KARYA TULIS. Game Online

TUGAS KARYA TULIS. Game Online TUGAS KARYA TULIS Game Online DISUSUN OLEH AUDITIA SUHENDINI FAJRY YUDISTIRA GILIS ISNI ARIANI RIZKI KURNIAWAN TRISNA MAULANNY KELAS E JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL STISI TELKOM DAFTAR ISI 1 Kata Pengantar...i

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Newzoo Report Mengenai Jumlah Mobile Gamer di Indonesia 1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Newzoo Report Mengenai Jumlah Mobile Gamer di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar game di Indonesia sangat besar dan terus tumbuh. Newzoo Report mencatat, Indonesia memiliki 34 juta mobile gamer yang aktif bermain game dan rela membayar sejumlah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003 PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003 Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di segala aspek kehidupan dan menyesuaikan

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan komputer (Computer games), menjadi hal yang digemari oleh setiap kalangan, baik itu orang dewasa maupun anak kecil. Game memiliki banyak macam bentuk,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia lndonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER

dalam teknologi informasi dan komunikasi Siswa dapat menunjukkan PENGENALAN KOMPUTER Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pengenalan Komputer Mengenal perangkat Siswa dapat memahami dalam teknologi informasi keras (hardware) perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi pada era ini telah membuat banyak perubahan terutama didalam gaya hidup pada masyarakat. Salah satu perubahan yang mencolok dapat dilihat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, 27 LEMBARAN DAERAH Nopember KABUPATEN LAMONGAN 19/E 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.158, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Pemerintah. Pemerintah Daerah. Swasta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan kreativitas, penggunaan internet, games online serta kerangka berpikir dan hipotesis. 2.1 Pengembangan Kreativitas pada Anak 2.1.1

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara No.107, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Guru. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Game adalah fenomena global. Permainan elektronik yang menggunakan media komputer maupun mesin konsul seperti Playstation, Xbox, Nintendo, sudah menjamur dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi,

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A. Jenis Komputer

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A. Jenis Komputer PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A Jenis Komputer Pengenalan Model Komputer dan Prinsip Kerjanya dalam Mengolah Data SuperComputers Supercomputer adalah Sebuah computer yang memimpin di dunia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pengembangan dan pembangunan sistem yang akan dibangun. 3.1. Game Video game atau yang biasa disebut game saja merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bermain merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bermain merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bermain merupakan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Semua orang dari berbagai usia, mulai anak-anak sampai orang dewasa suka melakukan kegiatan bermain.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.112, 2010 PENDIDIKAN. Sistem Pendidikan Nasional. Pengelolaan. Penyelenggaraan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1A KARYA UTAMA Tampilan Opening dan Home Media Interaktif

LAMPIRAN 1A KARYA UTAMA Tampilan Opening dan Home Media Interaktif DAFTAR PUSTAKA Rustan, S. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Graves, Maitland. (2004). The Art of Color and Design. Jakarta : Link&Match. Kusrianto, Adi. (2006).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Video game 2.1.1 Definisi Video Game Definisi dari video game adalah segala macam perangkat lunak (software) hiburan berbasis komputer, baik tekstual maupun dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

LANDASAN YURIDIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

LANDASAN YURIDIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BBM 6 LANDASAN YURIDIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Pendahuluan Praktik pendidikan nasional diselenggarakan dengan mengacu kepada landasan yuridis tertentu yang telah ditetapkan, baik berupa undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui, dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN PESERTA DIDIK PINDAHAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU

MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU TUGAS PIK MACAM-MACAM INPUT DAN OUTPUT KOMPUTER DAN 4 BAGIAN CPU Disusun Oleh : Muhammad Raihan Jaya 2014010015 MI / V Dosen : Matalangi.,S.Kom.,M.Kom ALAT INPUT DAN OUTPUT PADA KOMPUTER BESERTA FUNGSINYA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Implementasi Aplikasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1.1 Hardware Berikut merupakan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan game Revenge of Plants : -

Lebih terperinci