Kegiatan managerial Mengatur dan mengelola fasilitas latihan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kegiatan managerial Mengatur dan mengelola fasilitas latihan."

Transkripsi

1 PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Pekanbaru Football Training Centre and Entertainment Tempat pelatihan sepakbola yang dapat meningkatkan kemampuan sepak bola, serta kekuatan mental dan fisik pemain, untuk mencapai target meraih prestasi, juga sebagai sarana hiburan dan rekreasi yang dapat mengakomodir hubungan yang saling menguntungkan antara klub dan suporter, secara profesional. Sepakbola merupakan olahraga yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia, namun olahraga ini belum mampu memberikan prestasi yang berarti bagi Indonesia. Salah satu faktor: belum adanya fasilitas latihan sepakbola yang memadai dan manajemen yang bagus dari klub liga Indonesia (klub Indonesia tergolong klub semi-profesional, padahal klub berperan penting dalam melahirkan dan membina pemain sepakbola Mayoritas klub liga indonesia tidak memiliki fasilitas latihan memadai dan profesional. Pembinaan atlet yang ada sering kali terbentur kendala non-teknis, sehingga fasilitas yang ada sangat minim ( bahkan belum memenuhi standart ), hal ini selain menghambat proses pembinaan juga dapat mengurangi semangat atlet untuk terus berlatih dan berprestasi. AKTIVITAS MISI OBYEK Meningkatkan prestasi di bidang sepakbola sebagai sarana peningkatan prestasi dibidang sepakbola. Dengan adanya sarana ini diharapkan akan terbentuk atlet sepakbola yang unggul, yang akan berprestasi lebih baik. Misi pariwisata diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para wisatawan, sehingga diandalkan sebagai salah satu obyek tujuan wisata. Misi perdagangan menjadi pusat perdagangan yang berkaitan dengan dunia sepakbola (penjualan souvenir, marchendise dan alat-alat pendukung sepakbola) Kegiatan olahraga Merupakan fungsi utama dari objek, yaitu sebagai sarana untuk latihan sepakbola, meningkatkan skill pemain dan kerjasama tim. Selain dalam hal sepakbola, juga terdapat kegiatan untuk meningkatkan kekuatan fisik dan mental atlet. Kegitatan komersil Pengadaan fasilitas-fasilitas seperti pusat penjualan souvenir, adanya fans club atau fasilitas lain yang mendatangkan keuntungan secara finansial juga sebagai kegiatan promosi dari sponsor. Kegiatan managerial Mengatur dan mengelola fasilitas latihan. FASILITAS Fasilitas olahraga Lapangan standart sepakbola outdoor Lapangan taktis outdoor Lapangan taktis indoor Ruangan Fitness Kolam renang (sauna, uap, terapi) Fasilitas penunjang Ruang ganti / locker pemain Ruang analisis Ruang permainan / santai Ruang rapat Ruang baca /komputer Ruang kesehatan / therapy / pijat Laboratorium sains dan olahraga Mind room/psikologi Fasilitas managerial Kantor pimpinan klub dan staf Kantor administrasi Kantor sponsor Kantor Pelatih dan staf pelatih Fasilitas komersil Merchandise / retail Fans club Cafétaria Mini market Game Center Fasilitas rekreasi dan edukasi Galeri/museum sepakbola Ruang konfrensi pers Fasilitas servis Ruang pengeringan sepatu Ruang loundry Ruang kostum Ruang Perlengkapan Ruang persemaian/nursery Ruang MEE Dapur /pantry Gudang Klub Indonesia masih menyewa tempat latihan, sarana kebugaran, dan lain-lain yang dapat menyebabkan bengkaknya pengeluaran klub. Perkembangan sepakbola sudah sangat jauh. Tidak hanya berbicara tentang olahraga saja, tetapi juga menyangkut bisnis dan hiburan. Klub sepakbola Eropa mampu menjalin hubungan antara klub, sponsor dan suporter menjadi hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan, tidak hanya dalam sepakbola, tetapi juga pada bisnis dan hiburan. ASUMSI Kegiatan rekreasi dan edukasi Sebagai wadah kegiatan untuk memperkenalkan sepak bola Pekanbaru melalui galeri dan museum. Saat latihan klub sepakbola dapat menjadi daya tarik kepada masyarakat untuk mengenal lebih dekat klub kesayangannya. Kegiatan lainnya Kegiatan yang dapat muncul melalui permintaan pihak-pihak lain atau sponsor dengan cara menyewa fasilitas latihan. Football Training Centre ini nantinya akan dimiliki oleh pihak klub PSPS Pekanbaru yang nantinya bisa dijadikan sebagai home base PSPS. DIAGRAM HUBUNGAN ANTAR RUANG Mess Pema in Area Pemain Area servis Kolam renang Lapangan indoor Parkir Fasilitas kesehatan (terapi, perawatan, laboratorium sain dan olahraga, mind room) Ruangan fitness Lapangan sepakbola Ruang pelatih - staf Area fasilitas umum (retail, merchandise, cafetaria, fansclub) Area servis Area Pengelol al Parkir PENGGUNA Tim kesebelasan sepakbola Official Tim Sponsorship Pengelola fasilitas Masyarakat sekitar Wisatawan Media pers/wartawan

2 LAHANDAN LINGKUNGAN Lokasi : Jln. T.Tambusai, Kecamatan Tampan. Pekanbaru, Riau Batas Lahan Utara : Jln. Tuanku Tambusai, lahan kosong Barat : lahan kosong Selatan : lahan kosong Timur : Jln. SM Amin, lahan kosong UTARA Potensi lokasi Aksesibilitas melalui jalan Tuanku Tambusai, tidak terlalu padat, diluar area kota yang padat Terletak di lokasi yang strategis yang sedang berkembang, mudah diakses oleh sarana transportasi umum. Lokasi mudah dikenali untuk memudahkan promosi obyek rancangan. Site berada tepat pada ujung serta pertemuan jalan. Bangunan pada nantinya potensial menjadi sebuah landmark Site dekat dengan berbagai macam fasilitas seperti Rumah Sakit, Hotel, Pusat Ibadah, dsb Aspek Sarana dan Prasarana Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana seperti air, listrik, jaringan telepon, jalan, serta jaringan lainnya yang mendukung pelaksanaan dan operasional objek yang akan dirancang. Jln. SM Amin TEMA United (bersatu) Definisi United menurut thinkexist.com: (Vi) Untuk menjadi satu; untuk disemen atau konsolidasi; untuk menggabungkan, sebagai oleh adhesi atau campuran, untuk menyatu, untuk tumbuh bersama. (Vt) Untuk mengumpulkan sehingga membuat satu, untuk bergabung, sebagai dua atau lebih konstituen, untuk membentuk keseluruhan; untuk menggabungkan, untuk menghubungkan, untuk bergabung, untuk alasan untuk mematuhi, seperti, untuk menyatukan batu bata dengan mortar; untuk bersatu jeruji besi dengan las; untuk menyatukan dua pasukan. (Vi) Untuk bergabung dalam suatu tindakan, untuk setuju, untuk bertindak bersama, seperti, semua pihak bersatu dalam menandatangani petisi. Latar Belakang United Sepakbola adalah olahraga yang mengandalkan kerjasama tim. Kemenangan dan kejayaan dalam suatu pertandingan tidak dapat diraih, jika satu tim ini tidak dapat bekerja sama dengan baik. Diperlukan suatu pembentukan skema antar pemain supaya strategi dan kerjasama tim dapat berjalan. Dan dalam latihan sepakbola lah kerjasama ini dibentuk. Sehingga secara langsung latihan dalam sepakbola adalah proses membentuk suatu tim bersatu. BARAT TIMUR Kendala lokasi Jalan sering kali rusak, karena akses outer ring road sering dilewati kendaraan berat SELATAN Alasan pemilihan lahan Lokasi lahan berada berada diluar kota yang padat (outer ring road), namun akses menuju lahan sangatlah mudah, dengan 2 jalur yang memudahkan akses menuju lahan. Lokasi lahan berada dekat dengan Stadion utama PON yang baru (Panam Sport Center), dimana stadion ini akan menjadi kandang PSPS Pekanbaru. Lahan merupakan WP V, dimana area ini bisa dijadikan tempat pendidikan/pelatihan (fasilitas umum). Karakteristik lahan Jenis tanah rawa, dengan tekstur tanah halus, bisa untuk berkebun, kedalaman efektif lebih dari 1 meter dan kemiringan 0,5% sampai dengan 2%, kontur tanah sencerung landai atau flat site. (data dari Distako) Keadaan lahan yang didapat saat dilakukannya survey berupa lahan kosong dengan adanya vegetasi seperti rerumputan hijau, illalang, pohon sawit, dan beberapa vegetasi rawa. Kondisi tanah merupakan tanah asli, dimana awalnya tanah ini belum dijamah. Akses jalan menuju sudah baik (2 jalur), namun ada sebagian yang rusak dikarenakan dilalui kendaraan berat Peruntukan Lahan Menurut RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Kecamatan Tampan. Kawasan ini direncanakan sebagai kawasan fasilitas umum. Peraturan Setempat Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Untuk fasilitas umum 40-60% Garis sempadan bangunan GSB samping: minimal 5 m. Aksebilitas Terdapat akses yang dapat digunakan untuk menuju lahan, yakni melalui: Jalan Tuanku Tambusai ujung (Utara) dan Jalan SM Amin (Timur). Akses ini dapat dilalui kendaraan darat dan memiliki 2 jalur, sehingga memudahkan pencapaian ke lahan. UNITED

3 United dalam arsitektur Menyatukan / keterpaduan Memperlihatkan sebuah kesatuan yang utuh/padu (Tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang serasi ) Kuat Adanya eksposed struktur, Dominasi bidang-bidang masif, Pemilihan material seperti baja, metal, dan lain-lain sebagai finishing bangunan, Pemilihan warna dengan tone yang tegas Mengalami transformasi / perubahan Bentuk geometri yang ditekuk atau dilipat sehingga menghasilkan suatu bentuk yang berbeda. KONSEP BENTUK Ide massa berasal dari karakteristik yang dominan dari lapangan sepakbola (persegi panjang) dimana karakteristik yang didapat dari bentukan ini memberikan kesan kaku. Hal yang mempengaruhi dalam menggunakan karakteristik lapangan adalah lapangan ini akan menjadi sentral/pusat dari karya, sehingga diharapkan dapat mempertegas tatanan. Menghasilkan suatu dominan Bentuk dominan yang dihasilkan dari bentuk yang bersatu KONSEP RANCANGAN KONSEP TATANAN MASSA Zoning Berdasarkan aktifitas/fungsi, pembagian zoning dibedakan atas 3 area: area pelatihan sepakbola, area pengelola, dan area umum. Pada sisi utara dan barat lahan diperuntukkan untuk area pelatihan sepakbola dan area pemain dikarenakan area ini cenderung sepi sehingga dapat menjaga keprivasian pemain dan pelatih. Sedangkan sisi timur lahan diperuntukkan untuk area umum dikarenakan pada sisi ini merupakan akses yang paling banyak dilewati masyarakat sehingga mudah dikenali. Pola penataan massa bangunan merespon bentukan site terhadap pola jalan raya yang mengelilingi lahan. Site plan berasal dari pola garis/aksis yang mengacu pada keberadaan lingkungan/jalan raya. Ini sebagai usaha penataan massa yang respect pada site. Tema United dihadirkan melalui perulangan dan pengkomposisian bentukan persegi panjang, sehingga menjadi bentukan yang menarik. (Karakter tema: mengalami transformasi) Pada bentuk massa ingin menunjukkan karakter tema, Kuat. Dimana ada ekspos struktur, massa yang diangkat dengan kolom-kolom yang diekspos. Komposisi massa yang disusun padat, serta penggunaan warna yang solid, memberi kesan kuat pada bangunan. AREA PELATIHAN DAN KESEHATAN AREA PENGELOLA AREA UMUM MESS Konsep zoning bertujuan agar tidak terjadi aktifitas yang bertabrakan antara pemain-pelatih dan suporter. Area pengelola menjadi pemisah antara 2 area ini, memudahkan kontrol area pemain dan umum. Bentukan tatanan massa memakai bentukan persegi panjang sebagai respon atas karakteristik lapangan bola. Penerapan tema dalam penataan massa tercermin dalam massa bangunan ataupun pola site plan. dimana massa bersatu dengan lahan, juga dengan lapangan. (Karakter tema: menyatukan) Orientasi massa bangunan mengarah pada lapangan sepakbola dimana merupakan respon terhadap lapangan yang menjadi pusat dari lahan.

4 KONSEP SIRKULASI Sirkulasi luar EXIT PARKIR MESS PARKIR PELATIHAN ENTRANCE PARKIR PENGELOLA Sirkulasi dalam PARKIR PENGUNJUNG UMUM entrance parkir plaza Fasilitas umum (retail, cafetaria, fansclub, galeri) tribun PENGELOLA kantor entrance parkir Lobi kantor Fasilitas latihan KONSEP RUANG LUAR LOADING DOCK ENTRANCE/EXIT PENGUNJUNG Jika dilihat dari zoning yang ada (terdiri dari 3 area), maka pembagian parkir disesuaikan dengan kebutuhan area. Ada 2 main entrance pada sisi utara dan timur, dengan tujuan bahwa area umum dan pengelola-pelatihan tidak tercampur, ada privasi. Sistem sirkulasi kendaraan pada eksterior menggunakan sistem sirkulasi linear. Pada sisi timur digunakan untuk parkir umum, entrance berada di jalan SM Amin. Di parkir ini dapat memuat sepeda motor (100) dan mobil (50). Pada sisi timur juga terdapat side entrance untuk servis. Pada sisi utara lahan digunakan untuk parkir area perkantoran, dan pelatihan. Entrance melalui jalan Tuanku Tambusai. Pada sisi barat adalah parkir khusus mess. Konsep ruang luar pada obyek, mengikuti pola yang dibentuk oleh tatanan massa. Hal ini sekaligus mempertegas bahwa antara tatanan massa dan lahan menjadi tatanan yang padu (bersatu) KELEBIHAN BANGUNAN PELATIH/STAF entrance parkir lobi PEMAIN entrance Fasilitas latihan Kantor pelatih/staf mess parkir lobi Fasilitas umum Fasilitas latihan Area pemain mess Diharapkan bangunan inimampu menjadi ikon kemajuan sepakbola di Pekanbaru karena merupakan bangunan yang pertama ada dengan tampilan yang berbeda. Keberadaan bangunan tepat pada ujung jalan akan menjadikan view menarik dan menjadi nodes serta landmark. Bangunan ini akan dijadikan titik acuan setiap orang yang akan melintasi jalan dari arah pusat kota (jalan tuanku tanbusai jalan SM. Amin) dan sebaliknya. Bangunan sebagai tengeran yang mudah diingat dan dilihat. ( The City Image and Its Elements from The Image of The City, Kevin Linch,1960 )

5 KONSEP STRUKTUR Keseluruhan bangunan menggunakan sistem struktur rigid frame yaitu sistem kolom dan balok Kolom yang digunakan adalah kolom beton bertulang dengan ukuran 60x60. KONSEP MATERIAL Penutup atap dilatasi Material penutup atap menggunakan metal sheet yang digunakan sebagai material penutup rangka atap baja ringan. Dan untuk atap dak menggunakan green roof sebagai penutupnya. Plafond Atap lapangan Indoor menggunakan sistem truss busur. Hal ini selain dikarenakan bentangan lebar, juga untuk memudahkan aliran bola di dalam ruangan. Pada massa yang lain atap menggunakan sistem truss frame. Dimana atap miring yang sisi rendahnya mengarah kepada lapangan. Kekompakan posisi atap memperkuat kesan bahwa lapangan menjadi sentral lahan Pada material penutup plafond menggunakan gypsum board Kaca Rumput lapangan sepakbola Zoysia Matrella lin Merr Untuk material kaca menggunakan kaca jenis Low-e, dimana kaca ini dapat mereduksi panas tanpa mengurangi cahaya yang didapat. Nilai guliran bola Nilai pantulan bola Kelicinan Kekerasan Tarikan Gesekan Toleransi Urutan Klasifikasi 11,6 m 1,5 m (45%) Tidak licin Cukup Keras Cukup Keras Halus Dapat digunakan Kelas 1

6 KONSEP UTILITAS Penghawaan Untuk area umum menggunakan AC sistem central hal ini mempertimbangkan kondisi ruang - ruang yang digunakan dalam waktu hampir bersamaan dengan volume yang cenderung besar serta untuk memudahkan proses pemeliharaan. Sedangkan untuk ruang lainnya (kantor, r. Analisa, dll) menggunakan AC dengan multi split system Fire Protection Sistem pemadam kebakaran dalam bangunan menggunakan sprinkler, dikarenakan luasan bangunan dan aktifitas manusia di dalamnya sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat. Sebagai detektor awal digunakan detektor suhu dan asap. Sistem plumbing Sistem up feed PDAM TANDON AIR BAWAH POMPA AIR TANGKI TEKAN RUANGAN PADA BANGUNAN Air berasal dari PDAM yang disimpan pada tandon bawah yang kemudian dipompa oleh tangki tekan dan disalurkan ke ruang-ruang. Sanitasi KM/WC PENANGKAP LEMAK AIR KOTOR SEPTIC TANK RESAPAN Multi split system Pencahayaan Central system 1. Pencahayaan alami berasal dari sinar matahariyang langsung menerangi ruangan. Melalui kaca Low-e. Pencahayaan alami pada bangunan ini terdapat pada area yang memiliki orientasi ke lapangan outdoor. Seperti ruang VIP dimana ruangan ini berfungsi untuk menerima tamu, sekaligus dapat menikmati view ke arah lapangan. 2. Pencahayaan buatan Bangunan ini memiliki fasilitas galeri sepakbola sehingga membutuhkan pencahayaan tertentu. Jenis lampu yang sebagian besar digunakan adalah LED Spotlight yang menyorot ke obyek atau benda pamer. LED (light emiting diode): Alasan dipilihnya LED sebagai lampu penerangan jika dibandingkan dengan lampu pijar biasa adalah: LED dapat bertahan 20 tahun atau jam Ukuran LED lebih kecil sehingga lebih praktis dalam pemasangannya. Untuk menyalakan LED dibutuhkan tegangan sebesar 3 volt, dengan arus mA biasanya arusnya hanya diambil 30mAuntuk menyalakannya. Baik untuk mata manusia, tidak merusak penglihatan Mampu menyimpan 80% energy dari pada bola lampu biasa 3. Sistem pencahayaan pada lapangan Lampu floodlight yang digunakan untuk menerangi lapangan harus dapat mencapai 1200 lux dan diletakkan disisi luar lapangan, menggunakan lampu HPIT 2000 watt dengan kemiringan lampu 15 derajat. Sprinkler Fire alarm radius 18m2 Hidrant filler sebagai alat pemadam yang berada pada ruang luar bangunan Elektrikal Suply listrik dari PLN didistribusikan kedalam panel utama bangunan. Dari panel utama bangunan disebar menuju panel-panel bagian bangunan tiap zona. Genset akan menyala jika listrik dari PLN tidak mengalir, listrik yang dihasilkan genset dialirkan lewat panel-panel bangunan Penangkal Petir Smoke detector Hidrant ruang ada di setiap sudut ruang. Lapangan terbuka merupakan lokasi yang rentan terhadap bahaya sambaran petir. Solusinya dengan memakai penangkal petir. Penangkal petir dipasang diujung 4 lampu lapangan. Petir menyambar logam tembaga, disalurkan dengan kabel yang dihubungkan dengan pipa logam yang ditanam ditanah. extinguisher SALURAN DAPUR PENANGKAP LEMAK BAK PEMBUANGA KONTROL Sistem pembuangan air kotor pada banguan dibagi berdasarkan zoning masing-masing N massa, kotoran padat dibuang ke septic-tank, sedangkan air limbah cair dari bekas cucian/toilet dibuang langsung ke saluran lingkungan / saluran limbah kota. Air hujan AIR BAK IRIGASI Air HUJAN hujan ditampung di PENAMPUNGAN bak penampungan dan bisa dimanfaatkan untuk irigasi lapangan dan tanaman. Sistem drainase lapangan Zoysia Matrella lin Merr Top soil 15 cm (tanah+pupuk+pasir) Pasir beton 10 cm Injuk 3 cm Batu split 10 cm Injuk 3 cm Batu kali 10 cm Lantai dasar (beton 5 cm + drainase pipa PVC diameter 4 dilubangi BAK KONTROL Komunikasi Pada kantor pengelola menggunakan telepon biasa dan intercom. Komunikasi intern menggunakan mikrofon dan speaker yang disebar didalam bangunan yang dikontrol dari ruang informasi. SALURAN KOTA Keamanan Untuk sistem keamanan dalam bangunan dan keseluruhan area dipasang beberapa alat seperti kamera CCYV dan alarm yang dihubungkan dengan ruang kontrol keamanan.

7 FASILITAS UMUM TAMPAK TIMUR Skala 1:100 TAMPAK BARAT Skala 1:100

8 MESS TAMPAK TIMUR Skala 1:100 TAMPAK BARAT Skala 1:100

9 PERSPEKTIF NORMAL BIRD EYE VIEW

10 INTERIOR SERIAL VISION

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK Latar Belakang Pemilihan OBJEK OBJEK sebagai wadah pengembangan potensi dan bakat dalam bidang olahraga serta sebagai media hiburan. JENIS KEGIATAN Kegiatan Olah Raga dibagi menjadi dua, yaitu : Sepakbola

Lebih terperinci

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR KONSEP EKSTERIOR Konsep wujud pada masa rancangan memiliki elemen yang sama antara satu dengan yang lainnya. Yaitu kesamaan warna, tekstur, masiv void, pola, dan juga material. Ini terlihat pada detail

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA 6.1. Konsep Dasar Perancangan 6.1.1. Tujuan Perancangan Relokasi Stadion Lebak Bulus ke Kecamatan Pesanggrahan bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA BAB VI KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA 6.1. Ide Bentuk Disain Gambar 6.1 Ide disain 6.2. Konsep Perancangan Karakter Komunikatif, rekreatif, dan atraktif serta analogi bencana

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P

LEMBAGA SITE PEMASYARAKATAN WANITA KELAS II A MALANG T E M A METAMORFOSIS KONSEP K O N S E P KONSEP Tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana wanita yang berusia 21 tahun keatas atau sudah menikah, agar dapat hidup normal kembali di tengah masyarakat. KELAS II A ini berkapasitas 304 orang.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan wisata budaya dan karapan sapi Madura di sini mengintegrasikan antara tema regionalisme, karakter umum orang Madura (jujur, terbuka dan tegas) dan wawasan keislaman sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

Transformasi pada objek

Transformasi pada objek PROFIL UKURAN LAHAN KEBUTUHAN RUANG KONSEP PELETAKAN MASSA wadah kegiatan komersil dan kegiatan wisata edukasi untuk meningkatkan apresiasi konsumen terhadap hasil karya produsen. Pemilik : Swasta - APTA

Lebih terperinci

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant Fire Protection Pencegahan dan penaggulangan bahaya kebakaran aktif Penanggulangan bahaya kebakaran dilakukan dengan media air( dari pasokan air utama tendon atas). Adapun alat yang dipersiapkan untuk

Lebih terperinci

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN

PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN PENGENALAN OBYEK RANCANG PENJELASAN PUSAT KOMUNITAS GAME ONLINE adalah sebuah tempat tempat yang mewadahi segala kegiatan game online di surabaya, Fasilitas utama bangunan adalah tempat bermain (game center),

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL

SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL TUGAS AKHIR RA 09.1381 RESALDI NOVYAN 3203 100 040 MENTOR Ir. RISWANTO Definisi objek sirkuit internasional adalah suatu tempat dilaksanakannya berbagai pertandingan balap

Lebih terperinci

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan. PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Konsep Dasar Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. Primer sebagai pusat informasi dan edukatif, 2. Sekunder merupakan penjabaran fungsi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan tema reinterpreting yaitu menginterpretasikan ulang terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Konsep Perencanaan 6.1.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Stadion Sepakbola Kota Boyolali akan menjadi suatu sarana olahraga di Kota

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Filosofi Dalam dunia fotografi terdapat sebuah konsep pemotretan mengenai kekontinuitasan foto. Yaitu merupakan rangkaian foto yang membentuk sebuah alur cerita, dimana

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM 5.1 Program Dasar Perencanaan Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1. Rekapitulasi program ruang GOR Kudus Wisma Atlet untuk 30 orang 1 Hall 60 2 R.Tidur Atlet

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN LATAR BELAKANG Sektor transportasi merupakan salah satu hal terpenting mencapai standar kehidupan tinggi. Dan transportasi mempunyai peranan penting memantapkan perwujudan dan perkembangan kawasan kota

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Pada Konteks Site 5.1.1. Site Konsep perencanaan dan perancangan lokasi dan tapak bangunan Sirkuit dan Pusat Pelatihan Balap Motor di Yogyakarta ini

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Hasil rancangan pada Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia di Malang ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR Museum kereta api merupakan bangunan yang mewadahi aktivitas memajang / memamerkan lokomotif, dan menampung pengunjung museum dan aktivitas yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Rest Area Tol Semarang - Batang ini berisi mengenai hasil perhitungan program

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Konsep dari akuarium terumbu karang ini didasari dari karakteristik laut. Dalam perancangan akuarium terumbu karang ini diharapkan mampu menyampaikan kekayaan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Gedung Sinepleks di Kota Semarang bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan fasilitas hiburan dan rekreasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

Structure As Aesthetics of sport

Structure As Aesthetics of sport 154 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan merupakan area olahraga dengan tema yang dipakai adalah Structure as Architecture, dengan dasar perancangan mengacu pada sebuah sistem struktur

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Pusat Pengembangan Seni Karawitan ini merupakan sebuah sarana edukasi yang mewadahi fungsi utama pengembangan berupa pendidikan dan pelatihan seni karawitan

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Umum Perancangan BAB V KONSEP PERANCANGAN Gambar 1 Bagan Pemikiran Umum Konsep Sumber : Pemikiran Penulis Kegiatan yang ada di dalam Planetarium secara umum dapat dibagi menjadi 3 aktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah

BAB V KONSEP PERANCANGAN. efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan masalah BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Terdapat dua hal yang menjadi ciri dari tuntutan peradaban modern, yaitu efisiensi dan efektivitas (Masri, 2010: 27). Kedua hal tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan Relokasi Pasar Ikan Higienis Rejomulyo ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

No Fasilitas Ruang Unit Pendekatan

No Fasilitas Ruang Unit Pendekatan No Fasilitas Ruang Unit Kapasitas (asumsi) Pendekatan Latar 1. Untuk Belakang menghasilkan tenaga ahli di bidang musik. 2. Sebuah tempat yang mampu memberikan informasi dan referensi tentang musik kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

Auditorium dan Pusat Pengembangan Musik Surabaya.

Auditorium dan Pusat Pengembangan Musik Surabaya. pengenalan obyek Auditorium dan Pusat Pengembangan Musik Surabaya. DESKRIPSI OBYEK RANCANG FUNGSI OBJEK : Auditorium & Pusat Apresiasi Musik Surabaya merupakan sebuah fasilitas umum yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih BAB IV: KONSEP 4.1. Pendekatan Aspek Kinerja 4.1.1. Sistem Pencahayaan System pencahayaan yang digunakan yaitu system pencahayaan alami dan buatan dengan presentase penggunaan sebagai berikut : a. Pencahayaan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci