BAB 4 PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS FRAME RELAY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS FRAME RELAY"

Transkripsi

1 BAB 4 PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS FRAME RELAY 4.1 Pengembangan Jaringan Komputer dengan Frame Relay Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh PT. NAV Bima Pratama Penggunaan Frame Relay Koneksi Frame Relay dapat dimanfaatkan oleh PT NAV Bima Pratama untuk membangun koneksi LAN ke LAN antara kantor pusat dengan geraigerainya di seluruh Indonesia. Koneksi LAN ke LAN tersebut akan digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: a. Transfer file Dengan transfer file, dimungkinkan pertukaran data perusahaan dari kantor pusat ke gerai atau antargerai. Jenis file yang akan ditransfer dengan frekuensi yang tinggi adalah data transaksi keuangan dari setiap gerai ke kantor pusat dan berbagai file video lagu baru. b. Dengan , dimungkinkan komunikasi dari kantor pusat ke gerai atau sebaliknya dan antargerai untuk keperluan administrasi. 46

2 47 c. Web intranet Dengan web intranet, tercipta sebuah jaringan intranet yang terhubung antara semua gerai dan kantor pusat dengan struktur yang hierarkikal. d. Data entry Dengan data entry, setiap informasi yang berhubungan dengan kegiatan administrasi dan operasional dapat dilaporkan oleh setiap gerai ke kantor pusat untuk supervisi jarak jauh. e. Pengendalian persediaan Persediaan barang-barang yang dijual tiap gerai seperti makanan, minuman, voucher karaoke, dan sebagainya dapat diamati oleh kantor pusat. f. Aplikasi transaksional online antargerai Koneksi Frame Relay dapat dimanfaatkan untuk mengirimkan setiap data transaksi keuangan secara online dari setiap gerai ke kantor pusat dengan membuat suatu aplikasi jaringan untuk transaksi. Berbagai keunggulan Frame Relay yang dapat dimanfaatkan PT NAV Bima Pratama: a. Committed Information Rate (CIR) CIR adalah jaminan minimum bandwidth yang pasti diperoleh oleh pelanggan dalam kondisi trafik terpadat sekalipun pada kondisi peak hour mulai dari 4 Kbps sampai dengan 1 Mbps. CIR ini dapat di-upgrade bila kecepatan akses yang lebih tinggi dperlukan. b. Ecess Information Rate (EIR)

3 48 EIR adalah bandwidth tambahan di atas CIR yang akan didapat pelanggan. Besarnya EIR maksimum adalah sebesar kecepatan akses dikurangi dengan CIR. c. Kecepatan transmisi yang tinggi Kecepatan transmisi yang mampu diberikan oleh koneksi Frame Relay adalah mulai dari 64 Kbps sampai dengan 2 Mbps dengan jaminan data yang tetap dapat ditransmisikan dalam keadaan jaringan padat. Dengan CIR, pengiriman data tetap dapat dilakukan dengan kecepatan akses sebesar 50% dari akses yang dijanjikan. CIR juga menjamin kebutuhan pengiriman data antarkota dan antarpulau juga tetap terpenuhi. d. Tersedia beragam media akses yang digunakan. Koneksi Frame Relay tidak terbatas pada suatu media akses. Media wireline dan wireless dapat diaplikasikan pada Frame Relay. Untuk media wireline terdapat dua alternatif media: Kabel telepon Dengan media ini, penarikan kabel tidak dibutuhkan dari pihak penyedia jasa Frame Relay ke gerai. Kabel telepon dari PT Telkom dapat digunakan sebagai media akses wireline tanpa menggangu aktivitas telekomunikasi telepon yang telah terpasang. Kelemahan dari media ini adalah realibiltas koneksi bergantung kepada koneksi telekomunikasi PT Telkom. Kabel coaial atau fiber optic Untuk sambungan langsung dari penyedia jasa Frame Relay ke setiap gerai yang membutuhkan dapat digunakan kabel coaial atau fiber

4 49 optic. Keunggulan menggunakan media ini adalah ketidaktergantungan realibilitas koneksi terhadap koneksi PT Telkom melalui kabel telepon. Untuk media wireless, dibutuhkan suatu menara untuk menempatkan antena tranmisi data. Media wireless ini berguna untuk menjangkau lokasi yang terpencil, yang jauh dari pusat penyedia jasa Frame Relay sehingga penarikan kabel tidak memungkinkan. e. Ragam pilihan kecepatan Kecepatan akses dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk kantor pusat dapat diberikan kecepatan akses yang minimum dua kali lebih besar daripada setiap gerai. Hal ini diperlukan karena kantor pusat berperan sebagai penyedia file video lagu bagi gerai-gerai. f. Dukungan koneksi point-to-point, point-to-multipoint, dan full-meshed Koneksi point-to-point dan point-to-multipoint akan digunakan PT NAV Bima Pratama untuk membangun hubungan antara dari setiap gerai ke kantor pusat dan sebaliknya. Pola jaringan dengan konfigurasi full-meshed juga dapat diterapkan bila diperlukan Usulan Topologi Jaringan Komputer Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, telah diajukan dua usulan topologi jaringan komputer untuk PT NAV Bima Pratama. Media yang digunakan pada kedua usulan tersebut adalah wireline menggunakan kabel telepon dengan alasan lebih ekonomis dibandingkan dengan media lainnya. Gambar dan penjelasan mengenai kedua usulan tersebut terdapat pada halaman-halaman berikut.

5 Usulan Topologi I Gambar 4.1 Usulan topologi I

6 51 Pada Gambar 4.1, diajukan hierarchical topology sebagai usulan topologi pertama yang terstruktur secara regional. Struktur topologi pertama dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kantor pusat di Surabaya membawahi gerai-gerai yang ditunjuk sebagai gerai pusat distribusi video lagu pada tingkat kepulauan, kecuali untuk DKI Jakarta. b. Setiap gerai pusat tingkat kepulauan membawahi gerai-gerai pusat tingkat propinsi di pulau tersebut. c. Setiap gerai pusat tingkat propinsi membawahi gerai-gerai pusat tingkat kabupaten/kotamadya di propinsi tersebut. d. Setiap gerai pusat tingkat kabupaten/kotamadya membawahi geraigerai lainnya di kabupaten/kotamadya tersebut. e. Untuk Jakarta, gerai pusat tingkat kotamadya tidak berada di bawah gerai pusat tingkat propinsi tetapi langsung di bawah kantor pusat. Pengecualian ini dibuat mengingat Jakarta sebagai ibukota dan juga pusat hiburan negara. Oleh karena itu, Jakarta dipastikan memiliki jumlah gerai yang lebih banyak dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Aturan proses pendistribusian pada setiap titik pada usulan topologi I: a. Distribusi dilakukan secara otomatis dengan bantuan aplikasi yang akan diinstalasikan pada setiap titik sehingga setiap pengiriman tidak perlu didahului oleh konfirmasi manual. Hal ini akan mempersingkat waktu.

7 52 b. Setiap leaf (titik yang tidak memiliki anak) memiliki nilai flag 1. Setiap titik yang bukan leaf akan memiliki nilai flag sebesar jumlah total nilai flag yang dimiliki oleh anak-anaknya ditambah 1. c. Setiap titik pada suatu tingkat akan mengirimkan file video lagu ke titik pada tingkat selanjutnya berdasarkan urutan nilai flag mulai dari nilai yang paling besar (descending). Pseudocode untuk aturan di atas adalah sebagai berikut: Process_distribution Prompt operator for number_of_child Get number_of_child Set i to zero j = number_of_child DOWHILE j > 0 child[j].flag = numbef_of_its_child ENDDO j = number_of _child DOWHILE j > 0 DOWHILE i < j IF child[i].flag < child[i+1].flag then temp = child[i].flag child[i].flag = child[i+1].flag child[i+1].flag = temp ENDIF Add 1 to i

8 53 ENDDO Subtract 1 from j Set i to zero ENDDO Set i to zero DOWHILE i < number_of _child Send_file to child[i] ENDDO END Pseudocode di atas dapat pula diterapkan pada usulan topologi II. Satu siklus distribusi adalah waktu yang diperlukan suatu titik untuk mengirimkan satu file video lagu dengan ukuran rata-rata KB. Dari tabel terlihat bahwa semua gerai dapat memperoleh file yang dikirim oleh kantor pusat dalam lima siklus distribusi. Berdasarkan informasi di atas, diperoleh persamaan dengan mengabaikan waktu propogasi: Keterangan: t = waktu yang diperlukan per distribusi satu video lagu (detik), s = ukuran rata-rata satu file video lagu (KB), B = kecepatan akses minimum/cir (Kbps).

9 Pada halaman berikut terdapat usulan kecepatan akses untuk kantor pusat dan setiap gerai beserta perhitungan waktu distribusi. 54 Tabel 4.1 Usulan kecepatan akses I Titik Kecepatan Akses (Kbps) CIR (Kbps) Kantor pusat Gerai Perhitungan: t = * 8 / 32 = 10331,25 detik = 2 jam 52 menit 3 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.1 setiap gerai memerlukan waktu lebih kurang 3 jam untuk mengirimkan satu file video lagu ke gerai lainnya. Perhitungan waktu total: t total = 5 * 3 jam = 15 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.1 waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 15 jam.

10 55 Tabel 4.2 Usulan kecepatan akses II Titik Kecepatan Akses (Kbps) CIR (Kbps) Kantor pusat Gerai Perhitungan: t = * 8 / 64 = 5165,625 detik = 1 jam 26 menit 1,5 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.2 setiap gerai memerlukan waktu lebih kurang 1,5 jam untuk mengirimkan satu file video lagu ke gerai lainnya. Perhitungan waktu total: t total = 5 * 1,5 jam = 7,5 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.2 waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 7,5 jam.

11 56 Tabel 4.3 Siklus distribusi video lagu baru pada topologi I DKI Jakarta P. Jawa P. Sulawesi Siklus distribusi I II III IV V Kelapa Gading Kelapa Gading Kelapa Gading Mega Mal Mega Mal Fatmawati Fatmawati Meruya Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Jogjakarta Ujung Pandang Makasar Gerai Tabel distribusi di atas menunjukkan waktu setiap gerai menerima file video lagu dari kantor pusat. Diasumsikan distribusi dimulai pada pukul WIB dan menggunakan usulan kecepatan akses I. Dengan memperhatikan pola distribusi di atas, diperoleh persamaan untuk mengetahui pada siklus keberapa suatu gerai akan menerima file video lagu. n = n p + c + 1 Keterangan: n = siklus gerai yang dicari. n p = siklus gerai parent.

12 57 c = jumlah gerai sibling yang telah menerima file. Persamaan di atas dapat pula diterapkan pada usulan topologi II. Keunggulan yang dimiliki topologi pertama adalah: a. Memiliki struktur kewenangan yang jelas Dengan bentuk topologi yang terstruktur secara regional dapat diterapkan suatu struktur kewenangan yang jelas. Struktur kewenangan ini dapat mendefinisikan dengan jelas tanggung jawab masing-masing gerai dalam distribusi video lagu baru sehingga dapat dilakukan pengendalian aliran data. b. Mendukung pengembangan jaringan Bila ada penambahan gerai baru di masa yang akan datang, posisi gerai tersebut dapat dengan mudah ditentukan. Dengan demikian, tanggung jawab gerai tersebut dalam distribusi video lagu secara mudah dapat didefinisikan. Selain itu, penambahan gerai baru tidak akan menyebabkan perubahan topologi secara signifikan.

13 Usulan Topologi II Gambar 4.2 Usulan topologi II

14 59 Pada Gambar 4.2, diajukan partial-hierarchical-partial-meshed topology sebagai usulan topologi kedua yang terstruktur secara regional sampai tingkat kepulauan saja. Struktur topologi kedua dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kantor pusat di Surabaya membawahi gerai-gerai yang ditunjuk sebagai gerai pusat distribusi video lagu pada tingkat kepulauan, kecuali untuk DKI Jakarta. b. Gerai pusat tingkat kepulauan langsung membawahi semua gerai yang berada di pulau tersebut. c. Semua gerai di pulau tersebut membentuk struktur mesh yang menghubungkan setiap gerai dengan gerai-gerai lainnya. d. Untuk Jakarta diberlakukan pengecualian dengan pertimbangan yang sama seperti pada penjelasan topologi pertama di atas. Untuk gerai-gerai yang berada di Jakarta dibentuk struktur mesh yang terpisah dari gerai-gerai lainnya di Pulau Jawa. Struktur mesh Jakarta berada langsung di bawah kantor pusat. Tabel 4.4 Usulan kecepatan akses I Titik Kecepatan Akses (Kbps) CIR (Kbps) Kantor pusat Gerai Perhitungan: t = * 8 / 32 = 10331,25 detik

15 60 = 2 jam 52 menit 3 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.4 setiap gerai memerlukan waktu lebih kurang 3 jam untuk mengirimkan satu file video lagu ke gerai lainnya. Perhitungan waktu total: t total = 5 * 3 jam = 15 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.4 waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 15 jam. Tabel 4.5 Usulan kecepatan akses II Titik Kecepatan Akses (Kbps) CIR (Kbps) Kantor pusat Gerai Perhitungan: t = * 8 / 64 = 5165,625 detik = 1 jam 26 menit 1,5 jam

16 61 Jadi dengan menggunakan Tabel 4.5 setiap gerai memerlukan waktu lebih kurang 1,5 jam untuk mengirimkan satu file video lagu ke gerai lainnya. Perhitungan waktu total: t total = 5 * 1,5 jam = 7,5 jam Jadi dengan menggunakan Tabel 4.5 waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 7,5 jam. Tabel siklus distribusi video lagu baru pada topologi II dapat dilihat pada halaman berikut. Diasumsikan distribusi dimulai pada pukul WIB dan menggunakan usulan kecepatan akses I.

17 62 Tabel 4.6 Siklus distribusi video lagu baru pada topologi II DKI Jakarta P. Jawa P. Sulawesi Siklus distribusi I II III IV V Kelapa Gading Kelapa Gading Kelapa Gading Mega Mal Mega Mal Fatmawati Fatmawati Meruya Surabaya Surabaya Surabaya Surabaya Jogjakarta Ujung Pandang Makasar Gerai Keunggulan yang dimiliki topologi kedua adalah efisiensi waktu. Dengan topologi kedua, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan satu file video lagu baru lebih singkat. Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan jumlah gerai yang telah menerima video lagu selama lima siklus distrbusi. Tabel 4.7 Perbandingan jumlah gerai penerima video lagu Siklus distribusi Topologi I II I 1 1 II 3 3 III 7 7 IV V 15 15

18 Alasan Pemilihan Kecepatan Akses Tabel 4.8 Perbandingan waktu distribusi dengan usulan kecepatan akses Kecepatan akses Waktu yang diperlukan pada topologi (Kbps) I II jam 15 jam 128 7,5 jam 7,5 jam Bagi perusahaan, bila pendistribusian video lagu tidak melebihi waktu 24 jam maka tidak menjadi masalah. Sehingga kecepatan akses yang dipilih adalah 128 Kbps untuk kantor pusat dan 64 Kbps untuk gerai Alasan Pemilihan Topologi Jaringan Komputer Berdasarkan informasi di atas, dapat dilakukan perbandingan keunggulan dan kelemahan usulan topologi pertama dan kedua yang menyangkut beberapa aspek: a. Strukturisasi Pada usulan topologi pertama, terbentuk suatu struktur pendistribusian yang jelas. Sehingga tanggung jawab setiap gerai dalam menerima dan menyebarkan file video lagu pun jelas. Sedangkan pada topologi kedua, bentuk struktur distribusi di tingkat kepulauan tidak memungkinkan hal tersebut. Topolodi mesh membuat setiap gerai dapat menerima maupun menyebarkan file video lagu pada gerai yang berlainan pada setiap kali distribusi.

19 64 Strukturisasi yang baik memudahkan kantor pusat untuk mengontrol distribusi dan melacak kesalahan dengan lebih mudah. a. Efisiensi waktu. Sesuai dengan Tabel 4.5 terlihat bahwa dengan usulan topologi kedua, jumlah gerai yang telah menerima file video lagu baru di siklus distribusi keempat lebih banyak daripada dengan menggunakan usulan topologi pertama. Untuk mendapatkan perbandingan di masa yang akan datang, dilakukan permisalan telah dibuka beberapa gerai baru yaitu: 1 di Jakarta Barat, 1 di Jakarta Pusat, 1 di Jakarta Utara, 1 di Tanggerang, 1 di Bandung dan 1 di Pontianak. Di halaman berikut terdapat tabel contoh siklus distribusi video lagu baru pada topologi I di masa mendatang. Tabel contoh siklus distribusi video lagu baru pada topologi I di masa mendatang dapat dilihat pada halaman berikut.

20 65 Tabel 4.9 Contoh siklus distribusi video lagu baru pada topologi I di masa mendatang Siklus distribusi Gerai I II III IV V VI Kelapa Gading 1 Kelapa Gading 2 Kelapa Gading 3 Mega Mal 1 Mega Mal 2 DKI Jakarta Jakarta Utara Jakarta Pusat Fatmawati 1 Fatmawati 2 Meruya Jakarta Barat Tanggerang Surabaya 1 Surabaya 2 P. Jawa Surabaya 3 Surabaya 4 Jogjakarta Bandung P. Sulawesi Ujung Pandang Makasar P. Kalimantan Pontianak Tabel contoh siklus distribusi video lagu baru pada topologi II di masa mendatang dapat dilihat pada halaman berikut.

21 66 Tabel 4.10 Contoh siklus distribusi video lagu baru pada topologi II di masa mendatang Siklus distribusi Gerai I II III IV V Kelapa Gading 1 Kelapa Gading 2 Kelapa Gading 3 Mega Mal 1 Mega Mal 2 DKI Jakarta Jakarta Utara Jakarta Pusat Fatmawati 1 Fatmawati 2 Meruya Jakarta Barat Tanggerang Surabaya 1 Surabaya 2 P. Jawa Surabaya 3 Surabaya 4 Jogjakarta Bandung P. Sulawesi Ujung Pandang Makasar P. Kalimantan Pontianak Tabel 4.11 Perbandingan jumlah gerai penerima video lagu Siklus distribusi Topologi I II I 1 1 II 3 3 III 7 7 IV V VI 21 21

22 67 Perhitungan waktu total: t total I = 6 * 3 jam = 18 jam t total II = 5 * 3 jam = 15 jam Jadi waktu yang dibutuhkan seluruh jaringan usulan I untuk menyebarkan file video lagu ke setiap titik adalah 17 jam 12 menit dan 14 jam 20 menit untuk usulan II. Sehingga dapat disimpulkan untuk masa mendatang, penerapan usulan topologi II akan lebih mengefisiensi waktu. b. Pengembangan jaringan Pada usulan topologi pertama, posisi gerai baru di masa yang akan datang dapat dengan mudah ditentukan dikarenakan penempatan titik yang berdasarkan regional. Dengan demikian, tanggung jawab gerai tersebut dalam distribusi video lagu secara mudah dapat didefinisikan. Tetapi pada topologi kedua, hal tersebut akan membuat perubahan besar pada jaringan dan menambah kerumitan topologi. Dengan pertimbangan di atas, PT NAV Bima Pratama memilih untuk menggunakan topologi pertama untuk jaringan komputer perusahaan mereka. Alasan pemilihan tersebut karena mereka lebih mengutamakan strukturisasi yang jelas untuk

23 68 pengontrolan dan pengendalian perusahaan yang lebih baik. Dan perbedaan efisiensi waktu antara kedua usulan topologi dianggap tidak terlalu signifikan sehingga dapat diabaikan. LAN di setiap gerai tetap digunakan tetapi dilengkapi dengan router dan modem yang menghubungkan jaringan LAN dengan layanan Frame Relay. Modem tersebut dipinjamkan oleh pihak penyedia layanan Frame Relay. Di bawah ini adalah gambar usulan topologi jaringan komputer pada setiap gerai yang dilengkapi dengan router dan modem. Jumlah PC client bervariasi tergantung pada masing-masing outlet. Gambar usulan topologi jaringan komputer dengan sistem baru pada setiap gerai dapat dilihat pada halaman berikut.

24 Gambar 4.3 Usulan topologi jaringan komputer dengan sistem baru pada setiap gerai 69

25 Simulasi Untuk memperkuat hasil analisis, telah dilakukan simulasi dengan menggunakan software OPNET 9.1. Software ini dipilih karena telah banyak digunakan oleh beberapa universitas terkemuka di seluruh dunia untuk menganalisis hasil rancangan sebuah jaringan komputer. Kelebihan OPNET dibandingkan dengan software simulasi jaringan komputer lainnya adalah lebih mudah digunakan dan dapat berjalan pada operating system Windows. OPNET yang digunakan untuk mensimulasikan rancangan jaringan komputer ini adalah OPNET 9.1.A yang diluncurkan pada tahun OPNET memungkinkan pemodelan topologi jaringan dengan pendekatan nested sub-networking (terdapat sub-network di dalam suatu network). Dengan menggunakan OPNET, pengguna dapat memodifikasi parameter jaringan dan melihat secara langsung efek yang terjadi dari perubahan ini. Simulasi adalah model dari realitas, tujuan dibuatnya simulasi ini adalah untuk mengetahui apakah jaringan yang dirancang dapat berjalan dengan baik. Berikut akan dijelaskan mengenai simulasi usulan perancangan jaringan Frame Relay dari PT. NAV Bima Pratama dengan menggunakan software OPNET versi 9.1.A.

26 71 Gambar 4.4 Gambaran umum usulan perancangan jaringan Gambar 4.5 Usulan perancangan jaringan komputer di DKI Jakarta

27 72 Gambar 4.6 Usulan perancangan jaringan komputer di Surabaya dan Jogjakarta Gambar 4.7 Usulan perancangan jaringan komputer pusat di Surabaya

28 73 Gambar 4.8 Usulan perancangan jaringan komputer di Ujung Pandang dan Makassar Konfigurasi aplikasi adalah konfigurasi yang berisi aplikasi yang digunakan dalam jaringan yang disimulasikan. Aplikasi ini dapat didefinisikan dalam bentuk tugas-tugas, fase, permintaan, dan respon. Dalam konfigurasi aplikasi dibuat beberapa jenis traffic yang sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh tiap-tiap workstation menggunakan jaringan. Beberapa jenis traffic tersebut antara lain: Transfer File Video Lagu (High Load), Data Kasir (Low Load).

29 74 Konfigurasi profil adalah konfigurasi yang berisi profil-profil yang diterapkan pada tiap-tiap workstation, server, atau LAN. Setiap profil mendefinisikan pola aplikasi yang digunakan oleh sekumpulan user tertentu dalam suatu rentang waktu. Dalam konfigurasi profil dibuat beberapa macam profil yang sesuai dengan kegunaan dari masing-masing workstation. Simulasi dibuat dalam beberapa kondisi sebagai berikut : 1. Pusat yang terletak di Surabaya terhubung secara logikal kepada child dibawahnya yakni Kelapa Gading 1, Surabaya 1, dan Ujung Pandang dengan PVC. Sedangkan secara fisik keempat node tersebut terhubung kepada frame relay cloud dengan menggunakan kabel T1. 2. Setiap router child terhubung secara logikal kepada router node diatasnya dengan kecepatan akses 64 Kbps dan CIR 32 Kbps menggunakan PVC. 3. Setiap LAN yang terdapat pada setiap gerai dan server yang terdapat di pusat terhubung ke router menggunakan kabel UTP 100 base T. Setelah disimulasikan selama 172 menit waktu simulasi, dapat terlihat jumlah transaksi data yang sudah terjadi melalui grafik dibawah ini :

30 75 Gambar 4.9 Jumlah data pada periode transfer file video lagu pada siklus I Setelah disimulasikan selama 3 jam waktu simulasi, dapat terlihat transaksi data yang sudah terjadi dengan melihat grafik dibawah ini.

31 76 Gambar 4.10 Jumlah data pada periode transfer file video lagu pada siklus II 4.3 Evaluasi Setelah mengimplementasikan usulan rancangan jaringan komputer dengan OPNET 9.1.A, didapat hasil evaluasi seperti pada gambar 4.9 dan Dapat terlihat bahwa hasil perhitungan pada subbab tidak jauh berbeda dengan hasil simulasinya. Hal ini menunjukkan bahwa usulan jaringan komputer sudah sesuai dengan yang diharapkan.

32 Rekomendasi Strategi Penerapan Sistem Baru Penerapan sistem yang baru dibagi menjadi dua tahap besar yaitu tahap uji coba dan migrasi. Uji coba akan dilakukan pada kantor pusat dan gerai Kelapa Gading 1. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi. Dibawah ini dapat dilihat usulan tahapan dan jadwal uji coba. Gambar 4.11 Penjadwalan tahap uji coba Pada gambar di atas, diasumsikan uji coba dan error checking dilakukan sebanyak empat kali. Setelah uji coba selesai dilakukan, perusahaan akan memutuskan apakah akan dilakukan migrasi dari sistem lama ke baru.

33 78 Berikut adalah tiga teknik migrasi sistem lama ke sistem baru: a. Paralel Teknik ini menjalankan sistem yang baru tanpa menghentikan sistem yang lama. Jadi pada saat yang bersamaan, terdapat dua sistem berbeda yang berjalan secara pararel. Keunggulan : Bisa dibandingkan secara langsung kinerja antara kedua sistem pada perusahaan secara keseluruhan. Mengurangi resiko waktu karena bila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik, sistem yang lama masih ada untuk menopang kegiatan bisnis. Kelemahan: Dibutuhkan biaya lebih untuk menjalankan dua sistem secara bersamaan. Gambar 4.12 Penjadwalan migrasi paralel

34 79 Untuk teknik ini, disarankan evaluasi yang mendalam terhadap pertimbangan penerapan sistem yang baru karena harus dikeluarkan biaya untuk instalasi dan pemakaian Frame Relay serta pembelian peralatan jaringan, seperti router, untuk setiap gerai. Untuk waktu uji coba sistem yang baru disarankan satu bulan karena waktu tersebut dianggap cukup untuk membuat perbandingan secara langsung antar kinerja sistem lama dan baru. b. Cut-over Teknik ini menghentikan operasi sistem yang lama secara total dan menggunakan sistem yang baru sebagai penggantinya. Keunggulan: Biaya operasi perusahaan hanya untuk sistem yang baru Apabila sistem baru berjalan dengan baik, maka semua gerai akan merasakan keuntungan. Kelemahan: Apabila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik maka kinerja perusahaan akan sangat terganggu. Gambar 4.13 Penjadwalan migrasi cut-over

35 80 Untuk teknik ini, disarankan evaluasi yang mendalam terhadap pertimbangan penerapan sistem yang baru karena harus dikeluarkan biaya untuk instalasi dan pemakaian Frame Relay serta pembelian peralatan jaringan, seperti router, untuk setiap gerai. c. Pilot Project Teknik ini pada awalnya menerapkan sistem baru hanya pada salah satu gerai sebelum diimplementasikan ke semua gerai. Keunggulan: Biaya yang dikeluarkan hanya untuk implementasi sistem yang baru untuk cabang yang terpilih Mengurangi resiko waktu karena bila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik, tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kelemahan Apabila sistem yang baru tidak berjalan dengan baik maka kinerja gerai yang memakai sistem tersebut akan sangat terganggu. Gambar 4.14 Penjadwalan migrasi pilot project

36 81 Untuk teknik ini, disarankan satu bulan masa uji coba penerapan sistem baru. Waktu tersebut dianggap cukup untuk membuat perbandingan secara langsung antar kinerja sistem lama dan baru. Migrasi pilot project diaplikasikan kepada kedua gerai yang telah diuji coba Peralatan Jaringan Sistem Baru Untuk pengembangan jaringan komputer PT NAV Bima Pratama menggunakan Frame Relay, pihak provider akan meminjamkan modem Frame Relay kepada setiap gerai. Sedangkan persiapan perusahaan adalah sebagai berikut: Persiapan PT NAV Bima Pratama: a. Local Area Network (LAN). b. Satu router untuk setiap gerai. c. Uninterruptible Power Supply (UPS). d. Nomor telepon yang akan digunakan untuk koneksi Frame Relay.

37 Biaya Instalasi Frame Relay Tabel 4.12 Rincian biaya penggunaan Frame Relay dari salah satu provider Biaya Biaya bulanan Lokasi Pasang Akses CIR (Rp) Rp (Kbps) (Kbps) Rp Surabaya (pusat) Surabaya Jakarta Jogjakarta Ujung Pandang Makassar Total Tabel 4.13 Perhitungan biaya pasang semua gerai Lokasi Jumlah Biaya pasang titik (Rp) Total (Rp) Surabaya (pusat) Surabaya Jakarta Jogjakarta Ujung Pandang Makassar Total Berdasarkan tabel di atas, jumlah biaya pasang Frame Relay untuk semua gerai adalah Rp

38 83 Tabel 4.14 Perhitungan jumlah biaya bulanan semua gerai Lokasi Jumlah Biaya bulanan titik (Rp) CIR (Rp) Total (Rp) Surabaya (pusat) Surabaya Jakarta Jogjakarta Ujung Pandang Makassar Total Berdasarkan tabel di atas, jumlah biaya bulanan Frame Relay untuk semua gerai adalah Rp Perhitungan biaya di atas tidak termasuk biaya untuk hardware, software, dan brainware untuk mendukung implementasi jaringan komputer yang baru.

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER ANTARGERAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FRAME RELAY PADA PT NAV BIMA PRATAMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER ANTARGERAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FRAME RELAY PADA PT NAV BIMA PRATAMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER ANTARGERAI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FRAME RELAY PADA PT NAV BIMA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya menggunakan kertas dan alat tulis dalam memproses data. Proses kerja secara

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya menggunakan kertas dan alat tulis dalam memproses data. Proses kerja secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dahulu kala perusahaan melakukan tugas tugasnya secara tradisional, hanya menggunakan kertas dan alat tulis dalam memproses data. Proses kerja secara tradisional

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology)

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Berdasarkan Topologi Fisik (Phisical Popology) BAB III PEMBAHASAN Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana cara komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA

LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA LOCAL AREA NETWORK (LAN) STMIK TASIKMALAYA Terminologi LAN Dari definisi, LAN terbatas hanya pada suatu area local. LAN pertama Jarak terjauh dari titik central = 185 meter dan tidak lebih dari 30 komputer

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS JARINGAN KOMPUTER

BAB 3 ANALISIS JARINGAN KOMPUTER BAB 3 ANALISIS JARINGAN KOMPUTER 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT NAV Bima Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang hiburan, yaitu usaha karaoke keluarga. Pada awalnya perusahaan ini merupakan

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini informasi berperan sangat penting dalam kehidupan di era globalisasi. Setiap aktivitas dan kehidupan kita sangat didasarkan oleh informasi. Peranan informasi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Di abad ke 21 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah teknologi pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman informasi atau data, baik data visual

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah. 62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu : 1. Merancang dua topologi jaringan, yaitu topologi jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA UD. TANI SUBUR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi

Lebih terperinci

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH Aidil Fitri Saputra Aldhi Febriansyah Dwi Rahmanto Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Suatu serangan yang ada

Lebih terperinci

7.4. SISTEM WIDE AREA NETWORKS

7.4. SISTEM WIDE AREA NETWORKS - 135-7.4. SISTEM WIDE AREA NETWORKS Local Area Network terbatas untuk bidang geografis yang tidak terlalu luas. Pada saat suatu jaringan diperluas, maka diperlukan teknologi yang berbeda, dan sebutannya

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP

BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP BAB III IMPLEMENTASI VPN PPTP,IPSec DAN L2TP 3.1 Umum Pada saat ini setiap perusahan atau organisasi pasti menggunakan jaringan komputer untuk melakukan tugas operasional sehari-hari. Pada organisasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer merupakan hal penunjang yang vital bagi perkembangan dunia bisnis dan industri saat ini. Hal ini disebabkan karena informasi yang akurat

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

JARINGAN. Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain

JARINGAN. Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain JARINGAN Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain Jaringan Komputer - Masa mainframe berkembang, semua komputasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Sistem jaringan komputer yang sedang berjalan pada Cisnet RT/RW Net saat ini terkoneksi dengan tiga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi yang sangat cepat khususnya perkembangan dunia teknologi informasi telah merobohkan tembok jarak dan waktu. Sekarang ini, seseorang yang berada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer saat ini telah memasuki hampir ke seluruh segi kehidupan. Sangat sulit pada saat ini menemukan bidang kegiatan yang belum tersentuh oleh

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau BAB 1 Pengenalan Jaringan Komputer 1.1. Definisi Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

Lebih terperinci

Tim SOSIALISASI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI BADAN GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Tim SOSIALISASI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI BADAN GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) Oleh : Tim SOSIALISASI PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI BADAN GEOLOGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL AGENDA Latar Belakang Maksud dan Tujuan Istilah dalam Jaringan Penggolongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi Informasi khususnya jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi

Lebih terperinci

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN) BAB 2 Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN) Saat ini hampir setiap komputer yang kita temui merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang kompleks. Misalkan saja ketika sebuah laptop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

Struktur Jaringan Komputer

Struktur Jaringan Komputer Struktur Jaringan Komputer 1. LAN (Local Area Network) Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah

Lebih terperinci

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

KONSEP JARINGAN KOMPUTER KONSEP JARINGAN KOMPUTER Yoga Arie Wibowo yogaariewibowo@yahoo.com Abstrak Jaringan komputer merupakan sebuah system yang terdiri atas komputer komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya yang

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri atas dua atau lebih komputer serta perangkat-perangkat lainnya yang saling terhubung. Media penghubung tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Biaya yang harus dikeluarkan untuk berlangganan jalur koneksi internet melalu ISP (Internet Service Provider) yang relatif mahal untuk pengusaha Warnet karena sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Sebuah komputer yang berdiri sendiri atau stand alone mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu bahwa untuk menggunakan bermacammacam perangkat tambahan, maka

Lebih terperinci

Θ KONSEP JARINGAN KOMPUTER Θ

Θ KONSEP JARINGAN KOMPUTER Θ Θ KONSEP JARINGAN KOMPUTER Θ A. Konsep Jaringan Komputer Computer Network atau jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang dihubungkan melalui media fisik dan software yang memfasilitasi komunikasi

Lebih terperinci

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER by Arif Rahman Hakim - Friday, November 27, 2015 http://arif.staf.akademitelkom.ac.id/index.php/2015/11/27/dasar-dasar-jaringan-komputer/ Dasar -Dasar Jaringan Komputer 1.

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Jaringan Komputer Jaringan Komputer Jaringan Komputer atau biasa dikenal dengan Local Area Network (LAN) adalah hubungan antara 2 komputer

Lebih terperinci

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Kontrak Perkuliahan #1 TUJUAN Agar Mahasiswa dapat memahami tentang Jaringan Komputer dan menerapkannya dalam Tugas Akhir tentang Analisa Jaringan komputer pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Jaringan internet di lingkungan Universitas Bina Nusantara dibagi menjadi 3 wilayah diantaranya daerah Anggrek, Syahdan, dan Taisir. Hal

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, akan dibuat jaringan yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan BAB III PEMBAHASAN Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin.

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep jaringan komputer pertama kali bermula pada sekitar tahun 1940-an, di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu perangkat

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-05. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Pengantar Teknologi FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO http://www.dinus.ac.id Informasi (Teori) Minggu ke-05 Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom Apa itu Jaringan?

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER

MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER STANDAR KOMPETENSI 10. Menggunakan jaringan lokal (LAN) untuk keperluan informasi dan komunikasi. KOMPETENSI DASAR 10.1. Mengenal macam-macam jaringan komputer INDIKATOR Mengidentifikasi

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB IX JARINGAN KOMPUTER

BAB IX JARINGAN KOMPUTER BAB IX JARINGAN KOMPUTER Konsep jaringan pertama kali bermula dari pemikiran bahwa Hubungan komunikasi antara dua peralatan biasanya tidak praktis dikarenakan : peralatan yang terpisah terlalu jauh atau

Lebih terperinci

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi.

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi. Peplink adalah penyedia router terdepan yang menjamin kelangsungan bisnis dengan menyediakan reliability Internet 100%. Menyediakan lineup yang lengkap untuk semua tingkat pelanggan. Dalam lingkungan bisnis

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simulasi serta hasil evaluasi dari simulasi yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan menjelaskan langkah langkah instalasi program yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER Dian Saiful Ramadhan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak

MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY. Abstrak MANAGEMENT TRAFFIC ECMP (EQUAL-COST MULTI- PARTH) LOAD BALANCE BANDWITH DENGAN MIKROTIK ROUTER PADA PT. SKYE MOBILE MONEY Indra Priyandono ipriyandono@bundamulia.ac.id Program Studi Sistem Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan (Yuhefizar, p9, 2003 www.ilmukomputer.com/yuhefizar-komputer.pdf).

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 1 bulan di PT INTI Bandung pada Divisi Sistem dan Teknologi Informasi mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

Tabel Pengaturan Router Name Router Model CS_2620_2s_fe_slip2

Tabel Pengaturan Router Name Router Model CS_2620_2s_fe_slip2 138 Tabel 4.121 Pengaturan Router Name Router Model CS_2620_2s_fe_slip2 2. Link Router Switch_1 Menggunakan kabel UTP dengan lebar pita yang digunakan sebesar 100 Mbps (upload/download). Tabel 4.122 Pengaturan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi dan informasi, peran video menjadi hal yang sangat penting. Video tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi saja, namun dengan jaringan

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan Komputer Topologi Jaringan Komputer Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang dipakai. Topologi jaringan sendiri merupakan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, jaringan komputer semakin banyak di implementasikan. Tidak hanya di lingkungan perkantoran, jaringan komputer juga sudah

Lebih terperinci

I. Soal Teori Sebutkan beberapa penyebab umum terjadinya masalah koneksi jaringan

I. Soal Teori Sebutkan beberapa penyebab umum terjadinya masalah koneksi jaringan A. CEK KEMAMPUAN I. Soal Teori Sebutkan beberapa penyebab umum terjadinya masalah koneksi jaringan Apabila dua buah pc yang terkoneksi Bab II. Pemelajaran A. KEGIATAN PEMELAJARAN I Sub Kompetensi : Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan teknologi informasi pada era modernisasi dan globalisasi pada saat ini sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial khususnya

Lebih terperinci

Materi yang akan dibahas:

Materi yang akan dibahas: Materi yang akan dibahas: Jaringan Kunikasi p Revolusi telekunikasi p Kponen dasar dan fungsi dari sistem telekunikasi p Topologi jaringan telekunikasi p Jaringan telekunikasi berdasarkan geografi p Bagaimana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Rantai Nilai Semakin ketatnya persaingan saat ini menyebabkan PT. Tristara Makmur harus mengoptimalkan setiap aspek yang ada di dalam perusahaan tersebut. Salah

Lebih terperinci

Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan tentang sistem jaringan komputer, fungsi dan manfaatnya. 2.

Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan tentang sistem jaringan komputer, fungsi dan manfaatnya. 2. Setelah mengikuti bab ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan menjelaskan tentang sistem jaringan komputer, fungsi dan manfaatnya. 2. Memahami dan menjelaskan sistem jaringan intranet, fungsi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami Fungsi dan cara kerja jaringan untuk keperluan komunikasi INDIKATOR : 1. Mengidentifikasi Macam-macam Jaringan Komputer Mengenal Jaringan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Applied Networking. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2005/2006

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika. Program Studi Applied Networking. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2005/2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Applied Networking Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pengantar Teknologi Informasi

Pengantar Teknologi Informasi Pengantar Teknologi Informasi Komunikasi Data & Jaringan Komputer Defri Kurniawan, M.Kom Fasilkom 12/20/2013 Konsep Komunikasi Data Pengertian Komunikasi data Pengiriman data menggunakan transmisi elektronik

Lebih terperinci

Pengenalan Jaringan Komputer. Pertemuan I

Pengenalan Jaringan Komputer. Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Pertemuan I Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer serta berbagai perangkat pendukung lainnya yang saling dihubungkan menggunakan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini adalah seluler, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi ini dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman media komunikasi merupakan sebuah kebutuhan sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 Rincian Pembelajaran! KOMPONEN JARINGAN Sebuah komputer file- server atau yang lebih dikenal dengan server, sebagai pusat data. Komputer sebagai tempat kerja

Lebih terperinci

Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar

Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar BAB TEKNIK MENGAKSES INTERNET 3 Untuk mengakses Internet dengan baik dan benar kita perlu mempelajari sedikit tentang berbagai teknik untuk mengkonfigurasi akses ke Internet. Memang ada beberapa cara untuk

Lebih terperinci

Yulianto, M. Kom. STIE Putra Bangsa

Yulianto, M. Kom. STIE Putra Bangsa Yulianto, M. Kom 1 KOMUNIKAS DATA Definisi komunikasi data Elemen komunikasi data Jaringan dan komponen jaringan Topologi Jaringan Contoh jaringan komputer 2 Sejarah Jaringan Komputer Tahun 1950-an, komputer

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA PT. SUMALINDO LESTARI JAYA, Tbk

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA PT. SUMALINDO LESTARI JAYA, Tbk UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2008/2009 WIDE AREA NETWORK (WAN) BERBASIS IP VPN PADA PT. SUMALINDO LESTARI JAYA, Tbk Adriel Conan Liwang

Lebih terperinci