Persetujuan Pembimbing. Jurnal
|
|
- Ari Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Persetujuan Pembimbing Jurnal PENGARUH TEKNIK GUIDED IMAGERY (IMAJINASI TERBIMBING) TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST APENDEKTOMI DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Oleh FITRAWATY YANTU (NIM , Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo) Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
2 Pengaruh Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Appendektomi di Ruangan Bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei saboe Kota Gorontalo Fitrawaty Yantu, Rani Hiola, Abdul Wahab Pakaya Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG ABSTRAK Fitrawaty Yantu Pengaruh Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Apendektomi di Ruangan Bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra.Hj.Rani Hiola, M.Kes dan Pembimbing II Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, M.M. Daftar Pustaka ; 36 ( ). Apendektomi adalah operasi pengangkatan apendiks yang terinfeksi. Salah satu intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pasien post apendektomi yaitu teknik guided imagery (imajinasi terbimbing). Teknik Guided Imagery ekonomis, tanpa efek samping, dan belum pernah dilakukan diruangan bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) terhadap penurunan nyeri pada pasien post apendektomi diruangan bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan eksperiment pra experimental dengan rancangan one group pretes-postest design. Jumlah sampel 21 responden dengan teknik insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi menggunakan skala nyeri Hayward. Hasil penelitian menunjukkan intensitas skala nyeri pasien sebelum dilakukan teknik guided imagery berupa nyeri sedang-berat terkontrol dan setelah perlakuan menurun menjadi nyeri ringan-sedang. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh p value = 0,000 dengan taraf signifikansi < 0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) terhadap penurunan nyeri pada pasien post apendektomi di ruangan bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Diharapkan bagi perawat agar dapat menggunakan teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) dalam mengontrol nyeri pasien. Kata Kunci : Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing), Nyeri, Apendektomi 1 1 Fitrawaty Yantu, , Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG, Dra.Hj.Rani Hiola, M.Kes, Ns.Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, M.M
3 Appendisitis merupakan peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah dari rongga abdomen. Penanganan appendisitis yang sering dilakukan adalah apendektomi, yaitu pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat apendiks/umbai cacing yang terinfeksi tersebut. Keluhan yang sering dikemukakan setelah dilakukan operasi adalah nyeri. Nyeri merupakan respon emosional yang tidak menyenangkan dari individu yang menggambarkan adanya gangguan maupun kerusakan jaringan. Nyeri akut yang dirasakan oleh klien pasca operasi merupakan penyebab stress, frustasi, dan gelisah yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur, cemas, tidak nafsu makan, dan ekspresi tegang (Potter & Perry, 2006). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilaksanakan untuk mengurangi rasa nyeri pasien apendektomi yaitu teknik Guided Imagery (imaginasi terbimbing). Penggunaan manajemen nonfarmakologi terutama teknik Guided Imagery ini dianggap lebih ekonomis dan tidak memiliki efek samping. Penggunaan teknik Guided Imagery belum pernah dilakukan dalam membantu pasien dalam mengontrol nyeri yang dirasakan di ruangan bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap tindakan mandiri perawat (nonfarmakologis) yaitu pengaruh teknik Guided Imagery (imajinasi terbimbing) terhadap penurunan nyeri pada pasien post apendektomi di ruangan bedah RSUD Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo tepatnya di ruangan bedah (G2) sejak tanggal 29 Januari s/d 28 Februari Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment pra experimental rancangan jenis one group pretes-postest design dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Insidental Sampling. Dalam penelitian ini, pasien post operasi appendisitis yang telah memenuhi kriteria inklusi diobservasi tingkat nyeri (pre-test), kemudian diberikan intervensi Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing), dan setelah intervensi dilakukan observasi lagi (Post-Test) untuk mengetahui perubahan tingkat nyerinya. Hasil dan Pembahasan a. Intensitas Nyeri Pasien Post Apendektomi Sebelum Dilakukan Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) Nyeri Pre Intervensi Skala Nyeri n % 8-Nyeri berat Terkontrol 10 47,62 7-Nyeri Berat Terkontrol 5 23,81 6-Nyeri Sedang 6 28,57 Total Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik imajinasi terbimbing berada pada skala nyeri 8 sebanyak 10 responden (47,62%), skala 6 sebanyak 6 responden (28,57%) dan skala 7 sebanyak 5 responden (23,81%) atau sebanyak 6 responden berada pada skala nyeri sedang dan 15 orang pada skala nyeri berat tapi bisa
4 dikontrol. Hal ini disebabkan oleh perbedaan persepsi individu tentang nyeri serta faktor lainnya yang mempengaruhi nyeri. Menurut peneliti, nyeri merupakan perasaan ketidak nyamanan yang disebabkan adanya kerusakan jaringan. Setiap orang memberikan persepsi serta reaksi yang berbeda satu sama lain tentang nyeri. Ini disebabkan karena nyeri merupakan perasaan subjektif yang hanya individu itu sendiri yang tahu persis rasanya dan memiliki toleransi masingmasing terhadap nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien post apendektomi yang mengeluhkan nyeri memperlihatkan tanda-tanda perilaku nyeri seperti menyebutkan lokasi dan tingkat nyeri, ekspresi wajah yang meringis, gerakan tubuh yang terbatas, serta interakasi sosial yang terbatas. Adanya perilaku ini membuktikan bahwa nyeri yang dirasakan pasien setelah operasi dianggap sangat mengganggu kenyamanan dari pasien itu sendiri. Selain itu, tingginya intensitas nyeri yang dirasakan pasien karena efek dari analgesi yang telah hilang setelah pembedahan. Pembedahan apendisitis berhubungan dengan adanya luka sayatan dibagian apendiks sehingga dapat menimbulkan nyeri ketika efek analgesinya hilang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rismalia (2010) tentang gambaran pengetahuan dan perilaku pasien pasca operasi apendektomi yang menunjukkan bahwa intensitas nyeri pasien setelah operasi apendectomy berada dalam skala nyeri sedang dan berat sehingga mempengaruhi keinginan pasien untuk melakukan mobilisasi. Persepsi yang berbeda ini disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal dari pasien. Selain itu, Jitoko (2010) menyatakan bahwa nyeri yang dirasakan pasien post apendektomi hari pertama dapat mencapai nyeri berat ketika belum mendapatkan terapi untuk menurunkan nyeri, tergantung dari persepsi individu itu sendiri tentang nyeri. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri menurut Smeltzer & Bare (2002) yaitu usia, jenis kelamin, pengalaman masa lalu dengan nyeri, ansietas (kecemasan), kebudayaan dan efek plasebo. Selain itu, terdapat beberapa faktor eksternal lainnya yang kemungkinan dapat mempengaruhi nyeri yaitu lingkungan dan individu pendukung (Mubarak & Chayatin, 2007). Lingkungan yang asing, tingkat kebisingan yang tinggi dalam ruangan terutama di ruang kelas II dan III yang dihuni oleh lebih dari 1 orang, dan aktivitas yang tinggi dilingkungan tersebut dapat memperberat nyeri. Selain itu, dukungan dari keluarga dan orang terdekat merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi nyeri. b. Intensitas Nyeri Pasien Post Apendektomi Setelah Dilakukan Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) Nyeri Post Intervensi Skala Nyeri n % 5-Nyeri Sedang 8 38,1 4-Nyeri Sedang 6 28,57 3-Nyeri Ringan 2 9,52 2-Nyeri ringan 5 23,81 Total Sumber Data Primer 2014
5 Berdasarkan tabel frekuensi skala nyeri setelah dilakukan intervensi yaitu skala 5 sebanyak 8 responden (31,8%), skala 4 sebanyak 6 responden (28,57%), skala 2 sebanyak 5 responden (23,81%), dan skala 3 sebanyak 2 responden (9,52%). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan skala nyeri sebelum dan setelah diberikan intervensi. Menurut peneliti, secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman dari individu, baik ringan maupun berat dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Oleh karena itu, besar kecilnya tingkat penurunan nyeri ditentukan oleh individu itu sendiri dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri lainnya. Faktor-faktor tersebut sesuai yang telah dijelaskan di sub-bab sebelumnya adalah usia, jenis kelamin, pengalaman masa lalu dengan nyeri, ansietas, kebudayaan, dan efek plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki penurunan skala nyeri terbanyak yaitu sebanyak 4 skala adalah pasien yang berpendidikan perguruan tinggi dan SMA. Ini menunjukkan adanya peran pendidikan dimana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuan yang ia miliki. Selain itu, semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula kemampuan dalam memahami berbagai instruksi yang diberikan saat melakukan imajinasi terbimbing. Selain itu, pasien yang memiliki penurunan nyeri yang tinggi sebagian besar merupakan pasien laki-laki yaitu sebanyak 6 orang dan perempuan hanya 2 orang. Perbedaan ini semakin meyakinkan peneliti bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap persepsi nyeri pasien post apendektomi di ruangan bedah RSUD Aloei Saboe. Kekuatan fisik yang dimiliki oleh seorang laki-laki membuat ia semakin kuat dalam menahan nyeri yang dirasakan, terutama ketika diberi tindakan pengontrol nyeri seperti imajinasi terbimbing. Selain faktor internal pasien itu sendiri, terdapat beberapa faktor eksternal lainnya yang kemungkinan dapat mempengaruhi nyeri pasien setelah diberikan intervensi yaitu lingkungan dan individu pendukung. Lingkungan yang sudah dimodifikasi oleh peneliti sehingga menjadi nyaman untuk pasien seperti menganjurkan orang lain untuk tidak mengganngu pasien dan tidak membuat keributan memberikan efek penurunan skala nyeri yang dirasakan pasien. Pasien akan merasa semakin relaks sehingga intensitas nyeri yang dirasakan semakin kecil. Adanya keluarga yang mendampingi juga dapat membantu penurunan nyeri karena pasien merasa lebih nyaman dan aman ketika didampingi oleh keluarga maupun orang terdekat. Penelitian yang dilakukan Andarmoyo (2006) tentang Pengaruh Terapi Non- Farmakologi (Imaginasi Terbimbing) Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Cesarea yang menyimpulkan bahwa sebagian besar (60%) nyeri post operasi Sectio Cesarea pada Ibu Primipara hari 1-2 setelah diberikan terapi nonfarmakologi (imaginasi terbimbing) menurun kedalam kategori nyeri ringan. Penurunan intensitas nyeri berhubungan dengan stimulus. Stimulus yang menyenangkan dari luar tubuh manusia dapat merangsang sekresi endorphin sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh pasien berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya stimulus yang diberikan, dan minat individu dalam stimulus, sehingga stimulasi otak akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri (Tamsuri, 2007).
6 c. Pengaruh Teknik Guided Imagery (Imajinasi Terbimbing) terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post Apendektomi Pengaruh GIT Mean Z P (value) Nyeri Pre dan Post GIT Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan analisis uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test yang ditujukan tabel diatas bahwa besarnya nilai Z sebesar dengan signifikansi (p=value) sebesar Dengan demikian nilai probabilitas lebih kecil daripada α <0.05 maka dengan ini H 0 ditolak dan H 1 diterima. Artinya ada pengaruh Guided Imagery (imajinasi terbimbing) terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi appendektomi di ruangan bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Teknik guided imagery merupakan cara sederhana, menggunakan pikiran individu yang mengalami nyeri itu sendiri dan tidak memerlukan biaya untuk dapat meningkatkan koping. Guided imagery (Imajinasi terbimbing) merupakan penciptaan khayalan pasien dengan tuntunan dari pemberi pelayanan keperawatan untuk mendorong pasien mevisualisasikan atau memikirkan pemandangan atau situasi yang disenanngi pasien. Teknik imajinasi dapat menurunkan intensitas nyeri karena fokus pemikiran pasien dipusatkan pada hal-hal yang dapat membuat perasaan pasien tenang dan tidak berfokus pada nyeri. Selain itu, tingkat keberhasilan teknik imajinasi terbimbing juga dipengaruhi oleh sikap pasien yang melakukan teknik imajinasi terbimbing dengan baik dan benar. Semakin baik pasien melakukan instruksi, maka semakin baik pula hasil yang didapatkan yaitu penurunan nyeri. Penggunaan teknik imajinasi terbimbing akan membentuk bayangan yang diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra. Dengan membayangkan sesuatu yang indah dan damai, maka pasien akan merasa tenang. Dampaknya adalah terjadi perubahan aktivitas motorik sehingga otot-otot yang tegang menjadi relaks, dan respon terhadap bayangan semakin jelas. Rangsangan imajinasi berupa hal-hal yang menyenangkan akan dijalankan ke batang otak menuju sensor talamus untuk diformat. Sebagian kecil rangsangan itu di transmisikan ke amingdala dan hipokampus, sebagian lagi dikirim ke korteks serebri. Pada hipokampus hal yang menyenangkan akan diproses menjadi sebuah memori dan ketika mendapat rangsangan berupa imajinasi memori yang tersimpan akan muncul kembali. Dari hipokampus rangsangan yang telah mempunyai makna dikirim ke amingdala yang akan membentuk pola respon yang sesuai dengan makna rangsangan yang diterima, sehingga subjek lebih mudah untuk mengasosiasikan dirinya dalam menurunkan sensasi nyeri yang dialami. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Endrayani Sehono (2010), tentang Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Fraktur di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa imajinasi terbimbing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nyeri pasien post operasi fraktur yaitu rata-rata tingkat nyeri turun dari beratsedang, menjadi sedang-ringan. Imajinasi terbimbing untuk relaksasi daan meredakan nyeri dapat terdiri atas menggabungkan nafas berirama lambat dengan suatu bayangan mental relaksasi dan kenyamanan. Imajinasi terpadu diharapkan efektif membutuhkan waktu yang banyak
7 untuk menjelaskan teknik dan lamanya pasien melakukan teknik ini (Smeltzer dan Bare, 2002). Imajinasi terbimbing menuntut seseorang untuk membentuk sebuah bayangan/imajinasi tentang hal-hal yang disukai. Imajinasi yang terbentuk tersebut akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra, kemudian rangsangan tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju sensor thalamus dan akan muncul kembali ketika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai tersebut (Guyton dan Hall, 2008). Keberhasilan teknik guided imagery bisa dijelaskan melalui konsep pengkondisian klasik berupa pengalaman yang menyenangkan sehingga menimbulkan reaksi terhadap stimulus (Feldman, 2012). Selain itu, Apostolo & Katherine (2009) menyatakan bahwa dengan melakukan teknik imajinasi terbimbing dalam dengan induksi latihan selama menit secara teratur dapat mengurangi rasa nyeri. Teknik imajinasi terbimbing dalam dapat berhasil jika pasien kooperatif. Penutup Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Intensitas nyeri yang dirasakan oleh responden sebelum dilakukan teknik Guided Imagery (Imajinasi terbimbing) berada pada skala nyeri sedang -berat terkontrol dan setelah dilakukan Guided Imagery (Imajinasi terbimbing) berada pada skala nyeri ringan sedang. Dalam hal ini terjadi penurunan nyeri sehingga dalam penelitian ini terdapat pengaruh Guided Imagery (imajinasi terbimbing) terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi appendektomi di ruangan bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Saran 1. Bagi instalasi rumah sakit diharapkan menggunakan teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) untuk menurunkan nyeri pasien post operasi. Karena pemberian teknik imajinasi terbimbing membutuhkan lingkungan yang benar-benar tenang dan aman, maka diharapkan bagi pihak rumah sakit agar dapat menyedia tempat khusus yang digunakan untuk melakukan teknik imajinasi terbimbing. 2. Bagi profesi keperawatan agar dapat menggunakan teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) sebagai salah satu tindakan keperawatan dalam menurunkan nyeri pasien. 3. Bagi pasien post apendektomi diharapkan agar menggunakan cara-cara menurunkan nyeri selain penggunaan obat-obatan seperti teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) serta teknik lainnya, baik dengan didampingi oleh perawat maupun dilakukan mandiri ketika sedang merasakan nyeri. 4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang teknik guided imagery (imajinasi terbimbing) dengan desain penelitian yang lain serta melakukan penelitian tentang tindakan keperawatan lainnya untuk menurunkan nyeri. Daftar Pustaka Andarmoyo, Sulityo Pengaruh Terapi Non-Farmakologi (Imaginasi Terbimbing) Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Cesarea Pada Ibu Primipara Hari 1-2 Di Ruang Melati RSUD Prof. Dr. Hardjono Ponorogo.Skripsi. Ponorogo : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Andarmoyo, Sulityo Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Jogjakarta : Ar Ruzz Media.
8 Anonim Pengaruh Minuman Ramuan Rempah (Jahe Dan Asam) dalam Mengurangi Nyeri Dismenore pada Mahasiswi Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Angkatan Skripsi. Purwokerto : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman. Anwar, Rusmana Teori Sederhana Prosedur Pemilihan Uji Hipotesis. Jurnal Subbagian Fertilitas Dan Endokrinologi Reproduksi. Bandung : Fakultas Kedokteran UNPAD. Apostolo, J & Katherine The Effect of Guided Imagery on Comfort, Depression, Anxiety, and Stress of Psychiatric Inpatients. Journal Archives of Psychiatric Nursing 23. Arfa, Muhammad Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post-Operasi Apendisitis Di Ruangan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi. Gorontalo : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Brannon Linda dan Feist Jess Health Psychology : an Introduction to Behaviour and Health. Amerika : United States of America. Matric Production Inc. Depkes, Data Jumlah Penyakit Dalam Nasional. Jakarta. Elvie Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Dismenore Pada Remaja Putri Ponpes Putri Mambaul Ulum. Skripsi. Mojokerto : Program Studi Ilmu Keperawatan Dian Husada. Feldman, R Pengantar Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika. Gonzales, M.A The Intervention Postoperative outcomes in Patients of Appendectomy. AANA Journal. Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jitoko, Cama Recurrent Abdominal Pain Post Appendectomy A Rare Case. FRACS, Senior Lecturer-Surgery, Fiji School of Medicine. Correspondence to: Department of Medical Science, Fiji School of Medicine. Kemenkes Jumlah Pasien Pengidap Penyakit Infeksi di Indonesia. Jakarta. Kozier B, Erb G Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Lindquist, Ruth dkk Complementary and Alternative Therapies in Nursing- Seventh edition. New York : Springer Publishing company, LLC. Maresa, Kamora dkk Efektifitas Teknik Relaksasi Guided Imagery terhadap Pemenuhan Rata-Rata Jam Tidur Pasien di Ruang Rawat Inap Bedah. Jurnal Keperawatan Vol 4 Keperawatan Medikal Bedah Program studi Ilmu Keperawatan. Riau : Universitas Riau. Mansjoer, A, dkk Kapita Selekta Kedokteran FKUI. Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius. Mubarak, Iqbal & Chayatin Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Novarenta, Affan Guided Imagery untuk Mengurangi Rasa Nyeri Saat Menstruasi. Jurnal Kesehatan Vol 2 No.1 Fakultas Psikologi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang. Nurhayati, E.E, dkk Pengaruh Teknik Distraksi Relaksasi terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post-Operasi Laparatomi di PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmu Kesehatan Keperawatan Volume 7, No 1. Patterson, Dr, & Jensen, MP Hipnosis and Clinical Pain. American Psychological Association (diakses Januari 2014)
9 Potter, A. P dan Perry Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik.Volume 2 Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Price, Sylvia dan Lorraine Wilson Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Program Studi Ilmu Keperawatan Panduan Penulisan Proposal/Skripsi. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Purwanto, Budi Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta : Nuhamedika. Qittun, Ananda Konsep Dasar Nyeri. ( diakses pada tanggal 20 November 2013). Rabi al, Jihan Efektivitas Terapi Perilaku Kognitif Relaksasi dan Distraksi pada Pasien Kanker dengan Nyeri Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat Hajii Adam Malik Medan. Skripsi : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Rismalia, Rizka Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Pasien Pasca Operasi Appendectomy tentang Mobilisasi Dini di RSUP Fatmawati. Skripsi. Jakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sehono, Endrayani Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Pasca Operasi Fraktur di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Setiadi Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sjamsuhidajat, R dan Jong, W Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Smetltzer, S dan Brenda Bare Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 1, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2, Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Subag Medical Record RSAS Data Pasien Post-Operasi Apendisitis. Gorontalo. Sugiono Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang
Lebih terperinciGUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT MENSTRUASI SKRIPSI
GUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT MENSTRUASI SKRIPSI Oleh : Affan Novarenta 09810055 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013 GUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciEndra Amalia 1, Yozi Susanti 2. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Perintis Sumbar Abstract
EFEKTIFITAS TERAPI IMAJINASI TERBIMBING DAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI AKUT DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD DR. ACHMAD DARWIS SULIKI TAHUN 2014. Endra Amalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciGUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT MENSTRUASI
GUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI RASA NYERI SAAT MENSTRUASI Affan Novarenta Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang affan_novarenta@yahoo.com Guided imagery merupakan teknik untuk membimbing
Lebih terperinciTelah Diperiksa dan Disetujui
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL PENGARUH BACK MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI REUMATIK PADA LANSIA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPATANA KOTA GORONTALO Oleh NITASANDI TOLINGGI NIM. 841 411 030 Telah Diperiksa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
15 Bibliography : 35 (2002-2013) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya
Lebih terperinciPENGARUH TEHNIK RELAKSASI TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN APENDEKTOMI
PENGARUH TEHNIK RELAKSASI TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RUANG G2 LANTAI II KELAS III BLUD RSU PROF. DR. H. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Rini Fahriani Zees Email : rini_zees@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD 1* Bejo, 2 Wahyudin 1,2 Akademi Keperawatan Prima Jambi *Korespondensi penulis : santosobejo43@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011
PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMMADIYAHGOMBONG Endah Estria Nurhayati 1, Herniyatun 2,Safrudin ANS 3 1,2,3Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo berkedudukan di jalan Prof. Dr. H.
Lebih terperinciPENGARUH TEKHNIK HIPNOTHERAPI TERHADAP NYERI KLIEN POST APPENDICTOMY DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
PENGARUH TEKHNIK HIPNOTHERAPI TERHADAP NYERI KLIEN POST APPENDICTOMY DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI Rita Dewi*, Miko Eka Putri** Keperawatan Medical Bedah, Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%
Lebih terperinciTrullyen Vista Lukman* ABSTRAK
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST-OPERASI SECTIO CAESARIA DI RSUD. PROF. DR. Hi. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Trullyen Vista Lukman* ABSTRAK Trullyen Vista
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawataan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN
ISSN 2407-7232 JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN Volume 1, No. 2, Agustus 2015 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Lingkungan Berpengaruh dengan Kejadian ISPA pada Balita Tugas Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut data Global Status Report on Road Safety yang dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas hingga lebih dari
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina
PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiformis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiformis dan merupakan penyebab akut abdomen paling sering (Neil Pierce : 2007). Insiden terjadinya
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi
Lebih terperinciSKRIPSI SULASTRI J
PERBEDAAN TINGKAT NYERI ANTARA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN SETELAH DIBERIKAN TERAPI MUSIK PADA PASIEN POST OP FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT KARIMA UTAMA KARTASURA SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat mempunyai kontak paling lama dalam menangani persoalan pasien dan peran perawat dalam upaya penyembuhan pasien menjadi sangat penting. Seorang perawat dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dua dekade terakhir ini telah terjadi kecenderungan operasi sesar (SC) semakin diminati orang. Angka kejadian operasi sesar di Amerika Serikat meningkat dari 5,5%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nyeri merupakan fenomena yang universal dan kebebasan dari nyeri merupakan hak dasar setiap orang (Breivik, 2005). Menurut Kozier dan Erb (1983, dalam Tamsuri, 2004),
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berada di wilayah Kota Pekalongan namun kepemilikannya adalah milik Pemerintah
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA Yuntafiur Rosida & Yuli Widyastuti STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain penelitian ini termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab penyakit abdomen akut yang sering terjadi di negara berkembang, penyakit ini dapat mengenai
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. International for the Study of Pain (IASP) nyeri merupakan pengalaman yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Menurut The International for the Study of Pain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciOleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)
Lebih terperinciPENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS
PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS Imelda Rahmayunia Kartika e-mail: syeirha_girl@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis yang terletak di perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan penyakit urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara. invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Siti Romadoni, Aryadi, Desy Rukiyati PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang Rumah
Lebih terperinciEFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS
EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS Zulfa Khusniyah 1, Hajar Dewi Rizqi 1 Prodi S1 Keperawatan
Lebih terperinciGuntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang tingkat nyeri pada pasien post operasi, yang diperoleh melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner data demografi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah Operasi adalah suatu bentuk tindakan invasif yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan klien dan keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Appendiksitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008). Sedangkan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL Karya Tulis Ilmiah Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu
Lebih terperinciFIRMAN FARADISI J
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUROTAL DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUMAH SAKIT Dr.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciMila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN TEKNIK IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN AL-QUR AN BUARAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan kesehatan dunia memperkirakan bahwa angka persalinan dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua proses persalinan negara negara berkembang.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON TERHADAP NYERI PASIEN POST OPERASI MAYOR DI IRNA BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG 2014.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON TERHADAP NYERI PASIEN POST OPERASI MAYOR DI IRNA BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG 04 Dedi Adha* ABSTRAK Semua pasien post operasi akan mengalami nyeri setelah
Lebih terperinciKata Kunci : Intensitas nyeri, Transcutan Electric Neurogenic Stimulator (TENS), Terapi es
GASTER, Vol. 7, No. Agustus (56-573) PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN STIMULASI SARAF ELEKTRIK TENS DAN TERAPI ES TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN SIMPLE FRAKTUR DIRUANG PREMEDIKASI INSTALASI BEDAH
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J
PENGARUH TERAPI BERMAIN GELEMBUNG SUPER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Diah Luki
Lebih terperinciCHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES ES PRA INJEKSI INTRAMUSKULAR KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENURUNAN RESPON NYERI KLIEN DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CHARISA CHAQ (08.0257.S) RIZKA
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN EFEK KOMBINASI BACAAN AL QURAN DAN TERAPI FARMAKOLOGIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS Suyanto*, Merah Bangsawan* Penanganan nyeri dengan pemberian terapi
Lebih terperinciSiti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)
EFEKTIVITAS TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELURAHAN TELUK PURWOKERTO SELATAN Siti Haniyah ), Pramesti Dewi ), Iis Setiawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERSEPSI NYERI PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PERSEPSI NYERI PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM Mutia Amalia Lubis Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Batam ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE Abdul Gafar, Hendri Budi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN BOOKLET SPINAL ANESTESI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN SECTIO CAECAREA
1 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN BOOKLET SPINAL ANESTESI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN SECTIO CAECAREA DI RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO Oleh SUKARIAJI NIM. P.07.120.215.077
Lebih terperinciMEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH
MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH Dian Nurafifah Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu ketika mengalami cidera. Hal ini juga merupakan pengalaman pribadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri atau rasa sakit merupakan respon yang paling dipahami oleh individu ketika mengalami cidera. Hal ini juga merupakan pengalaman pribadi yang diekspresikan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PEMENUHAN RATA-RATA JAM TIDUR PASIEN di RUANG RAWAT INAP BEDAH
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PEMENUHAN RATA-RATA JAM TIDUR PASIEN di RUANG RAWAT INAP BEDAH MARESA KAMORA* WASISTO UTOMO** OSWATI HASANAH*** chacha3176@yahoo.com, Hp 081266124334
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR Yeti Nurhayati 1) 1 ABSTRAK Kata kunci : ABSTRACT Keyword 62 1. PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciPENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI DAN TEKNIK DISTRAKSi TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF. Dr. W. Z. JOHANNES KUPANG Ervatamia H. Holo a, Sakti O.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut hirarki Maslow tingkat yang paling dasar dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 52 Jombang. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. dalam layanan pilihan utama masyarakat di Kabupaten Jombang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang yang berlokasi di Jl. KH. Wahid Hasyim 52 Jombang.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERATIF SELAMA MENUNGGU JAM OPERASI ANTARA RUANG RAWAT INAP DENGAN RUANG PERSIAPAN OPERASI RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Oleh : PARYANTO J.210
Lebih terperinci