LAPORAN JARINGAN KOMPUTER LANJUT VPN (Virtual Network Private)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN JARINGAN KOMPUTER LANJUT VPN (Virtual Network Private)"

Transkripsi

1 LAPORAN JARINGAN KOMPUTER LANJUT VPN (Virtual Network Private) OLEH: Nama : I Dewa Gede Bayu Dinanta NIM : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2011

2 Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini berisikan tentang pengenalan tentang VPN pada jaringan komputer serta penjelasan lain yang berhubungan dengan VPN pada jaringan. Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini penulis mengalami banyak hambatan dalam tulisan ini. Tetapi semua itu telah menjadi pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga. Untuk itu penulis meminta meharapkan masukanmasukan yang bersifat membangun dalam penulisan laporan ini. Akhir kata, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan tulisan ini. Semoga laporan yang kami susun ini ada manfaatnya. Terima Kasih. Jimbaran, 17 November 2011 Penulis ii

3 Daftar Isi Kata Pengantar...ii BAB I...1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat...2 BAB II...3 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian VPN Konsep VPN Implementasi VPN Metode pengamanan jaringan VPN Keuntungan VPN Kerugian VPN Protocol VPN Protocol L2TP PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) OpenVPN...24 BAB III...27 PENUTUP Kesimpulan Saran...28 DAFTAR PUSTAKA...29 iii

4 Daftar Gambar Gambar 1. Virtual Private Network (VPN)...4 Gambar 2. Virtual Private Network ( VPN)... 6 Gambar 3 Ilustrasi penerapan dalam VPN Client dan VPN Server... 8 Gambar 4: Arsitektur Desain untuk Remote Access VPN Gabar 5: Jumlah jalur leased line...13 iv

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah jaringan komputer terdapat tiga jenis ruang lingkup suatu area dalam melakukan komunikasi dan pengiriman data yakni Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN). Untuk menjaga sebuah keamanan dan kerahasiaan suatu data yang ada sebuah jaringan dalam kapsitas tertentu umumnya Local Area Network (LAN) dipilih sebagai tipe jaringan yang aman untuk di terapakan, salah satunya dengan menggunakan jaringan pivate yang umum diguanakan, yakni jaringan VPN VPN atau Virtual Private Network adalah suatu jaringan private yang mempergunakan sarana jaringan komunikasi publik (dalam hal ini Internet) dengan memakai tunnelling protocol dan prosedur pengamanan. Dengan memakai jaringan publik yang ada, dalam hal ini Internet, maka biaya pengembangan yang dikeluarkan akan jauh relatif lebih murah daripada harus membangun sebuah jaringan internasional tertutup sendiri. Namun pemakaian Internet sebagai sarana jaringan publik juga mengandung resiko, karena Internet terbuka untuk umum, maka masalah kerahasiaan dan authentifikasi atas data yang dikirim pun juga terbuka. Oleh karenanya VPN menjaminnya dengan penerapan enkripsi data. Sebelum dikirimkan, terlebih dahulu data akan dienkripsikan untuk mengurangi resiko pembacaan dan pembajakan data di jalan oleh pihak yang tidak terkait. Setelah sampai ke alamat tujuan, maka data tersebut akan di-deskripsikan ulang sehingga bentuk informasi dapat kembali menjadi seperti sedia kala. VPN berkembang pada saat perusahaan besar memperluas jaringan bisnisnya, namun mereka tetap dapat menghubungkan jaringan lokal (private) antar kantor cabang dengan perusahaan mitra kerjanya yang berada di tempat yang jauh. Perusahaan juga ingin memberikan fasilitas kepada pegawainya (yang memiliki hak akses) yang ingin terhubung ke jaringan lokal milik perusahaan di 1

6 manapun mereka berada. Perusahaan tersebut perlu suatu jaringan lokal yang jangkauannya luas, tidak bisa diakses oleh sembarang orang, tetapi hanya orang yang memiliki hak akses saja yang dapat terhubung ke jaringan lokal tersebut. Implementasi jaringan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan leased line. Namun biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastuktur jaringan yang luas menggunakan leased line sangat besar. Di sisi lain perusahaan ingin mengoptimalkan biaya untuk membangun jaringan mereka yang luas. Oleh karena itu VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan publik yang sudah ada, misalnya adalah internet. 1.2 Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah : 1. Mengetahui pengertian tentang Virtual Private Network (VPN). 2. Memahami konsep kerja dari Virtual Private Network (VPN). 3. Untuk mengetahui protocol-protocol yang terdapat pada Virtual Private Network (VPN). 4. Dapat menjelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing protocol/ port pada Virtual Private Network (VPN). 1.3 Manfaat Manfaat dari penulisan laporan ini adalah : 1. Memahami tentang Virtual Private Network ( VPN) 2. Dapat menjelaskan tentang konsep dari VPN 3. Mahasiswa mampu membedakan dan mengklasifikasikan atara protocolprotocol pada Virtual Private Network (VPN) dan mengetahui keunggulan dan kelemahan pada setiap protocol-protokol yang berbeda. 2

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian VPN VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. Dan juga merupakan suatu jaringan komunikasi lokal yang terhubung melalui media jaringan publik. Infrastruktur publik yang paling banyak digunakan adalah internet. Untuk memperoleh komunikasi yang aman (private) melalui internet, diperlukan protokol khusus untuk mengatur pengamanan datanya. Pada dasarnya VPN menerapkan konsep dari sebuah jaringan yang bersifat virtual dan berada dalam ruang lingkup khusu atau privasi. Seperti pada penjelasan berikut: Virtual, karena tidak ada koneksi jaringan yang langsung riil antara dua atau lebih komunikasi, tetapi hanya suatu koneksi sebetulnya yang disajikan oleh VPN Perangkat lunak, sadari secara normal di atas publik Internet koneksi. Private, karena hanya anggota dari perusahaan yang dihubungkan oleh VPN Perangkat lunakdiijinkan untuk membaca data ditransfer. Kelebihan lain dari VPN adalah akses dimana saja. Kita bisa mengakses komputer di rumah melalui jaringan VPN selama komputer di rumah terhubung internet dan kita memiliki akses internet yang diperlukan hanya software VPN Client untuk menyamakann konfigurasi dan proses authentifikasi. Dengan begitu kita bisa mengakses internet dengan aman dan tidak terdeteksi 3

8 Gambar 1. Virtual Private Network (VPN) Teknologi VPN menyediakan tiga fungsi utama untuk penggunaannya. Ketiga fungsi utama tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Confidentially (Kerahasiaan) Dengan digunakannnya jaringan publik yang rawan pencurian data, maka teknologi VPN menggunakan sistem kerja dengan cara mengenkripsi semua data yang lewat melauinya. Dengan adanya teknologi enkripsi tersebut, maka kerahasiaan data dapat lebih terjaga. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Dengan menerapkan sistem enkripsi ini, tidak ada satupun orang yang dapat mengakses dan membaca isi jaringan data dengan mudah. Data Intergrity (Keutuhan data) Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan. Origin Authentication (Autentikasi sumber) 4

9 Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber- sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain. Non-repudiation Yaitu mencegah dua perusahaan dari menyangkal bahwa mereka telah mengirim atau menerima sebuah file mengakomodasi Perubahan. Kendali akses Menentukan siapa yang diberikan akses ke sebuah sistem atau jaringan, sebagaimana informasi apa dan seberapa banyak seseorang dapat menerima. 5

10 2.2 Konsep Virtual Private Network ( VPN) VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat, disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data Gambar 2. Virtual Private Network ( VPN) Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini internet < > VPN Server < -> VPN Client < -> Client bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A < > VPN Clinet < > Internet < > VPN Server < > VPN Client < > Komputer B Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar. Yang dilakukan VPN pertama-tama VPN Server adalah harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam 6

11 koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi. Setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekrip dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client. Keamanan dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN. Cepat lambatnya dalam menggunakan VPN ini tergantung dari koneksi antara client dengan VPN server karena proses data dilakukan dari VPN otomatis semua data yang masuk ke komputer kita dari jaringan internet akan masuk terlebih dahulu ke VPN server sehingga bila koneksi client ke VPN server bagus maka koneksi juga akan jadi lebih cepat. Biasanya yang terjadi adalah penurunan 7

12 kecepatan menjadi sedikit lebih lambat karena harus melewati 2 jalur terlebih dahulu temasuk proses enkripsi. Gambar 3. Ilustrasi penerapan dalam VPN Client dan VPN Server VPN ini bisa digunakan untuk mempercepat koneksi luar (internasional). Misal kita punya koneksi lokal (IIX) sebesar 1mbps dan koneksi luar 384kbps kita bisa menggunakan VPN agar koneksi internasional menjadi sama dengan koneksi lokal 1mbps. Cara dengan menggunakan VPN Lokal yang diroute ke VPN Luar internet < ->VPN Luar< >VPN lokal < >Client model jaringan ini bisa lebih cepat sebab akses ke jaringan luar dilakukan oleh VPN luar lalu kemudian diteruskan oleh VPN lokal, mengakses ke jaringan lokal yang berarti kecepatan aksesnya sebesar 1mbps. Tentunya diperlukan VPN dengan bandwith besar agar koneksinya bisa lancar. 2.3 Implementasi VPN 1. Remote Access VPN Pada umumnya implementasi VPN terdiri dari 2 macam. Pertama adalah remote access VPN, dan yang kedua adalah site-to-site VPN. Remote access yang biasa juga disebut virtual private dial-up network (VPDN), menghubungkan 8

13 antara pengguna yang mobile dengan local area network (LAN). Jenis VPN ini digunakan oleh pegawai perusahaan yang ingin terhubung ke jaringan khusus perusahaannya dari berbagai lokasi yang jauh (remote) dari perusahaannya. Biasanya perusahaan yang ingin membuat jaringan VPN tipe ini akan bekerjasama dengan enterprise service provider (ESP). ESP akan memberikan suatu network access server (NAS) bagi perusahaan tersebut. ESP juga akan menyediakan software klien untuk komputer-komputer yang digunakan pegawai perusahaan tersebut. Untuk mengakses jaringan lokal perusahaan, pegawai tersebut harus terhubung ke NAS dengan men-dial nomor telepon yang sudah ditentukan. Kemudian dengan menggunakan sotware klien, pegawai tersebut dapat terhubung ke jaringan lokal perusahaan. Perusahaan yang memiliki pegawai yang ada di lapangan dalam jumlah besar dapat menggunakan remote access VPN untuk membangun WAN. VPN tipe ini akan memberikan keamanan, dengan mengenkripsi koneksi antara jaringan lokal perusahaan dengan pegawainya yang ada di lapangan. Pihak ketiga yang melakukan enkripsi ini adalah ISP. 9

14 Gambar 4: Arsitektur Desain untuk Remote Access VPN 2. Site-to-site VPN Jenis implementasi VPN yang kedua adalah site-to-site VPN. Implementasi jenis ini menghubungkan antara 2 kantor atau lebih yang letaknya berjauhan, baik kantor yang dimiliki perusahaan itu sendiri maupun kantor perusahaan mitra kerjanya. VPN yang digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lain (misalnya mitra kerja, supplier atau pelanggan) disebut ekstranet. Sedangkan bila VPN digunakan untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang, implementasi ini termasuk jenis intranet site-to-site VPN. 2.4 Metode pengamanan jaringan VPN Seperti telah dijelaskan sebelumnya, teknologi jaringan VPN menggunakan internet sebagai media transmisi data ke tempat yang dituju. Oleh 10

15 karena itu pengamanan transmisi data melalui internet menjadi hal yang sangat substansial untuk diperhatikan agar diperoleh komunikasi yang aman. Beberapa metode pengamanan data yang dapat dilakukan pada teknologi jaringan VPN antara lain dengan menggunakan firewall. Pengamanan bisa juga dilakukan dengan melakukan enkripsi pada data yang akan dikirim melalui intenet. Selain itu, data dapat juga dikirim menggunakan protokol khusus yang aman untuk tranmisi data melalui internet (IPSec). Alternatif lain pengendalian keamanan jaringan VPN adalah dengan menggunakan metode AAA server yang akan memeriksa autentikasi, autorisasi dan merekam segala sesuatu yang dilakukan pengguna pada suatu jaringan. 2.5 Keuntungan VPN Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk implementasi WAN. jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya. VPN 11

16 menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat. Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Untuk memperoleh akses ke internet, orang tersebut dapat dengan mudah pergi ke warnet (warung internet) yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperoleh komunikasi yang aman, perlu protokol tambahan yang khusus dirancang untuk mengamankan data yang dikirim melalui internet, sehingga data tersebut hanya dapat diakses oleh pihak tertentu saja. Penggunaan VPN juga dapat mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line, semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan. Biaya operasional perusahaan juga akan berkurang bila menggunakan VPN. Hal ini disebabkan karena pelayanan akses dial-up dilakukan oleh ISP, bukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara teori biaya operasional ISP yang dibebankan kepada perusahaan bisa jauh lebih kecil daripada biaya operasional akses dial-up tersebut ditanggung perusahaan itu sendiri karena biaya operasional ISP itu ditanggung bersama-sama oleh ribuan pelanggan ISP tersebut. Penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru lagi (dua kantor cabang) akan 12

17 membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Jika ada empat kantor cabang, maka dibutuhkan 10 jalur seperti terlihat pada gambar 2. Berbeda dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan menyederhanakan topologi jaringannya. VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses pada terminal tertentu saja. Gabar 5: Jumlah jalur leased line investasi pada VPN akan memberikan peluang kembalinya investasi tersebut (ROI = return on investment) yang lebih cepat daripada investasi pada leased line. Berdasarkan artikel Delivering Profitable Virtual Private LAN 13

18 Services - Business Case White Paper bulan November 2003, telah dilakukan studi kasus pada kota berukuran medium di Amerika Utara. Artikel tersebut menunjukkan bahwa dengan beberapa asumsi parameter yang disimpulkan pada tabel 1, VPN dapat mengembalikan nilai investasi dalam 2.1 tahun. Bahkan dengan peningkatan penetrasi pasar dan perubahan kecenderungan pelanggan untuk menyewa bandwidth yang besar akan mempercepat jangka waktu ROI, yaitu dalam 1 tahun. 2.6 Kerugian VPN VPN juga memiliki kelemahan yaitu pertama, VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet). Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN. Ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan. Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna jaringan VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet di seluruh dunia. Perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu 14

19 fleksibilitas dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang. VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan IPSec (IP Security Protocol). 2.7 Protocol VPN Protocol L2TP Protokol L2TP sering juga disebut sebagai protokol dial-up virtual, karena L2TP memperluas suatu session PPP (Point-to-Point Protocol) dial-up melalui jaringan publik internet, atau sering juga digambarkan seperti koneksi virtual PPP. 1. PROTOKOL VIRTUAL PPP PPP menggambarkan suatu mekanisme enkapsulasi untuk mengangkut paket-paket multiprotocol melalui hubungan point-to-point pada layer 2. PPP terdiri dari 4 komponen utama yaitu : 1. EIA/TIA 232 : Layer fisik untuk komunikasi serial. 2. HDLC : Metode untuk enkapsulasi datagram melalui link serial. 3. LCP : Metode untuk pembentukan, konfigurasi, mempertahankan, dan memutuskan jaringan PPP. 4. NCP : Metode pembentukan dan mengkonfigurasi protokol Network Layer yang berbeda (Layer 3 : misalnya IP, IPX, atau apple talk). Terdapat 2 metode autentifikasi pada PPP : 1. PAP (Password Authentication Protocol) 2. CHAP (Challenge Authenticatoin Protocol) 15

20 2. PERANGKAT L2TP Perangkat dasar L2TP : 1. Remote Client Suatu end system atau router pada jaringan remote access (mis. : dial-up client). 2. L2TP Access Concentrator (LAC) Sistem yang berada disalah satu ujung tunnel L2TP dan merupakan peer ke LNS. Berada pada sisi remote client/ ISP. Sebagai pemrakarsa incoming call dan penerima outgoing call. 3. L2TP Network Server (LNS) Sistem yang berada disalah satu ujung tunnel L2TP dan merupakan peer ke LAC. Berada pada sisi jaringan korporat. Sebagai pemrakarsa outgoing call dan penerima incoming call. 4. Network Access Server (NAS) NAS dapat berlaku seperti LAC atau LNS atau kedua-duanya. 3. TUNNEL L2TP Skenario L2TP adalah untuk membentuk tunnel atau terowongan frame PPP antara remote client dengan LNS yang berada pada suatu jaringan korporat. Terdapat 2 model tunnel L2TP yang dikenal, yaitu compulsory dan voluntary. Perbedaan utama keduanya terletak pada endpoint tunnel-nya. Pada compulsory tunnel, ujung tunnel berada pada ISP, sedangkan pada voluntary ujung tunnel berada pada client remote. Model Compulsory L2TP 1. Remote client memulai koneksi PPP ke LAC melalui PSTN. Pada gambar diatas LAC berada di ISP. 16

21 2. ISP menerima koneksi tersebut dan link PPP ditetapkan. 3. ISP melakukan partial authentication (pengesahan parsial)untuk mempelajari user name. Database map user untuk layanan-layanan dan endpoint tunnel LNS, dipelihara oleh ISP. 4. LAC kemudian menginisiasi tunnel L2TP ke LNS. 5. Jika LNS menerima koneksi, LAC kemudian mengencapsulasi PPP dengan L2TP, dan meneruskannya melalui tunnel yang tepat. 6. LNS menerima frame-frame tersebut, kemudian melepaskan L2TP, dan memprosesnya sebagai frame incoming PPP biasa. 7. LNS kemudian menggunakan pengesahan PPP untuk memvalidasi user dan kemudian menetapkan alamat IP Model Voluntary L2TP Remote client mempunyai koneksi pre- established ke ISP. Model Voluntary L2TP 1. Remote Client befungsi juga sebagai LAC. Dalam hal ini, host berisi software client LAC mempunyai suatu koneksi ke jaringan publik (internet) melalui ISP. 2. Client L2TP (LAC) menginisiasi tunnel L2TP ke LNS. 3. Jika LNS menerima koneksi, LAC kemudian meng-encapsulasi PPP dengan L2TP, dan meneruskannya melalui tunnel. 4. LNS menerima frame-frame tersebut, kemudian melepaskan L2TP, dan memprosesnya sebagai frame incoming PPP biasa. 5. LNS kemudian menggunakan pengesahan PPP untuk memvalidasi user dan kemudian menetapkan alamat IP. 4. FORMAT HEADER L2TP Paket-paket L2TP untuk control channel dan data channel berbagi format 17

22 header yang sama. Jika Field-field optional (Length, NS, dan NR) memiliki keterangan not present maka field-field tersebut tidak akan muncul pada message. 5. TIPE CONTROL MESSAGE Di dalam protokol tunnel, control message dipertukarkan secara in-band antara LAC dan LNS. Kontrol koneksi bertanggung jawab untuk pembentukan, pemutusan, dan maintenance session, yang dibawa didalam tunnel dan tunnel itu sendiri. Definisi control message diatas adalah sebagai berikut : 1. SCCRQ - control message yang digunakan untuk menginisialisasi tunnel antara LNS dan LAC. Dikirim oleh LAC dan LNS untuk proses pembentukan tunnel. 2. SCCRP - control message digunakan untuk mengindikasikan bahwa SCCRW telah diterima dan pembentukan tunnel harus dilanjutkan. Dikirim sebagai balasan darim message SCCRQ yang dikirim. 3. SCCN - control message yang menyelesaikan proses pembentukan tunnel. Dikirim sebagai jawaban dari SCCRP. 4. StopCCN - control message yang dikirim oleh LAC dan LNS untuk menginformasikan peer bahwa tunnel sedang di putus dan hubungan kontrol harus diputus. Lebih lanjut lagi seluruh seluruh koneksi akan terputus (tanpa mengirim explicit call control message). 5. \OCRQ - control message yang dikirim oleh LNS ke LAC untuk mengindikasikan bahwa outbond call dari LAC terbentuk. Merupakan message pertama dalam pertukaran message yang digunakan untuk membentuk session dalam tunnel L2TP. 6. OCRP - control message yang dikirim oleh LAC kepada LNS sebagai respon OCR yang dikirim. Merupakan message kedua yang betukar pada 18

23 pembentukan session dalam tunnel L2TP. 7. OCCN - control message yang dikirimkan LAC ke LNS mengikuti OCRP setelah outgoing call terbentuk. Merupakan message terakhir yang bertukar untuk pembentukan session dalam tunnel L2TP. OCCN digunakan juga untuk mengindikasikan hasil dari permintaan ougoing call yang berhasil dan memberikan informasi pada LNS mengenai parameter yang diperoleh setelah panggilan terbentuk seperti tipe message, (TX) connection speed, dan tipe framing. 6. AVP (ATTRIBUTE VALUE PAIR) Pada L2TP metode pengkodean yang sama/seragam harus digunakan untuk tipe dan body message. Pengkodean ini dikenal dengan istilah AVP (Attribute Value Pair). AVP diperlukan untuk pertukaran dan negosiasi informasi session L2TP yang lebih detil, seperti : windows size, host name, call serial number, dan sebagainya. Terdapat beberapa jenis AVP yang biasa digunakan, diantaranya : 1. Message Type 2. Random Vector 3. Result Code 4. Protocol Version 5. Framing Capabilities 6. Bearer Capabilities 7. Bearer Type 8. Tie Breaker 9. Firmware Version 10. Host Name 11. Vendor Name 19

24 12. Assigend Tunnel ID 13. Min dan Max BPS 14. Receive Windows Size 15. Framing Type 16. Challenge Respons 17. Caller Number 18. Q.931 Cause Code 19. Assigned Session ID 20. Call Serial Number 21. Calling Number Enam bit pertama adalah bit mask yang menunjukan atribut umum dari AVP. Bit-bit M dan H nilainya didefinisikan, sedangkan bit-bit yang lainnya di reserve untuk pengembangan lebih lanjut. Reserve bit = 0. a) Mandatory (M) - Mengontrol tindakan yang perlu dilakukan jika AVP yang diterima tidak dikenal. Jika bit M diaktifkan pada AVP yang tidak dikenal di dalam message pada session tertentu, maka session yang terkait akan diputuskan. Jika M bit diaktifkan pada AVP yang tidak dikenal di dalam message pada keseluruhan tunnel, maka tunnel (dan semua session didalamnya) akan diputuskan. Jika M bit tidak diaktifkan, maka AVP yang tidak dikenal akan diabaikan. b) Hidden (H) - Mengidentifikasikan data yang disembunyikan pada field Attribute Value dari sebuah AVP. Digunakan untuk mengatasi data-data sensitif yang dilewatkan misalnya password user sebagai clear text pada sebuah AVP. c) Length - Menunjukkan jumlah octet pada AVP tersebut. d) Vendor ID - IANA menentukan nilai SMI Network Management Private Enterprise Code. 20

25 7. CARA KERJA L2TP Komponen-komponen pada tunnel, yaitu : Control channel, fungsinya : 1. Setup (membangun) dan teardown (merombak) tunnel 2. Create (menciptakan) dan teardown (merombak) payload (muatan) calls dalam tunnel. 3. Menjaga mekanisme untuk mendeteksi tunnel yang outages. Sessions (data channel) untuk delivery data : 1. Layanan delivery payload 2. Paket PPP yang di-encapsulasi dikirim pada sessions Ada 2 langkah untuk membentuk tunnel untuk session PPP pada L2TP : 1. Pembentukan koneksi kontrol untuk suatu tunnel. Sebelum incoming atau outgoing call dimulai, tunnel dan koneski kontrol harus terbentuk. 2. Pembentukan session yang dipicu oleh permintaan incoming atau outgoing call. Suatu session L2TP harus terbentuk sebelum frame PPP dilewatkan pada tunnel L2TP. Multiple session dapat dibentuk pada satu tunnel, dan beberapa tunnel dapat dibentuk diantara LAC dan LNS yang sama PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol) Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) adalah suatu protokol jaringan yang memungkinkan pengiriman data secara aman dari remote client kepada server perusahaan swasta dengan membuat suatu virtual private network (VPN) 21

26 melalui jaringan data berbasis TCP/IP. Teknologi jaringan PPTP merupakan perluasan dari remote access Point-to- Point protocol yang telah dijelaskan dalam RFC 1171 yang berjudul The Pointto-Point Protocol for the Transmission of Multi-Protocol Datagrams over Point-to- Point Links. PPTP adalah suatu protokol jaringan yang membungkus paket PPP ke dalam IP datagram untuk transmisi yang dilakukan melalui internet atau jaringan publik berbasis TCP/IP. PPTP dapat juga digunakan pada jaringan LANto-LAN. Protokol PPTP termasuk dalam sistem operasi server Windows NT versi 4.0 dan Windows NT Workstastion versi 4.0. Komputer menjalankan sistem operasi ini dapat dengan menggunakan protokol PPTP untuk koneksi ke jaringan private sebagai remote access client secara aman melalui jaringan publik data seperti internet. Dengan kata lain, PPTP digunakan sesuai dengan permintaan, misalnya dapat digunakan dengan VPN melalui internet atau jaringan publik data berbasis TCP/IP lainnya. PPTP juga dapat digunakan pada LAN untuk membuat VPN dalam LAN. Fitur penting dalam penggunaan PPTP adalah PPTP mendukung VPN dengan menggunakan Public-Switched Telephone Networks (PSTNs). PPTP menyederhanakan dan mengurangi biaya dalam penggunaan pada perusahaan besar dan sebagai solusi untuk remote atau mobile users karena PPTP memberikan komunikasi yang aman dan terenkripsi melalui line public telephone dan internet. Secara umum, terdapat tiga komponen di dalam komputer yang menggunakan PPTP yaitu 1. PPTP client 2. network access server 3. PPTP server Dimana PPTP juga adalah sebuah protokol yang mengizinkan hubungan Point-to Point Protocol (PPP) melewati jaringan IP, dengan membuat Virtual Private Network (VPN). 22

27 algorima enkripsi (40bit - 128bit) cara kerja : 1. membuat enkapsulasi frame pada ip, ipx atau netbeui dalam sebuah Generic Routing Encapsulation (GRE) 2. GRE dibungkus dalam sebuah paket IP untuk membuat tunnel data asli dienkripsi dengan MPPE (Microsoft Point to Point Encryption) Kelemahan : session key (kunci akses yang digenerate server) diambil dari password user sehingga mudah dibobol. PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocols) Berikut adalah ringkasan dari protocol PPTP pada jaringan private virtual. Keamanan melalui paket-2 enkripsi PPTP ini kurang aman dibanding dengan jenis protocol L2TP/IPSec. Tidak memerikan integritas data (yaitu semacam suatu bukti bahwa data tidak dimodifikasi selama dalam transit pengiriman) Tidak memberikan data authentikasi asli/asal (semacam bukti bahwa data dikirim oleh user yang authorized) Berdasarkan pada ektensi protocol Point-topoint (PPP) Mendukung enkripsi melalui enkripsi Microsoft Point-to-Point Encryption (MPPE) Menggunakan user-name dan password untuk authentication Pilihan yang bagus untuk kemampuan dasar VPN 1. Protocol PPTP ini sudah ada beserta didalam semua client OS Windows modern 2. Tidak memerlukan suatu public-key infrastructure (PKI) 23

28 2.7.3 OpenVPN OpenVPN termasuk generasi baru VPN. Ketika solusi VPN yang lain sering menggunakan proprietary atau mekanisme non-standard, OpenVPN mempunyai konsep modular baik underlying security maupun networking. OpenVPN menggunakan keamanan, kestabilan, dan mekanisme SSL/TLS untuk autentikasi dan enkripsi. OpenVPN sangat komplek yang tidak terdapat pada impelmentasi VPN lainnya seperti market leader IPSec. Pada saat yang bersamaan, OpenVPN menawarkan kemungkinan untuk keluar dari lingkup implementasi VPN lainnya: 1. Layer 2 dan Layer 3 VPN : OpenVPN menawarkan 2mode dasar yang bekerja baik pada layer 2 ataupun layer 3 VPN. Kemudian tunnel OpenVPN mengirim Ethernet Frames, IPX paket, dan Windows Networking Browsing pakets (NETBIOS). 2. Menjaga dengan menggunakan internal firewall : Field worker dikoneksikan dengan sentral cabang dari perusahaan dengan tunnel VPN yang dapat mengubah setup network pada laptop nya, jadi jalur jaringan nya dikirim melalui tunnel. Sekali OpenVPN dibangun dengan sebuah tunnel, sentral firewall pada cabang sentral perusahaannya dapat menjaga laptop, walaupun bukan mesin local. Hanya satu port jaringan harus dibuka untuk jaringan local (missal, pelanggan) oleh field worker. Pengusaha dijaga oleh sentral firewall ketika dia dikoneksikan ke VPN. 3. Koneksi OpenVPN di tunnel melalui hampir setiap firewall: jika kamu mempunyai akses internet dan jika kamu dapat mengakses website HTTP, tunnel OpenVPN seharusnya bekerja. 4. Konfigurasi proxy dan pendukungnya: OpenVPN mempunyai proxy pendukung dan dapat di konfigurasikan untuk bekerja sebagai TCP atau UDP, dan sebagai server atau client. Sebagai server, OpenVPN menunggu hingga koneksi permintaan client. Sebagai client, OpenVPN mencoba untuk mendirikan sebuah koneksi meliputi konfigurasinya. 5. Satu port pada firewall harus dibuka mengikuti koneksi yang datang. Sejak openvpn 2.0, mode server yang special mengikuti koneksi multiple 24

29 incoming pada port TCP atau UDP, yang mana masih menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk setiap koneksi single. 6. Interface virtual mengikuti jaringan specific dan rules firewall : semua rules,restriction, mekanisme forwarding dan konsep seperti NAT dapat digunakan dengan tunnel OpenVPN. 7. Flexibility tinggi dengan posibiliti catatan extensive : OpenVPN menawarkan jumlah point selama koneksi set up untuk memulai script individual. Script ini dapat digunakan untuk varietas dengan tujuan dari autentifikasi untuk failover dan lebih. 8. Transparent, mendukung performance tinggi untuk Ip dynamic : Dengan menggunakan openvpn, disana tidak membutuhkan apapun untuk menggunakan IP statistic pada sisi lainnya pada tunnel. Antara tunnel endpoint dapat mempunyai akses DSL yang murah dengan IP dynamic dan pengguna akan mencatat dengan jarang perubahan pada IP di sisi lain. Antara terminal server session windows dan session Secure Shell (SSH) hanya akan kelihatan untuk hang untuk beberapa detik, tetapi tidak akan diakiri dan akan membawa permintaan aksi setelah pause short. 9. Tidak masalah dengan NAT : antara server OpenVPN dan client didalam jaringan menggunakan alamat IP private. Setiap firewall dapat digunakan untuk mengirim traffic tunnel untuk tunnel endpoint lainnya. 10. Instalasi simple pada tiap platform : antara instalasi dan penggunaan incredibly simple. Untuk spesialnya, jika kita telah berusaha men set up koneksi Ipsec dengan implementasi yang berbeda, kamu akan menemukan OpenVPN yang menarik. 11. Design Modular : Design modular dengan antara high degree pada simplicity antara disecurity dan networking adalah outstanding. Tidak ada solusi openvpn dapat menerima range yang sama pada possibility pada level security. OpenVPN mempunyai beberapa kelemahan-kelemahan: 1. Tidak memiliki IPsec yang dapat dipertukarkan, dan IPsec adalah patokan 25

30 VPN solusi. Banyak alat-alat seperti Cisco atau Bintec menggunakan IPsec dan dapat disambungkan ke aplikasi-aplikasi lain atau perangkat lunak IPsec klien. Sedikitnya mereka harus bisa, karena dalam praktek banyak pabrik cenderung untuk mengembangkan perluasan-perluasan kepemilikan mereka sendiri pada IPsec, implementasi-implementasi buatan mereka yang pada kenyataannya tidak cocok/bertentangan dengan alat-alat IPsec yang lain. 2. Ada sedikit orang yang mengetahui bagaimana caranya menggunakan OpenVPN, terutama di dalam skenario yang sulit. Maka jika anda membaca, anda dapat memperoleh suatu keahlian yang mahal. 3. Tidak ada kerja GUI untuk administrasi (tetapi ada beberapa proyekproyek peluang). 4. Dewasa ini, anda hanya dapat disambungkan ke komputer-komputer lain. Tetapi ini sedang mengalamin perubahan, ada beberapa perusahaan yang bekerja di alat-alat dengan klien-klien OpenVPN yang terintegrasi. Ketika kita dapat melihat, kelemahan-kelemahan utama dari OpenVPN adalah ketidakcocokan pada IPsec dan ketiadaan pengetahuan publik tentang fitur dan perangkat keras. Pada awalnya mungkin akan tidak berpengaruh, karena arsitektur-arsitektur berbeda terlalu banyak, tetapi yang selanjutnya akan sangat berpengaruh. 26

31 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat, disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya VPN dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati jaringan publik sehingga seolah-olah terhubung secara point to point. Data yang dikirimkan dienkapsulasi dan di encripsi kedalam bentuk pecahan data dengan header yang berisi informasi routing untuk mendapatkan koneksi point to point sehingga data dapat melewati jaringan publik dan dapat mencapai akhir tujuan. Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) adalah suatu protokol jaringan yang memungkinkan pengiriman data secara aman dari remote client kepada server perusahaan swasta dengan membuat suatu virtual private network (VPN) melalui jaringan data berbasis TCP/IP. Untuk mendapatkan koneksi bersifat private, data yang dikirimkan harus dienkripsi terlebih dahulu untuk menjaga kerahasiaannya sehingga paket yang tertangkap ketika melewati jaringan publik tidak terbaca karena harus melewati proses dekripsi. Proses enkapsulasi data sering disebut tunneling. Penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. 27

32 3.2 Saran VPN SERVER memiliki keamanan yang tidak bisa dijaga. Seperti layaknya LAN maka PC A bisa saja menyuntikan spy-ware, virus atau file yang bersifat merusak pada PC B. Setiap PC harus melakukan pengamanan tersendiri agar terhindar dari bahaya-bahaya tersebut. Oleh karena itu perlu dipikirkan teknik mana yang akan diterapkan pada perusahaan agar memeproleh hasil yang efektif dan efisien. Konfigurasi pada setiap PC yang cukup rumit. Sebagian besar VPN SERVER mempunyai konfigurasi yang harus diatur pada PC yang terkoneksi dengan VPN SERVER tersebut. Pengaturan ini menyulitkan pemain game sebab tidak semua pemain game ahli dalam bidang ini. 28

33 DAFTAR PUSTAKA (openend 19 Oktober ) (openend 19 Oktober ) (openend 19 Oktober :02) (openend 19 Oktober :12) (Diakses 19 (openend 19 Oktober :21) ((openend 19 Oktober :25) 29

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX Disusun Oleh : NURFAN HERDYANSYAH ( 09.18.055 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012 VPN di LINUX VPN

Lebih terperinci

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini Pengertian VPN VPN VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum

Lebih terperinci

JARKOM LANJUT WEEK 11

JARKOM LANJUT WEEK 11 JARKOM LANJUT WEEK 11 Tunneling dan VPN PPP PPPoE EoIP IP Tunnel Tunneling VPN ~ PPTP VPN ~ L2TP PPP Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjuan Pustaka

Bab II. Tinjuan Pustaka Bab II Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Pemanfaatan teknologi VPN dengan menggunakan protokol PPTP ini juga pernah diimplementasikan oleh mahasiswa dari program Studi Teknik Informatika Stimik

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KELOMPOK 7: EKA PARAMITA PUTRI / 1102652 RIZKY SHANDIKA P / 1102656 FUTHY PRATIWI / 1102632 YUMN JAMILAH / 1102637 M. RAHIMAL / 1102638 BONIMUL CHANDRA / 1102650

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III Virtual Private Network (VPN)

BAB III Virtual Private Network (VPN) BAB III Virtual Private Network (VPN) 3.1 Virtual Private Network (VPN) Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan public dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sejumlah komputer yang dapat saling berkomunikasi. Dalam komunikasi ini dapat terjadi perpindahan data ataupun berbagi

Lebih terperinci

Protocol Sistem Keamanan

Protocol Sistem Keamanan Mengenal Protocol Sistem Keamanan Deris Stiawan Fakultas Ilmu Komputer UNSRI Keamanan Jaringan Komputer 1 Pendahuluan Dibutuhkan suatu metode pengamanan sistem dari sisi hardware dan software Metode di

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

Virtual Privat Network (VPN)

Virtual Privat Network (VPN) Virtual Privat Network (VPN) PENDAHULUAN Kebutuhan akan komunikasi menjadikan teknologi informasi salah satu aspek penting dalam proses bisnis. Perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB 9: VIRTUAL PRIVATE NETWORK

BAB 9: VIRTUAL PRIVATE NETWORK BAB 9: VIRTUAL PRIVATE NETWORK Sumber: Debra Littlejohn Shinder, Computer Networking Essentials, Cisco Press, Indianapolis, 2001. Apakah VPN itu? Virtual Networking: menciptakan tunnel dalam jaringan yang

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat melakukan pengolahan sistem informasi bisnis secara cepat dan aman, tapi semua pemrosesan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan

Lebih terperinci

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7 SI-34-03 IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7 0 Daftar Isi A. Apa itu VPN?... 2 B. Cara Kerja VPN... 2 C. Kelebihan dan Kekurangan VPN... 3 D. Manfaat menggunakan VPN... 3 E. Implementasi VPN... 4 a.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kebutuhan Sistem Saat melakukan pengujian jaringan VPN PPTP dan L2TP, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis unjuk kerja jaringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Rizki Aris Prasetyo, Analysis And Design Site-to-site Virtual Privatee Network (VPN) Based On IP Security Using Mikrotik Router Operating

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman

Lebih terperinci

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain : VPN (Virtual Private Network) Yang dimaksud dengan VPN atau Virtual Private Network adalah suatu jaringan private yang mempergunakan sarana jaringan komunikasi publik (dalam hal ini Internet) dengan memakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan

Lebih terperinci

Point to Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP), dan Remote Access Dial-In User Service (RADIUS)

Point to Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP), dan Remote Access Dial-In User Service (RADIUS) Point to Point Tunneling Protocol (PPTP), Layer Two Tunneling Protocol (L2TP), dan Remote Access Dial-In User Service (RADIUS) PENGANTAR Virtual Private Network (VPN) atau Jaringan Pribadi Maya sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia Gambar 4.1. Rancangan jaringan lokal PT. Yamatogomu Indonesia Berikut adalah alasan penggunaan topologi tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekedar mengambil data yang tersimpan pada database kantor. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekedar mengambil data yang tersimpan pada database kantor. Dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet telah sangat mengurangi batasan jarak dan waktu. Kini, seorang karyawan yang sedang berada jauh dari kantornya tidak perlu lagi untuk kembali ke kantor untuk

Lebih terperinci

VIRTUAL PRIVATE NETWORKS (VPN)

VIRTUAL PRIVATE NETWORKS (VPN) VIRTUAL PRIVATE NETWORKS (VPN) Traditional Connectivity [From Gartner Consulting] What is VPN? Virtual Private Network is a type of private network that uses public telecommunication, such as the Internet,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN VPN PADA KONEKSI KANTOR CABANG DAN MOBILE USER DENGAN KANTOR PUSAT

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC Suci Monalisa Olii Mukhlisulfatih Latief 1 Tajuddin Abdillah 2 SI Sistem Inforrnasi/Teknik

Lebih terperinci

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Nama Mahasiswa : Susanto e-mail : ntbsanto@yahoo.com Mata Kuliah : Intro to Computer System and Computer Networks (Pengantar Sistem Komputer dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

Gambar Virtual private network connection

Gambar Virtual private network connection Description Sebuah virtual private network (VPN) adalah sebuah jaringan pribadi yang mencakup link di sebuah jaringan bersama atau di jaringan publik seperti Internet. VPN memungkinkan Anda untuk mengirim

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK BERBASIS VIRTUAL

Lebih terperinci

2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN memiliki jarak jangkau lebih luas dari LAN. Jangkauan MAN dapat mencapai antar kota. Contoh penerapan dari MAN

2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN memiliki jarak jangkau lebih luas dari LAN. Jangkauan MAN dapat mencapai antar kota. Contoh penerapan dari MAN BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan perancangan Virtual Private Network (VPN), terlebih dahulu harus dimiliki pemahaman secara umum mengenai jaringan komputer. Virtual Private

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional yang bergerak didalam bidang teknologi informasi. Internet sangat membantu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori umum 2.1.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Tanenbaum (2010:2), jaringan komputer merupakan kumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah pisah akan tetapi saling

Lebih terperinci

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaringan komputer sangat pesat. Jaringan komputer sudah menjadi hal mendasar dalam sebuah segi. Hal ini dapat di lihat dari mayoritas orang-orang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mencapai suatu tujuan yang sama Jaringan Komputer Berdasarkan Jarak. jarak dibagi menjadi 3, yaitu :

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mencapai suatu tujuan yang sama Jaringan Komputer Berdasarkan Jarak. jarak dibagi menjadi 3, yaitu : 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat lunak dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama - sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any. Di masa lalu, perusahaan yang hendak menghubungkan cabang-cabang kantornya dalam suatu

Lebih terperinci

Review Implementasi VPN Mikrotik

Review Implementasi VPN Mikrotik Nama : Sigit Bayu Kusuma Kelas : 22 Malam NIM : 13111004 10 Juni 2015 Review Implementasi VPN Mikrotik A.VPN VPN merupakan sebuah metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN PADA PT. METROTECH JAYA KOMUNIKA MENGGUNAKAN VPN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN PADA PT. METROTECH JAYA KOMUNIKA MENGGUNAKAN VPN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Applied Networking (CISCO) Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN PADA PT. METROTECH

Lebih terperinci

MEMPERLUAS FUNGSI LAN (LOCAL AREA NETWORK ) DENGAN VPN ( VIRTUAL PRIVATE NETWORK ) IMPLEMENTASI PADA ISA SERVER

MEMPERLUAS FUNGSI LAN (LOCAL AREA NETWORK ) DENGAN VPN ( VIRTUAL PRIVATE NETWORK ) IMPLEMENTASI PADA ISA SERVER MEMPERLUAS FUNGSI LAN (LOCAL AREA NETWORK ) DENGAN VPN ( VIRTUAL PRIVATE NETWORK ) IMPLEMENTASI PADA ISA SERVER Toni Wijanarko Adi Putra Program Studi Teknik Informatika STMIK PROVISI, Semarang toni@provisi.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK SERVER MENGGUNAKAN SLACKWARE 13 UNTUK KEAMANAN KOMUNIKASI DATA (PT. TIME EXCELINDO ISP)

IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK SERVER MENGGUNAKAN SLACKWARE 13 UNTUK KEAMANAN KOMUNIKASI DATA (PT. TIME EXCELINDO ISP) IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK SERVER MENGGUNAKAN SLACKWARE 13 UNTUK KEAMANAN KOMUNIKASI DATA (PT. TIME EXCELINDO ISP) OLEH : I MADE ADI SETIAWAN (0904405022) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA

Lebih terperinci

Muhammad Taufik Roseno ABSTRAK. Kata-kunci: Virtual Private Network, Tunneling, PPTP, L2TP, IPSec ABSTRACT

Muhammad Taufik Roseno ABSTRAK. Kata-kunci: Virtual Private Network, Tunneling, PPTP, L2TP, IPSec ABSTRACT ANALISIS PERBANDINGAN PROTOKOL VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) PPTP, L2TP, IPSEC SEBAGAI DASAR PERANCANGAN VPN PADA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Muhammad Taufik Roseno mtroseno@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendukung produktivitas perusahaan sekarang ini semakin bervariasi dan berkembang seperti penggunaan teknologi internet sebagai pendukung kinerja perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan penting terutama teknologi Internet. Internet saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi perorangan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi satu ini membentuk suatu cabang ilmu baru yang dikenal dengan istilah

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi satu ini membentuk suatu cabang ilmu baru yang dikenal dengan istilah BAB 2 LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi yang maju sangat pesat membuat sistem komunikasi dan komputer turut berkembang cepat. Perkembangan dunia komunikasi dan komputer menjadi satu ini membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus

Lebih terperinci

Tunnel dan Virtual Private Network

Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang

Lebih terperinci

Membuat VPN Di Windows 7

Membuat VPN Di Windows 7 Membuat VPN Di Windows 7 Ray Indra rayindra@raharja.info :: http://rayindra.ilearning.me Abstrak VPN adalah singkatan Virtual Private Network, yaitu sebuah koneksi private melalui jaringan publik atau

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

VIRTUAL PRIVATE NETWORK SOLUSI JARINGAN LUAS HEMAT UNTUK BISNIS. Huzainsyahnoor Aksad ABSTRAK

VIRTUAL PRIVATE NETWORK SOLUSI JARINGAN LUAS HEMAT UNTUK BISNIS. Huzainsyahnoor Aksad ABSTRAK VIRTUAL PRIVATE NETWORK SOLUSI JARINGAN LUAS HEMAT UNTUK BISNIS Huzainsyahnoor Aksad ABSTRAK Persaingan dunia bisnis saat ini sudah sangat-sangat ketat, terlebih dengan adanya persaingan yang mengarah

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK STUDI KASUS PT. SURYA DONASIN

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK STUDI KASUS PT. SURYA DONASIN ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK STUDI KASUS PT. SURYA DONASIN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP)

PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP) PRAKTIKUM 5 Virtual Private Network (PPTP) A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dari VPN 2. Mahasiswa mampu melakukan installasi VPN dengan menggunakan PPTP 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

Perbandingan Virtual Private Network Protokol Menggunakan Point to Point Tunnel Protocol dan OpenVPN

Perbandingan Virtual Private Network Protokol Menggunakan Point to Point Tunnel Protocol dan OpenVPN Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perbandingan Virtual Private Network Protokol Menggunakan Point to Point Tunnel Protocol dan OpenVPN Henki Bayu Seta 1),

Lebih terperinci

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2 129 Gambar 4.34 Konfigurasi pada PPTP Client PPTP interface merupakan bagian yang digunakan untuk membuat jalur tunneling antara dua buah jaringan yang ada. Pada PPTP akan dilakukan pembentukan nama account

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN SERVER LINUX PADA PT. DHARMA GUNA

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER BERBASISKAN VIRTUAL

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi yang sekarang ini sedang banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak dampak positif, tetapi tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI Pada bab sebelumnya telah ditetapkan pemecahan permasalahan yang dihadapi PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI SIMONEVA MODUL V. VIRTUAL PRIVATE NETWORK UNTUK JARINGAN SIMONEVA SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN

PENGANTAR APLIKASI SIMONEVA MODUL V. VIRTUAL PRIVATE NETWORK UNTUK JARINGAN SIMONEVA SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG PENGANTAR APLIKASI SIMONEVA MODUL V. VIRTUAL PRIVATE NETWORK UNTUK JARINGAN SIMONEVA SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan  melalui internet ataupun dilakukan secara face-to-face. Data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Great Heart Media Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang desain dan periklanan. Perusahaan tersebut menawarkan solusi desain dan pemasaran untuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP ( Dynamic Host Control protocol ) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan DHCP server merupakan sebuah mesin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Walaupun

BAB 2 LANDASAN TEORI. (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Walaupun BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk merancang VPN diperlukan pengetahuan tentang jaringan komputer. VPN (Virtual Private Network) adalah termasuk jaringan komputer yang bersifat private atau pribadi (bukan untuk

Lebih terperinci

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI PENGENDALIAN II: MELINDUNGI ASET ORGANISASI Ada dua cara dalam melindungi aset organisasi dalam jaringan komputer, yaitu: SECARA ADMINISTRATIF / FISIK, dengan membuat

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN OTENTIKASI RADIUS PADA UBUNTU SERVER. Oleh: M. HARRY MURSYIDAN R.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN OTENTIKASI RADIUS PADA UBUNTU SERVER. Oleh: M. HARRY MURSYIDAN R. TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN OTENTIKASI RADIUS PADA UBUNTU SERVER Oleh: M. HARRY MURSYIDAN R. NIM : 040402039 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pribadi melalui jaringan publik, seperti internet. Disebut virtual karena

BAB II LANDASAN TEORI. pribadi melalui jaringan publik, seperti internet. Disebut virtual karena BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Virtual Private Network Virtual Private Network adalah cara untuk mensimulasikan jaringan pribadi melalui jaringan publik, seperti internet. Disebut virtual karena bergantung

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Nama : Ira Rubiyanti Challenge-Handshake Tanggal : 12 Februari 2011 Kelas : 3 TKJ A Authentication Protocol Instruktur : Bu Neti Amelia DIAGNOSA WAN

Nama : Ira Rubiyanti Challenge-Handshake Tanggal : 12 Februari 2011 Kelas : 3 TKJ A Authentication Protocol Instruktur : Bu Neti Amelia DIAGNOSA WAN Prakbm Nama : Ira Rubiyanti Challenge-Handshake Tanggal : 12 Februari 2011 Kelas : 3 TKJ A Authentication Protocol Instruktur : Bu Neti Amelia DIAGNOSA WAN (CHAP) Pak Rudi Haryadi Pengertian CHAP adalah

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan Internet sekarang ini sangat dibutuhkan di berbagai bidang, baik itu bidang pendidikan, kesehatan, informasi, bisnis, dan bidang-bidang lain. Keberadaan Internet

Lebih terperinci

Virtual Private Network

Virtual Private Network Virtual Private Network Tim Penyusun Efri 202-511-028 Angga 202-511-007 Ita 202-511-042 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Teknik Informatika S-1 Intranet menjadi sebuah komponen penting

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REMOTE ACCESS VPN PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA UNPAS MENGGUNAKAN OPENVPN ACCESS SERVER

IMPLEMENTASI REMOTE ACCESS VPN PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA UNPAS MENGGUNAKAN OPENVPN ACCESS SERVER IMPLEMENTASI REMOTE ACCESS VPN PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA UNPAS MENGGUNAKAN OPENVPN ACCESS SERVER TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet sangat memberi pengaruh begitu besar sehingga menjadi kebutuhan pokok tidak hanya bagi dunia bisnis akan tetapi juga pada dunia pendidikan. Saat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN REMOTE ACCESS VPN PADA PT. SAURINDOTEX MANDIRI Kartadinata Alimawan

Lebih terperinci

2.1.1 JENIS JARINGAN KOMPUTER Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;

2.1.1 JENIS JARINGAN KOMPUTER Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu; BAB II TEORI PENDUKUNG 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sejumlah komputer yang dapat saling berkomunikasi. Dalam komunikasi ini dapat terjadi perpindahan data ataupun berbagi sumber daya.

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik - 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci