BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA"

Transkripsi

1 BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan Teknik pembuatan jaket yang akan dikenakan adalah teknik quilting. Quilting adalah metode menjahit yang menggabungkan dua atau lebih lapisan bahan bersama-sama agar membuat bahan empuk dan tebal. Jaket yang akan dirancang dibuat agak tebal, agar nyaman bagi perempuan pengendara motor. Karena pengandara motor langsung terkena terpaan angin, sehingga dibutuhkan jaket yang memiliki ketebalan yang cukup untuk menghangatkan tubuh dan menahan terpaan angin. Rancangan jaket menggunakan hiasan kain anti air yang bermotif, untuk menyesuaikan penggunanya yaitu perempuan. Motif yang digunakan adalah motif bunga dan abstrak, motif didapatkan dari kain dan dari corak yang dibuat menggunakan teknik pembolongan menggunakan solder. Kain yang digunakan tentunya merupakan kain yang anti air atau waterproof, Kain Nylon Taffeta yang dilapisi PVC. Kain ini cukup tahan air, tetapi karena bahannya panas maka pada bagian dalam akan ditambahkan kain yang mudah menyerap keringat agar nyaman dikenakan, sejenis kain kaus. Jaket yang akan dirancang juga memiliki fungsi sebagai jas hujan. Pada bagian jaket ada bagian saku yang kemudian bila dibuka akan menjadi celana yang juga anti air. Lalu pada saku yang lain akan terdapat tas yang juga anti air untuk melindungi barang bawaan perempuan pengendara motor. Jaket ini kemudian nantinya akan sangat dwifungsi dan praktis agar memudahkan perempuan pengendara motor saat berkendara motor kemudian tiba-tiba turun hujan. Tema yang akan digunakan adalah Jaket dwifungsi sesuai dengan tema, jaket ini memiliki dua fungsi. Selain sebagai jaket penahan angin saat berkendara, penahan hujan, dan pelindung dari hujan barang yang dibawa saat berkendara. 24

2 3.2. Proses Perancangan Dasar dan Tema Perancangan Dasar perancangan yang diambil dari sebuah inovasi untuk perempuan pengendara motor, agar mudah dalam berkendara motor disaat musim hujan atau ketika hujan tiba-tiba turun. Dengan menggunakan bahan anti air maka jaket yang akan dibuat bisa tahan terhadap air hujan. Jaket yang berfungsi juga sebagai jas hujan memiliki rancangan yang cocok untuk perempuan, dengan menggunakan kain bermotif dan warna yang cerah dan menarik. Tema berdasarkan jaket yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jas hujan yang menahan air hujan dan jaket yang menghangatkan tubuh. Sehingga tema yang diambil adalah Jaket dwifungsi. Dengan adanya jaket yang juga berfungsi sebagai jas hujan maka sangat cocok untuk para perempuan pengendara motor yang membutuhkan kecepatan dan kemudahan dalam berkendara di berbagai cuaca Dasar Sumber Gagas Sumber Gagas Bentuk Bentuk diambil dari bentuk coat yang biasa dikenakan saat hujan, Namun karena disesuaikan untuk pengendara motor, maka panjangnya hanya sebatas pinggang. Agar memudahkan pengendara motor saat duduk. Modelnya yang simple membuat air hujan tidak tertampung pada lipatan atau kerutan. Jaket yang akan dibuat dua potongan (two pieces) memiliki atasan dan bawahan. Model celana atau bawahan bermodel knickerboukers agar leluasa dan bebas bergerak karena potongannya cukup besar. 25

3 Gambar 3.1 Sumber Gagas Bentuk (Sumber : Sumber Gagas Warna Warna mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang dari buku Design in Dress oleh Marian L. David (1987 : 135). Jadi kepribadian seseorang sangat menentukan warna yang akan dipergunakan olehnya. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna hangat dan warna dingin. Warna hangat banyak dipilih dalam survey kuis yang diberikan. Warna-warna tersebut memiliki intensitas cahaya yang cukup terang sehingga membantu penglihatan pengendara lain jika digunakan berkendara pada malam hari. Warna-warna yang dipilih juga berdasarkan warna-warna kendaraan motor matic. Karena motor matic memiliki berbagai warna yang cerah dan ceria sesuai dengan kegemaran perempuan berusia dewasa awal. (Spesifikasi warna dalam pembuatan desain utama yang akan dibuat terdapat pada Lampiran 4 halaman L5). 26

4 Gambar 3.2 Sumber Gagas Warna (Sumber : Sumber Gagas Teknik Quilting adalah pengisian kapas katun atau busa pada dua lapisan bahan ditahan pada tempatnya dengan pola jahitan rata atau tidak rata. Teknik Quilting dikerjakan oleh mesin menghasilkan jahitan yang lebih rapih, menggunakan bahan isian dak ron. Bahan PVC dan bahan kaos digabungkan dengan isian dakron kemudian dijahit, dijahit tindas bagian luar untuk teknik quilting. Teknik quilting menimbulkan kesan menggembung dan empuk serta hangat sangat cocok untuk berkendara motor. 27

5 Gambar 3.3 Sumber Gagas Teknik (Sumber : Segmentasi Pasar Demografis Perempuan yang berusia tahun. Pada usia ini disebut dengan Emergering Adulthood (Arnett, 2000) pada masa ini individu sudah meninggalkan masa dependensi yang identik dengan masa kanak-kanak tapi belum sepenuhnya memasuki masa dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Rata-rata pekerjaan mereka adalah pelajar, mahasiswi, dan pekerja. Geografis Daerah tempat tinggal mereka adalah daerah perkotaan, khususnya Kota Bandung. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim 28

6 pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 C, curah hujan rata-rata mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan. Tabel 3.1. Cuaca untuk kota Bandung (Sumber : Pemerintah kota Bandung 15 Juli 2010) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Ratarata tinggi (29.3) (27.7) (28.6) (29.5) (29.7) (29.8) (30.0) (29.9) (29.7) (29.4) (29.2) (28.0) F ( C) Ratarata rendah (23.9) (23.3) (23.4) (24.1) (24.2) (23.5) (22.9) (23.4) (23.6) (23.7) (23.7) (23.7) F ( C) 85 (29,2) 74 (23,6) Hujan inci (mm) ,2 (19.7) (20.3) (19.5) (19.6) (19.4) (17.3) (16.7) (17.7) (17.9) (18.8) (19.7) (19.4) (156,4) Psikografis Emergering Audulthood dikarakteristikan dengan masa experimentation and exploration antara lain mengeksplorasi pekerjaan apa yang akan digelutinya, identitas dirinya seperti apa, gaya hidup yang akan diadopsi. Memandang dirinya berada antara periode remaja dan dewasa. Mereka merasa bukan remaja lagi, tapi juga belum sepenuhnya dewasa. 29

7 Rencana Pemasaran (Marketing Plan) 1. Analisa situasi (S.W.O.T) S : Strange/ Kekuatan Kekuatan atau strange dari Jaket dwifungsi ini adalah memiliki dua fungsi, yaitu jaket dan jas hujan. W : Weakness/ Kelemahan Kelemahan Jaket ini adalah penyimpanan jaket setelah selesai digunakan. O : Opportunity/ Peluang Meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor dan sedikitnya jumlah produksi jas hujan khusus untuk perempuan menjadikan peluang untuk penjualan jaket multifungsi khusus perempuan yang akan di produksi. T : Threat/ Ancaman Ancaman adanya peniruan jaket multifungsi dan dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Oleh karenanya harus diatasi dengan mempertahankan kualitas dari jaket multifungsi yang asli. 2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Tujuan pemasaran memperkenalkan jaket dan juga sebagai jas hujan untuk perempuan pengendara motor. Memperkenalkan pada perusahaanperusahaan yang memproduksi jas hujan, bahwa jas hujan untuk perempuan pengendara motor ini berpotensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor. 3. Strategi Inti (Core Strategy) Memperkenalkan jaket multifungsi ini dengan memasang iklan, atau menitipkan barang ke toko-toko perlengkapan berkendara motor. Kemudian menunggu respon, mulai diproduksi jika permintaannya tinggi. Jika diproduksi dengan jumlah masal maka harga bahan baku dan biaya pembuatannya akan menjadi lebih murah. 4. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget) 30

8 Dalam anggaran pemasaran akan disediakan anggaran khusus untuk media promosi. Sebagai perkenalan pertama media yang akan dipilih adalah media yang memiliki jangkauan cukup luas namun minim biaya, seperti internet. 5. Pengawasan (Control) Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan Dasar Proses Perancangan 1. Eksplorasi Eksplorasi merupakan proses awal dalam menentukan tehnik aplikasi yang akan digunakan untuk jaket dwifungsi. Berbagai aplikasi di uji cobakan untuk diaplikasikan pada kain, seperti payet, kain bermotif, mata itik, pembuatan motif dengan solder, dan lain sebagainya. (Hasil dari beberapa eksplorasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman L9). 2. Teknik Pengembangan Jaket menggunakan aplikasi berupa kain plastic bermotif. Juga menggunakan aplikasi membuat tekstur dengan menggunakan solder. Teknik Quilting digunakan dengan bahan isian dakron untuk bagian jaket. 3. Komposisi Warna Komposisi warna yang digunakan adalah komposisi warna kontras, menggunakan warna yang bersebrangan pada sistem warna Prank. Warna panas dan warna dingin agar seimbang dan tidak terlalu mencolok. 4. Fungsi Praktis Sebagai fungsi jaket, yaitu melindungi tubuh dari suhu udara dingin dan menahan terpaan angin. Juga sebagai jas hujan, melindungi tubuh dari air hujan. 5. Material Yang Dipakai 31

9 Material utama : Kain nylon taffeta yang dilapisi dengan PVC Water Proof (WP). Kain kaus (Cotton) Kain plastik bermotif Dakron Material pendukung : Benang Kancing Restleting Velcro (material dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 13) 6. Biaya Produksi/ pasang Table 3.2 Biaya Produksi Barang Harga Banyak Jumlah Harga Kain WP 8000/m 4 meter Kain kaus 92000/kg 0.9 kg/ Kain bermotif 1. Tipis 2. Tebal plastik /m /m ±3meter meter Dakron 10000/m 1 meter Restleting 1. Depan 2. Saku 3. Kerah /pcs /pcs /pcs 1 pcs 2 pcs 1 pcs Ongkos jahit pasang Total Proses Produksi 32

10 Proses produksi hampir sama dengan proses penjahitan pada umumnya, yaitu proses pembuatan pola, kemudian pemotongan pada kain, penjahitan, dan kemudian pada bagian terakhir finishing atau merapihkan sisa potongan benang. Pada proses penjahitan dalam membuat jaket multifungsi ini terdapat proses quilting. Proses Quilting 1. Pembuatan pola, kemudian diatur diatas kain. 2. Pemotongan pola kain, lalu pada dakron. 3. Kain kemudian dilapisi dakron dan ditutup oleh kain kembali. 4. Penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin 5. Pemotongan sisa benang. 6. Pada hasil akhir permukaan akan tampak menggelembung karena diisi dakron Gambar 3.4 Bagan dan gambar Proses Quilting Proses Penjahitan 33

11 1. Setelah menentukan ukuran badan, maka selanjutnya dilakukan proses pembuatan pola pada kertas. Kemudian digunting sesuai dengan bentuk pola tersebut. 2. Pola kertas tersebut ditempelkan pada kain, lalu kain digunting mengikuti bentuk pola. 3. Potongan kain yang sudah berbentuk tersebut digabungkan dengan cara dijahit dengan menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya tergabung seluruhnya. Gambar 3.5 Bagan dan Gambar Proses Penjahitan 8. Nilai Lama Kegunaan Masa waktu kegunaan sesuai dengan keapikan penggunaannya. Jaket ini tidak dirancang untuk hujan yang sangat lebat dan deras. Hanya untuk curah hujan yang intensitasnya rendah. Jika dirawat dengan baik maka akan bertahan setidaknya kurang lebih 3 tahun. 9. Cara perawatan 34

12 Untuk jaket setelah digunakan dalam keadaan basah terkena air hujan, sebaiknya di lap dengan menggunakan kanebo atau lap kering. Kemudian diangin-anginkan sampai kering dengan sendirinya. Jika ingin dicuci, cucilah dengan tangan ( hand wash ) bisa menggunakan sabun detergen biasa. Jangan dijemur langsung dibawah sinar matahari yang terik. Saat dijemur, jemurlah dalam keadaan dibalik, bagian dalam jaket yang menghadap keluar. Tidak boleh disetrika, karena bahan kain anti air mudah mengkerut dan akan rusak bila dipanaskan dengan setrika. Bagian dalam jaket dapat disetrika karena berbahan kaus. (care label dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 16) 10. Kekurangan dan Kelebihan Kekurangan : Untuk saat ini biaya produksinya masih cukup mahal. Sehingga akan berpengaruh pula pada harga jual. Cukup tebal, sehingga tidak bisa bilipat dalam ukuran yang sangat kecil. Jika hujan turun sangan deras, air akan masuk ke bagian dalam. Kelebihan : Mudah dikenakan saat hujan turun. Tidak panas saat dipakai, karena bagian dalam berbahan kaus yang menyerap keringat. Bisa dikenakan sebagai jaket saja, dan juga bisa sebagai jas hujan Memiliki warna yang cerah dan menarik. Empuk dan cukup tebal untuk menahan terpaan angin saat berkendara motor. 3.3 Visualisasi Karya 35

13 Konsep desain jaket dwifungsi ini terinspirasi dari kecenderungan para perempuan pengendara motor yang hampir seluruhnya menggunakan jaket. Dengan didukungnya cuaca yang tidak menentu belakangan ini, maka para perempuan pengendara motor membutuhkan jaket yang juga dapat difungsikan sebagai jas hujan. Disesuaikan dengan pangsa pasar yaitu perempuan muda yang berkendara motor maka dipilih warna dan kain bercorak yang juga anti air agar dapat memperindah penampilan, dengan menggunakan aplikasi quilting dan bahan lain yang membuat nyaman para pengendara motor. (Beberapa desain alternatif dapat dilihat di dalam Lampiran 8 halaman 17). Dari semua hasil proses perancangan dapat diwujudkan menjadi 4 rancangan desain utama untuk jaket dwifungsi, antara lain : 1. Desain Utama 1 Desain utama 1 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang diterapkan adalah warna hijau dan orange yang cerah dan ceria. Bagian jaket bukaan depan dengan bentuk asimetris. Memiliki dua saku bagian kanan dan kiri, saku cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat cappucon yang bisa dikeluarkan dan dimasukan. Bagian dalam jaket mengunakan bahan cotton yang menyerap keringat. Bagian badan jaket menggunakan teknik quilting dengan isisan dakron. Pada bagian celana memiliki 2 warna disesuaikan dengan jaket. Menggunakan pinggang berkaret sehingga mudah dikenakan, pada bagian bawah diberi perekat agar pas pada pergelangan kaki. 36

14 Gambar 3.6 Ilustrasi Desain Utama 1 37

15 Gambar 3.7 Foto Desain Utama 1 38

16 Gambar 3.8 Hanger Desain Utama 1 2. Desain Utama II Desain utama 2 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah warna biru dan kuning. Pada bagian jaket digunakan kain plastik bermotif sebagai hiasan pada sekeliling badan. Terdapat 2 saku pada bagian depan kanan dan kiri, cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat motif yang dibuat dari pembolongan menggunakan solder, di dalam kerah terdapat cappucon yang dapat dimasukan dan dikeluarkan. Bagian badan menggunakan teknik quilting dengan isian dakron, dibagian dalam jaket menggunakan kain cotton yang menyerap keringat dan cukup nyaman. Celana dibuat sesuai dengan bentuk jaket, menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 39

17 Gambar 3.9 Ilustrasi Desain Utama II 40

18 Gambar 3.10 Foto Desain Utama I1 41

19 Gambar 3.11 Hanger Desain Utama II 3. Desain utama III Desain utama 3 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah muda, merah keunguan dan ungu kebiruan. Pada bagian dada depan terdapat aplikasi kain plastik bermotif, di bagian dalam terdapat kain jarring sebagai ventilasi sirkulasi udara di dalam jaket. Memiliki 2 saku bagian kanan dan kiri untuk menyimpan celana pada saat tidak digunakan. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Jaket menggunakan penjahitan dengan tehnik quilting isian busa. Bagian dalam digunakan kain cotton untuk menyerap keringat. Celana dibuat menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 42

20 Gambar 3.12 Ilustrasi Desain Utama III 43

21 Gambar 3.13 Foto Desain Utama III 44

22 4. Desain Utama IV Gambar 3.14 Hanger Design Utama III Desain utama 4 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah keunguan dan ungu kebiruan. Restleting diletakan lebih ke samping, pada lidah restleting digunakan kain plastic berwarna pink muda sebagai aksesoris aplikasi. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Memiliki dua buah saku pada bagian kanan dan kiri menggunakan lidah saku. Pada bagian dalam dada depan sebelah kanan dan bagain belakang terdapat kain jarring untuk sirkulasi udara. Celana dibuat menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 45

23 Gambar 3.15 Ilustrasi Desain Utama VI 46

24 Gambar 3.16 Ilustrasi Desain Utama III 47

25 Gambar 3.17 Ilustrasi Desain Utama VI 48

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA Disusun oleh : Syaiful Rahman Nu (712.1.1.1842) 2012 Misnawi (712.1.1.1826) 2012 Hasan Basri (711.1.1.1636)

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN, DAN VISUALISASI KARYA 3.1 Konsep Perancangan Melihat kondisi kain besurek yang dikenal sebagai salah satu ciri khas provinsi Bengkulu ternyata dalam pengembangannya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN 45 BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN A. Konsep Penciptaan Dalam menciptakan sebuah karya desain, seorang desainer bisa mendapatkan ide atau gagasan berkarya dari mana saja. Bisa dari pengalaman desainer

Lebih terperinci

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi

Lebih terperinci

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN

BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN 5.1 Proses Produksi Dalam pembuatan jas hujan, penulis membuat jas hujan di CV. PRATAMA MANDIRI. Saat proses produksi, penulis melihat secara langsung dan memastikan bahwa

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan bahan baby kanvas dan blacu sebagai bahan utama pengaplikasian teknik shibori pada produk tas ini di dasarkan pada hasil pengamatan di lapangan, sebagin

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB IV ANALISA STUDI KASUS BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan

Lebih terperinci

THE FACTORY ORGANISATION

THE FACTORY ORGANISATION THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1

SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 2 3 1 PDL I Satpol. PP a. Bahan Kain Super High Twinst

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Desain motif batik pada bed sheet memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada bed sheet yang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II PRODUK DAN JASA

BAB II PRODUK DAN JASA BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.

Lebih terperinci

KODE : Q003. Uk: S,M,L,XL

KODE : Q003. Uk: S,M,L,XL KODE : Q001 Kaos yang sangat simple, tanpa aksen tambahan. Pas untuk suasana santai, Untuk olahraga juga bisa karena berbahan kaos katun yg menyerap keringat dan nyaman di pakai. Warna: Cream, hitam, coklat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Kesimpulan Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah keinginan konsumen akan suatu tas. Dari Customer Needs yang paling berpengaruh

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah:

BAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: BAB V KONSEP DESAIN Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: Gambar 5.1. Konsep desain. 5.1. Penerapan Solusi Desain pada Produk Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada perancangan pelindung sepatu yang diberi nama sepatu Octora. Terinspirasi pada bentuk sepatu boots dan pengalaman saat sekolah dasar. Dulu pada saat hujan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 ) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perintisan Usaha Pembuatan Baju Unik Berbahan Kain Jarik dan Kain Lurik Bekas BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F0215100

Lebih terperinci

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN

SPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN SPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN 1. Seragam a. Warna kain: khaki tua kehijau-hijauan b. Bahan: Finest Twist c. Code Warna: 18 Satuan Polisi Pamong Praja d. Baju:

Lebih terperinci

BAB III IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan

Lebih terperinci

MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017

MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017 BMKG MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017 Status Perkembangan 26 September 2016 PERKEMBANGAN ENSO, MONSUN, MJO & IOD 2016/17 Angin ANALISIS ANGIN LAP 850mb

Lebih terperinci

BAB III. Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan

BAB III. Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan BAB III 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output), dimana manusia, bahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG

BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert

Lebih terperinci

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

INFORMASI DAN SPESIFIKASI INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA. Kriteria evaluasi ambang batas lulus/tidak lulus? (Ya/Tidak) Jenis Barang Nama Barang Pengguna Spesifikasi Barang

INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA. Kriteria evaluasi ambang batas lulus/tidak lulus? (Ya/Tidak) Jenis Barang Nama Barang Pengguna Spesifikasi Barang Daftar spesifikasi dan harga penawaran Nama perusahaan penyedia: Sebutkan nama perusahaan anda Spesifikasi barang: Isilah penawaran anda pada tabel di bawah ini INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA Jenis

Lebih terperinci

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop Salah satu Butik yang di gemari di kawasan Jl. Bukit Siguntang No: 16 Medan adalah Butik Dorayaky Shop. Awal mulanya butik ini didirikan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Parameter Curah Hujan model REMO Data curah hujan dalam keluaran model REMO terdiri dari 2 jenis, yaitu curah hujan stratiform dengan kode C42 dan curah hujan konvektif dengan

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 SPESIFIKASI TOPI RIMBA BRIMOB DAN SPN 1. BENTUK/DESAIN Bentuk/desain Topi

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, TATA KERJA, PAKAIAN DINAS DAN PERLENGKAPAN ANGGOTA SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

JAKET. Disusun oleh: Nama : Fajar Nugraha Nim : A Jurusan : Pend. Akuntansi

JAKET. Disusun oleh: Nama : Fajar Nugraha Nim : A Jurusan : Pend. Akuntansi JAKET Disusun oleh: Nama : Fajar Nugraha Nim : A 2100 90 173 Jurusan : Pend. Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2009 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat.

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi otomotif di dunia semakin berkembang, terutama untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. Dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BISNIS PLAN JILBAB SHOP BISNIS PLAN JILBAB SHOP Oleh : Citra Mulia 1110011211190 Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 I. LATAR BELAKANG Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berada di Sumatera Barat yang dikenal

Lebih terperinci

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur

SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur Disusun oleh : Yudi Leo Kristianto (0951010014) Dosen : JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah A. Perancangan Motif Batik Geometri Permasalahan: 1. Pemahaman konsep perancangan. 2. Perancangan motif batik Geometri 3. Visualisasi bentuk dan warna

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV UJI KELAYAKAN PANTAI UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG SEBAGAI TEMPAT RUKYATUL HILAL A. UJI KELAYAKAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS

BAB IV UJI KELAYAKAN PANTAI UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG SEBAGAI TEMPAT RUKYATUL HILAL A. UJI KELAYAKAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS BAB IV UJI KELAYAKAN PANTAI UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG SEBAGAI TEMPAT RUKYATUL HILAL A. UJI KELAYAKAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS Seperti yang telah dijelaskan pada bab II, bahwa tempat yang layak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang

Lebih terperinci

menjadi pemimpin pasar. Sedangkan menurut (Zimmerer dkk, 2008:57)

menjadi pemimpin pasar. Sedangkan menurut (Zimmerer dkk, 2008:57) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didunia usaha saat ini semakin ketat dan kompetitif, setiap pelaku usaha dituntut untuk selalu memberikan kepuasan pada konsumennya, padahal para konsumen

Lebih terperinci

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diusung dalam pengerjaan proyek Resort Dengan Fasilitas Meditasi ini adalah Arsitektur Tropis yang ramah lingkungan. Beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Touring adalah perjalanan menyusuri jalan aspal dengan memakai sepeda motor yang di lakukan satu bulan sekali atau dua bulan sekali tergantung sesuai keinginan,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Dimensi Rangka Canopy untuk Membuat Fasilitas Sepeda Motor Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka dimensi rangka yang digunakan untuk lebar

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH RINGKASAN Sarung Helm anti air, sebuah solusi bagi mayoritas orang yang sering merasa tidak nyaman saat bepergian karena masih banyak tempat parkir yang kurang akan kenyamanan dan fasilitasnya seperti

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Sagita Tearisha Ikawati Sukarna Rizki Amalia Isnawati (C0213060) (C0213032) (C0213058)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

Edisi Juni Ramadhan Edition

Edisi Juni Ramadhan Edition Edisi Juni 2016 Ramadhan Edition EDISI JUNI 2016 2 Semangat Pagi Rekan-rekan BCL&Ders, Tidak terasa kita sudah memasukin setengah tahun kita berkarya di tahun 2016 ini. Tidak terasa juga bulan puasa sudah

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

tertentu makanan yang merupakan kebutuhan pokok justru dianjurkan untuk dikurangi. Adapun mencuci pakaian tidak memiliki kasus ini.

tertentu makanan yang merupakan kebutuhan pokok justru dianjurkan untuk dikurangi. Adapun mencuci pakaian tidak memiliki kasus ini. LAUNDRY FIRST Free Pick Up Delivery Laundry Kiloan Specialist - Ahlinya Antar Jemput Laundry Kiloan Biaya Laundry Kiloan Rp 6000/Kg - Laundry Kiloan Langganan Bulanan Rp 150.000/bulan (30Kg) - Laundry

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah

A. Bagan Pemecahan Masalah 39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK Karakteristik busana etnik setiap daerah berbeda-beda. Karakterstik tersebut ditinjau dari model busananya, jenis dan corak kain yang dipergunakan, warna busana dan perlengkapan

Lebih terperinci

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. > Seluruh Mahasiswa: 1. Bagi mahasiswa Difabel menggunakan pita berwarna hijau, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. 2. Bagi mahasiswa Perempuan yang berhalangan menggunakan pita berwarna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar mengalami peningkatan penjualan pada tiap-tiap tahun, baik yang beroda empat atau pun yang beroda

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi

Lebih terperinci