BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
|
|
- Liana Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III KONSEP PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA 3.1. Konsep Perancangan Teknik pembuatan jaket yang akan dikenakan adalah teknik quilting. Quilting adalah metode menjahit yang menggabungkan dua atau lebih lapisan bahan bersama-sama agar membuat bahan empuk dan tebal. Jaket yang akan dirancang dibuat agak tebal, agar nyaman bagi perempuan pengendara motor. Karena pengandara motor langsung terkena terpaan angin, sehingga dibutuhkan jaket yang memiliki ketebalan yang cukup untuk menghangatkan tubuh dan menahan terpaan angin. Rancangan jaket menggunakan hiasan kain anti air yang bermotif, untuk menyesuaikan penggunanya yaitu perempuan. Motif yang digunakan adalah motif bunga dan abstrak, motif didapatkan dari kain dan dari corak yang dibuat menggunakan teknik pembolongan menggunakan solder. Kain yang digunakan tentunya merupakan kain yang anti air atau waterproof, Kain Nylon Taffeta yang dilapisi PVC. Kain ini cukup tahan air, tetapi karena bahannya panas maka pada bagian dalam akan ditambahkan kain yang mudah menyerap keringat agar nyaman dikenakan, sejenis kain kaus. Jaket yang akan dirancang juga memiliki fungsi sebagai jas hujan. Pada bagian jaket ada bagian saku yang kemudian bila dibuka akan menjadi celana yang juga anti air. Lalu pada saku yang lain akan terdapat tas yang juga anti air untuk melindungi barang bawaan perempuan pengendara motor. Jaket ini kemudian nantinya akan sangat dwifungsi dan praktis agar memudahkan perempuan pengendara motor saat berkendara motor kemudian tiba-tiba turun hujan. Tema yang akan digunakan adalah Jaket dwifungsi sesuai dengan tema, jaket ini memiliki dua fungsi. Selain sebagai jaket penahan angin saat berkendara, penahan hujan, dan pelindung dari hujan barang yang dibawa saat berkendara. 24
2 3.2. Proses Perancangan Dasar dan Tema Perancangan Dasar perancangan yang diambil dari sebuah inovasi untuk perempuan pengendara motor, agar mudah dalam berkendara motor disaat musim hujan atau ketika hujan tiba-tiba turun. Dengan menggunakan bahan anti air maka jaket yang akan dibuat bisa tahan terhadap air hujan. Jaket yang berfungsi juga sebagai jas hujan memiliki rancangan yang cocok untuk perempuan, dengan menggunakan kain bermotif dan warna yang cerah dan menarik. Tema berdasarkan jaket yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jas hujan yang menahan air hujan dan jaket yang menghangatkan tubuh. Sehingga tema yang diambil adalah Jaket dwifungsi. Dengan adanya jaket yang juga berfungsi sebagai jas hujan maka sangat cocok untuk para perempuan pengendara motor yang membutuhkan kecepatan dan kemudahan dalam berkendara di berbagai cuaca Dasar Sumber Gagas Sumber Gagas Bentuk Bentuk diambil dari bentuk coat yang biasa dikenakan saat hujan, Namun karena disesuaikan untuk pengendara motor, maka panjangnya hanya sebatas pinggang. Agar memudahkan pengendara motor saat duduk. Modelnya yang simple membuat air hujan tidak tertampung pada lipatan atau kerutan. Jaket yang akan dibuat dua potongan (two pieces) memiliki atasan dan bawahan. Model celana atau bawahan bermodel knickerboukers agar leluasa dan bebas bergerak karena potongannya cukup besar. 25
3 Gambar 3.1 Sumber Gagas Bentuk (Sumber : Sumber Gagas Warna Warna mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang dari buku Design in Dress oleh Marian L. David (1987 : 135). Jadi kepribadian seseorang sangat menentukan warna yang akan dipergunakan olehnya. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna hangat dan warna dingin. Warna hangat banyak dipilih dalam survey kuis yang diberikan. Warna-warna tersebut memiliki intensitas cahaya yang cukup terang sehingga membantu penglihatan pengendara lain jika digunakan berkendara pada malam hari. Warna-warna yang dipilih juga berdasarkan warna-warna kendaraan motor matic. Karena motor matic memiliki berbagai warna yang cerah dan ceria sesuai dengan kegemaran perempuan berusia dewasa awal. (Spesifikasi warna dalam pembuatan desain utama yang akan dibuat terdapat pada Lampiran 4 halaman L5). 26
4 Gambar 3.2 Sumber Gagas Warna (Sumber : Sumber Gagas Teknik Quilting adalah pengisian kapas katun atau busa pada dua lapisan bahan ditahan pada tempatnya dengan pola jahitan rata atau tidak rata. Teknik Quilting dikerjakan oleh mesin menghasilkan jahitan yang lebih rapih, menggunakan bahan isian dak ron. Bahan PVC dan bahan kaos digabungkan dengan isian dakron kemudian dijahit, dijahit tindas bagian luar untuk teknik quilting. Teknik quilting menimbulkan kesan menggembung dan empuk serta hangat sangat cocok untuk berkendara motor. 27
5 Gambar 3.3 Sumber Gagas Teknik (Sumber : Segmentasi Pasar Demografis Perempuan yang berusia tahun. Pada usia ini disebut dengan Emergering Adulthood (Arnett, 2000) pada masa ini individu sudah meninggalkan masa dependensi yang identik dengan masa kanak-kanak tapi belum sepenuhnya memasuki masa dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Rata-rata pekerjaan mereka adalah pelajar, mahasiswi, dan pekerja. Geografis Daerah tempat tinggal mereka adalah daerah perkotaan, khususnya Kota Bandung. Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan sebuah mangkok raksasa, secara geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di sebelah utara dengan ketinggian meter di atas permukaan laut dan sebelah selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Semetara iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim 28
6 pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 C, curah hujan rata-rata mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan. Tabel 3.1. Cuaca untuk kota Bandung (Sumber : Pemerintah kota Bandung 15 Juli 2010) Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun Ratarata tinggi (29.3) (27.7) (28.6) (29.5) (29.7) (29.8) (30.0) (29.9) (29.7) (29.4) (29.2) (28.0) F ( C) Ratarata rendah (23.9) (23.3) (23.4) (24.1) (24.2) (23.5) (22.9) (23.4) (23.6) (23.7) (23.7) (23.7) F ( C) 85 (29,2) 74 (23,6) Hujan inci (mm) ,2 (19.7) (20.3) (19.5) (19.6) (19.4) (17.3) (16.7) (17.7) (17.9) (18.8) (19.7) (19.4) (156,4) Psikografis Emergering Audulthood dikarakteristikan dengan masa experimentation and exploration antara lain mengeksplorasi pekerjaan apa yang akan digelutinya, identitas dirinya seperti apa, gaya hidup yang akan diadopsi. Memandang dirinya berada antara periode remaja dan dewasa. Mereka merasa bukan remaja lagi, tapi juga belum sepenuhnya dewasa. 29
7 Rencana Pemasaran (Marketing Plan) 1. Analisa situasi (S.W.O.T) S : Strange/ Kekuatan Kekuatan atau strange dari Jaket dwifungsi ini adalah memiliki dua fungsi, yaitu jaket dan jas hujan. W : Weakness/ Kelemahan Kelemahan Jaket ini adalah penyimpanan jaket setelah selesai digunakan. O : Opportunity/ Peluang Meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor dan sedikitnya jumlah produksi jas hujan khusus untuk perempuan menjadikan peluang untuk penjualan jaket multifungsi khusus perempuan yang akan di produksi. T : Threat/ Ancaman Ancaman adanya peniruan jaket multifungsi dan dijual dengan harga yang jauh lebih murah. Oleh karenanya harus diatasi dengan mempertahankan kualitas dari jaket multifungsi yang asli. 2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Tujuan pemasaran memperkenalkan jaket dan juga sebagai jas hujan untuk perempuan pengendara motor. Memperkenalkan pada perusahaanperusahaan yang memproduksi jas hujan, bahwa jas hujan untuk perempuan pengendara motor ini berpotensi untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah perempuan pengendara motor. 3. Strategi Inti (Core Strategy) Memperkenalkan jaket multifungsi ini dengan memasang iklan, atau menitipkan barang ke toko-toko perlengkapan berkendara motor. Kemudian menunggu respon, mulai diproduksi jika permintaannya tinggi. Jika diproduksi dengan jumlah masal maka harga bahan baku dan biaya pembuatannya akan menjadi lebih murah. 4. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget) 30
8 Dalam anggaran pemasaran akan disediakan anggaran khusus untuk media promosi. Sebagai perkenalan pertama media yang akan dipilih adalah media yang memiliki jangkauan cukup luas namun minim biaya, seperti internet. 5. Pengawasan (Control) Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan Dasar Proses Perancangan 1. Eksplorasi Eksplorasi merupakan proses awal dalam menentukan tehnik aplikasi yang akan digunakan untuk jaket dwifungsi. Berbagai aplikasi di uji cobakan untuk diaplikasikan pada kain, seperti payet, kain bermotif, mata itik, pembuatan motif dengan solder, dan lain sebagainya. (Hasil dari beberapa eksplorasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman L9). 2. Teknik Pengembangan Jaket menggunakan aplikasi berupa kain plastic bermotif. Juga menggunakan aplikasi membuat tekstur dengan menggunakan solder. Teknik Quilting digunakan dengan bahan isian dakron untuk bagian jaket. 3. Komposisi Warna Komposisi warna yang digunakan adalah komposisi warna kontras, menggunakan warna yang bersebrangan pada sistem warna Prank. Warna panas dan warna dingin agar seimbang dan tidak terlalu mencolok. 4. Fungsi Praktis Sebagai fungsi jaket, yaitu melindungi tubuh dari suhu udara dingin dan menahan terpaan angin. Juga sebagai jas hujan, melindungi tubuh dari air hujan. 5. Material Yang Dipakai 31
9 Material utama : Kain nylon taffeta yang dilapisi dengan PVC Water Proof (WP). Kain kaus (Cotton) Kain plastik bermotif Dakron Material pendukung : Benang Kancing Restleting Velcro (material dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 13) 6. Biaya Produksi/ pasang Table 3.2 Biaya Produksi Barang Harga Banyak Jumlah Harga Kain WP 8000/m 4 meter Kain kaus 92000/kg 0.9 kg/ Kain bermotif 1. Tipis 2. Tebal plastik /m /m ±3meter meter Dakron 10000/m 1 meter Restleting 1. Depan 2. Saku 3. Kerah /pcs /pcs /pcs 1 pcs 2 pcs 1 pcs Ongkos jahit pasang Total Proses Produksi 32
10 Proses produksi hampir sama dengan proses penjahitan pada umumnya, yaitu proses pembuatan pola, kemudian pemotongan pada kain, penjahitan, dan kemudian pada bagian terakhir finishing atau merapihkan sisa potongan benang. Pada proses penjahitan dalam membuat jaket multifungsi ini terdapat proses quilting. Proses Quilting 1. Pembuatan pola, kemudian diatur diatas kain. 2. Pemotongan pola kain, lalu pada dakron. 3. Kain kemudian dilapisi dakron dan ditutup oleh kain kembali. 4. Penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin 5. Pemotongan sisa benang. 6. Pada hasil akhir permukaan akan tampak menggelembung karena diisi dakron Gambar 3.4 Bagan dan gambar Proses Quilting Proses Penjahitan 33
11 1. Setelah menentukan ukuran badan, maka selanjutnya dilakukan proses pembuatan pola pada kertas. Kemudian digunting sesuai dengan bentuk pola tersebut. 2. Pola kertas tersebut ditempelkan pada kain, lalu kain digunting mengikuti bentuk pola. 3. Potongan kain yang sudah berbentuk tersebut digabungkan dengan cara dijahit dengan menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya tergabung seluruhnya. Gambar 3.5 Bagan dan Gambar Proses Penjahitan 8. Nilai Lama Kegunaan Masa waktu kegunaan sesuai dengan keapikan penggunaannya. Jaket ini tidak dirancang untuk hujan yang sangat lebat dan deras. Hanya untuk curah hujan yang intensitasnya rendah. Jika dirawat dengan baik maka akan bertahan setidaknya kurang lebih 3 tahun. 9. Cara perawatan 34
12 Untuk jaket setelah digunakan dalam keadaan basah terkena air hujan, sebaiknya di lap dengan menggunakan kanebo atau lap kering. Kemudian diangin-anginkan sampai kering dengan sendirinya. Jika ingin dicuci, cucilah dengan tangan ( hand wash ) bisa menggunakan sabun detergen biasa. Jangan dijemur langsung dibawah sinar matahari yang terik. Saat dijemur, jemurlah dalam keadaan dibalik, bagian dalam jaket yang menghadap keluar. Tidak boleh disetrika, karena bahan kain anti air mudah mengkerut dan akan rusak bila dipanaskan dengan setrika. Bagian dalam jaket dapat disetrika karena berbahan kaus. (care label dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 16) 10. Kekurangan dan Kelebihan Kekurangan : Untuk saat ini biaya produksinya masih cukup mahal. Sehingga akan berpengaruh pula pada harga jual. Cukup tebal, sehingga tidak bisa bilipat dalam ukuran yang sangat kecil. Jika hujan turun sangan deras, air akan masuk ke bagian dalam. Kelebihan : Mudah dikenakan saat hujan turun. Tidak panas saat dipakai, karena bagian dalam berbahan kaus yang menyerap keringat. Bisa dikenakan sebagai jaket saja, dan juga bisa sebagai jas hujan Memiliki warna yang cerah dan menarik. Empuk dan cukup tebal untuk menahan terpaan angin saat berkendara motor. 3.3 Visualisasi Karya 35
13 Konsep desain jaket dwifungsi ini terinspirasi dari kecenderungan para perempuan pengendara motor yang hampir seluruhnya menggunakan jaket. Dengan didukungnya cuaca yang tidak menentu belakangan ini, maka para perempuan pengendara motor membutuhkan jaket yang juga dapat difungsikan sebagai jas hujan. Disesuaikan dengan pangsa pasar yaitu perempuan muda yang berkendara motor maka dipilih warna dan kain bercorak yang juga anti air agar dapat memperindah penampilan, dengan menggunakan aplikasi quilting dan bahan lain yang membuat nyaman para pengendara motor. (Beberapa desain alternatif dapat dilihat di dalam Lampiran 8 halaman 17). Dari semua hasil proses perancangan dapat diwujudkan menjadi 4 rancangan desain utama untuk jaket dwifungsi, antara lain : 1. Desain Utama 1 Desain utama 1 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang diterapkan adalah warna hijau dan orange yang cerah dan ceria. Bagian jaket bukaan depan dengan bentuk asimetris. Memiliki dua saku bagian kanan dan kiri, saku cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat cappucon yang bisa dikeluarkan dan dimasukan. Bagian dalam jaket mengunakan bahan cotton yang menyerap keringat. Bagian badan jaket menggunakan teknik quilting dengan isisan dakron. Pada bagian celana memiliki 2 warna disesuaikan dengan jaket. Menggunakan pinggang berkaret sehingga mudah dikenakan, pada bagian bawah diberi perekat agar pas pada pergelangan kaki. 36
14 Gambar 3.6 Ilustrasi Desain Utama 1 37
15 Gambar 3.7 Foto Desain Utama 1 38
16 Gambar 3.8 Hanger Desain Utama 1 2. Desain Utama II Desain utama 2 dirancang dengan pola two pieces yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah warna biru dan kuning. Pada bagian jaket digunakan kain plastik bermotif sebagai hiasan pada sekeliling badan. Terdapat 2 saku pada bagian depan kanan dan kiri, cukup luas untuk menyimpan celana. Pada bagian kerah terdapat motif yang dibuat dari pembolongan menggunakan solder, di dalam kerah terdapat cappucon yang dapat dimasukan dan dikeluarkan. Bagian badan menggunakan teknik quilting dengan isian dakron, dibagian dalam jaket menggunakan kain cotton yang menyerap keringat dan cukup nyaman. Celana dibuat sesuai dengan bentuk jaket, menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 39
17 Gambar 3.9 Ilustrasi Desain Utama II 40
18 Gambar 3.10 Foto Desain Utama I1 41
19 Gambar 3.11 Hanger Desain Utama II 3. Desain utama III Desain utama 3 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah muda, merah keunguan dan ungu kebiruan. Pada bagian dada depan terdapat aplikasi kain plastik bermotif, di bagian dalam terdapat kain jarring sebagai ventilasi sirkulasi udara di dalam jaket. Memiliki 2 saku bagian kanan dan kiri untuk menyimpan celana pada saat tidak digunakan. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Jaket menggunakan penjahitan dengan tehnik quilting isian busa. Bagian dalam digunakan kain cotton untuk menyerap keringat. Celana dibuat menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 42
20 Gambar 3.12 Ilustrasi Desain Utama III 43
21 Gambar 3.13 Foto Desain Utama III 44
22 4. Desain Utama IV Gambar 3.14 Hanger Design Utama III Desain utama 4 dirancang dengan pola two pieces, yaitu potongan jaket dan celana. Warna yang digunakan adalah kombinasi warna merah keunguan dan ungu kebiruan. Restleting diletakan lebih ke samping, pada lidah restleting digunakan kain plastic berwarna pink muda sebagai aksesoris aplikasi. Pada bagian kerah terdapat restleting yang didalamnya terdapat cappucon. Memiliki dua buah saku pada bagian kanan dan kiri menggunakan lidah saku. Pada bagian dalam dada depan sebelah kanan dan bagain belakang terdapat kain jarring untuk sirkulasi udara. Celana dibuat menggunakan karet pada bagian pinggang sehingga mudah dikenakan, Bagian pergelangan kaki dibuat manset yang diberi perekat agar pas saat digunakan. 45
23 Gambar 3.15 Ilustrasi Desain Utama VI 46
24 Gambar 3.16 Ilustrasi Desain Utama III 47
25 Gambar 3.17 Ilustrasi Desain Utama VI 48
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari sarana transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA Disusun oleh : Syaiful Rahman Nu (712.1.1.1842) 2012 Misnawi (712.1.1.1826) 2012 Hasan Basri (711.1.1.1636)
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pada era modern saat ini banyak sekali produk pengembangan untuk menunjang kebutuhan aktivitas bermain anak. Mulai permainan melatih otak, fisik sampai anak dapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN, DAN VISUALISASI KARYA 3.1 Konsep Perancangan Melihat kondisi kain besurek yang dikenal sebagai salah satu ciri khas provinsi Bengkulu ternyata dalam pengembangannya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN
45 BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN A. Konsep Penciptaan Dalam menciptakan sebuah karya desain, seorang desainer bisa mendapatkan ide atau gagasan berkarya dari mana saja. Bisa dari pengalaman desainer
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciBAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN
BAB V ULASAN HASIL PERANCANGAN 5.1 Proses Produksi Dalam pembuatan jas hujan, penulis membuat jas hujan di CV. PRATAMA MANDIRI. Saat proses produksi, penulis melihat secara langsung dan memastikan bahwa
Lebih terperinci4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT
4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan
Lebih terperinciPanduan penggunamu. ZANKER TD4213
Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber Daya Alam dan memanfaatkannya lebih lanjut untuk kesejahteraan rakyatnya. Hasil alam yang mampu
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan bahan baby kanvas dan blacu sebagai bahan utama pengaplikasian teknik shibori pada produk tas ini di dasarkan pada hasil pengamatan di lapangan, sebagin
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA STUDI KASUS
BAB IV ANALISA STUDI KASUS IV.1 GOR Bulungan IV.1.1 Analisa Aliran Udara GOR Bulungan terletak pada daerah perkotaan sehingga memiliki variasi dalam batas-batas lingkungannya. Angin yang menerpa GOR Bulungan
Lebih terperinciTHE FACTORY ORGANISATION
THE FACTORY ORGANISATION Director IT - Department Finance Shipping Human Resources Marketing Manager Chief Merchandiser Merchandisers Sampling Asst. Merchandiser Production Management Production Orders
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1
SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN PAKAIAN DINAS OPERASIONAL & ATRIBUT SATPOL.PP TAHUN ANGGARAN : 2014 NO JENIS BARANG SPESIFIKASI UMUM 1 2 3 1 PDL I Satpol. PP a. Bahan Kain Super High Twinst
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket
1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit
Lebih terperinciII. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Desain motif batik pada bed sheet memang sudah tersedia di pasaran, namun sangat terbatas sekali jumlahnya. Setelah diamati desain motif batik pada bed sheet yang
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA
BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II PRODUK DAN JASA
BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.
Lebih terperinciKODE : Q003. Uk: S,M,L,XL
KODE : Q001 Kaos yang sangat simple, tanpa aksen tambahan. Pas untuk suasana santai, Untuk olahraga juga bisa karena berbahan kaos katun yg menyerap keringat dan nyaman di pakai. Warna: Cream, hitam, coklat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Kesimpulan Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah keinginan konsumen akan suatu tas. Dari Customer Needs yang paling berpengaruh
Lebih terperinciBAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah:
BAB V KONSEP DESAIN Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: Gambar 5.1. Konsep desain. 5.1. Penerapan Solusi Desain pada Produk Berdasarkan hasil
Lebih terperinciPEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER
MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB lv KONSEP PERANCANGAN
BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Desain Bakmi DKI merupakan sebuah perusahaan makanan yang sedang berkembang, Bakmi DKI berdiri pertama kali pada tanggal 5 Mei 2002 dikawasan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada perancangan pelindung sepatu yang diberi nama sepatu Octora. Terinspirasi pada bentuk sepatu boots dan pengalaman saat sekolah dasar. Dulu pada saat hujan
Lebih terperinciPROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perintisan Usaha Pembuatan Baju Unik Berbahan Kain Jarik dan Kain Lurik Bekas BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F0215100
Lebih terperinciBAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS
BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut
Lebih terperinciPaket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II
Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur
Lebih terperinciSPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)
Lebih terperinciSPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN
SPESIFIKASI PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT SATPOL PP A. PAKAIAN DINAS HARIAN 1. Seragam a. Warna kain: khaki tua kehijau-hijauan b. Bahan: Finest Twist c. Code Warna: 18 Satuan Polisi Pamong Praja d. Baju:
Lebih terperinciBAB III IDENTIFIKASI DATA
BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Identifikasi Data Objek 1. Online store Thesteddy Berawal dari keisengan untuk menambah uang jajan, Widya Sesarika, pemilik Thesteddy, menciptakan sebuah toko online yang berkecimpung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan
Lebih terperinciBAB II. Metodologi Perancangan
BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan
Lebih terperinciMONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017
BMKG MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017 Status Perkembangan 26 September 2016 PERKEMBANGAN ENSO, MONSUN, MJO & IOD 2016/17 Angin ANALISIS ANGIN LAP 850mb
Lebih terperinciBAB III. Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan
BAB III 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan pada bagian produksi jahit yang melakukan proses transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output), dimana manusia, bahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG
BAB II IDENTITAS PRODUK C59 JUNIOR KID BANDUNG 2.1. Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Ruang Lingkup C59 Pada situs www.c59.com dijelaskan bahwa C59 Bandung merupakan clothing pertama di Indonesia yang berdiri
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert
Lebih terperinciINFORMASI DAN SPESIFIKASI
INFORMASI DAN SPESIFIKASI Sablon FLOCK Adalah sablon Digital dengan menggunakan kain sintetis yg sudah memiliki perekat. Menggunakan tinta khusus yang tahan air. Menggunakan lem khusus non-water-based
Lebih terperinciBAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK
BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,
Lebih terperinciBAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN
BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 1.1 Teknis Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi yang sederhana dengan warna-warna cerah dan memiliki kesan ceria. Media utama berupa
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang
Lebih terperinciINFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA. Kriteria evaluasi ambang batas lulus/tidak lulus? (Ya/Tidak) Jenis Barang Nama Barang Pengguna Spesifikasi Barang
Daftar spesifikasi dan harga penawaran Nama perusahaan penyedia: Sebutkan nama perusahaan anda Spesifikasi barang: Isilah penawaran anda pada tabel di bawah ini INFORMASI DARI PEMPROV DKI JAKARTA Jenis
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop. menuangkan hobi nya di bidang fashion tersebut dia berkeinginan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Butik Dorayaky Shop Salah satu Butik yang di gemari di kawasan Jl. Bukit Siguntang No: 16 Medan adalah Butik Dorayaky Shop. Awal mulanya butik ini didirikan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Parameter Curah Hujan model REMO Data curah hujan dalam keluaran model REMO terdiri dari 2 jenis, yaitu curah hujan stratiform dengan kode C42 dan curah hujan konvektif dengan
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 SPESIFIKASI TOPI RIMBA BRIMOB DAN SPN 1. BENTUK/DESAIN Bentuk/desain Topi
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, TATA KERJA, PAKAIAN DINAS DAN PERLENGKAPAN ANGGOTA SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT YANG MELAKSANAKAN
Lebih terperinciJAKET. Disusun oleh: Nama : Fajar Nugraha Nim : A Jurusan : Pend. Akuntansi
JAKET Disusun oleh: Nama : Fajar Nugraha Nim : A 2100 90 173 Jurusan : Pend. Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2009 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat.
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi otomotif di dunia semakin berkembang, terutama untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. Dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBISNIS PLAN JILBAB SHOP
BISNIS PLAN JILBAB SHOP Oleh : Citra Mulia 1110011211190 Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 I. LATAR BELAKANG Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berada di Sumatera Barat yang dikenal
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur
SAINS ARSITEKTUR II Iklim (Tropis Basah) & Problematika Arsitektur Disusun oleh : Yudi Leo Kristianto (0951010014) Dosen : JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK
BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Boneka bisa terbuat dari bermacam bahan, bahan yang bisa digunakan yaitu kain, kulit, kertas, fiber, tanah liat
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa
Lebih terperinciKEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah A. Perancangan Motif Batik Geometri Permasalahan: 1. Pemahaman konsep perancangan. 2. Perancangan motif batik Geometri 3. Visualisasi bentuk dan warna
Lebih terperinciKEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR TAHUN 0 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN NASIONAL
Lebih terperinciBAB IV UJI KELAYAKAN PANTAI UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG SEBAGAI TEMPAT RUKYATUL HILAL A. UJI KELAYAKAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS
BAB IV UJI KELAYAKAN PANTAI UJUNGNEGORO KABUPATEN BATANG SEBAGAI TEMPAT RUKYATUL HILAL A. UJI KELAYAKAN BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS Seperti yang telah dijelaskan pada bab II, bahwa tempat yang layak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin
Lebih terperinciUJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!
UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan
Lebih terperinci15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH
15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH 1. Tas Laptop Dari Kain Perca Anda punya baju/rok batik yang kekecilan/robek? Mau makai bikin nggak pede, padahal kain batiknya masih bagus. Apa boleh buat, daur ulang
Lebih terperincimenjadi pemimpin pasar. Sedangkan menurut (Zimmerer dkk, 2008:57)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didunia usaha saat ini semakin ketat dan kompetitif, setiap pelaku usaha dituntut untuk selalu memberikan kepuasan pada konsumennya, padahal para konsumen
Lebih terperinciRESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diusung dalam pengerjaan proyek Resort Dengan Fasilitas Meditasi ini adalah Arsitektur Tropis yang ramah lingkungan. Beberapa alasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Touring adalah perjalanan menyusuri jalan aspal dengan memakai sepeda motor yang di lakukan satu bulan sekali atau dua bulan sekali tergantung sesuai keinginan,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Dimensi Rangka Canopy untuk Membuat Fasilitas Sepeda Motor Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka dimensi rangka yang digunakan untuk lebar
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
RINGKASAN Sarung Helm anti air, sebuah solusi bagi mayoritas orang yang sering merasa tidak nyaman saat bepergian karena masih banyak tempat parkir yang kurang akan kenyamanan dan fasilitasnya seperti
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K. Diusulkan oleh: UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM LAMPU TEGEL (LAMPU TERANG DALAM GELAP) BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Sagita Tearisha Ikawati Sukarna Rizki Amalia Isnawati (C0213060) (C0213032) (C0213058)
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun
Lebih terperinciEdisi Juni Ramadhan Edition
Edisi Juni 2016 Ramadhan Edition EDISI JUNI 2016 2 Semangat Pagi Rekan-rekan BCL&Ders, Tidak terasa kita sudah memasukin setengah tahun kita berkarya di tahun 2016 ini. Tidak terasa juga bulan puasa sudah
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian
Lebih terperincitertentu makanan yang merupakan kebutuhan pokok justru dianjurkan untuk dikurangi. Adapun mencuci pakaian tidak memiliki kasus ini.
LAUNDRY FIRST Free Pick Up Delivery Laundry Kiloan Specialist - Ahlinya Antar Jemput Laundry Kiloan Biaya Laundry Kiloan Rp 6000/Kg - Laundry Kiloan Langganan Bulanan Rp 150.000/bulan (30Kg) - Laundry
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah
39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK
BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK Karakteristik busana etnik setiap daerah berbeda-beda. Karakterstik tersebut ditinjau dari model busananya, jenis dan corak kain yang dipergunakan, warna busana dan perlengkapan
Lebih terperinci4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.
> Seluruh Mahasiswa: 1. Bagi mahasiswa Difabel menggunakan pita berwarna hijau, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. 2. Bagi mahasiswa Perempuan yang berhalangan menggunakan pita berwarna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar mengalami peningkatan penjualan pada tiap-tiap tahun, baik yang beroda empat atau pun yang beroda
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL
digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi
Lebih terperinci