Bab 2 Penerapan Prinsip Phyllotaxis pada Desain Permainan Konstruktif
|
|
- Ivan Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 2 Penerapan Prinsip Phyllotaxis pada Desain Permainan Konstruktif 2.1 Metodologi Biomimetika Biomimetik yang juga dikenal dengan nama bionik, biognosis, atau biomimikri, yang merupakan bentuk singkat dari biomekanik. 3 Biomekanik berasal dari bahasa Yunani bios yang berarti hidup, dan kata mekanik. Biomimetik dapat berarti suatu metoda dan sistem pengaplikasian apa yang ditemukan dari alam untuk dipelajari dan dirancang dalam system dan modern teknologi yang dibuat manusia. Tujuan dari biomimetik adalah pencapaian pemecahan masalah yang manusia alami melalui pembelajaran model-model alam yang memiliki problem serupa namun memiliki solusi yang terbaik. 4 Metodologi dibawah merupakan contoh bagaimana proses pemecahan masalah secara sistematis dikaji dengan mempelajari fitur-fitur berbagai mahluk hidup yang memiliki masalah yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi manusia, dengan tujuan mencari bentuk pemecahan masalah di alam untuk diterapkan pada proses pemecahan masalah yang manusia hadapi. Cara yang paling penting adalah bagaimana manusia memahami masalahnya sendiri dan juga memahami bagaimana masalah yang serupa disiasati oleh alam. Diperlukannnya kerjasama antara desainer dan insinyur dengan ahli biologi dan ahli bidang alam dalam memahami bagaimana alam mengatasi masalah. Cara ini membantu permasalahan manusia dalam produk sehingga menemukan solusi yang tepat secara efektif, efisien, dan optimal. Dibawah ini merupakan pengembangan metode biomimetik: Tabel METODOLOGI BIOMIMETIK (EVOLVING) Identifikasi rumusan masalah yang akan dihadapi Jangan bertanya apa yang akan anda desain (misalnya filter air), tetapi tanyakan apa yang ingin desain anda lakukan? (misalnya mensdapatkan air bersih) Tanya mengapa sekian kali. (rumusan masalah: Filter air sering kali tersumbat serta masalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti) 3 biomimetics/html. 4 Janine M. Benyus, 1998, Biomimicry inovation inspired by nature, HarperCollins Publishers inc, NewYork. 6
2 Mengapa filter tersumbat? Karena harus menyaring segala partikel yang terdapat didalam air dan alga tumbuh didalamnya. Mengapa filter menyaring semua partikel yang terdapat didalam air? Karena molekul toksik yang berukuran terkecil harus dapat tersaring. Mengapa alga tumbuh didalamnya? Karena filter adalah media yang basah dan bagian terluar tanki terkena paparan sinar matahari. Jadi, bagaimana desain yang anda inginkan agar air bebas molekul toksik? Studi biologi untuk menjawab pertanyaan. Mengidentifikasi fungsi (maksud tujuan, peranan, profit, dll) (misalnya untuk memisahkan molekul toksik dari air) Apa yang alam lakukan dalam fungsi tersebut Deskripsi parameter lingkungan/kondisi (gunakan kata sifat yang sederhana) kondisi iklim (misalnya basah, kerbing, dingin, panas, tekanan rendah, tekanan tinggi, perubahan yang tinggi, tinggi UV, rendah UV, dll) Apa yang alam tidak lakukan dalam fungsi tersebut Ricek pertanyan-pertanyaan dengan kata kunci kondisi nutrisi (malnutrisi, tinggi nutrisi, dapat dikategorikan material) Dengan mendeskripsikan parameter lingkungan dan kondisi (lihat langkah selanjutnya), tanyakan Apa yang alam lakukan dalam keadaan dan kondisi yang dideskripsikan? kondisi sosial (kompetitif,kooperatif,dll) kondisi temporer (dinamis, statis, bertumbuh, menua, dll) Pencarian model terbaik dari alam 7
3 Observasi o Cari organisme/ekosistem yang melakukan fungsi yang serupa o Mengamati secara dekat, dan catat strategi yang ditemukan baik secara literal maupun simile Studi Pustaka o Cari model yang paling beradaptasi dengan bertanya Siapa atau apa yang mampu bertahan dalam keadaan yang diinginkan? o Lihat organisme yang paling tepat dalam problem yang hendak dopecahkan, tetapi tidak terlalu terbatas pada hal tersebut. (Cari organisme laut yang hidup di lingkungan yang dipenuhi miroba, tetapi bertahan dan bebas dari bakteria) o Lihat dalam lingkungan yang ekstrim ( lihat dari berbagai kondisi) o Selidiki problem secara spesifik (Bila mencari cara dalam mengeringkan kelembapan udara, jangan lihat pada daerah tropis; namun lihat bagaimana kecoak di padang pasir mendapatkan air melalui udara.) o Cari detail, menggunakan kutipan dari data studi biologi di perpustakaan universitas. Fokus dalam ulasan artikel-artikel. Brainstorming dengan ahli biologi o Cari ahli alam dan ahli biologi di universitas anda, museum sejarah alam, nature center, dll. o Konsultasi melalui Nature s Sollutions Database (database.biomimikri.org) yang diciptakan oleh ahli biologi untuk perancang dan insinyur. o Ciptakan taksonomi dalam strategi kehidupan. Dari daftar yang terorganisasi, pilih strategi yang paling menjanjikan untuk ditiru dan memberikan kondisi lingkungan dan parameter perancangan. 8
4 Play and Design Konsultasi kepada ahli biologi yang piawai untuk detail lebih. Adakan perbincangan serius dengan guru ahli alam. Apakah anda meniru bentuk? Cari tahu mengenai detail morphologi Mengerti efek skala faktor yang mempengaruhi secara efektif dari bentuk organisme apakah akan lebih meniru proses bentuk dan atau ekosistem Apakah anda meniru proses? Cari tahu proses biologis Mengerti efek skala faktor yang mempengaruhi secara efektif dari bentuk organisme apakah akan lebih meniru proses bentuk dan atau ekosistem Apakah anda meniru ekosistem? Cari tahu detail proses biologis Mengerti efek skala Mempertimbang-kan faktor yang mempengaruhi secara efektif dari bentuk organisme apakah akan lebih meniru proses bentuk dan atau ekosistem Apakah desain yang dihasilkan modular atau bersegmen Apakah dirancang untuk form Apakah dapat dirakit sendiri oleh pemilik Apakah menggunakan form untuk meminimalkan penggunaan material 9
5 Tandai dan kaji desain yang dirancang sesuai dengan prinsip kehidupan ( Mengkaji secara menyeluruh dalam biomimetik) Apakah desain yang dirancang berguna bagi kehidupan? Apakah optimal dibandingkan maksimal Apa peranan dari air dalam hal tersebut Apakah dapat apakah desain dirancang untuk dapat didaur Apakah material yang digunakan hasil daur ulang? Apakah dapat didaur? Apakah desain dapat disesuaikan dengan keadaan? Apakah produksi manufaktur dan menggunakan energi secara maksimal? Apakah bahan baku banyak tersedia? Apakah desain dapat beradaptasi, berubah? Apakah desain dapat disesuaikan dengan kebiasaan pengguna? Apakah terdapat cross-pollination? Apakah menggunakan material yang ramah lingkungan? Apakah mampu diproduksi secara manufaktur? Apakah desainnya dapat menaikan kualitas hidup? Bagan Metodologi Biomimetik 2.2 Permainan Konstruktif Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan. Melalui bermain seseorang baik secara individu maupun kelompok memperoleh manfaat bukan saja kesenangan namun aspek-aspek penting lainnya seperti komunikasi, proses sosial, dan sebagainya. Permainan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan berbagai jenis 10
6 benda yang dipergunakan dalam permainan yang disebut mainan. Bermain dan alatalat permainan memiliki fungsi terapeutik. Proses bermain dan alat-alat permainan merupakan perangkat komunikasi, Melalui bermain individu belajar berkomunikasi dengan lingkungan hidupnya, lingkungan sosialnya serta dengan dirinya sendiri. Melalui bermain terdapat proses belajar mengerti dan memahami lingkungan alam dan sekitarnya. Melalui bermain individu belajar mengerti dan memahami interaksi sosial dengan orang-orang di sekelilingnya. Melalui bermain individu belajar mengembangkan fantasi, daya imajinasi dan kreativitasnya. Terdapat berbagai jenis tipe permainan, dari yang aspek kesenangannya tinggi, aspek edukasi, terapi, dan sebagainya. Penulis memilih tipe permainan yang unsur kesenangannnya tinggi, namun juga memiliki aspek terapeutik, dan mengasah keterampilan serta dapat dilakukan dalam kegiatan berkelompok. Gambar Contoh permainan konstruktif Permainan yang mengasah ketrampilan, misalnya puzzle, menyusun balok, menyambungan bongkar pasang adalah permainan-permainan yang sesuai untuk kegiatan berkelompok yang membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi. Jenis permainan diatas masuk kedalam permainan kostruktif atau rancang bangun. Permainan konstruktif adalah jenis permainan yang dilakukan dengan menyusun modul-modul yang dapat disatukan dengan berbagai cara sehingga menjadi bentuk bangun tertentu. Pola antara modul yang satu dengan modul lain serta desain bentuknya menghasilkan rancangan yang mewakili imaginasi pemainnya. 11
7 2.3 Penerapan Prinsip Phyllotaxis Rancangan alam yang memiliki pola konstruktif begitu beragam. Berbagai pola digunakan alam untuk menyesuaikan dengan kondisi, temperatur, pertumbuhan baru dan sebagainya dengan rancangan yang sempurna. Berbagai rancangan manusia seperti pada bangunan, jembatan, gedung pencakar langit, dan sebagainya secara sadar atau tidak sadar sebenarnya serupa dengan fitur-fitur rancangan berbagai mahluk hidup. Berbagai rancangan alam seperti keranjang venus, sarang lebah, nautilus, radiolaria, dan pertumbuhan tanaman. Model-model alam itu dipelajari oleh penulis sebagai model prinsip dasar desain permainan konstruktif. Gambar Pola konstruktif alam Penggunaan prinsip phyllotaxis pada desain permainan konstruktif secara sistematis menerapkan metodologi biomimetik. Sebagai hasil dari identifikasi perumusan masalah dimana desain produk yang akan dirancang adalah permainan konstruktif maka yang patut dipertimbangkan sesuai metode biomimetik adalah desain yang seperti apa yang sesuai dengan prinsip dasar permainan konstruktif. Seperti yang disebutkan sebelumnya, permainan konstruktif adalah jenis permainan yang dilakukan dengan menyusun modul-modul yang dapat disatukan dengan berbagai cara sehingga menjadi bentuk bangun tertentu. Pola antara modul yang satu dengan modul lain serta desain bentuknya menghasilkan rancangan yang mewakili imaginasi pemainnya.oleh karena itu proses selanjutnya melihat identifikasi perumusan masalah yaitu bentuk moduler, rancang bangun, pertumbuhan baru. Setelah memahami bagaimana desain permainan kostrutif itu seperti apa maka yang dilakukan selajutnya adalah studi biologi, mencari dan mempelajari fitur-fitur alam yang serupa dengan identifikasi perumusan masalah desain permainan konstruktif tersebut. 12
8 Melalui proses pembelajaran mengenai sistem model alam yang sesuai dengan konsep permainan konstruktif, maka pemilihan model alam yang diputuskan sebagai prinsip dasar permaian konstruktif yang akan dirancang adalah prisip pertumbuhan pada tanaman yaitu phyllotaxis. Prinsip phyllotaxis dipilih menjadi model prinsip dasar permainan konstruktif yang dirancang penulis. Phyllotaxis adalah sudut istimewa 137,5 merupakan sudut yang banyak ditemukan pada pola pertumbuhan tanaman. Kebanyakan tanaman membentuk organ baru seperti batang, daun, dan bunga dari sebuah titik tumbuh yang sangat kecil disebut meristem. Setiap struktur baru yang disebut primordium berkembang dan bertumbuh dari tengah ke sesuatu arah yang baru, membentuk sudut dengan primordium sebelumnya.pertumbuhan-pertumbuhan baru pada kebanyakan tanaman akan tertata pada sudut phyllotaxis sehingga terbetuklah formasi spiral. 5 Formasi spiral pada beberapa tanaman dapat berulangulang dan berjumlah sesuai dengan deret fibonacci. Jumlah spiral yang dihasilkan oleh pertumbuhan pada susut emas biasanya sama dengan salah satu bilangan yang terdapat dalam rangkaian yang disebut deret Fibonacci. Rangkaian ini pertama kali dijabarkan oleh matematikawan Itaila abad ke-13, yang dikenal dengan nama Leonardo Fibonacci. Dalam barisan bilangan ini, setiap bilangan setelah satu adalah hasil penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Pada bunga dari banyak tanaman yang memamerkan pola pertumbuhan spiral, jumlah daun mahkotanya sering kali sama dengan salah satu bilangan Fibonacci. Buah dan sayur sering memiliki fitur-fitur yang sesuai dengan bilangan Fibonacci. Misalnya penampang lintang pisang berbenttuk segi lima. Gambar Pola phylotaxis pada tanaman 5 Watchtower Bible and Tract Society of Pennsylvania., 2006, Pola yang Menakjubkan Pada Tanaman. Sedarlah. Watchtower Bible and Tract Society of New York, inc. 13
9 Sudut ini menghasilkan kerapatan yang sempurna serta bentuk spiral yang unik dan teratur. Sudut ini sangat istimewa karena tidak dapat dinyatakan dengan pecahan sederhana. Pecahan 5/8 mendekati sudut emas, 8/13 lebih dekat, dan 13/21 lebih dekat lagi, namun tidak ada pecahan yang secara persis menggambarkan sudut emas itu. Maka, sewaktu pertumbuhan baru di meristem berkembang pada sudut yang tepat ini dengan pertumbuhan sebelumnya, dua pertumbuhan tidak akan sama pernah berkembang ke arah yang persis sama. Oleh karena itu, bukannya membentuk jari-jari lingkaran, primordia akan membentuk spiral Gambar Pola phyllotaxis 2.4 Prinsip Phyllotaxis dalam Desain Permainan Konstruktif Prinsip dan metodologi biomimetik bila dipahami dan diterapkan dalam desain produk akan menjadi bagian dalam metode inovasi yang memungkinkan proses perancangan produk mencapai hasil yang lebih optimal. Prinsip phyllotaxis sebagai contohnya dapat menjadi dasar alternatif konstruktif yang menarik dalam mendesain produk permainan konstruktif. Bagan Proses Biomimetik dan Permainan Konstruktif Dengan menggunakan metodologi biomimetika, yaitu dengan mempelajari fitur-fitur rancangan alam dan mengaplikasikannya dalam desain produk sebagai pemecahan masalah, mampu memberikan solusi menarik yang dapat diterapkan dan dieksplorasi sehinggga mencapai desain yang optimal. 14
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Biomimetik merupakan metode yang menggunakan sistem alam sebagai sebagai model untuk memecahkan masalah yang dihadapi manusia. Saat ini biomimetik terus berkembang
Lebih terperinciBab 3 Proses Desain. Gambar Pola phyllotaxis pada batang dan daun (Sumber: koleksi penulis)
Bab 3 Proses Desain 3.1 Konsep Desain Dengan menggunakan prinsip phillotaxis pada desain permainan konstruktif maka yang menjadi prinsip konstruktif adalah penggunaan sudut 137,5. Sudut ini yang akan membentuk
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK Semester I 2006/2007. PiloPlay. Aplikasi Biomimetik Pada Desain Permainan Konstruktif
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK Semester I 2006/2007 PiloPlay Aplikasi Biomimetik Pada Desain Permainan Konstruktif Oleh: R. Fabio Renaldo / 17502037 Koordinator TA Desain Produk Bandung,...2007
Lebih terperinciTim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya
Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban
Lebih terperinci5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya
Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya 1. Faktor Genetik : Faktor dalam yang sifatnya turun temurun + 2. Faktor lingkungan: - Tanah - Air - Lingkungan - udara (iklim) Iklim-------- sifat/peradaban
Lebih terperinciPERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE
PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE Mefita 1), Purwanita Setijanti 2), dan Hari Purnomo 3) 1) Bidang Keahlian Perancangan Arsitektur, Pascasarjana Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP
PENDAHULUAN Dengan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam standar nasional pendidikan, setiap satuan pendidikan (sekolah) diberi kebebasan (harus) mengembangkan Kurikulum
Lebih terperinciCut Nuraini/Institut Teknologi Medan/
Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/16-09-2014 APA ITU ARSITEKTUR TROPIS? TROPIS tropikos artinya : Garis Balik Garis lintang utara 23 0 27 adalah garis balik cancer dan matahari pada tanggal 27 Juni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai ruang lingkup penelitian yang mencakup latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang konstruksi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan prasarana yang diperlukan dalam mempertahankan dan mengembangkan peradaban manusia. Di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan pembangunan disegala sektor kehidupan, seiring dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia dan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka Penelitian ini mengutip beberapa pendapat para ahli yang mendukung dan relavansi dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari :
Lebih terperinciBAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green
BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA 3.1 Tinjauan Pustaka Tema Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green Architecture atau yang lebih dikenal dengan Arsitektur Hijau. Pada bagian
Lebih terperinciBIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA
BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA 1. KONSEP ENERGI Energi sering menjadi pokok bahasan setiap hari, namun tak banyak orang yang memahami konsep dasar energi. Energi dapat ditinjau dari 3 sudut pandang, yaitu :
Lebih terperinciTanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang
Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman. Di bagian atas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK ALKHAIRAAT SUMARI Hijrah 1 ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah melalui penggunaan metode pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan memiliki tubuh yang sehat, bugar dan penampilan yang semangat tentunya kita akan merasa senang dan lebih percaya diri. Terlebih lagi jika ditunjang oleh pikiran
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciArtificial Photosynthesis : Energi Masa Depan
Artificial Photosynthesis : Energi Masa Depan Artikel oleh Intan Prameswari (27109054) Jakarta adalah salah satu kota dengan tingkat polusi terburuk di dunia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya industry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu metrologi sebagai ilmu yang tertua di dunia memiliki banyak pembahasan mengenai permasalahan yang muncul di sekitar kehidupan manusia, di atas tempat makhluk hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian masalah sehari-hari. B. Kompetensi Dasar mendeskripsikan peran kalor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika, bahwa game edukasi sangat berguna di bidang pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan software edukatif di Indonesia saat ini tampak semakin banyak dilakukan, baik oleh institusi-institusi pendidikan untuk kepentingan proses belajar-mengajarnya.
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap aspek kehidupan tidak lepas dari sarana-sarana penunjang kegiatan manusia, dimana setiap sarana membutuhkan energi untuk dapat bekerja. Pemanfaatan energi ini
Lebih terperinciTulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF
Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF 30/06/2009 Disimpan dalam Uncategorized Tagged Alat Permainan edukatif, barang bekas, kreatif, Mainan, mainan anak Sesungguhnya
Lebih terperinciKELAS VII : SEMESTER 1
A.. Standar Isi (SK dan KD) KELAS VII : SEMESTER 1 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan 2. Memahami unsur, senyawa, dan campuran 3. Memahami gejalagejala
Lebih terperinciWUJUD ZAT LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK WUJUD ZAT Wujud apakah aku? Kalau aku? Gambar (a) es batu, (b) air mendidih, (c) air Sumber : arifkristanta wordpress.com Kalau aku apa?, samakah dengan gambar Kelompok :. 1...
Lebih terperinciKemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum terdapat beberapa mata pelajaran sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Pada jenjang Sekolah Dasar terdapat lima mata pelajaran pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa Kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyak ahli menyebut periode ini sebagai golden age
Lebih terperinciHUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU
HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU Indriwati 1 ABSTRAK Masalahan pokok dalam artikel ini adalah kreativitas anak yang belum berkembang sesuai harapan.
Lebih terperinciB A B 4 A N A L I S I S
B A B 4 A N A L I S I S Pada bab ini saya ingin melakukan analisis terhadap data yang sudah didapat dari studi kasus berdasarkan tiga teori pada bab sebelumnya. Pertama, saya ingin melihat hubungan keempat
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinci46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciSISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL
SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL Planet Bumi 1 SISTEM KERJA BUMI Planet Bumi 2 Keseimbangan Energi di Bumi Fungsi: Untuk memproyeksikan permukaan bumi agar menjadi suatu informasi bagi manusia. Jenis-jenis:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari, bahkan setiap detik selalu saja ada benda yang terbuang dan menjadi sampah. Dari sisa makanan, plastik wadah makanan, botol tempat minuman, kertas, hingga
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1 Green Arsitektur Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
Lebih terperinciDAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. sehingga siswa memperoleh keberhasilan dalam belajar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar dalam suatu pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa yang saling timbal balik, untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Proses
Lebih terperinciEkologi ilmu tentang rumah atau tempat tinggal organisme atau rumah tangga mahluk hidup.
Istilah ekologi pertama kali dekenalkan oleh ahli biologi Jerman, yaitu Ernst Haeckel (1834-1919). Ekologi berasal dari bahasa Yunani; oikos, artinya rumah atau tempat tinggal dan logos, artinya ilmu.
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan 6.1.1 Prinsip Secara umum di setiap perancangan pusat perbelanjaan, hal green yang paling ditekankan dan paling masuk akal dalam perancangan pusat perbelanjaan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT
PEMANFAATAN LIMBAH BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim
Lebih terperinciAtmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere
Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Mesin Perancangan secara umum dapat didefinisikan sebagai formulasi suatu rencana untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga secara sederhana perancangan dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas
Lebih terperinciSUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA
SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 PSD131-BA-TM11-PGSD_UEU-2016 23/07/2017 1 Tujuan Pembelajaran Mampu mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 minggu dalam bulan November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang
10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam A. Latar Belakang Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciFISIKA Konsep KTSP 2006 Usulan Surya Institute Kurikulum baru
Perbandingan Kurikulum IPA antara KTSP 2006, Usulan SI, dan Kurikulum baru FISIKA Konsep KTSP 2006 Usulan Surya Institute Kurikulum baru Gerak Benda mudah bergerak dan sulit bergerak Gerak adalah perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Contoh energi yang banyak digunakan saat ini adalah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar Belakang Tema Tema Green Architecture dipilih karena mengurangi penggunaan energi dan polusi, serta menciptakan hunian dengan saluran, penyekatan, ventilasi, dan material
Lebih terperincidengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era Globalisasi perdagangan internasional memberi peluang dan tantangan bagi perekonomian nasional, termasuk didalamnya agribisnis. Kesepakatankesepakatan GATT, WTO,
Lebih terperincicross ventilation system, maka konsep desain juga mengikuti fungsi tujuan arsitektur bangunan tersebut supaya terjadi keserasian, dan keselarasan anta
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR BASKETBALL COMMUNITY CENTER 5.1 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1.1 KONSEP DASAR Pengertian olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Olahraga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak, abu gosok, bahan bakar dan sebagai pembuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan dan perhitungan
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Yakina Art Shop yang beralamat di Jl. Raya Pasekon No.47 Cipanas Cianjur, Jawa Barat. Adapun
Lebih terperinciPotensi Optimasi Reaksi Laboratorium Aturan Dasar untuk Sintesis Berkelanjutan
Potensi Optimasi Reaksi Laboratorium Aturan Dasar untuk Sintesis Berkelanjutan Selama mengamati beberapa reaksi dalam NOP, dapat diidentifikasi adanya beberapa kelemahan. Kelemahan ini terutama berpengaruh
Lebih terperinciTANKI PADA MOTOR DIESEL OLEH : 1. GILANG YUDA PERDANA 2. ARIF RACHMAN SAPUTRA 3. TRI NAHLIAS DARUSSALAM
TANKI PADA MOTOR DIESEL OLEH : 1. GILANG YUDA PERDANA 2. ARIF RACHMAN SAPUTRA 3. TRI NAHLIAS DARUSSALAM PENEMPATAN TANKI PADA KENDARAAN BAGIAN-BAGIAN TANKI DAN NAMA KOMPONEN ALUR LAJU BAHAN BAKAR MOTOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi manusia yang cerdas, bermoral, dan bermartabat. Pendidikan juga menentukan nasib suatu bangsa, dimana setiap bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjadi manusia yang cerdas, bermoral, dan bermartabat. Pendidikan juga menentukan nasib suatu bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek
BAB I PNDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya
Lebih terperinciBAB 3. Elaborasi Tema
BAB 3 Elaborasi Tema 3.1 Latar Belakang Tema Metoda pendekatan perancangan yang diambil adalah pendekatan yang berorientasi pada anak, yang berarti menempatkan anak sebagai subyek pendidikan, dimana anak-anak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan
29 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung Selatan 2. Semen portland yaitu semen baturaja dalam kemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Makro Indonesia merupakan Negara yang kaya keberagaman tradisi dan budaya. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budaya, kerajinan dan kesenian adalah
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT
PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciTopik 1: Pendahuluan
Topik 1: Pendahuluan Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Background Pendahuluan problems Tujuan mata kuliah Struktur Baja I Memberikan wawasan kepada mahasiswa
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERANCANGAN
BAB 4 KONSEP PERANCANGAN 4.1 Tema Interior Konsep desain pada perancangan fasilitas Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Fasilitas ini mengambil
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.
SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di susun oleh : FERIA ETIKA.A. (0951010024) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak memiliki masa emas untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan yang sangat penting untuk generasi penerus bangsa. Karena anak usia dini merupakan masa
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,
BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk kesenangan dan kadang-kadang digunakan sebagai sarana
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Permainan atau game adalah suatu struktur kegiatan, yang biasanya dilakukan untuk kesenangan dan kadang-kadang digunakan sebagai sarana pendidikan. Permainan
Lebih terperinciMenanya Menanya tentang halhal yang berkaitan dengan gambar atau tayangan animasi tentang tata surya, perilaku adil, bangun ruang, dan olahraga air
Tema 8 Subtema 1 : Bumi dan alam semesta : Bumi bagian dari alam semesta Mata PPKn Bahasa Indonesia 3.1 Memahami simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pancasila 4.1 Mengamati dan menceritakan
Lebih terperinciATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi
BAB 1 ATMOSFER BUMI A tmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan tidak memanas dengan cepat di siang
Lebih terperinciHORTIKULTURA LANSEKAP
Materi 10 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian, Universitas Mataram Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 TERRARIUM & DISH GARDEN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tanaman tembakau memiliki sistem perakaran yang relatif dangkal, namun sangat peka terhadap drainase yang kurang baik, sehingga persediaan air yang cukup didalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan beberapa hal pokok mengenai penelitian ini, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada masa itu anak sedang mengalami masa keemasan atau disebut dengan golden age. Seyogyanya
Lebih terperinciERNI WAHYU FITHRIANA A
EFEKTIFITAS AIR REBUSAN KEDELAI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ZAMIA (Zamia kulkas) DENGAN BERBAGAI MEDIA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi Oleh
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbedabeda. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari sejak lahir. Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua, pengasuh, guru) dengan anak usia dini secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian beserta penjabaran singkat mengenai tahapan tahapan yang dilakukan. Berikut ini
Lebih terperinci0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst
Ilustrasi Angka Tuhan? Mungkin Anda bertanya-tanya tentang Angka Tuhan, apaan sih? Sebenarnya itu hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu angka misteri (baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 : PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP Nama Sekolah : Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Nama Guru NIP / NIK : : RENCANA PELAKSANAAN
Lebih terperinciAtmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.
Atmosfer Bumi Meteorologi Pendahuluan Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Dengan keberadaan atmosfer, suhu Bumi tidak turun secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan lahan pertanian yang cukup besar, sebagaian besar penduduk Indonesia hidup pada hasil
Lebih terperinciPERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI
PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinci41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban tidak mungkin terjadi. Namun demikian, anugerah yang sangat berharga ini tersia-sia akibat korosi. Dalam banyak hal, korosi
Lebih terperinciUKDW BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara
Lebih terperinciBANGUNAN BALAI KOTA SURABYA
SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA Diajukan oleh : LUTHFI HARDIANSYAH 0951010022 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012 Balai Kota Surabaya
Lebih terperinciINDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN
SUMBERDAYA PENGERTIAN SUMBER DAYA MERUPAKAN UNSUR LINGKUNGAN HIDUP YANG TERDIRI DARI SUMBERDAYA MANUSIA, SUMBERDAYA HAYATI, SUMBERDAYA NON HAYATI DAN SUMBERDAYA BUATAN. (UU RI NOMOR 4 TAHUN 1982) SEHINGGA
Lebih terperinciKATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA
KATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA SERI PELAJARAN SD No Tampilan Nama Barang Daftar Isi 1 Sains SD Kelas IV SERI 1 Organ Tubuh Manusia Organ Tubuh Tumbuhan Hewan dan Makanannya
Lebih terperinci